13-16

5
Hal 13 5.Membantu pasien di rumah sakit umum untuk menghindari masalah psikiatri 6 Bersama keluarga untuk memberikan dukungan pada anggotanya untuk meningkatkan fungsi kelompok 7.Aktif dalam kegiatan masyarakat atau politik yang berkaitan dangan kesehatan jiwa b. Peran perawat dalam prevensi sekunder 1) Melakukan skrining dan pelayanan evaluasi kesehatan jiwa. 2) Melaksanakan kunjungan rumah atau pelayanan penanganan di rumah. 3) Memberikan pelayanan kedaruratan psikiatri di rumah sakit umum 4) Menciptakan lingkungan terapeutik 5) Melakukan supervisi pasien yang mendapatkan pengobatan. 6) Memberikan pelayanan pencegahan bunuh diri. 7) Memberi konsultasi 8) Melaksanakan intervensi krisis. 9) Memberikan psikoterapi pada individu, keluarga dan kelompok pada semua usia. 10) Memberikan intervensi pada komunitas dan organisasi yang teridentifikasi masalah c. Peran perawat dalam prevensi tertier. 1) Melaksanakan latiham vokasional dan rehabilitasi.

Upload: fiqrimhijrah

Post on 11-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Hal 135.Membantu pasien di rumah sakit umum untuk menghindari masalah psikiatri6 Bersama keluarga untuk memberikan dukungan pada anggotanya untuk meningkatkan fungsi kelompok 7.Aktif dalam kegiatan masyarakat atau politik yang berkaitan dangan kesehatan jiwab. Peran perawat dalam prevensi sekunder1) Melakukan skrining dan pelayanan evaluasi kesehatan jiwa.2) Melaksanakan kunjungan rumah atau pelayanan penanganan di rumah.3) Memberikan pelayanan kedaruratan psikiatri di rumah sakit umum4) Menciptakan lingkungan terapeutik5) Melakukan supervisi pasien yang mendapatkan pengobatan.6) Memberikan pelayanan pencegahan bunuh diri.7) Memberi konsultasi8) Melaksanakan intervensi krisis.9) Memberikan psikoterapi pada individu, keluarga dan kelompok pada semua usia.10) Memberikan intervensi pada komunitas dan organisasi yang teridentifikasi masalah c. Peran perawat dalam prevensi tertier.1) Melaksanakan latiham vokasional dan rehabilitasi.2) Mengorganisasi pelayanan perawatan pasien yang sudah pulang dari rumah sakit jiwa untuk memudahkan transisi dari rumah sakit ke komunitas.3) Memberikan pilihan perawatan rawat siang pada pasien 6. Prinsip Keperawatan kesehatan jiwa.Keperawatan kesehatan jiwa merupakan spesialisasi praktek keperawatan mempunyai beberapa prinsip, adalah sebagai berikut :a. Peran dan fungsi perawat jiwa adalah unik yaitu perawatan yang kompeten.Hal 14.b. Hubungan yang terapeutik antara perawat dan pasien adalah pengalaman belajar bersama untuk memperbaiki emosi pasien.c. Memiliki konseptial model keperawatan kesehatan jiwa antara lain : psikoanalisis (Freud, Erikson), Interpersonal (Sulivan, Peplau), Sosial (Caplan) Ekstensial (Ellia, Rogers, Suportif terapi (Wermon) dan medical (meyer dan kraeplin).d. Model stress dan adaptasi memberikan asumsi bahwa lingkungan saecra alami memberikan berbagi strata social dimana dalam keperawatan memberikan konsep yang jelas.e. Perawat jiwa harus belajar struktur dan fungsi otak untuk memahami penyebab agar lebih efektif dalam menentukan strategi intervensi pada gangguan jiwa.f. Keadaan status mental pasien dalam keperawatan kesehatan jiwa menggambarkan rentang kehidupan psikologis melalui waktu.g. Perawat harus peka terhadap social budaya pasien yang bervariasi sebagai salah satu pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam intervensi keperawatan jiwa.h. Keadaan lingkungan member pengaruh langsung pelayanan keperawatan jiwa.i. Aspek legal, etika dan professional dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa.j. Penatalaksanaan proses keperawatan sesuai standar perawatan.k. Aktualisasi peran keperawatan kesehatan jiwa melalui penampilan standar professional

Sejarah Perkembangan Kesehatan Jiwa dan Keperawatan Kesehatan JiwaSejak zaman dahulu di Indonesia sudah dikenal adanyangangguan jiwa. Namun demikian tidak diketahui secara pasti bagaimana mereka diperlakukan pada saat itu. Beberapa tindakan terhadap pasien gangguan jiwa sekarang dianggap merupakan warisan nenek moyang

hal 15kita, maka dapat dibayangkan tindakan yang dimaksud adalah dipasung, dirantai atau diikat lalu ditempatkan tersendiri di rumah atau hutan apabila gangguan jiwanya berat dan membahayakan maka dibiarkan berkeliaran di desa sambil mencari makan sendiri dan menjadi bahan tontonan masyarakat. Ada juga yang diperlakukan sebagai orang sakti atau perantara Roh dan manusia.Jika belajar dari sejarah, usaha kesehatan jiwa dan perawatannya di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu zaman colonial dan setelah kemerdekaan.1. Zaman KolonialSebelum didirikan rumah sakit jiwa di Indonesia pasien gangguan jiwa ditampung di rumah sakit sipil atau militer di Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Pasien yang ditampung adalah mereka yang sakitjiwa berat saja. Perawatan yang dijalankan saat itu hanay bersifat penjagaan saja. Tahun 1862 Pemerintah Hindia Belanda melakukan sensus pasien gangguan jiwa di seluruh Indonesia di Pulau Jawa, dan Madura ditemukan sekitar 200 orang. Berdasarkan temuan tersebut pemerintah mendirikan rumah sakit jiwa bagi pasien gangguan jiwa. Pada tanggal 1 Juli 1882 didirikan rumah sakit jiwa pertama di Indonesia, di Cilendek Bogor Jawa Barat dengan kapasitas 400 tempat tidur. Rumah sakit jiwa yang yang kedua didirikan di Lawang Jawa Timur tanggal 23 Juni 1902. Rumah sakit jiwa ini adalah terbesar di Asia ternggera dengan kapasitas 3.300 tempat tidur. Rumah sakit jiwa yang ke-3 didirikan di Magelang pada tahun 1923, dengan kapasitas 1400 tempat tidur. Rumah sakit jiwa di Sabang tahun 1927. Menyusul didirikannya rumah sakit jiwa lainnya di Grogol Jakarta, Padang, Palembang, Banjarmasin, dan Manado, masing-masing memiliki kapasitas yang berbeda.

Pemerintah Hindia Belanda mengenal empat macam tempat perawatan pasien gangguan jiwa :a. Rumah Sakit Jiwa.Rumah sakit jiwa diperuntukan bagi pasien sakit jiwa yang membutuhkan perawatan lama.b. Rumah sakit sementaraRumah sakit merupakan tempat penampungan sementara bagi pasien psikotik akut yang di pulangkan setelah sembuh.c. Rumah sakit perawatanBerfungsi sebagai RS jiwa , dikepalai seorang perawat berijazah di bawah pengawasan dokter umumd. KoloniMerupakan tempat penampungan pasien yang sudah tenang.