123 kedua
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 123 kedua
1/65
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang di
tandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner
dan Suddarth, 2002). Diabetes Mellitus atau dikenal pula penyakit kencing
manis disebabkan oleh gangguan metabolisme yang berhubungan dengan
hormon insulin (Nurul 2011). Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dengan
peningkatan glukosa darah di atas normal. Dimana kadar glukosa darah diatur
tingkatannya oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pangkreas. nsulin
adalah salah satu hormon yang di produksi oleh pancreas yang bertanggung
!a"ab untuk mengontrol !umlah#kadar gula dalam darah dan insulin di
butuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein
men!adi energi yang diperlukan tubuh manusia. $ormon insulin !uga
ber%ungsi menurunkan kadar gula dalam darah. &egagalan pancreas untuk
menghasilkan insulin, atau !umlah insulin yang tidak mencukupi akan
menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam tubuh dan tidak terserap
oleh sel ' sel dalam tubuh. Dengan demikian glukosa meningkat di dalam
darah menyebabkan ter!adinya penyakit kencing manis !uga di kenal sebagai
Diabetes Mellitus (udi Sulis 201*). +eningkatan !umlah penderita diabetes
akhirakhir ini sangat cepat, dan banyak diantaranya tidak menyadarinya
betapa seriusnya penyakit tersebut. $al ini disebabkan karena beberapa
1
-
8/17/2019 123 kedua
2/65
2
penderita tidak merasakan timbulnya ge!alage!ala diabetes. +enyakit diabetes
dapat menyerang siapa sa!a, tuamuda, kayamiskin, atau kurusgemuk.
+enyakit diabetes tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah.
-lkus diabetikus atau biasa disebut gangren adalah luka yang sudah
membusuk dan bisa melebar, ditandai dengan !aringan yang mati ber"arna
kehitaman dan berbau karena disertai pembusukan oleh bakteri. dapun pada
penderita D/, !enis gangren basah (diabetik gangren) dan umumnya terdapat
di kaki penderita D/, dengan gangren diabetik dengan keluhan utama borok
atau luka dibagian kaki yang lama sembuh dan apabila tidak ditangani secara
tepat, dengan demikian pada pasien D/ yang mengalami sirkulasi ekstremitas
ba"ah yang buruk turut menyebabkan lamanya kesembuhan luka dan
ter!adinya gangren. angkaian ke!adian yang khas dalam proses timbulnya
ulkus diabetik pada kaki dimulai dari cedera pada !aringan lunak kaki
(aspad!i,200).
ahun 200*, $3 memperkirakan 145 !uta atau 6,17 dari *,8 milyar
penduduk dunia usia 2094 tahun menderita D/ dan di perkirakan pada tahun
2026 akan meningkat men!adi *** !uta. :aporan statistik dari Internasional
Diabetes Federation (D;) menyebutkan, bah"a di tahun 2012 sudah ada
lebih dari *91 !uta penderita diabetes dengan tiap tahun angka ke!adian
diabetes naik * persen atau bertambah 9 !uta orang. American Diabetes
Association melaporkan bah"a tiap 21 detik ada 1 orang yang terkena
diabetes. +rediksi sepuluh tahun yang lalu bah"a !umlah diabetes akan
mencapai *60 !uta pada tahun 2006, ternyata sudah !auh melampaui.
-
8/17/2019 123 kedua
3/65
3
-
8/17/2019 123 kedua
4/65
4
Semakin bertambah usia, maka kemungkinan terkena diabetes men!adi
semakin besar, ketika usia anda masih di ba"ah *0 tahun, diabetes hanya
ditemukan sebanyak kurang lebih 1 persen. kan tetapi bila sudah melebihi 50
tahun, 8 persen di antara anda akan terkena diabetes. Setelah 60 tahun
kemungkinan mengidap diabetes naik sampai 20 persen. =ika sudah di atas 0
tahun, 26 persen akan men!adi pasien diabetes. rtinya, dari 50 orang berusia
0 tahun keatas, kemungkinan ada 10 orang harus berobat ke dokter oleh
karena gula darahnya yang terlalu tinggi ($ans 201*).
+enyakit Diabetes Mellitus di =a"a imur masih merupakan ancaman
masalah kesehatan yang serius saat ini terdapat *00 ribu penderita D/ di !a"a
timur dengan penduduk ** !uta orang yang sebanyak 2,6 penderita D/ untuk
seluruh indonesia (!okopra"iro 200). Berdasarkan data dari Din&es (Dinas
&esehatan) Banyu"angi penyakit D/ tahun 2012 sebesar *.*49 penderita
(baru), dan 4.584 penderita (lama), dengan total keseluruhan penderita D/
mencapai 12.88 penderita. +ada penderita tahun 201* meningkat sebesar
6.514 penderita (baru), dan 10.*2 penderita (lama), dengan total keseluruhan
penderita D/ pada tahun 201* mencapai 16.95 penderita (Dinkes
Banyu"angi 201*). Berdasarkan data !umlah pasien dengan penyakit
Diabetes Mellitus tahun 2015 di S-D Blambangan dengan !umlah pasien
keluar hidup dan mati mencapai *16 penderita dan !umlah pasien keluar mati
mencapai 5 penderita ( S-D Blambangan 2015).
-
8/17/2019 123 kedua
5/65
5
Diabetes Mellitus biasa di sebut dengan the silent killer karena
penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai
macam keluhan. +enyakit yang akan di timbulkan antara lain gangguan
penglihatn mata, katarak, penyakit !antung, sakit gin!al, impotensi seksual,
luka sulit sembuh dan membusuk#gangrene, in%eksi paruparu, gangguan
pembuluh darah, stroke dan sebagainya. idak !arang, penderita D/ yang
sudah parah men!alani amputasi anggota tubuh karena ter!adi pembusukan
(Depkes,2006)
-payaupaya dalam mencegah diabetes melitus sebagai seorang
pera"at yaitu secara promoti%, mengin%ormasikan dan men!elaskan tentang
keadaan penyakit diabetes mellitus seperti olahraga yang teratur, minum obat
yang telah ditentukan serta kontrol secara teratur yang dialami dan
pencegahan meliputi diit yang harus dipatuhi yang salah satunya adalah
memberikan nutrisi D/ gangren yang berdasarkan ketiga tipe diet ini
semuanya bergantung kepada beratnya penyakit diabetes, tipe pengobatannya,
kepribadian pasien, umur, berat badan, dan gaya hidup penderita seperti diet
rendah kalori untuk menurunkan berat badan yang kemudian diikuti dengan
diet untuk mempertahankan berat badan tersebut, diet bebas gula, system
penukaran hidratarang (/ary 201*). +re>enti% yaitu melakukan pera"atan
terhadap diri sendiri seperti tubuh tetap bersih sehingga terhindar dari luka.
&urati% yaitu mengurangi kadar glukosa dalam darah dan menghindari
komplikasi seperti gangren yang akan mempercepat penyakit. ehabilitas
yaitu memberikan pen!elasan tu!uan dilakukan amputasi sehingga penderita
-
8/17/2019 123 kedua
6/65
6
diabetes melitus amputasi akan mempunyai rasa percaya diri yang kuat untuk
hidup bergaul kembali dengan masyarakat dan lingkungannya (Nurul 2011).
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian dengan !udul asuhan kepera"atan klien yang mengalami Diabetes
/ellitus (?angren) dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.
1.2 Batasan Masalah
/asalah pada studi kasus ini di batasi pada asuhan kepera"atan klien
yang mengalami Diabetes /ellitus dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.
1.3. Rumusan Masalah
Bagaimanakah asuhan kepera"atan pada klien yang mengalami
Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016@
1.4. Tuuan Penel!t!an
1.5.1. u!uan -mum
/elaksanakan asuhan kepera"atan pada klien yang mengalami
Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.
1.5.2. u!uan &husus
-
8/17/2019 123 kedua
7/65
7
1. /elakukan pengka!ian kepera"atan pada klien yang mengalami
Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.
2. /enetapkan diagnosa kepera"atan pada klien yang mengalami
Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.
*. /enyusun perencanaan kepera"atan pada klien yang mengalami
Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.
5. /elaksanakan tidakan kepera"atan pada klien yang mengalami
Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.
6. /elakukan e>aluasi kepera"atan pada klien yang mengalami
Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.
1." Man#aat Penel!t!an
1. /an%aat Bagi +engembangan lmu &epera"atan
$asil penelitian dapat di!adikan sebagai tambahan re%erensi
mengenai kesehatan klien yang mengalami Diabetes /ellitus (?angrene)
dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan dapat
sebagai aplikasi asuhan kepera"atan medical bedah.
-
8/17/2019 123 kedua
8/65
8
2. /an%aat Bagi +era"at
Sebagai in%ormasi dan pengetahuan pentingnya pera"atan klien yang
mengalami Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
*. /an%aat Bagi umah Sakit
Sebagai acuan untuk penatalaksanaan lebih lan!ut mengenai
kesehatan dan pera"atan klien yang mengalami Diabetes /ellitus
(?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh.
5. /an%aat Bagi nstitusi +endidikan
Sebagai in%ormasi atau "acana untuk meningkatkan dan
mengembangkan mutu pembela!aran ilmu kepera"atan medical bedah
khususnya pada klien yang mengalami Diabetes /ellitus (?angrene)
dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
6. /an%aat Bagi &lien
Sebagai in%ormasi dan pengetahuan pada klien yang mengalami
Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh.
BAB 2
-
8/17/2019 123 kedua
9/65
9
T$N%AUAN PU&TA'A
2.1. '(nse) Dasar D!abetes Mell!tus
2.1.1. De#!n!s! D!abetes Mell!tus
Diabetes Mellitus (D/) adalah penyakit gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein yang di hubungkan dengan kekurangan secara
absolute atau relati>e dari ker!a dan atau sekresi insulin yang bersi%at kronis
dengan ciri khas hiperglikemia# peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai
normal (/ihard!a,2004Aa"ad dkk,201*). D/ tipe 2 adalah !enis D/ yang
paling banyak di temukan di masyarakat (risna"ati 201* ).
Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan $eterogen yang di
tandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau $iperglikemia . (Brunner
dan Suddarth, 2002).
Diabetes Mellitus atau yang lebih dikenal sebagai penyakit kencing
manis adalah kumpulan ge!ala yang timbul pada seseorang akibat kadar
glukosa darah (?D) yang tinggi (hiperglikemi). &adar ?D tinggi disebabkan
!umlah hormon insulin kurang atau !umlah insulin cukup bahkan kadang
kadang lebih, tetapi kurang e%ekti% (resistensi insulin) (aspad!i,2009).
Diabetes Mellitus merupakan penyakit degenarati% yang memerlukan
upaya penanganan yang tepat dan serius. pabila tidak di lakukan penanganan
yang cermat, dampak dari penyakit tersebut dapat menyebabkan berbagai
komplikasi penyakit serius lainnya. Di antaranya !antung, strok, dis%ungsi
ereksi, gagal gin!al, dan kerusakan sistem syara% (na,2004).
-
8/17/2019 123 kedua
10/65
10
Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bah"a
Diabetes Mellitus merupakan syndrom gangguan metabolisme dalam tubuh
yang di tandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia)
yang disebabkan oleh de%isiensi sekresi insulin relati% atau absolut yang
mengancam hidup karena dapat menimbulkan berbagai komplikasi sikronik
baik pada mata, gin!al, neurologis dan pembuluh darah.
2.1.2. 'las!#!kas! D!abetes Mell!tus
&lasi%ikasi D/ menurut (Su!ono Sukarmin, 2008) adalah
a. Diabetes tipe nsulin Dependent Diabetes /ellitus (DD/).
Caitu de%isiensi insulin karena kerusakan selsel lanerhans yang
berhubungan dengan tipe $: ( Human Leucocyte Antigen) spesi%ik,
+redisposisi pada insulitis %enomena autoimun (cenderung ketosis dan ter!adi
pada semua usia muda). &elainan ini ter!adi karena kerusakan sistem
imunisasi (&ekebalan tubuh) yang kemudia merusak selsel pulau :angerhans
di pankreas. &elainan ini berdampak pada penurunan produksi insulin (Su!ono
Sukarmin, 2008).
b. Diabetes tipe Diabetes /ellitus tidak bergantung insulin (Non nsulin
Dependent Diabetes /ellitus NDD/E).
Caitu Diabetes Mellitus resisten, lebih sering pada de"asa, tetapi dapat
ter!adi pada semua umur. &ebanyakan penderita kelebihan berat badan, ada
-
8/17/2019 123 kedua
11/65
11
kecenderungan %amiliar, mungkin perlu insulin pada saat hiperglikemik
(Su!ono Sukarmin, 2008).
c. Diabetes Mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindroma lainnya.
dalah Diabetes /ellitus yang berhubungan dengan keadaan atau
sindroma tertentu hiperglikemik ter!adi karena penyakit lain, penyakit
pankreas, hormonal, obat atau bahan kimia, endokrinopati, kelainan reseptor
insulin, sindroma genetik tertentu (Su!ono Sukarmin, 2008).
d. Diabetes /ellitus ?estasional
Suatu bentuk Diabetes Mellitus yang berkembang pada beberapa
"anita selama kehamilan. Diabetes gestasional ter!adi karena kelen!ar
pankreas tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup untuk mengkontrol
gula darah (glukosa) "anita tersebut pada tingkat yang aman bagi dirinya
maupun !anin yang dikandungnya (udi Sulis , 201*).
2.1.3 Et!(l(g! D!abetes Mell!tus
1. Diabetes /ellitus ipe 1
Diabetes Mellitus tipe 1 atau biasa disebut diabetes tergantung insulin
(DD/# Insulin Dependen Diabetes Mellitus), dicirikan dengan hilangnya sel
beta pengasil insulin pada pulaupulau :angerhans pankreas sehingga ter!adi
kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini dapat di derita oleh anak
anak maupun orang de"asa (na,2004).
-
8/17/2019 123 kedua
12/65
12
2. Diabetes /ellitus tipe 2
Diabetes Mllitus tipe 2 atau sering di sebut diabetes tidak tergantung
insulin (NDD/#Non nsulin Dependent Diabetes /ellitus). Cakni tidak
tergantung insulin. -mumnya ter!adi secara perlahan tidak diketahui adanya
selama bertahuntahun. alaupun demikian tidak berarti D/ tipe 2 ini tidak
berbahaya. alaupun tidak ada keluhan kalau tetap di biarkan kadar
glukosanya tinggi tentu akan menyebabkan ter!adinya komplikasi menahan
D/ yang dapat mengenai berbagai organ tubuh dan dalam !angka pan!ang
tentu !uga akan dapat menyebabkan kecacatan dan bahkan kematian. Banyak
menyandang D/ tipe 2 ini datang terlambat dan sudah mengidap komplikasi
D/ saat pertama kali di diagnosis sebagai penyandang D/ (aspad!i,2006).
* Diabetes /ellitus tipe *
Diabetes Mellitus tipe ini umumnya !uga ter!adi perlahan hampir
seperti dabetes millitus tipe 2. +enyebab dan dasar kelainannya sudah
diketahui, umumnya pada tingkat kelainan Biomolekuler. alaupun sudah
diketahui mekanisme dasar kelainannya belum berarti bah"a kelainan tersebut
dapat diperbaiki. +enyebab kelainan dasarnya umumnya menetap
(Sar"ono,2006).
5. Diabetes /ellitus pada kehamilan
-
8/17/2019 123 kedua
13/65
13
Diabetes Mellitus ini dapat ter!adi karena proses kehamilan itu sendiri
tetapi dapat !uga ter!adi karena diabetes millitus tipe 2 atau Diabetes /ellitus
tipe * yang baru diketahui saat hamil. &alau D/ ter!adi karena proses
kehamilan itu sendiri maka setelah melahirkan kadar glukosa darahnya akan
kembali men!adi normal dan baru selang beberapa tahun kemudian akan benar
menetap men!adi Diabetes Millitus. Diabetes mellitus pada kehamilan ter!adi
karena perubahan metabolik %isiologis yang ter!adi pada saat kehamilan.
+erubahan tersebut mengarah pada ter!adinya resistensi insulin. pabila sel
beta pancreas tidak dapat mengimbangi perubahan tersebut tentu akan ter!adi
D/ pada kehamilan. Setelah melahirkan karena perubahan %isiologis pada
saat hamil hilang maka "anita tersebut tentu akan men!adi normal kembali.
Sebaliknya, kalau seorang "anita sebelumnya sudah menyandang D/ dan
baru diketahui adanya D/ saat hamil maka nantinya setelah melahirkan ia
akan tetap D/ (Sar"ono,2006).
2.1.4 Man!#estas! 'l!n!s D!abetes Mell!tus
anda a"al yang dapat di ketahui bah"a seseorang menderita D/ atau
kencing manis yaitu di lihat langsung dari e%ek peningkatan kadar gula darah,
dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 10 ' 180 mg#dl.
Dan air seni ( urine ) penderita kening manis yang mengandung gula ( glukosa
), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut ( ndah, 2011).
+enderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan ge!ala di
ba"ah ini meskipun tidak semua di alami oleh penderita (udi Sulis, 201*)
-
8/17/2019 123 kedua
14/65
14
a. =umlah urine yang dikeluarkan lebih banyak ( polyuria ).
b. Sering atau cepat merasa haus # dahaga ( polydipsia ).
c. :apar yang berlebihan atau makan banyak ( polyphagia ).
d. ;rekuensi urine meningkat # kencing terus ( glycosuria ).
e. &ehilangan berat badan yang tidak !elas sebabnya.
%. &esemutan # mati rasa pada u!ung syara% di telapak tangan dan kaki.
g.
-
8/17/2019 123 kedua
15/65
15
2.1." Pat(#!s!(l(g! D!abetes Mell!tus
danya %aktor genetik, in%eksi, obatobatan tertentu, obesitas, serta diet
yang salah menyebabkan ter!adinya destruksi sel F pada :angerhan dengan
mani%estasi ter!adinya de%isiensi insulin. Berkurangnya produk insulin
menyebabkan
a. ransport glukosa yang melalui dinding sel berkurang.
b. ?likogenesis menurun dan tetap terdapat kelebihan glukosa dalam
darah.
c. ?likolisis meningkat sehingga cadangan glikogen berkurang dan
glukosa hati dicurahkan ke darah.
d. ?lukoneogenesis meningkat akibat peningkatan pemecahan protein
dan lemak.
&eempat keadaan di atas kemudian menyebabkan ter!adinya
hiperglikemia. pabila konsentrasi glukosa dalam darah tinggi pada Diabetes
/elitus tidak terkontrol, maka selsel akan men!adi sasaran star>asi. -ntuk
mencukupi kebutuhan sel tersebut maka timbul mekanisme sel tubuh untuk
meningkatkan pemasukan makanan serta pemecahan glukosa yang disimpan
dalam otot dan hati. +roses ini !ika berlangsung lama akan ter!adi penurunan
massa otot dan penurunan berat badan. &eadaan hiperglikemia !uga akan
-
8/17/2019 123 kedua
16/65
16
meningkatkan osmolalitas darah. +eningkatan konsentrasi glukosa darah dan
osmolalitas darah akan menimbulkan dehidrasi dengan melalui mekanisme
yaitu glikosuria dan diuresis osmotik akan ter!adi dalam !umlah besar.
Diuresis osmotik menimbulkan peningkatan >olume urin, dan akan
menimbulkan rasa haus. &arena adanya kehilangan kalori dan star>asi seluler
akan timbul poli%agia (banyak makan#rasa selalu lapar).
$iperglikemia menyebabkan penimbunan glukosa antar sel yang akan
menyebabkan ter!adinya penyakit makro>askuler dan penyakit mikro>askuler.
+enyakit makro>askuler berupa penyempitan lumen pembuluh darah besar
yang dapat membahayakan pengiriman oksigen ke !aringan dan menyebabkan
iskemia !aringan. kibat dari keadaan ini adalah munculnya penyakitpenyakit
yang berhubungan dengan serebro>askuler, penyakit arteri renalis, dan
penyakit >askuler peri%er. Sedangkan perubahan mikro>askuler ditandai
dengan penebalan dan kerusakan membran basalis dan pembuluh kapiler.
:ipolisis menyebabkan peningkatan asam lemak bebas, trigliserid dan
glukogenesis. erdapat hasil akhir berupa keton yang asam (ketoasidosis). =ika
keadaan cukup berat dapat menimbulkan asidosis metabolik.
-
8/17/2019 123 kedua
17/65
17
2.1.* +,- Path/a0
DM t0)e 1 DM t0)e 2
;aktor ;aktor ;aktor ;aktor 3batobatan 3besitas, -sia, i"ayat
?enetik n%eksi munologi lingkungan tertentu &eluarga#genetik, Diet
eaksi autoimun
Sel β pancreas hancu =umlah sel β pancreas
De%isiensi nsulin
?lukagon
&atabolisme +rotein $iperglikemi 0>150 mg &ehilangan &alori :ipolisis
?lycosuria asa :apar s. :emak Bebas
Diuretic 3smotic +oli%agi s. :emak
?lukoneogenesis eroksidasi
:emak
+oliuri &etonemia
Dehidrasi asa haus Gpengetahuan &etonuri
&etogenesis $emokonsentrasi +olidipsi +engelolaan &etoasidosi
&etonemia rombosis Diabetes
+$ /ual teroklerosis
-
8/17/2019 123 kedua
18/65
18
/akro>askuler /ikro>askuler &eterbatasan &ogniti%
Ikstremitas etina /ampu mengingat <
asa nyeri pada luka ?angren etinopati
Nekrosis !aringan Diabetik
?angguan
penglihatan
Sensasi sensori
skemik !aringan 3bstruksi
+embuluh darah
esiko inggi
?angguan Nutrisi &urang
dari kebutuhan
-
8/17/2019 123 kedua
19/65
19
2.2. Penatalaksanaan D!abetes Mell!tus
+enatalaksanaan medis
u!uan utama untuk terapi diabetes mellitus adalah mencoba
menormalkan akti%itas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk
mengurangi komplikasi >askuler serta neuropati. u!uan terapiotik dalam
setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal.
1. Diet
a) u!uan umum penatalaksanaan diet pada diabetes mellitus adalah1. /encapai dan mempertahankan kadar glukosa darah mendekati
kadar normal.
2. /encapai dan mempertahankan lipid mendekati kadar yang
optimal.
*. /encegah komplikasi akut dan kronis.
5. /eningkatkan kualitas hidup.
b) =umlah kalori diperhitungkan sebagai berikut
1. -ntuk menentukan diet kita harus tau dulu kebutuhan energi
dari penderita Diabetes mellitus, sebagai berikut
a. tentukan BB ideal klien dengan rumus (B100
1107&g).
b. entukan kebutuhan kalori penderita, kalau "anita BB
ideal J 26, sedangkan lakilaki BB ideal J *0.
c. &emudian terapkan makanan yang dapat dikonsumsi
penderita Diabetes /ellitus.
-
8/17/2019 123 kedua
20/65
20
d. &emudian terapkan makanan yang dapat dikonsumsi
penderita.2. &arbohidrat kompleks (serat dan tepung) yang dikonsumsi
penderita Diabetes /ellitus harus ditekankan adanya serat.
*. :emak, karena pre>alensi penyakit !antung koroner pada
penderita Diabetes /ellitus.
5. lkohol, mempunyai banyak hal yang tidak menguntungkan
untuk penderita Diabetes /ellitus.
6. Natrium indi>idu dengan Diabetes /ellitus dian!urkan tidak
makan lebih dari *gr natrium setiap hari.
2. 3lahraga
Dian!urkan latihan !asmani teratur *5 kali tiap minggu selama
kurang lebih setengah !am yang si%atnya sesuai
-
8/17/2019 123 kedua
21/65
21
insulin, mempertinggi kepekaan !aringan terhadap insulin dan
menekan pengeluaran glukagen.
-
8/17/2019 123 kedua
22/65
22
5. nsulin
Dari sekian banyak !enis insulin, untuk praktisnya hanya * !enis
yang penting menurut cara ker!anya, diantaranya adalah
a) Cang ker!a cepat (egular nsulin) dengan masa ker!a 25 !am,
contoh obat ctrapid
b) Cang ker!a sedang N+N (Non +rotein Nitrogen), dengan masa
ker!a 12 !am.c) Cang ker!a lambat +L (+rotamme Linc nsulin) masa ker!anya 18
25 !am.
2.1. '(m)l!kas! D!abetes Mell!tus
1. &omplikasi kut
a. Hipoglikemia adalah ge!ala yang timbul akibat tubuh kekurangan
glukosa, dengan tandatanda
1. asa lapar.
2. ?emetar.
*. &eringat dingin.
5. +using
Hipoglikemia ( kadar glukosa darah yang abnormal rendah)
ter!adi kadar glukosa darah turun di ba"ah 60 hingga 0 mg # dl
(2,9 hingga *,* mmol #1). &eadaan ini dapat ter!adi akibat
-
8/17/2019 123 kedua
23/65
23
pemberian insulin atau preparat oral yang berlebihan. &onsumsi
makanan yang terlalu sedikit atau karena akti>itas %isik yang berat.
b. &oma Diabetik
Berla"anan dengan hipoglikemik, koma diabetik ini timbul
karena kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi, biasanya lebih
dari 00mg#dl. ?e!ala yang sering timbul adalah
1. Na%su makan menurun.
2. $aus, sering minum, kencing dalam !umlah yang banyak.
*. &emudian disusul rasa mual, muntah, na%as cepat dan dalam
serta berbau aseton.
5. Sering disertai panas dalam, biasanya karena in%eksi, harus
segera diba"a ke dokter (na,2004).
c. Diabetes &etoasidosis
Diabetes &etoasidosis disebabkan oleh tidak adanya insulin
atau tidak cukupnya !umlah insulin yang nyata. &eadaan ini
mengakibatkan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein
dan lemak. da * gambaran klinis yang penting pada diatas
ketoasidosis
1) Dehidrasi.
-
8/17/2019 123 kedua
24/65
24
2) &ehilangan elektrolit.
*) sidosis
&etosis dan asidosis yang merupakan ciri khas diabetes
ketoasidosis menimbulkan ge!ala gastrointestinal seperti anoreksia,
mual, muntah dan nyeri abdomen, dan na%as pasien berbau aseton.
2. komplikasi !angka pan!ang
a. Retinopati Diabetic merupakan kelainan patologis mata yang
disebabkan oleh perubahan dalam pembuluhpembuluh darah kecil
pada retina mata.
b. Neropati Diabetic adalah gangguan %ungsi gin!al akibat kebocoran
selaput penyaring darah. &adar gula darah yang tinggi secara
perlahan akan merusak selaput penyaring. ?ula yang tinggi dalam
darah akan bereaksi dengan protein. Sehingga mengubah struktur
dan %ungsi sel. ermasuk membran basal glomerulus. kibatnya,
penghalang protein rusak dan ter!adi kebocoran protein ke urine
(albuminori). $al ini berpengaruh buruk pada gin!al.
1.) Neuropati Diabetes. Dua tipe neuropati diabetic yang paling
sering di !umpai adalah polineuropati sensorik dan neuropati
otonom. +olineuropati sensorik (neuropati peri%er) sering
-
8/17/2019 123 kedua
25/65
25
mengenal bagian distal serabut syara%, khususnya sara%
elistrimitos ba"ah.
2.) &aki Diabetik adalah kelainan pada tungkai ba"ah yang
merupakan komplikasi kronik diabetes mellitus. Suatu penyakit
pada penderita diabetes bagian kaki, dengan ge!ala dan tanda
sebagai berikut
a. Sering kesemutan # gringgingan (asmiptomatus).
b. =arak tampak men!adi lebih pendek (klaudilasio intermil).
c. Nyeri saat istirahat.
d. &erusakan !aringan (nerosis, ulkus).
&omplikasi ini ter!adi kerusakan sara%, pasien tidak
dapat membedakan suhu panas dan dingin, rasa sakitpun
berkurang. &aki diabetik merupakan komplikasi yang serius
dan mahal dari diabetes. /eningkatnya pre%alensi diabetes di
dunia menyebabkan peningkatan kasus amputasi kaki karena
komplikasi yang diabetes, studi epidemiologi melaporkan lebih
dari satu !uta amputasi dilakukan pada penyandang diabetes
setiap tahunnya.ini berarti setiap *0 detik ada kasus amputasi
kaki karena diabetes di seluruh dunia.
-
8/17/2019 123 kedua
26/65
26
-mumnya kaki diabetik didahului dengan adanya ulkus
(luka). $anya sekitar dua pertiga dari ulkus yang dapat sembuh
dengan cepat, sisanya berakhir dengan amputasi.ratarata
diperlukan "aktu sekitar enam bulan untuk penyembuhan
ulkus. Baik ulkus maupun amputasi memiliki dampak yang
besar pada kualitas hidup penyandang diabetes. Cakni
terbatasnya kebebasan bergerak, terisolasi secara sosial,dan
menimbulkan stres psikologis (Brunner and, suddart,2002).
2.1. Pemer!ksaan Penunang D!abetes Mell!tus
1. ?lukosa darah se"aktu.
2. &adar glukosa darah puasa.
*. es toleransi glukosa.
&adar darah se"aktu dan puasa sebagai patokan penyaring
diagnosis D/ (mg#dl).
'aar gluk(sa
arah
Bukan DM Belum )ast! DM DM
&adar glukosa
darah Se"aktu
+lasma >ena
Darah kapiler
&adar glukosa
darah puasa
+lasma >ena
Darah kapiler
G100
G80
100200
80200
M200
M200
-
8/17/2019 123 kedua
27/65
27
G110
G40
110120
40110
M12
M110
&riteria diagnostik $3 untuk Diabetes /ellitus pada sedikitnya
2 kali pemeriksaan
1. ?lukosa plasma se"aktu M 200 mg#dl (11,1 mmol#:).
2. ?lukosa plasma puasa M 150 mg#dl (9,8 mmol#:).
*. ?lukosa plasma dari sampel yang di ambil 2 !am kemudian
sesudah mengkonsumsi 96gr karbohidrat (2 !am post prandial
(pp) M 200 mg#dl.
2.1.15 6akt(r 7 6akt(r 8ang Muah Terkena D!abetes 9
/engenal %aktor%aktor risiko timbulnya diabetes adalah suatu keharusan.
Berikut ini %aktor%aktor yang mudah terkena diabetes
1. &eturunan. Bila ada anggota keluarga terkena diabetes, anda !uga
berisiko !adi pasien diabetes.
2. as atau etnis. 3rang kulit hitam lebih mudah terkena diabetes
daripada kulit putih. 3rang sia !uga punya risiko lebih tinggi
mengidap diabetes.
*. -sia. isiko kena diabetes akan meningkatkan dengan bertambahnya
usia, terutama pada usia di atas 50 tahun.
5. 3besitas. Semakin banyak lemak menimbun di perut, semakin sulit
pula insulin beker!a sehingga gula darah mudah naik.
6. &urang gerak badan. /akin kurang gerak badan, makin mudah
seseorang terkena diabetes.
. &ehamilan. Diabetes dapat ter!adi pada 26 persen dari "anita hamil.
-
8/17/2019 123 kedua
28/65
28
9. n%eksi. n%eksi >irus bisa menyerang pankreas, merusak sel pankreas,
dan menimbulkan diabetes.8. Stres. Stres menyebabkan hormon counter!insulin( yang ker!anya
berla"anan dengan insulin) lebih akti% sehingga glukosa darah akan
meningkat.
4. 3batobatan. Beberapa obat dapat meningkatkan kadar gula darah.
Setelah anda mempela!ari sembilan %aktor risiko diatas, anda akan
mendapatkan bah"a tiga %aktor pertama (keturnan, ras, dan usia) memang
tidak bisa diubah. &endati demikian, enam %aktor%aktor lainnya seperti
obesitas, kurang gerak, stres, dan sebagainya, seharusnya bisa anda
kendalikan. =ika dapat memahami betul apa sa!a yang bisa menyebabkan
gula darah seseorang melampaui batas, anda harus bisa mencegah penyakit
diabetes itu.
2.2. '(nse) Dasar :angren
2.2.1 De#!n!s!
?angren adalah luka yang sudah membusuk dan bisa melebar,
ditandai dengan !aringan yang mati ber"arna kehitaman dan membau
-
8/17/2019 123 kedua
29/65
29
karena disertai pembusuka oleh bakteri (eliKabeth, 2004). Begitu pula
menurut skandar (2001) ?angren adalah proses atau keadaan yang
ditandai dengan adanya !aringan mati atau nekrosis, namun secara
mikrobiologis adalah proses nekrosis yang disebabkan oleh in%eksi.
?angren diabetik adalah nekrosis !aringan pada bagian tubuh
peri%er akibat penyakit diabetes mellitus. Biasanya gangren tersebut ter!adi
pada daerah tungkai. &eadaan ini ditandai dengan pertukaran sekulitis dan
timbulnya %asikula atau bula yang hemoragik kuman yang biasa
mengin%eksi pada gangren diabetik adalah stretptococcus (misnadiraly,
200).
2.2.2. Et!(l(g! ;Pen0ebab<
a) kibat suplai darah yang tidak lancar kedaerah yang terluka.
b) n%eksi kuman
c) kibat trauma
d) :uka pasca kecelakaan, luka tusuk, atau tindakan oprasi.
e) Bekuan darah dalam pembuluh darah arteri.
%) +engerasan pembuluh darah arteri
g) Beku atau kedinginan dalam !angka "aktu yang cukup lama
2.2.3. 'las!#!kas! :angren
/enurut "agner (148*) membagi gangren kaki diabetik terbagi
men!adi enam tingkatan yaitu
1). ?rade 0 tidak ada luka
2). ?rade merasakan hanya sampai pada permukaan kulit
-
8/17/2019 123 kedua
30/65
30
*). ?rade kerusakan kulit mencapai otot dan tulang
5). ?rade ter!adi abses
6). ?rade H gangren pada kaki, bagian distal
). ?rade H gangren pada seluruh kaki dan tungkak ba"ah distal
2.2.4. :eala :angren
dapun tanda dan ge!ala yang harus di "aspadai untuk ter!adinya kaki
diabetik (gangren)
1. =aringan mati atau rusak akibat luka yang terin%eksi
2. /engenai bagian tubuh yang mana sa!a, sering pada !ari kakidan
tangan serta tungkai dan lengan
*. &ulit tampak kehitaman disertai otat dan tulang yang mati.5. +embengkakan di ba"ah kulit, teraba seperti gelembung udara yang
tertangkap
6. Bengkak dan nyeri
. &eluar cairan dan berbau tidak enak.
9. Bisa disertai demam sampai *8o< (ratsongko rianggoro 2009).
2.2.". Peng(batan :angren
+rinsip pengobatan gangren diabetik adalah
1. /engendalikan glukosa darah secara optimal
2. /engatasi in%eksi
*. /embersihkan !aringan ne%rotik sebaikbaiknya
5. /era"at luka
6. /enghilangkan oedem luka
. /engharuskan tirah baring
9. /emberikan sepatu khusus
8. /emberikan penyuluhan tentang kaki
-
8/17/2019 123 kedua
31/65
31
erapi gangren dapat dilakukan dengan cara sistemik yaitu dengan
antibiotika,kontrol diabetes dapat dengan insulin dan lokal yaitu
dengan cara kaki direndam dalam betadin (1*7)selama (12)J1
!am#hari,kemudian dengan betadin (*107)
2.2.*. 6akt(r Res!k( Tera!n0a :angren D!abet!k
;aktor resiko ter!adinya gangren diabetik
1. ;aktor%aktor resiko ulkus dan amputasi kaki diabetik
a) ?angguan sara%
b) &elainan bentuk kaki
c) +eningkatan tekanan atau beban pada kaki.
d) &elainan tulangtulang kaki
e) ?angguan pembuluh darah.
%) i"ayat luka pada kaki
g) &elainan pertumbuhan kuku
h) +emakain sepatu yang tidak sesuai.
=ika ter!adi komplikasi sara%, maka pengobatan yang dilakukan
adalah mengontrol kadar glukosa darah semaksimal mungkin untuk
memperlambat keburukan.
2. ?e!ala yang sering dikeluhkan
a) asa nyeri pada kaki seperti rasa terbakar
b) idak berasa
c) asa tebal pada kakid) +erasaan panas atau dingin
e) +enurunan ambang rasa sakit mati rasa, terhadap suhu, rasa getar.
%) +roduksi keringat yang menurun, kulit yang kering dan pecah
pecah.
g) kaki terasa lebih hangat.
*. ?angguan pembuluh darah
-
8/17/2019 123 kedua
32/65
-
8/17/2019 123 kedua
33/65
33
2.3. '(nse) Pera/atan Luka
2.3.1 De#!n!s! Luka
:uka adalah terputusnya kontinuitas suatu !aringan oleh karena
adanya cedera atau pembedahan. :uka ini bisa diklasi%ikasikan berdasarkan
struktur anatomis, si%at proses penyembuhan dan lama penyembuhan.
dapun berdasarkan si%at yaitu abrasi, kontusia, insisi, laserasi, terbuka,
penetrasi, puncture, sepsis, dll. Sedangkan klasi%ikasi berdasarkan struktur
lapisan kulit meliputi partial thickness, yang melibatkan lapisan epidermis
dan dermis dan %ullthickness yang melibatkan epidermis, dermis,lapisan
lemak. ;ascia dan bahkan sampai ke tulang (/arison,2005). Sedangkan
menurut (:aKarus et al, 1445) luka adalah rusaknya struktur dan %ungsi
anatomis normal akibat proses patologis yang berasal dari internal maupun
eksternal dan mengenai organ tertentu.
2.3.2 6akt(r 8ang Mem)erlambat Pen0embuhan Luka
1. &urangnya suplai darah
2. +enurunan sulpai oksigen
*. Dehidrasi
5. /alnutrisi6. +enurunan daya tahan tubuh
. /erokok
9. -sia
8. Iksudatberlebih
4. urunnya temperatur
10. $ematoma
11. =aringan nekrotik, krusta yang berlebih dan benda asing
2.3.3 &tanar ,)eras!(nal Pr(seur Pera/atan :angren D!abet!kum
-
8/17/2019 123 kedua
34/65
34
-
8/17/2019 123 kedua
35/65
35
2.4 '(nse) Asuhan 'e)era/atan
Dalam memberikan asuhan kepera"atan pada klien gangrene kaki
diabetic hendaknya dilakukan secara komperehensi% dengan menggunakan
proses kepera"atan.
+roses kepera"atan adalah suatu metode sistematik untuk
mengka!i respon manusia terhadap masalahmasalah dan membuat rencana
kepera"atan yang bertu!uan untuk mengatasi masalah ' masalah tersebut.
/asalah ' masalah kesehatan dapat berhubungan dengan klien keluarga !uga
orang terdekat atau masyarakat. +roses kepera"atan mendokumentasikan
kontribusi pera"at dalam mengurangi # mengatasi masalah ' masalah
kesehatan.
+roses kesehatan terdiri dari 6 tahapan, yaitu pengka!ian,
diagnosa kepera"atan, perencanaan, pelaksanaan, dan e>aluasi.
2.4.1 Pengka!an
+engka!ian merupakan langkah utama dan dasar utama dari
proses kepera"atan yang mempunyai dua kegitan pokok, yaitu
2.4.1.1 Pengum)ulan Data
+engumpulan data yang akurat dan sistematis akan
membantu dalam menentukan status kesehatan dan pola
-
8/17/2019 123 kedua
36/65
36
pertahanan penderita, mengidenti%ikasi, kekuatan dan
kebutuhan penderita yang dapat di peroleh melalui
anamneses, pemeriksaan %isik, pemeriksaan laboratorium
serta pemeriksaan penun!ang lainnya.
1. namnese
a. dentitas
dentitas &lien. /eliputi nama, umur, !enis kelamin,
agama, pendidikan perlu dika!i untuk mengetahui
tingkat pengetahuan klien yang akan berpengaruh
terhadap tingkat pemahaman klien akan suatu
in%ormasi, peker!aan perlu dika!i untuk mengetahui
apakah peker!aannya merupakan %aktor predisposisi
atau bahkan %aktor presipitasi ter!adinya penyakit
D/, suku#bangsa, tanggal masuk S, tanggal
pengka!ian, diagnosa medis dan alamat.
dentitas +enanggung !a"ab. /eliputi nama, umur,
!enis kelamin, agama, pendidikan, peker!aan, alamat,
dan hubungan dengan klien.
b. &eluhan -tama
danya rasa kesemutan pada kaki # tungkai ba"ah,
rasa raba yang menurun, adanya luka yang tidak
-
8/17/2019 123 kedua
37/65
37
sembuh ' sembuh dan berbau, adanya nyeri pada
luka
c. i"ayat &esehatan Sekarang
Berisi tentang kapan ter!adinya luka, penyebab
ter!adinya luka serta upaya yang telah di lakukan
oleh penderita untuk mengatasinya. &embangkan
dengan metode +S dari mulai keluhan dirasakan
sampai klien datang ke rumah sakit.
d. i"ayat &esehatan Dahulu
danya ri"ayat penyakit D/ atau penyakit '
penyakit lain yang ada kaitannya dengan de%isiensi
insulin misalnya penyakit pankres. danya ri"ayat
penyakit !antung, obesitas, maupun arteroklerosis,
tindakan medis yang pernah di dapat maupun obat '
obatan yang biasa digunakan oleh penderita.
e. i"ayat &esehatan &eluarga
Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu
anggota keluarga yang !uga menderita D/ atau
penyakit keturunan yang dapat menyebabkan
ter!adinya de%isiensi insulin misal hipertensi, !antung.
-
8/17/2019 123 kedua
38/65
38
%. i"ayat +sikososial
/eliputi in%ormasi mengenai prilaku, perasaan dan
emosi yang dialami penderita sehubungan dengan
penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap
penyakit penderita.
2. +emeriksaan %isik
a. Status kesehatan umum.
/eliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara,
tinggi badan, berat badan, dan tanda ' tanda >ital.
b. &epala dan :eher
&a!i bentuk kepala, keadaan rambut, adakah
pembesaran leher, telinga kadang'kadang
berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah
sering terasa tebal, ludah men!adi lebih kental, gigi
mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah,
apakah penglihatan kabur # ganda, diplopia, lensa
mata keruh.
c. Sistem ntegumen
urgor kuli menurun, adanya luka atau "arna
kehitaman bekas luka, kelembaban dan suhu di
-
8/17/2019 123 kedua
39/65
39
daerah sekitar ulkus dan gangren, kemerahan pada
kulit sekitar luka, tekstur rambut dan luka.
d. Sistem +erna%asan
dakah sesak na%as, batuk, sputum, nyeri dada. +ada
penderita D/ mudah ter!adi in%eksi.
e. Sistem &ardio>askuler
+er%usi !aringan menurun, nadi peri%er lemah atau
berkurang, takikardi#bradikardi, hipertensi#hipotensi,
aritmia, kardiomegalis.
%. Sistem ?astrointestinal
erdapat poli%agi, polidipsi, mual, muntah, diare,
konstipasi, dehidrase, perubahan berat badan,
peningkatan lingkar abdomen, obesitas.
g. Sistem -rinary
+oliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa
panas atau sakit saat berkemih.
h. Sistem /uskuluskeletal
-
8/17/2019 123 kedua
40/65
40
+enyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahan
tinggi badan, cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya
gangren di ekstremitas.
i. Sistem Neurologi
er!adi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia,
letargi, mengantuk, re%lek lambat, kacau mental,
disorientasi.
*. +emeriksaan :aboratorium
+emeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah
a. +emeriksaan darah
+emeriksaan darah meliputi ?DS M 200 mg#dl, gula
darah puasa M120 mg#dl dan dua !am post prandial M
200 mg#dl.
b. -rine
+emeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine.
+emeriksaan dilakukan dengan cara benedict
( reduksi ). $asil dapat di lihat melalui perubahan
!"arabna pada urine hu!au (O), kuning (OO), merah
(OOO), dan merah bata (OOOO).
-
8/17/2019 123 kedua
41/65
41
c. &ultur pus
/engetahui !enis kuman pada luka dan memberikan
antibiotic yang sesuai dengan !enis kuman.
2.4.1.2 Anal!sa Data
Data yang sudah terkumpul selan!utnya di kelompokkan
dan dilakukan analisa serta sintesa data. Dalam
mengelompokkan data di bedakan atas data subyekti% dan
berpedoman pada teori braham maslo" yang terdiri dari
1. &ebutuhan dasar atau %isiologis.
2. &ebutuhan rasa aman.
*. &ebutuhan cinta dan kasih sayang.
5. &ebutuhan harga diri.
6. &ebutuhan aktualisasi diri.
Data yang telah di kelompokkan tadi dianalisa sehingga
dapat diambil kesimpulan tentang masalah kepera"atan dan
kemungkinan penyebab, yang dapat di rumuskan dalam
bentuk diagnosa kepera"atan meliputi aktual, potensial, dan
kemungkinan.
-
8/17/2019 123 kedua
42/65
42
2.4.2 D!agn(sa 'e)era/atan
Diagnosa kepera"atan adalah penilaian klinis tentang respon
indi>idu, keluarga atau komunitas terhadap proses kehidupan #
masalah kesehatan. ktual atau potensal dan kemungkinan dan
membutuhkan tindakan kepera"atan untuk memecahkan masalah
tersebut.
dapun diagonosa kepera"atan yang muncul pada klien gangrene
kaki diabetic adalah
1. ?angguan per%usi !aringan berhubungan dengan melemahnya #
menurunnya aliran darah ke daerah gangrene akibat adanya
obstruksi pembuluh darah.
2. ?angguan integritas !aringan berhubungan dengan adanya
gangrene pada ekstremitas.
*. Nyeri berhubungan dengan iskemik !aringan.
5. $ambatan mobilitas %isik berhubungan dengan rasa nyeri pada
luka.
6. esiko tinggi gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan penurunan metabolisme karbohidrat
akibat de%isiensi insulin, intake tidak adekuat akibat adanya
mual dan muntah.
-
8/17/2019 123 kedua
43/65
43
. De%isit >olume cairan tubuh berhubungan dengan diuresis
osmotic dari hiperglikemia, poliuria, berkurangnya intake
cairan.
9. &etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakcukupan insulin,
ketidakseimbangan intake makanan dengan akti>itas %isik,
kebiasaan pola makan bertambah, sering lapar (poli%agi), dan
kurangnya pengetahuan.
8. esiko tinggi in!uri berhubungan dengan penurunan sensasi
sensori (>isual), kelemahan dan hipoglikemia.
4. itas %isik,
kebiasaan pola makan bertambah, sering lapar (poli%agi), dan
kurangnya pengetahuan.
u!uan ntake nutrisi adekuat.
&riteria e>aluasi
-
8/17/2019 123 kedua
44/65
44
&adar glukosa darah dalam tingkat yang optimal.
Berat badan ideal dapat dicapai dan dipertahankan.
&lien dapat menghabiskan porsi makan yang disediakan.
&lien dapat memilih makanan berdasarkan pada panduan
penurunan kalori.
encana
$nter>ens! Ras!(nal
• Diskusikan dengan pasien dan
keluarga tentang %aktor penyebab.
• &a!i psikososial pasien yang
berhubungan dengan makan
berlebih.
• =elaskan hubungan obesitas dengan
diabetes.
• &onsultasikan dengan ahli giKi untuk
program diet.
• /oti>asi klien untuk mengkonsumsi
cukup makanan yang mengandung
kompleks karbohidrat yang tinggi.
• Bantu memilih menu harian
berdasarkan rencana rendah kalori
dan rendah lemak.
• imbang berat badan setiap hari.
• Diskusikan kebutuhan diet dan
tingkatkan latihan sesuai program
diet.
• :ibatkan keluarga dalam perencanaan
makan sesuai program diet dan
• +engertian dapat memoti>asi untuk menghindari
%aktor penyebab.
• +sikologis dapat mempengaruhi perilaku makan
yang berlebih.
• 3besitas dapat menyebabkan D/ tipe .
• -ntuk menetapkan dan menghitung diet sesuai
dengan kebutuhan klien.
• Dapat membantu dalam penurunan berat badan.
• /enghindari kebosanan akan menu pada diet yang
telah ditentukan.
• /enun!ukkan intake nutrisi yang adekuat.
• :atihan memudahkan ambilan glukosa sehingga
menurunkan kadar gula darah, memudahkan
penurunan berat badan, dan menurunkan resiko
-
8/17/2019 123 kedua
45/65
45
indikasi.
• &olaborasi pemeriksaan gula darah,
p$, $itas #
mobilisasi, kurangnya pengetahuan tentang pera"atan kulit,
adanya gangrene.
u!uan ntegritas kulit dapat dipertahankan.
&riteria e>aluasi
&eadaan kulit tetap utuh pada daerah yang mengalami
gangguan seperti yang ditun!ukkan oleh halhal berikuta. &ulit yang mengalami lesi kelihatan bersih dan
memperlihatkan tandatanda penyembuhan.
b. &lien atau orang terdekat memperlihatkan pera"atan kulit
yang tepat.
c. Dapat mempertahankan kesehatan !aringan kulit seperti
yang ditun!ukkan oleh halhal berikut idak mengalami
kerusakan kulit, tidak terdapat daerah kemerahan,
mempertahankan sirkulasi adekuat.
encana
$nter>ens! Ras!(nal
• nspeksi kulit terhadap perubahan "arna, •/enandakan area sirkulasi buruk yang dapat menimbulkan
-
8/17/2019 123 kedua
46/65
46
turgor, >ascular.
• =aga kulit tetap bersih dan kering.
• Berikan pera"atan kulit dengan salep atau
krim.
• +ertahankan linen kering.
• :akukan pera"atan luka dengan larutan Naenti% dan menentukan inter>ensi
yang tepat.
•Sirkulasi adekuat penting untuk akti>itas sel.
•Sebagai indikator pertukaran nutrisi.
*. Nyeri berhubungan dengan iskemik !aringan.
u!uan rasa nyeri hilang # berkurang&riteria hasil
+enderita secara >erbal mengatakan nyeri berkurang # hilang.
+enderita dapat melakukan metode atau tindakan mengurangi
nyeri.
+ergerakan penderita bertambah luas.
idak ada keringat dingin, tanda >ital dalam batas normal
S * ' *9,60<
N 0 ' 80 J #menit
100 ' 1*0 mm$g
18 ' 20 J #menitencana tindakan
1. &a!i tingkat, %rekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami
pasien.
asional untuk mengetahui berapa berat nyeri
yangdialami pasien.
2. =elaskan pada pasien tentang sebabsebab timbulnya nyeri.
asional pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang
ter!adi akan mengurangi ketegangan pasien dan
-
8/17/2019 123 kedua
47/65
47
memudahkan pasien untuk dia!ak beker!asama dalam
melakukan tindakan.*.
-
8/17/2019 123 kedua
48/65
48
ahap e>aluasi adalah perbandingan yang sistematik dan
terencana tentang kesehatan pasien dengan tu!uan yang telah
ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan
melibatkan pasien dan tenaga kesehatan lainnya.
I>aluasi dalam kepera"atan merupakan kegiatan dalam
melaksanakan rencana tindakan yang telah ditentukan, untuk
mengetahui pemenuhan kebutuhan pasien secara optimal dan
mengukur hasil dari proses kepera"atan.
I>aluasi kepera"atan adalah mengukir keberhasilan dari
rencana dan pelaksanaan tindakan pera"atan yang dilakukan dalam
memenuhi kebutuhan pasien. Dalam pendokumentasiannya
dilakukan melalui pendekatan S3+.
S P espon Subyekti% klien terhadap tindakan.
3 P espon 3byekti% klien terhadap tindakan.
P nalisa ulang atas data subyekti% dan obyekti% untuk
menyimpulkan masalah.
+ P +erencanaan atau tindakan.
P mplementasi.
I P I>aluasi.
P eassessment .
-
8/17/2019 123 kedua
49/65
49
'erangka '(nse)
&eterangan
Hariabel yang di teliti
Hariabel yang tidak di teliti
n%eksi Saluran
+erna%asan kut
( S+ )
&lasi%ikasi n%eksi Saluran
+erna%asan kut (S+)
1. n%eksi Saluran +erna%asan
kut ingan
2. n%eksi Saluran +erna%asan
kut Sedang
3. n%eksi Saluran +erna%asan
kut Berat
-
8/17/2019 123 kedua
50/65
50
?ambar 2.5. &erangka &onsep +enelitian ;aktor :ingkungan &er!a dengan
ke!adian in%eksi Saluran +erna%asan kut pada +olisi :alu :intas di Banyu"angi
ahun 2015
2.". H!)(tes!s
$ipotesis adalah !a"aban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan
penelitian, Nursalam (20116). $ipotesis dapat dibedakan men!adi beberapa tipe
yaitu antara lain
$1 da hubungan lingkungan ker!a dengan ke!adian n%eksi Saluran
+erna%asan kut (S+) pada +olisi :alu :intas di Banyu"angi ahun
2015.
-
8/17/2019 123 kedua
51/65
51
BAB 3
MET,DE PENEL$T$AN
3.1. %en!s an Desa!n Penel!t!an
=enis penelitian adalah strategi untuk mencapai tu!uan penelitian yang
telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penutupan peneliti pada
seluruh proses penelitian (Nursalam, 2011).
=enis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
QkorelasionalR. &orelasional adalah penelitian yang mengka!i hubungan
antara >ariabel. +enelitian korelasional bertu!uan mengungkapkan hubungan
korelasi antar>ariabel. $ubungan korelati% mengacu pada kecenderungan
bah"a >ariasi sautu >ariabel diikuti oleh >ariasi >ariable yang lain
(Nursalam,201182).
ancangan atau desain penelitian adalah suatu strategi penelitian
dalam mengidenti%ikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir
pengumpulan data dan digunakan untuk mende%inisikan struktur dimana
penelitian dilaksanakan (Nursalam, 2011).
-
8/17/2019 123 kedua
52/65
52
Desain penelitian yang di gunakan adalah ancangan penelitian ini
digunakan adalah Rcross sectional R. "ross sectional adalah !enis penelitian
yang menekankan pada "aktu pengukuran#obser>asi data >ariabel
independen dan dependen hanya satu kali, pada satu saat (Nursalam, 2011).
3.2. +aktu Penel!t!an an Tem)at )enel!t!an
1. :okasi
empat penelitian di lakukan di "ilayah ker!a polantas Banyu"angi,
khususnya di &ota Banyu"angi.
2. aktu +enelitian
Dalam penelitian ini "aktu penelitian dibagi men!adi dua tahap sebagai
berikut
1. ahap persiapan yang meliputi
1) +enyusunan proposal pril gustus 2015
2) Seminar proposal 3ktober 2015
2. ahap pelaksanaan yang meliputi
1) +enga!uan i!in 3ktober 2015
2) +engumpulan data No>ember 2015
24
-
8/17/2019 123 kedua
53/65
53
3.3. 'erangka 'era
&erangka ker!a merupakan tahapan dalam suatu penelitian. +ada
kerangka ker!a disa!ikan alur penelitian, terutama >ariabel yang akan
digunakan dalam penelitian (Nursalam, 200*212)
&erangka ker!a pada penelitian ini adalah sebagai berikut
+opulasi Semua +olisi lalu lintas yang berpatroli di "ilayah &ecamatan
Banyu"angi.Sampel
Semua +olisi lalu lintas yang ada di "ilayah &ecamatan Banyu"angi.
Sampling total sampling
Desain +enelitian korelati%
$asil penelitian
+engumpulan Data &uesioner
nalisa data coding# scoring , tabulating , u!i statistik dengan Rank spearman
:aporan penelitian
?ambar *.1 &erangka &er!a $ubungan :ingkungan &er!a dengan ke!adian
S+ pada +olisi :alu :intas di "ilayah Banyu"angi tahun 2015.
-
8/17/2019 123 kedua
54/65
54
3.4 &am)l!ng Desa!n
3.4.1. P()ulas! Penel!t!an
+opulasi adalah sub!ek yang memenuhi kriteria yang telah di
tetapkan (Nursalam, 201184).
+opulasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah +olisi lalu lintas
yang berpatroli di "ilayah &ecamatan Banyu"angi.
3.4.2. &am)el Penel!t!an
Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
populasi ter!angkau yang dapat di gunakan sebagai sub!ek penelitian
melalui sampling (Nursalam, 201141).
Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah +olisi lalu lintas
yang berpatroli di "ilayah kota Banyu"angi.
1. &riteria Sampel meliputi
1) &riteria inklusi
&riteria inklusi adalah karakteristik umum sub!ek penelitian dari
suatu populasi target yang ter!angkau yang akan diteliti
(Nursalam, 201142).
&riteria inklusi dalam penelitian ini yaitu
1) +olisi lalu lintas yang berada di "ilayah &ecamatan
Banyu"angi.
.
-
8/17/2019 123 kedua
55/65
55
2) &riteria eksklusi
&riteria eksklusi adalah menghilangkan#mengeluarkan sub!ek
yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena beberapa
sebab (Nursalam, 201142).
&riteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu
(1) +olisi lalu lintas yang berhalangan dinas saat penelitian.
(2) +olisi lalu lintas yang sedang tugas di luar kota.
2. Besar Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan di
teliti atau sebagian !umlah dari karakteristik yang di miliki oleh
populasi. Dalam penelitian kriteria sampel meliputi kriteria
inklusi dan kriteria ekslusi, dimana kriteria tersebut menentukan
dapat dan tidaknya sampel yang tersebut di gunakan.
/enurut KiK alimul 2011, berikut ini adalah halhal
yang harus di pertimbangkan ketika peneliti akan menentukan
sampel penelitiannya
1. +robabilitas
2. $tandart %rror
*. Distribusi eoritis
&erena peneliti menggunakan total sampling !adi, total
keseluruhan sampel akan diteliti seluruhnya.
-
8/17/2019 123 kedua
56/65
56
Sample dalam penelitian ini sebesar 51 orang.65 sis"i
3.4.3. Tehn!k &am)l!ng
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat me"akili populasi, teknik sampling merupakan cara yang di
tempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang
benarbenar sesuai dengan keseluruhan ob!ek penelitian. (Nursalam,
2011).
+ada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel
secara total sampling yaitu semua populasi digunakan sebagai sampel,
karena populasi hanya sedikit (rikunto, 200).
3.". $ent!#!kas! ?ar!abel
Hariabel adalah konsep dari berbagai le>el dari abstrak yang
dide%inisikan sebagai suatu %asilitator untuk pengukuran atau manipulasi data
suatu penelitian. &onsep yang ditu!u dalam penelitian dapat konkret dan
secara langsung bisa diukur (Nursalam, 201149).
Hariabel dalam penelitian ini meliputi
3.".1. ?ar!abel $ne)enen ;Bebas<
Hariabel independen (bebas) adalah >ariabel yang nilainya
menentukan >ariabel lainnya. Suatu kegiatan manipulasi oleh peneliti
-
8/17/2019 123 kedua
57/65
57
menciptakan suatu dampak pada >ariabel dependen (terikat) (Nursalam,
201149).
Hariabel independen dalam penelitian ini adalah :ingkungan &er!a.
3.".2. ?ar!bel e)enen ;Ter!katariabel yang nilainya
ditentukan oleh >ariabel lain. Hariabel dependen merupakan %aktor yang
diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan dari
>ariabel bebas (Nursalam, 201148).
Hariabel dependen dalam penelitian ini adalah ke!adian n%eksi
Saluran +erna%asan (S+).
-
8/17/2019 123 kedua
58/65
58
3.*. De#!n!s! ,)eras!(nal
De%inisi operasional adalah mende%inisikan >ariable secara
operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga
memungkinkan peneliti untuk melakukan obser>asi atau pengukuran
secara cermat terhadap suatu obyek atau %enomena (limul.$, 2008
abel *.1. De%inisi 3perasional
Hariabel De%inisi operasional ndikator lat ukur Skala
Data
Skor
-
8/17/2019 123 kedua
59/65
59
Bebas
:ingkun
gan&er!a
erikat
in%eksi
saluran
perna%as
an akut (
S+ )
Segala sesuatu yang ada
di sekitar para peker!a
dan yang dapatmempengaruhi dirinya
dalam men!alankan
tugastugas yang di
bebankan kepadanya
(Nitiseminto, 2002 )
+enyakit in%eksi akut
yang menyerang salah
satu bagian atau lebih
dari saluran napas mulai
dari hidung hingga
kantong paru (al>eoli)
termasuk !aringan
adneksanya seperti
sinus#rongga di sekitar
hidung (sinus para
nasal), rongga telinga
tengah, dan pleura
(Depkes, 2004)
1. +enerangan
cahaya
2. Sirkulasiudara di
tempat ker!a
*. &ebisingan
ditempat ker!a
5. &eamanan di
tempat ker!a
6. +enggunaan
alat pelindung
diri di tempat
ker!a
1. Batuk
2. Serak
(bersuara
parau)
*. +ilek
5. +anas atau
demam, suhu
badan lebih
dari *8,6 <
5. Sesak napas
&uesioner
&uesioner
ordinal
ordinal
+enilaian
=a"aban a P *
=a"aban b P 2=a"aban c P 1
=umlah skor J1007
otal skor
Baik 96 ' 1007
-
8/17/2019 123 kedua
60/65
60
pertanyaanpertanyaan in%ormati%. Sedangkan instrumen penelitian
untuk mengukur ke!adian S+ pada +olisi :alu lintas dengan
menggunakan lembar kuesioner.
3..2. Pengum)ulan Data
+engumpulan data merupakan cara peneliti untukmengumpulkan
data yang akan di lakukan dalam penelitian (KiK, 2011).
+engumpulan data dilakukan melalui proses peri!inan studi
pendahuluan dari +3:IS Banyu"angi untuk memperoleh !umlah
populasi +olisi :alu :intas yang berpatroli di kecamatan Banyu"angi,
kemudian saat penelitian pengumpulan data dilakukan melalui
kuesioner yang diisi oleh klien, dengan lembar yang sudah di
sesuiakan.
3..3. Anal!sa Data
nalisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam
metode ilmiah, karena dengan analisislah, data tersebut dapat diberi
arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian
(/oh.NaKir, 2006*5).
Dalam penelitian kuantitati%, perlu di tuliskan tentang !enis
statistik yang di pergunakan dalam pengolahan data. lasan
penggunaan statistik yang di pilih, sumber ru!ukan yang di
pergunakan (KiK, 2011).
Dalam penelitian ini peneliti memilih u!i statistik Rank $pearman.
1. "oding
-
8/17/2019 123 kedua
61/65
61
+enentuan skor untuk tiap item pertanyaan, dalam penentuan scor
ditentukan dari pengaruh lingkungan ker!a terhadap ke!adian S+
pada +olisi :alu :intas.
Skor :ingkungan &er!a
Baik score *
Sedang score 2
&urangscore 1
+enilaian dera!at S+
S+ ringan skor *
S+ sedang skor 2
S+ berat skor 1
2. $coring
penentuan skor atau nilai untuk tiap item dalam penumuan skor
atau nilai ditentukan berdasrkan subyekti%itas responden.
+enilaian untuk lingkungan ker!a
Baik M 96 ' 1007
Sedang 6 ' 967
Berat M 67
+enilaian untuk ke!adian S+
S+ ingan M 96 ' 1007
S+ Sedang 6 ' 967
-
8/17/2019 123 kedua
62/65
62
S+ Berat M 67
*. &abulating
&abulating merupakan penya!ian data dalam bentuk tabel yang
terdiri dari beberapa baris beberapa kolom. abel dapat di
gunakan untuk memaparkan sekaligus beberapa >ariabel hasil
obser>asi, sur>ey, atau penelitian hingga data mudah di baca dan di
mengerti (ariable bebas inter>al dan >ariabel terikat
ordinal. Bertu!uan untuk mengetahui hubungan dua >ariabel
tergantung pada hasil u!i normalitas data. Dengan demikian u!i
statistik yang di pakai adalah '(i Rank spearman dengan tingkat
signi%ikan 0,06 menggunakan S+SS 1 or indos (Sugiono,
2009 10 ).
umus T P 1 ' Ub 2
n ( n2 ' 1 )
&eterangan
p koe%isien korelasi Rank $pearman
b beda antara !en!ang setiap sub!ek
n besar sampel
dengan menetapkan dera!at kesalahan 67 ( 0,06 )
able *.2. abel &orelasi Rank $perman
-
8/17/2019 123 kedua
63/65
63
&e!adian S+
:ingkungan &er!a
S+
ingan
S+
Sedang
S+
Berat
otal
Baik
-
8/17/2019 123 kedua
64/65
64
Beberapa in%ormasi yang harus ada dalam inormed consent tersebut
antara lain
1) +artisipasi responden
2) u!uan dilakukannya tindakan
*) =enis data yang dibutuhkan
5) &omitmen
6) +rosedur pelaksanaan
) +otensial masalah yang ter!adi
9) /an%aat
8) &erahasiaan
4) n%ormasi yang mudah di hubungi (KiK, 2011).
3..2. Anonimity
/asalah ini merupakan masalah yang memberikan !aminan dalam
penggunaan sub!ek penelitian dengan cara tidak memberikan atau
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian
yang akan disa!ikan (KiK, 2011).
3..3. Confidentiality
/asalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan !aminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik in%ormasi maupun masalahmasalah
lainnya. Semua in%ormasi yang yelah di kumpulkan di !amin
-
8/17/2019 123 kedua
65/65
65
kerahasiaanya oleh peneliti. +enya!ian data atau riset hanya dilampirkan
dalam %orum akademik (KiK, 2011).