117019384-90961731 malposisi

7
MALPOSISI 1. PENGERTIAN Pengertian, masalah, dan penanganan umum malposisi menurut Sarwono Prawirohardjo, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002 yaitu : Malposisi merupakan posisi abnormal dari verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil sebagai penanda) terhadap panggul ibu. 2. DIAGNOSIS POSISI JANIN a) Menentukan Posisi Kepala Janin Menurut Sarwono Prawirohardjo, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002 yaitu Kepala janin biasanya masuk ke rongga panggul ibu dengan posisi ubun-ubun kecil lintang, dengan ubun-ubun kecil janin melintang pada rongga panggul ibu. Dengan penurunan, kepala janin mengalami rotasi sehingga ubun-ubun kecil terletak dibagian depan pada rongga panggul ibu. Kegagalan perputaran ubun-ubun kecil ke depan sebaiknya ditatalaksana sebagai posisi ubun-ubun kecil belakang. Variasi posisi pada presentasi normal adalah posisi verteks, yang mengalami fleksi sempurna, dengan posisi

Upload: melly-ratna

Post on 29-Nov-2015

21 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sbgai referensi

TRANSCRIPT

Page 1: 117019384-90961731 Malposisi

MALPOSISI

           

1. PENGERTIAN

Pengertian, masalah, dan penanganan umum malposisi menurut Sarwono

Prawirohardjo, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002

yaitu : Malposisi merupakan posisi abnormal dari verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil

sebagai penanda) terhadap panggul ibu.

2. DIAGNOSIS POSISI JANIN

a) Menentukan Posisi Kepala Janin

Menurut Sarwono Prawirohardjo, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal, 2002 yaitu

Kepala janin biasanya masuk ke rongga panggul ibu dengan posisi ubun-ubun kecil

lintang, dengan ubun-ubun kecil janin melintang pada rongga panggul ibu.

Dengan penurunan, kepala janin mengalami rotasi sehingga ubun-ubun kecil terletak

dibagian depan pada rongga panggul ibu. Kegagalan perputaran ubun-ubun kecil ke

depan sebaiknya ditatalaksana sebagai posisi ubun-ubun kecil belakang.

Variasi posisi pada presentasi normal adalah posisi verteks, yang mengalami fleksi

sempurna, dengan posisi ubun-ubun kecil terletak lebih rendah pada vagina

dibandingkan dengan sinsiput.

Jika kepala janin mengalami fleksi sempurna dengan ubun-ubun kecil depan atau

lintang (pada awal persalinan), lanjutkan dengan persalinan normal.

Jika kepala janin tidak berada dalam posisi ubun-ubun kecil depan, berarti posisi

janin adalah posisi oksiput posterior atau posisi oksiput lintang.

3. JENIS - JENIS MALPOSISI

            Pengertian, etiologi, dan diagnosis posisi oksiput posterior menurut Rustam Mochtar,

Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, 1998 yaitu :

a) Posisi Oksiput Posterior

Page 2: 117019384-90961731 Malposisi

Pada letak belakang kepala biasanya ubun-ubun kecil akan memutar ke depan

dengan sendirinya dan janin lahir secara spontan. Kadang-kadang UUK tidak

berputar kedepan tetapi tetap berada dibelakang, yang disebut POSITIO OCIPUT

POSTERIOR.

Dalam mengahadapi persalinan dimana UUK terdapat dibelakang  kita harus

sabar, sebab rotasi kedepan kadang-kadang baru terjadi didasar panggul.

Etiologi

Sering dijumpai pada panggul anthropoid, endroid dan kesempitan midpelvis.

Letak punggung janin dorsoposterior

Putar paksi salah satu tidak berlangsung pada :

o Perut gantung

o Janin kecil atau janin mati

o Arkus pubis sangat luas

o Dolichocephali

o Panggul sempit

Diagnosis

o Pemeriksaan abdomen

Bagian bawah perut mendatar, ekstremitas janin teraba anterior

o Auskultasi

DJJ terdengar disamping

o Pemeriksaan vagina

Fontanella posterior dekat sakrum, fontanella anterior dengan mudah teraba jika kepala

dalam keadaan defleksi.

Pimpinan Persalinan

            Menurut Sarwono Prawirohardjo, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal, 2002 :

a.       Sabar menunggu, karena ada harapan UUK akan memutar kedepan dan janin akan lahir

spontan.

Page 3: 117019384-90961731 Malposisi

b.      Ibu berbaring miring kearah punggung janin.

c.       Bila ada indikasi dan syarat telah terpenuhi, dilakukan ekstraksi forsep, ada 2  cara :

1)      Menurut SCANZONI

2)      Menarik saja dengan UUK dibelakang

Penanganan Khusus

            Menurut Rustam Mochtar, Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi,

1998 :

Rotasi secara spontan menjadi oksiput anterior terjadi pada 90% kasus. Persalinan

yang terganggu terjadi jika kepala janin tidak rotasi atau turun. Para persalinan dapat terjadi

robekan perineum yang tidak teratur atau ekstensi episiotomi.

a.       Jika ada tanda-tanda persalinan macet atau DJJ lebih dari 180 atau kurang dari 100 pada

fase apapun, lakukan seksio sesarea.

b.      Jika ketuban utuh, pecahkan ketuban dengan pengait amnion atau klem kocher.

c.       Jika pembukaan serviks bekum lengkap dan tidak ada tanda abstruksi, akselerasi persalinan

dengan desitoksin.

d.      Jika pembukaan serviks lengkap dab tidak ada kemajuan pada fase pengeluaran periksa

kemungkinan adanya obstruksi. Jika tidak ada obstruksi, akselerasi persalinan dengan aksitoksin.

e.       Jika pembukaan lengkap dan jika :

1)      Kepala janin teraba 3/5 atau lebih diatas simfisis pubis (PAP) atau kepala diatas stasion (-2)

lakukan seksio sesarea.

2)      Kepala janin diantara 1/5 dan 3/5 diatas simfisis pubis atau bagian terdepan kepala janin

diantara stasion 0 dan -2 :

a)      Lakukan ekstraksi vakum

b)      Atau seksio sesarea

3)      Kepala tidak lebih dari 1/5 diatas simfisis pubis atau bagian terdepan dari kepala janin berada

di stasion 0, lakukan ekstraksi vakumatau ekstraksi cunam.

Page 4: 117019384-90961731 Malposisi

2.        Posisi Oksiput Lintang

Pada pemeriksaan kepala sudah didasar panggul sedangkan UUK masih disamping,

terjadi karena putar paksi terlambat.( Rustam Mochtar, Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi,

Obstetri Patologi, 1998)

Jika posisi ini menetap sampai akhir Kala I persalinan, maka posisi ini sebaiknya

ditangani sebagai posisi oksiput posterior.( Sarwono Prawirohardjo, Buku Panduan Praktis

Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002)

Etiologi dan pimpinan persalinanposisi oksiput lintang menurut Rustam Mochtar, Sinopsis

Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, 1998:

Etiologi

a.       Kelemahan his pada Kala II

b.      Panggul picak

c.       Janin kecil atau mati

d.      Kepala janin bundar

Pimpinan Persalinan

a.       Observasi dan tunggu, karena kalau his kuat terjadi putaran UUK kedepan dan janin lahir

spontan.

b.      Ibu diminta berbaring ke arah punggung janin.

c.       Dapat dicoba memutar UUK kedepan koreksi manual. Caranya ibu jari diletakan pada UUK,

jari-jari lainnya pada oksiput lalu dicoba reposisi sehingga UUK berada dibawah simfisis.

d.      Coba dengan pemberian uterotonika, bila his lemah.

e.       Jika ada indikasi dan syarat terpenuhi, lakukan ekstraksi forsep menurut LANGE.

3.        Posisi Oksiput Directa (Letak Tulang Ubun-Ubun)

Pengertian, diagnosis, mekanisme persalinan posisi oksiput directa menurut Rustam Mochtar,

Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, 1998:

Bagian janin yang terdepan adalah tulang ubun-ubun, terdiri dari :

a.       Positio occiput pubica (anterior)

b.      Positio occiput sacralis (posterior)

Page 5: 117019384-90961731 Malposisi

Keadaan ini terjadi karena asinklitismus permanen (tetap) yang biasanya kita jumpai

pada panggul picak.

Pada yang pertama didapati oksiput berada dekat simfisis dan pada yang kedua dekat

sakrum.

Diagnosis

Pada pemeriksaan dalam teraba ostemporalis, parietalis, dan telinga.

Mekanisme Persalinan

Observasi persalinan dengan teliti karena masih dapat lahir spontan. Bisa dicoba

manual correction. Bila syarat terpenuhi lakukan versi dan ekstraksi. Bila anak mati lakukan

embriotomi.

Yang berbahaya adalah letak tulang ubun-ubun belakang, karena bisa terjadi

ancaman ruptura uteri bagian belakang rahim yang pada pemeriksaan tidak kita ketahui.

Seksio sesarea dapat dilakukan bila ada indikasi.

Menurut EASTMAN dan GREENHILL

1.      Bila ada panggul sempit, seksio sesarea adalah cara yang terbaik dalam segala letak lintang,

dengan anak hidup

2.      Semua primigravida dengan LL harus ditolong dengan seksio sesarea walaupun tidak ada

panggul sempit.

(Rustam Mochtar, Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, 1998)