114722420 penghitungan jumlah kendaraan
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 114722420 Penghitungan Jumlah Kendaraan
1/15
PENENTUAN JUMLAH KENDARAAN
1. PENGANTAR
Di dalam mementukan jumlah kendaraan yang akan melayani suatu trayek tertentudapat didekati dengan beberapa cara. Jika kita sudah mengetahui kebutuhan
pengangkutan yang ada atau permintaan aktualnya, kemudian kita sediakan sejumlah
kendaraan untuk melayani trayek tersebut sesuai dengan jumlah kebutuhannya, maka kita
mendekatinya dengan pendekatan permintaan pasar . Jika kita men set -up kriteria atau
kinerja pelayanan trayek sebagai acuan alokasi kendaraan pada suatu trayek tertentu, kitamendekati penentuan jumlah kendaraan tersebut dengan pendekatan produksi . Jika kita
semata-mata mempertimbangkan rencana tata ruang wilayah dan trayek yang akan
dilayani diperuntukkan untuk mendukung dan mendorong pengembangan wilayah
tersebut kita mendekatinya dengan pendekatan arahan perencanaan.
Pertanyaan kita yang terpenting ialah bagaimana cara menetapkan jumlahkendaraan berdasarkan peraturan per-undang-undangan yang berlaku ? Bagaimana cara
menentukan jumlah kendaraan tersebut secara lebih rinci dalam praktek ? Di dalam
pokok bahasan modul ini kita akan mencoba mengungkap dan menghitung jumlah
kendaraan berdasarkan hal-hal tersebut di atas.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat melakukan
perhitungan dan memilih metoda yang tepat di dalam penentuan jumlah kendaraan.
3. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti mata ajaran ini, peserta dapat
!." #enghitung jumlah kendaraan berdasarkan PP $o. %"&"''!
!.( #enghitung jumlah kendaraan dengan pendekatan produksi
!.! #enghitung jumlah kendaraan dengan pendekatan perencanaan
!.% #enghitung jumlah kendaraan dengan metoda break e)en
4. URAIAN MATERI
4.1 Menurut PP 41 Tahun 1993
Di dalam Peraturan Pemerintah $omor %" *ahun "''! antara lain disebutkan
bahwa suatu trayek baru dapat dibuka dan tambahan kendaraan dapat dioperasikan pada
-
8/17/2019 114722420 Penghitungan Jumlah Kendaraan
2/15
trayek yang ada bila +aktor muatannya di atas dan terdapat +asilitas terminal yang
memadai. /ntuk trayek dalam kota +aktor muatan tersebut harus menggunakan ukuran
dinamis 0mengapa ?1 dan dirumuskan sebagai berikut.
L ! " Pn#$%& ' ( 1)) * "1'
"
+u,$%& ( K'
di mana
23 3aktor muatan dinamis
∑Pnp-km Jumlah penumpang dikalikan dengan panjang perjalanannya dalam satu
satuan waktu tertentu
∑Bus-km Jumlah perjalanan bis dikalikan dengan panjang trayek dalam satu satuan
waktu tertentu.
4 4apasitas bis
Dari rumusan di atas jelas bahwa peraturan perundangan mengarahkan kita
menggunakan pendekatan permintaan. Dengan pendekatan +aktor muatan ini ada
dua kepentingan yang dilindungi yakni pengusaha angkutan dan pengguna jasa.
Perwujudan dari perlindungan terhadap pengusaha, misalnya, di dalam penentuan tari+
angkutan kita berpedoman kepada +aktor muat 0dalam hal trayek langsung atau
trayek dengan tari+ berdasarkan jarak1 sedemikian rupa sehingga pendapatan pengusaha
angkutan dapat menutup biaya operasinya. Sedangkan wujud dari perhatian kita terhadap
pengguna jasa ialah bahwa dengan tingkat +aktor muatan ini terdapat cadangan
kapasitas ! untuk mengakomodasi kemungkinan lonjakan penumpang, serta pada
tingkat ini tingkat kesesakan penumpang di dalam kendaraan masih dapat diterima.
Sur)ai di dalam kendaraan 0on-board survey atau on-bus survey1 dengan jumlah
sampel yang benar adalah cara terbaik untuk mendapatkan penumpang-kilometer dan bis
kilometer untuk trayek yang sudah ada. $amum perlu diingat, kita tidak dapat hanya
menggunakan data satu hari sur)ai untuk menentukan +aktor muatan selama setahun.
0Diskusikan1.
2antas bagaimana kita menentukan jumlah kendaraan untuk trayek yang baru
dibuka? Bagaimana juga kita mengestimasi jumlah kendaraan pada trayek baru menurut
PP ini?
4.1.2 Penentuan Ken-araan Untu% Trae% +aru
/ntuk penentuan jumlah kendaraan pada trayek baru data tentang kebutuhan angkutan
didapat dari sur)ai wawancara rumah tangga atau sur)ai sejenis lainnya yang
memasukkan pertanyaan tentang pre+erensi penumpang terhadap pelayanan yang akan
-
8/17/2019 114722420 Penghitungan Jumlah Kendaraan
3/15
diberikan. *ingkat ketelitian sur)ai ini untuk mendapatkan kebutuhan aktual relati+
rendah. 5leh karenanya gunakan data ini hanya untuk menentukan permintaan potensial.
Dus, di dalam pengalokasian kendaraannya penyesuaian berdasarkan judgement yang
rasional perlu dilakukan.
Peraturan Pemerintah $omor %" *ahun "''! tentang 6ngkutan Jalan pada pasal (7 ayat0"1 menyatakan bahwa
“ Pembukaan trayek baru dilakukan dengan ketentuan :
a. adanya permintaan angkutan yang potensial, dengan perkiraan faktor muatan di
atas 70 % (tuju pulu persen!, ke"uali angkutan perintis.
b. tersedianya fasilitas terminal yang sesuai 8
Berpedoman kepada ketentuan tersebut, jika kita telah mempunyai matriks asaltujuan perjalanan, misalnya sudah dipisahkan menurut alat angkutnya 0angkutan umum1,
penentuan jumlah kendaraan yang akan dioperasikan dapat mempedomani langkah-
langkah berikut
0"1 Siapkan matriks asal-tujuan penumpang angkutan umum
0(1 9denti+ikasi :ona-:ona potensial 0yang pergerakan antar :onanya besar1 serta
belum dilayani angkutan umum secara langsung 0JPl ; jumlah penumpang untuk
trayek langsung1
0!1 9denti+ikasi potensi angkutan pada :ona-:ona lainnya yang akan dilalui trayek
tersebut jika pelayanan yang direncanakan bukan trayek langsung tetapi reguler.0%1 Jumlahkan permintaan angkutan pada rencana trayek yang akan dilalui tersebut
0JPr ; jumlah penumpang untuk trayek reguler1
0* ; >aktu
*empuh 1
01 *entukan jam operasi per hari 0J5 ; lama operasi per hari1
071 /kur panjang lintasan trayek 0P* ; panjang trayek1
01 *aksir rata-rata panjang perjalanan penumpang yang diperkirakan akanmenggunakan trayek tersebut. 0*2 ; trip lengt1 .
6nda dapat menggunakan rumus pendekatan berikut untuk menaksir panjang
perjalanan penumpang
TL ! S P/0 T/0 "2'
-
8/17/2019 114722420 Penghitungan Jumlah Kendaraan
4/15
ST/0
di mana
*2 rata-rata panjang perjalanan penumpang 0 trip lengt1 dalam km
Pij panjang trayek dari :ona i ke :ona j dalam km*ij jumlah penumpang dari :ona i ke :ona j
071 itung jumlah kendaraan untuk trayrk yang direncanakandengan rumus berikut
JK ! JP ( "PTTL' ( "3'
K ( ) * ( "JOT'
di mana
J4 ; jumlah kendaraan yang dibutuhkan
J5, P*, 4, >*, *2 ; sebagaimana di atas ; +aktor muat
c ; +aktor koreksi untuk ketepatan data asal-tujuan perjalanan
5atatan 6
"1 4apasitas kendaraan
Satu hal yang perlu didiskusikan ialah kapasitas bis yang dipergunakan di dalam
perhitungan. Peraturan Pemerintah $omor %! *ahun "''! pasal ' menyatakan
kemungkinan penumpang berdiri untuk kendaraan dengan tinggi lebih dari ", m
dari lantai bis bagian dalam, sebesar ," m(
&penumpang. Dengan perkataan lainuntuk mobil bis trayek dalam kota untuk pelayanan reguler-ekonomi, bukanlah
jumlah tempat duduk, melainkan jumlah tempat duduk ditambah hasil bagi luas
ruangan untuk berdiri dengan ," m(.
(1 3aktor koreksi ketepatan data 0c1 adalah judgement dari perencana angkutan.
/ntuk menghindari keputusan yang salah perencana angkutan di dalam
memberikan masukan pemberian i:in trayek selayaknya memperhatikan +aktor
koreksi ini. *indakan yang bijaksana barangkali dengan melakukan uji coba
dahulu
-
8/17/2019 114722420 Penghitungan Jumlah Kendaraan
5/15
terbangkit akibat adanya suatu bentuk pelayanan baru, sedangkan mode transfer
trips adalah pengguna jasa angkutan umum yang sebelumnya menggunakan
kendaraan pribad atau jenis moda lainnya. Penambahan " ini oleh karena
dalam studinya di Surabaya @olin Buchanan and Partners tidak dilakukan sur)ai
pre+erensi.
%1 al lain yang perlu dicatat ialah bahwa dengan dioperasikannya trayek baru
kemungkinan akan mempengaruhi trayek-trayek lainnya. #isalnya, calon
pengguna jasa trayek baru tersebut kemungkinan sebelumnya menggunakan
pelayanan trayek lainnya untuk memenuhi kebutuhan perjalanannya.
*1 dan jam operasi per hari. Pertimbangan >* juga melibatkan pertimbangan lainnya
yakni lamanya waktu lay o)er di terminal dan running time. Sebaiknya lay over time diterminal tidak melebihi " dari running timenya. Aunning tiem didapatkan dari sur)ai
on-bus dan atau sur)ai statis. Di dalam penerapannya kita bisa menggunakan rata-rata
running time hariannya atau jika running time pada jam sibuk sangat mencolok maka
pembedaan running time harus diberlakukan di dalam penghitungannya.
Dari uraian tersebut, perkiraan jumlah kendaraan baru untuk trayek yang sudah
ada harus dimulai dengan e)aluasi kinerja operasi armada yang ada, kemudian jika dari
hasil e)aluasi kinerja terutama perolehan rit per hari serta tingkat operasinya sudah ideal,
maka kebutuhan kendaraan baru dapat diperkirakan.
a. T/n8%at O#era,/
Dengan menggunakan asumsi hari kerja per tahun, misalnya ! hari, maka
tingkat operasi idealnya adalah
*5 ; 0!&!=
-
8/17/2019 114722420 Penghitungan Jumlah Kendaraan
6/15
@ek apakah kendaraan operasi per harinya sama dengan atau lebih dari 7(,(
dari jumlah kendaraan yang dii:inkan. Jika kurang dari itu maka tingkat operasi
kendaraan angkutan umum tersebut buruk. 6tau jika *5-nya sangat rendah, maka upaya
untuk menghitung penambahan kendaraan sebaiknya dihentikan kecuali kita
menginginkan data tentang kinerja operasinya. Dalam hal ini bukan kendaraan baru yang
ditambahkan tetapi optimasi pengoperasian yang perlu dilakukan.
. Per:;ehan R/t Per Har/
Dengan mengetahui >* dan jam operasi yang dii:inkan kita dapat mengetahui
perolehan rit per hari per kendaraan, yaitu dengan membagi jam operasi tersebut dengan
A**. #isalnya, jam operasi per hari "% jam, dan >* dua jam, maka perolehan rit per
kendaraan per hari semestinya tujuh rit atau tujuh perjalanan PP. @ek apakah perolehan
ritnya sama dengan atau lebih dari tujuh. Jika kurang dari itu maka perolehan rit per
harinya dikatakan buruk. 6tau jika perolehan rit per harinya sangat rendah, maka upaya
untuk menghitung penambahan kendaraan sebaiknya dihentikan kecuali kitamenginginkan data tentang kinerja operasinya. Dalam hal ini bukan kendaraan baru yang
ditambahkan tetapi optimasi pengoperasian yang perlu dilakukan
. H/tun8 a%t:r Muatan
Cunakan rumus untuk menghitung +aktor muat dinamis sebagaimana persamaan
"3'. 9ngat, gunakan +aktor muat dinamis bukan statis atau bukan indeks tempat duduk
terjual, agar e+isiensi pengoperasian angkutan umum menjadi optimum. 2ihat pokok
bahasan latihan untuk cara penghitungannya. @ek apakah kurang dari .
-. H/tun8 Ju&;ah Ken-araan an8 D/utuh%an
JK ! TO ( PR, ( L ( JK/ "4'
-
8/17/2019 114722420 Penghitungan Jumlah Kendaraan
7/15
J4i ; jumlah kendaraan menurut i:in
P4 ; penambahan kendaraan
4.2 Penentuan Ju&;ah Ken-araan -en8an Production Leads Approach
Pendekatan ini banyak dipergunakan oleh negara maju. Pihak yang lebih
berkepentingan di dalam hal ini ialah pengusaha angkutan. al ini dapat dimengerti
karena beberapa negara maju menerapkan kebijaksanaan deregulasi di bidang pelayanan
angkutan umum.
4riteria pertama di dalam penyediaan kendaraan ialah dengan menentukan
headway atau +rekuensi pelayanan, kemudian jumlah kendaraan yang diperlukan ialah
dengan membagi waktu perjalanan pulang pergi plus waktu singgah di teminal dengan
headwaynya. eadway yang diset-up biasanya ialah angka-angka bulat pembagi = menit
yang menghasilkan angka bulat, atau biasa disebut 'lo"k a"e )ead*ay. 6ngka-angkatersebut ialah ", (, !, %,
-
8/17/2019 114722420 Penghitungan Jumlah Kendaraan
8/15
yang diberlakukan. #etoda permainan judi 0game theory1 banyak dipergunakan untuk
mempengaruhi pasar dan permintaan angkutan.
*ujuan manajemen menentukan jumlah kendaraan yang akan dialokasikan pada
suatu daerah pelayanan tertentu. #isalnya, memaksimumkan pelayanan, pangsa pasar
atau keuntungan.
4.3 Pen-e%atan Perenanaan
Di dalam perhitungannya, pendekatan ini sama dengan pendekatan produksi.
Perbedaannya terletak pada dasar penentuan trayeknya dan atau strategi
pengoperasiannya. Diskusikan.
Pendekatan ini dipilih untuk trayek-trayek perintisan dan trayek-trayek lainnya
yang diperuntukkan untuk melayani dan mengembangkan kawasan-kawasan tertentu.
4.4 Met:-a +rea% E?en
Penentuan jumlah kendaraan dengan menggunakan metoda ini dipilih untuk
menge)aluasi jumlah kendaraan pada trayek-trayek yang sudah ada akibat kebijaksanaan
sebelumnya. Prinsipnya sama dengan pendekatan permintaan, hanya saja penentuan
jumlah kendaraan yang ideal pada suatu trayek tertentu ditetapkan berdasarkan kepada
tingkat permintaan dan tari+ yang berlaku yang memberikan tingkat pendapatan operasi
yang sama dengan biaya operasinya. /ntuk analisis yang lebih teliti melibatkan penghitungan perubahan jumlah penumpang akibat kenaikan atau penurunan tari+ yang
disebut dengan konsep elastisitas permintaan terhadap tari+.
#isalkan basis perhitungan kita adalah biaya operasi dan pendapatan operasi per
perjalanan. Parameter yang dipergunakan adalah indeks tempat duduk terjual.
4.4.1 Men8h/tun8 In-e%, Teat Du-u% Ter0ua;
9deks tempat duduk terjual ialah angka banding antara rata-rata terimbang jumlah
penumpang per perjalanan dengan kapasitas tempat duduk kendaraan yang melayani.
I ! JP "@'
K
di mana
JP ; rata-rata jumlah penumpang per perjalanan
-
8/17/2019 114722420 Penghitungan Jumlah Kendaraan
9/15
4 ; kapasitas kendaraan
4.4.2 Men8h/tun8 Pen-a#atan O#era,/
Pendapatan operasi per perjalanan adalah +ungsi jumlah penumpang dan tari+
yang dikenakan kepada penumpang per perjalanan.
PO ! JP T "'
di mana
P5 ; pendapatan operasi per perjalanan
JP ; jumlah penumpang per perjalanan
* ; tari+
Dalam hal diberlakukan di+erensiasi tari+ terhadap penumpang umum dan pelajar, pendapatan operasi harus dihitung dengan rumus
PO ! S "PNPu ( Tu' B S " PNP# ( T#' "
-
8/17/2019 114722420 Penghitungan Jumlah Kendaraan
10/15
di mana
9bep ; indeks break e)en
B54 ; biaya operasi kendaraan per perjalanan
P5 ; pendapatan operasi per perjalanan
9 ; indeks tempat duduk terjual
4.4.> Men8h/tun8 Ju&;ah Ken-araan 7an8 D/utuh%an
Jumlah kendaraan yang dibutuhkan selanjutnya dapat dihitung dengan mengetahui
+aktor-+aktor tersebut diatas. Pengkajian kinerja operasi berupa tingkat operasi dan
perolehan rit per hari juga perlu dilakukan, sehingga penentuan jumlah kendaraan yang
dibutuhkan di+ormulasikan sebagai berikut
JK ! TO ( PR, ( Ie# ( JK/ "1)'
-
8/17/2019 114722420 Penghitungan Jumlah Kendaraan
11/15
(. *rayek langsung harus menghubungkan :ona "( dan melalui jalan-jalan
sebagaimana ditunjukkan Cambar ". Panjang tiap ruas jalan dapat diambil dari
gambar tersebut. Buatlah asumsi kecepatan perjalanan dan waktu singgah di
terminal. *entukan jumlah kendaraannya.
!. Jika trayek yang menghubungkan :ona "( dan tersebut dilayani trayek reguler,
tentukan jumlah kendaraannya.
%. asil e)aluasi kinerja angkutan umum disajikan pada *abel !. itung kebutuhan
kendaraanya dengan menggunakan
a. Pendekatan +aktor muatan pelayanan
b. Pendekatan +aktor muatan break e)en
. DATAR PUSTAKA
". 5/$C, 6.P E @AFSS>F22, A.>, +e rban uture +ransport , @on+erenceGs
proceeding, the /ni)ersity o+ $ottingham @on+erence on the @ouncil o+ FuropeGs
Furopean @ampaign +or /rban Aenaissance, @onstruction Press, 2ondon, "'7(
(. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, ndang-ndang omor / #eserta
Peraturan Pelaksanaannya, Jakarta, "''!
!. 9r 9S46$D6A 6B/B646A, #sc dkk ., $enuju alu intas 1ang +ertib,Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Jakarta, "''
-
8/17/2019 114722420 Penghitungan Jumlah Kendaraan
12/15
KEBUTUHAN KENDARAAN UMUMTIDAK DALAM TRAYEK TETAP
1. JENIS
• Taksi
• Kendaraan Sewa
• Angkutan Wisata
2. PENENTUAN JUMLAH KEBUTUHAN TAKSI
Kriteria Umum
Rumusan kriteria umum berikut hanya cocok diterapkan pada kota-kota yang belumdioperasikan taksi. Artinya, jika taksi masih dalam perencanaan untuk dioperasikan.
alam penentuan jumlah kebutuhan taksi digunakan tiga buah !ariabel, yakni
• Klasi"kasi kota
• #ungsi kawasan perkotaan• Sektor $nggulan
Klasi"kasi kota adalah ukuran kota ditinjau dari jumlah penduduk, yang menggambarkanpotensi permintaan angkutan umum.
Klasi"kasi Kota %umlah penduduk
&egapolitan ' ( juta
&etropolitan ) - ( juta
Kota *esar (++.+++ - ).+++.+++
Kota Sedang )++.+++ - (++.+++
Kota Kecil +.+++ - )++.+++
#ungsi Kawasan erkotaan, ditinjau dari akti!itas kota
• usat Kegiatan asional /K0
• usat Kegiatan Wilayah /KW0
• usat Kegiatan 1okal /K10
• usat Kegiatan Khusus /KK0
ilai atau bobot untuk K 2 )ilai atau bobot untuk KW 2 +,(ilai atau bobot untuk K1 dan KK 2 +,33
Sektor $nggulan, kegiatan utama yang mendukung perekonomian kota
• Kelompok 4 5 %asa dan erdagangan
• Kelompok 44 5 ariwisata
• Kelompok 444 5 4ndustri dan ertanian
Sektor $nggulan K KW K1 KK
-
8/17/2019 114722420 Penghitungan Jumlah Kendaraan
13/15
/S$0
Kelompok 4 ) ) ) )
Kelompok 4 6 44 +.7 +.7 +.7 +.7
Kelompok 4 6 44 6 444 +.8 +.8 +.8 +.8
Kelompok 44 +.( +.( +.( +.(
Kelompok 44 6 444 +.9 +.9 +.9 +.9Kelompok 444 +.( +.( +.( +.(
*erdasarkan kepada data empiris, penentuan jumlah taksi di suatu kota digunakanrumus sebagai berikut 5
JT = JP x FK x SU
di mana %T 2 jumlah taksi /dalam satuan0 % 2 jumlah penduduk /dalam ribuan0#K 2 :ungsi kawasan /tergantung kepada nilai K, KW, K1, KK0S$ 2 sektor unggulan /tergantung kepada nilai kelompok sektor0
ilai Sektor $nggulan selengkapnya untuk kota-kota di 4ndonesia sebagaimana tabellampiran.
Preferensi Penumpang
&etoda alternati: penentuan jumlah taksi yang dibutuhkan di suatu kota ialah denganmengadakan sur!ai langsung kepada calon pengguna taksi potensial denganmenanyakan pre:erensi mereka terhadap moda yang direncanakan akan dioperasikan.Serangkaian skenario ditawarkan kepada mereka, baik skenario hipotetis /Stated
re:erence0 maupun pre:erensi langsung /Re!ealed re:erence0. ermasalahan yangakan ditemui di dalam mendapatkan data tentang kebutuhan masyarakat terhadap taksiialah menentukan siapa pengguna potensial taksi. engalaman dari kota lain, mungkindapat diterapkan seperti 5 tamu hotel, penumpang bandara, kelompok masyarakatberpendapatan tinggi dan menengah baik kelompok ;apti!e Riders maupun ;hoiceRiders. ermasalahan lainnya ialah menentukan keunggulan komparati: moda taksidibanding moda pesaingnya, seperti bis, angkutan kota, dan mobil pribadi yang akandengan mudah dimengerti oleh respondent.
$ntuk pengguna jasa setempat yang akan melakukan kegiatan hariannya secara rutin,penelitian harus dibuat segementasi sesuai dengan maksud, waktu melakukanperjalanan serta tujuan perjalanannya. Artinya, kita mencoba membuat segment pasartertentu angkutan taksi sesuai dengan maksud dan jam perjalanan serta panjang
perjalananya.
Anda dapat memulainya dengan metoda sederhana, yaitu dengan meminta respondentmengisikan kesediannya untuk memilih alat angkut /taksi0 yang akan direncanakandibandingkan dengan moda angkutan alternati:nya. engan menggunakan teknikanalisis yang sederhana Anda kemudian dapat menaksir jumlah taksi untuk kotatersebut. Tentu saja dukungan data statistik diperlukan untuk menge
-
8/17/2019 114722420 Penghitungan Jumlah Kendaraan
14/15
Analisis Regresi Antar-Wilayah
%ika data statistik pengoperasian taksi untuk kota-kota di 4ndonesia tersedia dalam jumlah yang cukup, Anda juga dapat mengestimasi jumlah taksi yang dibutuhkan disuatu kota dengan analisis regresi antar-wilayah. ;arilah hubungan yang mungkin antara
jumlah taksi dengan !ariabel bebas seperti jumlah penduduk, jumlah kendaraan pribadi,
jumlah angkutan umum, dan yang lainnya. Kelemahan regresi antar-wilayah ini ialah!arians-nya akan melebar sesuai dengan ukuran kotanya, yang la=im disebutheterokedastisiti, dan akan terdapat data outliers.
$ntuk mempertinggi derajat kebebasan dari persamaan regresi yang Anda buat, dapatdilakukan dengan pooling antara data antar-wilayah /cross-sectional0 dengan data runtunwaktu /time series0, jika data historis dari tahun ke tahun untuk kota-kota tersebuttersedia.
ada dasarnya metoda ini hampir sama dengan metoda empiris sebagaimana pedomanitjendat.
Kriteria Detail
Penafsiran Peraturan Perundangan
Kriteria kinerja kebutuhan taksi ialah dengan tingkat penggunaan >+ ?. &eskipun tidakada penjelasan tentang tingkat penggunaan tersebut kita dapat mena:sirkan, bahwapaling tidak >+? kendaraan bergerak harus terisi penumpang, dan 9+? lainnyamerupakan kilometer mati, pada saat kendaraan mencari penumpang.
Satu hal yang perlu mendapat kajian ialah jika taksi beroperasi pada pangkalan tetaptanpa memutar dengan kilometer kosong, yaitu taksi hanya berjalan jika adapenumpang pada pangkalan tersebut /hotel, bandara, terminal, stasiun, dan pusatkegiatan lainnya0. engan perkataan lain, tingkat penggunaannya /mungkin0 akan lebihtinggi dari >+? meskipun taksi tersebut tidak mencapai kilometer operasi yang ideal.&emperhatikan kenyataan ini perlu kriteria tambahan, yaitu pencapaian kilometeroperasi, per hari atau per tahun. 4ni akan terkait dengan kelayakan "nansialpengusahaan. Artinya, tingkat penggunaan >+? dengan jumlah kilometer produksi idealharus memberikan titik impas pengusahaan.
@al lainnya, sebagaimana juga pada penentuan jumlah kendaraan pada trayek tetap,tingkat operasi per tahun harus dipertimbangkan. @ari operasi per tahun idealnya ialah3++ hari, artinya tingkat operasi setidak-tidaknya harus mencapai /3++3>(0 < )++? 26 8 ?.
engan memperhatikan :aktor di atas, kita dapat mem:ormulasikan kebutuhankendaraan sebagai berikut 5
JT ‘ = TO x TP x Taksi-K x JT !2" x #$" x Taksi-K-i%&a'
di mana 5
%T B 2 jumlah kebutuhan taksi TC 2 tingkat operasi /dalam ? hari operasi dibagi jumlah hari dalam
tahun0 T 2 tingkat penggunaan /dalam ? km-terjual dibagi km-produksi0 Taksi-km 2 kilometer-produksi /dalam km0
-
8/17/2019 114722420 Penghitungan Jumlah Kendaraan
15/15
Taksi-km-ideal 2 kilometer-produksi-ideal yang memberikan titik impas padatingkat penggunaan >+? /dalam km0
%T 2 jumlah taksi menurut i=in
(. PENENTUAN JUMLAH AN)KUTAN *ISATA DAN AN)KUTAN SE*A
ada dasarnya metoda penentuan jumlah kendaraan wisata serta angkutan sewasama dengan angkutan taksi. erbedaan yang perlu dicatat ialah bahwa padaangkutan sewa, hari sewa dibandingkan dengan jumlah hari dalam satu bulan atausatu tahun merupakan tingkat penggunaan, jika sistem sewa dalam basis hari, danakan lebih rumit lagi jika tari: sewa dalam basis jam. emikianpun untuk angkutanwisata.