1.1. latar belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/s1-2015... · geologi...

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Timor Leste merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, terutama dibagian Timor yang dimana termasuk dalam suatu cekungan Timor bagian selatan yang memiliki kondisi geologi yang begitu menarik. Serta terdapatnya permukaan berupa rembesan minyak dan gas yang merembes disepanjang pantai selatan sebagai indikasi bahwa migrasi minyak bumi yang telah terjadi hingga saat ini dan juga merupakan suatu faktor utama yang menjelaskan bahwa didaerah tersebut mempunyai petroleum sistem yang masih aktif, serta adanya kemungkinan keterdapatan suatu cekungan sedimen yang memungkinkan terdapatnya batuan induk yang kaya akan material organik, adanya lapisan sedimen bersifat impermeabel (lapisan penyekat) dan lapisan yang bersifat porous dan permeabel (reservoir), serta struktur yang berkembang didaerah penelitian yang sangat mendukung untuk di pelajari secara detail. Hal juga tersebut yang membuat Timor Leste berusaha untuk mengali potensi alam tersebut supaya dapat dipergunakan untuk menujang suatu kesejahteraan, pembagunan dan kemakmuranr akyat.Oleh karena penulis mengambil kajian salah satu aplikasi penginderaan jauh untuk ekplorasi, yaitu : “ Penggunaan Citra Landsat 7 ETM + Untuk Indentifikasi Struktur Geologi, Daerah kajian : Suai (Timor Leste)”. 1

Upload: vuongthuy

Post on 06-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

xviii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Timor Leste merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam,

terutama dibagian Timor yang dimana termasuk dalam suatu cekungan Timor

bagian selatan yang memiliki kondisi geologi yang begitu menarik. Serta

terdapatnya permukaan berupa rembesan minyak dan gas yang merembes

disepanjang pantai selatan sebagai indikasi bahwa migrasi minyak bumi yang

telah terjadi hingga saat ini dan juga merupakan suatu faktor utama yang

menjelaskan bahwa didaerah tersebut mempunyai petroleum sistem yang masih

aktif, serta adanya kemungkinan keterdapatan suatu cekungan sedimen yang

memungkinkan terdapatnya batuan induk yang kaya akan material organik,

adanya lapisan sedimen bersifat impermeabel (lapisan penyekat) dan lapisan

yang bersifat porous dan permeabel (reservoir), serta struktur yang berkembang

didaerah penelitian yang sangat mendukung untuk di pelajari secara detail. Hal

juga tersebut yang membuat Timor Leste berusaha untuk mengali potensi alam

tersebut supaya dapat dipergunakan untuk menujang suatu kesejahteraan,

pembagunan dan kemakmuranr akyat.Oleh karena penulis mengambil kajian

salah satu aplikasi penginderaan jauh untuk ekplorasi, yaitu : “ Penggunaan

Citra Landsat 7 ETM + Untuk Indentifikasi Struktur Geologi, Daerah

kajian : Suai (Timor Leste)”.

1

Page 2: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

2

Dalam Pemetaan geologi merupakan suatu pekerjaan pengumpulan dan

penyajian data geologi, baik di darat maupun lautan dengan berbagai macam

metode. Pemetaan geologi cukup penting untuk memberikan informasi tentang

suatu daerah. Pemetaan geologi terdahulu telah dilakukan,dalam memperoleh

suatu data geologi itu suatu wilayah atau daerah yang luas itu sangat

membutuhkan biaya yang banyak. Untuk mengefisienkan suatu pekerjaan itu,

dimana teknologi sistem penginderaan jauh sangat bermanfaat diterapkan untuk

tujuan tersebut. Keadaan geologi itu dapat diamati dengan data penginderaan

jauh dalam mengidentifikasi, mendeteksinya dan memetakan kenampkan bumi

pada permukaan. Pengideraan jauh merupakan ilmu dan seni yang mempelajari

tentang kenampakan bumi yang memperoleh suatu informasi tentang suatu

obyek, pada daerah atau fenomena yang melalui analisis data yang diperoleh

melalui suatu alat tampa adanya kontak lansung dengan obyek, daerah atau

fenomena yang dikaji. Lillesand and Kiefer, 1997. Perolehan data dalam bidang

geologi , pengideraan jauh lebih mudah dan cepat dari pada cara terestrial.

Geologi merupakan ilmu pengetahuan kebumian(earth sciense). Setiap

wilayah di bumi yang akan diubah untuk pengembangan wilayah tertentu melalui

ilmu ini agar tidak menimbulkan dampak negatif berupa kebencaan atau

kerusakan alam. Pengembagan wilayah yang mengubah ruang muka bumi terjadi

pada pertambangan, peletakan infrastruktur (Jalan dan bendungan). Maka peta

geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk

perolehan data geologi suatu daerah yang luas itu memerlukan biaya yang sangat

banyak. Untuk mengenfisienkan pekerjaan, sistem penginderaan jauh sangat

bermaanfat diterapkan untuk tujuan tersebut dan keadaan struktur geologi. Maka

akan dapat diketahui pula keadaan geologi dapat diamati dengan data

penginderaan jauh untuk mendeteksi, mengidentifikasi, dan memetakan

kenampakan bumi pada permukaan. Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni

untuk memperoleh informasi tetang suatu obyek, daerah atau fenomena melalui

analisi data yang diperoleh dengan sutau alat tampa kontak lansung dengan obyek,

daerah atau fenomena yang dikaji (Lillesand & Kiefer, 1997). Dalam bidang

geologi, penginderaan jauh memungkinkan perolehan data struktur geologi suatu

Page 3: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

3

daerah dengan lebih cepat dan lebih mudah dari pada cara terestrial. Struktur

geologi adalah salah satu unsur utuma dalam bentanglahan yang turut menetukan

konfigurasi permukaan bumi utumanya relief. Struktur geologi akan ditelitih

diantarnya berupa kelurusan-kelurusan seperti sesar, kekar, lipatan seperti

antiklinal dan sinklinal.

1.2. Perumusan Masalah

Citra Landsat 7 ETM+ itu berdasarkan resolusi spasialnya cukup tinggi

sekitar 30 meter pada band 1 sampai band 5 serta 7,60 meter pada band 6 dan 15

meter pada band pankromatik. Citra ini memiliki kekurangan untuk kajian

struktur geologi khususnya di Indonesia dikarenakan respon spektralnya diambil

dari penutup lahan utamanya vegetasi. Walapun sedemikian citra Landsat 7

ETM+ mampu mengungkap struktur dari sisi spektral, seperti pada kelurusan

yang dideteksi dari respon vegetasi pada patahan tersebut.

Untuk mengetahui sejauh mana manfaat citra Landsat 7 ETM+ untuk

menganalisi struktur geologi dimana sebagai bahan untuk memetakan struktur

geologi pada daerah penelitian merupakan hal-hal yang perlu diketahui

manfaatnya. Berdasarkan keterangan tersebut, maka rumusan masalah dari

penelitian ini adalah kurang diketahui manfaat citra landsat 7 ETM+ sebagai

sumber data untuk kajian karakteristik geologi serta pemanfaatan citra untuk

pemetaan struktur. Dalam memecahakan kesenjangan tersebut, maka dirumuskan

masalah yang akan ditelitih sebagai berikut ini :

1. Bagaiamana manfaat citra Landsat 7 ETM + untuk analisis struktur

geologi?

2. Bagaimana tingkat ketelitian interpretasi struktur geologi pada daerah

penelitian dengan memanfaatkan teknik penginderaan jauh dalam hal citra

Landsat 7 ETM +?

Page 4: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

4

1.3. Tujuan Penelitian

1. Mengkaji tingkat ketelitian interpretasi struktur geologi pada daerah

penelitian dengan memanfaatkan teknik penginderaan jauh dengan citra

Landsat 7 ETM +?

2. Melakukan pemetaan struktur geologi pada daerah penelitian berdasarkan

faktor-faktor yang mempengaruhi struktur geologi (Relief, Drainase patten,

kelurusan, sesar, tekstur dan dip/strike)

3. Mengevaluasi manfaat dan kemampuan citra landsat 7 ETM+ untuk

analisis dan survei struktur geologi

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dalam penelitian adalah untuk mengembagkan teknik

penginderaan jauh dalam menyadap informasi struktur geologi, serta memberikan

sumbangan suatu pemikiran dalam memanfaatkan teknik penginderaan jauh untuk

menyadap berbagai informasi bentukan muka bumi guna untuk mendukung

kegiatan yang berkaitan dengan interpretasi citra dibidang geologi dalam rangka

identifikasi struktur geologi melalui karakteristik medan yang ada.

1.5. Telaah Pustaka

1.5.1. Geologi Regional Daerah Penelitian

1.5.1.1. Geomorfologi

Menurut Surastopo Hadisumomarno (1945) dalam Endarto Danang

(2007). geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuklahan (landfrom),

yaitu mengenai proses yang terjadi pada genesanya, serta berhubungan dengan

lingkungan, serta studi yang menguraikan bentuk lahan dan proses yang

mempengaruhi pembentukannya, serta menyelidiki hubungan timbal balik antara

lahan dan proses dalam tatanan keruangannya, dari batasan tersebut tersirat bahwa

bentuk lahan tidak hanya memberikan gambaran bentuk luar (konfigurasi

permukaan), tetapi juga memberikan gambaran tentang asal mula terjadinya dan

struktur perlapisan bahwa permukaannya. Pada hakekatnya yang tampak pada

citra satelit adalah kondisi permukaansuatu daerah sehingga dengan

Page 5: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

5

mempertimbangkan unsur dasar pengenalan citra serta unsur dasar interpretasi

geologi maka dapat dilakukan deteksi, deliniasi dan identifikasi bentuk lahan.

Kenampakan morfologi juga akan memberikan kesan dip dan srike dari sutau

lapisan. Perkembangan lembah dikontrol oleh struktur geologi. Lembah yang

dikontol oleh patahan bisanya menujukan kelurusan yang memanjang. Untuk

mengidentifikasi lembah , itu didasarkan pada pada bentuk, pola dan morfologi

yang terkontrol oleh struktur. Terdapat tiga tipe lembah yang tekontrol oleh

struktur geologi, dan dapat digunakan untuk mengenali kenamapkan lembah, yaitu

lembah patahan, lembah sinklinal dan lembah antiklinal.

1.5.1.2. Stratigrafi

Menurut Soetikno (1995) pada antiklin yang belum tererosi dan belum

membalik,maka batuan yang termuda adalah yang berada di daerah sumbu

antiklin (puncak antiklin). Antiklin yang sudah tererosi lanjut sehingga terjadi

pembalikan relief, maka batuan yang tua ada di daerah sumbu antiklin, sedangkan

yang muda ada di daerah sayap antiklin, kesimpulannya makin jauh dari sumbu

antiklin batuan tersebut akan semakin muda.

1.5.1.3. Geologi

Menurut Munir (1996) geologi menjelaskan berbagai aspek proses

terbentuknya susunan, manusia hewan binatang, serta fungsi perantara bagi

manusia. Struktur geologi adalah ilmu yang mempelajari batuan yang terformasi

yang membetuk lapisan atas dari bumi. Untuk deformasi itu sendiri adalah suatu

proses yang merubah bentuk atau ukuran dari batuan dan meninggalkan hasil

yang permanen dibatuan. Kondisis dari struktur geologi yang dapat diamati atau

di pelajari adalah pada proses patahannya pada kerak bumi yang dapat

menimbulkan timbulnya struktur penyerta dalam batuan yaitu, seperti pelipatan,

rekahan dan patahan-patahan kecil (dalam Harsolumakso Agus H. Sapiie

Benjamin, 2001)

Page 6: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

6

1.5.1.4. Struktur Geologi

Geologi struktur merupakan ilmu yang mempelajari tentang susunan bumi

serta hubungan dengan jenis-jenis batuan yang terbentuk di suatu kerak bumi.

Geologi struktur ini terkait dengan gaya/tenaga yang bekerja dengan kerak bumi

dan bentukan yang dihasilkannya. Tenaga tersebut adalah tenaga endogen

(pengakatan dan penurunan) dan tenaga eksogen (erosi dan sedimentasi), sehingga

permukaan bumi tersebut memiliki struktur geologi yang kompleks (Billings,

1960).

Menurut Murnir (1996) terdapat beberapa struktur geologi yang yaitu

sebagai berikut yaitu : pelipatan, patahan, dan retakan

Pelipatan (fold) merupakan suatu gerakan yang mengombak patahan

batuan di bumi ini. Lipatan ini terbentuk karena disebabkan adanya tekanan

lembah secara horizontal serta berlansung dalam waktu yang lama. Besarnya

tekanan masih terdapat dibawah titik patah batuan, sehingga batuan tersebut

masih dapat dinetralisirkan oleh lapisan batuan itu. Didalam lipatan terdiri atas

puncak (antiklinal) lembah (sinklinal). Fold umumnya terdapat pada batuan

sedimen, dapat mengetahui antiklinal dan siklinalnya melalui kemiringan lereng.

Retakan (jointing) merupakan suatu struktur yang terbentuk karena adanya

tegangan, sehingga batuan yang retak-retak itu tetap bersambung. Gaya yang

bekerja tegak lurus pada bidang permukaan retakan, mengarah kedua arah

berlawanan dan bisanya batuan ini terjadi pada batuan yang sudah rapu, maka

dengan tenaga yang kecil saja sudah dapat membuat batuan ini retak-retak.

Retakkan ini pada umumnya sering ditemukan pada puncak antiklinal, dimana

yang sering dikenal sebagai retakan tektonik (Munir, 1996). Pada batuan sedimen,

retakan dapat terjadi meliputi daerah yang luas dan dengan arah yang relatif tetap

dalam sistem tunggal. Retakan memiliki kemiringan yang curam dan jarak liniasi

yang banyak dan pendek dan teksturnya berbetuk blok-blok. Retakan pada batuan

yang keras itu cenderung menjadi luas dan erosinya pun kuat dan sebagai

akibatnya akan menujukan hasil erosi yang parallel atau berpotongan. Retakan

Page 7: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

7

menujukan jalur lurus dan gelap yang disebabkan oleh adanya kelembaban yang

tinggi, dan kombinasi dengan ada kerapatan vegetasi.

Sesar (fault) adalah suatu retakan yang dapat memotong dan mengalami suatu

pergeseran, sedangkan untuk arah pergeseran pada umumnya selaluh selaluh

sejajar dengan bidang retakan (Park, 1983 dalam Sidarto Ir., 2010). Fault biasnya

memiliki beda tinggi yang mencolok pada daerah yang sempit. Mempunyai

resistensi terhadap erosi yang sangat berbeda pada posisi/elevasi yang hampir

sama. Fault biasanya memberikan kenampakan yang datar/depresi yang sempit

dan memanjang, serta pola konturnya yang lurus dan rapat (dijumpai sistem gawir

yang lurus). Fault juga biasanya terdapat pada batas yang curam antara

perbukitan/pegunungan dengan dataran yang rendah. Adanya kelurusan sungai

melalui zona patahan, dan membelok tiba-tiba dan menyimpang dari arah umum.

Sering dijumpai (kelurusan) mata air pada bagian yang naik/terangkat. Pola

penyaluran pada fault yang umumnya dijumpai berupa rectangular, trellis,

concorted serta modifikasi ketiganya.

Menurut Anderson (1951) dalam Sidarto (2010) membagi sesar menjadi

tiga berdasarkan arah utmanya, yaitu :

1. Sesar naik : gaya utama yang terbesar dan menengah relatif mendatar,

sedangkan untuk arah gaya utama terkecil vertikal, untuk sudut bidang

sesar kecil yaitu : <45o (bidang sesar naik).

2. Sesar normal merupakan sesar yang terbetuk jika arah gaya utamanya

terbesar vertikal.

3. Sesar mendatar yang terbentuk gaya utama terbesar dan terkecil itu relatif

horisontal, serta gaya utama relatif vertikal.

1.5.1.5. Analisis Litologi

Berdasarkan jenisnya batuan dibagi menjadi tiga bagian sebagai berikut ini

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari hasil pembentukan magma baik

yang masih ada di dalam kerak bumi (batuan beku dalam) maupun yang membeku

diluar permukaan bumi (batuan beku luar). Batuan beku ini cenderung

Page 8: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

8

menghasilkan bentuklahan yang homogen (Mekel,1978). Batuan sedimen

merupakan batuan yang terbentuk akibat dari litifikasi bahan rombokan batuan

hasil dari denudasi atau hasil dari kegiatan organisme.

Menurut Soetikno (1983) komposis kimia , batuan beku dikelompokan dalam

3 macam yaitu: batuan beku basa, batuan beku asam dan batuan intermedier.

Batuan basa merupakan batuan yang jarang memiliki penyebaran dan ukuran

seperti pada tubuh batuan beku asam. Akan tetapi bentuk topografinya sangat

mirip dengan batuan beku asam.Untuk joint dan pecahannya kurang rapat dan

resistensi terhadap erosi rendah. Sedangkan batuan asam ini merupakan suatu

batuan yang memiliki kandungan mineral yang sangat cerah dan presentasenya

juga sangat tinggi tonenya terang sampai abu-abu sedang. Batuan sedimen dalam

suatu kepentingan foto udara geologi, batuan sedimen itu dibagi dalam tiga yaitu

; batuan sedimen klastik berbutir kasar , batuan sedimen berbutir halus, batuan

sedimen karbonat.

1.5.2. Interpretasi Struktur Geologi

Geologi struktur dengan tenaga atau suatu gaya yang bekerja didalan kerak

bumi dan bentukan yang dihasilkan. Tengan ini merupakan tenaga endogen dan

eksogen sehingga permukaan bumi memiliki struktur yang kompleks. Tenaga

yang bekerja didalam kerak bumi itu akan menghasilkan suatu bentukan-bentukan

yang di pada citra Landsat ETM+ diantaranya yaitu : patahan, diping dan joint

(Allum, 1966). .

1.5.3. Pemetaan Geologi Menggunakan Data Penginderaan Jauh

Pada awal penginderaan jauh yang digunakan untuk suatu pemetaan

geologi adalah pengideraan jauh cetakan, yang dimana terdiri dari : foto udara

(potret udara), dan citra dalam Sidarto (2010). Geologi foto berkembang karena

adanya keterbatasan pada survei teresterial yang dimana geologi langsung terjun

kelapangan mengidentifikasi jenis batuan dan struktur geologi berdasarkan

fenomena yang terjadi dan fakta-fakta yang ada dilapangan kemudian plot dalam

peta topografi. Survei teresterial ini semakin terarah, karena setelah adanya

Page 9: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

9

geologi foto. Karena sebelumnya geologi terjun dilapangan dilalui oleh proses

intrepertasi struktur geologi. Dengan adanya geologi terjun kelapangan dapat

membantu mengetahui distribusi singkapan batuan, morfologi, bentang budaya

dan lainnya, maka dapat megetahui pemahaman tentang kondisi lapangan secara

merata atau menyeluruh ( Allum 1966).

1.5.4. Interpretasi Geologi Citra Penginderaan Jauh

Secara umum interpretasi citra untuk survei geologi dalam rangka

pencarian struktur geologi bumi harus memperhatikan beberapa faktor, yaitu :

a. Unsur – unsur dasar pengenalan citra diantaranya

1. Rona/awan

2. Bentuk

3. Ukuran,

4. Tekstur

5. Pola

6. Asosiasi,

7. Situs

8. Banyangan

b. Unsur – unsur pengenalan geologi Diantaranya

1.5.4.1. Relief

Relief adalah perbedaan bedah tinggi rendah dari suatu tempat dengan

tempat lainnya pada suatu daerah dan juga curam landainya lereng-lereng yang

ada. Menurut Desaunettes (1977) dalam Sidarto (2010),berdasarkan kemiringan

relief dapat dibedakan menjadi lima, yaitu: dataran, berombak, bergelombang,

bukit, dan peggunungan. Termasuk dalam pengertian relief ini adalah bentuk-

bentuk bukit, lembah, dataran, gunung dan sebagainya. Sedangkan Zuidam (1985)

Page 10: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

10

dalam Sidarto (2010) telah membagi relief berdasarkan kelerengan dan beda

tinggi. Untuk mengenali batuan dapat dilihat bentuk, pola, dan ukuran relief.

Sebagai contoh bentang alam perbukitan atau pegunungan berbentuk kerucut

yang mencerminkan batuan gunung api, dan bentang alam perbukitan yang

berpola siz-zag diduga batuan sedimen terlipat, sedangkan bentang alam

menujukan batuna yang lunak merupakan batuan lunak. Relief juga

mencerminkan beda tinggi antara puncak timbulan dan dasar lembah serta curam

landainya lereng-lerang yang ada didaerah tersebut. Relief ini lebih

mencerminkan daya tahan batuan terhadap tenaga eksogenik.

1.5.4.2. Pola penyaluran (Drainage patern)

Pola penyaluran adalah kenampakan pola sungai pada foto udara, yang

membantu dalam interprestasi keadaan geologi. Pola aliran sungai (drainase)

umumnya di kontrol oleh batuan, lereng, dan struktur geologi. Howard

(1987)dalam Sidarto (2010) telah memperlihatkan bermacam-macam pola aliran,

yaitu dendritik, parallel, radial, rectangular, trellis, anular, multibasinal, dan

contorted (Gmabar: 2.6, ( Von Bandat,1962 dan Strandberg ,1967 ). Setiap pola

aliran tersebut di atas dikontrol oleh kondisi geologi di bawahnya.

a. Pola aliran denritik,mencirikan kemiringan landai, batuan seragam, dan tidak

dipengaruhi oleh struktur geologi.

b. Pola Aliran Parallel,mencirikan pada morfologi sedang-agak curam yang

terdapat pada perbukitan memanjang, mungkin dipengaruhi oleh struktur

geologi.

c. Pola Aliran Radial,yang bersistem sentrifugal membentuk aliran sungai yang

menyebar dari satu pusat, biasanya terjadi pada tubuh intrusi dan kerucut

gunung api, sedangkan sistem sentripetal arah sebarannya ke arah pusat

(cekungan) yang biasanya terdapat pada struktur antiklin tererosi atau struktur

sinklin.

d. Pola Aliran Rectangular,yang dicirikan oleh induk sungai dengan anak sungai

memperlihatkan lengkungan hampir tegak lurus yang sering memperlihatkan

Page 11: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

11

aliran tidak menerus. Pola ini dikontrol oleh sesar dan batuan penyusunnya

tidak mempunyai perlapisan berulang.

e. Pola Aliran Trellis, memperlihatkan induk sungainya membentuk lengkungan

dan memotong alur-alur sungai punggungan. Pola ini dikontrol oleh struktur

lipatan, batuan meta sedimen.

f. Pola Aliran Annular, mempunyai bentuk seperti cincin, induk sungai

memotong anak sungai hampir tegak lurus. Pola ini mencirikan struktur kubah

yang sudah terkikis, dan tersusun oleh perselingan batuan keras dan batuan

lunak.

g. Pola Aliran Multibasinal, mencerminkan daerah gerakan tanah, pelarutan

batugamping, dan lelehan salju.

h. Pola aliran contorted terbentuk pada batuan malih dengan intrusi, vein yang

menunjukan daerah dengan batuan keras. Anak sungai yang lebih panjang ke

arah lengkungan subsekuen.

Gambar 1.1 . Jenis-jenis pola aliran dalam DAS

(Sumber : Von Bandat,1962 dan Strandberg ,1967)

Tekstur drainase merupakan variasi densitas kanal per unit luas (ditentukan

secara subjektif). Tekstur dibagi dalam 3 kategori, yaitu :

- Drainase bertekstur halus, memiliki densitas drainase yang tinggi dan

terbentuk pada formasi yang mudah mengalami erosi sehinggga runoff

Page 12: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

12

permukaan tinggi. Tekstur ini dapat berasosiasi dengan strata sedimentasi

lemah atau tanah berpermeabilitas kecil (misalnya serpih dan lempung).

- Drainase bertekstur sedang, memiliki densitas drainase sedang dan

terbentuk di tanah atau bedrock yang memiliki permeabilitas sedang

(misalnya batupasir dengan perlapisan tipis)

- Drainase bertekstur kasar, memiliki densitas drainase rendah dan

terbentuk pada formasi batuan keras dan resitan (misalnya granit, gneiss,

dan kuarsit) serta pada material yang sangat permeable (misalnya pasir dan

kerikil) sehingga hanya sedikit air yang dapat menjadi runoff permukaan.

-

Gambar 1.2. Sketsa dari pola drainase dendritik dengan tekstur halus,sedang dan

kasar ( Sumber : diambil dari gambar di U.S Geologicall society).

1.5.5. Konsep Dasar penginderaan Jauh

Penginderan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh infomasi

tentang obyek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh

dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, daerah atau

gejala yang dikaji. (Lillesand dan Kiefer, 1990)

Gambar 1.3. Proses yang berlangsung di atmosfir selama gelombang

menjalar ke permukaan bumi

Page 13: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

13

Citra yang meliputi daerah yang luas dan menguntukan karena

memugkinkan pengamatanya untuk mengkaji hubungan antara objek-objek

dengan lingkungan sekitarnya. Dalam pekerjaan ini sering sulit dilakukan oleh

pengamat yang bekerja di lapangan karena terbatasnya jarak pandang. Pengamat

dilapangan dapat melihat lebih detil dan telitih akan tetapi kesempatan untuk

mengkaji secara keseluruhan menjadi sangat terbatas dengan menggunakan citra.

Pengamatan secara utuh atas daerah luas sekaligus dapat dilakukan oleh setiap

pengamat (Sutanto, 1995).

Menurut Sutanto (1986). Komponen dan interaksi antara komponen dalam

system penginderaan jauh dapat di kelompokan sebagai berikut ini :

1) Sumber Tenaga ,dalam penginderaan jauh harus ada sumber tenaga, baik

sumber tenaga alamiah (pasif) maupun sumber tenaga buatan (system

aktif). Tenaga ini mengenai obyek di permukaan bumi yang kemudian di

pantulkan ke sensor.Jumlah tenaga yang diterimah oleh sensor tergantung

pada jumlah tenaga asal ada karakteristik obyeknya. Semakin banyak

tenaga yang diterimah oleh sensor, maka semakin cerah wujud obyeknya

pada citra itu.

2) Atmosfer, Sebelum mengenai obyek, energi yang dihasilkan sumber

tenaga merambat melewati atmosfer. Atmosfer membatasi bagian

spektrum elektromagnetik yang dapat digunakan dalam penginderaan

jauh. Pengaruh atmosfer merupakan fungsi panjang gelombang dan

bersifat selektif terhadap panjang gelombang dan pengarunnya atmosfer

adalah fungsi dari panjang gelombang. Karena pengaruhnya yang

selektif, inilah yang dinamakan dengan istilah jendelah atmosfer yang

memiliki bagi spektrum elektromageniknya dapat mencapai bumi. Dalam

jendelah atmosfer adanya hambatan atmosfer, adalah suatu kendalah yang

disebabkan oleh hamburan pada spektrum tampak dan serapan yang

terjadi pada spektrum inframera termal.

3) Interaksi antara Tenaga dan Obyek, pada tiap obyek mempunyai

karakteristik tertentu dalam memantulkan atau memancarkan tenaga ke

sensor. Pengenalan obyek pada dasarnya dilakukan dengan menyidik

Page 14: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

14

karakteristik spectral obyek yang tergambar pada citra. Obyek yang

banyak memancarkan atau memantulkan tenaga akan tampak cerah pada

citra, sedangkan obyek pancaranya atau pantulanya sedikit gelap.

Meskipun demikian, tidak sederhana. Juga terdapat obyek yang berlainan,

akan tetapi mempunyai karakteritik spectral sama, sehingga dapat

menyulitkan pengenalannya pada citra. Dalam hal tesebut dapat diatasi

dengan menyidik karaktersitik lain selain karakterstik spectral. Misalnya

seperti : bentuk, ukuran dan pola.

4) Sensor, berdasarkan proses perekamannya sensor dibedahkan atas sensor

fotogarfik dan sensor elektronik. Pada sensor fotografik proses

perekamannya berlansung secara kimiawi. Tenaga elektromagnetik

diterimah dan direkam pada lapisan emulsi flim yang bisa diproses akan

menghasilkan foto. Akan tetapi berbedah dengan system fotografik,

sensor elektronik mengunakanan tenaga elektrik dalam bentuk sinyal

elektrik. Sinar elektrik yang direkam pada tiap magnetik ini kemudian

dapat diproses menjadi data visual dan data yang bias disebut citra.

Beberapa kelebihan sistem fotografik dan sistem elektronik. keuntungan

sistem fotografik yakni: caranya sederhana, tidak mahal, resolusi

spasialnya baik, dan integritas geometriknya baik.Tenaga yang datang

dari obyek di permukaan bumi diterima dan direkam oleh sensor. Tiap

sensor mempunyai kepekaan tersendiri terhadap bagian spektrum

elektromagnetik. disamping itu juga kepekaan berbeda dalam mereka

obyek terkecil yang masih dapat dikenali dan dibedakan terhadap obyek

lain atau terhadap lingkungan sekitarnya. kemampuan sensor untuk

menyajikan gambaran obyek terkecil ini disebut resolusi spasial. Semakin

kecil obyek yang dapat direkam oleh sensor menandakan semakin baik

kualitas sensor tersebut.

5) Perolehan data perolehan data dapat dilakukan dengan cara manual yakni

dengan interpretasi secara visual, dan dapat pula dilakukan dengan cara

numerik atau cara digital yaitu dengan menggunakan komputer. foto

udara umumnya diinterpretasi secara manual, sedang data hasil

Page 15: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

15

penginderaan jauh secara elektronik dapat diinterpretasi secara manual

maupun secara numerik.

6) Pengguna Data, dalam komponen yang penting dalam sitem penginderaan

jauh. Untuk kedalaman, kerincian dan kesesuaian terhadap kebutuhan

pengguna sangat menentukan diterima atau tidak dirterimanya data

penginderaan jauh oleh para penggunanya.

1.5.6. Sistem Penginderaan Jauh Landsat 7 ETM +

Landsat 7 diluncurkan pada tanggal 15 Desember 1998 dan merupakan

satelit paling ahkir dari program Landsat. Satelit Landsat 7 diluncurkan dengan

ketinggian orbit 705 km. Tujuan utama Landsat 7 adalah untuk memperbaharui

arsip citra satelit, dan meyediakan citra yang up-to-date dan bebas dari awan.

Meskipun program ini dikembangkan oleh NASA,dari data Landsat 7

dikumpulkan dan didistribusi oleh USGS. Instrument utama landsat 7 ialah

Enhanced Thematic Mapper(ETM+).

Satelit Landsat 7 diluncurkan dengan ketinggian orbit 705 km. Orbit yang

rendah ini dipilih untuk membuat satelit secara potensial dapat dicari oleh pesawat

ruang angkasa dan untuk meningkatkan resolusi tanah pada sensor. Setiap orbit

membutuhkan kira-kira 99 menit dengan lebih dari 14,5 orbit dilengkapi setiap

hari. Landsat 7 dirancang untuk dapat bertahan 5 tahun, dan juga memiliki

kapasitas untuk mengumpulkan dan mentrasmisikan hingga 532 citra setiap

harinya. Masa satelit tersebut 1973 kg, memiliki panjang gelombang 4,04 meter

,dan diameter 2,74 meter.

Page 16: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

16

(http://wikipedia.org/wiki/Landsat_7#Spesifikasi_Satelit).

Gambar 1.4. Satelit Landsat ETM+

(Sumber :http://www.eoc.jaxa.jp/satellite/sendata/etm_e.html)

Tabel 1.1 Tabel Karakteristik level Landsat 7 ETM+

Level Karakteristik

OR Level ini dapat dikatakan sebagai data mentahnya Landsat

7, dimana dalam data Landsat belum mengalami koreksi

radiometrik dan geometric

1R Produk pada level ini adalah level O-R yang telah

mengalami koreksi radiometric

1G Produk pada level ini adalah level I-R yang telah

mengalami koreksi geometrik pada proyeksi tertentu.

Terdapat 7 pilihan proyeksi yang biasa digunakan yaitu:

v Universal Transverse Mercator

v Lambert Conformal Conic

v Polyconic

v Transverse Mercator

v Polar Stereografik

Page 17: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

17

v Hotine Oblique Marcator A

v Space Oblique Mercator

Table 1.2 Karakteristik dan kegunaan Band Satelit Landsat ETM+

Ban

d

Spektrum Panjang

Gelombang

(µm)

Kegunaan

1 Biru 0,45 - 0,52 Tanggap terhadap penetrasi tubuh air

Mendukung analisis sifat khas

penggunaan lahan, tanah dan vegetasi

2 Hijau 0,52 – 0,60 Mengindera puncak pantulan vegetasi,

perbedaan vegetasi dan nilai kesuburan

3 Merah 0,63 – 0,69 Untuk memisahkan vegetasi

Memperkuat kontras kenampakan

vegetasi dan non vegetasi

4 Inframerah dekat 0,76 – 0,90 Tanggap terhadap biomasa vegetasi dan

identifikasi tanaman

Memperkuat kontras tanaman, tanah dan

air

5 Inframerah jauh 1,55 – 1,75 Menentukan jenis tanaman dan

kandungan air

Membantu menentukan kondisi

kelembaban tanah

6 Inframerah

thermal

10,4 – 12,5 Deteksi perubahan suhu obyek

Analisis gangguan vegetasi

7 Inframerah

sedang

2,08 – 2,35 Formasi batuan dan analisis bentuklahan

8

Pankromatik 0,50 – 0,90 Resolusi spasialnya relatif lebih tinggi

Digunakan untuk aplikasi yang

memerlukan akurasi tinggi

Page 18: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

18

(Sumber: Hardiyanti, 2001 dan Lillesand & Kieffer (1996)

1.5.6.1. Karakteristik Citra Landsat 7 ETM+

1.5.6.1.1. Karakteristik spasial

Karakteristik spasial ditandai dengan resolusi spasial yang digunakan

sensor untuk mendeteksi obyek. Resolusi spasial adalah daya pilah sensor yang

diperlukan untuk bisa membedakan obyek-obyek yang ada dipermukaan bumi.

Istilah lain yang umum digunakan untuk resolusi spasial adalah medan pandang

sesaat (Intantenous Field of View /IFOV).

Table 1.3 Tabel IFON pada masing-masing Saluran

(Sumber :http://www.fwi.or.id/papua)

1.5.6.1.2. Karakteristik Spektral

Karakteristik spektral terkait dengan panjang gelombang yang digunakan

untuk mendeteksi obyek-obyek yang ada di permukaan bumi. Semakin sempit

julat (range) panjang gelombang yang digunakan maka, semakin tinggi

kemampuan sensor itu dalam membedakan obyek.

1.5.6.1.3. Karakteristik Temporal

Landsat 7 merupakan satelit dengan orbit yang selaras matahari (sun

synchronous), dan melintas di ekuator pada waktu lokal pukul 10:00 pagi. Landsat

TM memiliki kemampuan meliput scenes yang sama (revisit oppotunity) setiap 16

hari.

1.5.6.1.4. Interaksi gelombang elektromagnetik dengan obyek

Page 19: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

19

Ketika energi matahari mengenai obyek maka terdapat 5 kemungkinan

interaksi yang terjadi yaitu: Trasmisi, absorpsi, refleksi, dan emusi.

Tabel 1.4Tabel Nama gelombang dan range panjang gelombang pada

masing-masing saluran.

Tabel 1.5 Tabel interaksi gelombang elektromagnetik dengan obyek

Citra Landsat yang digunakan memiliki level 1G dengan mengunakan

proyeksi Universal Transverse Mercator, sehingga tidak melakukan koreksi

geometri.

1.5.7. Pengolahan Data Citra Penginderaan Jauh

1.5.7.1. Koreksi Radiometrik

Pada koreksi radiometrik ini dibutukan atas dasar dua alasan, yaitu untuk

memperbaiki kualitas visual citra dan sekaligus memperbaki kualitas nilai-nilai

piksel yang sesuai dengan nilai pantulan atau pancaran spektral obyek yang

sebenarnya. Koreksi radiometrik citra merupakan suatu citra yang ditampilkan

untuk memperbaiki kualitas visual citra berupa pengisian kembali baris yang

Page 20: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

20

kosong karena doup-out baris maupun masalah kesalahan awal pepindahan

(scanning start).

1.5.7.2. Koreksi Geometrik

koreksi geometrik merupakan suatu trasformasi yang memperbaiki

hubungan spasial antara piksel-piksel yang terdapat dalam citra yang dikoreksi.

Beberapa sumber yang dapat menyebabkan terjadinya distorsi geometri pada citra

hasil liputan, antara lain adalah : kesalahan pada alat, perubahan kecepatan akibat

satelit bergerak secara elipsoid, perubahan lokasi, perubahan altitude, dan

perubahan attitude dan obyek (seperti rotasi bumi dan kelengkunagan bumi)

(Sarjono Dipowirjo. Dkk, 1991).

1.5.7.3. Kombinasi Band

Penyusunan citra komposit yang dimaksudkan untuk memperolah

gambaran visual yang lebih baik, sehingga pengamatan obyek, pemilihan sampel,

dan aspek estetika citra dapat diperbaiki (Danoedoro, 1996). Citra komposit

adalah paduan citra dari beberapa saluran. Dalam teori warna dikenal adanya tiga

warna dasar, yaitu biru, hijau dan merah. Pada kombinasi dalam ketiga warna ini

akan menghasilkan warna-warna lain.

Untuk citra penginderaan jauh multispektral dan multitemporal setelah

dikoreksi, yaitu koreksi radiometrik dan geometrik maka dilakukan interpretasi

atau klasifikasi. Namun sebelum dilakukan interpretasi, baik secara manual

mampu digital perluh dibuat kompositnya, yaitu dimana untuk menguji apakah

setiap citra sudah sama karena proses geometrik maupun radiometrik dilakukan

setiap citra sendiri-sendiri. Registrasi citra merupakan proses untuk membuat

posisi lokasi dari setiap piksel pada beberapa citra saling cocok (sesuai) satu sama

lain. Registrasi dapat dilakukan pada citra multispektral, citra multitemporal, dan

antara citra dengan peta. Dua citra dapat diregistrasi satu sama lain dengan cara

melalukan registrasi setiap citra pada peta yang sama secara terpisah. Teknik ini

dilakukan apabilah diperlukan georeferecing (posisi citra disamakan dengan

koordinat peta atau koordinat bumi). Apabilah tidak diperlukan georeferecing

Page 21: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

21

registrasi dapat dilakukan terhadap citra lain yang digunakan sebagai referensi.

Penyesuaian pada lokasi-lokasi titik-titk piksel dari suatu citra dalam basis

koordinat peta (koordinat lintang dan bujur) disebut geocoding. Hal pokok dalam

proses registrasi adalah penetuan jarak spasial antara titik-titik dari suatu citra

dengan citra referensi atau peta dasar. Jarak spasial dapat didefenisikan dalam

bentuk jarak pergeseran (translansi) pemutaran (jarak rotasi), dan jarak skala(

scala distanse). Citra yang sudah terregistrasi tersebut, selanjutnya dapat

diperoleh citra.

1.5.7.4. Pemfilteran

Menurut Jensen (1986), karakteristik citra penginderaan jauh satunya

adalah adanya parameter yang disebut ferkuensi spasial yang didefenisikan

sebagai jumlah perubahan nilai keabuhan pada citra. Algoritma untuk membentuk

penjaman disebut sebagai filter. Dalam teknik untuk matematikan untuk

memisakan citra kedalam frekuensi komponen spasial disebut sebagai analisi

fourier. Akan tetapi prakteknya tidak harus melalui tarsformasi fourier.

Terdapat beberapa macam filter digital, tetapi dalam konteks penjamaan

citra terdapat dua filter utama yaitu : filter high pass dan filter low-pass.

Keduanya menghasilkan efek yang berlawanan. Filter high pass menghasilkan

citra dengan variasi nilai kecerahan yang besar dari piksel ke piksel, sedangkan

filter low-pass justru berfungsi sebaliknya.

Untuk kesederhanan filter frekuensi rendah dievaluasi dari nilai keabuhan

piksel input, BV ini dan piksel disekitar piksel input, serta nilai keabuhan piksel

output baru, yang dalam hal ini adalah konvolusi. Ukuran mask atau kernel (n)

biasanya 3x3, 5x5, 7x7, 9x9 dan seterusnya. Pemfilteraan ferkuensi tinggi

diterapkan pada citra untuk menghasilkan variasi local frenkunesi tinggi. Filter

frekuensi tinggi dihitung dengan mengurangi filter frekuensi tinggi dari dua kali

nilai piksel tengan citra aslinya,

BV5 :

HFF5,out=(2 x BV5) – LFF5,out

Page 22: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

22

Pada banyak kajian tentang geologi atau ilmu-ilmu kebumian, informasi

yang sangat bernilai adalah tepi dan batas. Penjamaan perluh dilakukan untuk

menojolkan kenampakan tepi, sehingga mudah dikenal. Chaves dan Beur, 1982

(dalam Jensen , 1986). Menyatakan bahwa ukuran kernel atau topeng terboboti

yang secara khas digunakan dalam filter penjaman tepi, merupakan fungsi

kekasaran permukaan dan karakteristik sudut matahari saat data dikumpulkan,

proses yang berdasarkan “pembeda dalam arah mendata” dari citra masukan

dengan menggunkan persamaan, sebagi berikut :

Diff BVi , j = BVi + 1,j – BV i , j +126

Persamaan ini diterapkan untuk setiap baris ke i pada citra atau setiap baris

ke m menghasilkan citra derivatif atau pembeda utama. Simpangan baku dari citra

ini dihitung dan dikalikan 2.3 menghasilkan nilai delta,maka ukuran dari krenel

ini dapat dihitung dengan persamaan, sebagai berikut :

Ukuran Kernel =12-Δ

Tabel 1.6 Hubungan Kekasaran Permukaan, Ukuran Kernel, dan Nilai

Delta

Delta (

mendekati)

Kekasaran

permukaan

Ukuran kernel

Kurang dari 3

4

5

6

7

8

9

10

Sangat halus

Halus

Agak halus

Halus /kasar

Kasar/halus

Agak kasar

Kasar

Sangat kasar

9 x 9

7 x 7

5 x 5

3 x 3

1 x 1

Sumber : Chaves dan Bauer (1982 dalam Jensen, 1986)

Page 23: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

23

1.5.7.5. Penajamaan Kontras

Penjamaan citra adalah bertujuan untuk meningkatkan mutu citra, baik

untuk memperoleh keindahan gambar maupun untuk kepentingan analisis citra.

Penjaman citra pada data penginderaan jauh dilakukan sebelum interpretasi visual,

dan juga untuk analisis kuantitatif. Yang dimaksudkan dengan operasi penjaman

adalah untuk mempertajamkan kontras yang tampak pada wujud gambaran yang

terekam pada citra. Penjaman citra secara sederhanan dapat diartikan

mentranformasikan data kebentuk yang lebih ekspresif (Purwadhi, 2001).

1.6. Penelitian Sebelumnya

Hendro Sukmono(1987), dalam skripsinya memanfaatkan citra Landsat

komposit warna dalam rangka survei pendahuluan pencarian jebakan minyak

bumi di Jawa Timur bagian utara, menggunakan metode penelitian survei

bertingkat. Tingkat I adalah interpretasi citra landsat komposit warna secara

visual, tingkat II interpretasi foto udara dan tingkat III berupa kajian lapangan.

Penekanan dalam pelaksanaan interpretasi pada penelitian ini adalah pada struktur

geologi dan unit batuan.Hasil ahkir berupa peta geologi tinjau interpretasi citra

landsat.

Inda Crystiana(2001),dalam skripsinya memanfaatkan citra RADARSAT

untuk survey geologi dalam rangka identifikasi awal jebakan minyak bumi, studi

kasus di Kabupaten Blora, Bojonegoro dan sekitarnya. Metode yang digunakan

adalah interpretasi visual dan digital struktur geologi yang berupa bentukan

antiklinal, sinklinal, sesar normal, sesar geser, sesar turun dan lipatan. Sedangkan

untuk satuan batuan yang dapat diidentifikasi yaitu Formasi Lidah, Formasi

Mundu, Formasi Ledok, Formasi Wonocolo, Formaso Bulu, Formasi Ngrayong

dan Formasi Tawun. Dalam proses pengolahan, dilakukan fusi citra RADARSAT

dan Landsat TM dengan konversi trasformasi HIS-RGB (Intensity Hue

Saturation-Red-Green-Blue) dan teknik multiplicative. Hasil penelitian berupa

peta struktur geologi skala 1 : 50.000, peta stratigrafi daerah penelitian dengan

skala 1:50.000 dan peta daerah yang berpotensi sebagai jebakanminyak bumi.

Page 24: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

24

Dianovita (2004), dalam skripsinya memanfaatkan citra radar JERS-I

SAR untuk menyadap informasi struktur geologi, studi kasus di Lapangan Minyak

Prabumulih. Dalam penelitian ini, digunakan penajamaan citra untuk memperjelas

kenampakan geologi yang difokuskan pada struktur geologi dan unit batuan.

Tahap interpretasi batuan (litologi) dan interpretasi struktur geologi dengan

pendekatan geomorfologi maupun morfologi berdasarka sifat resistensi,

permeabilitas batuan dan pola aliran. Hasil berupa peta geologi hasil interpretasi

citra JERS-I SAR sebagian kabupaten Muaraenim dan Kabupaten Ogan

Komering Ulu skala 1 :250.000.

Isobadianto (2004), dalam skripsinya memanfaatkan citra landsat 7 ETM+

untuk pemetaan struktur geologi dan litologi, studi kasus di daerah Arjawinangun

dan sekitarnya, Propinsi Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah

membandingka beberapa teknik penajaman citra, yang meliput : perentangan

linier, equalisasi histogram, pemfilteran spasial, kombinasi saluran dan

penisbahan saluran. Metode pendekatan untuk pemetaan litologi : klasifikasi

batuan sedimen berdasarkan ukuran butir, batuan beku berdasarkan genetisnya.

Dari penelitian tersebut, didapatkan bahwa kombinasi saluran RGB 752 yang

dipadukan dengan equalisasi histogram merupakan penajaman yang paling

optimal untuk menajamankan aspek kelurusan yang terkait dengan patahan

didaerah penelitian. Hasil penelitian berupa peta geologi daerah penelitian.

Havid (1998), dalam penelitiannya melakukan kajian struktur geologi

daerah Ungaran-Salatiga, Jawa Tengah dengan memanfaatkan citra ERS-1 (SAR)

dan citra Landsat Thematic Mapper. Hasil penelitiannya adalah memanfaatkan

citra ERS-1 (SAR) skala 1 : 100.000 untuk memetakan struktur geologi yang

diperolek ketelitian hasil interpretasi dan pemetaan sebesar 83,33 %.dari citra

Landsat TM skala 1 : 250.000 diperoleh ketelitian hasil interpretasi dan pemetaan

sebesar 73,68 %. Hasil

Page 25: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

25

1.7. Kerangka Pemikiran

Pada pemanfaatan teknik penginderaan jauh ini terus mengalami

perkembagan, hingga saat ini teknik penginderaan jauh tidak hanya digunakan

untuk pemanfaatna fenomena dipermukaan bumi akan tetapi juga dimaanfaatkan

untuk indentifikasi, fenomena dibawah permukaan bumi. Salah satu pemanfaatan

fenomen dibawah permukaan yang telah dilakukan ialah indentifikasi struktur

geologi. Dalam indentifikasi fenomena dibawah permukaan bumi khususnya

struktur geologi tidak dapat langsung diketahui dari foto udara.

Struktur geologi merupakan bentuk suatu struktur dari batuan yang

ditimbulkan oleh suatu proses. Struktur ini terbentuk karena dengan adanya

pelenturan-pelenturan pada permukaan bumi yang ditimbulkan oleh gaya-gaya

akibat pengaruh pengerakan bumi. Akibat dari gaya-gaya yang menyimpan batuan

tersebut mengakibatkan batuan menjadi rerak-retak, terlipat dan atau tersesarkan

dari kedudukan semulah. Hasil ahkir dari tersingapan dipermukaan bumi.

Singkapan batuan ini menjadi sangatlah penting, karena kenampaan geologis

daerah tersebut dapat diketahui.

Dengan adanya penggunaan data penginderaan jauh dapat membantu

pengenalan kondisi geologi karena mencakup area yang lebih luas, sehingga

memungkinkan dilakukan analisis skala regional. Informasi geologi mampu

disadap melalui citra penginderaan jauh, yaitu jenis batuan , informasi batas,

stratigrafi (dalam hal ini singkapan atau pelapisan batuan) dan struktur

geologinya. Dimana jenis batuan dan batasnya dapat dikenali dari rona yang

dihasilkan, selain itu juga lembah dan bentuk igir juga akan memberikan

informasi tingkat resistensi batuan. Batuan yang resistensi biasanya mempuyai

igir yang runcing dengan igir yang sempit. Struktur berlapis dapat dikenali dari

adanya selang seling dari batuan yang tampak resisten membentuk bukit yang

memanjang dan batuan lunak yang membentuk lembah-lembah. Alur sungai akan

berada pada lembah-lembah ini, sehingga terdapat pola aliran trellis dan sungai

utama akan memotong lapisan pada sesar, kekar atau bagian yang lemah. Pada

struktur geologi, dalam hal struktur lipatan, dapat diketahui dari kedudukan pola

Page 26: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

26

singkapan dan pelapisann batuan. Untuk kedudukan pelapisan batuan yang relatif

berlawanan dapat diperkirakan sebagai struktur antiklinal, maupun sinklinal.

Apabila arah kemiringan pelapisaan batuan yang berlawanan mengarah keluar,

maka dapat diperkirakan sebagai struktur antiklin. Sedangkan bila mengarah

kedalam, dapat diperkirakan sebagai struktur sinklinal.

Berdasarkan kenampakan dalam penginderaan jauh. Ada beberapa

indikator yang dapat digunakan sebagai kunci pegangan untuk mengindentifikasi

struktur geologi yaitu, stratifikasi (pelapisan) posisi bidang pelapisan batuan

terhadap bidang horizontal yang meliputi pola aliran, dip, jurus atau srike,

kontinuintas kelurusan, dan dislokasi. Kualitas citra untuk keberhasilan

interpretasi sangatlah dibutuhkan, untuk itu penanganan data penginderaan jauh

sebelumnya digunakan adalah diperlukan. Karakteristik kenampakan pada citra

dalam bentuk piktorial atau bentuk numerik dipengaruhi oleh interaksi antara

sumber energi, perjalana energi melalui atmosfer, interaksi energi dengan

kenampakan dimuka bumi, dan sensor.

Pada singkapan-singkapan batuan ialah kunci suatu pengenalan suatu

fenomena geologis pada suatu daerah. Singkapan-singkapan dapat menujukan

kenampakan pelapisan batuan maupun struktur geologi, seperti kekar, sesar,

maupun lipatan. Selain memanfaatkan singkapan-singkapan kenampakan khas

seperti kelurusan vegetasi dan deretan mata air pada citra dapat pula digunakan

sebagai kunci interpertasi struktur geologi. Melalui kenamapakan kelurusan

vegetasi maupun deretan mata air dapat diindetinfikasikan bahwa daerah tersebut

adalah jalur sesar. Kenampakan kelurusan-kelurusan yang tipis pendek, bepolah

teratur, dan saling berpotongan dapat diinterpretasikan sebagai sistem struktur

kekar sedangkan kelurusan yang memanjang jelas, menerus, dan disertai bidang

permukaan segitiga faset adalah struktur gawir sesar.Apabilah kelurusan-

kelurusan tersebut sejajar mengikuti pola agihan batuan menujukan adanya bidang

pelapisan.

Dalam tahap interpretasi geologi citra meliputi interpretasi batuan

(litologi) dan interpretasi stuktur geologi. Strukur geologi adalah bentuk suatu

struktur dari batuan yang ditimbulkan oleh suatu proses. Sturktur ini terbentuk

Page 27: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

27

karena dengan adanya peratura pada permukaan bumi yang ditimbulkan oleh

gaya-gaya akibat pengaruh pengerakan bumi. Akibat dari gaya-gaya yang

menyimpan batuan tersebut mengakibatkan batuan menjadi rerak-retak, terlipat

dan atau tersesarkan dari kedudukan semulah. Hasil ahkir dari tersingkapan

dipermukaan bumi. Singkapan batuan ini menjadi sangatlah penting, karena

kenampuan geologis daerah tersebut dapat diketahui.

Citra landsat 7 ETM+ sebagai sumber data primer dalam penelitian ini,

Sebelum melakukan interpretasi visual pada citra, pada awalnya perlu dilakukan

pemorsesan citra. Dimaksudkan untuk mengolah data mentah menjadi data yang

siap dipakai karena perluh diolah terlebih dahulu supaya, dapat mempermudah

dalam interpretasi struktur geologi. Dalam pengolahan tersebut yang meliputi

koreksi radiometrik dan koreksi Geometrik, pemfilteran, dan penajaman citra

untuk memperoleh kualitas citra yang baik untuk interptretasi struktur geologi.

Pemfilteran yang diterapkan pada citra memiliki konsekuensi perubahan informasi

spasial terutama nilai kecerahan. Kesulitan dalam dalam mempelajari pemfilteran

ini adalah terdapatnya keragaman jenis filter dan bentuk variasi koefisien yang

ada pada masing-masing filter. Filter yang diterapkan adalah filter high pass.

Pemfilteran dilakukan dengan melakukan uji coba filter frekuensi tinggi dan

pemilihan tipe filter terbaik untuk penajaman kenampakan geologi. Filter yang

digunakan dalam penelitian ini ialah filter high pass karena mampu mengnikatkan

kontras nilai bringhtness value (BV), sehingga mampu menjamankan batas tepi

antara objek pada citra. Jenis filter yang digunakan ialah filter direcional dan

undirectional. Pemfilteran dilakukan dengan melakukan uji coba masing-masing

filter pada citra, hingga diperoleh filter yang benar-benar mampu menampilkan

formasi geologi yang dibutukan dengan baik. Dalam melakukan penajamaan citra

Landsat untuk meningkatkan mutu citra dengan meningkatkan kontras yang

tampak pada ujud gambaran citra. Interpretasi visual terhadap kenampakan

struktur geologi dan litologi dilakukan dengan hasil interpretasi berupa peta

tentatif bentuk lahan,peta tentatif stratigrafi dan peta tentatif struktur geologi.

Kenampakan Digital Elevation Model (DEM) akan membantu dalam proses

interpretasi. DEM dibuat dari digitasi terhadap garis kontur yang diperoleh dari

Page 28: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

28

peta topogarfi untuk memperoleh kenampakan tiga dimensi daerah penelitian.

Dari peta topogarfi juga dilakukan digitasi peta dasar menjadi peta dasar digital

untuk membantu dalam proses penetuan daerah sampel.

Pada tahap uji lapangan, dilakukan pengukuran-pengukuran dan

pencatatan informasi yang tidak bisa didapatkan dari interpretasi citra. Kegiatan

uji lapangan yang meliputi pengukuran dip dan strike, pengambilan gambaran

lapangan, pengambilan sampel batuan serta pengecekan terhadap kondisi

geomorfologi daerah, untuk informasi lapangan dengan mencacat dan mengamati

dari pengamatan dilapangan. Selanjutnya dilakukan tahap reinterpretasi yaitu

dilakukan dengan mengkoreksi dan memperbaiki hasil interpretasi. Setelah itu

penelitian ini, juga dilakukan analisis ketelitian dan kemampuan citra landsat 7

ETM+ untuk indentifikasi struktur geologi. Pada hal-hal tersebut dimana untuk

mengetahui, kemampuan citra landsat 7 ETM+. Hasil ahkir dalam penelitian ini

berupa peta struktur geologi dengan skala 1 : 250.0000.

Page 29: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

29

Gambar Kerangka pemikir 1.5.

Page 30: 1.1. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/78437/potongan/S1-2015... · geologi adalah salah satu alat komunikasi (Zakaria Zufialdi, 2008). Untuk ... kajian karakteristik

30

Gambar 1.6. Diagram Alir Penelitian