universitas diponegoro evaluasi batuan induk formasi … · 2019. 9. 5. · formasi tanjung...

16
i UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI TANJUNG BERDASARKAN DATA GEOKIMIA HIDROKARBON PADA LAPANGAN ‘ROSSA’ DI CEKUNGAN MAKASSAR SELATAN, INDONESIA TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata-1 OCTAROSA ASTRI PONJASARI 21100112140054 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

i

UNIVERSITAS DIPONEGORO

EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI TANJUNG

BERDASARKAN DATA GEOKIMIA HIDROKARBON PADA

LAPANGAN ‘ROSSA’ DI CEKUNGAN MAKASSAR SELATAN,

INDONESIA

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata-1

OCTAROSA ASTRI PONJASARI

21100112140054

FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Page 2: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

ii

Page 3: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

NAMA : OCTAROSA ASTRI PONJASARI

NIM : 21100112140054

Tanda Tangan :

Tanggal :1 Maret 2017

Page 4: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

iv

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar

NAMA : OCTAROSA ASTRI PONJASARI

NIM : 21100112140054

Tanda Tangan :

Tanggal : 1 Maret 2017

Page 5: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Octarosa Astri Ponjasari

NIM : 21100112140054 Departemen : Teknik Geologi Fakultas : Teknik

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Diponegoro Hak Bebas Royalti Noneksklusif (None-exclusive Royalty

Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : “Evaluasi Batuan Induk Formasi Tanjung Berdasarkan Data Geokimia

Hidrokarbon pada Lapangan “ROSSA” di Cekungan Makassar Selatan,

Indonesia”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/

Noneksklusif ini Universitas Diponegoro berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Semarang Pada Tanggal : 1 Maret 2017

Yang menyatakan

Octarosa Astri Ponjasari

Page 6: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

vi

KATA PENGANTAR

Terdapat dua cekungan di Selat Makassar yaitu Cekungan Makassar Utara yang dibatasi Platform Paternosfer dan Cekungan Makassar Selatan. Produksi minyak dan gas bumi banyak terdapat di Cekungan Makassar Utara sedangkan pada Cekungan

Makassar Selatan kurang produktif. Terjadinya penemuan hidrokarbon di Cekungan Makassar Selatan menunjukan adanya sistem petroleum aktif di Lapangan “ROSSA”

yang berada di kedalaman sekitar 200 feet dan sedang dikembangkan mengenai potensi keterdapatan hidrokarbon. Dalam Laporan Tugas Akhir ini, peneliti berusaha memberikan gambaran secara

umum mengenai studi evaluasi batuan induk pada Lapangan ROSSA, khususnya sumur P1, M1 dan MK1 sehingga dapat mengeatahui kebenaran adanya hidrokarbon

pada Cekungan Makassar Selatan. Selain itu, juga diharapkan pada studi ini dapat menjadi pertimbangan untuk menentukan strategi pengembangan Lapangan ROSSA. Studi data geokimia contoh minyak dan batuan meliputi fisik dan unsur kimia

yang berasal dari tiga sumur yaitu tiga contoh batuan dari tiap sumur dan satu contoh minyak. Contoh minyak ataupun batuan tersebut didapatkan dari hasil pengeboran inti

batuan pada Cekungan Makassar Selatan. Data minyak dan batuan yang diuji dari sumur berdasarkan kekayaan karbon organik total (TOC), Rock Eval Pyrolisis (REP), pantulan vitrinit (Ro), Kromatografi Gas (GC) serta Kromatografi Gas Spektometri

Massa (GC-MS). Data biomarker yang digunakan dalam penelitian dibatasi hanya pada ion massa yang umum digunakan yaitu triterpana (m/z 191) dan sterana (m/z 217).

Berdasarkan data-data tersebut maka selanjutnya dilakukan analisis penentuan materia l asal dan lingkungan pengendapan.

Semarang, 1 Maret 2017

Peneliti

Page 7: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

vii

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji syukur ke hadirat Allah S.W.T., berkat rahmat, hidayah dan pertolongan-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi Strata-1 ini. Laporan tugas akhir ini, dapat diselesaikan berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu penyusun ingin mengucapkan

rasa terimakasih yang besar kepada yang terhormat: 1. Kedua orangtua, Mama Sulastri dan Papa Agus Suyoto, kakak Elfana Yolanda

Putri dan mas Topan Biki yang telah memberikan kasih sayang, perhatian, semangat dan doa kepada peneliti.

2. Bapak Najib, S.T., M.Eng., Ph.D selaku Ketua Departemen Teknik Geologi,

Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 3. Bapak Ir. Henarno Pudjihardjo MT selaku dosen wali peneliti di Departemen

Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 4. Bapak Ir. Hadi Nugroho, Dipl. EGS, MT selaku pembimbing ke-1 peneliti dan

Bapak Reddy Setyawan, ST., MT selaku dosen pembimbing ke-2 yang telah

mengajarkan dan membimbing dengan penuh kesabaran dalam menyelesa ikan Tugas Akhir ini.

5. Semua dosen Departemen Teknik Geologi UNDIP yang telah mencurahkan segenap ilmunya kepada penulis selama penulis menempuh perkuliahan.

6. Bapak Dedi Ariyono selaku pembimbing Tugas Akhir di Mubadala Petroleum

Indonesia yang selalu sabar mengajarkan peneliti dan telah menyisakan waktu untuk memberikan arahan pengerjaan Tugas Akhir.

7. Bapak Yuyus Kusnandar selaku Manager Department Exploration, Mba Nadia, Mas Rahadian, Mas Baskara, Mba Chrisna sebagai Geologist yang selalu memberikan masukan kepada peneliti, serta seluruh pihak HRD dan pegawai yang

telah memberikan kesempatan peneliti untuk melaksanakan Tugas Akhir di Mubadala Petroleum Indonesia.

8. Setyo Mardani, Nency Preptisa, Diah Wijitianti, Siti Rofikoh yang telah meluangkan waktunya untuk berbagi keluh kesah, menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam menyelesaikan Tugas Akhir.

9. Lukluk Mahya, Dita Febriani, Anindya Estiandari, Yoga Adhitama, Enrico dan Adi Danu yang selalu memberikan masukan kepada peneliti dari kesulitan yang

dihadapi selama pengerjaan Tugas Akhir. 10. Seluruh teman-teman Teknik Geologi Universitas Diponegoro khususnya

angkatan 2012 yang selalu memberikan semangat, kritik dan saran selama

penelitian Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan

pemikiran bagi semua pihak kedepannya.

Semarang, 1 Maret 2017

Penulis

Page 8: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

viii

ABSTRAK

Terjadinya penemuan hidrokarbon di Cekungan Makassar Selatan menunjukkan

adanya sistem petroleum aktif di Lapangan “ROSSA” yang berada di kedalaman sekitar 200 kaki dan sedang dikembangkan mengenai potensi keterdapatan hidrokarbon. Untuk mengetahui kualitas dan kematangan hidrokarbon tersebut, maka

dilakukan adanya analisis geokimia pada batuan induk agar dapat menghasilkan suatu pemahaman yang baik dalam menginterpretasikan potensi hidrokarbon pada

Lapangan “ROSSA” Pada pengerjaan tugas akhir ini, diperlukan beberapa metode penelit ian

diantaranya adalah metode deskriptif dan metode analisis. Metode deskriptif yaitu

metode yang didapatkan dari studi literatur yang berhubungan dengan daerah penelitian. Studi literatur ini berupa data geologi regional, atau referensi tentang objek

penelitian. Metode kedua ialah metode analisis yang digunakan dalam penelit ian sebagai berikut: Pertama, analisis data geokimia menggunakan metode Total Organic Carbon (TOC), Rock Eval Pyrolysis (REP), pantulan vitrinit (Ro). Kedua, analisis

biomarker dengan menggunakan metode GC dan GCMS untuk mengetahui asal material organik.

Dari hasil analisis kuantitas, kualitas dan kematangan batuan induk, Formasi Tanjung memiliki kekayaan material organik sebagai batuan induk yang cukup baik yaitu sebesar 0.5 mg/g – 6.09 mg/g dan indeks hidrogen 124 wt% - 293 wt% yang

menunjukkan kecenderungan menghasilkan minyak dan gas yang berasal dari kerogen tipe II dan tipe III. Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early

mature) yaitu dengan nilai Ro sebesar 0.5% dan Tmaks 437°C. Nilai Pr/Ph sebesar 2,1 dan Pr/n C17 sebesar 1,6 menunjukan batuan induk berasal dari karakteristik fluvio-deltaik. Dari data Pr/nC17 vs Pr/Ph menunjukan bahwa sumber material organik

penghasil dari batuan induk penghasil minyak bumi berasal dari tumbuhan tingkat tinggi sedangkan lingkungan pengendapan batuan induk penghasil minyak bumi

bersifat suboksik.

Kata kunci: geokimia, hidrokarbon, batuan induk, Cekungan Makassar Selatan.

Page 9: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

ix

GLOSARIUM

Carbonat build up : adalah batuan karbonat yang terdiri dari material-material yang

organik yang selalu mencari tempat paling tinggi agar bisa lebih

dekat matahari, sehingga saling tumpuk menumpuk membentuk

build up.

Fluvio deltaic : lingkungan pengendapan yang terdiri dari sistem sungai dan sistem

delta, namun lebih dominan kepada sistem sungai

Graben/ terban : hasil dari patahan pada kulit bumi yang mengalami depresi dan

terletak antara dua bagian yang lebih tinggi

Horst/ sembul : hasil dari terjadinya patahan pada kulit bumi yang mengalami

pengangkatan sehingga menjadi lebih tinggi dibandingkan daerah

sekitarnya.

Lowstand : sikuen stratigrafi paling bawah yang diendapkan pada periode

antara muka air laut relatif dengan penaikan muka air laut relative

yang terjadi kemudian.

Moldic : suatu bentuk porositas sekunder yang dikembangkan oleh

pembubaran fragmen cangkang atau partikel lain untuk

meninggalkan ruang kosong yang sebelumnya ditempati oleh

partikel.

Onlap : lapisan yang relatif horizontal berakhir pada permukaan miring atau

akhir dari lapisan miring pada permukaan.

Postrift : proses pengendapan sedimen berlangsung setelah terbentuk

cekungan atau sedimentasi pada basin yang sudah stabil.

Synrift : proses pengendapan sedimen berlangsung sebelum terbentuk

cekungan atau sedimentasi bersamaan dengan aktifitas

pembentukan basin.

Page 10: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

x

Vuggy : porositas sekunder yang dihasilkan oleh pembubaran fitur besar

dalam batuan karbonat yang meninggalkan lubang besar.

Page 11: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .............................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINILITAS .................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................. viii

GLOSARIUM ........................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ...................................................................... 1

1.2 Maksud Penelitian.................................................................................. 2 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 2 1.4 Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................. 2

1.5 Batasan Masalah Penelitian ................................................................... 3 1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................. 4

1.7 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 4 1.8 Sistematika Penulisan ............................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Geologi Regional Cekungan Makassar ................................................. 7

2.2 Konsep Dasar Geokimia Minyak dan Gas Bumi ................................... 14 2.3 Organofasies........................................................................................... 27 2.4 Sejarah Pemendaman (Burial History) ................................................. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ..................................................................................... 31 3.2 Metode Penelitian .................................................................................. 31 3.3 Tahap Persiapan Penelitian .................................................................... 32

3.4 Pengolahan Data dan Analisis Data ...................................................... 40

Page 12: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

xii

3.5 Pengolahan Data Software ................................................................. 45

3.6 Tahap Pembahasan dan Penyusunan ................................................... 49 3.7 Hipotesis .............................................................................................. 49 3.8 Diagram Alir Pengerjaan..................................................................... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Kuantitas Material Organik................................................................. 52 4.2 Kualitas Material Organik................................................................... 55 4.3 Kematangan Material Organik ............................................................ 57

4.4 Lingkungan Pengendapan ................................................................... 63 4.5 Analisis Biomarker .............................................................................. 70

4.6 Geokimia dengan Geologi Regional ................................................... 74 4.7 Korelasi Batuan Induk dan Minyak Bumi........................................... 76 4.8 Keterdapan Hidrokarbon dan Sejarah Pemendaman ........................... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 87 5.2 Saran ................................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 91

Page 13: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Lapangan ROSSA di Cekungan Makassar Selatan ............ 3

Gambar 2.1 Struktur geologi pada bagian tenggara Pulau Kalimantan ............. 8

Gambar 2.2 Stratigrafi umum area Lapangan ROSSA ..................................... 10

Gambar 2.3 Berbagai macam bentuk distribusi alkana normal akibat adanya perbedaan asal material alkana normal. A. Distribus i

alkana normal asal material darat, B. Distribusi alkana normal asal material darat dan alga laut, C dan D. Distribusi alkana

normal asal material alga laut (Waples, 1985) ............................ 22

Gambar 3.1 Kromatografi gas pada sumur P1 pada kedalaman 8377 kaki ....... 36

Gambar 3.2 Diagram skematik REP.................................................................. 41

Gambar 3.3 Komposisi Litologi pada sumur P1 pada tiap satuan formasi ........ 46

Gambar 3.4 Sejarah termal sumur P1 dengan dua titik terkoreksi dan satu

titik tidak terkoreksi ....................................................................... 47

Gambar 3.5 Model sejarah pengendapan pada daerah penelitian berdasarkan data sumur P1 ................................................................................ 48

Gambar 3.6 Diagram alir tahap penelitian.......................................................... 50

Gambar 4.1 Peta sebaran lokasi sumur penelitian lapangan ROSSA ............... 51

Gambar 4.2 Litostratigrafi sumur P1 dengan pengambilam Sembilan sampel batuan pada kedalam 7480 -7900 kaki........................................... 52

Gambar 4.3 Diagram antara Potential Yield (PY) vs Total Organic Carbon

(TOC) yang menunjukan kuantitas hidrokarbon yang baik diindikasikan pada sumur P1 dan M1 ........................................... 54

Gambar 4.4 Diagram HI vs Tmaks menunjukkan sumur P1, MK1 dan M1 mempunyai tipe kerogen II dan III ................................................ 57

Gambar 4.5 Diagram suhu maksimal (Tmaks) vs Produstion Index (PI)

sumur P1, MK1 dan M1 yang menunjukan terdapat sampel yang telah masuk pada oil window di tingkat kematangan awal ............ 58

Gambar 4.6 Pantulan vitrinit pada sumur P1 di kedalaman 4950 kaki – 9180 kaki menunjukan bagian yang mulai matang sampai sedikit matang ............................................................................................ 59

Gambar 4.7 Kematangan awal Formasi Tanjung pada sumur P1 berdasarkan diagram pantulan vitrinit (Ro) vs Tmaks ....................................... 60

Page 14: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

xiv

Gambar 4.8 Hasil kromatografi gas pada sumur P1 kedalaman 8377 kaki ....... 66

Gambar 4.9 Diagram Sterana C27, C28, dan C29 yang menunjukan lingkungan dari komposisi sterol pada organisme.......................... 70

Gambar 4.10 Diagram Diagram Pr/nC17 vs Ph/nC18 pada sumur P1

menunjukan bahwa contoh minyak berasal dari bahan organik campuran ........................................................................................ 72

Gambar 4.11 Diagram Pr/nC17 vs Pr/Ph dari sampel minyak bumi sumur P1 menunjukan sampel minyak berada pada lingkungan oksik sampai suboksik lakustrin atau laut................................................ 73

Gambar 4.12 Fragmetogram Terpana pada kedalaman 8377 sumur P1 ............. 75

Gambar 4.13 Model organofasies sumur P1 berdasarkan klasifikasi Pepper

dan Corvi (1995)............................................................................ 79

Gambar 4.14 Kurva kinetik ekspulsi hidrokarbon pada sumur P1 dimulai pada suhu 135°C .................................................................................... 80

Gambar 4.15 Kurva suhu vs kedalaman pada sumur P1 terdapat tiga titik korelasi Horner Plot ....................................................................... 82

Gambar 4.16 Sejarah pengendapan sumur P1 dengan ekspulsi hidrokarbon pada suhu 135°C kedalaman 2650 m dirandai dengan warna hijau ................................................................................................ 84

Gambar 4.17 Sejarah pengendapan sumur M1 tidak terlihat adanya hidrokarbon yang matang ............................................................... 84

Gambar 4.18 Standard Thermal Stress (STS) sebagai prediksi ekspulsi hidrokarbon pada daerah penelitian ................................................ 86

Page 15: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal kegiatan tugas akhir di Mubadala Petroleum .......................... 3

Tabel 2.1 Indikasi batuan yang berpotensi sebagai batuan induk berdasarkan

nilai TOC menurut Waples (1985) ..................................................... 17

Tabel 2.2 Tipe kerogen dan kecenderungan jenis hidrokarbon berdasarkan

hidrogen indeks dan S2/S3 (Peters & Cassa, 1994) ............................ 18

Tabel 2.3 Pembagian tipe kerogen (Waples, 1985)............................................ 19

Tabel 2.4 Klasifikasi tingkat kematangan material organic berdasarkan

analisis mikroskopis dan Rock Eval Pyrolisys (Peters & Cassa, 1994)................................................................................................... 19

Tabel 2.5 Klasifikasi minyak mentah berdasarkan API Gravity ....................... 20

Tabel 2.6 Klasifikasi minyak bumi berdasarkan kadar sulfur ............................. 21

Tabel 2.8 Klasifikasi berdasarkan biomarker dan prazatnya (Waples, 1985) .... 21

Tabel 2.9 Perbandingan pristana dan fitana sebagai penunjuk lingkungan pengendapan (Waples, 1985) ............................................................. 23

Tabel 2.10 Klasifikasi lingkungan pengendapan berdasarkan karakter kimia (Peters dan Moldowan , 1993) ........................................................... 26

Tabel 2.11 Klasifikasi organofasies menurut Pepper dan Corvi (1995) .............. 28

Tabel 3.1 contoh data Rock Eval Pyrolisys dan Total Organic Carbon pada sumur P1 yang digunakan pada analisis evaluasi batuan induk.......... 33

Tabel 3.2 Hasil pantulan vitrinit pada sumur P1 ................................................ 34

Tabel 3.3 Bulk Properties contoh minyak pada sumur P1 ................................. 35

Tabel 3.4 Data suhu Lapangan ROSSA di Cekungan Makassar Selatan ........... 37

Tabel 3.5 Ketersediaan data sumur berdasarkan kualitas dan kuantitas pada lapangan ROSSA, Cekungan Makasar Selatan................................... 38

Tabel 3.6 Ketersediaan data sumur berdasarkan biomarker Gas Chromatography (GC) dan Gas Chromatography Mass Spectrometry (GCMS)........................................................................ 38

Tabel 3.7 Data sumur M1, P1 dan MK1 pada Lapangan ROSSA ..................... 39

Tabel 4.1 Nilai Total Organic Carbon dan Rock Eval Pyrolisys pada sumur

P1, M1 dan MK1, Cekungan Makassar Selatan ................................. 61

Page 16: UNIVERSITAS DIPONEGORO EVALUASI BATUAN INDUK FORMASI … · 2019. 9. 5. · Formasi Tanjung memiliki kematangan pada tahap awal (early mature ... pembentukan basin. x ... 4.7 Korelasi

xvi

Table 4.2 Ringkasan hasil analisis kualitas, kuantitas dan kematangan

berdasarkan nilai TOC dan REP pada usmur P1, M1 dan MK1........ 62

Tabel 4.3 Nilai kromatografi gas sumur P1 dengan contoh minyak pada kedalaman 8377 kaki .......................................................................... 67

Tabel 4.4 Indikator kematangan berdasarkan klasifikasi Tm/Ts Peters dan Moldowan (1993) sumur P1 menunjukan awal kematangan .............. 69

Tabel 4.5 Data suhu bawah sumur dan koreksi Horner Plot pada sumur MK1, M1 dan P1 .......................................................................................... 81

Tabel 5.1 Kesimpulan analisis sumur P1, MK1 dan M1 pada lapangan

ROSSA, Cekungan Makasar Selatan .................................................. 89