122130750-kurva-teknik

Download 122130750-Kurva-Teknik

If you can't read please download the document

Upload: fransisco-hutahaean

Post on 28-Nov-2015

110 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

gcjytgkv

TRANSCRIPT

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK 1

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK KURVA TEKNIK. Adalah Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dalam arti luas yang mempublikas ikan hasil penelitian, perencanaan atau kajian review pada semua aspek dari taha p perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan baik itu bahan/material konstruksi , peralatan, struktur/konstruksi, operasional, maintenance, maupun manajemen kon struksinya. Pembina : Dekan Fakultas Teknik, UNMAS. Denpasar. Penasehat : Wakil Dekan FT. UNMAS. Denpasar. Penanggung jawab : Ka. Prodi Teknik Sipil, FT. UNMAS. Denpasar. Pemimpin Redaksi Ir. I Made Sastra Wibawa, M.Erg. Sekretaris Redaksi Ir. Ni Ketut Sri Astati Sukawati, MT. Mitra Bebestari (Dewan Redaksi) 1. Prof. I r. I Wayan Redana, M.Sc.,Ph.D. (UNUD. Denpasar). 2. DR.Ir. I Nyoman Arya Tanaya, M.S. (UNUD. Denpasar). 3. Ir. Mudji Wahyudi, Ph.D. (UNRAM. Mataram) 4. Ir. Sury awan Murtiadi,M.Eng.,Ph.D. (UNRAM. Mataram) 5. Yusron Saadi,ST.,M.Sc.,Ph.D. (UNR AM. Mataram) Pelaksana Redaksi 1. Ir. I Gede Ngurah Sunatha, MT. 2. Ir. I Made L etra, M.Si 3. Ir. I Ketut Sudipta Giri, MT. 4. I Gusti Agung Gde Suryadarmawan, ST.,MT. Sirkulasi I Made Purnata. Kurva Teknik adalah jurnal ilmiah bidang Tekni k Sipil yang berbasis pada manajemen konstruksi, yang diterbitkan oleh Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar. Jurnal ilmiah ini diterbitkan dua kal i dalam setahun ( Maret, Nopember) dengan 1 volume dan 2 nomor penerbitan. Makal ah dapat ditulis dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia, dikirim kepada reda ksi dan pada tahap awal dilakukan evaluasi mengenai subjek materi dan kualitas t eknik penulisan secara umum oleh pemimpin redaksi, selanjutnya dikirim kepada mi nimal 1 mitra bebestari di bidangnya untuk evaluasi substansi materi, serta taha p akhir akan ada saran penyempurnaan dari pelaksana redaksi. Makalah yang dinyat akan diterima serta telah diperbaiki sesuai saran redaksi akan diterbitkan dalam jurnal Kurva Teknik. Petunjuk format penulisan makalah terlampir pada halaman a khir dari jurnal ini. Redaksi Kurva Teknik Sekretriat : Fakultas Teknik Universi tas Mahasaraswati Denpasar Jl. Kamboja No. 11 A Denpasar Telp. (0361) 240551 ; 8 636490 Denpasar, Bali. e-mail : [email protected] 2

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK ISSN : 2089-6743 Vol. 1 No. 1 April 2012 PS TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK KURVA TEKNIK Vol. 1 JURNAL ILMIAH No. 1 Hlm. 122 DENPASAR APRIL 2012 ISSN 2089-6743 3

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK ISSN : 2089-6743 PENGANTAR REDAKSI Puji syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Asung Kerta Wara NugrahaNya kami dapat mewujudkan keinginan kami untuk menerbitkan sebuah Jurnal Ilmiah yang kami beri nama Kurva Teknik. Maja lah atau Jurnal Ilmiah ini telah mendapatkan ISSN (International Standard Serial Number) dari Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan In donesia (PDII-LIPI) dengan nomor ISSN : 2089-6743 tertanggal 30 Desember 2011. J urnal ini yang dikelola oleh Fakultas Teknik Universitas Mahasaraswati Denpasar merupakan media untuk mempublikasikan hasil-hasil penelitian murni atau terapan dalam arti luas tentang aspek Teknik Sipil mulai dari perencanaan/disain, pelaks anaan, pengawasan, operasional, maintenance, maupun manajemen konstruksi baik ya ng menyangkut bahan/material konstruksi, peralatan, dan strukturnya. Kehadiran j urnal ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi Ilmu Pengetahuan dan Teknolo gi (IPTEK) bagi siapa saja, baik kalangan akademisi maupun masyarakat luas. Jurn al ilmiah ini sekaligus sebagai wahana untuk memotivasi dosen peneliti, praktisi , dan civitas akademika maupun siapa saja dapat ikut menyumbangkan hasil penelit ian ataupun buah pemikirannya. Disamping diperuntukkan bagi civitas akademika Un iversitas Mahasaraswati Denpasar (UNMAS Denpasar), setiap terbitan redaksi mener ima artikel, hasil penelitian, atau buah pikiran dari para peneliti kalangan civ itas akademika dari luar UNMAS Denpasar. Atas nama redaksi kami menghaturkan ter imakasih yang setinggi-tingginya atas sumbangan artikel dari semua pihak sehingg a Jurnal Ilmiah Kurva Teknik Vol. 1 No. 1 Periode April 2012 dapat kami terbitka n. Akhirnya kami mohon saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak demi p enyempurnaan jurnal ini, kami berharap jurnal ilmiah Kurva Teknik dapat memenuhi kebutuhan informasi para akademisi, praktisi, dan masyarakat dalam bidang penel itian dan penerapan Iptek. Denpasar, April 2012 Dewan Redaksi 4i

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK ISSN : 2089-6743 DAFTAR ISI 1. ANALISIS INVESTASI RUMAH TYPE 45 (MUTIARA) PADA PERUMAHAN X DI PECATU, BADUNG, BALI I Gede Ngurah Sunatha ..................................................... ........................................ 2. PECAHAN GENTENG DESA DARMASABA SEBAG AI PENGGANTI AGREGAT HALUS DALAM CAMPURAN BETON I Made Sastra Wibawa ........... ................................................................................ ... 3. 15 1 PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN LALU LINTAS DI JALAN KARTINI DENPAS AR. Ni Ketut Sri Astati Sukawati ............................................... ....................................... 22 4. ANALISA INVESTASI PEMBANGUNAN PELABUHAN PENYEBERANGAN NUSA PENIDA. I Nengah Suba gia ............................................................................ .......................... 38 5. ANALISIS KECELAKAAN LALU LINTAS FATAL SEPEDA MOTOR DI KABUPATEN TABANAN. YANG MELIBATKAN 58 I Ketut Sudipta Giri ........................................................... ........................................ 6. ANALISA TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN D I SUBAK BULAN MENGWI I Made Letra ................................................ .............................................................. 7. 77 PERENCANAAN RUNWAY DAN TAXYWAY PADA PENGGUNAAN PESAWAT AIRBUS 380 DI BANDAR UDAR A NGURAH RAI DENPASAR. I Gede Oka Darmayasa .................................... ......................................................... 90 8. PEMODELAN PEMILIHAN MODA PADA KORIDOR TRAYEK SARBAGITA (STUDY KASUS : KEROBOKAN KOTA SANUR). TRANS 96 I Gusti Agung Gde Suryadarmawan ................................................ ......................... 9. PENGARUH MINERAL LEMPUNG JENIS MONTMORILLONITE PADA TANAH EKSPANSIF DAN METODE P ENANGGULANGNYA. I Wayan Agus Rudiartama ........................................ ................................................ 108 5 ii

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK ANALISIS INVESTASI RUMAH TYPE 45 (MUTIARA) PADA PERUMAHAN X DI PECATU, BADUNG, BAL I Oleh: I Gede Ngurah Sunatha ABSTRAK Perumahan X merupakan salah satu perumahan y ang berada pada kawasan Pecatu Bukit Unggasan-Bali yang memiliki beberapa jenis type rumah salah satunya adalah type 45 (Mutiara). Pembangunan perumahan Arjuna type 45 (Mutiara) dibangun berdasarkan atas tingkat daya beli masyarakat yang me miliki pendapatan ekonomi menengah keatas kususnya bagi para investor. Penelitia n ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan investasi finansial perumahan X terut ama type 45 (Mutiara). Data yang diperlukan diperoleh melalui kajian kepustakaan dan penelitian lapangan yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Setela h memperoleh data-data yang dibutuhkan maka dilakukan pengujian secara kuantatif berdasarkan tinjauan pustaka. Hasil pengujian merupakan dasar untuk menganalisi s apakah pembangunan perumahan X layak untuk diinvestasi. Analisis dan penentuan t ingkat kelayakan finansial dilakukan dengan menggunakan kriteria Net Present Val ue (NPV), Annual Equivalent (AE), Benefit Coast Ratio (BCR), Pay Back Period (PB P), Internal Rate of Retrun (IRR) dan Break Event Point (BEP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPV yang diperoleh bernilai positif (NPV > 0), nilai BCR yang diperoleh > 1. Nilai AE yang diperoleh lebih besar dari nol (AE > 0). Nilai Pay Back Period yang diperoleh lebih kecil dari masa investasi (k < 17 tahun). Serta nilai IRR yang diperoleh sebesar 13.86% yang lebih besar dari suku bunga yang b erlaku dipasaran yaitu 10%. Maka dapat disimpulkan investasi pembangunan perumah an X type rumah 45 (Mutiara) ini layak untuk direalisasikan. Berdasarkan parameter -parameter aspek finansial yang diperoleh, proyek ini mampu memasuki persaingan pasar yang dinamis, dengan perubahan nilai suku bunga hingga batas tertentu, pro yek ini dapat bertahan dengan mengkaji harga jual perumahan per unit yang telah ditentukan. Kata Kunci : Investasi, Perumahan A. PENDAHULUAN A.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat akan bangunan tempat ting gal (rumah) di Bali pada umumnya dan Kabupaten Badung khususnya terus mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali dimana pada tahun 2006 sampai tahun 2007 terjadi peningkatan pembangunan rumah sebesar 0.51% dan pada tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 juga terjadi peningka tan sebesar 0.40%. Meningkatnya kebutuhan akan rumah tidak lepas akibat adanya p erkembangan populasi manusia yang terus meningkat sehingga dibutuhkan suatu laha n yang sangat optimal untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal (rumah) bagi manusia itu sendiri. Salah satu yang dapat menyediakan lahan tempat tinggal (rum ah) adalah Perumahan X yang terletak di Desa Pecatu, Bukit Ungasan, Badung, Bali. Peruamahan X ini dibangun diatas lahan seluas 4,5 Ha. Perumahan ini memiliki beber apa type rumah salah satunya adalah type 45 (Mutiara) dengan luas tanahnya adala h 84 M2. Perumahan 1

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK ini memiliki lokasi yang sangat strategis yaitu dekat dengan kawasan pariwisata serta memiliki pemandangan pantai sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi para penghuninya. Berdasarkan hal diatas maka dipandang sangat perlu untuk melakukan analisis kelayakan investasi perumahan yang dibangun oleh pengembang khususnya untuk rumah type 45 (Mutiara). A.2 Tujuan Penelitian. Adapun tujuan dilakukannya penelitian investasi pada perumahan X khususnya rumah type 45 (Mutiara) ini adala h sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui biaya investasi yang dibutuhkan oleh inv estor. 2. Untuk mengetahui berapa jangka waktu yang diperlukan oleh investor dal am pengembalian nilai modal yang ditanamkan. 3. Untuk mengetahui tingkat keuntun gan yang didapat oleh investor. A.3 Ruang Lingkup. Perumahan ini berlokasi di ka wasan Pecatu, Bukit Ungasan, Badung, Bali. Proyek ini terdiri dari pembangunan b eberapa perumahan yang dibangun diatas lahan seluas 4.5 Ha. Proyek ini dibangun tahun 2005 dan selesai pada pertengahan tahun 2010. Untuk membatasi ruang lingku p pembahasan dari cakupan yang cukup luas maka pembahasan analisis investasi pem bangunan perumahan type 45 (Mutiara) yang berjumlah sebanyak 30 unit. Perumahan ini dibangun diatas tanah seluas 84 m2 dengan luas bangunan 45 m2. Perumahan ini memiliki kelengkapan seperti : kamar tidur sebanyak 2 unit, ruang tamu, kamar m andi, dapur dan taman yang cukup luas. B. TINJAUAN PUSTAKA. B.1 Diskripsi Obyek Penelitian. Perumahan X memiliki beberapa jenis type rumah diantaranya adalah ruma h dengan type 36 (aquamarine) sebanyak 38 unit, type 40 (oval) sebanyak 50 unit, type 40 (mirah) sebanyak 30 unit, type 47 (jamrud) sebanyak 25 unit, type 62 (s apphire) sebanyak 44 unit dan type 45 (mutiara) sebanyak 30 unit. Pada penelitia n ini hanya dianalisis nilai investasi perumahan X dengan type 45 (Mutiara) saja. B.2 Pengertian Investasi. Investasi merupakan kegiatan penting yang memerlukan b iaya besar dan berdampak jangka panjang terhadap kelanjutan usaha (Giatman, 2006 : 67). Investasi (investment) juga berarti semua aktivitas yang mengandung unsu r pengorbanan atau pengeluaran untuk suatu harapan di masa yang akan datang. Ada dua jenis investasi secara umum yaitu : 1. Investasi Finansial adalah Investasi yang dilakukan berupa uang atau sumber daya yang dimilikinya dalam instrument k euangan seperti : saham, obligasi dan lain sebagainya 2

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK 2. Investasi Nyata adalah Investasi yang diwujudkan dalam bentuk bendabenda (asse t) nyata, seperti: pabrik, tanah, perumahan, peralatan produksi dan sebagainya ( Andayani, 2008:3). Jadi investasi berarti aktivitas yang mengandung unsur pengor banan/ memerlukan biaya besar dan berdampak jangka panjang terhadap kelanjutan u saha untuk suatu harapan di masa yang akan datang. B.3 Biaya (Cost). Menurut Kod oatie (2005:71), biaya-biaya dalam suatu proses pembangunan sebuah peroyek biasa nya dikelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu : 1. Biaya Modal (Capital Cost) 2. Biaya Tahunan (Annual Cost) B.3.1 Biaya Modal (Capital Cost). Biaya modal adalah juml ah semua pengeluaran yang dibutuhkan mulai dari tahap pra studi sampai proyek se lesai dibangun. Semua biaya yang termasuk biaya modal dikelompokkan menjadi 2 (d ua) kelompok yaitu : a. Biaya langsung (Direct Cost) yaitu biaya yang diperlukan untuk membangun suatu proyek : biaya pembebasan tanah, biaya galian dan timbuna n, biaya konstruksi, biaya infra struktur b. Biaya tak langsung (Indirect Cost) yaitu biaya diluar biaya langsung yang terdiri dari 3 (tiga) komponen yaitu : 1. Contingencies yaitu hal yang terduga dari biaya langsung. Biaya ini merupakan s uatu angka persentase dari biaya langsung, misalnya 5%, 10%, ataupun 15% tergant ung dari pihak pemilik dan perencana. 2. Engineering Cost yaitu biaya untuk pemb uatan design, mulai dari studi awal (Preleminary Cost), prastudi kelayakan, stud i kelayakan dan biaya pengawasan. Biaya teknik ini diasumsikan 8% dari biaya lan gsung. 3. Bunga (Interest) adalah biaya bunga mulai dari periode pemunculan ide sampai pada pelaksanaan. B.3.2 Biaya Tahunan ( Annual Cost ). Biaya tahunan adal ah biaya yang diperlukan sepanjang umur peroyek yang diperlukan terdiri atas 3 ( tiga) komponen yaitu : 1. Bunga. 2. Depresiasi / Amortisasi, (Kuiper; 1971) 3. B iaya Operasional dan Pemeliharaan. 3

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK B.4 Cash Flow. Cash flow adalah tata aliran uang masuk dan keluar per periode wa ktu pada suatu perusahaan. Cash flow terdiri dari : 1. Cash in (uang masuk). 2. Cash out (uang keluar), B.4.1 Metode Net Present Value ( NPV ). Adalah metode me nghitung nilai bersih (netto) pada waktu sekarang (present). Asumsi present yait u menjelaskan waktu awal perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan a tau pada periode tahun ke-nol dalam perhitungan cash flow investasi. Metode NPV pada dasarnya memindahkan cash flow yang menyebar sepanjang umur investasi ke wa ktu awal investasi ( t = 0 ) atau kondisi present dengan menerapkan konsep ekuiv alensi uang. B.4.2 Metode Annual Equivalent ( AE ) Merupakan kebalikan dari meto de NPV. Jika pada metode NPV seluruh aliran cash ditarik pada posisi present, se baliknya pada metode AE aliran cash didistribusikan secara merata pada setiap pe riode waktu sepanjang umur investasi, baik cash-in maupun cash-out. B.4.3 Metode Interval Rate of Retrun ( IRR ) Pada metode IRR ini yang akan dicari adalah suk u bunganya di saat NPV=0, pada metode ini informasi yang dihasilkan menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam pengembalian modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi. Kemampuan cash flow dalam pengembalian modalnya disebut dengan Internal rate of Return ( IRR ) Kewajiban yang harus dipenuhi dis ebut dengan Minimum Atractive Rate of Return ( MARR ) B.4.4 Metode Benefit Cost Ratio ( BCR ) Adalah metode perbandingan alternatif dengan pendekatan BCR sama s eperti IRR, BCR terbesar tidak berarti alternatif terbaik. Oleh karena itu, perl u diselesaikan dengan metode incremental BCR ( BCR ). B.4.5 Metode Pay Back Peri od (PBP). Pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode) inves tasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang pokok (break event p oint). Lamanya periode pengembalian (k) saat kondisi BEP adalah : Investasi layak jika : IRR > MARR K(PBP) = S CFt > 0 t=0 Dimana : k = periode pengambilan CFt = cash flow priode ke t 4

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK Jika komponen cash flow benefit dan cost-nya bersifat annual, maka formulanya me njadi : K(PBP) = Investasi x periode waktu Annual benefit Dalam metode pay Back Period (PBP) ini rencana investasi dikatakan layak (feasib le) Jika : k < n dan sebaliknya k = jumlah periode pengembalian n = umur investa si B.4.6 Metode Discounted Pay Back Period (DPBP) Sebetulnya merupakan penyempurnaa n dari metode pay back period, yaitu dengan memasukkan factor bunga dalam perhit ungannya. Formula perhitungan untuk discounted Pay Back period (PBP) ini adalah : K(PBP) = S CFt (FBP) > 0 t=0 k Dimana : k = periode pengambilan CFt = cash flow priode ke t FBP= Faktor Bunga Present Metode Discounted Pay Back Period (PBP) ini rencana investasi dikatakan layak (feasible) jika : k < n dan sebaliknya. Dimana : k = jumlah periode pengembalian, n = umur investasi. B.5 An alisa Titik Impas. Analisa Titik Impas (Break Event Point) adalah suatu analisa dalam ekonomi teknik yang digunakan untuk mengambil keputusan pemilihan alternat if yang cukup sensitif terhadap variabel atau parameter dan bila parameter-param eter tersebut sulit diestimasi nilainya. Metode analisa titik impas digunakan pa da permasalahan sebagai berikut: 1. Menentukan nilai Rate of Return dimana dua a lternatif proyek sama baiknya. 2. Menentukan tingkat produksi dari dua atau lebi h fasilitas produksi yang memiliki konfigurasi biaya-biaya yang berbeda. 3. Mela kukan analisa jual-beli. Pada tingkat produksi tertentu, biaya-biaya yang terjad i akan sama antara membeli suatu komponen atau membuatnya sendiri. 4. Menentukan berapa tahun yang dibutuhkan (atau berapa produk yang harus dihasilkan) agar pe rusahaan berada pada titik impas Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah nilai investasi yang ditanamkan oleh investor dalam jangka waktu ter tentu dan dengan nilai modal tertentu. Oleh karena itu dalam bahasan analisa tit ik impas akan dibahas poin keempat dimana poin keempat diatas, analisa titik 5

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK impas dapat digunakan untuk menentukan berapa tahun yang dibutuhkan agar perusah aan berada pada titik impas yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan sama persis denga n pendapatan-pendapatan yang diperoleh. C. METODE PENELITIAN. C.1 Rencana Penelitian. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data yang didapat dari Pihak Depelover, dan instansi pemerintah terkait yang kiranya dapat melengkapi analisis ini. Selanjutnya data tersebut dianalisis sesuai fungs i data yang akan dijadikan penunjang untuk menganalisis kelayakan finansial pada investasi pembangunan Perumahan X untuk rumah type 45 (Mutiara) secara kuantitati f. C.1.1 Bagan Alir Kerangka Analisa Penelitian MULAI KAJIAN PUSTAKA PERMASALAHAN IDENTIFIKASI PERMASALAHN RUMUSAN MASALAH METODE PENE LITIAN DATA PRIMER Gambar Rencana RAB (Rencana Anggaran Biaya) Biaya pematangan Lahan,P ajak,Fee Biaya Iklan dan Pemasaran DATA SEKUNDER Biaya IMB Suku Bunga Bank Indonesia ANALISIS DATA NVP,AE,BCR,PBP,IRR,Titik Inpas PENINJAUN KEMBALI DAN PENGUJIAN METODE Tidak layak PEMBAHASAN LAYAK/TIDAK Layak Investasi KESIMPULAN DAN SARAN SELESAI Gambar. Bagan Alir Kerangka Analisa Penelitian 6

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK D. ANALISIS. D.1 Analisis Data Semua data yang diperoleh untuk penelitian ini ak an dianalisis meliputi perhitungan biaya modal, dan nilai manfaat yang diperoleh dari investasi ini. D.1.1 Biaya Modal Adapun yang termasuk biaya modal dalam in vestasi perumahan ini adalah perhitungan pada blok perumahan arjuna type 45 (Mut iara) yaitu sebagai berikut : 1. Biaya Langsung. Tabel 4.1. Pekerjaan Infrastruk tur Perumahan 45 (Mutiara) No 1 2 3 4 5 Uraian Biaya Pengukuran Biaya Pematangan Lahan Biaya Pembuatan Jalan dan Saluran Drainase Biaya Pemasangan Panel Listrik Biaya Pembangunan Perumahan Rp Rp Rp Rp Rp Rp Harga ( Rupiah ) 1,500,000.00 9,9 26,000.00 96,984,500.00 91,142,000.00 3,375,046,290.00 3,574,598,790.00 Total Harga Biaya Langsung Sumber : PT. Cupu Manik Griya Permai 2. Biaya Tidak L angsung. Tabel 4.2. Biaya Tidak Langsung Perumahan 45 (Mutiara) No 1 2 3 Uraian Contingencies (10%) dari biaya langsung Biaya Teknik (8%) dari biaya langsung Bu nga (total biaya langsung, contingencies dan biaya teknik dibagi tiga dikalikan dengan faktor bunga (10%) Total Harga Biaya Tidak Langsung Sumber : Hasil Analis a Data dari Tabel 4.1 Harga ( Rupiah ) Rp Rp Rp 357,459,879.00 285,967,903.20 435,862,745.79 Rp 1,079,290,527.99 3. Biaya Fee Untuk Konsultan Pada pembangunan Perumahan type 45 (Mutiara) area P ecatu, biaya Fee untuk Konsultan dibayarkan sebesar 6% (PERMENKEU No.187/PMK.03/ 2008, Pasal 3). Biaya Fee untuk Konsultan tersebut terdiri dari biaya pembuatan jalan, saluran drainase, biaya pemasangan listrik, dan biaya pembangunan perumah an. Nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3. Biaya Fe e Untuk Konsultan No 1 2 3 Uraian Biaya Pembuatan Jalan dan Saluran Drainase Bia ya Pemasangan Panel Listrik Biaya Pembangunan Perumahan Total Harga Biaya Fee Ko nsultan Sumber : Hasil Analisa Rp Rp Rp Rp Harga ( Rupiah ) 5,819,070.00 5,468,5 20.00 202,502,777.40 213,790,367.40 7

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK 4. Biaya IMB Biaya IMB rumah type 45 (Mutiara) : Biaya IMB Bangunan = 45 m2 x Rp . 1.000.000; x 1% = Rp. 450.000; = 3,00 m2 x Rp. 60.000; x 1% = Rp. 1.800; Biaya IMB Pagar Samping dan Belakang = 18.35 m2 x Rp. 400.000; x 1% = Rp. 73.400; Bia ya IMB Teras depan Total Biaya IMB = Rp. 525.200; Biaya Administrasi 1% = Rp. 5.252; Total Biaya IM B + Administrasi = Rp. 530.452; Jadi Biaya IMB untuk 23 unit rumah type 45 (muti ara) adalah sebesar Rp. 530.452 x 23 = Rp. 12.200.396; Setelah dilakukan perhitu ngan lebih lanjut Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) total keseluruhan biaya IMB Per umahan Type 45 (mutiara) adalah sebesar Rp. 16.113.982; 5. Biaya Promosi Biaya p romosi yang dikeluarkan oleh pihak Marketing PT. Cupu Manik Griya Permai adalah sebesar Rp. 15.000.000; 6. Biaya Pembebasan Lahan Biaya pembebasan lahan untuk 1 0 are Perumahan Arjuna type 45 (mutiara) adalah sebesar Rp. 15.000.000; Sehingga untuk 2959 m2 adalah : 2959 m2 7. = 29,59 are x Rp. 15.000.000; = Rp. 443.850.0 00; Biaya Pemasangan Telepon, Listrik dan Air Biaya pemasangan telepon, listrik dan air yang umum dikeluarkan oleh pihak Devloper PT. Cupu Manik Griya Permai adalah : Untuk 30 unit = 30 x Rp. 2.500.000; = Sehingga Total Biaya Modal adalah : Tab el 4.6. Total Biaya Modal No 1 2 3 4 5 6 7 Uraian Biaya Langsung Biaya Tidak Lan gsung Biaya Fee Untuk Konsultan Biaya Pembebasan Lahan Biaya Promosi Biaya IMB B iaya Pemasangan PDAM, Listrik & Telepon Total Harga Biaya Langsung Rp Rp Rp Rp R p Rp Rp Rp Harga ( Rupiah ) 3,574,598,790.00 1,079,290,527.99 213,790,367.40 443 ,850,000.00 15,000,000.00 16,113,982.00 75,000,000.00 5,417,643,667.39 Rp. 75.00 0.000; Sumber : Hasil Analisa D.2 Analisa Kelayakan Investasi. Berdasarkan table cash f low diatas, dapat dianalisis kelayakan investasi pembangunan Perumahan X khususnya pada rumah type 45 (mutiara) dengan metode-metode sebagai berikut : 8

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK D.2.1 Metode Net Present Value (NPV) NPV = -I1 + Ab x (P/F,10,1) + Ab2 x (P/F,10 ,2) + (P/F,10,17) Ac1 x (P/F,10,1) Ac2 x (P/F,10,2) - ... (P/F,10,17) Tabel nt Value (NPV) Biaya No Tahun Modal Tahunan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 5 16 17 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 20 23 2024 2025 2026 5,417.64 2,111.21 3,474.23 2,719.36 1,246.85 1,092.71 1,038.54 984.36 930.18 876.01 821.83 767.65 171.71 170.87 169.57 169.57 169.57 167.07 16 4.80 dalam jutaan rupiah Nilai Sekarang Biaya 2,111.21 3,158.39 2,247.41 936.77 746.34 644.85 555.65 477.33 408.66 348.54 295.96 60.18 54.45 49.12 44.65 40.59 3 6.36 32.60 12,249.06 NPV Manfaat 1,034.60 1,571.30 1,632.77 1,186.70 1,078.82 98 0.74 891.58 810.53 736.85 669.86 608.96 553.60 449.69 333.10 302.82 275.29 141.5 4 38.78 13,297.55 1,048.50 Ab17 x Ac17 x Manfaat 1,034.60 1,728.43 1,975.65 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,411.33 1,149.96 1,149.96 1,149.96 650.36 1 96.03 Faktor Bunga Present 1.00 0.91 0.83 0.75 0.68 0.62 0.56 0.51 0.47 0.42 0.39 0.35 0.32 0.29 0.26 0.24 0.22 0.20 PW Sumber : Hasil Analisa Data D.2.2 Metode Annual Equivalent (AE). AE = -I x (A/P, 10,17) + Ab1 x (P/F,10,1) x (A/P,10,17) + . (P/F,10,17) x (A/P,10,17) Ac1 x (P/F,10,1 ) x (A/P,10,17) - ... (P/F,10,17) x (A?P,10,17) Tabel 4.17. Annual Equivalent (AE ) No Tahun 0 1 2 3 4 5 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Biaya Modal Tahunan 5,417.6 4 2,111.21 3,474.23 2,719.36 1,246.85 1,092.71 1,038.54 Manfaat 1,034.60 1,728.4 3 1,975.65 1,579.50 1,579.50 1,579.50 Faktor Faktor Bunga Bunga Present Annual 1 .00 0.91 0.83 0.75 0.68 0.62 0.1175 0.1175 0.1175 0.1175 0.1175 0.1175 dalam jut aan rupiah Nilai Annual ( Tahunan ) Biaya Manfaat 248.07 121.57 371.11 184.63 26 4.07 191.85 110.07 139.44 87.69 126.76 75.77 115.24 9 Ab17 x Ac17 x

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 984.36 930.18 876.01 821.83 767.65 171.71 170.87 169.57 169.57 169.57 167.07 164 .80 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,411.33 1,149.96 1,149.96 1,149.96 650.36 196.03 0.56 0.51 0.47 0.42 0.39 0.35 0.32 0.29 0.26 0.24 0.22 0.20 0.1175 0.1175 0.1175 0.1175 0.1175 0.1175 0.1175 0.1175 0.1175 0.1175 0.1175 0.1 175 EUA AE 65.29 104.76 56.09 95.24 48.02 86.58 40.95 78.71 34.78 71.55 7.07 65.05 6.40 52. 84 5.77 39.14 5.25 35.58 4.77 32.35 4.27 16.63 3.83 4.56 1,439.26 1,562.46 123.2 0 Sumber : Hasil Analisa Data D.2.3 Metode Benefit Cost Ration (BCR). Ab1 x (P/F,1 0,1) + Ab17 x (P/F,10,17) BCR = Ac1 x (P/F,10,1) + . Ac30 x (P/F,10,17) Tabel 4.18. Benefit Cost Ration (BCR) Biaya No Tahun Modal Tahunan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 1 12 13 14 15 16 17 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 5,417.64 2,111.21 3,474.23 2,719.36 1,246.85 1,092 .71 1,038.54 984.36 930.18 876.01 821.83 767.65 171.71 170.87 169.57 169.57 169. 57 167.07 164.80 dalam jutaan rupiah Nilai Sekarang Manfaat 1,034.60 1,728.43 1,975.65 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,411.33 1,149.96 1,149.96 1,149.96 650.36 1 96.03 Faktor Bunga Biaya Manfaat Present 1.00 2,111.21 1,034.60 0.91 3,158.39 1,571.30 0.83 2,247.41 1,632.77 0.75 936.77 1,186.70 0.68 746.34 1,078.82 0.62 644.85 98 0.74 0.56 555.65 891.58 0.51 477.33 810.53 0.47 408.66 736.85 0.42 348.54 669.86 0.39 295.96 608.96 0.35 60.18 553.60 0.32 54.45 449.69 0.29 49.12 333.10 0.26 4 4.65 302.82 0.24 40.59 275.29 0.22 36.36 141.54 0.20 32.60 38.78 PW 12,249.06 13 ,297.55 BCR 1.086 Sumber : Hasil Analisa Data D.2.4 Metode Pay Back Period (PBP) Berdasarkan cash flow dan analisa Net Present Value (NPV), nilai Pay Back Period (PBP) dari inves tasi ini adalah : 10

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK k(PBP) = Berdasarkan rumus diatas kembalinya modal investasi yang telah ditanam adalah pada tahun ke-12 setelah masa beroperasi, atau bisa dikatakan Break Event Pointnya (BEV) terjadi pada tahun ke-12 dengan nilai Pay Back Period (PBP) sama dengan Rp. 160.284.007,10 > 0 Perhitungan Pay Back Period (PBP) dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut ini. Tabel 4.19. Pay Bac k Period (PBP) No Tahun Biaya Manfaat 1,034.60 1,728.43 1,975.65 1,579.50 1,579. 50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,411.33 1,149 .96 1,149.96 1,149.96 650.36 196.03 Faktor Bunga Present 1.00 0.91 0.83 0.75 0.6 8 0.62 0.56 0.51 0.47 0.42 0.39 0.35 0.32 0.29 0.26 0.24 0.22 0.20 dalam jutaan rupiah Pay Back Nilai Sekarang Period Biaya Manfaat 2,111.21 1,034.60 (1,076.60) 3,158.39 1,571.30 (2,663.69) 2,247.41 1,632.77 (3,278.33) 936.77 1,186.70 (3,02 8.40) 746.34 1,078.82 (2,695.92) 644.85 980.74 (2,360.03) 555.65 891.58 (2,024.0 9) 477.33 810.53 (1,690.89) 408.66 736.85 (1,362.71) 348.54 669.86 (1,041.38) 29 5.96 608.96 (728.38) 60.18 553.60 (234.97) 54.45 449.69 160.28 49.12 333.10 444. 27 44.65 302.82 702.44 40.59 275.29 937.14 36.36 141.54 1,042.32 32.60 38.78 1,0 48.50 Modal Tahunan 0 2009 5,417.64 2,111.21 1 2010 3,474.23 2 2011 2,719.36 3 2012 1, 246.85 4 2013 1,092.71 5 2014 1,038.54 6 2015 984.36 7 2016 930.18 8 2017 876.01 9 2018 821.83 10 2019 767.65 11 2020 171.71 12 2021 170.87 13 2022 169.57 14 20 23 169.57 15 2024 169.57 16 2025 167.07 17 2026 164.80 Sumber : Hasil Analisa Da ta 11

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK D.2.5 Metode Internal Rate of Retrun (IRR) Tabel 4.20. Internal Rate Return (IRR) Biaya Tahunan No Tahun Pengeluaran Modal / th Biaya O&P Pengem balian Modal Bunga Depresiasi PPN 10% Biaya Fisik PPH Tota l Biaya Tahunan 2,111.21 541.76 541.76 541.76 541.76 541.76 541.76 541.76 541.76 541.76 541.76 541.76 487.59 433.41 379.24 325.06 270.88 216.71 162.53 108.35 54 .18 133.82 133.82 133.82 133.82 133.82 133.82 133.82 133.82 133.82 133.82 133.82 133.82 133.82 133.82 133.82 133.82 133.82 128.81 128.69 99.96 49.90 121.70 135. 24 148.78 194.79 211.05 227.30 243.55 422.33 372.14 294.12 294.12 294.12 144.99 4.68 3,474.23 2,719.36 1,246.85 1,092.71 1,038.54 984.36 930.18 876.01 821.83 76 7.65 171.71 170.87 169.57 169.57 169.57 167.07 164.80 Manfaat Net Cashflow DR = 13% Nilai Present Biaya Manfaat DR = 14% 1.00 0.88 0.77 0.67 0.59 0.52 0.46 0.40 0.35 0.31 0.27 0.24 0.21 0.18 0.16 0.14 0.12 0.11 PWP NPV BCR dalam jutaan rupi ah Nilai Present Biaya Manfaat 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2,029.62 2,038.28 1,349.74 81.58 89.79 77.76 37.90 37.90 37.90 37.90 37.90 37.90 37.90 37.90 37.90 37.06 35 .75 35.75 35.75 33.25 30.98 1,034.60 1,728.43 1,975.65 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,579.50 1,411.33 1,149.96 1,149.96 1,149.96 650.36 196.03 (1,076.60) (1,745.80) (743.71) 332.65 486.78 540.96 595.14 649.31 703.49 757.67 811.84 1,407.78 1,240.46 980.40 980.40 980.40 483.29 31.23 1.00 0.88 0.78 0.69 0.61 0.54 0.48 0.43 0.38 0.33 0.29 0.26 0.23 0.20 0.18 0.16 0.14 0.13 PWP NPV BCR 2,111.21 3,074.54 2,129.66 864.13 670.18 563.68 472.81 395.38 329.52 273.57 226. 14 44.77 39.42 34.62 30.64 27.11 23.64 20.64 11,331.64 1,034.60 1,529.58 1,547.23 1,094.67 968.73 857.29 758.66 671.38 594.14 525.79 46 5.30 411.77 325.60 234.78 207.77 183.87 92.02 24.55 11,527.74 196.10 1.017 2,111.21 3,047.57 2,092.46 841.59 646.97 539.38 448.46 371.74 307.09 252.72 207. 07 40.63 35.47 30.87 27.08 23.76 20.53 17.76 11,062.36 1,034.60 1,516.17 1,520.20 1,066.11 935.19 820.34 719.60 631.23 553.71 485.71 42 6.06 373.74 292.94 209.37 183.66 161.11 79.92 21.13 11,030.77 (31.58) 0.997 Sumber : Hasil Analisa Data 12

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK Berdasarkan nilai NPV yang diperoleh dengan bunga 13% dan 14% maka dapat dihitun g nilai IRR dengan metode interpolasi yaitu : Nilai IRR yang diperoleh adalah 13,86% dimana dengan nilai ini investasi Pembang unan Perumahan Arjuna Type 45 (mutiara) ini dapat dikatakan layak karena memenuh i persyaratan yaitu IRR = 13,86% > 10% (suku bunga yang berlaku). E. SIMPULAN DA N SARAN. E.1 Simpulan. Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan d apat disimpulkan dalam studi analisis kelayakan investasi pada pembangunan Perum ahan X untuk type rumah 45 (Mutiara) adalah sebagai berikut : 1. Dari hasil data p ada pembahasan diatas yang meliputi biaya modal, biaya tahunan, dan nilai manfaa t yang diperoleh berdasarkan nilai dari faktor-faktor yang mempengarui kelayakan investasi finansial pembanguana Perumahan X untuk type rumah 45 (Mutiara) adalah sebagai berikut : a. Biaya investasi yang untuk type rumah 45 (Mutiara) = Rp. 5. 417.643.667,39 b. Berdasarkan analisis data nilai Net Present Value pembangunan Perumahan X type 45 (Mutiara) adalah Rp. 1.048.495.647,28 dengan nilai positif. c. Berdasarkan analisis data nilai Annual Equivalent pembangunan Perumahan X type 45 (Mutiara) adalah Rp. 123.198.238,56 dengan nilai (>) 0 (nol). d. Berdasarkan an alisis data nilai Benefit Cost Ratio pembangunan Perumahan X type 45 (Mutiara) ada lah 1,086 dimana nilai yang diperoleh () 1 (satu). e. Berdasarkan analisis data n ilai Pay Back Period (k) pembangunan Perumahan X type 45 (Mutiara) adalah 12 tahun dimana nilai yang diperoleh ( 1100 kendaraan / lajur, besarnya nila i ekivalen (emp) diambil : (1) Sepeda Motor (emp) = 0.4, (2) Kendaraan Ringan (e mp) = 1, (3) Kendaraan Berat (emp) = 1.3 Volume Parkir Pemberhentian kendaraan d an menyimpan kendaraan untuk sementara waktu pada suatu ruang tertentu merupakan salah satu definisi dari parkir (Hobbs, 1995). Volume parkir menyatakan jumlah kendaraan yang berada pada tempat parkir termasuk dalam beban parkir (yaitu juml ah kendaraan per periode waktu tertentu, biasanya per hari). Waktu yang digunaka n kendaraan untuk parkir, dalam menitan atau jam jaman, menyatakan lamanya parki r. Kebutuhan Ruang Parkir Walaupun jumlah kendaraan yang parkir pada kawasan yan g telah dihitung, hal ini bukanlah indikasi kebutuhan ruang parkir sesungguhnya. Untuk mengetahui besarnya daya tampung yang ada pada daerah studi setiap waktu tertentu dapat dihitung kapasitas parkir, dengan rumus : PC = N D (Kendaraan / jam) rata rata lamanya Dimana : PC = Kapasitas parkir, D = Jumlah petak parkir yang ada, N = parkir. Vo lume Penyeberang Jalan Volume penyeberang jalan adalah pergerakan memotong ruas jalan pada periode wakt u tertentu. Tipe Fasilitas Penyeberangan Pejalan Kaki Metode umum untuk mengiden tifikasi permasalahan permasalahan yang mungkin terjadi adalah melalui pengukura n konflik kendaraan / pejalan kaki. Pengukuran tingkat konflik = P.V2 Dimana : P = Volume pejalan kaki yang menyeberangi jalan (orang/jam), V = Volume kendaraan per jam (smp/jam) Dengan mengkombinasikan variabel diatas, jenis penyeberangan yang sesuai seperti yang ditunjukkan pada tabel 1 akan didapat 24

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK Tabel 1 Fasilitas Penyeberangan berdasarkan P V2 PV2 8 P V Rekomendasi >10 50 1.100 300 -500 Zebra Cross 8 >2x10 50 1.100 400 750 Zebra Cross dengan pe lindung >108 50 1.100 >500 Pelican Cross 8 >10 >1.100 >300 Pelican Cross >2x108 50 1.100 >750 Zebra Cross dengan pelindung 8 >2x10 >1.100 >400 Zebra Cross denga n pelindung Sumber : Simposium V FSTPT, Universitas Indonesia, 1617 Oktober 2002 Fasilitas Pejalan Kaki Fasilitas pejalan kaki dibutuhkan untuk mengakomodasikan dan melindungi pergerakan pejalan kaki. Fasilitas pejalan kaki diwujudkan dengan prasarana sebagai berikut : 1. Trotoar : Trotoar adalah sebagian dari jalan yan g disediakan khusus bagi pejalan kaki yang pada umumnya ditempatkan sejajar deng an jalur lalu lintas, berupa kerb (bagian jalan yang ditinggikan dan merupakan b atas luar daerah manfaat jalan). Penyeberangan : Kriteria yang terpenting dalam merencanakan fasilitas penyeberangan adalah bertingkat. Analisa Regresi Menyatak an jika terdapat data yang terdiri atas dua atau lebih variabel, adalah sewajarn ya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu berhubungan (Sudjana, 1992). Studi yang menyangkut masalah ini dikenal dengan analisis regresi. Perama lan dengan cara analisa regresi mempunyai dua variabel yaitu variabel tak bebas (Y) dan variabel bebas (X) yang hubungannya sebagai berikut: Y = f (X) Peramalan dengan metoda analisa regresi dapat dibagi menjadi: 1. Analisa Regresi Linear : Peramalan dengan analisa sederhana dimaksudkan untuk mendapatkan persamaan dala m memprediksi nilai variabel tak bebas atas dasar sebuah nilai variabel bebas, s ekaligus mengukur intensitas hubungan antara kedua variabel tersebut. Dengan per samaan linier diperoleh : Nilai nilai b1, b2, b3 = Y b1 x1 b2 x2 b3x3 2. Mencari R, R2, jkreg, jkres, Sy2, .123 : Koefisien dapat dihitung dengan rumus : R= a1 x1 y + a 2 x 2 y + a3 x3 y y 2 Kuadrat nilai R untuk mendapatkan koefisien determinan R2, mempunyai ketentuan s ebagai berikut : 25

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK Batasan nilai R : Nilai R terbesar adalah +1 dan terkecil adalah -1 sehingga dap at ditulis 1 R +1. Untuk R = -1 disebut hubungan negative sempurna dan hubungan tidak langsung sangat tinggi. 1. Jumlah kuadrat regresi (Jkreg) (Jkreg) = a1 x1y + a2 x2y + a3 x3y Jumlah kuadrat penyimpangan / residu (Jkres) (Jkreg) = y2 Jkreg 2 . Rata - rata kuadrat penyimpangan / residu (Sy2 .123) ( Sy2 .123) = jkres n - k -1 Dimana : n = Jumlah pengamatan sampel, k = Jumlah variabel bebas 3. Uji keberart ian regresi linier berganda : Uji keberartian regresi linier ini dimaksudkan unt uk menyakinkan diri apakah model regresi linier yang didapat berdasarkan penelit ian ada artinya apabila dipakai membuat kesimpulan mengenai perpautan sejumlah v ariabel yang sedang dihipotesa. Buat hipotesa awal (Ho) dan hipotesa alternative (Hi) : Ho : 01 = 02 = 03 = 0 Maksudnya bahwa paling sedikit ada satu variabel b ebas yang memberikan pengaruh terhadap variabel terikatnya. Hi : 01 # 0. Maksudn ya bahwa satu atau dua ataupun tiga koefisien variabel bebas secara persial indi vidu memberikan pengaruh terhadap variabel terikatnya. Untuk pengujian dilakukan dengan T test dengan mengambil tingkat keberartian 95% ( a = 0.05) berarti kira-k ira 5 dari 100 kesimpulan bahwa kita menolak hipotesa yang seharusnya diterima. Dengan kata lain bahwa kira-kira 95% yakin bahwa kita telah membuat kesimpulan y ang benar. Dengan membuat tabel distribusi normal dengan memperhatikan tingkat s ignifikan (a) dan banyaknya sampel yang digunakan (n) serta jumlah variabel (k) ma ka nilai kritis dapat ditentukan dengan rumus : T kritis = t ( n k) t hitung dap at dicari dengan rumus : t Hitung = b-b Sb Dengan Sb adalah kesalahan standar koefisien regresi yang dapat ditentukan denga n rumus : Sb = Sc (x 2 ) - ( x ) 2 / 2 Jika t hitung > t kritis berarti menolak Ho, t kritis dapat dilihat dari tabel b erdasarkan ( n k ) sehingga diambil kesimpulan bahwa semua koefisien regresi lini er berganda tersebut adalah berarti dan dapat 26

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK dipergunakan untuk membuat kesimpulan. Dengan kata lain bahwa variabel-variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikatnya, demikian pula sebaliknya. METODE PE NELITIAN Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih dalam penelitian ini a dalah kawasan jalan Kartini Denpasar. Lokasi penelitian di jalan Kartini Denpasa r termasuk dalam kelas ukuran kota kategori sangat besar karena jumlah penduduk kota Denpasar mencapai 3,35 juta jiwa (www.DenpasarKota.Go.Id,2009). Waktu Penel itian Pengumpulan data dilakukan dalam observasi langsung dilapangan. Survei dil akukan dalam jangka waktu tiga hari yaitu Sabtu, Minggu, dan Senin. Dengan harap an dapat diperoleh jumlah serta variasi sampel yang lebih banyak. Survei dimulai dari jam 07.00 sampai jam 16.00 wita (9 jam). Pengumpulan Data Adapun data yang dicari pada saat penelitian adalah data primer. Data yang dipergunakan dalan pe nelitian ini adalah : data jumlah kendaraan yang melewati lokasi pengamatan, jum lah kendaraan yang parkir, data jumlah penyeberang jalan dan data waktu tempuh k endaraan. Dari data-data ini akan dianalisis untuk mendapatkan data kecepatan se saat, volume lalu lintas kendaraan, volume parkir, dan volume pejalan kaki yang menyeberang jalan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Untuk memperoleh data y ang diperlukan, telah dilaksanakan pengamatan atau survei secara langsung pada l okasi penelitian pada hari hari efektif, dimana kegiatan perekonomian sedang ber langsung, dengan asumsi ada kegiatan lalu lintas, dan parkir kendaraan. Adapun p elaksanaan survei dimulai dari jam 07.00 sampai jam 16.00 wita yaitu pada jam ja m sibuk, akan tetapi tiap interval waktu dibedakan pada tiap jenis survey. Surve i dan pengamatan dilakukan tiga kali dalam seminggu yaitu hari Sabtu, Minggu dan Senin, karena diharapkan hari Senin sampai Kamis dapat mewakili hari efektif ke rja, sedangkan hari Jumat/Sabtu adalah hari kerja pendek dan Minggu mewakili har i libur. Adapun pelaksanaan waktu survei yang kami laksanakan yaitu : (1) Hari S abtu tanggal 23 Januari 2010, pelaksanaan survei berlangsung selama 13 jam dari pukul 07.00 s/d 16.00 wita. (2) Survei hari kedua kami laksanakan pada hari Ming gu tanggal 24 Januari 2010 dari pukul 07.00 s/d 16.00 wita. (3) Survei hari keti ga dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 Januari 2010 dari pukul 07.00 s/d 16. 00 wita. Dari survei yang dilaksanakan tersebut dapat diperoleh data berupa : (1 ) Data waktu tempuh kendaraan (2) Data volume kendaraan (3) Data volume parkir ( 4) Data volume penyeberang jalan. Pada kawasan jalan Kartini yang memiliki panja ng 560 meter dan lebar jalan 4.75 meter, dengan menggunakan badan jalan sebagai pelataran parkir. 27

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK Analisis Data Lalu Lintas Analisa Waktu Tempuh Kendaraan Dari waktu tempuh yang diambil pada saat penelitian adalah data waktu tempuh kendaraan ringan. Dari wak tu tempuh kendaraan ringan tiap interval 15 menit dapat dihitung kecepatan rata rata ruang (space mean speed / sms). Berikut adalah data kecepatan rata rata rua ng dari analisa data waktu tempuh kendaraan ringan sesuai data tabel berikut. Ta bel 2. Kecepatan rata rata ruang kendaraan ringan Kecepatan rata rata ruang (sms ) Kendaraan ringan km /jam Waktu Hari Sabtu Hari Minggu Hari Senin 07.00 - 07.15 15.94 11.28 12.57 07.15 07.30 13.09 12.89 10.56 07.30 07.45 12.99 11.07 10.93 0 7.45 08.00 12.07 11.09 12.42 08.00 08.15 11.53 9.95 12.44 08.15 08.30 8.97 10.54 10.67 08.30 08.45 8.59 10.36 9 08.45 09.00 9.42 10.47 10.9 09.00 09.15 9.29 10. 34 14.9 09.15 09.30 10.94 11.94 13.85 09.30 09.45 9.29 10.71 11.28 09.45 10.00 8 .41 10.11 13.5 12.00 12.15 11.8 10.24 13.61 12.15 12.30 12.05 11.53 11.63 12.30 12.45 14.22 13.4 12.98 12.45 13.00 13.36 13.15 11.16 13.00 13.15 10.55 14.07 10. 36 13.15 13.30 10.01 12.25 10.36 13.30 13.45 10.91 11.57 11.09 13.45 14.00 9.23 12.2 11.79 14.00 14.15 14.32 12.32 9.33 14.15 14.30 13.83 12.62 11.02 14.30 14.4 5 13.08 12.38 10.43 14.45 15.00 12.6 11.29 10.64 15.00 15.15 12.04 12.34 13.61 1 5.15 15.30 12.78 12.89 11.63 15.30 15.45 13.98 13.09 12.98 15.45 16.00 15.62 14. 33 11.16 Sumber : Analisis hasil survei, 2010 Pada tabel 2 diatas dapat diperlih atkan bahwa kecepatan rata rata ruang pada hari Sabtu, Minggu dan Senin pada rua s jalan Kartini memiliki kecepatan rata rata ruang yang berbeda, kecepatan yang paling rendah terjadi pada hari Sabtu pada jam 08.30 08.45 wita sebesar 8.59 28

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK km/jam, sedangkan kecepatan rata rata ruang tertinggi terjadi pada hari Minggu p ada jam 14.15 14.30 wita sebesar 15.66 km/jam. Volume Lalu Lintas Analisa survei volume lalu lintas yang dilakukan dapat dicatat bahwa arus lalu lintas pada lok asi penelitian merupakan lalu lintas tercampur yaitu sepeda motor, kendaraan rin gan dan kendaraan berat. Pada saat pelaksanaan survei dilakukan dengan mencatat nomor plat kendaraan yang melewati lokasi survei, selain kendaraan bermotor juga terdapat kendaraan tak bermotor yang melewati daerah penelitian, kendaraan tak bermotor tidak dimasukkan sebagai komponen arus lalu lintas tetapi sebagai unsur hambatan samping. Berikut adalah data volume lalu lintas dari analisa perhitung an semua kendaraan yaitu kendaraan ringan, kendaraan berat, dan sepeda motor pad a tabel berikut. Tabel 3. Data volume lalu lintas (smp/jam) Volume lalu Lintas h ari Sabtu 53.54 36 38.21 38.16 34.71 29.97 31.28 21.32 Volume lalu Lintas hari M inggu 30.55 22.38 34.52 48.14 30.4 35.5 28.1 22.07 Volume lalu Lintas hari Senin 18.86 21.29 21.3 18.61 22.83 24.95 33.1 22.14 23.41 Waktu/jam 07.00-08.00 08.00 -09.00 09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-12.00 12.00-13.00 13.00-14.00 14.00-15.00 1 5.00-16.00 13.8 31.71 Sumber : Analisis hasil survei, 2010 Sesuai analisa perhitungan semua kendaraan yaitu kendaraan ringan, kendaraan ber at, dan sepeda motor pada tabel 3, dapat digambarkan grafik volume lalu lintas s ebagai berikut : Grafik 1 Volume lalu lintas selama survei Sumber : Analisis hasil survei, 2010 29

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK Dari analisa data pada tabel dan grafik 1, diperoleh volume lalu lintas tertingg i pada hari sabtu pada interval waktu 07.00 08.00 wita dengan jumlah 54 smp/jam sedangkan volume lalu lintas terendah terjadi pada hari sabtu pada interval wakt u 15.00 16.00 dengan jumlah 13.8 smp/jam. Lokasi penelitian termasuk jalan pengh ubung dengan tipe jalan dua (2) jalur satu arah yang mana jalan tersebut masih b isa menampung lalu lintas yang ada, akan tetapi karena sebagian dari badan jalan dipakai kawasan jual beli dan sebagai kawasan parkir sehingga kemacetan lalu li ntas kerap terjadi. Volume Parkir Setelah proses pengumpulan data selesai dilaku kan, maka didapat jumlah petak parkir untuk kendaraan roda dua sebanyak 23 petak , kendaraan roda empat sebanyak 10 petak dengan memakai badan jalan sebagai area l parkir. Berikut adalah data volume parkir pada hari Sabtu dari analisa perhitu ngan semua kendaraan yaitu kendaraan ringan dan sepeda motor. Tabel 4. Data park ir pada hari Sabtu Volume parkir SM 71 97 61 37 30 16 25 43 Volume parker KR 26 33 29 19 24 45 54 45 Waktu/jam 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.00 10.00-11.00 1 1.00-12.00 12.00-13.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00 36 47 Sumber : Analisis hasil survei, 2010 Sesuai analisa perhitungan data volume parkir pada hari Sabtu semua kendaraan ya itu kendaraan ringan dan sepeda motor pada tabel 4., dapat digambarkan grafik vo lume parkir sebagai berikut : Grafik 2 Volume parkir pada hari Sabtu Sumber : Analisis hasil survei, 2010 30

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK Berikut adalah data volume parkir pada hari Minggu dari analisa perhitungan semu a kendaraan yaitu kendaraan ringan dan sepeda motor. Tabel 5. Data parkir pada h ari Minggu Volume parkir (SM) Volume parkir (KR) 46 21 40 34 48 37 30 21 49 38 4 1 47 30 50 40 52 22 43 Sumber : Analisis hasil survei, 2010 Waktu/jam 07.00-08.0 0 08.00-09.00 09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-12.00 12.00-13.00 13.00-14.00 14.0015.00 15.00-16.00 Sesuai analisa perhitungan data volume parkir pada hari Minggu semua kendaraan y aitu kendaraan ringan dan sepeda motor pada tabel 5, dapat digambarkan grafik vo lume parkir sebagai berikut : Grafik 3. Volume parkir pada hari Minggu Sumber : Analisis hasil survei, 2010 Berikut adalah data volume parkir pada hari Senin dari analisa perhitungan semua kendaraan yaitu kendaraan ringan dan seped a motor. Tabel 6. Data parkir pada hari Senin Volume parkir (SM) Volume parkir ( KR) 64 37 45 33 50 30 54 21 32 33 34 43 36 56 44 40 29 43 Sumber : Analisis hasi l survei, 2010 Waktu/jam 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-1 2.00 12.00-13.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00 31

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK Sesuai analisa perhitungan data volume parkir pada hari Senin semua kendaraan ya itu kendaraan ringan dan sepeda motor pada tabel 6, dapat digambarkan grafik vol ume parkir sebagai berikut : Grafik 4 Volume parkir pada hari Senin Sumber : Analisis hasil survei, 2010 Dari grafik analisa hasil survei pada tabel 2, didapat volume kendaraan sepeda motor yang parkir paling tinggi terjadi pada hari sabtu jam 08.00 09.00 sebanyak 97 kendaraan/jam sedangkan volume terendah kendaraan sepeda motor yang parkir terjadi pada hari sabtu jam 11.00 12.00 seban yak 16 kendaraan/jam. Volume tertinggi kendaraan ringan yang parkir terjadi pada hari senin jam 13.00 14.00 sebanyak 56 kendaraan/jam, sedangkan volume terendah kendaraan ringan melakukan parkir terjadi pada hari sabtu jam 10.00 11.00 seban yak 19 kendaraan/jam. Dengan demikian volume tertinggi semua kendaraan yang park ir pada lokasi survei adalah sebesar 153 kendaraan/jam. Berdasarkan hasil survei ukuran petak parkir yang ada untuk sepeda motor dengan ukuran standar 0.7 x 2 m eter dengan sudut 90 dengan kapasitas petak parkir sebanyak 46 kendaraan/jam dan kendaraan ringan dengan ukuran standar 2.5 x 6 meter dengan sudut 0 dengan kapasi tas 20 kendaraan/jam, bila dibandingkan dengan analisa volume parkir pada grafik 2-4 jumlah kapasitas petak parkir yang ada tidak mencukupi dari jumlah volume p arkir yang ada. Volume Penyeberang Jalan Berikut adalah data volume penyebrang j alan dari analisa perhitungan semua pejalan kaki yang menyeberang jalan. Tabel 7 . Data volume penyebrang jalan Volume Penyebrang jalan hari Sabtu 362 215 162 15 9 237 Volume Penyebrang jalan hari Minggu 405 231 109 76 298 Volume Penyebrang j alan hari Senin 218 306 371 167 119 Waktu/jam 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.0 0 10.00-11.00 11.00-12.00 32

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK 265 418 317 477 306 578 124 514 Sumber : Analisis hasil survei, 2009 187 132 151 131 12.00-13.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00 Sesuai analisa perhitungan data penyebrang jalan dari semua pejalan kaki yang me nyebrang jalan pada tabel 4.6, dapat digambarkan grafik volume penyebrang jalan sebagai berikut : Grafik 5 Volume penyebrang jalan. Sumber : Analisis hasil survei, 2010 Sesuai grafik 5 volume pejalan kaki yang me nyeberang jalan diperoleh volume tertinggi terjadi pada hari senin pada interval waktu 14.00 15.00 sebanyak 578 orang /jam dan volume terendah terjadi pada hari sabtu pada interval waktu 10.00 11.00 wita sebanyak 76 orang /jam. Dengan jumla h penyeberang jalan tanpa marka dan alat bantu penyeberangan sehingga terjadinya penurunan kecepatan kendaraan. Pengaruh penyebab kemacetan Penyebab kemacetan l alu lintas yaitu volume parkir, volume lalu lintas kendaraan, volume pejalan kak i yang menyeberang jalan terhadap kecepatan lalu lintas. Dalam hal ini dilakukan analisis regresi dengan kecepatan kendaraan sebagai variabel tidak bebas, sedan gkan penyebab kemacetan sebagai variabel bebas. Rekapitulasi dari hasil analisis regresi sesuai dengan lampiran 5 adalah sebagai berikut : Variabel tidak bebas (terikat) Variabel bebas : Y = Kecepatan kendaraan ringan : X1 = Jumlah volume p arkir : X2 = Jumlah volume lalu lintas : X3 = Jumlah volume penyeberang jalan De ngan rumus umum Y = a + b x1 + b x2 + b x3 Maka untuk nilai hitung, nilai F hitu ng dan R2 sebagai berikut : Hari sabtu : Y = 14.232 0.021 0.111 + 0.015......... .........1 Nilai t hitung konstanta a = 4.480 33

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK Nilai t hitung koefisien regresi b = - 0.745 Nilai t hitung koefisien regresi c = - 1.711 Nilai t hitung koefisien regresi d = - 1.714 Hari minggu : Y = 16.275 0.005 0.041 + 0.014.......2 Nilai t hitung konstanta a = 3.104 Nilai t hitung ko efisien regresi b = 0.108 Nilai t hitung koefisien regresi c = - 0.536 Nilai t h itung koefisien regresi d = - 2.577 Hari senin : Y = 7.428 0.048 0.082 + 0.005.. .......3 Nilai t hitung konstanta a = 2.879 Nilai t hitung koefisien regresi b = 1.724 Nilai t hitung koefisien regresi c = 1.099 Nilai t hitung koefisien regre si d = 2.772 Selanjutnya dilakukan uji statistik T dan F dengan membandingkan ni lai T hitung dan nilai F hitung dengan nilai T tabel dan nilai F pada tingkat si gnifikan 0.05 atau 5 %. Nilai T tabel dan F tabel ditentukan dari tabel distribu si T dan F dengan mempertimbangkan derajat kebebasan ( degree of freedom ) df, j umlah variabel k dan tingkat signifikansi. Untuk analisis dalam hal ini nilai T tabel dan F tabel tersebut ditentukan dengan a = 0.05 (ujian satu arah). Dari tabe l distribusi T dan F didapat : T tabel = (5 ; 0.05) = 2.015 dan F tabel = f (5 ; 3 ; 0.05) = 5.410 Uji T dan F dari nilai statistik dalam persamaan (4.30, (4.4) dan (4.5) dengan membandingkan nilai T hitung dan nilai F hitung dengan T tabel dan F tabel seperti pada tabel dibawah ini. Tabel 8 Hasil uji T dan F diterangk an dalam tabel berikut : Hasil uji T (koefisien regresi) a B c 1 HI HO HO 2 HI H O HO 3 HI HO HO Sumber : Analisis hasil survei, 2010 Persamaan Dengan : HO = Men erima hipotesa awal HI = Menolak hipotesa awal Penjelasan tabel 8 hasil uji T da n F : d HO HI HI Hasil uji F HI HI HI 34

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK Pada hari sabtu dengan jumlah volume parkir kendaraan (kendaraan ringan dan sepe da motor), volume lalu lintas dan volume penyeberang jalan tidak berpengaruh pad a kecepatan lalu lintas kendaraan dimana t hitung lebih kecil dari t tabel. Pada hari minggu jumlah volume penyeberang jalan berpengaruh pada kecepatan kendaraa n ringan, dimana t hitung lebih besar dari t tabel yaitu t hitung 2.577 dan t ta bel 2.015. Untuk volume parkir dan volume lalu lintas tidak berpengaruh pada kec epatan lalu lintas kendaraan, dimana t hitung lebih kecil dari t tabel. Pada har i senin jumlah volume penyeberang jalan berpengaruh pada kecepatan kendaraan rin gan, dimana t hitung lebih besar dari t tabel yaitu t hitung 2.772 dan t tabel 2 .015. Untuk volume parkir dan volume lalu lintas tidak berpengaruh pada kecepata n lalu lintas kendaraan dimana t hitung lebih kecil dari t tabel. Pengurangan ke cepatan lalu lintas akibat volume pejalan kaki yang menyeberang jalan terhadap k ecepatan lalu lintas kendaraan dihitung dengan langkah langkah : Kecepatan kenda raan saat adanya kecepatan rata rata kendaraan pada jalan, dengan mengambil kece patan rata rata kendaraan saat volume penyeberang jalan tertinggi dengan kecepat an ratarata kendaraan saat volume penyeberang jalan terendah. Dari tiga hal yang diamati sebagai penyebab kemacetan lalu lintas dapat dilihat besarnya persentase nilai pengamatan yang terjadi, berikut dapat dilihat pada tabel 6 Tabel 9 Perse ntase tiap penyebab kemacetan Penyebab Kemacetan Volume Lalu lintas Volume Parki r Volume Penyeberang jalan TOTAL Sumber : Analisis hasil survei, 2010 Nilai Peng amatan 54 153 578 Prosentase 6.83 19.50 73.67 100 Disini dapat dibaca dari 3 jumlah sampel penyebab kemacetan, adapun jumlah prose ntase yang dimiliki dari ketiga indikator sampel adalah frekuensi terendah terda pat pada faktor volume lalu lintas sebesar 54 smp/jam dengan prosentase sebesar 6.83%, frekuensi sedang terdapat pada faktor volume parkir sebesar 153 kendaraan /jam dengan prosentase sebesar 19.50% dan frekuensi tertinggi terdapat pada fakt or penyeberang jalan sebesar 578 orang/jam, dengan prosentase sebesar 73.67%. Da ri ketiga jenis penyebab kemacetan tersebut yang memberikan sumbangan terbesar d alam penyebab kemacetan lalu lintas adalah volume penyeberang jalan. Berdasarkan volume penyeberang jalan serta volume lalu lintas kendaraan yang didapat dari h asil survey maka dapat ditentukan besarnya tingkat konflik yang akan digunakan s ebagai rekomendasi awal dalam menentukan tipe fasilitas penyeberangan bagi pejal an kaki. Dalam perhitungan ini akan dipergunakan jumlah konflik (PV2) yang maksi mum. 35

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK Dari analisa data pada tabel dan grafik 1 diperoleh volume lalu lintas tertinggi (kendaraan ringan, sepeda motor, dan kendaraan berat) sebesar 54 smp/jam dan an alisa volume pejalan kaki yang menyeberang jalan dari tabel dan grafik 5 diperol eh jumlah volume tertinggi sebanyak 578 orang/jam. Perhitungan besarnya jumlah t ingkat konflik dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10. Perhitungan tingkat konfli k (PV2) P V V2 PV2 1,66.10 9 Rekomendasi Zebra Cross 578 54 2866.5316 Sumber : Analisis hasil survei, 2010 Keterangan : (P) (V) 2 = Volume penyeberang jalan ( orang /jam) = Volume kendaraan ( smp /jam) ( PV ) = Perhitungan tingkat konflik Berdasarkan hasil rekomendasi awal yang tel ah diperoleh bahwa Zebra Cross merupakan rekomendasi awal untuk jumlah penyebera ng jalan dan volume lalu lintas kendaraan yang ada. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Data yang diperoleh dari hasil survei dan analisa data yang telah dilakukan meng enai penyebab kemacetan lalu lintas (volume lalu lintas, volume parkir dan volum e penyeberang jalan) terhadap kecepatan arus lalu lintas pada jalan Kartini Denp asar adalah sebagai berikut : (1) Dari data kecepatan kendaraan ringan didapatka n kecepatan ratarata 15,66 km / jam. (2) Dari hasil survey volume lalu lintas dip eroleh 54 smp / jam. Dilihat dari nilai kapasitas jalan, volume lalu lintas yang masih bisa menampung lalu lintas kendaraan yang terjadi, akan tetapi karena bad an jalan dipakai areal jual beli dan parkir sehingga kemacetan kerap terjadi. (3 ) Dari hasil survey volume parkir kendaraan ringan diperoleh 56 kendaraan / jam dan sepeda motor 97 kendaraan / jam, dari nilai kapasitas petak parkir yang dica ri volume yang terjadi melebihi kapasitas petak parkir yang ada. (4) Dari hasil volume penyeberang jalan dan volune lalu lintas diperoleh PV2 = 1,66.109 dengan volume penyeberang jalan (P) sebesar 578 orang / jam, maka fasilitas penyeberang an dengan Zebra Cross dapat dijadikan rekomendasi awal fasilitas pejalan kaki ya ng menyeberang jalan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Selain dari itu kond isi kemacetan lalu lintas diperlukan kerjasama dan penanganan khusus dari masyar akat dan pemerintah. Saran Berdasarkan simpulan diatas yang didapat dari hasil p enelitian, maka ada beberapa saran sebagai berikut : (1) Penertiban kegiatan bon gkar muat barang pada kawasan jalan Kartini Denpasar, sehingga dapat memberikan kelancaran lalu lintas. (2) Pemasangan dan pembuatan rambu / marka jalan untuk p enertiban pemakai jalan baik yang parkir ataupun penyeberang jalan. 36

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK DAFTAR PUSTAKA Edward . K. Morlock, 1991, Pengantar Teknik dan Perencanaan Trans portasi, Erlangga, Jakarta. Husaini Usman, 1995, Pengantar Statistik, Gramedia, Jakarta. Hobbs, F.D, 1995, Perencanaan Teknik Lalu Lintas, Universitas Gajah Mad a, Yogyakarta. Dinas Kependudukan dan Statistik Kota Denpasar, Data Statistik Ju mlah Penduduk, http ://www. Denpasar Kota.Go.Id, 2009, diakses tanggal 5 Januari 2010 Silvia Sukirman, 1994, Dasar-Dasar Perencanaan Jalan, Gramedia, Jakarta. S ilvia Sukirman, 1999, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Gramedia, Jakarta. Sudjana, 1992, Metode Statistik, Tarsito, Bandung. Tamin.O.Z, 1997, Perencanaan dan Pemod elan Transportasi, Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung, Penerbit ITB Bandung. 37

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK ANALISA INVESTASI PEMBANGUNAN PELABUHAN PENYEBERANGAN NUSA PENIDA Oleh : I Nenga h Subagia ABSTRAK Nusa Penida adalah satu-satunya kecamatan di Kabupaten Klungkung yang te rletak di laut dan mempunyai luas 2/3 dari luas Kabupaten Klungkung. Untuk membu ka wilayah Kecamatan Nusa Penida, Pemda Klungkung merencanakan membuat dermaga/p elabuhan di Nusa Penida dan Klungkung Daratan. Kemudian tahun 2000 Pemerintah Ka bupaten Klungkung bersama lembaga penelitian ITB mengadakan studi untuk kedua re ncana dermaga/pelabuhan tersebut. Studi yang dilakukan berdasarkan ekonomi makro dan studi itu menghasilkan bahwa pembangunan kedua dermaga/pelabuhan tersebut l ayak dengan nilai investasi Rp. 24.000.000.000, untuk di Klungkung daratan dan R p. 25.000.000.000 untuk di Nusa Penida. Untuk ukuran Pemerintah Kabupaten Klungk ung, jumlah dana tersebut cukup besar, namun pembangunan dermaga/pelabuhan terse but nampaknya mutlak untuk direalisasikan, untuk itu peneliti mencoba mengkaji p embangunan dermaga/pelabuhan tersebut secara analisa investasi, dengan tujuan ag ar ada gambaran bagi pihak lain terutama pihak swasta atau investor. Analisa inv estasi hanya untuk satu pelabuhan, yaitu pembangunan pelabuhan Nusa Penida. Pela buhan Nusa Penida akan dipasangkan dengan Pelabuhan Benoa (melayani penumpang da ri barat/Sanur), dan dengan Pelabuhan Padang Bai (penumpang dari timur termasuk Klungkung. Dengan memberlakukan tarif pelabuhan berdasarkan peraturan pemerintah dan kondisi setempat (Pelabuhan Padang Bai) hasil yang di dapat adalah: NPV = Rp. 12.096.632.386 < 0 dan tidak layak. Kemudian untuk memberikan gambaran lebi h lanjut agar proyek bisa dilaksanakan, peneliti mencoba memberika solusi yaitu yang pertama dengan menaikkan tarif jasa kepelabuhan, dan yang kedua subsidi dar i Pemda Klungkung. Berkaitan dengan kenaikan tarif, peneliti menggunakan analisa sensitifitas dengan secara bertahap menaikkan tarif yaitu mulai 50%, 100%, 150% dan 200%, serta kenaikkan 200% menghasilkan IRR = 20,87%, selanjutnya dianggap nilai IRR tersebut cukup aman mengingat investasi selama 30 tahun (lama). Kemudi an yang berkaiyan dengan subsidi, Pemda Klungkung harus mengeluarkan total dana sebesar Rp. 13.099.933.130 yang eqivalen dengan nilai sekarang (2003) sebesar Rp . 7.092.067.960 sebagai subsidi. Kata kunci : Investasi, Pelabuhan I. A. PENDAHULUAN Latar Belakang Daerah Nusa Penida yang terletak di Kabupaten Klungku ng terdiri dari tiga pulau yaitu : Nusa Penida, Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Dua pertiga dari luas wilayah Kabupate n Klungkung terletak di Kecamatan Nusa Penida atau seluas 2002,84 km2 dengan jum lah penduduk 47.041 jiwa dan kepadatan penduduknya adalah 231 orang/km2. Sedangk an potensi daerah Nusa Penida meliputi, perkebunan, peternakan, perikanan (nelay an/rumput laut) dan pariwisata. Kecamatan Nusa Penida walaupun mempunyai wilayah paling luas di Kabupaten Klungkung tetapi pertumbuhan dan perkembangannya jauh tertinggal dari Klungkung daratan. 38

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK Kendala utama yang mempengaruhi rendahnya pertumbuhan dan perkembangan daerah Nu sa Penida adalah kendala aksesbilitas sehingga menimbulkan ekonomi biaya tinggi yang pada akhirnya berdampak pada tingkat pertumbuhan dan pengembangan yang sang at rendah. Untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan serta membuka isolasi wilay ah Kecamatan Nusa Penida, langkah awal yang harus segera dipertimbangkan adalah membuka akses sebesarbesarnya pada sektor transportasi laut yaitu dengan pembang unan pelabuhan di Kecamata Nusa Penida. Menyadari hal tersebut, lebih-lebih dido rong oleh semangat otonomi daerah, maka pada tahun 2001 Pemerintah Daerah Kabupa ten Klungkung sudah mengambil langkah awal yaitu bekerja sama dengan Lembaga Pen elitian ITB (Bandung) untuk melakukan studi yang berkaitan dengan hal tersebut. Namun memperhatikan kajian yang telah dilakukan, peneliti mempunyai pendekatan y ang berbeda yaitu melakukan pengujian secara finansial. B. Rumusan Masalah Mempe rhatikan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pemerintah Kabupaten Klungkung ingin membuka Daerah Nusa Penida. Sementara ini Nusa Penida dapat dicapai dari e mpat tempat yaitu : dari pelabuhan Padang Bai, Benoa, penyeberangan tradisional Sanur dan Kusamba (Klungkung Daratan). Di pelabuhan Padang Bai dan Benoa sudah b isa merapat kapal cepat (sejenis Ferry). Tetapi oleh karena studi ini bersifat k ajian ulang, maka berkaitan dengan rumusan masalah yang diangkat dalam penelitia n ini adalah Layakkah Pembangunan Pelabuhan Nusa Penida Ditinjau dari Aspek Finan sial (Investasi)? C. Tujuan Penelitian Memperhatikan apa yang diuraikan di latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menget ahui apakah layak dibangun Pelabuhan di Nusa Penida ditinjau dari aspek finansia l (investasi). D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi P emerintah Kabupaten Klungkung atau pihak lain dalam rangka mengambil keputusan u ntuk menanam investasinya pada pembangunan pelabuhan sehingga dapat mengatasi pe rmasalahan keterbelakangan daerah Nusa Penida yang akhirnya diharapkan dapat men ingkatkan taraf hidup masyarakat di sana. E. Ruang Lingkup Penelitian Studi/anal isa kelayakan suatu proyek umumnya meliputi analisa kelayakan teknis, kelayakan ekonomis, finansial dan analisa kelayakan sosial serta lingkungan, seperti yang telah dilakukan dalam rangka pembangunan pelabuhan ini. Mengingat demikian luas lingkup Pembangunan Pelabuhan, 39

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK berikut analisa kelayakannya, maka perlu dipastikan cakupan/lingkup/batasan-bata san dari penelitian ini. Adapun batasan-batasan/lingkup dari penelitian ini adal ah: a. Analisa kelayakan yang ditinjau dalam penelitian ini adalah Analisa Kelay akan Finansial (Investasi), kemudian kelayakan ekonominya dikaji secara deskript if. b. Data teknis dan beberapa data lainnya yang sudah di studi/di analisa sebe lumnya dipakai referensi, sedangkan data arus penumpang dan barang semuanya di s urvai ulang. II. A. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pelabuhan Pelabuhan adalah tempa t yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas terten tu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan ekonomi yang dipergunakan sebagai ka pal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuh an serta sebagai tempat pemindahan intra dan antar moda transportasi (SK MENHUB No. 25 Tahun 2002). B. Data Pendukung dalam Merencanakan Pelabuhan Untuk dapat m erealisasikan/mewujudkan suatu pembangunan pelabuhan, maka minimum ada 7 data po kok yang harus dipenuhi (Soedjono Kramadibrata, 1985), yaitu: a. Asal dan tujuan muatan (origin anddestination, O/D) dan jenis muatan. b. Klimatologi, yang meli puti : angin, pasang surut, sifat air laut. c. Topografi, geologi, struktur tana h. d. Rencana pembiayaan, ukuran keberhasilan secara ekonomis dilihat dari segi investasi. e. Pendayagunaan modal ditinjau dari segi operasional, terutama dalam penanganan muatan. f. Kaitan pelabuhan dengan jenis kapal yang menyinggahinya d an sarana prasarana angkutan lain yang mendukung kegiatan pelabuhan dengan daera h pendukungnya secara keseluruhan. g. Kaitan pelabuhan dengan pelabuhan lainnya dalam rangka lalu lintas dan sistem jaringan guna mendukung perdagangan. C. Para meter dalam Penentuan Ukuran Pelabuhan Ukuran suatu pelabuhan ditentukan berdasa rkan panjang dermaga, lebar, kedalaman kolam dan daerah pendukung operasinya. Ke semua ukuran dasar ini menentukan sekali terhadap kemampuan pelabuhan terhadap kapal dan barang yang ditangani di pelabuhan. Ukuran dan bentuk konstruksi menen tukan pula besar investasi yang diperlukan, sehingga penentuan yang tepat sangat membantu dalam operasi pelabuhan yang efisien. Parameter-parameter yang dimaksu d adalah sebagai berikut : a.Penentuan panjang, lebar dan kedalaman dermaga Seca ra umum dapat dikatakan bahwa ukuran dermaga didasarkan pada perkiraan jenis kap al yang akan dilayani atau yang akan berlabuh. Sesuai bentuk-bentuk tambatan/der maga yang akan dibangun, maka perancangan dimensi dermaga tersebut harus didasar kan pada ukuran-ukuran minimal 40

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK demi menjaga agar kapal dapat dengan aman bertambat/ meninggalkan dermaga dan me lakukan bongkar muat angkutannya. b. Penentuan kedalaman kolam pelabuhan Umumnya kedalaman dari dasar kolam pelabuhan ditetapkan berdasarkan syarat maksimum kap al yang bertambat ditambah dengan jarak aman sebesar 0,8 1,0 m di bawah lunas ka pal. Jarak aman ini ditentukan berdasarkan ketentuan operasional pelabuhan yang ditetapkan o,5 1,5 m di atas MHWS sesuai dengan besarnya kapal (Soedjono Kramadi brata, 1985) c. Penentuan lebar dermaga Dalam merencanakan lebar dermaga banyak ditentukan oleh kegunaan dari dermaga tersebut, ditinjau dari jenis dan volume b arang yang mungkin ditangani pelabuhan/dermaga tersebut. Dalam merencanakan guda ng transito di pelabuhan, maka perlu diperhatikan beberapa kriteria, yaitu: jeni s barang yang disimpan, penangan barang dari dan ke gudang, besar gudang harus d apat menyimpan dengan jumlah minimal disesuaikan dalam 3 hari kerja atau untuk b arang ekspor 1/3 dari jumlah barang di gudang dapat diangkut kapal pada masa 1 h ari kerja, muatan pada lantai gudang tidak melebihi dari yang direncanakan misal nya 3 ton/m2, serta besar kapal yang diperkirakan bersandar untuk melakukan bong kar muat. Jalan yang menghubungkan dermaga atau gudang dengan jaringan jalan di luar pelabuhan diatur dengan kelas jala 1 dan minimal 2 jalur disesuaikan dengan intensitas keluar masuknya muatan di pelabuhan. D. Investasi Proyek Investasi, apakah itu dilakukan dalam bidang industri atau pada bidang lainnya pada dasarny a merupakan usaha menanamkan faktor-faktor produksi langka dalam proyek tertentu . Proyek itu sendiri dapat berupa proyek baru sama sekali atau berupa perluasan proyek yang telah ada. Tujuan utama investasi adalah memperoleh manfaat yang lay ak di kemudian hari. Manfaat tadi dapat berupa imbalan keuangan misalnya laba ma nfaat non keuangan atau kombinasi dari keduanya. Evaluasi proyek dan rencana inv estasi akan memberikan gambaran seberapa jauh investasi pada suatu proyek terten tu dapat dipertanggungjawabkan dari beberapa segi (Mubarak, 2001). Muljadi Pudjo sumarto (1985) menitik beratkan analisa suatu proyek pada analisa aspek finansia l dan aspek ekonomisnya walaupun sebetulnya aspek-aspek yang lainnya juga diperl ukan. E. Analisa Investasi Proyek Konsep analisa investasi menurut Rochmanhadi ( 1996), dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Biaya (cost),adalah semua barang ata u jasa yang mengurangi pendapatan bersih pihak-pihak yang terkait (project parti cipant). Biaya itu sendiri dapat digolongkan dalam beberapa kelompok, antara lai n : biaya investasi, biaya tetap, biaya variabel, biaya tambahan, biaya hilang d an biaya kesempatan. 41

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK b. Manfaat (benefit), adalah peningkatan penerimaan barang atau jasa yang mening katkan pendapatan bersih pihak-pihak terkait. Manfaat/benefit terbagi menjadi du a yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung c. Bunga (interest), adalah uang yang harus dibayarkan pihak peminjam kepada pihak yang meminjamkan untuk pe makaian uang pinjaman. Dalam analisa finansial maupun analisa ekonomi meskipun d ibiayai dengan dana milik sendiri (bukan pinjaman dari pihak bank atau pihak lai n), bunga harus tetap dibayarkan. Besarnya suku bunga (rate of interest) adalah perbandingan antara bunga dengan uang yang dipinjam untuk jangka waktu yang sama . d. Aliran dana atau cash flow, adalah suatu perhitungan pemindahan uang keluar dan uang masuk dari suatu kegiatan usaha. Pada suatu investasi mula-mula akan t erlihat adanya penanaman modal dalam bentuk uang keluar dan setelah selesai dius ahakan akan memperoleh uang masuk sebagai akibat pendapatan atas pengusahaan inv estasi tersebut (Soedjono Kramadibrata, 1985). e. Present value, merupakan nilai ekivalen dari penerimaan atau pembayaran pada masa yang akan datang. f. Future value, merupakan nilai ekivalen dari penerimaan atau pembayaran pada masa sebelu mnya. F. Penilaian Investasi Pada umumnya ada tiga metode yang dapat dipakai unt uk mengukur atau menilai suatu investasi. Metode tersebut seperti, Metode Net Pr esent Value (NPV), Metode Internal Rate of Return (IRR) dan Metode Benefit Cost Ratio (BCR) (Suad Husnan, Suwarsono, 1994), yang selengkapnya dijelaskan sebagai berikut: a. Net Present Value (NPV), merupakan selisih antara nilai sekarang in vestasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang. Sec ara matematis dapat ditampilkan sebagai berikut: Dengan: NPV (C)t (Co)t N i t = nilai sekarang netto = aliran kas masuk tahun ke t = aliran kas keluar tahun k e t = umur investasi = bunga uang = waktu Mengkaji usulan proyek dengan NPV memberikan petunjuk (indikasi) sebagai berikut : 1. Bila NPV > 0 berarti usulan proyek dapat diterima. Semakin tinggi angka NPV semakin layak untuk dikerjakan. 2. Bila NPV < 0 berarti usulan proyek ditolak 42

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK 3. Bila NPV = 0 berarti netral atau nilai ini menunjukkan besar arus pengembalia n internal (IRR). b. Benefit Cost Ratio (BCR) Benefit Cost Ratio (BCR) adalah pe rbandingan antara nilai benefit dengan nilai biaya yang sudah di present value. Cara ini sangat sering dipakai terutama untuk mengevaluasi proyek-proyek untuk k epentingan umum atau sektor publik (Muljadi Pudjosumarto, 1985). Adapun kriteria BCR akan memberikan petunjuk sebagai berikut: BCR > 1 BCR < 1 BC R = 0 usulan proyek diterima usulan proyek ditolak netral c.Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (IRR) merupakan tingkat bunga yang menggambarkan bahwa antara benefit (penerimaan) yang telah dipresent valuekan dan cost (pengeluaran) yang telah dipresent valuekan sama dengan nol. D engan demikian IRR ini merupakan kemampuan suatu proyek untuk menghasilkan retur n atau tingkat keuntungan yang dapat dicapainya. Kadang-kadang IRR ini diperguna kan sebagai pedoman tingkat bunga (i) yang berlaku walaupun sebetulnya bukan i t etapi IRR mendekati besarnya i tersebut (Muljadi Pudjosumarto, 1985). Secara mat ematis pernyataan di atas dapat ditulis sebagai berikut: Dimana: (C)t (Co)t i n = aliran kas masuk tahun t = aliran kas keluar tahun t = arus pengembalian inter nal (IRR) = umur investasi dan t adalah waktu Menganalisis suatu usulan proyek dengan IRR akan didapat petunjuk bahwa: IRR > a rus pengembalian (i) (rate of return), proyek diterima IRR < bunga uang, proyek ditolak IRR = arus pengembalian (i) berarti netral. G. Peramalan Pola Data Pada dasarnya terdapat dua pendekatan utama dalam peramalan dengan metode kuantitatif . Pertama adalah pendekatan Time series, yakni model yang tidak memperhatikan hu bungan sebab akibat atau dengan kata lain hasil peramalan hanya memperhatikan ke cenderungan dari data masa lalu yang tersedia. 43

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK Pada pendekatan ini diperlukan data masa lalu yang cukup banyak dan karena banya knya variabel yang secara eksplisit tidak diperhatikan terkecuali pada masa lalu tidak terjadi perubahan yang melonjak serta dimasa yang akan datang diharapkan tidak terjadi perubahan yang mendasar dibandingkan keadaan masa lalu. Kemudian p endekatan yang kedua adalah pendekatan yang memperhatikan hubungan sebab akibat atau pendekatan yang menjelaskan terjadinya suatu keadaan oleh sebab-sebab terte ntu. Tentu saja tidak semua variabel penyebab/penjelasan mampu dirangkum secara keseluruhan melainkan hanya beberapa diantaranya yang secara teoritik dinyatakan merupakan variabel penjelas utama tercakup dalam model persamaan (Suad Husnan, Suwarsono, 1994). H. Metode Time Series Seperti disebutkan di atas bahwa metode ini semata-mata mendasarkan diri daripada data dan keadaan masa lampau. Jika kea daan di masa yang akan datang cukup stabil dalam arti tidak banyak berbeda denga n keadaan masa lampau, metode ini dapat memberikan hasil peramalan yang cukup ak urat. Teknik peramalan dalam metode ini hanya dibahas khusus untuk metode trend karena pada umumnya metode trend dapat digunakan untuk jangka waktu menengah dan panjang. a.Metode Trend Linear Metode ini digunakan jika scatter diagram dari m asa lalu yang tersedia cenderung merupakan garis lurus. Fungsi persamaan dari me tode ini adalah: Y = a + bX Koefisien a dan b dapat diperoleh dengan: , , jika Y = variabel permintaan n = jumlah data dan X = variabel tahun b. Metode Trend S imple Eksponensial Metode ini digunakan jika data yang tersedia cenderung naik t urun dengan perbedaan yang tidak terlalu banyak tetapi secara keseluruhan cender ung naik. Fungsi persamaan dari metode ini adalah: Yang dapat diubah dalam fungsi logaritma: Jika , maka koefisien a dan b dapat dicari dengan: , 44

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK Sedang hasil peramalannya dilakukan dengan mencari arti logaritma dari hasil per amalan dengan fungsi logaritma tersebut. c.Metode Trend Logaritmik Metode ini di gunakan untuk meramalkan suatu keadaan tertentu, dimana trend dari pertumbuhan k eadaan tersebut mempunyai batas atas tertentu atau pertumbuhannya tidak lagi men galami kenaikkan. Metode logaritmik ditulis sesuai fungsi: dimana: Ketiga metode ini akan dicoba untuk mendapatkan hasil yang paling mendekati. III . A. METODOLOGI PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada sebuah rencana proyek pembangunan pelabuhan di Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Pelabu han ini dimaksudkan untuk menggantikan pelabuhan penyeberangan yang suda ada dim ana pelabuhan yang ada berupa pelabuhan penyeberangan tradisional (bersifat alam i), sehingga kapal-kapal yang dapat berlabuh atau merapat kapal tradisional (kap al motor tempel) sehingga dari segi kapasitas dan keamanan tidak memadai terutam a dalam rangka pengembangan wilayah Nusa Penida ke depan. B. Metodologi Peneliti an ini didahului oleh studi literatur termasuk laporan-laporan/studi yang berkai tan dengan obyek penelitian ini. Umumnya laporan/studi yang terkait sering belum memuat data selengkap yang diinginkan. Untuk itu dilanjutkan mencari/mengumpulk an data ditempat yang terkait. Setelah data terkumpul kemudian dilanjutkan denga n analisa data. Selanjutnya jenis data apa yang dikumpulkan, dimana mencari data , analisa apa yang dilakukan akan diuraikan seperti berikut ini: a. Jenis data y ang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: data arus penumpang dan barang yang naik dan turun di tempat rencana pelabuhan, data kapal yang sedang beroperasi, data jenis tarif yang berlaku, data rencana pengembangan dan data fisik pelabuha n serta rencana anggaran biaya yang dihabiskan. b. Sumber data diperoleh dari: k antor penyeberangan di Nusa Penida, Sanur, Kusamba, Benoa dan Padangbai, kantor BAPPEDA, Dinas Perhubungan Kabupaten Klungkung serta Dinas Perhubungan Tingkat I Bali, Subdin Perhubungan Laut. 45

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK c. Analisa data Analisa yang akan dilakukan dalam penelitian ini meliputi 2 anal isa, yaitu : pertama analisa finansial yang mencakup peramalan produk angkutan d engan analisa time series, analisa biaya, analisa manfaat, cash flow dan analisa NPV, BCR serta IRR. Analisa kedua, analisa ekonomi, yaitu menganalisa secara de skriptif dampak yang ditimbulkan akibat adanya (berfungsinya) pelabuhan. Dampak ini dinikmati oleh masyarakat yang terlibat dalam kawasan pelabuhan tersebut (di luar investor). Dampak-dampak yang dimaksud antara lain: peningkatan nilai jual hasil produksi, biaya konsumsi menurun, perkembangan pariwisata, biaya transpor tasi yang lebih murah, aman dan efisien serta multiple effect seperti aktifitas transportasi darat meningkat, lapangan kerja bertambah dan sektor informal lainn ya. IV. A. DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN Kedudukan Geografis dan Administrasi Wilay ah Kecamatan Nusa Penida merupakan daerah kepulauan yang terpisah dengan kecamat an lainnya di Kabupaten Klungkung, memiliki luas 20.684 Ha (202,84 km2). Jarak i bu kota Kecamatan Nusa Penida (Kota Sampalan) dengan ibu kota kabupaten (Kota Se marapura) adalah 25 km sedangkan dari ibu kota provinsi (Denpasar) adalah 16 km yang dapat dicapai dari 4 jalur pelayaran dengan menggunakan perahu motor tempel . Wilayah kecamatan ini mempunyai batas-batas fisik sebagai berikut: o o o o B. Utara : Selat Badung Selatan : Samudra Indonesia Timur : Selat Lombok Barat : Selat Badung Rona Fisik Dasar a.Topografi Secara umum kondisi topografi wilayah Kecamatan Nus a Penida bergelombang/berbukit-bukit dan hanya sebagian saja yang bersifat relatif datar (landai) dengan rincian seba gai berikut: o Di bagian utara berupa daerah pantai yang landai (relatif datar) memiliki kemiringan lereng antara 0 8% dengan ketinggian 0 25m di atas permukaan laut. Desa di daerah pesisir pantai tersebut adalah Desa Jungutbatu, Lembongan, Ped dan Batununggul. o Di bagian selatan berupa daerah perbukitan dan terjal me miliki kemiringan bervariasi antara 15 25%, 25 40% dan di atas 40% dengan keting gian antara 10 50m di atas permukaan laut dan 50 100m di atas permukaan laut. Wi layah Desa Batukandik di dominasi oleh kemiringan lereng lebih dari 40% (100 500 m di atas permukaan laut) dan mempunyai garis 46

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK pantai yang sangat terjal. Jadi gambaran di atas mengindikasikan bahwa bagian se latan Nusa Penida sangat sulit dilakukan pengembangan fisik dibandingkan dengan bagian utara. b. Hidrologi Wilayah kecamatan Nusa Penida tidak dijumpai adanya sungai yang men galir sepanjang tahun, akan tetapi sumber air yang didapat berasal dari air perm ukaan berupa mata air (air yang keluar dari celah tebing) dan sumber air tanah ( sumur bor). Kontinuitas air permukaan (sungai) tidak terjamin karena pada musim kemarau sungai tidak terisi air sama sekali. Akan tetapi pada musim hujan air sa ngat cepat mengalir ke hilir (laut). c. Geologi dan jenis tanah Struktur geologi dan jenis tanah wilayah Kecamatan Nusa Penida adalah sebagai be rikut: o Di bagian utara (sepanjang pesisir pantai utara dan timur) terdiri dari 3 jenis formasi, yaitu batuan alluvium, batuan api gunung Agung dan tufa. Struk tur tanah yang demikian dikategorikan dapat ditanami untuk pertanian. o Di bagia n selatan (daerah perbukitan) terdiri dari batuan gamping, breksi gunung api, la fa, tufa dengan sisipan batuan gamping dan sejenis kapur. Struktur tanah tidak m ungkin dijadikan lahan pertanian dan sangat besar kemungkinan terjadi erosi. C. Pengembangan Pariwisata Mengacu pada Keputusan Gubernur Tingkat I Bali No. 528 t ahun 1993 tentang Penetapan Kawasan Pariwisata dinyatakan bahwa wilayah yang ditetapkan sebagai Kawasan Pari wisata Kabupaten Klungkung keseluruhannya terletak di Kecamatan Nusa Penida atau Klungkung Kepulauan. D. Lingkup Pekerjaan Fisik Dalam penelitian ini pekerjaan fisik diambil dari hasil studi atau kajian yang dilakukan oleh lembaga penelitian ITB Bandung yang dilakukan pada tahun 2001. Kemudian lingkup pekerjaan fisik dimaksud yang kemudian dipergunakan sebagai pendukung penelitian ini meliputi antara lain: a. Penetapan Lokasi Pelabuhan di Nusa Penida Memperha tikan informasi dan masukan dari masyarakat dengan mempertimbangkan beberapa asp ek seperti ketersediaan lahan, topografi, jarak keadaan arus maka akhirnya menyi mpulkan bahwa lokasi yang paling layak adalah di kawasan pantai utara Pulau Nusa Penida yaitu antara Kutampi dan Mentigi dengan tambahan pertimbangan bahwa loka si tersebut lebih dekat dengan ke Sampalan yang merupakan pusat pengembangan Kec amatan Nusa Penida bagian timur. b. Penetapan Lokasi Pelabuhan di Klungkung Daratan 47

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK Penetapan lokasi pelabuhan di Klungkung Daratan didasarkan pada pengintegrasian dengan rencana detail tata ruang kawasan eks galian C di gunaksa. Seperti diketa hui kawasan eks galian C ini merupakan kawasan yang akan direklamasi kembali bai k secara teknis maupun vegetatif yang selanjutnya akan dilakukan optimasi pemanf aatan lahannya sehingga mampu memberikan nilai tambah, meningkatkan daya dukung kawasan, serta untuk menjaga estetika lingkungan. Salah satu strategi yang dikem bangkan dalam rencana detail tata ruang kawasan eks galian C ini adalah menjadik an kawasan ini sebagai pintu gerbang ke Kecamatan Nusa Penida. Dengan demikian p enetapan lokasi pelabuhan di Klungkung Daratan mengacu pada rencana detail tata ruang. c. Layout Pelabuhan Untuk menentukan layout pelabuhan digunakan beberapa kriteria, yaitu antara lain: pasang surut, arus, angin, gelombang rencana, jenis kapal, bobot kapal dan ukuran kapal yang akan digunakan. d. Kebutuhan Breakwate r Gelombang air dapat menyebabkan 6 macam gerakan pada kapal. Gerakan-gerakan in i dibuat sekecil mungkin terutama untuk keamanan dan kenyamanan selama proses bo ngkar muat. Gerakan kapal dapat diperkecil dengan membuat sistem tambat yang bai k atau dengan membuat perairan pada kolam selalu tenang yaitu dengan membuat bre akwater. Dari kajian yang dilakukan berdasarkan kondisi gelombang yang ada, maka dibutuhkan breakwater untuk melindungi pelabuhan, baik di Nusa Penida maupun di Klungkung Daratan. e. Kolam Labuh Untuk di Nusa Penida, posisi mulut kolam seba iknya diletakkan pada sisi barat, diameter turning basin diambil diameter minimu m yaitu 1,2 x panjang kapal (LOA) = 56,4m dibulatkan menjadi 6m. Pengambilan ini didasarkan pada lahan yang terbatas karena kondisi batimetri yang curam. Untuk memudahkan pelaksanaan, trase breakwater diletakkan pada kedalaman 3,0m LWS. Leb ar mulut kolam diambil 4x lebar kapal = 46 meter dibulatkan menjadi 50m. Pengamb ilan ukuran tersebut berdasarkan ketentuan tidak boleh terjadi kapal yang berpap asan di mulut kolam. Untuk Klungkung Daratan, posisi mulut kolam sebaiknya dilet akkan pada sisi barat. Gerakan sedimen terjadi pada perairan dangkal dimana terj adi gelombang pecah. Karena itu untuk menghindari masuknya sedimen ke kolam labu h, dalam hal ini sedimen laying, maka mulut kolam diletakkan pada kedalaman 4,0m LWS. Diameter turning basin diambil 1,5x panjang kapal (LOA) = 70,5m dibulatkan menjadi 80m. Untuk memudahkan pelaksanaan, trase breakwater diletakkan pada ked alaman 3m LWS. Lebar mulut kolam diambil sebesar 4x lebar kapal = 46m dibulatkan menjadi 50m. Pengambilan ukuran tersebut berdasarkan ketentuan tidak boleh terj adi kapal yang berpapasan di mulut kolam. 48

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK V. A. ANALISA INVESTASI Asumsi Perencanaan Analisa finansial rencana pembangunan pelab uhan Nusa Penida dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa asumsi. Analisa ini berdasarkan sudut pandang investor dalam hal ini langsung sebagai pengelola pelabuhan. Adapun asumsi-asumsi yang d igunakan adalah sebagai berikut: a. b. c. d. e. B. Jangka waktu investasi Suku b unga pinjaman Suku bunga modal Perbandingan pinjaman dan modal Cost of capital ( COC) = (0.10 x 0.70) + (0.14 x .030) = 30 tahun = 10% (SBI) = 14% = 70% : 30% = 11% Data Arus Penumpang dan Barang a.Data arus penumpang dan barang di pelabuhan pen yeberangan Padang Bai PENUMPANG BARANG (TON) (ORANG) TURUN NAIK BONGKAR MUAT 199 6 34.097 36.463 9.419 6.641 1997 35.585 37.110 10.040 10.771 1998 40.327 43.323 7.050 2.607 1999 41.018 45.857 7.151 2.194 2000 39.629 43.667 3.853 4.182 2001 4 5.191 48.379 3.385 3.089 2002 33.909 42.636 4.094 4.759 Sumber : Kanpel Pelabuha n Padang Bai TAHUN b. Data arus penumpang dan barang di pelabuhan penyeberangan tradisional Kusamba PENUMPANG BARANG (TON) (ORANG) TURUN NAIK BONGKAR MUAT 1996 5.063 490 1997 368 879 63 717 1998 9.518 16.740 1.702 17.662 1999 13.431 18.835 1.561 8.876 2000 17.789 20.665 717 23.170 2001 20.167 58.528 1.038 48.100 2002 1 7.115 37.139 758 33.367 Sumber : Satker (satuan kerja) Penyeberangan Kusamba TAH UN c.Data arus penumpang dan barang di pelabuhan penyeberangan tradisional Sanur TAHUN 1996 1997 1998 1999 2000 PENUMPANG (ORANG) TURUN NAIK 28.050 26.936 50.33 2 50.970 65.008 64.819 64.390 65.273 71.004 70.757 BARANG (TON) BONGKAR 2.518 3. 611 3.057 760 3.263 MUAT 177 312 438 392 376 49

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK PENUMPANG BARANG (TON) (ORANG) TAHUN TURUN NAIK BONGKAR MUAT 2001 65.459 67.079 3.700 361 2002 62.515 64.060 2.540 322 Sumber : Satker (satuan kerja) Penyeberan gan Sanur d. Data arus penumpang dan barang di pelabuhan penyeberangan Benoa PEN UMPANG BARANG (TON) (ORANG) TURUN NAIK BONGKAR MUAT 1999 124.648 124.648 2000 12 0.937 120.937 2001 113.938 113.938 2002 102.450 102.450 Sumber : PT. Bali Cruise s Nusantara dan Quicksilver Cruise TAHUN e.Rekapitulasi Arus Penumpang dan Baran g Data arus penumpang dan barang di atas merupakan data yang naik dan yang turun di pelabuhan di luar Nusa Penida, tetapi menuju dan dari Nusa Penida. Oleh kare na itu yang direncanakan adalah pelabuhan di Nusa Penida, maka perlu data yang a da di Nusa Penida. Dengan demikian data yang turun atau bongkar seperti yang ter tera di atas akan terbalik yang terjadi di Nusa Penida. Oleh karena rencana Pela buhan Nusa Penida akan dipasangkan dengan dua Pelabuhan yang sudah ada yaitu Nus a Penida Padang Bai dan Nusa Penida Benoa, maka data arus penumpang dan barang m engikuti pasangan pelabuhan tersebut. Untuk memenuhi rencana ini diasumsikan bah wa penumpang dari Sanur akan melalui pelabuhan Benoa, karena untuk mencapai Beno a dari sanur dapat ditempuh kurang dari 30 menit perjalanan darat. Kemudian penu mpang yang biasanya naik dari Kusamba diasumsikan lewat Pwlabuhan Padang Bai kar ena untuk mencapai Padang Bai dari Kusamba cukup waktu kurang lebih 30 menit lew at darat. Adapun masing-masing rekapitulasi data yang dimaksud dapat dilihat pad a tabel di bawah ini: 1. Arus penumpang dan barang Nusa Penida Padang Bai PENUMP ANG (ORANG) TURUN NAIK 1996 39.160 36.953 1997 35.953 37.989 1998 49.845 60.063 1999 54.449 64.692 2000 57.418 64.332 2001 65.358 106.907 2002 51.024 79.775 Sum ber : Hasil rekapitulasi TAHUN BARANG (TON) BONGKAR 9.419 10.103 8.752 8.712 4.5 70 4.423 4.852 MUAT 6.641 11.488 20.269 11.070 27.352 51.189 38.367 2. Arus penumpang dan barang Nusa Penida Benoa TAHUN 1996 PENUMPANG (ORANG) TURU N NAIK 28.050 26.936 BARANG (TON) BONGKAR 2.518 MUAT 177 50

JURNAL ILMIAH KURVA TEKNIK PENUMPANG (ORANG) TAHUN TURUN NAIK 1997 50.332 50.970 1998 65.008 64.819 1999 18 9.038 189.921 2000 191.941 191.694 2001 179.397 181.017 2002 164.965 166.510 Sum ber : Hasil rekapitulasi C. Peramalan Produksi Angkutan BARANG (TON) BONGKAR 3.611 3.057 760 3.263 3.700 2.540 MUAT 312 438 392 376 361 322 Dalam proyek ini diasumsikan bahwa proyek dikerjakan selama dua tahun, yaitu tah un 2003 sampai dengan tahun 2004, sehingga pelabuhan baru akan beroperasi tahun 2005. Berdasarkan data arus penumpang dan barang yang tertera pada tabel di atas , selanjutnya dianalisa untuk mendapatkan perkiraan produksi angkutan selama umu r investasi yaitu selama 30 tahun, yaitu mulai 2005. Analisis yang dipakai untuk memprediksi produksi angkutan adalah analisa dengan Metode Time Series. Metode ini ada tiga macam yaitu Metode Trend Linear, Metode Trend Logaritmik dan Metode Trend Simple Eksponensial seperti disebutkan pada bab sebelumnya. Jenis kapal y ang digunakan adalah kapal cepat dengan gross tonnage 5 GT dengan kapasitas penu mpang maksimum 80 orang dan ferry jenis RO/RO (roll on/roll of) dengan spesifika si bobot 500 GT, panjang 47m lebar 11,5m kapasitas penumpang 250 orang, kendaraa n roda 4 10 buah. a.Rekapitulasi arus penumpang dan barang di Pelabuhan Nusa Pen ida Jumlah Penumpang di Pelabuhan Nusa Penida - Padangbai Naik Turun Bongkar Mua t (orang/th (orang/th) (ton/th) (ton/th) ) 81.400 7.262 34.649 57.353 85.970 7.2 62 37.572 59.205 89.928 7.262 40.104 60.809 42.337 7.262 62.224 93.420 7.262 44. 335 96.543 63.490 7.625 36.551 66.665 101.370 48.879 8.006 69.998 106.438 8.407 51.323 73.498 111.760 53.889 77.173 117.348 8.827 56.583 81.031 123.216 9.268 59 .413 129.377 9.732 85.083 135.845 10.218 62.383 89.337 142.638 10.729 65.502 93. 804 11.266 68.777 98.494 149.770 11.829 72.216 103.419 157.258 75.827 165.121 12 .420 108.590 79.618 173.377 13.042 114.019 83.599 182.046 13.694 119.720 14.378 8