soeharto: serangan umum di dresden

45
Kepikiran, Usapan, lan Tindak-Tindak Ingsutt SOtrHARTO W' \ , ll f.lrf r;=4 :2 1 7/.,- z'-' / Tz ffit r\ \ir! \r B. \r z:\ olUll,l :.r{', t( h-- k'I$\*- Otogeografi $HRAffiAb{ UhAI!MMME$ffiM

Upload: hilmar-farid

Post on 14-Aug-2015

329 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Laporan bergambar tentang peristiwa 'serangan umum' ketika Soeharto dihadang oleh aktivis pro-demokrasi di kota Dresden, Jerman, April 1995.

TRANSCRIPT

Page 1: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Kepikiran, Usapan, lan Tindak-Tindak Ingsutt

SOtrHARTO

W'

\

,llf.lrf

r;=4:2 17/.,-z'-' /

Tz

ffit

r\\ir!\r B.

\r z:\

olUll,l

:.r{', t( h--

k'I$\*-

Otogeografi

$HRAffiAb{ UhAI!MMME$ffiM

Page 2: Soeharto: Serangan Umum di Dresden
Page 3: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Serangan (Jmunt Di Dresden

Eyang Putri eling selingau dalemnya celana dalam Eyang Presiden:

Dengan muka kusut, mata merah, Eyang Presiden rnenghenyakkhen bodinyadi sofa pesarvat DC-l0 GIA. Kontan saja, para karvula -- termasuk laskarAJOW (Aliansi Jurnalis Ogah Wani alias Berani) yang kedurnan plesiran keTanah Jerman, langsung duduk bersimpuh di hadapannya."Edaaaaan ......!1", maki Eyang hesiden'sambil menunjuk-nrurjuk ke arahbelakang. Para ka*trla, laskar AJOLV awak pesawat menal:an napas.MakJum, kala itu Menlu (MEnteri Nengok-nengok Luwar-ya-ngen) Ali AlaTas (ya knapa enggak Aii Ala Sepatu?) berdiri pas di belakang knalpotnyaEyang llesiden. Para kawula mengira, Eyang Presiden ada rnarah suna Aliala Tas. Sangkaal para kawula rnungkin beralasal, sebab sang Menlub eru s ah a rn en gelak tudin g-tu din gan Eyan g Pres i den.

' .r$-p* _:

G-\-- G\N

!I

Page 4: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

"Mereka'edan! Mereka tidak rasionil", bentak Eyang Presiden. Kembali

beliorv menunjuk-nunjuk ke belakalg, "Kalow adi persoalan di pedalamatt,

rnari lah kita selesaikften di pedalarnau. Jangan llgasongan di hala:tlart".

Alt, baru para kawula pairam. Jelas, yang dia maksudkhen Tanal Jennan, llta

pesawatnya lucunya melesat ke depan.

//"

Memang, Eyang Presiden ada marah besar. Apalagi, sejak dia hengkang dari

sana, Eyang kesiden didernonsfasi sama Eyang Putri. Eyang Putri cemburut

berat. MakJum, ketika di Dresden, ada yang memasok beliorv soal EymgPresiden."Pakdee. ,..., apabehrl Pakde suka menggarldengkal dalemnya celana dalam

di pedalaman?", tanya Eyang Pufri terus mengejar.

Malah, Eyang Putri kini menuduh yang enggak-enggak. Kerlapa Eyang

Presiden memasang si Yop dalarn gerbongrrya. Mula-mula, Eyang Presiden

r:rasijr bisa berkelit: "Lha saya kira dia itu Yop Awewe" (baltasa Sunda:

perempual). Lama-lama beliow kepojok juga setelah Eya-ng Putri rnengejek

Awewe jadt Awe-Awe (bahasa Jawa: da-daag).

((

ffi

f E t.-r' -Zt ,. ttt7' 4|,il4ltiN

",1':'::4,

1\

Page 5: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Wajar lalt, kalow kumat Eyang Presiden kambuh. Sepekan beliowmeninggalklen Tanah Jerman, beliow selalu dibuset Eyang Puten. Maka,sebelum mendarat di Tanalr Jawa kenrbali, Eyang nrengumbar Inpres (ingusPresiden) di depan para kawulanya.Dan dalam keadaan begini, Eyang kesiden pun lupa bahwa ia itu KepalaNegara negara-negaraan Republik Melayu, dan penampilurnya lebih nonjolsebagai Kepalan Negara yang separatis. Katanya dalam bahasa separatis,nrensitir ucapan germo beken Argomulyo, bahwa sualu saat akan ada zarnanedan. Kalow bdak edan tidak kedurnan, tapi sakbelo-bejane wong sing edan,

isih bejo wong sing eling lan v,aspodo $.alow tak edan tak kebagian, tapiseberuntungnya orang edan, tetap buntung lah orang yang ingat dan waspada).Lantas apa pasal keedanan amukan Eyang Presiden iru? Yang terang, GPK(Gara-gara Presidennya Kumatan) ini, kamtibnas jadi panas dan orang-oranganxya Eyang Presiden ikut ganas.

Eling lan waspodo

Ketika Keppres (Kelompok Penggoda kesiden) Lltolfspelz dan KeppresT'imor uncJ Kein 't*pp nremperoleh info ihwal rencana plesran EyangPresiden ke Dresden, maka kedua kelonrpok ini'Segera'mpriiiliiir$iirat"teibukafke Walikota Dresden dan Perdana Negara Bagian Sachsen. Surat yang'kemudian diteken oleh 33 Keppres Dresden menyatakhen keogahan merekamengrindang atow menjarnu Eyang Suharto yang"Jin-Deral dan Presiden. Dan'"surat tersebut lantas diposkhen ke seluruh pers di sana. Beberapa hariankemudiart memuat surat kcterbukaan ini /Pemyataan Wolfspelz, 29 Maret1995 dan 26 April 1995/. Dan, jejuk Keppres-Keppres ini lalu diikuti olehsirnple-mayorityny a DP IID @ewan Perwakilan Rakyat Dresden).Fraksi Hijorv, Fraksi Rakyat, Fraksi Sosialdemokrat dan Fraksi DemokrasiSosialisme melayangkhen surat terbuka" menentang kunjungan Dikt4tor alia!Tukang DiKTe dan ngATur ORang dari lndonesia ke kota itu. I4/atchIndonesial e.V., Osttimor-Grippe, Heidelberg, 5 April 1995/. I{anya FraksiLiar (Llbcral ARia) dan Fraksi Golkar (GOlongan Kristen ARia) lah yangtetap cling lan v'aspodo, munri dan bersih tunggarlgan.Surat keterbukaarmya tertanggal 30 Maret 1995 mengataklten antara laen.:"Kami yang membubuhkhen tanda-tangan di bawah ini ogah diplesirinKepajan Negara indonesia Eyang Soeharto. Kami menyatakhen, bahwa EyangPresiden tidak "welkam" di kota ini". t

Page 6: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Dan kalow tetap bawel bakal di kamplcng,'kata Keppres Wol.fspelz

/Pentylatm Wolfspelz 29 Moret 1995/. Alasan nrc-not-rvelkarn-khcn beliow?"Selama pernerentahau Eyang Plesiden; temyata, Eyang Presideu tclahmelakukhen bisnis Hak Asal-asala:r Manusia atow HAM', tulis sinrple-rnayoriry. Setelah mengurai berbagai contoh di sektor bisnis HAM ttu',keempat fraksi lantas kornpak berkesirnpulan bahwa, "tunfutan untuk kasihtabik sama fUM di hrdonesia itu haram jadah dokh, kalorv sampedikeokkhen sama kepentingan politik dan ekonorni". Karena:ry'a, keempatfraksi DPRD ini "i3s1gntut Walikota Dresdeu, Bapak Doktor Wagticr, agarkagak menamplng tamasyaannya Eyang Presidcn. Bagairnana pun jua, inikesdr (kesiden Jin-Deral) jangan dikasilr kesempatan mencelupkhen celartadalarrurya dalarn Golden Book kota" /Surat T'erbuka 30 Maret 1995/.

Page 7: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Tegwan DPR Dresden ini tenryata didengar juga oieh sang Walikota. Seperti

digaris-bawahldren oleh Jubir Balaikota, Bapak Ulnch i-ioever ketnaren,

bahwa Dresdeu tetap eiilg lan waspodo terhadap kunjungart seiirtgalulyaEyang Presiden. Karenanya Dresden lidak ntengundang Kepalan Negara

hrdonesia. Juga, katanya, tidak pernah disilggung, bahwa Eyang Presiden

akan nyatet-nyatet dala:n Golden Book kota. Menurut Bapak Hoever,

"Kepalan Negara lndonesia iru sudah kepalurg jadi tauru pemerentah NegaraBagran -- dus bukan tarnu kota" /Soechsiche Zeilung 3 I 3 ' I995/.

Kancut Digantung Di Pedalaman, Tapi I-Iarvanya Kecium Di Halaman

Baru mendarat, harian BILD Dresden, belon-belon sudair menurunkan beritakeparat. Dengzu Judul "Ada Yaog Mbesukin Kita lho: Eyaog Jinderal Suhartoplus 40 bodigard", harian i-ni menurunkhen berita ihwal kedatangin Eyang

5

e

Page 8: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Presiden. "Penyambutan terhadap orang terkaya dan yang paling disarrgsiklren

di marcapada: Ini hari, ptrkul 10.30 puelktlictr (tepat), Eyang Pre'sidcn (73)

yang didampuigi EyauI Pufi dan dua lralurya, tnendarat di bandaL'a udara

ktoLscne. ugintit di b.lukong Eyurg Preside' omprengan akbar yang tediri

dan 18 pejabat resmi, 35 pejabat klandenstine alias tidak resmi plus 40 bodi-

gard bersenjata berat /Bild Dresden 05.04.1995/.

iernyata, pengelu-eluan rombongan ketoprak Cendana-Go-Publlc ini -- strat

wasiat yang inerubah Celana Dalam Merana ntenjadi Cendana kabarnya

hilang, -

odo miring-miringnya. Menumt BII'D Dresden esok ltannya:

"Bandara udara Klotzsche, pukut 10.30. Dengan kekchan yang dipaksakhen,

Menkeh (trzlenteri Kehakiman) Negara Bagian Sachsen' Bapak Stcfferr

Heitman (50), ngasih tabik salna Eyang Presiden, Eyang Puteri, Siti llcdiati,

Bambang'Trihatrnojo, para Menten dan Jinderal /Rild Dresden 06.04.1995/'

Seyogranya lah, demihan jums ularnya diplornasi, urusall pcnjenrputan ini ada

lali unrsan Perclana Mcnteri Negara Bagian Sachsen. Metturttt sutttber yallg

yang disamber, F'reie Presse ()hemnitz 6 April 1995 dan Drc'sclrter-Moigenpost

5 April lgg5, Sang Perdana Menteri, alamaaak, mendadak

"seleSma". Agaknya, pengapnya hawa celara dalarn E'yang Presiderr yang

berhembus kluwar dari pedalamar itu tak ngepas santa sclera hidtrng Bos

Sac6sen uri. Diperkirakan, Amnesty lnternational rnenjadi pernasok jigottg

celaua daiam.Sedangkan riwayat Sang Menkeh sendiri, surlgguh menyedihkan: Bapak

Heitm;n ada lah calon Presiden Jerman yang errggak ketttnrtan -- ketika

Bapak Ricfiard von Wezaeker harus meletakkhen pangkahtya. Namut], I]apak

Heitrnan apes bcsar. Dia ditolak clengan suara bulat telur oleir scluruh fraksi,

termasuk kubunya scndiri. Maka, jabatan idamannya itu akltimya

diestafetkhen ke Bapak Roman Herzog, Presidert Jennan yang sekarang'

Agaknya penyambutan Eyang Presiden oleh hanya seorallg pembantu Perdana

Menteri it-,-,, ,o.nlpakan awal dari serangkaian serangan umulll di Dresclcn.

Menariknya, dan baru diketahui setelah ifu, Dresclen ternyata bcrbau

klandestine. Yailrr: Dobol diRlkayasa Sama DEmonstran Nakalan.

Jangan Gantungkhen Celana Dalam Di l{alaman

Entah kenapa, dari bartdara udara, Eyang Presiden kok langsung didrop di

Mtrseum Zv,inger. Zwinger itu artinya tekan, alias keok atow kalahkhcn,

Kalow diurut, tahaparurya, rnernalry ada mirirtg-lniringlrya: dari "selesl]la",

lantas ke Zwinger.

Page 9: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Di sana, harian tslLD Dresden mengrsahkhen. "20 Menit kenrudian,rornbougan tiba di Museurn Zrviugcr. Mereka disarnbut olch konser siut-siupp-siullpan parlang yaug nreurekakklen tcli.r-rga bak Apaclte tuettetttuk-hen

bulc kesasar di gururl Arizona, 200 prernm Keppt'es (Kelolnpok PenggodaPresiden) langsung menggojlog habis Eyang Presiden. Spanduk-spanduk besar

diacurrgklren tinggi-tiuggi: Jangan gantungkhen celona dalont di pedalantonTimor Timur donkh!. Di antara mereka hadir Cak Jose Sausa (25), salahseormg preman TimTirn yang berhasil meloloskhen diri dari proyekpenciptaan ganhrngan celana dalzun di pulow bekas jajahan Porhrgrs. CakSausa: toon 1975 dalenrnya celana dslam kami digrayangi Eyang Presiden.Dan jttmblah 200 ribu celarta dalam lenyap lho, ntas!.

ffiv'Eh.$6ER

GRBqUC"KR0Ne

ffi Kerr IAnNor.ioO

Page 10: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Para preman Keppres ini niemblokr plesiran Eyang Presiden di halaman.+Zwrnger. Jangan ganlungkhen celana clalamtrya di.haleman Zu,inger masl!Cuci dulu dan gantungkhcn tJi pedalaman clonkh!/. Polisi kewalahan jugamelinclungi keselarnatan pcrasaan halus Eyang Prcsiden dari marabahaya caci-maki /Bild Dresden 6 April 1995/.Menuntt wartawan D res dn e r M o rgenposl: "Dengan cen gangas-cen gen ges,Eyang Presiden kemaren siang lalu turun dari lirnusinnya di depan gerbangKronen Museum Zwtnger. Tapi wajall yang memancarkhen kerarnair-tamairansemu iru...." /Dresdner Morgenpost 6 April 1995/."...... Tunggu dulu, ada yang kelupaan", serobot Walch Indone,sia e.V -- Osl-Ti mor G rippe (Selesma)."Apa?", tanya Dresden Morgenpost."Tadi pagr, jarn 10.30, Diktator Lrdonesia Eyang Presiden Suharto tiba diDresden lho. Ia mbludus masuk Zwinger lervat gerbang Kronen. Di dalarnsana sudah nongkrong beberapa polisi, yang dikawani oleh beberapa lusintuan-tuan berkacamata kuda-lurnping. Tuan-ftlan ini berpenampilanKlandestine mek. Celana Dalam Eyang Presiden dielu-elukhcn sama sekitar150 preman Keppres yang mengibarkan celana dalam berluliskan anekaragarn berengseknya mengenar dalemnya celana dalam Eyang Presiden. Turis-trrris yang ada di sana berdiri berdernpetan sama para prelnan Kepprc.s.Mereka sangat tertank terhadap situasi celana dalam Indonesia dandalemrnya, serta dalemnya celana dalam TimTirn" /Wotch Indonc.sia! e.l/. --Ost Timor-Grippe, 5 April 1995/."Ceritariya itu betul", tambah Dresdner Mctrgenpost. "liyang Presidenlangsung disemur habis sarna badai siut-siuppan gaduh, seraknya megaphondatt kibaran spanduk-spanduk. Preman-preman Tumor fimor -- yangmettgadu, bahwa rahrsan dalemnya celana dalam tahanan politik di sara habisterbakar diseterika menulisi Golden-Spanduklya dengan semboyanintegrasi: Kapan pulang dari pedalaman Tirnor Timur mas? Kan katonyalarnu". /Dresdner Morgenpost 06.04. 1 99 5/.Kernudian: "Jam 1 1. Parnflet-pamflet digrryurkan dan lantai atas GerbangKroneti. Anggota-anggota Paswalpres pun podo was-was, lalu segeramenghurtus senjatanya. Masyaallah, ternyata cuma payung. Sang Diktatoryang berkopiah bludru itu cengengesan dan tertahh-tatilr berjalan di sela-selatiang ganttrngan celaua dalarn halarnan Museum Zwinger. Wajah manis EyarrgPutr-i bembah rnenjadi pucat pasti, gelagapan bingung, lantas megang-ltleganganlirrg bermata intannya" /llild Dresden 6.1.1995/ -- rneski pLrn para prcnrarjKeppres Dresden cuma ngincar celana dalamnya".

Page 11: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Saksi laen bercenta: "Tatkala Eyang Presiden yang diapit Eyang Putn, hgamenterinya dan Menkelr Negara Bagian Sachsen, Bapak Steffan Fieitrnann,mengrnjak halaman Museun Ztvtnger, para preman Kelornpok PenggodaPresiden langsung menjeritlerit histeris meliliat celana dalarn beliow:"Moerder" unfuk sang Babi, dan "Schlein" buat sang pembunuh. Ke 30 polisiNegara Bagian cuna clingukan kagak berdaya, sementara ke 40 Paswalpressibuk rnelutdungi dalernnya celarra dalam Eyang Presiden /DresdnerMorgenpost 6 April 1995/. Menurut samberan yang diperoleh dari Konlenalias Koteka Nan Jenaka Bcrlin, enam mahasiwa yang dibayar seribu l)M per

celana dalam iru ikut memperkuat pagar betis."Para preman Kcppres ini menrurhrt dilaksanakhennya Tritura (Tiga TunfutanUrakan). Pertama, penankan celana dalam l-ndonesia dan pedalaman TimTimsesegera murgkin, kedua, pcngibahan hak untuk mcnentukhen nasib dalemnyacelana dalamnya sendrn kepada rakyat TirnTim dan ketiga, penyetopan segerasegala bcnflrk pengirirnal senjata Jennan ke halaman lndonesia" /Pentyataanpers LL'alclt Indonesia! e.V., Osllirrtor-Grippe, fleidelberg 5 April 1995/."Bersamaan itu, para premut Keppres pun mcnggugat pemerentah KanselirBapak l-lehnut Kohl Mcski pun lndonesia sanipai kini tak mengabaikhenrevoiusi Komisi HAM-PBB agar sudi mengrurdurkhen diri dari celana dalanrTirnTim, namun Republik Federasi Jennan toh mengembangkhenhubungannya celana dalarnnya dengan Indonesia -- dus secara ad hoc, celanadalam Eyang Presiden kan selir emut-emutannya Kanselir Bapak Helmut.Dan kebr.laksanaan mi bertentangan dengzur peryanjian reunifikasi JerBar-JerTlM, ya secara aksi sepihak telah merrjual sebagian bekas kapal-kapalperang Jerman Timur ke Indonesia" /Saechsiche Zeitung, 6 April 1995/.Jangan iupa, di antara banjir tuntutan ilu, "tiga preman TirnTim yang hadir diDresden, Cak Luciano Valentim dag Concixao, Cak Victor Tavares dan CakJose Manuel Oliveira Sousa buka kartu Ekaturanya juga. Yaitu, mintakdibebaskhennya dalemnya celana dalarn Gr,rs Mao, bos dalemnya celanadalarn TimTirn. (Catutan selingan: Gus Mao ada lah tokoh beken di TimTimseperli halnya Gus Dur di lrtdonesia. Kedua Gus ini boleh dikandangknn kedalam dwiturtggal yang ogah dicelana-dalamkart: salunya ogah berintegrasike dalam dalemnya celana dalam Indone.sia, yang laen klv,uar dari celanadalant keparlaiatt. Satu kc[setulan, balnva (okolt sirtling harus menyandanglilel Gtts?). Polisi menrbentuk formasi pagar betis, supaya para "dalemnyacelana dalam tanlu" bisa nyeiouong masuk ke Galeri iukisan. Di tanggameletus insiden kecil menrperebutkan celana dalam yang sudah waktunyaharus dicuci, Seorang wanita preman KEPPRES keok, tak tahan menahan

Page 12: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

hawa segar celana dalam rombongan Eyang Presiden. Secara kesclurultan,

potisi bersikap zuriickhalten (sopan)". /Pernyalaon pcrs LValch ltrclonesia!

b.V., Osttimor-Grippe, Heitlelberg 5 April 1995/.

Ada sedikit kelaenan cerita saksi laen: "Diiringi dengan protes cabe-rarvit,

EyurgPresiden kemaren tiba di Dresden, kota terakhir yang disinggahi sclattra

kunjungan kenegaraan lima harinya di Jennan. Selanra kunjungattrtya kc

Zwmger dan Galen Semper, lebih dari seratus prernan Kcppres, dcttgatt sitrt-siuppan dan tereakan-tereakan lcwat megaphorr itu, mcngingatkhcn ihwalpelanggaran rogohart Lak senonoh celana dalarn di pedalaman yang kctcrusiur,tapi kelilratan dan halarnan. Dengon pembunuh rlalemnyu celona dalanrzangaaan berbisnis celana dalam, ntas.l dut Tangan Suharlo kluv,ar donkdari celana dalam TimTim ada lah antara laen yang terbaca di spanduk-spanduk. Di depan gedong kctoprak Opera didirikan pos-pos kendurcnperingatan alias Malinwaclie. Menkeh Negara Bagian Sachscn, Bapak Stcfl'cnFieitmann, yang rncngiringi tamu negara ini, cunra bisa sarnbat'. llciltt, t1o

commenl laoooah" /Saechsichc Zeitung 6 Apri/ 1995/.Maklum lah, "aparat keamanan dan polisi kadang-kadang hanrs rnengguna-gunai para prennn Keppres clengan kekerasan untuk nrembersihkhen jalarryang penuh gantungzur celana dalam itu. Paswalprcs-paswalpres itu sibukmengayomi celana dalarn Eyang Presiden dengan senjata payung tcrltuttus.Sebab pas menerobos gerbang Kronen, beliow diguyur sama serpihan-serpihan kertas dari atas" /Saechsiche Zeitung, 6 April 1995/.Yang lebih seru adalah occhan klandestine seorang saksi nrata: "Jalrgan

bilalg-bilang ya. Anunya, Wah, seru sekali lho di hala:nan Zwinger. PrenrarrTirnTim itu nereakin Suharto Kontol!, Stthqrto Kontol!". Agaknya, proscsintegrasi TimTirn masuk ke celana daiam Eyang Prcsiden sudah begitumendalam"Bahkan", demihan futur sang saksi mata yang tak mau disebut namzurya itu,pas Pasrvalpres lengah, seorang preman Keppres berhasil mernukul kepalaEyang Presiden dcngan Erlungan koran" (corttohnya, lilnt polrel KanlorBerita Derila lireuter padu haleman berikutnya).Namun demikian, "menunrt keterangan polisi, aksi penggmtungall celattadalarn di Zwinger itu ircrlangsung "bising, tapi dalnai iho" /1,'/cues'

Deut.schloncl, 6 April 1995 dan [;reie Pressa Chemnttz 6 April 1995/.Agakrya, polisi tidak menclengusi kedarnaian perasaan Eyang Presiden.

10

Page 13: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

t:b,>X.ff

rl /ru'h.'-

Celana Dalam Basab, Hati Pun Resah

"Grr-Grrar gede-gedean terjadi tatkala Eyang Presiden akan rnelangkahkhenl<akinya masuk lewat pintu galeri. Beliow didorong-dorong, dan celanadalamnya dipegang-pegang. Bak kejafuhan bintang, para Jinderal berbintang-bintang iru berusaha menairan beliorv. Dari jendela Galeri, Eyang Presideninelernparkhen paiidangan ke gedong Opera Semper, yang berdiri tetanggaandengarr Museum Zwtnger. Di sana, rencananya beliow mau nonton ketoprakkhusus buat beUow sendiri. (lv{umpung eling: Sentula, lakonnya dipilih

t- l_

Page 14: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Wit!,nrt,ro. Pemaen orkesnya tnaunyo ngasih Eyang I'residen masuk, lanla,s

'l:" i' diojak bcrdiri unluk bersama-sanlo mcnghcningkhut ciltltr, kasih lahilc sclnte' kor.ban pemett'usan IIAM di pcdalamon Indone.sia dart 7'imor 7'imor.

Rencana ini kelahuan sqma Ros Opera. Dia langsung slop, .sebab dia ogalt

ntenerima "orang mocam gilu"). Cuma, Negara Bagian Sachsen lncnolakkeinginan beliow iru. Waknr ngelerok ke lukisan Mbak Sixtina yargkebekenalurya tersebar ke seluruh penjunr dunia, beliow kaget sambil ncrocos

"No..... No!". Gambarnya kayak Kalender Tanah Rakyat versi Kedungornboyang rnenghebohkan itu. Matanya segera diintipkiren ke karya pelukis kunoasal Flam, Cak Canalettos. Tapi setelah 20 menit, Generaldirektor Q)iqen)Galeri, Bapak Werber Schmidt (64) kasih pengumuman: Tengok-tengokdisetop bah!" /l3ild Dresden 6 April 1995/."Jelas donkh, ngambek sama aksi sepihak menggraymgt celana dalamnyapara prennrt Keppres" ,/Pernyalaan pers Hratch Indoncsia! e.I/., Osllrmor-Grippe, Heidelberg 5 April 1995/. "Kemudian beliow terbirit-bint mintakembali ke Flotel Kernpinski. Celana dalarnnya basaaaaaltttt" /J)ra.sclncrMorgenpost 6 April 1995/.

Celana Dalam Basah, Kerikil Dalam Sepatu Bikin Susah

"Perjalanan menuju hotel Kempinski tempat Eyang Presiden ngorok, yangcLrrna beberapa nreter itu dilalarkhen sama Eyang Presidcn dengantnengendarai Lirnusin. Dar di depat pintu hotel, beliow telah dilradalg olehrahsar preman Keppres, yang mesh pun drjaga ketat sarna polisi, toh berhasiltnenunrnkhen sang Saka rnenjadi setengah tiaug. 'faktik gerilyanya miripdengan s€rangan umum ke warung gudeg di Malioboro Yogya beberapadasawarsa silaur /Saechsiche Zeilung 6 April I995,/.Laporan rahasia lladio Hilversum 5 Aprilmencatut: "Dresden, 5 Apnl 1995,pk. 1 l-12. Suara bising kalcng dan panci-panci yarlg ditabuh mernckakkhentclinga. Segerombolan preman bertereak, sambil memasang spanduk merekasetinggr mungkin. Sejumlah pamflet berulangkali disebar. Mobil Mercedeslutanr yang akan ditumpangi tamu negara sudah menderu. Menyusul pufinya,Titik Hediyati dan para menteri, Eyang Presiden kluwar gerbang, langsurrgrnasuk mobil tersebut yang segera bergerak dan kurang dan 100 meterlangsung belok masuk Hotel Kempinski. Bendera merair putih yang barusanditurunkhen oleh para prem tn Keppres menjadi setengah tiang drkerek naiklagr".

L2

Page 15: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

L;nruk memperkuat buhi-bukti, dengar kau laen tnulut ngocelt: "Di Hotel

K empinski, beliow pun sudah disongsong oleh lueeebih banyak preman

K"eppres. Cuna, nrereka diiradang oleh pagar-bctis polisi. Kendati dernikian

nrereka berhasil rnenyetengah-tiangkhen sang Saka" /Dresdne r Morgettposl 6April 1995/.

2\

t.-?-

r

t\

Sore hari, Eyang Presiden ngumpet di Suit Putera Mahkota (Kronprinzensuite)Flotel Kempinski, masuk angir gara-gara basalurya celana dalam - sementara

para prem an Keppres di luaran suit-siutan tcrus menems rnenyiuppin celana

L3

Page 16: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

dalam beUow. Kunjungan beliow ke manufaktur pecah-belair Mei8cn punberantakan lantaran dicoret dari jadrval acara secara rnerrdadak. Tentu inimerrarnbah basali celana da.larnlya iBild Dres'tlen 6 April 1995t.Apalagi, ketika beliow mendengar: "Floree, rencana kunjungan EyangPresidcn ke Opera Semper, dibatalkhen" /Pernltalaqn pers Wolch Inclonesia!e.V., Osttimor-Grippe, Ileidelberg 5 April 1995/. Konon, disernpeikanbegini, Eyang Presiden lalu kasih order: "Paged sekeliling halaman FlotelKempinsh donk! iarak 200 meter harus bebas dalemnya celana dalamtetangga!" ,/Bild Dresden 6 April 1995,/.

Hotel Boynya pun bergegas menyampaikhen pesanan Eyang Presiden. Maka,"mendengar order Kepalan Ncgara Orde Baru itu, Mendagri Orba Sachsen,Bapak Hernz Eggert (48, Golkar) Iangsurg korrtcr. Keine Sondenvtin,rchel(Sorri ya, za(rngan minlak pengistimewean, mas.)" ,/Bild Dresden 6 Aprilr 995/.Mendagri Orba Bapak Eggcrt tentu gregetan dong. Masak Eyang Presidenyang ngaku scangkatan Orbanya dan sekubu alirannya -- sanra-sama Golkar,tapi ngasih order kok macanr Politbiro di jarnan Ordc Larna JerTirn yangseruig harus dituruti Bapak Eggert?.

'ferbongkarnya'fambal Sulamya Dalemnya Celana DaIam

"Klimaksnya berlangsung malam hannya: Jam 18.00 ada ngumpul 400 premzur

.li alun-alun depan gedong Opera. Lagi-lagi, suit dan siut serta siupp-siupanyang salip-salipan sarna ycl-yel Moerderl dan kibaral slogan-slogan. Dua

i)reman Keppres berirasil mcrayap naek ke atap Gcrcja Karnpungan(llofkrrche) dal menggantrurgkhen celarra dalarn di luar. 10 polisi mellyergapinereka". /Dresdner Morgenposl, 6 Aprit 1995/. Wakil Negara Bagizur'flrueringcn, yang salah sahr kotanya, Wcimar telah nlcrnpcsona persona-non-gatanya Eyang Presiden inr, senang rnelihat ketoprakart modent ini. Katanya,"di depan Opera Semper kernaren, 'beberapa ratus premalt KEPPRESrnengg:.lgat kunjungan Eyang Presiden ke Dresden. Eyang Presiden ditudingrelah menggantungkan celana dalarn di pedalaman dan doyan dalernnya celana

celana dalam di negaranya, Laskar polisi rnemugari Flotel Llilton,'Thucringische Lattdeszeituttg, 6 April I 995/.Sementara ch depan Opera Semper para prennn Kcppre.r bergerortrbol dan

berkaor-kaor, Eyang Presiden berdandan dan mengganti cclana dalam,llersiap-siap menuju ke Ilotel Hilton. Di sana, rencanal'rya beliow akan

14

Page 17: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

,litraktk satna Perdarta Mettteri

(Golkar). Natnun, perjalanan dari

berkerikil jugu.

Negara Bagtan,

Hotel KernPinskj

Prof. Kurt BiedenkonPf

kc llotel l{ilton tertrYata

Darr memang, gerourbolall prema |t Keppre,'i cli opera Serttper itu lantas

mela'carkhen serangan utnum J"ltt 'oo'utt

ke l{otei F,-rlto' diblokir' Di sini

tah Eyang n"ridJ*"s.uugui Kepalan Negara kesandung sial'

Maka begiru lah nasib rnernang ,J.rr *?"v"r",kfen. Eyt'tg Preside. rlasilt

eling sama taklik tl,.,d.rtin. k; Y;;"i^n""v. dulu' getiow lantas i.ernililt

naek bus yang ui*u dipakai t.i.v"-lt"ouo' Dus beliow rnelaksanakilen

program rununggal dengan .;i;t. dalarn ralcyat' agar perjalanarannya

F.Av PeNE KHEr-{

C?LANA D+LA$A;ig; i',a,aT'o**u

d,l*i.GIrEuiN6

mffi[,\"=a \c.'-c-J

,.€

INTELpcLlzEl MilZEI POL\81

15

Page 18: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

menyusupkhen diri ke Hotel Hilton itu tidak diketahpi. Narnun tak belior.vduga, para preman ini menciurn bau khas celana dalarn Eyang Presidclt --meski pun dikelilingl oleh para kawula dan pasukan pengawalnya. Beliowkepergok.Wartawan Radio IJilversunr dari rlegara kincir algin-argina:r versi 5 April1995 rnelaporklien, "belajardari pengalaman pagi, rnala:nnya Eyalg Prcsiderrclan rornbongar rllcnggullakhen bus. Tapi bus itu dihadalg olch barisartprcrnan yang berbanng di depan jalan, bahkhen digrrncang-glulcang selarria l5rnenit dan aklumya berputar haluan". Seorang saksi mata rnernperkuat laporartantek Kurnpeni ini, bahwa busnya malah digedor-gedor. Eyang Presidengernelaran, kucuran dalemnya celana dalamnya mernbasahi Eyang Putri, yangtanrpak pucat dan cuma menyeringai-nyerfuigai saja.

-:itr(KSN

i:iNr\,t 'ffi,rr

4oF l

KA,#T7=-,-7//,/,)r.' .-,,

k$ll e\

U.,1 BrllJIA&

BlitEl!lS'1!'I:,;

r-5

Page 19: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Para preman Keppres fraksi Tumor Timur rnenuturkheu dengat buanggaa.Bahwa: "mereka sebelomrya sudah melatih laskar "bayaran" bule tereakirr,Sulnrlo Babi, Penjahol, Penthunuh, Pencttri. Malairan sorang preman Tumor'firnur

nernbanggakhen din atas fasiiurya nrernakai bahasa Mclayu, di rnanaada maki-rnakian tarnbairan yaug dilernparkhen ke Eyang Presiden. Artarat.aen Kontol Suharto Diisap Bergontian anlara Alatas, Habibie, Murdiono,Nana Sulrisno dan |rlugroho ll.isnuttrttrthi. Terus ada sparduk bensisembo1,3n edan lan sinting seperti Suharlo kumpul kebo samo Babi dan Bu

Tien itilnya seperli Babi, yarlg spanduk ilu sempat ditempelkiren di kaca bis'./ang berisi ronrbongan Eyang"

"Mengerikhen, bukan, kok bisa diintergrasikhen sampai titik grtuan",komentar seorang pengamat pakar yang kalow enggak digebukin ogahrn enyebutkhen namanya.):Ianya, denga:r memasokkhen hal-hal yalg sewajarnya menjadi rahasia ini,sudah barang tenftr membikin Eyang Putri jadi blingsatan salra EyangItesiden. "Oh pantesan beg:tu to". Cuma, Eyang Putri heran, kok nama YopAve enggak disebut-sebut.

-----

I7

Page 20: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Yltt bEhlonErrdws

ffiffi rottst

irns Poutst

{tD du'll6 N}.\ot{

IIOTELHrLroil

HOTITKEHN}lsKI

tITUN6 400 0ft-ll6

RClbljs^rl-nB.n rv 41.o'

SURANTOPfRGt rrIITCTTLqrlroNr^Eu/ATJALAT{ IJ\IN .

[berdasarkan rekonstruksi /-SM (Lembaga Sowakin Mental) BAKINJ

- "<a> LJ rr

blnill Rur blsToP, Dlr,DHoNN6 6ntJCAr16D^N D)COM DlJUtl6xlKXAr{

6TRIJA

. .i All, { 9:o!ErMlrSTtJsl

'Jl\M 19-loP\llolJl f.fit nL lttmtt

6l\uRl uJYr4\il

z.v{l$lcER

Gr{lAx6" XROilr r{

l_B

Page 21: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Eyang Presiden sempat rnelirik, betapa cembcnrtnya Eyang Puten kala itu"Kita lebiir tcgas lagi sekarang, teriradap orang-orang yang memberikhencelana dalam kepada mcrcka, yarrg mcnurut laporannya ada orang-orang dandalam negeri", gumannya daiarn hati.

Gaduhkhen celana dalam di gantungan halaman

"sementara ilu 300 polisi menyulap Hotel Flilton menjadi sebuah benteng,untuk paling tidak rnembiarkhen tamu negara ini bisa kagak gemeteran

bersantap" /Dresdner Morgenpost, 6 April 19951."Jam 20: PM Negara Bagian Sachsen, Bapak Kurt Biedenkopf (65), nraktirmakan malam di Hotel Hilton. Kendati Eyang Presiden disodon satrtapanmalam yang terdiri dari sop Perlhuhnkraftbriihe (soto ayam istimewa alaDresden), Kalbsflel mit Morchcltr (iwak sapi rnuda jamuran) dan []is rttilMartgoschaunt und Mokka (cskrim diguyur busa mangga dan moka), nantut.t

napsu rnakan Eyang Presiden sudah hilang" /Bild Dresden 6 April 1995/.

Beliow jelas scwot rairasia dalernnya celana dalam selama ini kebongkar.Beliow tidak juga terhibur, rneski pun beliow "diperkenarrl<hen meng-Harlo-klren drri di Goldcn Book Negara Bagian /Saechsiche Zeitung 6 April 1995/.Pada kesempatan itu, Eyang Presiden rnengeluh kepada tuan rurnalt, bahwabeliow "tidak bisa ngarti sepak-terjang para preman Keppres Dresden/Dresdner Neueste l,lachrichten 6 April 1995/. Mestinya mikhul dhuwur,mendhent celon jero (menjunjung tinggi-linggi, ntenanom celana dalant),gumarl beliow dalam hati.Eyang Prcsiden tentu kian dongkol, oleh sebab Perdana Menteri NegaraBagian Sachsen iril malah ngomonglya menyakitkhen hati. "Ia ada rninta soriatas kcjadran-kejadian penggantungan celara dalarn dan perrgusikan dalcrnnyacelana dalam, tapi ia pun rncnggaris-bawahi dengan tegas, bahwa berunluk-rasa itu termasuk salah .satu hak terpenting yong lercakup dalant konslilusikita!" /Bild Dresden 6.4.1995 dan Dresdner ],,leueste Nachrichlen 6 April1995/.Lalu, bagaimana Eyang Presiden tidak sewot eksffa berabe? Ternyataselesmonya hran rumah ini merupakan alasan yang dicari-cari. Ternyata, "PMNegara Bagian Sachsen, Bapak Profesorm'Doktorrrm Kurt Biedenkopf yng

19

Page 22: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

merangkap Bapak Aufschwttng-Osl (Pernbatrgrrnart Jenran Tirnur) itu

bersimpati kepada para pengganduh urusar] celana dalarn di halarlan datt

sekongicolallya ini'i bongkar Freie Pres,se Chemnilz 6 Aprrl. Tapi, "larttaral'l

ke*alrban diplornatik", ineski pun sedang selesma, ia harus rncnghonnati

dalenurya celana dalam tamu negara" /Saechsiche Zeituttg, 6 April 1995/'

lo,fmiri-

/4:((

r(

N,

*** Tamatnya Kiamat ***

(

20

i-I

Page 23: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Nasionalisme Celana Dalam

Mungkin benar, saya ini "anti-indonesia". Dan bahkan kita sernua,sesunggulurya lah "ANTI-INDONESLA". Hanya, "anAK tiRI inTEL dANoRANG-ORANGAN (dus bukan orang-orang!) nEGARANYA eYANGsi.IFlARTO, iSTEltl dan aNAK-anaknya" -- karenar"lya doyan "menjelek-jelekkan INDONESIA" -- atow kah, "anTEK IiTALIAN inTIMIDASIANdARI oRANG-ORANGAN nEGAILAI|YA eYANG sI-IFIARTO, iSTERI dan

aNAKnya" -- karenanya bebas menjarnbretin indonesia.Munglax benar, kalow saya tidak pantas mengganlungqen celana dalam di

halaman. Tapi, bagaimana mungkin saya bisa menggantungqen celana dalarn

di pedalarnar, kalow di sana sudah berdesakan celana dalarn yanglrerganhrngan dan bergandengan kayak kelelawar? Tapi, bagaimana rnungkinsaya tidah menggantungqen celana dalam di halanran, oleh sebab gzurtungan dipedalaman sudah banyak tcrgusur derni gerakan PRO-PERTI, larvatutya1.,awan PRO-DEMOKITASI? Masalahrya, rnana mungkin dalernnya celana

clalam saya bisa tenffam, kalow celana dalarn saya tidak punya garttungart?

lvfungkfur benar, sabda Eyang Presiden, kita ini hanrs 'eling dan waspodo'--trukan lianya podo was-was karena banyal< bekeliaran malrng mengerlingc,elana dalam atow laskar siskamlilg yang mb'eling' merogohi dalemnyacelana dalam seenaknya seperti punyanya Zus Ramping -- bahwa, pcrsoalartp.anfungan sebaeknya diselesaiqen di pedalaman, dan bukan di halaman. Tapibagaiman mungkin saya menyelesaiqeu urusan gantungan celana daiam dipedalaman, kalow penggusuran tempat gantungan, umpamanya buat lapangan(}OLF, selalu diselesaiqen via jurus GOLOK kawannya pahlawan?Ya kawannya pahlawan, bagaimana mungkin saya tak blingsatan, lhaoalemnya celana dalam saya kerap kegelian gatal, gara-gara celana dalarn

saya enggak jadi dicuci oleh sebab setelah itu toh tak ada ruang tersisa digantungan? Bagairnana mungkin saya mengenaqeni terus celana dalam yangenggak diganrungqen, oleh sebab celana dalam basah zonder jemuran ituacapkali menjamur, dan membikin gerahnya saya punya dalemnya celanadalam? Yaa, bagaimana mungkin saya bisa benrapas segar, kalow tidur punsaya irarus bertilamqen dan berselimutqen celana dalam dekil sendiri -- oiehsebab tak ada gantungan tersisa, dan saya dipaksa rnenghirup bau pengapnyacelana dalam INDONESIA yang bergantungan macam.kelelawar di atas

kepala saya itu?

2t

Page 24: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Bagaimana mungkin saya tidak sedikit maen nrb'cling' (nakalan)nrcrnanfaatqen kelengahan INDONESI\ lalu nggantungqen di halarnan, olcltsebab Eyang Prcsiden pun selalu harus rnenggantungqen cclatta dalarnnya dihalarnan, scbelum dikasih kucuran kredit buat rnernbayar personil yang tegamerebut celana dalam saya yang scdang drgantungqen di pedalaman, sehinggasaya punya dalemnya celana dalam akhirnya jadi gondal-gandul irasionil.Bukan kah Eyang Presiden kerap kali dipaksa olch tetargga yang suka

ngurnpul di halzunan - tengok kelakuan IGGI anumcfia, CGI atow Bank Dinia

- untuk, misalny4 lncngenaqen celara dalam deregulasi karcna tetatrgga ntatt

ndereg (ngompreng) rnaen spekulasi, kancut debirolaatisasi karena tetanggaogah kantongnya debt terus dikutip szuna administrasi, suwernpak dcvaluasikarena Eyang Presiden didepak tetangga supaya cepat ngelurtasi atow kolordemanipulasi karena tetangga demen pula kolusi?Mungkin saja saya kelewatan banyak nuntut: kaiow iNDOrrya Eyang ptrnya

dalemlya celana daiam dihalalqen berkelana di halantan karcna sudahkclamaan di pcdalaman, umpanranya sekaligus rncrnbunuh tiga orarrg di l-osArrgclcs -- tapi discbutnya tidak "rnenlelck-1'elekan" Ittdottesia --, l;uttitskenapa saya punya ce lana dalarn diharamqen ntcnggantungqcn cclana cialanr

di halaman?Mungkin wajar lah kalow saya lantas 'eling' karcna rncrasa dirtrb'eling'ibludakan gantungan celana dalarn II.IDONESLA itu, bahwa bapak karrdungr;aya ini mungkin sudah benrbah menjadi bapak tiri, yang tak rnenyisaqerr

ijanrungan sejcngkal pun di pcdalaman buat cclana dalam saya. Dan rnurrgkin

.iuga bisa dipaharni, kalow saya lantas pituduh (pctunjuk) dan u,ewelantyailarangamya) Eyang Prcsidcn "ntikul dltuu,ur, ntcnclhent celano njero" alias"menjunjung tirrggi-tinggi, menaram dalam-dalarn dalam cclana dalatn", lantassaya undlruh (pungut) clan ulerin (korupsi) jadi "misuh clh'uwur, mcndentce lana njero" aiias "memaki atasan, teler gara-gara celana dalarn" -- maklunt,rongga pernapasan saya sudah sesak enggak tahan menanam dalarn-dalarni<e'edan'an dar ke'sinting'an kepengapan celana dalam Eyang Presiden yangmerebak bebas suntingan itu.Mungkin saja saya terlalu k'eling'an . sama din sendin, tak rnemikirqenkesibukan napak kandung -- yang mungkin bisa bekerja sebagai BabahPcmbanglnan, kalow kamtib dalemnya celana dalarnrtya ticlak babak-bcltrrdari garukan dan rnenjadi tcgar bak rncnghinrp udara segar udara di tanrart,

icarena celana dalarrrnya bersih sehabis digantungqcn di pcdalarnarr.

fapi, walrai kawannya pahiawai, kalow lnungkitr, ini off tlte recorcl llto,icasetnya zatlgut diperbanyak: mohor] saya dirnaafqen lah, karena saya ngakak

22

Page 25: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Gn-Gman, jingkrak-jingLlak sellangliya setetrgafi tnati, meli|at bapak tiri

blingsatan kegugah irtttitt 'silting'nya dalam . pesta dernoralisasi Ge(r)-

Cerim;an Nasional itu lalltarart t.lana dalanutya kecuri dan bergantunga-n di

lralamarutya lr4trseutn Zwntger, Dresden (Sst, tairu kah hai karvannya

pahlawani Bui]*u Zwi-nger itu arturya 'keokqen' atow 'dobolqert'? Dan

Dresden? Ssst...ssst.... kependekal dari Dobol diREkayasa Sama DEmonstratl

l{akaian).Wahar kau,annya pahlawanl Mungkirl preman Organisasi Papua Merengek iah

yang tennasuk putirtg berbahagla dalam urusan celana dalam pada jaman

Edannya Ropggow.r]to. Bahwa "sak bejo-bejole wong sing nyedar", konter

Rong:iokane warsito simpatisan oPlvf dan yttg jelas GPK, "isiir bejo surg

eling mbeii:rgane GPK laaah" alias (sori, bukan kependek- si AJa Tasl),,sak bahagia-bairagianya orallg yangnaet s.clat.t, toh yzurg lebih berbahagia

ada ialr yang rngat iakalannyu bolotigan Pemakai Kotekaaaaaaaa laah" [++]'

23

Page 26: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

CUPIJIKAN SEPII{AK BEBERAI'A PERSIIIWAL StrITANGAN UMUM DI DRESDEN

Offener Brief andrn Ministerpraesidenten des Landes Sachsensowie den Oberbuergermeister der Stadt Dresden

Surat Terbuka kepadaPerdana Menteri Ncgara Bagian Sachsenserta Walikota kota Dresden

Bapak Perdana Menteri!Bapak Walikota!

Sampingannya kurjungal Presiden lndonesia, Jenderal Suharto, ke l-lanttover-Messe, ada lah kunjungannya ke Dresden. Negara dan ckonomi Jenlatt saatini sedang nrcrangkuli Indoncsia, jclas denri "pcrbaikan" hubuttgatt ekottottti.Antara lain, dewan keamanan federal (l3undessichcrhe itsrat), lervatpernburtgkarnart kcrnungkman pengawasan yang demokratis, telahmr:mutuskan pengiriman 39 kapal perang milik mantan AL-Jerrnan 'l'imur.

Mcski pun di mana-rnana mcngundr"tg protes, namun senlua kapal perang irritoh diserahkan ke indonesia tahun kemarin.Jerrderal Suharto naik ke kekuasaan lewat kudeta tahun 1965. Pada bulan-bulan awal pernerintahan diktatur rniliter, setengah juta manusia te rbunuh olehproyek "pernbers ihan pol itik". Pernerintahanya didampin gi oleh pem u snahanterhadap suku-bangsa suku-bangsa, penindasa:r terhadap kelompok rninoritasdan pelanggaran hak asasi manusia yang berkelanjutan.Mengingat keadaan di Indoncsia, maka kami sangat meragukan, baltwaJennan melakukan kegiatan ekonomi di negara itu. Kami menuntutpenyetopan segala jenis material perang ke Indonesia. Karni melarattg,me,rerinra Presiden Suharto di wilayah Sachsen sebagai tamu negara. Dallkarni menuntut kcpada Bapak, agar Bapak mernbatalkan undangan atovv

me,'rgambil jarak dari niat mengundang tersebut.

Dresden, 29 Maret 1995 Ank WolfspelzTimor & kein Trupp

2i3 -Welt Arbeitskreis Versoehnun gskirche

24

Page 27: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

PresseerklaerungSomprefin Dong, Eyang Presiden

Indonesia ada lah negara kepulorvan berpemandangan surgawi. Indonesia adalalt surga -- tanpa hak asasi manusia.l'ahun 1965, militer di bawah konrando Presiden Sultarto mengambil aliirkekuasaan. Tahun 1968 Irian Jaya diduduki dan 1975 menyusul Tirnor l'unur.Sejak itu, pelanggaran terhadap hak asasi manusia di Indonesia rnenjadi nrenusehari-hari. A.rnnesfy lntenrational nrencatat kasus-kasus pemindahan secarapaks4 penyeretan-penyeretan, sterilisasi paksa, penganiayaan dan

1:embunuhan di bawah pernenntahan Suharto, yang sampai kinj terusberlangsung. Sudah sehtar satu juta manusia hanrs menyetorkan nyawanya ditrawah pemerintahan militer ini.lLendati mengetahui hal-hal terscbut di atas, pcnrerintair Republik FederasiJerman tetap rncnjalin irubungan ckonorni dan pcrsahabatan dengan Ildonesia.l)an terakirir yang dapat dipantau ada lah pen.lualan 39 kapal perang milikrnantan Al-Jennan Tirnur.Ifuncak persahabatan itu, tahun ini rnernbuahkan "Partnerland Indonesia"cialarn pameran industn Flannover. Dalam rangka pembukaan parrrerantersebut, delegasi kenegaraan Indonesia di bawah kornando hesiden Suhartodan isterinya mcrerlcanakan akan mengrurjingi sejurnlah kota-kota kebudayaandan kesenian Jernran'F"ami sebagar warga kota Dresden menilai hal ini sebagai sangat tidak pantasdan menjcngkelkan, bila para politisi Jennan -- juga Pemda Dresden danpemel'Lntah negara bagian Sachsen se rta tokoh-tokoh kesenian dankebudayaan Dresden -- menerima diktatur militer Suharto, sang pemusnalrpedesaan dan perkotaan lndonesia serta pembunuh ribuan manusia, secaranunah di kota krta ini. Karni bertanya, apa alasan penghonnatan kita terhadapSuharto, sehingga dia boleh membubuhkarr namanya di Goldenes Buchnyakota Dresden dan Goldenes Buchnya negara bagian Sachsen?K ami merasa bukzur rnitranya sistern yang tak rnenghormati hak asasi nranusia!Dengan kesimpulan tersbeut di atas, kami mcnuntut pemenntah daerah kotadan pemerintah negera bagran Sachsen untuk rnencabut kembali undargankepada Suharto tersebut.Kami tidak akan berdiam diri terhadap kunjugan Suharto dan delegasrnya!

Timor & kein Trupp dan WolfspelzDresden, 29 Maret 1995

25

Page 28: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

sffir

fl'- , =$'-i: r' '\\> KEOrjNc -|\\ofi{Bo 1/

IOBURAN AMAN6AD€6 -7

:.-:F/

Page 29: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Cffener Brief zum Besuch des Staatspraesidenten der Republik.tndonesien l{errn Suharto am 5. und 6. April in Dresden

Zangan Banyak Rewel, Eyang Presiden is not-wellcome

liebagar Dewan Kota Dresden, maka kami ogah menerima rcncana kunjunganKepala Negara lndonesia Soeharto. Karni menyatakar, baltwa IIcrr Soeharto

nicht willkonrmen (tidak wellcorne) di kota ini.flelama bertahun-tahur, organisasi HAM internahonal, Arnnesly Intenrational,rnenggtrgat pelanggaran-pelanggaran berat tcrhadap HAM di Indoncsia.Sepanjang pernerintaitan Presiden Soeharto telah tercatat pelanggaran-

pelanggaran berat terhadap I{AM dan hukum internasional. [.....]

Ditandatangani oleh Fraksi Uni 90/l{ijow, Fraksi Rakyat, FraksiSosialdentokrat dan l;raksi Demokrasi Sosialisntc. I;raksi Liberal, I;raksi(.lni Sosial Jerman dan Fraki Kristen tidak meneken.

Dresden, 30 Maret 1995

**t(rttk

Der Lockruf des Geldes aus dem InselreichZwischen Massaker und Marketing: Slreit um Suharto-Visite

Rayuan Kuntilanak Duit Yang MenggiurkanAntara fulasakan dan Maraknya Sinting:

Perde batan tentang Celana Dalanr Eyang Presidert

"Salam hangat dari Indonesia", tertuang di atas kartupos bergambar berbagaicimdi dari Jawa, dikirimkan oleh arnnesg interlastional. Suasana tcntrantcocok buat turis di sana tenryata mcnyesatkan. hrdonesia, ncgara kepulorvanberpemandangan surga, ada lah surga tanpa hak asasi manusia. FIujan protcsyrmg menginngr kunjungan Eyang Presiden di Jennan ini, menggugah kembaliingatan ke keadaan scbenarnya di Indonesia. Di Flannover dihonnati, diV/enrar dipersona-non-grata, di ibukota Ncgara Bagian Sachsen tersusun laltburisan penentang. Sekitar 30 kelornpok menolak kunjungan itu. Atas nama

27

Page 30: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

dewan kota, Fraksi Fljow Dresden memprotes rnengatas namakat dewalkota. Selaen Partai Kristen CDU dan Partai Liberbl FDP/DSU, fraksi-fraksilaeu mendukung Fraksi Idjo*. Golden booknya kota mungkin akan aman daritandatangan scorang diktator yang paling berengsek di dunia ini [......]. Upayaindustri Jerman sekarang uri untuk menacapkan kakinya di daratan Asia,sesungguhnya sudah terlambat. Bila Jerman tidak melakrkannya, nraka yanglain, yang memarlg sudal mangkal di sala, akan mengisi kekosorrgatt itu.Alasan yang tepat buat mengorba:rkan prinsip /Saechsische Zeitung 4 AprilI995/.

*****

2B

{iG*ffiA==((

\\

(l

Page 31: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Protestdemonstration gegcn Besuch General SuhartosDemonstrasi Negelin IIati Sang Jin-Deral

I{ari ini, pukul 18.00 akan clilangsungkan demottstrasi menetrtang kunjungan

Eyang ftcsiclen. Menurut Joharina Kalex, jubir grup Dresden WOLFSPELZ,

ratusar peserta drnantikan kehadirannya di alun-alun Teater, Bersama dengan

30 organisasi-organisasi dan kelompok-kelompok Gereja di Dresden, grup

WOLFSPELZ telah melayangkan sepucuk surat terbuka kepada WalkotaDresden, Bapak Herbert Wagner dan Perdana Menteri Negara Baglan

Sachsen, Bapak Kurt Biedenkopf. Isinya: menentang kunjungan Eyang

Presiden. Eyang Presiden dikenal sebagai salah seorang diktafur yang bengts

pada jaman nrodern ini. Dalarn surat terbukanya itu, gabungan organisasi ini

sudah menyatakan akan nrelancarkan aksi-aksi protesnya, kalow Eyang

Presiden tidak ditolak.Johanna Kalex kemaren: "Saya kira, aksi demonstrasi ini akan

inenyosotrgsong Sang Jenderal dengan sambutan yang sepatrtasnya".

l{encananya, dua orang Timor Timur, yang lolos dari maut dalarn peristiwa

rnasaker di Dili, akan berbicara di alun-alun Teater. Kemaren malamnya,

lnercka berdua sudah nrenceritakan pengalamannya di gedung Pusat Informasi

gerakar Oikumcnc [. ] /Saechsische Zeitung, Dresden, 5 April 1995/'

*{(**'fi

Polizei rechnet mit KrawallenPolisi Nungguin Datangnya flura-I{ura

i:yartg Presiden (74) akan mendarat di bandara udara Klotzsche.

ilencananyo, dia akan linggal di Dresden sehari semalant. Tapi, htniungan:'cn1g cJiktator ini menjadi persoalan: ia tidak diJterkenankan ntengisi golden

book kotci, ia haras ntentperhitungkan kentungkinan ntendengar siul-siulartclan yct-yel ntengelek dari anggota-angSoto organisasi HAM. Pihakkepolisian nteremalkan, huru-hara bakal melelus'

llelum saja Kepala negara Indonesia, Eyang Presiden, itu menginjakkan

l.akipya di bumi Sachsen, rencana kunjungannya hari ini sudah menimbulkarl

kcricuhal-kencuiran: Setidak-tidaknya, politisi yang dikecam berat ini, tidak

lregtu d.ikehenclalci kehadrannya. Terutama walikota Dresden, Bapak Herbert

29

Page 32: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Wagner, ogah memberi kesernpatarl kepada Eyang Presiden untuk Inellg-

Harto-ka1 di golden book kota. Sikap sang walikota ini 'bak sekali pukul, dua

lalet keok. bukan saja terhadap l3yang Presidett, tnelaenkan Perdarta Menteri

Negara Bagian Sachscn, Kurt Biedcnkopf, putt terserang "SelcSIna"'

Kernenterian Luar Negeri Negara Federal, lnaunya mernaksakan kehendaknya

uniuk mendrop Eyairg Presiden di Dresden. Tanpa sepengetahuan sang

walikota, Kemlu memasukkan acara peng-Harto-a-q di golden book dalarn

jadwal acara.Jublr Balai Kota, Bapak tlirich Hoever: "Kita tidak tahu menaltu

-- tapi tanda tangan Suharto tid;k boleh diabadikan di kota kita". Berbagai

organisasi HAM ian Partai I{ijow heldak "mengelu-elukan" kedatangan bos

nJgrr" kepulowa' ini di alun-alun Teater, pukul 18.00. t ] /Dresdner

Morgenpost, 5 APril 1995/.

*****

1./1,, \

X'iil

lFTffi

HA,HA,HArHA,,r(ft[SJ8'[i,ir,n,

HARTONO )HF,HF,t{F,HE . O -. o

"fii!titry[,,N

(Kdrilli#

Page 33: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Biedenkopf bedauert Stiirung bei Suharto-VisiteBiedenkopf Menyesalkan Gangguan,

Tapi, Ya Salah Sendiri Datang Kc Dresden

IFOTOI Aparat keamanan melindungi Eyang Presiden dari para demonstranketrka berkurlung ke Dresden. Dalani acara rnakan malam kemaren, Perdana

Menten Negara Bagian Sachsen, Bapak Kurt Biedenkopf menyesalkangangguan-gangguan itu, tapi sekaligus rneneka-nkan ihwal hak berdemonslrasi.Eyang Presiden riicnyatakan ketidak-mengertiannya terhadap kejadiantersebut"/Dresdner Neuesle Nachrichlen 6 April 1995/.

't )t ,t ,t

Demonstration gegen Suharto in DresdenDemonstrasi Gamparin Eyang Presiden di Dresden

IFOTO] Ilan Rabu,sekitar seratus pernuda/i berdemosntrasi tnenetttangkrurjungan Eyang kesiden di Dresden. Lewat spanduk-spanduk dan pamflet-pamflet mereka menuntut ditegakkannya hak asasi rnanusia di lndonesia.Menurut keterangan polisi, demonstrasi di Zwinger telalr berlangsung"membisingkan, tapi darnai" (aslinya: "lautstark, aber friediicli"). Dengankunjungannya kc Dresden, berakhir lah kunjungan Eyang Presiden di Jermarr

ft',leues Deutschland, 6 April 1995J.

* tl rt *:l(

Friedliche Demo gegen SuhartoAh, Enggak Brutal Kok! Demonstrasinya Adem Ayem

Dresden. Sekitar 100 orang demonstran telah melancarkan aksi protesnya dirantung kota Dresden menentang kunjungan Eyang Presiden. Di spanduk-spanduk mereka, para demonstran yang umumnya pemuda itu, menuntutpenegakan I{AM di lndonesia. Menurut keterangan polisi, detnonstrasi dimuseum Zwinger tclah berlangsung "nrernbisingkan, tapi damai" I ]/Lausitzer Rundschau 6 April ]995/.

3r"

Page 34: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Empfang Unter ProtestPenyanrbutan Dipayungi Protes

Eyang Presiden yiury tiba hari Rabu di Dresden juga dielu-elukan oleh ratusandemonstran di muscum Zwinger. Mereka menghujat Eyang Presidcn, gara-gara pelanggaran beratnya terhadap tlAM. Masuk rnelewati gerbang Kroncn(Kronentor), Eyang Presiden dihujani pamflet. Paswalpres melindungnyadengan senjata payung 1....) /Coettinger I'ageblatt 6 April 1995/.

*****

Praesident Suharto Spie8rutenlauf durch DresdenSonnenschein ilber Elbflorenz -

eisiger Empfong fiir Indonesiens Staatspraesident Suharto (7 3)

Bintang Mahaputera Kcsinisan dan Ejekan Klas Berabetsuat Eyang Presiden

Pantulan sang Surya di atas Kali Elba --penyantbutan Eskrim terhodap Eyang Presiden

(Nomor Buntut Lotre, Ditanggung Narik. 73)

Bandara udara Klotzsche, 10.30. Dengzur senyuman yang dibuat-buat,Menkeh Negara Bagian Sachsen, Bapak Steffen llaitrnann (50) rnenyambutkedatangan sang diktator, Frau Tien, Puterinya Siti i-lediati, PutcranyaBambang Trihatmodjo, para menteri dan jin-deral.20 rnenit kemudian di museum Zwinger: konser siut-siutan dan siup-siupanpanjang ntemekakkan telinga. 200 demonsfran membuang ludah secaraserentak di hadapan Eyarg Presiden. Mereka mengaculigkan spanduk-spanduk berfuliskan: "Enyah lah dari Timor Timur" t ]Pukul 1 1 .00. Pamflet-panrflet jatuh-beterbangan dari Gerbang Kronen,Paswalpres segera membentangkan payung. Dengan meringis, Eyang Presidenberkopiah bludm rnclangkah sepanjang halaman museum Zwinger. I'lanyawajah sang isteri Tien berubah menjadi pucat pasi, dengan cang$rng meraba-raba anting-anting bermata irrtannya. Huru-hura besar-besaran di pintu nrasukGaleri Lukisan. Eyang Presiden didorong-dorong, lalu tersmdung, Jin-deralJin-deralnya menopang dia.

2a

Page 35: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

t.. ] Seteiah 20 menit, Direktur Galeri Kesenian, Bapak Werner Schmidt(64), mengumumkan: "Rundgang abbrechen!" (Acara tengok-tengokdihentrkan!").Dari salah satu jendela Galeri, sang dilctator ifu rnelernparkan pandangannyake gedung opera Sempcr yang berletanggaan dengan Museutn Zwinger. Disanq tadinya ia urgln menyaksikan tontonan opera -- buat dia sendiri. Negara

Bagran Sacirsen menolak.Sore hari, Eyang hesiden mengubukan dirilya di suit 'Kronprinzett' ltotelKempinski. Kunjungarulya ke manufak-tur porselan'Meissen' dibatalkan.Eyang kesiden menunftrt: "sperrt das Kempinski Flotel im Umkreis von 200

Meter u6't (Bentengi sekeliling hotel Kempinskj, radiusnya 200 meter!).

Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Sachsen, Bapak l{einz Eggeft (48,

Partai Kristen CDLI): "Keine Sonderwrinsche!" (Tidak ada penglstimervaan).Pukul 20 makan malam bersama Perdara Menteri Kurt Biedenkopf (65) diF{otel Flilton t ]. Biedenkopf rneminta rnaaf, tapi bcrkata dengan tegas:"Berdernonstrasi itu nrerupakan salah salu hak yilg tcrpentilg dan konstitusikjta" /Bild Dresden 6 April 1995/.

9orvw,> /{

Z,+NGIilfVdsfrcr$lvp rt<-hJoaV eH=,\:+ .

rLiN6 u1r+,

JEf,.6.4ftfv1-(Mcta{4cva( x/D(=sfMd(gNl-ckoR-,Tt-l'/dRi.M,4.-S _ - -'!,

33

Page 36: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

sp i e /) r u t e, #^|:;::: ;:, iT, r,, o "

n t i n D r e s d e n

Setengah Tilep Cukup Donk, Maas....Jcemoohan dan xisinisir',ii, kado buat Eyarg presicren di Dresclen"setengah Tianq sa-a cukup raaarrl',, ejek para crerno'sha, di depan i{oterKempinski, tenrpat F *i p..ria.o *;il;.*'G-o-*o rula serarutnenurunkan salq saka mJnjrai"r.trngur, tlng, a- para karyawa, hotelbersusah payah, mengereknya ke aks kembali.

Dengan protes yangScnrper dan Geion!mantan Jrnderal ymg

teramat mernbisingk'en di Museu,t Zwinger, GaleriOpera, para pengunjuk ,usu iru mengeiu_ngeluklenterbiasr dihonnaii n.t.g*i at-t preside' rampak

34

Page 37: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

kesodolg dan aparat keamanan kelihatan gugup berat. Sigirtseeing-Tour santaidi Dresden jadinya ancur-ancLlran. Dan, sasaran pun tercapai.Bisa jadi, pengungkapan perasaan model begini tidak dapat dibesar-besarkanartinya. Tapi gara-gara pada kenyataannya para politisi Jermanmernperlakukan Eyang ltesiden dengan lemah lembut, maka protes-protess€macam ilu tentu ngepas buat melengkapi acara-acara yng menyenangkanhati."Halbmast reicht" ada lah saran yang tepat buat mendampingi beraneka ragamobrolan kenegaraan, dan mengingatkan tuan rumah ihwal hubungannyadengan salah satu rejinr yang paling blepotatan darah pada orde sekarang ini.Tentu saj4 dengan trngkat kemakmuran yang krta nikmati sekarang uri, tidakiah mudah nrernbuat garis pemisah jeias antara bisnis dengan moral. Tapi,mengundang Indonesia scbagai negara mitla pada pekan pameran indusrriHannover terbesar di Dunia ilu, sesunggrrhnya tidak perlu. Kantor-kantorberita nrenyiarkan tidak lebih dari informasi-informasi, bahwa kita sudahrnenyinggung rnasalah pelanggaran FIAM di negara ajaib perfumbuhan:kottominya. Maklurn, kesengsaraan yang lebih berengsek dan yang telahdikabarkan ilu, ya tentu tidak ada. Sayang sekaii, terlalu sedikit.i:lite Indoncsia sudah larna diterima -- baek di KTT Non-Blok nrau pun di,\PEC oleh para wakil ncgara-negara demokratis. Demonstrasi di Dresdentlan di seluruir Jennan, yang seharusnya berbahagia karena tidak tunduk dibawah kckuasaart hukunr dan tfU Indonesia, telah memberikan masukarttinhrk rnenrcgah rncrnbudayanya satu kebiasaan di sini. /Sae chsiche Zeitung,6 April 1995/.

* ,l( ,{ }k tt

Suharto-Besuch, "Ein Skandal, daB so wenig Polizisten da sind"Kunjungan Eyang Presidcn, "Wah, Mau Saya Lempar Sandal Apa?

L)resden - Sambutan tidak enak buat kepala negara Indonesia: Di nnna-nana, EFng Presiden diejekdan dicaci-maki olch para demonsffan. Polisinwsti terus rrenerus memperkuat pasuknnsa: nnlam hari sudah mencapai3(fl, nrnngari Hotcl Hilton (di sana, Eyang Presiden bersantap bersannRurt Biedenkop) dari sentuhan 4N dennnstran. Dalam insiden cowal-

35

Page 38: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

cowelin Eyang Presiden, seorang wanita muda t€rluka, dan 10 penenggak

HAM diseret polisi.

"Kemaren siang, dengan cengangas-cengenges, Eyang Presiden lalu turun dan

limusin khusus berbodi panser di depan gerbang Kronen Muscum Zwtnger.

Tapi waja| yang mcmancarkhen keramah-tamahan itu toh malah discrgap

sama Uaaar siut-siuppan gaduh, seralctya megaphon dan kibaran spanduk-

spanduk. Kubu "Timor Thnor" -- yang mengclult, baltwa ratusan taltanan

poiitik di sana dmg-zagdan bahkan dibunuhirt -- rl)cnulis spandtrknya dengan

semboyan'. Kapan pulang dari Tintor Timur? '

Tatkali Eyang hesidcn yang diapit Eyatrg Putri, tiga menterinya dan Mcnkeh

Negara Bagian Sachsen, Steffan Hcitmann, rnengirtjak halarnan Museum

Zwinger, para demonstran itu langsung mencriahi Eyang Presiden dengan

kata-kata wow, pentbunulr dan babi. Ke 30 polisi Negara Bagian Sachscrt

clingukan tak berdaya, scmentara ke 40 bodygard Eyang Prcsiden (catutan:

aslinya memong "Bodyguard" dan bukan pengmral pre.siden) sibuk

rnelindungi bosnya. Baru ketika Wakil Kepala Protokol Kemlu Jerman, Bapak

Peter Metzger, ngomei kaget: I{lah, ini skanclal, ntenugaskan hanyo sedikitpolisi!;maka dari Mabes Kepolisian balabantuan pun scgera berharnburan

datalg. Dan ke 200 polisi Dresden sampai sore pun sibuk, menahzur blongnya

rem para demonstran.Eyalg Presiden ngacrit di dalam gedung Galeri Lukisat, sehingga progrilnsatu jam dipangaks jadi dua puluh menit. Kemudian ia kembali ke Hotel

Kempursh. Di sana, ia sudah disongsong oleh lueeebih banyak denlonsffan.

Curna, mereka dihadzurg oleh pagar betis laskar polisi. Kendati dcmikian,mcreka bcrhasil menyetengah-tiangkan sang Saka.

Klimaksmya terjadi pada malam hari. Jam 18.00 ngrrmpul lagi 400 orang di

alun-aiun teater, Lagi-lagi, siut dan siupp-siupan, yel-yel'. pembuntth! dan

slogan-siogan. Dua demonstran berhasil merayap naek Hofliirche (Catutan:

Kircl'te alias Gere.ja dan Hof santadengan halarnan. Kebetulan'/) dall

mengibarkhen spanduk buesar. i0 polisi rnenangkap mereka berdua.

Sementara itu 300 polisi menyulap Hotcl l-{ilton nrenjadi sebuah bentcng, agar

setidak-tidaknya nrenyilahkur tamu negara ini bisa tenang bersantap/Dresdner Morgenpost, 6.4. I995/.

35

Page 39: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Suharto mit Flugblaettern und Pfeikonzert begruesstI;r'ost i ger Empfang fuer Indonesiens Proesidenlen in Dresclett

Eyang Presiden Disamber Pamflet Dan Itonser Siut-SiuppanSamburon Eskrim bual Presiden Indonesia di Dresden

Diiiringt dengan protes keras, Eyang Presiden ketnaren tiba di Dresden, kotaterakhir daiarn rangka kunjungan kenegaraan lima harinya di Jerman. Selama

-rci!

kunjungannya ke Ztttnger dan Galeri Semper, lebih dari scralus demottstran

bersiut-siuppan dan bertcrcak-terak lewat megaphon, tnengingatkan iltwalpelanggaran hak asasi manusia klas berat secara terus-menerus di lndonesia.

FoQ{1,

ltg6t

37

Page 40: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

Dari lantai atas Gerbang Kronen, Eyang Presiden diguyur bah parnfict."Haram berbisnis dengan pembunulr lna;rh" cian "suirarto kluwar clari 'finrTiln"ada lah antara laen yang terbaca di banyak spanduk. Di depa:r operdiselen ggarakan Mahnwache (pos peringatan). Menteri Kehakiman NegaraBagian Sachsen, Bapak Steffen Heitmann, yang mengiringi tamu itu, cumabilang: "Kein Komentar" (no comment laaah). t ] /Saechsiche Zeitung 6April 1995/

************************+******************************************Patut diketahuiz Eyang Presiden dyenrput di bandara ttdara olch hanyaseorang pentbanlunya Perdana Menteri Prof. Dr. Kurt Riedenkopf. YaituMenkeh Steffan Heitmann (Partai Kristen CDU), Beberapa bulan lalu, iantencalonkan diri jadi Presiden llepublik Federasi Jerntan. Tapi belunrbersaing di Parlenten, dia sudah dijegctl oleh masyarakat dan kemudianpartainya .sencliri. Ph4 Sachsen .sendiri ternrasuk Iawan politilotya Kart.se/irKohl, nreski samo-.tanta .sekubu.t * * * * { * 't * * * * * * * * + * * * * * * * * * *

'k * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * * :t * * * * * *

AbgeschirmtBuset, Dipugari Secara Ketat

Pada hari Rabu iru, ketika menutup plesiran kenegaraannya di Jerman, EyangI'residen yang tengok-tengok nruseum Zwinger di Dresden itu dipagari ketakselna aparat kcamanan dan para demonstran. Dikebut oleh spanduk-spandukcan siut.siuppal panjang, para pengunjuk rasa mengecam pelanggarrp:langgar FIAM cli Indonesia. Bcberapa demonstran rncnjegal plesiranarryaE,yang Presiden, dan tal< telak, maka terjadi lah gontok-gontokan denganpclisi /Frankfurter Rundschau 6 April I gg\/.

*****

Von heftigen Protesten begleitetDiproses Badai Protes

Dresden: Dengan Spanduk-spanduk, siutan-sitrppan panjang, genclerangpantat panci dan yel-yel scperti "Pernbunuh, pembunuh" dan "l]nyah iahlEriyah lalt", Eyang Presidert ciielu-elukan oleh beberapa ratus demonstran.El ang Presiden kemaren pagr dijernput sama Menteri Kehakiman Ncgara

fi,W

3B

Page 41: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

/

Bagian Sachsen, Steffen Heitmarur (CDU aljas Partai Keristen). Dia puia yalgntengantar nengok-negok ai'rtara laen Zwnger dan Galeri Lukisan parapelukis-pelukis jarnan kakek-kakek. Kadang-kadang, aparat keamanar danpolisi mesti rnenggunakan kekerasan untuk mernbersihkan jalan yang akandilaluinya darPara demonstran ifu, a:rtara laen juga bangsanya sendin yangtergusr.u oieh kudcla Suharto 30 taon ialu, mernerotes pendudukan Inan Jaya

dal Timor Trmur secara tali syah. Bual-nya pula, sepertiga penduduk TirnTirnmampus. Sejak itu, di pulow ini, masaker, penculikan, sterilisasi paksa danpenrLuian menjadi menu sehari-hari. Bersamaan itu, para drneonstranmemprotes pemerintaban Kanselir Llelrnut Kohl. Meski pun lndonesia sampai

JI/

dh

39

Page 42: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

I

kini tak mengabaikan resolusi Komisi I-LAM-PBB untuk mengundurkan dindari TIMTIM, narnun Republik Federasi Jbrman toh membangunhubungannya dengan Indonesia dan bertentangan dengan peryanjiarrrcunifikasi JerBar-JerTiM telaii menjual sebagian bekas kapal-kapal perarrgJerman Tirnur ke lndonesia.Perjajanan pulang ke hotcl Kempinski Taschcnbergpalais'yang cuma bcrjarakbeberapa meter itu dilakukan sang tamu dengm limusinnya. Di depan gerbanghotel dia sudah dinanti olch lebih deri seratus dernonsfar. Bahkan mereka,walow pun ketatnya penjagaan polisi, berhasil menyetengah-tiangkan benderaIndonesia tanda berkabung. "Diktatoren sind schlechtc Ehrengaestc"(Diktator-Diktator ada lah tamu terhonnat yang berengsek) dan "MitMoerdern rnacht man keinc Geschaefte" (dengal pembunuh jangan bikinbisrus donk), bcgitu buryi spzurduk-spanduk nrereka. Lewat jubirnya, PerdanaMcntcri Sachscn, Kurt Ilicdcnkopf, yang akan rnenjarnu Eyang Prcsiderrtnalan iui, menyatakan bahwa ia "gro8es Verstaendnis" (nrenraharni bcnar)protes-protcs kubu I-IAM ini.Seperti dr Dresden, di Bonn dan dr Hannover, telah berlangsung pula aksi-aksiserupa /Dresdner J'{ettesle Nachrichten, 6 April 1995/

****************************************************+'F++**'|********Baek unfuk dirahasiakan: Ornop-onrop di ntanton ,Jerntqn Tirnur ilusesungguhnya buta lenlang Indonesia. Cunta, karena kapal-kopal perangmattlan milik AL-,lerTint dyual, mereka nrarah. Metthonkom JerTint zcunettperalihan rnenuju reunifiko.si, Eppelmqnn (kini anggota DPR Jerman darifraksi Golkar alias Golongan Kristen Aria), saal ini sedang berada diIndonesia), ntentang menjajikan unluk memusnahkan peralatan perang tlu.Dan ini dimasukkqn ke dalam pejanjian reunifikasi. Tapi, pemennlahJerntan mencedcroi, don menjualnya kepada Eyang, Makanya, carapenlualonnya pun anelt: dari pangkolan Wolgast (JerTim), cJikirimkatt duluke Neustadt (lcrlSar). Dari sorle baru ke.lt'tdonesia. Ini mengingat perJanjtan,lernran dengan Gorbachev, ltahvua barang-berang begituart enggak bolelt.seenakttya dijualirt dari T'ctnah ,lerT'im. Makanya, akalnya, dari ntotltotlJerTim ke ntarttan JerBar. '[enlunya, dengan diketalruinya ke tnano harangitu dibisnisin, ntalca ntarah lah aktivis-ahivis mantan penggerak revolu.sidamai tahun I9B9 itu. Bant rnereka nrencoba mencari kelerangon lentatlgIndonesio. Dcrn 7'cknik berdr:ntort.slrasi le rmasuk canggih, sebab mcreka laltyang ntenjomplangkan rezitn Komunis Kumisan.*******+**********++***** **+*+***********+****+***********+**+* *** *

40

Page 43: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

tm. Lt:

f7

4t

-----.-..,-4+4

Page 44: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

i:

IIII

I

Einsafz fuer die MenschenrechteD i e Synt po t h i e b ekun dun gen de s s a e c h s i c h en lv{i n i s t e rp ra es i dc n t e n

Kw't Biedenkopf ntit den Suharto-Kritiker

Jadi Germo FIak Asal-Asalan Manusiallouwtnv, Perdana Menteri Kurl Biedenkopf menyatakan bersintpali .santa

para pengenyam Eyang Presiden

Ihwal pesona manusia dan keciamikan alam Indonesia yang dituturkan olehKanselir Jennan, Hehnut Kohl, dua hari lalu. Tahun depal, demikian Kohl, ia

kan berkunjung ke Jakarta kembali t . ] Jangan lierzur, kalorv Kohl terarg-terangan ngomong kepada Eyang hesiden, bahrva "kami menghendaki ternpatyang pasti di kasawan ini, di tanaii air anda" i ]

,-/"r.. x l/g,1r-_J, /\ I

Pertemuan resmi anlara Kohl dengal Eyang hesiden selama beberapa hari inidikecam, laltaran aspek HAM mernaenkan peranan tidak pentirrg -- bahkanmungkin lrdak samasekali. Keadaan id tidak berubah sedikit putr, rvalow pun

I)-'

(

42

Page 45: Soeharto: Serangan Umum di Dresden

PM Negara Bagian Sacirsen, Kurt Biedenkopf, rnenyatalcan rasa simpatrn,vakepada para pengecaln Eyalg hesiden. Bahkan sia-sia lah merubah situasi diBonn ini, rvalorv pun sang Perdana Menteri memperlakukan Eyang Presiden"selayaknya", yaitu menerina dia (meski tak nrenjemput di bandara udara,karena "seleSma") datt menyilahkal peng-Harto-an Golden Book NegaraBagtan [....) /Freie Presse Chemnitz, 6 April 1995/.

+************+******+**********+******************* *******+ ***** ***Ssst-sst: Lucu Juga. Selama di Jennan, Eyang Presiden seloltt drsurultngorok di llotel -- dan bukan di Staatsgaestehaus alias Pondok Indah l,'lilikNegora.****************************************+******** *** * *****+ * * * * *** *

r(K

a

RP-^

Ioto

+3