117019384-90961731 malposisi
DESCRIPTION
sbgai referensiTRANSCRIPT
MALPOSISI
1. PENGERTIAN
Pengertian, masalah, dan penanganan umum malposisi menurut Sarwono
Prawirohardjo, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002
yaitu : Malposisi merupakan posisi abnormal dari verteks kepala janin (dengan ubun-ubun kecil
sebagai penanda) terhadap panggul ibu.
2. DIAGNOSIS POSISI JANIN
a) Menentukan Posisi Kepala Janin
Menurut Sarwono Prawirohardjo, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, 2002 yaitu
Kepala janin biasanya masuk ke rongga panggul ibu dengan posisi ubun-ubun kecil
lintang, dengan ubun-ubun kecil janin melintang pada rongga panggul ibu.
Dengan penurunan, kepala janin mengalami rotasi sehingga ubun-ubun kecil terletak
dibagian depan pada rongga panggul ibu. Kegagalan perputaran ubun-ubun kecil ke
depan sebaiknya ditatalaksana sebagai posisi ubun-ubun kecil belakang.
Variasi posisi pada presentasi normal adalah posisi verteks, yang mengalami fleksi
sempurna, dengan posisi ubun-ubun kecil terletak lebih rendah pada vagina
dibandingkan dengan sinsiput.
Jika kepala janin mengalami fleksi sempurna dengan ubun-ubun kecil depan atau
lintang (pada awal persalinan), lanjutkan dengan persalinan normal.
Jika kepala janin tidak berada dalam posisi ubun-ubun kecil depan, berarti posisi
janin adalah posisi oksiput posterior atau posisi oksiput lintang.
3. JENIS - JENIS MALPOSISI
Pengertian, etiologi, dan diagnosis posisi oksiput posterior menurut Rustam Mochtar,
Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, 1998 yaitu :
a) Posisi Oksiput Posterior
Pada letak belakang kepala biasanya ubun-ubun kecil akan memutar ke depan
dengan sendirinya dan janin lahir secara spontan. Kadang-kadang UUK tidak
berputar kedepan tetapi tetap berada dibelakang, yang disebut POSITIO OCIPUT
POSTERIOR.
Dalam mengahadapi persalinan dimana UUK terdapat dibelakang kita harus
sabar, sebab rotasi kedepan kadang-kadang baru terjadi didasar panggul.
Etiologi
Sering dijumpai pada panggul anthropoid, endroid dan kesempitan midpelvis.
Letak punggung janin dorsoposterior
Putar paksi salah satu tidak berlangsung pada :
o Perut gantung
o Janin kecil atau janin mati
o Arkus pubis sangat luas
o Dolichocephali
o Panggul sempit
Diagnosis
o Pemeriksaan abdomen
Bagian bawah perut mendatar, ekstremitas janin teraba anterior
o Auskultasi
DJJ terdengar disamping
o Pemeriksaan vagina
Fontanella posterior dekat sakrum, fontanella anterior dengan mudah teraba jika kepala
dalam keadaan defleksi.
Pimpinan Persalinan
Menurut Sarwono Prawirohardjo, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal, 2002 :
a. Sabar menunggu, karena ada harapan UUK akan memutar kedepan dan janin akan lahir
spontan.
b. Ibu berbaring miring kearah punggung janin.
c. Bila ada indikasi dan syarat telah terpenuhi, dilakukan ekstraksi forsep, ada 2 cara :
1) Menurut SCANZONI
2) Menarik saja dengan UUK dibelakang
Penanganan Khusus
Menurut Rustam Mochtar, Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi,
1998 :
Rotasi secara spontan menjadi oksiput anterior terjadi pada 90% kasus. Persalinan
yang terganggu terjadi jika kepala janin tidak rotasi atau turun. Para persalinan dapat terjadi
robekan perineum yang tidak teratur atau ekstensi episiotomi.
a. Jika ada tanda-tanda persalinan macet atau DJJ lebih dari 180 atau kurang dari 100 pada
fase apapun, lakukan seksio sesarea.
b. Jika ketuban utuh, pecahkan ketuban dengan pengait amnion atau klem kocher.
c. Jika pembukaan serviks bekum lengkap dan tidak ada tanda abstruksi, akselerasi persalinan
dengan desitoksin.
d. Jika pembukaan serviks lengkap dab tidak ada kemajuan pada fase pengeluaran periksa
kemungkinan adanya obstruksi. Jika tidak ada obstruksi, akselerasi persalinan dengan aksitoksin.
e. Jika pembukaan lengkap dan jika :
1) Kepala janin teraba 3/5 atau lebih diatas simfisis pubis (PAP) atau kepala diatas stasion (-2)
lakukan seksio sesarea.
2) Kepala janin diantara 1/5 dan 3/5 diatas simfisis pubis atau bagian terdepan kepala janin
diantara stasion 0 dan -2 :
a) Lakukan ekstraksi vakum
b) Atau seksio sesarea
3) Kepala tidak lebih dari 1/5 diatas simfisis pubis atau bagian terdepan dari kepala janin berada
di stasion 0, lakukan ekstraksi vakumatau ekstraksi cunam.
2. Posisi Oksiput Lintang
Pada pemeriksaan kepala sudah didasar panggul sedangkan UUK masih disamping,
terjadi karena putar paksi terlambat.( Rustam Mochtar, Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi,
Obstetri Patologi, 1998)
Jika posisi ini menetap sampai akhir Kala I persalinan, maka posisi ini sebaiknya
ditangani sebagai posisi oksiput posterior.( Sarwono Prawirohardjo, Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2002)
Etiologi dan pimpinan persalinanposisi oksiput lintang menurut Rustam Mochtar, Sinopsis
Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, 1998:
Etiologi
a. Kelemahan his pada Kala II
b. Panggul picak
c. Janin kecil atau mati
d. Kepala janin bundar
Pimpinan Persalinan
a. Observasi dan tunggu, karena kalau his kuat terjadi putaran UUK kedepan dan janin lahir
spontan.
b. Ibu diminta berbaring ke arah punggung janin.
c. Dapat dicoba memutar UUK kedepan koreksi manual. Caranya ibu jari diletakan pada UUK,
jari-jari lainnya pada oksiput lalu dicoba reposisi sehingga UUK berada dibawah simfisis.
d. Coba dengan pemberian uterotonika, bila his lemah.
e. Jika ada indikasi dan syarat terpenuhi, lakukan ekstraksi forsep menurut LANGE.
3. Posisi Oksiput Directa (Letak Tulang Ubun-Ubun)
Pengertian, diagnosis, mekanisme persalinan posisi oksiput directa menurut Rustam Mochtar,
Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, 1998:
Bagian janin yang terdepan adalah tulang ubun-ubun, terdiri dari :
a. Positio occiput pubica (anterior)
b. Positio occiput sacralis (posterior)
Keadaan ini terjadi karena asinklitismus permanen (tetap) yang biasanya kita jumpai
pada panggul picak.
Pada yang pertama didapati oksiput berada dekat simfisis dan pada yang kedua dekat
sakrum.
Diagnosis
Pada pemeriksaan dalam teraba ostemporalis, parietalis, dan telinga.
Mekanisme Persalinan
Observasi persalinan dengan teliti karena masih dapat lahir spontan. Bisa dicoba
manual correction. Bila syarat terpenuhi lakukan versi dan ekstraksi. Bila anak mati lakukan
embriotomi.
Yang berbahaya adalah letak tulang ubun-ubun belakang, karena bisa terjadi
ancaman ruptura uteri bagian belakang rahim yang pada pemeriksaan tidak kita ketahui.
Seksio sesarea dapat dilakukan bila ada indikasi.
Menurut EASTMAN dan GREENHILL
1. Bila ada panggul sempit, seksio sesarea adalah cara yang terbaik dalam segala letak lintang,
dengan anak hidup
2. Semua primigravida dengan LL harus ditolong dengan seksio sesarea walaupun tidak ada
panggul sempit.
(Rustam Mochtar, Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, 1998)