118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

83
PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM HARI PERTAMA SAMPAI HARI KE EMPAT DI RSD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun oleh : TAUFIK ANDRI ATMOKO NIM. 04.03.0148 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL YOGYAKARTA 2009

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 08-Jul-2015

2.662 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN PENURUNAN

TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM

HARI PERTAMA SAMPAI HARI KE EMPAT

DI RSD PANEMBAHAN SENOPATI

BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI

Disusun oleh :

TAUFIK ANDRI ATMOKO

NIM. 04.03.0148

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2009

Page 2: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

i

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN PENURUNAN

TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM

HARI PERTAMA SAMPAI HARI KE EMPAT

DI RSD PANEMBAHAN SENOPATI

BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Keperawatan Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global

Yogyakarta

Disusun oleh :

TAUFIK ANDRI ATMOKO

NIM. 04.03.0148

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SURYA GLOBAL

YOGYAKARTA

2009

Page 3: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

ii

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN PENURUNAN

TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM

HARI PERTAMA SAMPAI HARI KE EMPAT DI

RSUD PANEMBAHAN SENOPATI

BANTUL YOGYAKARTA

Yogyakarta, Desember 2008

Telah diajukan oleh dosen Pembimbing

Pembimbing

Sinta Khrisnamurti S.Kep,Ns

Page 4: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

iii

Skripsi ini Telah Dipertahankan Dan Disahkan di Depan Dewan Penguji Jurusan

Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Global Yogyakarta

Tanggal :14 Januari 2008

Yang terdiri dari :

Ketua

Sinta Khrisnamurti, S.Kep, Ns

Anggota I Anggota II

Riza Yulina Amry, S.Kep, Ns Arita Murwani, S.Kep

Mengetahui

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Surya Global Yogyakarta

Dwi Suharyanta, ST, MM, M.Kes

NIP. 13.03.03.0806

Page 5: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

iv

MottoMottoMottoMotto

Kamu Tidak akan pernah bahagia

jika kamu terus – menerus mencari makna kebahagiaan itu kamu tidak akan pernah hidup jika kamu mencari makna hidup

(Albert Camus)

Jangan hidup dimasa silam, Jangan bermimpi tentang masa depan

Konsentrasikan pikiranmu untuk masa kini (Buddha)

Kata – kata mempunyai kekuatan baik untuk merusak maupun menyembuhkan

ketika kata – kata benar dan baik kata – kata itu dapat mengubah dunia

(Buddha)

Let us rise up and be thankfull For if we didn’t learn a lot today, At least we learned a little

And if we didn’t learn a little, At least we didn’t get sick At least we didn’t die, so let us all be thankfull

(Buddha)

Keagungan terbesar bukan tercapai karena tidak pernah gagal

namun karena selalu bangkit setiap kita jatuh (Confucius)

The Time for action now

It’s never too late to do something (Carl Sandburg Author)

Jika kita benar – benar dapat memahami masalah itu

jawaban akan muncul darinya, karena jawaban tidak pernah terlepas dari pertanyaan

(J. Krishnamurti)

Page 6: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

v

PersembahanPersembahanPersembahanPersembahan

Alhamdulillah penulis bersyukur pada ALLAH SWT yang telah memberikan taufik

serta hidayahnya, yang senantiasa mengiringi perjalanan penulis dalam menyelesaikan karya

tulis ini dengan lancar. Karya tulis ini penulis persembahkan untuk :

� Kedua orang tuaku adik-adikku kakekku tercinta atas semua ketulusan do’anya

yang selalu dipanjatkan dan yang paling berjasa dalam hidupku selalu memberikan

motivasi untuk menatap tegak masa depanku dan meraih cita dan impianku.

� Saudara-saudaraku yang berada di Gombong & Muntilan terima kasih atas bantuan,

dukungan motivasi yang telah diberikan

� Teman – teman Kost semuanya yang tidak bisa disebut satu – satu terima kasih atas

semangat dan dorongannya

� Teman – teman C Kp, terima kasih atas persahabatan yang kalian berikan selama ini.

� Sahabat-sahabatku Fitria FNH, Nopex, Ashari & Ari, Cipta Ary N & Lia, Taufik

Sutrisno & Pipit, Dian Miftahulmizan, Wawan CS, Miftahul Darusalam, Erwan

(Heales),, Erik, Ridho, Mardiwiyono, Eko, Heri Nugroho BG, Bayu, Fajar Yulianto,

Thanks atas motivasinya

� Yang terkasih Ozzy yurisa yang tidak henti-hentinya memberikan inspirasi, semangat

dan motivasi dalam menyusun skripsi ini.

� Almameterku yang selalu aku banggakan.

Page 7: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

vi

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati Puji Syukur Alhamdulillah, Penulis

panjatkatkan kehadirat Allah SWT sebagai dzat tunggal yang tiada sesembahan

melainkan Dia yang wajib disembah, atas pertolongan-Nyalah Penulis diberi

kekuatan dan kempuan dalam menyelesaikan sebuah karya yang sangat berharga

berupa skripsi dengan mengambil judul “Pengaruh Senam Nifas Terhadap

Kecepatan Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Post Partum Hari Pertama

Sampai Hari Ke Empat Di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta”.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud dengan baik

tanpa dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima

kasih yang tulus dan sedalam-dalamnya, terutama kepada :

1. Dwi Suharyanta, ST,MM,M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Surya Global Yogyakarta.

2. Sinta Khrisnamurti, S.Kep,Ns selaku dosen pembimbing dan Ketua Dewan

Penguji, yang telah banyak membantu dan membimbing selama penulisan

skripsi ini.

3. Riza Yulina Amry, S.Kep,Ns selaku Anggota I Dewan Penguji, terima kasih

atas saran – sarannya.

4. Arita Murwani, S.Kep selaku Anggota II Dewan Penguji, terima kasih atas

saran – sarannya.

5. Darmasta Maulana, S.Kep selaku dosen wali C/Kp.

6. Dr. I Wayan Sudana, M.Kes selaku Direktur Rumah Sakit Daerah

Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

7. Dr. Antonius Sulistyo selaku Ketua Diklat Rumah Sakit Daerah Panembahan

Senopati Bantul Yogyakarta.

Penulis juga menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari

kesempurnaan sehingga masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu segala

saran dan masukan yang membangun sangat Penulis harapkan sebagai perbaikan

dalam penyusunan karya tulis selanjutnya. Akhir kata Penulis hanya bisa

memohon kepada Allah SWT semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat serta

berguna bagi kita semua. Amin.

Page 8: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

vii

Yogyakarta, Januari 2009

Penulis

Page 9: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... v

KATA PENGANTAR......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

INTISARI ............................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian................................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian .................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ....................................................................................... 8

1. Involusi uteri post partum.................................................................. 8

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi involusi uteri.............................. 14

3. Senam nifas ....................................................................................... 16

B. Kerangka Konsep ................................................................................... 26

C. Hipotesis.................................................................................................. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 28

B. Populasi dan Sampel Penelitian .............................................................. 28

C. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................... 29

D. Variabel Penelitian .................................................................................. 30

E. Definisi Operasional................................................................................ 30

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 31

G. Instrument Penelitian............................................................................... 32

H. Analisa Data ............................................................................................ 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ....................................................... 34

B. Hasil Penelitian........................................................................................ 36

C. Pembahasan ............................................................................................. 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.............................................................................................. 49

B. Saran........................................................................................................ 50

Page 10: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

ix

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

x

DARTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur pasien

di bangsal Alamanda RSD Panembahan Senopati Bantul

pada bulan Agustus 2008 ................................................................... 37

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan metode persalinan

di bangsal Alamanda RSD Panembahan Senopati Bantul

pada bulan Agustus 2008 ...................................................................38

Tabel 4.3 Karakteristik berat badan responden sebelum partus

di bangsal Alamanda RSD Panembahan Senopati Bantul

pada bulan Agustus 2008 ...................................................................38

Tabel 4.4 Karakteristik berat badan responden setelah partus

di bangsal Alamanda RSD Panembahan Senopati Bantul

pada bulan Agustus 2008 ...................................................................38

Tabel 4.5 Perbedaan tinggi fundus uteri sebelum partus

pada kelompok yang melakukan senam nifas

dan tidak melakukan senam nifas

di bangsal Alamanda RSD Panembahan Senopati Bantul

pada bulan Agustus 2008 ...................................................................39

Tabel 4.6 Hasil Uji Signifikansi perbedaan tinggi fundus uteri sebelum partus

pada kelompok yang melakukan senam nifas

dan tidak melakukan senam nifas

di bangsal Alamanda RSD Panembahan Senopati Bantul

pada bulan Agustus 2008 ................................................................... 40

Tabel 4.7 Perbedaan tinggi fundus uteri pra-test

pada kelompok yang melakukan senam nifas dan tidak senam nifas

di bangsal Alamanda RSD Panembahan Senopati Bantul

pada bulan Agustus 2008 ................................................................... 41

Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi perbedaan tinggi fundus uteri pra-test

pada kelompok yang melakukan senam nifas

dan tidak melakukan senam nifas

di bangsal Alamanda RSD Panembahan Senopati Bantul

pada bulan Agustus 2008 ................................................................... 42

Tabel 4.9 Perbedaan penurunan total tinggi fundus uteri

pada kelompok yang melakukan senam nifas

dan tidak melakukan senam nifas di bangsal Alamanda

RSD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Agustus 2008..........43

Tabel 4.10 Hasil Uji Signifikansi perbedaan tinggi fundus uteri

sebelum partus pada kelompok yang melakukan senam nifas

dan tidak melakukan senam nifas di bangsal Alamanda

RSD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Agustus 2008 .......... 44

Page 12: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Skema Konsep Penelitian ................................................................ 26

Page 13: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

xii

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN PENURUNAN

TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM

HARI PERTAMA SAMPAI HARI KE EMPAT

DI RSD PANEMBAHAN SENOPATI

BANTUL YOGYAKARTA

INTISARI

TAUFIK ANDRI ATMOKO

Untuk menurunkan angka morbiditas pada masa post partum selain early

ambulasi salah satu cara untuk mempercepat involusi uteri yaitu dengan

melakukan senam nifas yang bertujuan merangsang otot-otot rahim agar berfungsi

secara optimal sehingga diharapkan tidak terjadi perdarahan post partum dan

mengembalikan rahim pada posisi semula (involusi).

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh senam

nifas terhadap kecepatan penurunan tinggi fundus uteri di RSD Panembahan

Senopati Bantul.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yaitu dengan

rancangan pra eksperimen yaitu dengan menggukan kelompok statis dilakukan di

RSD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Juli – Agustus 2008. Pada

penelitian ini teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan pengukuran

langsung pada fundus uteri pada ibu post partum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan senam nifas akan

mempercepat penurunan fundus uteri, dengan kata lain terdapat pengaruh senam

nifas terhadap kecepatan penurunan tinggi fundus uteri.

Kata Kunci : Pengaruh senam nifas, Fundus uteri, Ibu post partum.

Page 14: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kelahiran bayi merupakan suatu masa kritis bagi kesehatan ibu karena

kemungkinan timbul masalah atau penyakit yang bila tidak ditangani segera

dengan efektif dapat membahayakan kesehatan atau kematian bagi ibu

(Pusdiknakes, 2001). Oleh karena itu pemantauan dan asuhan pada ibu dalam

masa nifas sangat penting dilakukan. Masa nifas (puerperium) adalah masa

pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan

kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas bisa berbeda-beda pada setiap ibu.

Namun, cepat lambatnya darah berhenti, bukan merupakan indikasi singkat-

lamanya masa nifas itu sendiri. Masa setelah melahirkan selama 6 minggu

atau 40 hari menurut hitungan awam merupakan masa nifas yang penting

sekali untuk terus dipantau (Nino, 2007).

Setelah persalinan terjadi perubahan pada uterus, dimana fundus uteri

berada setinggi pusat. Selanjutnya terjadi proses involusi uteri setiap hari yang

tampak dari luar dengan penurunan fundus uteri, kontraksi uteri dan

pengeluaran lochea (Farrer, 2001). Kecuali bila ada infeksi endometrium,

terdapat sisa plasenta dan selaputnya, terdapat bekuan darah dan mioma uteri

maka involusi uteri tidak berjalan sebagaimana mestinya (Manuaba, 2000).

Untuk menurunkan angka morbiditas pada masa post partum selain

early ambulasi salah satu cara untuk mempercepat involusi uteri yaitu dengan

Page 15: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

2

melakukan senam nifas yang bertujuan merangsang otot-otot rahim agar

berfungsi secara optimal sehingga diharapkan tidak terjadi perdarahan post

partum dan mengembalikan rahim pada posisi semula (involusi) (Sjahrudin,

2006).

Proses pemulihan kesehatan pada masa post partum merupakan hal

yang sangat penting bagi ibu setelah melahirkan. Sebab masa kehamilan dan

persalinan telah terjadi perubahan fisik dan psikis sebagai akibat kehamilan,

dinding perut menjadi lembek dan lemas disertai adanya garis-garis putih dan

hitam (striae gravidarum) yang dari sudut keindahan tubuh akan terasa sangat

mengganggu. Karena itu mereka akan berusuha untuk mengencangkan dan

memulihkan keadaan dinding perut yang tidak indah tersebut. Umumnya yang

menjadi perhatian wanita setelah persalinan adalah bagaimana memulihkan

bentuk tubuh dan dinding perut seindah mungkin (Mochtar, 1998).

Setelah persalinan, tubuh seorang ibu baru memasuki masa

pemulihannya dan perlahan kembali kekondisi semula. Tindakan tirah baring

dan senam post partum membantu proses fisiologis ini secara perlahan. Ini

adalah salah satu manfaat bila ibu menyediakan kesempatan untuk senam post

partum. Meskipun ibu mungkin mengalami keletihan, ketidaknyamanan dan

tanggung jawab menjadi ibu, semua ini perlu dipandang secara positif supaya

senam post partum ini dapat dilakukan (Brayshaw, 2007).

Menurut Sjahrudin (2006), Dengan pemakaian stagen yang diikat

terlalu kuat akan membuat tekanan intra abdomen didalam rongga perut

terlalu tinggi, akibatnya organ-organ yang berada diperut tertekan sehingga

Page 16: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

3

rahim akan lambat turun. Untuk menghindari hal tersebut ibu dianjurkan untuk

melakukan gerakan-gerakan yang dapat mengencangkan otot-otot perut.

RSD Panembahan Senopati Bantul merupakan Rumah Sakit yang

memberikan pelayanan rawat inap kebidanan. Jumlah persalinan yang ada dari

bulan Januari sampai bulan Desember 2007 yaitu 1747 pasien, dengan

persalinan normal 1179 persalinan dan persalinan dengan tindakan 568

persalinan. Persalinan normal ditolong oleh dokter atau bidan sedangkan

persalinan tindakan ditolong oleh dokter. Pasien dirawat di bangsal maternitas

yaitu di ruang Alamanda. Hasil wawancara dengan 2 perawat pada tanggal 29

Februari 2008 di bangsal Alamanda menyatakan bahwa pasien yang dirawat

setelah post partum belum dilakukan adanya senam nifas. Dan hasil

wawancara dengan 6 pasien post partum pada tanggal 29 Februari 2008 di

bangsal Alamanda mereka mengatakan masih takut untuk melakukan banyak

gerakan karena 2 dari 6 ibu merupakan pengalaman pertama dalam menjalani

masa nifas dan untuk mengecilkan perut memakai stagen dengan

pemberitahuan dari keluarga atau orang terdekat yang diyakini bahwa dengan

pemakaian stagen bisa mengembalikan perut yang mengalami peregangan.

Berdasarkan uraian diatas peneliti merasa tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai pengaruh senam nifas terhadap proses involusi, karena

involusi luas maka dibatasi dalam penurunan fundus uteri. Sehingga topik

yang akan diteliti adalah “Pengaruh senam nifas terhadap kecepatan

penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum hari pertama sampai hari

ke empat di RSD Panembahan Senopati Bantul ”.

Page 17: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

4

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh

senam nifas terhadap kecepatan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post

partum hari pertama sampai hari ke empat?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh senam nifas terhadap kecepatan penurunan

tinggi fundus uteri di RSD Panembahan Senopati Bantul ”.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya penurunan tinggi fundus uteri (cm) pada ibu post partum

hari pertama sampai hari ke empat dengan senam nifas.

b. Diketahuinya penurunan tinggi fundus uteri (cm) pada ibu post partum

hari pertama sampai hari ke empat dengan tidak dilakukan senam

nifas.

c. Diketahuinya perbedaan fundus uteri (cm) pada ibu post partum hari

pertama sampai hari ke empat dengan senam nifas dan dengan tidak

dilakukan senam nifas.

Page 18: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

5

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Keperawatan Maternitas

Dapat memberikan sumbangan pengetahuan bagi perkembangan

dunia pendidikan ilmu keperawatan, khususnya untuk asuhan

keperawatan maternitas.

2. Bagi RS Panembahan Senopati Bantul

Memberikan masukan bagi perawat obstetrik dalam meningkatkan

pelayanan dan penanganan pada ibu masa nifas.

3. Bagi ibu post partum di wilayah Bantul

Mendapatkan pelayanan asuhan keperawatan post partum secara

alami, nyaman dan biaya ekonomis.

4. Bagi Peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengalaman yang nyata dalam

melakukan penelitian di bidang keperawatan maternitas khususnya

tentang pengaruh senam nifas terhadap kecepatan penurunan fundus uteri.

E. Keaslian Penelitian

Menurut sepengetahuan peneliti ada penelitian terdahulu yang

berhubungan dengan penelitian ini. Dari beberapa referensi yang pernah

peneliti baca antara lain :

1. Pengaruh senam nifas terhadap involusi uteri pada ibu pasca salin hari I-

VII di RSD Soetomo Surabaya yang dilakukan oleh Afni Toyibah (2000)

dengan metode quasi eksperimental. Hasil penelitian mengatakan senam

Page 19: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

6

nifas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap involusi uteri hari I-

VII pada semua ibu pasca salin. Perbedaan dengan peneliti sekarang

adalah menggunakan metode eksperimental, variabel bebasnya adalah

pemberian senam nifas dan variabel terikatnya adalah penurunan tinggi

fundus uteri, serta tempat dan waktu penelitian yang berbeda yaitu di RSD

Panembahan Senopati Bantul yang dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus

2008.

2. Evaluasi penurunan tinggi fundus uteri post partum hari I dan II dengan

injeksi syntosinon yang dilakukan oleh Romlah (2004) menggunakan jenis

penelitian quasi eksperimental dengan pendekatan observasional. Subyek

penelitian ini adalah semua ibu post partum yang di rawat di ruang nifas

Paviliun Maria Rumah Sakit RK Charitas Palembang yang memenuhi

kriteria inklusi. Metode pengumpulan data dengan pengukuran tinggi

fundus uteri menggunakan lembar obsevasi. Hasil penelitian mengatakan

tidak ada perbedaan penurunan fundus uteri antara kelompok injeksi

dengan tidak injeksi syntosinon. Perbedaan dengan peneliti sekarang

adalah menggunakan metode eksperimental, variabel bebasnya adalah

pemberian senam nifas dan variabel terikatnya adalah penurunan tinggi

fundus uteri, serta tempat dan waktu penelitian yang berbeda yaitu di RSD

Panembahan Senopati Bantul yang dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus

2008.

3. Pengaruh senam nifas terhadap proses pemulihan sistem reproduksi pada

ibu post partum di Rumah Sakit wilayah kota Malang yang dilakukan oleh

Page 20: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

7

Yuliana (2005) dengan metode quasi eksperimental. Hasil penelitian

mengatakan senam nifas berpengaruh terhadap proses pemulihan sistem

reproduksi pada ibu post partum. Perbedaan dengan peneliti sekarang

adalah menggunakan metode eksperimental, variabel bebasnya adalah

pemberian senam nifas dan variabel terikatnya adalah penurunan tinggi

fundus uteri, serta tempat dan waktu penelitian yang berbeda yaitu di RSD

Panembahan Senopati Bantul yang akan dilaksanakan pada bulan Juli-

Agustus 2008.

Page 21: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Involusi Uteri Post Partum

a. Pengertian

1) Involusi uteri adalah suatu proses dimana uterus kembali ke

kondisi sebelum hamil dengan bobot 60 gram.

2) Post partum (masa nifas) adalah masa dimulai beberapa jam setelah

lahir plasenta dan mencakup enam minggu berikutnya

(Pusdiknakes, 2003).

b. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masa post partum

1) Uterus.

Pada akhir kala tiga persalinan, fundus uteri berada setinggi

umbilicus dan berat uterus 1000 gram. Uterus kemudian

mengalami involusi dengan cepat selama 7-10 hari pertama

selanjutnya berangsur-angsur. Involusi uteri ini dari luar dapat

diamati dengan memeriksa tinggi fundus uteri. Tinggi fundus

berlangsung turun sebanyak ≥ 1 cm per hari sampai fundus uteri

tidak teraba lagi lewat abdomen yang biasanya pada hari ke 11 atau

12 dan setelah enam minggu ukurannya kembali pada ukuran tidak

hamil yaitu 8 cm dengan berat 50 gram (Farrer, 2001).

Page 22: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

9

Setelah janin dilahirkan fundus uteri kira-kira setinggi

pusat; segera setelah plasenta lahir, tinggi fundus uteri ± 2 jari di

bawah pusat. Pada hari ke-5 post partum uterus kurang lebih

setinggi 7 cm atas simfisis atau setengah simfisis pusat, sesudah 12

hari uterus tidak dapat diraba lagi diatas simfisis. Satu minggu post

partum berat uterus akan menjadi ± 500 gram, 2 minggu post

partum menjadi 300 gram, dan setelah 6 minggu post partum, berat

uterus menjadi 40 sampai 60 gram (berat uterus normal ± 30 gram)

(Wiknjosastro, 2005).

Kecepatan penurunan tinggi fundus uteri dibagi menjadi 3

kategori (Wiknjosastro, 2005) :

a) Lambat : jika penurunan kurang dari 7 cm/5 hari

b) Sedang : jika penurunan sama dengan 7 cm/5 hari

c) Cepat : jika penurunan lebih dari 7 cm/5 hari

Involusi uteri ini disebabkan oleh :

a) Kontraksi dan retraksi serabut otot uterus yang terjadi terus

menerus sehingga mengakibatkan kompresi pembuluh darah

dan anemia setempat (iskemia).

b) Otolisis-sitoplasma sel yang berlebih akan tercerna sendiri

sehingga tertinggal jaringan fibro-elastik dalam jumlah renik

dalam bukti kehamilan.

c) Atrofi-jaringan yang berproliferasi dengan adanya estrogen

dalam jumlah besar, kemudian mengalami atrofi sebagai reaksi

Page 23: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

10

terhadap penghentian produksi estrogen serta yang menyertai

pelepasan plasenta. Selain perubahan atrofik pada otot-otot

uterus, lapisannya (desidua) akan mengalami atrofi dan terlepas

dengan meninggalkan lapisan basal yang akan bergenerasi

menjadi endometrium yang baru. Luka bekas pelekatan

plasenta memerlukan 8 minggu untuk penyembuhan total.

d) Setelah partus, pengaruh menekan dari estrogen dan

progesterone terhadap hipofisis hilang (Farrer, 2001).

2) Kontraksi uterus.

Otot-otot uterus berkontraksi segera post partum.

Pembuluh-pembuluh darah yang berada diantara anyaman otot-otot

uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan perdarahan

setelah plasenta dilahirkan (Wiknjosasatro, 2005).

3) Lokia

Lokia adalah sekret yang berasal dari kavum uteri dan

vagina dalam masa nifas. Pada hari pertama dan kedua laokia lubra

atau lokia krunta, terdiri atas darah segar bercampur sisa-sisa

selaput ketuban, sel-sel desidua, sisa-sisa verniks kaseosa, lanugo,

sanguinolenta. Setelah satu minggu, lokia cair tidak berdarah lagi,

warnanya agak kuning, disebut lokia serosa. Setelah dua minggu,

lokia hanya merupakan cairan putih disebut sebagai cairan alba.

Biasanya lokia berbau agak sedikit amis, kecuali bila terdapat

Page 24: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

11

infeksi; dan akan bau busuk, umpamanya pada adanya lokiostatis

(lokia tidak lancar keluar) dan infeksi (Wiknjosastro, 2005).

4) Serviks

Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah

persalinan ostium eksterna dapat dimasuki oleh dua hingga tiga jari

tangan dan setelah tiga minggu post natal, serviks menutup karena

robekan kecil-kecil selama dilatasi, serviks tidak pernah kembali ke

keadaan sebelum hamil (nulipara) yang berupa lubang kecil seperti

mata jarum dan serviks hanya kembali pada keadaan tidak hamil

yang berupa lubang kecil yang sudah sembuh tertutup tapi

berbentuk celah (Farrer, 2001).

5) Vulva dan vagina

Vulva dan vagina mengalami penekanan dan peregangan

yang sangat besar selama melahirkan bayi, kedua organ ini tetap

baerada dalam keadaan kendur. Setelah tiga mingguan vulva dan

vagina kembali ke keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina

secara berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia

menjadi lebih menonjol (Farrer, 2001).

6) Perineum

Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur

karena sebelumnya tegang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak

maju. Post natal hari ke-5, perineum sudah mendapatkan kembali

Page 25: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

12

sebagian besar tonusnya, sekalipun tetap lebih kendur dan pada

keadaan sebelum melahirkan (nulipara) (Farrer, 2001).

7) Afterpain

Afterpain atau mules-mules sesudah partus akibat kontraksi

uterus kadang-kadang sangat menggangu selama 2-3 hari post

partum. Perasan mules ini lebih terasa bila wanita tersebut sedang

menyusui. Perasaan sakit itu pun timbul bila masih terdapat sisa-

sisa selaput ketuban, sisa-sisa plasenta, atau gumpalan darah di

dalam cavum uteri (Wiknjosastro, 2005).

8) Laktasi

Sejak kehamilan muda, sudah terdapat persiapan-persiapan

pada kelenjar-kelenjar mamma untuk menghadapi masa laktasi ini.

Perubahan yang terdapat pada kedua mamma antara lain sebagai

berikut :

a) Proliferasi jaringan, terutama kelenjar-kelenjar alveolus

mamma dan lemak.

b) Pada duktus laktiferus terdapat ciran-cairan yang kadang-

kadang dapat dikeluarkan, berwarna kuning (kolostrum).

c) Hipervaskularisasi terdapat pada permukaan maupun pada

bagian dalam mamma. Pembuluh-pembuluh vena berdilatasi

dan tampak dengan jelas. Tanda ini merupakan pula salah satu

tanda tidak pasti untuk membantu diagnosis kehamilan

(Wiknjosastro, 2005).

Page 26: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

13

9) Ligamen-ligamen

Ligamen-ligamen dan diafragma pelvis serta fasia yang

meregang sewaktu kehamilan dan partus, setelah janin lahir,

berangsur-angsur ciut kembali seperti sedia kala. Tidak jarang

ligamentum rotundum menjadi kendor yang mengakibatkan uterus

jatuh kebelakang. Tidak jarang pulawanita mengeluh

”kandungannya turun” setelah melahirkan oleh karena ligamenta,

Fasia, jaringan penunjang alat genitalia menjadi agak kendor.

Untuk memulihkan kembali jaringan-jaringan penunjang alat

genetalia tersebut, juga otot-otot dinding perut dan dasar panggul

dianjurkan untuk mlakukan latihan-latihan tertentu (Wiknjosastro,

2005).

10) Traktus urinarius

Buang air kecil sering sulit selama 24 jam pertama.

Kemungkinan terdapat spasme sfingter dan edema leher buli-buli

sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin dan

tulang pubis slama persalinan. Urine dalam jumlah besar akan

dihasilkan dalam waktu 12-36 jam sesudah melahirkan. Setelah

plasenta dilahirkan, kadar hormon estrogen yang bersifat menahan

air akan mengalami penurunan yang mencolok. Keadaan ini

menyebabkan diuresis. Ureter yang berdilatasi akan kembali

normal dalam waktu 6 minggu. Dengan adanya perubahan-

perubahan pada masa post partum tersebut untuk memulihkan

Page 27: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

14

kembali keadaan sebelum hamil sebaiknya dengan latihan-latihan

dan gymnastic pasca persalinan agar dapat mencapai tujuan yang

diharapkan didalam pelaksanaan senam nifas (Farrer, 2001).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi involusi uteri

a. Status gizi

Zat gizi adalah ikatan kimia yang dibutuhkan oleh tubuh. Zat

gizi dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari. Gizi yang dikonsumsi

lewat alat-alat pencernaan akan diserap melalui dinding usus dan

masuk kedalam peredaran darah kemudian diedarkan keseluruh tubuh.

Zat gizi sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menyediakan energi,

membentuk sel-sel baru, memelihara jaringan dan mengganti sel-sel

yang rusak. Dengan ststus gizi yang optimal, tubuh memperoleh zat

gizi yang dapat digunakan untuk menjaga kesehatan secara umum pada

tingkat setinggi mungkin (Almatsier, 2003).

Apalagi pada masa post partum yang mengalami proses

pemulihan alat-alat kandungan persiapan untuk laktasi sehingga

dibutuhkan tambahan energi. Dengan penambahan zat atau status gizi

yang optimal akan membantu proses pertumbuhan, pemeliharaan dan

mengganti sel-sel yang rusak pada genetalia interna dan eksterna

akibat proses persalinan. Dengan status gizi yang kurang akan

mengganggu proses pemulihan alat-alat kandungan dan akan

Page 28: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

15

memudahkan terjadi infeksi nifas serta menghambat involusi

(Winkjosastro, 2005).

b. Parietas

Parietas mempengaruhi proses involusi uteri. Terjadi involusi

uteri bervariasi pada ibu post partum multipara dan primipara. Pada

multipara uterus teregang penuh dua kali lipat sehingga kontraksi

uterus lebih kuat untuk menghasilkan involusi (Farrer, 2001).

c. Menyusui

Setelah melahirkan, pengaruh menekan dari estrogen dan

progesteron terhadap hipofisis hilang. Timbul pengaruh hormon

hipofisis kembali antara lain lactogenic hormon. Mammae yang sudah

disiapkan sejak kehamilan, terpengaruh dengan akibat kelenjar-

kelenjar yang berisi air susu. Pengaruh oksitosin mengakibatkan

mioepitelium kelenjar susu berkontraksi, sehingga terjadi pengeluaran

susu. Umumnya baru berlangsung hari ke 2-3 pasca persalinan

(Winkjosastro, 2005).

d. Mobilisasi (ambulasi) dini

Ambulasi dini penting dalam masa post partum. Dengan

ambulasi dini dapat mempercepat involusi alat kandungan, mengurangi

infeksi nifas, melancarkan alat gastrointestinal, alat perkemihan,

meningkatkan peredaran darah dan pengeluaran sisa metabolisme, hal

ini merupakan awal gerakan-gerakan yang ada didalam senam nifas.

Page 29: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

16

e. Usia

Menurut Cunningham et al (1995) mengatakan involusi uterus

terjadi oleh karena proses autolisis, dimana zat protein dinding rahim

dipecah, diserap dan kemudian dibuang bersama air kencing. Bila

proses ini dihubungkan dengan penurunan penyerapan protein pada

proses penuaan maka hal ini akan menghambat involusi uterus. Selain

itu juga adanya penurunan regangan otot dan peningkatan jumlah

lemak akan menjadi semakin lambat proses involusi uterus. Ibu yang

usianya lebih tua banyak dipengaruhi oleh proses penuaan. Pada proses

penuaan terjadi perubahan metabolisme yaitu terjadi peningkatan

jumlah lemak, penurunan elastis otot dan penurunan penyerapan

lemak, protein dan kerbohidrat. Dengan adanya penurunan regangan

otot akan mempengaruhi pengecilan otot rahim setelah melahirkan dan

membutuhkan waktu yang lama dibandingkan dengan ibu yang

mempunyai kekuatan otot dan regangan yang lebih baik.

3. Senam Nifas

a. Pengertian senam nifas

Senam nifas adalah salah satu aktifitas yang dianjurkan untuk

dilakukan para ibu setelah persalinan (Hammah, 2003).

b. Tujuan dari senam nifas

Menurut Huliana (2003) tujuan dilakukan senam nifas adalah :

Page 30: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

17

1) Memperbaiki elastisitas otot-otot yang telah mengalami

peregangan.

2) Meningkatkan ketenangan dan memperlancarkan sirkulasi darah.

3) Mencegah pembuluh darah yang menonjol, terutama di kaki.

4) Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki.

5) Mencegah kesulitan buang air kecil.

6) Mengembalikan rahim pada posisi semula (involusi).

7) Mempertahankan postur tubuh yang baik.

8) Mengembalikan kerampingan tubuh.

9) Membantu kelancaran pengeluaran ASI.

c. Waktu senam nifas

Pada masa nifas senam nifas dapat di lakukan 6 jam setelah melahirkan

dan untuk ibu yang melahirkan operasi, senam nifas dapat dilakukan

setelah 24 jam operasi (Huliana, 2003).

d. Program latihan senam nifas

Menurut Hammah (2003) program latihan senam nifas ada dua yaitu :

1) Pada masa nifas

Pada masa nifas bentuk latihan senam nifas dilakukan secara

bertahap dari hari I dan ditingkatkan sampai dengan ke IV

perawatan.

2) Setelah masa nifas

Program latihan berupa kelas khusus setelah masa nifas berakhir

dan dinding rahim sembuh kembali bentuk latihan berfokus untuk

Page 31: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

18

menguatkan otot perut, otot bokong, otot punggung dan otot dasar

panggul.

e. Metode senam nifas

Mobilisasi dan gerakan-gerakan sederhana dapat dimulai selagi ibu

rawat inap di Puskesmas/Rumah Sakit, supaya involusi tubuh berjalan

dengan baik dan otot-otot mendapatkan tonus, elastisitas dan fungsinya

kembali. Menurut Huliana (2003) metode senam nifas adalah sebagai

berikut :

1) Latihan hari I

a) Latihan pernafasan iga-iga

Tujuan; untuk mendapatkan oksigen yang cukup dan

memperlancar sirkulasi darah.

Sikap; pakaian di longgarkan (pada bagian dada dan pinggang),

tidur terlentang dengan satu bantal dan satu bantal kecil

dibawah lutut. Kepalkan kedua tangan, lalu letakkan pada iga-

iga sebagai perangsang.

Kegiatan; keluarkan nafas dari mulut ( tiup ), sedangkan tangan

menekan iga-iga kedalam sehingga rongga dada mengempis.

Selanjutnya, tarik nafas dari hidung dengan mulut tertutup

sehingga iga-iga mengembang serta dorong kedua tangan

kesamping luar.

Anjuran; lakukan 15 kali gerakan setiap pagi dan sore.

Page 32: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

19

b) Latihan gerak pergelangan kaki

Tujuan; untuk sirkulasi darah vena ( pembuluh darah balik )

kejantung, memperlancar sirkulasi darah dari kaki dan

menghilangkan pembengkakan di kaki.

Sikap; tidur terlentang dengan satu bantal, kedua lutut lurus.

Kegiatan; latihan 1 ( gerakan dorsi fleksi dan plantar fleksi ),

tegakkan kedua telapak kaki dengan lutut bagian belakang

menekan kasur sehingga betis dan lutut bagian belakang terasa

sakit. Tundukkan kedua telapak kaki bersama jari-jarinya.

Latihan 2 (gerakan inverse dan eversi ), hadapkan kedua

telapak kaki satu sama lain dengan lutut menghadap keatas,

lalu kembali ke posisi semula beberapa kali. Posisi telapak kaki

berhadapan lalu lakukan gerakan kaki ke bawah, bukan

kesamping dan tegakkan kembali.

Latihan 3 (gerakan sirkum duksi ), kedua telapak kaki

diturunkan kebawah, bukan samping, tegakkan kembali dan

seterusnya. Kedua telapak kaki dibuka dari atas kesamping,

turunkan hadapan kembali dan seterusnya.

Anjuran; lakukan 15 kali gerakan setiap pagi dan sore.

c) Latihan kontraksi otot perut dan otot pantat secara ringan.

Tujuan; mencegah kesulitan buang air besar dan buang air

kecil, mengurangi sakit pada jahitan dan membentuk kontraksi

rahim sehingga perdarahan cepat terhenti.

Page 33: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

20

Latihan 1 : Sikap; tidur terlentang dengan satu bantal,kedua

lutut lurus dan tangan di samping badan.

Kegiatan; angkat kepala dan dahu sehingga dagu menyentuh

dada.

Anjuran; lakukan empat kali gerakan, lalu lanjutkan dengan

latihan kedua.

Latihan 2 : Sikap; tidur terlentang dengan satu bantal, kedua

lutut lurus dan tangan di samping badan.

Kegiatan; bengkokkan lutut kiri, lalu luruskan. Selanjutnya,

bengkokkan lutut kanan,lalu luruskan lakukan bergantian.

Anjuran; lakukan empat kali gerakan untuk tiap sisi dan

lanjutkan dengan gerakan ketiga.

Latihan 3 : Sikap; tidur terlentang dengan satu bantal,kedua

kaki lurus, satu kaki ditumpangkan pada lainnya.

Kegiatan; tundukkan kepala, kerutkan pantat kedalam sehingga

lepas dari kasur atau matras, lalu kempeskan perut sehingga

punggung menekan kasur atau matras. Selanjutnya lepaskan

kembali.

Anjuran; lakukan 15 kali gerakan. Setiap tiga kali gerakan

berhenti sebentar.

2) Latihan hari II

Latihan hari II seperti hari I ditambah dengan latihan berikut ini :

a) Latihan pernafasan iga-iga

Page 34: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

21

Tujuan; untuk menghilangkan kembung di perut.

Sikap; pakaian dilonggarkan dan tidur terlentang dengan satu

bantal, letakkan kedua telapak tangan di atas perut yaitu

disekitar pusat sebagai perangsang.

Kegiatan; tarik nafas dari hidung dengan mulut tertutup

sehingga perut tertarik atau mengembang keatas mendorong

kedua tangan. Keluarkan nafas kuat-kuat sebanyak mungkin

dari mulut ( dengan meniupkan ke udara ) sambil menekan

perut sehingga perut mengempis.

Anjuran; lakukan 5-6 kali dalam sekali latihan.

b) Latihan otot perut

Tujuan; mencegah perut gantung.

Sikap; tidur terlentang denagan satu bantal, kedua kututb di

bengkokkan setengah tinggi dan telapak kaki rata pada kasur

atau matras.

Kegiatan; angkat kepala dan bahu perlahan-lahan sehinnga

dagu menempel di dada, lalu turunkan kembali dengan lambat.

Atau dilakukan dengan meletakkan tangan pada bahu sehingga

sekaligus melatih tangan.

Anjuran; lakukan lima kali gerakan pada pagi dan sore hari.

c) Latihan kaki

Latihan ini tidak diperbolehkan bagi ibu yang menderita

symphisiolysis yaitu peregangan tulang rawan.

Page 35: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

22

Tujuan; untuk mengencangkan otot-otot dasar pinggul.

Sikap; tidur terlentang dengan satu bantal lutut dibengkokkan

setengah tinggi, lurus dan dirapatkan tangan terentang

disamping dengan bahu lurus.

Kegiatan; putar pinggang dan ayunkan kedua lutut bersama-

sama kaki sehingga menyentuh lantai, sementara panggul

kanan tetap mengarah ke depan selanjutnya kembali ke posisi

semula. Ulangi gerakan tersebut dengan berganti arah.

Anjuran; lakukan lima kali gerakan ke kiri dan ke kanan setiap

pagi dan sore hari.

d) Latihan otot dada

Tujuan; untuk memperlancar sirkulasi darah payudara,

memperlancar pengeluaran ASI dan untuk mempertahankan

bentuk payudara.

Latihan 1 : Sikap; duduk tengah atau berdiri, kedua tangan

saling berpegangan pada lengan bawah dekat siku, angkat siku

sejajar dengan bahu.

Kegiatan; pegangan tangan erat-erat dan dorong jauh-jauh

secara bersamaan kearah siku tanpa menggeser telapak tangan

sampai otot dada terasa tertatih, lalu lepaskan.

Anjuran; lakukan gerakan ini 45 kali setiap 15 kali gerakan

berhenti sebentar, latihan ini dilakukan setiap pagi dan sore.

Page 36: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

23

Latihan 2 : Sikap; berdiri dengan kedua tangan di belakang

punggung.

Kegiatan; angkat tangan hingga sejajar dengan kepala.

Anjuran; lakukan gerakan ini 45 kali dan berhenti sebentar

setiap 15 kali gerakan.

e) Latihan untuk mengembalikan rahim ke bentuk dan tempat

semula

Tujuan; mempercepat kembalinya rahim ke posisi semula dan

mengurangi rasa mulas.

Sikap; tidur tengkurap dengan dua bantal manyangga perut dan

satu bantal menyangga punggung kaki. Kepala menoleh ke

samping kiri/kanan. Tangan di samping badan dengan siku

sedikit dibengkokkan.

Anjuran; lakukan satu kali setiap hari sampai tertidur.

f) Latihan sikap baik secara ringan

Tujuan; mencegah badan menjadi bungkuk.

Latihan 1 : Sikap; tidur terlentang tanpa bantal dan tangan

disamping badan.

Kegiatan; kerutkan pantat, kempeskan perut sehingga bahu

menekan kasur, ulurkan leher dan lepaskan.

Anjuran; lakukan lima kali gerakan setiap pagi dan sore.

Latihan 2 : Sikap; posisi nduduk atau berdiri. Kedua tangan

diletakkan di atas sendi bahu.

Page 37: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

24

Kegiatan; putar sendi bahu ke arah depan, ke atas, ke belakang,

ke bawah , ke depan dan seterusnya ( pada arah puteran ke

belakangtulang belikat atau bahu mendekat satu sama lain ).

Anjuran; lakukan 15 kali gerakan dan berhentin sebentar setiap

kali selesai menyusui bayi karena setiap waktu menyusui yang

membungkuk dan buah dada yang berat karena berisi ASI.

4. Latihan hari III

Latihan hari III merupakan latihan hari I dan II ditambah dengan

sikap baik dalam mengangkat dan menggendong bayi.

Tujuan; mencegah sakit pinggang, punggung, bahu ,leher dan

lipatan paha.

Sikap; berdiri dengan sedikit kaki di renggangkan.

Kegiatan; langkahkan kaki ke kanan dan ke depan, kempiskan

perut, bengkokkan lutut, lalu jongkok sampai tumit. Tundukkan

kepala dan ambil bayi dengan bahu tetap tegak selanjutnya kembali

berdiri tegak dan baru lepaskan kerutan.

Anjuran; lakukan hal yang sama untuk sikap baik dalam posisi

berjalan menggendong bayi.

Lakukan latihan-latihan diatas secara teratur sehingga tercapai hasil

yang baik.

5. latihan hari IV

Latihan hari IV merupakan lanjutan dari latihan hari sebelumnya.

Tujuan; memperbaiki regangan otot abdomen/perut setelah hamil.

Page 38: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

25

Sikap; tidur terlentang tanpa bantal. Sikap tubuh bagian atas

terbentang dan kaki di tekuk ± 45 derajat, kemudian salah satu

tangan memegang perut.

Kegiatan; angkat tubuh ibu ± 45 derajat dan tahan hingga hitungan

ke-3 atau ke-5.

Anjuran; lakukan gerakan tersebut sebanyak 5-15 kali gerakan

setiap pagi dan sore hari.

Page 39: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

26

Perubahan masa post

partum :

1. Kontraksi uterus

2. Lokia

3. Serviks

4. Vulva dan

vagina

5. Perineum

6. After pain

7. Laktasi

8. Ligamen-liganen

9. Traktus urinarius

10. Uterus

B. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

Senam Nifas

Faktor yang

mempengaruhi

involusi uteri :

1. Status gizi

2. Parietas

3. Menyusui

4. Mobilisasi

5. Usia

Tidak Senam Nifas

Tinggi Fundus Uteri :

Hari Pertama

Hari Kedua

Hari Ketiga

Hari Keempat

Ibu Post Partum

Page 40: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

27

C. Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh pemberian senam nifas terhadap kecepatan

penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di RSD Panembahan

Senopati Bantul.

Ha : Ada pengaruh Pemberian senam nifas terhadap kecepatan penurunan

tinggi fundus uteri pada ibu post partum di RSD Panembahan Senopati Bantul.

Page 41: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yaitu dengan

rancangan pra eksperimen (pre eksperiment design) yaitu dengan

menggunakan Perbandingan Kelompok Statis (Static Group Comparison).

Kelompok eksperimen menerima perlakuan (X) yang diikuti dengan

pengukuran kedua atau observasi (02). Hasil observasi ini kemudian dikontrol

atau dibandingkan dengan hasil observasi pada kelompok kontrol, yang tidak

menerima program atau intervensi (Notoatmodjo, 2005). Rancangan ini dapat

diilustrasikan sebagai berikut :

Perlakuan Postes

Kelompok Eksperimen

Kelompok Kontrol

Keterangan :

X : Perlakuan

02 : Pengukuran Kedua (observasi)

X 02

02

Page 42: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

29

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu post partum yang dirawat

di RSD Panembahan Senopati Bantul dengan persalinan pervaginam, ibu

post partum primipara dan multipara hari pertama sampai hari keempat

pada tanggal 22 Juli - 22 Agustus 2008 yaitu berjumlah 105 .

2. Sampel

Pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan teknik

purposive sampling,yaitu pengambilan sampel didasarkan pada

pertimbangan pribadi peneliti sendiri dengan mengidentifikasi semua

karakteristik populasinya (Notoatmodjo, 2005). Sampel yang telah

ditetapkan oleh peneliti yaitu ibu post partum yang dirawat di RSD

Panembahan Senopati Bantul dan diteruskan kunjungan rumah (bila

perlu). Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok yang

melakukan senam nifas dan tidak melakukan senam nifas. Dengan kriteria

sebagai berikut :

a. Insklusi :

1) Persalinan pervaginam.

2) Ibu post partum primipara dan multipara.

3) Ibu post partum hari pertama sampai hari keempat.

4) Ibu post partum yang mempunyai rentang tekanan darah sistolik

110-139 mmHg dan diastolik 70-89 mmHg.

5) Ibu post partum yang bersedia menjadi responden.

Page 43: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

30

b. Eksklusi :

1) Persalinan dengan Seksio Sesarea.

2) Ibu post partum lebih dari hari keempat.

3) Ibu post partum dengan infeksi dan perdarahan.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini bertempat di RSD Panembahan Senopati Bantul dan

dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2008.

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebasnya senam nifas dan

variabel terikatnya yaitu penurunan tinggi fundus uteri.

E. Definisi Operasional

1. Senam nifas adalah salah satu aktivitas yang dianjurkan untuk dilakukan

para ibu setelah persalinan yang bertujuan untuk mengencangkan otot-otot

yang longgar karena kehamilan. Metode senam nifas sebagai berikut :

a. Latihan hari I

1) Latihan pernafasan iga-iga

2) Latihan gerak pergelangan kaki

3) Latihan kontraksi otot perut dan otot pantat secara ringan

b. Latihan hari II

1) Latihan pernafasan iga-iga

Page 44: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

31

2) Latihan otot perut

3) Latihan kaki

4) Latihan otot dada

5) Latihan untuk mengembalikan rahim ke bentuk dan tempat semula

6) Latihan sikap baik secara ringan

c. Latihan hari III

Latihan hari III merupakan latihan hari satu I dan II ditambah

dengan sikap baik dalam mengangkat dan menggendong bayi.

d. Latihan hari IV

Latihan hari IV merupakan lanjutan dari latihan hari sebelimnya.

2. Penurunan fundus uteri post partum adalah penurunan fundus uteri setelah

terjadi kelahiran 2 jam pasca salin, hari I ; 24 jam setelah pengukuran dari

hari 0 dan hari II ; 24 jam setelah pengukuran hari I, dst. Ukuran tinggi

fundus uteri yaitu :

a. Setinggi pusat setelah janin dilahirkan

b. Setinggi 2 jari bawah pusat segera setelah plasenta lahir

c. Setinggi 7 cm atas simfisis ossis pubis atau setengah simfisis_ pusat

pada hari ke-5

d. Tidak dapat diraba diatas simfisis ossis pubis setelah 12 hari

3. Ibu post partum adalah wanita pasca persalinan atau kondisi ibu setelah

melahirkan anak dengan cara melalui pervaginam (melalui jalan lahir) baik

itu persalinan normal maupun persalinan pervaginam dengan penyulit

(tungsang, distosia bahu,ekstraksi cunam, vakum), baik pada ibu post

Page 45: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

32

partum primipara maupun multipara. Wanita pasca persalinan harus cukup

istirahat kurang lebih selama 6 jam pasca salin. Setelah 8 jam, ibu boleh

miring ke kiri atau ke kanan untuk mencegah trombosis.

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini di awali dengan pencarian masalah di RSD Panembahan

Senopati Bantul pada tanggal 29 Februari 2008. Kemudian dilanjutkan

dengan pencarian data yang mendukung atau melatarbelakangi adanya

masalah yang muncul yaitu belum dilakukannya program senam nifas pada

semua ibu post partum yang dirawat di bangsal Alamanda. Setelah itu peneliti

membuat proposal penelitian yang digunakan untuk sebagai acuan pada saat

penelitian. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dengan cara observasi

dan pengukuran langsung pada fundus uteri pada ibu post partum.

Pengambilan data ini dikerjakan secara tim yang bersedia membantu dalam

penelitian ini, maka diperlukan komunikasi yang baik antara pengukuran

tinggi fundus uteri sebelum ibu bersalin. Pengukuran tinggi fundus uteri pada

ibu post partum yang melakukan senam nifas dan tidak melakukan senam

nifas dengan menggunakan alat metlin yang sebelumnya ibu dianjurkan untuk

mengosongkan kandung kemihnya, sebagai patokan pengukuran simpisis ke

tinggi fundus uteri. Hasil pengukuran ditulis dilembar observasi.

Page 46: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

33

G. Instrumen Penelitian

Alat yang dipakai oleh peneliti dan tim dalam penelitian ini adalah lembar

observasi dan metlin untuk melakukan pengukuran tinggi fundus uteri pada

ibu post partum.

H. Analisa Data

Analisis secara pendekatan deskriptif menggunakan uji statistik t-tes

dilakukan untuk mengetahui adakah perbedaan penurunan tinggi fundus uteri

antara kelompok yang melakukan senam nifas dan tidak senam nifas dengan

perbedaan dianggap bermakna kalau p ≤ 0,05

Rumus :

+

−=

21

21

11

nns

xxt

Dimana nilai s diperoleh dari rumus :

( ) ( )[ ] ( )2/11 21

2

21

2

11 −+−+−= nnsnsns

Page 47: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

RSD Panembahan Senopati terletak pada wilayah Bantul tepatnya di Jl.

DR. Wahidin Sudirohusodo No. 14 telp : (0274) 367381, 367387 fax (0274)

367506. RSD Panembahan Senopati merupakan rumah sakit milik pemerintah

kabupaten Bantul yang berdiri sejak tahun 1953 dan pada tanggal 1 April 1982

diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI sebagai RSUD status kelas D

kemudian pada tahun 1993 berubah menjadi type C dan pada tahun 1998 pada

bulan November lulus akreditasi untuk 5 Pokja, pada tanggal 1-1-2003

menjadi RS Swadana, kemudian tanggal 29-3-2003 berubah nama menjadi

RSD. Panembahan Senopati yang memiliki motto : “Kepuasan anda adalah

kebahagian kami”.

RSD. Panembahan senopati memiliki Visi : Mewujudkan rumah sakit

yang unggul dan berkualitas dan memiliki misi:

1. Memberikan pelayanan yang berkualitas, terjangkau dan paripurna dalam

upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2. Meningkatakan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan karyawan .

3. Memberikan pelayanan unggulan yang ditunjang dengan peralatan canggih

4. Memberikan pelayannan kesehatan bekerja sama dengan lembaga lain.

5. Melaksanankan SIM RS sesuai dengan prosedur dan standar

6. Menyediakan pelayanan pendidikan dan penelitian interen dan eksteren.

Page 48: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

35

7. Menyediakan pelayanan dan untuk kebutuhan lain untuk kepuasan

pelanggan RSD. Panembahan Senopati memiliki beberapa jenis pelayanan

antara lain:

a. Rawat Jalan :

1) Penyakit dalam

2) Penyakit anak

3) Penyakit bedah

4) Kebidanan dan kandungan

5) Kulit dan kelamin

6) Penyakit mata

7) Penyakit T.H.T

8) Penyakit syaraf

9) Penyakit jiwa

10) Poli tumbuh kembang

b. Rawat Inap :

1) RR. Melati

2) RR. Alamanda

3) RR. Anggrek

4) RR. Bougenvile

5) RR. Pav. Nusa Indah

6) RR Pav. Wijaya Kusuma

7) RR Teratai / perinatal

8) RR. Asoka / ICU

Page 49: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

36

9) RR. Flamboyan

c. Unit instalasi pendukung :

1) Instalasi bedah sentral

2) I.C.U

3) Instalasi Gawat Darurat

4) Instalasi farmasi

5) Instalasi radiology

6) Instalasi patologi klinik/laboratorium

7) Instalasi gizi

8) IPSRS-IPAL

9) Instalasi rehabilitasi Medik

10) Instalasi Elektromedik

11) Hemodialisa

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSD Panembahan Senopati Bantul yang

dilaksanakan pada tanggal 22 Juli sampai dengan 22 Agustus 2008. Data yang

diambil adalah data primer yang didapat pada saat penelitian. Untuk

pemantauan tinggi fundus uteri baik yang melakukan senam nifas dan tidak

melakukan senam nifas dilakukan selama ibu post partum tersebut dirawat di

RSD Panembahan Senopati Bantul dan untuk selanjutnya dilakukan

kunjungan rumah. Setelah dilakukan penelitian dan data terkumpul, maka

data-data tersebut ditabulasi kedalam tabel-tabel.

Page 50: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

37

1. Karakteristik Responden

Subyek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 40 orang

responden, yang terdiri dari kelompok yang melakukan senam nifas 20

responden dan yang tidak melakukan senam nifas 20 responden.

Tabel 4.1

Karakteristik responden berdasarkan umur pasien di bangsal Alamanda RSD

Panembahan Senopati Bantul pada bulan Agustus 2008

No Kriteria umur Jumlah Persentase ( % )

1 17-20 6 15

2 21-30 19 47,5

3 31-40 13 32,5

4 41-50 2 5

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer bulan Agustus 2008

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa dari 40 responden

paling banyak berumur antara 21-30 tahun yaitu 19 (47,5%) responden

Tabel 4.2

Karakteristik responden berdasarkan metode persalinan di bangsal Alamanda

RSD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Agustus 2008

No Jenis partus Jumlah Persentase ( % )

1 Normal 7 17,5

2 Induksi 6 15

3 Spontan 21 52.5

4 Vakum 2 5

5 Forcep 4 10

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer bulan Agustus 2008

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa dari 40 responden

paling banyak menggunakan metode persalinan spontan yaitu 21 (52,5%)

responden.

Page 51: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

38

Tabel 4.3

Karakteristik berat badan responden sebelum partus di bangsal Alamanda RSD

Panembahan Senopati Bantul pada bulan Agustus 2008

No Berat badan ( kg ) Jumlah Persentase ( % )

1 40-50 1 2,5

2 51-60 20 50

3 61-70 12 30

4 71-80 7 17,5

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer bulan Agustus 2008

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa dari 40 responden

paling banyak BB responden sebelum partus antara 51-60 kg yaitu

berjumlah 20 (50 %) responden.

Tabel 4.4

Karakteristik berat badan responden setelah partus di bangsal Alamanda RSD

Panembahan Senopati Bantul pada bulan Agustus 2008

No Berat badan ( kg ) Jumlah Persentase (%)

1 40-50 8 20

2 51-60 19 47,5

3 61-70 13 32,5

4 71-80 0 0

Jumlah 40 100

Sumber : Data Primer bulan Agustus 2008

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa dari 40 responden

paling banyak BB responden setelah partus antara 51-60 kg yaitu

berjumlah 19 (47,5 %) responden.

2. Hasil Pemantauan Tinggi Fundus Uteri Sebelum Partus

Setelah mendapatkan data mengenai identitas ibu langkah selanjutnya

yaitu peneliti melakukan pengukuran tinggi fundus uteri ibu sebelum

partus.

Page 52: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

39

Tabel 4.5

Perbedaan tinggi fundus uteri sebelum partus pada kelompok yang melakukan

senam nifas dan tidak melakukan senam nifas di bangsal Alamanda RSD

Panembahan Senopati Bantul pada bulan Agustus 2008

No. TFU sebelum partus ( cm )

pada kelompok senam nifas

TFU sebelum partus ( cm ) pada

kelompok tidak senam nifas

1. 34 31

2. 31 28

3. 31 28

4. 30 34

5. 29 31

6. 30 34

7. 33 34

8. 31 31

9. 28 33

10. 30 31

11. 34 29

12. 32 31

13. 32 30

14. 30 33

15. 28 32

16. 31 32

17. 33 31

18. 31 28

19. 29 31

20. 31 30

Rerata 30.900 31.100

SD 1.744 1.916

Sumber : Data Primer bulan Agustus 2008

Berdasarkan data tersebut didapatkan rata-rata tinggi fundus uteri

sebelum partus baik pada kelompok yang melakukan senam nifas dan

yang tidak melakukan senam nifas, ternyata mempunyai rata-rata yang

hampir sama (30,90 cm dan 31,10 cm) dengan standar deviasi lebih tinggi

pada kelompok yang tidak melakukan senam nifas (1,916).

Page 53: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

40

Tabel 4.6.

Hasil Uji Signifikansi perbedaan tinggi fundus uteri sebelum partus

pada kelompok yang melakukan senam nifas

dan tidak melakukan senam nifas di bangsal Alamanda RSD Panembahan

Senopati Bantul pada bulan Agustus 2008

F Sig. F t Sig. t TFU_Sebelum

0.089 0,767

Equal Variances

Assumed

0,345 0,732

Equal Variances

Assumed

0,345 0,732

Sumber : Data Primer bulan Agustus 2008

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan tidak ada perbedaan varian

antara TFU sebelum partus pada kelompok yang melakukan senam nifas

dan tidak melakukan senam nifas sebagaimana ditunjukkan pada bagian

Lavene’s Test for Equity of Variance dengan nilai sig. F sebesar 0,767 atau

di atas 0,05. Hal ini berarti TFU tidak memiliki perbedaan varian dan

untuk menganalisisnya digunakan nilai sig. pada bagian equal variances

assumed. Nilai t hitung sebesar 0,345 dengan sig. t sebesar 0,732 yang

berarti tidak ada beda nyata diantara kelompok yang melakukan senam

nifas dan yang tidak melakukan senam nifas.

3. Hasil Pemantauan Tinggi Fundus Uteri Pra-test

Pengukuran tinggi fundus uteri yang pertama dilakukan setelah

terjadi kelahiran yaitu 2 jam pasca persalinan termasuk hari ke-0,

selanjutnya 24 jam dari pengukuran tinggi fundus uteri yang pertama

adalah sebagai patokan pra-test untuk pemantauan responden baik diberi

perlakuan maupun tidak diberi perlakuan.

Page 54: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

41

Tabel 4.7.

Perbedaan tinggi fundus uteri pra-test pada kelompok yang melakukan

senam nifas dan tidak senam nifas di bangsal Alamanda RSD Panembahan

Senopati Bantul pada bulan Agustus 2008

No. TFU pra-test ( cm ) pada

kelompok senam nifas

TFU pra-test ( cm ) pada

kelompok tidak senam nifas

1. 12 12,5

2. 12,5 12

3. 11 11

4. 11 11

5. 15,5 12

6. 12 12

7. 12,5 12,5

8. 11 11

9. 11 11

10. 12 12

11. 11,75 11,7

12. 12 11

13. 12,5 12

14. 11 12,5

15. 11 12

16. 12 11

17. 11 11

18. 12,75 11

19. 11,5 12

20. 12 12,5

Rerata 11.900 11.685

SD 1.043 0.611

Sumber : Data Primer bulan Agustus 2008

Perbedaan tinggi fundus uteri pra-test pada kelompok yang

melakukan senam nifas dan yang tidak melakukan senam nifas, didapatkan

rata-rata yang hampir sama yaitu 11,900 cm dan 11,685 cm, dengan

standar deviasi lebih tinggi pada kelompok yang melakukan senam nifas

(1,043).

Page 55: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

42

Tabel 4.8

Hasil Uji Signifikansi perbedaan tinggi fundus uteri pra-test pada kelompok

yang melakukan senam nifas dan tidak melakukan senam nifas di bangsal

Alamanda RSD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Agustus 2008

F Sig. F t Sig. t TFU_Pratest

0.576 0,453

Equal Variances

Assumed

-0,795 0,431

Equal Variances

Assumed

-0,795 0,433

Sumber : Data Primer bulan Agustus 2008

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan tidak ada perbedaan varian

antara fundus uteri pra-test pada kelompok yang melakukan senam nifas

dan tidak melakukan senam nifas sebagaimana ditunjukkan pada bagian

Lavene’s Test for Equity of Variance dengan nilai sig. F sebesar 0,576 atau

di atas 0,05. Hal ini berarti fundus uteri pra-test tidak memiliki perbedaan

varian dan untuk menganalisisnya digunakan nilai sig. pada bagian equal

variances assumed. Nilai t hitung sebesar -0,795 dengan sig. t sebesar

0,431 yang berarti tidak ada beda nyata diantara kelompok yang

melakukan senam nifas dan yang tidak melakukan senam nifas.

4. Hasil Pemantauan Tinggi Fundus Uteri Pada Hari Ke-4

Pemantauan tinggi fundus uteri dengan menggunakan lembar

observasi dilakukan setelah 4 hari baik pada kelompok yang melakukan

senam nifas dan tidak melakukan senam nifas. Hasil yang didapatkan yaitu

tinggi fundus uteri pra-test dikurangi penurunan total selama 4 hari.

Page 56: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

43

Tabel 4.9

Perbedaan penurunan total tinggi fundus uteri pada kelompok yang melakukan

senam nifas dan tidak melakukan senam nifas di bangsal Alamanda RSD

Panembahan Senopati Bantul pada bulan Agustus 2008

No. Penurunan total TFU ( cm )

pada kelompok senam nifas

Penurunan total TFU ( cm ) pada

kelompok tidak senam nifas

1. 8 6

2. 7 6

3. 7 6,5

4. 7 7,5

5. 8 6

6. 7,5 6,5

7. 8 7

8. 7 6,5

9. 7 7

10. 7 6

11. 7,35 6,5

12. 8 6,5

13. 7,65 6

14. 7 6

15. 7 7

16. 8 6

17. 7 5,5

18. 6 6

19. 7,5 7

20. 7,7 7,5

Rerata 7.335 6.450

SD 0.537 0.559

Sumber : Data Primer bulan Agustus 2008

Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat diketahui penurunan tinggi

fundus uteri pada kelompok yang melakukan senam nifas dan yang tidak

melakukan senam nifas, didapatkan rata-rata 7,335 cm dan 6,450 cm,

dengan standar deviasi lebih rendah pada kelompok yang melakukan

senam nifas (0,537).

Page 57: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

44

Tabel 4.10

Hasil Uji Signifikansi perbedaan penurunan total tinggi fundus uteri pada

kelompok yang melakukan senam nifas dan tidak melakukan senam nifas di

bangsal Alamanda RSD Panembahan Senopati Bantul pada bulan Agustus 2008

F Sig. F t Sig. t TRN_TFU

0.046 0,832

Equal Variances Assumed -5,146 0,000

Equal Variances Assumed -5,146 0,000

Sumber : Data Primer bulan Agustus 2008

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan tidak ada perbedaan varian

antara penurunan tinggi fundus uteri pada kelompok yang melakukan

senam nifas dan tidak melakukan senam nifas sebagaimana ditunjukkan

pada bagian Lavene’s Test for Equity of Variance dengan nilai sig. F

sebesar 0,832 atau di atas 0,05. Hal ini berarti penurunan fundus uteri tidak

memiliki perbedaan varian dan untuk menganalisisnya digunakan nilai sig.

pada bagian equal variances assumed. Nilai t hitung sebesar -5,146

dengan sig. t sebesar 0,000 yang berarti ada beda nyata diantara kedua

kelompok tersebut (senam dan tidak senam), sehingga menolak Ho dan

menerima Ha atau terdapat hubungan pemberian senam nifas terhadap

kecepatan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum.

C. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

Umur responden pada kelompok yang melakukan senam nifas dan

tidak senam nifas berkisar antara 17-47 tahun, hal ini menunjukkan

kelompok umur yang relatif aman untuk melahirkan. Menurut Manuaba

Page 58: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

45

(1998) kehamilan dan persalinan pada ibu dengan umur kesehatan

reproduksi yang optimal.

Rata-rata kenaikan berat badan dari 40 responden yang dilihat dari

berat badan ibu sebelum partus sekitar 12-14 kg. Menurut Mochtar (1998),

kenaikan berat badan wanita hamil normal akan naik sekitar 6,5-16,5 kg.

Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan berat badan dari 40 responden

dikatakan normal, pemantauan kenaikan berat badan ini bertujuan untuk

memantau apabila ditemukan kasus pada keracunan hamil ( pre-eklamsia

dan eklamsia) sehingga proses persalinan diharapkan tidak terjadi

kelainan.

Berat badan bayi baru lahir dari 40 responden rata-rata berkisar

antara 1700-3300 gram, menurut Mochtar (1998) berat badan bayi normal

2500-3500 gram. Semakin besar berat badan bayi dalam kandungan maka

semakin tinggi fundus uteri.

2. Pemantauan Tinggi Fundus Uteri

Data yang diperoleh dalam penelitian ini termasuk kedalam data

non parametik, untuk dapat diolah menjadi parametik maka dipakai uji t-

test berpasangan dengan memakai persentase.

Pada tabel 4.5, berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan

perbedaan tinggi fundus uteri sebelum partus pada kelompok yang

melakukan senam nifas dan tidak senam nifas didapatkan rata-rata yang

hampir sama yaitu 30,90 cm dan 31,10 cm dengan standar deviasi lebih

tinggi pada kelompok yang tidak senam nifas (1,916) dan nilai p>0,05 hal

Page 59: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

46

ini menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna. Untuk dapat

mempermudah penghitungan selanjutnya pada tinggi fundus uteri sebelum

partus dibuat rata-rata 100 %. Menurut Manuaba (1998), setelah proses

persalinan terjadi proses yang disebut involusi uteri (kembalinya rahim ke

ukuran semula). Keadaan dan pernyataan tersebut salah satu cara untuk

mempercepat proses involusi uteri adalah dengan melakukan senam nifas.

Tujuan dilakukan pengukuran tinggi fundus uteri sebelum partus

menurut Mac Donald untuk mengetahui tuanya kehamilan dalam bulan

dengan cara jarak tinggi fundus-uteri dalam cm dibagi 3,5 sehingga dapat

diketahui apakah tinggi fundus uteri sebelum partus termasuk normal.

Pada tabel 4.7, berdasarkan data yang diperoleh perbedaan tinggi

fundus uteri sebelum pra-test pada kelompok yang melakukan senam nifas

dan tidak melakukan senam nifas, didapatkan rata-rata yang hampir sama

yaitu 11,900 dan 11,685 dengan nilai p>0,05, hal ini menunjukkan tidak

ada perbedaan yang bermakna. Tujuan dari mengukur tinggi fudus uteri

pra-test yaitu sebagai bahan untuk pemantauan tinggi fundus uteri.

Setelah bayi lahir tinggi fundus uteri kira-kira 12,5 cm diatas

simfisis, setelah plasenta lahir tinggi fundus uteri setinggi pusat atau satu

jari dibawah pusat, tapi setelah tonus otot baik kembali fundus uteri akan

turun sedikit demi sedikit sebanyak ≥ 1 cm perhari (Winkjosastro, 2005).

Page 60: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

47

3. Pengaruh Senam Nifas Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri

Pada Tabel 4.10, dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan

bahwa p = 0,000 sehingga p < 0,05. dengan demikian hipotesis penelitian

didapatkan bahwa ada perbedaan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu

post partum yang melakukan senam nifas dengan ibu post partum yang

tidak melakukan senam nifas. Menurut Sjahruddin (2006), secara otomatis

rahim akan berkontraksi dengan sendirinya.

Setelah persalinan terjadi perubahan pada uterus, dimana fundus

uteri berada setinggi pusat. Selanjutnya terjadi proses involusi uteri setiap

hari yang tampak dari luar dengan penurunan fundus uteri, kontraksi uteri

dan pengeluaran lochea (Farrer, 2001). Kecuali bila ada infeksi

endometrium, terdapat sisa plasenta dan selaputnya, terdapat bekuan darah

dan mioma uteri maka involusi uteri tidak berjalan sebagaimana mestinya

(Manuaba, 2000).

Oleh karena itu, berkaitan dengan hasil penelitian ini maka dengan

melakukan senam nifas akan merangsang kontraksi uterus sehingga proses

involusi berjalan cepat. Dengan kata lain terdapat pengaruh pemberian

senam nifas terhadap kecepatan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu

post partum. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang

dilakukan Toyibah (1999) di RSUD Dr. Soetomo Surabaya yang

memberikan hasil ada pengaruh senam nifas dengan penurunan tinggi

fundus uteri. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan

oleh Yuniasih (2006), mengenai pengaruh senam nifas terhadap kecepatan

penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum primipara hari pertama

Page 61: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

48

sampai hari kelima. Dengan mengikuti senam nifas, gerakan-gerakan yang

ada dapat melatih dan mengencangkan otot-otot perut sehingga secara

tidak langsung dapat merangsang otot-otot rahim agar berfungsi secara

optimal dan tidak terjadi perdarahan post partum. Dengan demikian tujuan

dilakukannya senam nifas bagi ibu hamil yaitu memperbaiki elastisitas

otot-otot yang telah mengalami peregangan, meningkatkan ketenangan dan

memperlancarkan sirkulasi darah, dan mengembalikan rahim pada posisi

semula (involusi). Adanya mobilisasi dan gerakan-gerakan sederhana yang

dilakukan oleh ibu post partum yang melakukan senam nifas dapat

meningkatkan otot-otot lebih elastis dan berfungsi kembali (Yuniasih,

2006). Pada penelitian yang dilakukan oleh Yuliana (2005) meskipun

dengan metode senam nifas berbeda, namun senam nifas berpengaruh

terhadap proses pemulihan reproduksi pada ibu post partum.

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan adanya perbedaan

penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum yang melakukan

senam nifas dan ibu post partum yang tidak melakukan senam nifas. Agar

ibu post partum lebih cepat pulih seperti keadaan sebelum hamil maka

bagi sarana pelayanan kebidanan yang melayani persalinan baik di RS,

Puskesmas, Polindes, BPS, Klinik Bersalin sebaiknya memasukkan senam

nifas pada program layanan kesehatan yang diberikan kepada ibu post

partum. Hal ini bisa dilakukan dengan program penyuluhan dan pelatihan

senam nifas pada ibu post partum.

Page 62: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2008

mengenai ”Pengaruh Senam Nifas Terhadap Kecepatan Penurunan Tinggi

Fundus Uteri Pada Ibu Post Partum Hari Pertama Sampai Hari Keempat Di

RSD Panembahan Senopati Bantul”, dapat ditarik kesimpulan:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan senam nifas akan

mempercepat penurunan tinggi fundus uteri, dengan kata lain terdapat

pengaruh senam nifas terhadap kecepatan penurunan tinggi fundus uteri.

2. Hasil pengukuran fundus uteri

a. Rata-rata tinggi fundus uteri sebelum partus baik pada kelompok yang

melakukan senam nifas dan yang tidak melakukan senam nifas,

ternyata mempunyai rata-rata yang hampir sama (30,90 cm dan 31,10

cm)

b. Perbedaan tinggi fundus uteri pra-test pada kelompok yang melakukan

senam nifas dan yang tidak melakukan senam nifas, didapatkan rata-

rata yang hampir sama yaitu 11,900 cm dan 11,685 cm

c. Pengukuran tinggi fundus uteri pada kelompok yang melakukan senam

nifas dan yang tidak melakukan senam nifas setelah hari keempat,

didapatkan rata-rata 7,335 cm dan 6,450 cm atau terdapat penurunan

sebesar 0,885.

Page 63: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

50

B. Saran

1. Bagi Ilmu Keperawatan Maternitas

Untuk mengoptimalkan fungsi independen perawat dalam

penatalaksanaan pasien post partum, sehingga profesionalisme perawat

dapat ditingkatkan maka, disarankan pada para perawat dalam

memberikan asuhan keperawatan pada pasien post partum maka, untuk

mempercepat penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum

disarankan pada penatalaksanaan ini dengan melakukan senam nifas pada

ibu post partum.

2. Bagi RS Panembahan Senopati Bantul

Untuk pelayanan kesehatan sebaiknya memasukkan program

senam nifas atau memberikan program penyuluhan tentang senam nifas

untk meningkatkan pelayanan khususnya pelaksanaan senam nifas.

3. Bagi Ibu Post Partum di wilayah Bantul

Untuk ibu post partum tetap melakukan senam nifas di rumah

sampai masa nifas selesai.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh senam

nifas terhadap kecepatan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post

partum. Dan sebaiknya dilakukan lebih dari empat hari untuk

mendapatkan hasil yang optimal.

Page 64: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

DAFTAR PUSTAKA

Almatser, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Brayshaw, (2007) Senam Nifas: www.kapanlagi.com

Cunningham, E.G, Mac Donald, P.C, N.F. 1995. Obstetri William. Edisi XVIII.

EGC. Jakarta

Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas. EGC. Jakarta

Hammah, S. 2003. Senam Nifas. http:// www.asysyriah.com/ syariah

Huliana, M. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Puspa Swara. Jakarta

Manuaba, 2000. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana.

EGC. Jakarta

Mochtar, R. 1998. A. Obstetri Fisiologi Dan Obstetri Patologi. EGC. Jakarta

Mochtar, R. 1998. B. Obstetri Opratifi Dan Obstetri Sosisal. EGC. Jakarta

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. jakarta

Nino. (2007) Masa Nifas.http//www.Nursinginformatic.tk. [downloaded Februari,

19st, 2007

Nursalam, 2003. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Salemba Medika. Jakarta

Pusdiknakes- WHO- JHPIEGO. 2003. Asuhan Kebidanan Post Partum. Buku 4.

Jakarta

Riwidigdo, H. 2006. Statistika Kesehatan. Belajar Mudah Teknik Analisa Data

Dalam Penelitian Kesehatan (Plus Aplikasi Software SPSS). Mitra

Cendekia Press. Yogyakarta

Sjahruddin, C. 2006. Pro- Kontra Penggunaan Bengkung/ Stagen/ Gurita.

File://G:/ Khasanah_ Nakita.htm

Sugiyono, 2003. Pengantar Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung

Winkjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. Jakarta

Page 65: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

LAMPIRAN

Page 66: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

Lampiran I

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada :

Yth. Responden Penelitian

Di tempat

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Taufik Andri Atmoko

NIM : 04.03.0148

Alamat : Jl. Gambiran No. 28 UH V Yogyakarta

Adalah mahasiswa Stikes Surya Global Yogyakarta Progam Studi Ilmu

Keperawatan yang akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Senam

Nifas Terhadap Kecepatan Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Post Partum

Hari Pertama Sampai Hari Ke Empat di RSD Panembahan Senopati Bantul”.

Penelitian ini bermanfaat bagi ibu-ibu setelah melahirkan, semua informasi

yang diberikan, akan saya jaga dan hanya digunakan untuk kepentingan

penelitian. Jika ibu bersedia menjadi responden dan menyetujui, maka saya

mohon kesediaannya untuk menandatangani lembar persetujuan ini.

Atas perhatian dan partisipasi ibu, saya ucapkan terimakasih.

Yogyakarta,………………2008

Hormat saya

Taufik Andri Atmoko

Page 67: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

Lampiran II

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Dengan menandatangi lembar pesetujuan ini saya bersedia turut serta

berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang akan dilakukan mahasiswa

Stikes Surya Global Yogyakarta Program Studi Ilmu Keperawatan dengan judul

“Pengaruh Senam Nifas Terhadap Kecepatan Penurunan Tinggi Fundus Uteri

Pada Ibu Post Partum Hari Pertama Sampai Hari Ke Empat di RSD Panembahan

Senopati Bantul”.

Dengan demikian maka saya secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan

dari siapapun, saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.

Yogyakarta,………………2008

Responden

(……………………)

Page 68: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

Lampiran III

Prosedur Pengukuran

1. Alat ukur yang digunakan metlin.

2. Pengukuran dilakukan sebelum ibu partus, setelah terjadi kelahiran 2 jam

pasca salin dan selanjutnya 24 jam setelah pengukuran sebelumnya (terlampir

lembar observasi)

3. Sebelum dilakukan pengukuran terlebih dahulu kandung kemih dipastikan

kosong.

4. Tuliskan hasil pengukuran sesuai dengan yang dikerjakan.

5. Terima kasih atas kerjasamanya.

Page 69: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

Lampiran IV

I. KARAKTERISTIK SUBYEK PENELITIAN YANG MELAKUKAN

SENAM NIFAS

Nama :

Umur (th) :

Partus :

Metode persalinan :

BB sblm hamil (kg) :

BB sblm partus (kg) :

BB Post Partum (kg) :

/BBL (gr) :

TB (cm) :

II. LEMBAR OBSERVASI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI

H o :

H I :

H II :

H III :

H IV :

Keterangan :

H o : Tinggi fundus uteri sebelum senam nifas

H I : Tinggi fundus uteri hari pertama senam nifas

H II : Tinggi fundus uteri hari kedua senam nifas

H III : Tinggi fundus uteri hari ketiga senam nifas

H IV : Tinggi fundus uteri hari keempat senam anifas

Page 70: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

Lampiran V

III.KARAKTERISTIK SUBYEK PENELITIAN TIDAK MELAKUKAN

SENAM NIFAS

Nama :

Umur (th) :

Partus :

Metode persalinan :

BB sblm hamil (kg) :

BB sblm partus (kg) :

BB Post Partum (kg) :

BBL (gr) :

TB (cm) :

IV.LEMBAR OBSERVASI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI

H o :

H I :

H II :

H III :

H IV :

Keterangan :

H o : Tinggi fundus uteri setelah 8 jam partus

H I : Tinggi fundus uteri hari pertama

H II : Tinggi fundus uteri hari kedua

H III : Tinggi fundus uteri hari ketiga

H IV : Tinggi fundus uteri hari keempat

Page 71: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

Lampiran VI

ACUAN SENAM NIFAS

1. Latihan hari I

a. Latihan pernafasan iga-iga

1) Tidur terlentang dengan satu bantal

2) Keluarkan nafas dari mulut ( tiup ), sedangkan tangan menekan iga-iga

kedalam sehingga rongga dada mengempis.

3) Tarik nafas dari hidung dengan mulut tertutup sehingga iga-iga

mengembang serta dorong kedua tangan kesamping luar.

4) Anjuran; lakukan 15 kali gerakan setiap pagi dan sore.

b. Latihan gerak pergelangan kaki

1) Tidur terlentang dengan satu bantal, kedua lutut lurus.

2) Tegakkan kedua telapak kaki dengan lutut bagian belakang menekan

kasur sehingga betis dan lutut bagian belakang terasa sakit.

3) Tundukkan kedua telapak kaki bersama jari-jarinya.

4) Hadapkan kedua telapak kaki satu sama lain dengan lutut menghadap

keatas, lalu kembali ke posisi semula beberapa kali. Posisi telapak kaki

berhadapan lalu lakukan gerakan kaki ke bawah, bukan kesamping dan

tegakkan kembali.

5) Kedua telapak kaki diturunkan kebawah, bukan samping, tegakkan

kembali dan seterusnya.

Page 72: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

6) Kedua telapak kaki dibuka dari atas kesamping, turunkan hadapan

kembali dan seterusnya.

7) Anjuran; lakukan 15 kali gerakan setiap pagi dan sore.

c. Latihan kontraksi otot perut dan otot pantat secara ringan.

1) Tidur terlentang dengan satu bantal,kedua lutut lurus dan tangan di

samping badan.

2) Angkat kepala dan dahu sehingga dagu menyentuh dada. lakukan

empat kali gerakan, lalu lanjutkan.

3) Bengkokkan lutut kiri, lalu luruskan. Selanjutnya, bengkokkan lutut

kanan,lalu luruskan lakukan bergantian. Lakukan empat kali gerakan

untuk tiap sisi dan lanjutkan gerakan.

4) Tidur terlentang dengan satu bantal,kedua kaki lurus, satu kaki

ditumpangkan pada lainnya. Tundukkan kepala, kerutkan pantat

kedalam sehingga lepas dari kasur atau matras, lalu kempeskan perut

sehingga punggung menekan kasur atau matras. Selanjutnya lepaskan

kembali.

5) Anjuran; lakukan 15 kali gerakan. Setiap tiga kali gerakan berhenti

sebentar.

Page 73: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

2. Latihan hari II

Latihan hari II seperti hari I ditambah dengan latihan berikut ini :

a. Latihan pernafasan iga-iga

1) Pakaian dilonggarkan dan tidur terlentang dengan satu bantal, letakkan

kedua telapak tangan di atas perut yaitu disekitar pusat sebagai

perangsang.

2) Tarik nafas dari hidung gengan mulut tertutup sehingga perut tertarik

atau mengembang keatas mendorong kedua tangan. Keluarkan nafas

kuat-kuat sebanyqak mungkin dari mulut ( dengan meniupkan ke udara

) sambil menekan perut sehingga perut mengempis.

3) Anjuran; lakukan 5-6 kali dalam sekali latihan.

b. Latihan otot perut

1) Tidur terlentang denagan satu bantal, kedua kututb di bengkokkan

setengah tinggi dan telapak kaki rata pada kasur atau matras.

2) Angkat kepala dan bahu perlahan-lahan sehinnga dagu menempel di

dada, lalu turunkan kembali dengan lambat. Atau dilakukan dengan

meletakkan tangan pada bahu sehingga sekaligus melatih tangan.

3) Anjuran; lakukan lima kali gerakan pada pagi dan sore hari.

c. Latihan kaki

1) Tidur terlentang dengan satu bantal lutut dibengkokkan setengah

tinggi, lurus dan dirapatkan tangan terentang disamping dengan bahu

lurus.

Page 74: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

2) Putar pinggang dan ayunkan kedua lutut bersama-sama kaki sehingga

menyentuh lantai, sementara panggul kanan tetap mengarah ke depan

selanjutnya kembali ke posisi semula. Ulangi gerakan tersebut dengan

berganti arah.

3) Anjuran; lakukan lima kali gerakan ke kiri dan ke kanan setiap pagi

dan sore hari.

d. Latihan otot dada

1) Duduk tengah atau berdiri, kedua tangan saling berpegangan pada

lengan bawah dekat siku, angkat siku sejajar dengan bahu.

2) Pegangan tangan erat-erat dan dorong jauh-jauh secara bersamaan

kearah siku tanpa menggeser telapak tangan sampai otot dada terasa

tertatih, lalu lepaskan.

3) Berdiri dengan kedua tangan di belakang punggung, angkat tangan

hingga sejajar dengan kepala.

4) Anjuran; lakukan gerakan ini 45 kali dan berhenti sebentar setiap 15

kali gerakan.

e. Latihan untuk mengembalikan rahim ke bentuk dan tempat semula

1) Tidur tengkurap dengan dua bantal manyangga perut dan satu bantal

menyangga punggung kaki.

2) Kepala menoleh ke samping kiri/kanan. Tangan di samping badan

dengan siku sedikit dibengkokkan.

3) Anjuran; lakukan satu kali setiap hari sampai tertidur.

Page 75: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

f. Latihan sikap baik secara ringan

1) Tidur terlentang tanpa bantal dan tangan disamping badan.

2) Kerutkan pantat, kempeskan perut sehingga bahu menekan kasur,

ulurkan leher dan lepaskan. Lakukan lima kali gerakan setiap pagi dan

sore.

3) Posisi duduk atau berdiri. Kedua tangan diletakkan di atas sendi bahu.

4) Putar sendi bahu ke arah depan, ke atas, ke belakang, ke bawah, ke

depan dan seterusnya ( pada arah puteran ke belakangtulang belikat

atau bahu mendekat satu sama lain ).

5) Anjuran; lakukan 15 kali gerakan dan berhentin sebentar setiap kali

selesai menyusui bayi karena setiap waktu menyusui yang

membungkuk dan buah dada yang berat karena berisi ASI.

3. Latihan hari ke III

Latihan hari III merupakan latihan hari I dan II ditambah dengan sikap baik

dalam mengangkat dan menggendong bayi.

1) Berdiri dengan sedikit kaki di renggangkan.

2) Langkahkan kaki ke kanan dan ke depan, kempiskan perut, bengkokkan

lutut, lalu jongkok sampai tumit. Tundukkan kepala dan ambil bayi dengan

bahu tetap tegak selanjutnya kembali berdiri tegak dan baru lepaskan

kerutan.

3) Anjuran; lakukan hal yang sama untuk sikap baik dalam posisi berjalan

menggendong bayi.

Page 76: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

Lakukan latihan-latihan diatas secara teratur sehingga tercapai hasil yang baik.

4. Latihan hari IV

Latihan hari IV merupakan lanjutan dari latihan hari sebelumnya.

1) Tidur terlentang tanpa bantal. Sikap tubuh bagian atas terbentang dan kaki

di tekuk ± 45 derajat, kemudian salah satu tangan memegang perut.

2) Angkat tubuh ibu ± 45 derajat dan tahan hingga hitungan ke-3 atau ke-5.

3) Anjuran; lakukan gerakan tersebut sebanyak 5-15 kali gerakan setiap pagi

dan sore hari.

Page 77: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

Lampiran VII

KARAKTERISTIK SUBYEK PENELITIAN YANG MELAKUKAN

SENAM NIFAS

No. Nama Umur

(th) Pekerjaan

BB sblm hamil (kg)

BB sblm partus (kg)

BBL (gr)

TB (cm)

BB Post Partum

(kg)

1 Ny.I 36 Buruh 60 72 3300 162 67

2 Ny.SS 36 IRT 54 67 2800 157 62

3 Ny.HS 21 IRT 44 56 3500 155 51

4 Ny.W 32 IRT 58 72 2200 156 68

5 Ny.KS 39 Swasta 48 60 2700 158 55

6 Ny.J 22 Tani 42 48 1000 154 45

7 Ny.NS 29 IRT 50 61 1550 155 57

8 Ny.HP 24 Wiraswasta 56 68 2700 158 53

9 Ny.PL 27 IRT 53 65 3200 152 60

10 Ny.D 29 Tani 44 57 3600 156 51

11 Ny.YS 23 Swasta 45 54 2700 155 49

12 Ny.CA 17 40 52 2300 152 47

13 Ny.TH 22 IRT 51 63 2300 151 58

14 Ny.SK 42 IRT 59 72 3200 162 67

15 Ny.H 25 Swasta 57 71 3500 159 66

16 Ny.Y 19 IRT 43 56 3000 156 51

17 Ny.K 30 IRT 50 64 2900 157 60

18 Ny.GBL 40 IRT 59 74 3200 165 69

19 Ny.NU 19 IRT 45 58 3000 149 53

20 Ny.T 25 IRT 47 59 2900 156 55

Page 78: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

KARAKTERISTIK SUBYEK PENELITIAN YANG TIDAK

MELAKUKAN SENAM NIFAS

No. Nama Umur

(th) Pekerjaan

BB sblm hamil (kg)

BB sblm partus (kg)

BBL (gr)

TB (cm)

BB Post Partum

(kg)

1 Ny.RA 20 IRT 45 56 3000 155 49

2 Ny.EK 20 IRT 51 64 2900 153 60

3 Ny.WE 24 IRT 48 60 2800 158 55

4 Ny.T 24 Buruh 50 64 3500 157 59

5 Ny.J 25 IRT 59 72 3000 162 67

6 Ny,S 30 Tani 45 58 3300 149 53

7 Ny.TE 40 IRT 47 59 2500 157 54

8 Ny.P 20 IRT 52 64 2100 152 61

9 Ny.H 38 IRT 59 72 2950 162 67

10 Ny.SF 26 Wiraswasta 54 66 3600 159 61

11 Ny.PN 24 Buruh 40 51 2000 152 45

12 Ny.P 35 Buruh 42 54 1750 154 48

13 Ny.NK 30 PNS 45 60 3350 155 54

14 Ny.S 21 Swasta 44 55 1000 150 50

15 Ny.RW 22 IRT 41 52 2050 152 47

16 Ny.SM 35 IRT 48 59 2750 159 54

17 Ny.P 35 Tani 56 68 1750 160 62

18 Ny.F 32 Buruh 53 66 3000 153 61

19 Ny.TS 27 IRT 46 58 3450 158 53

20 Ny.G 47 IRT 58 73 3200 165 66

Page 79: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

HASIL DATA PENELITIAN PENGUKURAN FUNDUS UTERI PADA KELOMPOK IBU YANG MENGIKUTI SENAM DAN KELOMPOK IBU TIDAK IKUT SENAM

Tinggi Fundus Uteri

Sebelum Partus Pra Test Penurunan No.

Senam Tidak Senam Tidak Senam Tidak

1 34.0 31.0 12.0 12.5 8.0 6.0

2 31.0 28.0 12.5 12.0 7.0 6.0

3 31.0 28.0 11.0 11.0 7.0 6.5

4 30.0 34.0 11.0 11.0 7.0 7.5

5 29.0 31.0 15.5 12.0 8.0 6.0

6 30.0 34.0 12.0 12.0 7.5 6.5

7 33.0 34.0 12.5 12.5 8.0 7.0

8 31.0 31.0 11.0 11.0 7.0 6.5

9 28.0 33.0 11.0 11.0 7.0 7.0

10 30.0 31.0 12.0 12.0 7.0 6.0

11 34.0 29.0 11.8 11.7 7.4 6.5

12 32.0 31.0 12.0 11.0 8.0 6.5

13 32.0 30.0 12.5 12.0 7.7 6.0

14 30.0 33.0 11.0 12.5 7.0 6.0

15 28.0 32.0 11.0 12.0 7.0 7.0

16 31.0 32.0 12.0 11.0 8.0 6.0

17 33.0 31.0 11.0 11.0 7.0 5.5

18 31.0 28.0 12.8 11.0 6.0 6.0

19 29.0 31.0 11.5 12.0 7.5 7.0

20 31.0 30.0 12.0 12.5 7.7 7.5

Page 80: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

Penurunan TFU T-Test

Group Statistics

20 6.4500 .55961 .12513

20 7.3350 .52768 .11799

SENAM

Tidak Senam

Senam

TRN_TFU

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Independent Samples Test

.046 .832 -5.146 38 .000 -.8850 .17199 -1.2332 -.53683

-5.146 37.870 .000 -.8850 .17199 -1.2332 -.53679

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

TRN_TFU

F Sig.

Levene's Test for

Equality of

Variances

t df

Sig.

(2-tail

ed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differen

ce Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Page 81: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

TFU Sebelum Partus T-Test

Group Statistics

20 31.1000 1.91669 .42858

20 30.9000 1.74416 .39001

SENAM

Tidak Senam

Senam

TFU_SB

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Independent Samples Test

.089 .767 .345 38 .732 .2000 .57947 -.97308 1.37308

.345 37.667 .732 .2000 .57947 -.97342 1.37342

Equal variances

assumed

Equal variances

not assumed

TFU_SB

F Sig.

Levene's Test for

Equality of

Variances

t df

Sig.

(2-tail

ed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differen

ce Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Page 82: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

TFU Pra Test T-Test

Group Statistics

20 11.6850 .61153 .13674

20 11.9000 1.04315 .23325

SENAM

Tidak Senam

Senam

TFU_PRA

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Independent Samples Test

.576 .453 -.795 38 .431 -.2150 .27038 -.76236 .33236

-.795 30.680 .433 -.2150 .27038 -.76668 .33668

Equal

variances

assumed

Equal

variances not

assumed

TFU_PRA

F Sig.

Levene's Test for

Equality of

Variances

t df

Sig.

(2-tail

ed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differen

ce Lower Upper

95% Confidence

Interval of the

Difference

t-test for Equality of Means

Page 83: 118581569 pengaruh-senam-nifas-terhadap-kecepatan-penurunan-tinggi-fundus-uteri-pada-ibu-post-partum

Descriptives TFU Sebelum Partus – Senam

Descriptive Statistics

20 28.00 34.00 30.9000 1.74416

20

SB_SNM

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Descriptives TFU Sebelum Partus – Tidak Senam

Descriptive Statistics

20 28.00 34.00 31.1000 1.91669

20

SB_NON

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Descriptives TFU Pra Test – Senam

Descriptive Statistics

20 11.00 15.50 11.9000 1.04315

20

PRA_SNM

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Descriptives TFU Pra Test – Tidak Senam

Descriptive Statistics

20 11.00 12.50 11.6850 .61153

20

PRA_NON

Valid N (listwise)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation