malpresentasi malposisi

63
Malpresentasi dan Malposisi

Upload: vardian-mahardika

Post on 21-Dec-2015

378 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

malpresentasi dan malposisi

TRANSCRIPT

Page 1: MALPRESENTASI MALPOSISI

Malpresentasi dan Malposisi

Page 2: MALPRESENTASI MALPOSISI
Page 3: MALPRESENTASI MALPOSISI

• Presentasi janin adalah belakang kepala dengan penunjuk ubun-bun kecil dalam posisi transversal (saat masuk pintu atas panggul),sikap kepala fleksi.Malpresentasi

• Ekstensi ringan Presentasi puncak kepala (penunjuk ubun-ubun besar)

• Ekstensi sedang Presentasi dahi (Penunjuk sinsiput) • Ekstensi maksimal Presentasi muka (Penunjuk dagu)

Page 4: MALPRESENTASI MALPOSISI

• Kepala janin ekstensi sedang• Pada pemeriksaan dalam dapat diraba daerah sinsiput

antara ubun-bun besar dan pangkal hidung. • Menetap Janin tidak dapat dilahirkan olehkarna

besarnya diameter oksipitomental yg harus melewati panggul

• Jika didapatkan polihidramnion, BBL < 1500gr, prematritas, postmaturitas Insiden

• Dx : VT teraba : pangkal hidung, tepi atas orbita, sutura frontalis, dan ubun-ubun besar. Dagu dan mulut tidak teraba.

• Palpasi abdomen : teraba oksiput dan dagu janin diatas simfisis dengan mudah

PRESENTASI DAHI

Page 5: MALPRESENTASI MALPOSISI

• Mekanisme persalinan : Pada umumnya presentasi dahi bersifat sementara, jika tidak ada gawat janin menunggu hingga terdapat kemajuan persalinan.

• Janin kecil/janin mati (maserasi) perubahan presentasi. • Jika janin normal, selaput ketban sudah pecah tidak akan

terjadi perubahan presentasi.• Janin kecil Dilahirkan pervaginam bila punggungnya

diposterior.• Presentasi dahi dibiarkan menetap molase hebat, caput

seccedaneum• Penanganan : sebagian besar Sectio Caessaria. Jika per

vaginam meningkatkan prolaps tali pusat 5x, ruptre uteri 17x, transfusi darah 3x, infeksi pasca persalinan 5x, kematian perinatal 2x.

Page 6: MALPRESENTASI MALPOSISI

PRESENTASI MUKA

Page 7: MALPRESENTASI MALPOSISI

• Presentasi majemuk adalah terjadinya prolaps satu atau lebih ekstremitas pada presentasi kepala ataupn bokong.

• Faktor yang meningkatkan terjadinya presentasi majemuk antara lain : prematuritas, multiparitas, panggul sempit, kehamilan ganda, ata pecahnya selaput ketban dengan bagian terendah janin yang masih tinggi.

• Dx : Terjadi apabila kelambanan kemajuan persalinan pada fase aktif, bagian terendah janin tidak dapat masuk pintu atas panggul terutama setelah ketuban pecah. VT : teraba kepala dan lengan atau kaki, teraba bokong dan lengan atau kaki.

• Mekanisme Persalinan : Kelahiran spontan bila janin sangat kecil atau janin mati. Mekanisme persalinan normal dapat terjadi apabila terjadi reposisi baik secara spontan ataupn upaya

• Penanganan : tentukan apakah prolaps tali pusat atau tidak, jika ada maka EMERGENCY! Lakukan BEDAH SESAR! Jika tidak ada prolaps lakukan observasi seksama, jika kemajuan persalinan normal biasanya persalinan spontan karena reposisi spontan. Jika persalinan macet upaya reposisi ekstremitas jika gagal Bedah sesar

PRESENTASI MAJEMUK

Page 8: MALPRESENTASI MALPOSISI

• Janin letak memanjang bagian terendah bokong, kaki, atau kombinasi keduanya.

• Kejadian 3-4% pada kehamilan cukup bulan ≥ 37 minggu, 25-30% pada kehamilan kurang bulan ≤ 28 minggu dan sebagian besar berubah menjadi presentasi kepala setelah kehamilan 34 minggu

• Dx : Palpasi abdomen, palpasi leopold setiap kali ANC pada kehamilan ≥ 34 minggu jika ragu dapat VT atau USG

• Presentasi bokong, taksiran berat janin, keadaan selaput ketuban, ukuran dan struktur tulang panggul ibu, hiperekstensi, kemajuan persalinan, pengalaman penolong, dan ketersediaan fasilitas pelayanan intensif neonatal merupakan hal-hal penting guna memperkirakan besarnya resiko untuk pengambilan keputusan cara persalinan.

• Terdapat 3 macam presentasi bokong yaitu : Bokong murni (60-70%), bokong komplit (10%), dan kaki. Varian presentasi kaki adalah presentasi bokong inkomplit, kaki komplit, kaki inkomplit, dan lutut.

• Janin dengan presentasi kaki dan variannya direkomendasikan untuk tidak dilakukan percobaan pervaginam.

PRESENTASI BOKONG

Page 9: MALPRESENTASI MALPOSISI

• Mekanisme Persalinan : Bokong akan memasuki panggul dengan diameter bitrokanter dalam posisi oblik. Pinggul janin bagian depan penurunannya lebih cepat dibanding belakang Pinggul depan akan mencapai pintu tengah panggul lebih dulu, kombinasi tahanan dinding panggul dan kekuatan yang mendorong kebawah ptaran paksi dalam sehingga sakrum ke arah transversal diameter bitrokanter menjadi anteroposterior

• Selanjutnya putaran paksi dalam perineum menegang, vulva membuka, pinggul depan akan lahir dahulu lahirlah bokong disertai paksi luar

• Penanganan : 3 cara mengubah presentasi bokong menjadi presentasi kepala yaitu Versi luar, Moksibusi dan atau akupuntur, posisi dada lutut pada ibu. Versi luar adalah prosedur yang dilakukan menggnakan manuver tertentu pada perut ibu untuk mengubah presentasi janin, prosedur ini cukup efektif dan aman. Dianjurkan jika terdapat fasilitas bedah sesar. Mula-mula bokong dikellvisuarkan dari pe

Page 10: MALPRESENTASI MALPOSISI

Prosedur melahirkan bokong dan kaki (dan kepala) secara spontan

1. Biarkan persalinan berlangsung secara sendirinya hingga bokong tampak divulva2. Pastikan bahwa pembukaan sudah lengkap sebelum memperkenankan ibu

mengejan3. Perhatikan hingga bokong membuka vulva\4. Lakukan episiotomi bila perlu5. Biarkan bokong lahir, bila tali pusat sudah tampak kendorkan. Perhatikan hingga

tampak tulang belikat janin tampak divulva, jangan melakukan tarikan atau tindakan apapun pada tahap ini

6. Dengan lembut pegang bokong dengan cara kedua ibu jari penolong sejajar sumbu panggul

7. Tanpa melakukan tarikan, angkatlah kaki, bokong, dan badan janin lalu perut, dada, bahu, lengan, dagu, mulut dan seluruh kepala

8. Bila langkah 7 tidak ada kemajuan : dengan jari telunjk dan jari tengah lakukan eksorotasi paha sampai tungkai lahir

9. Tentukan posisi lengan janin dengan cara merabanya didepan dada, diatas kepala, atau dibelakang leher

10. Lakukan langkah melahirkan lengan dan kepala spontan

Page 11: MALPRESENTASI MALPOSISI

Distosia bahu

Page 12: MALPRESENTASI MALPOSISI

PENGERTIAN

• Distosia bahu adalah tersangkutnya bahu janin dan tidak dapat dilahirkan setelah kepala janin dilahirkan.Kegagalan persalinan bahu setelah kepala lahir, dengan mencoba salah satu metode persalinan bahu. Distosia bahu merupakan kegawat daruratan obstetri karena terbatasnya waktu persalinan, terjadi trauma janin dan komplikasi pada ibunya.

Page 13: MALPRESENTASI MALPOSISI

ETIOLOGI

• 1. Janin besar2. Diabetes maternal3. Kehamilan lewat waktu4. Riwayat obstetri bayi besar5. Obesitas maternal6. Disproporsi sefalopelvi7. Kala II memanjang

Page 14: MALPRESENTASI MALPOSISI

DIAGNOSIS• Jelas tampak kepala mundur kembali kearah perinium• Jarang terjadi resusitasi spontan. Oleh karena tambahan

vulua, kepala agaknya tidak mampu bergerak.• Kesulitan biasanya disadari ketika tarikan dari bawah dan

dorongan dari atas tidak berhasil melahirkan bayi.• Dilakukan pemeriksaan vaginal untuk mengesampingkan

kemungkinan penyebab kesulitan yang lain.

Page 15: MALPRESENTASI MALPOSISI

KOMPLIKASI

• Pada Janin akan mengakibatkan gangguan pada fungsi jantung dan aliran darah ke intrakranial sehingga daat mengakibatkan kematian pada saat intrapartum atau masa neonatal

• Komplikasi lain pada janin mengakibatkan paralisis plexus brachials dan fraktur clavikula.

• Sedangkan pada ibu, akan mengakibatkan robekan pada vagina yang luas.

Page 16: MALPRESENTASI MALPOSISI

SYARAT UNTUK DILAKUKAN PERSALINAN PERVAGINAM

• Kondisi vital ibu cukup memadai sehingga dapat bekerja sama untuk menyelesaikan persalinan

• Masih memiliki kemampuan untuk mengeden• Jalan lahir dan pintu bawah panggul memadai untuk

akomodasi bayi.• Bayi masih hidup atau diharapkan dapat bertahan

hidup• Bukan monsterum / kelainan kongenital yang

menghalangi keluarnya bayi.

Page 17: MALPRESENTASI MALPOSISI

PENANGANAN DISTOSIA BAHU1. Membuat episiotomi yang cukup luas untuk mengurangi obstruksi jaringan lunak

dan memberi ruangan yang cukup untuk tindakan.2. Meminta ibu untuk menekuk kedua tungkainya dan mendekatkan lututnya

sejauh mungkin ke arah dadanya dalam posisi ibu berbaring terlentang. Memintabantuan 2 asisten untuk menekan fleksi kedua lutut ibu ke arah dada.

3. Dengan memakai sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi :- Melakukan tarikan yang kuat dan terus-menerus ke arah bawah pada kepalajanin untuk menggerakkan bahu depan dibawah simfisis pubis.Catatan : hindari tarikan yang berlebihan pada kepala yang dapatmengakibatkan trauma pada fleksus brakhialis.- Meminta seorang asisten untuk melakukan tekanan secara simultan ke arahbawah pada daerah suprapubis untuk membantu persalinan bahu.Catatan : jangan menekan fundus karena dapat mempengaruhi bahu lebihlanjut dan dapat mengakibatkan ruptur uteri.

Page 18: MALPRESENTASI MALPOSISI

4. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan :- Pakailah sarung tangan yang telah didisinfeksi tingkat tinggi, masukkan tanganke dalam vagina.- Lakukan penekanan pada bahu yang terletak di depan dengan arah sternumbayi untuk memutar bahu dan mengecilkan diameter bahu.- Jika diperlukan, lakukan penekanan pada bahu belakang sesuai dengan arahsternum.

5. Jika bahu masih belum dapat dilahirkan :- Masukkan tangan ke dalam vagina.- Raih humerus dari lengan belakang dan dengan menjaga lengan tetap fleksipada siku, gerakkan lengan ke arah dada. Ini akan memberikan ruanganuntuk bahu depan agar dapat bergerak dibawah simfisis pubis.

6. Jika semua tindakan di atas tetap tidak dapat melahirkan bahu, pilihan lain :- Patahkan klavikula untuk mengurangi lebar bahu dan bebaskan bahu depan.- Lakukan tarikan dengan mengait ketiak untuk mengeluarkan lengan belakang.

Page 19: MALPRESENTASI MALPOSISI

METODE PERSALINAN DISTOSIA BAHU1. Manuver Mc. Roberts :

- Posisi WalcherHiperfleksi kaki kearah perut sehingga terjadi pelebaran jalan lahir dan mengubah sudut inklinasi dari 25 derajat menjadi 10 derajat.- Kepala janin tarik curam kebawak sehingga memudahkan persalinan bahu depan

2. Manuver Hibbard dan Resnick- Lakukan episiotomi luas untuk melebarkan jalan lahir- Kepala ditarik curam kebawah, sehingga bahu depan lebih mudah masuk PAP- Tekan bahu depan diatas simfisis, sehingga dapat masuk PAP

3. Manuver Woods Cork Screw- Fundus uteri didorong kebawah sehingga lebih menekan bagian terendah janin, untuk masuk PAP- Bahu belakang diputar menjadi bahu depan sehingga secara spontan lahir

4. Manuver Schwartz Dixon- Dilakukan persalinan tangan belakang sehingga volume bahu mengecil- Selanjutnya persalina bahu dapat dilakukan

Page 20: MALPRESENTASI MALPOSISI

5. Manuver Zevanelli- Kepala janin sudah berada diluar, dimasukkan kembali kedalam vagina- Diikuti dengan persalinan seksio sesarea- Bahaya besar karena akan terjadi ekstensi luka operasi di SBR dan menimbulkan trauma jalan lahir lebih besar.

6. Teknik Kleidotomi- Dilakukan pemotongan tulang klavikula bawah sehingga volume bahu mengecil dan selanjutnya persalinan dapat berlangsung- Bila diperlukan dapat dilakukan pemotongan tulang klavikula depan

7. SimfisiotomiUntuk melebarkan jalan lahir sehingga bahu dapat lahir.Komplikasi simfiotomi :- Ketidaknyamanan yang berkepanjangan dan nyeri- Ruptura vesika urinaria

Page 21: MALPRESENTASI MALPOSISI

PERSALINAN DENGAN DISTENSI UTERUS

Page 22: MALPRESENTASI MALPOSISI

FAKTOR TERJADINYA

DISTENSI UTERUS

Page 23: MALPRESENTASI MALPOSISI

HIDRAMNION

• Pengukuran kantong air ketuban terdalam secara vertikal >80mm; klasifikasinya:ringan: 80-99mmsedang: 100-120mmberat: >120mm

• Biarkan persalinan dan pantau dengan partograf• Apabila cairan amnion terlalu banyak lakukan amniosentesis • jika terdapat indikasi pecahkan dengan pengait amnion• Jika pecah spontan, waspadai prolapsus tali pusat

Page 24: MALPRESENTASI MALPOSISI

KEHAMILAN GANDA• Terjadi distensi uterus oleh karena janin lebih dari satu bahkan air ketuban

dan plasentanya.• Penanganan:

-Stabilkan ibu dan pantau DJJ -Periksa presentasi janin:

Verteks: persalinan spontan dan monitor dengan partografBokong: persalinan spontan dan monitor dengan partografLetak lintang: SC

-Pada janin kedua atau berikutnyaSetelah bayi lahir dilakukan palpasi abdomen dan pemeriksaan dalam vagina

Page 25: MALPRESENTASI MALPOSISI

PRESENTASI VERTEKS

• Jika kepala belum masuk pintu atas panggul dapat dimasukkan secara manual

• Bila ketuban belum pecah dapat dipecahkan dengan klem kokher

• Observasi DJJ• Apabila dalam 2 jam bayi tidak lahir dengan terdapat tanda

gawat janin maka dapat dilakukan SC

Page 26: MALPRESENTASI MALPOSISI

PRESENTASI BOKONG

• Jika TBJ janin tidak lebih dari janin pertama dan serviks tidak mengecil rencanakan partus spontan

• Infus oksitosin diberikan apabila his tidak ada atau tidak adekuat setelah kelahiran bayi pertama

• Jika ketuban belum pecah dan bokong sudah turun dapat dilakukan pemecahan ketuban

• Observasi lanjut DJJ• Apabila persalinan pervaginam tidak mungkin, dapat

dipertimbangkan seksio sesaria

Page 27: MALPRESENTASI MALPOSISI

LETAK LINTANG

• Apabila selaput ketuban utuh, lakukan versi luar• Namun bila gagal, pembukaan lengkap dan selaput ketuban

utuh lakukan versi dalam dilanjutkan ekstraksi• Terus observasi his• Seksio sesaria dipertimbangkan bila terjadi kegagalan pada

versi luar maupun dalam• Beri oksitosin 10 unit i.m atau ergometrin 0,2 mg i.m

diberikan dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir

Page 28: MALPRESENTASI MALPOSISI

MIOMA UTERI

• Dapat terjadi intramural maupun submukosum• Apabila terletak pada korpus bawah akan mengganggu

kontraksi uterus• Masalah yang dapat terjadi:

- Persalinan sebelum waktunya- Resiko SC meningkat- Perdarahan lebih banyak- Masa MRS lebih panjang- Masa nifas bermasalah

Page 29: MALPRESENTASI MALPOSISI

ADENOMIOSIS UTERI

• Terdapat pulau-pulau endometrium dalam jaringan miometrium

• Akan mempengaruhi persalinan kala I dan II• Dibutuhkan oksitosin I.V sebagai bantuan memacu kontraksi

Page 30: MALPRESENTASI MALPOSISI

DIAGNOSIS

• Jika palpasi hanya teraba 1 janin, kemungkinan taksiran persalinan salah, hidramnion atau janin besar

• Pemeriksaan yang mengharah kehamilan ganda antara lain bila ditemukan- kepala janin relatif lebih kecil dibanding ukuran uterus- teraba 2 atau lebih balotemen- terdengar lebih dari 1 jantung bayi

• Lakukan pemeriksaan dengan USG• Bila perlu lakukan pemeriksaan radiologis

Page 31: MALPRESENTASI MALPOSISI

KETUBAN PECAH DINI

Page 32: MALPRESENTASI MALPOSISI

PENDAHULUAN

Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Dalam keadaan normal 8-10% perempuan hamil aterm akan mengalami KPD

Bila selaput ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut ketuban pecah dini pd kehamilan prematur (PPROM). Hal ini terjadi pada 1% kehamilan

Selaput ketuban berfungsi menghasilkan air ketuban dan melindungi janin terhadap infeksi

Page 33: MALPRESENTASI MALPOSISI

PATOFISIOLOGI

Secara umum disebabkan oleh kontraksi uterus dan peregangan berulang

Dapat juga disebabkan oleh ketidakseimbangan sintesis dan degradasi ekstraseluler matrix kolagen

FR: 1. krg as. Askorbik sbg komp. Kolagen 2. kkrngan tembaga & as. Askorbik pertumb.

Struktur abnormal ex: akibat merokok

Page 34: MALPRESENTASI MALPOSISI

CONT

• Pada TM 3 selaput ketuban mudah pecah akibat ; membesarnya uterus, kontraksi rahim, dan gerakan janin

• Ketuban pecah dini pada kehamilan prematur (PPROM) diakibatkan faktor eksternal spt infeksi dari vagina, polihidroamnion, inkompeten serviks, dan solutio plasenta

Page 35: MALPRESENTASI MALPOSISI

KOMPLIKASI

• Infeksi maternal & neonatal• Persalinan prematur• Hipoksi karena kompresi tali pusat• Deformitas janin• meningkatnya insiden SC• Gagalnya persalinan normal

Page 36: MALPRESENTASI MALPOSISI

PENATALAKSANAAN

Pastikan diagnosis 1. riwayat keluar cairan jernih dari vagina 2. nitrazine test (+) 3.USG oligohidroamnion

Tentukan usia kehamilanEvaluasi ada tidaknya infeksi maternal ataupun

infeksi janin 1. suhu > 38 drjt C 2. air ketuban keruh+berbau 3. leukosit darah > 15000/mm3 4. janin takikardi (DJJ meningkat)

Apakah dlm keadaan inpartu, trdapat kegawatan janin

Page 37: MALPRESENTASI MALPOSISI

PENANGANAN KONSERVATIF

1. MRS, Tx; Antibiotik ampicilin 4x500mg/ eritromysin jk alergi ampicilin dan metronidazol 2x500mg 7 hari)

2. umur kehamilan 32-34 mngg, MRS sampai air ketuban tidak keluar lg

3. UK 32-37 mngg, blm inpartu, tdk infeksi, tes busa (-) Tx deksametason, obsr tnda infeksi, & ksejahteraan janin. Terminasi pd usia 37 mnng

4. UK 32-37, ad infeksi beri Ab, lakukan induksi, nilai tnda infeksi ( suhu, leukosit, kekeruhan cairan) matangkan paru janin dgn steroid (bethametason 12mg SD 2 hr, deksametason IM 5mg tiap 6 jm 4x terminasi kehamilan

Page 38: MALPRESENTASI MALPOSISI

CONT

AKTIF UK >37 mngg induksi oksitosin. Bila gagal SC. Alternatif misoprostol 25 mikrogr-50mikrogr/

6jm max 4x Bila infeksi Ab dosis tinggi, kehamilan diakhiri Bila skor pelvik <5 pematangan serviks induksi.

Jk gagal SC Bila skor pelvik > 5 induksi persalinan

Page 39: MALPRESENTASI MALPOSISI

KORIOAMNIONITIS

• Adalah keadaan pd perempuan hamil dimana korion, amnion, dan cairan ketuban terkena infeksi bakteri. Korioamnionitis merupakan komplikasi paling serius bagi ibu&janin, bahkan dpt trjadi sepsis

• Penyebab ; infeksi dr TUG (vagina, anus, rektum, dan menjalar ke uterus) ibu

• Angka kejadian 1-2%

Page 40: MALPRESENTASI MALPOSISI

Diagnosis Korioamnionitis

• FR ; kelahiran prematur atau ketuban pecah lama

• Gejala antr lain; demam, takikardi, berkeringat, uterus palpasi lembek, dan cairan berbau keluar dari vagina

• Dx ditegakkan bdsrkn ; 1. Ax&PF 2. Kultur darah& cairan amnion.

Page 41: MALPRESENTASI MALPOSISI

PENANGANAN KORIOAMNIONITIS

• Pemberian Ab segera ; 1. berspektrum luas ( kombinasi ampicilin 3x1000mg, gentamisin 5mg/kgBB/hari, dan metronidazol 3x500mg

• Bila janin telah meninggal persalinan pervaginam bs dengan induksi dn akselerasi persalinan, karena SC SEPSIS

• Uterotonika pascapersalinan mencegah invasi mikroorganisme pd sinus-sinus pemb. darah

Page 42: MALPRESENTASI MALPOSISI

ASUHAN BAYI BARU LAHIR BERMASALAH

Page 43: MALPRESENTASI MALPOSISI

1. PRINSIP-PRINSIP ASUHAN2. BAYI BARU LAHIR DENGAN MASALAH3. RUJUKAN BAYI4. KONDISI ATAU MASALAH SEGERA SETELAH

LAHIR5. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR

BERMASALAH

Page 44: MALPRESENTASI MALPOSISI

PRINSIP-PRINSIP ASUHAN

Jika bayi dilahirkan oleh seorang ibu yang mengalami komplikasi dalam persalinan, penanganan bayi tersebut bergantung pada :

• Apakah bayi mempunyai kondisi atau masalah yang perlu tindakan segera

• Apakah kondisi ibu memungkinkan merawat bayi secara penuh, sebagian, atau tidak sama sekali

Page 45: MALPRESENTASI MALPOSISI

BAYI BARU LAHIR DENGAN MASALAH

• Masalah / kondisi akut perlu tindakan segera dalam 1 jam kelahiran (oleh tenaga di kamar bersalin)– Tidak bernafas– Sesak nafas– Sianosis sentral (kulit biru)– BBLR < 2500 gr– Letargis– Hipotermia (suhu aksila <36,50C)– Kejang

Page 46: MALPRESENTASI MALPOSISI

• Kondisi perlu tindakan awal– Potensial infeksi bakteri (pada ketuban pecah dini atau

pecah lama)– Potensial sifilis (ibu dengan gejala atau serologis positif)• Kondisi malformasi atau masalah lain yang tidak perlu

tindakan segera (oleh tenaga di kamar bersalin)– Lakukan asuhan segera bayi baru lahir dalam jam pertama

setelah kelahiran bayi– Rujuk ke kamar bayi atau tempat pelayanan yang sesuai

Page 47: MALPRESENTASI MALPOSISI

RUJUKAN BAYI• Jelaskan kondisi/masalah bayi kepada ibu• Jaga bayi tetap hangat. Bungkus bayi dengan kain lunak dan kering,

selimuti, dan pakai topi• Rujuk dengan digendong petugas, jika memungkinkan. Gunakan

inkubator atau basinet jika perlu tindakan khusus, misalnya pemberian O2

• Mulai menyusui dini• Ajari memeras payudara dan ASI yang akan diberikan kepada bayi jika

menyusui dini tidak dimungkinkan oleh kondisi ibu atau bayi• Pastikan kamar bayi NICU (Neonatal Intensive Care Unit) atau tempat

pelayanan yang dituju menerima formulir riwayat persalinan, kelahiran, dan tindakan yang diberikan kepada bayi

Page 48: MALPRESENTASI MALPOSISI

KONDISI ATAU MASALAH SEGERA SETELAH LAHIR

MASALAH• Bayi baru lahir dengan kondisi atau masalah :

– Tidak bernafas atau nafas megap-megap– Sukar bernafas (hitung nafas dalam semenit <30 atau >60, tarikan dinding dada

ke dalam yang kuat atau suara merintih)– Sianosis (biru)– Prematur atau BBLSR (<32 minggu atau <1500 gr)– Letargi– Hipotermia– kejang

• Bayi dengan kondisi atau masalah yang perlu perhatian di kamar bersalin :– BBLR (1500-2500 gr)– Potensial infeksi bakteri (pada ketuban pecah dini atau pecah lama)– Potensial sifilis (ibu dengan gejala atau serologis positif)

Page 49: MALPRESENTASI MALPOSISI

PENANGANAN SEGERA• Tidak bernafas atau megap-megap :– Penanganan umum :

• Keringkan bayi, ganti kain yang basah dan bungkus dengan pakaiian hangat-kering.• Jika belum dilakukan, segera klem dan potong tali pusat• Letakkan bayi di tempat yang keras dan hangat (di bawah radiant heater) untuk

resusitasi• Kerjakan pedoman pencegahan infeksi dalam melakukan tindakan perawatan dan

resusitasi

– Resusitasi :• Perlunya resusitasi harus ditentukan sebelum akhir menit pertama kehidupan,

indikatornya adalah kegagalan nafas setelah bayi lahir• Peralatan resusitasi : (1) harus selalu dicek dalam keadaan baik dan siap pakai (2)

sungkup No. 1 untuk bayi cukup bulan, dan sungkup No. 0 untuk bayi kurang bulan (3) cek fungsi balon dengan cengkeraman sungkup di telapak tangan tangan lain meremas balon, jika terasa tekanan di telapak, maka ventilasi cukup ; remasan dilepas dan balon inflasi kembali, maka balon berfungsi baik

Page 50: MALPRESENTASI MALPOSISI

– Membuka jalan nafas :• Posisi bayi : telentang; kepala lurus dan sedikit tengadah/ekstensi; bayi

diselimuti kecuali muka dan dada• Bersihkan jalan nafas dengan menghisap mulut lalu hidung. Jika terdapat

darah atau mekonium di mulut atau hidung, hisap segera untuk menghindari aspirasi (*menghisap terlalu dalam di tenggorok dapat mengakibatkan turunnya frekuensi denyut jantung bayi atau bayi berhenti bernafas)

• Tetap jaga kehangatan tubuh bayi• Nilai kembali keadaan bayi : jika bayi mulai menangis atau bernafas

lanjutkan dengan asuhan awal bayi baru lahir; jika bayi tetap tidak bernafas lanjutkan dengan ventilasi

Page 51: MALPRESENTASI MALPOSISI

– Ventilasi bayi baru lahir :• Cek kembali posisi bayi• Posisi sungkup dan cek pelekatanya sungkup di wajah menutupi pipi, mulut,

dan hidung; rapatkan pelekatan; remas balon dengan 2 jari atau seluruh tangan tergantung besarnya balon; cek pelekatan dengan 2 kali ventilasi dan amati pengembangan dada

• Ventilasi bayi jika pelekatan baik dan terjadi pengembangan dada. Pertahankan frekuensi sekitar 40x/menit serta amati tekanan (dada mudah naik dan turun) : jika dada naik, maka tekanan adekuat; jika dada tidak naik maka cek dan koreksi posisi bayi, sungkup, meremas balon lebih kuat, atau menghisap ulang mulut dan hidung

• Pertimbangkan pemberian nalokson (setelah tanda vital baik) jika ibu mendapat petidin atau morfin sebelum melahirkan

• Lakukan ventilasi selama 1 menit, kemudian evaluasi frekuensi, tarikan dinding dada, suara merintih

• Jika bayi mulai menangis, hentikan ventilasi dan evaluasi selama minimal 5 menit• Jika nafas belum teratur setelah 20 menit ventilasi : rujuk ke kamar bayi; selama

dirujuk bayi dijaga agar tetap hangat serta berikan ventilasi• Jika tidak ada usaha bernafas, megap-megap, atau tidak ada nafas setelah 20

menit ventilasi : hentikan ventilasi bayi lahir mati berikan dukungan psikologis pada keluarga

Page 52: MALPRESENTASI MALPOSISI

Nalokson merupakan antidotum mengatasi depresi pernafasan bayi baru lahir jika ibu mendapatkan petidin atau morfin.

*jangan berikan nalokson pada bayi dari ibu yang diduga menyalahgunakan obat narkotika

• Jika terjadi tanda depresi pernafasan, lakukan resusitasi setelah VS baik, beri nalokson 0,1 mg/kgBB I.V. ; nalokson

dapat diberikan I.M. Setelah resusitasi berhasil dan sirkulasi perifer baik. Dosis ulangan diperlukan untuk menghindari

kekambuhan• Jika tidak ada tanda depresi pernafasan, tetapi petidin atau

morfin diberikan dalam 4 jam persalinan, amati tanda depresi yang mungkin terjadi

Page 53: MALPRESENTASI MALPOSISI

• Asuhan pasca resusitasi yang berhasil :– Hindari kehilangan panas :

• Lakukan kontak kulit di dada ibu (metode Kanguru), dan selimuti bayi• Letakkan di bawah radiant heater

– Periksa bayi dan hitung nafas dalam semenit:• Jika bayi sianosis atau sukar bernafas, ada tarikan dinding dada, ada rintihan beri

oksigen lewat kateter hidung atau nasal prong– Ukur suhu aksiler:

• Jika suhu 360C atau lebih teruskan metode Kanguru dan mulai pemberian ASI• Jika suhu dibawah 360C lakukan penanganan hipotermia

– Mendorong ibu mulai menyusui; bayi yang mendapat resusitasi cenderung hipoglikemia :• Jika kekuatan isap baik, proses penyembuhan optimal• Jika kekuatan isap kurang, rujuk ke kamar bayi atau ke tempat pelayanan yang dituju

– Lakukan pemantauan yang sering dalam 24 jam pertama. Jika sukar bernafas kambuh rujuk ke kamar bayi atau pelayanan kesehatan yang dituju

Page 54: MALPRESENTASI MALPOSISI

• Sianosis atau sukar bernafas :– Jika bayi sukar bernafas/sianosis/ada tarikan dinding

dada/ada rintihan :• Isap mulut dan hidung untuk memastikan jalan nafas bersih• Beri oksigen 0,5 L/menit lewat kateter hidung atau nasal prong• Rujuk ke kamar bayi atau pelayanan yang dituju

– Jaga bayi tetap hangat, bungkus bayi dengan kain lunak, kering, selimuti, dan pakai topi untuk mencegah kehilangan panas

Page 55: MALPRESENTASI MALPOSISI

• Pemberian oksigen hanya pada sianosis atau sukar bernafas• Jika terdapat tarikan dinding dada ke dalam, atau megap-

megap, atau sianosis menetap, tingkatkan konsentrasi oksigen dengan kateter nasal, nasal prong, atau kap oksigen

Page 56: MALPRESENTASI MALPOSISI

• Penilaian : Banyak kondisi serius pada bayi baru lahir, misalnya infeksi

bakteri, malformasi, asfiksia berat, penyakit hialin membran prematur, dengan gejala yang sama dengan sukar bernafas dan minum lemah atau tidak mau minum. Diagnosis banding sukar tanpa bantuan tes diagnostik yang lengkap. Meskipun demikian tindakan segera harus dilakukan tanpa diagnosisi yang khusus. Bayi dengan masalah di atas harus segera dirujuk.

Page 57: MALPRESENTASI MALPOSISI

PENANGANAN BAYI BARU LAHIR BERMASALAHBBLSR ATAU PREMATUR KECIL

• Jika bayi sangat kecil, sering terjadi masalah yang berat, misal sukar bernafas, kesukaran pemberian minum, ikterus berat, dan infeksi. Bayi rentan terjadi hipotermia jika tidak dalam inkubator

• Bayi ini memerlukan pelayanan kesehatan khusus. Rujukan harus segera dilakukan ke tempat pelayanan yang sesuai bagi bayi baru lahir sakit atau kecil sedini mungkin. Sebelum dan selama rujukan perhatikan :– Pastikan bahwa bayi terjaga tetap hangat . Bungkus bayi dengan kain lunak, kering

selimuti dan pakai topi untuk menghindari kehilangan panas– Jika bayi sianosis atau sukar bernafas, rekuansi nafas tidak normal, ada tarikan

dinding dada, ada rintihan beri oksigen lewat kateter hidung atau nasal prong– Jika pada riwayat ibu terdapat kemungkinan infeksi bakteri, beri dosis pertama

antibiotika :• Gentamisisn 4 mb/kgBB I.M (atau kanamisin)• Bisa ditambah dengan ampisilin 100 mg/kgBB I.M. (atau benzil penisilin)

Page 58: MALPRESENTASI MALPOSISI

LETARGI

• Jika bayi letargi (tonus otot rendah, tidak ada gerakan), sangat mungkin bayi sakit berat dan harus segera dirujuk ke tempat pelayanan yang sesuai

Page 59: MALPRESENTASI MALPOSISI

HIPOTERMIA

• Hipotermia dapat terjadi secara cepat pada bayi sangat kecil atau bayi yang diresusitasi atau dipisahkan dari ibu. Dalam kasus-kasus ini, suhu dapat cepat turun <350C– Jika bayi sakit berat atau hipotermia berat :

• Gunakan alat yang tersedia (inkubator, radiant heater, kamar hangat, tempat tidur hangat)

• Rujuk ke pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas NICU• Jika bayi sianosis atau sukar bernafas, frekuensi nafas tidak normal, ada

tarikan dinding dada, ada rintihan beri oksigen lewat kateter hidung atau nasal prong

– Jika bayi tidak begitu tampak sakit dan suhu aksiler 35oC atau lebih :• Pastikan bayi tetap hangat, bungkus bayi dengan kain lunak, kering• Dorong ibu untuk segera menyusui, setelah bayi siap• Pantau suhu aksiler tiap jam sampai normal• Bayi dapat diletakkan dalam inkubator atau di bawah radiant heater

Page 60: MALPRESENTASI MALPOSISI

KEJANG

• Kejang dalam 1 jam pertama kehidupan jarang. Kejang dapat disebabkan oleh meningitis, ensefalopati, atau hipoglikemia berat– Pastikan bayi tetap hangat, bungkus bayi dengan kain lunak, kering,

slimuti, dan pakai topi untuk menghindari kehilangan panas– Rujuk ke pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas NICU

Page 61: MALPRESENTASI MALPOSISI

BBLR

• Bayi prematur sedang (33-38 minggu) atau BBLR (1500-2500 gr) dapat mempunyai masalah setelah lahir– Jika bayi tidak ada kesukaran bernafas dan tetap hangat

dengan metode kanguru :• Rawat bayi tetap bersama ibu• Dorong ibu mulai menyusui dalam 1 jam pertama

– Jika bayi sianosis atau sukar bernafas, frekuensi tidak normal, ada tarikan dinding dada, ada rintihan berikan oksigen lewat kateter hidung atau nasal prong

– Jika suhu aksiler turun dibawah 350C, hangatkan bayi segera

Page 62: MALPRESENTASI MALPOSISI

BAYI PREMATUR DAN/ATAU KETUBAN PECAH LAMA DAN ASIMTOMATIS

• Panduan berikut bisa dimodisfikasi sesuai keadaan setempat :– Jika ibu mempunyai tanda klinis infeksi bakteri atau jika ketuban

pecah lebih dari 18 jam meskipun tanpa tanda klinis infeksi :• Rawat bayi tetap bersama ibu dan dorong ibu untuk tetap menyusui• Lakukan kultur darah dan berikan antibiotika dosis pertamanya

– Jangan berikan antibiotika pada kondisi lain. Amati bayi terhadap tanda infeksi selama 3 hari :• Rawat bayi tetap bersama ibu dan dorong ibu tetap menyusui• Jika dalam 3 hari terjadi tanda infeksi, rujuk ke NICU, lakukan kultur

darah, dan berikan antibiotika dosis pertama

Page 63: MALPRESENTASI MALPOSISI

SIFILIS KONGENITAL

• Jika tes serologis ibu positif atau menunjukkan gejala tetapi bayi tidak menunjukkan tanda-tanda sifilis

• Jika bayi menunjukkan tanda-tanda sifilis, rujuk ke NICU. Tanda-tanda sifilis termasuk :– Edema umum– Ruam kulit– Telapak tangan atau kaki melepuh– Rinitis– Kondiloma anal– Pembesaran hepar/lien– Paralisis salah satu anggota tubuh bagian bawah– Ikterus– Pucat– Sfiroketa positif dari lesi cairan tubuh atau cairan serebrospinal