siasat holding bikin bumn tokcer€¦ · kinerja pelat merah 5 tahun siasat holding bikin bumn...

2

Upload: others

Post on 11-Jul-2020

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Siasat Holding Bikin BUMN Tokcer€¦ · KINERJA PELAT MERAH 5 TAHUN Siasat Holding Bikin BUMN Tokcer Kinerja badan usaha milik negara (BUMN) ... yang masih saja mencatatkan rapor
Page 2: Siasat Holding Bikin BUMN Tokcer€¦ · KINERJA PELAT MERAH 5 TAHUN Siasat Holding Bikin BUMN Tokcer Kinerja badan usaha milik negara (BUMN) ... yang masih saja mencatatkan rapor

15 Selasa, 15 Oktober 2019

KINERJA PELAT MERAH 5 TAHUN

Siasat Holding Bikin BUMN TokcerKinerja badan usaha milik negara (BUMN) selama masa

Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2014—2019 masih terus melaju hingga melampaui target

walau tak sekencang periode 2009—2014.

Annisa Sulistyo Rini & Muhammad [email protected]

Berdasarkan data yang dipublika-sikan oleh Kementerian BUMN, selain berada dalam tren positif, pertumbuhan kinerja perusahaan pelat merah dari sisi aset, laba, ekuitas, dan dividen melampui

target yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis.

Selama periode 2015 hingga 2018, aset BUMN tumbuh rata-rata sebesar 12%, sedangkan untuk laba mengalami kenaikan rata-rata sebesar 8%.

Walaupun mengalami kenaikan, raihan tersebut masih kalah dibandingkan dengan rerata pertumbuhan pada masa pemerintah-an sebelumnya. Pada periode 2010—2014, aset BUMN mencatatkan kenaikan rata-rata sebesar 17%, sedangkan laba sebesar 12%.

Untuk 2019, Kementerian BUMN membidik pertumbuhan aset BUMN sebesar 12% dari target tahun sebelumnya. Sementara itu, dari sisi laba ditargetkan tumbuh sebesar 8,43% dibandingkan dengan proyeksi 2018.

Jumlah entitas milik negara selama peme-rintahan Jokowi—JK mengalami 2 kali peru-bahan, yaitu pada 2015 dan 2017. Pada 2015, jumlah BUMN berkurang dari 119 perusaha-an menjadi 118 karena PT Reasuransi Umum Indonesia (Persero) merger ke dalam PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) sesuai risalah RUPS LB pada 15 Desember 2015.

Kemudian, jumlah perusahaan pelat merah berkurang dari 118 menjadi 115 sehubungan dengan holding BUMN Pertambangan pada 29 November 2017, yaitu pengalihan saham negara pada PT Antam (Persero) Tbk., PT Timah (Persero) Tbk., dan PT Bukit Asam (Persero) Tbk. kepada PT Inalum (Persero).

Di tengah pertumbuhan yang dicatatkan Badan Usaha Milik Negara secara umum pada periode lima tahun ke belakang, masih terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan ke depannya.

Pengamat BUMN dari Universitas Indo-nesia Toto Pranoto mengungkapkan bahwa

kendati secara keseluruhan BUMN menca-tatkan pertumbuhan yang baik, akan tetapi masih ada beberapa perusahaan BUMN yang masih saja mencatatkan rapor merah.

Berdasarkan catatannya, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., PT Garuda Indonesia (Perse-ro) Tbk., dan PT Indofarma (Persero) Tbk., masih belum sehat. Pasalnya, ketiganya masih mencatatkan kinerja keuangan yang negatif sepanjang lima tahun terakhir.

Dia menilai skema holding di antara perusahaan BUMN dapat meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik, sehingga peru-sahaan-perusahaan BUMN yang masih dalam kesulitan tersebut tidak berjalan sendirian.

“Laporan keuangannya negatif itu mem-berikan pesan bahwa proses perbaikan kualitas kinerja BUMN dalam beberapa hal juga mengalami kesulitan di beberapa tem-pat,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (14/10).

Dia menjelaskan bahwa dengan mencipt-kan holding, perusahaan-perusahaan BUMN tersebut dapat menciptakan sinergi. Dengan demikian, potensi yang ada satu dengan yang lain dapat lebih dikembangkan.

Selain itu, keterbatasan yang sebelum-nya dimiliki dapat lebih diminimalisir dengan sinergi antar-BUMN.

“Supaya manfaatnya untuk publik sema-kin besar, pengelolaan dengan mengum-pulkan strategic holding dapat dikembang-kan,” jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan pengamat-annya, pengawasan tata kelola perusa-haan BUMN harus lebih ditingkatkan ke depannya seiring dengan maraknya kasus korupsi yang menjaring manajemen-mana-jemen perusahaan BUMN. Dia menilai guna meminimalisir hal tersebut, perlu adanya perubahan di dalam iklim bisnis perusahaan BUMN.

“Pengawasannya harus lebih ditingkat-kan, seperti proses audit yang harus lebih diperketat,” pungkas Toto.

EMITEN BUMNDari 118 BUMN, sebanyak 17 perusaha-

an listing di Bursa Efek Indonesia. Senior

Vice President Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial mengatakan selama masa pe-merintahan Jokowi—JK emiten BUMN yang bergerak di sektor perbankan dan konstruk-si memiliki kinerja yang paling baik diban-dingkan sektor lainnya.

Dari sektor perbankan, meskipun selama periode 5 tahun pemerintahan Jokowi—JK suku bunga cenderung naik, tetapi diim-bangi oleh pertumbuhan pinjaman sebesar 12%--13%. Selain sektor perbankan, Janson menyebutkan sektor konstruksi juga memi-liki performa yang baik dengan proyek-pro-yek infrastruktur pemerintah yang marak.

Pada sektor konstruksi, terdapat sebanyak 4 emiten pelat merah, yaitu PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., dan PT PP (Persero) Tbk. Dari sisi laba bersih yang dihasilkan, selama 2015—2018 per-usahaan-perusahaan tersebut mencatatkan pertumbuhan, kecuali ADHI yang pernah

mengalami penurunan pada 2016. Namun, pada tahun selanjutnya ADHI mampu mem-bukukan kembali pertumbuhan laba.

Untuk periode pemerintah selanjutnya, Janson menyatakan sektor konstruksi masih memiliki prospek yang baik mengingat pemerintah memiliki rencana untuk mem-bangun ibu kota baru di Kalimantan Timur. “Rencana ini juga akan menguntungkan emiten BUMN di sektor semen,” katanya.

Mahendra Vijaya, Corporate Secretary Wijaya Karya, mengatakan raihan laba yang berada dalam tren kenaikan pada 2015 hingga 2018 didorong oleh gabungan strate-gi pertumbuhan perseroan yang secara tepat menangkap peluang dari program peme-rintah untuk mendorong infrastruktur dan sarana penunjang lainnya.

“Pada periode mendatang, WIKA masih optimistis untuk mendukung program-pro-gram pemerintah selanjutnya,” kata Ma-hendra.

PANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

PT ENVY TECHNOLOGIES INDONESIA TBK (“Perseroan”)

Dengan ini Direksi Perseroan mengundang para pemegang saham Perseroan (“Pemegang Saham”) untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“Rapat”) yang akan diselenggaran pada:

Hari/tanggal : Rabu, 6 November 2019Pukul : 10.00 WIB sampai selesai

Selatan.

Dengan agenda Rapat sebagai berikut:

1. Persetujuan Pengunduran Diri Perseroan

Penjelasan agenda Rapat:

Emiten atau Perusahaan Publik, Emiten atau Perusahaan Publik

pengunduran diri anggota Direksi.

Catatan:1. Panggilan ini merupakan undangan resmi kepada seluruh

pemegang saham Perseroan dan Perseroan tidak mengirimkan panggilan tersendiri kepada masing-masing para pemegang saham;

2. Para pemegang saham atau kuasa pemegang saham yang

“KTP”) atau tanda pengenal diri lainnya yang sah dan/atau fotokopi anggaran dasar terakhir (untuk pemegang saham berbadan hukum) dan menyerahkan fotokopi surat-surat tersebut kepada petugas pendaftaran pada

(“KSEl”Untuk Rapat (“KTUR”) kepada petugas pendaftaran sebelum memasuki ruang Rapat;

3. Pemegang Saham yang berhak hadir dalam Rapat adalah hanya

Daftar Pemegang Saham (“DPS”Oktober 2019 sampai dengan pukul 16.00 WIB dan/atau pemilik

Sentral Efek Indonesia pada penutupan perdagangan saham di

dengan pukul 16.00 WIB;

efeknya;

dalam Rapat, namun suara yang dikeluarkan selaku kuasa tidak dihitung dalam Pemungutan Suara.

oleh Direksi Perseroan di kantor Perseroan 3 (tiga) hari sebelum tanggal Rapat.

Dasar Perseroan serta peraturan pasar modal lainnya, bahan-

Panggilan ini.7. Untuk mempermudah pengaturan dan tertibnya Rapat, Para

dengan hormat telah berada di tempat Rapat sedikitnya 30 (tiga puluh) menit sebelum Rapat dimulai.

8. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran terkait informasi pemanggilan ini dalam bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, maka pemanggilan dalam versi Bahasa Indonesia yang berlaku.

9. Pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai, akan dilaksanakan Public Expose.

INVITATION TO EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

PT ENVY TECHNOLOGIES INDONESIA TBK (“Company”)

The of the Company hereby invite all the

“Meeting”

Day/Date : Wednesday, November 6th 2019

Selatan.

Notes:

Shareholders.

“KSEI”), are

“WCAM”).

Register of Shareholders (“RS”) and/or the shareholders of the

th

7. Shareholders or their proxies are requested to be present at

information on this Invitation in English Indonesian, the Indonesian shall prevail.

October 15th 2019PT ENVY TECHNOLOGIES INDONESIA TBK

Direksi Board of Director

ASET LABA Tahun Renstra Realisasi Renstra Realisasi 2015 5.029 5.760 132 150 2016 5.632 6.473 143 176 2017 6.308 7.210 154 186 2018 7.065 8.092 166 188 2019 7.913 180

BISNIS/YAYAN INDRAYANA

sumber: Kementerian BUMN

Kinerja BUMN (Rp triliun)

Kinerja Saham Emiten BUMN* Emiten BUMN Pertumbuhan ADHI -56,51%

ANTM 4,17%

BBNI 22,37%

BBTN 63,64%

GIAA 25,28%

INAF 752,76%

JSMR -8,16%

KAEF 143,86%

KRAS 27,27%

PGAS -61,92%

PTPP -32,92%

SMBR 62,20%

SMGR -23,90%

TINS -20,96%

TLKM 47,28%

WIKA -33,85%

Sumber: Bloomberg *Ket: Perdagangan 20 Oktober 2014–14 Oktober 2019

Kinerja Saham Emiten Stock Split

Stock Emiten Growth GrowthSplit BUMN Sebelum Setelah

1;5 BBRI 55,56% 20,25%

1;2 BMRI 30,37% 0,76%

1;5 PTBA -8,94% 0,45%

K O R P O R A S I