1206-2279-1-sm_2

10
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE BERBASIS RESOLUSI KONFLIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD N 26 PEMECUTAN Pt. Edy Pariawan 1 , DB. Kt. Ngr. Semara Putra 2 , IB. Gd Surya Abadi 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: [email protected] 1 , [email protected] 2 , [email protected] 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe take and give berbasis resolusi konflik dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD N 26 Pemecutan Denpasar Barat Tahun Ajaran 2012/2013. Jenis Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan penelitian yaitu nonrandomized control group pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SD N 26 Pemecutan Denpasar Barat yang berjumlah 102 orang. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas VA yang berjumlah 34 orang dan siswa kelas VC yang berjumlah 33 orang. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan instrumen berupa tes hasil belajar IPS (tes objektif). Hasil test ini selanjutnya dianalisis dengan menggunakan pengujian statistik yaitu uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe take and give dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional. Ini dapat dilihat dari hasil uji-t, dimana t hit = 5,500 sedangkan t tab pada taraf signifikansi 5% dengan dk = 65 sebesar 2,000, sehingga t hitung > t tabel . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe take and give berbasis resolusi konflik terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD N 26 Pemecutan Denpasar Barat tahun ajaran 2012/2013. Kata-kata kunci: take and give, resolusi konflik, hasil belajar Abstract This research aimed at discovering a significant difference between learning result of the fifth grade students who were taught social studies by cooperative learning model type take and give, conflict resolution-based and those who were taught by conventional learning model at SD N 26 Pemecutan Denpasar Barat in academic year 2012/2013. This research was a quasi- experimental research and applied nonrandomized control group pretest-posttest design. Population in this research was 102 students in grade five at SD N 26 Pemecutan Denpasar Barat. Sample of this research was 34 students in class VA and 33 students in class VC. Data of this research were collected by using an instrument in the form of a social studies test (objective test). The result of the test, furthermore, was analyzed by using t-test. The result of the research showed that there was a significant difference between social studies learning result of the students who were taught by cooperative learning model type take and give, conflict resolution-based and those who were taught by conventional learning model. It could be seen from the result of t-test, in which t observed = 5,500 while t table = 2,000 in the level of significance 5% dk = 65, therefore t observed > t table. Hence, it could be concluded that there was an effect of the implementation of cooperative learning model type take and give, conflict resolution-based toward the social studies learning result of the fifth grade students at SD N 26 Pemecutan Denpasar Barat in academic year 2012/2013. Keywords: take and give, conflict resolution, learning result

Upload: roy

Post on 18-Aug-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVEBERBASIS RESOLUSI KONFLIK TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD N 26 PEMECUTAN Pt. Edy Pariawan1, DB. Kt. Ngr. Semara Putra2, IB. Gd Surya Abadi31,2,3J urusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIPUniversitas Pendidikan GaneshaSingaraja, Indonesiae-mail: [email protected], [email protected], [email protected] rak Penelitianini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasilbelajar IPS antara siswayangdibelajarkanmenggunakanmodelpembelajarankooperatiftipetakeandgiveberbasisresolusikonflikdengansiswayangdibelajarkanmenggunakanpembelajaran konvensionalpadasiswakelasVSDN26PemecutanDenpasarBarat TahunAjaran 2012/2013.J enisPenelitianiniadalah penelitianeksperimensemudenganrancangan penelitianyaitunonrandomizedcontrolgrouppretest-posttestdesign.Populasidalam penelitianiniadalahseluruhsiswakelasVdiSDN26PemecutanDenpasarBaratyang berjumlah 102 orang. Sampel penelitian ini yaitu siswa kelas VA yang berjumlah 34 orang dan siswakelasVCyangberjumlah33orang.Datadalampenelitianinidikumpulkandengan menggunakan instrumenberupateshasilbelajarIPS (tesobjektif).Hasiltestiniselanjutnya dianalisisdenganmenggunakanpengujianstatistikyaituuji-t.Hasilpenelitianmenunjukkan bahwaterdapatperbedaanyangsignifikanhasilbelajarIPSantarasiswayangdibelajarkan menggunakanmodelpembelajarankooperatiftipetakeandgive dengansiswayang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional. Ini dapat dilihat dari hasil uji-t, dimana thit=5,500 sedangkan ttabpada taraf signifikansi 5% dengan dk =65 sebesar 2,000, sehingga thitung>ttabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe take and give berbasis resolusi konflik terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD N 26 Pemecutan Denpasar Barat tahun ajaran 2012/2013.Kata-kata kunci: take and give, resolusi konflik, hasil belajarAbst ractThis research aimed at discovering a significant difference between learning result of the fifth gradestudentswho weretaughtsocialstudies bycooperativelearningmodeltypetakeand give,conflict resolution-based andthose who weretaught byconventionallearning modelat SD N 26 Pemecutan Denpasar Barat in academic year 2012/2013. This research was a quasi-experimentalresearchandappliednonrandomizedcontrolgrouppretest-posttest design.Population in this research was 102 students in grade five at SD N 26 Pemecutan Denpasar Barat. Sample of this research was 34 students in class VA and 33 students in class VC. Data ofthisresearchwerecollectedbyusinganinstrumentintheformofasocialstudiestest (objective test). The result of the test, furthermore, was analyzed by using t-test. The result of theresearchshowedthattherewasasignificantdifferencebetweensocialstudieslearning resultofthestudentswhoweretaughtbycooperativelearningmodeltypetakeandgive, conflict resolution-based and those who were taught by conventional learningmodel. It could beseenfromtheresultoft-test,inwhichtobserved=5,500whilettable=2,000inthelevelof significance 5% dk =65, therefore tobserved>ttable. Hence, it could be concluded that there was aneffectoftheimplementationofcooperativelearningmodeltypetakeandgive,conflict resolution-based toward the social studies learning result of the fifth grade students at SD N 26 Pemecutan Denpasar Barat in academic year 2012/2013.Keywords: take and give, conflict resolution, learning resultPENDAHULUANSalahsatutujuannasionaldari NegaraRepublikIndonesiasepertiapa yang tercantum dalam pembukaan Undang-UndangDasar1945padaaleniaIVyaitu mencerdaskankehidupanbangsa.Maka untukmerealisasikantujuaninidiperlukan suatusistempendidikanyangbaikdan kondusifsehinggadapatterbentuksumber dayamanusiayangberkualitas.Ada banyakfaktoryangdapatmenentukan kesuksesanjalannyapendidikan,salah satunyaadalahadanyatenagapengajar atau guru yang profesional. AdasebuahistilahdalamBahasaInggrisyangdikemukakanolehLove (dalam Kartadinata dan Dantes, 1997: 133) berbunyi,Iveneverseenagoodstudent withoutagoodteacher yang artinyasaya belumpernahmelihatseorangsiswayang baik tanpa adanya seorang guru yang baik. J ika dihubungkan dengan dunia pendidikan istilahinimengandungartibahwaharus diakuibetapapunbaikdanrapinyasistem dan program pendidikan dirancang, namun yang akan menentukan hasilnya, dalam arti tercapainyatujuandenganmutuyang diinginkansangatditentukanolehpara pelaksananya dalam hal ini adalah guru. Olehkarenaitu,gurumemegang peranyangsangatstrategis,baikdalam kapasitasnyasebagaiperencana pengajaran, pelaksana pengajaran, sampai kepadaprosesmenilaihasilbelajarsiswa. Ini sejalan dengan pendapat Nurdin (2008: 17)yangmengatakanbahwadalam sebuah proses pendidikan guru merupakan salah satu komponen yang sangat penting, selainkomponenlainnyasepertitujuan, kurikulum,metode,saranadanprasarana, lingkungan,danevaluasi.Dianggap komponen yang paling penting karena yang mampumemahami,mendalami, melaksanakan,danakhirnyamencapai tujuanpendidikanadalahguru.Gurujuga yangberperanpentingdalamkaitannya dengankurikulum,karenagurulahyang secaralangsungberhubungandengan siswa.Denganadanyatanggungjawab profesionalgurudalamproses pembelajaran,makadalammelaksanakan kegiatanpembelajaransetiapgurudituntut untukselalumenyiapkansegalasesuatu yangberhubungandenganprogram pembelajaranyangakanberlangsung. Tujuannyaadalahagarkegiatan pembelajarandapatberjalansecaraefektif danefisien,yaitutujuanakhiryang diharapkandapatdikuasaiolehsemua siswa. Tugas utama guru adalah mendidik, membimbing,melatih,dan mengembangkankurikulum,sebagaimana bunyi prinsip ingngarsosungtulodho,ing madyamangunkarso,tutwurihandayani.Artinyaseoranggurubiladidepan memberikansuriteladan(contoh),di tengahmemberikanprakarsadandi belakangmemberikandoronganatau motivasi(FridanidanLestari,2009:129). Oleh karena itu, guru dituntut harus mampu memberikaninovasi-inovasidalam melaksanakan kegiatan pembelajaranagar kegiatan pembelajaran dapat berjalan aktif, efektif,danmenyenangkan.Menurut Suyatno(2009:6)pembelajaraninovatif adalahpembelajaranyangdikemasoleh guru yang merupakan wujud gagasan atau teknikyangdipandangbaruagarmampu memfasilitasisiswauntukmemperoleh kemajuan dalam proses dan hasil belajar.Salahsatuprinsippembelajaran inovatifadalahberpusatpadasiswa (studentcentered).Suyatno(2009:8)mengemukakan studentcenteredmengandungpengertianpembelajaran menerapkanstrategipedagogiyang mengorientasikansiswakepadasituasi yangbermakna,kontekstual,dunianyata, danmenyediakansumberbelajar, bimbingan,petunjukbagisiswaketika merekamengembangkanpengetahuan tentang materi pelajaran yang dipelajarinya sekaligusketerampilanmemecahkan masalah.Kenyataannyadisekolah-sekolah masihbanyakguruyangmenggunakan pembelajarankonvensional,semuanya berpusatpadaguruataudidominasioleh guru (teacher centered) bukannya berpusat padasiswa(studentcentered).Halini sejalandenganpendapatTilaar(dalam Susilo2008:7),yangmenyatakanbahwa salahsatumasalahdalampendidikan adalahsumberdayayangbelum profesional. Dalampembelajarankonvensionalgurumenerapkanstrategiklasikaldan metodeceramahmenjadipilihanutama sebagaimetodepembelajaran. Guru berceramahdidepankelas,sementara siswadudukmanismendengarkan ceramahdariguru.J ika metode seperti ini diterapkandalampembelajaranIPS(Ilmu Pengetahuan Sosial) yang merupakan mata pelajaranhafalandanbersifatabstrak, sesuaidenganpendapatGunawan(2011: 38) yang menyatakan bahwa bahan materi IPSpenuhdenganpesan-pesanyang bersifatabstrak,makasiswacenderung akanmenjadimengantuk,bosan,malas, tidakaktifdankurangmampumemahami konsep-konsep dalam pelajaran IPS. Hal ini dapatberakibatpadabelumoptimalnya hasilbelajarsiswa.Keadaandemikianjika dibiarkansecaraterusmenerus,maka kemungkinanbesarhasilbelajarmata pelajaranIPStidakakantercapaisesuai dengan yang diharapkan. IPSadalahsalahsatumata pelajaranyangdiajarkandiSD.Menurut Gunawan (2011: 39) IPS merupakan salah satumatapelajaranyangdiberikandi sekolahdasaryangmengkajiseperangkat peristiwa,fakta,konsep,dangeneralisasi yangberkaitandengan isusocial. SedangkanTrianto(2012:171)mengemukakanbahwa IPSmerupakan integrasidariberbagaicabangilmusosial, sepertisosiologi,sejarah,geografi, ekonomi,politik,hukum,danbudaya.IPS sebagaisalahsatubidangstudiyang memilikitujuanmembekalisiswauntuk mengembangkanpenalarannyadisamping aspeknilaidanmoral,banyakmemuat materi sosial dan bersifat hafalan sehingga pengetahuandaninformasiyangditerima siswasebatasprodukhafalan.Sifat materi pelajaranIPStersebutmembawa konsekuensiterhadapprosesbelajar mengajar yang didominasi oleh pendekatan ekspositoris,terutamagurumenggunakan metodeceramahsedangkansiswakurang terlibatataucenderungpasif(Winataputra, 2009: 9.4).Berdasarkanhasilwawancara dengankepalaSDN26Pemecutanyang dilakukanpada14J anuari2013didapat bahwaadabeberapapermasalahanyang dihadapidalampembelajaranIPSyang menyebabkanbelumoptimalnyahasil belajarIPSsiswa,antaralain;a)masih kurangnyainovasi-inovasiyangdilakukan oleh gurudi dalampembelajaranterutama dalampenggunaanmodelpembelajaran inovatif, b) masih rendahnya motivasi siswa didalambelajarIPS,c)gurulebihbanyak menggunakanpembelajarankonvensional dalammembelajarkanIPS,dand) kurangnyapemanfaatanmedia pembelajaranuntukmendukung pembelajaran.Melihatfenomenaitu,guruharus mampumengemassuatupembelajaran yangdapatmembuatsiswamenjadiaktif, partisipatif,danmenyenangkandalam belajardengancaramemilihmodel pembelajaraninovatifyangsesuaidengan karakteristiksiswa.Selainitu,guru juga harusmengubahparadigmadariyang mulanyasemuaberpusatpadaguru bergantimenjadiberpusatpadasiswa. Siswaharusmenemukan,menggali,dan mengelolasendiripengetahuannya sehinggapembelajaranmenjadilebih bermaknadantidakadalagiistilahtakut dalam belajar.Modelpembelajarankooperatif adalah salah satu jenis model pembelajaran yangdapatmemberikansuatuinovasi dalamprosesbelajarmengajar.Suyatno (2009:51) mengemukakan model pembelajarankooperatifadalahmodel pembelajarandengancaraberkelompok untukbekerjasamasalingmembantu mengkonstruksikonsep,menyelesaikan persoalan,atauinkuiri.Menurutteoridan pengalamanagarkelompokkohesif (kompak-partisipatif),tiapanggota kelompokterdiriatas4-5orang,siswa heterogen,adakontroldanfasilitasi,dan memintatanggungjawabhasilkelompok berupa laporan atau presentasi. Melaluipenggunaanmodel pembelajarankooperatif,siswadapat menggali,menemukan,danmengelola sendiripengetahuannyamelaluidiskusi dengantemankelompoknya,sehingga pembelajaran pun menjadi aktif dan efektif. Pembelajaran kooperatif juga melatih siswa untukmampuberpikirkritisdantoleran terhadapsiswalain.Penggunaanmodel pembelajarankooperatiftidaksajadapat meningkatkanaktivitasdankemampuan siswadalammemahamikonsep-konsep IPS,tetapijugadapatmeningkatkan kemampuan kerja sama siswa.Salahsatumodelpembelajaran kooperatifyangdapatditerapkandan sesuai dengan karakteristik siswa SD yang beragamadalahmodelpembelajaran kooperatiftipe takeandgive.Istilahtake andgive seringdikonotasikanorang dengansalingmemberidansaling menerima(Huda,2013:241-242).Maka salingmemberidanmenerimaitujugalah yangmenjadiintisaridarimodel pembelajarantakeandgive ini.J adi, pengertianmodelpembelajarantakeand give adalahstrategipembelajaranyang didukungolehpenyajiandatayang diawali denganpemberiankartukepadasiswa yang di dalam kartu itu sendiri ada catatan yangharusdikuasaiataudihafaloleh masing-masingsiswa.Siswa kemudian mencaripasangannyamasing-masing untukbertukarpengetahuanyangada padanya sesuai dengan yang didapatnya di kartu,lalukegiatanpembelajarandiakhiri denganmengevaluasisiswadengan menanyakanpengetahuanyangada padanyadanyangdiaterima dari pasangannya.Berdasarkanuraianlatarbelakang diatas,makadilakukanpenelitiandengan judul PengaruhPenerapanModel PembelajaranKooperatifTipeTakeand Give BerbasisResolusiKonflikTerhadap HasilBelajarIPSSiswaKelasVSDN26 PemecutanDenpasarBaratTahunAjaran 2012/2013.Penelitianinididukungbeberapa teori,yaituteoritentangpembelajaran kooperatiftipetakeandgive berbasis resolusikonflik,pembelajaranIPSdiSD, hasilbelajarIPS,danpembelajaran konvensional.Penjelasanlebihlanjut mengenailandasanteoritersebut dipaparkan sebagai berikut.Pembelajarankooperatiftipetake and give adalah strategi pembelajaran yang didukungolehpenyajiandatayang diawali denganpemberiankartukepadasiswa yang di dalam kartu itu sendiri ada catatan yangharusdikuasaiataudihafaloleh masing-masingsiswa.Siswakemudian mencaripasangannyamasing-masing untukbertukarpengetahuanyangada padanya sesuai dengan yang didapatnya di kartu,lalukegiatanpembelajarandiakhiri denganmengevaluasisiswadengan menanyakanpengetahuanyangada padanyadanyangdiaterimadari pasangannya (Huda, 2013: 241-242).Pembelajarankooperatiftipetake andgive berbasisresolusikonflikmemiliki makna modelpembelajarankooperatiftipe takeandgive melaluipenyelesaian masalah.Masalah-masalahataukonflik-konflikinidapatdiberikanolehgurusaat fasepemberiankartupadapembelajaran take and give. Pada kartu, guru menuliskan permasalahanatausebuahkonflikyang hendakdiselesaikanolehsiswa.Siswa dapatmenggunakanberbagaisumber untukmenyelesaikanpermasalahan tersebut.Setelahmendapatkan penyelesaianbarusiswaditugaskanuntuk mencaripasangandansalingberbagi pengetahuanyangdimilikidengansiswa yang lain (take and give).Adapunlangkah-langkahmodel pembelajaran kooperatiftipe takeandgiveberbasisresolusikonflikhampirsama denganlangkah-langkahmodel pembelajaran koopertaiftipe takeandgivepadaumumnyayaitu 1)persiapan,2) penyampaianruanglingkupmateri,3) pemberiankartu(resolusikonflik),4) pembentukankelompok/pasangan,5)take and give, 6) evaluasi, dan 7) penguatan dan refleksi (diadaptasi dari Huda, 2013 : 242).PendidikanIPSberusaha membantusiswadalammemecahkan permasalahanyangdihadapisehingga menjadikannyasemakinmengertidan memahamilingkungansosial masyarakatnya.MenurutGunawan(2011: 39)IPSmerupakansalahsatumata pelajaranyangdiberikandiSD yang mengkajiseperangkatperistiwa,fakta, konsep,dangeneralisasiyangberkaitan dengan isusosial.PadajenjangSD mata pelajaranIPSmemuatmaterigeografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi.Dalampendidikan,hasilbelajar adalahsesuatuyangmenandakan seseorangtelahmengikutiprosesbelajar mengajar.MenurutSudjana(2010:22) hasilbelajaradalahkemampuan-kemampuanyangdimilikisiswasetelahia menerimapengalamanbelajarnya. SedangkanDimyatidanMoedjiono(2009: 3)menyatakanbahwahasilbelajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajaratautindakmengajar.Arikunto (dalamEkawarna,2009:41)menyatakan hasilbelajaradalahsuatuhasilyang diperolehsiswasetelahmengikutiproses pengajaran yang dilakukan oleh guru. Hasil belajarinibiasanyadinyatakandalam bentukangka,huruf,ataukata-katabaik, sedang,kurang,dansebagainya.Ahlilain yaituBriggs(dalamEkawarna,2009:40) mengatakanhasilbelajaradalahseluruh kecakapandanhasilyangdicapaimelalui prosesbelajarmengajardisekolahyang dinyatakan dengan angka-angka atau nilai-nilai berdasarkan tes hasil belajar.Berdasarkan beberapa pengertian di atas,dalamkontekspenelitianinidapat dirangkum bahwa hasil belajar adalah suatu hasilyangdiperolehsiswasetelah mengikutiprosesbelajarmengajardisekolahyangdinyatakandenganangka-angka, huruf atau nilai-nilai berdasarkan tes hasilbelajar.Hasilbelajarsiswadapat diketahuisetelahdiadakanevaluasi.Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggiataurendahnyahasilbelajarsiswa. HasilbelajarIPSadalahsuatuhasilyang diperolehsiswasetelahmengikutiproses belajarmengajarmatapelajaranIPSdisekolahyangdinyatakandenganangka-angka, huruf atau nilai-nilai berdasarkan tes hasil belajar IPS.Pembelajarankonvensionaladalah pembelajaranyangbiasadilakukanoleh gurudalamprosesbelajarmengajardi kelas (Sanjaya,2011).Padapembelajaran konvensionalsiswatidakmendapatwaktu yangcukupuntukmerefleksimateri-materi yangdipresentasikan,menghubungkannya denganpengetahuansebelumnya,atau mengaplikasikannyakepadasituasi kehidupannyata.Dalampenyampaian materipadapembelajarankonvensional gurulebihbanyakmenggunakanmetode ceramah.Berdasarkanpemaparandiatas, makadalampenelitianinidiajukan permasalahanyaituapakahterdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antarasiswayangdibelajarkan menggunakanmodelpembelajaran kooperatiftipetakeandgive berbasis resolusikonflikdengansiswayangdibelajarkanmenggunakanpembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD N 26 PemecutanDenpasarBarattahunajaran 2012/2013?Sejalandenganrumusanmasalah tersebut,tujuanpenelitianiniadalahuntuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPS antara siswayang dibelajarkan menggunakanmodelpembelajaran kooperatiftipetakeandgive berbasis resolusikonflikdengansiswayangdibelajarkanmenggunakanpembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD N 26 PemecutanDenpasarBarattahunajaran 2012/2013.METODEJ enispenelitianyangdilakukan adalah penelitiankuantitatifdengan desain ekperimentalyaituquasiexperimental design(desaineksperimensemu)dengan jenis nonrandomizedcontrolgrouppretest-posttestdesign. Secaraskematisdesain pelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1. Nonrandomized Control Group Pretest-Posttest DesignGroup Pre-test Treatment Post-testE Y1X Y2K Y1- Y2(Darmadi, 2011: 184)Keterangan:E=KelompokEksperimen,K=KelompokKontrol,Y1=Pre-test,Y2=Post-test, X = Treatment terhadap kelompok eksperimen, - = Treatment terhadap kelompok kontrol.Modelpembelajaranyang digunakansebagaiperlakuandalam penelitianinidibedakanatasmodel pembelajaran kooperatif tipe takeandgiveberbasisresolusikonflikuntukkelompok eksperimendanpembelajaran konvensional untuk kelompok kontrol.Populasidaripenelitianiniadalah seluruhsiswakelasVdiSDN26 Pemecutan Denpasar Barat, di mana pada sekolahdasartersebutterdapatkelas paralelyaitukelasVA,VB,danVC.J adi,anggotapopulasidalampenelitianini sebanyak 3 kelas dengan jumlah siswa 102 orangyang terdiri atas 59 orangiswalaki-lakidan43orangsiswaperempuan. Pengambilansampelpenelitian menggunakanteknikrandomsampling(secaraundian).Sebelumdilakukan random,semuakelasyangmenjadi populasi terlebih dahulu diuji kesetaraannya untukmengetahuibahwakemampuan ketiga kelasyangada adalah relatifsama. Pengujiankesetaraankelasdilakukan denganujistatistikyaituuji-tdengan menganalisis nilai ulanganIPS semester 1 kelas V SD N 26 Pemecutan. Berdasarkan hasilpengujiandidapatkelasyangsetara adalahkelasVCdengankelasVA, sementara antara kelas VB dengan VA dan VB dengan VC tidak setara, sehingga yang dapatdijadikansampelpenelitianadalah kelasVCdengankelasVA.Setelah diperolehkelasyangsetaramaka dilanjutkandenganpengundianuntuk mendapatkankelompokeksperimendan kelompok kontrol. Berdasarkan hasil undian darikeduakelasyangsetaratersebut diperolehkelasVCsebagaikelompok eksperimendankelasVAsebagai kelompokkontrol.Kelasyangterpilih sebagaikelompokeksperimenterdiridari 33orangsiswadankelasyangterpilih sebagaikelompokkontrolterdiridari34 orang siswa.Variabel-variabelyangmenjadi objek kajian dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasdaripenelitianiniadalah model pembelajaran kooperatif tipe takeandgiveberbasisresolusikonflikdanpembelajaran konvensional.Sedangkanvariabelterikat pada penelitian ini adalah hasil belajar IPS.Datayangdikumpulkandalam penelitianiniadalahhasilbelajarIPS. Instrumenyangdigunakanuntuk mengumpulkandata adalahtesyaitutes untukmengukurhasilbelajarIPS.Dalam penelitianinijenistesyangdigunakan adalahtesobjektif denganbentukpilihan ganda (multiplechoiceitems) sebanyak 20 soal untukpre-test dan 40 butir soal untuk post-test. Tesdiberikansebelum pelaksanaantreatment dansetelah pelaksanaantreatment untukmengukur hasil belajar IPS siswa.Setelahinstrumentersusunmaka dilakukanujicobauntukmengetahui kelayakaninstrumentersebutdigunakan dalampenelitian.Ujicobayangdilakukan adalahujivaliditas,ujireliabilitas,tingkat kesukaran,danujidayabeda.Untukuji validitasselainsecaraempirikjuga dilakukan uji validitas isi oleh pakar (expert judges).Hasiltesyangtelahdiberikan sebelumpenelitiandansetelahpenelitian selanjutnyadianalisisdengan menggunakan pengujian statistik yaitu uji-t.Sebelumdianalisisnilaipre-test danpost-test terlebih dahulu dihitung gain score nya. Sebelumdilakukanpengujian hipotesis terhadap nilai gainscore, terlebih dahuludilakukanujiprasyaratyaituuji normalitassebarandatadanuji homogenitasvarian.Untukujinormalitas sebarandatadigunakananalisisChi-Square. Sedangkan uji homogenitas varian dilakukandenganmenggunakanujiF. Selanjutnya,setelahdataberdistribusi normaldanhomogendilanjutkandengan pengujian hipotesis yaitu dengan uji-t.HASIL DAN PEMBAHASANHasilDatadalampenelitianini dikelompokkanmenjadiduayaitu;a)hasil belajarIPSsiswakelasVyangmengikuti pembelajaran kooperatiftipe takeandgiveberbasis resolusi konflik dan b) hasil belajar IPSsiswakelasVyangmengikuti pembelajaran konvensional.Hasilanalisisperhitunganrata-rata (mean),standardeviasi,danvariandari gain skor hasil belajar IPS antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Analisis Gain Skor Nilai Hasil Belajar IPS SiswaHasil Analisis K. Eksperimen K. KontrolMean (Rata-rata) 0,39 0,17Standar Deviasi 0,18 0,16Varians 0,033 0,027Berdasarkantabel2.dapat diketahui adanya perbedaan rata-rata hasil belajarIPSantarasiswayangmengikuti pembelajaran kooperatif tipe takeandgivedengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensionalUntukmengetahuiperbedaanyang signifikanhasilbelajarIPStersebut, dilakukanpengujiandenganuji-t.Sebelum dilakukanpengujiandenganuji-tterlebih dahuludilakukanujiprasyaratyaituuji normalitassebarandatadanuji homogenitas varians.Untukanalisisujinormalitasdata digunakanrumuschi-squere.Berdasarkan hasilanalisisujinormalitasdatapada kelompokeksperimendiperolehx2hitung=5,643,sedangkanx2tabeluntuktaraf signifikansi5%dengandk= 5adalah 11,070,sehinggax2hitung ttabel,sehinggaH0ditolak danHaditerima.Halinimenunjukkan bahwa terdapatperbedaanyangsignifikanhasil belajar IPS antara siswa yang dibelajarkan menggunakanmodelpembelajaran kooperatiftipetakeandgive berbasis resolusikonflikdengansiswayang dibelajarkanmenggunakanpembelajaran konvensional.Perbedaanyangsignifikanantara siswayangdibelajarkanmenggunakan modelpembelajarankooperatiftipetake andgive berbasisresolusikonflikdengan siswayangdibelajarkanmenggunakan pembelajarankonvensionaldisebabkan karena perbedaan perlakuan pada langkah-langkahpembelajarandanproses penyampaian materi. Pembelajaran dengan modelkooperatiftipetakeandgiveberbasisresolusikonfliklebihmemberikan kesempatankepadasiswauntukaktif dalam mencari, menemukan, menggali dan mengolahpengetahuannyasendiri.Siswa tidakhanyamenunggukonsep-konsep yangdiberikanolehguru,namunsiswa dapataktifdenganbertanyabaikkepada guru,dengansiswalainnya,ataupun mencari pada sumber-sumber belajar yang lainnya. Selainitu,modelinimemberikan kesempatankepadasiswauntuk berinteraksidengantemandikelompoknya dalammenyelesaikanpermasalahanyang dihadapisehinggamerekadapatsaling berbagipengetahuan,yang kemampuannyakurangdapatbertanya kepadatemanyanglebihmengerti dikelompoknya.Halinisesuaidengan kelebihandarimodelpembelajaran kooperatiftipetakeandgive yang dikemukakanolehHuda(2013:243)yaitu dapatmelatihsiswauntukbekerjasama danmenghargaikemampuanoranglain, melatihsiswauntukberinteraksisecara baikdengantemansekelas,dan meningkatkantanggungjawabsiswa, sebabmasing-masingsiswadibebani pertanggungjawaban atas kartunya masing-masing.Dengankeaktifansiswadalam mencaripengetahuannyasendirimaka paradigmapembelajaranberubahmenjadi berpusatpadasiswa,sehinggagurutidak lagimendominasikegiatanpembelajaran. Guruhanyabertindaksebagaifasilitator, motivator, dan pembimbing jalannya diskusi yangdilakukansiswa.Dengandemikian, materi yang dipelajari lebih lama diingat dan lebih bermakna bagi siswa.Berbedahalnyadengan pembelajarankonvensionalyanglebihmenekankanpadametodeceramahdi managurumenjadisatu-satunyasumber informasidalamkegiatanpembelajaran, sehinggakomunikasiyangterjadihanya berjalansatuarah.Dalampembelajaran konvensional siswa cenderung pasif karena tidakdiberikesempatanuntuk menyampaikanpendapatataubertanya, merefleksimateri-materiyang dipresentasikan,menghubungkannya denganpengetahuansebelumnya,atau mengaplikasikannyakepadasituasi kehidupannyata.Dengandemikian,apa yang dipelajari oleh siswa tidak lama dapat diingat oleh siswa.Hasilpenelitianinisejalandengan penelitianyangdilakukanolehKurniawan (2012),yangmenyatakanbahwa ditunjukkanadanyapeningkatankeaktifan danhasilbelajarIPSsiswasetelah diterapkannyamodelpembelajaran kooperatiftipetakeandgive pada pembelajaranIPSdanpenelitianyang dilakukanolehEffendi (2010)yang menyatakanditunjukkan adanya peningkatanmotivasibelajarsiswadari siklusIkesiklusII setelahditerapkannya modelpembelajarankooperatiftipetake andgive adapembelajaran PKn.Pada siklus I motivasi belajar mencapai nilai rata-rata50.4%denganskor142(kategori tinggi).Setelahadanyaperbaikan-perbaikan terhadap aktivitas guru dan siswa padasiklusII,motivasibelajarsiswa mencapai 77.7% dengan skor 219 (kategori sangat tinggi). PENUTUPBerdasarkanhasilpenelitiandan pembahasandapatdikemukakansimpulan sebagaiberikut.(1)Darihasilanalisis diperolehrata-rata(

)nilaigainskor kelompokeksperimensebesar0,39dan rata-rata(

)nilaigainskorkelompok kontrol sebesar 0,17, ini berarti hasil belajar IPSsiswayangmengikutipembelajaran kooperatiftipetakeandgive berbasis resolusikonfliklebihbaikdaripadahasil belajarIPSsiswayangmengikuti pembelajarankonvensional.(2)Darihasil analisisuji-tdiperolehthitungsebesar5,500 sedangkanttabelsebesar2,000,sehingga thitung> ttabel.Berartidalampenelitianini menunjukkanbahwaterdapatperbedaan yangsignifikanhasilbelajarIPSantara siswayangdibelajarkanmenggunakan modelpembelajarankooperatiftipetake andgive berbasisresolusikonflikdengan siswayangdibelajarkanmenggunakanpembelajarankonvensional.Halini menunjukkanbahwaterdapatpengaruh penerapanmodelpembelajarankooperatif tipe takeandgive berbasis resolusi konflik terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD N26PemecutanDenpasarBarattahun ajaran 2012/2013.Atasdasarsimpulanpenelitian tersebut,diajukanbeberapasarankepada pihak-pihakterkait.(1)Kepadaparaguru agarmenggunakanmodelpembelajaran kooperatiftipetakeandgive berbasis resolusikonflikdalampembelajaranIPS. (2)Kepadaparapenelitiberikutnya diharapkanmelakukanpenelitiandengan modelkooperatiftipetakeandgiveberbasisresolusikonflikpadamateriIPS yanglaindandenganmelibatkansampel yang lebih luas.DAFTAR RUJUKANDarmadi,Hamid.2011.Metodologi PenelitianPendidikan.Bandung: Alfabeta.DimyatidanMoedjiono.2009.Belajardan Pembelajaran.J akarta:Rineka Cipta.Effendi,Alizar.2009.PenerapanModel PembelajaranKooperatifTipeTake andGiveUntukMeningkatkan Motivasi Belajar PKn Siswa Kelas V SDNegeri006RajaBejamu KecamatanSinaboiKabupaten RokanHilir.Skripsi(tidak diterbitkan).J urusanPendidikan PancasiladanKewarganegaraan. Universitas Riau.Ekawarna.2009.PenelitianTindakan Kelas. J akarta. Gaung Persada.Fridani,LaradanAPELestari.2009. InspiringEducation.J akarta:Elex Media Komputindo.Gunawan,Rudy.2011.PendidikanIPS. 2011. Bandung: Alfabeta.Huda,Miftahul.2013.Model-model PengajarandanPembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kartadinata, Sunaryo dan NyomanDantes. 1997.Landasan-landasan PendidikanSekolahDasar. J akarta: DepartemenPendidikandan Kebudayaan.Kurniawan,I NyomanTrisna.2012. PenerapanModelPembelajaran KooperatifTipeTakeandGive untukMeningkatkanKeaktifandan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri1Sangeh.Skripsi(tidak diterbitkan).J urusanPendidikan GuruSekolahDasar.Universitas Pendidikan Ganesha. Nurdin, Muhamad. 2008. Kiat Menjadi Guru Profesional.J ogjakarta:Ar-Ruzz Media.Sanjaya,AlitAdi.2011.Pembelajaran Konvensional.Tersediapada http://alitadi sanjaya.blogspot.com/2011/07/model-pembelajaran-konvensional.html.diaksespada tanggal 16 J anuari 2013. Sudjana,Nana.2010.PenelitianHasil ProsesBelajarMengajar.Bandung: Remaja Rosdakarya.Susilo,MohammadJ oko.2008.Kurikulum TingkatSatuanPendidikan ManajemenPelaksanaandan KesiapanSekolah Menyongsongnya.Yogyakarta: Pustaka Belajar.Suyatno.2009.MenjelajahPembelajaran Inovatif.J awaTimur:Masmedia Buana Pustaka.Trianto.2012.ModelPembelajaran Terpadu. J akarta: Bumi Aksara.Undang-UndangDasarNegaraKesatuan Republik Indonesia Tahun 1945. Winataputra,UdinS.2009.Materidan PembelajaranIPSSD.J akarta: Universitas Terbuka.