[123doc.vn] strategi dinas kebudayaan dan pariwisata dalam mengembangkan daerah tujuan wisata di...

135
STRATEGI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DALAM MENGEMBANGKAN DAERAH TUJUAN WISATA DI KABUPATEN KARO (Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo) Disusun Oleh : LAURA SILVINA RAHMAN BR BARUS 100903102 DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2014 Universitas Sumatera Utara

Upload: carissa-febrini

Post on 07-Jul-2018

238 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 1/135

STRATEGI DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DALAM

MENGEMBANGKAN DAERAH TUJUAN WISATA DI KABUPATEN KARO

(Studi pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo)

Disusun Oleh :

LAURA SILVINA RAHMAN BR BARUS

100903102

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA 

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 

M E D A N 

2014

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 2/135

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 3/135

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan ridho dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

 berjudul ‘Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan

Wisata Di Kabupaten Karo’.

Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih dan khusus teristimewa kepada Mamak

(Sri Murtinah br Tarigan) dengan penuh kasih sayang dalam mengasuh, mendidik, membimbing

dan memberikan dukungan baik moril maupun materil serta yang selalu mendoakan penulis

sampai saat ini. Untuk adikku sayang Lauri Stevani Rahman Br Barus yang selalu memberikan

semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu penulis juga inginmengucapkan banyak terimakasih yang tidak terhingga kepada orang-orang ynag telah

membantu penulis secara langsung maupun tidak langsung kepada yang terhormat :

1.  Bapak Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sumatera Utara Bapak Prof.

Dr. Badaruddin, M.Si.

2.  Bapak Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

3.  Ibu Dra. Elita Dewi, M.SP selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

4.  Bapak Drs. Robinson Sembiring, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar

membimbing dan mengarahkan penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Terimakasih banyak ya Pak 

5.  Bapak Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo Bapak Dinasti Sitepu,

S.Sos yang telah memberikan ijin penulis melakukan penelitian skripsi.

6.  Bapak Drs. Kariono, M.Si sebagai dosen Penguji.

7. 

Bapak Drs. M. Husni Thamrin, M.Si sebagai Ketua Penguji.

8.  Ibu Dra. Elita Dewi, M.SP selaku dosen wali yang telah memberikan saran mengenai

 judul skripsi ini kepada penulis dan yang telah memberikan banyak ilmu kepada penulis

selama masa perkuliahan.

9.  Kepada dosen-dosen Ilmu Administrasi Negara FISIP USU yang telah memberikan

 begitu banyak ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 4/135

10. Kepada semua pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo yang telah

senang hati membantu dan memberikan informasi dan data-data yang menyangkut

 penelitian skripsi ini 

11.  Kepada masyarakat sekitar objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan

Desa Budaya Lingga serta beberapa pengunjung wisata yang telah membantu ketika

 penulis melakukan penelitian dan meluangkan waktu pada saat wawancara dan

memberikan berbagai informasi yang menyangkut penelitian skripsi ini.

12. Untuk kak Dian Br Siregar dan Mega yang telah membantu penulis dalam urusan

administratif selama perkuliahan. 

13. 

Teristimewa kepada seluruh keluarga besar Barus mergana yang telah memberikandukungan dan kasih sayang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini  

14. Teristimewa kepada seluruh keluarga besar Sembiring mergana yang telah memberikan

dukungan dan kasih sayang kepada penulis selama penelitian skripsi dan dalam

menyelesaikan skripsi 

15. Terimakasih banyak khususnya buat Joppy Sinulingga dan Olber Sembiring yang

membantu dan mendukung penulis selama penelitian 

16. Teristimewa dan khususnya buat Dian Roy Nugraha Sembiring yang telah memberikan

dukungan dan motivasi serta semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Makasih banyak dan sukses buat skripsinya juga ya 

17. Terimakasih banyak buat kawan baikku Erika Agus Sapita ,sukses juga skripsinya ya

kha 

18. Buat teman-teman khususnya Ceki United : Joppy Sinulingga, Olber Sembiring, Ibran

Tampubolon, Jeremia Sinaga, ‘Fitri Puspita Tanjung, Devi Sahrani, Adek

Handayani’(sukses skripsinya juga ya Jung, depot dan godek ), Hafni Rahmanita, Nurul

Elvandari(makasih banyak ya dek yun atas dukungannya), Hanna Maria Lubis, dan

Morina Sinaga makasih banyak ya teman-teman dalam memberikan motivasi dan

semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini# salam Ceki United 

19. Buat teman-teman Administrasi Negara 2010 makasih ya atas dukungan dan memberikan

semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini khususnya buat Siti Harum

Munthe, Isti Meiry, Melan, Ratih Paramitha, Agustiana Padang, Geny, Friska Capah,

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 5/135

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 6/135

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 7/135

BAB II METODE PENELITIAN ....................................................... 45 

2.1  Bentuk Penelitian ................................................................... 45

2.2 

Lokasi Penelitian .................................................................... 45

2.3  Informasi Penelitian ......................................................... .. 46

2.4  Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 47

2.5  Teknik Analisis Data .............................................................. 47

BAB III DESKRIPSI LOKASI ......................................................... 49

3.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah Kabupaten Karo ................... 49

3.1.1 Kondisi Geografis dan Batas Administrasi ............................ 49

3.2 Gambaran Umum Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Karo

50

3.2.1 Visi Dan Misi ........................................................................ 50

3.2.2 Struktur Organisasi ................................................................ 51

3.2.3 Susunan Kepegawaian Penugasan ......................................... 54

3.2.4 Tugas dan Fungsi ................................................................... 54

3.3 Gambaran Umum Objek Wisata .................................................. 59

3.3.1 Gambaran Umum Objek Wisata Desa Budaya Lingga .......... 59

3.3.2 Gambaran Umum Objek Wisata Bukit Gundaling ................ 69

3.3.3. Gambaran Umum Objek Wisata Taman Mejuah-Juah ......... 70

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA .............................. 72

4.1 Lingkungan Internal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo

73

4.1.1 Sumber Daya Manusia ........................................................... 73

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 8/135

4.2.1 Sarana Dan Prasarana ............................................................. 77

4.1.2.1 Sarana ................................................................................ 77

4.1.2.1.1 Sarana Objek Wisata Taman Mejuah-Juah .................... 78

4.1.2.1.2 Sarana Objek Wisata Bukit Gundaling .......................... 82

4.1.2.1.3 Sarana Objek Wisata Desa Budaya Lingga ................... 83

4.1.2.2 Prasarana ........................................................................... 83

4.1.2.2.1 Prasarana Objek Wisata Taman Mejuah-Juah ............... 84

4.1.2.2.2 Prasarana Objek Wisata Bukit Gundaling ..................... 85

4.1.2.2.3 Prasarana Objek Wisata Desa Budaya Lingga ............... 86

4.1.3 Kebersihan Lokasi .................................................................. 89

4.2 Lingkungan Eksternal .................................................................. 92

4.2.1 Faktor Politik .......................................................................... 93

4.2.2 Faktor Ekonomi ...................................................................... 94

4.2.3 Faktor Sosial Budaya ............................................................. 95

4.3 Analisis Swot ............................................................................... 96

4.3.1 Faktor Internal ........................................................................ 96

4.3.1.1 Kekuatan Objek Wisata Taman Mejuah-Juah .................. 97

4.3.1.2 Kelemahan Objek Wisata Taman Mejuah-Juah ............... 98

4.3.1.3 Kekuatan Objek Wisata Bukit Gundaling ......................... 98

4.3.1.4 Kelemahan Objek Wisata Bukit Gundaling ...................... 99

4.3.1.5 Kekuatan Objek Wisata Desa Budaya Lingga .................. 99

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 9/135

4.3.1.6 Kelemahan Objek Wisata Desa Budaya Lingga .............. 100

4.3.2 Faktor Eksternal .................................................................... 101

4.3.2.1 Peluang Objek Wisata Taman Mejuah-Juah .................... 101

4.3.2.2 Ancaman Objek Wisata Taman Mejuah-Juah ................. 101

4.3.2.3 Peluang Objek Wisata Bukit Gundaling .......................... 102

4.3.2.4 Ancaman Objek Wisata Bukit Gundaling ........................ 103

4.3.2.5 Peluang Objek Wisata Desa Budaya Lingga ................... 103

4.3.2.6 Ancaman Objek Wisata Desa Budaya Lingga ................. 103

4.4 Matriks Swot dan Identifikasi Isu ............................................... 104

4.5 Strategi Dan Program Pengembangan Objek Wisata Taman Mejuah-Juah, Bukit

Gundaling, dan Desa Budaya Lingga ...................................... 108

BAB V PENUTUP ............................................................................. 120

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 120

5.2 Saran ........................................................................................... 121

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... xii

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 10/135

 

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Objek Wisata di Kabupaten Karo ........................................................... 1

Tabel 1.2 Pengelompokan SDM Pariwisata Berdasarkan Penggolongan Institusi. 30

Tabel 1.3 Matriks SWOT ........................................................................................ 33

Tabel 1.4 Unsur dan Variabel Dalam Analisis SWOT Pariwisata ......................... 35

Tabel 4.1 Klasifikasi SDM Menurut Persentase Jenis Kelamin ............................. 74

Tabel 4.2 Klasifikasi SDM Menurut Persentase Usia ............................................ 75

Tabel 4.3 Klasifikasi SDM Menurut Persentase Tingkat Pendidikan .................... 76

Tabel 4.4 Matriks SWOT Pengembangan Objek Wisata Taman Mejuah-juah ..... 105

Tabel 4.5 Matriks SWOT Pengembangan Objek Wisata Bukit Gundaling........... 106

Tabel 4.6 Matriks SWOT Pengembangan Objek Wisata Desa Budaya Lingga .... 107

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 11/135

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Organisasi Manajemen Destinasi (DMO) ........................................... 27

Gambar 2.1 Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo .............. 45

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Karo .......................................................................................................53

Gambar 3.2 Jambur Desa Budaya Lingga .............................................................. 62

Gambar 3.3 Sapo Ganjang ...................................................................................... 63

Gambar 3.4 Geriten ................................................................................................. 64

Gambar 3.5 Museum Lingga .................................................................................. 66

Gambar 3.6 Rumah Adat Gerga ............................................................................. 67

Gambar 3.7 Rumah Adat Belang Ayo .................................................................... 68

Gambar 3.8 Bukit Gundaling .................................................................................. 70

Gambar 3.9 Taman Mejuah-juah ............................................................................ 71

Gambar 4.1 Gapura dan Tiketing ............................................................................ 79

Gambar 4.2 Panggung Hiburan............................................................................... 79

Gambar 4.3 Gedung Kesenian ................................................................................ 80

Gambar 4.4 Wahana Permainan Anak-Anak .......................................................... 81

Gambar 4.5 Patung Ciri Khas Budaya Karo dan Sapo Angin ................................ 82

Gambar 4.6 Gapura Desa Budaya Lingga .............................................................. 83

Gambar 4.7 Pusat Informasi Wisata ....................................................................... 86

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 12/135

Gambar 4.8 Kamar Mandi Umum Bertaraf Internasional di Objek Wisata Taman Mejuah-juah

87

Gambar 4.9 Kamar Mandi Umum Bertaraf Internasional di Objek Wisata Desa Budaya Lingga

 .............................................................................................................. 88

Gambar 4.10 Tempat Parkir di Objek Wisata Taman Mejuah-juah ....................... 91

Gambar 4.11 Tempat Parkir di Objek Wisata Bukit Gundaling ............................. 92

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 13/135

ABSTRAK

Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan

Wisata Di Kabupaten Karo

(Studi Pada Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Karo)

Nama : Laura Silvina Rahman Br Barus

NIM : 100903102

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Dosen Pembimbing : Drs. Robinson Sembiring, M.Si

Kepariwisataan Kabupaten Karo sudah cukup dikenal masyarakat Indonesia bahkan

masyarakat mancanegara. Kabupaten Karo memiliki banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi

seperti wisata alam, agrowisata, wisata seni dan budaya, dan wisata peninggalan sejarah dan lain

sebagainya. Objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga ini belum sepenuhnya berkembang karena rendahnya tingkat promosi dan keterbatasan dana dalam

 pembangunan untuk pengembangannya.

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan strategi dan mengidentifikasi lingkunganinternal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) yang terjadi

dalam strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam mengembangkan daerah tujuan wisata di

Kabupaten Karo.

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatankualitatif. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah objek wisata Taman Mejuah-

 juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga.

Dari penelitian yang dilakukan ini diperoleh kesimpulan bahwa kesiapan Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata untuk melaksanakan strategi dan program pengembangannya masihkurang, baik dari segi SDM, Finansial, dan komitmen pegawai untuk menjaga kelestariaan,mempertunjukkan atraksi wisata dan kebudayaan, dan kebersihan setiap objek wisata setiap

waktu serta ada beberapa hambatan dalam pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah,

Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga.

Kata kunci: Strategi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Pengembangan Pariwisata. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 14/135

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah tujuan wisata utama di Provinsi Sumatera

Utara yang memiliki potensi tidak kalah menarik dengan daerah tujuan wisata lainnya di

Indonesia. Kepariwisataan Kabupaten Karo sudah cukup dikenal masyarakat Indonesia bahkan

masyarakat mancanegara. Kabupaten Karo memiliki banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi

seperti wisata alam, agrowisata, wisata seni dan budaya, dan wisata peninggalan sejarah dan lain

sebagainya.

Adapun obyek wisata dan daya tarik wisata yang ada di Kabupaten Karo dapat dilihat

 pada Tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel 1.1

Obyek wisata di Kabupaten Karo

 No Obyek Wisata Jenis Wisata LokasiKecamatan

Desa Jarak(km)

1. Air terjun

Sipiso-piso

Rekreasi,

Panoramadan

Keindahan

Alam.

Merek Pengambaten 35

2. Gunung Sipiso-piso

PanoramaAlam

dan Olahraga

TerjunPayung/ParaLayang.

Merek Situnggaling 34

3. Tongging Rekreasi dan

KeindahanAlam.

Merek Tongging 40

4. Desa Budaya

Dokan

Desa Budaya

dan

Penelitian.

Merek Dokan 23

5. Situs Peninggalan Barusjahe Sukanalu 23

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 15/135

Puntungan

Meriam PutriHijau

sejarah.

6. Situs Rumah

Putri Hijau.

Peninggalan

sejarah.

Tigapanah Seberaya 11

7. Lau Biang Olahraga

Arung Jeram

Tiga

Binanga

Perbesi 50

8. Gua LiangDahar

Keunikan danKeindahan

Alam, serta

Penelitian.

Kuta Buluh Lau Buluh 40

9. Uruk Tuhan Panorama

dan

KeindahanAlam.

Simpang

Empat

Berekah 25

10. Gunung

Sinabung

Keindahan

Alam,Olahraga dan

Penelitian.

Simpang

Empat

Lau Kawar 27

11. Danau Lau

Kawar

Rekreasi,

Penelitian

danKeindahan

Alam.

 Naman

Teran

Lau Kawar 27

12. Desa Budaya

Lingga

Desa Budaya

dan

Penelitian.

Simpang

Empat

Lingga 15

13. Deleng Kutu Panorama

danKeindahan

Alam

Berastagi Gurusinga 5

14. BukitGundaling

Panoramadan

Keindahan

Alam, danKuda

Tunggang.

Berastagi Gundaling 2

15. Taman Mejuah

-juah Berastagi

Rekreasi dan

Kuda

Tunggang.

Berastagi Berastagi 0

16. Pasar Buah

TradisionalBerastagi

Rekreasi dan

wisata

Belanja.

Berastagi Berastagi 0

17. Pesta Bunga

dan Buah

Berastagi

Festival Seni

dan Budaya.

Berastagi Berastagi 0

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 16/135

18. Desa Peceren Desa Budaya

danPenelitian.

Berastagi Peceren 1

19. Taman Hutan

Raya Bukit

Barisan

Rekreasi dan

Penelitian.

Dolat

Rakyat

Tongkoh 5

20. GunungSibayak

Olahraga,Keindahan

Alam dan

Penelitian.

Berastagi Semangat

Gunung

10

21. Raja Berneh Pemandian

Air PanasAlam

Merdeka Semangat

Gunung

13

22. Lau Debuk-debuk

PemandianAir Panas

Alam

Berastagi Doulu 10

23. Air terjun

Sikulikap

Keindahan

dan

Panorama

Alam.

Berastagi Doulu 11

24. Panorama

PenatapanDoulu

Panorama

danKeindahan

Alam.

Berastagi Doulu 12

Sumber : Booklet Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo

Melihat banyaknya potensi obyek wisata yang ada, begitu juga dengan kesenian dan

kebudayaan masyarakat Karo, maka sangat wajarlah sektor pariwisata ini ditetapkan sebagai

andalan dalam mengembangkan daerah tujuan wisata di Kabupaten Karo. Apabila semua potensi

obyek wisata di atas dikembangkan secara baik dan berkesinambungan serta adanya komitmen

yang kuat dari Pemerintah Kabupaten Karo dan khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Karo akan dapat memberikan manfaat yang besar bagi pemerintah daerah dan

masyarakat di daerah tersebut.

Salah satu contoh obyek wisata Kabupaten Karo yang menjadi suatu pusat perhatian atau

yang memiliki banyak masalah bagi pengembanganya yaitu ‘Taman Mejuah-Juah’. Taman ini

 berlokasi di kota Berastagi dengan luas sekitar 6 Ha. Tempat ini ditumbuhi oleh tanaman dan

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 17/135

 bunga-bungaan yang indah. Tempat ini biasanya dipergunakan sebagai tempat rekreasi dan

menampilkan berbagai acara seperti acara keagamaan, acara pesta bunga dan buah, atraksi dan

kesenian budaya dan pertunjukan konser band. Namun dalam kenyataannya objek wisata Taman

Mejuah-juah ini belum sepenuhnya berkembang karena rendahnya tingkat promosi dan

keterbatasan dana dalam pembangunan untuk pengembangannya. Permasalahan di atas pada

dasarnya masih dapat diatasi apabila dilakukan usaha pengembangan yang terencana oleh semua

instansi yang terkait khususnya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.

Menyadari akan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Karo melalui Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata dalam memasuki era otonomi dan globalisasi berupaya membenahi

kepariwisataan Karo dari segala aspek dengan tujuan meraih tempat sebagai Daerah Tujuan

Wisata Utama, sehingga sektor kepariwisataan menjadi sumber atau pemasok dana strategis

dalam menunjang pembangunan daerah. Agar potensi kepariwisataan dapat berkembang dan

dapat dijadikan sebagai produk andalan yang layak dijual di pasar global, harus melakukan

strategi yang mendukung perkembangan daerah tujuan wisata tersebut khususnya “Taman

Mejuah-juah”.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mencari atau melihat isu-isu strategi

yang perlu dilakukan dalam upaya pengembangan sektor pariwisata Kabupaten Karo. Hal ini

yang membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Strategi Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata di Kabupaten

Karo”.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 18/135

1.2 Perumusan Permasalahan

Berdasarkan dari latar belakang yang dikemukakan diatas, maka penulis menentukan

 perumusan masalah sebagai berikut : “Bagaimana strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

dalam mengembangkan objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya

Lingga di Kabupataen Karo ?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.  Untuk menggambarkan strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam

mengembangkan daerah tujuan wisata Kabupaten Karo.

2.  Untuk mengidentifikasi lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) dan lingkungan

eksternal (peluang dan ancaman) yang terjadi dalam strategi Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata dalam mengembangkan daerah tujuan wisata Kabupaten Karo.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang hendak dicapai adalah :

1.  Secara subjektif, penelitian ini merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan

 berpikir melalui penulisan karya ilmiah berdasarkan kajian-kajian teori dan aplikasi yang

diperoleh dari Ilmu Administrasi Negara.

2.  Secara praktis, khususnya aparatur pemerintah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Karo, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan/sumbangan pemikiran

dalam mengelola sektor pariwisata untuk mengembangkan daerah tujuan wisata di

Kabupaten Karo.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 19/135

3.  Secara akademis, sebagai referensi bagi kepustakaan jurusan Ilmu Administrasi Negara.

1.5 Kerangka Teori

Sebagai titik tolak atau landasan berfikir dalam menyoroti atau memecahkan masalah

 perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu. Landasan teori perlu ditegakkan agar

 penelitian mempunyai dasar yang kokoh dan bukan sekedar perbuatan coba – coba landasan

teoritis. Menurut Hoy dan Miskel, teori adalah seperangkat konsep, asumsi dan generelisasi yang

dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi1.

Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat penelitian, tempat peneliti

memberikan penjelasan tentang hal–hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel

atau pokok masalah yang ada dalam penelitian2. Untuk dapat menerangkan dan menjelaskan

tentang strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam mengembangkan daerah tujuan wisata

di Kabupaten Karo, maka penulis menggunakan kerangka teori sebagai berikut :

1.5.1 Manajemen Strategis

1.5.1.1 Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen Strategis berasal dari dua kata yakni manajemen dan strategi. Manajemen

strategi merupakan sebuah ilmu yang pada akhir abad ke-20 menjadi sangat terkenal dan

 populer. Kesuksesan organisasi tidak terlepas dari kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan

 berbagai tuntutan perubahan. Perubahan yang terjadi akibat perkembangan zaman berimplikasi

kepada munculnya kebutuhan untuk menyusun strategi yang tidak hanya berdasarkan pada

 perhitungan sederhana, kebijakan-kebijakan yang telah mapan, bahkan terhadap aturan-aturan

1 Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi Negara. Bandung: Alfabeta, hal 25.

2 Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka Cipta, hal 92. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 20/135

yang telah dibuat. Kajian manajemen strategi dalam konteks organisasi menjadi kebutuhan yang

sangat penting. Bahkan organisasi mapan yang telah lama menjadi ikon dan memimpin para

kompetitornya selama berpuluh tahun pun dapat secara cepat tertinggal akibat mengabaikan

manajemen strategis. Pengabaian terhadap manajemen strategis dapat menyebabkan organisasi

gagal dalam beradaptasi terhadap dinamika lingkungan, gagal mengantisipasi perkembangan

 jaman apalagi menciptakan perubahan.

Manajemen strategis menjadi bidang ilmu yang berkembang dengan cepat, muncul

sebagai respon atas meningkatnya pergolakan lingkungan dan akibat semakin kompleksnya

dinamika lingkungan organisasi. Bidang ilmu ini melihat pengelolaan organisasi secara

menyeluruh dan berusaha menjawab tantangan perubahan lingkungan. Ciri khusus manajemen

strategis adalah penekanan pada pengambilan keputusan strategis, keputusan strategis

 berhubungan dengan masa yang akan datang dalam jangka panjang untuk organisasi secara

keseluruhan.

Manajemen strategis adalah suatu cara pengelolaan organisasi atau program yang

dilakukan dengan memperhatikan lingkungan eksternal dan lingkungan internal dari organisasi

atau program tersebut. Dalam manajemen strategis terdapat dua bagian yang saling berhubungan

yaitu perencanaan strategis dan pelaksanaan pengelolaaan dari hasil perencanaan strategi

tersebut3. Sedangkan menurut David dan Thomas, manajemen strategi adalah serangkaian

keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja organisasi dalam jangka panjang.

Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategi

atau perencanaan jangka panjang), implementasi strategi, evaluasi dan pengendalian. Manajemen

3 Triton PB. 2007. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI, hal 35. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 21/135

strategi menekankan pada pengamatan dan evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan

melihat kekuatan dan kelemahan organisasi4.

a. Pengamatan Lingkungan

Pengamatan lingkungan dilihat dari dua aspek yaitu analisis eksternal dan analisis

internal. Lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel (peluang dan ancaman) yang berada

diluar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka pendek dari manjemen

 puncak. Variabel-variabel tersebut membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini

hidup. Lingkungan eksternal memiliki dua bagian yaitu lingkungan kerja dan lingkungan sosial.

Lingkungan kerja terdiri dari elemen-elemen atau kelompok secara langsung berpengaruh atau

dipengaruhi oleh operasi-operasi utama organisasi. Beberapa elemen tersebut adalah pemegang

saham, pemerintah, pemasok, komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh,

kelompok kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan.

Sedangkan lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum, kekuatan ini tidak berhubungan

langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan sering

mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang. Lingkungan internal terdiri dari variabel-

variabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam

 pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel-variabel tersebut membentuk

suasana dimana pekerjaan dilakukan. Variabel-variabel itu meliputi struktur, budaya, dan sumber

daya organisasi. Struktur adalah bagaimana cara organisasi mengoperasikan suatu kegiatan yang

 berhubungan dengan komunikasi, wewenang, dan arus kerja. Budaya adalah pola keyakinan,

 pengharapan, dan nilai-nilai yang dibagikan oleh anggota organisasi. Sumber daya adalah asset

yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi. Aset itu meliputi keahlian

4 David, Hunger J dan Wheelen Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI, hal 4. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 22/135

orang, kemampuan, bakat manajerial seperti asset keuangan dan fasilitas organisasi dalam

wilayah fungsional.

b. Perumusan Strategi

Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk manajemen

efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan

organisasi. Dalam mempermudah analisis isu lingkungan internal dan eksternal organisasi

diperlukan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah analisis yang memberikan gambaran

mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang berpengaruh dalam organisasi.

Dengan melakukan analisis ini akan memperoleh gambaran kearah mana organisasi akan dibawa

dan hal-hal apa yang menjadi langkah-langkah untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.

Perumusan strategi meliputi visi dan misi organisasi, tujuan-tujuan yang ingin dicapai,

 pengembangan strategi dan penetapan pedoman kebijakan.

c. Implementasi Strategi

Implementasi strategi adalah sebuah proses penerapan dari perumusan strategi ke objek

yang sebenarnya dilapangan. Implementasi strategi merupakan hal yang sangat penting dari

sebuah strategi karena sebaik apapun organisasi merumuskan sebuah strategi yang akan

dilaksanakan tetapi saat pelaksanaannya tidak dilakukan dengan baik pula maka perumusan

strategi hanya sebuah rumusan strategi semata.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 23/135

d. Evaluasi dan Pengendalian

Evaluasi dan pengendalian adalah proses penilaian akan efektivitas strategi yang telah

diterapka terhadap hasil yang diperoleh, apakah sesuai dengan apa yang diharapkan atau tidak.

Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa perumusan strategi dan implementasi strategi

serta hasil yang diperoleh merupakan sebuah tujuan yang ingin dicapai telah sesuai maka strategi

yang telah dirumuskan akan dilanjutkan. Namun, jika dalam hasil evaluasi dari kegiatan

organisasi tidak menunjukkan hasil yang baik sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh

organisasi maka organisasi akan meninjau kembali letak kesalahan dari strategi tersebut, apakah

rumusan strategi yang bermasalah atau justru pada tahap implementasi yang salah. Data yang

diperoleh dari hasil evaluasi tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi program di masa

mendatang.

Tiga jenis pengendalian yaitu :

1.  Pengendalian strategis berhubungan dengan arah strategis dasar organisasi di dalam

hubunganya dengan lingkungan perusahaan. Pengendalian strategis memfokuskan pada

organisasi sebagai satu keseluruhan dan menekankan pada pengukuran jangka panjang

(satu tahun atau lebih).

2.  Pengendalian taktis, sebaliknya berhubungan terutama dengan pelaksanaan perencanaan

strategis. Pengendalian taktis menekankan pada implementasi berbagai program dan

menggunakan pengukuran jangka menengah (dari enam bulan sampai setahun).

3.  Pengendalian operasional berhubungan dengan berbagai aktivitas jangka pendek (hari ini

sampai enam bulan ke depan) dan memfokuskan pada apa yang dapat dilakukan pada saat

ini untuk dapat mencapai kesuksesan, baik dalam waktu dekat maupun dalam jangka

 panjang.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 24/135

Manajemen strategi dalam organisasi akan berkembang melalui empat tahap yang

 berurutan yaitu5:

  Tahap 1. Perencanaan keuangan dasar : mencari pengendalian operasional yang lebih

 baik melalui pemenuhan anggaran.

  Tahap 2. Perencanaan berbasis peramalan : mencari perencanaan yang lebih efektif untuk

 pertumbuhan dengan mencoba meramalkan masa yang akan datang, melebihi dari tahun

 berikutnya.

 

Tahap 3. Perencanaan berorentasi keluar (perencanaan strategi) : mencari cara untuk

meningkatkan respon terhadap pasar dan persaingan dengan mencoba berpikir secara

strategi.

  Tahap 4. Manajemen strategi : mencari cara untuk mengelola semua sumber daya guna

mengembangkan keunggulan kompetitif dan membantu menciptakan kesuksesan di masa

yang akan datang.

Dengan demikian, manajemen strategi ini menitik beratkan pada kegiatan untuk

memantau dan mengevaluasi peluang dan kendala lingkungan , di samping memahami kekuatan

dan kelemahan organisasi. Kegiatan pengamatan lingkungan, perumusan, implementasi dan

evaluasi strategi merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena antara satu dengan

yang lainnya memiliki keterkaitan yang kuat untuk mewujudkan tujuan organisasi.

1.5.1.2 Strategi

Strategi adalah sebuah kosa kata yang pada mulanya berasal dari bahasa Yunani, yaitu

‘strategos’ yang berarti militer dan ‘ag’ yang artinya memimpin. Berdasarkan pemaknaan ini,

5 David, Hunger J dan Wheelen Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 25/135

maka kata strategi pada awalnya bukan kosa kata disiplin ilmu manajemen, namun lebih dekat

dengan bidang kemiliteran. Strategi adalah sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan

 penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumber daya yang penting dalam mencapai

tujuan dasar dan sasaran, dengan memperhatikan keunggulan kompetitif, komperatif dan sinergis

yang ideal berkelanjutan sebagai arah, cakupan dan perspektif jangka panjang keseluruhan yang

ideal dari individu atau organisasi6.

Secara khusus, strategi adalah penempaan misi organisasi, penetapan sasaran organisasi

dengan mengingat kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu

untuk mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan

sasaran utama organisasi akan tercapai. Berdasarkan defenisi di atas maka strategi organisasi

adalah suatu kebijakan dasar organisasi dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Peranan yang

dimainkan oleh strategi tersebut adalah sebagai penentu arah yang harus ditempuh oleh

organisasi yang bersangkutan7. Selain itu strategi juga dapat disoroti sekurang-kurangnya dari

dua perspektif yang berbeda yaitu :

1.  Mengenai apa yang hendak dilakukan organisasi, disini strategi didefenisikan sebagai

 program yang luas untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan melaksanakan

misi organisasi. Karena program mengacu pada peranan yang aktif, sadar dan rasional

yang dimainkan oleh manajer dalam merumuskan strategi organisasi.

2. 

Mengenai masalah apa sesungguhnya yang dilakukan oleh sebuah organisasi, maksudnya

 bahwa strategi merupakan tanggapan organisasi yang dilakukan terhadap lingkungannya

sepanjang waktu.

6 Triton PB. 2007. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI, hal 23.

7 George A. Steiner dan John B. Miner. 1997. Kebijakan dan Strategi Manajemen. Jakarta: Erlangga, hal 18.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 26/135

Tahapan dalam penyusunan strategi terdiri dari enam tahapan yaitu8:

1.  Seleksi yang mendasar dan kritis terhadap permasalahan

2.  Menetapkan tujuan dasar dan sasaran strategis

3.  Menyusun perencanaan tindakan (action plan)

4.  Menyusun rencana penyumberdayaan

5.  Mempertimbangkan keunggulan

6.  Mempertimbangkan keberlanjutan

Dengan memahami tahapan umum yang ada dalam penyusunan strategi, maka akan lebih

mudah di dalam melakukan strategi itu sendiri.

1.5.1.3 Ciri-ciri dan Manfaat Strategi

Hasil akhir dari strategi adalah sebuah rencana yang diberlakukan oleh pimpinan

sebuah organisasi yang mengacu kepada arah perjalanan sebuah organisasi dimasa yang akan

datang. Sebuah strategi yang telah dirumuskan akan mengalami perubahan ketika sebuah

organisasi akan mengalami perubahan lingkungan yang ada. Menurut Pardede ciri-ciri organisasi

antara lain9:

1.  Mempengaruhi setiap tingkat manajemen.

Keputusan dari rangkaian kegiatan strategi akan mempengaruhi setiap tingkat manajemen

strategi mulai dari manajemen tertinggi hingga manajemen terendah dari organisasi.

8 Triton PB. 2007. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI.

9 Pardede, Pontas M. 2011. Manajemen Strategik dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana Media. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 27/135

 Namun pemberlakuan dari strategi tersebut menjadi tanggungjawab seorang manajemen

strategi tertinggi.

2.  Menimbulkan pengaruh dalam jangka panjang.

Pembuatan putusan-putusan strategi dapat dibuat dalam waktu yang lebih singkat, namun

keputusan yang dibuat dalam waktu singkat tersebut akan berpengaruh terhadap jangka

 panjang dari aktivitas sebuah organisasi.

3.  Berwawasan masa depan.

Putusan strategi dimaksudkan untuk pedoman pelaksanaan kegiatan dimasa yang akan

datang oleh karenanya putusan strategi didasari oleh sebuah analisis yang menyangkut

masa yang akan datang seperti peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan dari

organisasi.

4.  Mempengaruhi seluruh bagian dari organisasi.

Bagian dari organisasi merupakan sebuah sistem yang saling berhubungan antara satu

dengan yang lain. maka ketika putusan-putusan strategi mempengaruhi satu bidang maka

secara otomatis akan mempengaruhi bidang lainnya. Tentu besar kecilnya berpengaruh

tergantung kepada seberapa besar tingkat keterikatan atau ketergantungan satu bidang

dengan bidang lainnya.

5.  Berwawasan terbuka.

Setiap kegiatan yang terjadi dalam sebuah organisasi tentu saja selalu dipengaruhi oleh

 berbagai hal yang terdapat diluar organisasi. Oleh karenanya keputusan strategi itu harus

 berwawasan terbuka karena dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan luar

organisasi.

6.  Memberikan kerangka pengambilan putusan pada manajemen tingkat yang lebih rendah.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 28/135

Manajer tertinggi merupakan orang yang paling bertanggungjawab dalam berjalannya

sebuah organisasi. Namun tidak jarang terjadi dalam pengambilan keputusan sehari-hari

manajer tingkat yang lebih rendah harus membuat berbagai keputusan dalam

kegiatannya. Oleh sebab itu, putusan strategi menjadi sebuah landasan kerangka berpikir

dari manajer tingkat yang lebih rendah untuk mengambil sebuah keputusan sehingga

tidak bertentangan dengan manajer tertinggi dan arah tujuan organisasi.

7.  Membutuhkan sumber daya.

Sebuah keputusan strategi akan memerlukan penambahan sumber daya yang relevan

untuk mendukung dan menjalankan strategi tersebut.

Manfaat Strategi

Sebuah strategi dibuat dalam sebuah organisasi tentu saja memiliki manfaat untuk

organisasi tersebut, baik itu menyangkut tentang bagaimana organisasi dapat berjalan, dapat

 berkembang menunjukkan pertumbuhan kearah yang positif, mampu bertahan bahkan mampu

untuk menjadi sebuah sektor organisasi yang unggul dibandingkan organisasi lainnya. Oleh

karena itu, Digantoro memberikan beberapa manfaat dari strategi di antaranya yaitu 10:

1.  Sebagai sarana untuk mengkomunikasikan tujuan organisasi dan menentukan jalan yang

mana yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan.

2. 

Untuk meningkatkan keuntungan organisasi walaupun kenaikan keuntungan organisasi

 bukan secara otomatis dengan menerapkan strategi.

3.  Membantu mengidentifikasi, memprioritaskan dan mengeksploitasi peluang.

4.  Menyiapkan pandangan terhadap manajemen problem.

10 Pardede, Pontas M. 2011. Manajemen Strategik dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana Media. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 29/135

5.  Menggambarkan framework untuk meningkatkan koordinasi dan kontrol terhadap

aktivitas.

6.  Meminimumkan pengaruh dan perubahan.

7.  Memungkinkan keputusan utama untuk mendukung tujuan yang ditetapkan.

8.  Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang efektif.

9.  Membantu perilaku yang lebih terintegrasi.

1.5.1.4 Strategi Pengembangan Daerah Tujuan Pariwisata

Dalam rangka mengembangkan sebuah destinasi pariwisata, seorang perencana harus

memperhatikan dua lingkup pengembangan yang saling melengkapi, yaitu lingkup

 pengembangan spasial dan tingkatan pengembangan dari destinasi tersebut. Lingkup

 pengembangan spasial maksudnya adalah keharusan seorang perencana pengembangan destinasi

untuk memahami dan memperhatikan latar belakang kontekstual atau lingkungan makro dari

destinasi yang akan dikembangkan. Perhatian pada lingkungan makro tersebut sangat penting,

hal ini disebabkan keseluruhan strategi pengembangan sebuah destinasi pada intinya tidak boleh

terlepas dari kesesuaiannya dengan konfigurasi lingkungan makronya.

Strategi pengembangan keseluruhan komponen destinasi seperti : thema dari daya tarik

utama, pengembangan amenitas dan akomodasi, pengembangan fasilitas umum dan fasilitas

 pariwisata sampai dengan pengembangan masyarakat setempat sebagai tuan rumah harus sesuai

dengan konteks lingkungan makronya. Suatu destinasi yang terletak pada wilayah pertanian atau

 perkebunan akan membutuhkan pengembangan : thema daya tarik wisata berbasis pada

 pertanian, pengembangan akomodasi yang bercirikan masyarakat pedesaan serta pengembangan

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 30/135

masyarakat yang berbasis nilai budaya pertanian yang tentu saja sangat berbeda dengan strategi

 pengembangan destinasi yang berbasis lingkungan makro perindustian di perkotaan.

Sedangkan yang dimaksud dengan keharusan seorang perencana pengembangan destinasi

 pariwisata dalam memperhatikan strategi tingkatan pengembangan destinasi adalah suatu cara

 pandang atau perspective perencanaan pengembangan destinasi yang harus berpandangan secara

holistic dan menyeluruh, mulai dari tingkatan strategi perencanaan makro dalam dimensi

kerangka waktu jangka panjang yang akan memberikan arah, prinsip dan panduan-panduan

 pengembangan jangka panjang, kemudian ke lingkup perencanaan jangka menengah yang

menetapkan misi-tujuan dan sasaran pengembangan destinasi dan pemosisian destinasi beserta

 program-program pengembangan dalam kerangka waktu menengah, sampai dengan lingkup

 perencanaan tingkat operasional yang meliputi: program – program aksi jangka pendek,

termasuk business plan dan pengendaliannya yang harus dilakukan oleh organisasi atau lembaga

yang diberi kewenangan untuk mengelola destinasi.

Menurut ‘Plog dan Pintana’ mendasarkan pada pola perilaku pilihan kunjungan

wisatawan ke suatu destinasi wisata ada beberapa tipologi wisatawan sebagai berikut11

:

1.  Allocentris yaitu kelompok wisatawan yang hanya ingin mengunjungi tempat-tempat

yang belum diketahui, kunjungannya bersifat pertualangan, dan mau memanfaatkan

fasilitas yang disediakan oleh masyarakat setempat.

2. 

Psycocentris yaitu kelompok wisatawan yang hanya ingin mengunjungi daerah tujuan

wisata yang sudah mempunyai fasilitas dengan standar yang sama dengan di negaranya.

11 Sunaryo, Drs.Bambang.M.Sc.MS. 2012. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata :Konsep dan Aplikasinya

di Indonesia. Jakarta: Gava Media, hal 17.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 31/135

3.  Mid-centris yaitu kelompok wisatawan yang terletak diantara kedua tipologi perilaku

 Allocentris dan Psycocentris.

Dalam proses pembangunan kepariwisataan, khususnya dalam perencanaan

 pengembangan destinasi wisata, pemahaman mengenai tipologi wisatawan mendasarkan kepada

 perilaku pilihannya terhadap produk pariwisata yang akan dibeli dan jenis destinasi yang akan

dikunjungi seperti telah diuraikan diatas, menjadi sangat perlu untuk dicermati dan khususnya

sebagai bahan masukan informasi dan basis data yang sangat penting dalam rangka

merencanakan produk kepariwisataan , sehingga produk wisata yang dihasilkan akan menjadi

mudah untuk dipasarkan.

Utamanya pada sub system produk kepariwisataan, berbagai komponen yang sangat

 penting untuk diperhatikan dalam pengembangan destinasi pariwisata adalah sebagai berikut :

1.  Atraksi dan Daya Tarik Wisata

Atraksi dan daya tarik wisata dibagi atas 3 jenis sebagai berikut :

  Daya tarik wisata alam adalah daya tarik wisata yang dikembangkan berbasis pada

anugrah keindahan dan keunikan yang telah tersedia di alam seperti pantai, laut,

danau, gunung, sungai, air terjun dan sebagainya.

  Daya tarik wisata budaya adalah daya tarik yang yang dikembangkan berbasis pada

hasil karya dan hasil cipta manusia, baik yang berupa peninggalan budaya maupun

yang nilai budaya yang masih hidup dalam kehidupan di suatu masyarakat, seperti :

upacara/ritual, adat-istiadat, seni pertunjukan , seni kriya, seni sastra, maupun seni

rupa dan keunikan kehhidupan sehari-hari yang dimiliki oleh suatu masyarakat.

  Daya tarik minat khusus adalah daya tarik wisata yang dikembangkan berbasis pada

aktivitas untuk pemenuhan keinginan wisatawan secara spesifik, seperti :

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 32/135

 pengamatan satwa tertentu, memancing, berbelanja, kesehatan dan penyegaran

 badan, arung jeram, golf, wisata agro, menghadiri pertemuan, rapat, perjalanan dan

 pameran wisata, dan aktivitas-aktivitas wisata khusus lainnya biasanya terkait dengan

hobi seseorang wisatawan.

2.  Akomodasi atau Amenitas

Komponen produk berikutnya yang juga sangat penting untuk diperhatikan adalah

fasilitas akomodasi. Fasilitas akomodasi adalah berbagai jenis fasilitas dan

kelengkapannya yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk beristirahat dan bersantai

dengan nyaman serta menginap selama melakukan kunjungan ke suatu destinasi wisata,

seperti hotel, restoran, wisma, losmen, dan penginapan lainnya.

3.  Aksesibilitas dan Transportasi

Komponen produk selanjutnya yang juga membutuhkan perhatian untuk dikembangkan

adalah aksesibilitas dan transportasi. Aksesibilitas dan transportasi yaitu segenap fasilitas

dan moda angkutan yang memungkinkan dan memudahkan serta membuat nyaman

wisatawan untuk mengunjungi suatu destinasi wisata seperti angkutan darat, udara dan

laut.

4.  Infrastruktur Pendukung

Infrastruktur pendukung adalah keseluruhan jenis fasilitas umum yang berupa prasarana

fisik seperti : pelabuhan, bandara, stasiun kereta api dan jaringan telekomunikasi serta

 jaringan listrik, air minum, toilet dan sebagainya.

5.  Fasilitas Pendukung Wisata Lainnya

Fasilitas pendukung wisata lainnya adalah berbagai jenis fasilitas pendukung

kepariwisataan yang berfungsi memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi wisatawan

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 33/135

selama melakukan kunjungan di suatu destinasi wisata, seperti : keamanan, rumah

makan, biro perjalanan, toko cinderamata, pusat informasi wisata, rambu wisata, fasilitas

 perbelanjaan, hiburan malam, fasilitas perbankan.

6.  Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Pariwisata

Kelembagaan dan sumber daya manusia pariwisata adalah keseluruhan unsur organisasi

atau institusi pengelola kepariwisataan dan termasuk sumber daya manusia

 pendukungnya, yang terkait dengan manajemen pengelolaan kepariwisataan di suatu

destinasi , baik dari unsur Pemerintah, Swasta/industri dan Masyarakat. Beberapa contoh

kelembagaan dan SDM pariwisata yang memegang peranan penting dalam manajemen

 pengelolaan kepariwisataan di Indonesia yaitu Dinas Pariwisata beserta keseluruhan Unit

Pelaksana Teknisnya, Asosiasi Industri Perjalanan Wisata (ASITA), Persatuan Hotel dan

Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Jasa Pemanduan Wisata, Kelompok Sadar Wisata

maupun Masyarakat Pariwisata yang terkait dengan kepariwisataan, baik sebagai tenaga

kerja, pelaku usaha maupun sebagai tuan rumah dalam suatu destinasi wisata.

1.5.2 Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia

1.5.2.1 Pengertian Organisasi

Organisasi terbentuk karena orang mempunyai keinginan yang hendak dicapai yaitu

untuk kepentingan manusia (antroposentris). Keinginan itu berarti apa yang baik atau seharusnya

dicapai. Organisasi sebenarnya diciptakan untuk orang, bukan untuk organisasi. Manusia harus

memperalat organisasi, bukan diperalat organisasi. Organisasi bukan untuk tujuan melainkan

sebagai alat bagi manusia untuk mencapai tujuan. Dengan demikian pengertian organisasi adalah

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 34/135

sebagai suatu kelompok orang yang bersatu dalam tugas-tugas atau tugas umum, terkait pada

lingkungan tertentu dengan menggunakan alat teknologi dan patuh pada peraturan.

Organisasi dapat diartikan bermacam-macam tergantung dari arah mana kita

memandangnya. Teori klasik memandang organisasi itu sebagai satu wujud. Sedangkan teori

sistem memandang organisasi sebagai proses. Jika dipandang dari segi wujud maka organisasi

adalah kerja sama orang-orang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan12

.

Menurut Fathoni ciri-ciri organisasi antara lain :

1. 

Adanya orang-orang dalam arti lebih dari satu orang.

2.  Adanya kerja sama.

3.  Adanya tujuan.

Menurut Fathoni dalam suatu organisasi harus memuat sekurang-kurangnya empat unsur

yaitu13

 :

1.  Goals Oriented, yaitu mengarah kepada pencapaian tujuan.

2.  Psychosocial system, yaitu orang-orang yang berhubungan satu sama lain dalam

kelompok kerja.

3.  Structure activities, yaitu orang-orang bekerja sama dalam suatu hubungan yang terpola.

4.  Technological system, yaitu orang yang menggunakan pengetahuan dan teknologi.

Didalam defenisi yang telah dikemukakan diatas, organisasi dipandang dari segi statisnya

yaitu suatu badan struktur. Organisasi itu sebagai suatu sistem dimana bagian-bagian organisasi

yang berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan secara keseluruhan.

12 Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, hal 22. 

13 Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 35/135

Bagian-bagian itu terdiri dari faktor-faktor luar dan dalam organisasi. Faktor luar

organsasi adalah lingkungan dimana organisasi itu berada seperti faktor politik, ekonomi, sosial,

 budaya, teknologi, hokum, demografi, sumber-sumber alam, langganan, nasabah dan lain-lain.

Faktor dalam organisasi adalah orang-orang yang bekerja sama dan tanggung jawab hubungan

kerja, dana alat-alat, peraturan dan prosedur kerja dan lain-lain. Organisasi sebagai proses sistem

terdiri dari faktor luar dan faktor dalam yang berhubungan atau berinteraksi satu sama lain,

saling mempengaruhi sehingga merupakan suatu kebulatan. Ada tiga unsur yang disusun dalam

 proses organisasi yaitu : pekerjaan orang-orang dan sistemnya. Jadi dalam hal ini, faktor

lingkungan dapat mempengaruhi organisasi lalu berinteraksi dengan faktor organisasi sehingga

 perlu menyesuaikan dirinya dengan perubahan-perubahan yang terjadi demi untuk

mempertahankan kelanjutan hidup organisasi. Adapun yang menjadi manfaat dari organisasi

adalah sebagai berikut :

1.  Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemauan dan sumber daya yang dimilkinya dalam

mencapai tujuanya;

2.  Mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien karena dikerjakan bersama-sama;

3.  Wadah memanfaatkan sumber daya dan teknologi bersama-sama;

4.  Wadah mengembangkan potensi dan spesialisasi yang dimiliki seseorang;

5.  Wadah mendapatkan jabatan dan pembagian kerja;

6. 

Wadah mengelola lingkungan bersama-sama;

7.  Wadah mencari keuntungan bersama-sama;

8.  Wadah menggunakan kekuasaan dan pengawasan;

9.  Wadah mendapatkan penghargaan;

10. Wadah memenuhi kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks;

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 36/135

11. Wadah menambah pergaulan;

12. Wadah memanfaatkan waktu luang.

1.5.2.2 Organisasi Pengelolaan Destinasi

Destination Management Organization (DMO) merupakan bentuk otoritas pengelolaan

destinasi yang terkoordinasikan dalam satu otoritas manajemen yang mencakup keseluruhan

fungsi pengelolaan tehadap elemen-elemen pembentuk suatu destinasi itu sendiri, utamanya pada

aspek-aspek :

1.  Pengembangan produk; pada aspek ini intinya untuk mengembangkan produk destinasi

agar dapat memberikan kualitas produk wisata yang lebih, dari hanya sekedar

memberikan pengalaman dan pemenuhan harapan bagi wisatawan. Manajemen

 pengembangan produk destinasi yang harus menjadi tanggungjawab dari DMO ini antara

lain :

a)  Koordinasi dan pengelolaan destinasi untuk memberikan kualitas pengalaman dan

kepuasan bagi wisatawan, serta peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat

sekitar.

 b)  Memberikan pelayanan jasa/servis kepariwisataan bagi wisatawan; misalnya

memberikan layanan informasi dan reservasi hotel.

c)  Melakukan inisiatif pengembangan produk (produk ‘start-ups’).

d)  Pengembangan berbagai even wisata (tourism event) beserta pengelolaannya

(event organizer).

e)  Pengembangan atraksi wisata dan pengelolaannya.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 37/135

f)  Pengembangan edukasi dan training di bidang kepariwisataan.

g)  Pengembangan saran dan bimbingan sehubungan dengan bisnis kepariwisataan.

h)  Pengembangan penelitian dan rekomendasi; kebijakan, program dan strategi

 pembangunan kepariwisataan.

2.  Pengembangan pemasaran untuk lebih menarik wisatawan mengunjungi destinasi.

Kegiatan Manajemen Pemasaran ini meliputi antara lain :

a)  Promosi destinasi, termasuk di dalamnya pengembangan branding dan image

destinasi.

 b)  Kampanye untuk menggerakkan bisnis, khususnya untuk industri skala kecil dan

menengah yang terkait.

c)  Penyediaan informasi kepariwisataan yang jelas dan efektif.

d)  Penyediaan layanan/fasilitas reservasi hotel yang baik.

e)  Pengembangan komunikasi yang baik dengan klien (Customer Relationship

Management/CRM).

3.  Pengembangan lingkungan (fisik, sosial, budaya dan ekonomi) yang baik untuk

 berkelanjutan pembangunan kepariwisataan di destinasi. Aktivitas fungsi Manajemen

Lingkungan ini meliputi antara lain :

a)  Perencanaan dan penyediaan infrastuktur.

 b) 

Pengembangan sumber daya manusia.

c)  Pengembangan produk wisata.

d)  Pengembangan sistem pembangunan dan pemakaian standar teknologi.

e)  Pengembangan jejaring business kepariwisataan.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 38/135

 

Jika digambarkan dalam bentuk diagram, organisasi manajemen destinasi atau DMO

dapat dilihat pada Gambar 1.1 berikut ini14

:

Gambar 1.1

14 Sunaryo, Drs.Bambang.M.Sc.MS. 2012. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata :Konsep dan Aplikasinya

di Indonesia. Jakarta: Gava Media. 

Elemen Destinasi

Atraksi, amenitas, aksesibilitas,

image/citra,

kelembagaan/masyarakat

Pengelolaan Destinasi DMO/ Sistem Kerja Sama

 Leading and coordinating 

Manajemen

Lingkungan

(fisik, sosial, budaya,

dan ekonomi); untuk

 berkelanjutan

 pembangunan

ariwisata.

Manajemen

Pemasaran

Untuk menarik

wisatawan

mengunjungi

destinasi.

Manajemen Produk

Untuk memberikan

kualitas yang lebih

dari harapan bagi

wisatawan.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 39/135

Sumber : UNWTO Conference Creating competitive advantage for your destination,

 Budapest,2007

1.5.2.3 Manajemen Sumber Daya Manusia

Fenomena sosial pada masa kini dan masa depan dalam era globalisasi ini, yang

menentukan adalah manajemen sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan modal

dan kekayaan yang terpenting dari setiap kegiatan manusia. Manusia sebagai unsur terpenting

mutlak dianalisis dan dikembangkan dengan cara tersebut. Waktu, tenaga dan kemampuanya

 benar-benar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kepentingan organisasi maupun kepentingan

individu. Manajemen sumber daya manusia adalah pemanfaatan sejumlah individu untuk

mencapai tujuan-tujuan organisasi15

.

Konsekuensinya, para manajer/ pimpinan disetiap tingkat organisasi harus melibatkan

diri mereka dengan manajemen sumber daya manusia. Pada dasarnya, setiap manajer / pimpinan

membuat segala sesuatunya terselesaikan melalui upaya-upaya orang lain dan memerlukan

manajemen sumber daya manusia yang efektif. Para individu yang berurusan dengan masalah-

masalah sumber daya manusia menghadapi sejumlah besar tantangan, mulai dari tenaga kerja

yang berubah secara terus-menerus hingga peraturan-peraturan pemerintah yang selalu ada,

revolusi teknologi dan bencana-bencana alam begitu juga dengan persaingan global memaksa

organisasi untuk meningkatkan kualitas manajemen sumber daya manusia yang ada pada

organisasi.

Peningkatan kualitas manajemen sumber daya manusia yang dilihat dari konsep totalitas

kehidupan perlu dilengkapi dengan dimensi kualitas yang bersifat strategis dalam konteks

organisasi yang seutuhnya, yaitu : keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

15 Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga, hal 4. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 40/135

 professional, intelektual, disiplin dan efesien. Ada lima prinsip pendekatan terhadap manajemen

sumber daya manusia, yaitu :

1.  Sumber daya manusia adalah merupakan kekayaan yang paling penting, yang dimiliki

oleh organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi keberhasilan

organisasi tersebut.

2.  Keberhasilan sangat mungkin dicapai manakala peraturan atau kebijaksanaan dan

 prosedur serta mekanisme kerja yang bertalian dengan manusia dari perusahaan saling

 berhubungan dan memberikan sumbangan terhadap pencapaian tujuan perusahaan dan

 pencapaian strategis.

3.  Budaya dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku manajerial yang berasal

dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil pencapaian

terbaik.

4.  Manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan integrasi semua anggota

organisasi yang terlibat untuk mencapai tujuan.

5.  Keempat prinsip tersebut harus tertanam dalam diri setiap anggota ditambah dengan

ketakwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

1.5.2.4 Pengembangan SDM Pariwisata

Sumber daya manusia pariwisata adalah potensi yang terkandung dalam diri manusia

untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaftif dan transformatif yang mampu

mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang terkandung di alam menuju tercapainya

kesejahteraan kehidupan dalam tatanan yang seimbang dan berkelanjutan di bidang

kepariwisataan. SDM pariwisata pada dasarnya juga dapat dipahami sebagai ‘ semua orang yang

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 41/135

 berkecimpung dan atau menyumbangkan tenaga dan fikirannya pada seluruh potensi yang

terkandung di dalam usaha pariwisata demi tercapainya kesejahteraan kehidupan dalam tatanan

yang seimbang dan berkelanjutan.

Berdasarkan pada UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, SDM Pariwisata

 pada intinya dapat digolongkan berdasarkan institusinya sebagai berikut :

a)  Institusi Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah.

 b)  Institusi Swasta/ Industri.

c) 

Masyarakat.

Secara skematis, pengelompokan SDM pariwisata mendasarkan pada penggolongan

institusinya dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2

 No SDM Pariwisata Tingkatan

Kompetensi

Keterangan

1. SDM Pemerintah

(Aparatur)

Akademis/peneliti

/ilmuwan

teknokrat

Perguruan Tinggi Negeri,

PNS pusat, Provinsi,

Kabupaten dan Kota.

2. SDM non-pemerintah Akademis/peneliti

/ilmuwan

teknokrat

Perguruan Tinggi

 Negeri/Lembaga peneliti

swasta dan LSM.

3. SDM usaha pariwisata

/industri

Profesional

tenaga teknis

Usaha pariwisata;

 pengelola,top hingga low

management dan craft

level.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 42/135

Kompetensi yang dibutuhkan oleh SDM pariwisata dalam berbagai tingkatan menurut

Koster sesuai dengan pengelompokan diatas diantaranya adalah16

:

a)  Akademis/peneliti/ilmuwan; SDM yang harus memiliki kompetensi untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan kepariwisataan.

 b)  Teknokrat; SDM yang harus memiliki kompetensi untuk mengembangkan rancang

 bangun, kebijakan, diversifikasi produk wisata dan pemasaran pariwisata.

c)  Professional; SDM yang harus memiliki keahlian untuk mengelola dan mengembangkan

usuha pariwisata.

d)  Tenaga teknis; SDM yang harus memiliki kompetensi berupa ketrampilan untuk

melaksanakan tugas-tugas yang bersifat teknis dalam pariwisata.

Dalam mengembangkan potensi kepariwisataan dan dapat dijadikan sebagai produk

andalan yang layak dijual di pasar global, harus ditangani oleh tenaga professional di bidang

kepariwisataan. Dalam hal ini manajemen sumber daya manusia yang efektif penting bagi

keberhasilan setiap organisasi. Agar manajemen sumber daya manusia menjadi efektif, para

manajer/ pimpinan organisasi harus memahami dan secara kompeten menerapkan manajemen

sumber daya manusia. Tenaga professional diartikan bahwa tenaga-tenaga aparatur pemerintah

 pengelola pariwisata yang mampu membawa dan menggerakkan organisasi pariwisata dan

masyarakat dalam membangun sektor kepariwisataan dengan mengacu kepada visi

 pembangunan yang telah ditetapkan.

16 Sunaryo, Drs.Bambang.M.Sc.MS. 2012. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata :Konsep dan Aplikasinya

di Indonesia. Jakarta: Gava Media, hal 201.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 43/135

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 44/135

kelemahan internal. Mengingat bahwa SWOT adalah akronim untuk Strengths, Weakness,

Opportunity dan Threats dari organisasi yang semuanya merupakan faktor-faktor strategis.

Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 1.3

Tabel 1.3

Matriks SWOT

Internal

Eksternal

Strength (S)

Identifikasi kekuatan

Weaknees (W)

Identifikasi kelemahan

Opportunity (O)

Identifikasi

 peluang

Strategi (SO)

Menciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan peluang.

Strategi (WO)

Menciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan

 peluang.

Threats (T)

Identifikasi

ancaman

Strategi (ST)

Menciptakan strategi

yang menggunakan

kekuatan untuk mengatasi

ancaman.

Strategi (WT)

Menciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 45/135

Dari matriks SWOT diatas dapat diperoleh 4 strategi yaitu :

1.  Strategi SO

Strategi ini dibuat dengan memanfaatkan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk merebut

dan memanfaatkan peluang sebesar- besarnya.

2.  Strategi ST

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman.

3.  Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang dengan cara meminimalkan

kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

4.  Strategi WT

Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal

serta menghindari ancaman.

Hasil dari analisis SWOT ini akan memberikan sebuah arahan ke arah mana organisasi

akan memberikan perumusan strategi, implementasi bahkan evaluasi yang dapat mendukung

keunggulan organisasi dan kesempatan yang ada untuk perkembangan sebuah organisasi dan

rumusan strategi yang dapat memperkecil kelemahan bahkan memprediksi ancaman di masa

depan serta menghasilkan cara-cara untuk mengantipasinya.

Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi relasi-relasi sumber daya pariwisata

dengan sumber daya lain. Jadi kekuatan dan kelemahan sumber daya tersebut perlu ditegaskan

sejak awal. Didalam analisis SWOT ada sejumlah unsur dan variabel yang mutlak menjadi

fokus kajian seperti dalam Tabel 1.4 berikut ini 18:

18 Gunn, Clare A. dan Var, Turgut. 2002. Tourism Planning : Basics, Concepts, Case, Fourth Edition. New York:

Routledge, hal 246. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 46/135

Tabel 1.4

Beberapa unsur dan variabel dalam analisis SWOT pariwisata

UNSUR VARIABEL

Atraksi alam Lokasi,jenis,jumlah,mutu, masalah dan daya tarik.

Atraksi budaya Lokasi,jenis,jumlah,mutu, masalah dan daya tarik.

Dampak lingkungan

yang potensial

Perubahan lingkungan fisik, ekologis dan daya

dukung.

Aksesibilitas Daya angkut, akses, mutu, frekuensi dan ongkos.

Pasar Daerah asal, tipe perjalanan dan tipe kegiatan.

Usaha Jasa Mutu, kesesuaian dengan pasar dan masalah lain.

Informasi wisata Mutu peta, buku panduan wisata, pemaparan, akurasi

dan autentitas informasi.

Promosi Efektivitas advertensi, publisitas, kehumasan,

insentif, mode dan promosi.

Organisasi Organisasi terkait, hubungan kerja, kemitraan, team

work pengembangan pariwisata.

Komitmen pelaku

wisata

Dukungan reel berbagai sektor, sikap publik dan

masyarakat lokal terhadap pengembangan pariwisata.

Sumber : Gunn, 2002 : 246

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 47/135

Didalam hasil analisis SWOT sebaiknya harus menggambarkan hal-hal berikut ini:

1.  Perkembangan produk dan pasar pariwisata itu sendiri.

2.  Organisasi dan kelembagaan pariwisata.

3.  Peluang-peluang pengembangan inti kegiatan pariwisata.

4.  Jasa-jasa kegiatan lain yang mungkin dikembangkan.

Melalui analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) akan dapat

diketahui isu ataupun faktor-faktor strategis yang perlu dikembangkan dan ditingkatkan pada

waktu yang akan datang dalam rangka pengembangan daerah tujuan wisata.

1.5.4  Pariwisata

1.5.4.1 Pengertian Pariwisata

Istilah kepariwisataan berasal dari kata wisata. Didalam UU No. 10 Tahun 2009, tentang

Kepariwisataan pengertian wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orng dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan

 pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu

sementara. Sedangkan seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan perjalanan

untuk tujuan wisata seperti berkreasi , berbisnis, maupun untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan

khusus yang lain disebut sebagai wisatawan (tourist).

Didalam UU No. 10 Tahun 2009, keseluruhan lingkup kegiatan pariwisata adalah

 berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang

disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah. Didalam UU No.

10 Tahun 2009, tentang Kepariwisataan pengertian kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan

yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisplin yang muncul sebagai

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 48/135

wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat

setempat, sesama wisatawan , Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha.

Kepariwisataan Indonesia adalah kepariwisataan yang berbasis masyarakat (community

 based tourism) dan berbasis budaya (cultural tourism). Kepariwisataan yang dibangun Indonesia

dengan prinsip dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat yaitu sebagai berikut :

1.  Kepariwisataan Budaya (cultural tourism)

Dilihat dari sisi obyek dan daya tarik wisata, Undang-Undang No.10 Tahun 2009 tentang

kepariwisataan antara lain menyebutkan bahwa pembangunan obyek dan daya tarik wisata

dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat serta pandangan nilai-nilai yang

hidup didalam masyarakat, kelestarian budaya dan lingkungan hidup. Nilai-nilai luhur yang

dijunjung masyarakat, prikehidupan yang unik serta hasil-hasil karya berupa bangunan atau

 benda yang indah dan menarik dapat menjadi obyek dan daya tarik wisata. Dalam memanfaatkan

 potensi budaya untuk menjadi obyek dan daya tarik wisata, terlebih dahulu yang harus dilakukan

adalah mengedepankan prinsip pelestarian budaya itu sendiri.

Pelestarian budaya adalah pemeliharaan, pemanfaatan dan pengembangan kebudayaan

sehingga dalam hal ini kepariwisataan adalah alat untuk melestarikan kebudayaan bukan untuk

merusaknya. Bagaimana kebudayaan dari suatu masyarakat tertentu akan dipelihara,

dimanfaatkan dan dikembangkan adalah menjadi kewenangan masyarakat pendukung budaya itu

yang menentukan. Merekalah yang paling mengetahui apa yang terbaik bagi diri mereka,

masyarakat dan lingkungan mereka.

Dilihat dari sisi pengunjung (wisatawan), kepariwisataan budaya adalah suatu kebutuhan

wisatawan untuk memperoleh pengalaman budaya yang berbeda, mengetahui dan mengalami

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 49/135

tata kehidupan yang berbeda dan juga untuk memperoleh nilai-nilai kehidupan yang baru yang

dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

2.  Kepariwisataan Berbasis Masyarakat (community based touris)

Prinsip dasar kepariwisataan berbasis masyarakat adalah menempatkan masyarakat

sebagai pelaku utama melalui pemberdayaan masyarakat dalam berbagai kegiatan

kepariwisataan, sehingga manfaat pariwisata sebesar-besarnya diperuntukkan bagi masyarakat.

Sasaran utama pengembangan kepariwisataan haruslah meningkatkan kesejahteraan masyarakat

setempat. Pemerintah daerah berperan sebagai fasilitator pengembangan kepariwisataan.

1.5.4.2 Jenis-Jenis Pariwisata dan Manfaat Pariwisata

Menurut Pendit, jenis- jenis pariwisata terdiri dari19

:

1.  Wisata Budaya

Wisata budaya ini dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup

seseorang dengan melakukan kegiatan perjalanan ke tempat lain, mempelajari keadaan

rakyat, kebiasaan, adat-istiadat mereka, cara hidup mereka, dan budaya dan seni mereka.

2.  Wisata Maritim atau Bahari

Jenis wisata ini biasanya dikaitkan oleh kegiatan olahraga air seperti danau, pantai, dan

laut. Misalanya memancing, berlayar, berselancar, menyelam sambil melakukan

 pemotretan, dan lain sebagainya.

3.  Wisata Cagar Alam (Taman Konservasi)

19 Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramitha. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 50/135

Wisata ini biasanya melakukan kegiatan perjalanan ke daerah taman/hutan lindung yang

dikaitkan dengan keindahan alamnya, kesegaran udara pegunungan, serta flora dan fauna

yang jarang ditemukan di tempat lain.

4.  Wisata Konvensi

Berbagai negara dewasa ini membangun wisata konvensi dengan menyediakan fasilitas

 bangunan, ruangan-ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konferensi,

musyawarah, konvensi, atau pertemuan lainnya baik bersifat nasional maupun

internasional.

5.  Wisata Pertanian (Agrowisata)

Wisata pertanian ini melakukan perjalanan wisata ke perkebunan, ladang pembibitan,

dan sebagainya.

6.  Wisata Pilgrim

Jenis wisata ini dikaitkan dengan agama, sejarah, adat-istiadat dan kepercayaan umat atau

kelompok atau masyarakat. Wisata pilgrim banyak dilakukan oleh perorangan atau

rombongan ke tempat-tempat suci, ke makam orang besar atau pemimpin yang

diagungkan, ke bukit atau pegunungan yang dianggap keramat. Wisata pilgrim ini banyak

dihubungkan dengan niat atau hasrat sang wisatawan untuk memperoleh berkah dan

kekayaan yang melimpah.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 51/135

Manfaat Pariwisata

Menurut Pendit, manfaat pariwisata antara lain20

1.  Pariwisata adalah faktor penting untuk menggalang persatuan bangsa yang rakyatnya

memilki daerah yang berbeda, dialek, adat istiadat dan citra rasa yang beraneka ragam

 pula.

2.  Pariwisata menjadi faktor penting dalam pengembangan ekonomi, karena kegiatanya

mendorong perkembangan beberapa sektor ekonomi nasional misalnya :

 

Meningkatkan urbanisasi karena pertumbuhan pembangunan fasilitas wisata. Hal ini

meliputi perbaikan prasarana pariwisata.

  Menggugah industry-industri baru yang berkaitan denga jasa-jasa wisata misalnya :

usaha-usaha transportasi, akomodasi (hotel,motel, pondok wisata, perkemahan

danlain-lain) yang memerlukan perluasan beberapa industri seperti peralatan hotel,

kerajinan tangan dan lain-lain.

  Menambah permintaan dan pemakaian akan hasil-hasil pertanian semakin

 bertambah.

  Memperluas pasar barang-barang local.

  Menunjang pendapatan Negara dengan valuta asing sehingga mengurangi defisit

didalam neraca pembayaran dan memajukan perekonomian nasional.

 

Memperluas lapangan kerja.

  Membantu pembangunan daerah-daerah terpencil dalam suatu Negara jika daerah itu

memiliki daya tarik pariwisata.

20 Pendit, Nyoman S. 1994. Ilmu Pariwisata sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT Pradnya Paramitha. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 52/135

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 53/135

 

1.7 Definisi Operasional

Menurut Singarimbun definisi operasional adalah unsur penelitian memberitahukan

 bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah

semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel22

. Melalui

 pengukuran ini dapat diketahui indikator apa saja sebagai pendukung untuk di analisis dari

variabel-variabel tersebut.

Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini adalah antara lain :

1.  Ketersediaan rencana strategis

Merupakan manajemen strategis dalam pengelolaan daerah tujuan wisata.

2.  Kekuatan objek wisata

Merupakan kekuatan apa yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata.

3.  Kelemahan objek wisata

Merupakam kelemahan apa yang dimiliki daerah tujuan wisata.

4.  Peluang objek wisata

Merupakan peluang apa yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata.

5.  Ancaman objek wisata

Merupakan ancaman apa yang dimiliki oleh daerah tujuan wisata.

1.8 Sistematika Penulisan

22 Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT LP3ES.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 54/135

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat latarbelakang masalah,perumusan masalah,tujuan dan manfaat

 penelitian, kerangka teori, defenisi konsep, defenisi operasional dan

sistematika penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik

 penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran umum atau karakteristik lokasi penelitian

 berupa sejarah singkat, visi, misi dan struktur organisasi serta hal-hal lain yang

 berkaitan dengan masalah penelitian.

BAB IV PENYAJIAN DATA

Bab ini memuat tentang hasil data yang diperoleh dari lapangan selama penelitian

 berlangsung dan dokumen-dokumen lain yang akan dianalisis.

BAB V ANALISIS DATA

Bab ini memuat tentang kajian dan analisis data yang diperoleh saat penelitian dan

memberikan interprestasi atas permasalahan yang diteliti.

BAB VI PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan dan saran-saran yang dianggap perlu dari hasil

 penelitian yang dilakukan.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 55/135

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan

analisis data kualitatif. Bentuk penelitian deskriptif adalah bentuk penelitian yang memusatkan

 perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian

dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki dan diiringi

dengan interprestasi yang rasional dan akurat.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo di

 jalan Gundaling nomor 1 Berastagi Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Telepon (0628) - 91558

Gambar 2.1 : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 56/135

2.3 Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil

 penelitianya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi dan

sampel23

. Untuk dapat memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai masalah penelitian yang

dibahas maka penulis mempergunakan teknik informan. Subjek penelitian menjadi yang akan

memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Menurut Bagong

Suyanto informan penelitian meliputi beberapa macam yaitu24

:

1. 

Informasi kunci (Key Informan) adalah informan yang mengetahui secara mendalam

 permasalahan yang sedang diteliti.

2.  Informan Utama adalah informan yang terlibat langsung dalam interakasi sosial yang

diteliti.

3.  Informan Tambahan adalah informan yang dapat memberikan informasi walaupun tidak

langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.

Dalam penelitian ini , penulis menggunakan informasi kunci, informasi utama dan

informasi tambahan yaitu sebagai berikut :

1.  Yang menjadi informan kunci (key informan) yaitu Kepala Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Karo. 

2. 

Yang menjadi informan utama adalah pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Karo. 

3.  Yang menjadi informan tambahan adalah masyarakat di sekitar daerah objek wisata dan

wisatawan. 

23 Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, hal 171. 

24 Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, hal 172. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 57/135

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dan informasi serta bahan – bahan lain untuk mendukung

dalam menyelesaikan penelitian , maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

 berikut :

1.  Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari lapangan dengan cara wawancara

dan observasi. Wawancara adalah cara pengumpulan data melalui tanya jawab langsung

dengan informan yang dianggap mengetahui permasalahan penelitian secara mendalam,

sedangkan observasi adalah cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

langsung oleh peneliti ke lokasi obyek penelitian.

2.  Data sekunder yaitu data yang diperoleh untuk mendukung data primer yang diperoleh

melalui studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai

literature seperti buku, majalah, jurnal, dan laporan penelitian dan sebagainya yang

mendukung data.

2.5 Teknik Analisis Data

Menurut Moleong , teknik analisis kualitatif dilakukan dengan menyajikan data yang

dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, menyusunnya dalam satu kesatuan yang

kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan dan serta

menafsirkannya dengan analisis dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat

kesimpulan penelitian25

. Jadi analisis data kualitatif yaitu dengan menyajikan data dan

melakukan analisis terhadap masalah yang di temukan di lapangan, sehingga diperoleh gambaran

yang jelas tentang objek yang diteliti kemudian menarik kesimpulan.

25 Moleong, Lexy J. 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal 247. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 58/135

  Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini mencakup dua

teknik analisis yaitu :

1.  Teknik analisis data kualitatif deskriptif yaitu proses kegiatan mencatat,

mengorganisasikan , mengelompokkan dan mencari serta menemukan pola hubungan

data dan memaparkan data-data yangb diperoleh dari lapangan dengan bentuk narasi

maupun bagan yang menyangkut fenomena-fenomena yang dianggap penting oleh

 peneliti sebagai bahan untuk penyusunan SWOT analisis kemudian dibandingkan dengan

strategi yang dimiliki oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata itu sendiri.

2.  Teknik analisis data kuantitatif yaitu teknis analisis yang secara umum menggunakan

analisis statistik yakni menganalisis data-data yang berupa angka-angka yang merupakan

gambaran dari kondisi objek wisata di Kabupaten Karo saat ini yang mana data ini

diolah oleh peneliti sebagai bahan pendukung dan bukan untuk penarikan kesimpulan

dari sebuah hipotesis.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 59/135

BAB III

DESKRIPSI LOKASI

3.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah Kabupaten Karo

3.1.1. Kondisi Geografis dan Batas Administrasi

Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya

merupakan dataran tinggi. Wilayah Kabupaten Karo berada pada ketinggian 120-1.420 meter di

atas permukaan laut. Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara

yang berpotensi sebagai daerah pertanian dan pariwisata. Dataran Tinggi Karo memiliki alam

 pegunungan dengan udara yang sejuk dan berbagai keindahan dan daya tarik wisata. Lokasinya

 berjarak 75 km dari kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo memiliki

dua buah gunung berapi aktif yaitu Gunung Sinabung 2.454 meter dpl dan Gunung Sibayak

2.172 meter dpl sehingga rawan gempa vulkanik. Daya tarik wisata utama daerah ini adalah alam

 pegunungan, panorama, danau, sungai, peninggalan budaya dan atraksi seni budaya.

Secara geografis letak Kabupaten Karo berada di antara 2º50’-3º19’ Lintang Utara dan

97º55’-98º38’ Bujur Timur dengan luas 2.127,25 km² atau 2,97 % dari luas Provinsi Sumatera

Utara dengan total jumlah penduduk 311.012 jiwa yang tersebar di 17 kecamatan. Adapun batas-

 batas wilayahnya yaitu :

a.  Sebelah Utara : Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang.

 b. 

Sebelah Selatan : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir.

c.  Sebelah Timur : Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun.

d.  Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Nangroe Aceh

Darussalam.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 60/135

3.2 Gambaran Umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo

3.2.1 Visi dan Misi

Setiap organisasi harus memiliki falsafah yang menjadi penentu arah gerak organisasi itu.

Falsafah organisasi merupakan hal yang mutlak diketahui dan dipahami oleh setiap anggotanya

serta komitmen untuk menuruti dan merealisasikannya sehingga apa yang menjadi tujuan

organisasi dapat tercapai.  Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Karo memiliki Visi

dan Misi Organisasi yang dapat dianggap sebagai falsafah organisasi. Visi dan Misi yang telah

dirumuskan bersifat tetap dan jangka panjang yang juga menjadi kerangka

dasar Perencanaan Strategis.

Visi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo 

Mewujudkan kepariwisataan Karo yang maju, modern berwawasan lingkungan dan

 berdaya saing tinggi dengan mempertahankan nilai-nilai budaya Karo melalui peran serta

masyarakat dan dunia usaha yang seluas-luasnya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

dan kesejahteraan masyarakat.

Misi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo 

1.  Memanfaatkan potensi pariwisata minat khusus secara optimal. 

2.  Memberdayakan secara maksimal obyek dan daya tarik wisata operasional dan potensial

serta agrowisata. 

3. 

Keberpihakan kepada pengusaha menengah kebawah serta masyarakat, khususnya

 pengusaha dan masyarakat lokal. 

4.  Peningkatan kemitraan antara berbagai instansi teknis pemerintah untuk mencapai tujuan

 pembangunan yang saling terkait. 

5.  Peningkatan kualitas aparatur Pemerintah, pelaku pariwisata dan masyarakat terkait. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 61/135

6.  Membina budaya sebagai aset pariwisata. 

7.  Mendorong pembangunan prasarana, sarana dan fasilitas wisata. 

8.  Peningkatan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran wisatawan. 

9.  Menumbuh kembangkan sadar wisata di tengah-tengah masyarakat. 

10. Membina usaha pariwisata baik yang telah ada maupun yang akan dibangun. 

3.2.2 Struktur Organisasi

Setiap organisasi baik organisasi yang dikelola oleh organisasi publik maupun swasta

mempunyai struktur organisasi. Adapun fungsi dari struktur organisasi tersebut untuk

memberikan kejelasan tugas dan wewenang dari setiap karyawan dalam mengerjakan tugas demi

tercapainya tujuan dari perusahaan.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2004 tentang Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Daerah dan Keputusan Bupati Karo Nomor : 061.1/302/Tahun 2004 tentang

Uraian Tugas Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah bahwa tugas pokok Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Kabupaten Karo adalah melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah

Kabupaten dalam penyelenggaan Kepariwisataan, Seni dan Budaya. Organisasi Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo terdiri dari :

1.  Dinas

2. 

Sekretariat : meliputi 2 (dua) sub bagian, yakni :

a.  Sub Bagian Keuangan.

 b.  Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

3.  Bidang Bina Objek dan Daya Tarik Wisata : meliputi 2 (dua) seksi, yakni :

a.  Seksi Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 62/135

 b.  Seksi Penyuluhan, Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata.

4.  Bidang Pembinaan Seni dan Kebudayaan : meliputi 2 (dua) seksi, yakni :

a.  Seksi Kebudayaan dan Peninggalan Sejarah.

 b.  Seksi Kesenian dan Atraksi Wisata.

5.  Bidang Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata : meliputi 2 (dua) seksi, yakni :

a.  Seksi Informasi da Promosi Wisata.

 b.  Seksi Pengawasan dan Perizinan Usaha Pariwisata.

6. 

Bidang Perencanaan : meliputi 2 (dua) seksi, yakni :

a.  Seksi Perencanaan, Program dan Pengendalian.

 b.  Seksi Pengumpulan Data, Pengolahan dan Pelaporan.

Adapun struktur organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo dapat

dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini:

Kepala Dinas

Dinasti Sitepu,S.Sos Sekretariat

Drs. Karia Bakti Karo-Karo

Kasubbag. Keuangan

Akor Malem Ginting, SH

Staf :Satimah br Tarigan

Elvina br Ginting

Darmanto TariganAlexander Ginting

Sastra Sembiring

Miafitri Damanik, SE

Kasubbag. Umum & Kepegawaian

Ester Muliana br MelialaStaf :

Drs. Terkelin Bangun

Edison Barus

KA. Seksi

Pengembangan &

Daya Tarik Wisata

Irwan MiwandiStaf :

Ian Adian Tarigan

Anthoni Ginting

Kabid. Pembinaan

Seni & Kebudayaan

Teman Karo-Karo,SE

Kabid. Bina Objek

& Daya Tarik

WisataMusa Gintin , SH

Kabid. Pemasaran

& Promosi Usaha

PariwisataPiala Putera, SE

Kabid. Perencanaan

Dra. Martiana

Sitepu

Seksi

Perencanaan

Program &

PengendalianRehulina br Ginti

ng

Staf :

Esti Esteria brSitumorang

Liliani Coa Sitepu

Seksi Informasi &

Promosi Pariwisata

Pinta Muli br Pinem

Staf :Dodot Eko

Bumantoro

Romanto Surbakti

Lolita Nora Girsang,

Amd

KA. Seksi Kebudayaan

& Peninggalan Sejarah

Anita Prihatin br

Tarigan, SEStaf :

Ponda Eryono

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 63/135

3.2.3  Susunan Kepegawaian Penugasan

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Karo memiliki Susunan Kepegawaian dan Penugasan sebagai berikut :

1.  Kepala Dinas;

2.  Sekretaris;

a.  Kepala Sub Bagian Keuangan.

 b.  Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

3. 

Kepala Bagian Bina Obyek dan Daya Tarik Wisata :

a.  Kepala Seksi Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata.

 b.  Kepala Seksi Penyuluhan, Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata.

4.  Kepala Bidang Pembinaan Seni dan Kebudayaan :

a.  Kepala Seksi Kebudayaan dan Peninggalan Sejarah.

 b.  Kepala Seksi Kesenian dan Atraksi Wisata.

5.  Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata :

a.  Kepala Seksi Informasi dan Promosi Pariwisata.

 b.  Kepala Seksi Pengawasan dan Perizinan Usaha Pariwisata.

6.  Kepala Bidang Perencanaan :

a.  Kepala Seksi Perencanaan, Program dan Pengendalian.

 b. 

Kepala Seksi Pengumpulan Data, Pengolahan dan Pelaporan.

3.2.4  Tugas dan Fungsi

Kedudukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo adalah merupakan unsur

 pelaksanaan otonomi daerah Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 64/135

 berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Tugas Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo adalah membantu Bupati melaksanakan urusan

Pemerintah Daerah dalam bidang Pariwisata, Kesenian dan Budaya berdasarkan asa otonomi dan

tugas pembantuan. Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo yaitu

menyelenggarakan :

1.  Pelaksanaan kebijakan teknis dalam rangka perencanaan, pembinaan dan pengembangan

Bidang Pariwisata Seni dan Budaya yang ditetapkan oleh Bupati.

2. 

Pelaksanaan kebijaksanaan operasional, pemberian bimbingan dan pembinaan,

 pemberian perizinan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Bupati berdasarkan

 peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3.  Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan tugas kepariwisataan, seni dan budaya

sesuai yang ditetapkan Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4.  Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pekerjaan ketatausahaan, keuangan,

kepegawaian, perlengkapan, organisasi dan ketatalaksanaan Dinas.

5.  Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas.

6.  Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.

Secara rinci, tugas-tugas pokok dan uraian-uraian khusus pada Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Karo telah ditetapkan melalui Peraturan Bupati Karo No. 15 Tahun 2008

tentang Tugas Pokok dan Uraian Tugas Tiap-Tiap Jabatan pada Dinas-Dinas Daerah Kabupaten

Karo yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 65/135

1.  Kepala Dinas

Mempunyai tugas pokok yaitu memimpin, merencanakan, mengatur, membina,

mengkoordinasikan dan mengendalikan setiap perencanaan program maupun urusan

wajib yang meliputi Kebijakan Bidang Kebudayaan, Pelaksanaan Bidang Kebudayaan,

Kebijakan Bidang Kepariwisataan, Pelaksanaan Bidang Kepariwisataan Dan Kebijakan

Bidang Kesenian.

2.  Sekretaris

Mempunyai tugas pokok yaitu merencanakan, mengatur, membina, mengelola,

mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas kesekretariatan yang meliputi

urusan keuangan, pemyusunan program, umum dan perlengkapan serta barang milik

daerah pada SKPD maupun kepegawaian.

2.1 Kepala Sub Bidang Keuangan

Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan penyiapan bahan-bahan penyusunan

dan perumusan kebijakan teknis, kegiatan serta fasilitasi penyusunan rencana

anggaran, pembinaan bendehara, pengelolaan dan penatausahaan, dan

 pertanggungjawaban administrasi keuangan dinas.

2.2 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan penyiapan bahan-bahan penyusunan

dan perumusan kebijakan teknis, kegiatan serta fasilitasi pelaksanaan pengelolaan

administrasi perlengkapan, ketatausahaan, kepegawaian, dan urusan rumah tangga

dinas.

3.  Kepala Bidang Bina Obyek dan Tarik Wisata

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 66/135

Mempunyai tugas pokok yaitu merencanakan, mengatur, membina mengkoordinasikan

dan mengendalikan pelaksanaan Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata, dan

Penyuluhan, Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata.

3.1 Kepala Seksi Pengembangan Objek dan Daya Tarik Wisata

Mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan bahan untuk pelaksanaan prosedur

 perawatan dan pengamanan aset atau karya seni serta menyiapkan bahan untuk

kebijakan nasional dan provinsi serta penetapan pedoman pengembangan destinasi

 pariwisata.

3.2 Kepala Seksi Penyuluhan, Pembinaan dan Pengembangan Pariwisata

Mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan bahan untuk pelaksanaan kebijakan

nasional dan provinsi serta penetapan kebijakan di bidang penanaman nilai-nilai

tradisi, pembinaan karakter dan pekerti bangsa.

4.  Kepala Bidang Pembinaan Seni dan Kebudayaan

Mempunyai tugas pokok yaitu merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan

dan mengendalikan pelaksanaan penyelenggaraan Kebudayaan Peninggalan Sejarah,

Kesenian dan Atraksi Wisata.

4.1 Kepala Seksi Kebudayaan Dan Peninggalan Sejarah

Mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan

 penetapan rencana induk pengembangan kebudayaan dan penerapan pedoman

 peningkatan pemahaman sejarah dan wawasan kebangsaan.

4.2 Kepala Seksi Kesenian Dan Atraksi Wisata

Mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan bahan untuk pelaksanaan kebijakan

nasional dan provinsi dan penetapan kebijakan mengenai standarisasi pemberian izin

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 67/135

 pengiriman dan penerimaan delegasi asing di bidang kesenian serta

mengkoordinasikan pelaksanaan pembentukan dan pengelolaan pusat kegiatan

kesenian.

5.  Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata

Mempunyai tugas pokok yaitu merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan

dan mengendalikan pelaksanaan Informasi dan Promosi Pariwisata dan Pengawasan dan

Perizinan Usaha Pariwisata.

5.1 

Kepala Seksi Informasi Dan Promosi Pariwisata

Mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan bahan untuk pelaksanaan kebijakan

nasional dan provinsi dan penetapan kebijakan mengenai kerjasama luar negei di

 bidang informasi dan promosi pariwisata.

5.2 Kepala Seksi Pengawasan Dan Perizinan Usaha Pariwisata

Mempunyai tugas pokok yaitu menyiapkan bahan untuk pelaksanaan kebijakan

nasional dan provinsi dan penetapan kebijakan mengenai operasional perfilman dari

 proses pemberian perizinan usaha perfilman.

6.  Kepala Bidang Perencanaan

Mempunyai tugas pokok yaitu merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan

dan mengendalikan pelaksanaan tugas perencanaan , penyusunan program kerja,

 penyusunan rencana kerja, penyusunan anggaran, memverifikasi usulan rencana kerja

anggaran, pemantauan, pengendalian, evaluasi, pengolahan data, penyusunan laporan

akuntabilitas kinerja pemerintah.

6.1 Kepala Seksi Perencanaan, Program Dan Pengendalian

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 68/135

Mempunyai tugas pokok yaitu mempersiapkan program dan rencana kerja, kegiatan

tahunan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Strategis (Renstra) Dinas.

6.2 Kepala Seksi Pengumpulan Data, Pengelolaan dan Pelaporan

Mempunyai tugas pokok yaitu mengumpulkan bahan dalam rangka penyusunan

laporan atas pelaksanaan program kerja dan mengolah data dan bahan laporan atas

 pelaksanaan program kerja.

3.3 Gambaran Umum Objek Wisata

3.3.1. Gambaran Umum Objek Wisata Desa Budaya Lingga

Lingga adalah salah satu desa yang menjadi daerah tujuan wisata di Kabupaten

Karo Sumatera Utara yang terletak di ketinggian sekitar 1.200 m dari permukaan laut, lebih

kurang 15 km dari Brastagi dan 5 km dari

Kota Kabanjahe ibukota Kabupaten Karo. Lingga merupakan perkampungan Karoyang unik,

memiliki rumah-rumah adat yang diperkirakan berumur 250 tahun, tetapi kondisinya masih

kokoh. Rumah tersebut dihuni oleh 6-8 keluarga yang masih memiliki hubungan kekerabatan.

Rumah adat Karo ini tidak memiliki ruangan yang dipisahkan oleh pembatas berupa dinding

kayu atau lainnya.

Pada zaman dahulu Desa Lingga terbagi dalam beberapa sub desa yang disebut kesain,

kesain merupakan pembagian wilayah desa yang namanya disesuaikan dengan marga yang

menempati wilayah tersebut. Nama-nama kesain di Desa Lingga adalah : Kesain Rumah Jahe,

Kesain Rumah Bangun, Kesain Rumah Berteng, Kesain Rumah Julu, Kesain Rumah Mbelin,

Kesain Rumah Buah, Kesain Rumah Gara, Kesain Rumah Kencanen, Kesain Rumah Tualah,

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 69/135

semuanya merupakan kesain milik marga/ klan Sinulingga. Sedangkan untuk non Sinulingga

hanya terdiri dari tiga bagian yaitu: Kesain Rumah Manik, Kesain Rumah Tarigan, Kesain

Rumah Munte.

Pemakaian nama-nama kesain masih dipakai hingga saat ini oleh sebagian penduduk.

Saat ini seiring dengan pertumbuhan penduduk Desa Lingga telah terbagi dua ditinjau dari segi

wilayah dan juga penyebutan oleh penduduk setempat dan penduduk desa sekitar yaitu Lingga

Lama dan Lingga Baru, Lingga Lama atau sering juga disebut Desa Budaya Lingga adalah

wilayah desa yang awal, sedangkan Lingga Baru merupakan desa bentukan pemerintah untuk

merelokasi penduduk dan membentuk suatu bentuk perkampungan yang lebih tertata, awalnya

wilayah ini dibuat untuk merelokasi perumahan penduduk yang dikhawatirkan akan mengganggu

kelestarian dan ketradisionalan Lingga Lama sebagai sebuah Desa Budaya.

Desa Lingga memiliki bangunan tradisional seperti: rumah adat, jambur, geriten, lesung,

sapo page (sapo ganjang) dan museum karo. Geriten, digunakan sebagai tempat penyimpanan

kerangka jenazah keluarga atau nenek (leluhur) sang pemilik. Rumah adat karo mempunyai ciri

serta bentuk yang sangat khusus, didalamnya terdapat ruangan yang besar dan tidak mempunyai

kamar-kamar. Satu rumah dihuni 8 atau 10 keluarga. Rumah adat berupa rumah panggung,

tingginya kira-kira 2 meter dari tanah yang ditopang oleh tiang, umumnya berjumlah 16 buah

dari kayu ukuran besar. Kolong rumah sering dimanfaatkan sebagai tempat menyimpan kayu dan

sebagai kandang ternak. Rumah ini mempunyai dua buah pintu, satu menghadap ke barat dan

satu lagi menghadap ke sebelah timur. Di depan masing-masing pintu terdapat serambi, dibuat

dari bambu-bambu bulat (disebut ture). Ture ini digunakan untuk tempat bertenun, mengayam

tikar atau pekerjaan lainnya, pada malam hari ture atau serambi ini berfungsi sebagai tempat

naki-naki atau tempat perkenalan para pemuda dan pemudi untuk memadu kasih. Atap rumah

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 70/135

dibuat dari ijuk. Pada kedua ujung atapnya terdapat anyaman bambu berbentuk segitiga, disebut

ayo-ayo. Pada puncak ayo-ayo terdapat tanduk atau kepala kerbau dengan posisi menunduk ke

 bawah.

Rumah adat Karo dinamakan siwaluh jabu (waluh = delapan, jabu = keluarga/ bagian

utama rumah/ ruang utama). Bangunan berbentuk rumah panggung itu, pada waktu dulu kala

menjadi rumah tinggal masyarakat Karo. Tiang-tiang penyangga rumah panggung, dinding

rumah, dan beberapa bagian atas, semuanya terbuat dari kayu. Bagian semacam teras rumah -

 juga berbentuk panggung-, tangga naik ke dalam rumah, dan penyangga atap, terbuat dari

 bambu. Sedangkan atap rumah sendiri, semuanya menggunakan ijuk. Di bagian paling atas atap

rumah adat, kedua ujung atap masing-masing dilengkapi dengan dua tanduk kerbau. Tanduk itu

dipercaya penduduk sebagai penolak bala. Satu rumah ditinggali oleh lebih dari satu KK (kepala

keluarga), dalam satu ruangan besar. Dapur bagi masyarakat Karo juga mempunyai arti. Tungku

tempat menaruh alat memasak, terdiri atas lima buah batu. kelima batu menandakan adanya lima

marga dalam suku Karo yang mendiami Lingga, yakni Karo-Karo, Ginting, Sembiring, Tarigan,

dan Perangin-angin. 

Selain rumah siwaluh jabu, bangunan-bangunan tradisional Karo yang ada atau pernah

ada di Desa Lingga adalah kantur-kantur, sapo ganjang, griten, lesung, Museum Lingga . Rumah

adat-rumah adat ini menjadi pelengkap dari satu komunitas masyarakat Karo dahulu kala, seperti

 juga siwaluh jabu, semua bangunan ini berbentuk rumah panggung. Desa Lingga memiliki

 bangunan tradisional antara lain :

a.  Jambur

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 71/135

Gambar 3.2 : Jambur Desa Budaya Lingga

Bentuk bangunan ini mirip dengan rumah adat, tetapi jambur bukan merupakan bangunan

 berpanggung dan tidak berdinding. Digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi

masyarakat Karo dan juga sebagai tempat musyawarah, tempat mengadili orang-orang yang

melanggar perintah raja pada jaman dahulu, sebagai tempat mengadili orang-orang yang

melanggar aturan adat yang berlaku. Jambur juga merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda

selain sapo ganjang pada jaman dahulu.

 b.  Kantur-kantur

Kantur-kantur bisa dikatakan merupakan kantor Raja pada saat itu adalah gedung

 pertemuan antara Raja dengan pemuka-pemuka masyarakat Desa, untuk memecahkan berbagai

masalah,letaknya di sebelah timur dari "rumah raja". Bentuknya lebih jauh lebih kecil

dibandingkan siwaluh jabu.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 72/135

c.  Sapo Ganjang Atau Sapo Page(padi)

Gambar 3.3 : Sapo Ganjang

Sapo ganjang bentuknya hampir sama dengan kantur-kantur, tapi dalam ukuran sedikit

lebih kecil lagi. Bentuk Sapo Page adalah seperti rumah adat. Letaknya di halaman depan rumah

adat. Tiap-tiap Sapo Page milik dari beberapa jambu atas rumah adat. Sama dengan Geriten,

Sapo Page terdiri dari dua tingkat dan berdiri di atas tiang . Lantai bawah tidak berdinding.

Ruang ini digunakan untuk tempat duduk-duduk, beristirahat dan sebagai ruang tamu. Lantai

 bagian atas mempunyai dinding untuk menyimpan padi. Di samping adanya lumbung padi milik

 bersama yang berbentuk rumah, ada pula lumbung padi milik tiap-tiap keluarga. Lumbung ini

terbuat dari anyaman bambu, berbentuk silinder besar. Letaknya di bawah lantai tiap-tiap jambu

atau belakang rumah.

Pada saat ini geriten berfungsi juga sebagai taman bacaan bagi anak-anak yang berada di

Desa Budaya Lingga yang diprakarsai oleh komunitas Sinulingga dengan tujuan mengikis

kemiskinan intelektual dan membuat semangat anak-anak untuk belajar bersama.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 73/135

 

d.  Griten

Gambar 3.4 : Geriten

Geriten juga berbentuk seperti rumah adat, tetapi bentuknya jauh lebih kecil dan

mempunyai empat sisi. Geriten berdiri di atas tiang, mempunyai dua lantai. Lantai bawah tidak

 berdinding sedang lantai di atasnya berdinding. Di lantai yang bawah ini terdapat sebuah pintu.

Dan dari pintu inilah dimasukkan kerangka orang yang telah meninggal. Geriten berfungsi untuk

menyimpan kerangka atau tulang-tulang sanak keluarga pemilik griten yang telah meninggal di

 bagian atasnya sedangkan bagian bawah merupakan tempat duduk atau tempat berkumpul bagi

sebagian warga, terutama kaum muda. Griten ini merupakan tempat bertemunya

seorang pemuda dengan sang gadis untuk saling lebih mengenal antara satu dengan yang lainnya.

e. 

Lesung

Lesung adalah bangunan yang biasa digunakan oleh penduduk zaman dahulu untuk

menumbuk padi, dan juga menumbuk beras menjadi tepung karena pada zaman dahulu belum

ada mesin gilingan seperti saat ini. Bangunan Lesung merupakan suatu bangunan panggung yang

dipasangi dua buah kayu besar yang memanjang dari sisi utara sampai kesisi selatan bangunan,

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 74/135

dimana pada kedua sisi kayu tersebut telah dibuatkan lubang lesung dengan jarak yang

disesuaikan. Lesung ini dibuat dari kayu pengkih sejenis kayu keras, lesung tersebut mempunyai

tiga puluh empat buah lubang tempat menumbuk padi. Letak lubang ada yang berpasang-pasang

dan ada pula yang sebaris memanjang. Lesung ini terletak dalam sebuah bangunan berpanggung

yang tidak berdinding. Bangunan ini mempunyai enam buah tiang-tiang besar, tiga sebelah

kanan yang disebut binangun Pinem. Di sebelah atas terdapat tiga buah tiang yang membujur ke

 belakang tekang. Di antara tekang dan Binangun Pinem terdapat tiga lembar papan tebal sebagai

 penghubung supaya kuat Di atas tekang terdapat empat buah tiang yang disebut tula-tula, dan

sebuah tiang yang menjulang ke atas atap disebut tunjuk langit. Pada tunjuk langit ini terdapat

tiga buah tiang memalang dan lima buah yang sejajar dengan tekang yang disebut pamayong.

Antara tekang dengan binangun pinem terdapat kain putih, yang gunanya untuk menghormati

roh-roh penjaga rumah. Dan untuk penyangga tiang supaya jangan mudah ambruk apabila angin

topan datang, sehingga bangunan tidak mudah roboh.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 75/135

 

f.  Museum Lingga

Gambar 3.5 : Museum Lingga

Museum Lingga disebut Museum Karo Lingga, di tempat ini banyak disimpan benda-

 benda tradisional Karo seperti capah (piring kayu besar untuk sekeluarga), tungkat/ tongkat, alat-

alat musik dan lain sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 76/135

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 77/135

dengan cara pengasapan yang dilakukan penduduk yang tinggal didalamnya supaya tetap kering

dan terhindar dari rayap.26

 

Gambar 3.7 : Rumah Adat Belang Ayo

Keterangan : Rumah adat Belang Ayo yang lagi direnovasi.

Rumah adat Belang Ayo berisi 8 jabu/keluarga yang didirikan oleh Sinulingga Rumah

Jahe dan Anak Beruna pada tahun ± tahun 1862-an. Rumah adat Belayang Ayo sekarang pada

tahap direnovasi dan didanai oleh Walikota Zundert berkebangsaan Belanda dan rombongannya

yang pada tanggal 4 sampai 7 Maret 2008 berkunjung ke Kabupaten Karo27

. Tapi proses

renovasi rumah adat Belang Ayo terhambat karena keterbatasan dana dalam pembangunannya.

Pada saat ini jumlah pengunjung yang berkunjung ke Desa Budaya Lingga sudah mulai

 penurunan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu berkurangnya jumlah rumah adat sejak

26 Wawancara dengan penduduk rumah adat ‘Gerga’, Serlika br Sinulingga, Selasa 18 Februari 2014.

27 www.PariwisataKaro.blogspot.com di akses pada tanggal 14 Februari 2014 pukul 17.00 WIB. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 78/135

tahun 1980 dan sekarang hanya tinggal 2 buah rumah adat yang tersisa yaitu rumah adat Belang

Ayo dan rumah adat Gerga, selain itu bencana alam erupsi gunung Sinabung juga berpengaruh

dengan tingkat kunjungan wisatawan28

. Tapi saat ini kebanyakan dari bangunan-bangunan di atas

telah punah dan tidak bisa ditemukan lagi di Desa Lingga, yang tersisa hanya beberapa saja

antara lain 2 rumah siwaluh jabu yaitu rumah adat gerga dan rumah adat belayang ayo, griten,

sapo ganjang dan Museum Lingga yang dibangun paling belakangan.

3.3.2 

Gambaran Umum Objek Wisata Bukit Gundaling

Salah satu dari beberapa objek wisata yang melengkapi keindahan kota Berastagi adalah

Bukit Gundaling. Bukit Gundaling yang berjarak sekitar 2 kilometer dari pusat kota Berastagi

ini, berada diketinggian sekitar 1.575 meter dari permukaan laut. Bukit Gundaliang tersebut

menjadi salah satu tujuan bagi wisatawan yang mengunjungi Berastagi. Bukit tersebut banyak

ditumbuhi oleh pohon-pohon Pinus dan bunga-bungaan yang cantik terlihat indah. Apalagi

ketika berada dipuncaknya, sudah pasti pemandangan indah serta udara yang segar langsung

menjadi suguhan pertama bagi wisatawan.

Untuk menuju bukit Gundaling dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi,

atau kendaraan umum yang ada di Berastagi. Namun yang menjadi kendala adalah minimnya

 jumlah armada angkutan umum yang menuju puncak bukit tersebut. Untuk mensiasati kendala

ini, wisatawan dapat mencarter atau menyewa angkutan dari Berastagi29.

28 Wawancara dengan pemandu wisata Desa Budaya Lingga, Tersek Ginting, Selasa 18 Februari 2014.

29 Wawancara dengan pengunjung, Erika, Sabtu 22 Februari 2014 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 79/135

Gambar 3.8 : Bukit Gundaling

3.3.3  Gambaran Umum Objek Wisata Taman Mejuah-juah

Taman Mejuah-juah merupakan salah satu objek wisata yang ada di Kabupaten Karo

 berlokasi di pusat kota Berastagi dengan luas sekitar 6 hektar. Taman Mejuah-juah ditumbuhi

oleh pepohanan pinus dan bunga-bunga yang indah dan memiliki udara yang sejuk. Objek wisata

ini biasanya digunakan sebagai tempat rekreasi keluarga dan sebagai taman kota Berastagi.

Untuk menuju objek wisata Taman Mejuah-juah dapat ditempuh dengan menggunakan

kendaraan roda 2, kendaraan roda 4/ bus pariwsata ataupu kendaraan umum yang ada di

Berastagi.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 80/135

Gambar 3.9 : Taman Mejuah-juah

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 81/135

 

BAB IV

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan

mengevaluasi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam)

yaitu Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan) dan faktor eksternal (luar) yaitu, Opportunity

(peluang) dan Threats (ancaman). Analisis SWOT adalah analisis yang sering digunakan oleh

 para manajer untuk melakukan identifikasi terhadap isu strategis, analisis ini akan menghasilkan

informasi yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk menentukan strategi yang tepat

digunakan dalam mengembangkan daerah tujuan wisata di Kabupaten Karo.

Mengidentifikasi isu strategis tersebut diperlukan beberapa informasi yang

mengungkapkan fenomena lingkungan internal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Karo yang dapat digunakan sebagai identifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo. Untuk memperoleh hasil yang optimal

diperlukan juga faktor lingkungan eksternal yang digunakan sebagai alat identifikasi tentang

 peluang dan ancaman yang berpengaruh terhadap perkembangan objek wisata di Kabupaten

Karo.

Dalam penyajian data, terdapat tiga aspek utama yakni :

1. 

Situasi lingkungan internal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.

2.  Situasi eksternal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.

3.  Strategi yang dimiliki oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.

Ketiga hal tersebut merupakan pokok yang akan dijelaskan pada penyajian data yang

akan digunakan oleh penulis sebagai bahan acuan untuk melakukan analisis data.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 82/135

 

4.1 Lingkungan Internal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo 

Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam organisasi baik itu dari segi

sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), dan fasilitas yang dimiliki sebagai

 penunjang terhadap SDM dan SDA yang dimiliki Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Karo.

4.1.1. Sumber Daya Manusia

Ketersediaan sumber daya manusia dalam mengembangkan daerah tujuan wisata di

Kabupaten Karo merupakan hal terpenting karena perannya sebagai tim pelaksana, dan juga

sebagai orang yang berpotensi untuk pengambilan sebuah keputusan terhadap hal-hal yang

 bersifat urgen atau mendadak. Meskipun demikian perlu diketahui juga bahwa banyaknya jumlah

 pegawai di suatu organisasi tidak menjamin memberikan suatu pengaruh positif terhadap

implementasi dari sebuah strategi. Namun dilain sisi kurangnya jumlah pegawai di suatu

organisasi juga dapat menyebabkan terhambatnya sebuah rencana strategi yang telah disusun

untuk diimplementasikan di lapangan. Jadi dalam melaksanakan sebuah strategi diperlukan

sumber daya manusia yang cukup baik dalam hal kuantitas dan kualitas manusianya, yang biasa

di sebut juga dengan tenaga professional.

Tenaga professional diartikan bahwa tenaga-tenaga aparatur pemerintah pengelola

 pariwisata yang mampu membawa dan menggerakkan organisasi pariwisata dan masyarakat

dalam membangun sektor kepariwisataan dengan mengacu kepada visi pembangunan yang telah

ditetapkan. Sejauh ini SDM Aparatur Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo secara

keseluruhan terdiri dari 42 orang PNS.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 83/135

  Untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai SDM Aparatur Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo, maka peneliti akan menguraikan lebih detail lagi

informasi mengenai pegawai yang diuraikan melalui tabel dengan spesifikasi menurut jenis

kelamin dan golongan kerja pegawai. Melalui uraian data yang lebih spesifik tersebut diharapkan

akan memperoleh informasi bagaimana gambaran SDM yang dimiliki oleh kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.

Tabel 4.1

Klasifikasi SDM Menurut Persentase Jenis Kelamin

 No. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase

1. Laki-laki 23 54,8%

2. Perempuan 19 45,2%

Jumlah 42 100%

Sumber : Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian (data diolah) 2014

Tabel yang disajikan diatas menunjukkan bahwa SDM yang dimiliki oleh kantor Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo hampir seimbang antara pegawai yang berjenis

kelamin laki-laki atau sekitar 23 orang yang ditunjukkan dengan persentase 54,8 persen dengan

 pegawai yang berjenis kelamin perempuan atau sekitar 19 orang yang ditunjukkan dengan

 persentase 45,2 persen. Hal ini disebabkan karena setiap pegawai mampu mengelola dan

mengembangkan daerah tujuan wisata di Kabupaten Karo sesuai dengan bidang mereka masing-

masing.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 84/135

Tabel 4.2

Klasifikasi SDM Menurut Persentase Usia

 No. Usia (tahun) Jumlah (orang) Persentase

1. 30 3 7,1%

2. 32 4 9,5%

3. 35 1 2,4%

4. 36 4 9,5%

5. 37 2 4,8%

6. 38 1 2,4%

7. 39 1 2,4%

8. 41 1 2,4%

9. 42 1 2,4%

10. 43 1 2,4%

11. 45 2 4,8%

12. 46 3 7,1%

13. 47 2 4,8%

14. 48 4 9,5%

15. 49 2 4,8%

16. 50 1 2,4%

17. 52 1 2,4%

18. 53 2 4,8%

19. 54 1 2,4%

20. 55 2 4,8%

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 85/135

21. 56 2 4,8%

22. 57 1 2,4%

Jumlah 42 100%

Sumber : Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian (data diolah) 2014

Dari tampilan tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM pegawai yang dimiliki oleh

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo berdasarkan tingkat usia didominasi oleh

usia 32 tahun, 36 tahun dan 48 tahun yang masing-masing berjumlah 4 orang atau sekitar 9,5

 persen. Dengan demikian, SDM pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata berdasarkan tingkat

usia dapat disimpulkan memiliki usia rata-rata di atas 30 tahun.

Tabel 4.3

Klasifikasi SDM Menurut Persentase Tingkat Pendidikan

 No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase

1. S1 16 38,1%

2. D3 19 45,2%

3. SMA 7 16,7%

Jumlah 42 100%

Sumber : Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian (data diolah) 2014

Dari tampilan tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM pegawai yang dimiliki oleh Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo berdasarkan tingkat pendidikan S1 berjumlah 16

orang atau sekitar 38,1 persen, tingkat pendidikan D3 berjumlah 19 orang atau sekitar 45,2

 persen, dan pegawai dengan tingkat pendidikan SMA berjumlah 7 orang atau sekitar 16,7 persen.

Dari gambaran SDM menurut tingkat pendidikan dapat disimpulkan bahwa SDM pegawai yang

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 86/135

dimiliki oleh kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo didominasi dengan

 jumlah pegawai yang berpendidikan D3 sekitar 45,2 persen.

Dengan demikian SDM pegawai yang dimiliki oleh kantor Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Karo cukup memadai dalam mengelola dan mengembangkan objek wisata

Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling dan Desa Budaya Lingga serta daerah tujuan wisata

lainnya yang ada di Kabupaten Karo. Selain itu dapat mewujudkan kepariwisataan Karo sebagai

daerah tujuan wisata utama di Sumatera Utara sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.

4.1.2  Sarana dan Prasarana

Untuk mendukung kegiatan operasional sehari-hari dan meningkatkan kinerja pegawai

kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo secara efektif dan efisien, Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo menyediakan sarana dan prasarana sebagai fasilitas

 pendukung bagi para pengunjung dan bagi obyek wisata itu sendiri.

4.1.2.1  Sarana

Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat mencapai maksud dan

tujuan.

4.1.2.1.1. Sarana yang dimiliki oleh obyek wisata Taman Mejuah-juah yaitu :

a. 

Gapura dan tiketing

Gapura dan tiketing adalah gedung yang berfungsi sebagai tempat loket pengambilan

tiket masuk Taman Mejuah-juah.

 b.  Sarana Rekreasi

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 87/135

Sarana rekreasi adalah sarana berupa wahana-wahana permainan yang dapat

dimanfaatkan pengunjung untuk bermain dan menguji ketangkasan dan keberanian dan

 juga untuk hiburan. Di Taman Mejuah-juah terdapat 6 wahana permainan anak-anak

seperti kuda pusing, ayunan putar, jungkat-jungkit, perosotan, ayunan bulat, dan lain-lain.

c.  Panggung Hiburan

Panggung hiburan merupakan tempat yang digunakan untuk mengadakan atraksi budaya

dan kesenian daerah. Di taman Mejuah-juah ini memiliki 2 buah panggung hiburan.

d. 

Gedung Kesenian Karo

Gedung kesenian Karo merupakan tempat yang digunakan untuk mengadakan latihan

tarian-tarian Karo dan atraksi budaya serta kesenian daerah.

Gambar 4.1 : Gapura dan Tiketing

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 88/135

Keterangan : gapura dan tiketing merupakan loket pengambilan tiket masuk yang dilengkapi

dengan selembaran kertas yang ditempalkan di kaca loket mengenai informasi tarif masuk ke

obyek wisata Taman Mejuah-juah bagi pengunjung.

Gambar 4.2 : Panggung Hiburan

Keterangan : Panggung hiburan digunakan untuk atraksi budaya dan kesenian daerah (kiri) dan

 panggung hiburan biasanya digunakan untuk acara keagamaan (kanan).

Dari gambar di atas salah satu biasanya digunakan untuk acara keagamaan seperti busana

muslim dan lain sebagainya, karena kapasitas yang ditampung oleh panggung ini tidak terlalu

 besar, hanya memuat 1000 jumlah pengunjung saja30

Pada saat peneliti melakukan observasi, peneliti juga menemukan beberapa kejanggalan

seperti gedung kesenian yang berlumut dan tidak terawat, beberapa wahana permainan anak

30 Wawancara dengan petugas kebersihan objek wisata Taman Mejuah‐ juah, Dewo, Senin 17 Februari 2014. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 89/135

yang rusak dan dipenuhi sampah yang berserakan, dan kamar amndi bertaraf internasional yang

tidak terawat.

Gambar 4.3 : Gedung Kesenian Karo

Keterangan : Gedung kesenian Karo (kiri) dan kondisi didalam gedung kesenian Karo (kanan).

Pada saat ini gedung kesenian jarang sekali digunakan dan kondisi didalamnya juga

sudah mulai tidak terawat dengan kondisi dinding yang berlumut. Gedung kesenian Karo ini

hanya digunakan pada saat-saat tertentu saja, apabila akan ada acara yang dilaksanakan oleh

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo, maka gedung ini akan digunakan31

.

31 Wawancara dengan staf  Pembinaan Seni dan Kebudayaan, Ponda Eryono, 17 Februari 2014 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 90/135

Gambar 4.4 : Wahana Permainan Anak-Anak  

Keterangan :

kondisi wahana permainan anak-anak pasca hari Minggu 16 Februari 2014 yang masih dipenuhi

dengan sampah makanan dan minuman pengunjung.

Keterangan : Kondisi wahana permainan anak-anak yang rusak dan tidak dapat dipergunakan

lagi oleh pengunjung.

Pada gambar di atas terlihat begitu banyaknya sampah yang berserakan pasca liburan

Minggu, 16 Februari 2014 dan belum dibersihkan oleh petugas kebersihan objek wisata Taman

Mejuah-juah. Selain itu, beberapa wahana permainan anak yang mengalami kerusakan dan tidak

layak pakai lagi.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 91/135

 

4.1.2.1.2 Sarana yang dimiliki oleh obyek wisata Bukit Gundaling yaitu :

a.  Sapo Angin

Sapo angin ini selain sebagai bangunan ciri khas Karo juga berfungsi sebagai tempat

 berteduh dan tempat duduk bersantai untuk menikmati pemandaangan alam dari bukit

Gundaling.

 b.  Patung-patung ciri khas budaya Karo

Dibukit Gundaling dibangun beberapa patung. Dimana pengunjung juga dapat berphoto

dengan patung- patung ini, ada patung yang tunggal dan ada yang berpasangan. Di areal

 bukit gundaling juga disediakan areal berphoto dengan background Gunung Sinabung.

Gambar 4.5 : Patung ciri khas Budaya Karo dan Sapo Angin

Keterangan : Patung berpasangan dengan ciri khas adat Karo (kiri) dan kondisi sapo angin yang

sudah mengalami kerusakan (kanan).

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 92/135

4.1.2.1.3 Sarana yang dimiliki oleh obyek wisata Desa Budaya Lingga yaitu :

a.  Gapura

Gapura adalah suatu struktur yang merupakan pintu masuk atau gerbang ke suatu

kawasan.

Gambar 4.6 : Gapura Desa Budaya Lingga

4.1.2.2  Prasarana

Prasarana merupakan segala sesuatu yang menjadi penunjang terhadap tercapainya suatu

tujuan. Untuk menunjang tercapainya suatu tujuan dan melengkapi sarana obyek wisata

yang ada di Kabupaten Karo, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menyediakan

 prasarana sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 93/135

4.1.2.2.1. Prasarana yang dimiliki oleh obyek wisata Taman Mejuah-juah yaitu :

a.  Tempat Parkir

Tempat parkir merupakan lapangan kosong yang disediakan oleh Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata untuk menampung sejumlah kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4

maupun bus pariwisata.

 b.  Musholla

Musholla merupakan tempat ibadah bagi umat muslim untuk menunaikan sholat.

c. 

Kamar Mandi Umum

Kamar mandi umum merupakan tempat yang digunakan pengunjung untuk membuang

air. Di objek wisata Taman Mejuah-juah ini memiliki 2 kamar mandi umum.

d.  Rumah Makan

Rumah makan merupakan tempat yang dapat dimanfaatkan oleh pengujung untuk

mengisi perut ketika lapar. Di objek wisata Taman Mejuah-juah ini memiliki 1 rumah

makan.

e.  Toko Souvenir

Toko souvenir merupakan tempat bagi pengunjung untuk membeli oleh-oleh yang akan

di bawa pulang. Di objek wisata Taman Mejuah-juah ini memiliki 3 toko souvenir.

4.1.2.2.2. Prasarana yang dimiliki oleh obyek wisata Bukit Gundaling yaitu :

a.  Kamar Mandi Umum

Kamar mandi umum merupakan tempat yang digunakan pengunjung untuk membuang

air. Di objek wisata Bukit Gundaling ini memiliki 2 kamar mandi umum.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 94/135

 b.  Rumah Makan

Rumah makan merupakan tempat yang dapat dimanfaatkan oleh pengujung untuk

mengisi perut ketika lapar. Di objek wisata Bukit Gundaling ini memiliki 13 unit rumah

makan/lesehan.

c.  Tempat Parkir

Tempat parkir merupakan lapangan kosong yang disediakan oleh Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata untuk menampung sejumlah kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4.

d. 

Toko Souvenir

Toko souvenir merupakan tempat bagi pengunjung untuk membeli oleh-oleh yang akan

di bawa pulang. Di objek wisata Bukit Gundaling memiliki 22 kios toko penjual

souvenir.

4.1.2.2.3. Prasarana yang dimiliki oleh obyek wisata Desa Budaya Lingga yaitu :

a.  Kamar Mandi Umum

Kamar mandi umum merupakan tempat yang digunakan pengunjung untuk membuang

air. Di objek wisata Desa Budaya Lingga ini memiliki 1 kamar mandi umum.

 b.  Pusat Informasi Wisata

Pusat informasi wisata merupakan fasilitas pendukung yang berfungsi untuk memberikan

informasi mengenai objek wisata yang akan dikunjungi oleh wisatawan dan juga

wisatawan dapat mendapatkan informasi mengenai objek-objek yang ada di wilayah

tersebut.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 95/135

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 96/135

Keterangan : Kondisi kamar mandi umum bertaraf Internasional yang berada di objek wisata

Taman Mejuah-juah dengan kondisi yang tidak terawat.

Dari gambar di atas objek wisata Taman Mejuah-juah memiliki kamar mandi bertaraf

Internasional yang kondisinya sangat tidak terawat dengan baik. Kamar mandi bertaraf

Internasional digunakan pada saat-saat tertentu saja apabila akan ada acara yang dilaksanakan

oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo maka kamar mandi bertaraf Internasional ini

digunakan. Hal ini dikarenakan debit air yang digunakan untuk mengalirkannya kekamar mandi

tersebut cukup besar, sedangkan dana yang dimiliki oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Karo

terbatas, maka biasanya pengunjung menggunakan kamar mandi umum yang lain yang ada di

Taman Mejuah-juah tersebut32

.

Gambar 4.9 : Kamar mandi umum bertarif Internasional

32 Wawancara dengan petugas kebersihan objek wisata Taman Mejuah‐ juah, Dewo, 17 Februari 2014. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 97/135

Kamar mandi umum bertaraf Internasional yang berada di Desa Budaya Lingga pada

saat ini belum dapat digunakan karena baru selesai dibangun dan belum diresmikan oleh pihak

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.

Dengan kondisi tersebut pihak pengelola objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit

Gundaling dan Desa Budaya Lingga menyadari bahwa masih banyak yang harus dibenahi seperti

sarana dan prasarana untuk menunjang pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit

Gundaling, dan Desa Budaya Lingga agar dapat mendukung kenyamanan bagi wisatawan dalam

kunjungannya di destinasi wisata. Ada sedikit hambatan dalam pembangunan sarana dan

 prasarana tersebut karena keterbatasan dana dalam pembangunannya33

.

4.1.3  Kebersihan Lokasi

Kebersihan merupakan sebuah penilaian yang penting untuk sebuah obyek wisata.

Lingkungan yang bersih secara tidak langsung akan memberikan pengaruh positif terhadap

 psikis pengunjung untuk datang kembali, karena lingkungan bersih, nyaman dan indah

merupakan impian semua orang. Kebersihan Taman Mejuah-juah saat ini masih dirasakan

kurang bersih. Kurangnya kebersihan disebabkan oleh sampah-sampah yang terlihat berserakan

di lapangan, menjadikan tempat ini kurang indah dan nyaman, padahal fungsi Taman Mejuah-

 juah ini sebagai tempat rekreasi yang santai dan nyaman serta menghirup udara segar yang dapat

dirasakan oleh pengunjung. Rumput-rumput yang mulai tinggi, tangga-tangga jalan mulai

mengalami kerusakan serta bangku-bangku santai yang kotor di Taman Mejuah-juah ini

33 Wawancara dengan Kabid Perencanaan, Dra. Martiana Sitepu, Senin 17 Februari 2014. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 98/135

sehingga pengunjung tidak merasa nyaman untuk berkeliling menikmati indahnya bunga-bunga

yang ada di taman tersebut. Kurangnya tong sampah disetiap objek wisata juga menyebabkan

 para pengunjung membuang sampah sembarangan34

. Selain di objek wisata Taman Mejuah-juah,

hal yang sama juga terjadi di objek wisata Bukit Gundaling. Di objek wisata Bukit Gundaling

memiliki suatu perkumpulan yang dinamakan persatuan pedagang asongan, peramak-amak dan

 pedagang lainnya. Persatuan ini mempunyai tugas untuk menjaga kebersihan dan melestarikan

keindahan objek wisata untuk mendukung kenyamanan bagi wisatawan dalam mengunjungi

destinasi wisata35.

Kebersihan lokasi yang kurang memang disadari oleh pihak pengelola objek wisata

Taman Mejuah-juah dengan upaya meningkatkan kebersihan Taman Mejuah-juah sudah mulai

dilakukan dengan penambahan jumlah tong sampah pada setiap objek wisata termasuk Taman

Mejuah-juah ini. Tapi hal ini mengalami kendala, disebabkan karena tidak ada orang yang mau

 bertangggungjawab apabila tong sampah tersebut hilang, sebab baru beberapa bulan tong sampah

diganti oleh pihak pengelola objek wisata, kemudian tong sampah tersebut hilang. Kesadaran

masyarakat/pengunjung untuk menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya

masih kurang, sehingga masih banyak sampah yang berserakan36. Tenaga kerja untuk petugas

kebersihan pun masih kurang, di Taman Mejuah-juah ini hanya memiliki 2 petugas kebersihan.

Area yang luas dan rumput-rumput tumbuh tinggi dengan cepat merupakan kendala untuk

terciptanya lingkungan yang bersih, indah, nyaman, dan asri37.

34 Wawancara dengan pengunjung, Dedy Kurniawan, Minggu 16 Februari 2014. 

35 Wawancara dengan pedagang, K. Surbakti, Selasa 11 Februari 2014. 

36 Wawancara dengan Kabid Bina Obyek & Daya Tarik Wisata, Musa Ginting, SH, Senin 17 Februari 2014. 

37 Wawancara dengan petugas kebersihan objek wisata Taman Mejuah‐ juah, Dewo, Senin 17 Februari 2014. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 99/135

 

Gambar 4.10 : Tempat parkir kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4

Keterangan :

Kondisi tempat parkir yang mulai berlubang-lubang (kiri) dan kondisi tempat parkir yang kotor

oleh sampah-sampah (kanan) yang berada di objek wisata Taman Mejuah-juah.

Kondisi tempat parkir di Taman Mejuah-juah sudah mulai berlubang-lubang dan

apabila pengunjung datang berkunjung ke objek wisata ini maupun ke Pasar Buah Tradisional

Berastagi maka kondisi tempat parkir mulai seperti lautan sampah, hal ini disebabkan rendahnya

kesadaran pengunjung objek wisata untuk menjaga kebersihan.

Pemandangan diatas merupakan kurangnya kesadaran pengunjung untuk membuang

sampah pada tempatnya, padahal sudah disediakan tong sampah oleh petugas kebersihan.

Dengan keadaan tersebut tidak terlihat keindahan suatu objek wisata, dan sebagian masyarakat

dan pengunjung tidak merasa nyaman dengan keadaan banyaknya sampah yang berserakan.

Kondisi tempat parkir di objek wisata Taman Mejuah-juah hampir sama dengan kondisi yang

ada di objek wisata Bukit Gundaling yang mengalami kerusakan.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 100/135

Gambar 4.11: Tempat parkir kendaraan roda 2 dan kendaraan roda 4

Keterangan : Kondisi tempat parkir kendaraan roda 4 (kiri) dan kendaraan roda 2 (kanan) di

objek wisata Bukit Gundaling.

4.2 Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal adalah lingkungan luar organisasi ynag berada diluar dan tidak

dapat dikendalikan oleh organisasi, namun dapat mempengaruhi organisasi baik yang bersifat

 positif maupun negatif. Lingkungan eksternal bersifat kompleks dan selalu berubah dari waktu

ke waktu. Oleh sebab itu, diperlukan adaptasi dari organisasi terhadap lingkungannya agar

mampu bertahan dan bersaing.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 101/135

4.2.1.  Faktor Politik

Faktor politik yang dimaksud dalam hal ini adalah analisis terhadap kebijakan atau

 perubahan politik yang terjadi dan memberikan pengaruh terhadap organisasi dalam menjalankan

aktivitasnya, termasuk dalam hal perumusan strategi pengembangan daerah obyek wisata di

Kabupaten Karo. Faktor politik yang berpengaruh terhadap objek wisata di Kabupaten Karo

yaitu Undang-Undang 32 Tahun 2004 sebagai awal adanya otonomi daerah tentang pelimpahan

wewenang, yang kemudian disusul dengan keluarnya PP Nomor 38 Tahun 2007 yang mengatur

tentang Urusan Wajib dan Urusan Pilihan. Pada penyusunan urusan ini, Kabupaten Karo

mengembangkan tingkat kepariwisataan sebagai salah satu Urusan Pilihan yang nantinya

diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga merupakan beberapa

dari objek wisata di Kabupaten Karo yang di kelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang

memiliki daya tarik wisata tersendiri dari objek wisata lainnya di Kabupaten Karo. Keberhasilan

 perencanaan pembangunan nasional ditentukan oleh adanya kesinambungan dan keselarasan

antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Pusat (Presiden), Provinsi

(Gubernur), dan Daerah (Bupati/Walikota). Oleh sebab itu, sesuai dengan visi Pemerintah

Kabupaten Karo yaitu “ Terwujudnya masyarakat Karo yang makmur dan sejahtera berbasis

 pembangunan pertanian dan pariwisata yang berwawasan lingkungan” yang menempatkan

sektor pariwisata sebagai prioritas pembanguan kedua setelah pertanian dan industri yaitu :

‘Membangun dan meningkatkan kualitas daerah-daerah tujuan wisata yang tersebar di daerah

Kabupaten Karo yang mengakomodasi pasar wisatawan domestik’.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 102/135

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan politik yang dikeluarkan

tersebut dapat menjadi peluang bagi objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Karo untuk

 berkembang.

4.2.2  Faktor Ekonomi

Sejalan dengan keluarnya otonomi daerah, banyak daerah otonom yang menempatkan

sektor pariwisata sebagai sektor yang menjadi sektor untuk menghasilkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD). Dengan berkembangnya sektor pariwisata maka perekonomian masyarakat

sekitar objek wisata juga akan meningkat, khususnya pedagang yang memanfaatkan sektor

 pariwisata sebagai lahan untuk mencari penghasilan. Beberapa bulan belakangan ini jumlah

wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa

Budaya Lingga serta objek-objek wisata lainnya yang ada di Kabupaten Karo mengalami

 penurunan sejak bulan Maret 2013 akibat erupsi gunung Sinabung. Hal ini menyebabkan tingkat

 pendapatan pedagang di sekitar objek wisata juga mengalami penurunan drastis38

.

Banyaknya pedagang yang berjualan di sekitar objek wisata dan pada umumnya

 pedagang akan sibuk menawari barang dagangannya agar di beli oleh pengunjung. Sehingga

kenyamanan yang dirasakan pengunjung pun jadi berkurang. Selain itu, masih banyak pedagang

yang menetapkan harga dagangannya di atas rata-rata. Sifat pedagang yang demikian tidak

 jarang menyebabkan pengunjung akan membeli dan membawa makanan dan minumannya dari

luar objek wisata.

38 Wawancara dengan Kabid Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata, Piala Putera,SE, Senin 17 Februari 2014. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 103/135

4.2.3  Faktor Sosial Budaya

Faktor sosial budaya yang dimaksudkan disini diartikan sebagai analisis terhadap

keadaan sosial berupa fenomena-fenomena sosial yang terjadi di dalam masyarakat yang dapat

mempengaruhi terlaksananya aktivitas sebuah organisasi. Faktor sosial budaya merupakan salah

satu faktor yang dapat berubah dan terimitasi dengan pengaruh budaya-budaya yang di bawa

oleh para wisatawan. Dengan adanya faktor sosial dari budaya lain sikap dan perilaku

masyarakat setempatlah yang berubah dan meniru begitu saja perilaku wisatawan yang biasa

dilihat dalam kehidupan kesehariannya yang sering sekali berbeda dengan adat istiadat dan nilai-

nilai budaya setempat.

Oleh karena itu, pimpinan pengelola Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo

merumuskan visi sebagai berikut ‘mewujudkan Kabupaten Karo sebagai daerah tujuan wisata

utama, berwawasan lingkungan yang berlandasan nilai-nilai budaya Karo’. Dari penjelasan

tersebut kehidupan sosial budaya masyarakat Karo susah untuk terimitasi dengan pengaruh

 budaya yang dibawa oleh wisatawan, karena masyarakat Karo masi memegang teguh adat

istiadat yang mereka miliki39

.

4.3  Analisis SWOT

Berdasarkan analisis dan temuan isu strategi yang telah diuraikan diatas maka pada tahap

selanjutnya akan membahas mengenai apa yang menjadi kekuatan (strength) yang dimiliki objek

wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga untuk pengelolaannya,

dan kelemahan (weakness) yang dimiliki objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling,

39 Wawancara dengan Kabid Pembinaan Seni dan Kebudayaan, Teman Karo‐Karo,SE, Senin 17 Februari 2014. 

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 104/135

dan Desa Budaya Lingga yang dijadikan suatu faktor sulit berkembangnya objek wisata tersebut

ditinjau dari sisi internal Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.

Pengaruh eksternal dari organisasi dapat diidentifikasi dengan peluang (opportunity)

yang merupakan kesempatan-kesempatan yang diciptakan oleh dunia luar Dinas Kebudayaan

dan Pariwisata Kabupaten Karo untuk perkembangan objek wisata tersebut, dan ancaman

(threat) yaitu berupa persaingan-persaingan di lingkungan eksternal yang memungkinkan objek

wisata yang dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo sulit untuk

 berkembang dan maju bahkan hal buruk lainnya.

4.3.1 Faktor Internal

Faktor internal dalam bahasan ini akan membahas pendalaman mengenai sumber daya

yang dimiliki oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo dalam mengembangkan

daerah objek wisata Taman Mejuah-juah, Desa Budaya Lingga, dan Bukit Gundaling. Dari

analisis faktor internal ini akan diperoleh sebuah pemahaman kekuatan yang dimiliki oleh

masing-masing objek wisata yang di kelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Karo dapat dipergunakan sebagai objek wisata andalan untuk berkembang. Selain itu faktor

kelemahan juga dapat dianalisis sebagai informasi yang dapat dipertimbangkan dan bahkan

diperkecil sehingga nantinya kelemahan tersebut tidak menjadi sebuah penghalang objek wisata

tersebut dapat berkembang.

Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan

yang dimiliki objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 105/135

4.3.1.1 Kekuatan yang dimiliki objek wisata Taman Mejuah-juah

a.  Lokasi Taman Mejuah-juah yang begitu strategis artinya letak lokasi yang dimiliki objek

wisata Taman Mejuah-juah tepat berada di belakang kantor Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Karo, berada di pusat kota Berastagi yang jaraknya tidak jauh dari

Pasar Buah Tradisional Berastagi.

 b.  Luas wilayah objek wisata Taman Mejuah-juah sekitar 6 hektar merupakan wilayah yang

sangat baik untuk rekreasi keluarga.

c. 

Memiliki udara yang sejuk dan segar, dan tempat ini ditumbuhi oleh tanaman pepohonan

dan bunga-bungaan yang indah sehingga memberikan kesan kenyamanan bagi para

 pengunjung.

d.  Harga tiket yang terjangkau oleh setiap kalangan masyarakat yang ingin masuk ke dalam

Taman Mejuah-juah tersebut, dengan harga tiket sebesar Rp 4.000,00 untuk dewasa dan

Rp 2.000,00 untuk anak-anak.

4.3.1.2 Kelemahan yang dimiliki objek wisata Taman Mejuah-juah

a.  Objek wisata yang tepat berada di belakang kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Karo ini seharusnya langsung mendapat perhatian khusus untuk

 perkembangannnya, karena dilihat dari segi sarana dan prasarananya yang masih kurang

memadai dan tidak terawat dengan baik seperti gedung kesenian dan kamar mandi

 bertaraf internasional serta tangga-tangga jalan yang rusak dan bangku-bangku santai

yang kotor, lampu-lampu taman yang rusak dan pecah.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 106/135

 b.  Kebersihan objek wisata Taman Mejuah-juah jauh dari harapan, terbukti dengan

 banyaknya sampah yang masih berserakan dan rumput-rumput yang tinggi sehingga

menyebabkan kurangnya kenyaman suasana Taman Mejuah-juah.

c.  Tingkat promosi yang masih kurang, sehingga pada umumnya wisatawan yang

 berkunjung ke kota Berastagi tidak mengetahui adanya Taman Mejuah-juah ini dan

wisatawan hanya mengunjungi objek wisata Bukit Gundaling dan berbelanja di Pasar

Buah Tradisional Berastagi.

4.3.1.3 Kekuatan yang dimiliki objek wisata Bukit Gundaling

a.  Lokasi objek wisata Bukit Gundaling yang begitu strategis dengan jarak tempuh 2 km

dari pusat kota Berastagi.

 b.  Memiliki keindahan dan panorama alam yang menakjubkan. Dari Bukit Gundaling

terlihat panorama kota Berastagi, Gunung Sinabung, dan Gunung Sibayak.

c.  Objek wisata Bukit Gundaling ditumbuhi oleh pepohonan dan bunga-bungaan yang

indah, sehingga memiliki udara yang sejuk.

4.3.1.4 Kelemahan yang dimiliki objek wisata Bukit Gundaling

a.  Sarana dan prasarana yang disediakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata masih

kurang memadai seperti banyak taman-taman bunga yang rusak, lampu penerangan Bukit

Gundaling yang rusak, kamar mandi umum yang tidak terawat dengan baik, bunga-bunga

dan tanaman lainnya pada rusak dan tidak terawat dengan baik.

 b.  Pedagang menjual barang dagangannya dengan harga yang tidak wajar.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 107/135

c.  Kurangnya kesadaran masyarakat/pengunjung dalam menjaga keindahan dan

kenyamanan objek wisata.

4.3.1.5 Kekuatan yang dimiliki objek wisata Desa Budaya Lingga

a.  Lokasi objek wisata Desa Budaya Lingga yang strategis dan tidak terlalu jauh dari

ibukota Kabanjahe dengan jarak tempuh 5 km, sedangkan dari pusat kota Berastagi ke

objek wisata ini berjarak 15 km yang dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan

roda, kendaraan roda 4 maupun bus pariwisata, dan angkutan umum.

 b.  Objek wisata Desa Budaya Lingga merupakan situs sejarah yang paling penting yang

dimiliki oleh masyarakat Karo dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.

c.  Objek wisata Desa Budaya Lingga terdapat bangunan rumah tradisional masyarakat Karo

 berusia 250 tahun yang dikenal dengan ‘Rumah Siwaluh Jabu’ yang dihuni oleh 8 kepala

keluarga yang hidup berdampingan dengan keadaaan damai dan tentram.

d.  Selain rumah adat Siwaluh Jabu, di Desa Budaya Lingga juga terdapat beberapa

 peninggalan sejarah lainnya seperti Jambur, Geriten, Sapo Ganjang dan Museum Lingga.

e.  Memiliki arsitektur yang bagus serta bahan-bahan bangunan yang kuat dan pembuatan

rumah adat tanpa menggunakan paku sedikitpun.

4.3.1.6 

Kelemahan yang dimiliki objek wisata Desa Budaya Lingga

a.  Jarak tempuh yang lumayan jauh dari pusat kota Berastagi.

 b.  Rendahnya kesadaran masyarakat setempat objek wisata bahwa desa mereka merupakan

suatu daya tarik wisata sehingga masyarakat setempat lebih dominan kepada pertanian,

daripada menguatkan dan melestarikan kebudayaan mereka.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 108/135

c.  Tingkat promosi yang masih rendah, sehingga pada umumnya wisatawan yang

 berkunjung ke kota Berastagi tidak mengetahui adanya objek wisata Desa Budaya Lingga

dan wisatawan hanya mengunjungi objek wisata Bukit Gundaling dan berbelanja di Pasar

Buah Tradisional Berastagi.

d.  Kurangnya minat masyarakat sekitar dan wisawatan domestik untuk mengunjungi objek

wisata mengenai situs peninggalan sejarah. Hanya wisatawan dari Eropa dan Amerika

yang tertarik dengan objek wisata Desa Budaya Lingga dan situs peninggalan sejarah

lainnya di Kabupaten Karo, dan beberapa wisatawan domestik yang tertarik dengan

objek wisata ini.

e.  Kurangnya kesadaran masyarakat karena tidak menjaga barang berharga mereka dan

merawat rumah adat tersebut dengan baik.

4.3.2  Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan bagian sisi lain dari faktor internal yang juga dapat

memberikan sebuah kesempatan dan bahkan ancaman yang dapat menghambat perkembangan

objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga. Adapun peluang

(oppourtunity) dan ancaman (threat) dapat dilihat seperti diuraikan dibawah ini.

4.3.2.1 

Peluang yang dimiliki objek wisata Taman Mejuah-juah

a.  Ditinjau dari segi politik dan ekonomi objek wisata Taman Mejuah-juah merupakan

objek wisata yang di kelola oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata dan dapat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

 b.  Memiliki udara yang sejuk dan tempat rekreasi yang nyaman bagi keluarga.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 109/135

c.  Lokasi yang strategis dan berada di pusat kota Berastagi.

d.  Dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar objek

wisata Taman Mejuah-juah.

4.3.2.2 Ancaman yang dimiliki objek wisata Taman Mejuah-juah

a.  Adanya objek wisata yang tidak begitu jauh dari Taman Mejuah-juah sehingga menjadi

 pesaing.

 b. 

Adanya masyarakat yang bertindak krimal apabila diadakannya pertunjukan pesta budaya

dan konser band, sehinggga keamanan dan ketertiban kurang baik.

c.  Rendahnya rasa cinta masyarakat terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan di

sekitar Taman Mejuah-juah.

d.  Terjadinya bencana alam seperti erupsi gunung Sinabung pada tahun 2010 dan 2013

sehingga mempengaruhi keamanan untuk berwisata ke Kabupaten Karo.

4.3.2.3 Peluang yang dimiliki objek wisata Bukit Gundaling

a.  Ditinjau dari segi politik dan ekonomi objek wisata Bukit Gundaling merupakan objek

wisata yang di kelola oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

dan dapat menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

 b. 

Dapat meningkatkan pendapatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat sekitar objek

wisata Bukit Gundaling.

c.  Memiliki udara yang begitu sejuk karena berada di puncak Bukit Gundaling.

d.  Dari segi sosial masyarakat di sekitar Bukit Gundaling bisa diajak bekerjasama untuk

 perkembangan objek wisata Bukit Gundaling yang artinya masyarakat sekitar juga

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 110/135

menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan objek wisata Bukit Gundaling yang biasa

disebut dengan perkumpulan pedagang asongan, amak dan pedagang lainnya.

4.3.2.4 Ancaman yang dimiliki objek wisata Bukit Gundaling

a.  Adanya tempat rekreasi baru yang tidak jauh dari Bukit Gundaling yang menjadi pesaing.

 b.  Pedagang yang tidak tertib dalam mendagangkan jualannya.

c.  Terjadinya bencana alam seperti erupsi gunung Sinabung pada tahun 2010 dan 2013

sehingga mempengaruhi keamanan untuk berwisata ke Kabupaten Karo.

4.3.2.5. Peluang yang dimiliki objek wisata Desa Budaya Lingga 

a.  Desa Budaya Lingga merupakan objek wisata tentang situs peninggalan sejarah yang

dimiliki oleh masyarakat Karo.

 b.  Adanya pihak asing yang memberikan modal dalam perawatan dan melestarikan objek

wisata Desa Budaya Lingga.

4.3.2.6. Ancaman yang dimiliki objek wisata Desa Budaya Lingga

a.  Rendahnya kesadaran masyarakat setempat objek wisata bahwa desa mereka merupakan

suatu daya tarik wisata sehingga masyarakat setempat lebih dominan kepada pertanian,

daripada menguatkan dan melestarikan kebudayaan mereka.

 b.  Kurangnya minat masyarakat sekitar dan wisawatan domestik untuk mengunjungi objek

wisata mengenai situs peninggalan sejarah.

c.  Kurangnya kesadaran masyarakat karena tidak menjaga barang berharga mereka dan

merawat rumah adat tersebut dengan baik.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 111/135

d.  Terjadinya bencana alam seperti erupsi gunung Sinabung pada tahun 2010 dan 2013

sehingga mempengaruhi keamanan untuk berwisata ke

Kabupaten Karo.

4.4  Matriks SWOT dan Identifikasi Isu

Matriks SWOT digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi strategi apa yang akan

diambil kedepannya dengan menggabungkan analisis dari faktoe internal (kekuatan dan

kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang pada akhirnya strategi tersebut dapat

dipergunakan oleh organisasi untuk pengembangan organisasi dan bahkan sebagai dasar untuk

 pengambilan keputusan dalam organisasi.

Visualisasi gambar di bawah ini akan menampilkan hasil dari teknik analisis SWOT yang

dianalisis berdasarkan lingkungan internal yakni berupa kekuatan dan kelemahan serta

lingkungan eksternal yakni berupa peluang dan ancaman dalam pengembangan objek wisata

Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 112/135

Hasil dari teknik analisis SWOT yang dianalisis berdasarkan lingkungan internal yakni

kekuatan dan kelemahan serta lingkungan eksternal yakni peluang dan ancaman dalam

pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah. 

Tabel 4.2 : Matriks SWOT Pengembangan Objek Wisata Taman Mejuah-juah

Internal

Ekternal 

Kekuatan (S)

a.  Lokasi Taman

Mejuah-juah yang

 begitu strategis artinyaletak lokasi yang

dimiliki objek wisata

Taman Mejuah-juahtepat berada di

 belakang kantor Dinas

Kebudayaan danPariwisata Kabupaten

Karo, berada di pusat

kota Berastagi yang

 jaraknya tidak jauhdari Pasar Buah

Tradisional Berastagi.

 b.  Luas wilayah objek

wisata TamanMejuah-juah sekitar 6

hektar merupakanwilayah yang sangat

 baik untuk rekreasi

keluarga.

c.  Memiliki udara yangsejuk dan segar, dan

tempat ini ditumbuhi

oleh tanaman pepohonan dan bunga-

 bungaan yang indahsehingga memberikankesan kenyamanan

 bagi para pengunjung.

d.  Harga tiket yangterjangkau oleh setiap

kalangan masyarakatyang ingin masuk ke

dalam Taman Mejuah-

 juah tersebut, dengan

Kelemahan (W)

a.  Objek wisata yang

tepat berada di

 belakang kantor DinasKebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten

Karo ini seharusnyalangsung mendapat

 perhatian khusus untuk

 perkembangannnya,karena dilihat dari segi

sarana dan

 prasarananya yang

masih kurang memadaidan tidak terawat

dengan baik seperti

gedung kesenian dan

kamar mandi bertarafinternasional serta

tangga-tangga jalanyang rusak dan

 bangku-bangku santai

yang kotor, lampu-

lampu taman yangrusak dan pecah.

 b.  Kebersihan objek

wisata Taman Mejuah- juah jauh dari harapan,

terbukti dengan banyaknya sampahyang masih berserakan

dan rumput-rumput

yang tinggi sehinggamenyebabkan

kurangnyakenyamanan suasana

Taman Mejuah-juah.

c.  Tingkat promosi yang

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 113/135

harga tiket sebesar Rp

4.000,00 untukdewasa dan Rp

2.000,00 untuk anak-

anak.

masih kurang, sehingga

 pada umumnyawisatawan yang

 berkunjung ke kota

Berastagi tidakmengetahui adanya

Taman Mejuah-juah ini

dan wisatawan hanya

mengunjungi objekwisata Bukit

Gundaling dan

 berbelanja di PasarBuah Tradisional

Berastagi.

Peluang (O)

a.  Ditinjau dari segi

 politik dan ekonomi

objek wisata Taman

Mejuah-juahmerupakan objek

wisata yang di

kelola oleh

Pemerintah Daerahmelalui Dinas

Kebudayaan danPariwisata dan dapat

menghasilkanPendapatan Asli

Daerah (PAD).

 b.  Memiliki udarayang sejuk dan

tempat rekreasi

yang nyaman bagikeluarga.

c.  Lokasi yang

strategis dan beradadi pusat kotaBerastagi.

d.  Dapat

meningkatkan

 pendapatanekonomi dan

kesejahteraan

masyarakat sekitar

objek wisata Taman

Strategi (SO)

Menggunakan kekuatan

untuk menangkap

kesempatan.

a.  Pengelolaan lahanyang seluas 6 hektar

dengan maksimal

dapat menjadikan

konsep taman kotayang indah dan

nyaman bagimasyarakat sekitar

objek wisata dan pengunjung.

 b.  Pelestarian lingkungan

yang asri sebagaitempat berkumpul dan

rekreasi keluarga.

Strategi (WO)

Mengatasi kelemahan

dengan mengambil

kesempatan.

a.  Melakukan pendekatan

dengan masyarakat

sekitar objek wisatadan pengunjung supaya

dapat menjalankan

 pengembangan Taman

Mejuah-juah denganoptimal.

 b.  Melakukan

 penambahan tongsampah dan juga

menghimbau

 pengunjung untuk

membuang sampah pada tempatnya.

c.  Berkerjasama dengan

 pihak luar untuk

meningkatkan pendapatan Taman

Mejuah-juah.

d.  Memperbaiki dan

merawat sarana dan prasarana yang ada dan

menambah sarana dan

 prasarana yang belumada.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 114/135

Mejuah-juah.

Ancaman (T)

a. 

Adanya objek

wisata yang tidak

 begitu jauh dariTaman Mejuah-juah

sehingga menjadi

 pesaing. b.  Adanya masyarakat

yang bertindakkrimal apabila

diadakannya

 pertunjukan pesta

 budaya dan konser band, sehinggga

keamanan dan

ketertiban kurang

 baik.c.  Rendahnya rasa

cinta masyarakat

terhadap kebersihandan kelestarian

lingkungan disekitar

Taman Mejuah-

 juah.d.  Terjadinya bencana

alam seperti erupsigunung Sinabung

 pada tahun 2010

dan 2013 sehingga

mempengaruhi

keamanan untuk berwisata ke

Kabupaten Karo.

Strategi (ST)

Menggunakan kekuatan

untuk menghindari

ancaman.

a.  Memodernisasiwahana permainan

sehingga mampu bersaing dengan

tempat wisata lainnya.

 b.  Melibatkanmasyarakat sekitar

dalam melestarikan

dan mengembangkan,

serta menjagakeamanan dan

ketertiban objek wisata

Taman Mejuah-juah.

Strategi (WT)

Meminimalkan kelemahan

dengan menghindari

ancaman.

a.  Meningkatkan promosiTaman Mejuah-juah

 baik melalui media

cetak maupun mediaelektronik.

 b.  Memodernisasi wahana

 permainan sehinggadapat bersaing dengan

tempat wisata lainnya.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 115/135

Hasil dari teknik analisis SWOT yang dianalisis berdasarkan lingkungan internal yakni

kekuatan dan kelemahan serta lingkungan eksternal yakni peluang dan ancaman dalam

pengembangan objek wisata Bukit Gundaling. 

Tabel 4.3 : Matriks SWOT Pengembangan Objek Wisata Bukit Gundaling

Internal

Ekternal

Kekuatan (S)

a.  Lokasi objek

wisata Bukit

Gundaling yang begitu strategis

dengan jarak

tempuh 2 km dari pusat kota

Berastagi.

 b.  Memilikikeindahan dan

 panorama alam

yang menakjubkan.

Dari BukitGundaling terlihat

 panorama kota

Berastagi, Gunung

Sinabung, danGunung Sibayak.

c.  Objek wisata BukitGundaling

ditumbuhi oleh

 pepohonan dan

 bunga-bungaanyang indah,

sehingga memiliki

udara yang sejuk.

Kelemahan (W)

a.  Sarana dan prasarana

yang disediakan oleh

Dinas Kebudayaandan Pariwisata masih

kurang memadai

seperti banyak taman-taman bunga yang

rusak, lampu

 penerangan BukitGundaling yang

rusak, kamar mandi

umum yang tidak

terawat dengan baik, bunga-bunga dan

tanaman lainnya pada

rusak dan tidak

terawat dengan baik. b.  Adanya pedagang

yang menjualdagangannya dengan

harga yang tidak

wajar.

c.  Kurangnya kesadaranmasyarakat dalam

menjaga keindahan

dan kenyamananobjek wisata.

d. 

Kebersihan objekwisata BukitGundaling jauh dari

harapan, terbukti

dengan banyaknyasampah yang masih

 berserakan sehinggamenyebabkan

kurangnya

kenyamanan suasana

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 116/135

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 117/135

masyarakat di sekitar

Bukit Gundaling bisa diajak

 bekerjasama untuk

 perkembangan objek

wisata BukitGundaling yang

artinya masyarakat

sekitar juga menjaga

kebersihan dan

kelestarianlingkungan objek

wisata Bukit

Gundaling yang

 biasa disebut dengan perkumpulan

 pedagang asongan,amak dan pedagang

lainnya.

Gundaling.

Ancaman (T)

a.  Adanya tempat

rekreasi baru yangtidak jauh dari Bukit

Gundaling yang

menjadi pesaing. b.  Pedagang yang tidak

tertib dalam

mendagangkan

 jualannya.

c.  Terjadinya bencanaalam seperti erupsi

gunung Sinabung

 pada tahun 2010 dan2013 sehingga

mempengaruhi

keamanan untuk berwisata keKabupaten Karo.

Strategi (ST)

Menggunakan kekuatan

untuk menghindari

ancaman.

a.  Pelestarian

lingkungan yangasri sebagai tempat

 berkumpul danrekreasi keluarga.

 b.  Mensosialisasikan

kepada pedagang

agar menjual

 barangdagangannya

dengan harga yang

wajar.

c. 

Menjaga danmerawat objek

wisata Bukit

Gundaling dengan

 baik danmenambah

tanaman

 pepohonan dan bunga-bungaan

yang indah.

Strategi (WT)

Meminimalkan kelemahan

dengan menghindari

ancaman.

a.  Meningkatkan

 promosi BukitGundaling baik

melalui media cetakmaupun media

elektronik.

 b.  Mensosialisasikankepada pedagang agar

menjual barang

dagangannya dengan

harga yang wajar.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 118/135

 

Hasil dari teknik analisis SWOT yang dianalisis berdasarkan lingkungan internal yakni

kekuatan dan kelemahan serta lingkungan eksternal yakni peluang dan ancaman dalam

pengembangan objek wisata Desa Budaya Lingga. 

Tabel 4.4 : Matriks SWOT Pengembangan Objek Wisata Desa Budaya Lingga

Internal

Kekuatan (S)

a.  Lokasi objek wisata DesaBudaya Lingga yang

strategis dan tidak terlalu

 jauh dari ibukotaKabanjahe dengan jarak

tempuh 5 km, sedangkan

dari pusat kota Berastagike objek wisata ini

 berjarak 15 km yang

dapat ditempuh denganmenggunakan kendaraan

roda, kendaraan roda 4maupun bus pariwisata,

dan angkutan umum.

 b.  Objek wisata DesaBudaya Lingga

merupakan situs sejarah

yang paling penting yangdimiliki oleh masyarakat

Karo dan Dinas

Kebudayaan danPariwisata Kabupaten

Karo.

c.  Objek wisata Desa

Budaya Lingga terdapat bangunan rumah

tradisional masyarakat

Karo berusia 250 tahunyang dikenal dengan

‘Rumah Siwaluh Jabu’

Kelemahan (W)

a.  Jarak tempuh yanglumayan jauh dari pusat

kota Berastagi.

 b.  Rendahnya kesadaranmasyarakat setempat

objek wisata bahwa

desa mereka merupakansuatu daya tarik wisata

sehingga masyarakat

setempat lebih dominankepada pertanian,

daripada menguatkandan melestarikan

kebudayaan mereka.

c.  Tingkat promosi yangmasih rendah, sehingga

 pada umumnya

wisatawan yang berkunjung ke kota

Berastagi tidak

mengetahui adanyaobjek wisata Desa

Budaya Lingga dan

wisatawan hanya

mengunjungi objekwisata Bukit Gundaling

dan berbelanja di Pasar

Buah TradisionalBerastagi.

d.  Kurangnya minat

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 119/135

 

Ekternal

yang dihuni oleh 8 kepala

keluarga yang hidup berdampingan dengan

keadaaan damai dan

tentram.d.  Selain rumah adat

Siwaluh Jabu, di Desa

Budaya Lingga juga

terdapat beberapa peninggalan sejarah

lainnya seperti Jambur,

Geriten, Sapo Ganjangdan Museum Lingga.

e.  Memiliki arsitektur yang

 bagus serta bahan-bahan bangunan yang kuat dan

 pembuatan rumah adat

tanpa menggunakan pakusedikitpun.

masyarakat sekitar dan

wisawatan domestikuntuk mengunjungi

objek wisata mengenai

situs peninggalansejarah. Hanya

wisatawan dari Eropa

dan Amerika yang

tertarik dengan objekwisata Desa Budaya

Lingga dan situs

 peninggalan sejarahlainnya di Kabupaten

Karo, dan beberapa

wisatawan domestikyang tertarik dengan

objek wisata ini.

e.  Kurangnya kesadaranmasyarakat karena tidak

menjaga barang

 berharga mereka dan

merawat rumah adattersebut dengan baik.

Peluang (O)a.  Desa Budaya

Lingga merupakan

objek wisata

tentang situs peninggalan

sejarah yang

dimiliki oleh

masyarakat Karo. b.  Adanya pihak

asing yang

memberikan modaldalam perawatandan melestarikan

objek wisata Desa

Budaya Lingga.

Strategi (SO)Menggunakan kekuatan untuk

menangkap kesempatan.

a.  Melestarikan dan

merawat rumah adat Karo

dan peninggalan sejarahKaro lainnya dengan baik

dan melibatkan

masyarakat dalammengembangkan Desa

Budaya Lingga.

 b. 

Menjalin kerjasamadengan pihak luar dalam perawatan objek tersebut.

Strategi (WO)Mengatasi kelemahan dengan

mengambil kesempatan.

a.  Mensosialisakan kepadamasyarakat setempat

agar merawat dan

melestarikan Desa

Budaya Lingga dansupaya dapat

menjalankan

 pengembangan objek

wisata dengan optimal.

Ancaman (T)

e.  Rendahnyakesadaran

masyarakat

Strategi (ST)

Menggunakan kekuatan untuk

menghindari ancaman.

a.  Mensosialisakan kepada

Strategi (WT)

Meminimalkan kelemahan

dengan menghindari

ancaman.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 120/135

setempat objek

wisata bahwa desamereka merupakan

suatu daya tarik

wisata sehinggamasyarakat

setempat lebih

dominan kepada

 pertanian, daripadamenguatkan dan

melestarikan

kebudayaanmereka.

f.  Kurangnya minat

masyarakat sekitardan wisawatan

domestik untuk

mengunjungiobjek wisata

mengenai situs

 peninggalan

sejarah.g.  Kurangnya

kesadaran

masyarakat karena

tidak menjaga barang berharga

mereka danmerawat rumah

adat tersebut

dengan baik.

h.  Terjadinya bencana alam

seperti erupsi

gunung Sinabung pada tahun 2010

dan 2013.

masyarakat setempat agar

merawat dan melestarikanDesa Budaya Lingga dan

supaya dapat

menjalankan

 pengembangan objekwisata dengan optimal.

a.  Meningkatkan Promosi

Desa Budaya Lingga

 baik secara media cetak

maupun mediaelektronik.

 b.  Mensosialisakan kepada

masyarakat setempatagar merawat dan

melestarikan Desa

Budaya Lingga dan

supaya dapatmenjalankan

 pengembangan objek

wisata dengan optimal.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 121/135

 

Setelah melakukan analisis dengan menggunakan analisis matriks SWOT maka diperoleh

isu-isu strategis yang berasal dari kombinasi antara faktor internal dan eksternal dari organisasi.

Adapun isu-isu strategis ini merupakan kondisi yang harus diperhatikan kedepannya sebagai

langkah untuk pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa

Budaya Lingga. Isu-isu strategis yang ditemukan dari hasil analisis dengan matriks SWOT pada

objek wisata Taman Mejuah-juah adalah sebagai berikut :

1.  Pengelolaan lahan yang seluas 6 hektar dengan maksimal dapat menjadikan konsep

taman kota yang indah dan nyaman bagi masyarakat sekitar objek wisata dan

 pengunjung. Dengan lahan seluas 6 hektar dapat dijadikan sebagai tempat untuk

menanam pepohonan dan bunga-bunga yang indah serta memperbaiki dan menambah

wahana permainan. Selain itu hal ini dapat mengurangi lahan kosong yang tidak diurus

oleh pengelola Taman Mejuah-juah.

2.  Pelestarian lingkungan yang asri sebagai tempat berkumpul dan rekreasi keluarga.

Pelestarian lingkungan yang bersih bebas dari sampah untuk taman dan bangku-bangku

santai lainnya. Kebersihan Taman Mejuah-juah memang kurang dianggap cukup oleh

 pengunjung Taman Mejuah-juah, oleh sebab itu, pihak pengelola Taman Mejuah-juah

 perlu mengadakan penambahan jumlah tong sampah dan menghimbau kepada para

 pengunjung agar menjaga kebersihan lingkungan objek wisata dan membuang sampah

 pada tempatnya. Selain itu, perlu juga ditambahkan tanaman pepohonan dan bunga-bunga

yang indah di taman yang bunga-bunganya sudah mengalami kerusakan. Dengan

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 122/135

demikian, objek wisata Taman Mejuah-juah akan terbantu untuk kebersihan

lingkungannya dan masyarakat sekitar objek wisata dan pengunjung pun akan merasa

nyaman berada dilingkungan Taman Mejuah-juah.

3.  Memodernisasi wahana permainan sehingga mampu bersaing dengan tempat wisata

lainnya. Jaman sudah berubah maka otomatis minat masyarakat untuk sesuatu hal juga

 berubah. Sama halnya dengan wahana permainan yang ada di Taman Mejuah-juah

hendaknya diperbaiki dan di tambah wahana yang baru sesuai dengan selera masyarakat

sekarang ini. Sebenarnya Taman Mejuah-juah memiliki sumber daya yang belum

dimanfaatkan dengan baik selama ini, namun memiliki potensi yang cukup baik untuk

menciptakan wahana baru seperti flying foks. Dengan adanya modernisasi wahana

 permainan maka objek wisata Taman Mejuah-juah dapat menjadi pilihan masyarakat

untuk melakukan rekreasi yang memacu adrenalin.

4.  Meningkatkan promosi Taman Mejuah-juah baik melalui media cetak maupun media

elektronik. Peningkatan promosi objek wisata Taman Mejuah-juah akan meningkatkan

 penyebarluasan informasi Taman Mejuah-juah kepada masyarakat luas. Dengan adanya

 penyebarluasan informasi tersebut maka pengunjung akan tertarik untuk mengunjungi

objek wisata Taman Mejuah-juah. Dengan demikian, jumlah pengunjung akan terus

meningkat.

5. 

Melakukan pendekatan dan melibatkan masyarakat sekitar objek wisata dan pengunjung

dalam pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah. Masyarakat. Karena masyarakat

sekitar objek wisata dan pengunjung merupakan elemen yang penting dalam

 perkembangan objek wisata Taman Mejuah-juah karena merekalah berperan didalamnya

sebagai pelaku pariwisata. Masyarakat sekitar objek wisata dan pengunjung diajak untuk

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 123/135

menjaga dan melestarikan lingkungan objek wisata dengan menjaga kebersihan dan

keindahan taman-taman bunga yang ada.

6.  Bekerjasama dengan pihak luar untuk meningkatkan pendapatan Taman Mejuah-juah.

Melakukan kerjasama dengan pihak luar sangat membantu dalam perkembangan objek

wisata Taman Mejuah-juah seperti bekerjasama dengan hotel-hetel dan travel-travel

wisata yang ada di Kabupaten Karo, selain dapat meningkatkan pendapatan Taman

Mejuah-juah dan juga industri bisnis pariwisata yang bekerjasama dengan pihak

 pengelola Taman Mejuah-juah dan objek-objek wisata lainnya di Kabupaten Karo juga

meningkat.

Isu-isu strategis yang ditemukan dari hasil analisis dengan matriks SWOT pada objek

wisata Bukit Gundaling sebagai berikut :

1.  Pelestarian lingkungan yang asri sebagai tempat berkumpul dan rekreasi keluarga.

Pelestarian lingkungan yang bersih bebas dari sampah untuk taman dan bangku-bangku

santai lainnya. Kebersihan Bukit Gundaling memang kurang dianggap cukup oleh

 pengunjung Bukit Gundaling maka oleh sebab itu pihak pengelola Bukit Gundaling perlu

mengadakan penambahan jumlah tong sampah dan menghimbau kepada para pengunjung

agar menjaga kebersihan lingkungan objek wisata dan membuang sampah pada

tempatnya. Selain itu, perlu juga ditambahkan tanaman pepohonan dan bunga-bunga

yang indah di taman yang bunga-bunganya sudah mengalami kerusakan. Dengan

demikian, objek wisata Bukit Gundaling akan terbantu untuk kebersihan lingkungannya

dan masyarakat sekitar objek wisata dan pengunjung pun akan merasa nyaman berada

dilingkungan Bukit Gundaling.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 124/135

2.  Melakukan pendekatan dan melibatkan masyarakat sekitar objek wisata dan pengunjung

dalam pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah. Masyarakat. Karena masyarakat

sekitar objek wisata dan pengunjung merupakan elemen yang penting dalam

 perkembangan objek wisata Bukit Gundaling karena merekalah berperan didalamnya

sebagai pelaku pariwisata. Masyarakat sekitar objek wisata dan pengunjung diajak untuk

menjaga dan melestarikan lingkungan objek wisata dengan menjaga kebersihan dan

keindahan taman-taman bunga yang ada.

3. 

Meningkatkan promosi Bukit Gundaling baik melalui media cetak maupun media

elektronik. Peningkatan promosi objek wisata Bukit Gundaling akan meningkatkan

 penyebarluasan informasi Bukit Gundaling kepada masyarakat luas. Dengan adanya

 penyebarluasan informasi tersebut maka pengunjung akan tertarik untuk mengunjungi

objek wisata Bukit Gundaling. Dengan demikian, jumlah pengunjung akan terus

meningkat.

4.  Bekerjasama dengan pihak luar untuk meningkatkan pendapatan Bukit Gundaling.

Melakukan kerjasama dengan pihak luar sangat membantu dalam perkembangan objek

wisata Bukit Gundaling seperti bekerjasama dengan hotel-hetel dan travel-travel wisata

yang ada di Kabupaten Karo, selain dapat meningkatkan pendapatan Bukit Gundaling

dan juga industri bisnis pariwisata yang bekerjasama dengan pihak pengelola Bukit

Gundaling dan objek-objek wisata lainnya di Kabupaten Karo juga meningkat.

5.  Memperbaiki prasarana yang sudah ada. Memperbaiki prasarana yang ada di objek wisata

Bukit Gundaling dapat memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke

objek wisata Bukit Gundaling tersebut. Selain itu, masyarakat sekitar objek wisata dan

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 125/135

 pengungjung diajak untuk merawat dan menjaga sarana dan prasarana yang ada dengan

 baik agar terciptanya kenyamanan bersama.

6.  Mensosialisasikan kepada pedagang agar menjual barang dagangannya dengan harga

yang sewajarnya. Dengan demikian, daya beli pengunjung juga akan bertambah dan

meningkat seiring dengan peningkatan jumlah pendapatan pedagang tersebut.

Isu-isu strategis yang ditemukan dari hasil analisis dengan matriks SWOT pada objek

wisata Desa Budaya Lingga sebagai berikut :

1.  Mensosialisakan kepada masyarakat setempat agar merawat dan melestarikan Desa

Budaya Lingga agar dapat menjalankan pengembangan objek wisata dengan optimal.

Dengan melestarikan dan merawat rumah adat Karo dan peninggalan sejarah Karo

lainnya dengan baik, maka generasi penerus juga akan mengetahui bagaimana sejarah

dan bentuk-bentuk peninggalan sejarah yang dimiliki oleh nenek moyang mereka dahulu.

Karena masyarakat setempatlah yang paling berperan dalam merawat rumah adat dan

 peninggalan sejarah lainnya dan melestarikan kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat

Karo.

2.  Meningkatkan promosi Desa Budaya Lingga baik melalui media cetak maupun media

elektronik. Peningkatan promosi objek wisata Desa Budaya Lingga akan meningkatkan

 penyebarluasan informasi Desa Budaya Lingga kepada masyarakat luas. Dengan adanya

 penyebarluasan informasi tersebut maka pengunjung akan tertarik untuk mengunjungi

objek wisata Desa Budaya Lingga. Dengan demikian, jumlah pengunjung akan terus

meningkat.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 126/135

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 127/135

 

Berdasarkan kutipan tersebut maka peneliti melakukan analisis strategi dan program

 pengembangannya berdasarkan kondisi objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan

Desa Budaya Lingga pada saat ini.

Strategi dan program pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah

1.  Penataan kembali objek wisata Taman Mejuah-juah.

Strategi dan program pengembangan dalam penataan kembali objek wisata Taman

Mejuah-juah memang perlu di lakukan karena pada saat ini sarana dan prasarana yang

ada di Taman Mejuah-juah sudah mulai mengalami kerusakan. Renovasi sarana dan

 prasarana masih dibutuhkan yakni tangga-tangga sebagai akses melihat-lihat keindahan

taman bunga sudah mengalami kerusakan, gedung kesenian yang sudah mengalami

kerusakan, beberapa wahana permainan anak-anak yang sudah rusak serta lampu-lampu

taman yang sudah rusak dan perlu diperbaiki agar memberikan kesan indah dan nyaman

 bagi pengunjung yang datang berkunjung ke Taman Mejuah-juah. Selain itu,

 penambahan dan penanaman kembali pohon-pohon dan bunga-bunga di taman-taman

yang mulai rusak, bangku-bangku santai yang kotor perlu dibersihkan agar pengunjung

dapat bersantai dan menikmati udara yang sejuk serta memberikan rasa yang nyaman

 bagi pengunjung. Tentunya dengan strategi dan program pengembangan objek wisata

Taman Mejuah-juah ini akan dapat taman kota Berastagi yang nyaman, asri dan indah

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 128/135

untuk berekreasi dan berkumpul dengan keluarga yang membuat kesan santai dan

nyaman pada saat berada didalamnya. Selain itu, Taman Mejuah-juah juga menjadi suatu

upaya penghijauan kembali dan sebagai upaya untuk memperkaya keanekaragaman

tumbuhan yang ada di Taman Mejuah-juah.

2.  Menambah wahana permainan flying foks.

Strategi dan program pengembangan objek wisata dengan menambahkan sarana rekreasi

flying foks di Taman Mejuah-juah sangat baik. Dengan adanya wahana permainan flying

foks maka objek wisata Taman Mejuah-juah dapat menjadi pilihan masyarakat untuk

melakukan rekreasi yang memacu adrenalin. Tapi pada saat ini program pembuatan

sarana flying foks tersebut masih pada tahap proses dan dana masih dimasukkan ke

dalam anggaran pengeluaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo karena

memerlukan dana yang besar dalam pembangunannya.

Strategi dan program pengembangan objek wisata Bukit Gundaling

1.  Penataan kembali objek wisata Bukit Gundaling.

Strategi dan program pengembangan menata kembali objek wisata Bukit Gundaling

sangat baik di lakukan, karena sarana dan prasarananya sudah mulai mengalami

kerusakan. Renovasi prasarana kamar mandi umum masih sangat dibutuhkan karena

kondisi kamar mandi umum di objek wisata Bukit Gundaling sudah mengalami

kerusakan. Taman-taman bunga sudah mengalami kerusakan dan perlu diperbaiki serta

menanam kembali bunga-bunga dan pepohonan yang sudah mengalami kerusakan.

Dengan adanya strategi dan program pengembangan objek wisata Bukit Gundaling dapat

menarik masyarakat untuk datang berkunjung ke Bukit Gundaling karena keindahan

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 129/135

alamnya, serta kenyamanan yang diciptakan oleh para pelaku wisatanya. Dengan

demikian, penambahan tong sampah juga dapat di lakukan serta menghimbau masyarakat

di sekitar objek wisata dan pengunjung agar menjaga dan merawat lingkungan dengan

 baik dan membuang sampah pada tempatnya, agar tercipta sapta pesona yang menjadi

tujuan setiap objek wisata.

2.  Menyediakan sarana pariwisata yaitu teropong untuk melihat view keindahan alam dari

 puncak Gundaling.

Strategi dan program pengembangan objek wisata Bukit Gundaling ini dengan

menambahkan sarana pariwisata yaitu teropong sangat bagus dilaksanakan. Teropong

tersebut berfungsi untuk melihat view keindahan alam dari puncak Bukit Gundaling

seperti melihat panorama Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung dan keindahan alam

lain di sekitar Bukit Gundaling. Tapi pada saat ini program pembuatan sarana teropong

tersebut masih pada tahap proses dan dana masih dimasukkan ke dalam anggaran

 pengeluaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo karena memerlukan dana

yang besar dalam pembangunannya.

3.  Menertibkan terminal sado dan kuda tunggang.

Strategi dan program pengembangan objek wisata dengan menertibkan terminal sado dan

kuda tunggang sangat baik dilakukan. Membuat terminal sado dan kuda tunggang hanya

sampai di tengah objek wisata dan tidak sampai ke puncak Bukit Gundaling. Pada saat

ini, terminal sado dan kuda tunggang tempatnya sama dengan lapangan parkir kendaraan

roda 2 dan kendaraan roda 4 maupun bus pariwisata, hal ini membuat kondisi lahan

 parkir menjadi semeraut dan tidak tertata dengan rapi. Selain itu, apabila banyak

 pengunjung yang datang akses jalan menuju Bukit Gundaling menjadi macet dan juga

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 130/135

 banyaknya kotoran kuda yang berserakan di mana-mana membuat ketidaknyamanan

suasana objek wisata yang dirasakan oleh pengunjung. Dengan adanya strategi dan

 program pengembangan objek wisata tersebut sehingga bus-bus pariwisata maupun

kendaraan roda 4 dan kendaraan roda 2 tidak semeraut lagi dan terciptanya kenyamanan

 bersama.

Strategi dan program pengembangan objek wisata Desa Budaya Lingga

1. 

Penataan kembali objek wisata rumah adat Desa Budaya Lingga.

Strategi dan program pengembangan objek wisata dengan penataan kembali rumah adat

Lingga sangat bagus. Pada saat ini rumah adat ‘Belang Ayo’ pada tahap renovasi, tapi

 proses renovasi rumah adat ‘Belang Ayo’ sedikit terhambat karena keterbatasan dana

dalam pembangunannya. Dengan adanya strategi dan program pengembangan objek

wisata Desa Budaya Lingga dapat mempertahankan aset budaya yang dimiliki oleh

masyarakat Karo yang dapat dinikmati oleh generasi masyarakat Karo seterusnya sebagai

 peninggalan sejarah nenek moyang.

2.  Memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat.

Strategi dan program pengembangan objek wisata Desa Budaya Lingga dengan

memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar objek wisata sangat

 bagus. Tapi pada saat ini, masyarakat tidak memahami akan sadar wisata dan mereka

tidak pernah memikirkan desa budaya tersebut untuk dikembangkan, dan pihak Dinas

Kebudayaan dan Pariwisata tidak dapat memaksa masyarakat karena rumah adat tersebut

milik perseorangan dan bukan milik desa dan itu menjadi hak turun-temurun keluarga

mereka. Dengan adanya strategi dan program pengembangan objek wisata Desa Budaya

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 131/135

Lingga yang dilakukan dengan memberikan penyuluhan dan sosialisasi kepada

masyarakat agar masyarakat sadar wisata dan menguatkan kebudayaan yang mereka

miliki seperti sanggar tari, pembuatan tenun, aksesoris-aksesoris/ miniatur rumah adat

dan kebudayaan Karo lainnya. Dengan adanya sosialisasi dan penyuluhan yang diberikan

kepada masyarakat setempat seperti sosialisasi bahwa desa mereka adalah desa budaya

yang harus dilestarikan dan di rawat serta di pelihara dengan baik karena kebudayaan itu

milik masyarakat dan dengan adanya kebudayaan maka suatu masyarakat memiliki ciri

khas tersendiri.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 132/135

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 133/135

Adapun saran yang dapat disampaikan dari hasil temuan dan analisis strategi

 pengembangan objek wisata Taman Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga

sebagai berikut :

1.  Melakukan pengecatan taman-taman bunga, bangku-bangku santai, patung-patung yang

ada di objek wisata Taman Mejuah-juah dan Bukit Gundaling untuk menambah kerapian

dan keindahan objek wisata.

2.  Melakukan perbaikan terhadap sarana dan prasarana yang ada di objek wisata Taman

Mejuah-juah, Bukit Gundaling, dan Desa Budaya Lingga untuk menambah kerapian dan

keindahan objek wisata.

3.  Melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai sadar wisata, menjaga lingkungan,

melestarikan dan pemeliharaan rumah adat dan peninggalan sejarah yang ada di Desa

Budaya Lingga.

4.  Melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai sadar wisata, menjaga lingkungan,

melestarikan dan menjaga kebersihan, serta ketertiban dan keamanan di objek wisata

Taman Mejuah-juah dan Bukit Gundaling.

5.  Meningkatkan promosi wisata baik dengan media cetak maupun elektronik, dan

mengikuti setiap event yang diadakan di luar daerah untuk mempromosikan pariwisata

dan budaya Karo.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 134/135

DAFTAR PUSTAKA 

David, Hunger J dan Wheelen Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI.

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Rineka Cipta.

George A. Steiner dan John B. Miner. 1997. Kebijakan dan Strategi Manajemen. Jakarta:

Erlangga.

Gunn, Clare A. dan Var, Turgut. 2002.  Tourism Planning : Basics, Concepts, Case, Fourth

 Edition. New York: Routledge.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mondy, R. Wayne. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Pardede, Pontas M. 2011.  Manajemen Strategik dan Kebijakan Perusahaan.  Jakarta: Mitra

Wacana Media.

Pendit, Nyoman S. 1994.  Ilmu Pariwisata sebuah Pengantar Perdana.  Jakarta: PT Pradnya

Paramitha.

Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. Jakarta: PT LP3ES.

Sudarmo, Indriyo Gito. Manajemen Strategi. Yogyakarta: BPFE.

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Administrasi Negara. Bandung: Alfabeta.

Sunaryo, Drs.Bambang.M.Sc.MS. 2012. Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata :Konsep

dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Gava Media.

Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Triton PB. 2007. Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI.

Universitas Sumatera Utara

8/18/2019 [123doc.vn] Strategi Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Dalam Mengembangkan Daerah Tujuan Wisata Di Kabupa…

http://slidepdf.com/reader/full/123docvn-strategi-dinas-kebudayaan-dan-pariwisata-dalam-mengembangkan-daerah 135/135

 

.........Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

.........Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2001 tentang Pemerintahan Daerah

.........www.PariwisataKaro.blogspot.com di akses pada tanggal 14 Februari 2014 pukul 17.00

WIB.