123 kedua

Upload: rendy

Post on 06-Jul-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 123 kedua

    1/65

     

    BAB 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

     Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang di

    tandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner 

    dan Suddarth, 2002).  Diabetes Mellitus  atau dikenal pula penyakit kencing

    manis disebabkan oleh gangguan metabolisme yang berhubungan dengan

    hormon insulin (Nurul 2011). Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dengan

     peningkatan glukosa darah di atas normal. Dimana kadar glukosa darah diatur 

    tingkatannya oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pangkreas. nsulin

    adalah salah satu hormon yang di produksi oleh pancreas yang bertanggung

     !a"ab untuk mengontrol !umlah#kadar gula dalam darah dan insulin di

     butuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein

    men!adi energi yang diperlukan tubuh manusia. $ormon insulin !uga

     ber%ungsi menurunkan kadar gula dalam darah. &egagalan pancreas untuk 

    menghasilkan insulin, atau !umlah insulin yang tidak mencukupi akan

    menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam tubuh dan tidak terserap

    oleh sel ' sel dalam tubuh. Dengan demikian glukosa meningkat di dalam

    darah menyebabkan ter!adinya penyakit kencing manis !uga di kenal sebagai

     Diabetes Mellitus (udi Sulis 201*). +eningkatan !umlah penderita diabetes

    akhirakhir ini sangat cepat, dan banyak diantaranya tidak menyadarinya

     betapa seriusnya penyakit tersebut. $al ini disebabkan karena beberapa

    1

  • 8/17/2019 123 kedua

    2/65

    2

     penderita tidak merasakan timbulnya ge!alage!ala diabetes. +enyakit diabetes

    dapat menyerang siapa sa!a, tuamuda, kayamiskin, atau kurusgemuk.

    +enyakit diabetes tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah.

    -lkus diabetikus atau biasa disebut gangren adalah luka yang sudah

    membusuk dan bisa melebar, ditandai dengan !aringan yang mati ber"arna

    kehitaman dan berbau karena disertai pembusukan oleh bakteri. dapun pada

     penderita D/, !enis gangren basah (diabetik gangren) dan umumnya terdapat

    di kaki penderita D/, dengan gangren diabetik dengan keluhan utama borok 

    atau luka dibagian kaki yang lama sembuh dan apabila tidak ditangani secara

    tepat, dengan demikian pada pasien D/ yang mengalami sirkulasi ekstremitas

     ba"ah yang buruk turut menyebabkan lamanya kesembuhan luka dan

    ter!adinya gangren. angkaian ke!adian yang khas dalam proses timbulnya

    ulkus diabetik pada kaki dimulai dari cedera pada !aringan lunak kaki

    (aspad!i,200).

    ahun 200*, $3 memperkirakan 145 !uta atau 6,17 dari *,8 milyar 

     penduduk dunia usia 2094 tahun menderita D/ dan di perkirakan pada tahun

    2026 akan meningkat men!adi *** !uta. :aporan statistik dari  Internasional 

     Diabetes Federation  (D;) menyebutkan, bah"a di tahun 2012 sudah ada

    lebih dari *91 !uta penderita diabetes dengan tiap tahun angka ke!adian

    diabetes naik * persen atau bertambah 9 !uta orang.  American Diabetes

     Association  melaporkan bah"a tiap 21 detik ada 1 orang yang terkena

    diabetes. +rediksi sepuluh tahun yang lalu bah"a !umlah diabetes akan

    mencapai *60 !uta pada tahun 2006, ternyata sudah !auh melampaui.

  • 8/17/2019 123 kedua

    3/65

    3

  • 8/17/2019 123 kedua

    4/65

    4

    Semakin bertambah usia, maka kemungkinan terkena diabetes men!adi

    semakin besar, ketika usia anda masih di ba"ah *0 tahun, diabetes hanya

    ditemukan sebanyak kurang lebih 1 persen. kan tetapi bila sudah melebihi 50

    tahun, 8 persen di antara anda akan terkena diabetes. Setelah 60 tahun

    kemungkinan mengidap diabetes naik sampai 20 persen. =ika sudah di atas 0

    tahun, 26 persen akan men!adi pasien diabetes. rtinya, dari 50 orang berusia

    0 tahun keatas, kemungkinan ada 10 orang harus berobat ke dokter oleh

    karena gula darahnya yang terlalu tinggi ($ans 201*).

    +enyakit Diabetes Mellitus di =a"a imur masih merupakan ancaman

    masalah kesehatan yang serius saat ini terdapat *00 ribu penderita D/ di !a"a

    timur dengan penduduk ** !uta orang yang sebanyak 2,6 penderita D/ untuk 

    seluruh indonesia (!okopra"iro 200). Berdasarkan data dari Din&es (Dinas

    &esehatan) Banyu"angi penyakit D/ tahun 2012 sebesar *.*49 penderita

    (baru), dan 4.584 penderita (lama), dengan total keseluruhan penderita D/

    mencapai 12.88 penderita. +ada penderita tahun 201* meningkat sebesar 

    6.514 penderita (baru), dan 10.*2 penderita (lama), dengan total keseluruhan

     penderita D/ pada tahun 201* mencapai 16.95 penderita (Dinkes

    Banyu"angi 201*). Berdasarkan data !umlah pasien dengan penyakit

     Diabetes Mellitus  tahun 2015 di S-D Blambangan dengan !umlah pasien

    keluar hidup dan mati mencapai *16 penderita dan !umlah pasien keluar mati

    mencapai 5 penderita ( S-D Blambangan 2015).

  • 8/17/2019 123 kedua

    5/65

    5

     Diabetes Mellitus  biasa di sebut dengan the silent killer karena

     penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai

    macam keluhan. +enyakit yang akan di timbulkan antara lain gangguan

     penglihatn mata, katarak, penyakit !antung, sakit gin!al, impotensi seksual,

    luka sulit sembuh dan membusuk#gangrene, in%eksi paruparu, gangguan

     pembuluh darah, stroke dan sebagainya. idak !arang, penderita D/ yang

    sudah parah men!alani amputasi anggota tubuh karena ter!adi pembusukan

    (Depkes,2006)

    -payaupaya dalam mencegah diabetes melitus sebagai seorang

     pera"at yaitu secara promoti%, mengin%ormasikan dan men!elaskan tentang

    keadaan penyakit diabetes mellitus seperti olahraga yang teratur, minum obat

    yang telah ditentukan serta kontrol secara teratur yang dialami dan

     pencegahan meliputi diit yang harus dipatuhi yang salah satunya adalah

    memberikan nutrisi D/ gangren yang berdasarkan ketiga tipe diet ini

    semuanya bergantung kepada beratnya penyakit diabetes, tipe pengobatannya,

    kepribadian pasien, umur, berat badan, dan gaya hidup penderita seperti diet

    rendah kalori untuk menurunkan berat badan yang kemudian diikuti dengan

    diet untuk mempertahankan berat badan tersebut, diet bebas gula, system

     penukaran hidratarang (/ary 201*). +re>enti% yaitu melakukan pera"atan

    terhadap diri sendiri seperti tubuh tetap bersih sehingga terhindar dari luka.

    &urati% yaitu mengurangi kadar glukosa dalam darah dan menghindari

    komplikasi seperti gangren yang akan mempercepat penyakit. ehabilitas

    yaitu memberikan pen!elasan tu!uan dilakukan amputasi sehingga penderita

  • 8/17/2019 123 kedua

    6/65

    6

    diabetes melitus amputasi akan mempunyai rasa percaya diri yang kuat untuk 

    hidup bergaul kembali dengan masyarakat dan lingkungannya (Nurul 2011).

    Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk mengadakan

     penelitian dengan !udul asuhan kepera"atan klien yang mengalami Diabetes

    /ellitus (?angren) dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

    tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.

    1.2 Batasan Masalah

      /asalah pada studi kasus ini di batasi pada asuhan kepera"atan klien

    yang mengalami Diabetes /ellitus dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.

    1.3. Rumusan Masalah

      Bagaimanakah asuhan kepera"atan pada klien yang mengalami

    Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari

    kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016@

    1.4. Tuuan Penel!t!an

    1.5.1. u!uan -mum

    /elaksanakan asuhan kepera"atan pada klien yang mengalami

    Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang

    dari kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.

    1.5.2. u!uan &husus

  • 8/17/2019 123 kedua

    7/65

    7

    1. /elakukan pengka!ian kepera"atan pada klien yang mengalami

    Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi

    kurang dari kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.

    2. /enetapkan diagnosa kepera"atan pada klien yang mengalami

    Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi

    kurang dari kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.

    *. /enyusun perencanaan kepera"atan pada klien yang mengalami

    Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi

    kurang dari kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.

    5. /elaksanakan tidakan kepera"atan pada klien yang mengalami

    Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi

    kurang dari kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.

    6. /elakukan e>aluasi kepera"atan pada klien yang mengalami

    Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi

    kurang dari kebutuhan tubuh di S-D Blambangan tahun 2016.

    1." Man#aat Penel!t!an

    1. /an%aat Bagi +engembangan lmu &epera"atan

    $asil penelitian dapat di!adikan sebagai tambahan re%erensi

    mengenai kesehatan klien yang mengalami Diabetes /ellitus (?angrene)

    dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan dapat

    sebagai aplikasi asuhan kepera"atan medical bedah.

     

  • 8/17/2019 123 kedua

    8/65

    8

    2. /an%aat Bagi +era"at

    Sebagai in%ormasi dan pengetahuan pentingnya pera"atan klien yang

    mengalami Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan

    nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

    *. /an%aat Bagi umah Sakit

    Sebagai acuan untuk penatalaksanaan lebih lan!ut mengenai

    kesehatan dan pera"atan klien yang mengalami Diabetes /ellitus

    (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

    tubuh.

    5. /an%aat Bagi nstitusi +endidikan

    Sebagai in%ormasi atau "acana untuk meningkatkan dan

    mengembangkan mutu pembela!aran ilmu kepera"atan medical bedah

    khususnya pada klien yang mengalami Diabetes /ellitus (?angrene)

    dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

    6. /an%aat Bagi &lien

    Sebagai in%ormasi dan pengetahuan pada klien yang mengalami

    Diabetes /ellitus (?angrene) dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang

    dari kebutuhan tubuh.

    BAB 2

  • 8/17/2019 123 kedua

    9/65

    9

    T$N%AUAN PU&TA'A

    2.1. '(nse) Dasar D!abetes Mell!tus

    2.1.1. De#!n!s! D!abetes Mell!tus

     Diabetes Mellitus  (D/) adalah penyakit gangguan metabolisme

    karbohidrat, lemak, dan protein yang di hubungkan dengan kekurangan secara

    absolute atau relati>e dari ker!a dan atau sekresi insulin yang bersi%at kronis

    dengan ciri khas hiperglikemia# peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai

    normal (/ihard!a,2004Aa"ad dkk,201*).  D/ tipe 2 adalah !enis D/ yang

     paling banyak di temukan di masyarakat (risna"ati 201* ).

     Diabetes Mellitus merupakan sekelompok kelainan $eterogen yang di

    tandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau $iperglikemia . (Brunner 

    dan Suddarth, 2002).

     Diabetes Mellitus  atau yang lebih dikenal sebagai penyakit kencing

    manis adalah kumpulan ge!ala yang timbul pada seseorang akibat kadar 

    glukosa darah (?D) yang tinggi (hiperglikemi). &adar ?D tinggi disebabkan

     !umlah hormon insulin kurang atau !umlah insulin cukup bahkan kadang

    kadang lebih, tetapi kurang e%ekti% (resistensi insulin) (aspad!i,2009).

     Diabetes Mellitus merupakan penyakit degenarati% yang memerlukan

    upaya penanganan yang tepat dan serius. pabila tidak di lakukan penanganan

    yang cermat, dampak dari penyakit tersebut dapat menyebabkan berbagai

    komplikasi penyakit serius lainnya. Di antaranya !antung, strok, dis%ungsi

    ereksi, gagal gin!al, dan kerusakan sistem syara% (na,2004).

  • 8/17/2019 123 kedua

    10/65

    10

    Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bah"a

     Diabetes Mellitus merupakan syndrom gangguan metabolisme dalam tubuh

    yang di tandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah (hiperglikemia)

    yang disebabkan oleh de%isiensi sekresi insulin relati% atau absolut yang

    mengancam hidup karena dapat menimbulkan berbagai komplikasi sikronik 

     baik pada mata, gin!al, neurologis dan pembuluh darah.

    2.1.2. 'las!#!kas! D!abetes Mell!tus

    &lasi%ikasi D/ menurut (Su!ono Sukarmin, 2008) adalah

    a. Diabetes tipe nsulin Dependent Diabetes /ellitus (DD/).

    Caitu de%isiensi insulin karena kerusakan selsel lanerhans yang

     berhubungan dengan tipe $: ( Human Leucocyte Antigen) spesi%ik,

    +redisposisi pada insulitis %enomena autoimun (cenderung ketosis dan ter!adi

     pada semua usia muda). &elainan ini ter!adi karena kerusakan sistem

    imunisasi (&ekebalan tubuh) yang kemudia merusak selsel pulau :angerhans

    di pankreas. &elainan ini berdampak pada penurunan produksi insulin (Su!ono

    Sukarmin, 2008).

     b. Diabetes tipe Diabetes /ellitus tidak bergantung insulin (Non nsulin

    Dependent Diabetes /ellitus NDD/E).

    Caitu Diabetes Mellitus resisten, lebih sering pada de"asa, tetapi dapat

    ter!adi pada semua umur. &ebanyakan penderita kelebihan berat badan, ada

  • 8/17/2019 123 kedua

    11/65

    11

    kecenderungan %amiliar, mungkin perlu insulin pada saat hiperglikemik 

    (Su!ono Sukarmin, 2008).

    c.  Diabetes Mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindroma lainnya.

    dalah Diabetes /ellitus yang berhubungan dengan keadaan atau

    sindroma tertentu hiperglikemik ter!adi karena penyakit lain, penyakit

     pankreas, hormonal, obat atau bahan kimia, endokrinopati, kelainan reseptor 

    insulin, sindroma genetik tertentu (Su!ono Sukarmin, 2008).

    d. Diabetes /ellitus ?estasional

    Suatu bentuk  Diabetes Mellitus  yang berkembang pada beberapa

    "anita selama kehamilan. Diabetes gestasional ter!adi karena kelen!ar 

     pankreas tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup untuk mengkontrol

    gula darah (glukosa) "anita tersebut pada tingkat yang aman bagi dirinya

    maupun !anin yang dikandungnya (udi Sulis , 201*).

    2.1.3 Et!(l(g! D!abetes Mell!tus

    1. Diabetes /ellitus ipe 1

     Diabetes Mellitus tipe 1 atau biasa disebut diabetes tergantung insulin

    (DD/# Insulin Dependen  Diabetes Mellitus), dicirikan dengan hilangnya sel

     beta pengasil insulin pada pulaupulau :angerhans pankreas sehingga ter!adi

    kekurangan insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini dapat di derita oleh anak

    anak maupun orang de"asa (na,2004).

  • 8/17/2019 123 kedua

    12/65

    12

    2. Diabetes /ellitus tipe 2

     Diabetes Mllitus tipe 2 atau sering di sebut diabetes tidak tergantung

    insulin (NDD/#Non nsulin Dependent Diabetes /ellitus). Cakni tidak 

    tergantung insulin. -mumnya ter!adi secara perlahan tidak diketahui adanya

    selama bertahuntahun. alaupun demikian tidak berarti D/ tipe 2 ini tidak 

     berbahaya. alaupun tidak ada keluhan kalau tetap di biarkan kadar 

    glukosanya tinggi tentu akan menyebabkan ter!adinya komplikasi menahan

    D/ yang dapat mengenai berbagai organ tubuh dan dalam !angka pan!ang

    tentu !uga akan dapat menyebabkan kecacatan dan bahkan kematian. Banyak 

    menyandang D/ tipe 2 ini datang terlambat dan sudah mengidap komplikasi

    D/ saat pertama kali di diagnosis sebagai penyandang D/ (aspad!i,2006).

    * Diabetes /ellitus tipe *

     Diabetes Mellitus  tipe ini umumnya !uga ter!adi perlahan hampir 

    seperti dabetes millitus tipe 2. +enyebab dan dasar kelainannya sudah

    diketahui, umumnya pada tingkat kelainan Biomolekuler. alaupun sudah

    diketahui mekanisme dasar kelainannya belum berarti bah"a kelainan tersebut

    dapat diperbaiki. +enyebab kelainan dasarnya umumnya menetap

    (Sar"ono,2006).

    5. Diabetes /ellitus pada kehamilan

  • 8/17/2019 123 kedua

    13/65

    13

     Diabetes Mellitus ini dapat ter!adi karena proses kehamilan itu sendiri

    tetapi dapat !uga ter!adi karena diabetes millitus tipe 2 atau Diabetes /ellitus

    tipe * yang baru diketahui saat hamil. &alau D/ ter!adi karena proses

    kehamilan itu sendiri maka setelah melahirkan kadar glukosa darahnya akan

    kembali men!adi normal dan baru selang beberapa tahun kemudian akan benar 

    menetap men!adi Diabetes Millitus.  Diabetes mellitus pada kehamilan ter!adi

    karena perubahan metabolik %isiologis yang ter!adi pada saat kehamilan.

    +erubahan tersebut mengarah pada ter!adinya resistensi insulin. pabila sel

     beta pancreas tidak dapat mengimbangi perubahan tersebut tentu akan ter!adi

    D/ pada kehamilan. Setelah melahirkan karena perubahan %isiologis pada

    saat hamil hilang maka "anita tersebut tentu akan men!adi normal kembali.

    Sebaliknya, kalau seorang "anita sebelumnya sudah menyandang D/ dan

     baru diketahui adanya D/ saat hamil maka nantinya setelah melahirkan ia

    akan tetap D/ (Sar"ono,2006).

    2.1.4 Man!#estas! 'l!n!s D!abetes Mell!tus

    anda a"al yang dapat di ketahui bah"a seseorang menderita D/ atau

    kencing manis yaitu di lihat langsung dari e%ek peningkatan kadar gula darah,

    dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 10 ' 180 mg#dl.

    Dan air seni ( urine ) penderita kening manis yang mengandung gula ( glukosa

    ), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut ( ndah, 2011).

    +enderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan ge!ala di

     ba"ah ini meskipun tidak semua di alami oleh penderita (udi Sulis, 201*)

  • 8/17/2019 123 kedua

    14/65

    14

    a. =umlah urine yang dikeluarkan lebih banyak ( polyuria ).

     b. Sering atau cepat merasa haus # dahaga ( polydipsia ).

    c. :apar yang berlebihan atau makan banyak ( polyphagia ).

    d. ;rekuensi urine meningkat # kencing terus ( glycosuria ).

    e. &ehilangan berat badan yang tidak !elas sebabnya.

    %. &esemutan # mati rasa pada u!ung syara% di telapak tangan dan kaki.

    g.

  • 8/17/2019 123 kedua

    15/65

    15

    2.1." Pat(#!s!(l(g! D!abetes Mell!tus

    danya %aktor genetik, in%eksi, obatobatan tertentu, obesitas, serta diet

    yang salah menyebabkan ter!adinya destruksi sel F pada :angerhan dengan

    mani%estasi ter!adinya de%isiensi insulin. Berkurangnya produk insulin

    menyebabkan

    a. ransport glukosa yang melalui dinding sel berkurang.

     b. ?likogenesis menurun dan tetap terdapat kelebihan glukosa dalam

    darah.

    c. ?likolisis meningkat sehingga cadangan glikogen berkurang dan

    glukosa hati dicurahkan ke darah.

    d. ?lukoneogenesis meningkat akibat peningkatan pemecahan protein

    dan lemak.

    &eempat keadaan di atas kemudian menyebabkan ter!adinya

    hiperglikemia. pabila konsentrasi glukosa dalam darah tinggi pada Diabetes

    /elitus tidak terkontrol, maka selsel akan men!adi sasaran star>asi. -ntuk 

    mencukupi kebutuhan sel tersebut maka timbul mekanisme sel tubuh untuk 

    meningkatkan pemasukan makanan serta pemecahan glukosa yang disimpan

    dalam otot dan hati. +roses ini !ika berlangsung lama akan ter!adi penurunan

    massa otot dan penurunan berat badan. &eadaan hiperglikemia !uga akan

  • 8/17/2019 123 kedua

    16/65

    16

    meningkatkan osmolalitas darah. +eningkatan konsentrasi glukosa darah dan

    osmolalitas darah akan menimbulkan dehidrasi dengan melalui mekanisme

    yaitu glikosuria dan diuresis osmotik akan ter!adi dalam !umlah besar.

    Diuresis osmotik menimbulkan peningkatan >olume urin, dan akan

    menimbulkan rasa haus. &arena adanya kehilangan kalori dan star>asi seluler 

    akan timbul poli%agia (banyak makan#rasa selalu lapar).

    $iperglikemia menyebabkan penimbunan glukosa antar sel yang akan

    menyebabkan ter!adinya penyakit makro>askuler dan penyakit mikro>askuler.

    +enyakit makro>askuler berupa penyempitan lumen pembuluh darah besar 

    yang dapat membahayakan pengiriman oksigen ke !aringan dan menyebabkan

    iskemia !aringan. kibat dari keadaan ini adalah munculnya penyakitpenyakit

    yang berhubungan dengan serebro>askuler, penyakit arteri renalis, dan

     penyakit >askuler peri%er. Sedangkan perubahan mikro>askuler ditandai

    dengan penebalan dan kerusakan membran basalis dan pembuluh kapiler.

    :ipolisis menyebabkan peningkatan asam lemak bebas, trigliserid dan

    glukogenesis. erdapat hasil akhir berupa keton yang asam (ketoasidosis). =ika

    keadaan cukup berat dapat menimbulkan asidosis metabolik.

  • 8/17/2019 123 kedua

    17/65

    17

    2.1.* +,- Path/a0

      DM t0)e 1 DM t0)e 2

     

    ;aktor ;aktor ;aktor ;aktor 3batobatan 3besitas, -sia, i"ayat

    ?enetik n%eksi munologi lingkungan tertentu &eluarga#genetik, Diet

     

    eaksi autoimun

    Sel β pancreas hancu =umlah sel β pancreas

    De%isiensi nsulin

      ?lukagon

    &atabolisme +rotein $iperglikemi 0>150 mg &ehilangan &alori :ipolisis

      ?lycosuria asa :apar s. :emak Bebas

      Diuretic 3smotic +oli%agi s. :emak 

    ?lukoneogenesis eroksidasi

    :emak

    +oliuri &etonemia

      Dehidrasi asa haus Gpengetahuan &etonuri

    &etogenesis $emokonsentrasi +olidipsi +engelolaan &etoasidosi

    &etonemia rombosis Diabetes

    +$ /ual teroklerosis

  • 8/17/2019 123 kedua

    18/65

    18

     

    /akro>askuler /ikro>askuler &eterbatasan &ogniti% 

      Ikstremitas etina /ampu mengingat <

    asa nyeri pada luka ?angren etinopati

     Nekrosis !aringan Diabetik

    ?angguan

     penglihatan

      Sensasi sensori

    skemik !aringan 3bstruksi

    +embuluh darah

    esiko inggi

    ?angguan Nutrisi &urang

    dari kebutuhan

  • 8/17/2019 123 kedua

    19/65

    19

    2.2. Penatalaksanaan D!abetes Mell!tus

    +enatalaksanaan medis

    u!uan utama untuk terapi diabetes mellitus adalah mencoba

    menormalkan akti%itas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk 

    mengurangi komplikasi >askuler serta neuropati. u!uan terapiotik dalam

    setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal.

    1. Diet

    a) u!uan umum penatalaksanaan diet pada diabetes mellitus adalah1. /encapai dan mempertahankan kadar glukosa darah mendekati

    kadar normal.

    2. /encapai dan mempertahankan lipid mendekati kadar yang

    optimal.

    *. /encegah komplikasi akut dan kronis.

    5. /eningkatkan kualitas hidup.

     b) =umlah kalori diperhitungkan sebagai berikut

    1. -ntuk menentukan diet kita harus tau dulu kebutuhan energi

    dari penderita Diabetes mellitus, sebagai berikut

    a. tentukan BB ideal klien dengan rumus (B100

    1107&g).

     b. entukan kebutuhan kalori penderita, kalau "anita BB

    ideal J 26, sedangkan lakilaki BB ideal J *0.

    c. &emudian terapkan makanan yang dapat dikonsumsi

     penderita Diabetes /ellitus.

  • 8/17/2019 123 kedua

    20/65

    20

    d. &emudian terapkan makanan yang dapat dikonsumsi

     penderita.2. &arbohidrat kompleks (serat dan tepung) yang dikonsumsi

     penderita Diabetes /ellitus harus ditekankan adanya serat.

    *. :emak, karena pre>alensi penyakit !antung koroner pada

     penderita Diabetes /ellitus.

    5. lkohol, mempunyai banyak hal yang tidak menguntungkan

    untuk penderita Diabetes /ellitus.

    6. Natrium indi>idu dengan Diabetes /ellitus dian!urkan tidak 

    makan lebih dari *gr natrium setiap hari.

    2. 3lahraga

    Dian!urkan latihan !asmani teratur *5 kali tiap minggu selama

    kurang lebih setengah !am yang si%atnya sesuai

  • 8/17/2019 123 kedua

    21/65

    21

    insulin, mempertinggi kepekaan !aringan terhadap insulin dan

    menekan pengeluaran glukagen.

  • 8/17/2019 123 kedua

    22/65

    22

    5. nsulin

    Dari sekian banyak !enis insulin, untuk praktisnya hanya * !enis

    yang penting menurut cara ker!anya, diantaranya adalah

    a) Cang ker!a cepat (egular nsulin) dengan masa ker!a 25 !am,

    contoh obat ctrapid

     b) Cang ker!a sedang N+N (Non +rotein Nitrogen), dengan masa

    ker!a 12 !am.c) Cang ker!a lambat +L (+rotamme Linc nsulin) masa ker!anya 18

    25 !am.

    2.1. '(m)l!kas! D!abetes Mell!tus

    1. &omplikasi kut

    a.  Hipoglikemia adalah ge!ala yang timbul akibat tubuh kekurangan

    glukosa, dengan tandatanda

    1. asa lapar.

    2. ?emetar.

    *. &eringat dingin.

    5. +using

     Hipoglikemia ( kadar glukosa darah yang abnormal rendah)

    ter!adi kadar glukosa darah turun di ba"ah 60 hingga 0 mg # dl

    (2,9 hingga *,* mmol #1). &eadaan ini dapat ter!adi akibat

  • 8/17/2019 123 kedua

    23/65

    23

     pemberian insulin atau preparat oral yang berlebihan. &onsumsi

    makanan yang terlalu sedikit atau karena akti>itas %isik yang berat.

     b. &oma Diabetik

    Berla"anan dengan hipoglikemik, koma diabetik ini timbul

    karena kadar glukosa dalam darah terlalu tinggi, biasanya lebih

    dari 00mg#dl. ?e!ala yang sering timbul adalah

    1. Na%su makan menurun.

    2. $aus, sering minum, kencing dalam !umlah yang banyak.

    *. &emudian disusul rasa mual, muntah, na%as cepat dan dalam

    serta berbau aseton.

    5. Sering disertai panas dalam, biasanya karena in%eksi, harus

    segera diba"a ke dokter (na,2004).

    c. Diabetes &etoasidosis

    Diabetes &etoasidosis disebabkan oleh tidak adanya insulin

    atau tidak cukupnya !umlah insulin yang nyata. &eadaan ini

    mengakibatkan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein

    dan lemak. da * gambaran klinis yang penting pada diatas

    ketoasidosis

    1) Dehidrasi.

  • 8/17/2019 123 kedua

    24/65

    24

    2) &ehilangan elektrolit.

    *) sidosis

    &etosis dan asidosis yang merupakan ciri khas diabetes

    ketoasidosis menimbulkan ge!ala gastrointestinal seperti anoreksia,

    mual, muntah dan nyeri abdomen, dan na%as pasien berbau aseton.

    2. komplikasi !angka pan!ang

    a.  Retinopati Diabetic  merupakan kelainan patologis mata yang

    disebabkan oleh perubahan dalam pembuluhpembuluh darah kecil

     pada retina mata.

     b.  Neropati Diabetic adalah gangguan %ungsi gin!al akibat kebocoran

    selaput penyaring darah. &adar gula darah yang tinggi secara

     perlahan akan merusak selaput penyaring. ?ula yang tinggi dalam

    darah akan bereaksi dengan protein. Sehingga mengubah struktur 

    dan %ungsi sel. ermasuk membran basal glomerulus. kibatnya,

     penghalang protein rusak dan ter!adi kebocoran protein ke urine

    (albuminori). $al ini berpengaruh buruk pada gin!al.

    1.)  Neuropati Diabetes. Dua tipe neuropati diabetic yang paling

    sering di !umpai adalah polineuropati sensorik dan neuropati

    otonom. +olineuropati sensorik (neuropati peri%er) sering

  • 8/17/2019 123 kedua

    25/65

    25

    mengenal bagian distal serabut syara%, khususnya sara% 

    elistrimitos ba"ah.

    2.) &aki Diabetik adalah kelainan pada tungkai ba"ah yang

    merupakan komplikasi kronik diabetes mellitus. Suatu penyakit

     pada penderita diabetes bagian kaki, dengan ge!ala dan tanda

    sebagai berikut

    a. Sering kesemutan # gringgingan (asmiptomatus).

     b. =arak tampak men!adi lebih pendek (klaudilasio intermil).

    c. Nyeri saat istirahat.

    d. &erusakan !aringan (nerosis, ulkus).

    &omplikasi ini ter!adi kerusakan sara%, pasien tidak 

    dapat membedakan suhu panas dan dingin, rasa sakitpun

     berkurang. &aki diabetik merupakan komplikasi yang serius

    dan mahal dari diabetes. /eningkatnya pre%alensi diabetes di

    dunia menyebabkan peningkatan kasus amputasi kaki karena

    komplikasi yang diabetes, studi epidemiologi melaporkan lebih

    dari satu !uta amputasi dilakukan pada penyandang diabetes

    setiap tahunnya.ini berarti setiap *0 detik ada kasus amputasi

    kaki karena diabetes di seluruh dunia.

  • 8/17/2019 123 kedua

    26/65

    26

    -mumnya kaki diabetik didahului dengan adanya ulkus

    (luka). $anya sekitar dua pertiga dari ulkus yang dapat sembuh

    dengan cepat, sisanya berakhir dengan amputasi.ratarata

    diperlukan "aktu sekitar enam bulan untuk penyembuhan

    ulkus. Baik ulkus maupun amputasi memiliki dampak yang

     besar pada kualitas hidup penyandang diabetes. Cakni

    terbatasnya kebebasan bergerak, terisolasi secara sosial,dan

    menimbulkan stres psikologis (Brunner and, suddart,2002).

    2.1. Pemer!ksaan Penunang D!abetes Mell!tus

    1. ?lukosa darah se"aktu.

    2. &adar glukosa darah puasa.

    *. es toleransi glukosa.

    &adar darah se"aktu dan puasa sebagai patokan penyaring

    diagnosis D/ (mg#dl).

    'aar gluk(sa

    arah

    Bukan DM Belum )ast! DM DM

    &adar glukosa

    darah Se"aktu

    +lasma >ena

    Darah kapiler 

    &adar glukosa

    darah puasa

    +lasma >ena

    Darah kapiler 

    G100

    G80

    100200

    80200

    M200

    M200

  • 8/17/2019 123 kedua

    27/65

    27

    G110

    G40

    110120

    40110

    M12

    M110

    &riteria diagnostik $3 untuk Diabetes /ellitus pada sedikitnya

    2 kali pemeriksaan

    1. ?lukosa plasma se"aktu M 200 mg#dl (11,1 mmol#:).

    2. ?lukosa plasma puasa M 150 mg#dl (9,8 mmol#:).

    *. ?lukosa plasma dari sampel yang di ambil 2 !am kemudian

    sesudah mengkonsumsi 96gr karbohidrat (2 !am post prandial

    (pp) M 200 mg#dl.

    2.1.15 6akt(r 7 6akt(r 8ang Muah Terkena D!abetes 9

    /engenal %aktor%aktor risiko timbulnya diabetes adalah suatu keharusan.

    Berikut ini %aktor%aktor yang mudah terkena diabetes

    1. &eturunan. Bila ada anggota keluarga terkena diabetes, anda !uga

     berisiko !adi pasien diabetes.

    2. as atau etnis. 3rang kulit hitam lebih mudah terkena diabetes

    daripada kulit putih. 3rang sia !uga punya risiko lebih tinggi

    mengidap diabetes.

    *. -sia. isiko kena diabetes akan meningkatkan dengan bertambahnya

    usia, terutama pada usia di atas 50 tahun.

    5. 3besitas. Semakin banyak lemak menimbun di perut, semakin sulit

     pula insulin beker!a sehingga gula darah mudah naik.

    6. &urang gerak badan. /akin kurang gerak badan, makin mudah

    seseorang terkena diabetes.

    . &ehamilan. Diabetes dapat ter!adi pada 26 persen dari "anita hamil.

  • 8/17/2019 123 kedua

    28/65

    28

    9. n%eksi. n%eksi >irus bisa menyerang pankreas, merusak sel pankreas,

    dan menimbulkan diabetes.8. Stres. Stres menyebabkan hormon counter!insulin( yang ker!anya

     berla"anan dengan insulin) lebih akti% sehingga glukosa darah akan

    meningkat.

    4. 3batobatan. Beberapa obat dapat meningkatkan kadar gula darah.

    Setelah anda mempela!ari sembilan %aktor risiko diatas, anda akan

    mendapatkan bah"a tiga %aktor pertama (keturnan, ras, dan usia) memang

    tidak bisa diubah. &endati demikian, enam %aktor%aktor lainnya seperti

    obesitas, kurang gerak, stres, dan sebagainya, seharusnya bisa anda

    kendalikan. =ika dapat memahami betul apa sa!a yang bisa menyebabkan

    gula darah seseorang melampaui batas, anda harus bisa mencegah penyakit

    diabetes itu.

    2.2. '(nse) Dasar :angren

    2.2.1 De#!n!s!

    ?angren adalah luka yang sudah membusuk dan bisa melebar,

    ditandai dengan !aringan yang mati ber"arna kehitaman dan membau

  • 8/17/2019 123 kedua

    29/65

    29

    karena disertai pembusuka oleh bakteri (eliKabeth, 2004). Begitu pula

    menurut skandar (2001) ?angren adalah proses atau keadaan yang

    ditandai dengan adanya !aringan mati atau nekrosis, namun secara

    mikrobiologis adalah proses nekrosis yang disebabkan oleh in%eksi.

    ?angren diabetik adalah nekrosis !aringan pada bagian tubuh

     peri%er akibat penyakit diabetes mellitus. Biasanya gangren tersebut ter!adi

     pada daerah tungkai. &eadaan ini ditandai dengan pertukaran sekulitis dan

    timbulnya %asikula atau bula yang hemoragik kuman yang biasa

    mengin%eksi pada gangren diabetik adalah stretptococcus (misnadiraly,

    200).

    2.2.2. Et!(l(g! ;Pen0ebab<

    a) kibat suplai darah yang tidak lancar kedaerah yang terluka.

     b) n%eksi kuman

    c) kibat trauma

    d) :uka pasca kecelakaan, luka tusuk, atau tindakan oprasi.

    e) Bekuan darah dalam pembuluh darah arteri.

    %) +engerasan pembuluh darah arteri

    g) Beku atau kedinginan dalam !angka "aktu yang cukup lama

    2.2.3. 'las!#!kas! :angren

    /enurut "agner (148*) membagi gangren kaki diabetik terbagi

    men!adi enam tingkatan yaitu

    1). ?rade 0 tidak ada luka

    2). ?rade merasakan hanya sampai pada permukaan kulit

  • 8/17/2019 123 kedua

    30/65

    30

    *). ?rade kerusakan kulit mencapai otot dan tulang

    5). ?rade ter!adi abses

    6). ?rade H gangren pada kaki, bagian distal

    ). ?rade H gangren pada seluruh kaki dan tungkak ba"ah distal

    2.2.4. :eala :angren

    dapun tanda dan ge!ala yang harus di "aspadai untuk ter!adinya kaki

    diabetik (gangren)

    1. =aringan mati atau rusak akibat luka yang terin%eksi

    2. /engenai bagian tubuh yang mana sa!a, sering pada !ari kakidan

    tangan serta tungkai dan lengan

    *. &ulit tampak kehitaman disertai otat dan tulang yang mati.5. +embengkakan di ba"ah kulit, teraba seperti gelembung udara yang

    tertangkap

    6. Bengkak dan nyeri

    . &eluar cairan dan berbau tidak enak.

    9. Bisa disertai demam sampai *8o< (ratsongko rianggoro 2009).

     2.2.". Peng(batan :angren

    +rinsip pengobatan gangren diabetik adalah

    1. /engendalikan glukosa darah secara optimal

    2. /engatasi in%eksi

    *. /embersihkan !aringan ne%rotik sebaikbaiknya

    5. /era"at luka

    6. /enghilangkan oedem luka

    . /engharuskan tirah baring

    9. /emberikan sepatu khusus

    8. /emberikan penyuluhan tentang kaki

  • 8/17/2019 123 kedua

    31/65

    31

    erapi gangren dapat dilakukan dengan cara sistemik yaitu dengan

    antibiotika,kontrol diabetes dapat dengan insulin dan lokal yaitu

    dengan cara kaki direndam dalam betadin (1*7)selama (12)J1

     !am#hari,kemudian dengan betadin (*107)

    2.2.*. 6akt(r Res!k( Tera!n0a :angren D!abet!k 

    ;aktor resiko ter!adinya gangren diabetik 

    1. ;aktor%aktor resiko ulkus dan amputasi kaki diabetik

    a) ?angguan sara% 

     b) &elainan bentuk kaki

    c) +eningkatan tekanan atau beban pada kaki.

    d) &elainan tulangtulang kaki

    e) ?angguan pembuluh darah.

    %) i"ayat luka pada kaki

    g) &elainan pertumbuhan kuku

    h) +emakain sepatu yang tidak sesuai.

    =ika ter!adi komplikasi sara%, maka pengobatan yang dilakukan

    adalah mengontrol kadar glukosa darah semaksimal mungkin untuk 

    memperlambat keburukan.

    2. ?e!ala yang sering dikeluhkan

    a) asa nyeri pada kaki seperti rasa terbakar 

     b) idak berasa

    c) asa tebal pada kakid) +erasaan panas atau dingin

    e) +enurunan ambang rasa sakit mati rasa, terhadap suhu, rasa getar.

    %) +roduksi keringat yang menurun, kulit yang kering dan pecah

     pecah.

    g) kaki terasa lebih hangat.

    *. ?angguan pembuluh darah

  • 8/17/2019 123 kedua

    32/65

  • 8/17/2019 123 kedua

    33/65

    33

    2.3. '(nse) Pera/atan Luka

    2.3.1 De#!n!s! Luka

    :uka adalah terputusnya kontinuitas suatu !aringan oleh karena

    adanya cedera atau pembedahan. :uka ini bisa diklasi%ikasikan berdasarkan

    struktur anatomis, si%at proses penyembuhan dan lama penyembuhan.

    dapun berdasarkan si%at yaitu abrasi, kontusia, insisi, laserasi, terbuka,

     penetrasi, puncture, sepsis, dll. Sedangkan klasi%ikasi berdasarkan struktur 

    lapisan kulit meliputi partial thickness, yang melibatkan lapisan epidermis

    dan dermis dan %ullthickness yang melibatkan epidermis, dermis,lapisan

    lemak. ;ascia dan bahkan sampai ke tulang (/arison,2005). Sedangkan

    menurut (:aKarus et al, 1445) luka adalah rusaknya struktur dan %ungsi

    anatomis normal akibat proses patologis yang berasal dari internal maupun

    eksternal dan mengenai organ tertentu.

    2.3.2 6akt(r 8ang Mem)erlambat Pen0embuhan Luka

    1. &urangnya suplai darah

    2. +enurunan sulpai oksigen

    *. Dehidrasi

    5. /alnutrisi6. +enurunan daya tahan tubuh

    . /erokok 

    9. -sia

    8. Iksudatberlebih

    4. urunnya temperatur

    10. $ematoma

    11. =aringan nekrotik, krusta yang berlebih dan benda asing

    2.3.3 &tanar ,)eras!(nal Pr(seur Pera/atan :angren D!abet!kum

  • 8/17/2019 123 kedua

    34/65

    34

  • 8/17/2019 123 kedua

    35/65

    35

    2.4 '(nse) Asuhan 'e)era/atan

    Dalam memberikan asuhan kepera"atan pada klien gangrene kaki

    diabetic hendaknya dilakukan secara komperehensi% dengan menggunakan

     proses kepera"atan.

    +roses kepera"atan adalah suatu metode sistematik untuk 

    mengka!i respon manusia terhadap masalahmasalah dan membuat rencana

    kepera"atan yang bertu!uan untuk mengatasi masalah ' masalah tersebut.

    /asalah ' masalah kesehatan dapat berhubungan dengan klien keluarga !uga

    orang terdekat atau masyarakat. +roses kepera"atan mendokumentasikan

    kontribusi pera"at dalam mengurangi # mengatasi masalah ' masalah

    kesehatan.

    +roses kesehatan terdiri dari 6 tahapan, yaitu pengka!ian,

    diagnosa kepera"atan, perencanaan, pelaksanaan, dan e>aluasi.

    2.4.1 Pengka!an

    +engka!ian merupakan langkah utama dan dasar utama dari

     proses kepera"atan yang mempunyai dua kegitan pokok, yaitu

    2.4.1.1 Pengum)ulan Data

    +engumpulan data yang akurat dan sistematis akan

    membantu dalam menentukan status kesehatan dan pola

  • 8/17/2019 123 kedua

    36/65

    36

     pertahanan penderita, mengidenti%ikasi, kekuatan dan

    kebutuhan penderita yang dapat di peroleh melalui

    anamneses, pemeriksaan %isik, pemeriksaan laboratorium

    serta pemeriksaan penun!ang lainnya.

    1. namnese

    a. dentitas

    dentitas &lien. /eliputi nama, umur, !enis kelamin,

    agama, pendidikan perlu dika!i untuk mengetahui

    tingkat pengetahuan klien yang akan berpengaruh

    terhadap tingkat pemahaman klien akan suatu

    in%ormasi, peker!aan perlu dika!i untuk mengetahui

    apakah peker!aannya merupakan %aktor predisposisi

    atau bahkan %aktor presipitasi ter!adinya penyakit

    D/, suku#bangsa, tanggal masuk S, tanggal

     pengka!ian, diagnosa medis dan alamat.

    dentitas +enanggung !a"ab. /eliputi nama, umur,

     !enis kelamin, agama, pendidikan, peker!aan, alamat,

    dan hubungan dengan klien.

     b. &eluhan -tama

    danya rasa kesemutan pada kaki # tungkai ba"ah,

    rasa raba yang menurun, adanya luka yang tidak 

  • 8/17/2019 123 kedua

    37/65

    37

    sembuh ' sembuh dan berbau, adanya nyeri pada

    luka

    c. i"ayat &esehatan Sekarang

    Berisi tentang kapan ter!adinya luka, penyebab

    ter!adinya luka serta upaya yang telah di lakukan

    oleh penderita untuk mengatasinya. &embangkan

    dengan metode +S dari mulai keluhan dirasakan

    sampai klien datang ke rumah sakit.

    d. i"ayat &esehatan Dahulu

    danya ri"ayat penyakit D/ atau penyakit ' 

     penyakit lain yang ada kaitannya dengan de%isiensi

    insulin misalnya penyakit pankres. danya ri"ayat

     penyakit !antung, obesitas, maupun arteroklerosis,

    tindakan medis yang pernah di dapat maupun obat ' 

    obatan yang biasa digunakan oleh penderita.

    e. i"ayat &esehatan &eluarga

    Dari genogram keluarga biasanya terdapat salah satu

    anggota keluarga yang !uga menderita D/ atau

     penyakit keturunan yang dapat menyebabkan

    ter!adinya de%isiensi insulin misal hipertensi, !antung.

  • 8/17/2019 123 kedua

    38/65

    38

    %. i"ayat +sikososial

    /eliputi in%ormasi mengenai prilaku, perasaan dan

    emosi yang dialami penderita sehubungan dengan

     penyakitnya serta tanggapan keluarga terhadap

     penyakit penderita.

    2. +emeriksaan %isik 

    a. Status kesehatan umum.

    /eliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara,

    tinggi badan, berat badan, dan tanda ' tanda >ital.

     b. &epala dan :eher 

    &a!i bentuk kepala, keadaan rambut, adakah

     pembesaran leher, telinga kadang'kadang

     berdenging, adakah gangguan pendengaran, lidah

    sering terasa tebal, ludah men!adi lebih kental, gigi

    mudah goyah, gusi mudah bengkak dan berdarah,

    apakah penglihatan kabur # ganda, diplopia, lensa

    mata keruh.

    c. Sistem ntegumen

    urgor kuli menurun, adanya luka atau "arna

    kehitaman bekas luka, kelembaban dan suhu di

  • 8/17/2019 123 kedua

    39/65

    39

    daerah sekitar ulkus dan gangren, kemerahan pada

    kulit sekitar luka, tekstur rambut dan luka.

    d. Sistem +erna%asan

    dakah sesak na%as, batuk, sputum, nyeri dada. +ada

     penderita D/ mudah ter!adi in%eksi.

    e. Sistem &ardio>askuler 

    +er%usi !aringan menurun, nadi peri%er lemah atau

     berkurang, takikardi#bradikardi, hipertensi#hipotensi,

    aritmia, kardiomegalis.

    %. Sistem ?astrointestinal

    erdapat poli%agi, polidipsi, mual, muntah, diare,

    konstipasi, dehidrase, perubahan berat badan,

     peningkatan lingkar abdomen, obesitas.

    g. Sistem -rinary

    +oliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa

     panas atau sakit saat berkemih.

    h. Sistem /uskuluskeletal

  • 8/17/2019 123 kedua

    40/65

    40

    +enyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahan

    tinggi badan, cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya

    gangren di ekstremitas.

    i. Sistem Neurologi

    er!adi penurunan sensoris, parasthesia, anastesia,

    letargi, mengantuk, re%lek lambat, kacau mental,

    disorientasi.

    *. +emeriksaan :aboratorium

    +emeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah

    a. +emeriksaan darah

    +emeriksaan darah meliputi ?DS M 200 mg#dl, gula

    darah puasa M120 mg#dl dan dua !am post prandial M

    200 mg#dl.

     b. -rine

    +emeriksaan didapatkan adanya glukosa dalam urine.

    +emeriksaan dilakukan dengan cara benedict

    ( reduksi ). $asil dapat di lihat melalui perubahan

     !"arabna pada urine hu!au (O), kuning (OO), merah

    (OOO), dan merah bata (OOOO).

  • 8/17/2019 123 kedua

    41/65

    41

    c. &ultur pus

    /engetahui !enis kuman pada luka dan memberikan

    antibiotic yang sesuai dengan !enis kuman.

    2.4.1.2 Anal!sa Data

    Data yang sudah terkumpul selan!utnya di kelompokkan

    dan dilakukan analisa serta sintesa data. Dalam

    mengelompokkan data di bedakan atas data subyekti% dan

     berpedoman pada teori braham maslo" yang terdiri dari

    1. &ebutuhan dasar atau %isiologis.

    2. &ebutuhan rasa aman.

    *. &ebutuhan cinta dan kasih sayang.

    5. &ebutuhan harga diri.

    6. &ebutuhan aktualisasi diri.

    Data yang telah di kelompokkan tadi dianalisa sehingga

    dapat diambil kesimpulan tentang masalah kepera"atan dan

    kemungkinan penyebab, yang dapat di rumuskan dalam

     bentuk diagnosa kepera"atan meliputi aktual, potensial, dan

    kemungkinan.

  • 8/17/2019 123 kedua

    42/65

    42

    2.4.2 D!agn(sa 'e)era/atan

    Diagnosa kepera"atan adalah penilaian klinis tentang respon

    indi>idu, keluarga atau komunitas terhadap proses kehidupan #

    masalah kesehatan. ktual atau potensal dan kemungkinan dan

    membutuhkan tindakan kepera"atan untuk memecahkan masalah

    tersebut.

    dapun diagonosa kepera"atan yang muncul pada klien gangrene

    kaki diabetic adalah

    1. ?angguan per%usi !aringan berhubungan dengan melemahnya #

    menurunnya aliran darah ke daerah gangrene akibat adanya

    obstruksi pembuluh darah.

    2. ?angguan integritas !aringan berhubungan dengan adanya

    gangrene pada ekstremitas.

    *. Nyeri berhubungan dengan iskemik !aringan.

    5. $ambatan mobilitas %isik berhubungan dengan rasa nyeri pada

    luka.

    6. esiko tinggi gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

     berhubungan dengan penurunan metabolisme karbohidrat

    akibat de%isiensi insulin, intake tidak adekuat akibat adanya

    mual dan muntah.

  • 8/17/2019 123 kedua

    43/65

    43

    . De%isit >olume cairan tubuh berhubungan dengan diuresis

    osmotic dari hiperglikemia, poliuria, berkurangnya intake

    cairan.

    9. &etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

     berhubungan dengan ketidakcukupan insulin,

    ketidakseimbangan intake makanan dengan akti>itas %isik,

    kebiasaan pola makan bertambah, sering lapar (poli%agi), dan

    kurangnya pengetahuan.

    8. esiko tinggi in!uri berhubungan dengan penurunan sensasi

    sensori (>isual), kelemahan dan hipoglikemia.

    4. itas %isik,

    kebiasaan pola makan bertambah, sering lapar (poli%agi), dan

    kurangnya pengetahuan.

    u!uan ntake nutrisi adekuat.

    &riteria e>aluasi

  • 8/17/2019 123 kedua

    44/65

    44

    &adar glukosa darah dalam tingkat yang optimal.

    Berat badan ideal dapat dicapai dan dipertahankan.

    &lien dapat menghabiskan porsi makan yang disediakan.

    &lien dapat memilih makanan berdasarkan pada panduan

     penurunan kalori.

    encana

    $nter>ens! Ras!(nal

    • Diskusikan dengan pasien dan

    keluarga tentang %aktor penyebab.

    • &a!i psikososial pasien yang

     berhubungan dengan makan

     berlebih.

    • =elaskan hubungan obesitas dengan

    diabetes.

    • &onsultasikan dengan ahli giKi untuk 

     program diet.

    • /oti>asi klien untuk mengkonsumsi

    cukup makanan yang mengandung

    kompleks karbohidrat yang tinggi.

    • Bantu memilih menu harian

     berdasarkan rencana rendah kalori

    dan rendah lemak.

    • imbang berat badan setiap hari.

    • Diskusikan kebutuhan diet dan

    tingkatkan latihan sesuai program

    diet.

    • :ibatkan keluarga dalam perencanaan

    makan sesuai program diet dan

    • +engertian dapat memoti>asi untuk menghindari

    %aktor penyebab.

    • +sikologis dapat mempengaruhi perilaku makan

    yang berlebih.

    • 3besitas dapat menyebabkan D/ tipe .

    • -ntuk menetapkan dan menghitung diet sesuai

    dengan kebutuhan klien.

    • Dapat membantu dalam penurunan berat badan.

    • /enghindari kebosanan akan menu pada diet yang

    telah ditentukan.

    • /enun!ukkan intake nutrisi yang adekuat.

    • :atihan memudahkan ambilan glukosa sehingga

    menurunkan kadar gula darah, memudahkan

     penurunan berat badan, dan menurunkan resiko

  • 8/17/2019 123 kedua

    45/65

    45

    indikasi.

    • &olaborasi pemeriksaan gula darah,

     p$, $itas #

    mobilisasi, kurangnya pengetahuan tentang pera"atan kulit,

    adanya gangrene.

    u!uan ntegritas kulit dapat dipertahankan.

    &riteria e>aluasi

    &eadaan kulit tetap utuh pada daerah yang mengalami

    gangguan seperti yang ditun!ukkan oleh halhal berikuta. &ulit yang mengalami lesi kelihatan bersih dan

    memperlihatkan tandatanda penyembuhan.

     b. &lien atau orang terdekat memperlihatkan pera"atan kulit

    yang tepat.

    c. Dapat mempertahankan kesehatan !aringan kulit seperti

    yang ditun!ukkan oleh halhal berikut idak mengalami

    kerusakan kulit, tidak terdapat daerah kemerahan,

    mempertahankan sirkulasi adekuat.

    encana

    $nter>ens! Ras!(nal

    • nspeksi kulit terhadap perubahan "arna,   •/enandakan area sirkulasi buruk yang dapat menimbulkan

  • 8/17/2019 123 kedua

    46/65

    46

    turgor, >ascular.

    • =aga kulit tetap bersih dan kering.

    • Berikan pera"atan kulit dengan salep atau

    krim.

    • +ertahankan linen kering.

    • :akukan pera"atan luka dengan larutan Naenti% dan menentukan inter>ensi

    yang tepat.

    •Sirkulasi adekuat penting untuk akti>itas sel.

    •Sebagai indikator pertukaran nutrisi.

    *. Nyeri berhubungan dengan iskemik !aringan.

    u!uan rasa nyeri hilang # berkurang&riteria hasil

    +enderita secara >erbal mengatakan nyeri berkurang # hilang.

    +enderita dapat melakukan metode atau tindakan mengurangi

    nyeri.

    +ergerakan penderita bertambah luas.

    idak ada keringat dingin, tanda >ital dalam batas normal

    S * ' *9,60<

     N 0 ' 80 J #menit

    100 ' 1*0 mm$g

    18 ' 20 J #menitencana tindakan

    1. &a!i tingkat, %rekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami

     pasien.

    asional untuk mengetahui berapa berat nyeri

    yangdialami pasien.

    2. =elaskan pada pasien tentang sebabsebab timbulnya nyeri.

    asional pemahaman pasien tentang penyebab nyeri yang

    ter!adi akan mengurangi ketegangan pasien dan

  • 8/17/2019 123 kedua

    47/65

    47

    memudahkan pasien untuk dia!ak beker!asama dalam

    melakukan tindakan.*.

  • 8/17/2019 123 kedua

    48/65

    48

    ahap e>aluasi adalah perbandingan yang sistematik dan

    terencana tentang kesehatan pasien dengan tu!uan yang telah

    ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan

    melibatkan pasien dan tenaga kesehatan lainnya.

    I>aluasi dalam kepera"atan merupakan kegiatan dalam

    melaksanakan rencana tindakan yang telah ditentukan, untuk 

    mengetahui pemenuhan kebutuhan pasien secara optimal dan

    mengukur hasil dari proses kepera"atan.

    I>aluasi kepera"atan adalah mengukir keberhasilan dari

    rencana dan pelaksanaan tindakan pera"atan yang dilakukan dalam

    memenuhi kebutuhan pasien. Dalam pendokumentasiannya

    dilakukan melalui pendekatan S3+.

    S P espon Subyekti% klien terhadap tindakan.

    3 P espon 3byekti% klien terhadap tindakan.

    P nalisa ulang atas data subyekti% dan obyekti% untuk 

    menyimpulkan masalah.

    + P +erencanaan atau tindakan.

    P mplementasi.

    I P I>aluasi.

    P eassessment .

  • 8/17/2019 123 kedua

    49/65

    49

    'erangka '(nse)

    &eterangan

      Hariabel yang di teliti

    Hariabel yang tidak di teliti

    n%eksi Saluran

    +erna%asan kut

    ( S+ )

    &lasi%ikasi n%eksi Saluran

    +erna%asan kut (S+)

    1. n%eksi Saluran +erna%asan

    kut ingan

    2. n%eksi Saluran +erna%asan

    kut Sedang

    3. n%eksi Saluran +erna%asan

    kut Berat

  • 8/17/2019 123 kedua

    50/65

    50

    ?ambar 2.5. &erangka &onsep +enelitian ;aktor :ingkungan &er!a dengan

    ke!adian in%eksi Saluran +erna%asan kut pada +olisi :alu :intas di Banyu"angi

    ahun 2015

    2.". H!)(tes!s

    $ipotesis adalah !a"aban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan

     penelitian, Nursalam (20116). $ipotesis dapat dibedakan men!adi beberapa tipe

    yaitu antara lain

    $1 da hubungan lingkungan ker!a dengan ke!adian n%eksi Saluran

    +erna%asan kut (S+) pada +olisi :alu :intas di Banyu"angi ahun

    2015.

  • 8/17/2019 123 kedua

    51/65

    51

    BAB 3

    MET,DE PENEL$T$AN

    3.1. %en!s an Desa!n Penel!t!an

    =enis penelitian adalah strategi untuk mencapai tu!uan penelitian yang

    telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penutupan peneliti pada

    seluruh proses penelitian (Nursalam, 2011).

    =enis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

    QkorelasionalR. &orelasional adalah penelitian yang mengka!i hubungan

    antara >ariabel. +enelitian korelasional bertu!uan mengungkapkan hubungan

    korelasi antar>ariabel. $ubungan korelati% mengacu pada kecenderungan

     bah"a >ariasi sautu >ariabel diikuti oleh >ariasi >ariable yang lain

    (Nursalam,201182).

    ancangan atau desain penelitian adalah suatu strategi penelitian

    dalam mengidenti%ikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir 

     pengumpulan data dan digunakan untuk mende%inisikan struktur dimana

     penelitian dilaksanakan (Nursalam, 2011).

  • 8/17/2019 123 kedua

    52/65

    52

    Desain penelitian yang di gunakan adalah ancangan penelitian ini

    digunakan adalah Rcross sectional R. "ross sectional adalah !enis penelitian

    yang menekankan pada "aktu pengukuran#obser>asi data >ariabel

    independen dan dependen hanya satu kali, pada satu saat (Nursalam, 2011).

    3.2. +aktu Penel!t!an an Tem)at )enel!t!an

    1. :okasi

    empat penelitian di lakukan di "ilayah ker!a polantas Banyu"angi,

    khususnya di &ota Banyu"angi.

    2. aktu +enelitian

    Dalam penelitian ini "aktu penelitian dibagi men!adi dua tahap sebagai

     berikut

    1. ahap persiapan yang meliputi

    1) +enyusunan proposal pril gustus 2015

    2) Seminar proposal 3ktober 2015

    2. ahap pelaksanaan yang meliputi

    1) +enga!uan i!in 3ktober 2015

    2) +engumpulan data No>ember 2015

    24

  • 8/17/2019 123 kedua

    53/65

    53

    3.3. 'erangka 'era

    &erangka ker!a merupakan tahapan dalam suatu penelitian. +ada

    kerangka ker!a disa!ikan alur penelitian, terutama >ariabel yang akan

    digunakan dalam penelitian (Nursalam, 200*212)

    &erangka ker!a pada penelitian ini adalah sebagai berikut

    +opulasi Semua +olisi lalu lintas yang berpatroli di "ilayah &ecamatan

    Banyu"angi.Sampel

    Semua +olisi lalu lintas yang ada di "ilayah &ecamatan Banyu"angi.

    Sampling total sampling 

    Desain +enelitian korelati% 

    $asil penelitian

    +engumpulan Data &uesioner 

    nalisa data coding# scoring , tabulating , u!i statistik dengan Rank spearman

    :aporan penelitian

    ?ambar *.1 &erangka &er!a $ubungan :ingkungan &er!a dengan ke!adian

    S+ pada +olisi :alu :intas di "ilayah Banyu"angi tahun 2015.

  • 8/17/2019 123 kedua

    54/65

    54

    3.4 &am)l!ng Desa!n

    3.4.1. P()ulas! Penel!t!an

    +opulasi adalah sub!ek yang memenuhi kriteria yang telah di

    tetapkan (Nursalam, 201184).

    +opulasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah +olisi lalu lintas

    yang berpatroli di "ilayah &ecamatan Banyu"angi.

    3.4.2. &am)el Penel!t!an

    Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

     populasi ter!angkau yang dapat di gunakan sebagai sub!ek penelitian

    melalui sampling (Nursalam, 201141).

    Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah +olisi lalu lintas

    yang berpatroli di "ilayah kota Banyu"angi.

    1. &riteria Sampel meliputi

    1) &riteria inklusi

    &riteria inklusi adalah karakteristik umum sub!ek penelitian dari

    suatu populasi target yang ter!angkau yang akan diteliti

    (Nursalam, 201142).

    &riteria inklusi dalam penelitian ini yaitu

    1) +olisi lalu lintas yang berada di "ilayah &ecamatan

    Banyu"angi.

    .

  • 8/17/2019 123 kedua

    55/65

    55

    2) &riteria eksklusi

    &riteria eksklusi adalah menghilangkan#mengeluarkan sub!ek 

    yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena beberapa

    sebab (Nursalam, 201142).

    &riteria eksklusi dalam penelitian ini yaitu

    (1) +olisi lalu lintas yang berhalangan dinas saat penelitian.

    (2) +olisi lalu lintas yang sedang tugas di luar kota.

    2. Besar Sampel

    Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan di

    teliti atau sebagian !umlah dari karakteristik yang di miliki oleh

     populasi. Dalam penelitian kriteria sampel meliputi kriteria

    inklusi dan kriteria ekslusi, dimana kriteria tersebut menentukan

    dapat dan tidaknya sampel yang tersebut di gunakan.

    /enurut KiK alimul 2011, berikut ini adalah halhal

    yang harus di pertimbangkan ketika peneliti akan menentukan

    sampel penelitiannya

    1. +robabilitas

    2. $tandart %rror 

    *. Distribusi eoritis

    &erena peneliti menggunakan total sampling   !adi, total

    keseluruhan sampel akan diteliti seluruhnya.

  • 8/17/2019 123 kedua

    56/65

    56

    Sample dalam penelitian ini sebesar 51 orang.65 sis"i

    3.4.3. Tehn!k &am)l!ng

    Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk 

    dapat me"akili populasi, teknik sampling merupakan cara yang di

    tempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang

     benarbenar sesuai dengan keseluruhan ob!ek penelitian. (Nursalam,

    2011).

    +ada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel

    secara total sampling yaitu semua populasi digunakan sebagai sampel,

    karena populasi hanya sedikit (rikunto, 200).

    3.". $ent!#!kas! ?ar!abel

    Hariabel adalah konsep dari berbagai le>el dari abstrak yang

    dide%inisikan sebagai suatu %asilitator untuk pengukuran atau manipulasi data

    suatu penelitian. &onsep yang ditu!u dalam penelitian dapat konkret dan

    secara langsung bisa diukur (Nursalam, 201149).

    Hariabel dalam penelitian ini meliputi

    3.".1. ?ar!abel $ne)enen ;Bebas<

    Hariabel independen (bebas) adalah >ariabel yang nilainya

    menentukan >ariabel lainnya. Suatu kegiatan manipulasi oleh peneliti

  • 8/17/2019 123 kedua

    57/65

    57

    menciptakan suatu dampak pada >ariabel dependen (terikat) (Nursalam,

    201149).

    Hariabel independen dalam penelitian ini adalah :ingkungan &er!a.

    3.".2. ?ar!bel e)enen ;Ter!katariabel yang nilainya

    ditentukan oleh >ariabel lain. Hariabel dependen merupakan %aktor yang

    diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan dari

    >ariabel bebas (Nursalam, 201148).

    Hariabel dependen dalam penelitian ini adalah ke!adian n%eksi

    Saluran +erna%asan (S+).

  • 8/17/2019 123 kedua

    58/65

    58

    3.*. De#!n!s! ,)eras!(nal

    De%inisi operasional adalah mende%inisikan >ariable secara

    operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

    memungkinkan peneliti untuk melakukan obser>asi atau pengukuran

    secara cermat terhadap suatu obyek atau %enomena (limul.$, 2008

    abel *.1. De%inisi 3perasional

    Hariabel De%inisi operasional ndikator lat ukur Skala

    Data

    Skor 

  • 8/17/2019 123 kedua

    59/65

    59

    Bebas

    :ingkun

    gan&er!a

    erikat

    in%eksi

    saluran

     perna%as

    an akut (

    S+ )

    Segala sesuatu yang ada

    di sekitar para peker!a

    dan yang dapatmempengaruhi dirinya

    dalam men!alankan

    tugastugas yang di

     bebankan kepadanya

    (Nitiseminto, 2002 )

    +enyakit in%eksi akut

    yang menyerang salah

    satu bagian atau lebih

    dari saluran napas mulai

    dari hidung hingga

    kantong paru (al>eoli)

    termasuk !aringan

    adneksanya seperti

    sinus#rongga di sekitar

    hidung (sinus para

    nasal), rongga telinga

    tengah, dan pleura

    (Depkes, 2004)

    1. +enerangan

    cahaya

    2. Sirkulasiudara di

    tempat ker!a

    *. &ebisingan

    ditempat ker!a

    5. &eamanan di

    tempat ker!a

    6. +enggunaan

    alat pelindung

    diri di tempat

    ker!a

    1. Batuk  

    2. Serak

    (bersuara

     parau)

    *. +ilek  

    5. +anas atau

    demam, suhu

     badan lebih

    dari *8,6 <

    5. Sesak napas

    &uesioner 

     

    &uesioner 

    ordinal

    ordinal

    +enilaian

    =a"aban a P *

    =a"aban b P 2=a"aban c P 1

    =umlah skor J1007

    otal skor 

    Baik 96 ' 1007

  • 8/17/2019 123 kedua

    60/65

    60

     pertanyaanpertanyaan in%ormati%. Sedangkan instrumen penelitian

    untuk mengukur ke!adian S+ pada +olisi :alu lintas dengan

    menggunakan lembar kuesioner.

    3..2. Pengum)ulan Data

    +engumpulan data merupakan cara peneliti untukmengumpulkan

    data yang akan di lakukan dalam penelitian (KiK, 2011).

    +engumpulan data dilakukan melalui proses peri!inan studi

     pendahuluan dari +3:IS Banyu"angi untuk memperoleh !umlah

     populasi +olisi :alu :intas yang berpatroli di kecamatan Banyu"angi,

    kemudian saat penelitian pengumpulan data dilakukan melalui

    kuesioner yang diisi oleh klien, dengan lembar yang sudah di

    sesuiakan.

    3..3. Anal!sa Data

    nalisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam

    metode ilmiah, karena dengan analisislah, data tersebut dapat diberi

    arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian

    (/oh.NaKir, 2006*5).

    Dalam penelitian kuantitati%, perlu di tuliskan tentang !enis

    statistik yang di pergunakan dalam pengolahan data. lasan

     penggunaan statistik yang di pilih, sumber ru!ukan yang di

     pergunakan (KiK, 2011).

    Dalam penelitian ini peneliti memilih u!i statistik Rank $pearman.

    1. "oding 

  • 8/17/2019 123 kedua

    61/65

    61

    +enentuan skor untuk tiap item pertanyaan, dalam penentuan scor 

    ditentukan dari pengaruh lingkungan ker!a terhadap ke!adian S+

     pada +olisi :alu :intas.

    Skor :ingkungan &er!a

    Baik score *

    Sedang score 2

    &urangscore 1

    +enilaian dera!at S+

    S+ ringan skor *

    S+ sedang skor 2

    S+ berat skor 1

    2. $coring 

     penentuan skor atau nilai untuk tiap item dalam penumuan skor 

    atau nilai ditentukan berdasrkan subyekti%itas responden.

    +enilaian untuk lingkungan ker!a

    Baik M 96 ' 1007

    Sedang 6 ' 967

    Berat M 67

    +enilaian untuk ke!adian S+

    S+ ingan M 96 ' 1007

    S+ Sedang 6 ' 967

  • 8/17/2019 123 kedua

    62/65

    62

    S+ Berat M 67

    *. &abulating  

    &abulating   merupakan penya!ian data dalam bentuk tabel yang

    terdiri dari beberapa baris beberapa kolom. abel dapat di

    gunakan untuk memaparkan sekaligus beberapa >ariabel hasil

    obser>asi, sur>ey, atau penelitian hingga data mudah di baca dan di

    mengerti (ariable bebas inter>al dan >ariabel terikat

    ordinal. Bertu!uan untuk mengetahui hubungan dua >ariabel

    tergantung pada hasil u!i normalitas data. Dengan demikian u!i

    statistik yang di pakai adalah '(i Rank spearman  dengan tingkat

    signi%ikan 0,06 menggunakan S+SS 1  or indos  (Sugiono,

    2009 10 ).

    umus T P 1 ' Ub 2

      n ( n2 ' 1 )

    &eterangan

     p koe%isien korelasi Rank $pearman

     b beda antara !en!ang setiap sub!ek 

    n besar sampel

    dengan menetapkan dera!at kesalahan 67 ( 0,06 )

    able *.2. abel &orelasi Rank $perman

  • 8/17/2019 123 kedua

    63/65

    63

    &e!adian S+

    :ingkungan &er!a

    S+

    ingan

    S+

    Sedang

    S+

    Berat

    otal

    Baik 

  • 8/17/2019 123 kedua

    64/65

    64

    Beberapa in%ormasi yang harus ada dalam inormed consent   tersebut

    antara lain

    1) +artisipasi responden

    2) u!uan dilakukannya tindakan

    *) =enis data yang dibutuhkan

    5) &omitmen

    6) +rosedur pelaksanaan

    ) +otensial masalah yang ter!adi

    9) /an%aat

    8) &erahasiaan

    4) n%ormasi yang mudah di hubungi (KiK, 2011).

    3..2.  Anonimity

    /asalah ini merupakan masalah yang memberikan !aminan dalam

     penggunaan sub!ek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

    mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

    menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

    yang akan disa!ikan (KiK, 2011).

    3..3. Confidentiality

    /asalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan !aminan

    kerahasiaan hasil penelitian, baik in%ormasi maupun masalahmasalah

    lainnya. Semua in%ormasi yang yelah di kumpulkan di !amin

  • 8/17/2019 123 kedua

    65/65

    65

    kerahasiaanya oleh peneliti. +enya!ian data atau riset hanya dilampirkan

    dalam %orum akademik (KiK, 2011).