1215-2513-1-sm.pdf

13
75 Ardiansyah Kahuripan * , Retnosari Andrajati ** , Tetty Syafridani * * RSUD DR. H. Abdul Moeloek Lampung ** Departemen Farmasi, FMIPA-UI ANALISIS PEMBERIAN ANTIBIOTIK BERDASARKAN HASIL UJI SENSITIVITAS TERHADAP PENCAPAIAN CLINICAL OUTCOME PASIEN INFEKSI ULKUS DIABETIK DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. VI, No. 2, Agustus 2009, 75 - 87 ISSN : 1693-9883 ABSTRACT The administration of antibiotic at RSUD dr. H. Abdul Moeloek Lampung is based on sensitivity test result and empirical therapy on diabetic ulcer. Therefore, the objective of the research is to analyze the effectivity of various antibiotics adminis- tration based on the sensitivity test result on clinical outcome reached by consider- ing influenced factors. On the other hand, total evaluation of the resistances of empirical antibiotic used by considering germ and sensitivity test feature was done. The research was conducted at dr. H. Abdul Moeloek Regional Hospital from April - July 2008 by applying cross sectional design retrospectively. Data was taken by the diabetic ulcer patients medical record which were treated from January 1 st 2005 to Mei 30, 2009. Requirement of patient inclution are patient with diabetic ulcer infection, receiving antibiotic recipe, antibiotic given is based on sensitivity test result, patient was cured until getting the doctor approval to go home. The research which involved 98 patient inclution showed that clinical outcome of diabetic ulcer patient who was administered antibiotic based on sensitivity test result was influ- enced by chronic level of patient and age. Key words : Diabetic ulcer, antibiotic, sensitivity test. ABSTRAK Pemberian antibiotik di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Lampung didasarkan pada hasil tes sensitivitas dan terapi empiris ulkus diabetik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dari berbagai macam antibiotik berdasarkan hasil tes sensitivitas terhadap clinical outcome yang dicapai dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi clinical outcome tersebut. Di samping itu, dilakukan juga evaluasi total resistensi penggunaan antibiotik empiris yang digunakan dengan melihat pola kuman dan pola sensitivitas kuman isolat pus pasien Corresponding author : E-mail : [email protected]

Upload: tarynuryana

Post on 28-Nov-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1215-2513-1-SM.pdf

75

Ardiansyah Kahuripan*, Retnosari Andrajati**, Tetty Syafridani** RSUD DR. H. Abdul Moeloek Lampung** Departemen Farmasi, FMIPA-UI

ANALISIS PEMBERIAN ANTIBIOTIKBERDASARKAN HASIL UJI SENSITIVITASTERHADAP PENCAPAIANCLINICAL OUTCOME PASIENINFEKSI ULKUS DIABETIK DI RSUDDR. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG

Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. VI, No. 2, Agustus 2009, 75 - 87ISSN : 1693-9883

ABSTRACTThe administration of antibiotic at RSUD dr. H. Abdul Moeloek Lampung is basedon sensitivity test result and empirical therapy on diabetic ulcer. Therefore, theobjective of the research is to analyze the effectivity of various antibiotics adminis-tration based on the sensitivity test result on clinical outcome reached by consider-ing influenced factors. On the other hand, total evaluation of the resistances ofempirical antibiotic used by considering germ and sensitivity test feature was done.The research was conducted at dr. H. Abdul Moeloek Regional Hospital from April- July 2008 by applying cross sectional design retrospectively. Data was taken by thediabetic ulcer patients medical record which were treated from January 1st 2005 toMei 30, 2009. Requirement of patient inclution are patient with diabetic ulcerinfection, receiving antibiotic recipe, antibiotic given is based on sensitivity testresult, patient was cured until getting the doctor approval to go home. The researchwhich involved 98 patient inclution showed that clinical outcome of diabetic ulcerpatient who was administered antibiotic based on sensitivity test result was influ-enced by chronic level of patient and age.

Key words : Diabetic ulcer, antibiotic, sensitivity test.

ABSTRAK

Pemberian antibiotik di RSUD dr. H. Abdul Moeloek Lampung didasarkan padahasil tes sensitivitas dan terapi empiris ulkus diabetik. Oleh karena itu, penelitianini bertujuan untuk menganalisis efektivitas dari berbagai macam antibiotikberdasarkan hasil tes sensitivitas terhadap clinical outcome yang dicapai denganmelihat faktor-faktor yang mempengaruhi clinical outcome tersebut. Di sampingitu, dilakukan juga evaluasi total resistensi penggunaan antibiotik empiris yangdigunakan dengan melihat pola kuman dan pola sensitivitas kuman isolat pus pasien

Corresponding author : E-mail : [email protected]

Page 2: 1215-2513-1-SM.pdf

MAJALAH ILMU KEFARMASIAN76

superfisial di kulit pada penderitadiabetes disebut infeksi ulkus dia-betik. Apabila infeksi ulkus diabetiktidak segera di atasi dapat ber-kembang menembus jaringan dibawah kulit seperti otot, tendon, sen-di dan tulang, atau bahkan menjadiinfeksi sistemik. Secara klinis bilaulkus sudah berlangsung lebih dari2 minggu harus dicurigai adanya os-teomyelitis (2). Infeksi ulkus diabetikjika tidak ditangani dengan seriusakan berkembang menjadi gangrendan amputasi bahkan kematianapabila berkembang menjadi infeksisistemik (American Diabetes Associa-tion, 1999).

Rumah Sakit ini belum memilikistandar terapi untuk penangananulkus diabetik sehingga pemberianantibiotik didasarkan atas hasil ujisensitivitas, sedangkan untuk pengo-batan secara empiris didasarkan ataspengalaman masing-masing dokter.Penelitian ini bertujuan untuk meng-analisis efektivitas penggunaanberbagai jenis antibiotik yang berda-sarkan hasil uji sensitivitas terhadap

PENDAHULUAN

Prevalensi DM di RSUD dr. H.Abdul Moeloek propinsi Lampunguntuk pasien rawat inap pada tahun2006 adalah 5,43% dan pada tahun2007 mencapai sekitar 8,73% sedang-kan untuk pasien rawat jalan pre-valensi DM pada tahun 2006 adalah14,51% dan pada tahun 2007 menca-pai 17,80%. Pada bulan Januari 2008,78% diantara pasien DM yangdirawat di RS dr. H. Abdul Moeloekmengalami komplikasi ulkus dia-betik. Jumlah kematian akibat kom-plikasi DM mencapai kurang lebih9,09% terhadap jumlah penderita DMyang dirawat di RS dr. H. AbdulMoeloek selama tahun 2007. Ulkusdiabetik merupakan komplikasipenyakit diabetes melitus yangsering dijumpai pada kaki. Suharjo,B. (2007) menyatakan bahwa “Sekitar15% penderita diabetes melitus (DM)dalam perjalanan penyakitnya akanmengalami komplikasi ulkus diabetikterutama ulkus di kaki yang disebutjuga ulkus kaki diabetik” (1). Infeksi

ulkus diabetik terhadap beberapa antibiotik. Penelitian ini dilaksanakan di RSUDdr. H. Abdul Moeloek pada bulan April-Juli 2008 dengan menerapkan metode crosssectional secara retrospektif. Data yang didapat diperoleh dari medical recordpasien ulkus diabetik yang diobati sejak 1 Januari 2005 sampai 30 Mei 2009.Persyaratan pasien yang diikutsertakan adalah pasien dengan infeksi ulkus diabetik,menerima resep antibiotik, antibiotik yang diberikan berdasarkan hasil tes sensitivitas,pasien diobati sampai mendapatkan pesetujuan dokter untuk dipulangkan. Penelitianyang mengikutsertakan 98 pasien menunjukkan clinical outcome dari pasien ulkusdiabetik yang diberikan antibiotik berdasarkan hasil tes sensitivitas dipengaruhi olehtingkat keparahan dan usia pasien.

Kata kunci: Ulkus diabetik, antibiotik, tes sensitivitas.

Page 3: 1215-2513-1-SM.pdf

77Vol. VI, No.2, Agustus 2009

clinical outcome yang dicapai denganmelihat faktor-faktor yang mem-pengaruhi clinical oucome tersebut.Untuk mengevaluasi total resistensipenggunaan antibiotik empiris, di-lakukan dengan melihat pola kumandan pola sensitivitas kuman isolat puspasien ulkus diabetik terhadapbeberapa antibiotik.

METODE PENELITIAN

Rancangan penelitian yang di-pilih adalah rancangan studi potonglintang (cross sectional). Pengambilandata dilakukan pada bulan April – Juli2008 secara retrospektif terhadapdata sekunder yang berupa datarekam medis pasien. Data yangdikumpulkan dari data rekam medisadalah identitas pasien, riwayatpenyakit, tingkat keparahan penya-kit, data hasil uji sensitivitas kumanterhadap beberapa antibiotik, pemi-lihan antibiotik empiris dan antibiotikyang digunakan berdasarkan hasil ujisensitivitas serta lamanya terapi.

Populasi terjangkau dalam pene-litian ini adalah semua pasien yangdidiagnosa menderita infeksi ulkusdiabetik yang dirawat di RSUD dr.H. Abdul Moeloek Lampung daritahun 2005 sampai dengan tahun2008. Sampel diambil secara total sam-pling berdasarkan populasi terjang-kau yang memenuhi kriteria inklusi.

Kriteria inklusi sampel meliputi:a. Pasien menderita infeksi ulkus

diabetikb. Pasien menerima resep antibiotik

c. Antibiotik yang diberikan sesuaidengan hasil uji sensitivitas

d. Pasien dirawat sampai mendapatpersetujuan dokter untuk pulang.

Kriteria eksklusi sampel adalah:a. Pasien pulang paksab. Pasien dengan catatan rekam

medis yang tidak lengkap dantidak dapat dibaca.

Kerangka penelitian ini terdiridari variabel terikat, variabel bebasdan variabel pengganggu. Variabelterikat dalam penelitian ini adalahclinical outcome yang dicapai meliputikriteria memuaskan yang diukurberdasarkan pasien sembuh dalamwaktu kurang dari satu minggu se-telah pemberian antibiotik berdasar-kan hasil uji sensitivitas. Apabilapasien sembuh dalam waktu lebihdari satu minggu maka clinical out-come dinyatakan cukup memuaskansedangkan jika pasien semakinbertambah parah atau meninggalmaka clinical outcome-nya dinyatakantidak memuaskan. Hal ini didasarkankarena secara klinis bila ulkus sudahberlangsung lebih dari 2 minggumaka ulkus akan meluas dan di-khawatirkan akan mengalami osteo-myelitis. Bila ulkus disertai osteomy-elitis penyembuhannya menjadi lebihlama dan sering kambuh (2). Variabelbebasnya adalah jenis antibiotikberdasarkan hasil uji sensitivitasyang diberikan untuk pasien infeksiulkus diabetik. Variabel penggangguyang disertakan dalam analisis iniadalah jenis kelamin, umur, tingkat

Page 4: 1215-2513-1-SM.pdf

MAJALAH ILMU KEFARMASIAN78

keparahan penyakit, penyakit pe-nyerta, masa waktu pemberianantibiotik empiris dan jenis antibiotikempiris.

Data terlebih dahulu dianalisissecara univariat untuk memperolehhasil secara deskriptif mengenaigambaran karakteristik pasien,tingkat keparahan penyakit, masapemberian antibiotik empiris danprofil penggunaan antibiotik empiris.Selain itu diukur persen total resis-tensi antibiotik empiris terhadapisolat kuman dari sampel untuk men-dapatkan gambaran nilai resistensiantibiotik empiris yang digunakandalam perawatan pasien ulkusdiabetik selama ini. Soebandrio (2000)membuat rumus perhitungan totalresistensi sebagai berikut (3):

∑=

×n

pBpAp

1

100/)(

A : persentase kuman ke-nB : persentase resistensi antimikroba

ke-n terhadap kuman ke-nP : jenis ke-n

Analisis bivariat dilakukan untukmengetahui efektivitas berbagai jenisantibiotik berdasarkan hasil ujisensitivitas yang diberikan padapengobatan infeksi ulkus diabetikterhadap clinical outcome yangdicapai. Metode analisis statistikayang digunakan adalah metode Chi-Square untuk uji independensi.Variabel bebas dianalisis secarastatistika dengan analisis multivariatmenggunakan metode regresi nomi-nal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HasilBerdasarkan kriteria inklusi

dalam penelitian ini, 37 pasiendikeluarkan dari penelitian. Sembilanpasien dikeluarkan dari penelitiankarena pulang paksa 2 pasien di-berikan antibiotik yang tidak sesuaidengan hasil uji sensitivitas dan 26pasien karena catatan rekam medis-nya tidak lengkap. Dengan demikian,sampel yang digunakan dalampenelitian ini berjumlah 98 pasien.(Lihat Tabel 1).

Dari hasil penelitian diketahuiantibiotik empiris yang digunakandalam pengobatan pasien ulkusdiabetik yang dirawat di RSUD dr.H. Abdul Moeloek Lampung meliputiantibiotik ciprofloxacin (18,4%),cefotaxime (68,4%), ampicilin (10,2%),ceftazidime (2,1%) dan meropenem(1,0%).

Pemberian antibiotik empirisdalam penelitian ini ditemukan rata-rata 87,06% resisten dan digantidengan antibiotik yang berdasarkanhasil uji sensitivitas (lihat Tabel 2).

Dari Tabel 2 ditemukan 7 kasuspemberian antibiotik empiris yangmasih sesuai dengan hasil uji sensi-tivitas yaitu cefotaxim, ciprofloxacindan ceftazidim.

Dari hasil uji sensitvitas ditemu-kan bahwa bakteri Staphylococcusaureus merupakan kuman yangbanyak menginfeksi pasien ulkusdiabetik sebesar 27,45% dari 102 jeniskuman hasil isolat pus pasien ulkusdiabetik yang dirawat selama tahun

Page 5: 1215-2513-1-SM.pdf

79Vol. VI, No.2, Agustus 2009

2005-2008. Berdasarkan perhitungantotal resistensi antibiotik empiristerhadap seluruh kuman isolat puspasien ulkus diabetik selama tahun2005-2008 ditemukan bahwa totalresistensi cefotaxime 24,96%, ciprofloxa-cin 22,23%, ampicilin 27,41%, cefta-zidime 17,66% dan meropenem 7,74%.

Hasil tes sensitivitas menun-jukkan bahwa netilcimin dan mero-penem masih sensitif terhadap kumanyang menginfeksi pasien ulkusdiabetik (lihat Tabel 3).

Hasil Evaluasi terhadap clinicaloutcome yang dicapai menunjukkanclinical outcome yang memuaskan 40,8

Tabel 1. Karakteristik Pasien Infeksi Ulkus Diabetik yang Dirawatdi RSUD dr. H. Abdul Moeloek Lampung (1 Januari 2005-30 Mei 2009)

yang Memenuhi Kriteria Inklusi

Karakteristik Jumlah Pasien Persentase

Jenis kelamin• Laki-laki 34 34,7• perempuan 64 65,3

Umur• < 30 tahun 0 0• 30-50 tahun 49 50• 51- 64 tahun 35 35,7• > 65 tahun 14 14,3

Tingkat Keparahan• Sedang 38 38,8• Berat 57 58,2• Berat dengan osteomyelitis 3 3,1

Penyakit penyerta• Penyakit makrovaskuler 18 18,4• Penyakit non-makrovaskuler 3 3,1• Tidak ada penyakit penyerta 77 78,6

Masa waktu pemberianantibiotik empiris

• < 7 hari 78 79,6• > 7 hari 20 20,4

Antibiotik empiris• Cefotaxime 67 68,4• Ciprofloxacin 18 18,4• Ampicillin 10 10,2• Ceftazidime 2 2,0• meropenem 1 1,0

Page 6: 1215-2513-1-SM.pdf

MAJALAH ILMU KEFARMASIAN80

Tabel 3. Total Sensitivitas Antibiotikyang Diujikan Terhadap Isolat Pus

Pasien Ulkus Diabetik

No. Antibiotik Totas Sensitivitas%

1 netilmicin 10,712 mero enem 10,383 cev: vime 8,774 amikacin 8,295 amox clave 7,37

%, cukup memuaskan 42,9 % dantidak memuaskan 16,3 % (lihat Tabel4).

Secara berturut-turut, clinical out-come yang dicapai berdasarkan jeniskelamin pasien, kelompok umur,tingkat keparahan, penyakit penyer-ta, masa pemberian antibiotik empirisdan jenis antibiotik empiris dapatdilihat pada Tabel 5-10.

Untuk mengetahui faktor apasaja yang secara bersama-sama mem-pengaruhi clinical outcome, telahdilakukan analisis statistika denganregresi nominal dengan melibatkanvariabel pengganggu jenis kelaminpasien, kelompok umru, tingkat ke-parahan, penyakit penyerta, masa

pemberian antibiotik empiris danjenis antibiotik empiris. Variabeldinyatakan mempengaruhi clinicaloutcome jika menggunakan P < 0,05.Hasil analisis dengan taraf keper-cayaan 95% menunjukkan bahwafaktor yang berpengaruh adalahtingkat keparahan (P=0,000) dan usia(0,003) sebagaimana yang disajikandalam Tabel 11.

PEMBAHASAN

Sebanyak 64 pasien (65,3%) darisampel adalah pasien perempuan dansisanya (34,7%) adalah pasien laki-laki. Hal ini sesuai dengan penelitianyang dilakukan oleh Santoso, Liandan Yudi (2006) di RSUD Koja padatahun 2002-2004 yang melibatkan 284pasien dan menemukan bahwa pasienperempuan berjumlah 61,97% darikeseluruhan sampel (4). Frank B., et.al. (2001) menyatakan bahwa “perem-puan cenderung beresiko terkenadiabetes khususnya diabetes tipe 2karena beberapa faktor yaitu BodyMass Index (berat badan dalam sa-tuan kg dibagi dengan kuadrat tinggibadan dalam satuan meter) kurang

Tabel 2. Persentase Resistensi Pemberian Antibiotik EmpirisTahun 2005-2008

Jenis Jumlah Hasil sensitivitas % R terhadapAntibiotik Penggunaan (n) Resisten Sensitif ncefotaxime 67 63 4_ 98,44

ciprofloxacin 18 16 2 86,89ampicilin 10 10 - 100

ceftazidime 2 1 1 50meropenem 1 1 0 100

Jumlah 98 Rata -rata resistensi: 87,06%

Page 7: 1215-2513-1-SM.pdf

81Vol. VI, No.2, Agustus 2009

Tabel 4. Clinical Outcome yang Dicapai dari Pemberian AntibiotikBerdasarkan Hasil Uji Sensitivitas

Antibiotik Memuaskan Cukup Tidak Totalmemuaskan memuaskan

meropenem Jumlah 14 17 3 34 % total 14,3% 17,3% 3,01% 34,7%

ampicilin Jumlah 3 1 0 4 % total 3,1% 1,0% 0,00% 4,1%

cefotaxime Jumlah 8 3 2 13 % total 8,2% 3,1% 2,0% 13,3%

ciprofloxacin Jumlah 5 2 3 10 % total 5,10% 2,0% 3,1% 10,20%

amikacin Jumlah 4 3 6 13 % total 4,1% 3,1% 6,1% 13,3%

cepepime Jumlah 2 7 2 11 % total 2,0% 7,1% 2,0% 11,2%

ceftriaxone Jumlah 0 3 0 3 % total 0,00% 3,1% 0,00% 3,1%

chloramphenicol Jumlah 1 3 0 4 % total 1,0% 3,0% 0,00% 4,1%

ceftazidime Jumlah 3 3 0 6 % total 3,1% 3,1% 0,00% 6,1%

Jumlah 40 42 16 98 total% total 40,8% 42,9% 16,3% 100%

Tabel 5. Clinical outcome yang Dicapai Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis KelaminClinical outcome

totalmemuaskan Cukup Tidak

memuaskan memuaskan

Perempuan 26 30 8 64(26,5%) (30,6%) (8,2%) (65,3%)

Laki-laki 14 12 8 34(14,3%) (12,2%) (8,2%) (34,7%)

Total 40 42 16 98(40,8%) (42,9%) (16,3%) (100%)

Page 8: 1215-2513-1-SM.pdf

MAJALAH ILMU KEFARMASIAN82

Tabel 8. Clinical Outcome yang Dicapai Berdasarkan Penyakit Penyerta

Penyakit Clinical outcometotal

penyerta memuaskan Cukup Tidakmemuaskan memuaskan

Tidak ada 35 31 11 77 (35,7%) (31,6%) (11,2%) (78,6%)

Non-makrovaskuler 1 2 3 (1,0%) (2,0%) (3,1%)

Makrovaskuler 5 3 18 (5,1%) (10,2%) (3,1%) (18,4%)

Total 40 42 16 98 (40,8%) (42,9) (16,3%) -100%

Tabel 6. Clinical outcome yang Dicapai Berdasarkan Usia

Usia Clinical outcometotal(tahun) memuaskan Cukup Tidak

memuaskan memuaskan

< 30 0 0 0 021 26 2 4930-50 (21,4%) (265%) (2,0%) (50%)12 13 10 3551-64 (12,2%) (13,3%) (10,2%) (35,7%)7 3 4 14> 65 (7,1%) (3,1%) (4,1%) (14,3%)

Total 40 42 16 98(40,8%) (42,9%) (16,3%) (100%)

Tabel 7. Clinical Outcome yang Dicapai Berdasarkan Tingkat Keparahan

Tingkat Clinical outcometotal

Keparahan memuaskan Cukup Tidakmemuaskan memuaskan

Sedang 37 1 38(37,8%) (1,0%) (38,8%)

Berat 3 39 15 57(3,1%) (39,8%) (15,3%) (58,2%)

Berat dengan 0 2 1 3osteomyelitis (2,0%) (1,0%) (3,1%)

Total 40 42 16 98(40,8%) (42,9%) (16,3%) -100%

Page 9: 1215-2513-1-SM.pdf

83Vol. VI, No.2, Agustus 2009

Tabel 9. Clinical Outcome yang DicapaiBerdasarkan Masa waktu Pemberian Antibiotik Empiris

WaktuClinical outcome

totalmemuaskan Cukup Tidak

memuaskan memuaskan

< 7 hari 35 29 14 78(35,7%) (29,6%) (14,3%) (79,6%)

> 7 hari 5 13 2 205,1% (13,3%) (2,0%) (20,4%)

Total 40 42 16 98(40,8%) 42,9% (16,3%) (100%)

Tabel 10. Clinical Outcome yang DicapaiBerdasarkan Jenis Antibiotik Empiris

Antibiotik Clinical outcometotal

Empiris memuaskan Cukup Tidakmemuaskan memuaskan

ciprofloxacin 8 9 1 18(8,2%) (9,2%) (1,0%) (18,2%)

cefotaxime 27 28 12 67(27,6%) (28,6%) (12,2%) (68,4%)

ceftazidime 1 1 2(1,0%) (1,0%) 0 (2,0%)

meropenem 1 10 1,0% 0 (1,0%)

ampicillin 4 3 3 10(4,1%) (3,1%) (3,1%) (10,2%)

Total 40 42 16 98(40,8%) (42,9%) (16,3%) (100%)

Tabel 11. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Nominal Untuk AnalisisFaktor-faktor yang Mempengaruhi Clinical Outcome

Variabel yang diikutsertakan signifikansi Variabel yang Berpengaruh

• Antibiotik sensitivitas 0,393• Jenis kelamin 0,513• Usia 0,003 Tingkat keparahan• Keparahan 0,000 Usia• Penyakit penyerta 0,885• Masa Pemberian antibiotik 0,776

empiris• Jenis antibiotik empiris 0,181

Page 10: 1215-2513-1-SM.pdf

MAJALAH ILMU KEFARMASIAN84

dari 25 serta diet yang tinggi ter-hadap fiber cereal dan lemak polyun-saturated dan rendah terhadap lemaktrans sehingga makanan tersebutakan meningkatkan level glukosadarah” (5).

Dari hasil pengelompokan dike-tahui jumlah pasien pada kelompokumur C 30 tahun (0%), 30-50 tahun(50%), 51-64 tahun (35,71%) dan > 65tahun (14,3%). Data ini menunjukkanbahwa pasien terbanyak dari kelom-pok umur 30-50 tahun. Penelitian dariRosa Perez Perdomo (2004) di PuertoRico pada tahun 2003 menunjukkanhal yang sama yaitu persentase pasiendiabetes berdasarkan kelompokumur 18-34 tahun (12,8%), kelompokumur 35-45 tahun (19,7%), kelompokumur35-45 tahun (19,7%), kelompokumur 55-74 tahun (38,5%) dan yanglebih dari 74 tahun (38,5%) (6).

Berdasarkan tingkat keparahan,sebanyak 38 pasien masuk dalamklasifikasi tingkat keparahan sedang(38,8%), 57 pasien tingkat keparahanberat (58,2%), 3 pasien tingkat kepa-rahan berat dengan osteomyelitis (3,1%). Pasien dengan tingkat keparahanberat memiliki persentase yang tinggidibandingkan yang lain, hal ini di-mungkinkan karena pasien yangmasuk ke ruang perawatan di RSUDdr. Abdoel Moeloek Propinsi Lam-pung umumnya merupakan pasienrujukan dari puskesmas.

Jumlah pasien yang memiliki pe-nyakit penyerta makrovaskuleradalah 18 pasien (18,4%), penyakitnon makrovaskuler 3 pasien (3,1%)dan yang tidak memiliki penyakit

penyerta 77 pasien (78,6%). Penyakitpenyerta makrovaskuler yang dia-lami pasien dari sampel ini adalahhipertensi dan CRF (chronic renal fail-ure). Penyakit non makrovaskuleryang dialami pasien adalah gastritisdan cholelistiasis. Tingginya jumlahpasien yang tidak memiliki penyakitpenyerta kemungkinan karena tidaklengkapnya pencatatan di rekammedis pasien.

Jumlah pasien yang mendapatkanantibiotik empiris < 7 hari adalah 78pasien (79,6%) dan yang > 7 hariadalah 20 pasien (20,4%). Ini menun-jukkan bahwa sebagian besar pasientelah mendapatkan antibiotik ber-dasarkan hasil uji sensitivitas sesuaidengan standar waktu yang telahditentukan oleh pihak RSUAM Lam-pung yaitu sekurang-kurangnya 7hari.

Tingginya angka resistensikuman terhadap antibiotik empiris(87,06%) dimungkinkan karenapasien pernah menggunakan anti-biotik secara tidak tepat. Faktor lainadalah karena kuman-kuman yangumum ditemukan pada pasien ulkusdiabetik seperti Staphylococcusaureus dan P. aureginosa cenderungcepat mengalami resistensi, untuk itutes kepekaan harus dilakukan sebagaistandar untuk pemilihan terapi anti-mikroba (Jawetz, 1996).

Staphylococcus aureus ditemukanpaling banyak resisten terhadapampicillin (24,5%) clan cefotaxime(25,5%). Hal ini disebabkan olehkemampuan Staphylococcus aureusuntuk membentuk enzim penisilinase

Page 11: 1215-2513-1-SM.pdf

85Vol. VI, No.2, Agustus 2009

yang resisten terhadap ampicillin clancefotaxime (Edberg & Berger, 1986).Ampicillin merupakan golongan peni-silin yang cenderung resisten ter-hadap kuman Staphylococcus aurous.Cefotaxime merupakan antibiotikgolongan sefalosporin generasi IIIyang memiliki spektrum bakteri yangluas. Golongan sefalosporin umum-nya resisten terhadap isolat-isolatyang memproduksi penisilinase se-perti Staphylococcus aureus (Katzung,1995). kuman Staphylococcus aureuscenderung sensitif terhadap netil-micin (25,5%).

Keseluruhan kuman hasil isolatpus pasien ulkus diabetik sensitifterhadap netilmicin (10,71%) clanmeropenem (10,38%). Netilmicin danmeropenem aktif terhadap kumanGram negatif seperti Pseudomonas sp,Enterobacter sp, E. Coli clan Grampositif khususnya Streptococcus(Katzung, 1995) yang banyak di-temukan pada hasil isolat pus pasienulkus diabetik dimana jumlah totalkeseluruhan kuman tersebut men-capai 59,8%. Penelitian di RS Sura-baya ditemukan imipenem palingsensitif terhadap mayoritas kumanyang diteliti yaitu Enterobacfer sp(34,29%). Menurut Sarwono Was-padji (2009),” Untuk antibiotikempiris kasus baru dari luar rumahsakit harus dipakai antibiotik yangsensitif Staphylococcus sp dan Strepto-coccus sp (7). Untuk kasus berat ataukasus yang sudah diobati terlebihdahulu, harus memakai antibiotikspektrum lebih luas yang mencakupjuga kuman batang Gram negatif dan

juga Enterococcus”.Kuman yang ditemukan dalam

penelitian ini adalah kuman aerobseperti Staphylococcus aureus, P. Au-reginosa, Acinetobacter dan kumananaerob fakultatif seperti genusEnterobacteraceae. Tidak ditemukan-nya kuman anaerob (seperti Clostri-dium) kemungkinan karena mem-butuhkan waktu yang cukup lamauntuk membawa isolat pus pasien ketempat pemeriksaan sehingga bakterianaerob mati.

Dari hasil penelitian menunjuk-kan clinical outcome yang memuaskan40,8%, cukup memuaskan 42,9% dantidak memuaskan 16,3 %. Hasil inimenunjukkan bahwa walaupun su-dah diberikan antibiotik yang sesuaidengan hasil uji sensitivitas masihada yang tidak memuaskan. Hal initerjadi karena kemungkinan pasientersebut mengalami derajat infeksiberat.

Hasil analisis regresi nominaldengan taraf kepercayaan 95% (P <0,05) secara multivariat menunjukkanpenggunaan antibiotik berdasarkanhasil uji sensitivitas memberikan hasilyang tidak signifikan terhadap clini-cal outcome pasien (P=0,393). Ini ter-jadi karena clinical outcome pasiensangat dipengaruhi oleh variabeltingkat keparahan (P=0,000) dan usia(P=0,003).

Semakin ringan derajat infeksipasien maka semakin besar peluanguntuk mencapai clinical outcome yangmemuaskan. Sarwono Waspadji(2005) mengatakan bahwa “pemberi-an antibiotik bagi pasien ulkus dia-

Page 12: 1215-2513-1-SM.pdf

MAJALAH ILMU KEFARMASIAN86

betik yang terinfeksi harus memper-hatikan derajat beratnya infeksikarena pada infeksi akut umumnyadidapatkan kuman Gram positifaerobik dan untuk luka kronik atauberat didapatkan mikroorganismemultipel sehingga perlu diberikanantibiotik spektrum luas, jadi pem-berian antibiotik perlu mempertim-bangkan tingkat derajat infeksi ulkusdiabetik” (7).

Faktor usia yang lebih mudacenderung lebih cepat mengalamiperbaikan luka oleh pemberian anti-biotic berdasarkan hasl uji sensi-tivitas. Santoso, Lian dan Yudi (2006)menyatakan bahwa “pada usia diatas 30 tahun kadar gula darahcenderung meningkat dan progresifpada usia di atas 50 tahun” (4).

KESIMPULAN DAN SARAN

Pemberian antibiotik berdasar-kan hasil uji sensitivitas sangatdipengaruhi oleh tingkat keparahandan usia. Staphylococcus aureus me-rupakan kuman yang paling banyakditemukan dari 11 kuman yangditemukan dari hasil isolate puspasien ulkus diabetic. Total resistensikuman terhadap antibiotik empirisadalah cefotaxime 17,66% dan mero-penem 7,74%. Seluruh kuman yangditemukan dalam penelitian inisensitif terhadap netilcimin (10,71%)dan meropenem (10,38%). Perludilakukan analisis clinical outcomepasien ulkus diabetik yang diberikanantibiotik berdasarkan hasil ujisensitivitas dengan memperhatikan

derajat beratnya infeksi pasien ulkusdiabetik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Suharjo JB. 2007. ManajemenUlkus Kaki Diabetik. JurnalKedokteran dan Farmasi. DexaMedica. No. 3, Vol. 20, Juli-Sep-tember 2007. Diakses dari http://www/dexa-medica.com/im-ages/publicationupload071026997350001193390257Dexa%20Medica%20Jul-Sept07.pdf. Pada tanggal11 April 2008

2. Lipsky BA, & Berendt AR. (5-8Mei 1999). Principles and practiceof antibiotic therapy of diabetic footinfections. Third Intemational Sym-posium on the Diabetic Foot. Neth-erlands,. Diakses dari http://www3.interscience.wiley.com/iournal/74000081 pada tangqal10 Maret 2009.

3. Gitawati R, Isnawati A. 2004. PolaSensitivitas Kuman dad lsolat HasilUsap Tenggorok Penderita Tonsi-lofaringitis Akut terhadap BeberapaAntimikroba Betalaktam di Puskesr-rras Jakarta Pusat. Cermin DuniaKedokteran No. 144 Hal; 20-23.Diakses dari http: //www.kaskus. Us /showthred php?t =897607 pada tanggal 12 Maret2008.

4. Santoso M, Lian S, & Yudi. 2006.Gambaran pola penyakit diabetesmellitus di bagian rawat inap RSUDKoja 2002-2004. Cermin DuniaKedokteran No. 150. Diaksesdari http://www.kalbe.co.id/

Page 13: 1215-2513-1-SM.pdf

87Vol. VI, No.2, Agustus 2009

files/13_150_Polapenyakitdmrawatinap.pdf. pada tanggal 4Maret 2009

5. Hu, Frank B, et. al. (13 Septem-ber 2001). Diet, lifestyle, and riskof type 2 diabetes mellitus in woman(vol. 345:790-797). Diakses darihttpa/content.nejm.org./cgi/content/short/345/11/790 padatanggal 5 Maret 2009.

6. Perdomo, Rosa Perez. 2009. Epi-demiology of Diabetes: Prevalence,Complication and Health ServicesDisparities. Medical Science Cam-pus Puerto Rico. Diakses darihttp://www.Minority.Unc.edu/institute/2005/materials/slides/2005sphrimh-peretdis.ppt. padatanggal 28 Maret 2009.

7. Waspadji, Sarwono. 3 Februari2009. Pemilihan Antibiotik pada kakidiabetes dengan selulitis/ulkus.Yoga Buana (16): 17. Diakses darihttp://medicalborneo.com/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=85.Pada tanggal 16 Maret 2009.

8. Becker, Kenneth L. 1995. Prin-ciples and practice of endocrinologyand metabolism. Second edition.Philadelphia: J.B. LippincottCompany. P. 1313-1316

9. Belchetz P & Hammond P. 2003.Diabetes and Endocrinology. NewYork: Mosby. p. 117-139

10. Cunha, Burke A. 2008. DiabeticFoot Infection. Diakses http://emedicine.medscape.com/ar-ticle/237378-overview padatanggal Maret 2009.

11. Cuzzel Jan. 2003. Wound assess-ment and evaluation: Diabetic pro-tocol. Dermatol Nurs 15(2):153.Diakses http://www.medscape.com/content/2003/00/45/36/453695/art-dn453695.fig1.fig.pada tangal 24 Maret 2009.

12. Dinh TL, Veves A. 2005. A Re-view Of The Mechanisms Impli-cated In The Pathogenesis Of TheDiabetic Foot. Lower ExtremityWounds. 4(3):154-159.

13. Joshi N, Caputo G, WeitkampMR, Karchmer AW. (16 Desem-ber 1999) Infections in patients withdiabetes mellitus (vol 341:1906-1912). Diakses dari www.nwjm.org pada tangal 5 Maret 2009.

14. Misnadially. (n.d). PermasalahanKaki Diabetes dan Penanggulangan-nya. Diakses dari http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_o62tuberkulosis_(i).pdfpada tanggal 18 Juni 2008.

15. WHO. 2009. Guidelines for the pre-vention, management and care of dia-betes mellitus. (ISBN 978-92-9021-404-5). Diakses dari http://whglibdoc.who.int/emro/2006/9789296214045.eng.pdf. padatanggal 28 Maret 2009.