118824076-laporan-kasus-preeklamsia-solusio-plasenta-dan-septum-vagina.doc
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
1/44
LAPORAN KASUS OBSTETRI
PREEKLAMSIA BERAT DAN SOLUSIO PLASENTA
I Gusti Agung Putra
Mahautama
H1A 008 00
PEMBIMBING !
"r# D$%i &i'a(anti) S*#OG
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MAD+A
DI SM, KEBIDANAN DAN PEN+AKIT KANDUNGAN RSUP NTB DAN RSUD
PRA+A ,AKULTAS KEDOKTERAN UNI-ERSITAS MATARAM
01
1
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
2/44
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kasus ini tepat pada waktunya.
aporan kasus yang berjudul !Preeklamsia "erat dan #olusio Plasenta$ ini disusun
dalam rangka mengikuti %epaniteraan %linik Madya di "agian #M& 'bstetri dan (inekologi
)umah #akit *mum Pro+insi Nusa Tenggara "arat dan "agian #M& 'bstetri dan (inekologi
)umah #akit *mum aerah Praya.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menguapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis.
1. r. . )usdhy /. /amid, #p.'(, selaku %etua #M& 'bstetri dan (inekologi )#*P
NT".
0. r. Made 2. Mahayasa, #p.'(, selaku %oordinator Pendidikan #M& 'bstetri dan
(inekologi )#*P NT".
3. r. ewi 2ijayanti, #p.'(, selaku pembimbing
4. r. /. oddy . %., #p.'( 5%6, selaku super+isor
7. r. gus Thori8, #p.'(, selaku super+isor
9. r. Edi Prasetyo 2ibowo, #p.'(, selaku super+isor
:. r. Made Putra ;uliawan, #p.'(, selaku super+isor
at membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan laporan kasus ini.
#emoga laporan kasus ini dapat memberikan man>aat dan tambahan pengetahuan
khususnya kepada penulis dan kepada pembaa dalam menjalankan praktek sehari-hari
sebagai dokter. Terima kasih.
Mataram, 17 'ktober 0?10
Penulis
0
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
3/44
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut #ur+ei emogra>i dan %esehatan ndonesia 5#%6, angka kematian maternal
di ndonesia pada tahun 1==aktor genetik. khir-akhir ini dis>ungsi endotel
dianggap berperan dalam patogenesis preeklampsia 5harma, 0??76.
i ndonesia, yang paling banyak menyebabkan kematian maternal adalah perdarahan.
5Prawirohardjo, 0??06. Perdarahan pada ibu hamil dibedakan atas perdarahan antepartum
5perdarahan sebelum janin lahir6 dan perdarahan postpartum 5setelah janin lahir6. #olusio
plasenta merupakan 3?B dari seluruh kejadian perdarahan antepartum yang terjadi
5Prithard, 0??1 2/', 0??36.
#olusio plasenta merupakan penyakit kehamilan yang relati> umum dan dapat seara
serius membahayakan keadaan ibu. #eorang ibu yang pernah mengalami solusio plasenta,
mempunyai resiko yang lebih tinggi mengalami kekambuhan pada kehamilan berikutnya.
#olusio plasenta juga enderung menjadikan morbiditas dan bahkan mortalitas pada janin dan
bayi baru lahir. ngka kematian janin akibat solusio plasenta berkisar antara 7?-
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
4/44
BAB II
TIN.AUAN PUSTAKA
1.1 DEFINISI PREEKLAMPSIA
Preeklampsia merupakan suatu diagnosis klinis. e>inisi klasik preeklampsia meliputi
tiga elemen, yaitu onset baru hipertensi pada wanita yang sebelumnya normotensi>, onset
baru proteinuria 5pada urinalisis bersih tanpa in>eksi traktus urinarius6, dan onset baru edema
yang bermakna 5Pangemanan, 0??06.
1.2 KLASIFIKASI PREEKLAMSIA
1# Pr$$/amsia RinganTimbulnya hipertensi F 14?D=? mm/g sampai G 19?D11? mm /g yang disertai
proteinuria 5?,3 gr D dalam 04 jam atau seara kualitati> 5H6 dan atau edema setelah
umur kehamilan 0? minggu.
Pr$$/amsia B$rat
Timbulnya hipertensi F 19? D11? mm/g disertai proteinuria 5I 7 gram D 04 jam atau
kualitati> 5 HHH 6 dan atau edema pada kehamilan setelah 0? minggu.
1.3 INSIDEN DAN FAKTOR RESIKO PREEKLAMPSIA
ngka kejadian preeklampsia dan eklampsia adalah 9B-
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
5/44
0. Primigra+ida, karena pada primigra+ida pembentukan antibodi penghambat 5bloking
antibodies6 belum sempurna sehingga meningkatkan resiko terjadinya preeklampsia
Perkembangan preklamsia semakin meningkat pada umur kehamilan pertama dan
kehamilan dengan umur yang ekstrem, seperti terlalu muda atau terlalu tua
3. %egemukan
4. %ehamilan ganda. Preeklampsia lebih sering terjadi pada wanita yang mempuyai bayi
kembar atau lebih
7. )iwayat penyakit tertentu. 2anita yang mempunyai riwayat penyakit tertentu
sebelumnya, memiliki risiko terjadinya preeklampsia. Penyakit tersebut meliputi
hipertensi kronik, diabetes, penyakit ginjal atau penyakit degenerati seperti reumatik
arthritis atau lupus
2.1 ETIOLOGI PREEKLAMPSIA
#ampai dengan saat ini etiologi pasti dari preeklampsiaDeklampsia masih belum
diketahui. da beberapa teori menoba menjelaskan perkiraan etiologi dari kelainan tersebut
di atas, sehingga kelainan ini sering dikenal sebagai the diseases of theory. dapun teori-teori
tersebut antara lain 5#udhaberata, 0??16 J
1. Peran Prostasiklin dan Tromboksan
Pada preeklampsiaDeklampsia didapatkan kerusakan pada endotel +askuler, sehinggaterjadi penurunan produksi prostasiklin 5P( 06 yang pada kehamilan normal meningkat,
akti+asi penggumpalan dan >ibrinolisis, yang kemudian akan diganti trombin dan plasmin.
Trombin akan mengkonsumsi antitrombin , sehingga terjadi deposit >ibrin. kti+asi
trombosit menyebabkan pelepasan tromboksan 5TK06 dan serotonin, sehingga terjadi
+asospasme dan kerusakan endotel.
0. Peran &aktor munologis
Preeklampsia sering terjadi pada kehamilan pertama dan tidak timbul lagi pada kehamilan
berikutnya. /al ini dapat diterangkan bahwa pada kehamilan pertama pembentukan
bloking antibodies terhadap antigen plaenta tidak sempurna, yang semakin sempurna
pada kehamilan berikutnya. &ierlie &M 51==06 mendapatkan beberapa data yang
mendukung adanya sistem imun pada penderita preeklampsiaDeklampsia J
a. "eberapa wanita dengan preeklampsiaDeklampsia mempunyai komplek imun dalam
serum
b. "eberapa studi juga mendapatkan adanya akti+asi sistem komplemen pada
preeklampsiaDeklampsia diikuti dengan proteinuri.3. Peran &aktor (enetikD&amilial
7
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
6/44
"eberapa bukti yang menunjukkan peran >aktor genetik pada kejadian
preeklampsiaDeklampsia antara lain J
a. Preeklampsia hanya terjadi pada manusia.
b. Terdapatnya keendrungan meningkatnya >rekwensi preeklampsiaDeklampsia pada
anak-anak dari ibu yang menderita preeklampsiaDeklampsia.. %eendrungan meningkatnya >rekwensi preeklampsiaDeklampsia pada anak dan uu
ibu hamil dengan riwayat PE-E dan bukan pada ipar mereka.
4. Peran )enin-ngiotensin-ldosteron #ystem 5)#6
2.2 PATOFISIOLOGI PREEKLAMPSIA
#aat ini terdapat empat hipotesa yang mendasari patogenesa dari preeklampsia,
sebagai berikut 5)oeshadi, 0??96 J
1. skemia Plasenta
Peningkatan deportasi sel tropoblast yang akan menyebabkan kegagalan in+asi ke arteri
sperialis dan akan menyebabkan iskemia pada plasenta.
0. Mal daptasi mun
Terjadinya mal adaptasi imun dapat menyebabkan dangkalnya in+asi sel tropoblast pada
arteri spiralis. an terjadinya dis>ungsi endothel dipiu oleh pembentukan sitokin, en@im
proteolitik, dan radikal bebas.
3. (eneti nprenting
Terjadinya preeklampsia dan eklampsia mungkin didasarkan pada gen resesi> tunggal atau
gen dominan dengan penetrasi yang tidak sempurna. Penetrasi mungkin tergantung pada
genotip janin.
4. Perbandingan Lery ow ensity ipoprotein 5L6 dan Toiity Pre+enting ti+ity
5TP6
#ebagai kompensasi untuk peningkatan energi selama kehamilan, asam lemak non-
esteri>ikasi akan dimobilisasi. Pada wanita hamil dengan kadar albumin yang rendah,pengangkatan kelebihan asam lemak non-esteri>ikasi dari jaringan lemak ke dalam hepar
akan menurunkan akti+itas antitoksik albumin sampai pada titik di mana L
terekspresikan. ;ika kadar L melebihi TP maka e>ek toksik dari L akan
munul. alam perjalanannya keempat >aktor di atas tidak berdiri sendiri, tetapi kadang
saling berkaitan dengan titik temunya pada in+asi tropoblast dan terjadinya iskemia
plasenta.
2.3 GAMBARAN KLINIS PREEKLAMPSIA
9
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
7/44
Biasanya tanda-tanda pr!"a#psia ti#$%" da"a# %r%tan& prta#$a'an
$rat $adan yan( $r"$i'an) dii!%ti d#a) 'iprtnsi) dan a!'irnya pr*tin%ria.
Pada pr!"a#psia rin(an tida! dit#%!an (+a"a-(+a"a s%$+!ti,. Pada
pr!"a#psia $rat didapat!an sa!it !pa"a di dara' ,r*nta") s!*t*#a) dip"*pia)
pn("i'atan !a$%r) nyri di dara' pi(astri%#) #%a" ata% #%nta'-#%nta'.
G+a"a-(+a"a ini srin( dit#%!an pada pr!"a#psia yan( #nin(!at dan
#r%pa!an pt%n+%! $a'a !"a#psia a!an ti#$%". T!anan dara' p%n
#nin(!at "$i' tin((i) d#a #n+adi "$i' %#%#) dan pr*tin%ria $rta#$a'
$anya! Ra/'i#'ad'i) 200.
"iasanya sindroma ini munul pada akhir trimester kedua sampai ketiga kehamilan.
(ejalanya berkurang atau menghilang setelah melahirkan sehingga terapi de>initi>nya
mengakhiri kehamilan. Preeklampsia dapat berakibat buruk baik pada ibu maupun janin yang
dikandungnya. %omplikasi pada ibu berupa sindroma /EP 5hemolysis, elevated liver
enzyme, low platelet6, edema paru, gangguan ginjal, perdarahan, solusio plasenta bahkan
kematian ibu. %omplikasi pada bayi dapat berupa kelahiran premature, gawat janin, berat
badan lahir rendah atau intra uterine fetal death 5*&6 5harma, 0??76.
2. DIAGNOSIS PREEKLAMPSIADia(n*sis dini 'ar%s di%ta#a!an $i"a diin(in!an an(!a #*r$iditas dan
#*rta"itas rnda' $a(i i$% dan ana!nya. Pada %#%#nya dia(n*sis pr!"a#psia
didasar!an atas adanya d%a dari trias tanda %ta#a& 'iprtnsi) d#a) dan
pr*tin%ria. Adanya sat% tanda 'ar%s #ni#$%"!an !aspadaan *"' !arna
/pat tida!nya pnya!it #nin(!at tida! dapat dira#a"!an) dan $i"a !"a#sia
tr+adi #a!a pr*(n*sis $a(i i$% dan +anin #n+adi +a%' "$i' $%r%!
Ra/'i#'ad'i) 200.Di,rnsia" dia(n*sis antara pr!"a#sia dn(an 'iprtnsi #na'%n ata%
pnya!it (in+a" tida! +aran( #ni#$%"!an !s%!aran. Pada 'iprtnsi #na'%n)
adanya t!anan dara' yan( #nin((i s$"%# 'a#i") pada 'a#i" #%da) ata%
$%"an p*stpart%# a!an san(at $r(%na %nt%! ##$%at dia(n*sis. P#ri!saan
,%nd%s!*pi +%(a $r(%na !arna prdara'an dan !s%dat +aran( dit#%!an pada
pr!"a#psia) !"ainan trs$%t $iasanya #n%n+%!!an 'iprtnsi #na'%n.
4nt%! dia(n*sis pnya!it (in+a" saat ti#$%"nya pr*tin%ria $anya! #n*"*n(.
Pr*tin%ria pada pr!"a#psia +aran( ti#$%" s$"%# tri%"an !ti(a) sdan(!an
pada pnya!it (in+a" ti#$%" "$i' da'%"% Ra/'i#'ad'i) 200.
2.5 PENATALAKSANAAN PREEKLAMPSIA
:
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
8/44
Pr!"a#sia Rin(an
1. )awat ;alan
Cukup istirahat
iet biasa 5tidak perlu diet rendah garam6
Tidak perlu diberi obat-obatan
Pantau tekanan darah, pemeriksaan urin 5proteinuria6, re>leks patella dan kondisi
janin.
%onseling pasien dan keluarganya tentang tanda-tanda bahaya pre-eklampsia
berat dan eklampsia.
%unjungan ulang setiap 1 minggu
0. )awat nap
a. %riteria rawat inap J "ila dalam pengobatan 0 minggu tidak ada perbaikan
Cenderung menuju gejala pre-eklampsia berat
/asil pemeriksaan kesejahteraan janin meragukan atau jelek 5*#(D%T(6
b. Pengobatan D e+aluasi selama rawat inap J
Tirah baring
Pemeriksaan laboratorium J /b, hematokrit, urine lengkap, asam urat
darah, trombosit, >ungsi hati, >ungsi ginjal.
. %onsultasi dengan "agian lain J
#M& Mata
#M& Penyakit alam
#M& Penyakit ;antung, dll
d. E+aluasi hasil pengobatan
Pemeriksaan kesejahteraan janin 5 !fetal well being$ 6
"ila jelek J Terminasi kehamilan
"ila ragu J *langi pemeriksaan kesejahteraan janin
"ila baik J
- Usia kehamilan < 37 minggu
"ila tensi normal, persalinan ditunggu sampai aterm.
"ila tensi turun tetapi tidak menapai normal, kehamilan dapat
diakhiri pada umur kehamilan I 3: minggu.
- Usia kehamilan 37 minggu
"ila tensi normal, persalinan ditunggu sampai inpartu.
"ila tensi tidak menapai normal dilakukan terminasi.
- Cara persalinan
Per+aginam bila tidak ada kontra indikasi
"ila perlu memperepat kala 5Ekstraksi LakumD&orseps6
Pr!"a#sia Brat
P$ra%atan Kns$r2ati3
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
9/44
1. "ila umur kehamilan G 3: minggu, tanpa adanya keluhan subyekti> dengan keadaan janin
baik.
0. Pengobatan dilakukan di %amar "ersalin D )uang solasi
a. Tirah baring dengan miring ke satu sisi 5kiri6
b. n>us ekstrose 7 B, 0? ttsDmenit
. Pasang kateter tetap
d. Pemberian obat anti kejang J Magnesium #ul>at 5 Mg#o4 6
angsung berikan dosis pemeliharaan Mg#'40 gDjam L
Caranya J
#yarat A syarat pemberian Mg#'4 J
e. Pemberian anti hipertensi 5bila tekanan darah F 1
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
10/44
#M& . Penyakit alam
#M& . Mata
#M& . ;antung, dll.
3. Pengobatan dan e+aluasi selama rawat inap di %amar "ersalin
a. Tirah "aring
b. Medikamentosa
Ni>edipin 3 1? mg 5po6.
)oboransia
. Pemeriksaan aboratorium J
/b, Trombosit, /ematokrit, asam urat
*rine lengkap dan produksi urine 04 jam
&ungsi hati
&ungsi (injal
d. iet biasa
e. ilakukan penilaian kesejahteraan janin 5%T( D *#(6
4. Perawatan %onser+ati> dianggap gagal bila J
a. danya tanda-tanda ! mpending Eklampsia ! 5 keluhan subyekti> 6
b. Penilaian kesejahteraan janin jelek
. %enaikan tekanan darah progresi>
d. danya #indroma /EP
e. danya kelainan >ungsi ginjal
7. Perawatan konser+ati> dianggap berhasil bila J penderita sudah menapai perbaikan
dengan tanda-tanda pre eklampsia ringan dan perawatan dilanjutkan sekurang-kurangnya
selama 3 hari lagi kemudian penderita boleh pulang.
9. "ila perawatan konser+ati> gagal dilakukan terminasi.
5oddy, 0?? 5 !mpending Eklampsia$ 6
. danya sindroma /EP
d. %ehamilan term
e. Perawatan konser+ati> gagal
1?
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
11/44
>. Perawatan selama 04 jam, tekanan darah tetap F 19? D 11? mm/g
0. Pengobatan Medikamentosa
a. Tirah baring miring ke satu sisi 5 kiri 6
b. n>us ekstrose 7B 0? tetes D menit
. Pemberian Mg#'4
osis wal J "erikan Mg#'4 4 g L 5bolus6
Caranya J
osis Pemeliharaan J Mg#'4 0 gDjam L
16 #etelah tindakan 5per+aginam atau seksio sesarea6 pasien segera minum 1 sDd
0 gelas
06 #etelah bayi lahir monitor J keluhan subyekti>, tekanan darah dan diuresis
dalam 0 jam 51?? Djam636 "ila tidak ada keluhan subjekti>, tekanan darah sesuai kriteria Preeklampsia
ringan dan diuresis 1??Djam maka pemberian Mg#'4 dihentikan.
46 "ila timbul tanda-tanda intoksikasi Mg#'4 segera berikan Calium (luonas
1?B, 1gr dalam 1? L pelan-pelan selama 3 menit.
76 "ila sebelum pengobatan Mg#'4 telah diberikan ia@epam maka dilanjutkan
pengobatan dengan Mg#'4.
96 "ila tekanan darah F 1
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
12/44
#'*#' P#ENT
##1 DE,INISI SOLUSIO PLASENTA
#olusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta dari implantasi
normalnya 5korpus uteri6 setelah kehamilan 0? minggu dan sebelum janin lahir 5(asong,
1==: #la+a 0??96. Cunningham dalam bukunya mende>inisikan solusio plasenta sebagai
separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya korpus uteri sebelum janin lahir
5Cunningham, 0??16. ;ika separasi ini terjadi di bawah kehamilan 0? minggu maka mungkin
akan didiagnosis sebagai abortus imminens 5)ahimhadhi, 0??06. #edangkan bdul "ari
#ai>uddin dalam bukunya mende>inisikan solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta dari
tempat implantasi normalnya sebelum janin lahir, dan de>inisi ini hanya berlaku apabila
terjadi pada kehamilan di atas 00 minggu atau berat janin di atas 7?? gram 5bdul, 0??06
##
KLASI,IKASI SOLUSIO PLASENTA
a. Trijatmo )ahimhadhi membagi solusio plasenta menurut derajat pelepasan plasenta
5)ahimhadhi, 0??06 J
1. #olusio plasenta totalis, plasenta terlepas seluruhnya.
0. #olusio plasenta partialis, plasenta terlepas sebagian.
3. )uptura sinus marginalis, sebagian keil pinggir plasenta yang terlepas.
10
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
13/44
b. Prithard ; membagi solusio plasenta menurut bentuk perdarahan 5Prithard, 0??16 J
1. #olusio plasenta dengan perdarahan keluar
0. #olusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi, yang membentuk hematoma
retroplacenter
3. #olusio plasenta yang perdarahannya masuk ke dalam kantong amnion .
. Cunningham dan (asong masing-masing dalam bukunya mengklasi>ikasikan solusio
plasenta menurut tingkat gejala klinisnya, yaitu 5Cunningham, 0??1, (asong, 1==:6 J
1. )ingan J perdarahan kurang 1??-0?? , uterus tidak tegang, belum ada tanda renjatan,
janin hidup, pelepasan plasenta kurang 1D9 bagian permukaan, kadar >ibrinogen plasma
lebih 17? mgB.
0. #edang J Perdarahan lebih 0?? , uterus tegang, terdapat tanda pre renjatan, gawat
janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta 1D4-0D3 bagian permukaan, kadar
>ibrinogen plasma 10?-17? mgB.
3. "erat J *terus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda renjatan, janin mati,
pelepasan plasenta bisa terjadi lebih 0D3 bagian atau keseluruhan.
##4 EPIDEMIOLOGI SOLUSIO PLASENTA
nsiden solusio plasenta ber+ariasi, antara ?,0-0,4 B dari seluruh kehamilan. iteratur
lain menyebutkan insidennya 1 dalam ::-rekuensi ibu dengan paritas tinggi, terjadi
pula penurunan kasus solusio plasenta menjadi 1 dalam :7? persalinan 5Cunningham, 0??16.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan eering didapatkan ?,10B dari semua kejadian
solusio plasenta di merika #erikat menjadi sebab kematian bayi 5Pernoll, 1===6. Penelitian
retrospekti> yang dilakukan oleh uloy di #wedia melaporkan dalam
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
14/44
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa solusio plasenta menempati tempat pertama sebagaipenyebab kematian ibu hamil yang disebabkan oleh perdarahan dalam masa kehamilan
5Cunningham, 0??16. i )umah #akit *mum Pusat Cipto Mangunkusumo 5)#*PCM6
;akarta didapat angka 0B atau 1 dalam 7? persalinan. ntara tahun 1=9
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
15/44
4. Merokok dan penggunaan kokain
7. ekompresi uterus yang mendadak
9. Tekanan pada +ena ka+a in>erior karena pembesaran uterus.
:. Pernah mengalami solusio plasenta pada kehamilan sebelumnya.
isiensi gi@i.
Para ahli juga mengemukakan teori mengenai penyebab solusio plasenta J
!kibat turunnya tekanan darah seara tiba-tiba oleh spasme dari arteri yang menuju ke
ruangan inter+iller, maka terjadilah anoksemia dari jaringan bagian distalnya. #ebelum
menjadi nekrosis, spasme hilang dan darah kembali ke dalam inter+ili, namun pembuluh
darah distal tadi sudah sedemikian rapuh sehingga mudah peah, kemudian terbentuk
hematoma yang lambat laun melepaskan plasenta dari rahim$. arah yang berkumpul di
belakang plasenta disebut hematoma retroplacenter 5uloy, 0??76.
"eberapa >aktor yang berhubungan dengan terjadinya solusio plasenta J
1. &aktor kardio-reno-+askuler
(lomerulone>ritis kronik, hipertensi essensial, sindroma preeklamsia dan eklamsia
5Moehtar, 1==
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
16/44
peningkatan kejadian solusio plasenta pada ibu-ibu dengan paritas tinggi. /al ini dapat
diterangkan karena makin tinggi paritas ibu makin kurang baik keadaan endometrium
5)ahimhadhi, 0??06.
4. &aktor usia ibu
alam penelitian Prawirohardjo di )#*PCM dilaporkan bahwa terjadinya peningkatan
kejadian solusio plasenta sejalan dengan meningkatnya umur ibu. /al ini dapat diterangkan
karena makin tua umur ibu, makin tinggi >rekuensi hipertensi menahun 5Prawirohardjo, 0??0
)ahimhadhi, 0??06.
7. eiomioma uteri 5uterine leiomyoma6 yang hamil dapat menyebabkan solusio plasenta
apabila plasenta berimplantasi di atas bagian yang mengandung leiomioma 5Prithard, 0??1,
Moehtar, 1==initi>. ngka kejadian solusio plasenta pada ibu-ibu penggunan kokain dilaporkan berkisar
antara 13-37B 5eering, 0??76.
:. &aktor kebiasaan merokok
bu yang perokok juga merupakan penyebab peningkatan kasus solusio plasenta sampai
dengan 07B pada ibu yang merokok O 1 5satu6 bungkus per hari. ni dapat diterangkan pada
ibu yang perokok plasenta menjadi tipis, diameter lebih luas dan beberapa abnormalitas pada
mikrosirkulasinya 5Maryuni, 0??:6. eering dalam penelitiannya melaporkan bahwa resiko
terjadinya solusio plasenta meningkat 4?B untuk setiap tahun ibu merokok sampai terjadinya
kehamilan 5eering, 0??76.
isiensi gi@i, tekanan uterus pada +ena a+a
in>erior, dan lain-lain 5Chalik, 0??:6.
##6 PATOGENESIS SOLUSIO PLASENTA
19
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
17/44
#olusio plasenta dimulai dengan terjadinya perdarahan ke dalam desidua basalis dan
terbentuknya hematom subkhorionik yang dapat berasal dari pembuluh darah miometrium
atau plasenta, dengan berkembangnya hematom subkhorionik terjadi penekanan dan
perluasan pelepasan plasenta dari dinding uterus 5Cunningham, 0??1 Prithard, 0??1
"lumen>elt, 1==:6
pabila perdarahan sedikit, hematom yang keil hanya akan mendesak jaringan plasenta
dan peredaran darah utero-plasenter belum terganggu, serta gejala dan tandanya pun belum
jelas. %ejadian baru diketahui setelah plasenta lahir, yang pada pemeriksaan didapatkan
ekungan pada permukaan maternalnya dengan bekuan darah lama yang berwarna
kehitaman. "iasanya perdarahan akan berlangsung terus menerus karena otot uterus yang
meregang oleh kehamilan tidak mampu berkontraksi untuk menghentikan perdarahan.
kibatnya hematom subkhorionik akan bertambah besar, sehingga sebagian dan akhirnya
seluruh plasenta akan lepas dari dinding uterus. #ebagian darah akan masuk ke bawah selaput
ketuban, keluar melalui +agina atau menembus masuk ke dalam kantong ketuban, atau
mengadakan ekstra+asasi di antara otot-otot miometrium. pabila ekstra+asasinya
berlangsung hebat akan terjadi Uterus Couvelaire, dimana seluruh permukaan uterus akan
tampak berak kebiruan atau berwarna ungu. *terus seperti ini akan terasa sangat tegang dan
1:
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
18/44
nyeri dan akan mengganggu kontraktilitas uterus setelah bayi dilahirkan sebagai akibatnya
akan terjadi perdarahan post partum yang hebat 5Prithard, 0??1 )ahimhadhi, 0??06
kibat kerusakan miometrium dan bekuan retroplasenter adalah pelepasan tromboplastin
yang banyak ke dalam peredaran darah ibu, sehingga berakibat pembekuan intra+askuler
dimana-mana yang akan menghabiskan sebagian besar persediaan >ibrinogen. kibatnya ibu
jatuh pada keadaan hipo>ibrinogenemia. Pada keadaan hipo>ibrinogenemia ini terjadi
gangguan pembekuan darah yang tidak hanya di uterus, tetapi juga pada alat-alat tubuh
lainnya 5)ahimhadhi, 0??06.
##7 GAMBARAN KLINIS SOLUSIO PLASENTA
(ambaran klinis dari kasus-kasus solusio plasenta diterangkan atas pengelompokannya
menurut gejala klinis 5Cunningham,0??1 )ahimhadhi, 0??0 (asong, 1==:6 J
1. #olusio plasenta ringan
#olusio plasenta ringan ini disebut juga ruptura sinus marginalis, dimana terdapat
pelepasan sebagian keil plasenta yang tidak berdarah banyak. pabila terjadi perdarahan
per+aginam, warnanya akan kehitam-hitaman dan sedikit sakit. Perut terasa agak sakit, atau
terus menerus agak tegang. 2alaupun demikian, bagian-bagian janin masih mudah diraba.
*terus yang agak tegang ini harus selalu diawasi, apakah menjadi semakin tegang karena
perdarahan yang berlangsung. #alah satu tanda yang menimbulkan keurigaan adanya solusio
plasenta ringan ini adalah perdarahan per+aginam yang berwarna kehitamhitaman
5Cunningham,0??1 )ahimhadhi, 0??0 (asong, 1==:6.
0. #olusio plasenta sedang
alam hal ini plasenta telah terlepas lebih dari seperempatnya, tetapi belum duapertiga
luas permukaan. Tanda dan gejala dapat timbul perlahan-lahan seperti solusio plasenta ringan,
tetapi bisa juga seara mendadak dengan gejala sakit perut terus menerus, yang tidak lama
kemudian disusul dengan perdarahan per+aginam. 2alaupun perdarahan per+aginam dapat
sedikit, tetapi perdarahan sebenarnya mungkin telah menapai 1??? ml. bu mungkin telah
jatuh kedalam syok, demikian pula janinnya jika masih hidup mungkin telah berada dalam
keadaan gawat. inding uterus teraba tegang terus-menerus dan nyeri tekan sehingga bagian-
bagian janin sukar untuk diraba. pabila janin masih hidup, bunyi jantung sukar didengar.
%elainan pembekuan darah dan kelainan ginjal mungkin telah terjadi, walaupun hal tersebut
lebih sering terjadi pada solusio plasenta berat 5Cunningham,0??1 )ahimhadhi, 0??0
(asong, 1==:6.
3. #olusio plasenta berat
1
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
19/44
Plasenta telah terlepas lebih dari sepertiga permukaannnya. Terjadi sangat tibatiba.
"iasanya ibu telah jatuh dalam keadaan syok, dan janinnya telah meninggal. *terusnya
sangat tegang seperti papan, dan sangat nyeri. Perdarahan per+aginam tampak tidak sesuai
dengan keadaan syok ibu, malahan perdarahan per+aginam mungkin saja belum sempat
terjadi. Pada keadaan- keadaan di atas besar kemungkinan telah terjadi kelainan pada
pembekuan darah dan kelainanDgangguan >ungsi ginjal 5Cunningham,0??1 )ahimhadhi,
0??0 (asong, 1==:6.
Perdarahan pada solusio plasenta sebenarnya lebih berbahaya daripada plasenta pre+ia
oleh karena pada kejadian tertentu perdarahan yang tampak keluar melalui +agina hampir
tidak ada atau tidak sebanding dengan perdarahan yang berlangsung internal yang sangat
banyak. Penampakan yang mengeoh inilah sebenarnya yang membuat solusio plasenta lebih
berbahaya karena dalam keadaan yang demikian seringkali perkiraan jumlah darah yang telah
keluar sukar diperhitungkan, padahal janin telah mati dan ibu berada dalam keadaan syok
5)ahimhadhi, 0??06.
(ejala dan tanda solusio plasenta sangat beragam, sehingga sulit menegakkan
diagnosisnya dengan epat. ari penelitian oleh /ard dan kawan-kawan diketahui bahwa
17B dari kasus solusio plasenta didiagnosis dengan persalinan premature idiopatik, sampai
kemudian terjadi gawat janin, perdarahan hebat, kontraksi uterus yang hebat, hipertoni uterus
yang menetap, gejala-gejala ini dapat ditemukan sebagai gejala tunggal, tapi lebih sering
berupa gejala kombinasi 5Cunningham, 0??16.
## KOMPLIKASI SOLUSIO PLASENTA
%omplikasi solusio plasenta pada ibu dan janin tergantung dari luasnya plasenta yang
terlepas, usia kehamilan dan lamanya solusio plasenta berlangsung. %omplikasi yang dapat
terjadi pada ibu J
1. #yok perdarahan
Pendarahan antepartum dan intrapartum pada solusio plasenta hampir tidak dapat diegah,
keuali dengan menyelesaikan persalinan segera. "ila persalinan telah selesai sekalipun,
penderita belum bebas dari perdarahan postpartum karena kontraksi uterus yang tidak kuat
untuk menghentikan perdarahan pada kala dan adanya kelainan pada pembekuan darah.
Pada solusio plasenta berat keadaan syok sering tidak sesuai dengan proporsi perdarahan
yang terlihat 5Cunningham,0??1 Prithard, 0??1 eering, 0??76.
Titik akhir dari hipotensi yang persisten adalah as>iksia, karena itu pengobatan segera ialah
pemulihan de>isit +olume intra+askuler seepat mungkin. ngka kematian dan kesakitan ibu
1=
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
20/44
tertinggi terjadi pada solusio plasenta berat. Meskipun kematian dapat terjadi akibat nekrosis
hipo>i>is dan gagal ginjal, tapi mayoritas kematian disebabkan syok perdarahan dan
penimbunan airan yang berlebihan. Tekanan darah tidak merupakan petunjuk banyaknya
perdarahan, karena vasospasme akibat perdarahan akan meninggikan tekanan darah.
Pemberian terapi airan bertujuan mengembalikan stabilitas hemodinamik dan mengkoreksi
keadaan koagulopathi. *ntuk tujuan ini pemberian darah segar adalah pilihan yang ideal,
karena pemberian darah segar selain dapat memberikan sel darah merah juga dilengkapi oleh
platelet dan >aktor pembekuan 5"lumen>elt, 1==:6.
0. (agal ginjal
(agal ginjal merupakan komplikasi yang sering pada solusio plasenta, pada dasarnya
disebabkan hipo+olemia oleh karena perdarahan. "iasanya terjadi nekrosis tubuli ginjal yang
mendadak, yang umumnya masih dapat ditolong dengan penanganan yang baik. Per>usi
ginjal akan terganggu karena syok dan pembekuan intra+askuler. 'liguri dan proteinuri akan
terjadi akibat nekrosis tubuli atau korteks ginjal mendadak 5Cunningham, 0??1,
)ahimhadhi, 0??06. 'leh karena itu oliguria hanya dapat diketahui dengan pengukuran
pengeluaran urin yang harus seara rutin dilakukan pada solusio plasenta berat. Penegahan
gagal ginjal meliputi penggantian darah yang hilang seukupnya, pemberantasan in>eksi, atasi
hipo+olemia, seepat mungkin menyelesaikan persalinan dan mengatasi kelainan pembekuan
darah 5Cunningham, 0??16.
3. %elainan pembekuan darah
%elainan pembekuan darah pada solusio plasenta biasanya disebabkan oleh
hipo>ibrinogenemia. ari penelitian yang dilakukan oleh 2irjohadiwardojo di )#*PCM
dilaporkan kelainan pembekuan darah terjadi pada 49B dari 134 kasus solusio plasenta yang
ditelitinya 5)ahimhadhi, 0??06.
%adar >ibrinogen plasma normal pada wanita hamil ukup bulan ialah 47? mgB, berkisar
antara 3??-:?? mgB. pabila kadar >ibrinogen plasma kurang dari 1?? mgB maka akan
terjadi gangguan pembekuan darah 5Cunningham, 0??1, )ahimhadhi, 0??0, #la+a, 0??96.
Mekanisme gangguan pembekuan darah terjadi melalui dua >ase 5#la+a, 0??9 Maryuni,
0??76J
a. &ase
Pada pembuluh darah terminal 5arteriole, kapiler, +enule6 terjadi pembekuan darah, disebut
disseminated intravasculer clotting kibatnya ialah peredaran darah kapiler 5mikrosirkulasi6
terganggu. ;adi pada >ase , turunnya kadar >ibrinogen disebabkan karena pemakaian @at
tersebut, maka >ase disebut juga coagulopathi consumptive iduga bahwa hematom
0?
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
21/44
subkhorionik mengeluarkan tromboplastin yang menyebabkan pembekuan intra+askuler
tersebut. kibat gangguan mikrosirkulasi dapat mengakibatkan syok, kerusakan jaringan
pada alat-alat yang penting karena hipoksia dan kerusakan ginjal yang dapat menyebabkan
oliguriaDanuria 5#la+a, 0??96.
b. &ase
&ase ini sebetulnya >ase regulasi reparati>, yaitu usaha badan untuk membuka kembali
peredaran darah kapiler yang tersumbat. *saha ini dilaksanakan dengan >ibrinolisis.
&ibrinolisis yang berlebihan, lebih menurunkan lagi kadar >ibrinogen sehingga terjadi
perdarahan patologis 5Maryuni, 0??76. %eurigaan akan adanya kelainan pembekuan darah
harus dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium, namun di klinik pengamatan pembekuan
darah merupakan ara pemeriksaan yang terbaik. %arena pemeriksaan laboratorium lainnya
memerlukan waktu terlalu lama, sehingga hasilnya tidak menerminkan keadaan penderita
saat itu 5Cunningham, 0??16.
4. poplei uteroplaenta 5Uterus couvelaire6
Pada solusio plasenta yang berat terjadi perdarahan dalam otot-otot rahim dan di bawah
perimetrium kadang-kadang juga dalam ligamentum latum. Perdarahan ini menyebabkan
gangguan kontraktilitas uterus dan warna uterus berubah menjadi biru yang biasa disebut
Uterus couvelaire. Tapi apakah uterus ini harus diangkat atau tidak tergantung pada
kesanggupannya menghentikan perdarahan 5#uryani, 0??46. %omplikasi yang dapat terjadi
pada janin 5#la+a, 0??9 eering, 0??7 uloy, 0??76 J
1.!etal distress dan gangguan pertumbuhanDperkembangan
0. /ipoksia dan anemia
3. %ematian
##8 DIAGNOSIS SOLUSIO PLASENTA
%eluhan dan gejala pada solusio plasenta dapat ber+ariasi ukup luas. #ebagai ontoh,
perdarahan eksternal bisa banyak sekali, meskipun pelepasan plasenta belum begitu luas
sehingga menimbulkan e>ek langsung pada janin, atau dapat juga terjadi perdarahan eksternal
tidak ada, tetapi plasenta sudah terlepas seluruhnya dan janin meninggal sebagai akibat
langsung dari keadaan ini. #olusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi mengandung
anaman bahaya yang jauh lebih besar bagi ibu, hal ini bukan saja terjadi akibat
kemungkinan koagulopati yang lebih tinggi, namun juga akibat intensitas perdarahan yang
tidak diketahui sehingga pemberian trans>usi sering tidak memadai atau terlambat 50,36.
Menurut penelitian retrospekti> yang dilakukan /urd dan kawan-kawan pada 7= kasus
01
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
22/44
solusio plasenta dilaporkan gejala dan tanda pada solusio plasenta 5Cunningham, 0??1
Prithard, 0??16 J
ari tabel diatas dapat dilihat bahwa perdarahan per+aginam merupakan gejala atau
tanda terbanyak dari kasus solusio plasenta. "erdasarkan kepada gejala-gejala dan tanda-
tanda yang terdapat pada solusio plasenta klasik umumnya tidak sulit menegakkan diagnosis,
tapi tidak demikian halnya pada bentuk solusio plasenta sedang dan ringan. #olusio plasenta
klasik mempunyai iri-iri nyeri yang hebat pada perut yang datangnya epat disertai uterus
yang tegang terus menerus seperti papan, penderita menjadi anemia dan syok, denyut jantung
janin tidak terdengar dan palpasi perut sulit meraba bagian-bagian janin.
Prosedur pemeriksaan untuk dapat menegakkan diagnosis solusio plasenta
antara lain 5)ahimhadhi, 0??0 "lumen>elt, 1==:6 J
1. namnesis
- Perasaan sakit yang tiba-tiba di perut, kadang-kadang pasien dapat melokalisir tempat mana
yang paling sakit.
- Perdarahan per+aginam yang si>atnya bisa hebat dan tiba A tiba "non#recurrent$ terdiri dari
darah segar dan bekuan-bekuan darah yang berwarna kehitaman .
- Pergerakan anak mulai hebat kemudian terasa pelan dan akhirnya berhenti 5anak tidak
bergerak lagi6.
- %epala terasa pusing, lemas, muntah, puat, mata berkunang-kunang. bu terlihat anemis
yang tidak sesuai dengan jumlah darah yang keluar per+aginam.
- %adang ibu dapat meneritakan trauma dan >aktor kausal yang lain.
0. nspeksi
- Pasien gelisah, sering mengerang karena kesakitan.- Puat, sianosis dan berkeringat dingin.
00
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
23/44
- Terlihat darah keluar per+aginam 5tidak selalu6.
3. Palpasi
- &undus uteri 5T&*6 tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
- *terus tegang dan keras seperti papan yang disebut uterus in bois "wooden uterus$ baik
waktu his maupun di luar his.
- Nyeri tekan di tempat plasenta terlepas.
- "agian-bagian janin sulit dikenali, karena perut 5uterus6 tegang.
4. uskultasi
#ulit dilakukan karena uterus tegang, bila denyut jantung terdengar biasanya di atas 14?,
kemudian turun di bawah 1?? dan akhirnya hilang bila plasenta yang terlepas lebih dari
sepertiga.
7. Pemeriksaan dalam
- #er+iks dapat telah terbuka atau masih tertutup.
- %alau sudah terbuka maka ketuban dapat teraba menonjol dan tegang, baik sewaktu his
maupun di luar his.
- pabila ketuban sudah peah dan plasenta sudah terlepas seluruhnya, plasenta ini akan
turun ke bawah dan teraba pada pemeriksaan, disebut prolapsus placenta, ini sering
meragukan dengan plasenta pre+ia.
9. Pemeriksaan umum
- Tekanan darah semula mungkin tinggi karena pasien sebelumnya menderita penyakit
+askuler, tetapi lambat laun turun dan pasien jatuh dalam keadaan syok. Nadi epat, keil
dan >ili>ormis.
:. Pemeriksaan laboratorium
- *rin J lbumin 5H6, pada pemeriksaan sedimen terdapat silinder dan leukosit.
- arah J /b menurun 5anemia6, periksa golongan darah, lakukan crossmatch test %arena
pada solusio plasenta sering terjadi kelainan pembekuan darah hipo>ibrinogenemia, maka
diperiksakan pula C'T "Clot %bservation test$ tiap l jam, tes kualitati> >ibrinogen
"fiberinde&$, dan tes kuantitati> >ibrinogen 5kadar normalnya 17? mgB6.
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
24/44
- Terlihat daerah terlepasnya plasenta
- ;anin dan kandung kemih ibu
- arah
- Tepian plasenta
##9 TERAPI SOLUSIO PLASENTA
Penanganan solusio plasenta didasarkan kepada berat atau ringannya gejala klinis, yaituJ
a. #olusio plasenta ringan
Ekspektati>, bila kehamilan kurang dari 39 minggu dan bila ada perbaikan 5perdarahan
berhenti, perut tidak sakit, uterus tidak tegang, janin hidup6 dengan tirah baring dan obser+asi
ketat, kemudian tunggu persalinan spontan 5Cunningham, 0??16. "ila ada perburukan
5perdarahan berlangsung terus, gejala solusio plasenta makin jelas, pada pemantauan dengan
*#( daerah solusio plasenta bertambah luas6, maka kehamilan harus segera diakhiri. "ila
janin hidup, lakukan seksio sesaria, bila janin mati lakukan amniotomi disusul in>us oksitosin
untuk memperepat persalinan 52/', 0??3 Moses, 0??96.
b. #olusio plasenta sedang dan berat
pabila tanda dan gejala klinis solusio plasenta jelas ditemukan, penanganan di rumah
sakit meliputi trans>usi darah, amniotomi, in>us oksitosin dan jika perlu seksio sesaria.
pabila diagnosis solusio plasenta dapat ditegakkan berarti perdarahan telah terjadi sekurang-
kurangnya 1??? ml. Maka trans>usi darah harus segera diberikan 5)ahimhadhi, 0??06.
mniotomi akan merangsang persalinan dan mengurangi tekanan intrauterin. %eluarnya
airan amnion juga dapat mengurangi perdarahan dari tempat implantasi dan mengurangi
masuknya tromboplastin ke dalam sirkulasi ibu yang mungkin akan mengakti>kan >aktor-
>aktor pembekuan dari hematom subkhorionik. Persalinan juga dapat diperepat dengan in>us
oksitosin yang memperbaiki kontraksi uterus 5Prithard, 0??16.
(agal ginjal sering merupakan komplikasi solusio plasenta. "iasanya yang terjadi adalah
nekrosis tubuli ginjal mendadak yang umumnya masih dapat tertolong dengan penanganan
yang baik. Tetapi bila telah terjadi nekrosis korteks ginjal, prognosisnya buruk sekali. Pada
tahap oliguria, keadaan umum penderita biasanya masih baik. 'leh karena itu oliguria hanya
dapat diketahui dengan pengukuran pengeluaran urin yang teliti yang harus seara rutin
dilakukan pada penderita solusio plasenta sedang dan berat, apalagi yang disertai hipertensi
menahun dan preeklamsia. Penegahan gagal ginjal meliputi penggantian darah yang hilang,
pemberantasan in>eksi yang mungkin terjadi, mengatasi hipo+olemia, menyelesaikan
persalinan seepat mungkin dan mengatasi kelainan pembekuan darah 5"lumen>elt, 1==:6.
04
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
25/44
%emungkinan kelainan pembekuan darah harus selalu diawasi dengan pengamatan
pembekuan darah. Pengobatan dengan >ibrinogen tidak bebas dari bahaya hepatitis, oleh
karena itu pengobatan dengan >ibrinogen hanya pada penderita yang sangat memerlukan, dan
bukan pengobatan rutin. engan melakukan persalinan seepatnya dan trans>usi darah dapat
menegah kelainan pembekuan darah 5"lumen>elt, 1==:6.
Persalinan diharapkan terjadi dalam 9 jam sejak berlangsungnya solusio plasenta. Tetapi
jika itu tidak memungkinkan, walaupun sudah dilakukan amniotomi dan in>use oksitosin,
maka satu-satunya ara melakukan persalinan adalah seksio sesaria. *terus Cou+elaire tidak
merupakan indikasi histerektomi. kan tetapi, jika perdarahan tidak dapat dikendalikan
setelah dilakukan seksio sesaria, tindakan histerektomi perlu dilakukan 5)ahimhadhi, 0??06.
##10 PROGNOSIS SOLUSIO PLASENTA
Prognosis ibu tergantung luasnya plasenta yang terlepas dari dinding uterus, banyaknya
perdarahan, ada atau tidak hipertensi menahun atau preeklamsia, tersembunyi tidaknya
perdarahan, dan jarak waktu terjadinya solusio plasenta sampai terjadinya persalinan. ngka
kematian ibu pada kasus solusio plasenta berat berkisar antara ?,7-7B. #ebagian besar
kematian tersebut disebabkan oleh perdarahan, gagal jantung dan gagal ginjal 5)ahimhadhi,
0??06.
/ampir 1??B janin pada kasus solusio plasenta berat mengalami kematian. Tetapi ada
literatur yang menyebutkan angka kematian pada kasus berat berkisar antara 7?-
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
26/44
BAB III
STATUS OBSTETRI
I. IDENTITAS
Nama J Ny. )*sia J 03 tahun
Pekerjaan J )T
gama J slam
#uku J #asak
lamat J Meninting, "atu layar, ombok "arat.
M)# J 9 #eptember 0?10 D 19.3? 2T
II# ANAMNESIS
K$uhan Utama !Nyeri perut hilang timbul yang menjalar ke pinggang
Ri%a(at P$n(a/it S$/arang !
Pasien rujukan dari Puskesmas Meninting dengan (1P??/? 3: A 3< minggu TD/D*
presentasi kepala, partus kala >ase akti> dengan preeklamsia berat. Pasien mengeluh
nyeri perut hilang timbul yang menjalar ke pinggang sejak pukul ??.?? 2T
5?9D?=D0?106. "loody slim 5H6 sejak pukul ?4.?? 2T 5?9D?=D0?106. )iwayat keluar
darah berwarna kehitaman pada pukul 17.?? 2T 5?9D?=D0?106. )iwayat keluar air dari
jalan lahir 5-6. Pasien mengaku masih merasakan gerakan janinnya. )iwayat sakit kepala
5-6, riwayat pandangan kabur 5-6, riwayat nyeri ulu hati 5-6.
Krngis "i P us/$smas M$ninting
07:09:01 ;14#00 )"C J 7,4= 1?9D
> /CT J 34,3 B
>2"C J 17 1?9D
> PT J 471 1?9D
> /b#g J 5-6
> Proteinuria J H 3
-I# DIAGNOSIS
(1P??/? 3: A 3< minggu TD/D* presentasi kepala, persalinan kala >ase akti> dengan preeklamsia,
solusio plasenta, dan anemia ringan.
-II# TINDAKAN
'bser+asi kesra ibu dan janin
'bser+asi kemajuan persalinan
'ksigen nasal anul 4 lpm
n>us ) H rip Mg#'44?B 9 gr 0< tpm
Ni>edipine 3 1 1? mg per oral
Pemeriksaan laboratorium J , *, /bsg, #('T, #(PT
M mengusulkan ke#PL J pro akselerasi dengan oksitosin drip
#PL adviceJ %onsul ke dokter jaga terlebih dahulu.
M mengusulkan ke dr. jaga J pro akselerasi dengan oksitosin drip%emudian dr. jaga konsul ke #PL J pro akselerasi dengan oksitosin drip#PL adviceJ a akselerasi dengan oksitosin drip
5#00 ;07:09:01
VIII. BA8I LA9IR
;enis persalinan J Partus spontan dengan akselerasi drip oksitosin
0
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
29/44
ndikasi J %ala
ahir tanggal, jam J ?9D?=D0?10, pukul 03.4? 2T
;enis kelamin J Perempuan
P() #ore J 7-:
ahir J /idup
"erat J 04?? grammnion J ;ernih
%elainan kongenital J 5-6
nus J 5H6
IX. PLASENTA
ahir J #pontan
engkap J Ya
"erat J H 3?? gram
Perdarahan J H 3??
Temuan J itemukan retro plasenta hematom dan kalsi>ikasi
X. KONDISI IB4 2 :AM POST PART4M
%eadaan umum J "aik
%esadaran J Compos mentis E4L7M9
Tekanan darah J 10?D
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
30/44
3?
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
31/44
TME #*";ECTLE '";ECTLE ##E##MENT PNNN(
07:09:01
17#40
Pasien rujukan dari Puskesmas
Meninting dengan (1P??/? 3: A 3ase akti> dengan preeklamsia
berat. Pasien mengeluh nyeri perut hilang
timbul yang menjalar ke pinggang sejak
pukul ??.?? 2T 5?9D?=D0?106. "loody
slim 5H6 pada pukul ?4.?? 2T
5?9D?=D0?106. )iwayat keluar darah
berwarna kehitaman pada pukul 17.??
2T 5?9D?=D0?106. )iwayat keluar air
dari jalan lahir 5-6. Pasien mengaku
masih merasakan gerakan janinnya.
)iwayat sakit kepala 5-6, riwayat
pandangan kabur 5-6, riwayat nyeri ulu
hati 5-6.
)iwayat M 5-6, /T 5-6, asthma 5-6.
/P/T J 19D10D0?11
/TP J 03D?=D0?10
)iwayat NC J I 4 di Puskesmas
NC terakhir J 11D?ans muskular 5-6.Etremitas J edema 5-D-6, warm aral
5HDH6.
Status O=st$tri
1 J bokong T&* J 0< m0 J puki T"; J 0937 gram
3 J kepala /is J 0D1?Q37$
4 J 4D7 ;; J 11-10-11 5139
Dmenit6
-TJ R 4 m, e>>aement 7?B, amnion
5H6, teraba kepala, S /, denom belum
jelas, tidak teraba bagian terkeil janin
dan tali pusat.
(1P??/? 3: A 3ase
akti> dengan PE",
solusio plasenta, dan
anemia ringan.
'bser+asi kesra ibu dan
janin
'bser+asi kemajuan
persalinan
'ksigen nasal anul 4 lpm
n>us ) H rip Mg#'4
4?B 9 gr 0< tpm
Ni>edipine 3 1 1? mg per
oral
Pemeriksaan laboratorium J
, *, /bsg, #('T,
#(PT
M mengusulkan ke#PL J
pro akselerasi dengan
oksitosin drip
#PL adviceJ %onsul ke dokter
jaga terlebih dahulu.
M mengusulkan ke dr. jaga J
pro akselerasi dengan oksitosin
drip%emudian dr. jaga konsul ke #PL
J pro akselerasi dengan oksitosin
drip
31
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
32/44
/asil NC terakhir J Normal
)iwayat *#( J 1 di Puskesmas Meninting
/asil *#( J ;anin TD/D*, presentasi
kepala, 3
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
33/44
teraba kepala S /, denom belum jelas,
tidak teraba bagian terkeil janin dan tali
pusat.
Protein urine J H 3
A ! (1P??/? 3: A 3< minggu TD/D*
presentasi kepala, persalinan kala >ase akti>
dengan PE".P !
Ni>edipine 7 mg sublingual
n>us ) H Mg#'4 4? B drip 0us ) H drip
Mg#'4 4?B 9 gr 0< tpm
Tingkatkan tetesan oytoin
drip menjadi 10 tpm
33
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
34/44
1#40 Pasien mengeluhkan nyeri abdomen hilang
timbul
/is J 0D1?Q37$
;; J 13-10-10 514< Dmenit6
%* J #edang%esadaran J CM E4L7M9
T J 19?D1?? mm/g
N J =0 Dmenit
)) J 0? DmenitT J 39,4 ?C
'bser+asi kesra ibu V janin
'bser+asi kemajuan persalinan
anjutkan in>us ) H drip
Mg#'4 4?B 9 gr 0< tpm
Tingkatkan tetesan oytoin
drip menjadi 19 tpm
18#00 Pasien mengeluhkan nyeri abdomen hilang
timbul
/is J 0D1?Q37$;; J 13-10-13 5170 Dmenit6
%* J #edang
%esadaran J CM E4L7M9
T J 19?D=? mm/gN J =9 Dmenit
)) J 0? Dmenit
T J 39,0 ?C
'bser+asi kesra ibu V janin
'bser+asi kemajuan persalinan
anjutkan in>us ) H drip
Mg#'4 4?B 9 gr 0< tpm
Tingkatkan tetesan oytoin
drip menjadi 0? tpm
18#40 Pasien mengeluhkan nyeri abdomen hilang
timbul
/is J 3D1?Q37$
;; J 10-10-10 5144 Dmenit6
%* J #edang%esadaran J CM E4L7M9
T J 19?D=? mm/g
N J 1?0 Dmenit
)) J 04 DmenitT J 39,4 ?C
'bser+asi kesra ibu V janin
'bser+asi kemajuan persalinan
anjutkan in>us ) H drip
Mg#'4 4?B 9 gr 0< tpm
Tingkatkan tetesan oytoin
drip menjadi 04 tpm
19#00 Pasien mengeluhkan nyeri abdomen hilang
timbul
/is J 3D1?Q37$
;; J 10-10-13 514< Dmenit6
%* J #edang%esadaran J CM E4L7M9
T J 19?D=? mm/g
N J =9 Dmenit
)) J 0? DmenitT J 37,= ?C
'bser+asi kesra ibu V janin
'bser+asi kemajuan persalinan
anjutkan in>us ) H drip
Mg#'4 4?B 9 gr 0< tpm
Tingkatkan tetesan oytoin
drip menjadi 0< tpm
34
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
35/44
19#40 Pasien mengeluhkan nyeri abdomen hilang
timbul
/is J 3D1?Q37$
;; J 10-10-10 5144 Dmenit6
%* J #edang%esadaran J CM E4L7M9
T J 17?D=? mm/g
N J 1?< Dmenit
)) J 0? DmenitT J 39 ?C
'bser+asi kesra ibu V janin
'bser+asi kemajuan persalinan
anjutkan in>us ) H drip
Mg#'4 4?B 9 gr 0< tpm
Tingkatkan tetesan oytoin
drip menjadi 30 tpm
0#00 Pasien mengeluhkan nyeri abdomen hilang
timbul
/is J 3D1?Q4?$;; J 10-13-10 514< Dmenit6
%* J #edang%esadaran J CM E4L7M9
T J 17?D=? mm/gN J 1?0 Dmenit
)) J 04 Dmenit
T J 39,7 ?C
'bser+asi kesra ibu V janin
'bser+asi kemajuan persalinan
anjutkan in>us ) H drip Mg#'4
4?B 9 gr 0< tpm
Tingkatkan tetesan oytoin
drip menjadi 39 tpm
0#40 Pasien mengeluhkan nyeri abdomen hilang
timbul
/is J 3D1?Q4?$
;; J 10-11-10 514? Dmenit6
%* J #edang%esadaran J CM E4L7M9
T J 17?D=? mm/gN J 1?< Dmenit
)) J 04 Dmenit
T J 39,3 ?C
-TJ R < m, e>>aement :7B, amnion
5-6, teraba kepala, S /, denom uuk,tidak teraba bagian terkeil janin dan
tali pusat.
(1P??/? 3: A 3ase
akti> dengan PE",
solusio plasenta, dan
anemia ringan.
'bser+asi kesra ibu V janin
'bser+asi kemajuan persalinan
anjutkan in>us ) H drip Mg#'4
4?B 9 gr 0< tpm
Maintenane tetesan oytoin
drip di 39 tpm
1#00Pasien mengeluhkan nyeri abdomen hilang
timbul
/is J 3D1?Q4?$
;; J 10-13-13 5170 Dmenit6%* J #edang
'bser+asi kesra ibu V janin
'bser+asi kemajuan persalinan
anjutkan in>us ) H drip
37
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
36/44
%esadaran J CM E4L7M9
T J 17?D=? mm/g
N J 1?0 Dmenit)) J 04 Dmenit
T J 39,7 ?C
Mg#'4 4?B 9 gr 0< tpm
Maintenane tetesan
oytoin drip di 39 tpm
1#40Pasien mengeluhkan nyeri abdomen hilang
timbul
/is J 3D1?Q4?$
;; J 10-10-13 514< Dmenit6
%* J #edang
%esadaran J CM E4L7M9T J 17?D=? mm/g
N J 1?< Dmenit)) J 04 Dmenit
T J 39,: ?C
'bser+asi kesra ibu V janin
'bser+asi kemajuan persalinan
anjutkan in>us ) H drip
Mg#'4 4?B 9 gr 0< tpm
Maintenane tetesan
oytoin drip di 39 tpm
#00Pasien mengeluhkan nyeri abdomen hilang
timbul
/is J 3D1?Q4?$;; J 10-13-13 5170 Dmenit6
%* J #edang
%esadaran J CM E4L7M9
T J 14?D=? mm/gN J =9 Dmenit
)) J 04 Dmenit
T J 39,4 ?C
'bser+asi kesra ibu V janin
'bser+asi kemajuan persalinan
anjutkan in>us ) H drip
Mg#'4 4?B 9 gr 0< tpm
Maintenane tetesan
oytoin drip di 39 tpm
#40 Pasien mengeluhkan nyeri abdomen hilang
timbul
/is J 4D1?Q4?$;; J 10-10-10 5144 Dmenit6
%* J #edang
%esadaran J CM E4L7M9
T J 14?D=? mm/g
N J 1?0 Dmenit)) J 04 Dmenit
T J 39,0 ?C
'bser+asi kesra ibu V janin
'bser+asi kemajuan persalinan
anjutkan in>us ) H drip
Mg#'4 4?B 9 gr 0< tpm Maintenane tetesan oytoin
drip di 39 tpm
39
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
37/44
4#00 Pasien mengeluhkan nyeri abdomen hilang
timbul
/is J 4D1?Q4?$
;; J 10-13-13 5170 Dmenit6
%* J #edang%esadaran J CM E4L7M9
T J 14?D=? mm/g
N J =9 Dmenit
)) J 04 DmenitT J 37,< ?C
'bser+asi kesra ibu V janin
'bser+asi kemajuan persalinan
anjutkan in>us ) H drip
Mg#'4 4?B 9 gr 0< tpm
Maintenane tetesan oytoin
drip di 39 tpm
4)40 Pasien ingin mengedan dan keluar darah dari+aginanya
/is J 4D1?Q4?$;; J 1?-11-11 510< Dmenit6
%* J #edang%esadaran J CM E4L7M9
T J 17?D=? mm/g
N J 110 Dmenit
)) J 04 DmenitT J 39,0 ?C
nspeksi J Tekanan anus, perineum
menonjol, +ul+a membuka, akti>
bleeding 5H6
-T J R lengkap, e>>aement 1??B,
amnion 5H6, teraba kepala, S /,
denom uuk, tidak teraba bagian
terkeil janin dan tali pusat.
(1P??/? 3: A 3ikasi.
Perdarahan W 0??
Cek aboratorium ulang post
partum
0#00 Pasien mengeluhkan nyeri di daerah +agina%* J #edang%esadaran J CM E4L7M9
T J 10?D
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
39/44
3=
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
40/44
BAB I-
PEMBAHASAN
Preeklampsia berat adalah timbulnya hipertensi F 19?D11? mm/g disertai
proteinuria H3 dan atau edema pada kehamilan setelah 0? minggu. Pada kasus ini pasien
dikatakan mengalami preeklampsia berat karena pasien sudah hamil lebih dari 0? minggu dan
mengalami hipertensi, yaitu tekanan darahnya sebesar 19?D1?? mm/g dan disertai
proteinuria H3. 2alaupun edema pada pasien ini tidak ada, namun terdapatnya kriteria
tekanan darah tinggi disertai proteinuria H3 sudah ukup untuk mendiagnosis pasien menjadi
preeklamsia berat.
/ipertensi terjadi sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tahanan peri>er agar
oksigenasi jaringan dapat terukupi. Proteinuria terjadi karena pada preeklampsiapermeabilitas pembuluh darah terhadap protein meningkat. Edema terjadi karena terjadi
penimbunan airan yang berlebihan dalam ruang interstitial. Pada preeklampsia dijumpai
kadar aldosteron yang rendah dan konsentrasi prolaktin yang tinggi daripada kehamilan
normal. ldosteron penting untuk mempertahankan +olume plasma dan mengatur retensi air
dan natrium. Pada preeklampsia terjadi perubahan pada ginjal yang disebabkan oleh aliran
darah kedalam ginjal menurun sehingga mengakibatkan >iltrasi glomerulus berkurang atau
mengalami penurunan. Penurunan >iltrasi glomerulus akibat spasmus arteriole ginjal
menyebabkan >iltrasi natrium melalui glomerulus menurun yang menyebabkan retensi garam
dan juga retensi air.
Tanda lain dari preeklampsia berat yang tidak dijumpai pada kasus ini adalah
'liguria, jumlah produksi urine G 7?? D 04 jam yang disertai kenaikan kadar kreatinin
darah. /al ini terjadi karena pada preeklampsia >iltrasi glomerulus dapat turun sampai
7?B dari normal sehingga menyebabkan diuresis menurun pada keadaan lanjut dapat
terjadi oliguria atau anuria.
(angguan +isus J mata berkunang-kunang karena terjadi +asospasme, edema D ablatio
retina. /al ini dapat diketahui dengan o>talmoskop.
(angguan #erebral J kepala pusing dan sakit kepala karena +asospasme D edema otak dan
adanya resistensi pembuluh darah dalam otak.
Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen karena regangan selaput
hati oleh perdarahan D edema atau sakit akibat perubahan pada lambung.
4?
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
41/44
Edema paru dan sianosis. Edema paru merupakan penyebab utama kematian pada
penderita preeklampsia dan eklampsia. %omplikasi ini terjadi sebagai akibat
dekompensasio kordis kiri.
Terapi preeklampsia berat menggunakan Mg#'4 4?B 9 gr dalam 7?? larutan )
5drip 0< tetesD menit6 dan Mg#'4 4?B 4 gr L 5bolus6 dalam kasus ini terbukti e>ekti> dalam
menegah terjadinya kejang pada penderita. Pemberian Ni>edipin 3 1? mg peroral juga
e>ekti> pada pasien ini. #etelah bayi lahir keadaan tekanan darah pasien segera turun dan
berada dalam keadaan normotensi 5tekanan darah normal6. 2alaupun tekanan darah pasien
sudah turun namun namun pemberian Mg#'4 tetap dilanjutkan hingga 04 jam post partum
untuk menegah terjadinya kejang yang dapat juga terjadi saat post partum. %eadaan terakhir
ibu dan bayi dalam keadaan sehat. "ayi segera dibawa ke NC* untuk mendapatkan
perawatan yang intensi> oleh karena a>gar skor bayi 7 A :.
*ntuk mengantisipasi preeklamsia pada kehamilan berikutnya ibu dianjurkan untuk NC
yg lebih teratur pada kehamilan berikutnya, karena dengan NC yg baik, ibu dapat
mengetahui tanda bahaya pada kehamilannya serta lebih dapat mempersiapkan mental dan
>isik ibu pada waktu persalinan. Pentingnya perkembangan NC pada saat umur kehamilan G
0? mg akan membantu menegakkan diagnosa preeklampsi dan menyingkirkan diagnosa
banding hipertensi kronik dalam kehamilan. #elain itu ibu danjurkan untuk menggunakan %"
spiral untuk meningkatkan e>ekti>itas program %" di masyarakat. Pada kasus ini ibu tidak
menyetujui pilihan %" tersebut karena alasan takut tidak bisa punya anak lagi dan lebih
memilih %" injeksi 3 bulan. /al ini sangat disayangkan karena pengetahuan tentang %"
pasa persalinan seara lengkap seharusnya sudah didapat saat dilakukan NC yang baik
oleh kader posyandu atau bidan puskesmas di tempat ibu memeriksakan diri.
Pada pasien ini juga terjadi solusio plasenta. #olusio plasenta adalah terlepasnya
sebagian atau keseluruhan plasenta dari implantasi normalnya setelah kehamilan 0? minggu
dan sebelum janin lahir. Pada pasien ini kemungkinan terjadi solusio plasenta ringan karena
ditemukan perut tidak tegang, namun ditemukan nyeri tekan, dan adanya riwayat perdarahan
per+aginam yang berwarna kehitaman pada pasien, ibu terlihat anemis, belum adanya tanda
renjatan pada pasien, dan janin masih hidup dengan kondisi baik saat di dalam rahim. #aat
plasenta lahir ditemukan hematoma retroplaenta pada plasenta janin. /ematoma ini
merupakan koagulum atau darah beku di belakang plasenta yang menjadi pertanda khas
solusio plasenta.
41
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
42/44
#olusio plasenta dimulai dengan terjadinya perdarahan ke dalam desidua basalis dan
terbentuknya hematom subkhorionik yang dapat berasal dari pembuluh darah miometrium
atau plasenta, dengan berkembangnya hematom subkhorionik terjadi penekanan dan
perluasan pelepasan plasenta dari dinding uterus. pabila perdarahan sedikit, hematom yang
keil hanya akan mendesak jaringan plasenta dan peredaran darah utero-plasenter belum
terganggu, serta gejala dan tandanya pun belum jelas. %ejadian baru diketahui setelah
plasenta lahir, yang pada pemeriksaan didapatkan ekungan pada permukaan maternalnya
dengan bekuan darah lama yang berwarna kehitaman. "iasanya perdarahan akan berlangsung
terus menerus karena otot uterus yang meregang oleh kehamilan tidak mampu berkontraksi
untuk menghentikan perdarahan. kibatnya hematom subkhorionik akan bertambah besar,
sehingga sebagian dan akhirnya seluruh plasenta akan lepas dari dinding uterus. #ebagian
darah akan masuk ke bawah selaput ketuban, keluar melalui +agina atau menembus masuk ke
dalam kantong ketuban, atau mengadakan ekstra+asasi di antara otot-otot miometrium.
#olusio plasenta ringan disebut juga ruptura sinus marginalis, dimana terdapat pelepasan
sebagian keil plasenta yang tidak berdarah banyak. pabila terjadi perdarahan per+aginam,
warnanya akan kehitam-hitaman dan sedikit sakit. Perut terasa agak sakit, atau terus menerus
agak tegang. 2alaupun demikian, bagian-bagian janin masih mudah diraba. *terus yang agak
tegang ini harus selalu diawasi, apakah menjadi semakin tegang karena perdarahan yang
berlangsung.
Penanganan solusio plasenta didasarkan kepada berat atau ringannya gejala klinis. Pada
pasien ini terjadi solusio plasenta ringan pada usia kehamilan aterm maka penanganan yang
dilakukan adalah terminasi kehamilan. Terminasi kehamilan dilakukan dengan amniotomi,
in>us oksitosin dan jika perlu seksio sesaria. mniotomi akan merangsang persalinan dan
mengurangi tekanan intrauterin. %eluarnya airan amnion juga dapat mengurangi perdarahan
dari tempat implantasi dan mengurangi masuknya tromboplastin ke dalam sirkulasi ibu yang
mungkin akan mengakti>kan >aktor->aktor pembekuan dari hematom subkhorionik. Persalinan
juga dapat diperepat dengan in>us oksitosin yang memperbaiki kontraksi uterus.
Persalinan diharapkan terjadi dalam 9 jam sejak berlangsungnya solusio plasenta. Tetapi
jika itu tidak memungkinkan, walaupun sudah dilakukan amniotomi dan in>use oksitosin,
maka satu-satunya ara melakukan persalinan adalah seksio sesaria. Pasien ini dating dengan
bukaan 4 m, solusio plasenta ringan, serta tidak ada kontraindikasi persalinan per+aginan
jadi dapat dioba terlebih dahulu persalinan per+aginam dengan melakukan akselerasi.
/asilnya pun berakhir baik dimana bayi dapat dilahirkan seara per+aginam.
40
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
43/44
RE,ERENSI
bdul "#.(ematian maternal )alam* +lmu (ebidanan, edisi . ;akartaJ Yayasan "ina
Pustaka #arwono Prawirohardjo, 0??0 00-4.
riani 2, stari M, nita /, et al.engetahuan, -ikap dan erilaku tentang (ehamilan,
ersalinan, serta (omplikasinya pada +bu .amil /onprimigravida di 0-U/ Cipto
1angunkosumo. Majalah %edokteran ndonesia +ol 77, 0??7 931-3
-
7/24/2019 118824076-Laporan-Kasus-Preeklamsia-Solusio-Plasenta-dan-Septum-Vagina.doc
44/44
Prawirohardjo #, /ani>a 2.(ebidanan dalam masa lampau, kini dan kelak. alamJ lmu
%ebidanan, edisi . ;akartaJ Yayasan "ina Pustaka #arwono Prawiroharjo, 0??0 3-01.
Prithard ;, Maonald PC, (ant N&. 4illiams %bstetrics, 0?th ed. ) /ariadi, ) Prajitno
Prabowo, #oedarto, penerjemah. 'bstetri 2illiams. Edisi 0?. #urabayaJ irlangga
*ni+ersity Press, 0??1 479-:?.
)ahimhadhi, T. 0??9. reeklampsia dan klampsia. alam lmu %ebidanan Edisi ketiga.
Yayasan "ina Pustaka #arwono Prawirohardjo. ;akarta. /al 0