116129062 laporan teknik pengelasan tig dan mig

Upload: ardi-dominik

Post on 02-Mar-2016

210 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Sedikit kasih ilmu

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Dengan dibuatnya laporan ini, sebagai hasil praktikum yang sudah

    dilakukan dan berberapa pengalaman maupun temuan semasa praktikum, kita

    dapat mengevaluasinya secara tertulis melalui laporan ini, baik dari tinjuan

    langsung ketika praktek, landasan teori maupun dari segi kesalahan atau sesuatu

    yang menghambat proses pengerjaan pada benda kerja.

    Untuk itu, fungsi hasil dari pada laporan praktikum ini dapat kita pelajari

    dan memahaminya agar lebih siap dan fokus ketika melakukan praktikum atau

    terjun kedunia pekerjaan.

    B. TUJUAN PENULISAN

    Tujuan penulisan laporan praktikum adalah sebagai berikut:

    1. Mengetahui dan memahami pengaplikasian dari praktikum setelah

    mempelajari teorinya

    2. Mengetahui dan memahami jenis pekerjaan/praktikum yang dilakukan

    3. Mengetahui masalah-masalah atau hambatan ketika pekerjaan/praktikum

    berlangsung

    C. RUANG LINGKUP

    Adapun rung lingkup dari penulisan praktikum ini adalah sebagai berikut:

    1. Kerja las

    2. Workshop produksi dan perancangan

    D. SISTEMATIKA PENULISAN

    BAB I PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    B. TUJUAN PENULISAN

    C. RUANG LINGKUP

  • 2

    D. SISTEMATIKA PENULISAN

    BAB II ISI LAPORAN

    A. LANDASAN TEORI

    B. LAPORAN PRAKTIKUM

    BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

    BAB IV LAMPIRAN

    A. DAFTAR PUSTAKA

  • 3

    BAB II

    ISI LAPORAN

    A. TUJUAN PRAKTEK

    1. Umum

    a. Memahami pengetahuan tentang pengelasan

    2. Khusus

    a. Mengeteahui teknik mengelas lurus

    b. Mengetahui teknik mengelas pipa

    c. Mengetahui teknik mengelas sudut pipa

    B. PERALATAN

    1. Mesin:

    a. Mesin las listrik

    b. Mesin las MIG

    2. Ragum

    3. Kikir

    a. Kikir kasar

    b. Kikir halus

    c. Kikir setengah bulat

    4. Alat pendukung

    a. Hand Grinder

    b. Elektroda

    c. Gergaji tangan

    5. Alat ukur

    a. Penggaris besi

    6. Alat penanda

    a. Penggores

    b. penitik

    4. Keselamatan Kerja :

    a. Baju praktek

    b. Kaca mata

    c. Celana Panjang (jeans)

    d. Safety shoes

    e. Kedok las listrik

  • 4

    C. BAHAN

    1. Sheet ukuran 10 x 4,5 x 4 mm

    2. Sheet pipa ukuran 83 x 4 x 3 mm

    D. LANDASAN TEORI

    Las adalah proses fabrikasi yang menggabungkan bahan, biasanya logam

    atau termoplastik, dengan menyebabkan koalesensi. Hal ini sering dilakukan

    dengan melelehkan benda kerja dan menambahkan bahan pengisi untuk

    membentuk sebuah kolam material cair (kolam las) yang mendingin menjadi

    bersama yang kuat, dengan tekanan kadang-kadang dihubungkan dengan

    panas, atau dengan sendirinya, untuk menghasilkan lasan.

    1. SMAW (Shielded Metal Arc Welding)

    Las busur nyala listrik terlindung adalah pengelasan dengan mempergunakan

    busur nyala listrik sebagai seumber panas pencair logam. Jenis ini sering dipakai

    untuk hampir semua jenis pengelasan untuk keselamatan kerja, maka tegangan

    yang dipakai hanya 23-45 volt saja, sedang untuk pencairan pengelasan dipakai

    arus listrik hingga 500 amper. Secara umum berkisar antara 80-200 Am.

    Untuk mencegah oksidasi (reaksi dengan zat asam O2), bahan penambah las

    (elektroda) dilindungi dengan selapis zat pelindung (flux atau slag) yang sewaktu

    pengelasan ikut mencair. Tetapi berhubung berat jenisnya lebih ringan daripada

    bahan metal yang dicairkan, maka cairan flux tersebut mengambang diatas cairan

    metal tersebut, sekaligus mengisolasi cairan metal tersebut untuk beroksidasi

    dengan udara luar dan sewaktu mendingin, flux juga ikut membeku dan tetap

    melindungi metal dari reaksi oksidasi. Oksidasi perlu dicegah karena oksidasi

    metal merupakan senyawa yang tidak mempunyai kekuatan mekanis.

    Gambar peralatan las:

  • 5

    2. TIG (Tungsten Inert Gas)

    Pengelasan TIG (tungsten inert gas) adalah teknik pengelasan

    berkualitas tinggi dengan kecepatan peleburan/penyatuan yang rendah. Arc

    terbakar antara elektroda tungsten dan bagian yang dikerjakan; elektrodanya

    tidak meleleh, jadi hanya berfungsi sebagai penghantar arus dan pembawa

    arc.

    Elektroda pada GTAW termasuk elektrode tidak terumpan (non cons

    consumable) berfungsi sebagai tempat tumpuan terjadinya busur listrik.

    GTAW mampu menghasilkan las yang berkualitas tinggi pada hampir

    semua jenis logam. Biasanya ini digunakan pada stainless steel dan logam

    ringan lainnya seperti Alumunium, magnesium dan lain-lain. Hasil

    pengelasan pada teknik ini cukup baik tapi membutuhkan kemampuan yang

    tinggi.

    Untuk pekerjaan lembaran logam yang tipis, pengelasan TIG dapat

    digunakan tanpa filler logam. Untuk pekerjaan dengan lembaran logam

    yang lebih tebal atau ketika menggabungkan bahan yang berbeda, filler

    logam digunakan dalam bentuk kawat batangan atau kawat gulungan yang

    dipasok oleh alat pengumpan yang terpisah biasanya tanpa arus listrik.

    Dalam pengelasan TIG standar, api dikeluarkan dengan bebas tetapi sebuah

    varian yang dikenal dengan pengelasan plasma menggunakan nozzle

    sekunder untuk mengecilkan arc.

    3. MIG (Metal Inert Gas) Kawat las pengisi yang juga berfungsi sebagai elektroda diumpan

    secara terus menerus, busur listrik terjadi antara kawat pengisi dan logam

    induk, gas pelindung yang digunakan adalah gas argon, helium atau

    campuran keduanya, untuk memantapkan busur kadang-kadang

    ditambahkan O2 antara 2 sampai 5% atau CO2 antara 5 sampai 20%.

  • 6

    Terjadinya penyeburan logam cair disebabkan oleh beberapa hal, antara

    lai polaritas listrik dan arus listrik. Dalam las MIG biasanya digunakan

    listrik arus searah dengan tegangan tetap sebagai sumber tenaga, dengan

    sumber tenaga ini biasanya penyeburan terjadi bila polaritasnya adalah

    polaritas balik, disamping polaritas ternyata bahwa besar arus juga

    memegang peranan penting, bila arus melebihi suatu harga tertentu yang

    disebut harga kritik barulah terjadi pemindahan sembur, besarnya arus kritik

    tergantung dari pada bahan kawat las, garis tengah kawat dan jenis gas

    pelindungnya, bila diameternya mengecil, besarnya arus kritik yang

    diperlukan juga menurun. Penambahan gas CO2 kedalam gas argon akan

    menaikan besarnya arus listrik.

    Karena busur dalam las MIG konsentrasinya tinggi maka jelas bahwa penetrasinya sangat dalam ditempat busur dan segera mendanggkal pada

    sekitarnya, hal ini perlu diperhatikanoleh juru las agar jangan sampai terjadi

    penetrasi dangkal pada daerah sambungan, gas CO2 juga mempengaruhi

    dalamnya penetrasi, bial gas ini dicampurkan ke dalam gas argon, maka

    penetrasi pada tempat busur berkurang tetapi penetrasi disekitarnya makin

    dalam, apabila gas CO2 murni yang digunakan sebagai pelindung maka

    penetrasinya pada seluruh daerah busur menjadi dalam.

  • 7

    E. LAPORAN PRAKTIKUM

    Pengelasan SMAW diaplikasikan pada pengelasan butt joint, sambungan pipa

    dan sambungan pipa dan butt joint

    1. Sambungan butt joint

    a. Langkah kerja

    1) Potong sheet hingga ukuran Sheet ukuran 10 x 4,5 mm 2 buah

    2) Las SMAW butt joint kedua sheet tersebut

    b. Temuan praktikum

    Usahakan untuk dapat mengontrol kecepatan agar ukuran lelehan sama

    rata dan tinggi elektroda dengan benda kerja tidak terlalu jauh atau terlalu

    dekat

    2. Sambungan pipa

    a. Langkah Kerja

    1) Potong sheet pipa ukuran hingga 83 x 4 mm 2 buah

    2) Sambungkan 2 pipa tersebut dengan las titik (tack weld) pada 4 titik

    3) Las benda kerja tersebut

    b. Temuan Praktikum

    Ketika mengelas sambungan pipa usahakan untuk mengatur ampere dan

    gerakan elektroda serta tinggi elektroda bila elektroda bergerak terlalu

  • 8

    lambat dan jaraknya teralu jauh dengan benda kerja kemungkinan akan

    bolong, jadi usahakan untuk stabil mungkin menggerakan elektrodanya.

    Selain itu perhatikan sudut antara elektroda dan benda kerjanya. Buat

    celah sebesar 1 ml agar cairan elektroda dapat tembus ke dalam pipa.

    3. Sambungan pipa dan butt joint

    a. Langkah Kerja

    1) Tumpuk pipa tersebut bagian bawah butt joint dan beri las titik pada 4

    titik

    2) Las 2 bagian tersebut

    b. Temuan Praktikum

    Ini merupakan bagian tersulit dalam mengelas. Agar cairan elektroda

    dapat masuk ke dalam sudut sambungan, benda kerja dimiringkan

    sehingga cairan akan mengikuti gravitasi dan memenuhi sudut

    sambungan. Gerakan Elektroda harus stabil sehingga alur yang

    dihasilkan sama rata.

    4. Pengelasan MIG a. Langkah Kerja 1) Nyalakan mesin 2) Tekan pemicu kawat agar kawat keluar dan sentuh ke benda kerja

    hingga meleleh

  • 9

    3) Las lurus benda kerja butt joint

    b. Temuan Praktikum Kawat tidak bisa keluar panjang untuk mengelas MIG. Kawat keluar dari

    shield sekitar 5 mili. Bila terlalu panjang akan boros kawat atau

    elektrodanya. Karena frekuensi cipratan apinya besar baju las apron

    bahkan kedok las fullface harus digunakan

  • 10

    BAB III

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Dalam pengelasan pipa khususnya harus memperhatikan segi dari kestbilan

    gerakan tangan agar tidak menyebabkan kerusakan pada benda kerja seperti

    bolong serta besar ampere harus dikontrol secukup mungkin agar tidak merusak

    benda kerja. Keselamatan kerja harus diperhatikan agar operator tidak terkena

    cipratan api selain itu juga keamanan benda kerja juga harus dijaga agar tidak

    merusak benda kerja itu sendiri.

  • 11

    BAB IV

    LAMPIRAN

    A. DAFTAR PUSTAKA

    Widharto, S. (2008). Petunjuk Kerja LAS. Jakarta: Pradnaya Paramita

    Shvoong. (2011). Las Logam Gas Mulia ( Las MIG ). [Online]. Tersedia:

    http://id.shvoong.com/products/appliances/2127902-las-logam-gas-mulia-

    las/#ixzz1paA7VsZf [23 maret 2012]

    Widodo, B. (2008). SMAW Lanjut. [Online]. Tersedia:

    http://gurulas.wordpress.com/materi-smaw-lanjut/ [25 maret 2012]