13. analisis kosmetik

18

Click here to load reader

Upload: regza-claudia

Post on 19-Jan-2016

128 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

analisis kosmetik dan makanan

TRANSCRIPT

Page 1: 13. Analisis Kosmetik

ANALISIS KOSMETIK

Pertemuan XI

Page 2: 13. Analisis Kosmetik

PENDAHULUAN

Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap untukdigunakan pada bagian luar badan (epidemis, rambut, kuku, bibir, danorgan kelamin luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan,menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi supayatetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidakdimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit(Permenkes Nomor 445/Menkes/Per/V/1998 ).

Kosmetik adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan,diletakkan, dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada,dimasukkan dalam, dipergunakan pada badan manusia denganmaksud untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik danmengubah rupa dan tidak termasuk golongan obat. Zat tersebut tidakboleh mengganggu faal kulit atau kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Saat ini istilah kosmetik, yaitu produk kosmetik yang mempunyai efekfarmasi yang dapat digunakan pada kulit normal atau sedikitt kelainan.

Page 3: 13. Analisis Kosmetik

Penggolongan Kosmetik

Page 4: 13. Analisis Kosmetik

Cont…

Page 5: 13. Analisis Kosmetik

Pembagian Kosmetik berdasarkan defenisinya, yaitu :

A. Kosmetik perawatan kulit.misal : sabun, susu pembersih, penyegar kulit, pelembabdan pelindung kulit.

B. Kosmetik riasan.misal : lipstik, rouge, pensil alis dan sebagainya.

C. Kosmetikamisal : - Kosmetika pemutih kulit.

- Kosmetika tabir surya.- Kosmetika anti penuaan.- Kosmetika anti jerawat.- Kosmetika anti perspirant.- Kosmetika anti ketombe.

Cont...

Page 6: 13. Analisis Kosmetik

1). Kosmetik golongan I adalah :

a). Kosmetik yang digunakan untuk bayi.

b). Kosmetik yang digunakan di sekitar mata, rongga mulutdan mukosa lainnya.

c). Kosmetik yang mengandung bahan dengan persyaratandan kadar dan penandaanya.

d). Kosmetik yang mengandung bahan dan fungsinyabelum lazim serta belum diketahui keamanan dankemanfaatannya

2). Kosmetik golongan II adalah Kosmetik yang tidak termasukgolongan I :

Misalnya ;

– Krim pelembab, cream/ lotio pencuci muka dll.

Penggolongan Kosmetik berdasarkan bahan danpenggunaan serta penilaiannya, yaitu :

Page 7: 13. Analisis Kosmetik

Kategori kosmetik berdasarkan fungsinya,yaitu :

1). Sediaan bayi.

2). Sediaan mandi.

3). Sediaan kebersihan badan.

4). Sediaan cukur.

5). Sediaan wangi-wangian.

6). Sediaan rambut.

7). Sediaan pewarna rambut.

8). Sediaan rias mata.

9). Sediaan rias wajah.

10). Sediaan perawatan kulit.

11). Sediaan mandi surya dan tabir surya.

12). Sediaan kuku.

13) Sediaan hygiene mulut

Page 8: 13. Analisis Kosmetik

Pada umumnya, banyak sekali beredar sediaan kosmetika jenispemutih, pewarna bibir atau perona wajah serta kosmetika yangberperan untuk keindahan kulit wajah lainnya.

Suatu sediaan kosmetika akan ditambahkan suatu zat ikutan atautambahan yang akan menambah nilai artistik dan daya jualproduknya, salah satunya dengan penambahan bahan pewarna.

Berdasarkan Keputusan DIRJEN POM Nomor 00386/C/SK/II/90tentang zat warna tertentu yang dinyatakan sebagai bahanberbahaya dalam obat, makanan dan kosmetika terdapatbeberapa zat warna yang dilarang penggunaanya ; merupakanpewarna untuk tekstil; dalam sediaan kosmetika karenaberpengaruh buruk terhadap kesehatan sang pemakai antara lainJingga K1 (C.I. Pigment Orange 5, D&C Orange No.17), Merah K3(C.I. Pigment Red 53, D&C Red No.8), Merah K10 (Rhodamin B,C.I. Food Red 15, D&C Red No.19) dan Merah K11 (C.I 45170: 1).

PENGGUNAAN KOSMETIK

Page 9: 13. Analisis Kosmetik

Maksud dan tujuan pemberian zat warna pada suatu bahan,baik obat, kosmetika dan makanan sebagai berikut :

1. Supaya bahan atau hasil produksi itu menarik bagipemakainya,

2. Menghindari adanya pemalsuan terhadap hasil suatu pabrik

3. Menjaga keseragaman hasil suatu pabrik.

Efek yang sangat berbahaya bagi kesehatan kulit bilapemakaian bahan pewarna berbahaya adalah terjadi iritasikulit, serta bila terpapar dalam jumlah besar dan pemakaiandalam jangka waktu yang panjang akan menyebabkan kankerkulit dan pengaruh efek lain, misalnya memberikan efekkarsinogenik, teratogenik, alergi, dan lain-lain.

Cont...

Page 10: 13. Analisis Kosmetik

Dalam pemakaian zat warna untuk membuat suatu produksi perlu diadakanpersyaratan umum, meliputi :

1) Dicantumkan dalam label hasil produksi,

2) Tidak boleh disembunyikan,

3) Tidak boleh membuat arti tentang mutu dan kualitas karena pemberian zatwarna tersebut.

Sebagai persyaratan khusus ialah :

a) Tercantum dosis pemakaian yang sering dikenal ADI (Acceptable Daily Intake),

b) Zat warna yang terkandung harus dicantumkan nama resmi, nama umum danindeks warna, misal: nama resmi Red No.2, nama umum Amaranth.

Cont...

Untuk menganalisa suatu zat warna perlu mengetahui penggolongannya agarmemudahkan dalam pelaksanannya, zat warna dapat digolongkan menjadi :

1) Berdasarkan asalnya dibagi menjadi dua yaitu zat warna alam dan zat warnasintetis,

2) Berdasarkan penyususnnya dibagi menjadi dua yaitu zat warna pigmen danlakes,

3) Berdasarkan kelarutannya dibagi menjadi dua yaitu zat warna larut dalampelarut lemak/minyak dan zat warna larut dalam air,

4) Berdasarkan sifat keasamannya dibagi menjadi dua yaitu zat warna bersifatasam dan zat warna bersifat basa.

Page 11: 13. Analisis Kosmetik

ANALSIS SEDIAAN KOSMETIKBerdasarkan bentuk sediaan kosmetik, yaitu :

Pada bentuk serbuk, dilakukan preparasi sampel sama denganserbuk obat.

Pada bentuk larutan (lotion), sampel dilakukan pengencerandengan pelarut sesuai sampai volume tertentu.

Bentuk aerosol (diwadah yg dpat disemprotkan), dilakukanpreparasi sampel pada tempat es kering selama 2 jam, setelah itubru dilubangi untuk mengambil isinya, apabila sampel berupa zatcair, maka diambil pada temperatur dingin, dan apabila isi berupazat padat diambil pada temperatur kamar.

Bentuk emulsi (krim), dilihat dahulu bentuk emulsi o/w atau w/o :

- Bentuk emulsi o/w diencerkan dengan air.

- Bentuk emulsi w/o diencerkan dengan pelarut organik.

Hasil pengenceran dihilangkan lemak dengan diekstraksimenggunakan Petroleum eter. Residu bebas lemak dilanjutkanuntuk analisis.

Page 12: 13. Analisis Kosmetik

1. Sampel kosmetik untuk analisis pengawet :

- Pengawet pada kosmetik antara lain : phenol halogen,formaldehid, alkohol, amonium kwaternair, p hidroksi benzoat,asam dehidroasetat, merkuri dan vitamin C / antioksidan.

- Preparasi sampel bentuk apapun dilarutkan dalam alkohol,disaring filtrat dlm alkohol lalu diuapkan pd tekanan rendah,residu dilarutkan pd pelarut tertentu dan dilanjutkan dgn TLC.

2. Sampel kosmetik untuk analisis zat warna :

- Zat warna untuk kosmetik berasal dri alam (pigmen) dan sintesis(larut dalam air dan larut lemak).

- Preparasi sampel kosmetik mengandung alkohol (lotion untukseting rambut). Alkohol dihilangkan dgn pemanasan di ataspenangas air yg selanjutnya diekstraksi dgn metil klorida danhasil ekstraksi dilanjutkan dengan analisis TLC.

Berdasarkan kandungannya, yaitu :

Page 13: 13. Analisis Kosmetik

3. Sampel kosmetik untuk analisis lemak (lipstik) :

- Lakukan ekstraksi lemak dgn petroleum eter/benzen/kloroform.

Terjadi 2 fase :

a. Fase petroleum eter/benzen/kloroform akan berwarna drpewarna larut lemak. Ekstraksi dgn metil klorida ygselanjutnya dianalisis dgn TLC.

b. Fase air akan berwarna mengandung zat warna sintesis larutair, kemudian diekstraksi dgn isopropanol, hasil ekstraksidilanjutkan TLC.

- Preparasi sampel kosmetik emulsi (bath oil) sampeldiencerkan dgn air dan kloroform, tambahkan asam klorida ataugaram natrium klorida sampai emulsi pecah, tambahkan air,disaring dan filtrat yg mengandung zat warna larut air dianalisisdgn spektrofotometri / TLC.

Cont...

Page 14: 13. Analisis Kosmetik

4. Sampel kosmetik untuk analisis parfum :

Parfum (pemberi bau) pada umumnya mempunyai sifat :

- Isinya terlalu kompleks.

- Mudah menguap.

Analisis yg paling tepat adalah dengan metode KG/GC.

Parfum dpat berasal dri alam (dr bunga atau buah) yg berasal drisenyawa sintesis berupa senyawa ester.

Langka yg dilakukan adalah dengan cara mengisolasi dgn 2metode, yaitu diekstraksi dgn eter atau dengan destilasi uap. Hasilekstraksi diidentifikasi dgn GC-MS, untuk kuantitatif dgn GC.

5. Sampel kosmetik berupa Parfum, Cologne dan Lotion :

Dilakukan pengenceran dgn air, kemudian diekstraksi dgn eterdan hasil ekstraksi dibebas airkan dgn menggunakan Natriumsulfat anhidrat. Uapkan eter pd temperatur rendah sampai kuranglebih 10 mL lalu diambil larutan jernih untuk dilanjutkan analisisGC-MS

Cont...

Page 15: 13. Analisis Kosmetik

- Sampel berupa sampo (mengandung surfaktan danstabilisator). Sampel diencerkan dgn air dan alkohol. Parfumdiekstraksi dgn eter, kemudian lapisan eter diuapkan sampaivolume kurang lebih 40 mL. selanjutnya dilakukan dgn destilasiuap, hasil destilat ditampung kurang lebih 300 – 400 mL. ekstraksikembali dgn eter, lapisan eter dibebas airkan dgn ditambahkanNatrium sulfat anhidrat. Hasil ekstraksi eter dilanjutkan dgn analisisGC-MS.

- Sampel berupa Krim, Lipstik, Suntan dan Lotion bntukemulsi. Dipisalkan dgn cara detilasi uap. Hasil destilasi diekstraksidgn eter lalu lapisan eter dibebas airkan dgn Natrium Sulfatanhidrat kemudian dilanjutkan analisis dgn GC-MS.

- Sampel berupa pasta gigi (mengandung surfaktan).Dilakukan dgn diblender lalu ditambahkan metanol sehinggamenjadi suspensi halus/lembut, ditambahkan dgn eter dan disaringdgn corong Buchner. Filtrat diambil lapisan eter, hilangkan air dreter dgn Natrium Sulfat anhidrat, selanjutnya dianalisis dgn GC-MS.

Cont...

Page 16: 13. Analisis Kosmetik

- Sampel berupa sabun. Dilakukan dgn cara diblender danditambahkan metanol sampai jdi suspensi. Tambahkan eterdan saring dgn corong Buchner, filtrat diuapkan sampai jdiekstrak kental. Lanjutkan dgn destilasi uap, hasil destilasiuap diekstraksi kembali dgn eter kemudian lapisan eterdibebas airkan dgn Natrium Sulfat anhidrat, lanjutkan dgnGC-MS.

Cont...

Page 17: 13. Analisis Kosmetik

TERIMA KASIH

Page 18: 13. Analisis Kosmetik