117-700-1-pb efektifitas pendidikan dan pelatihan dalam meningkatkan kinerja pegawai
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 117-700-1-PB Efektifitas Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
1/8
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.3, h. 192-199| 192
EFEKTIVITAS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI
(Studi pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang)
Dhita Ayu Meitaningrum, Imam Hardjanto, Siswidiyanto
Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, MalangE-mail:[email protected]
Abstract: The Ef fectivity of Education and Traini ng in I mproving the Perf ormance of
Employee. This research based on low performance fenomena of employee in
municipillity officer of Malang regency. To improve the performance of employees then
education and training was performed.The focus of this research is the effectivity of
education and training, evaluation of education and training also the factors that supportand hinder the effectivity of education and training in improving the performance of
employee. The result of this research shows that the education and training that have
been attended by employees in municipillity officer of Malang regency has been quite
effective, seen from the result of evaluation after the education and training that is the
change of attitude and behavior on self-employees in completing their job are much
better than before attending the education and training and the performance of
employees also more improved than before attending the education and training. Factor
that hinder the effectivity of education and training is the limited budget fir education and
training. The suggestion from this research is one of the efforts made in order to keep the
education and training running is to do with their own expense.
Keywords:effectivity of training, education and training, performance of employee
Abstrak: Efektivitas Pendidikan dan Pelatihan dalam Meningkatkan Kinerja
Pegawai. Penelitian ini didasarkan pada fenomena rendahnya kinerja pegawai di Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang. Untuk meningkatkan kinerja pegawai maka
dilakukan pandidikan dan pelatihan. Fokus penelitian ini adalah efektivitas pendidikan
dan pelatihan, evaluasi efektivitas pendidikan serta faktor pendukung dan penghambat
efektivitas pendidikan dan pelatihan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan yang diikuti oleh pegawai
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Malang sudah cukup efektif, dilihat dari hasil
evaluasi setelah pendidikan dan pelatihan yaitu terjadi perubahan sikap dan perilaku pada
diri pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya jauh lebih baik daripada sebelum
mengikuti pendidikan dan pelatihan dan kinerja pegawai juga meningkat dari sebelum
mengikuti pendidikan dan pelatihan. Faktor yang menghambat efektivitas pendidikan dan
pelatihan adalah terbatasnya anggaran pendidikan dan pelatihan. Saran penelitian iniadalah salah satu usaha yang dilakukan agar pendidikan dan pelatihan tetap berjalan yaitu
dengan biaya sendiri.
Kata kunci:efektivitas pelatihan, pendidikan dan pelatihan, kinerja pegawai
Pendahuluan
Pegawai negeri dalam organisasisampai saat ini diakui memegang peranan
yang sangat penting dalam keberhasilanmencapai tujuan organisasi. Sebagaimana
dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
pasal 3 dikatakan: Pegawai negeriberkedudukan sebagai unsur aparatur negarayang bertugas untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara profesional, jujur,adil dan merata dalam penyelenggaraan
tugas negara, pemerintah danpembangunan.
mailto:[email protected]:[email protected] -
7/23/2019 117-700-1-PB Efektifitas Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
2/8
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.3, h. 192-199| 193
Pegawai Negeri Sipil merupakan unsurutama sumber daya manusia, aparatur
negara yang mempunyai peranan untukmenentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. Adapunsosok Pegawai Negeri Sipil yang diharapkandalam upaya perjuangan mencapai tujuannasional adalah Pegawai Negeri Sipil yangmemiliki kompetensi dan penuh kesetiaan
dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan bermoral,bermental baik, profesional, sadar akantanggung jawabnya sebagai unsur aparaturnegara, abdi masyarakat, serta mampu
menjadi perekat persatuan dan kesatuanbangsa.
Sebagaimana dalam PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 101Tahun 2000, yang antara lain menyatakan:Bahwa untuk menciptakan sumber dayamanusia aparatur yang memiliki kompetensitersebut diperlukan peningkatan mutuprofesionalisme, sikap pengabdian dankesetiaan pada perjuangan bangsa dannegara, semangat kesatuan dan persatuan,dan pengembangan wawasan pegawai negeri
sipil melalui pendidikan dan pelatihanjabatan yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari usaha pembinaan pegawai
negeri sipil secara menyeluruh.Pendidikan dan pelatihan sebagai
bagian integral dari kebijakan personildalam rangka pembinaan pegawaidisamping sebagai sarana pembinaan yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuanteknis, juga untuk memantapkan sikap
mental pegawai. Pendidikan dan pelatihanmerupakan alat untuk menyesuaikan antaratanggung jawab dan pekerjaan dengankemampuan, keterampilan dan kecakapanserta keahlian dari pegawai. Kebijaksanaan
organisasi pada umumya menyarankan agarsetiap pegawai diberi kesempatan untuk
melanjutkan pendidikan dan pengembangankepribadian, sehingga dapat meningkatkanpengetahuan serta keterampilan yang padaakhirnya mampu meningkatkan kinerja.
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Malang salah satu fungsinya yaitu
melaksanakan pendidikan dan pelatihan
(diklat) pegawai. Maka badan diklatmempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas kepegawaian di bidang kediklatanaparatur meliputi pengumpulan bahan dan
menyelenggarakan Diklat Prajabatan, DiklatDalam Jabatan serta melaksanakan tugasyang diberikan oleh Kepala BadanKepegawaian Daerah. Untuk melaksanakantugas pokok dan fungsi Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Malang, diperlukansumber daya manusia yang berkualitas danprofesional dalam bidangnya sehinggamampu melaksanakan tugas pelayananinternal bidang kepegawaian di Badan
Kepegawaian Kabupaten Malang yang padagilirannya diharapkan dapat memberikanpelayanan prima kepada masyarakat. Olehkarena itu, kemampuan sumber dayamanusia Badan Kepegawaian Daerah harusditingkatkan melalui Pendidikan danPelatihan Jabatan Struktural, Pendidikan danPelatihan Teknis, studi banding, seminar,diskusi atau kegiatan lain yang relevandengan bidang tugasnya. Hal ini dapatdilakukan apabila didukung dengananggaran yang cukup serta sarana dan
prasarana pendukung yang memadai.
Tinjauan Pustaka
1. Konsep Dasar Efektivitas
Steers (1980, h.5) menyatakan bahwaefektivitas adalah Kapasitas suatuorganisasi untuk memperoleh danmemanfaatkan sumber daya yang berharga
dengan sepandai mungkin dalam mengejartujuan operasional.
Menurut Faustini Cardoso Gomes(2000, h.209), untuk mengukur efektivitas
suatu program pelatihan dapat dievaluasiberdasarkan informasi yang diperoleh padalima tingkatan:
1.Reactions, yaitu untuk mengetahui opinidari para peserta mengenai programpelatihan, dengan menggunakankuesioner, pada akhir pelatihan parapeserta ditanya mengenai seberapa jauhmereka puas terhadap pelatihan secarakeseluruhan, terhadap pelatih/instruktur,materi yang disampaikan, isinya, bahan-bahan yang disediakan, dan lingkungan
-
7/23/2019 117-700-1-PB Efektifitas Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
3/8
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.3, h. 192-199| 194
pelatihan (ruangan, waktu istirahat,makanan, suhu udara).
2.
Learning, yaitu untuk mengetahuiseberapa jauh para peserta menguasai
kensep-konsep, pengetahuan danketerampilan-keterampilan yangdiberikan selama pelatihan. Biasanyadilakukan dengan mengadakan testtertulis (essay atau multiple choice), test
performansi dan latihan-latihan simulasi.3.Behaviors, menilai dari para peserta
sebelum dan sesudah pelatihan, dapatdibandingkan guna mengetahui tingkatpengaruh pelatihan terhadap perubahan
performansi mereka.4. Organizational result, yaitu utuk menguji
dampak pelatihan terhadap kelompokkerja atau organisasi secara keseluruhan.Data bisa dikumpulkan sebelum dansesudah pelatihan atas dasar kriteriaproduktivitas, pergantian, absen,kecelakaan-kecelakaan, keluhan-keluhan,perbaikan kualitas, kepuasan klien dansejenis lainnya.
5. Cost effectivity, dimaksudkan untukmengetahui besarnya biaya yang
dihabiskan bagi program pelatihan, danapakah besarnya biaya untuk pelatihantersebut terhitung kecil atau besar
dibandingkan biaya yang timbul daripermasalahan yang dialami olehorganisasi.
Selanjutnya menurut Tamim danHermansjah (2002,h.35), efektivitas diklat
dapat terlihat antara lain dari:1. Terlaksananya seluruh program diklat
sesuai dengan jadwal waktu yang telahditetapkan.
2.
Rapinya penyelenggaraan seluruhkegiatan diklat berkat disiplin kerja,dedikasi dan kemampuan para
penyelenggara.3. Efisiensi dalam penggunaan sarana dan
prasarana yang tersedia.4. Tercapainya sasaran yang telah
ditetapkan bagi program diklat.
2. Pendidikan dan Pelatihan
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan
dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil,disebutkan bahwa Pendidikan dan pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil yang disebutDiklat adalah proses penyelenggaraan
belajar mengajar dalam rangkameningkatkan kemampuan Pegawai NegeriSipil. Pendidikan dan pelatihankepegawaian juga merupakan bagian darisebuah sistem pembinaan karier Pegawai
Negeri Sipil yang bermakna padapengembangan kepegawaian.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor101 Tahun 2000 Tentang Pendidikan danPelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
menyebutkan bahwa tujuan pendidikan danpelatihan adalah:
1.Meningkatkan pengetahuan, keahlian,keterampilan, dan sikap untuk dapatmelaksanakan tugas jabatan secaraprofesional dengan dilandasi kepribadiandan etika PNS sesuai dengan kebutuhaninstansi.
2.Menciptakan aparatur yang mampuberperan sebagai pembaharu dan perekatpersatuan dan kesatuan.
3.Memantapkan sikap dan semangatpengabdian yang berorientasi padapelayanan, pengayoman, danpemberdayaan masyarakat.
4.Menciptakan kesamaan visi dan dinamikapola pikir dalam melaksanakan tugas
pemerintahan umum dan pembangunandemi terwujudnya kepemerintahan yangbaik.
Menurut Nitisemito (2000,h.54) adabeberapa sasaran yang ingin dicapai denganmengadakan pendidikan dan pelatihan,
antara lain sebagai berikut:1. Salah satu sasaran yang diharapkan dapat
dicapai dengan diklat adalah agarpekerjaan dapat dilakukan secara lebihcepat dan baik. Dengan melaksanakanpetunjuk-petunjuk cara melaksanakan
pekerjaan dalam pelatihan diharapkankaryawan dapat menyelesaikanpekerjaannya secara lebih cepat dan lebihbaik dari pada sebelumnya.
2. Dengan pendidikan dan pelatihan parapegawai juga diajarkan bagaimana cara
agar menghemat bahan baku penunjang
-
7/23/2019 117-700-1-PB Efektifitas Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
4/8
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.3, h. 192-199| 195
dan juga bahan pembantu kegiatanpekerjaan dengan baik.
3.
Dalam pendidikan dan pelatihan jugadiajarkan bagaimana cara agar
penggunaan sarana dan prasarana kantordengan baik agar peralatan itu juga tahanlama dan memperpanjang umur peralatanitu sendiri.
4. Dalam pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan juga diajarkan bagaimanamenekan angka kecelakaan kerja dengansekecil-kecilnya.
5. Melalui pendidikan dan pelatihan dapatjuga diberikan pendidikan yang dapat
meningkatkan rasa tenggung jawabterhadap karyawan, maka dalampendidikan dan pelatihan ditekankanbahwa suatu keberhasilan harus disertairasa tangung jawab yang besar.
Menurut Siswanto (2003, h.220),evaluasi dalam kegiatan pendidikan danpelatihan memiliki tujuan sebagai berikut:a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan
yang telah dicapai oleh pesertapendidikan dan pelatihan dalam suatuperiode proses belajar mengajar tertentu.
b.
Untuk mengetahui posisi atau kedudukanpeserta dalam kelompoknya.
c. Untuk mengetahui tingkat usaha yang
telah dilakukan para peserta dalamkegiatan pendidikan dan pelatihan.
d. Untuk mengetahui efisiensi metodependidikan dan pelatihan yangdigunakan.
3. Kinerja
Thoha (2004, h.31) mengatakan bahwakinerja adalah gambaran mengenai tingkatpencapaian pelaksanaan suatukegiatan/program/kebijakan dalammewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi yang tertuang dalam strategicplanningorganisasi.
Hasibuan (2000, h.13) mengemukakanbahwa kinerja (prestasi kerja) adalah suatuhasil kerja yang dicapai seseorang dalammelaksanakan tugas-tugas yang dibebankankepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
Wibowo (2007,h.21) mengemukakanbahwa kinerja mengandung dua komponen
penting yaitu: kompetisi; berarti individuatau organisasi memiliki kemampuan untuk
mengidentifikasikan tingkat kinerjanya.Produktivitas; kompetisi tersebut dapatditerjemahkan ke dalam tindakan ataukegiatan-kegiatan yang tepat untukmencapai hasil kinerja atau outcome.
Mangkunegara (2007, h.67),menyatakan faktor-faktor yangmempengaruhi pencapaian kinerja adalahfaktor kemampuan (ability) dan motivasi(motivation).
Dari definisi di atas dapat disimpulkanbahwa kinerja mempunyai beberapa elemenyaitu:a. Hasil kerja dicapai secara individual
atau secara institusi, yang berartib. kinerja tersebut adalah hasil akhir yang
diperoleh secara sendiri-sendiri ataukelompok.
c. Dalam melaksanakan tugas, orang ataulembaga diberikan wewenang dantanggung jawab, yang berarti orang ataulembaga diberikan hak dan kekuasaan
untuk ditindak lanjuti, sehinggapekerjaannya dapat dilakukan denganbaik.
d. Pekerjaan haruslah dilakukan secaralegal yang berarti dalam melaksanakantugas individu atau lembaga tentu sajaharus mengikuti aturan yang telahditetapkan.
e. Pekerjaan tidaklah bertentangan denganmoral atau etika artinya selain mengikuti
aturan yang ada yang telah ditetapkan,tentu saja pekerjaan tersebut haruslahsesuai moral dan etika yang berlakuumum.
Metode Penelitian
1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptifdengan pendekatan kualitatif. Tujuannyauntuk mengungkap fakta yang terdapat dilapangan dan memusatkan pada pemecahanmasalah yang ada pada masa sekarang.
-
7/23/2019 117-700-1-PB Efektifitas Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
5/8
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.3, h. 192-199| 196
2. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah tahapan
pendidikan dan pelatihan, evaluasipendidikan dan pelatihan serta faktor yang
mendukung dan menghambat dalampelaksanaan pendidikan dan pelatihan dalammeningkatkan kinerja pegawai BadanKepegawaian Daerah Kabupaten Malang.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di kantor BadanKepegawaian Daerah Kabupaten Malang
4. Sumber dan Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primeryang bersumber dari Kepala Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian Bidang DiklatKabupaten Malang, Kasubid Umum danKepegawaian BKD Kabupaten Malang danAlumni Peserta Diklatpim BKD KabupatenMalang, kemudian data sekunder meliputidokumen-dokumen, arsip-arsip, catatan-catatan dan laporan resmi. Pengumpulandata dilakukan dengan cara wawancara dandokumentasi.5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakandiantaranya yaitu pedoman wawancara,
catatan lapangan, alat perekam dan alat tulismenulis.6. Metode Analisis Data
Pada penelitian ini teknik analisis datamenggunakan model Interaktif. Teknik initidak terlepas dari keseluruhan penelitian.Keseluruhan proses penelitian terdiri atas:pengambilan pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data, penarikan kesimpulanmeliputi penggambaran/verifikasi.
Pembahasan
Efektivitas Pendidikan dan Pelatihan
dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
a. Penentuan Kebutuhan
Merupakan kenyataan bahwa anggaranyang harus disediakan untuk membiayai
kegiatan pendidikan dan pelatihanmerupakan beban bagi organisasi. Olehkarena itu perlu adanya penentuankebutuhan untuk mengadakan pendidikandan pelatihan agar anggaran yang
dikeluarkan betul-betul bermanfaat, artinya
pendidikan dan pelatihan diselenggarakan
sesuai dengan kebutuhan pegawai.Penentuan kebutuhan mengungkapkan
gambaran kekurangan kompetensi dalammelaksanakan tugas-tugas umum
pemerintahan dan pembangunan. Sehinggapendidikan dan pelatihandapat bermanfaat untuk menunjangpekerjaan pegawai.
Dengan adanya penentuan kebutuhan
pegawai dan organisasi ini akan menunjangkeberhasilan organisasi dalam meningkatkankualitas penyelenggaraan diklat. Sehinggakebutuhan diklat harus selalu diprogramkan,direncanakan secara matang dengan
mempertimbangkan kebutuhan organisasi,kebutuhan jabatan dan kemampuan masing-masing pegawai serta kebutuhan jenis diklat,biaya, dan pegawai yang mengikutinya.Selain itu, dengan diadakannya analisiskebutuhan diklat maka bidang diklatmengetahui kebutuhan pegawai danorganisasi agar dapat meningkatkankompetensi untuk menunjang pekerjaannyadan untuk meningkatkan kinerja pegawai.b. Sasaran Pelatihan
Jika melihat sasaran yang telah
disajikan Nitisemito (2000, h.54) makadapat tergambar jelas bahwa tujuanpendidikan dan pelatihan sangat sesuai
dengan tujuan pembinaan pegawai negerisipil yaitu menambah pengetahuan,keterampilan dan merubah sikap pegawainegeri sipil ke arah yang lebih baik agardapat menjamin penyelenggaraan tugas-
tugas pemerintahan dan pembangunan yangdapat berdaya guna dan berhasil guna.
Sasaran diklat adalah terwujudnya PNSyang memiliki kompetensi sesuai denganjabatan dan pekerjaannya. Penetapan sasaranini penting untuk mendapatkan hasil yangbaik pada pelaksanaan diklat. Berdasarkan
hasil wawancara dijelaskan bahwa sasarandiklat adalah untuk meningkatkan
kompetensi bagi pegawai selaku pesertadiklat dan bagi organisasi adalah untukmeningkatkan kinerja.c. Evaluasi Program Diklat
Evaluasi terhadap pelaksanaan program
pendidkan dan pelatihan sangat penting
dilaksanakan. Sebab pada dasarnya
-
7/23/2019 117-700-1-PB Efektifitas Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
6/8
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.3, h. 192-199| 197
implementasi program pendidikan danpelatihan berfungsi sebagai proses
transformasi. Sejalan dengan Siswanto(2003,h.220) bahwa kegiatan evaluasi
merupakan kegiatan yang tidak terpisahkandari kegiatan pendidikan dan pelatihan,terutama dalam kegiatan belajar mengajar.Berhasil tidaknya program kegiatanpendidikan dan pelatihan akan banyak
bergantung pada kegiatan evaluasi yangdilakukan.Evaluasi yang dilakukan dengancara memberikan wawancara kepada alumnipendidikan dan pelatihan tentangpelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang
telah diikuti oleh pegawai negeri sipil. Hasilevaluasi tersebut digunakan BadanKepegawaian Daerah khususnya BadanDiklat untuk bahan masukan agarpelaksanaan pendidikan dan pelatihanselanjutnya dapat menjadi lebih baik.
Evaluasi Efektivitas Pendidikan dan
Pelatihan dalam Meningkatkan Kinerja
Pegawai
a. ReactionsMengevaluasi terhadap reaksi peserta
diklat berarti mengukur kepuasan peserta.Program diklat dianggap efektif apabilapelaksanaan diklat dirasa menyenangkan
dan memuaskan bagi peserta diklat sehinggapeserta termotivasi untuk belajar. Dengankata lain peserta diklat akan termotivasiapabila pelaksanaan diklat berjalan denganbaik dan lancar yang pada akhirnya peserta
diklat akan memunculkan reaksi positifbegitu juga sebaliknya apabila peserta diklat
tidak merasa puas terhadap pelaksanaandiklat tersebut maka akan menimbulkanreaksi negatif. Alumni peserta diklat padaBadan Kepegawaian Daerah KabupatenMalang hampir keseluruhan menguasai
konsep pelaksanaan diklat dengan baik.b. Learnings
Peserta diklat dikatakan telah belajarapabila pada dirinya telah mengalamiperubahan sikap, perbaikan pengetahuanmaupun peningkatan keterampilan. Olehkarena itu untuk mengukur efektivitas
program diklat maka ketiga aspek tersebut
perlu diukur. Tanpa adanya perubahan
sikap, peningkatan pengetahuan maupunperbaikan keterampilan pada peserta diklat
maka program diklat dapat dikatakan gagal.Penilaian ini lebih difokuskan pada
perubahan sikap yang terjadi pada saatkegiatan diklat sedang dilaksanakansehingga lebih bersifat internal. Alumnipeserta diklat pada Badan KepegawaianDaerah Kabupaten Malang semuanya
mengalami perubahan sikap dan perilakuserta peningkatan kemampuan dari segipengetahuan dan keterampilan, inidikarenakan proses belajar dalampelaksanaan diklat tersebut sudah cukup
baik dan efektif sehingga alumni mengalamiperubahan menjadi lebih baik daripadasebelum mengikuti diklat.c. Behaviors
Evaluasi tingkah laku ini lebihdifokuskan pada perubahan tingkah lakusetelah peserta diklat kembali ke tempatkerja. Apakah perubahan sikap yang telahterjadi setelah mengikutu diklat juga akandiimplementasikan setelah peserta kembalike tempat kerja, sehingga penilaian tingkahlaku ini lebih bersifat eksternal. Dengan kata
lain, evaluasi tingkah laku ini melihatperubahan perilaku peserta diklat setelahkembali ke tempat kerja. Dengan
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan,banyak pegawai yang sudah mengalamiperubahan, baik itu perubahan dalamperilaku ataupun perubahan juga sikap ditempat kerjanya. Hal ini terjadi karena
setelah mengikuti pendidikan dan pelatihantersebut, terjadi peningkatan kompetensi
baik dari segi pengetahuan, keterampilanserta sikap dan perilaku peserta diklat secaraumum telah menjadi lebih baik, selain itukesadaran dalam diri PNS untukmenyelesaikan pekerjaannya jauh lebih baik
dan kinerjanya meningkat dari sebelummengikuti diklat.
d. OrganizationalResultAda beberapa penjelasan alternatif atau
hasil baru. Karena kesulitan dalammengidentifikasi hasil baru ini, banyakanggota organisasi membenarkan pelatihan
dengan menganggap bahwa pelatihan dan
pengembangan mempunyai dampak
-
7/23/2019 117-700-1-PB Efektifitas Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
7/8
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.3, h. 192-199| 198
terhadap efektivitas organisasional. Evaluasiyang lebih difokuskan pada hasil akhir yang
terjadi setelah peserta telah mengikuti diklat.Alumni peserta diklat pada Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Malangmengalami perubahan ke arah yang lebihbaik. Setelah mengikuti diklat, alumnipeserta diklat merasa lebih baik dibandingsebelum mengikuti diklat. Cara mereka
menyelesaikan pekerjaan di kantor jauhlebih baik dibanding dari sebelum merekamengikuti diklat. Tingkat kedisiplinan danrasa tanggung jawab dalam penyelesaiantugas di kantor juga meningkat.
e.
CostEffectivityDimaksudkan untuk mengetahui
besarnya biaya yang dihabiskan bagiprogram pelatihan, dan apakah besarnyabiaya untuk pelatihan tersebut terhitungkecil atau besar dibandingkan biaya yangtimbul dari permasalahan yang dialami olehorganisasi, apakah berbanding dengan hasilyang diperoleh organisasi. Kriteria inidiukur dengan membandingkan biayaprogram dengan biaya permasalahan.Alumni peserta diklat pada Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Malangtidak keberatan dengan biaya yangdikeluarkan untuk pelaksanaan diklat,
karena hasil dari pelaksanaan diklat bisadilihat dari kinerja alumni peserta diklattersebut yang meningkat dari sebelummengikuti diklat. Biaya yang dikeluarkanuntuk pelaksanaan diklat ini dinilai
sebanding dengan hasil dari pelaksanaandiklat ini.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Efektivitas Pendidikan dan Pelatihan
dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
a. Faktor pendukung meliputi adanya
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil dan adanyaindikator motivasi pegawai dalammengikuti pendidikan dan pelatihan.Indikator-indikator tersebut antara lainadanya rasa keingintahuan, kenaikan
pangkat/jabatan bagi pegawai yang
mengikuti diklat, penghargaan/prestise
atas hasil kerja yang memuaskan,keinginan untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan keahlianpegawai serta adanya rasa tanggungjawab
terhadap pekerjaan sangat memotivasipegawai dalam mengikuti diklat.
b. Faktor penghambat adalah anggaran yangdikeluarkan oleh pemerintah sangatterbatas maka salah satu jalan agar
pelaksanaan diklat tetap berlangsungadalah dengan melakukan diklat denganbiaya sendiri. Tetapi hal itu yangmenyebabkan para pegawai merasakeberatan dengan adanya masalah
pembiayaan.
Kesimpulan
1. Efektivitas pendidikan dan pelatihandalam meningkatkan kinerja pegawaipada Badan Kepegawaian DaerahKabupaten Malang sudah efektif, ini bisadilihat dari ketepatan waktumenyelesaikan tugas serta peningkatanpengetahuan, keterampilan dan keahlianyang dimiliki pegawai BadanKepegawaian Daerah Kabupaten Malang
setelah mengikuti pendidikan danpelatihan, tetapi belum maksimal karenaterbatasnya anggaran untuk pengiriman
pegawai untuk mengikuti pendidikan danpelatihan tersebut.
2. Setelah dilakukan evaluasi pelaksanaanpendidikan dan pelatihan dalammeningkatkan kinerja pegawai dapat
disimpulkan bahwa dengan pelaksanaanpendidikan dan pelatihan, banyak
pegawai yang sudah mengalamiperubahan, baik itu perubahan dalamperilaku ataupun perubahan juga sikap ditempat kerjanya. Hal ini terjadi karenasetelah mengikuti pendidikan dan
pelatihan tersebut, terjadi peningkatankompetensi baik dari segi pengetahuan,
keterampilan serta sikap dan perilakupeserta diklat secara umum telah menjadilebih baik, selain itu kesadaran dalam diriPNS untuk menyelesaikan pekerjaannyajauh lebih baik dan kinerjanya meningkat
dari sebelum mengikuti diklat.
-
7/23/2019 117-700-1-PB Efektifitas Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai
8/8
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No.3, h. 192-199| 199
3. Faktor yang mendukung efektivitaspendidikan dan pelatihan dalam
meningkatkan kinerja pegawai, antaralain adanya Peraturan Pemerintah Nomor
101 Tahun 2000 tentang Pendidikan danPelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil,dimana pendidikan dan pelatihandilaksanakan untuk mencapai persyaratankompetensi yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas pegawai negeri sipildan adanya indikator motivasi atau tujuanpegawai untuk mengikuti pendidikan danpelatihan. Kemudian ditemukan jugafaktor penghambat efektivitas pendidikan
dan pelatihan dalam meningkatkan
kinerja pegawai, yaitu terbatasnyaanggaran pendidikan dan pelatihan.
Saran
1. Salah satu usaha yang dapat dilakukanagar pelaksanaan diklat tetap berjalanyaitu dengan biaya sendiri.
2. Perlu adanya faktor-faktor yang dapatmendorong pegawai untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan sehinggapegawai tersebut akan mendapatkan hasilyang lebih optimal, yang pada akhirnyaakan dapat meningkatkan kinerjapegawai itu sendiri.
Daftar Pustaka
Gomes, Faustino Cardoso. (2000) Managemen Sumber Daya Manusia. Edisi I. Yogyakarta,Andi Offset.
Hasibuan (2000) Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta, Bumi Aksara.
Hermansjah, Tamim. D. (2002) Diklat Sebagai Suatu Sistem. Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta.
Mangkunegara, Anwar Prabu AA. (2007) Evaluasi Kinerja SDM.Cetakan Ketiga.
Bandung, Refika Aditama
Nitisemito. Alex.S. (2000) Manajemen Personalia.Jakarta : Ghalia Indonesia.
Siswanto (2003) Manajemen Tenaga Kerja di Indonesia.Jakarta, Bumi Aksara.Steers, Richard M. (1980) Efektivitas Organisasi.Jakarta, Erlangga
Thoha, Miftah. (2004) Perilaku Organisasi.Jakarta, Rajagrafindo Persada.
Wibowo (2007) Manajemen Kinerja.Edisi Pertama, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
Undang-Undang Nomor 101 Tahun 2000 Tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai
Negeri Sipil