039 kelelawar hantu

7/22/2019 039 Kelelawar Hantu

1/109

=1

PANTAI UTARA tampak tenang di penghujung sore. Di

sebuah teluk yang lengang sekelompok burung-burungkelelawar terbang kian ke mari. ebentar mereka terbang

ke arah selatan! sesekali melayang ke timur atau ke barat

dalam bentuk kelompok yang selalu berubah-ubah dan

setiap perubahan mempunyai daya tarik tersendiri.

Angin laut bertiup menebar udara lembab

mengandung garam. eorang tua berwajah angker tampak

duduk di atas sebuah batu hitam berlumut di tepi pantai.

Rambutnya yang putih panjang sebahu melambai-lambaidiitup angin. "edua matanya terpejam sedang sepasang

tangan dirangkap di depan


2/109

dada. etiap saat ombak meme#ah di pantai dan

menghantam batu berlumut itu! air laut mun#rat membasahi

tubuh dan pakaian bahkan terkadang sampai kemukaorang

tua bertampang angker ini. Namun seperti tidak merasakanatau tidak perdu I i dia tetap saja duduk tidak bergerak.

epasang matanya yang terpejam juga tidak berkedip

sedikit pun dan rahangnya yang tertutup #abang bawuk liar

terkatup rapat.

Di udara burung-burung kelelawar masih terus terbang

berputar-putar. Di atas batu hitam berlumut! orang tua yang

duduk seolah-olah tengah bersemadi itu perlahan-lahan

membuka kedua tangannya yang dirangkapkan di depandada. $ang sebelah kiri diletakkan di atas paha kiri sedang

yang kanan diangkat ke atas dengan telapak terbuka

menghadap ke langit. %ibirnya yang berwarna hitam

tampak bergetar. Agaknya ada sesuatu yang dila&at-kannya.

'ungkin sekali suatir mantera.

"etika pergelangan tangannya diputar-putar! di udara

terjadi keanehan. %urung-burung kelelawar yang tadinyamelayang-layang di udara tanpa suara! kini terdengar

men#uit-#uit riuh sekali. %inatang-binatang itu tampak

terbang kian ke mari se#ara liar berserabutan. esuatu telah

membuat mereka berubah ganas(

etelah beberapa lama hal itu berlangsung! orang tua

di atas batu turunkan tangan kanannya


3/109

perlahan-lahan. Namun setengah jalan digerakkan

#epat sepert orang menangkap sesuatu. )alu tangan kanan

yang kini tergenggam dipukulkan ke paha kanan.

Dari puluhan burung kelelawar yang terbang hirukpikuk di udara! salah seekor di antaranya mendadak tampak

menukik ke bawah seperti dibetot oleh satu kekuatan yang

tak terlihat( %inatang ini jatuh tepat di pangkuan orang tua

yang duduk di atas batu. esaat burung ini menggelepar-

gelepar seperti hendak putus nyawa lalu diam tak berkutik

seperti sudah mati( *anya sepasang matanya saja tampak

membeliak menyorotkan sinar menggidikkan! berwarna

hitam pekat.epasang mata orang tua di atas batu perlahan-lahan

tampak bergerak dan membuka. %egitu terbuka

kelihatanlah dua mata berwarna merah! membersitkan sinar

aneh. Dua pasang mata saling bentrokan. Dua pasang mata

saling beradu pandang. $ang pertama sepasang mata

binatang! satunya lagi sepasang mata manusia yang

menyala seperti bara(ekelumit senyum mun#ul di wajah orang tua itu.

enyuman ini justru membuat wajahnya jadi tambah

menyeramkan.

+%agus...,! terdengar si mata merah ini keluarkan

suara di antara desauan angin laut. +"au telah datang

menghadapku! Datuk Teluk Ular( %ersiaplah menerima

perubahan wujud( %ersiaplah


4/109

menjalankan perintah(,

elesai beru#ap orang tua yang menyebut dirinya

sebagai Datuk Teluk Ular itu genggam kepala kelelawar

dengan tangan kirinya. 'ulutnya berkomat-kamit memba#amantera. %ersamaan dengan itu sekujur tubuhnya bergetar

seperti kedinginan. Tapi anehnya dari ubun-ubun serta

tangan kiri yang menggenggam kepala burung kelelawar

tam-pa keluar mengepul asap tipis berwarna kehitaman.

%egitu mantera selesai diba#a! asap hitam mulai

menipis dan akhirnya lenyap sama sekali. )alu perlahan-

lahan orang tua bertampang angker itu buka genggaman

tangan kirinya. Terlihat kepala kelelawar telah berubahmenjadi satu makhluk mengerikan. %ukan saja kepala

binatang menjadi dua kali lebih besar dari semula! tetapi

telinganya pun menjadi lebih panjang sedang sepasang

matanya yang tadinya berwarna hitam pekat! kini telah

berubah menjadi merah menyala laksana bara api( Di

ujung-ujung bibirnya men#uat keluar sepasang taring

panjang yang sangat run#ing( ayapnya lebih lebar danlebih panjang(

Datuk Telur Ular menyeringai puas.

+ujudmu telah berubah. Apakah sudah siap

menjalankan perintah(,

eperti manusia yang mendengar dan mengerti u#apan

si orang tua! burung kelelawar di atas pangkuan itu

membuka mulutnya dan keluarkan suara


5/109

men#uit tiga kali berturut-turut.

+%agus(, ujar Datuk Teluk Ular. +"esiapanmu harus

kuuji( )ihat burung-burung kelelawar yang beterbangan di

udara sana. Tadi mereka adalah kawan-kawanmu. Tapisekarang tidak. 'ereka adalah musuh-musuhmu( %unuh

mereka semua( /angan biar satupun hidup( %unuh dengan

taringmu! dengan hantaman sayapmu serta dengan kuku-

kukumu yang panjang(,

+0uit...#uit... #uit(, %urung kelelawar di atas

pangkuan menyahuti. epasang matanya tampak lebih

menyala dan keseluruhan wajah binatang ini membersitkan

hawa pembunuhan(+)akukan(, Datuk Telur Ular memerintah.

"elelawar yang tadi rebah itu melompat bangkit! buka

mulutnya memperlihatkan barisan gigi dan taring yang

run#ing! rentangkan sayap lalu

mangu i k keras. Dilain kejap werrr...binatang

ini melesat ke udara seperti anak panah. esaat

kemudian dia sudah men#apai kelompok kelelawar yangmasih terbang berputar-putar di atas teluk. Dan terjadilah

satu hal yang hebat.

"elelawar yang telah berubah wujud ini menyerang

puluhan kelelawar yang terbang di udara. Dengan ganas dia

menggigit! merobek tubuh kawan-kawannya! men#akar dan

menghantam dengan sayapnya. "elompok burung-burung

kelelawar itu menjadi ka#au balau. atu demi satu mereka

mela


6/109

yang mati jatuh ke dalam laut. Ada yang men#oba

melarikan diri namun tak sempat jauh karena kelelawar

yang berubah wujud itu menyergap dengan #epat dan

membunuhnya.*anya sebatas hitungan sembilan puluh! seluruh

kelelawar yang ada di teluk itu akhirnya menemui ajal.

"elelawar pembunuh sesaat terbang berputar-putar dengan

mulut! sayap dan kuku berlumuran darah. "etika di bawah

sana dilihatnya Datuk Teluk Ular mengangkat tangan

memberi tanda! binatang ini segera menukik turun dan

hinggap kembali di atas pangkuan sang datuk.

+"au tidak menge#ewakan( %enar-benar tidakmenge#ewakan( "elelawarku! ketahuilah bahwa kau kini

bukan termasuk mahluk binatang! bukan pula bangsa

manusia( "au tergolong dalam kelompok mahluk halus(

egolongan dengan para jin! iblis setan dan hantu( "arena

itu kau akan kuberi nama "elelawar *antu(,

+0uit 1 #uit 1 #uit 1(, "elelawar di atas pangkuan

menyahuti.+Tetapi ujianmu tadi masih belum #ukup( "au telah

membunuh binatang sejenismu( Namun perlu kusaksikan

bagaimana kau membunuh manusia(,

"elelawar *antu kedip-kedipkan kedua matanya yang

merah seolah-olah siap menunggu perintah. Datuk Teluk

Ular memandang berkeliling. 'ulutnya menyeringai.


7/109

+"au lihat tiga orang nelayan yang baru saja naik ke

atas biduk di sebelah sana... %unuh mereka(,

+0uit... #uit...#uit(,

"elelawar *antu melesat di atas permukaan lautmenuju ke sebuah perahu yang ditumpangi tiga nelayan dan

baru saja meninggalkan pantai. "orban pertama adalah

nelayan tua yang duduk di sebelah belakang perahu.

)ehernya menyemburkan darah begitu taring run#ing

"elelawar *antu! mengorek tenggorokannya dan memutus

urat besar( 2rang tua ini menjerit lalu roboh(

Anak nelayan tua ini yang duduk di bagian tengah

perahu berseru kaget. iapa yang akan menduga kalauseekor kelelawar aneh seram tiba-tiba mun#ul dan

menyerang dengan ganas.

+%inatang #elaka(, teriak nelayan muda itu dengan

marah. Pendayung di tangan kanannya langsung

dipukulkan pada kelelawar. esaat lagi pendayung kayu itu

akan menghantam pe#ah kepala kelelawar! binatang ini

tiba-tiba melesat ke samping lalu dengan #epat sekalimembalik menyerang nelayan muda itu dengan hantaman

sayap kirinya.

uut...(

ayap menderu! sama derasnya dengan sambaran kayu

pendayung. *anya bedanya! kalau waktu diserang tadi

kelelawar itu mampu mengelak! sebaliknya nelayan muda

tidak bisa selamatkan diri.


8/109

Pelipis kanannya tampak rengkah. Pemuda malang ini

langsung ambruk! terkulai di pinggiran perahu. Dari

mulutnya terdengar suara erangan! lalu diam. Tak terdengar

apa-apa lagi pertanda ajalnya sudah sampai.Nelayan ketiga! yang duduk di sebelah muk3 menjadi

pusat pasi ketakutan. Dia jatuhkan diri dan berlindung di

balik gulungan jala ketika kelelawar itu terbang berputar-

putar dan menyerangnya dari arah kiri.

uutt(

ayap kelelawar membabat laksana sambaran pedang.

Nelayan itu menjerit ketakutan. Dirasakannya telinga

kanannya perih sekali. "etika dirabanya ternyata dauntelinganya telah putus( "etakutan setengah mati nelayan ini

segera menyambar pendayung dan mengayuh perahu itu

kembali ke pantai. Tetapi kelelawar *antu datang lebih

#epat! "ali ini binatang itu datang lurus-lurus dari arah

depan. ayap terpentang! mon#ong terbuka lebur dan suara

#uit-#uit keluar tak putus-putusnya dari mulutnya yang

ber#elemong darah("etike kelelawar men#apai jarak sepejang-kauan!

nelayan itu lemparkan kayu pendayungnya. Namun

lemparannya meleset.

+0uit... #uit..., "elelawar *antu tampak ganas. "ini

kaki-kakinya terulur ke depan seperti


9/109

hendak men#engkeram. Nelayan jatuhkan dirinya

sama rata dengan lantai perahu. Tangan kanannya

menyambar gulungan jala. esaat lagi kelelawar itu sampai

di depannya! nelayan ini lempar dan tebar jala ikannya keatas. "elelawar *antu terjerat dan tergulung dalam jala

ikan(

+0uit... #uit... #uit...(,

"aki! sayap dan taring bergerak kian kemari. Di lain

kejap jala ikan yang kokoh itu robek berputusan. %egitu

keluar dari dalam jala! binatang itu langsung menyerbu dan

kali ini tidak memberi ampun. 0akaran kaki-kakinya

merobek wajah nelayan yang malang itu. Darah mengu#urmengerikan. Terdengar jerit sang nelayan! panjang

mengenaskan. "edua tangannya ditekapkan ke wajahnya

yang han#ur. Darah mengu#ur. Tak dapat menahan sakit!

nelayan ini berteriak keras dan menghambur ke dalam laut.

Tubuhnya mengapung sesaat lalu lenyap tenggelam ke

dalam laut.

+0uit... #uit... #uit(, kelelawar *antu keluarkan suaramelengking. %erputar tiga kali di atas perahu lalu melesat

ke selatan menuju batu hitam berlumut dimana Datuk

Teluk Ular menunggu dengan menyeringai puas.

+)uar biasa( "au menghabisi tip rtalayan itu lebih

#epat dari yang kuharapkan(, kata Datuk Ular sambil

mengusap-usap punggung kelelawar yang hinggap di

pangkuannya. +Pekerjaan kita


10/109

hari ini selesai. "au ikut aku pulang ke rumah( "ita

siap menunggu para tetamu yang bakal membawa harta dan

uang( *a... ha... ha...( Re4eki besar menunggu kita

"elelawar *antu( *a... ha... ha...(,


11/109

=2

IAN5 ITU udara terasa panas walau di teluk turun hujan

rintik-rintik dan angin bertiup keras. Penunggang kudaberbelangkon hitam berhias bintang perak yang disematkan

di sebelah depan belangkon memandang seputar teluk.

)aut... pantai dan pasir! ombak yang meme#ah! lalu deretan

pohon-pohon kelapa diseling semak belukar liar. ama

sekali dia tidak melihat bangunan di sekitar situ.

+Petunjuk mengatakan ini adalah Teluk Ular. 2rang

yang ku#ari diam di sini. Tapi di mana Tak ada bangunan.Tak ada sepotong manusia pun(,

2rang berkuda itu mengusap tengkuk tung


12/109

gangannya sementara seekor kuda #adangan yang

dibawanya tegak diam di sebelah kiri! hanya telinga

binatang ini saja yang tampak bergerak-gerak. +Akan

kuselidiki ke arah pedalaman sana..., Penunggang kuda itumemutuskan. )alu dia mema#u kuda tunggangannya

melewati pepohonan kelapa! menerjang semak belukar

pendek. ekira sepeminuman teh dia menemui sebuah

kampung ke#il. Pasti kampung nelayan. Namun tak seorang

pun ditemuinya di sana. 'elihat keadaan kampung itu!

tampaknya sudah sejak lama ditinggalkan penghuninya.

%eberapa buah perahu ke#il yang lapuk dimakan usia

menggeletak di halaman rumah-rumah yang hampir roboh.+"e mana penghuni kampung ini... Tak ada orang! tak

ada tempat bertanya(, %aru saja penunggang kuda ini

beru#ap dalam hati begitu rupa tiba-tiba terasa ada angin

menyambar di sisi kiri. "uda #adangan meringkik keras.

%erpaling ke kiri si pemilik kuda melihat di atas punggung

kuda #adangannya telah duduk seorang lelaki tua tak

dikenal! berpakaian rombeng penuh tambalan! menyandangsebuah tas yang terbuat dari tikar. ebatang rokok kawung

terselip di sela bibirnya.

2rang tua tak dikenal ini hembuskan asap rokok

kawungnya lalu menyeringai lebar pada

lelaki berb6langkon hitam.


13/109

+Anak manusia berbelangkon dan berpakaian bagus!

mun#ul dengan membawa dua ekor kuda tegap yang dapat

berlari ken#ang( "elihatannya kau tengah men#ari-#ari

sesuatu atau seseorang. Apa atau siapa yang sedang kau#ari heh...,

+Pasti inilah orang yang ku#ari(, pikir si penunggang

kuda. *atinya gembira karena jauh-jauh datang akhirnya

berhasil menjumpai orang yang di#ari. +2rang tua! kau

pasti Datuk Teluk Ular...,

i tua berbaju rombeng kembali menyeringai dan

kepulkan asap rokok kawungnya. Dia tidak menjawab

perkataan orang melainkan balas bertanya7 +Anak manusia!siapa dirimu dan datang dari mana...,

+Aku )or Ametung! "epala Desa %abakan di Tanjung

elatan. Aku datang jauh-jauh men#arimu untuk meminta

pertolongan

+*emmm... begitu, ujar si baju rombent8 +Tapi kau

keliru anak manusia(,

+"eliru bagaimana...,+Aku bukan Datuk Teluk Ular yang kau #898 i ri...(,

)or Ametung jadi kaget dan menatap la.ua pada si

orang tua yang duduk di punggung kuda miliknya. +5erak-

geriknya aneh! sikapnya iebs menunjukkan dia menyimpan

kepandaian tinggi 'ungkin sekali dia sengaja hendak

menutupi


14/109

kalau dirinya bukan Datuk Teluk Ular...2rang

sakti selalu bersikap aneh( Akan ku#oba sekali lagi(,

'aka )or Ametung kembali berkata. +Aku datang dari

jauh. Tidak mungkin keliru kalau ini bukanlah Teluk Ular./uga tidak mungkin keliru kalau kau adalah Datuk Teluk

Ular! orang yang memiliki peliharaan seekor kelelawar

sakti(,

+"elelawar sakti( Ah...udah lama

aku mendengar hama binatang itu. )ebih terkenal

dengan sebutan "elelawar *antu. %ukan begitu ...,

+%enar. Dan kau! bukankah kau pemilik dan

pemeliharanya,+udah kubilang. "au keliru anak manusia( Aku

bukan Datuk Teluk Ular. Aku bukan pemelihara segala

ma#am burung atau kelelawar(,

+/adi siapakah kau kalau begitu,

+Aku adalah aku(,

'endengar jawaban itu sekali lagi )or Ametung

menatap wajah si orang tua lekat-lekat. ajahnyakemudian berubah ke#ewa dan juga gusar.

+"alau kau memang bukan Datuk Teluk Ular yang

ku#ari! biarlah aku meneruskan perjalanan. *arap kau suka

turun dari kudaku itu...(,

+Astaga(, si baju rombeng seperti baru sadar. +Aku

duduk di ates kudamu rupanya( %etapa lan#angnya

dirik63..., Dengan satu gerakan enteng orang tua

berpakaian seperti pengemis itu melorr:


15/109

pat turun dan duduk pada batangan pohon kelapa

tumbang dan tergeletak di tanah. ambil duduk dia

mengeluarkan bungkusan daun dari dalam tas tikarnya.

Ternyata sebungkus nasi putih tanpa ikan. Tanpamenawarkan dan tanpa memandang ke kanan dan ke kiri

dia mulai menyantap nasi putih itu(

)or Ametung masih memperhatikan orang tua ini

beberapa saat lalu akhirnya tinggalkan tempat itu.

emakin jauh masuk ke pedalaman teluk! semakin

rapat pohon-pohon kelapa yang tumbuh dan semakin lebat

semak belukar yang menghalang. Deburan ombak di tepi

pantai sudah tidak terdengar lagi. Desauan angin bersatudengan gemerisik daun-daun pohon kelapa. )or Ametung

merasakan tenggorokannya kering dan haus sekali. Dia

menyesali diri yang tidak membawa perbekalan air. 'aka

dia mendongak ke atas untuk men#ari-#ari pohon kelapa

yang berbuah. aat itulah tiba-tiba dia melihat sebuah

bangunan aneh terbuat dari kayu kasar! terletak di atas

empat buah pohon kelapa yang tumbuh berdekatan.+*anya orang berkepandaian tinggi mampu diam di

atas pohon kelapa setinggi itu. ama sekali tidak ada

tangga( Pasti inilah tempat kediaman Datuk Teluk Ular(

Ah! bagaimana aku akan menemuinya. Naik ke atas sana

tentu aku tak mampu.


16/109

atu-satunya jalan adalah berteriak... 'aka )or

Ametung buka mulut lebar-lebar dan berseru7 +Da...,

eruannya serta merta putus ketika entah dari mana

mun#ulrya tiba-tiba melesat seekor burung besar! menderuke arahnya. 'erasa binatang itu sengaja menyerangnya!

)or Ametung #epat melompat dari punggung kuda!

berguling di tanah dan berlindung di balik pohon kelapa.

"etika memandang ke depan! yang disangkanya burung

tadi ternyata adalah seekor kelelawar aneh berkepala besar

bersayap lebar. Dan ternyata kelelawar itu bukan

menyerang dirinya! melainkan menyerang kuda yang

ditungganginya()or Ametung menyaksikan hal mengerikan dan sulit

diper#aya. ayap lebar kelelawar itu menghantam kepala

kuda tunggangannya dengan keras hingga kuda itu

meringkik tinggi! roboh tersandar ke sebatang pohon

kelapa! melosoh ke tanah dengan bagian kening remuk(

"elelawar besar melayang berputar dan kembali menyerbu

kuda yang sedang meregang nyawa. "ali ini sasarannyaadalah leher kuda. ekali men#engkeram dengan mulutnya

yang bertaring panjang dan run#ing! putuslah urat besar di

leher kuda dan darah bersemburan( )or Ametung

merasakan tengkuknya dingin dan wajahnya pu#at

ketakutan ketika dilihatnya kelelawar ganas tadi hinggap di

serum


17/109

pun semak belukar! menatap dengan sepasang

matanya yang merah! mengeluarkan suara men#uit keras

lalu terbang ke arahnya(

+'atilah aku(, jerit )or Ametung dalam hati. Di balikpohon kelapa besar dia jatuhkan diri! berlindung men#ari

selamat.

Di saat itulah dia seperti mendengar ada suara dari

atas pohon.

+"elelawarku! #ukup kudanya saja( "au kembali ke

tempatmu! biar aku menemui tetamu dari jauh itu... ;,

+0uit... #uit... #uit...(,

"elelawar hitam bermata merah men#uit tiga kali!melayang berputar lalu melesat ke arah bangunan kayu di

atas pohon kelapa. Di saat yang sama sesosok tubuh

melayang turun dari bangunan kayu itu dan tegak tepat di

hadapan )or Ametung.

)or Ametung yang merunduk di akar pohon kelapa!

merasa ada orang tegak di hadapannya pelahan-lahan

angkat kepala. Dan dia jadi terhenyak di tanah sakingtakutnya ketika melihat wajah sosok tubuh yang tegak di

hadapannya. Dia tidak tahu apakah tengah berhadapan

dengan setan atau jin laut. %ahkan setan atau jin laut

sekalipun tidak memiliki tampang seangker wajah yang

disaksikannya saat itu(

+%erlutut di hadapanku( /angan menj9'epok


18/109

tolol seperti itu(,

'anusia berwajah seram di depan )or Ametung

membentak.

Dengan tubuh gemetar )or Ametung bangkit dariduduknya lalu berlutut di hadapan si muka angker.

+Aku adalah penguasa Teluk Ular( "au berani datang

kemari apakah minta mati(,

'eski takut setengah mati tapi diam-diam )or

Ametung merasa gembira juga karena jika si wajah angker

mengatakan dirinya penguasa Teluk Ular! tidak dapat tidak

dia pastilah Datuk Teluk Ular itu(

+'aa&kan diriku..., kata )or Ametung. +Aku datangdari jauh bukan untuk mengganggu ketenteramanmu!

apalagi menantang kekuasaanmu. /ika kau adalah Datuk

Teluk Ular! manusia sakti pemilik "elelawar *antu! maka

aku datang padamu untuk minta tolong(,

+"atakan siapa namamu. Datang dari mana.

Pertolongan ma#am apa yang kau minta dan apakah datang

membawa bekal...(,+Namaku )or Ametung. Aku "epala Desa %abakan di

selatan. Datang menemui Datuk untuk minta tolong

menghapus malu dan membalaskan dendam kesumat

terhadap seorang Perwira "erajaan yang telah menipu dan

men#emarkan nama keluargaku. 'engenai bekal aku

memang sudah


19/109

mempersiapkannya!... +

+%aik. "atakan apa bekal yang kau bawa(,

+eekor kuda jantan... +

+Anjing busuk( iapa perlukan kuda(, bentak si wajahangker bermata merah yang memang bukan lain adalah

Datuk Teluk Ular.

+*arap dimaa&kan. "alau Datuk tidak berkenan akan

kuda itu. aku ada membawa bekal lain. Dua ma#am

perhiasan dan lima keping per-rak... +

+Itu boleh juga( erahkan semuanya padaku( 0epat(,

Datuk Ular gosok-gosok kedua telapak tangannya sedang

sepasang matanya yang merah melotot berputar-putar.Dari balik pinggang #elananya )or Ametung

keluarkan sebuah kantong kain lalu menyerahkannya pada

sang Datuk. Datuk Teluk Ular periksa isi kantong!

menyeringai sekilas lalu masukkan kantong itu ke balik

pakaiannya.

+ekarang katakan pertolongan apa yang kau

inginkan(,)or Ametung lalu menuturkan.

+atu tahun silam! seorang Perwira "erajaan se#ara

paksa meminta agar puteri tunggalku ber-rama Ranawarti

bersedia dijadikan #alon istrinya. Aku menolak karena

selain Perwira itu sudah lanjut usianya! dia juga te


20/109

berdaya menghadapi an#aman dan kekuasaannya! aku

dan istriku terpaksa mengabulkan permintaannya.

%egitu permintaan kukabulkan! Ranawarti langsung

diboyongnya ke "otaraja. Padahal sesuai perjanjianputeriku itu akan dikawin sesuai adat dan agama. Ternyata

Ranawarti hanya dijadikan peliharaan. ama sekaii tidak

ada pesta perkawinan seperti yang dijanjikan. Dan lebih

malangnya lagi! ketika puteriku hamil enam bulan!

Ranawarti

dipulangkan dan ditinggalkan begitu saja...

Perwira itu kemudian kawin dengan gadis lain yang

masih keponakanku. Pesta besar perkawinan akandilangsungkan minggu depan

+)alu apa maumu sekarang ini, bertanya Datuk

Teluk Ular!

+Aku ingin agar Perwira itu dibunuh(, jawab )or

Ametung.

+"au mampu nielakukan sendiri dengan tanganmu(,

)or Ametung gelengkan kepala. +aya sudah men#obaDatuk. Dengan #ara kasar dan #ara halus emuanya gagal.

Perwira itu memiliki dua orang pengawal berkepandaian

tinggi sedang dia sendiri kabarnya menyimpan ilmu kebal(

'alah aku mendengar berita! dia akan menyuruh

tangkapku...,

+Nasibmu memang jelek Lor Ametung. iapa nama

Perwira yang doyan daun muda itu,


21/109

+Namanya *aryo Tulus Neso! Datuk... +

+%agus( "au boleh pergi sekarang. Perwira itu akan

menemui ajal pada malam perkawinannya( Di pelaminan(,

+Terima kasih Datuk... Aku mohon diri.,+riat( tunggu dulu(, seru Datuk Teluk Ular. +Ada satu

pertanyaan yang harus kau jawab. "au datang kemari

seorang diri atau membawa teman(,

+ Aku datang sendirian Datuk.,

+/angan dusta(, bentak Datuk Teluk Ular dengan mata

membeliak marah dan garang.

+Aku tidak berdusta Datuk. Aku benar-benar datang

sendirian..., berkata )or Ametung.ang Datuk menatap lekat-lekat. *idungnya kembang

kempis. )alu dia bertanya7 +"au suka merokok )or

Ametung,

+Tidak!, jawab )or Ametung seraya menggeleng.

+"enapa pakaianmu berbau rokok...,

)or Ametung mendekatkan bahu kanannya ke hidung.

'emang pakaian itu berbau rokok. esaat dia merasaheran! kemudian dia ingat. +Aku bertemu seseorang di

tengah jalan waktu menuju kemari... +

+Aku sudah menduga( Di mana orang itu sekarang(,


22/109

+Aku tidak tahu Datuk. aktu kutinggalkan dia asyik

menyantap nasi bungkus... +

+%agaimana #iri-#iri orang itu(, tanya Datuk Teluk

Ular.+eorang tua bermuka buruk keriput. Pakaiannya

rombeng dan penuh tambalan

+Dia membawa tas terbuat dari tikar...,

+%etul sekali Datuk...,

+Dan dia merokok kawung...,

+%enar Datuk...,

ekilas )or Ametung melihat perubahan pada wajah

Datuk yang angker itu.+Aku boleh pergi sekarang Datuk, bertanya )or

Ametung.

ang Datuk hanya anggukkan kepala. )or Ametung

naik ke punggung kuda dan tinggalkan tempat itu.

Untuk beberapa lamanya Datuk Teluk Ular masih

tegak di situ. Derap kaki kuda tunggangan )or Ametung

makin lama makin jauh hingga akhirnya tak terdengar lagi.Datuk Teluk Ular mengusap wajahnya yang seram!

memandang ke arah kejauhan. Dalam hatinya ada serangkai

u#apan.

+Ah! ternyata dia masih hidup. %agaimana hal ini bisa

terjadi. %ukankah dulu jelas-jelas dia sudah mati masuk ke

dalam jurang Atau mungkin setannya yang mun#ul

gentayangan...,


23/109

Datuk Teluk Ular memandang berkeliling. 'eneliti

hampir setiap pohon dan setiap semak belukar di

sekitarnya. Tak tampak seorang manusia atau seekor

binatangpun! ke#uali kuda milik )or Ametung yang tadimati dibunuh "elelawar *antu. *atinya agak lega sedikit.

etelah sekait lagi memandang berkeliling. Datuk Teluk

Ular melompat ke atas dan masuk ke dalam rumah kayu di

pun#ak empat pohon kelapa.

Di balik semak belukar lebat di bawah sebatang pohon

kelapa! tak tertembus oleh pandangan mata tajam Datuk

Teluk Ular! sesosok tubuh berpakaian rombeng bertambal-

tambal duduk menje-lepokdi tanah seenaknya. ebatangrokok kawung terselip di sela bibir! tetapi sejak tadi sengaja

tidak dinyalakan.

+/ika kuturutkan hawa amarah! ingin aku

membunuhnya detik ini juga. Tapi aku hrus menunggu.

*arus melihat sendiri bahwa dia memang benar-benar telah

menguasai mantera jahat itu. %urung kelelawar tadi...ulit

aku memper#ayainya. Aku harus menunggu danbersembunyi sampai minggu depan. ampai dia

melaksanakan perintah untuk membunuh *aryo Tulus

Reso... 'udah-mudahan saja pen#iumannya tidak terlalu

tajam hingga tidak dapat men#ium bau busuk

pakaianku rombengku ini...*ik... hik...

hik + 2rang tua berbaju rombeng #ekikikan sendir


24/109

=3

'A)A' 'IN55U )egi! udara di atas teluk nampak

mendung. 'eskipun rembulan meman#arkan sinarnyadengan terang namun tiada artinya karena hampir setiap

saat awan tebal bergerak menutupinya. Angin laut terasa

menembus sangat men#u#uk tulang.

Di kawasan hutan kelapa dimana terletak bangunan

kayu tempat kediaman Datuk Teluk Ular! keadaan sesunyi

di pekuburan. Di luar gelap sekati. Di dalam rumah yang

terletak di atas empat pohon kelapa itu sebuah pelitamenyala berkelap kelip. "arena bangunan kayu itu tidak

seberapa besar maka nyala pelita #ukup menerangi satu-

satunya ruangan yang ada.


25/109

Di salah satu sudut ruangan! dimana terdapat sepotong

kayu melintang! tampak "elelawar *antu bergantung tidak

bergerak. ayapnya kun#up ke tubuh! kepalanya tegak

lurus memandang ke arah Datuk Teluk Ular yang duduk diatas sehelai tikar yang terbuat dari kulit ular. Di hadapan

sang Datuk terletak sebuah pendupaan dengan bara

menyala serta asap menebar bau kemenyan. Datuk Teluk

Ular duduk tak bergerak! mata terpejam dan tangan di

depan dada.

etelah beberapa saat berlalu dalam kesunyian! bibir

sang Datuk tampak bergerak.

+"elelawar *antu! apakah kau sudah siapmenjalankan perintah(,

%inatang yang tergantung di kayu kering di sudut

ruangan kembangkan kedua sayapnya. 'atanya tampak

bersinar dan dari mulutnya terdengar suara men#uit tiga

kali berturut-turut.

+"alau kau sudah siap maka dengar baik-baik. 'alam

ini kau berangkat ke "otaraja. "otara-ja... "otaraja... "otaraja...Di sana

seorang Perwira "erajaan tengah mengadakan pesta

perkawinan. Namanya *aryo Tulus Reso. *aryo Tulus

Reso...*aryo Tulus Reso. Datangi pendopo "en#ana

ungu. %unuh... bunuh... bunuh *aryo Tulus Reso...

*aryo

Tulus Reso...udah kau dengar dan sudah

jelas,


26/109


27/109

ngin...,

%aru saja sang Datuk berkata begitu! pintu bangunan

yang tadi terkun#i tiba-tiba tampak terbuka dengan

mengeluarkan suara berkere-katan. Pintu sudah terpentanglebar. Di luar tampak kegelapan menghitam. Tapi tidak

seorang pun bertindak masuk(

+'asuklah dengan aman( Tidak ada peralatan dan

senjata rahasia di tempat ini(, berseru Datuk Teluk Ular.

esosok tubuh mun#ul di ambang pintu. Ada nyala api

rokok kawung di sudut bibirnya. )alu tubuh ini dengan

mengeluarkan suara angin berke-siuran! berkelebat masuk

ke dalam! langsung duduk di hadapan Datuk Teluk Ular.+Tujuh tahun tidak bertemu! kau masih tetap

seperti dulu-dulu juga Daeng Ponto /ene...,

berkata Datuk Teluk Ular sambil menatap tak berkesip

pada orang yang duduk di hadapannya...

2rang yang ditegur tertawa mengekeh dan! usap-usap

wajahnya.

+Teman-teman lama bilang aku awet muda= 5ila(Padahal muka buruk ini sudah memiliki seribu keriput(

Rambut sudah lama putih! pandangan mata sudah mulai

kabur dan pendengaran sudah muhi tumpul. Aku sudah

berubah sangat tua Datuk Teluk Ular. esuai dengan

bertambah tuanya bumi Tuhan ini...,


28/109

Datuk Teluk Ular angguk-anggukkan kepala

mendengar u#apan sang tamu. Tamu yang datang kembali

membuka mulut.

+/ika kau hitung tambalan di bajuku yang rombengini! semua berjumlah tujuh puluh dua. Nah sebegitu pula

banyaknya usia tubuh keropos ini. *ik... hik... hik(,

+Tujuh tahun tidak bertemu! kalau malam ini kau

datang tentu banyak #erita yang hendak kita tuturken

bersama. Tapi rasa-rasanya! aku mendapat &irasat! kau

hanya ingin membi#arakan satu dua hal penting saja.

%ukan begitu saudaraku Daeng Ponto /ene...,

+Tepat sekali saudara lamaku yang kini bergelarDatuk Teluk Ular. Tepat sekali...Apakah

kau punya waktu untuk itu,

+ampai pagi besok atau sampai pagi lusa aki8

bersedia berbin#ang-bin#ang denganmu. *anya saja untuk

menghormat tetamu! aku harus memasak air! menyeduh

kopi. "opi tubruk tanpa gula aren! bukankah itu

kesenanganmu Daeng...,+Ah! kau terlalu repot. Tapi kalau memang ada

minuman tentu saja mulut ini tidak menolak. Apalagi kopi

hangat buatanmu. *ik... hik... hik...I

Datuk Teluk Ular mengambil sebatang ranting kayu

panjang yang terletak di sampingnya. Dengan kayu ini

dikaitnya pegangan dua buah


29/109

#angkir tanah lalu diletakkannya di atas pendupa-an

besar. Dengan ujung kayu pula dia mengait sebuah #eret

terbuat dari tanah. Dari dalam #eret dituangkannya air putih

ke dalam dua #angkir tanah. )alu sebuah kantong berisibubuk kopi dikeluarkannya! dimasukkan ke dalam dua

buah #angkir. Tak selang berapa lama air di dalam dua

buah #angkir tampak mendidih. *arumnya bau kopi

menebar dalam ruangan itu.

+Apakah kau masih suka makan sirih Daeng...,

bertanya Datuk Teluk Ular.

+Ah! sudah sejak beberapa tahun silam aku tidak lagi

menyirih. "ini aku lebih suka merokok kawung. 'enyirihkukira adalah pekerjaan orang-orang perempuan ..., sahut

Daeng Ponto /ene

pula.

Datuk Teluk Ular tertawa hambar. +Aku tak pernah

dapat melupakan sirih! tembakau #ampur pinang dan kapur.

"alau kau tak mau mengawani! biarlah aku makan sirih

sendirian., )alu Datuk itu mengambil sebuah kotak kayuberisi daun sirih lengkap dengan kapur! tembakau dan

pinang. Dengan tenang dia mulai mera#ik sirih sementara

Daeng Ponto /ene! orang tua berpakaian rombeng itu

memperhatikannya dengan sabar.

etelah beberapa kali mengunyah sirihnya. Datuk

Teluk Ular mempersilahkan tetamunya meneguk kopi

hangat yang telah tersedia.


30/109

+'anusia #erdik! li#ik dann jahat(, membatin Daeng

Ponto /ene. +Dikiranya aku tidak tahu kalau kopi itu berisi

ra#un mematikan( Dia sendiri telah memagar diri dengan

sirih yang dimakannya( Dasar manusia jahanam...(,+Daeng! jangan ditunggu sampai kopinya menjadi

dingin!, Datuk Teluk Ular berkata.

"arena #angkir tanah itu masih terjerang di atas

pendupaan berbara merah! dengan sendirinya berada dalam

keadaan panas sekali. Tetapi begitu dipersilahkan tanpa

ragu-ragu Daeng Ponto /ene ulurkan tangan mengambilnya

lalu mendekatkan bibir #angkir ke bibirnya. Tapi baru

setengah jalan tiba-tiba #angkir tanah itu pe#ah denganmengeluarkan suara keras. "opi dan han#uran #angkir jatuh

berantakan di lantai(

%erubah paras Datuk Teluk Ular tapi sebaliknya orang

tua berpakaian rombeng tersenyum senyum lalu berkata7

+ungguh sial nasibku malam ini. "alau bukan rejeki!

sudah di depan mulut tak dapat kuminum(,

+"au boleh mengambil kopi dalam #angkir satu lagi!,berkata Datuk Teluk Ular.

+Terima kasih Datuk. Aku tak mau jadi tamu yang

dianggap rakus. "au silahkan meneguk kopi bagianmu...,

jawab Daeng Ponto /ene.

Dalam hatinya Datuk Teluk Ular membatin7 +'anusia

satu ini rupanya tahu kalau kopi itu


31/109

bera#un. "arena itu dia sengaja meme#ah #angkir

dengan tenaga dalamnya...,

+Aku tuan rumah yang tak tahu diri. 'inum kopi

sendirian..., ujar Datuk Teiuk Ular lalu dengan tangankirinya dia menjangkau #angkir tanah di atas pendupaan

dan #egluk... #egiuk... dia meneguk kopi panas itu sampai

habis. ambil menyeringai dia letakkan #angkir kosong di

lantai! lalu gosok-gosokkan kedua telapak tangannya satu

sama iain.

+ekarang Daeng! #eritakan apa maksud penting

kunjunganmu kemari.,

+'aksud pertama hanya mengingatkan peristiwa tujuhtahun lalu di tanah %ugis. aktu kau membokongku dari

belakang lalu melemparkanku ke dalam jurang Patompo.

Itu kau lakukan sema-ta-mata karena kau inginkan %adik

%intang %ulan milik guru yang diper#ayakan padaku.

Apakah kau masih ingat peristiwa itu Datuk,

Datuk Teluk Ular tidak segera m#njawsb. Daeng

Ponto /ene tak hendak mendesak. Dia menunggu sampaiakhirnya sang Datuk membuka mulut.

+Aku masih ingat Daeng. Dan bena!-benar aku

menyesal. >ntah mengapa aku sampai tergoda oleh bujuk

rayu setan saat itu dan tega men#utakaimu. etelah kau

kujerumuskan ke dalam jurang


32/109

menolongmu dan menuruni jurang. Tapi sulit sekali

men#apai dasar jurang. Aku menunggu sampai keesokan

pagi kalau-kalau kau mun#ul. Tapi itu tak terjadi. Aku

bersyukur kalau nyatanya kau selamat. Aku mohonmaa&mu atas kekhila&anku itu Daeng...,

Daeng Ponto /ene mengangguk. +Aku datang kemari

bukan untuk meminta maa&mu Datuk karena peristiwa itu

sudah kuiupakan *anya perlu kau jawab pertanyaanku.

Apakah %adik %intang %ulan masih berada di tanganmu,

+enjata itu masih padaku Daeng. "urawat baik-baik.,

'enjawab Datuk Teluk Ular.

+ebelum guru meninggal! beliau berpesan agar akumen#arimu untuk mengambil badik keramat itu!

membawanya kembali ke tanah %ugis dan

menguburkannya di samping makamnya. Tak satu orang

pun boleh memilikinya. Tidak kau! tidak juga aku atau

orang lain atau murid-muridnya yang lain...,

Datuk Telur Ular termenung.

+"alau memang begitu pesan guru! aku tidak beranimenolak!, katanya. )alu dia bangkit berdiri dan melompat

ke atas atap. Tangannya menjang kau sesuatu yang terselip

di balik kayu kaso. "etika kemudian dia turun dan

meletakkan benda itu di hadapan Daeng Ponto /ene!

ternyata benda itu adalah sebilah badik lengkap dengan

sarur.ynya.


33/109

Pada hulu dan sarung senjata ini terdapat ukiran bulan

bersanding dengan bintang.

Daeng Ponto /ene melirik ke arah badik. ekali lihat

saja! dia sudah mengetahui kalau senjata itu adalah badik%ulan %intang palsu( Tapi berpura-pura tidak tahu orang

tua berpakaian rombeng ini ambil senjata itu dan selipkan

di pinggangnya. "etika di pegang badik itu terasa ringan

padahal yang asli berat.

+Terima kasih kau telah memelihara badik ini dengan

baik dan mengembalikannya tanpa kurang suatu apa!, kata

Daeng Ponto /ene. +ekarang aku beralih pada maksud

kedatanganku yang kedua. $ang juga merupakan maksudterakhir. epanjang kuketahui! ternyata kau telah

menguasai mantera untuk merubah wujud suatu benda

hidup menurut kemauanmu! lalu menjalankan perintah

menurut kehendakmu... %ukankah begitu Datuk,

+oal yang kedua ini aku tak bersedia menjawab. oal

mantera yang bisa dimiliki adalah re-jeki masing-masing

orang! masing-masing murid. Aku mendapatkannya dariguru dan kau tidak mendapatkannya. Apakah ada perasaan

iri dalam sanubarimu,

2rang tua bermuka buruk berpakaian tambalan

tersenyum lebar.

+Iri adalah kawannya syirik. i&at itu tidak melekat

dalam tubuhku baik lahir maupun batin. Aku


34/109

tidak akan membawa persoalan ini kalau memang

mantera itu kau dapatkan dari guru atau memang diberikan

guru. Tetapi sebelum meninggal! justru guru men#eritakan

padaku bahwa mantera itu kau #uri dari sekumpulan tulisanrahasia milik guru...,

+ayang guru telah tiada hingga dia tidak bisa

membuktikan bahwa aku telah men#uri mantera itu...,

+5uru memang telah tiada Datuk. Tapi apa yang

dikatakan guru semasa hidup sangat kuper #ayai. Tak

mungkin guru berdusta...,

+'aa& bi#ara Daeng! mungkin kau yang ber dusta(,

memotong Datuk Teluk Ular.Daeng Ponto /ene tertawa gelak-gelak.

+Ada-ada saja kau ini Datuk( ejak aku mengenal

mana yang baik dan mana yang buruk! sampai tua bangka

keropos begini! tak pernah aku ber dusta. Tidak kepadamu!

tidak kepada siapapun(,

+)alu apa maksudmu yang sebenarnya,

+'ulai detik ini kau tidak boleh menggunakanmantera itu untuk maksud apapun( /ika "elelawar *antu

itu kembali kau harus membunuhnya(,

+Tak mungkin aku mengikuti perintahmu Daeng(,

+'engapa tak mungkin(,

+"au bukan guru yang wajib kupatuhi(,

+/ustru aku memerintah sesuai dengan pesan guru(,


35/109

+Tak dapat aku memper#ayai u#apanmu itu

Daeng(,

+"ita saudara seperguruan. Apa katamu harus

kuper#aya. ebaliknya apa yang kusampaikan harus pulakau per#aya...,

Datuk Teluk Ular gelengkan kepala.

+'aa&kan aku Daeng. Pembi#araan kita #ukup

sampai.di sini. Aku ingin istirahat. Pintu itu masih terbuka.

elamat jalan Daeng...,

Daeng Ponto /ene tertawa mengekeh.

+*akmu menyuruh aku pergi karena ini rumahmu(

Tapi hakku menjalankan pesan mendiang guru( Aku akankeluar dari rumah ini. Tapi akan menunggu di luar sana

sampai kau bersumpah untuk tidak lagi mengamalkan

mantera terlarang itu dengan alasan dan maksud apapun(

Aku memberi waktu padamu sampai besok pagi! saat sang

surya terbit(,

2rang tua berbaju rombeng bangkit dari duduknya.

+ebelu< ? aku pergi! aku juga ingin mengembalikan badiktak berguna ini padamu(,

Dari balik pakaian bututnya Daeng Ponto /ene

keluarkan %adik %ulan %intang palsu lalu

men#ampakkannya ke pangkuan Datuk Teluk Ular.

+%esok pagi kutunggu sumpahmu bersama %adik

%ulan %intang yang asli( 'ataku mungkin sudah lamur!

tapi aku tak bisa ditipu Datuk( Aku masih dapat

membedakan mana senjata yang asli dan


36/109

mana yang palsu...(, Daeng Ponto /ene tutup

u#apannya dengan tawa mengekeh. )alu tubuhnya

berkelebat mundur ke arah pintu rumah kayu! lenyap di

telan gelapnya malam di luar sana(


37/109

=4

DATU" T>)U" U)AR bantingkan badik palsu ke lantai

hingga patah berantakan. Penasaran dia melompat ke pintu.Di luar gelap menghitam. Tapi dengan kepandaiannya yang

tinggi orang ini langsung saja menghambur turun dari

ketinggian lebih dari enam tombak itu. %egitu menjejakkan

kaki di tanah! sepasang matanya yang merah serta merta

memandang #epat berkeliling. Dekat serumpun semak

belukar dia melihat nyala api ke#il. Itulah nyala api rokok

kawung Daeng Ponto /ene(+Daeng(, berseru Datuk Telur Ulat! +Aku ti dak suka

kau berada di tempat ini( "uharap kau segera pergi(

Persetan dengan segala urusan besok


38/109

pagi(,

+uka atau tidak suka itu bukan urusanmu Datuk( "au

bisa mengusirku dari rumahmu di atas pohon sana( Tapi

kalau aku nongkrong di sini! setan kepala tujuhpun tidakdapat mengusirku(, Daeng Ponto /ene mengekeh dalam

gelap lalu hisap rokoknya dalam-dalam.

Datuk Teluk Ular mendengus.

+"au lupa Daeng( "awasan Teluk sampai seri bu

tombak ke pedalaman adalah daerah kekuasa anku(,

+Itu katamu( Tapi tidak kataku( "au pergilah naik ke

atas rumahmu kembali dan tidur lelap. aktumu masih

#ukup banyak sampai esok pagi(,+"alau kau tetap membangkang! berarti kau sengaja

men#ari silang sengketa(,

+Terserah kau mau mengatakan apa(, sahut Daeng

Ponto /ene. +Aku kemari men#ari kata bulat dan mupakat.

Tapi kau inginkan lantai terjung-kat( Aku tak mau bi#ara

lagi denganmu( Aku mau tidur bersama nyamuk-nyamuk

sialan di tempat ini(,)alu Daeng Ponto /ene rebahkan tubuhnya di atas

semak belukar! seperti seorang orok dan mulai

mendengkur( Tubuhnya yang berat itu seperti ter-golek di

atas kasur empuk! padahal hanya ditopang semak belukar

belaka( Ini sudah #ukup menjadi pertanda betapa tingginya

tingkat keringanan tu-


39/109

? ouh orang tua berwajah buruk itu.

/engkel dan marah Datuk Teluk Ular melangkah

menghampiri semak belukar. ekali tendang ?saja

rambas&ah semak belukar itu. Tubuh orang tua yang tidur diatas semak belukar! begitu semak belukar rambas tentunya

akan jatuh ke tanah. Tapi anehnya! tubuh itu sesaat masih

mengapung di udara lalu melayang ke arah semak belukar

lainnya yang terdapat tidak jauh dari tempat itu. Dan

kembali terdengar suara dengkurnya(

'erasa dipermainkan! dengan langkah-langkah besar

Datuk Teluk Ular mendatangi semak belukar itu. "ali ini

bukan semak belukar yang ditendangnya tapi langsungtubuh Daeng Ponto /ene. Tendangannya mengarah perut

saudara seperguruannya itu. uara tendangan terdengar

keras menderu dalam gelapnya malam.

+"alau tidak kuhabisi manusia keparat ini! aku bisa

susah dibuatnya(, begitu Datuk Teluk Ular membatin dan

dalam geramnya dia merasa pasti tendangannya akan

mengenai sasaran.Tetapi alangkah terkejutnya sang datuk ketika

mendadak dia merasakan ada yang men#engkeram

pergelangan kaki kanannya. ebelum dia bisa berbuat

sesuatu dirasakannya tubuhnya dilemparkan ke atas. "etika

melayang turun dia hampir tak bisa mengimbangi diri

karena sebuah benda ke#il berapi melesat ke arah matanya.

Rokok kawung Daeng


40/109

Ponto /ene(

Datuk Teluk Ular jatuh punggung! terhempas ke

tanah( atu hal yang sebenarnya tidak mungkin terjadi atas

diri seorang kawakan seperti dia(Di dalam gelap terdengar suara tawa mengekeh.

+Datuk Teluk Ular( "alau tidak mengingat kita masih

saudara seperguruan! sudah kutanggalkan kaki kananmu

tadi(,

+'anusia sombong(, maki Datuk Teluk Ular marah

besar mendengar kata-kata Daeng Ponto /ene. +Aku mau

lihat sampai dimana kepandaian-mu(,

+*a... ha( oal kepandaian! kepandaian manusiaadalah ke#il dibanding dengan kepandaian dan kekuasaan

Tuhan( Apa kau masih belum mau sadar

U#apan Daeng Ponto /ene terputus karena saat itu

datang sambaran angin ganas ke arah tenggorokannya.

+0engkeraman jari angin(, seru orang tua berpakaian

rombeng ketika mengenali pukulan tangan kosong yang

mengandung tenaga dalam hebat itu( Tubuhnya melesatdari atas semak belukar. edetik kemudian semak belukar

itu musnah hampir tidak berbekas dan si baju rombeng

tampak berdiri di samping sebatang pohon kelapa leletkan

lidah dan goleng-golengkan kepala. +Rupanya kau tidak

main main Datuk..., menegur orang tua ini.


41/109

+Aku memberi pengampunan padamu jika kau mau

pergi dari sini(,

Tertawa Daeng Ponto /ene mendengar u#apan

itu.+eharusnya aku yang akan memberi pengampunan

padamu karena telah melanggar pesan guru dan men#uri

%adik %ulan %intang(,

+"alau itu #akapmu! berarti nyawamu harus lepas

malam ini juga(, kertak Datuk Teluk Ular. )alu kedua

tangannya diangkat ke atas! mulutnya berkomat-komat.

Dua tangannya tampak seperti dijalari sinar biru.

"agetlah Daeng Ponto /ene ketika melinat nalitu.

+Astata( Dati mana dia dapatkan pukulan sepasang

kelabang biru itu(, 2rang tua berbaju rombeng ini #epat

kerahkan tenaga dalamnya ke tangan kanan. "etika Datuk

Teluk Ular menghantam dengan kedua tangannya! diapun

membalas dengan pukulan tangan kanan.

Dua larik sinar biru yang tampak seperti hitam dalamgelapnya malam menyambar ke arah Daeng Ponto /ene.

ebaliknya dari tangan kanan orang tua dari tanah %ugis ini

menghambur angin ken#ang laksana topan! tanpa sinar

tanpa #ahaya tetapi mengandung hawa dingin luar biasa(

Des...des...(

Daeng Ponto /ene terdengar mengeluh tinggi.


42/109

Tubuhnya terdorong empat langkah lalu jatuh duduk.

"arena tak sanggup bertahan akhirnya rebah. Tangan

kanannya nampak membiru sampai sebatas lengan.

Di lain tempat Datuk Telur Ular menggeletak dibawah kolong rumah kayunya! di antara empat batang

pohon kelapa dengan na&as megap-megap dan tubuh

menggigil seperti diselimuti es(

'enyadari dirinya terkena ra#un jahat! Daeng Ponto

/ene segera totok urat besar di pertengahan lengan kanan.

etelah atur jalan darah dan perna&asan! orang tua ini

bangkit berdiri dan melangkah menghampiri Datuk Teluk

Ular. /ustru saat itulah sang Datuk tampak menggerakkantangan kanannya. ebuah pisau terbang melesat ke arah

Daeng Ponto /ene. $ang diserang angkat tangan kirinya.

2ras(

Pisau terbang menan#ap pada tas daun tikar yang

dijadikan tameng oleh Daeng Ponto /ene.

+"au masih tak mau bertobat dan sadar Datuk(,

+'anusia keparat( *ari ini putus hubungan kitasebagai saudara seperguruan( Aku bersumpah

membunuhmu malam ini( "alau tidak biar aku yang bunuh

diri(,

+umpah manusia tolol(, tukas Daeng Ponto /ene. Dia

angkat kaki kanannya. Dengan kaki ini dia mendorong

dada Datuk Teluk Ular yang saat


43/109

itu men#oba berdiri masih dalam keadaan menggigil.

Akibat dorongan kaki ini sang Datuk kemoali tergeletak di

tanah. Dia men#oba bangkit kembali tapi dadanya diinjak

oleh Daeng Ponto /ene.Di malam yang gelap itu tiba-tiba terdengar suara

#uit... #uit...#uit...

epasang mata merah Datuk Telur Ular mem-beliak

bersinar. 'ulutnya menyunggingkan seringai.

+"au akan mampus Daeng... Akan mampus saat ini

juga...(,

+0uit...#uit... #uit...,

+"elelawar *antu( %unuh orang ini. %u nun orangini... 2rang ini... 2rang ini..., Datuk Telur Ular berteriak

ketika melihat binatang yang dikenalinya melayang di

udara di antara oa-tang-batang pohon kelapa.

+0uit... 0uit... #uit...(,

"elelawar *antu menyambar laksana kilat.

Daeng Ponto /ene tersentak kaget. Tak menyangka

akan terjadi begitu #epat. "etika dia berusahamenyelamatkan diri dengan melompat ke belakang! tak

urung daun telinganya sebelah kanan kena disambar

#akaran kuku "elelawar *antu. 2rang tua ini terpekik(

Daun telinganya putus dan darah mengu#ur(

+%inatang iblis(, teriak Daeng Ponto /ene. Dia

hantamkan tangan kirinya ke arah "elelawar *antu


44/109

yang melayang di udara. Pukulan tangan kosong ini

adalah pukulan yang tadi dihantamkannya pada Datuk

Teluk Ular. Tetapi seperti tahu bahaya. "elelawar *antu

menukik ke bawah. Angin pukulan lewat jauh di atasnya.Di lain kejap! mon#ongnya yang memiliki gigi serta taring-

taring panjang itu siap menerkam perut Daeng Ponto /ene.

2rang tua ini gerakkan tangan kirinya! kini menghantam

dengan tas tikarnya. ambil menghantam sambil mengelak

ke samping.

%reet...(,

Tas yang terbuat dari tikar itu robek besar. Daeng

Ponto /ene merasakan salah satu jari tangannya perih."etika diperhatikan ternyata tangan itu terlukai

+%unuh... bunuh orang ini( 2rang ini...(,

+0uit...0uit...0uit...(,

+$a Tuhan! aku tidak mungkin menghadapi binatang

#elaka ini..., mengeluh Daeng Ponto /ene. 'aka sebelum

burung kelelawar bermata merah itu kembali

menyerangnya! orang tua ini #epat berkelebat tinggalkantempat itu.

+"ejar... "ejar orang itu( "ejar... kejar. i. kejar...(,

+0uit...0uit...0uit(,

"elelawar *antu kerjakan apa yang diperintah sang

Datuk. %inatang ini melesat ke jurusan lenyap-


45/109

=5

P>ND2P2 "en#ono ungu yang terletak di pusat

"otaraja malam itu penuh kemeriahan. Di situdilangsungkan pesta perkawinan Raden *aryo Tulus Resto!

seorang Perwira "erajaan yang sebenarnya telah punya

istri. $ang +beruntung, menjadi pengantin perempuan

adalah seorang dara berusia delapan belas tahun! bernama

Rinusari yang masih merupakan keponakan )or Ametung!

"epala Desa %abakan. Tamu melimpah ruah dan

kebanyakan adalah tokoh-tokoh istana atau petinggi-petinggi "erajaan. ri %aginda memberi i4in untuk

dipergunakannya Pendopo "en#ono ungu sebagai tempat

pesta perkawinan tapi beliau sendiri tidak hadir karena

kabarnya ri %a


46/109

ginda tidak begitu suka dengan perkawinan

Perwiranya itu. Rupanya kabar telah sampai kepada ri

%aginda bahwa selain telah memiliki dua istri! sebelumnya

*aryo Tulus Reso pernah memelihara seorang gadisbernama Ranawarti yang kemudian ditinggal begitu saja

dalam keadaan hamil.

%erbagai hidangan dan minuman mahal disuguhkan.

erombongan pemain gamelan menghibur para tetamu

dengan gending-gending yang asyik didengar. epasang

pengantin duduk di pelaminan. *aryo Tulus Resto tiada

henti-hentinya menyunggingkan senyum. Pada saat pesta

perkawinan itu berjalan di pun#ak kemeriahannyamendadak dari luar melayang masuk seekor burung

kelelawar besar! berkepala aneh. epasang telinganya lebih

panjang dan lebih besar dari kelelawar biasa. *ampir

menyerupai telinga kuda. 'ulutnya yang senantiasa

mengeluarkan suara #uit-#uit memperlihatkan gigi-gigi

serta taring-taring men#uat $ang mengerikan adalah kedua

matanya yang besar dan berwarna merah. %inatang inimelayang seputar pendopo. %eberapa orang segera

bertindak mengusirnya. Tetapi seperti tidak takut sama

sekali kelelawar itu terus berkelebat kian kemari. "etika

seorang petugas yang membawa galah datang mengusir!

kelelawar itu keluarkan suara keras men#uit lalu menukik

menyerang(

Petugas yang membawa galah bambu terdengar


47/109

menjerit. 5alah lepas dari tangannya. "edua

tangannya kini dipakai untuk menutupi mukanya. Dari sela-

sela jari tangannya tampak darah mengu#ur. "etika orang

ini akhirnya jatuh tersungkur dan ketika semua orangmenyaksikan keadaan wajahnya! suasana pesta serta merta

menjadi gempar( 'uka orang itu tidak seperti muka

manusia lagi8 *idungnya tanggal meninggalkan lobang

besar berdarah. Pipi kanannya #opot dan mata kirinya ikut

terbongkar( Dan kelelawar itu masih saja melayang

berputar-putar dalam ruangan besar pendopo(

Para tetamu yang ketakutan mulai berlarian

meninggalkan tempat pesta. 'ereka yang merasa memilikikepandaian tetap dalam pendopo sambil bersiap-siap.

epasang pengantin tampak gelisah. eseorang kemudian

membawa pengantin perempuan meninggalkan pelaminan

sementara *aryo Tulus Reso tertegak bingung! lalu

memberi isyarat pada dua orang lelaki tinggi besar yang

berdiri tak berapa jauh dari tempat itu. "eduanya adalah

pengawal pribadi yang telah mengabdi pada Perwira ituselama lebih dari sepuluh tahun. Dalam ilmu silat luar

mereka memiliki kepandaian mengagumkan. Dalam ilmu

dalam atau kesaktian. keduanya memang tidak mempunyai

simpanan apa-apa.

'elihat isyarat *aryo Tulus Resp tadi! kedua

pengawal itu #epat bergerak ke tengah ruangan. alah

seorang di antaranya menyambar pemukul


48/109

gong yang telah ditinggalkan para pemain gamelan

karena ketakutan. Dengan pukulan gong ini dia melempar

kelelawar yang terbang berputar-putar. ebagai seorang

ahli silat lemparannya pastilah tidak akan luput. Tetapi diatidak mengetahui kalau binatang yang dilemparnya itu

bukanlah kelelawar biasa(

%egitu pemukul gong melesat! kelelawar melesat ke

kiri! berputar dan menyambar kayu pemukul gong itu

dengan sayapnya dari sebelah kiri.

Praak(

"ayu pemukul gong patah berentakan. 'embuat

pengawal yang melempar! *aryo Tulus Reso dan semuaorang yang ada di situ menjadi kaget. "ekagetan ini disusul

pula dengan satu kengerian ketika kelelawar besar

keluarkan suara men#uit menusuk telinga! lalu menyambar

ke leher orang yang tadi melempar. /eritan keras meme#ah

pendopo. i pengawal terhuyung-huyung lalu roboh ke

lantai yang bertutupkan permadani! menggelepar-gelepar

sesaat! akhirnya tewas dengan mata melotot! leher lukabesar(

+ini bukan binatang biasa(, beru#ap *aryo Tulus Reso

dalam hati. Dia segera ba#a aji ilmu kebal yang

dimilikinya! lalu menyambar sebatang tombak yang

terletak di samping pelaminan. Pengawalnya yang satu

berseru agar dia tetap di tempat. Pengawal ini kemudian

hunus sebilah golok bergerak


49/109

ke tengah ruangan. enjata di tangan kanannya di

putar putar hingga keluarkan suara berdesing. elangkah

demi selangkah dia mulai mendekati kelelawar besar yang

terbang merendah seperti siap pula untuk menghadapinya.'erasa ditantang oleh seekor binatang! pengawal

membuat lompatan setengah tombak lalu ba-#okkan

goloknya ke arah kelelawar.

%reet...

ayap kelelawar itu mengambang lebih panjang dan

lebih lebar. 5olok pengawal lewat di atas tubuhnya.

Dengan mengertakkan geraham si pengawal membuat

gerakan memba#ok dari atas ke bawah. ekali ini bukansaja serangannya juga luput! tetapi kelelawar tiba-tiba

membalik. ayap kirinya kembali merentang! melesat

laksana sebilah pedang.

%reet...(

0raaasss(

Pergelangan tangan kanan yang memegang golok

putus laksana dibabat golok tajam. Darah menyembur. ipengawal menjerit keras dan tinggalkan pendopo sambil

terus melolong.

Paras *aryo Tulus Reso jadi berubah. Tapi dia tetap

juga berdiri di tempatnya. 'ulutnya berkomat-kamit!

sepasang matanya meman#arkan hawa amarah. Tangan

kanannya menggenggam tombak erat-erat.


50/109

+Raden *aryo( )ekas tinggalkan pendopo(, seseorang

berseru memberi ingat.

+%etul( )ekas tinggalkan pendopo( Itu bukan

kelelawar biasa( Pasti kelelawar jejadian...(, eorang lainberteriak.

+"elelawar hantu(, teriak lainnya.

Namun Raden *aryo Tulus Reso tidak perduli-kan

teriakan orang. Dia memiliki kepandaian tinggi dan ilmu

kebal. 'engapa harus takut pada seekor burung kelelawar

yang baginya adalah seekor burung layang-layang. /ustru

saat itulah dia harus memperlihatkan kehebatan dirinya

sebagai Perwira "erajaan("elelawar *antu kiriman Datuk Teluk Ular tampak

menjadi garang ketika melihat *aryo Tulus Reso

merupakan satu-satunya orang yang tegak di tengah

pendopo luas itu. etelah membuat dua kali putaran

pendek! binatang ini lalu melesat menyerang. $ang

diarahnya adalah dada di bagian jantung #alon korbannya.

'ulutnya terkuak lebar! taring dan gigi-giginya yangberlumur darah men#uat mengerikan. *aryo Tulus Reso

menunggu sekejap lalu lemparkan tombaknya ke arah

kelelawar yang menyerang. )emparan itu ternyata meleset!

hanya menepis sedikit sayap kanan kelelawar. %inatang ini

men#uit keras! mengepakkan sayap dua kali lalu menukik.

"embali kelelawar mengarahkan serangan dibagian dada

Raden *aryo.


51/109

Dengan mengerahkan tenaga dalamnya. Raden *aryo

lepaskan satu pukulan tangan kosong yang mengeluarkan

angin keras. esaat kelelawar itu seperti tergontai. Namun

di lain kejap binatang ini berhasil menembus aliran tenagadalam. Tubuhnya terus melesat dan mon#ongnya bersarang

di dada Raden *aryo.

%reet...(

Pakaian pengantin yang dikenakan Raden *aryo robek

besar. Tapi tubuhnya tidak terluka sedi-kitpun. Inilah

kehebatan< ilmu kebal yang dimilikinya.

'elihat hal ini orang banyak disudut-sudut pendopo

jadi agak lega. 'ereka berteriak-teriak memberi semangat.+%unuh kelelawar itu Raden *aryo( %unuh(,

eseorang melemparkan sebilah pedang! tapi tidak

disambuti oleh Raden *aryo. etelah mengetahui bahwa

kelelawar itu tidak sanggup melukai tubuhnya. Perwira

"erajaan ini dengan penuh per#aya diri kembali bersiap

sedia menantikan serangan kelelawar berikutnya dengan

hanya mengandalkan tangan kosong("elelawar *antu menyerbu kembali. "ali ini dengan

sayap terkembang lebar dan kepala perampok lurus ke

depan.

%ukk(

Duukkk(


52/109

Plaaak(

"etika mulut kelelawar menghunjam di perutnya

tanpa menimbulkan #idera. Raden *aryo hantamkan

tinjunya. Tepat mengenai punggung kelelawar. %inatang initerbanting ke bawah tapi dengan sayapnya dia menyambar

kaki kanan Raden *aryo. 'eskipun tidak terasa sakit atau

ada yang luka namun hantaman saya sempat membuat kaki

Raden *aryo terpelanting dan tubuhnya hampir roboh.

+"elelawar iblis(, rutuk Raden *aryo. "edua

tangannya dipukulkan sekaligus ke depan.

Plaaak...plaaak(

"elelawar melesat ke atas. Angin pukulan lewat dibawahnya. Raden *aryo menghantam lagi. Tapi dia

kehilangan lawan. aat itu kelelawar terbang berputar ke

belakang. Raden *aryo membalikkan badan. /ustru inilah

kesalahannya. ebelum dia sempat mengetahui di mana

binatang itu berada! si kelelawar telah lebih dulu

menyambar ke arah wajahnya. Raden *aryo merunduk.

Tapi terlambat. 0akar kanan "elelawar *antu melabrakmata kirinya. Perwira "erajaan ini menjerit keras. eluruh

isi matanya terbongkar tanggal. Dan ilmu kebalnya

memang ternyata tidak melindungi matanya(

Dalam keadaan menjerit-jerit kesakitan begitu rupa!

kelelawar kembali menukik dengan ganas. Perwira itu tidak

kuasa mengelak atau melindungi


53/109

dirinya lagi. 'ata kanannya kini menjadi sasaran(

Raden *aryo Tulus Reso menyeradak-nyeruduk kian ke

mari. Darah ber#e#eran di atas permadani. Tak ada seorang

pun yang berani menolongnya! juga tak ada yang tahu mauberbuat apa menyaksikan keadaan Perwira Pengantin itu.

)olongan Raden *aryo makin parau! makin perlahan.

Akhirnya hanya terdengar suara erangannya. Tubuhnya

tergelimpang roboh menelentang. Nyawanya lepas. "edua

matanya hanya merupakan rongga mengerikan bergelimang

darah(

Di dalam ruangan! burung kelelawar masih terbang

berputar-putar sambil keluarkan suara men-#uit-#uit. )aluterdengar satu #uitan sangat keras dan binatang ini

kemudian melesat meninggalkan pendopo! lenyap dalam

kegelapan malam ke arah timur "otaraja.

2rang banyak walaupun masih dalam keadaan

ketakutan dan penuh ngeri! perlahan-lahan melangkah

mendekati mayat Raden *aryo. 'ereka merinding ketika

melihat bagaimana keadaan wajah Perwira "erajaan itu.alah seorang yang ikut berkerumun di tempat itu

adalah )or Ametung! "epala Desa %abakan! ayah

Ranawarti yang ditinggal begitu saja oleh Raden *aryo

dalam keadaan hamil enam bulan.

)or Ametung sunggingkan seringai mengejek. *atinya

penuh kepuasan.


54/109

+Akhirnya mampus juga manusia keparat ini(, kata

)or Ametung dalam hati. )alu perlahan-lahan dia

melangkah tinggalkan pendopo.


55/109

=6

2RAN5 TUA berbaju rombeng itu lari seken#ang yang

bisa dilakukannya dalam kegelapan malam di antarakerapatan pohon-pohon kelapa. %agaimanapun dia

berusaha lari seken#angnya namun tetap saja tidak dapat

memperjauh jarak-dengan mahluk pengejarnya yakni

"elelawar *antu( %inatang ini detik demi detik bertambah

dekat. uara sayapnya menderu di antara hembusan angin

malam yang datang dari teluk. uaranya men#uit-#uit

terdengar seperti tambah keras tanda tambah dekat.Pohon-pohon kelapa semakin jarang tanda sesaat lagi

dia akan men#apai pantai. ekilas memandang ke belakang

"elelawar *antu ternyata


56/109

hanya tinggal terpisah sekitar enam sampai tujuh

tombak saja(

+0elaka( "emana aku harus pergi( "aki ini sudah

berat dibawa lari...(,+0uit... #uit... #uit...


57/109

#ur itu melompat keluar sesosok tubuh disertai #a#i

maki menggeledek.

+etan alas( iapa yang berani mengganggu orang

enak-enak tidur dalam perahu(,2rang yang memaki langsung menghampiri Daeng

Ponto /ene. emula orang tua ini menyangka itu adalah

sosok tubuh Datuk Teluk Ular yang tahu-tahu telah

bersembunyi dan men#egatnya di tempat itu. Tapi dia

segera mengenali itu bukan suara si datuk jahanam dan

memperhatikan orang yang di depannya jelas bukan sosok

tubuh Datuk Ular melainkan seorang pemuda berpakaian

putih berambut gondrong(+'aa&kan aku( Aku tidak tahu kalau ada orang

dalam perahu. Aku...,

Daeng Ponto /ene tidak dapat teruskan kata-katanya

karena saat itu dari belakang terdengar suara men#uit

disertai deru sayap "elelawar *antu. 2rang tua ini #epat

jatuhkan diri seraya berteriak memberi ingat.

+Awas kelelawar maut( )ekas tiarap(,Daeng Ponto /ene jatuhkan diri ke pasir! sambil

berguling dia menyambar sepotong kayu sebesar lengan.

%urung kelelawar berkelebat men#uit. 5agal

menyerang Daeng Ponto /ene! binatang ini berkelebat ke

arah pemuda berambut gondrong yang masih berdiri dalam

jengkel.


58/109

+>it... apa ini(, i pemuda berseru kagat ketika

dilihatnya kelelawar besar itu melesat ke arah kepalanya.

e#epat kilat si pemuda tekuk lututnya. Tubuhnya turun ke

bawah! tangan kanannya menjotos ke atas. )uput(/otosannya hanya mengenai tempat kosong.

"elelawar *antu men#uit. %erputar lalu berkelebat.

"ini kembali menyerang Daeng Ponto /ene. 2rang tua ini

hantamkan kayu di tangan kanannya sementara tangan kiri

lepaskan pukulan tangan kosong mengandung tenaga dalam

tinggi dan menghambur angin dahsyat(

%less(

%u k(Praak(

*antaman angin deras hanya mengenai tempat

kosong. "elelawar hantu berkelebat mengelak sambil

hentakkan sayapnya! menyambut serangan kayu. ekali

sayap dan kayu perahu beradu keras! kayu di tangan si

orang tua han#ur berantakan(

'elihat kejadian ini pemuda berambut gondrongterkesiap kaget. +%agaimana ada seekor kelelawar bisa

menyerang manusia seperti ini... @,pikirnya dalam hati.

/ustru saat itu si kelelawar kembali membalik dan

menyerangnya. +"urang ajar(, si pemuda menyumpah.

ajahnya sesaat jadi pu#at. ayap kelelawar itu sempat

membabat segumpal rambut di kepalanya. "ain putih

pengikat ke


59/109

palanya robek besar.

-,"alau tidak kubunuh mahluk #elaka ini nyawaku

bisa dirampasnya..., kertak si pemuda. )alu dia berdiri di

tengah kalangan. )utut sedikit menekuk! tangan kanandiangkat dan ditarik sejajar dada. esaat kemudian tangan

itu telah berubah keputih-putihan seperti perak8 "elelawar

*antu datang menyerbu. i pemuda hantamkan tangan

kanannya.

Terdengar suara menggelegar. inar putih berkiblat

dan hawa panas luar biasa menyungkup tempat itu.

+0uit... #uit... #uit...(,

"elelawar *antu ternyata telah berada di tempat lain!selamatkan diri dari pukulan sinar matahari yang sangat

ditakuti dalam dunia persilatan(

i pemuda ternganga saking kagetnya. +"alau mahluk

setan itu bisa mengelakkan pukulan saktiku! ah( %enar-

benar #elaka( 'engapa aku musti terse sat ke teluk ini(,

+elamatkan dirimu ke dalam laut anak muda(< Daeng

Ponto /ene berseru lalu lebih duiu men#eburkan diri kedalam laut karena baginya inilah satu-satunya jalan untuk

menghindari serangan "elelawar *antu.

Pemuda berpakaian putih masih tegak tertegun.

Tangan kirinya-menggaruk kepalanya yang gondrong.

'atanya menyaksikan bagaimana orang tua


60/109

berpakaian rombeng itu lari ke dalam laut sementara

"elelawar besar berusaha mengejarnya. "etika binatang ini

datang menyambar ke arah kepalanya Daeng Ponto /ene

#epat menyilam.%yaar...(

Air laut mun#rat.

"elelawar berkelebat ke udara. %erputar sesaat di atas

air laut di tempat mana orang tua tadi lenyap menyelam.

Pemuda berpakaian putih menunggu. i baju rombeng itu

pasti tak akan sanggup bertahan lama dalam air. %egitu

kepalanya mun#ul! kelelawar akan membabat batok

kepalanya atau batang lehernya(+"asihan kalau orang tua itu menemui ajalnya...,

begitu pemuda berambut gondrong membatin. esaat dia

tidak tahu akan melakukan apa untuk dapat mengusir

kelelawar itu. /angan-jangan dirinya akan jadi umpan

serangan seperti tadi. Padahal pukulan sakti andalan utama

yang dimilikinya ternyata tadi dapat dengan mudah

dielakkan oleh binatang itu.eperti yang diperkirakan si pemuda! orang tua

berbaju rombeng hanya sanggup bertahan sampai hitungan

ke seratus. esaat na&asnya sesak dan tekanan air membuat

sekujur!tubuh serta kepalanya mendenyut sakit maka dia

terpaksa mun#ulkan kepalanya kembali dari dalam air. aat

itulah "elelawar *antu datang menukik(


61/109

i orang tua #epat benamkan kepalanya kembali ke

dalam air.

Tapi terlambat. /araknya dengan "elelawar *antu

hanya tinggal dua jengkal saja(aat itulah si pemuda di tepi pantai keluarkan suara

bentakan keras. Tubuhnya melesat ke jurusan tempat

Daeng Ponto /ene berada di dalam air. Di tangan kanannya

tergenggam sebuah senjata berupa kapak bermata dua yang

meman#arkan sinar berkilauan. "etika kapak ini

dihantamkan ke depan sinar menyilaukan berkiblat

membuat laut sekitar situ terang benderang. uara seperti

tawon mengamuk. *awa panas menebar sampai ke dalamair. Daeng Ponto /ene terlempar ke kiri. "elelawar *antu

seperti menabrak satu dinding ataos yang tidak kelihatan.

%inatang ini hantamkan sayapnya dua kali berturut-turut

dan melesat tinggi ke udara sambil keluarkan suara #uit...

#uit. Tapi sedikit-pun mahluk ini tidak mengalami #idera.

'alah dengan garang! setelah membuat dua kali putaran di

udara! dia menukik menyerang si pemuda.$ang diserang kembali menghantam dengan senjata

mustikanya. Ternyata kali ini "elelawar menyerbu tanpa

dapat ditahan lagi. inar maut yang keluar dari kapak

bermata dua itu sanggup dielakkannya dengan melayang

rendah di atas permukaan air laut untuk kemudian melesat

ke arah perut pemuda berambut gondrong(


62/109

+0elaka(, si gondrong berteriak kaget. "apaknya

kembali diputar. 2ia melompat ke udara sambil tangan kiri

menghantam ke bawah. atu gelombang angin laksana

topan menggebubu. Air laut mun#rat sampai tiga tombakke udara. esaat pemandangan tertutup. *antaman kapak

mengeluarkan suara seperti tawon mengamuk. Namun tetap

saja "elelawar *antu tidak mengalami #idera! apalagi

melarikan diri ketakutan.

%inatang itu terbang lagi berputar-putar di atas air

laut. Daeng Ponto /ene yang menyaksikan semua kejadian

itu lewat kepalanya yang dimun#ulkan dalam air semula

merasa mendapatkan tuan penolong. Tetapi ternyata semUakehebatan pemuda yang mengagumkannya itu tetap tidak

berdaya menghadapi "elelawar *antu yang memiliki

kekuatan ganas akibat mantera yang dibuat oleh Datuk

Teluk Ular.

Di udara "elelawar *antu men#uit keras. 5erakannya

menunjukkan tanda-tanda dia bakal menyerang lagi. Dan

ternyata memang benar(+$a Tuhan( $a 5uru...( %erikan aku petunjuk( Aku

masih ingin hidup(, i pemuda gondrong berteriak

memohon dalam hati! menyebut nama Tuhan! memanggil

gurunya. Dia meraba pinggang pakaiannya di mana

terdapat sebuah batu hitam! batu mustika. /ika&eatu itu

digosokkan ke mata kapak maka akan menyemburkan api

yang mungkin


63/109

dapat menghan#urkan kelelawar. Tapi ternyata batu

itu berada dalam keadaan basah.(

+Akan ku#oba dengan jarum bera#un(, si pemuda

membatin sementara "elelawar *antu telah mulai menukikuntuk menyerbu ke arahnya. Pemuda ini tekan sebuah

tombol pada bagian hulu kapak yang berbentuk kepala

naga. Terdengar suara berkesiuran. elusin jarum putin

mengandung ra#un mematikan melun#ur ke udara! men#ari

sasaran di tubuh "elelawar *antu. Tapi sekali binatang ini

mengepakkan kedua sayapnya kanan kiri! jarum-jarum

rahasia itu mental bertaburan dan luruh masuk ke dalam air

laut(+Putus harapanku( Rupanya sudah ditakdirkan aku

haru8 mati di tempat ini(, keluh si pemuda.

+0uit...(, "elelawar *antu sudah menukik.

i gondrong tampak seperti pasrah menunggu

datangnya maut. Tiba-tiba saja dia ingat sesuatu. 5agang

kapak yang berbentuk kepala naga diangkatnya ke

kepalanya. 'ulut kepala naga ditempelkannya ke bibirnya.>nam jari tangannya bergerak ke arah eiBam buah lobang

di badan kapak yang berbentuk seruling. Pemuda ini

salurkan tenaga dalamnya dari perut ke dada terus ke

tenggorokan. C.alu dia menipu sekuat yang bisa

dilakukannya.

atu lengkingan suara yang sangat keras seperti

membelah langit di tempat itu. Air laut bergelombang.

Daeng Ponto /ene merasakan seperti ada besi


64/109

panas yang disodokkan ke dalam kedua liang

telinganya. 2rang ini #epat tusukkan dua jari tangannya

untuk menutup jalan pendengaran. Dadanya bergetar keras

dan matanya terasa perih. Tapi dia masih sempat melihatapa yang terjadi. uara lengkingan seperti ribuan seruling

ditiup bersama yang keluar dari kapak mustika yang

dipegang si pemuda! membuat "elelawar *antu seperti

terhentak. "epalanya mendongak ke udara. Tubuhnya

seperti kehilangan keseimbangan. %inatang ini men#uit

beberapa kali!. esaat tubuhnya mengapung di udara.

epasang telinganya yang berdaun lebar tampak bergetar

hebat. 'atanya yang berwarna merah mendadak menjadiredup dan berputar-putar. %inatang ini men#uit sekali lagi.

Dari telinga kirinya tampak ada darah yang mengu#ur(

i pemuda makin keraskan tiupan seruling mautnya

itu(

+0uit...#uit... #uit...,

"elelawar *antu tak sanggup lagi bertahan. etelah

menggelepar beberapa kali dan hampir terjerumus jatuh kedalam air laut binatang ini akhirnya hentakkan sayapnya

dan dan terbang terhuyung-huyung ke arah pedalaman

teluk.

Pemuda berambut gondong berlahan-lahan turunkan

kedua tangannya yang memegang kapak. ekujur tubuhnya

meskipun berada dalam air terasa berkeringatan. Na&asnya

yang tadi terasa sesak


65/109

karena pengerahan tenaga dalam habis-habisan

sewaktu meniup kapak! kini terasa lega kembali. 5etaran

tubuhnya akibat gon#angan an#aman maut kin mengendur.

+5ila... benar-benar gila..., desisnya.Dari samping kiri terdengar suara air laut

bergemeri#ik lalu suara orang tua berbaju rombeng itu

bertanya.

+Anak muda... iapa namamu,

i pemuda putar kepalanya sambil menyerinai. Dia

menjawab. +Aku pemuda tolol bernama iro ableng...,


66/109

=7

IR2 A%)>N5(, Daeng Ponto /ene berseru keras.

uaranya bukan saja menunjukkan rasa kagum tapi jugabernada gembira. 'ulutnya menyunggingkan senyum

padahal darah masih menetes dari telinga kanannya yang

sum-plung akibat #engkeraman #akaran "elelawar *antu.

+%ukankah kau muridnya nenek sakti dari gunung 5ede

bernama into 5en... 5endang(,

iro tertawa. +into 5endeng! bukan into

5endang(, ujar si pemuda. +Apakah kau kenal dirinya...,+"ami pernah berjumpa ketika di pun#ak 'erapi

sepuluh tahun silam ada pertemuan para tokoh dan datuk

dunia persilatan. aktu itu aku bertin


67/109

dak menjadi wakil dari para sahabat di tanah %ugis.

Nenek tua jelek dan nyiyir itu... ah( Aku tidak bisa

melupakan kelihayannya. Ilmunya segudang. Tenaga

dalamnya tinggi luar biasa. Dan siapa nyana hari ini! di kalamaut hendak merenggut aku bertemu dengan muridnya(

*a... ha... ha...( Dan ternyata kau menjadi tuan

penolongku(,

+Untung saja kita tidak sama-sama mati jadi santapan

kelelawar aneh tadi. %agaimana kau bisa dikejar dan

diserangnya, bertanya iro. )alu dia menarik tangan

orang tua itu dan membawanya keluar dari air laut. 'ereka

kemudian duduk di atas pasir.+Panjang #eritanya pendekar muda. Ini semua gara-

gara Datuk Teluk Ular murid keparat itu...,

+"alau #eritanya memang panjang! biar kuban-

tu dulu mengobati telingamu yang buntung. Pasti

kelelawar itu yang menggeragot...(,

i orang tua seperti baru ingat akan luka di telinganya.

Dengan tangan kanan dirabanya telinganya yang buntung.2rang tua ini menyeringai kesakitan dan menyumpah-

nyumpah. elesai mengobati luka Daeng Ponto /ene

dengan perbekalan obat yang selalu dibawanya! iro

mendengarkan penuturannya. elesai ber#erita Daeng

Ponto /ene menarik na&as panjang.

+"ulihat tadi binatang #elaka itu terluka di dalam oleh

lengking gagang kapakmu yang berben


68/109

tuk seruling( enjata luar biasa( Tapi kalau kelelawar

itu belum mampus! dunia ini kurasa tidak akan aman. Dan

aku tidak mungkin mendapatkan kembali %adik %ulan

%intang sesuai dengan pesan guru...,+Agar kau bisa tenteram! mengapa tidak kita datangi

sarang sang Datuk dan membunuh kelelawar iblis dengan

itu dengan tiupan sulingku...i,

+enjatamu memang ampuh. *anya tiupan seruling itu

agaknya yang bisa menghadapi "elelawar *antu( Tapi...

bagaimanapun hebatnya ter-lukanya "elelawar *antu itu!

dia tak akan bisa dibunuh sebelum Datuk Ular menemui

kematian-nya(,+ah! berabe juga urusan ini(, ujar iro seraya

garuk-garuk kepala.

+Terlalu besar... Terlalu besar ben#ana yang timbul

kalau mantera itu disalah gunakan...,

+"alau begitu kenapa tidak kau men#ari kelelawar lain

atau binatang apa saja. %a#akan mantera dan suruh dia

membunuh kelelawar itu..., kata iro pula.Daeng Ponto /ene gelengkan kepala. +Di situ sulitnya.

elama ada satu mantera telah diu#apkan untuk seekor

binatang atau mahluk hidup apa saja yang bukan manusia!

maka mantera kedua tidak akan makbul. "e#uali kalau

binatang pertama telah menemui ajalnya lebih dulu. Dan

dia tidak bisa


69/109


70/109

+"alau begitu biar kuhantam dengan pukulan jarak

jauh(, ujar Daeng Ponto /ene pula.

Tangan kanannya segera dialiri tenaga dalam. )alu

perlahan-lahan diangkat ke atas. "etika orang ini siapuntuk menghantam tiba-tiba terdengar bentakan lantang.

esosok tubuh laksana bayangan berkelebat #epat sekali.

+iapa di antara kalian Datuk Teluk Ular(,

%egitu bentakan lenyap Pendekar E iro ableng

merasakan ada angin menyambar di sampingnya dan tahu-

tahu ujung sebilah golok pendek telah menempel di

tenggorokannya(


71/109

=8

>U'UR *IDUPN$A tak pernah murid into 5endeng

melihat gerakan yang begitu #epat hingga dia tidak mampuberbuat apa-apa. "ini dengan sebilah golok menusuk

tenggorokannya! sepasang mata pendekar itu jadi melotot

tak berkesip! tengkuknya sedingin es. 'emandang ke

depan iro menyaksikan! yang menodongnya dengan

ujung golok itu ternyata adalah seorang dara berpakaian

merah! berikat kepala merah! bahkan golok yang

digenggamnya meman#arkan sinar redup berwarnakemerahan.

+>h...( Apa-apaan ini..., Daeng Ponto /ene bertanya

keheranan. Diam-diam diapun dibuat kaget oleh ke#epatan

gerakan orang. Padahal sebelum


72/109

membentak orang itu masih berada sekitar empat

tombak di balik semak belukar.

+Tua bangka jangan banyak mulut(, dara berbaju

merah membentak kembali. uaranya benar-benar kerasdan air mukanya menyatakan bahwa dia tidak main-main.

+/ika tidak lekas mengaku ujung golok ini akan

meman#ung leher manusia gondrong ini(,

iro gigit-gigit bibirnya. Dia tidak berani melakukan

gerakan apapun karena merasa ragu. Dia telah menyaksikan

ke#epatan gerak si gadis berpakaian merah. "alau dia

berusaha menghindarkan tusukan golok dan kalah #epat!

bukan mustahil gadis itu benar-benar akan meman#unglehernya.

+*e... eh... Aku bukan Datuk Teluk Ular..., iro

membuka mulut. )idahnya terasa kelu. +2rang tua itu juga

bukan... 'engapa...,

+Dusta(, menghardik si baju merah. +alah satu di

antara kalian pasti Datuk Teluk Ular

iro telan ludahnya. Tenggorokannya turun naik.+Apakah aku ada tampang seorang Datuk. /uga

kawanku yang berpakaian rombeng itu ada potongan

Datuk..., ujar iro.

+ejak empat tahun silam! teluk ini tidak ber-

penghuni. "e#uali didiami Datuk Teluk Ular. Aku pasti

sekali salah satu dari kalian adalah Datuk Teluk Ular!

manusia iblis pemelihara "elelawar


73/109

*antu...(, )ekas mengaku agar aku tidak sampai

membunuh kalian keduanya(,

+Agaknya kita berada di pihak yang sama gadis

gagah..., Daeng Ponto /ene membuka mulut.Tanpa berpaling dan tanpa mau menggeser ujung

goloknya dari tenggorokan iro sang dara membentak7

+Apa maksudmu dengan u#apan itu...

+Dari #ara dan nadamu bi#ara aku men#ium bau

dendam kesumat di hatimu. Dendam terhadap Datuk Teluk

Ular...

+"au tahu apa segala ma#am dendam kesumat orang

tua(,Daeng Ponto /ene tertawa perlahan.

+Aku tahu karena akupun mengindap dendam yang

sama. "au lihat telingaku yang sumplung ini..., Daeng

Ponto /ene menunjuk ke telinga kanannya.

+Perduli apa aku dengan telingamu. 'au buntung!

mau apa bukan urusanku...(,

+"au mau telingamu buntung seperti itu..., irotiba-tiba menyeletuk dan menyeringai ketika sang dara

memandang padanya dengan melotot. Tapi pemuda ini

serta merta mengeluh aduh ketika si baju merah tekankan

ujung golok hingga kulit leher iro tergores dan berdarah.

iro kerenyitkan kening dan gigit bibir menahan rasa perih

dan sakit. Tapi kemudian dia tertawa.

+ekal i


74/109

bus lehermu dengan golok ini(, mengan#am sang

dara. +/angan bersikap #eriwis padaku( "au kira

tampangmu jadi gagah tertawa seperti itu *uh(,

+5adis gagah! turunkan tanganmu yang memeganggolok itu. Tidak satupun di antara kami adalah Datuk Teluk

Ular. %arusan saja kami lolos dari serangan maut

"elelawar *antu peliharaan Datuk "eparat itu... Telingaku

yang kanan ini! putus disambar #akaran binatang #elaka

itu...(,

ekilas ada bayangan rasa bimbang di wajah si gadis.

Tapi tangannya yang memegang golok tetap tidak mau

diturunkannya.iro kembali tampak senyum-senyum. Dia

tahu kalau si gadis galak mulai merasa ragu. 'aka

dia pun berkata! +"alau salah seorang dari kami

memang benar Datuk Teluk Ular! pasti di tempat

ini juga ada "elelawar *antu itu. "au lihat sendiri

di sini hanya ada aku seorang pemuda tolol yang

tak berdaya di bawah an#aman golok! lalu orang,tua berpakaian rombeng dan bau itu! dan kau se-

orang gadis #antik yang entah mun#ul dari mana

tapi tahu-tahu membuat kami dua lelaki tua bang-

ka dan muda geblek tak bisa berdaya. %etapa me-

malukan kalau sampai ada orang lain yang me-

lihat...(,

Daeng Ponto /ene tertawa mengekeh. )alu dia

berkata7 +)ebih baik kita tinggalkan tempat ini sebelum

Datuk Teluk Ular dan "elelawar *antu


75/109

nya datang membawa ben#ana

+/ika kau takut silahkan angkat kaki. Aku tidak akan

pergi sebelum mengetahui di mana beradanya Datuk biadab

itu(, +Nah... nah! kalau begitu kau kini yakin bahwa kami

bukan Datuk Teluk Ular. /adi apakah kau mengi4inkan aku

yang muda ini boleh! pergi... 'asa kakek-kakek itu saja

yang boleh meninggalkan tempat ini. Atau mungkin kau

ada maksud tersembunyi ingin berdua-duaan

denganku...,F

"aki kanan dara berpakaian merah berkelebat.

%ukk(Tubuh iro ableng berdiri ke depan lalu terpental

satu tombak. Tendangan si gadis tepat bersarang di

pertengahan perutnya. esaat pemuda ini melingkar di atas

pasir sambil mengeluh kesakitan. Tapi sebenarnya dia

hanya berpura-pura karena sewaktu gadis itu

menggerakkan kaki untuk menendang! sekali ini iro

berhasil memperhatikan hingga dia #epat lindungi tubuhnyasebelah bawah dengan tenaga dalam.

+Rasakan( Itu bagiannya orang bermulut usil(, kata

gadis baju merah pula. 5oloknya kini dimelin-tangkan di

depan dada.

Daeng Ponto /ene tertawa-tawa dan ulurkan tangannya

maksudnya! hendak membantu a@tr iro bangkit berdiri

kembali. Tapi murid into dendeng itu keluarkan u#apan7

+"alau tidak si jelita itu


76/109

yang menolong! aku lebih suka terguling di pasir ini

sampai pagi...(,

+2rang konyol(, mengomel sang dara sementara

Daeng Ponto /ene kembali mengekeh.ambil tepuk-tepuk pakaian putihnya yang penuh

ber#elemong pasir akhirnya iro berdiri juga. Dia

memandang sesaat pada si baju merah lalu melirik pada si

kakek.

+2rang tua! kita tinggalkan tempat ini..., tanya iro.

+$a... ya( Akupun sudah mengajak tadi(,

+Nah! kami mau pergi. "au ikut, iro bertanya pada

si gadis.+iapa sudi ikut dengan kalian...(, jawab sang dara

pula.

+5adis gagah!, Daeng Ponto /ene berkata! +Tidak

mudah membalaskan dendam kesumat atau segala ma#am

sakit hati terhadap Datuk Teluk Ular selama "elelawar

*antu masih berada bersamanya. "ami berdua baru saja

lolos dari lobang jarum maut! diserang habis-habisan oleh"elelawar *antu. "ita lekas pergi dari sini dan menyusun

ren#ana bagaimana dapat membereskan sang Datuk dan

binatang #elakanya itu...,

+"alau bertemu masakan golok saktiku ini tidak dapat

menghabisi keduanya,

+"ulihat kau memang memiliki gerakan #epat luar

biasa sampai sahabatku anak muda itu tidak


77/109

mampu selamatkan batang lehernya tadi

+ebetulnya aku bisa saja mengelak!, ujar iro.

+*anya saja tadi aku kesemsem melihat ke#antikannya dan

berlaku ayal(,.'erah paras sang gadis. Pedangnya yang

meman#arkan sinar merah disarungkannya kembali. )alu

sambil membalikkan diri dia berkata! +%aiklah! aku akan

ikut kalian

+>it( Tunggu dulu(, ujar iro. +Tidak semudah itu

ikut dengan kami

+Tadi kau yang mengajak(,

+%etul( Tapi ada syaratnya+/angan! mempermainkan aku( ekali lagi golok sakti

bernama "i "arangasem ini ku#abut! kepalamu tak akan

bersatu lagi dengan badan...,

+Ah! jangan sekejam itu sahabat( yarat yang

kukatakan tadi tidak sulit. Asal saja kau mau mengatakan

siapa dirimu dan apa urusanmu dengan Datuk Teluk Ular!

beres sudah. "ita bisa jalan sama-sama meninggalkan telukini(,

+Aku tidak akan memberitahu siapa diriku dan

apa sangkut pautku dengan Datuk Teluk Ular sebe-

lum kalian lebih dulu menerangkan diri masing-ma-

sing ...,

iro tersenyum! berpaling pada Daeng Po

039 kelelawar hantu

Documents