13-evaluasi formasi

Upload: pratama-zeto

Post on 05-Jul-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 13-Evaluasi Formasi

    1/10

    13. EVALUASI FORMASI

    a.   Mud Logging

     Mud logging   sering disebut juga logging hidrokarbon atau logging

    formasi secara fisik, termasuk monitoring dan mencatat berbagai data yang

     berhubungan dengan sumur bor dan proses pemboran. Mud logging

    termasuk analisis gas dan cutting  dengan menggunakan informasi pemboran

    untuk menciptakan suatu catatan evaluasi formasi yang menerus sewaktu

    sumur sedang dibor. Peralatan dan pelayanan dari mudlogging   dapat

     bervariasi dari monitoring yang sederhana samapai modeling  computer yang

    terintegrasi daripada lingkungan wellsite dan sumur pemboran (borehole).

     b. 

    Well logging :

    -  Open hole logging

    Open hole logging   dipakai untuk mengetahui keadaan formasi di

     bawah permukaan. Logging dilakukan sebelum dilakukannya

     pemasangan casing pada lubang bor. Atribut formasi yang umum yang

    mungkin diketahui yaitu:

    1.  Kapasitas simpan ( storage capacity) dari formasi, dimana normalnya

    termasuk porositas dan kejenuhan fluida

    2.  Sifat dari fluida, termasuk densitas , gas oil ratio,  API gravity,

    resistivitas air dan kegaraman, suhu dan tekanan

    3. 

    Seting geologi, dimana termasuk kemiringan stratigrafi atau struktur,

    karakteristik fasies, dan heterogenitas dari reservoar

    -  Case hole logging

    Case hole logging   merupakan proses logging   yang dilakukan setelah

    dilakukan pemasangan casing pada lubang bor. Terdapat beberapa alasan

    mengapa case hole logging  dilakukan:

    1.  Sebagai pengukuran tambahan dari pengukuran yang dilakukan pada

    open hole. Sangatlah penting untuk melakukan pengukuran tambahan

    ini dikarenakan kondisi sumur yang memungkinkan ketidakakuratan

    data open hole, atau adanya pengukuran yang tak semestinya pada

     beberapa zona saat open hole 

  • 8/16/2019 13-Evaluasi Formasi

    2/10

    2.  Untuk memonitor perubahan yang terjadi pada formasi yang terjadi

     pada saat terakhir casing telah dipasang. Selama masa hidup suatu

    sumur, perubahan saturasi dari ruang pori oleh minyak, gas atau air

    dapat dipengaruhi oleh adanya proses produksi. Ketika perubahan ini

    terjadi, evaluasi dari sebab perubahan ini mungkin diperlukan untuk

    merancang strategi recovery daripada hidrokarbon

    3.  Untuk menyediakan kedalaman referensi antara pengukuran open

    hole dan case hole 

    c.  Proses pengambilan data

    Pengambilan data dilakukan dengan memasukkan alat berupa sonde atau

    elektroda yang dimasukkan ke dalam lubang sumur dengan menggunakan

    kabel elektrik. Instrumen yang ditempatkan di dalam kendaraan khusus akan

    mencatat electrical properties  dari batuan dan fluida yang dilewati oleh

    sonde bersamaan ketika sonde tersebut ditarik dari bawah ke atas.

    d.   Basic well log analysis

    d.1 Radioactive log

    d.1.1. Gamma ray log

    Gamma ray log   mengukur emisi dari  gamma ray  alam pada

     berbagai lapisan pada sumur pemboran. Pengukuran ini berhubungan

    dengan kandungan isotop radiogenic  dari  potassium, uranium  dan

    thorium. Elemen tersebut (terutama  potassium) sangat umum dijumpai

     pada mineral clay dan beberapa jenis evaporit. Pada suatu lapisan klastik

    terrigenous, log akan menunjukkan “cleanness” (kurangnya clay) atau

    “ shaliness” (radioaktivitas tinggi pada skala API) daripada batuan.

    Dikarenakan karakteristiknya, maka log  gamma ray akan menunjukkan

    suatu suksesi yang sama antara lapisan pasir dan lapisan karbonat. Perlu

    ditekankan disini bahwa pembacaan  gamma ray  bukan fungsi dari

    ukuran butir atau kandungan karbonat, tetapi akan berhubungan dengan

     banyaknya kandungan  shale. Membedakan litologi seperti batupasir,

    konglomerat, dolomit atau batugamping lebih baik jika dilakukan

    kalibrasi dengan satu atau lebih macam log yang lain atau dengan core 

    dan cutting .

  • 8/16/2019 13-Evaluasi Formasi

    3/10

    Log ini umumnya berada di sebelah kiri kolom kedalaman dalam

    satuan API units. Log SP dan log sinar gamma terutama digunakan

    untuk membedakan antara batuan reservoar dan non reservoar. Selain itu

     juga penting di dalam pekerjaan korelasi dan evaluasi kandungan seprih

    di dalam suatu formasi.

    d.1.2 Density Log

    Log densitas mengukur densitas semu formasi menggunakan

    sumber radioaktif yang ditembakkan ke formasi dengan sinar gamma

    yang tinggi dan mengukur jumlah sinar gamma rendah yang kembali ke

    detektor.

    d.1.3 Neutron Log

    Log neutron mengukur hydrogen index  formasi menggunakan

    sumber neutron radioaktif yang ditembakkan ke formasi deengan neutron

    yang cepta. Neutron bertumbukan dengan atom dari formasi, mentransfer

    energi melalui tumbukan. Transfer energi yang paling efisien adalah

    dengan atom hydrogen karena massa hydrogen diperkirakan sama

    dengan massa neutron. Gas mempunyai hydrogen index  yang rendah

    dibandingkan air, sehingga menyebabkan alat akan mencatat porositas

    yang rendah pada formasi yang mengandung gas. Jika digunakan

     bersama log densitas, akan sangat gampang untuk mengidentifikasi

    interval formasi yang mengandung gas.

    d.2 Electric log

    d.2.1. Resistivity Log

     Resistivity log   atau log tahanan jenis/resistivitas akan mengukur

    tahanan dari fluida dalam pori-pori batuan terhadap aliran elektrik.

    Aliran elektrik ini ditransmisikan secara langsung kepada batuan melalui

    elektroda jauh ke dalam formasi. Istilah “dalam” disini berarti arah

    horizontal dari lubang bor. Resistivitas pada kedalaman yang berbeda

    akan diukur oleh berbagai panjang alat yang bervariasi. Beberapa kurva

    resistivitas biasaya ditampilkan pada satu track  saja.

  • 8/16/2019 13-Evaluasi Formasi

    4/10

    Log resistivitas digunakan untuk evaluasi fluida di dalam

    formasi. Alat ini juga dapat digunakan untuk indentifikasi batubara

    (tahanan tinggi). Pada sumur-sumur tua dimana hanya sedikit jenis log

    yang digunakan, log resisitivitas sangat berguna untuk picking  bagian top 

    dan bottom dari formasi, dan untuk korelasi sumur. Batuan berpori yang

    dijenuhi freshwater  mempunyai resistivitas tinggi, oleh karena itu log ini

    dapat digunakan untuk memisahkan  shale  dari batupasir dan

     batugamping berpori. Batuan yang kering dan hidrokarbon merupakan

    konduktor yang jelek kecuali klorit, grafit, dan sulfide yang mengandung

    unsur logam.

    Ketika suatu formasi dibor, maka air pemboran akan masuk ke

    dalam formasi dari dinding lubang bor sehingga membentuk tiga zona

    yaitu zona terinvasi ( flushed zone), zona transisi (transisition zone) dan

    zona yang tak terinvasi air lumpur pemboran (uninvaded zone).

    Log tahanan jenis ada dua macam yaitu dual laterolog-Rxo log  

    dan dual induction-spherically focused log . Kedua macam log tahanan

     jenis ini mempunyai fungsi yang sama yaitu untuk mengetahui tahanan

     jenis darui formasi.

    d.2.2. Log SP  (Spontaneous Potential ) 

    Log SP merupakan hasil dari pengukuran beda potensial arus

    searah antara elektroda di dalam lubang bor dengan elektroda di

     permukaan. Beda potensial inilah yang kemudian direkam dalam bentuk

    log. Untuk lebih memahami proses pengukuran beda potensial sehingga

    dihasilkan log SP, maka dapat dipahami mengenai aliran arus SP di

    dalam formasi yang diukur.

    Log ini selalu diletakkan di sebelah kiri kolom kedalaman

     bersama-sama dengan log GR. Satuannya yaitu milivolt (mV). Log SP

    terdiri atas garis dasar yang agak lurus dengan puncak-puncak ( peaks)

    yang berarah ke kiri. Garis dasar ini menunjukkan lapisan-lapisan

    impermeable sedangkan puncak-puncaknya berhadapan dengan lapisan

     permeable.

    Log SP hanya dapat menunjukkan lapisan permeable, namun

    tidak dapat mengukur harga absolut dari permeabilitas maupun porositas

  • 8/16/2019 13-Evaluasi Formasi

    5/10

    dari suatu formasi. Log SP sangat dipengaruhi oleh bebeapa parameter

    seperti resistivitas formasi dan air lumpur pemboran, ketebalan formasi

    dan parameter yang lain.

    d.3Sonic log

    Log sonik mengukur kecepatan gelombang suara di dalam

     batuan. Kecepatan ini tergantung pada 1) litologi 2) jumlah ruang pori

    yang saling berhubungan 3) Jenis fluida yang ada dalam pori. Log ini

    sangat berguna untuk memisahkan lapisan dengan kecepatan yang sangat

    rendah seperti batubara atau poorly cemented sandstone

    d.4 Repeat Formation Tester, Side Wall Core, Dipmeter , dll

    d.4.1. Repeat formation tester

    Side wall core telah dikembangkan untuk mendapatkan data core 

    yang diambil setelah sumur telah dibor dan dilakukan logging . Alat dapat

    secara tepat diletakkan pada zona yang ingin diteliti menggunakan

    referensi log gamma atau SP sebagai petunjuk. Sidewall core  adalah

    suatu alat yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan tentang formasi.

     Namun bagaimana pun,  side wall core  tidak dapat digunakan sebagai

     pengganti dari core  dikarenakan  sampling   yang tidak kontinyu dalam

    menjadi mis-interpretasi pada sekuen geologi.

    d.4.2. Dipmeter

     Dipmeter   adalah alat logging yang digunakan untuk mengukur

    arah dan besarnya kemiringan lapisan yang melalui lubang bor. Sebelum

    adanya dipmeter , arah dan besarnya kemiringan lapisan diperoleh dari

    formasi bagian atas pada tiga lubang bor yang berbeda. Dari data yang

    didapat, arah dan besarnya kemiringan dapat ditentukan. Sedangkan

    dengan dipmeter , besar dan arah kemiringan formasi diperoleh dari satu

    lubang bor saja. Informasi dipmeter ini berguna didalam menentukan

    kemungkinan adanya struktur geologi, menentukan arah pemboran

    selanjutnya, memperkirakan adanya reservoar, ketidaselarasan dan

    informasi stratigrafi. Semua informasi ini diperlukan oleh geologi

     perminyakan di dalam mengembangkan lapangannya.

  • 8/16/2019 13-Evaluasi Formasi

    6/10

     

    e. 

    Analisis kualitatif

    Wireline log  merupakan data yang sangat penting di dunia perminyakan.

    Hal ini dikarenakan melalui data wireline log   dapat diketahui sifat

     petrofisika yang meliputi porositas dan kejenuhan air dari batuan yang

    ditembus oleh lubang bor. Sifat petrofisika batuan ini dapat digunakan untuk

    mengetahui besarnya kandungan hidrokarbon pada batuan reservoar di

     bawah permukaan. Karena peranannya yang sangat penting ini menyebabkan

    wireline log   mengalami perkembangan yang sangat cepat baik teknologi

    ataupun jenisnya. Analisa kualitatif adalah termasuk:

    -  Interpretasi litologi

    Interpretasi litologi umumnya dilakukan menggunakan log

    gamma ray. Untuk analisis tingkat lanjut, maka bermacam-macam jenis

    log yang lain dapat digunakan untuk mendukung interpretasi litologi,

    seperti log SP, log tahanan jenis, log sonik, dan log densitas.

    -  Interpretasi fluida reservoar

    Untuk melakukan interpretasi fluida, log yang dapat digunakan

    secara efektif adalah log tahanan jenis. Log ini secara langsung akan

    mengukur tahanan jenis daripada fluida yang berada di dalam pori

     batuan. Dengan mengetahui nilai daripada tahanan itu, maka fluida

    reservoar dapat diinterpretasi. Beberapa jenis log lain juga dapat dipakai

    untuk mendukung interpretasi, misalnya seperti log sonik.

    -  Interpretasi GOC, GWC dan OWC

    Untuk melakukan interpretasi GOC, GWC dan OWC maka

    diperlukan beberapa jenis log secara bersama, yaitu log GR, log tahanan

     jenis, log sonik dan log densitas.

    f. 

    Evaluasi formasi

    Evaluasi formasi adalah studi tentang karakteristik lubang sumur dan

    reservoar, utamanya berdasarkan log yang dijalankan pada sumur tersebut.

    g.  Analisis kuantitatif

    Analisa log kuantitatif membedakan antara clean formation  dan  shaly

     formation. Shaly formation membutuhkan perlakukan yang berbeda di dalam

     penghitungan sifat petrofisikanya. Hal ini dikarenakan hadirnya serpih

  • 8/16/2019 13-Evaluasi Formasi

    7/10

    ( shale) yang cukup tinggi di dalam batuan reservoar. Hasil studi berbagai

    cekungan di dunia menunjukkan bahwa serpih terutama terdiri atas 50%

    lempung (clay) sedangkan sisanya 25% silika, 10% feldspar, 10% karbonat,

    3% oksida besi, 1% bahan organik dan 1% mineral lain (Dewan, 1983).

    Peralatan logging   di dalam melakukan pengukuran akan merespon

    formasi yang mempunyai ketebalan vertikal minimal 2-4  feet . Hal ini

    mengakibatkan ketiga jenis bentuk serpih ini tidak dapat dibedakan oleh

     peralatan logging . Penghitungan sifat petrofisika batuan reservoar dapat

    dilakukan tanpa memperhatikan ketiga jenis bentuk serpih ini.

    Analisis log secara kuantitatif mempunyai tujuan yaitu menghitung

     porositas efektif (Φe  ) dan kejenuhan air (Sw) pada suatu batuan reservoar

    yang mengandung hidrokarbon. Kedua parameter ini sangat penting di dalam

    meng-estimasi cadangan hidrokarbon yang ada di dalam batuan reservoar

    tersebut. Di dalam menghitung kejenuhan air (Sw) parameter yang harus

    dicari terlebih dahulu adalah tahanan jenis air formasi (Rw) dan tahanan

     jenis foramsi (Rt).

    -  Perhitungan porositas

    Porositas (Φ) meruipakan fraksi ruang pori yang berada pada

    suatu batuan. Porositas efektif merupakan fraksi ruang pori yang saling

     berhubungan yang terdapat pada suatu batuan. Porositas ini ditunjukkan

    sebagai suatu  fraksi bulk   volume dari suatu batuan, jadi selalu

    mempunyai harga antara 0 dan 1. Porositas biasa dinyatakan dalam

     persentase atau porosity unit (PU), misalnya suatu batuan yang

    mempunyai porositas 25% dapat dinyatakan dalam 25 PU

    Log untuk mengukur porositas yang utama adalah densitas,

    neutron, sonik dan Rxo (Heysse, 1991). Alat untuk mengukur porositas

    ini sangat sensitif terhadap matrik batuan dan fluida yang berada di

    dalam pori. Log-log di atas tidak dapat megukur porositas sesungguhnya

    dari batuan. Log-log ini hanya mengukur parameter tertentu yang

    kemudian digunakan untuk mengukur porositas.

    Di dalam penghitungan porositas, beberapa asumsi digunakan

    yaitu tentang matrik dan fluida. Selain itu, pengukuran porositas

    dilakukan pada zona terinvasi. Hal ini nantinya akan mempengaruhi

    harga porositas yang didapatkan.

  • 8/16/2019 13-Evaluasi Formasi

    8/10

    Log densitas mengukur bulk density (ρ b), parameter ini

    digunakan untuk menghitung porositas setelah diasumsikan densitas

    matrik (ρma) dan densitas fluida (ρf ). Rumus yang digunakan adalah:

    ΦD = ρma – ρb/ ρma - ρf  

    Log neutron akan sangat dipengaruhi oleh jumlah hidrohgen di

    dalam formasi, selain itu juga dipengaruhi batuan, salinitas, suhu fluida

    dan tekanan formasi. Setelah mengasumsi hal ini, maka Φ N dapat

    diketahui dengan membaca pada log. Cara menghitung porositas yang

    sering digunakan adalah dengan menggunkan kombinasi antara log

    densitas dan log neutron.

    Untuk  shaly formation, penambahan serpih akan mengurangi

     porositas dari batuan (Heyse, 1991). Kombinasi dari log neutron dan log

    densitas dapat digunakan untuk mengoreksi porositas pada  shally

     formation yang dipengaruhi serpih, yaitu dengan menggunakan rumus:

    Φe = ΦNsh.ΦD-ΦDsh.ΦN/ ΦNsh-ΦDsh 

    Demikian juga untuk menghitung harga Vsh digunakan rumus

    Vsh = ΦN – ΦD/ ΦNsh - ΦDsh 

    -  Perhitungan volume lempung reservoar

    -  Perhitungan kejenuhan air dan minyak

    Kejenuhan air (Sw) didefinisikan sebagai fraksi dari pori batuan yang

    mengandung atau diisi oleh air. Bulk volume dari air merupakan hasil

    kali dari Φ dan Sw sementara bulk volume dari hidrokarrbon adalah Φ(1-

    Sw). Harga Sw dapat dihitung dengan berbagai metode

    o  Clean sand formation

    o  Shaly sand formation

  • 8/16/2019 13-Evaluasi Formasi

    9/10

    h.  MWD ( Measurement While Drilling ) dan LWD ( Logging While

     Drilling )

    Teknologi MWD memberikan evaluasi bawah permukaan yang meliputi

    sinar gamma (GR), tahanan jenis, dan porositas ketika pemboran sedang

     berlangsung. Teknologi MWD yang didapat ketika sedang melakukan

     pemboran ini umumnya digunakan sebagai data tambahan atau untuk

    menggantikan data log untuk evaluasi formasi atau korelasi geologi pada

    daerah dengan resiko yang tinggi atau ongkos operasi yang besar.

    Evaluasi formasi

    Evaluasi formasi dengan menggunakan MWD mempunyai beberapa

    kelebihan dibandingkan log konvensional, yaitu:

    -  Karena pengukuran MWD dilakukan segera setelah interval yang

    dipenetrasi oleh bit, efek dari invasi fluida dapat dikurangi. Dengan

     berkurangnya efek dari invasi fluida ini, maka evaluasi karakteristik

    suatu formasi yang kritis akan dapat dicapai.

    -  Dalam suatu directional well   dimana sudut dari lubang bor dapat

     berdeviasi sampai 80° dari vertikal, log konvesional sangat sulit dan

    mahal untuk dapat dijalankan. Dalam kasus yang demikian, maka data

    MWD akan menyediakan satu-satunya catatan permanen daripada

    lubang sumur. Log MWD juga menyediakan ‘asuransi’ dalam satu kasus

    dimana suatu sumur harus ditinggal karena alasan-alasan teknis.

    -  Jarak tiap elektroda dan juga rerata penetrasi yang lebih lambat daripada

    alat MWD akan memberikan suatu angka sample per feet yang lebih

     besar. Naiknya densitas sampel sering mengakibatkan resolusi yang lebih

     baik pada lapisan batuan yang tipis, terutama untuk peralatan resistivitas.

    Dikarenakan kecepatan logging tergantung pada rate of penetration,

    maka pemboran dapat dikontrol melalui zona tujuan untuk mencapai

    resolusi yang maksimum.

    Korelasi geologi

    Sebelum adanya MWD, plot waktu pemboran dan plot dari rate

    of penetration digunakan untuk korelasi geologi ketika pemboran masih

    dalam proses. Plot ini sulit untuk digunakan, terutama untuk suatu area

    yang kompleks, dikarenakan rate of penetration  dapat dikontrol secara

  • 8/16/2019 13-Evaluasi Formasi

    10/10

    mekanis. Dengan MWD berupa gamma ray atau tahanan jenis, korelasi

    dengan sumur-sumur offset  dapat dilakukan dengan lebih terpercaya.

    MWD telah sukses digunakan sebagai alat korelasi dengan

    menyediakan beberapa fungsi:

    1.  Penentuan untuk tempat coring  dilakukan

    2.  Pemilihan casing yang optimum dan kedalaman total

     pemboran

    3. 

    Penentuan titik kick off  untuk sumur-sumur sidetrack  

    4. 

    Membantu dalam ‘mengendalikan’ sumur-sumur mempunyai

    deeviasi yang tinggi atau sumur horizontal