101986808 sap kanker serviks 2

16
SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Kanker Serviks Sasaran : Pasien dan keluarga pasien Tempat : Ruang Merpati RSUD Dr. Soetomo - Surabaya Hari/Tanggal : Rabu, 6 Juli 2011 Waktu : 1 X 30 menit I. Tujuan Instruksional umum Setelah proses penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien mengerti tentang kanker serviks II. Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu : 1. Menyebutkan pengertian kanker serviks 2. Menyebutkan penyebab kanker serviks 3. Menyebutkan tanda dan gejala kanker serviks 4. Mengetahui deteksi dini kanker serviks 5. Menyebutkan stadium dari kanker serviks 6. Menyebutkan penatalaksanaan kanker serviks 7. Mengetahui cara pencegahan kanker serviks III. Materi 1. Pengertian kanker serviks 2. Penyebab kanker serviks 3. Tanda dan gejala kanker serviks 4. Cara deteksi dini (skrining) kanker serviks 5. Stadium kanker serviks 6. Pencegahan kanker serviks 7. Penatalaksanaan kanker serviks IV. Metode 1) Diskusi 2) Tanya jawab

Upload: nurul-istiqomah

Post on 29-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

task

TRANSCRIPT

Page 1: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Kanker Serviks

Sasaran : Pasien dan keluarga pasien

Tempat : Ruang Merpati RSUD Dr. Soetomo - Surabaya

Hari/Tanggal : Rabu, 6 Juli 2011

Waktu : 1 X 30 menit

I. Tujuan Instruksional umum

Setelah proses penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien mengerti tentang kanker

serviks

II. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan diharapkan peserta mampu :

1. Menyebutkan pengertian kanker serviks

2. Menyebutkan penyebab kanker serviks

3. Menyebutkan tanda dan gejala kanker serviks

4. Mengetahui deteksi dini kanker serviks

5. Menyebutkan stadium dari kanker serviks

6. Menyebutkan penatalaksanaan kanker serviks

7. Mengetahui cara pencegahan kanker serviks

III. Materi

1. Pengertian kanker serviks

2. Penyebab kanker serviks

3. Tanda dan gejala kanker serviks

4. Cara deteksi dini (skrining) kanker serviks

5. Stadium kanker serviks

6. Pencegahan kanker serviks

7. Penatalaksanaan kanker serviks

IV. Metode

1) Diskusi

2) Tanya jawab

Page 2: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

V. Media

1. LCD / Flipchart

2. Leaflet

VI. Pengorganisasian

Pembimbing Klinik : Djum’ati Setyati, Amd.Keb

Zukhrufatin, Amd.Keb

Pembimbing Pendidikan : K.Kasiati, S.Pd, Amd.Keb, M.Kes

Sherly Jeniawati, SST

Penyaji : Febrina Nur Indah Sari

Irma Sari Fitriana

Moderator : Mar’atus Sholikha

Observer : Ewing Firmadhani Prastiti

Fasilitator : Farah Abidah Rachmawati

Job Description

1. Moderator : Mengarahkan jalannya acara

2. Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan dan menjawab pertanyaan

3. Fasilitator : Membantu mengarahkan peserta untuk bergerak secara aktif dalam

diskusi

4. Observer : Mengamati dan mencatat proses jalannya penyuluhan, mengevaluasi

jalannya penyuluhan

VII. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA1 5 menit Pembukaan

a) membuka kegiatan

dengan mengucapkan salam

b) Memperkenalkan diri

c) Menjelaskan tujuan dari

penyuluhan

d) Menyebutkan materi yang

akan diberikan

e) Menyampaikan kontrak

waktu

Mendengarkan pembukaan

yang disampaikan oleh

moderator.

2 15 menit Pelaksanaan Mendengarkan dan

Page 3: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

Penyampaian materi oleh pemateri:

a) Menggali pengetahuan peserta

tentang kanker serviks

b) Menjelaskan tentang pengertian

kanker serviks

c) Menyebutkan penyebab kanker

serviks

d) Menyebutkan tanda dan gejala

kanker serviks

e) Menjelaskan tentang deteksi dini

kanker serviks

f) Menjelaskan tentang stadium kanker

serviks

g) Menjelaskan yang harus dilakukan/

penatalaksanaan kanker serviks

h) Menjelaskan tentang pencegahan

kanker serviks

memberikan umpan balik

tehadap materi yang

disampaikan.

3 20 menit Tanya jawab

Memberikan kesempatan kepada peserta

untuk bertanya tentang materi yang

kurang dipahami

Mengajukan pertanyaan

3 15 menit Evaluasi

Menanyakan kembali kepada peserta

tentang materi yang telah diberikan dan

reinforcement kepada peserta yang dapat

menjawab pertanyaan

Menjawab pertanyaan

4 5 menit Penutup

a) Mempersilahkan fasilitator dari

pembimbing klinik dan pembimbing

akademik untuk menambahkan

ataupun menjelaskan kembali jawaban

pertanyaan peserta yang belum

terjawab.

b) Menjelaskan kesimpulan dari materi

penyuluhan

c) Ucapan terima kasih

Mendengarkan dengan

seksama dan menjawab

salam

Page 4: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

d) Salam penutup

VIII. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a) Peserta hadir ditempat penyuluhan

b) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang merpati RSUD Dr Soetomo

Surabaya. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses

a) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

b) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil

Setelah penyuluhan diharapkan sekitar 80% peserta penyuluhan mampu mengerti dan

memahami penyuluhan yang diberikan sesuai dengan tujuan khusus

Page 5: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN

KANKER SERVIK

MATERI

PENGERTIAN

Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang paling umum yang mengenai organ

reproduksi wanita. Beberapa jenis human papilloma virus, suatu infeksi menular seksual,

mempunyai peran penting dalam kebanyakan kasus kanker serviks

Kanker leher rahim ( kanker servik ) adalah kanker yang terjadi pada servik uterus,

suatu daerah pada organ reproduksi wanita yg merupakan pintu masuk ke arah rahim yang

terletak antara uterus ( rahim ) dengan liang vagina.

PENYEBAB

Pada umumnya, kanker bermula pada saat sel sehat mengalami mutasi genetic yang

mengubahnya dari sel normal menjadi sel abnormal. Sel sehat tumbuh dan berkembang dengan

kecepatan yang teratur. Sel kanker tumbuh dan bertambah banyak tanpa control dan mereka

tidak mati. Adanya akumulasi sel abnormal akan membentuk suatu massa (tumor). Sel kanker

menginvasi jaringan sekitar dan dapat berkembang dan tersebar di tempat lain di dalam tubuh

(metastasis).

Penyebab langsung dari karsinoma serviks belum diketahui. Faktor ekstrinsik yang

diduga berhubungan dengan insiden karsinoma serviks adalah infeksi virus Huma Papilloma

Virus (HPV). Lebih dari 95 % kanker serviks berkaitan erat dengan infeksi HPV ditularkan

melalui aktivitas seksual. HPV tipe resiko rendah (tipe 6 & 11) hampir tak berisiko menjadi Ca

Page 6: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

Serviks, tapi menimbulkan genital warts. Infeksi tipe risiko tinggi (tipe 16 & 18) mengarah

pada Ca Serviks (Hartono, 2000).

Faktor risiko kanker leher rahim :

1. Kontak seksual terlalu dini kurang dari umur 15 tahun.

2. Berhubungan seks dengan banyak pasangan atau mempunyai pasangan yg suka

berganti2 pasangan

3. Merokok

Dari berbagai penelitian di negara - negara maju telah di temukan bahan konstituen

rokok di dalam sel - sel epitel leher rahim.

4. Faktor Genetik ( Faktor Keturunan)

Faktor ini sangat memegang peranan seorang bisa mengalami kanker jenis ini atau

tidak. Jika ibu Anda atau saudara perempuan dari pihak ibu atau ayah menderita kanker

leher rahim, maka Anda mempunyai resiko 2x lebih banyak menderita penyakit yang

sama

5. Sistem imun yang menurun juga dapat meningkatkan terjadinya kanker karena

kebanyakan wanita yang terinfeksi HPV tidak terkena kanker serviks. Namun, jika

seseorang tekena infeksi HPV dan sistem imunnya menurun akibat keadaan medis

lainnya, maka kecenderungan untuk berkembangnya kanker serviks semakin besar.

6. pencucian vagina dengan antiseptik atau deodoran yang terlalu sering

7. diet tinggi lemak

8. kekurangan vitamin C, asam folat, dan beta karoten

9. personal hygine yang kurang

10. grande multi para

GEJALA DAN TANDA

Pasien mungkin saja tidak mengalami gejala kanker serviks apapun. Kanker serviks dini

biasanya tidak memberikan gejala dan tanda. Semakin kanker berkembang, semakin terlihatlah

tanda dan gejala dari kanker serviks. Gejala tersebut dapat berupa

1. Perdarahan vagina setelah berhubungan sex, atau diantara dua periode menstruasi, atau

setelah menopause.

2. Sekret encer disertai darah dapat berat dan keputihan yang memiliki bau yang busuk.

3. Nyeri pinggang atau nyeri pada saat hubungan sex

SKRINING DAN DIAGNOSIS

Skrining (Deteksi dini)

Page 7: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

Jika kanker serviks terdeteksi pada stadium yang lebih awal, penatalaksanaan sepertinya lebih

berhasil. Skrining kanker serviks regular dan perubahan prekanker pada serviks

direkomendasikan untuk semua wanita. Kebanyakan panduan menganjurkan skrining pertama

dalam waktu 3 tahun pertama setelah aktif secara seksual, atau tidak lebih dari umur 21.

Skrining dapat berupa.

1) Pap test. Selama Pap test, dokter mengambil sel dari serviks

– leher sempit dari uterus- dan mengirim sample tersebut ke lab. Sel ini kemudian diperiksa

ada tidaknya abnormalitas. Pemeriksaan Pap Test dapat mendeteksi sel abnormal pada

serviks. Stadium prekanker terjadi pada saat sel abnormal terdapat hanya pada lapisan luar

dari serviks dan tidak menginvasi bagian lebih dalam. Jika tidak ditangani, sel abnormal ini

dapat berubah menjadi sel kanker, dimana dapat menyebar pada beberapa tempat sekitar

serviks, vagina bagian atas, area pelvis, dan bagian lain dari tubuh. Kanker atau prekanker

yang ditemukan pada stadium preinvasif jarang membahayakan nyawa dan biasanya hanya

membutuhkan pengobatan rawat jalan.

2) Tes HPV DNA. Terdapat juga pemeriksaan HPV DNA untuk

menentukan apakah seseorang terinfeksi salah satu dari 13 jenis HPV yang sepertinya

paling mungkin menyebabkan kanker serviks. Seperti pada Pap tes, tes HPV DNA

mengambil jaringan dari serviks untuk diperiksa di lab. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi

strain resiko tinggi HPV pada DNA sel sebelum perubahan pada sel serviks dapat terlihat.

Pemeriksaan HPV DNA bukan merupakan pengganti skrining Pap dan tidak digunakan

untuk wanita lebih muda dari 20 tahun dengan hasil Pap yang normal, kebanyakan infeksi

HPV pada wanita pada kelompok ini sembuh sendiri dan tidak dikaitkan dengan kanker

serviks.

DIAGNOSIS

Jika seseorang mengalami tanda dan gejala kanker serviks atau jika hasil pemeriksaan Pap

Smear memperlihatkan sel kanker, pasien dapat menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk

menegakkan diagnosis. Untuk menegakkan diagnosis, dokter dapat melakukan :

1. Memeriksa serviks. Selama pemeriksaan yang disebut kolposkopi, dokter dapat

menggunakan mikroskop khusus (colposcope) untuk memeriksa serviks dari sel

abnormal. Jika terlihat area yang tidak biasanya, dapat diambil sample sel untuk analisis

(biopsy). Gambar 1. Colposcopy untuk mengambil jaringan yang abnormal

2. Mengambil sample sel serviks. Selama prosedur biopsy dokter mengambil sample dari

sel abnormal dari serviks dengan menggunakan alat khusus. Pada punch out biopsy,

dokter menggunakan pisau sirkuler khusus untuk mengambil sebagian kecil dari

Page 8: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

serviks. Biopsi jenis lainnya dapat digunakan tergantung dari lokasi dan ukuran dari

area yang abnormal.

STADIUM

Jika kanker serviks telah ditentukan, maka pasien akan manjalani pemeriksaan lebih jauh lagi

untuk menentukan apakah kanker telah menyebar dan sampai dimana penyebarannya suatu

proses yang disebut stadium kanker. Stadium kanker merupakan faktor kunci yang menentukan

pengobatan. Pemeriksaan untuk menentukan stadium dapat berupa :

• Gambaran Radiologi. Pemerksaan seperti X-Ray, computerized tomography (CT) Scan atau

MRI dapat membantu untuk menentukan apakah kanker telah menyebar disekitar serviks.

• Pemeriksaan visual pada kandung kemih atau rektal. Dokter dapt menggunakan alat

khusus untuk melihat kandung kemih secara langsung (cystoscopy) dan rektum (proctoskopi).

Pembagian stadium kanker adalah

Stadium 0. Juga dikatakan carcinoma in situ atau kanker noninvasive, kanker

dini ini kecil dan hanya terbatas pada permukaan serviks.

Stadium I. Kanker hanya terbatas pada serviks

Stadium II. Kanker pada stadium ini termasuk serviks dan uterus, namun belum

menyebar ke dinding pelvis atau bagian bawah vagina..

Stadium III. Kanker pada stadium ini telah menyebar dari serviks dan uterus ke

dinding pelvis atau bagian bawah vagina.

Stadium IV. Pada stadium ini kanker telah menyebar ke organ terdekat, seperti

kandung kemih atau rectum, atau telah menyebar ke daerah lain didalam tubuh, seperti

paru-paru, hati, atau tulang.

PENATALAKSANAAN

Kanker noninvasive, terbatas

Penatalaksanaan kanker serviks yang terbatas hanya pada lapisan luar dari serviks memerlukan

penangan untuk membuang area abnormal. Pada kebanyakan wanita pada situasi ini, tidak

diperlukan penanganan tambahan. Prosedur untuk membuang kanker noninvasif termasuk :

• Biopsi Cone. Selama operasi ini, dokter menggunakan scalpel untuk mengambil selembar

jaringan serviks berbentuk cone dimana abnormalitas ditemukan.

• Operasi Laser. Operasi ini menggunakan gelombang sempit pada cahaya laser untuk

membunuh sel kanker dan sel pre-kanker.

Page 9: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

• Loop electrosurgical excision procedure (LEEP). Teknik ini menggunakan lintasan kabel

untuk memberikan arus listrik, yang memotong seperti pisau bedah , dan mengambil sel dari

mulut serviks.

• Cryosurgery. Teknik yaitu dengan membekukan dan membunuh sel kanker dan prekanker..

• Hysterectomy. Operasi besar ini termasuk membuang jaringan dari area kanker dan

prekanker, serviks, dan uterus. Hysterectomy biasanya dilakukan pada kasus yang dipilih dari

kasus kanker servikal noninvasif.

Kanker invasif

Kanker servikal yang menginvasi lebih dalam dari lapisan luar sel pada serviks disebut sebagai

kanker invasive dan membutuhkan lebih banyk penanganan. Penanganan untuk kanker serviks

bergantung pada beberapa faktor, termasuk stadium kanker, permasalahan medis lain yang

mungkin dimiliki, dan pilihan pasien sendiri. Opsi penatalakasanaan terdiri dari

1) Operasi.

Operasi untuk mengambil uterus biasanya dilakukan untuk mengatasi stadium dini dari

kanker serviks. Hysterectomy sederhana yaitu dengan membuang jaringan kanker, serviks, dan

uterus. Hysterectomy biasanya pilihan hanya jika kanker dalam stadium yang dini – Invasi

kurang dari 3 milimeter (mm) ke dalam serviks. Hysterectomy radikal – Membuang serviks,

uterus, bagian vagina, dan nodus limfe pada area tersebut – merupakan operasi standar dimana

terdapat invasi lebih besar dari 3 mm kedalam serviks dan tidak ada bukti adanya tumor pada

dinding pelvis.Hysterectoy dapat mengobati kanker serviks stadium dini dan mencegah kanker

kembali lagi, namun membuang uterus membuat pasien tidak mungkin hamil lagi. Efek

samping sementara dari hysterectomy termasuk nyeri pelvis, dan kesulitan dalam pencernaan,

dan urinasi

2) Radiasi.

Terapi radiasi menggunakan energi tinggi untuk membunuh sel kanker. Terapi radiasi

dapat diberikan secara eksternal atau internally (brachytherapy) dengan menempatkan alat diisi

dengan material radioaktif yang akan ditempatkan di serviks. Terapi radiasi sama efektifnya

dengan operasi pada kanker serviks stadium dini. Bagi wanita dengan kanker serviks yang lebih

berat, radiasi merupakan penatalaksaanaan terbaik. Kedua metode terapi radiasi ini dapat

dikombinasi. Terapi radiasi dapat digunakan sendiri, dengan kemoterapi, sebelum operasi

untuk mengecilkan tumor atau setelah operasi untuk membunuh sel kanker lainnya yang masih

hidup. Efek samping dari radiasi terhadap area pelvis termasuk nyeri lambung, nausea, diare,

iritasi kandung kemih, dan penyempitan vagina, dimana akan menyebabkan hubungan seks

Page 10: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

lebih sulit dilakukan. Wanita premenopausal dapat berhenti menstruasi sebagai akibat dari

terapi radiasi.

3) Kemoterapi.

Kemoterapi dengan agen tunggal digunakan untuk menangani pasien dengan metastasis

extrapelvis sebagaimana juga digunakan pada tumor rekurren yang sebelum telah ditangani

dengan operasi atau radiasi dan bukan merupakan calon exenterasi. Cisplatin telah menjadi

agen yang paling banyak diteliti dan telah memperlihatkan respon klinis yang paling konsisten.

Walaupun ada beberapa penilitan yang bervariasi, terapi cisplatin agen tunggal memberikan

hasil dengan respon sempurna pada 24% kasus, dengan tambahan 16% dari terapi ini

memperlihatkan respon parsial. Ifosfamide, agen alkylating yang mirip dengan

cyclophosphamide, telah memberikan respon total hingga 29% pada pasien kanker serviks;

namun, efektivitas belum dapat dikonfirmasi oleh semua peneliti. Agen lainnya yang

memberikan paling tidak aktivitas parsial terjadap kanker serviks termasuk carboplatin,

doxorubicin hydrochloride, vinblastine sulfate, vincristine sulfate, 5-fluorouracil, methotrexate

sodium, dan hexamethyl melamine. Kombinasi paling aktif yang digunakan untuk mengatasi

kanker serviks semuanya mengandung cisplatin. Agen tersebut paling sering digunakan

bersama bleomycin, 5-fluorouracil, mitomycin C, methotrexate, cyclophosphamide, dan

doxorubicin. Penelitian National Cancer Institute Gynecologic Oncology Group sedang

dikerjakan untuk membandingkan kemampuan dari berbagai kombinasi kemoterapi

Efek samping kemoterapi tergantung dari obat yang diberikan namun secara umum

dapat menyebabkan diare, lelah, mual, dan rambut rontok. Beberapa obat kemoterapi dapat

mengakibatkan infertilitas dan menopause dini pada wanita premenopause.

4) Kemoradiasi.

Pemakaian kemoradiasi telah diketahui secara luas memberikan harapan hidup lebih

tinggi dibandingkan pemberian radiasi saja pada penanganan kanker serviks. Kombinasi antara

kemoterapi dan terapi radiasi berdasarkan teori dari pembunuhan sel sinergis – efek terapeutik

dari dua modalitas terapi digunakan bersamaan lebih besar dibandingkan jika 2 modalitas

tersebut digunakan tidak bersamaan. Bila dikombinasikan dengan radiasi, penggunaan

mingguan cisplatin mengurangi resiko progresi selama 2 tahun sebesar 43% ( harapan hidup

2 tahun = 70%) untuk stadium II B sampai stadium IV A. Pada keadaan ini, cisplatin sepertinya

bekerja sebagai radiosensitizer, dapat menurunkan kemungkinan dari rekurensi lokal dan lebih

mengurangi jumlah kejadian metastasis jauh.

Page 11: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

PENCEGAHAN

Resiko terjadinya kanker serviks dapat dilakukan dengan menghindari infeksi HPV. HPV

menyebar melalui kontak kulit dengan bagian badan yang terinfeksi, tidak hanya dengan

hubungan seks. Menggunakan kondom setiap melakukan hubungan dapat mengurangi resiko

terkena infeksi HPV.

Sebagai tambahan dari penggunaan kondom, cara terbaik untuk mencegah kanker serviks

yaitu :

• Menghindari hubungan sex pada umur muda.

• Memiliki partner seks tunggal

• Menghindari merokok

Vaksniasi HPV. Suatu vaksin baru disebut Gardasil memberikan perlindungan dari tipe HPV

yang paling berbahaya. The national Advisory Committee on Immunization Practices

merekomendasikan vaksinasi pada wanita umur 11 dan 12 tahun, sebagaimanapula pada wanita

umur 13 hingga 26 tahun jika mereka belum menerima vaksin. Vaksin ini paling efektif

diberikan sebelum wanita aktif secara seksual. Vaksin ini diberikan selama tiga kali.

Penyuntikan kedua berselang dua bulan sejak vaksin pertama diberikan dan vaksin ketiga

disuntikkan pada bulan keenam. Dosis vaksin 0,5 cc disuntikkan intra muscular pada lengan

atas.

Walaupun vaksin dapat mencegah hingga 70 % kasus kanker serviks, vaksin ini tidak dapat

mencegah infeksi dari virus lain yang dapat juga menyebabkan kanker serviks selain itu

membutuhkan biaya yang mahal Rp 4 juta untuk tiga dosis tersebut. Pap Smear secara rutin

untuk skrining kanker serviks lah yang paling penting.

Pemeriksaan Pap Rutin. Pemeriksaan Pap Smear secara rutin adalah cara paling efektif untuk

mendeteksi kanker serviks pada stadium yang lebih dini. Panduan jadwal Pap rutin adalah

sebagai berikut :

• Pap Smear pertama dilakukan pada 3 tahun pertama setelah hubungan sex pertama atau pada

umur 21 tahun (lakukan yang mana terjadi duluan)

• Dari umur 21 hingga 29 tahun, lakukan pemeriksaan Pap rutin setiap satu atau 2 tahun sekali.

• Dari umur 30 hingga 69 tahun, Pemeriksaan Pap setiap 2 atau 3 tahun jika pasien memiliki 3

kali berurutan pemeriksaan Pap yang normal.

• Umur 70 keatas, jika 3 pemeriksaan Pap Smear negative maka Pap smear sudah dapat

dihentikan.

Page 12: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Poedjo (2000). Kanker Serviks & Masalah Skrinning di Indonesia. Kursus pada Pra

Kongres KOGI I & Pasar Mimbar. Volume 5 No.2

Mansyur, A., (2005). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta:Media Aesculapius

Neville, Hacker (2001). Esensial Obstetri & Ginekologi Edisi 2.Jakarta: Hipokrates

Rasjidi, Imam (2007). Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi. Jakarta:EGC

Sarwono (2002). Ilmu Kandungan.Jakarta:Yayasan bina Pustaka

------------- (2008) Vaksin HPV Cegah Kanker Serviks Sejak Dini www.mediahidupsehat.com.

-------------- (2003). Vaksin HPV dengan Ajuvan Inovatif ASO4.www.situs.kesrepro.info/aging.

Page 13: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

DAFTAR HADIR PESERTA

PENYULUHAN KESEHATAN KANKER SERVIKS

DI RUANG MERPATI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

No

. Nama Tanda Tangan

1 1.

2 2.

3 3.

4 4.

5 5.

6 6.

7 7.

8 8.

9 9.

10 10.

11 11.

12 12.

13 13.

14 14.

15 15.

16 16.

17 17.

18 18.

19 19.

20 20.

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KANKER SERVIKS

Page 14: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

DI RUANG MERPATI

RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA

OLEH:

Ewing Firmadani Prastiti P27824109056

Farah Abidah Rachmawati P27824109057

Febrina Nur Indah Sari P27824109058

Irma Sari Fitriana P27824109059

Mar’atus Sholikha P27824109060

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

PROGRAM STUDI KEBIDANAN KAMPUS SUTOMO SURABAYA

TAHUN AJARAN 2010 - 2011

Page 15: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

LEMBAR OBSERVASI

KRITERIA STRUKTUR KRITERIA PROSES KRITERIA HASIL

1. Peserta hadir

ditempat penyuluhan

15 menit sebelum

acara dimulai ( )

2. Penyelenggaraan

Penyuluhan dilakukan

di Ruang Merpati

RSUD Dr.Soetomo

Surabaya ( )

3. Pengorganisasian

dilaksanakan sebelum

penyuluhan ( )

1. Masing-masing anggota Tim

bekerja sesuai dengan tugas.

a. Moderator

• Membuka kegiatan (

)

• Tidak berbelit-belit (

)

• Susunan acara jelas (

)

b. Penyaji

• Komunikatif ( )

• Menyampaikan isi dengan

jelas ( )

• Sesuai/tepat waktu ( )

c. Fasilitator

• membantu menyiapkan

perlengkapan penyuluhan

( )

• Memotivasi audiens untuk

bertanya( )

• Membantu penyaji dalam

menganggapi pertanyaan

audiens ( )

2. Peserta antusias terhadap

materi penyuluhan yang

diberikan, serta peserta yang

terlibat aktif dalam penyuluhan

50 % dari yang hadir.( )

3. Peserta Tidak ada yang

Peserta dapat menjawab pertanyaan

yang diajukan tentang

1. Pengertian kanker serviks

2. Penyebab kanker serviks

3. Tanda dan gejala kanker

serviks

4. Cara deteksi dini (skrining)

kanker serviks

5. Stadium kanker serviks

6. Pencegahan kanker serviks

7. Penatalaksanaan kanker

serviks

Page 16: 101986808 SAP Kanker Serviks 2

meninggalkan tempat sebelum

penyuluhan selesai( )