1.3. tujuan dan manfaat - yenikustiyahningsih's blog web viewsalah satu dari penyebab ini semua...

16
Universitas Trunojoyo Bangkalan, 6 Desember 2011 PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE BERBASIS WEB DENGAN TOGAF ADM DI RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN Ari Anggana Agung K a Yeni Kustiyahningsih S.Kom, M.Kom, Diana Rahmawati S.T, M.T Jurusan Teknik Informatika, Universitas Trunojoyo Email: [email protected] a ABSTRAK RSUD Dr.Soegiri Lamongan merupakan instansi pemerintah yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan maka perlu adanya sebuah sistem informasi yang mampu memonitoring dan membantu proses kinerja dari rumah sakit tersebut. Salah satu faktor pendorong pemanfaatan sistem informasi yang lebih baik adalah semakin meningkatnya kebutuhan fungsi pelayanan yang dijalankan. Enterprise Arsitekture Planning (EAP) merupakan salah satu metodologi melihat unsure secara keseluruhan dalam perusahaan, di mana EAP akan menentukan arsitektur untuk penggunaan informasi dalam mendukung bisnis dan rencana implementasi arsitektur di sebuah perusahaan / organisasi.Penelitian menggunakan metodelogi TOGAF ADM yang memiliki empat komponen utama: arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur teknologi dan arsitektur aplikasi. Hasil penelitian ini berupa blueprint / cetak Biru teknologi informasi yang di dasarkan pada roadmap togaf yang telah dibuat sehingga menghasilkan suatu EAP pada khususnya dan Implementasi dari blueprint yang menghasilkan sistem informasi apotik dan rekam medis yang saling terintegrasi . Kata Kunci: arsitektur enterprise, togaf adm, arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi, rumah sakit, integrasi . 1. PENDAHULUAN RSUD Dr.Soegiri Lamongan merupakan instansi pemerintah yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan maka perlu adanya sebuah sistem informasi yang mampu memonitoring dan membantu proses kinerja dari rumah sakit tersebut. Salah satu faktor pendorong pemanfaatan sistem informasi yang lebih baik dalam rumah sakit adalah semakin meningkatnya kebutuhan fungsi pelayanan yang dijalankan. Dampak dari itu semua banyak rumah sakit yang berlomba-lomba untuk menerapkan sistem informasi dengan teknologinya dengan hanya 1 Universitas Trunojoyo

Upload: trinhhuong

Post on 30-Jan-2018

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1.3. Tujuan dan Manfaat - Yenikustiyahningsih's Blog Web viewSalah satu dari penyebab ini semua adalah kurangnya perencanaan dan tanpa memikirkan kunci utama dalam proses pengembangan

Universitas Trunojoyo Bangkalan, 6 Desember 2011

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE BERBASIS WEB DENGAN TOGAF ADM DI RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN

Ari Anggana Agung Ka

Yeni Kustiyahningsih S.Kom, M.Kom, Diana Rahmawati S.T, M.TJurusan Teknik Informatika, Universitas Trunojoyo

Email: [email protected]

ABSTRAK

RSUD Dr.Soegiri Lamongan merupakan instansi pemerintah yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan maka perlu adanya sebuah sistem informasi yang mampu memonitoring dan membantu proses kinerja dari rumah sakit tersebut. Salah satu faktor pendorong pemanfaatan sistem informasi yang lebih baik adalah semakin meningkatnya kebutuhan fungsi pelayanan yang dijalankan. Enterprise Arsitekture Planning (EAP) merupakan salah satu metodologi melihat unsure secara keseluruhan dalam perusahaan, di mana EAP akan menentukan arsitektur untuk penggunaan informasi dalam mendukung bisnis dan rencana implementasi arsitektur di sebuah perusahaan / organisasi.Penelitian menggunakan metodelogi TOGAF ADM yang memiliki empat komponen utama: arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur teknologi dan arsitektur aplikasi. Hasil penelitian ini berupa blueprint / cetak Biru teknologi informasi yang di dasarkan pada roadmap togaf yang telah dibuat sehingga menghasilkan suatu EAP pada khususnya dan Implementasi dari blueprint yang menghasilkan sistem informasi apotik dan rekam medis yang saling terintegrasi .

Kata Kunci: arsitektur enterprise, togaf adm, arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi, rumah sakit, integrasi.

1. PENDAHULUAN

RSUD Dr.Soegiri Lamongan merupakan instansi pemerintah yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan maka perlu adanya sebuah sistem informasi yang mampu memonitoring dan membantu proses kinerja dari rumah sakit tersebut. Salah satu faktor pendorong pemanfaatan sistem informasi yang lebih baik dalam rumah sakit adalah semakin meningkatnya kebutuhan fungsi pelayanan yang dijalankan. Dampak dari itu semua banyak rumah sakit yang berlomba-lomba untuk menerapkan sistem informasi dengan teknologinya dengan hanya memperhatikan kebutuhan sesaat dan memungkinkan penerapan sistem informasi yang saling tumpang tindih dan adanya sub - sub sistem yang berbeda satu dengan yang lainya. Kondisi tersebut membuat sistem informasi tidak dapat dimanfaatkan sesuai yang diharapkan, berdasarkan misi dan tujuan penerapan sistem informasi, yaitu efesiensi dan efektifitas dalam pemenuhan kebutuhan rumah

sakit, mulai dari pemenuhan kebutuhan pada level yang tertinggi sampai pada kebutuhan yang paling bawah yaitu operasional.[1]

Salah satu dari penyebab ini semua adalah kurangnya perencanaan dan tanpa memikirkan kunci utama dalam proses pengembangan sistem informasi yaitu perancangan, perancangan sistem informasi yang baik harus melihat dari berbagai macam sudut pandang pengembangan sistem, di mulai dari mendefinisikan arsitektur bisnis yang ada dalam rumah sakit, mendifinisikan arsitektur data yang akan di gunakan, mendifinisikan arsitektur aplikasi yang akan di bangun serta mendefinisikan arsitektur teknologi yang akan mendukung jalanya sistem informasi tersebut.[1]

Keselarasan penerapan sistem informasi dengan kebutuhan rumah sakit hanya mampu dijawab dengan memperhatikan faktor integrasi di dalam pengembangnya, tujuan integrasi yang

1Universitas Trunojoyo

Page 2: 1.3. Tujuan dan Manfaat - Yenikustiyahningsih's Blog Web viewSalah satu dari penyebab ini semua adalah kurangnya perencanaan dan tanpa memikirkan kunci utama dalam proses pengembangan

Universitas Trunojoyo Bangkalan, 6 Desember 2011

sebenarnya adalah untuk mengurangi kesenjangan yang terjadi dalam proses pengembangan sistem. Untuk menghilangkan kesenjangan tersebut, maka diperlukan sebuah paradigma dalam merencanakan, merancang, dan mengelola sistem informasi yang disebut dengan Arsitektur Enterprise. Sehingga ketersediaan data yang terformat baik, dalam satu sumber data yang terkelola dengan baik akan terpenuhi.[2]

EA (enterprise arsitekture) pada dasarnya adalah strategi pemanfaatan IT dan integrasi antara pengembangan bisnis dengan pengembangan IT. EA mengambarkan rencana untuk mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan sistem. [3]

Berbagai macam dan metode yang biasa digunakan dalam perancangan arsitektur enterprise diantaranya adalah Zachman framework, TOGAF ADM, EAP dan lain – lain. Dalam studi kasus ini akan di bahas bagaimana menggunakan TOGAF ADM dalam merancang arsitektur enterprise, sehingga di dapatkan gambaran yang jelas bagaimana melakukan perancangan arsitektur enterprise untuk mendapatkan arsitektur enterprise yang baik dan biasa di gunakan oleh rumah sakit untuk mencapai tujuannya.[4]

Keluaran yang dapat di capai dari perancangan arsitektur enterprise tersebut adalah menghasilkan model dan kerangka dasar (blueprint) dalam mengembangkan sistem informasi yang terintegrasi untuk mendukung kebutuhan rumah sakit.[1]

1.2. Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang permasalahan

diatas didapatkan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membuat suatu Framework atau kerangka kerja untuk penggunaan informasi dalam mendukung aktifitas bisnis enterprise di Rsud Dr.Soegiri Lamongan.

2. Bagaimana menyusun sebuah Blueprint atau gambaran rancana secara jelas di atas kertas untuk arsitekture enterprise di RSUD Dr.Soegiri Lamongan.

3. Bagaimana menyusun rencana implementasi yang terdiri dari : Arsitektur Data, Arsittektur Aplikasi, dan Arsitektur Teknologi di RSUD Dr.Soegiri Lamongan.

4. Bagaimana membangun bagian dari Arsitekture Enterprise yang terdiri dari Aplikasi Rekam Medis dan Apotik.

1.3. Tujuan dan ManfaatTujuan dari penelitian ini adalah

menghasilkan perencanaan Arsitektur Enterprise, yang dapat di gunakan sebagai landasan untuk pengembangan, implementasi teknologi dan sistem informasi bagi rumah sakit antara lain:1. Dapat mendefinisikan TOGAF ADM dalam

penggunaan informasi untuk mendukung aktifitas bisnis di Rsud Dr.Soegiri Lamongan.

2. Dapat menghasilkan Arsitektur Enterprise rumah sakit yang standart berdasarkan perencanaan informasi strategis dan integrasi sistem.

3. Dapat menghasilkan sistem informasi dari aplikasi rekam medis dan aplikasi apotik.

1.4. Batasan MasalahAgar dalam pembahasan penelitian ini tidak terlalu melebar maka di berikan sebuah batasan masalah yang meliputi :

1. Penelitian ini di lakukan di Rumah Sakit dan difokuskan pada kasus yang ada pada Rsud Dr.Soegiri Lamongan.

2. Merancang Arsitekture Enterprise di Rsud Dr.Soegiri Lamongan sehingga dapat menghasilkan suatu blueprint.

3. Membuat dan menerapkan Arsitekture Enterprise ke dalam Sistem Informasi khususnya di bagian Rekam Medis dan Apotik Rumah Sakit.

2. ARSITEKTUR ENTERPRISEArsitekture Enterprise atau lebih dikenal

dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi dari misi stakeholder yang di dalamnya termasuk informasi, fungsionalitas/kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. Arsitektur Enterprise mengambarkan rencana untuk mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan sistem. [1]

2Universitas Trunojoyo

Page 3: 1.3. Tujuan dan Manfaat - Yenikustiyahningsih's Blog Web viewSalah satu dari penyebab ini semua adalah kurangnya perencanaan dan tanpa memikirkan kunci utama dalam proses pengembangan

Universitas Trunojoyo Bangkalan, 6 Desember 2011

Bagaimana implementasi dari Arsitektur Enterprise dapat digunakan oleh organisasi, sebaiknya organisasi mengadopsi sebuah metode atau framework yang bisa digunakan dalam melakukan pengembangan Arsitektur Enterprise tersebut. Sehingga dengan ada metode Arsitektur Enterprise diharapkan dapat mengelola sistem yang komplek dan dapat menyelaraskan bisnis dan Teknoligi Informasi ( TI ) yang akan di investasikan.[1]

Untuk mengimplementasikan EA, sebaiknya organisasi dalam konteks yaitu rumah sakit sebaiknya mengadopsi sebuah metode framework yang dapat digunakan oleh rumah sakit sebagai acuan dalam pengelolaan sistem yang kompleks. Ada banyak alternatif metode dan framework yang dapat digunakan, seperti Zachman Framework, EAP, EAS, BEAM, TOGAF ADM, GEAF, dan lainnya. Perbandingan yang sudah dilakukan pada penelitian sebelumnya didapatkan bahwa TOGAF ADM merupakan sebuah metode yang kompleks yang bisa memenuhi seluruh kebutuhan pengembangan EA yaitu sebesar 92% (Yunis, dan Surendro, 2009).[2] TOGAF ADM juga komplek dan bisa digunakan berdasarkan kebutuhan organisasi. TOGAF ADM juga merupakan metode yang umum, sehingga jika diperlukan pada prakteknya TOGAF ADM dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tertentu, misalnya digabungkan dengan framework yang lain sehingga TOGAF ADM menghasilkan arsitektur yang spesifik terhadap organisasi (Setiawan, 2009). TOGAF ADM juga fleksibel dikombinasikan dengan arsitektur framework seperti: Zachman Framework atau FEAF (Paszkiewicz, dan Picard, 2005).[5]

2.1 TOGAF ADMThe Open Group Architecture Framework

(TOGAF) memberikan metode yang detil bagaimana membangun dan mengelola serta mengimplementasikan arsitektur enterprise dan sistem informasi yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM).[6,10]

ADM merupakan metode generik yang berisikan sekumpulan aktivitas yang digunakan dalam memodelkan pengembangan arsitektur enterprise. Metode ini juga dibisa digunakan sebagai panduan atau alat untuk merencanakan, merancang, mengembangkan dan mengimplementasikan arsitektur sistem informasi untuk organisasi.[6,10]

TOGAF ADM seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1, juga merupakan metode yang fleksibel yang dapat mengantifikasi berbagai macam teknik pemodelan yang digunakan dalam perancangan, karena metode ini dapat disesuaikan dengan perubahan dan kebutuhan selama perancangan dilakukan.[6]

Gambar 2.1 Arsitektur Development

TOGAF ADM juga menyatakan visi dan prinsip yang jelas tentang bagaimana melakukan pengembangan Arsitektur Enterprise, prinsip tersebut digunakan sebagai ukuran dalam menilai keberhasilan dari pengembangan Arsitektur Enterprise oleh organisasi prinsip-prinisip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Prinsip EnterprisePengembangan arsitektur yang

dilakukan diharapkan mendukung seluruh bagian organisasi, termasuk unit-unit organisasi yang membutuhkan.b. Prinsip Teknologi Informasi (TI)

Lebih mengarahkan konsistensi penggunaan TI pada seluruh bagian organisasi, termasuk unit - unit organisasi yang akan menggunakan.c. Prinsip Arsitektur

Merancang arsitektur sistem berdasarkan kebutuhan proses bisnis dan bagaimana mengimplementasikannya.

3Universitas Trunojoyo

Page 4: 1.3. Tujuan dan Manfaat - Yenikustiyahningsih's Blog Web viewSalah satu dari penyebab ini semua adalah kurangnya perencanaan dan tanpa memikirkan kunci utama dalam proses pengembangan

Universitas Trunojoyo Bangkalan, 6 Desember 2011

Langkah awal yang perlu diperhatikan pada saat mengimplementasikan TOGAF ADM adalah mendefinisikan persiapan-persiapan yaitu dengan cara mengidentifikasi kontek arsitektur yang akan dikembangkan, kedua adalah mendefenisikan strategi dari arsitektur dan menetapkan bagian-bagian arsitektur yang akan dirancang, yaitu mulai dari arsitektur bisnis, arsitektur sistem informasi, arsitektur teknologi, serta menetapkan kemampuan dari arsitektur yang akan dirancang dan dikembangkan.[1]

2.2 Architecture Development MethodTahapan dari TOGAF ADM secara ringkas

bisa dijelaskan sebagai berikut:a. Preliminary

Framework and Principles Merupakan fase persiapan yang bertujuan untuk mengkonfirmasi komitmen dari stakeholder, penentuan framework dan metodologi detil yang akan digunakan pada pengembangan EA.[7]

b. Architecture VisionMenciptakan keseragaman pandangan

mengenai pentingnya arsitektur enterprise untuk mencapai tujuan organisasi yang dirumuskan dalam bentuk strategi serta menentukan lingkup dari arsitektur yang akan dikembangkan. Pada tahapan ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk mendapatkan arsitektur yang ideal.

c. Business ArchitectureMendefinisikan kondisi awal arsitektur

bisnis, menentukan model bisnis atau aktivitas bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis. Pada tahap ini tools dan metode umum untuk pemodelan seperti: BPMN, IDEF dan UML bias digunakan untuk membangun model yang diperlukan.

d. Information Sistem ArchitecturePada tahapan ini lebih menekankan pada

aktivitas bagaimana arsitektur sistem informasi dikembangkan. Pendefinisian arsitektur sistem informasi dalam tahapan ini meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh organisasi. Arsitekur data lebih memfokuskan pada bagaimana data digunakan untuk kebutuhan fungsi bisnis, proses dan

layanan. Teknik yang bisa digunakan dengan yaitu: ER-Diagram, Class Diagram, dan Object Diagram.

Pada arsitektur aplikasi lebih menekan pada bagaimana kebutuhan aplikasi direncanakan dengan menggunakan Application Portfolio Catalog, serta menitik beratkan pada model aplikasi yang akan dirancang. Teknik yang bisa digunakan meliputi: Application Communication Diagram, Application and User Location Diagram dan lainnya.

e. Technology ArchitectureMembangun arsitektur teknologi yang

diinginkan, dimulai dari penentuan jenis kandidat teknologi yang diperlukan dengan menggunakan Technology Portfolio Catalog yang meliputi perangkat lunak dan perangkat keras. Dalam tahapan ini juga mempertimbangkan alternatif- alternatif yang diperlukan dalam pemilihan teknologi. Teknik yang digunakan meliputi Environment and Location Diagram, Network Computing Diagram, dan lainnya.

f. Opportunities and SolutionPada tahapan ini lebih menekan pada

manfaat yang diperoleh dari arsitektur enterprise yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi, sehingga menjadi dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur yang akan diimplementasikan. Untuk memodelkan tahapan ini dalam rancangan bisa menggunakan teknik Project Context Diagram dan Benefit Diagram.

g. Migration PlanningPada tahapan ini akan dilakukan penilaian

dalam menentukan rencana migrasi dari suatu sistem informasi. Biasanya pada tahapan ini untuk pemodelannya menggunakaan matrik penilaian dan keputusan terhadap kebutuhan utama dan pendukung dalam organisasi terhadap impelemtasi sistem informasi.

h. Implementation GovernanceMenyusun rekomendasi untuk

pelaksanaan tatakelola implementasi yang sudah dilakukan, tatakelola yang dilakukan meliputi tatakelola organisasi, tatakelola teknologi informasi, dan tatakelola arsitektur. Pemetaaan dari tahapan ini bisa juga

4Universitas Trunojoyo

Page 5: 1.3. Tujuan dan Manfaat - Yenikustiyahningsih's Blog Web viewSalah satu dari penyebab ini semua adalah kurangnya perencanaan dan tanpa memikirkan kunci utama dalam proses pengembangan

Universitas Trunojoyo Bangkalan, 6 Desember 2011

dipadukan dengan framework yang digunakan untuk tatakelola seperti COBITS dari IT Governance Institute (ITGI) (Open Group, 2009).h. Arcitecture Change Management

Menetapkan rencana manajemen arsitektur dari sistem yang baru dengan cara melakukan pengawasan terhadap perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan organisasi, baik internal maupun eksternal serta menentukan apakah akan dilakukan siklus pengembangan arsitektur enterprise berikutnya.[1]

3. Analisa Dan Desain Sistem

3.1 Analisa Permasalahan

Perancangan sistem digunakan untuk memberikan gambaran secara umum mengenai aplikasi yang akan dibuat.Rancang bangun perangkat lunak sistem arsitektur enterprise khususnya pada aplikasi apotik dan aplikasi rekam medis. Perancangan sistem ini dikarenakan semakin meningkatnya kebutuhan fungsi pelayanan yang dijalankan. Dampak dari itu semua banyak rumah sakit yang berlomba-lomba untuk menerapkan sistem informasi dengan teknologinya dengan hanya memperhatikan kebutuhan sesaat dan memungkinkan penerapan sistem informasi yang saling tumpang tindih dan adanya sub - sub sistem yang berbeda satu dengan yang lainya. Kondisi tersebut membuat sistem informasi tidak dapat dimanfaatkan sesuai yang diharapkan, berdasarkan misi dan tujuan penerapan sistem informasi, yaitu efesiensi dan efektifitas dalam pemenuhan kebutuhan rumah sakit, mulai dari pemenuhan kebutuhan pada level yang tertinggi sampai pada kebutuhan yang paling bawah yaitu operasional.[1]

Memahami kebutuhan diatas, peneliti memandang perlu mengadakan penelitian untuk membuat suatu sistem yang dapat digunakan dalam pemenuhan kebutuhan rumah sakit tanpa adanya sistem yang saling tumpang tindih. Sistem ini dirancang dalam bentuk arsitektur enterperise untuk optimasi pelayanan di RSUD Dr. Soegiri Lamongan.

3.1.1 Analisa Input

Kriteria yang digunakan sebagai inputan atau parameter dalam sistem antara lain:

a. Aplikasi ApotikKriteria diantaranya :

a) Daftar Pegawaib) Persediaan Obatc) Daftar Transaksi

b. Aplikasi Rekam MedisKriteria diantaranya:

a) Daftar Pegawai b) Daftar Pasienc) Daftar Dokterd) Daftar Penyakite) Resepf) Tindakan Medis

3.1.2 Analisa Output

Output dari sistem ini adalah sebuah informasi tentang suatu sistem enterprise dengan spesifikasinya pada informasi Apotik dan Riwayat Penyakit Pasien yang ada dallam siistem aplikasi Rekam Medis .

3.1.3 Analisa User

User yang menggunakan perangkat lunak sistem aplikasi Apotik dan Rekam Medis ini dibagi menjadi dua, yaitu :

a.Admin : User yang mempunyai hak akses khusus atau tidak terbatas terhadap sistem.

b.User : User yang mempunyai hak akses terbatas terhadap sistem sesuai statusnya.

3.1.4 Analisa Kebutuhan Proses Perencanaan

AE

A. Proses Mambangun Strategi Information System / Information Technology

Adapun Proses Strategi IS / IT (gambar 3.1) ini terdiri dari data IS / IT

5Universitas Trunojoyo

Page 6: 1.3. Tujuan dan Manfaat - Yenikustiyahningsih's Blog Web viewSalah satu dari penyebab ini semua adalah kurangnya perencanaan dan tanpa memikirkan kunci utama dalam proses pengembangan

Universitas Trunojoyo Bangkalan, 6 Desember 2011

internal dan eksternal rumah sakit, Portofolio aplikasi, dimana proses ini akan menghasilkan Strategi bisnis IS, management IS dan strategi IS untuk menentukan aplikasi portofolio masa yang akan datang.

Gambar 3.1. Framework Membangun Strategi IS/IT

Komponen Proses Strategi IS / IT :a. External Lingkungan Rumah Sakit

terdiri dari: Kondisi saat ini. Persaingan antara rumah sakit. Kerjasama dengan rumah sakit

lain, industri, pemerintah. KKN (Kuliah Kerja Nyata),

pengabdian masyarakat dan pelayanan yang memuaskan dan lain-lain.

b. Internal Lingkungan Rumah Sakit terdiri dari :Strategi Pelayanan

1. Peningkatan Komitmen staf dan administrasi

Peningkatan kesejahteraan melalui peningkatan gaji, tunjangan maupun kompensasi

Pembudayaan nilai, etika, sikap dan moral pegawai melalui forum diskusi, seminar, pelatihan dll.

2. Peningkatan kinerja

Menjalin kerjasama penelitian dengan instansi lain

Memberdayakan dokter dan karyawan agar menerapkan 3S ( Senyum, Sapa, dan Salam).

3. Pengabdian Masyarakat

Perlu adanya daerah binaan agar konsentrasi dana dan SDM jelas

4. Pemantapan manajemen dan organisasi

Peningkatan sarana dan prasarana IT

Penentuan sistem evaluasi dan penilaian untuk mendukung keputusan manajerial

5. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Penempatan SDM sesuai pendidikan & keahlian

Job deskripsi yang jelas untuk mengurangi overlapping dan missunderstanding

Peningkatan studi lanjut spesialisasi bagi dokter dan perawat

6. Peningkatan Sistem Pelayanan Rumah Sakit

Prosedur & birokrasi perlu disederhanakan

Peningkatan kualitas melalui manajemen mutu terpadu

7. Relevansi dan Kualitas pendidikan

Peningkatan kegiatan penelitian tepat guna (TTG) sehingga aplikasi yang dihasilkan lebih banyak

8. Persaingan Melakukan sharing dengan rumah

sakit didaerah atau negara lain untuk melihat situasi dan perkembagan kesehatan dan pelayanan

Menyiapkan tenaga ahli yang mampu berbahasa asing, melalui

6Universitas Trunojoyo

Page 7: 1.3. Tujuan dan Manfaat - Yenikustiyahningsih's Blog Web viewSalah satu dari penyebab ini semua adalah kurangnya perencanaan dan tanpa memikirkan kunci utama dalam proses pengembangan

Universitas Trunojoyo Bangkalan, 6 Desember 2011

pelatihan & pendidikan yang relevan

Perekrutan dokter-dokter spesialis yang proporsional

c. External IT / IS t terdiri dari : Tren Teknologi rumah sakit saat

ini (Dalam membangun teknologi informasi dengan menggunakan komputerisasi dan jaringan secara on-line)

Peluang rumah sakit untuk memasukkan teknologi baru ke dalam pelayanan baik berupa program manajemen baru atau sistem informasi yang memadai.

d. Internal IT / IS terdiri dari : IS / IT saat ini yang digunakan

dalam rumah sakit untuk mensupport pelaksanaan proses pelayanan.

Skills / Keahlian yang di miliki oleh rumah sakit.

Resource IS / IT pelayanan kesehatan.

Teknologi infrastruktur / sarana dan prasarana teknologi

Aplikasi portofolio saat ini3.1.5 Procurement Logistic

Sub Bagian Perawatan dan Instalansi Air dan pemeliharaan listrik, Telepon, OHP, AC, dan Komputer

Daftar nomor telepon internal dan PT. Telkom

Inventarisasi Overhead Projector

Prosedur Peminjaman perlengkapan listrik

Sub Bagian Perawatan dan istalasi Air dan Pemeliharaan Kebersihan fasilitas Gedung

Inventarisasi nama Ruang Daftar nama Lab. Dan Studio Inventarisasi papan

pengumuman Rekap peralatan kebersihan Prosedur pengajuan barang

Sub Bagian Perawatan dan pemeliharaan dan pengaturan kendaraan dinas

Inventarisasi Kendaraan Roda 2 Inventarisasi Kendaraan Roda 4 Prosedur penggantian spare part

kend. Dinas Prosedur peminjaman mobil

Pengadaan Barang Furniture dan Barang Elektronik

a. IS Strategies :1. Kebijaksanaan dan stategi

untuk mengatur teknologi dan resource rumah sakit.

b. IS / IT Management Strategi :i. Element dari startegi

yang menggunakan IT / IS secara keseluruhan dalam organisasi

ii. Kebijaksanaan dalam penggunaan IS / IT management

c. IT Strategi : a. Masing-masing unit

pelayanan / fungsi akan menggunakan / implementasi IT / IS dalam mencapai sasaran.

b. Aplikasi Portofolio masa depan dengan membangun : unit pelayanan dan model-model pelayanan serta informasi arsitektur.

d. Future Application portofolio : menentukan portofolio yang akan masa depan berdasarkan Current portofolio (terdiri dari Sistem, Struktur Organisasi, Infrastruktur, Finansial, Sumbar daya manusia, Sistem informasi, Procurement logistic) dan IT/IS Management Strategi.

3.1.6 Menentukan Tujuan Objektif dari

Strategi Bisnis

Berdasarkan data IS / IT Rumah Sakit, dapat ditentukan tujuan objektif Rumah Sakit yang akan menghasilkan analisa bisnis, aktivitas, IS needs, evaluasi portofolio yang akan menghasilkan sistem dan arsitektur arsitektur.

7Universitas Trunojoyo

Page 8: 1.3. Tujuan dan Manfaat - Yenikustiyahningsih's Blog Web viewSalah satu dari penyebab ini semua adalah kurangnya perencanaan dan tanpa memikirkan kunci utama dalam proses pengembangan

Universitas Trunojoyo Bangkalan, 6 Desember 2011

Gambar 3.3. Menentukan Tujuan Objektif dari

Strategi Bisnis

3.1.7 Menentukan sistem informasi

berdasarkan SWOT, Value Chain

Gambar 3.4. Menentukan SI berdasarkan SWOT,

Value Chain

1. SWOT [Sumber informasi : RSUD Dr. Soegiri] :

Kekuatan (strength) :

1. Fasilitas RS

2. Organisasi dan Manajemen :Hubungan kerja antar dokter, petugas medis, dan staf

3. Status Rumah Sakit

Kelemahan (Weakness) :Pelayanan keperawatan, pelayanan administrasi, pelayanan penunjang dan pemasaran.

Peluang (opportunity) :a. Jaminan Pembayaranb. Peraturan / kebijakan pemerintahc. Pemerintah tidak menghambat

kemajuan RSUDAncaman (threath) :

a. Persaingan dengan RS swasta.b. Persepsi Konsumen Eksternal

4. Implementasi

4.1 Lingkungan Uji Coba

Lingkungan uji coba merupakan komputer tempat uji coba .Berikut adalah lingkungan uji coba ditunjukkan pada Tabel 28.

Tabel 4.1 Lingkungan Uji CobaPerangkat Keras

Prosesor : Intel Core 2 Duo T6400 2.00 GhzMemori : 2 Gb

Perangkat Lunak

Sistem Operasi : Windows 7 home basicPerangkat Pengembang :- Dreamweaver 7- Apache2triad 1.2.2

4.2 Tampilan Aplikasi

Tampilan Aplikasi merupakan pengenalan interface program dari sistem yang telah dibuat, Pengguna User dapat melakukan akses terhadap informasi – informasi yang berkaitan dengan medis pasien dan apotik di rumah sakit Dr. Soegiri lamongan ,dan mengoprasikan aplikasi dalam menyajikan informasi –informasi yang baik. Untuk melakukan hal itu user harus login terlebih dahulu , setelah berhasil melakukan login user dapat menjalan menu yang akan dijalankan.

8Universitas Trunojoyo

Page 9: 1.3. Tujuan dan Manfaat - Yenikustiyahningsih's Blog Web viewSalah satu dari penyebab ini semua adalah kurangnya perencanaan dan tanpa memikirkan kunci utama dalam proses pengembangan

Universitas Trunojoyo Bangkalan, 6 Desember 2011

Interface EAP

Roadmap EAP Halaman Utama

Gambar 4.1 Halaman Utama EAP

Interface Apotik

Halaman Login Apotik

Gambar 4.2 Login Apotik

Interface Rekam Medis

Halaman Data Pasien Baru

Gambar 4.19 Halaman Data pasien baru

4.3 Hasil Uji Coba Sistem

Ujicoba sistem yang dilakukan untuk mengetahui apakah sistem informasi rekam medis untuk mendukung evaluasi pelayanan dapat mendukung mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dengan mengetahui :

1) Uji coba kesederhanaan dalam struktur dan pengoperasian/ easy of use

Ujicoba kesederhanaan dilakukan untuk melihat kemudahan atau kesederhanaan sistem dengan mencoba input data salah satu file dan petugas ditanya tanggapannya mengenai kemudahan dalam input data, proses maupun output yang dihasilkan. Dari hasil uji coba semua responden menyatakan mudah berarti menunjukkan bahwa sistem yang baru memenuhi uji kesederhanaan baik untuk pengoperasian maupun pembuatan laporan bulanan.

2) Keterbatasan sistem informasi

Minimnya data yang diperoleh dikarenakan data bersifat sangat rahasia khususnya di sistem rekam medis.

Sistem informasi rekam medis dapat menyajikan data harian, bulanan namun demikian peneliti menyadari masih terdapat keterbatasan pada sistem informasi rekam medis yang dikembangkan, yaitu laporan yang dihasilkan hanya untuk mendukung evaluasi pelayanan dengan mengetahui produktifitas pelayanan rawat jalan.

Sistem informasi rekam medis ini belum dapat digunakan untuk mengetahui persediaan (stok) obat dan reagen, karena output yang dihasilkan hanya untuk mengetahui penggunaan obat. Walaupun sistem informasi yang baru masih bersifat single user, tetapi dengan pembuatan basis data menggunakan SQL Server maka sistem informasi ini dapat dikembangkan untuk multi user.

9Universitas Trunojoyo

Page 10: 1.3. Tujuan dan Manfaat - Yenikustiyahningsih's Blog Web viewSalah satu dari penyebab ini semua adalah kurangnya perencanaan dan tanpa memikirkan kunci utama dalam proses pengembangan

Universitas Trunojoyo Bangkalan, 6 Desember 2011

5. Penutup

5.1 Kesimpulan Dari hasil perancangan, pembuatan dan

pengujian aplikasi system informasi Pendataan Medis Pasein Berbasis Web di RSUD Dr. Soegiri Lamongan, dapat di simpulkan bahwa :

1. Adanya Roadmap enterprise architecture planning dapat menciptakan suatu sistem yang sistematis untuk mempermudah proses pembuatan dan implementasi sistem informasi.

2. Arsitektur Enterprise secara sistematis dan lengkap dapat menghasilkan Blueprint / Cetak biru teknologi Informasi.

3. EAP menghasilkan sistem informasi apotik dan sistem informasi rekam medis yang terintegrasi.

4. Arsitektur informasi Enterprise akan menjadi acuan dalam investasi teknologi jangka pendek maupun jangka panjang dengan mempertimbangkan kepentingan secara keseluruhan.

5.2 Saran Dari hasil perancangan, pembuatan dan pengujian aplikasi sistem informasi ini, didapati beberapa kelemahan system yang kedepanya diharapkan dapat diperbaiki agar dapat bekerja dengan lebih optimal, diantanya :

1. Bahwa sistem ini dapat dikembangkan lagi untuk tahap implementasi teknologi sistem informasi laboratorium, rawat jalan, rawat inap, UGD, Gudang, dan Keuangan.

2. Sistem ini dapat di review secara bertahap atau dikembangkan lebih detail di sesuaikan dengan kondisi rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Yunis, R., Surendro, K. (2009). Perancangan Model Enterprise Architecture dengan TOGAF Architecture Development Method, Prosiding SNATI, ISSN : 1907-5022, (UII, Yogyakarta), E25-E31.

[2] Falahah, Rosmala, D. (2010). Penerapan Framework Zachman Pada Pengelolaan Data Oprasional, Prosiding SNATI, ISSN : 1907-5022, (UII, Yogyakarta), A96-A98.

[3] Puji Widodo, A. Enterprise Architecture Model untuk Aplikasi Government, Prosiding Jurnal Masyarakat Informatika, ISSN : 2086 – 4930.

[4] Yunizal, E. (2010). Evolusi Framework Architecture Enterprise,Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana X, ISBN : 979-545-0270-1, (Surabaya).

[5] Yunis, R., Surendro, K. (2010). Implementasi Enterprise Architecture Perguruan Tinggi, Prosiding SNATI, ISSN : 1907-5022, (UII, Yogyakarta), A51-E31.

[6] Yunis, R., Surendro, K., Panjaitan, E. (2009). Pemanfaatan TOGAF ADM Untuk Perancangan Model Enterprise Architecture, Jurnal Informatika Komputer.

[7] Budi, Setiawan, E. (2009). Pemilihan EA Framework, Prosiding SNATI, ISSN : 1907-5022, (UII, Yogyakarta), B114-B119.

[8] Triloka, J. (2008). Pemodelan Arsitekture Enterprise Untuk Mendukung Sistem Informasi Terintegrasi Di Bidang Akademik Menggunakan Enterprise Architecture Planning, Prosiding Seminar Nasional Saint Dan Teknologi, ISBN : 978-979-1165-74-7, Lampung.

[9] Kustiyahningsih, Y. (2007). Perencanaan Arsitekture Enterprise Berbasis Web Pada Intitusi Pendidikan Tinggi, Prosiding SNATI, ISSN : 1978 – 9777, (UII, Yogyakarta), D1 – D7.

[10] Yunis, R., Surendro, K., Panjaitan, E. (2010). Pengembangan Model Arsitektur Enterprise untuk Perguruan tinggi, JUTI, Volume 8,9-18.

10Universitas Trunojoyo