1.1 gambaran umum penelitian · 2 c. filosofi perusahaan 1. matahari department store berusaha...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Penelitian
1.1.1 Jenis Usaha, Nama Perusahaan dan Lokasi Perusahaan
PT Matahari Department Store Tbk atau yang disebut dengan “Matahari Departement
Store” merupakan salah satu perusahaan ritel terkemuka di Indonesia yang
menyediakan perlengkapan pakaian, aksesoris, produk-produk kecantikan dan rumah
tangga dengan harga terjangkau. Saat ini Kantor Pusat Matahari Departement Store
terdapat di Menara Matahari 8th - 15th floor, JI.Boulevard Palem Raya No.7, Lippo
Karawaci, Tangerang 15811.
1.1.2 Logo Perusahaan
Logo yang dimiliki oleh Matahari Department Store adalah sebagai berikut:
GAMBAR 1.1
LOGO PERUSAHAAN MATAHARI DEPARTMENT STORE
Sumber: http://www.matahari.co.id/id/about , diakses 26 Oktober 2018
1.1.3 Visi, Misi dan Filosofi atau Nilai Perusahaan
Matahari Department Store memiliki visi, misi, dan filosofi atau nilai perusahaan
sebagai berikut:
a. Visi Matahari Department Store
“Semua orang Indonesia dapat tampil menarik dan nyaman”.
Matahari Department Store mendedikasikan agar pelanggan dapat memenuhi
aspirasi gaya hidup mereka dengan produk yang kualitas prima dan harga yang
terjangkau.
b. Misi Matahari Department Store
Menyediakan berbagai kebutuhan konsumen yang berkualitas dan terjangkau
dengan membangun suasana yang ramah, sehingga Matahari dapat
memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan meningkatkan
kualitas hidup pelanggan secara keseluruhan.
2
c. Filosofi Perusahaan
1. Matahari Department Store berusaha menciptakan tingkat hidup yang lebih
baik bagi seluruh karyawan.
2. Matahari Department Store berusaha menciptakan tempat kerja yang
aman, nyaman. Tentram dan sejahtera sebagai pancaran cita-cita karyawan.
3. Matahari Department Store berusaha menciptakan sistem organisasi
operasional terpadu demi masa depan Perseroan dan karyawan atas dasar
efsiensi kerja yang maksimal.
4. Matahari Department Store berusaha mendidik, melatih dan
mengembangkan seluruh karyawan yang merata tanpa membedakan
tradisi, agama, asal keturunan, sadar akan tugas dan kewajiban menjunjung
tinggi tujuan Perseroan sebagai penunjang perekonomian bangsa.
5. Matahari Department Store berharap atas dasar sinkronisasi saling percaya
mempercayai. Hormat menghormati kerjasama yang baik dengan azas
kekeluargaan untuk mencapai kemajuan yang kekal dan abadi.
1.1.4 Skala Usaha, Perkembangan Usaha, dan Strategi Secara Umum
a. Skala Usaha
Matahari merupakan salah satu perusahaan ritel yang terkemuka di Indonesia
dengan menawarkan kenyamanan berbelanja dilokasi yang bersih dan luas,
barang-barang bermerk yang berkualitas dengan harga yang relative
terjangkau. Saat ini Matahari Departement Store sudah mengoperasikan 155
gerai yang tersebar di 73 kota di seluruh Indonesia, dan telah mengembangkan
bisnisnya dalam dunia online melalui MatahariStore.com.
b. Perkembangan Usaha
Matahari Department Store memulai perjalanan bisnisnya dimulai dari pada
tanggal 24 Oktober 1958 di pasar Baru Jakarta Pusat dengan menjual pakaian
dari usaha konveksi garment di lantai dua bangunan toko tersebut. Pada
awalnya Matahari Department Store konsentrasi penjualan pakaian-pakaian
Impor dan Eropa, tetapi sejak adanya pengenaan tarif impor di tahun 1975
Matahari Department Store yang mengalihkan konsentrasinya pada pakaian-
pakaian buatan lokal. Pada tahun 1992 Matahari Department Store berhasil
membuka 33 buah toko tersebar di 16 kota di seluruh Indonesia.
3
PT. Matahari Departemen Store Tbk. (perseroan) yang merupakan salah
satu departemen store terkemuka di Indonesia didirikan dengan nama PT.
Stephens Utama Internasional Leasing Corporation pada tahun 1982,
perseroan menciptakan saham perdananya dibursa efek pada tahun 1989 dan
namanya diubah menjadi PT. Pablic Utama tbk, perseroan juga telah
melakukan Rights Issue pada tahun 2001 dan 2009. Pada November 2009 nama
perseroan tersebut telah ganti menjadi PT. Matahari Departemen Store Tbk
sesuai dengan SK Mentri Hukum dan HAM No. AHU-57063.AH.01.02 tahun
2009 tertanggal 23 November 2009.
Dengan perjalanan usaha yang telah dibangun selama 60 tahun, saat ini
Matahari Departemen Store telah memenuhi kebutuhan pelanggan dan tersebar
di 155 toko yang terletak di 73 kota toko di seluruh Indonesia. Matahari
Department Store juga telah berulangkali meraih penghargaan baik nasional
maupun internasional dalam segala aspek bisnisnya, yang menunjukkan
reputasi baik Matahari Department Store sebagai salah satu perusahaan yang
dinamis, dan terpercaya. Penghargaan tersebut antara lain peringkat ke-3 di
antara peritel Indonesia dalam Top 500 Retail Asia Pacific (Retail Asia,
Euromonitor, & KPMG), dan Brand Asia 2017 sebagai Top 3 Most Powerful
Retail Brand in Indonesia (Nikkei BP Consulting, Inc).
c. Strategi Secara Umum
Dalam menghadapi persaingan Matahari melakukan beberapa strategi umum
untuk memudahkan konsumen dalam melakukan aktivitas belanja dan pada
saat memilih produk. Adapun strategi yang dilakukan oleh Matahari, antara
lain:
1. Promosi
Melakukan promosi melalui berbagai media, Matahari beriklan sepanjang
tahun melalui direct mail, surat kabar, majalah, banner dan surat edaran. Selain
website , Matahari juga hadir melalui akun Facebook dan Twitter.
4
GAMBAR 1.2
PROMOSI MATAHARI DEPARTMENT STORE DI SOSIAL MEDIA
Sumber: Data Olahan Peneliti, diakses 31 Januari 2019
2. Sponsor
Untuk menekankan merek Matahari sebagai ritel mode terdepan, Matahari
Departemen Store secara rutin mensponsori dan berpartisipasi dalam acara-
acara fashion, termasuk Gadis Sampul, Jakarta Fashion Week, Jakarta Kids
Festival, dan Wajah Femina.
GAMBAR 1.3
JAKARTA FASHION WEEK 2018
Sumber: http://www.tribunnews.com/lifestyle, diakses 31 Januari 2019
3. Reward
Matahari Departemen Store meluncurkan program Loyalty Program Matahari
Club Card (MCC) untuk menjaga hubungan jangka penjang dengan
5
konsumen. Pemegang kartu MCC dapat menikmati serangkaian manfaat yang
luas seperti poin rewards, kesempatan berbelanja eksklusif dan kerja sama
dengan pihak ketiga termasuk diskon spesial di lebih dari 120 outlet hotel.
GAMBAR 1.4
REWARD MATAHARI DEPARTMENT STORE
Sumber: Data Olahan Peneliti, diakses 31 Januari 2019
4. Discount
Matahari Departemen Store rutin memberikan discount besar untuk menarik
minat konsumen seperti salah satunya discount beli 2 gratis 1, potongan harga
Rp. 50.000 untuk pembelian diatas Rp.300.000, dan discount untuk hari-hari
tertentu.
GAMBAR 1.5
DISCOUNT MATAHARI DEPARTMENT STORE
Sumber: Data Olahan Peneliti, diakses 31 Januari 2019
1.1.5 Produk dan Layanan
a. Produk
Matahari Department Store menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat seperti
pakaian, aksesoris, perlengkapan kecantikan dan perlengkapan rumah untuk
konsumen yang menghargai nilai mode dan nilai tambah. Sejalan dengan identitas
Matahari yang sadar-fashion, Matahari Department Store juga bekerja sama dengan
Indonesian Fashion Forward (IFF) yng merupakan organisasi yang mendukung dan
6
mempromosikan perancang busana terbaik dan berbakat dari para perancang baru di
Indonesia agar membuat konsumen terlihat dan merasa nyaman dalam desain-desain
yang berkualitas serta terjangkau.
b. Layanan
Matahari Department Store memiliki layanan yang cukup lengkap dengan memiliki
website resmi http://www.matahari.co.id (diakses 15 Oktober 2018) yang akan
memudahkan pelanggan untuk mencari informasi mengenai Matahari. Selain website,
Matahari memiliki 155 gerai yang tersebar di 73 kota besar di seluruh Indonesia.
1.1.6 Pengelolaan Sumber Daya
a. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Matahari Department Store senantiasa memastikan bahwa seluruh karyawan memiliki
akses yang sama dalam proses rekrutmen, pelatihan, pengembangan karier, dan praktik
proses promosi tanpa memandang jenis kelamin, usia, latar belakang ras/etnis, agama,
maupun status sosial.
b. Struktur Organisasi
Dalam mengelola Sumber Daya Manusia, Matahari Department Store membagi tugas
dan tanggungjawab yang diberikan kepada SDM. Berikut adalah struktur organisasi
Matahari Department Store:
7
GAMBAR 1. 6
STRUKTUR ORGANISASI MATAHARI DEPARTMENT STORE
Sumber: Dokumen Perusahaan, 16 Oktober 2018
8
Berikut adalah rincian wewenang dan tugas masing-masing jabatan pada Matahari
Department Store:
1. Dewan Komisaris
Bertugas untuk mengawasi pekerjaan Direksi dalam melaksanakan tugas
dan kewajiban yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Komisaris
terdiri dari: Komisaris Utama, Komisaris dan Komisaris Independen.
2. Direksi
Sebagai pemimpin para manager dan senior manager untuk mencapai
tujuan perusahaan. Direksi terdiri dari: Presiden Direktur, Wakil Presiden
Direktur, Direktur Independen, Direktur 1, dan Direktur 2.
3. Tim Manajemen
Bekerja sama dengan Direksi menentukan pelaksanaan bisnis dan
perusahaan khususnya dalam pengembangan Department Store dan
Supermarket. Bagian ini terdiri dari: Chief Executive Officer (CEO),
Department Store, Chief Financial Officer , Direktur – Merchandising,
Marketing & Store Operations, Direktur – Store Planning & Development,
Direktur - Corporate Secretary & Legal, Direktur – Procurement, Systems
& Procedures, Direktur Human Resources, DC & Logistics Operations,
Head of Store Operation, Chief Merchandise Offcer, Corporate & Public
Affairs Director.
1.2 Latar Belakang Penelitian
Kebutuhan konsumen akan produk akhir, atau barang yang siap untuk dikonsumsi,
berhasil mendorong terciptanya berbagai peluang usaha; terutama usaha pada bidang
ritel yang semakin hari, semakin bertambah luas cakupan operasinya. Berkembangnya
bisnis ritel tersebut merupakan wujud perubahan gaya hidup yang terjadi pada
masyarakat kelas menengah, khususnya di kota-kota besar, yang menyebabkan
timbulnya permintaan akan convenience store di wilayah perkotaan. Tak bisa
dimungkiri bahwa kehadiran convenience store; seperti department store, discount
house, hypermarket, general store specialty store dan supermarket; merupakan bagian
dari kemajuan dan perkembangan ekonomi global.
Pada era globalisasi ini bisnis retail di Indonesia telah diproyeksi mulai membaik
yang dapat dilihat dalam Global Retail Development Index (GRDI) 2017 yang dirilis
oleh lembaga konsultan A.T Kearney yang menyatakan bahwa saat ini Indonesia telah
9
masuk dalam 10 besar pasar retail teraktif di dunia. Daftar lengkap hal tersebut dapat
dilihat pada gambar 1.7 sebagai berikut:
GAMBAR 1. 7
GLOBAL RETAIL DEVELOPMENT INDEX (GRDI) 2017
Sumber: https://www.atkearney.com, diakses 22 Oktober 2018
Berdasarkan gambar 1.7 di atas, dapat dilihat bahwa Indonesia berhasil
menduduki peringkat ke-8 dengan GRDI score sebesar 55,9 dari skala score 100. Jhon
Kurtz selaku Presiden Direktur AT Kearney Indonesia, mengatakan bahwa
peningkatan pertumbuhan bisnis ritel saat in disebabkan oleh besarnya jumlah
konsumen di Indonesia pada kelas menengah (www.industri.bisnis.com, diakses 22
Oktober 2018). Kemudian menurut Asosiasi Pengusaha ritel Indonesia (Aprindo)
pertumbuhan ritel pada tahun 2018 sebesar 7,5%. Angka ini lebih besar dibandingkan
pertumbuhan tahun lalu yang hanya sebesar 5%. Data tersebut dapat dilihat pada Tabel
1.1 berikut ini:
TABEL 1. 1
PERTUMBUHAN RITEL INDONESIA
Tahun Pertumbuhan Ritel
2017 5,5%
2018 7,5%
Sumber: https://www.cnbcindonesia.com (diakses 25 Oktober 2018).
71,7 70,4
60,9 59,8 59,456,1 56,1 55,9 54 53,6
0
10
20
30
40
50
60
70
80
India China Malaysia Turkey U. ArabEmirates
Vietnam Morocco Indonesia Peru Colombia
GLOB AL RETAIL DEVELOPM ENT INDEX
(GRDI) 2017
GRDI Score
10
Kota Bandung dapat dikatakan sebagai kota besar yang didalamnya terdapat
banyak penggiat usaha sehingga menjadi salah satu faktor pendorong terciptanya
persaingan ketat di dalam dunia bisnis. Persaingan sektor ritel di Kota Bandung kian
ketat ditandai dengan banyaknya ekspansi perusahaan ritel modern. Kehadiran gerai –
gerai baru membuat konsumen memiliki pilihan toko dan produk yang semakin
banyak. Namun di sisi lain, kehadiran gerai baru otomatis akan menambah ketat
persaingan usaha di bidang ritel.
Bisnis ritel, atau dalam istilah lain disebut dengan perdagangan eceran, secara
umum diklasifikasikan oleh Sopiah dan Syihabudhin (2008:38) menjadi dua
kelompok besar, yaitu perdagangan eceran besar dan perdagangan eceran kecil.
Menurutnya, perdagangan eceran besar terdiri atas Department Store, Discount House,
Hypermarket, General Store Specialty Store dan Supermarket.
Salah satu ritel modern pertama di Indonesia adalah Matahari Department Store
yang berdiri ditahun 1972. Dimana pada tahun 2016 Matahari pernah meraih
penghargaan dalam Retail Asia-Pacific Top 500
(https://www.beritasatu.com/emiten/396904/, diakses 8 Juli 2019). Kemudian,
Matahari menjual perlengkapan pakaian, aksesoris, produk-produk kecantikan dan
rumah tangga, dengan harga yang relatif terjangkau.
Seiring bertambah banyaknya retailer yang ikut bermain pada bidang di mana
Matahari berfokus, hal tersebut menuntut perusahaan ritel untuk mempunyai suatu
keunggulan kompetitif dan ciri khas yang tidak dimiliki oleh para pesaingnya. Hal ini
dimaksud agar konsumen menjadikan usaha mereka sebagai tempat pilihan untuk
berbelanja dan dapat memberi kesan menarik kepada konsumen sehingga dapat
mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian (Kotler, 2016:177).
Keberhasilan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen saat melakukan
pembelian sangat didukung dengan memberi kesan menarik kepada konsumen, serta
melakukan inovasi baru pada suatu produk. Proses pengambilan keputusan pembelian
yang rumit seringkali melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan melibatkan
pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan. Keputusan pembelian menjadi suatu
hal yang penting untuk diperhatikan karena hal ini tentu akan menjadi suatu
pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang akan dilakukan oleh
perusahaan berikutnya. Keputusan pembelian menurut Kotler & Keller (2016:198)
adalah keputusan dimana konsumen benar-benar memutuskan untuk membeli dan
11
11%
7%6%
-1%
21%
17%
5%
2%
2014 2015 2016 2017
Same Store Sales Growth (SSSG) Hasil Penjualan Retail
menikmati barang atau jasa diantara berbagai macam pilihan alternatif. Menurut
Kotler & Keller (2016:198), terdapat lima tahap yang dilakukan olen konsumen
sebelum melakukan keputusan pembelian yaitu Pemilihan Produk, Pemilihan Merek,
Pemilihan Saluran Pembelian, Waktu Pembelian, dan Cara Pembayaran.
Salah satu strategi yang dilakukan Matahari Department Store adalah meggelar
berbagai program diskon seperti program “MasterCard Holiday Season Sale at
Matahari” yang berkolaborsi dengan Mastercard dan dari segi gaya hidup Matahari
berkerjasama dengan organisasi perancang busana terbaik untuk menarik minat
konsumen dari segi desain produk, memberikan pengalaman yang nyaman dan
menyenangkan serta Matahari Department Store terus mengeksplorasi beragam usaha
dalam meningkatkan suasana, tampilan, kenyamanan dan antusiasisme secara
keseluruhan setiap tahunnya. Namun pada tahun 2017 Matahari Department Store
menunjukkan adanya penurunan pada Same Store Sales Growth (SSSG). Same Store
Sales Growth (SSSG) merupakan istilah bisnis yang mengacu pada perbedaan
pendapatan yang dihasilkan oleh gerai-gerai rantai ritel yang ada selama periode
tertentu. Hasil Penjualan Ritel di Matahari Department Store hal ini dapat dilihat pada
gambar 1.8 berikut ini:
GAMBAR 1.8
SSSG DAN HASIL PENJUALAN RITEL DI MATAHARI
DEPARTMENT STORE
Sumber: http://www.matahari.co.id/id/about , diakses 26 Oktober 2018
Berdasarkan gambar 1.8 dapat dilihat bahwa adanya perubahan kontribusi
penjualan dari gerai Matahari Department Store yang beroperasi pada tahun 2017
(terhitung 1 Januari – 30 Desember) mengalami penurunan dari 6% menjadi -1,2%.
Hal tersebut diakibatkan oleh pertimbangan konsumen dalam memutuskan produk dan
merek apa yang akan dibeli. Keputusan pembelian konsumen dapat dilakukan apabila
12
produk tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen.
Menurut Heryana (2014) Konsumen melakukan pembelian dipengaruhi oleh beberapa
faktor, hal yang memengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian salah satunya
faktor store atmospehere yang dapat membuat konsumen nyaman saat melakukan
pembelian.
Menurut Heryana (2014) Store Atmosphere yang terdiri dari beberapa dimensi
penting merupakan suatu identitas dari suatu toko yang dapat menarik minat sehingga
dapat membuat konsumen untuk melakukan pembelian. Konsumen tidak hanya
memberikan tanggapan produk yang ditawarkan saja namun juga memberikan namun
juga memberikan tanggapan pada lingkungan dimana konsumen akan melakukan
keputusan untuk melakukan pembelian.
Store Atmosphere menurut Levy dan Weitz (2013:613) merupakan suatu
kombinasi dari karakteristik toko seperti arsitektur, tata letak, displays, warna,
pencahayaan, dan suhu yang dimana secara bersamaan membuat gambaran untuk
mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian dan memberikan kesan
menarik bagi konsumen. Suatu store atmosphere yang baik harus memenuhi empat
hal, menurut Berman dan Evan yang dialih bahasakan Lina Salim (2014:545) terdapat
empat elemen store atmosphere yang ingin diciptakan yaitu Store Exterior, General
Interior, Store Layout dan Interior Display. Store atmosphere tidak hanya akan
memberikan suasana lingkungan pembelian yang menyenangkan saja, tetapi juga
dapat memberikan nilai tambah terhadap produk yang dijual. Selain itu, pentingnya
store atmosphere juga akan menentukan citra toko itu sendiri. Store atmosphere yang
baik dapat menjamin kelangsungan perusahaan untuk bertahan terhadap persaingan
dalam membentuk pelanggan yang loyal.
Matahari Department Store menggunakan berbagai desain store yang dapat
memberikan kesan unik pada konsumen serta membuat konsume merasa nyaman
untuk menghabiskan waktu saat berbelanja. Dari segi general interior, Matahari
Department Store menyediakan fasilitas kamar ganti, warna atau pencahayaan, aroma
dan ruang pajangan bergaya minimalis. Dari segi store layout, menata tata letak
pemajangan barang dan melakukan pemetaan ruangan khusus untuk konsumen dengan
memberikan petunjuk melalui papan nama ruangan yang ditampilkan pada dinding
store. Demikian juga dari segi Interior (Point-of-Purchase) Display, Matahari
menampilkan berbagai dekorasi yang sesuai dengan tema brand.
13
Berangkat dari uraian pada paragraf sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
Matahari mengusung konsep atau bahkan merupakan toko modern. Sujana (2012:22)
menyatakan bahwa sebuah store dapat dianggap sebagai sesuatu yang moderen jika di
dalamnya terdapat self service, open display dan fixed price. Dengan adanya self
service, akan lebih memungkinkan konsumen untuk merasakan dan/atau mendapatkan
experience lebih ketika berbelanja karena mereka dapat mengambil produk sendiri dan
melayani dirinya sendiri.
Hal ini sejalanan dengan Perpres No. 112 Tahun 2007, tentang Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional; Pusat Perbelanjaan; dan Toko Modern; yang
mendefinisikan Toko Modern sebagai toko dengan sistem pelayanan mandiri.
Meskipun sedemikian modern tetapi konsep pelayanan self service ini, seringnya
membingungkan calon konsumen. Ulasan mengenai fenomena tersebut dapat dilihat
pada gambar 1.9 dan Lampiran 8 sebagai berikut:
GAMBAR 1.9
ULASAN KONSUMEN MATAHARI DEPARTMENT STORE
Sumber: https://www.kaskus.co.id/post/5d22ebdae83c7252502d1abc (diakses
pada 23 Oktober 2018)
Berdasarkan Gambar 1.9 dan Lampiran 8 yang menyatakan bahwa beberapa
ulasan konsumen tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa fenomena yang
yerjadi mengenai store atmosphere. Walaupun demikian, belum ada informasi
dan/atau penelitian yang menyatakan bahwa store atmosphere di Matahari, menjadi
penyebab turunnya penjualan mereka. Tetapi, store atmosphere merupakan salah satu
prediktor terbaik bagi 1) konsumen untuk membuat keputusan pembelian; dan 2)
peneliti untuk mengukur signifikansi pengaruhnya terhadap volume penjualan.
Sementara itu, penurunan penjualan Matahari tersebut juga disebabkan oleh gaya
hidup seperti yang dilansir oleh cermati.com yang menyatakan bahwa gaya hidup
14
konsumen mulai berubah dari kebiasaan konsumen yang sering melakukan aktifitas
berbelanja menjadi lebih tertarik untuk melakukan aktifitas lain seperti berwisata dan
menikmati waktu luang, diikuti dengan perkembangan trend gaya hidup yang terus
berkembang menyebabkan kebutuhan seseorang akan produk dan jasa terus meningkat
(https://www.cermati.com/artikel/mengapa-banyak-department-store-di-indonesia-
tutup, diakses 20 April 2019).
Sudaryono (2014:152), gaya hidup terkait dengan bagaimana seorang hidup dan
bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka.
Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang akan mempengaruhi perilaku konsumen
dalam melakukan pembelian sesuai dengan keinginan yang ada didalam dirinya dan
yang selanjutnya juga dapat mempengaruhi bahkan merubah gaya hidup individu itu
sendiri.
Gaya hidup masyarakat yang semakin tinggi juga merupakan salah satu pengaruh
bagi masyarakat untuk mempertimbangkan keputusan pembelian terhadap suatu
produk. Masyarakat dengan gaya hidup tinggi cenderung lebih berhati-hati dalam
memutuskan produk apa yang akan mereka beli. Semakin tinggi gaya hidup
masyarakat maka semakin tinggi pula kriteria mereka dalam memilih produk yang
akan mereka konsumsi. Gaya hidup masyarakat sekarang banyak dipengaruhi oleh
adanya modernisasi dalam berbagai bidang sehingga mendorong masyarakat untuk
melakukan penyesuaian dengan mengikuti perkembangan yang terjadi.
Menurut Kotler dan dan Amstrong (2012:135) Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang di dunia yang tercermin dalam kegiatan, minat dan pendapat. Menurut
Heryana (2014:3) pengertian gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang terdiri dari
semua aktivitasnya dalam menjalankan hidupnya, minat terhadap semua yang
diinginkannya, dan pendapat tentang semua hal yang telah dilewatinya. Menurut
Mowen dalam Heryana (2014:3) gaya hidup seseorang dapat dilihat berdasarkan AIO,
yaitu activities (aktivitas), interest (minat) dan opinion (opini).
Gaya hidup telah menjadi variabel penting dalam pengembangan strategi
pemasaran suatu perusahaan retail terutama Matahari Department Store. Matahari
telah mampu mempertahankan eksistensinya dengan berfokus pada strategi inti dalam
memprioritaskan nilai bagi pelanggan. Matahari memiliki banyak pilihan produk
mode yang terjangkau namun berkualitas tinggi yang ditampilkan dengan cara relevan
dan menarik secara visual. Matahari Department Store memenuhi kebutuhan
15
konsumen dengan menawarkan berbagai produk yang sejalan dengan identitas
Matahari yang sadar-fashion, Matahari Department Store juga bekerja sama dengan
Indonesian Fashion Forward (IFF) yng merupakan organisasi yang mendukung dan
mempromosikan perancang busana terbaik dan berbakat dari para perancang baru di
Indonesia agar membuat konsumen terlihat dan merasa nyaman dalam desain-desain
yang berkualitas serta terjangkau.
Namun saat ini seseorang cenderung lebih suka menghabiskan waktu dan uang
mereka untuk menghibur diri sekedar untuk memanjakan diri dan melepas penat
setelah disibukkan dengan berbagai rutinitas keseharian daripada berbelanja
(Sumber:http://cermati.com/, Diakses pada 26 Oktober 2018). Kepala Badan Pusat
Statistik ( BPS) Kecuk Suhariyanto pun mengatakan, saat ini telah terjadi pergeseran
pola konsumsi masyarakat di Indonesia, kini masyarakat lebih memilih beriwisata
(leisure) daripada menggunakan uangnya untuk berbelanja. Hal tersebut dibuktikan
dengan beberapa indikator pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal III 2017
(Sumber:http:// kompas.com/, Diakses pada 20 Mei 2019). Berikut adalah data
mengenai presentase pengeluaran rata-rata per kapita dalam kurun waktu per bulan
dapat dilihat pada gambar 1.10 berikut ini:
GAMBAR 1.10
PRESENTASE PENGELUARAN RATA-RATA PER KAPITA
Sumber: https://www.bps.go.id/statictable/2009/06/15/937, diakses 7 Juli
2019
Untuk dapat mengetahui tanggapan konsumen mengenai Store Atmosphere, Gaya
Hidup dan Keputusan Pembelian di Matahari Department Store, peneliti melakukan
2,94 2,91 2,78
1,04 1,2413:12
2015 2016 2017
Pakaian, Alas kaki dan Penutup kepala Leisure
16
pra-survey kepada 30 orang konsumen Matahari Department Store. Hasil pra-survey
dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini:
TABEL 1.2
TANGGAPAN KONSUMEN TERHADAP STORE ATMOSPHERE DAN
GAYA HIDUP MATAHARI DEPARTMENT STORE
No Variabel Pernyataan Jawaban
Setuju Tidak Setuju
1. Store
Atmosphere
1. Penataan barang Matahari Department Store
tertata dengan baik.
2. Suasana toko Matahari Department Store
memberikan kesan nyaman
21 orang
Atau
70%
13 orang
Atau
44%
9 orang
Atau
30%
17 orang
Atau
56%
2. Gaya Hidup 1. Saya memiliki ketertarikan khusus terhadap
Matahari Departement Store dibandingkan
Departement Store lainnya.
2. Saya memilih Matahari Departement Store
sebagai tempat berbelanja untuk kebutuhan
saya
17 orang
Atau
54%
10 orang
Atau
33,3%
13 orang
Atau
46%
20orang
Atau
66,7%
3. Keputusan
Pembelian
1. Matahari Departement Store memberikan
kemudahan untuk mendapatkan produk yang
saya butuhkan
2. Saya memiliki minat yang tinggi untuk
membeli produk Matahari Department Store
14 orang
Atau
4,67%
4 orang
Atau
13,3 %
16 orang
Atau
53,3%
26 orang
Atau
86,7%
Sumber : Hasil Olahan Data Peneliti , (Januari 2018).
17
Berdasarkan hasil pra survei pada tabel 1.2 di atas, dapat diketahui bahwa store
atmosphere, gaya hidup konsumen dan keputusan pembelian belum sepenuhnya
dilaksanakan dengan baik. Dari 30 reponden 17 orang (56%) berpendapat bahwa
suasana Matahari Department Store belum memberikan kesan yang nyaman, 20 orang
(66,7%) mengatakan Matahari Department Store bukanlah pilihan pertama mereka
untuk berbelanja, 16 orang (53,3%) mengatakan Matahari Department Store belum
memberikan kemudahan untuk mendapatkan produk yang mereka butuhkan, 17 orang
(56,7%),26 orang (86,7%) mengatakan bahwa mereka belum meiliki minat yang
tinggi untuk membeli produk Matahari Department Store. Secara keseluruhan
konsumen tidak melakukan keputusan untuk membeli karena beberapa faktor tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil observasi awal tersebut sejalan dengan hasil
pengamatan peneliti bahwa masih terdapat permasalahan yang ditemukan di lapangan
dengan pelaksana store atmosphere, gaya hidup dan keputusan pembelian.
Beberapa tanggapan responden pada pra survei tersebut merupakan permasalahan
yang harus segera dicari solusinya oleh perusahaan. Apabila hal ini dibiarkan akan
mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dimasa yang akan datang, perusahaan akan
kehilangan konsumen karena tdak dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan para
konsumennya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu karyawan Matahari Department
Store berprofesi sebagai admin penjualan yang bernama Marissa pada tanggal 2 April
2019 alasan konsumen Matahari Department Store Bandung kurang memiliki
ketertarikan untuk melakukan kegiatan berbelanja karena store atmosphere yang
kurang cukup menarik perhatian konsumen, karena setiap katagori pakaian terdapat
pada lantai berbeda, penataan barang yang membuat konsumen sulit menemukan
barang yang dibutuhkan, serta kurangnya informasi kassa yang membuat konsumen
kebingungan mencarinya. Disamping itu adanya perubahan gaya hidup konsumen dari
sering melakukan aktifitas berbelanja menjadi lebih tertarik untuk melakukan aktifitas
lain seperti makan, nonton bioskop dan bermain di dalam mall karena daerah tersebut
cukup menarik perhatian mereka. Hal ini menjadikan store atmosphere dan strategi
pemasaran yang tersedia tidak cukup mendorong konsumen untuk melakukan
keputusan pembelian. Selain itu banyaknya persaing lain yang dapat menawarkan
produk fashion dengan berbagai merek fashion dan model fashion masa kini.
18
Menurut Levy dan Weitz (2014:576) Store Atmosphere merupakan penciptaan
suatu toko melalui visual, penataan, pencahayaan, music, dan aroma yang dapat
menciptakan lingkungan pembelian yang nyaman sehingga dapat mempengaruhi
persepsi dan emosi konsumen untuk melakukan pembelian. Store atmosphere dan
Keputusan Pembelian menjadi hal yang tidak dapat dipisahkan sebagaimana
dikemukakan oleh beberapa penelitian yang menyatakan faktor-faktor tersebut
berpengaruh signifikan. Sedangkan menurut Sudaryono (2014:152), gaya hidup terkait
dengan bagaimana seorang hidup dan bagaimana menggunakan uangnya dan
bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Menurut Heryana (2014) Store
Atmosphere yang terdiri dari beberapa dimensi penting merupakan suatu identitas dari
suatu toko yang dapat menarik minat sehingga dapat membuat konsumen untuk
melakukan pembelian dan Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang akan
mempegaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian sesuai dengan
keinginan yang ada diladalam dirinya dan yang selanjutnya juga dapat mempengaruhi
bahkan merubah gaya hidup individu itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa store
atmosphere dan gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Hal ini telah dibuktikan oleh Septia Heryana (2014) dalam penelitiannya yang
berjudul “Pengaruh Store Atmosphere dan Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen pada Outlet The Seccret Bandung”. Hasil penelitiannya menunjukkan
secara bersama-sama bahwa store atmosphere dan gaya hidup berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian pada konsumen The Seccret Bandung .
Berdasarkan uraian tersebut di atas permasalahan ini layak untuk dilakukan
penelitian untuk mengetahui pengaruh Store Atmosphere dan Gaya Hidup terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen di Matahari Department Store, dengan mengambil
judul “PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN GAYA HIDUP TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA MATAHARI
DEPARTMENT STORE ”.
19
1.3 Identifikasi Masalah
Bedasarkan latarbelakang yang telah diuraikan sebelumnya. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana store atmosphere di Matahari Department Store?
2. Bagaimana gaya hidup konsumen di Matahari Department Store?
3. Bagaimana keputusan pembelian konsumen di Matahari Department Store?
4. Seberapa besar pengaruh store atmosphere dan gaya hidup konsumen secara
simultan terhadap keputusan pembelian konsumen di Matahari Department
Store?
5. Seberapa besar pengaruh store atmosphere dan gaya hidup konsumen secara
parsial terhadap keputusan pembelian konsumen di Matahari Department
Store?
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis:
1. Untuk mengetahui store atmosphere di Matahari Department Store.
2. Untuk mengetahui gaya hidup konsumen di Matahari Department Store.
3. Untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen di PT Matahari
Department Store .
4. Besarnnya pengaruh store atmosphere dan gaya hidup konsumen secara
simultan terhadap keputusan pembelian konsumen Matahari Department
Store.
5. Besarnya pengaruh store atmosphere dan gaya hidup konsumen secara parsial
terhadap keputusan pembelian konsumen Matahari Department Store.
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Keguanaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan melengkapi khazanah keilmuan
dibidang pemasaran khususnya yang berkaitan dengan strategi pemasaran khususnya
trerkait dengan store atmosphere dan gaya hidup konsumen terhadap keputusan
pembelian. Disamping itu, beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini juga
dapat dijadikan rujukan bagi penelitian berikutnya.
20
1.5.2 Aspek Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan bagi
perusahaan, terutama untuk mengembangkan strategi store atmosphere yang lebih
baik.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam memberikan arah serta gambaran materi yang
terkandung dalam penulisan skripsi ini, maka penulis menyusun sistematika sebagai
berikut.
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan objek penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan kegunaan serta sistematika penulisan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan landasan teori yang digunakan sebagai dasar dari analisis
penelitian, penelitian terdahulu, dan kerangka penelitian teoritis.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan jenis penelitian dan sumber data, metode pengumpulan data, dan
metode analisis.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian dan analisis mengenai pengaruh store
atmosphere dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian pada konsumen Matahari
Department Store.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menguraikan simpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang dapat
dijadikan pertimbangan bagi perusahaan.