11 aplikasi rekayasa konstruksi 3d dengan sap2000

12
145 MENAMBAHKAN CANOPY Salah satu masalah yang menurut kami sangat mengganggu adalah penambahan canopy pada ruko (dan juga rumah tinggal) setelah bangunan tersebut digunakan/ditempati. Alasan yang paling umum dalam penambahan canopy (bahkan perubahan yang lebih ekstrem) adalah gangguan air hujan (yang tampu), atau gangguan sinar matahari. Tentunya hal tersebut bisa dihindari jika dalam perencanaan, selain memperhatikan fasad, arsitek perencana juga memperhatikan lim- pahan air hujan dan sinar matahari yang sering mengganggu ini. Gambar 5.1 Canopy dengan fungsi ganda

Upload: harly-bigbang

Post on 23-Oct-2015

63 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

Page 1: 11 Aplikasi Rekayasa Konstruksi 3D Dengan SAP2000

145

MENAMBAHKAN CANOPY

Salah satu masalah yang menurut kami sangat mengganggu adalah penambahan canopy pada ruko (dan juga rumah tinggal) setelah bangunan tersebut digunakan/ditempati. Alasan yang paling umum dalam penambahan canopy (bahkan perubahan yang lebih ekstrem) adalah gangguan air hujan (yang tampu), atau gangguan sinar matahari.

Tentunya hal tersebut bisa dihindari jika dalam perencanaan, selain memperhatikan fasad, arsitek perencana juga memperhatikan lim-pahan air hujan dan sinar matahari yang sering mengganggu ini.

Gambar 5.1 Canopy dengan fungsi ganda

Page 2: 11 Aplikasi Rekayasa Konstruksi 3D Dengan SAP2000

146

5.1 Rencana Canopy

Canopy yang akan digunakan pada ruko ini direncanakan sepanjang 3 m, dan dapat sekaligus digunakan sebagai ruang terbuka. Ruang terbuka ini bisa dimanfaatkan sebagai foodcourt atau kegiatan lain di lantai 2 dan lantai 3.

Dasar Teknis

Ada banyak orang yang mempertanyakan kelayakan dari canopy dari beton yang menjulang sepanjang 3 m. Apakah canopy seperti ini memenuhi syarat teknis? Pertanyaan semacam ini mirip dengan pertanyaan “Apakah boleh menempatkan tulangan plat satu lapis di tengah?” Bukan hanya boleh. Dalam kondisi tertentu, menempatkan tulangan satu lapis di tengah adalah sebuah langkah yang sangat cerdas.

Kembali ke kasus overstek 3 m, sangat umum kita jumpai bangunan dengan overstek sejauh 1,5 m dengan dinding di ujungnya. Mari kita analisis dua contoh di atas.

Overstek 3 m dengan beban merata (DL=150 dan LL=250):

• MD = ½ (0,15). 32 = 0,675 tm

• ML = ½ (0,25). 32 = 1,125 tm

Overstek 1.5 m dengan beban merata (DL=150 dan LL=250)+dinding 3 m:

• MD = ½ (0,15). 1,52 + (0,75x1,5) = 1,127 tm

• ML = ½ (0,25). 1,52 = 0.281 tm

Ternyata, dari tinjauan momen, kedua kasus di atas tidak mem-berikan perbedaan yang terlalu berbeda. Anda hanya perlu sedikit memberikan detail struktur dan meninjau faktor lendutan dari dua kasus di atas. Mari kita melanjutkan perencanaan kita tanpa harus terjebak dengan dasar teori yang harus dikuasai oleh pengguna SAP2000.

5.1.1 Menggambar Canopy

Penggambaran canopy akan kita lakukan dengan beberapa tahap:

Page 3: 11 Aplikasi Rekayasa Konstruksi 3D Dengan SAP2000

147

• Membuka file sebelumnya dan menyimpan dengan nama baru.

• Menambahkan garis grid.

• Mendefinisikan balok Nonprismatic.

• Menggambar balok dan area.

• Malakukan replicate.

A. Mengedit File

• Buka file kembar2 dari Aplikasi 4 yang kita buat sebelum-nya.

• Klik tombol Unlock Model untuk membuka gembok.

• Simpan file dengan nama canopy.

B. Menambah Garis Grid

Kita perlu menambahkan garis pada jarak 3 m di depan untuk memudahkan penggambaran canopy.

Gambar 5.2 Menambah garis grid Y

Klik ganda garis grid dan tambah garis grid pada Y= -9.

1. Pindah ke pandangan XY pada bidang X-Y @ Z=9.

Page 4: 11 Aplikasi Rekayasa Konstruksi 3D Dengan SAP2000

148

Gambar 5.3 Menggambar canopy sepanjang 2.5 m

2. Klik tombol Draw Frame/Cable element (atau tombol Quick Draw Frame/Cable element ) dan tambahkan balok sebagai terusan balok sebelumnya (pada X=-2.5 dan X=2.5).

3. Gambar juga areanya menggunakan tombol Draw Rectangular

Area Element .

Gambar 5.4 Memilih dengan crossing

4. Pilih balok pada X=2.5 dan areanya menggunakan crossing (lihat contoh gambar di atas).

Gambar 5.5 Menggunakan replicate

Page 5: 11 Aplikasi Rekayasa Konstruksi 3D Dengan SAP2000

149

5. Gunakan Replicate-linear dengan X=5 (menyalin ke arah X positif sejauh 5 m) sebanyak 1 buah.

C. Menggunakan Balok Nonprismatic

Balok Nonprismatic adalah balok yang luas penampangnya berbeda (mengikuti garis lurus maupun lengkung). Balok Nonprismatic cukup lazim digunakan untuk keperluan arsitektur maupun untuk keperluan struktur (terutama pada balok overstek). Kita akan menggunakan balok Nonprismatic dengan penampang 20x80 dan mengecil menjadi 20x20. Karena kita belum mempunyai balok dengan penampang 20x80 maupun 20x20, maka kita perlu mendefinisikan penampang tersebut terlebih dulu.

1. Definisikan balok baru B20x80 dengan dimensi 20x80 dan B20x20 dengan dimensi 20x20 menggunakan menu Define > Frame Sections.

Gambar 5.6 Memilih objek dengan crossing

2. Pilih canopy yang baru saja Anda hasilkan.

3. Klik menu Assign > Frame > Frame Sections.

Page 6: 11 Aplikasi Rekayasa Konstruksi 3D Dengan SAP2000

150

Gambar 5.7 Memilih tombol Add New Property

4. Klik tombol Add New Property.

Gambar 5.8 Memilih Other

5. Pilih Other pada bagian Frame Section Property Type.

Gambar 5.9 Memilih Nonprismatic

6. Pada bagian Click to Add Section, pilih Nonprismatic.

Page 7: 11 Aplikasi Rekayasa Konstruksi 3D Dengan SAP2000

151

Gambar 5.10 Memilih B20x80 sebagai penampang awal

7. Setujui nama VAR1, dan pilih B20x80 pada bagian Start Section.

8. Pilih B20x20 pada End Section dan klik tombol Add.

9. Klik OK, maka VAR1 sudah ditambahkan dalam daftar.

Gambar 5.11 Memilih B20x20 sebagai penampang akhir

Page 8: 11 Aplikasi Rekayasa Konstruksi 3D Dengan SAP2000

152

Gambar 5.12 VAR1 dalam daftar

10. Klik OK.

Gambar 5.13 Hasil aplikasi penampang nonprismatic

11. Pilih area dan beri beban mati dan beban hidup.

Gambar 5.14 Memilih area

12. Gunakan Replicate untuk membuat canopy serupa di lantai 2 (Z=6) dan lantai 1 (Z=3). Pilih linear dengan dz=-3 dan number=2.

Page 9: 11 Aplikasi Rekayasa Konstruksi 3D Dengan SAP2000

153

Gambar 5.15 Menggunakan Replicate untuk plat di bawahnya

13. Klik menu View > Set Display Options (Ctrl+E) atau klik tombol Set Display Options .

Gambar 5.16 Menggunakan Set Display Options

14. Beri tanda cek pada Sections di bagian Frames/Cables/ Tendons.

Gambar 5.17 Mengaktifkan Sections

Page 10: 11 Aplikasi Rekayasa Konstruksi 3D Dengan SAP2000

154

Gambar 5.18 Diagram aplikasi penampang

15. Tekan tombol Ctrl+E.

16. Beri tanda cek pada Extrude View di bagian General.

Gambar 5.19 Menampilkan ketebalan penampang

Gambar 5.20 Hasil extrude view

Page 11: 11 Aplikasi Rekayasa Konstruksi 3D Dengan SAP2000

155

5.2 Analisis dan Desain Struktur

Setelah data diinput ke komputer dengan benar, proses berikutnya adalah proses analisis. Selanjutnya, periksa kelayakan lendutan (harus lebih kecil dari lendutan izin) dan juga gaya dalam yang timbul.

5.2.1 Analisis Struktur

A. Lendutan

Cek lendutan terutama lendutan di ujung overstek (balok tengah). Apakah sudah sesuai dengan lendutan maksimum yang diizinkan?

Gambar 5.21 Diagram lendutan

B. Gaya Dalam

Perhatikan bahwa akibat penambahan konsol/overstek, momen balok perpanjangan overstek yang semula (sebelum ditambah overstek) positif menjadi negatif. Perhatikan bahwa momen kolom juga bertambah besar. Salah satu faktor yang sangat layak untuk dipertimbangkan adalah dengan mengganti ukuran kolom depan

Page 12: 11 Aplikasi Rekayasa Konstruksi 3D Dengan SAP2000

156

menjadi 40x40. Kolom 40x40 di bagian depan akan sangat membantu menjaga kestabilan struktur yang ditambah overstek, selain membuat bangunan menjadi tambah indah (dibanding kolom yang terlalu ramping). Selain momen (lentur), periksa juga momen puntir dan gaya geser yang bekerja pada struktur sebelum mela-kukan proses desain.

Gambar 5.22 Diagram momen

5.2.2 Desain Struktur

Perhatikan beban kombinasi yang digunakan sebagai dasar desain. Perhatikan pula peraturan beton yang digunakan. Ubah nilai reduksi kekuatan.