10 siasat soeharto dalam memimpin indonesia selama 32 tahun

2
10 SIASAT SOEHARTO DALAM MEMIMPIN INDONESIA SELAMA 32 TAHUN 1.Pada masa pemerintahannya, Presiden Soeharto menetapkan pertumbuhan ekonomi sebagai pokok tugas dan tujuan pemerintah. Dia mengangkat banyak teknokrat dan ahli ekonomi yang umumnya berpendidikan barat dan liberal (Mafia Barkeley). Hal ini sebelumnya bertentangan dengan Presiden Soekarno yang bersifat sosialis. Dengan ini Soeharto mampu mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. 2.Presiden Soeharto melakukan fusi partai sehingga pada masa itu dikenal tiga partai politik yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dalam upayanya menyederhanakan kehidupan berpolitik Indonesia sebagai akibat dari politik masa Presiden Soekarno yang menggunakan system multi partai yang berakibat pada jatuh bangunnya kabinet dan dianggap penyebab mandeknya pembangunan. Dikeluarkannya UU Politik dan Asas Tunggal Pancasila yang mewarnai kehidupan politik saat itu. 3.Tidak optimalnya peran MPR sebagai lembaga tertinggi karena terlalu dominannya fungsi eksekutif. 4.Soeharto menerapkan konsep dwifungsi ABRI untuk memperoleh dukungan basis teoritis bagi militer untuk memperluas pengaruhnya melalui pejabat-pejabat pemerintahan termasuk cadangan alokasi kursi di parlemen dan pos-pos utama dalam birokrasi sipil. Peran dwifungsi ini adalah peran militer di bidang politik. 5.Pada 1978 untuk mengeliminir gerakan mahasiswa maka diberlakukan NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan). Hubungan kegiatan mahasiswa dengan pihak kampus hanyalah kepada mereka yang diperbolehkan pemerintah lewat mekanisme control dekanat dan rektorat. 6.Mulut pers dibungkam dengan lahirnya UU Pokok Pers No. 12 tahun 1982. UU ini mengisyaratkan adanya peringatan mengenai isi pemberitaan ataupun siaran. Organisasi massa yang terbentuk harus memperoleh izin pemerintah dengan hanya satu organisasi profesi buatan pemerintah yang diperbolehkan berdiri. Sehingga organisasi massa tak lebih dari wayang-wayang Orba. 7.Adanya “Mayoritas Tunggal” dimana Golkar dijadikan partai utama dan mengebirikan dua parpol lainnya dalam setiap pemilu. 8.Soeharto memiliki dan mengetuai tujuh buah yayasan yaitu Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, Yayasan Supersemar, Yayasan Dharma Bakti

Upload: cyntiamalikfa

Post on 23-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 10 Siasat Soeharto Dalam Memimpin Indonesia Selama 32 Tahun

10 SIASAT SOEHARTO DALAM MEMIMPIN INDONESIA SELAMA 32 TAHUN

1. Pada masa pemerintahannya, Presiden Soeharto menetapkan pertumbuhan ekonomi sebagai pokok tugas dan tujuan pemerintah. Dia mengangkat banyak teknokrat dan ahli ekonomi yang umumnya berpendidikan barat dan liberal (Mafia Barkeley). Hal ini sebelumnya bertentangan dengan Presiden Soekarno yang bersifat sosialis. Dengan ini Soeharto mampu mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur.

2. Presiden Soeharto melakukan fusi partai sehingga pada masa itu dikenal tiga partai politik yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dalam upayanya menyederhanakan kehidupan berpolitik Indonesia sebagai akibat dari politik masa Presiden Soekarno yang menggunakan system multi partai yang berakibat pada jatuh bangunnya kabinet dan dianggap penyebab mandeknya pembangunan. Dikeluarkannya UU Politik dan Asas Tunggal Pancasila yang mewarnai kehidupan politik saat itu.

3. Tidak optimalnya peran MPR sebagai lembaga tertinggi karena terlalu dominannya fungsi eksekutif.

4. Soeharto menerapkan konsep dwifungsi ABRI untuk memperoleh dukungan basis teoritis bagi militer untuk memperluas pengaruhnya melalui pejabat-pejabat pemerintahan termasuk cadangan alokasi kursi di parlemen dan pos-pos utama dalam birokrasi sipil. Peran dwifungsi ini adalah peran militer di bidang politik.

5. Pada 1978 untuk mengeliminir gerakan mahasiswa maka diberlakukan NKK/BKK (Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan). Hubungan kegiatan mahasiswa dengan pihak kampus hanyalah kepada mereka yang diperbolehkan pemerintah lewat mekanisme control dekanat dan rektorat.

6. Mulut pers dibungkam dengan lahirnya UU Pokok Pers No. 12 tahun 1982. UU ini mengisyaratkan adanya peringatan mengenai isi pemberitaan ataupun siaran. Organisasi massa yang terbentuk harus memperoleh izin pemerintah dengan hanya satu organisasi profesi buatan pemerintah yang diperbolehkan berdiri. Sehingga organisasi massa tak lebih dari wayang-wayang Orba.

7. Adanya “Mayoritas Tunggal” dimana Golkar dijadikan partai utama dan mengebirikan dua parpol lainnya dalam setiap pemilu.

8. Soeharto memiliki dan mengetuai tujuh buah yayasan yaitu Yayasan Dana Sejahtera Mandiri, Yayasan Supersemar, Yayasan Dharma Bakti Sosial, Yayasan Dana Abadi Karya Bakti dll. Pada 1995 Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden No 90 Tahun 1995 dimana menghimbau para pengusaha untuk menyumbang 2 persen dari keuntungannya untuk Yayasan Dana Mandiri.

9. Prestasi Soeharto dalam melakukan swasembada beras tahun1984,sukses dalam program kependudukan dan KB,sukses REPELITA dll secara tidak langsung mempertahankan eksistensinya sebagai Presiden RI.

10. Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan dengan adanya penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program “Penembakan Misterius” (Petrus).

11. Pada 17 Maret 1998, ia menyumbangkan seluruh gaji dan meminta kerelaan para pejabat tinggi lainnya untuk menyerahkan gaji pokoknya selama satu tahun dalam rangka krisis moneter.

Cyntia Nugraha

Page 2: 10 Siasat Soeharto Dalam Memimpin Indonesia Selama 32 Tahun

XII A 3 / 08