12_bab i.docx
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 12_BAB I.docx
1/12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Populasi anak-anak di Indonesia mencapai kurang lebih 40% dari
jumlah penduduk keseluruhan dan selalu meningkat dari tahun ke tahun
(Arsianti, 2006! Anak merupakan populasi "ang sangat rentanterutama
ketika menghadapi situasi "ang membuat stres!#erentanan terhadap stres
dikarenakan kemampuan koping "ang digunakan oleh anak-anak belum
berkembangdengan sempurna seperti pada orang de$asa (tami, 20&4!
'ursalam, usilaningrum, dan tami(200) mengemukakan bah$a
sakit dan dira$at di rumah sakit merupakan salah satu bentuk krisis atau
stressor utama pada anak!eperti haln"a orang de$asa, anak juga dapat
terserang suatu pen"akit dan membutuhkan hospitalisasi untuk diagnosa dan
pengobatan pen"akitn"a!*ospitalisasi merupakan suatu proses "ang karena
suatu alasan "ang berencana atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal
di rumah sakit untuk menjalani terapi dan pera$atan sampai pemulihann"a
kembali ke rumah (upartini, 2004 dalam ukoati dan #ili, 20&2!+ata Perhimpunan 'asional umah akit Anak di Amerika
menunjukkan seban"ak 6,) juta anaktahun menjalani pera$atan di rumah
sakit dengan usia kurang dari &. tahun (/c!Andre$s, 200. dalam oberts,
20&0!Populasi anak dengan hospitalisasi menurut ong (/urniasih dan
ahma$ati, 200., mengalami peningkatan "ang sangat dramatis! /enurut
data usenas pada tahun 20&& (Pro1il Anak Indonesia, 20&2, angka
&
-
8/17/2019 12_BAB I.docx
2/12
2
kesakitan anak ( Morbidity Rate di Indonesia menunjukkan persentase
sebesar &6,&2%! umar"oko (200, dalam Pur$andari, 2003
memperkirakan ) per &000 anak menjalani hospitalisasi!
Persentase anak "ang dira$at di rumah sakit saat ini mengalami
masalah "ang lebih serius dan kompleks dibandingkan kejadian hospitalisasi
pada tahun-tahun sebelumn"a!elain membutuhkan pera$atan "ang spesial
dibanding pasien lain, anak sakit juga mempun"ai keistime$aan dan
karakteristik tersendiri! aktu "ang digunakan dalam mera$at pasien anak
20-4)% lebih ban"ak daripada $aktu untuk mera$at orang de$asa (peirs,
dalam /urniasih dan ahma$ati, 200.! #arakteristik "ang unik, hari ra$at
"ang lebih panjang juga dapat menjadi salah satu respon atau stimulus stres
pada anak!
5erdasarkan konsep psikoneuroimunologi, "aitu poros hipotalamus
hipo1isis adrenal, men"atakan bah$a stres psikologis akan berpengaruh
pada hipotalamus, kemudian hipotalamus akan mempengaruhi hipo1isis,
sehingga hipo1isis akan mengekspresikan A7* ( Adrenal cortico tropic
hormone "ang pada akhirn"a dapat mempengaruhi kelenjar adrenal, "ang
kemudian akan menghasilkan kortisol! Apabila stres "ang dialami pasien
sangat tinggi, maka kelenjar adrenal akan menghasilkan kortisol dalam
jumlah ban"ak sehingga dapat menekan sistem imun (lanc",&33 dalam
'ursalam 200)! Adan"a penekanan sistem imun inilah "ang akan berakibat
pada penghambatan proses pen"embuhan! *al tersebut akan men"ebabkan
$aktu pera$atan lebih lama dan bahkan mempercepat terjadin"a
komplikasi-komplikasi selama pera$atan!
-
8/17/2019 12_BAB I.docx
3/12
sia prasekolah sangat rentan terhadap e1ek stres dan ketakutan
selama ra$at inap! Anak-anak diba$ah usia enam tahun kurang mampu
berpikir tentang suatu peristi$a secara keseluruhan, belum bisa menentukan
perilaku "ang dapat mengatasi suatu masalah "ang baru dihadapi dan
kurang memahami suatu peristi$a "ang dialami (8ennet dan Peterson, 2002
dalam inarsih, 20&2! eaksi anak usia prasekolah terhadap hospitalisasi
diantaran"a regresi, menolak untuk bekerjasama atau tidak kooperati1
selama tindakan, kehilangan kendali, takut terhadap cedera tubuh dan n"eri
"ang mengarah terhadap mutilasi dan prosedur "ang men"akitkan serta
menganggap hospitalisasi sebagai suatu hukuman (/uscari, 200)!
American Heart Association (A*A (200 dalam Pitri, 9igita dan
'urlianti, 20&4 men"atakan :Anak-anak sangat rentan terhadap stres "ang
berhubungan dengan prosedur tindakan in;asi1
umumn"a asuhan kepera$atan pada anak memerlukan tindakan in;asi1
berupa injeksi maupun pemasangan in1us ('ursalam, usilaningrum dan
tami, 200)!7indakan pemasangan in1us (kanulasi ;ena peri1er
merupakan jenis tindakan "ang sangat ditakuti oleh pasien terutama pasien
anak-anak, dimana dilakukan penusukan jarum atau abocate melalui
transkutan pinset tajam "ang steril dan disambungkan dengan spuit untuk
memasukkan obat atau cairan langsung ke pembuluh darah ;ena sehingga
anak merasa dilukai (Poltekes #emenkes /aluku, 20&&! #etakutan tersebut
mengakibatkan anak tidak bersedia atau menolak tindakan kepera$atan
(Potter dan Perr", 2003!
-
8/17/2019 12_BAB I.docx
4/12
4
/enolak tindakan kepera$atan (tidak kooperati1 merupakan salah
satu penghambat dalam proses kepera$atan, sehingga tujuan "ang
diharapkan tidak berjalan dengan baik! +alam kondisi ini pera$at
diharapkan bisa memberikan asuhan kepera$atan dengan pendekatan
atraumatic care!
Atraumatic caremerupakan ketetapan dan kepedulian dari tim
pela"anan kesehatan melalui inter;ensi "ang meminimalkan atau
meniadakan stressor "ang dialami oleh anak dan keluarga di rumah sakit
baik 1isik maupun psikis (ong, 200)! Prinsip atraumatic care "ang harus
dimiliki oleh pera$at diantaran"a adalah (& menurunkan atau mencegah
dampak perpisahan dari keluarga= (2 meningkatkan kemampuan orang tua
dalam mengontrol pera$atan pada anak= ( mencegah atau mengurangi
cedera (injury dan n"eri (dampak psikologis= (4 tidak melakukan
kekerasan pada anak= dan () memodi1ikasi lingkungan 1isik (*ida"at,
200)!
5erkaitan dengan prosedur kanulasi ;ena peri1er, dimana stressor
"ang muncul dari anak adalah anak merasa dilukai, maka prinsip atraumatic
care"ang dapat digunakan adalah mencegah atau mengurangi cedera
(injury dan n"eri (dampak psikologis!/engurangi n"eri merupakan
tindakan "ang harus dilakukan dalam kepera$atan anak! Proses
pengurangan rasa n"eri tidak bisa dihilangkan secara cepat akan tetapi dapat
dikurangi melalui berbagai teknik misaln"a, distraksi, relaksasi dan
bimbingan imajinasi! 'ursalam, usilaningrum dan tami (200)
mengatakan bah$a :/emanipulasi dengan cara distraksi pada prosedur
-
8/17/2019 12_BAB I.docx
5/12
)
"ang mengakibatkan perlukaan tubuh dapat mengurangi ketakutan atau
kecemasan pada anak
lain sehingga dapat menurunkan ke$aspadaan terhadap n"eri, bahkan
meningkatkan toleransi terhadap n"eri (Praset"o, 20&0!
alah satu jenis prosedur teknik distraksi "ang dapat digunakan
adalah distraksi audio (pendengaran! +istraksi audio dapat dilakukan
dengan berbagai tindakan diantaran"a dengan mendengarkan musik "ang
disukai, suara burung, atau gemericik air (Praset"o, 20&0!7eknik distraksi lain "ang dapat digunakan adalah distraksi ;isual
(penglihatan! +istraksi ;isual dapat dilakukan dengan berbagai tindakan,
menurut Praset"o (20&0tindakan "ang dapat dilakukan adalah melihat
pertandingan, menonton tele;isi, membaca koran, melihat pemandangan
dan melihat gambar! *al ini sejalan dengan penelitian ubandi (20&2
tentang distraksi ;isual, hasil penelitian menunjukkan adan"a peningkatan
sikap kooperati1 anak prasekolah selama prosedur injeksi setelah
menggunakan spalk bermoti1 binatang kesukaan pada anak "ang terpasang
kanulasi ;ena peri1er!
Pada penelitian ini, teknik distraksi audio akan dikombinasikan
dengan teknik distraksi ;isual menjadi teknik distraksi audio;isual!
Penelitian ang, un, dan hen (200 menunjukkan distraksi audio;isual
terbukti e1ekti1 dalam mengurangi n"eri, meningkatkan sikap kooperati1
pasien, dan meningkatkan keberhasilan tindakan venepuncture serta
menunjukkan keberhasilan dalam tindakan psikologis rutin! *al tersebut
didukung dengan hasil penelitian "ang menunjukkan terdapat sikap
kooperati1 pada anak sebesar &% setelah dilakukan inter;ensi distraksi
-
8/17/2019 12_BAB I.docx
6/12
6
audio;isual! ikap kooperati1 anak dalam penelitian ini dapat diukur dengan
skala 5> (Cooperative Behaviour Scale of Children in Venepuncture!
Penelitian sejenis dapat dilakukan dengan modi1ikasi menonton ;ideo
kartun kesukaan saat prosedur kanulasi intra;ena peri1er dilakukan!
/edia ;ideo kartun dipilih karena anak-anak sangat
menyukai kartun. Ketertarikan seseorang terhadap kartun
dibandingkan media yang lain dikarenakan simbol-simbol
tertentu dalam kartun yang menyebabkan kelucuan, selain
itu isi kartun menceritakan berbagai fenomena dalam
kehidupan sehari-hari (Sadiman dkk, 2009). Ketertarikan
anak terhadap kartun diharapkan mampu mengalihkan
perhatian anak terhadap sumber stessor yang diterimanya.tudi pendahuluan dilaksanakan pada tanggal &) ?ktober 20&) di
umah akit mum +aerah aled #abupaten irebon! Pengambilan data
dilakukan melalui obser;asi terhadap tigapasien anak prasekolah (umur -6
tahundan terhadap pera$at ruang anak! +ari hasil obser;asi, pasien anak
usia prasekolah tidak kooperati1 saat kanulasi ;ena peri1er dilakukan! #etua
tim ruang anak men"ebutkan, hampir semua pasien anak usia prasekolah
tidak kooperati1 dalam prosedur kanulasi ;ena peri1er! 5entuk reaksi "ang
sering muncul adalah menangis, berteriak dan menolak bekerja sama
dengan pera$at! Standart Operasional Procedure "ang selama ini dilakukan
adalah dengan mengikutsertakan keluarga dalam tindakan kanulasi ;ena
peri1er! 7eknik distraksi audio;isual belum diterapkan dalam tindakan
kanulasi ;ena peri1er pada anak usia prasekolah!
-
8/17/2019 12_BAB I.docx
7/12
.
+ata ruang anak tiga bulan terakhir menunjukkan jumlah pasien
anak usia prasekolah "ang menjalani pera$atan seban"ak 4 anak atau &3%
dari total pasien anak "ang menjalani hospitalisasi, "akni pada bulan
Agustus 20&) seban"ak 2) pasien anak= bulan eptember 20&) seban"ak 24
pasien anak= dan pada bulan ?ktober 20&) seban"ak ) pasien anak!
9aporan bulanan kepala ruang anak dari bulan 8uli sampai dengan
eptember 20&) menunjukkan jumlah tindakan kanulasi ;ena peri1er dari
8uli sampai dengan eptember 20&) tercatat seban"ak 240 tindakan!
7indakan kanulasi ;ena peri1er menjadi salah satu dari sepuluh tindakan
kepera$atan "ang sering dilakukan!
5erdasarkan 1enomena, hasil penelitian dan konsep teori, maka
peneliti tertarik untuk melakukan pengkajian lebih lanjut terkait pengaruh
distraksi audioisual terhadap sikap kooperatif anak usia
prasekolah saat prosedur kanulasi ena perifer di !umah
Sakit "mum #aerah $aled.
1.2 Rumusan Masalah
+ata ruang anak tiga bulan terakhir menunjukkan jumlah pasien
anak usia prasekolah "ang menjalani pera$atan seban"ak 4 anak atau &3%
dari total pasien anak "ang menjalani hospitalisasi! elama hospitalisasi
pada umumn"a asuhan kepera$atan pada anak memerlukan tindakan in;asi1
berupa tindakan kanulasi ;ena peri1er! 7indakan kanulasi ;ena peri1er
menjadi salah satu dari sepuluh tindakan kepera$atan "ang sering
dilakukan, namun tindakan kanulasi ;ena peri1er merupakan jenis tindakan
-
8/17/2019 12_BAB I.docx
8/12
"ang sangat ditakuti oleh pasien terutama pasien anak-anak! #etua tim
ruang anak men"ebutkan, hampir semua pasien anak usia prasekolah tidak
kooperati1 dalam prosedur kanulasi ;ena peri1er! 5entuk reaksi "ang sering
muncul adalah menangis, berteriak dan menolak bekerja sama dengan
pera$at! Standart Operasional Procedure "ang selama ini dilakukan adalah
dengan mengikutsertakan keluarga dalam tindakan kanulasi ;ena peri1er!
7eknik distraksi audio;isual belum diterapkan dalam tindakan kanulasi ;ena
peri1er pada anak usia prasekolah!
5erdasarkan uraian latar belakang masalah "ang telah dijelaskan
diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :5agaimana
pengaruh distraksi audioisual terhadap sikap kooperatif
anak usia prasekolah saat prosedur kanulasi ena perifer di
!umah Sakit "mum #aerah $aled@
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
7ujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh distraksi audioisual terhadap sikap
kooperatif anak usia prasekolah saat prosedur kanulasi
ena perifer di !umah Sakit "mum #aerah $aled.
1.3.2 Tujuan husus
a. /engetahui karakteristik pasien anak usia prasekolah "ang
menjadi responden "ang menjalaniprosedur kanulasi ena
perifer di !umah Sakit "mum #aerah $aled meliputi
umur, jenis kelamin dan pengalaman dira$at!
-
8/17/2019 12_BAB I.docx
9/12
3
!. /engetahui distraksi audioisual anak usia prasekolah
saat prosedur kanulasi ena perifer di !umah Sakit
"mum #aerah $aled.
". /engetahui sikap kooperatif anak usia prasekolah saat
prosedur kanulasi ena perifer di !umah Sakit
"mum #aerah $aled.
#. /engetahui pengaruh distraksi audioisual terhadap
sikap kooperatif anak usia prasekolah saat prosedur
kanulasi ena perifer di !umah Sakit "mum #aerah
$aled.
1.$ Man%aat
1.$.1 Man%aat Te&r't's
a. 5agi Ilmu #epera$atan
/enambah pembendaharaan $a$asan terkait ilmu kepera$atan
anak, utaman"a terkait tentang pengaruh distraksi
audioisual terhadap sikap kooperatif anak usia
prasekolah saat prosedur kanulasi ena perifer di
!umah Sakit "mum #aerah $aled.
!. 5agi Institusi Pendidikan
-
8/17/2019 12_BAB I.docx
10/12
&0
/engembangkan potensi ekolah 7inggi sebagai mitra bagi
pera$at dalam usaha meningkatkan asuhan kepera$atan melalui
penelitian!
1.$.2 Man%aat Prakt's
a. 5agi AnakPrasekolah dan ?rangtua
/emberikan ken"amanan dan rasa aman selama hospitalisasi
sehingga dapat meningkatkan sikap kooperati1 anak prasekolah
selama prosedur kepera$atan maupun medis "ang berdampak
pada hari ra$at "ang pendek!
!. 5agi Pela"anan #epera$atan
Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi dalam proses
pemberian asuhan kepera$atan pasien anak usia prasekolah
dengan keterbatasan mekanisme koping seperti tidak kooperati1
dalam prosedur kepera$atan maupun medis!
". 5agi umah akit
(ebagai acuan pihak rumah sakit dalam meningkatkan pela"anan
kepera$atan pada pasien anak usia prasekolah!
#. 5agi Peneliti "ang lain
/enambah re1erensi bagi peneliti lain dalam rangka
pengembangan bidang ilmu kepera$atan lebih lanjut, terutama
terkait dengan metode untuk meningkatkan tingkat kooperati1
anak dalam proses asuhan kepera$atan!
1.) eas'l'an Penel't'an
-
8/17/2019 12_BAB I.docx
11/12
&&
a! Penelitian ang, un, dan hen (200 :he !fficacy of "on
Pharmacolo#ical Methods of Pain Mana#ement in School A#e Children
Receivin# Venepuncture in Paediatric $epartment% A Randomi&ed
Controlled rial of Audiovisual $istraction and Routine Psycholo#ical
'ntervention
7ujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui
pengaruh analgesik non 1armakologis terhadap penurunan rasa sakit dan
stress dalam prosedur in;asi1! Penelitian tersebut menggunakan metode
randomi&ed controlled trial( *asil penelitian menunjukkan sikap
kooperati1 kelompok kontrol lebih pasi1 dibandingkan kelompok
inter;ensi (pB0,0), tetapi tern"ata berbeda dengan kelompok distraksi
audio;isual (pC0!0), selain itu prosedur lebih men"akitkan pada
kelompok kontrol dari pada kelompok distraksi audio;isual (>A score
4!)) D- 2!26 dan 4! D- 2!2 pada distraksi audio;isual!
Persamaan dengan penelitian tersebut adalah ;ariabel
independen "ang diteliti adalah distraksi audio;isual dengan ;ideo
kartun! Perbedaan dengan penelitian tersebut adalah modi1ikasi media
;ideo kartun "ang digunakan adalah ;ideo kartun kesukaan, ;ariabel
dependen "ang diteliti "aitu sikap kooperati1, metode penelitian dengan
)uasi e*perimental desi#n, serta responden penelitian adalah anak usia
prasekolah! Pada penelitian ini manajemen n"eri juga diteliti sebagai
;ariabel dependen, metode penelitian "ang digunakan randomi&ed
controlled trial dan responden penelitian adalah anak usia sekolah!
-
8/17/2019 12_BAB I.docx
12/12
&2
b! Penelitian ubandi (20&2 :Pengaruh Pemasangan palk 5ermoti1
terhadap 7ingkat #ooperati1 Anak sia Prasekolah selama Prosedur
Injeksi Intra >ena di umah akit ila"ah ilacap
7ujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui
pengaruh pemasangan spalk bermoti1 terhadap tingkat kooperati1 anak
usia prasekolah selama prosedur injeksi di umah akit $ila"ah
ilacap! Penelitian tersebut menggunakan metode )uasi e*perimental
desi#n( *asil penelitian tersebut menunjukan ada perbedaan "ang
bermakna tingkat kooperati1 anak usia prasekolah pada kelompok
inter;ensi dan kelompok kontrol (pE 0,00, dan FE ),&4, artin"a
kelompok "ang diberikan inter;ensi mempun"ai peluang ),&4 kali
untuk kooperati1 dibanding kelompok kontrol!
Persamaan dengan penelitian tersebut adalah ;ariabel dependen
"ang diteliti sikap kooperati1 dan metode penelitian "ang
digunakan)uasi e*perimental desi#n( Perbedaan dengan penelitian
tersebut adalah modi1ikasi ;ariabel independen "ang diteliti "aitu ;ideo
kartun dan sikap kooperati1 diteliti saat kanulasi intra;ena! Pada
penelitian ini, ;ariabel independen "ang digunakan adalah spalk
bermoti1, sikap kooperati1 diteliti saat prosedur injeksi!