116098499 kelompok 5 menghitung kapasitas produksi alat berat

Upload: siti-ulfatun-uyun

Post on 02-Mar-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    1/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    1 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    MENGHITUNG KAPASITAS PRODUKSI ALAT BERAT

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.

    Latar Belakang

    Dalam merencanakan proyek-proyek yang dikerjakan dengan alat-alat berat, satu hal

    yang amat penting adalah bagaimana menghitung kapasitas operasi alat-alat berat. Langkah

    pertama dalam membuat estimasi kapasitas alat adalah menghitung secara teoritis seperti

    yang dijelaskan dibawah ini nantinya. Kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan

    dengan pengalaman yang nyata dari pekerjaan-pekerjaan yang telah pernah dilakukan dari

    pekerjaan-pekerjaan sejenis.

    Atas dasar perbandingan itu, terutama pada effesiensi kerjanya, kita dapat menentukkan

    harga besaran estimasi kapasitas alat yang paling sesuai untuk proyek yang bersangkutan,

    sehingga estimasi biaya proyek tidak terlalu optimis ataupun terlalu kebesaran.Maka dari itu

    pertama-tama perlu diketahui mengenai perhitungan teoritis serta perlu kemampuan

    memperkirakan effesiensi kerja yang sesuai untuk jobsite yang bersangkutan. Dari hal-hal

    tersebut kita akan mampu memperkirakan dengan tepat penyelesaian suatu volume pekerjaan

    yang akan di kerjakan dengan alat-alat yang ditentukan.

    Dalam pengguannya alat berat memiliki ambang batas dan kapasitas dari produksinya hal

    ini menjadikan produktivitas alat berat harus diperhitungkan secara rinci.seringkali

    penggunaan alat berat hanya berdasar kan kebutuhan dari suatu pekerjaan proyek saja tidak

    berdasarkan kebutuhan pekerjaan. Kapasitas produksi alat berat itu sendiri dapat mengurangi

    biaya penggunaannya demikian juga halnya dengan mobilisasi dan demobilisasi oleh karena

    itu sebagai seorang ahli sipil mengetahui kapasitas produksi alat berat merupakan hal yang

    mutlak . masalah kendala yang dialami oleh produktifitas alat berat juga berpengaruh

    terhadap kapasitas produksi alat berat dimana faktor-faktor yang mendominasi menjadi

    kendala pada pekerjaan atau pengoperasian alat berat itu juga menjadi masalah dengan kata

    lain masalah produktivitas dan kapasitas produksi itu saling berhubungan, misalkan : jika

    pengerjaan suatu proyek konstruksi berada pada dataran tinggi jenis loader yang digunakanadalah dumptruck yang berukuran kecil sehingga muatan yang diangkut lebih sedikit.

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    2/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    2 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Yang juga menjadi masalah dilapangan adalah penggunaan alat berat tidak sesuai

    kapasitas , hal ini sangat perlu dilakukan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan proyek

    yang sesuai dikemudian hari Dan apabila proses evaluasi ini tidak dilakukan tentunya akan

    menghambat kesesuai dan efektifitas kerja .

    B. Tujuan Pembelajaran

    Adapun tujuan pembelajaraan tentang materi ini adalah sebagai barikut :

    1. Untuk menghitung muatan kapasitas dari daya kerja suatu alat berat sehingga

    didapat efektifitas kerja yang dapat di eksploitasi secara maximal

    2. Mengetahui tingkatan pekerjaan masingmasing alat berat .

    3.

    Merencanakan penggunaan alat berat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan .

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    3/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    3 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    BAB II

    PERHITUNGAN KAPASITAS PRODUKSI ALAT BERAT

    A.WHEEL LOADER

    Loader adalah alat untuk memuat material ke dump truck atau memindahkan material dari

    suatu tempat ke temoat lain loader juga alat muat yang dapat melakukan penggalian yang

    bersifat ringan .

    a. Perhitungan produktifitas

    Produksi per jam => Dimana:

    q = q1. k

    q1 = kapasitas munjung

    k = factor bucket

    Waktu siklus

    a.

    Pemuatan silang (cross loading)

    b.

    Pemuatan bentukV (V loading)

    ( )

    c. Muat angkut (load and carry)

    (1.1)

    (1.2)

    (1.3)

    (1.4)

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    4/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    4 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Dimana:

    D = jarak angkut

    F = kecepatan maju

    R = kecepatan mundur

    Z = waktu tetap

    Tabel 1. Waktu Tetap

    WAKTU

    TETAPV Loading Cross Loading Load & Carry

    Mesin gerak

    langsung0,25 0,35 -

    Mesin gerak

    hidrolis0,20 0,30 -

    Mesin gerak

    TORQFLOW0,20 0,30

    0,35

    b. Contoh Soal

    Sebuah Wheel Loader W170, kapasitas bucket 3,5 m3 memuat material ke dump

    truck dengan kondisi sebagai berikut :

    Metode operasi : Pemuatan silang (cross loading)

    Jarak angkut : 10 m

    Tipe tanah : Pasir butiran 39 mm

    Factor bucket : 0,9

    Kecepatan F = 07 km/jam

    R = 07 km/jam

    Z = 0,3

    Produksi per siklus (q) = 3,5 m3

    Effisiensi = 0,83

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    5/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    5 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Cycle Time (T) =

    D = 10 m

    F = 7 x 0,8 = 5,6 km/jam = 93,3 m/menit

    R = 7 x 0,8 = 5,6 km/jam = 93,3 m/menit

    Z = 0,3

    T =

    0,51 menit

    Produksi/jam = x 3,5 x 0,9 x 0,83 = 307,6 m3/jam

    Jika static tipping load = 12.900 kg

    Berat material = 1600 kg/m3,

    Maka;

    kapasitas angkat = 50% x 12.900 kg = 6.450 kg

    berat muatan = 3,5 m3 x 1600 kg/m3= 5.600 kg

    Berat muatan < kapasitas angkat aman (tidak terguling)

    B.SHOVEL

    Gambar 1. Power Shovel

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    6/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    6 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Dalam menghitung produksi shovel perlu diperhatikan cycle time selama operasi

    berlangsung. Satu cycle time terdiri dari menggali/mengisi bucket, berputar (swing),

    membuang (dump) dan berputar (swing) ke posisi semula.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi shovel :

    a.

    Pengaruh Tinggi Tebing Galian terhadap Produksi Shovel.

    Tinggi tebing galian yang paling baik adalah tinggi optimal, sehingga pada waktu

    bucket mencapai titik tertinggi tebing sudah terisi penuh dengan tidak

    memberikan beban yang berlebihan pada mesin. Bila tinggi tebing kurang optimal

    kita tidak mungkin mengisi bucket sekaligus penuh dalam satu pass tanpa

    memberikan beban lebih pada mesin. Hal ini akan menyebabkan lekas rusaknya

    mesin.

    b. Pengaruh Sudut Putar (Swing) terhadap Produksi Shovel.

    Sudut putar shovel adalah sudut dalam bidang horizontal antara kedudukan pada

    waktu menggali dan pada waktu membuang muatan, yang dinyatakan dalam

    derajat. Besarnya dipengaruhi oleh cycle time pekerjaan.

    c. Pengaruh Keadaan Medan (Job Condition) terhadap Produksi Shovel.

    Tempat penggalian yang ideal antara lain :

    1)

    Lantai kerja yang keras,

    2) Drainasi yana baik,

    3)

    Tempat kerja yang luas,

    4) Truk pengangkut dapat diletakkan pada kedua sisi shovel ntuk menghindri

    waktu tunggu,

    5)

    Tanah permukaan rata sehingga tinggi optimal terjaga, jalan angkut tidak

    terpengaruh keadaan musim,

    6)

    Perbandingan yang sesuai antara produksi shovel dengan truk pengangkutnya.

    d.

    Pengaruh Keadaan Manajemen (Management Conditions) terhadap Produksi

    Shovel.

    Pengaruh manajemen ini menyangkut tindakan pemilik / pemakaialat dalam

    menggunakan dan memelihara kondisi alat.

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    7/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    7 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Contoh :

    Sebuah shovel bucket 0,76 m3dengan produksi ideal sebesar 110,68 m3/jam ,tinggi

    gali optimal 2,75 m, menggali tanah lempung keras berupa tebing dengan ketinggian 2.30 m

    . sudut putar (swing) 75dengan factor koreksi 1,05. Kondisi medan sedang dan manajemen

    baik = 0,69. Berapakah produki shovel perjamnya ?

    Jawab

    Persentase tinggi gali optimal =75,2

    30,2x 100 % = 83,64 %

    Jadi produksi shovel = 110,68 x 1,05 x 0,69

    = 80,18 m3/jam (BM)

    C.DUMP TRUCK

    a. Memperkirakan Kapasitas produksi Dump Truck

    Untuk melakukan perhitungan terhadap produksi dump trucksecara teoritis

    diperlukan data dari alat dan keadaan lapangan.

    Data-data yang diperlukan antara lain :

    1. Data teknis yang meliputi :

    - Kapasitas mujung (cuyt)

    - Berat kosong (lbs)

    -

    Kekuatan mesin (HP)

    - Efisiensi mekanis (%)

    -

    Kecepatan meksimum tiap-tiap gear (mph)

    2. Keadaan lapangan yang meliputi :

    -

    Jarak tempuh

    - Lokasi tempat kerja ( dekat atau tidaknya terhadap permukaan air laut

    - Rolling Resistance (lb)

    -

    Coeficient Otration (%)

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    8/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    8 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    - Swell Factor

    - Bobot isi (lb/cuyt)

    Setelah didapatkan data-data di atas maka langkah selanjutnya mengetahui

    langkah langkah perhitungan produksi truck :

    Langkahlangkah perhitungan produksi truck :

    1. Data :

    Spesifikasi truck

    Spesifikasi alat pemuat atau alat gali

    Spesifikasi material & jalan

    2.

    Tetapkan kapasitas truck (4-5 kali kapasitas pemuat atau alat gali)

    3. Hitung berat kosong truck dan berat saat dimuati

    4. Tentukan kecepatan truck saat dimuati dan saat kembali.

    5.

    Hitung waktu siklus truck : Ws = waktu variabel + waktu tetap

    6. Hitung factor korelasi yang terdiri dari efesiensi waktu kerja dan kondisi kerja dan

    tata laksana.

    7.

    Hitung produksi truck :

    Q = q x 60/Ws x E

    8. Hitung jumlah truck yang dibutuhkan : n = Qmax / qi

    b. Contoh Soal

    Hitung produksi truck dan jumlah truck yang diperlukan untuk pekerjaan penggalian tanahdengan data sebagai berikut :

    Truck : beratkosong = 37.000 lb

    Kapasitasmaksimum: 40.000 lb

    Alatgali : power shovel dengankapasitas bucket 3

    cu.yddanproduksi312cu.yd/jam

    Material : Tanah, Bj = 2.600 lb/BCY. Swell = 25%

    Jalan : jaraktempuh truck 1 mil

    (1.5)

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    9/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    9 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Kelandaian rata-rata 2.5 %, naikpadasaatmemuat

    Koefisientahanangelinding 60 lb/ton

    Koefisientraksi 0,6

    Waktutetap 2 menit, waktuuntukmembuangdanmengaturposisi 1 menit

    Efesiensiwaktukerja 50 menit/jam.Kondisikerjadantatalaksanabaik.

    Penyelesaiannya :

    Kapasitas Power Shovel =qps = 3 cu.yd

    Kapasitastruck =qtruck = 3 x 5 = cu.yd

    Berattanah = 15 x 2.600 = 39.000 lbTenaga truck (Rimpul)

    dapatjalan

    Waktukembali =1/11,9 = 0,0306 jam

    - Saatkembali ( kosong)

    Beratkosong truck = 37.000 lb = 18,5 ton

    Tahangelinding : RR = 60 x 18,5 = 1.110 lb

    Tahanankelandaian : GR = -50 X 18,5 = -925 lb

    Kecepatanpadagigi 5 = 32,7 mph denganRimpul = 1.945 lb

    Traksikritis = 0,6 x 37.000 = 22.200 lb>tenaga truck (Rimpul)

    dapatjalan

    Waktukembali = 1/ 32,7 = 0.0306 jam

    Waktusiklus :

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    10/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    10 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Waktupemuatan =

    = 0,0481 jam

    Waktupengangkutan= 0,084 jam

    Waktukembali = 0,0306 jam

    Waktutetap=2menit = 0,0333 jam

    Waktumembuang=1menit = 0,0167 jam

    Waktusiklus = 0,2127 jam

    Faktorkoreksi:

    Waktukerja = 50/60 = 0,83

    Kondisikerjadantatalaksanabaik = 0,75

    Faktorkoreksitotal:E = 0,83x0,75 = 0,6225

    Produksi truck:

    Q =15x0,6225 / 0,2127 = 43,9 BCY/jam

    Produksi Power Shovel = 312 BCY/jam

    Jumlah truck yang dibutuhkan :

    n = 312 / 43,9 =7,1 =8 buah truck.

    D.MOTOR SCRAPER

    Scrapers adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut dan menabur tanah

    hasil pengerukan secara berlapis. Scrapers dapat digunakan sebagai alat pengangkutan untuk

    jarak yang relative jauh (sampai dengan 2 km) pada tanah datar dengan alat penggerak roda

    ban. Pemilihan Scrapers untuk pekerjaan ini tergantung pada :

    a.

    karakteristik material yang dioperasikan

    b. panjang jarak tempuh

    c. kondisi jalan

    d.

    alat bantu yang diperlukan

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    11/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    11 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Scrapers umumnya digolongkan berdasarkan tipenya, Scrapers yang ditarik (towed scrapers),

    scraper bermotor (motorized scrapers) dan scraper yang mengisi sendiri (selfloading

    scrapers).Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 HP

    atau lebih dan dapat menampung material antara 8 - 30 m. Motorized scraper mempunyai

    kekuatan 500 HP atau lebih dan berdaya tampung15 - 30 m dengan kecepatan mencapai 60

    km /jam karena menggunakan alat penggerak ban. Akan tetapi daya cengkeram ban terhadap

    tanah kurang sehingga scrapers tipe ini dalam operasinya memerlukan bantuan crawler

    traktor yang di-lengkapi blade atau scraper lain.

    Pengoperasian dengan alat bantu ini dilakukan dengan 2 (dua) cara :

    1.

    Push-loaded :

    Alat bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian. Pada waktu bak penampung

    telah penuh, scrapers dapat bekerja sendiri. Dengan demikian alat bantu dapat membantu tiga

    hingga lima scraper. Dengan adanya alat bantu, jarak tempuh scrapers dapat mencapai 3 km.

    ukuran dozer yang dipakai tergantung daya muat scrapers.

    2.

    Push-pull:

    Dua buah scrapers dioperasikan dengan cara saling membantu didalam pengerukan. Scrapers

    yang dibelakang mendorong yang didepannya pada saat pengerukan dan scraper didepannya

    menarik yang dibelakang saat pemuatan.

    Karena kedua tipe scrapers ini tak dapat memuat sendiri hasil pengerukannya, maka scrapers

    tertentu dilengkapi semacam conveyor untuk memuat tanah.Scrapers macam ini dinamakan

    self loading craper.Dengan adanya alat tambahan alat ini maka berat alat bertambah sekitar

    1015 %.

    Seperti disebutkan diatas, scrapers dipakai untuk pengerukan top soil, dantop soil yang

    dipindahkan berkisar pada kedalaman 10 - 30 cm. Jika lahan yang akan diangkat top soil

    mempunyai luas sedang, maka self loading scrapers yang kecil atau crawler traktor dengan

    scraper bowl dapat dipilih. Untuk lahan yang luas, push-loaded scraper dengan kecepatan

    tinggi yang dipilih.

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    12/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    12 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Scrapers juga dapat digunakan untuk meratakan tanah disekitar bangunan.Pekerjaan

    ini dilakukan dalam jarak tempuh yang pendek. Jika jarak tempuh kurang dari 100 m, biaya

    penggunaan alat ini sebaiknya dipertimbangkan terhadap biaya penggunaan Dozer atau

    Grader.

    Scrapers terdiri dari beberapa bagian dengan masing-masing fungsinya.Bagian-bagian

    itu disebut :

    bowl, apron dantail gate.Bowl adalah bak penampung muatan yang terletak diantara ban

    belakang. Bagian depan bowl dapat digerakkan ke bawah untuk operasi pengerukan dan

    pembongkaran muatan.Disisi depan bowl yang bergerak kebawah terdapat cutting

    edge.Kapasitas penuh bowl berkisar antara 3 - 38 m.

    Apron adalah dinding bowl bagian depan yang dapat diangkat pada saat pengerukan

    dan pembongkaran. Apron dapat menutup kembali, saat pengangkutan material. Beberapa

    model scraper memiliki apron yang dapat mengangkut material sepertiga dari material di

    bowl.

    Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang bowl. Pada saat pemuatan dan

    pengangkutan material, dinding ini tidak bergerak, namun saat pembongkaran muatan ejector

    bergerak maju untuk mendorong material keluar dari bowl.

    Pengangkutan material dilakukan pada kecepatan tinggi. Baik bowl, apron maupun

    ejector tidak melakukan gerakan. Bowl harus tetap pada posisi di atas agar cutting edge tidak

    mengenai permukaan tanah yang menyebabkan kerusakan pada cutting edge dan permukaan

    tanah terganggu.

    Pembongkaran muatan

    dilakukan dengan menaikkan apron

    dan menurunkan bowl sampai

    material didalam bowl keluar dengan

    ketebalan tertentu.

    Kemudian apron diangkat setinggi-

    tingginya dan ejector bergerak maju

    Gambar 2. Pendorongan Scraper

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    13/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    13 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    untuk mendorong sisa material yang ada di bowl. Pada saat pembongkaran selesai apron

    diturunkan, bowl dinaikkan dan ejector ditarik kembali pada posisi semula.

    Sedang menurut cara kerjanya dapat dibagi atas 3 (tiga) cara yakni :

    1.

    Conventional Scraper, termasuk didalamnya Towed Wheel Scrapers (dengan penarik

    Crawler Tractor dan Wheel tractor Scraper).

    2. Elevating Scraper.

    3. Multi Scraper.

    a. Conventional Scraper

    Pada saat scraper mencapai daerah cut dengan kedudukan ejector dibelakang dan apron

    terangkat 35 cm, kemudian bowl diturunkan sampai kedalaman yang diperlukan.Satu hal

    yang penting disini adalah keseimbangan antara scraper capacity, kekuatan mesin, panjang

    daerah galian dan kedalaman optimum penggalian.Dimana keseimbangan ini akan sangat

    mempengaruhi harga pemindahan tanah melebarkan bukaan apron akan mencegah tanah

    bertumpuk disebelah depan bibir apron sebelah bawah dan penyempitan bukaan apron akan

    membuat tanah tergulung keluar bowl.

    Dalam penyebaran matetrial maka bowl harus pada posisi penyebaran dengan jarak

    ketanah sesuai dengan ketebalan yang diinginkan. Membuka apron secara sebagian akan

    membantu tercapainya ketebalan penyebaran yang diinginkan suatu material lepas.

    Gambar 2. Alat Scraper

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    14/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    14 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Untuk material yang basah dan lengket maka apron dapat dinaik turunkan ber kali-kali

    sampai material dibelakang pintu menjadi lepas dan tertumpah. Apabila material di depan

    bukaan telah kosong, maka ejector harus digerakkan kedepan mendorong sisa material

    sehingga dapat diperoleh tebal yang seragam disarankan untuk segala jenis material

    sebelum ejector digerakkan kedepan maka apron harus diangkat penuh.

    Pada beberapa jenis scraper dengan hydraulic control kadang-kadang dilengkapi

    dengan automatic ejector control system dengan dua kecepatan untuk menggerakkan

    ejector kedepan secara parlahan-lahan mendorong material sisa keluar dari bowl, dimana

    system ini mengatur kecepatan gerak ejector.

    b.

    Elevating Scraper.

    Berbeda dengan Conventional Scrcaper yang pada umumnya mengandalkan pada tractor

    pendorong pada waktu pemuatan, maka Elevating Scraper dirancang memuat sendiri. Segala

    sesuatunya sesuai dengan conventional scraper kecualiapronnya diganti dengan elevator.

    Bila pada conventional scraper gaya dorong mengakibatkan tanah terpotong cutting edge

    dan terdorong kebelakang kedalam bowl, maka pada elevating scraper cutting edge

    memotong tanah dan elevator mengangkutnya kedalam bowl. Sesungguhnya elevatingscraper terbatas pada material yang bukan batuan hasil ledakan, batuan hasil ripping, boulder

    dan material lainnya yang terlalu besar untuk melewati antara cutting edge dan elevator flight

    (pisau elevator) serta tanah cohesive dengan moisture content tinggi yang cendrung akan

    menggumpaldan melekat pada flight.

    Elevating scraper ini menghilangkan biaya tractor pendorong dengan driyernya yang ada

    pada conventional scraper akibat pemuatan sendiri, tetapi berat dari elevator tersebut

    mengurangi efisiensi waktu hauling dan traveling pada suatu cycle time.

    Pengoperasiannya :

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    15/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    15 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Dalam melakukan penggalian

    bowl pertama-tama harus

    diturunkan pada suatu

    kedalaman yang

    memungkinkan elevator dan

    tractor bekerja pada

    kecepatanyang tinggi dan

    tetap. Pada penggalian yang

    dalam, material akan berat

    terdorong masuk kedalam bowl, yang mengakibatkan kemacetan atau lambatnya elevator

    flight, hal ini akan menambah cycle time untuk pemuatan.Elevator mempunyai 4 kecepatan

    maju dan 1 mundur, material-material seperti pasir, silt dan top soil dimuat dalam

    kecepatan tinggi. Apabila operator berulang-ulang mengangkat dan menurunkan bowl pada

    wak-tu pemuatan, maka keuntungan akibat kecepatan tinggi elevator akan hilang.

    Kecepatan rendah elevator digunakan untuk memuat material yang liat seperti tanah

    liat yang keras dan padat, kecepatan rendah elevator flight mampu menyapu material

    masuk kedalam bowl. Apabila keadaan memungkinkan, sebagian loading passes diatur sbb :

    Disamping straight cutting edge, maka dapat pula digunakan cutting pengganti (stringer)

    yang membantu loading time. Pada keadaan normal, bagian tengah cutting edge diperlebar.

    Sedangkan untuk pemuatan yang berat, gigi ripping yang menonjol dapat dipasangkan pada

    cutting edge.

    Penyelesaian pekerjaan memuat sisi material dan pembersihan pekerjaan, bagian

    tengahnya dapat diganti dengan pisau yang rata kiri kanannya. Bowl bila telah penuh,

    elevator harus dihentikan agar tidak terjadi ceceran. Kemudian bowl diangkat setinggi 5 cm,

    - pada posisi ini semua tumpukan tanah lepas akan diratakan, sehingga daerah galian akan

    dalam keadaan rata. Baru bowl diangkat secukupnya untuk hauling.

    Pada waktu sampai didaerah penebaran bowl harus direndahkan pada

    ketebalan penyebaran yang dikehendaki. Keadaan timbunan dan tebal penyebaran

    menentukan selama penyebaran traktor harus bekerja pada full engine speed dengan tanpa

    terjadi hentakan mesin, sambil scraper berjalan lantai ejector dibuka, material dalam bowl

    Gambar 4. Elevating Wheel Tractor Scraper

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    16/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    16 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    akan jatuh dengan sendirinya dan loading edge dari lantai ejector akan meratakan teberan

    tersebut dalam suatu lapisan yang rata.

    c. Multi Scrapers.

    Pada Conventional Scraper dikondisi yang berat digunakan tambahan tenaga dari suatu

    dozer, maka dalam suatu operasi dari beberapa scraper, timbul ide untuk memanfaatkan

    tenaga dan dozer itu sendiri untuk saling membantu menambah tenaga pendorong pengganti

    special dozer.Untuk mendorong dengan saling membantu ini diperoleh :

    1. Tambahan tenaga dorong.

    2. Tambahan niali traksi yang tinggi.

    3.

    Waktu tunggu didorong dozer hilang.

    Dibandingkan sisten conventional scraper, pada system multy scraper ini biaya

    maintenance, repair dan ban akan lebih tinggi. Untuk operasi dengan Multy Scraper,

    dikenal technical push pull concept, seperti telah dijelaskan diatas.

    d. Produksi Scrapers.

    Produktivitas scrapers tergantung pada jenis material, tenaga mesin untuk mengangkut,

    kondisi jalan, kecepatan alat dan efisiensi alat. Pertama-tama banyaknya material yang akan

    dipindahkan dan jumlah pengangkutan dalam satu jam ditentukan. Volume material yang

    akan dipindahkan akan mempengaruhi kapasitas scraper yang dipilih, sedangkan jumlah

    pengangkutan per jam tergantung pada waktu siklus scraper.

    Waktu siklus scrapers merupakan perjumlahan dari waktu maju (LT), wak tu

    pengangkutan (HT), waktu pembongkaran muatan (DT), waktu kembali (RT) dan waktu antri

    (ST). Selain itu ada tambahan waktu berputar atau turning time (TT) dan waktu percepatan,

    perlambatan dan pengereman/decelerating and breaking time (ADBT). Karena LT, DT, ST,

    TT dan ADBT konsisten maka waktu-waktu tersebut dikategorikan sebagai waktu tetap,

    (lihat Tabel 2) sehingga rumus yang dipakai adalah :

    FT = LT + DT + ST + TT + ADBT (1.6)

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    17/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    17 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Waktu pengangkutan dan waktu kembali tergantung pada grafik yang dikeluarkan oleh

    produsen alat berat untuk setiap modelnya. (akan dilampirkan).- penggunaan grafik tersebut

    adalah sbb :

    1.

    Hitung RR dan GR permukaan jalan dan jumlahkan (TR).

    2.

    Hitung berat alat ditambah berat material didalam bowl, jumlah berat yang ada tidak

    boleh melampaui berat maksimum yang dianjurkan.

    3. Untuk permukaan jalan yang datar dan menanjak atau TR > 0, gunakan

    grafikRimpullspeed gradeability sedangkan untuk jalan menurun danTR < 0, gunakan

    grafik Continuous grade retarding.

    4. Tarik garis vertical dari atas yang sesuai dengan berat alat dan material.

    5.

    Tarik garis TR hasil penjumlahan no. 1 sesuai dengan TR yang ada sampai bertemu

    dengan garis vertical no. 4.

    6. Dari titik pertemuan kedua garis tarik garis horizontal kearah garis kurva.

    7.

    Dari pertemuan kurva dengan garis tersebut tarik garis vertical kebawah sampai ke

    skala kecepatan.

    8. Dari kecepatan dan jarak tempuh akan didapat waktu pengangkutan.

    Kecepatan Pengangkuta

    n

    Rata-rata

    Kegiatan 8

    12,5

    km/jam 12,524 km/jam 24 - 48 km/jam

    1 2 3 1 2 3 1 2 3

    Pemuatan 0,8 1,0 1,4 0,8 1,0 1,4 0,8 1,0 1,4

    Pembongkara

    n & memutar

    0,4 0,5 0,6 0,4 0,5 0,6 0,4 0,5 0,6

    Percepatan &

    Perlambatan

    0,3 0,4 0,6 0,6 0,8 1,0 1,0 1,5 2,0

    Total 1,5 1,9 2,6 1,8 2,3 3,0 2,2 3,0 4,0

    Sumber : Peurifoy, 1985.

    Catatan : 1 : kondisi baik ; 2 : kondisi sedang ; 3 : kondisi buruk.

    Tabel 2. Kecepatan kerja Scraper

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    18/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    18 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Sedang waktu siklus (CT) adalah penjumlahan waktu tetap, waktu angkut dan waktu

    kembali. Waktu angkut dan waktu kembali dihitung tersendiri karena selalu berubah

    tergantung pada kondisi jalan dan jarak tempuh.Perhitungan CT menggunakan rumus :

    CT = HT + RT + FT

    Rumus yang digunakan untuk menentukan produksi Scrapers adalah :

    Prod =

    Pemakaian alat bantu / pusher pada scraper didalam operasinya dapat menaikkan

    produktivitas alat. Umumnya sebuah pusher dapat membantu beberapa scraper dalam

    melakukan pekerjaannya. Waktu siklus pusher adalah waktu yangdibutuhkan untuk memuatmaterial ke dalam scrapers ditambah waktu yang dibutuhkan pusher untuk bergerak dari satu

    scraper ke scraper lainnya. Waktu siklus dalam menit ini dicari dengan menggunakan rumus :

    CT p = 1,4 LT s + 0,25

    Jumlah Scrapers yang dapat dibantu oleh sebuah pusher adalah :

    N = T s / T p

    Sedangkan metode yang dipakai pusher dalam mendotong scrapers dapat dilihat pada

    Gambar 5

    Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi Scrapers didalam

    operasinya, cara-cara itu adalah :

    1. Pertama dengan menggemburkan tanah yang akan dimuat ke dalam bowl.

    Dengan demikian waktu muat akan berkurang. Kedalaman penetrasi dari Ripper harus

    lebih besar dari kedalaman penetrasi cutting edge scrapers.

    2.

    Cara kedua adalah dengan membasahi tanah yang akan diangkut. Ada

    beberapa jenis tanah yang dapat dimuat dengan lebih mudah bila dalam

    keadaan basah. Pembasahan tanah ini dilakukan sebelum tanah dimuat ke scrapers.

    3. Cara lain adalah bila dijumpai lokasi medan yang menurun, maka produksi

    Scraper dalam memuat material juga akan meningkat

    (1.7)

    (1.8)

    (1.9)

    (2.0)

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    19/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    19 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Contoh soal :

    Tanah sebanyak 300.000 lcm yang dipindahkan dengan menggunakan scraper 621E.

    Spesifikasi tanah dan alat adalah sebagai berikut :

    berat jenis tanah = 1340 kg/cm

    job efficiency = 50/60

    heaped capacity = 15,30 m

    berat kosong = 30.479 kg.

    berat maksimum = 52.249 kg.

    kondisi permukaan sedang untuk loading digunakan pusher.

    A - B : L = 1,0 km dan RR = 6 %.B - C : L = 0,5 km dan RR = 4 %, GR = 8 %.

    Pertanyaan :

    1. Berapa siklus waktu scrapers ?

    2. Berapa produktivitas scrapers ?

    3. Berapa siklus waktu pusher ?

    Gambar 5. untuk metode mendorong scrapers.

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    20/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    20 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    4. Berapa jumlah scrapers yang diperlukan ?

    Jawaban :

    Menentukan waktu berangkat :

    Berat scrapers : berat kosong + (kapasitas scrapers x bj tanah)

    : 30.479 + ( 15,3 x 1340 )

    : 50.981 kg

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    21/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    21 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    3. Waktu siklus pusher = 140 % loading time + 0,25

    = 1,4 x 1 + 0,25

    = 1,65 menit

    4. Jumlah scrapers = waktu siklus scrapers / waktu siklus pusher.

    = 11,4 / 1,65

    = 6,91 scrapers

    E.BULLDOZER

    a.

    Pengenalan Buldozer

    Bulldozer ialah alat yang mesin penggerak utamanya adalah traktor. Sebutan

    bulldozer berasal dari traktor yang perlengkapan (attachment)-nya dozer atau pendorong yang

    disebut juga blade. Kemampuan bulldozer ini untuk mendorong tanah ke muka, disamping itu

    ada yang disebut dengan angle dozer yang dapat mendorong tanah atau material ke samping.

    Angle ini dapat membuat sudut 25 terhadap posisi lurus.

    b. Jenis-Jenis Bulldozer

    Menurut track-shoe nya, bulldozer dapat dibedakan atas :

    Crawler tractor dozer (dengan roda kelabang)

    Wheel tractor dozer (dengan roda ban)

    Gambar 6. Crawler tractor dozer

    Gambar 7. Wheel tractor dozer

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    22/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    22 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Swamp bulldozer (untuk daerah rawa)

    c.

    Fungsi Bulldozer

    Bulldozer digunakan untuk mendorong tanah, seperti meratakan tanah dan mengupas

    permukaan humus tanah. Fungsi lain dari bulldozer adalah :

    Membersihkan site dari kayu-kayuan, pokok/tonggak pohon dan batu-batuan

    Membuka jalan kerja di pegunungan maupun daerah berbatuan

    Memindahkan tanah yang jauhnya hingga 300 feet ( 90 meter)

    Menarik Scrapper

    Menghampar tanah isian (fill)

    Menimbun kembali bekas galian

    Membersihkan site atau medan kerja

    d.

    Perhitungan Produksi Bulldozer

    Sebelum membahas tentang cara perhitungan produksi bulldozer, ada beberapa

    langkah-langkah yang harus kita ketahui, yaitu sebagai berikut :

    Waktu siklus (Cm)

    Waktu siklus yang dibutuhkan Bulldozer untuk menyelesaikan pekerjaan adalah

    dimulai pada saat maju, ganti persneling dan mundur. Adapun untuk menghitung waktu

    siklus dalam menit, dapat digunakan persamaan sebagai berikut :

    Dimana :

    D : jarak angkut (m atau yard)

    F : kecepatan maju (m/min atau yard/min)

    R : kecepatan mundur (m/min atau yard/min)

    Z : waktu untuk mengganti persnelling

    (2.1)

    Gambar 8. Swamp tractor dozer

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    23/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    23 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Kecepatan maju dan kecepatan mundur

    Untuk mesin gerak langsung :

    -

    Kecepatan maju : 35 km/jam

    -

    kecepatan mundur : 57 km/jam.

    Untuk mesin TOROFLOW :

    - Kecepatan maju : 0,75 dari kecepatan maksimum

    - Kecepatan mundur : 0,85 dari kecepatan maksimum.

    Waktu yang diperlukan untuk ganti persneling

    Untuk mesin gerak langsung :

    - dengan tongkat tunggal : 0,10 menit

    - dengan tongkat ganda : 0,20 menit

    Untuk mesin TOROFLOW

    -

    Mesin TOROFLOW : 0,50 menit

    Effesiensi kerja

    Kondisi Operasi

    Alat

    Pemeliharaan Mesin

    Baik

    sekaliBaik Sedang Buruk

    Buruk

    Sekali

    Baik sekali

    Baik

    SedangBuruk

    Buruk Sekali

    0,83

    0,78

    0,720,63

    0,52

    0,81

    0,75

    0,690,61

    0,50

    0,76

    0,71

    0,650,57

    0,47

    0,70

    0,65

    0,600,52

    0,42

    0,63

    0,60

    0,540,45

    0,32

    Produksi Per Siklus (q)

    Produksi kerja bulldozer pada saat beroperasi adalah sebagai berikut :

    Tabel 3. Effesiensi Kerja

    (2.2)

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    24/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    24 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Dimana :

    L : Lebar Blade/sudu (m)

    H : Tinggi Blade (m)

    a : faktor blade

    Faktor Blade/Sudu

    Derajat Pelaksanaan penggusuran Faktor blade/sudu

    Penggusuran ringan

    Penggusuran dapat dilaksanakan dengan sudu

    penuh tanah lepas : kadar air rendah, tanah

    berpasir tak dipadatkan, tanah biasa,

    bahan/material untuk timbunan, persediaan(stockpile)

    1,10,9

    Penggusuran sedang

    Tanah lepas, tetapi tidak mungkin menggusur

    dengan sudu penuh : tanah bercampur kerikil

    atau split, pasir, batu pecah

    0,90,7

    Penggusuran agak

    sulit

    Kadar air tinggi dan tanah liat, pasir bercampur

    kerikil, tanah liat yang sangat kering, dan tanah

    asli

    0,70,6

    Penggusuran sulitBatu-batu hasil ledakan, batu-batu berukuran

    besar-besar0,60,4

    Rumus umum

    Kapasitas operasi alat berat biasa dinyatakan dalam m/jam atau cuyd/jam, sedangkan

    produksi alat dinyatakan dalam volume pekerjaan yang dikerjakan per sikluswaktu dan

    jumlah siklus dalam satu jam kerja. Rumus umumnya :

    Dimana :

    Q : produksi per jam dari alat (m)

    q : produksi (m) dalam satu siklus kemampuan alat untuk memindahkan tanah lepas

    N : jumlah siklus dalam satu jam (dimana N =)

    E : efisiensi kerja

    Cm : waktu siklus dalam menit

    Tabel 4. Faktor Sudu

    (2.3)

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    25/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    25 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Contoh soal

    Sebuah bulldozer dengan Kapasitas blade (q): 4,38 m3sedang bekerja mendorong tanah liat

    berpasir dengan kondisi asli dan Effesiensi kerja baik dan jarak dorong 30 m. Kecepatan

    maju maksimum bulldozer 3,7 km/jam dan kecepatan mundur maksimum bulldozer 8,2

    km/jam dengan membutuhkan waktu ganti persneling 0,50 menit. Hitunglah produksi

    bulldozer selama satu jam?

    Jawaban :

    Diketahui :

    q : 4,38 m3

    kecepatan maju max : 3,7 km/jam

    kecepatan mundur max : 8,2 km/jam

    waktu ganti persneling : 0,50 menit

    Ditanya : Q = .......?

    Penyelesaian :

    Produksi Per siklus (q) :

    q = 4,38 m3

    Waktu siklus (Cm) :

    Kecepatan maju (F) : 3,7 km/ jam karena menggunakan mesin TOROFLOW maka

    kecepatan maju minimumnya 0,75 x 3,7 = 2,775 km/jam (46,3

    m/min)

    Kecepatan mundur (R) : 8,2 km/ jam karena menggunakan mesin TOROFLOW maka

    kecepatan mundur minimumnya 0,85 x 8,2 = 6,97 km/jam

    (116,2 m/min)

    Waktu ganti persneling (Z) : 0,50 menit

    Cm

    = 0,648 + 0,258 + 0,50

    Cm = 1,41 menit

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    26/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    26 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Perhitungan Per Jam (Q) :

    Effesiensi kerja : karena effesiensi kerja baik maka didapat effesiensi kerja 0,75 (liat

    dari tabel 3)

    Q = =

    =

    = 4,38 x 42,55 x 0,75

    = 139, 78 m3/jam

    Jadi bulldozer dapat memproduksi 139, 78 m3selama satu jam.

    F.

    MOTOR GRADER

    Motor Grader merupakan alat perata yang memiliki berbagai kegunaan,dan biasanya

    digunakan untuk meratakan tanah dan membentuk permukaan tanahGrader juga dapat

    dimanfaatkan untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dancampuran aspal. Pada

    umumnya Motor Grader digunakan pada suatu proyek dan perawatan jalan. Dari

    kemampuannya bergerak Motor Grader ini juga sering digunakan dalam proyek lapangan

    terbang

    Gambar 9. Grader

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    27/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    27 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Motor Grader dalam pengoperasiannya digunakan untuk keperluan :

    1.

    Grading ( perataan permukaan tanah )

    2. Shaping ( pemotongan untuk mendapatkan bentuk/profil tanah )

    3.

    Bank shoping (pemotong dalam pembuatan talud )

    4.

    Sarifiying ( pembuatan saluran )

    5. Ditching ( pemotongan untuk pembuatan saluran )

    6. Mixing and spreading ( mencampur dan menghampar material dilapangan )

    Perhitungan produktivitasnya:

    Sebelum kita menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu proyek

    perataan permukaan tanah, terlebih dahulu kita menghitung jumlah lintasan yang akan dilalui

    oleh motor grader ini, dengan formulasi sebagai berikut:

    Dimana,

    N : jumlah pass

    W : lebar total untuk pekerjaan leveling

    Lo : lebar tumpang tindih

    n : jumlah rit yang diperlukan untuk mencapai permukaan yang dikehendaki

    setelah kita dapat jumlah lintasannya kemudian kita menghitung waktu yang

    dibutuhkan dengan formulasi sebagai berikut:

    Dimana,

    T : waktu kerja

    d : panjang lokasi yang akan diratakan

    N : jumlah pass

    Va : kecepatan rata-rata

    E : Effisieni

    (2.4)

    (2.5)

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    28/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    28 |M e n g h i t u n g k a p a s i t a s p r o d u k s i a l a t b e r a t

    Contoh Soal :

    Sebuah motor grader dioperasikan untuk meratakan lapangan sepak bola dengan ukuran

    lapangan 80 x 360. Dalam hal ini diasumsikan setiap passing motor grade, dengan panjang

    blade 11 feet dan lebar blade 8 feet. Untuk meratakan gundukan tanah diperlukan 4 passing.

    Kecepatan maksimum maju 4 mph dan kembali 12 mph, kecepatan rata-rata berikut waktu

    akibat percepatan dan lain-lain dihitung Va = 6 mph. Effesiensi sebesar 80%.

    Penyelesaian:

    Diketahui:

    W : 80 feet

    Lo : 8 feet

    n : 4

    d = 360 feet

    Va = 6 mph = 6 x 88 fpm

    E = 0,80

    Jadi untuk mengerjakan perataan lapangan sepak bola yang berukuran 80 x 360 diperlukan

    waktu 68 menit.

    G.COMPACTOR

    Gambar 10. Compactor

  • 7/26/2019 116098499 Kelompok 5 Menghitung Kapasitas Produksi Alat Berat

    29/29

    Kelompok 5 Pemindahan Tanah Mekanis

    Perhitungan produktivitas conpactor

    Produksi compactor biasanya dinyatakan dalam luasan (m2) yang dapat dipampatkan oleh

    penggilas sampai kepampatan yang dikehendaki per satuan waktu. Untuk menghitung dapat

    digunakan Persamaan 5.1 berikut.

    F =

    Dimana :

    F = luas permukaan lapisan yang dipadatkan (m2)

    L = lebar efektif pada gilas (m)

    V = kecepatan compactor (m/jam)

    JM = kondisi manajemen dan medan kerja

    N = jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapai kemampatan yang dikehendaki

    Yang dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas melewati satu jalur

    tertentu. Agar dicapai hasil penggilasan dengan permukaan yang rata, maka tiap pass dengan

    pass yang berikutnya harus saling menindih (overlap) antara 15-30cm.

    Contoh soal

    Sebuah compactor three wheel roller dengan berat 8 ton digunakan untuk memampatkan

    suatu lapisan macadam setebal 10cm (sesudah jadi). Jumlah pass yang diperlukan 10 kali,

    lebar efektif compactor 60cm, kecepatan operasi 2km/jam. Kondisi manajemen baik dankondisi medan baik. Berapakah produksi compactor per jamnya?

    Hitungan :

    F = 90 m2/lapis/jam

    Ketebalan per lapis 10 cm, maka

    Produksi compactor = 0,1 x 90 = 9m3jam (CM)

    (2.6)