1.1 handout sejarah pengendalian otomatis

Upload: wilan-schizophrenia

Post on 01-Mar-2016

283 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pengenalan

TRANSCRIPT

  • 1.1 Sejarah SPO

    MK. Sistem Pengendalian Otomatis 4 sks Teknik Fisika ITS

    MK Daring Terbuka dan Terpadu

    www.pditt.belajar.kemdikbud.go.ig

  • SEJARAH PERKEMBANGAN

    TEKNIK PENGENDALIAN OTOMATIS

    PENGANTAR

    Dalam kehidupan kita sehari-hari seringkali kita ingin mengendalikan segala sesuatu agar

    berjalan sesuai dengan apa yang kita kehendaki. Tujuan utamanya adalah agar hidup kita terasa

    nyaman dan berkwalitas. Pada bagian ini akan dijelaskan sejarah perkembangan teknik

    pengendalian otomatis.

    SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNIK PENGENDALIAN

    OTOMATIS Di beberapa industri seperti industri proses, manufaktur dan sistem yang lain, membutuhkan

    suatu sistem yang mampu untuk mengendalikan satu / beberapa variabel agar proses terjamin

    keberlangsungannya. Ada beberapa kejadian di industri yang menunjukkan bahwa pentingnya

    sistem pengendalian pada proses di industri, seperti meledaknya tangki NH3 di pabrik

    Petrokimia, suhu gas yang terlalu tinggi yang keluar dari cerobong di pabrik Semen, terjadinya

    tabrakan kapal pada sistem transportasi laut, terjadinya perubahan fungsi rem pada mobil dan

    sebagainya. Kejadian tersebut menunjukkan bahwa tidak baiknya dan mungkin tidak adanya

    sistem pengendalian tekanan dan suhu pada tangki, pengendali suhu pada proses semen,

    pengendali arah pada kemudi kapal, pengendali pada rem, dan sebagainya.

    Pada awal penggunaan teknik pengendalian secara otomatik ini, adalah lahir pada pengembangan

    mekanisme yang mengatur pelampung mulai kira kira 300 SM sampai 1 M di Yunani. Dan

    kemudian dalam perkembangannya digunakan sistem berumpan balik yang pertama di Eropa,

    pada sistem pengatur suhu dari Cornelis Drebbel (1572 1633) dari Belanda. Dennis Papin (1647

    1712) adalah yang pertama kali menemukan pengatur tekanan untuk pembangkit uap pada

    tahun 1681. Pengatur tekanan ini bentuknya mirip pengatur keselamatan (safety regulator) pada

    katup pemasak bertekanan (pressure cooker). Dan kemudian pengatur berumpan balik pertama

    kali yang digunakan di industri adalah bola pengatur dari James Watt yang dikembangkan tahun

    1769 untuk mengendalikan mesin uap. Alat yang sepenuhnya mekanis ini mengatur kecepatan

    poros penggerak (shaft) dan menggunakan gerakan bola (flyball) untuk mengatur bukaan katup

    sehingga bola pemberatnya akan naik, dan sejumlah uap akan masuk ke mesin. Bila kecepatan

    bertambah, bola pemberat akan naik, dan bergerak menjauhi poros penggerak sehingga

    menyebabkan katup menutup. Bola pemberat ini membutuhkan daya yang diambil dari mesin

  • untuk membuatnya berputar, dan ini membuat pengukuran kecepatan menjadi kurang teliti. Masa

    masa sebelum tahun 1868 ditandai oleh perkembangan Sistem Pengaturan Otomatik yang

    ditemukan secara intuitif. Untuk mempertinggi ketelitian sistem pengaturan membawa sistem ke

    arah peredaman, atenuasi, osilasi transien yang lebih sedikit dan bahkan menjadikannya tidak

    stabil. Hal inilah yang menyebabkan para ahli mengembangkan teori tentang pengendalian

    automatis, seperti J.C Maxwell merumuskan dalam teori matematik, yang berhubungan dengan

    teori pengendalian dengan menggunakan bentuk persamaan differensial untuk governor. Dalam

    waktu bersamaan I. A Vyshnegradskii merumuskan pula bentuk model matematis dari berbagai

    regulator.

    Perkembangan teori pengendalian otomatik dan aplikasinya sebelum perang Dunia II di Amerika

    berbeda dengan di Eropa dan Uni Sovyet. Adanya sistem telepon dan penguat elektronik

    menyebabkan munculnya teori yang dikemukakan oleh Bode, Nyquist dan Black di

    Laboratorium Bell Telephone. Dalam kawasan frekuensi , telah digunakan terutama untuk

    menggambarkan penguat berumpan balik yang dirumuskan dalam bentuk bandwidth dan

    variabel frekuensi yang lain. Sedangkan di Uni Sovyet, perkembangan teori pengendalian ini

    diilhami oleh para ahli bidang mesin, sehingga cenderung dalam analisa kawasan waktu. Selama

    perang Dunia II, dirasakan kebutuhan tentang pengendalian otomatik semakin meningkat, hal ini

    saat dilakukan perancangan pesawat berpilot automatis, sistem pangarah senjata, sistem

    pengendalian untuk arah antena radar, dan penerapan lain dalam bidang militer. Tentu saja hal

    ini membutuhkan teori baru untuk perkembangan perancangan sistem pengendalian, hingga

    sampai dengan tahun 1940 an, dilakukan metode trial eror dalam aplikasinya. Selama dasawarsa

    50 an, titik berat teori pengendalian otomatik terletak pada metode bidang s (variabel komplek),

    terutama pendekatan root locus karena memungkinkan dilakukan dengan bantuan komputer.

    Tabel Error! No text of specified style in document.-1Sejarah teknik pengendalian

    Tahun Penemu Keterangan

    300

    SM

    Greece Valve apung dan regulator untuk

    pengendalian ketinggian fluida

    1770 James Watt Mesin uap, governor untuk

    pengendalian kecepatan

    1868 James Maxwell (Cambridge

    University)

    Teori tentang governor

    1893 E.J Routh (Soviet union) Kriteria kestabilan

    1893 A.M. Lyapunov Teori kestabilan, berdasar formulasi

    state space

    1927 HS Black dan HW Bode (AT & T

    Bell Lab).

    Feedback amplifier elektronik

    1930 Norbert Wiener (MIT) Teori proses stokastik

  • 1932 H Nyquist (AT & T Bell Lab). Kriteria kestabilan dari gain

    Nyquist atau plot phase

    1936 A Calleneder, DR Hartee dan A

    Porter (Inggris)

    Pengendali PID

    1948 Claude Shannon (MIT) Teori matematika tentang

    komunikasi

    1948 WR Evans Metode root locus

    1940 Bell Lab ( MIT) Teori dan aplikasi servomekanisme,

    cybernetik dan pengendalian

    1959 HM Payneter (MIT) Teknik Grafik Bond untuk

    pemodelan sistem

    1965 LA Zadeh Teori Himpunan Fuzzy dan Logika

    Fuzzy dapat digunakan untuk

    pengendali

    1970an Pengendalian cerdas pengembangan

    dari jaringan syaraf tiruan: pada

    robot dan otomasi di industri

    (Amerika Utara, Jepang, Eropa)

    1980an Pengendalian robust : pada robot

    atomasi secara fleksibel di berbagai

    bidang

    1990an Aplikasi produksi smart :

    pengembangan mekatronika

    Di Uni Sovyet lain lagi, dalam perkembangan teori pengendalian otomatik, domain waktu dan

    domain frekuensi digunakan secara serentak untuk menganalisa sistem pengendalian. Sedangkan

    sistem pengendalian modern yaitu sistem yang bertujuan untuk teknik pengendalian yang

    berkaitan dengan analisa dan rancangan yang berkepentingan dengan sistem yang mempunyai

    sifat mengorganisasikan sendiri, mudah menyerap dan menyesuaikan diri dengan keadaan

    sekelilingnya serta bersifat optimal. Dampak dari teknik pengendalian modern adalah

    produktivitas di dindustri meningkat.

    Tabel Error! No text of specified style in document.-2 Perkembangan Industri Instrumen dan

    Pengendalian Tahun Nama Perusahaan Produksi

    1844 Siemens Governor cronometrik dengan aksi integral

    1800 Brown Instrumen Pirometer untuk alat ukur suhu 1880 Taylor Instrumen Termometer dan barometer 1888 Fisher Governor Pengendali 1885 Butz Thermo - electric Thermo electric regulator 1913 Honeywell Heating Speciality Sistem pemanas air untuk rumah tangga 1903,1915 Bristol Company Pengendali suhu, indikator tekanan dan

    perekam 1899 Morris Leeds Co Instrumen untuk laboratorium:

    galvanometer, instrumentasi industri (1920)

  • 1900 Tagliabue Co Pengontrol suhu udara 1916 Bailey Meter Co Instrumen untuk operasi boiler 1937 Fisher & Porter Rotameter 1934 Billman Control Motor Valve

    Feedforward variator Sistem elektrik pada HVAC

    Selanjutnya berkembang beberapa teknik pengendalian otomatik dengan berbagai metode, baik

    yang dinamakan sebagai metode klasik, metode adaptif, modern maupun menggunakan logika

    penalaran seperti manusia. Demikian pula hampir semua industri proses maupun industri

    manufaktur seperti industri : pengecoran logam, pulp dan kertas, pembangkit daya, perminyakan,

    kimia, kayu, keramik dan glas , perakitan, peralatan rumah tangga, dsb. Sejarah dari teknik

    pengendalian dapat dilihat pada tabel 1.1 di atas.

    Gambar 1 Governor untuk sistem pengendali kecepatan buatan J. Watt, merupakan suatu sistem

    pengendali primitif. Gambar disamping menunjukkan skema dari governor.

    Sebagai ilustrasi dari sejarah perkembangan instrumen dan sistem pengendalian di

    beberapa industri dapat dilihat pada Tabel 1.2 di atas.

  • Gambar 2 Diagram sistem pengendalian modern

    Mengapa perlu mempelajari teori tentang sistem pengendalian ? Tentu saja

    ini berkaitan dengan apa tujuan yang hendak dicapai, diantaranya yaitu :

    Momodifikasi atau meningkatkan performansi keluaran (baik statik maupun dinamik) dari

    suatu sistem (robot, proses di industri pesawat terbang, manufaktur dll), caranya adalah dapat

    dilakukan dengan merubah respon sistem atau menstabilkan plant yang tidak stabil. Pada

    tujuan yang pertama ini dilakukan strategi yang dinamakan pengendali servo.

    Menjaga kondisi operasi pada susatu sistem adalah fixed (misalkan, laju aliran pada pipa,

    kecepatan motor, ketinggian pesawat terbang, arah dari kapal dsb) dengan adanya gangguan

    dari luar (seperti adanya kebocoran pada pipa, gangguan angin, arus laut dan gelombang

    dsb).Pada strategi kedua dinamakan kita merancang suatu regulator.

    Membuat proses / plat tidak sensitif terhadap perubahan sifat internalnya atau dikatakan

    kekokohan robustness.

    Mencapai suatu kondisi yang lebih ekonomis (misalkan energi, waktu, bahan bakar dsb)

    dengan cara meningkatkan operasi pada plant. Startegi seperti ini dikatakan sebagai optimasi.

  • Gambar 3 Diagram sebuah sistem pengendalian.

    Dalam dunia industri sistem pengendalian otomatis sangat penting keberadaannya, tidak saja

    untuk menjamin keberhasilan pencapaian tujuan dari suatu proses, tetapi juga untuk menjaga

    kualitas, menghemat energi, menekan biaya. Untuk memahami pentingnya suatu sistem

    pengendalian automatis ini, dapat dilihat dari skematik pada Gambar 1 di bawah ini.

    Gambar 4 Prinsip dalam perancangan sistem pengendalian