13. bab iii

15
BAB III SUBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik, yaitu untuk menganalisis hubungan antara tanda dan gejala yang timbul dengan aktivitas asetilkolinesterase pada penyemprot pestisida karbamat di Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. 3.2 Subjek Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah petani di Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua. Responden pada penelitian ini adalah petani yang terpapar insektisida. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi responden sebagai berikut: 1. Kriteria Inklusi a. Petani di Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. b. Petani yang bersedia jadi responden. 39

Upload: eni-siti-nuraeni

Post on 09-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Ungraduated Thesis

48

BAB IIISUBYEK DAN METODE PENELITIAN

1 2 3 3.1 Rancangan PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian analitik, yaitu untuk menganalisis hubungan antara tanda dan gejala yang timbul dengan aktivitas asetilkolinesterase pada penyemprot pestisida karbamat di Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.

3.2 Subjek PenelitianPopulasi pada penelitian ini adalah petani di Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua. Responden pada penelitian ini adalah petani yang terpapar insektisida. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi responden sebagai berikut:1. Kriteria Inklusia. Petani di Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.b. Petani yang bersedia jadi responden.c. Petani yang bisa berkomunikasi dengan baik.2. Kriteria Eksklusia. Petani yang terpapar pestisida selain pestisida karbamat.b. Petani dengan masa kerja kurang dari dua tahun (berdasarkan Morbidity among farm workers in desert country in relation to long-term exposure to pesticides oleh Gomes dkk.)4 3.3 Ukuran SampelPengambilan sampel dilakukan dengan metode convenience sampling. Petani di Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat berjumlah 211 petani, tersebar dalam 8 kelompok petani. Jumlah sampel yang diambil berdasarkan petani yang datang pada saat dilakukannya penelitian. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu sebanyak 31 orang, tetapi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 19 orang.

3.4 Variabel PenelitianPada penelitian ini ada dua variabel yang digunakan adalah:1. Variabel terikat: tanda dan gejala yang timbul pada penyemprot pestisida karbamat Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua. 2. Variabel bebas: Aktivitas asetilkolinesterase pada pada penyemprot pestisida karbamat Desa Tugumukti, Kecamatan Cisarua.

3.5 Definisi OperasionalAdapun definisi operasional variabel yang diteliti dalam penelitian ini antara lain:1. Pestisida karbamat adalah senyawa yang berfungsi mengendalikan hama serangga dan jamur dengan mekanisme menghambat asetilkolinesterase. 2. Penyemprot pestisida karbamat, yaitu penyemprot yang kontak dengan pestisida karbamat baik melalui oral, inhalasi, kulit atau mata dengan masa kerja minimal dua tahun.3. Frekuensi paparan pestisida karbamat, yaitu hampir tiap hari adalah penyemprot terpapar lebih dari tiga hari dalam satu minggu; mingguan adalah penyemprot terpapar setiap satu minggu sekali; bulanan adalah penyemprot terpapar satu kali dalam satu bulan. Jarang adalah penyemprot terpapar satu kali dalam waktu lebih dari satu bulan.4. Gambaran tanda dan gejala pada penelitian ini, yaitu gejala keracunan yang dikeluhkan penyemprot pestisida karbamat, yang didapatkan dari wawancara dan tanda keracunan yang diperiksa dengan pemeriksaan fisik.5. Gambaran aktivitas astilkolinesterase, yaitu astilkolinesterase dalam sel darah merah penyemprot pestisida karbamat dalam satuan U/mL dan persen, yang didapatkan dari pemeriksaan darah kapiler menggunakan alat Test-mate ChE Photometric Analyzer. 6. Derajat keracunan karbamat ditentukan berdasarkan aktivitas enzim asetilkolinesterase, yaitu 75% kategori normal;