10 bab 2library.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2006-2-00968-si-bab 2.pdfaplikasi yang...

35
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data Perlu diketahui sebelumnya, bahwa dasar perancangan aplikasi basis data akan dibuat memiliki tahapan-tahapan pengembangan sendiri. 2.1.1 File Processing System Sebelum adanya basis data, sistem yang digunakan untuk mengelola data adalah sistem file atau lebih dikenal dengan file processing system. Menurut Eaglestone (1998,p8), File Processing System adalah untuk merancang program computer dalam mendukung kegiatan informasi yang spesifik, dan untuk merancang file-file data yang juga menyediakan program aplikasi dengan data yang dibutuhkan, dan menghasilkan suatu laporan. File Processing System sebagai system penyimpanan dan pengurutan data dengan cara mengumpulkan data-data yang sejenis, memberi judul atau label dan melakukan index berdasarkan alphabet, untuk memudahkan proses pencarian data kembali (Connolly,2002,p7). Sistem ini menggunakan metode desentralisasi yang berarti masing- masing departemen menyimpan dan mengontrol datanya masing-masing. File Processing System menggunakan program aplikasi yang dapat memproses data sehingga dapat menghasilkan laporan yang dapat digunakan oleh masing-masing departemen yang mengelolanya.

Upload: trinhtuyen

Post on 29-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Basis Data

Perlu diketahui sebelumnya, bahwa dasar perancangan aplikasi basis data akan

dibuat memiliki tahapan-tahapan pengembangan sendiri.

2.1.1 File Processing System

Sebelum adanya basis data, sistem yang digunakan untuk mengelola data

adalah sistem file atau lebih dikenal dengan file processing system.

Menurut Eaglestone (1998,p8), File Processing System adalah untuk

merancang program computer dalam mendukung kegiatan informasi yang spesifik, dan

untuk merancang file-file data yang juga menyediakan program aplikasi dengan data

yang dibutuhkan, dan menghasilkan suatu laporan.

File Processing System sebagai system penyimpanan dan pengurutan data

dengan cara mengumpulkan data-data yang sejenis, memberi judul atau label dan

melakukan index berdasarkan alphabet, untuk memudahkan proses pencarian data

kembali (Connolly,2002,p7).

Sistem ini menggunakan metode desentralisasi yang berarti masing-

masing departemen menyimpan dan mengontrol datanya masing-masing.

File Processing System menggunakan program aplikasi yang dapat

memproses data sehingga dapat menghasilkan laporan yang dapat digunakan oleh

masing-masing departemen yang mengelolanya.

Page 2: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

7

Sistem ini dapat bekerja dengan baik apabila jumlah data yang disimpan

tidak terlalu banyak, bahakan dapat bekerja dengan baik pada data dengan jumlah

banyak tetapi apabila proses yang dilakukan adalah proses menyimpan dan mengambil

data. Sistem mulai tidak bekerja dengan baik saat diperlukan proses cek silang antar

data, atau saat data berhubungan dengan data lain.

Dari keterangan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa system file

adalah system penyimpanan data dengan system pengurutan tertentu dengan tingkat

keterkaitan antar file yang sangat rendah.

2.1.2 Basis Data

Istilah data bermakna untuk mengetahui fakta-fakta yang dapat direkam

dan disimpan pada media komputer. Definisi ini kini berkembang untuk mencerminkan

realitas baru. Basis data sekarang digunakan untuk menyimpan objek seperti dokumen,

foto, suara, dan video, sebagai tambahan dari data teks dan data numerik. Untuk

mencerminkan realitas, kita menggunakan definisi yang diperluas berikut: Data terdiri

dari fakta-fakta, hasil-hasil pengujian, grafik, gambar, dan video yang mempunyai arti

dalam lingkungan pengguna (Hoffer,2002,p4).

Kita telah mendefinisikan basis data sebagai kumpulan data yang

terorganisasi dan saling berhubungan. Terorganisasi maksudnya adalah data yang

terstruktur sehingga mudah disimpan, dimanipulasi, dan diambil kembali oleh

pengguna.. Saling berhubungan maksudnya adalah data menggambarkan suatu domain

yang menjadi perhatian sekelompok pengguna dan pengguna-pengguna dapat

menggunakan data untuk menjawab pertanyaan yang menjadi perhatian dari domain

tersebut (Hoffer,2002,p5).

Page 3: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

8

Menurut Hoffer (2002,p9), Metoda basis data menekankan pada

pengintegrasian dan pembagian seluruh data di dalam suatu organisasi. Metoda ini

memerlukan asas reorientasi atau perubahan didalam suatu gagasan proses, dimulai dari

dari top management.

Sedangkan Metoda basis data menurut Eaglestone (1998,p11), Basis data

haruslah menggambarkan suatu kewajaran dari suatu informasi dengan data yang ada,

dengan sedikit memaksakan atau memberikan larangan, mampu digunakan oleh seluruh

aplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi.

Menurut Hoffer (2002,p21), Keuntungan dari penggunaan metoda basis data adalah :

1. Program independensi data

Indepedensi data adalah pemisahan dari suatu gambaran data dari program-

program aplikasi yang menggunakan suatu data. Dengan metode basis data,

gambaran suatu data disimpan didalam suatu pusat penyimpanan yang biasa

disebut repository. Dengan adanya property yang dimiliki dari suatu system basis

data, membolehkan suatu pengaturan data untuk merubah dan mengembangkan

(dalam batas tertentu) tanpa merubah program aplikasi yang memproses data

tersebut.

2. Meminimalisasi duplikasi data

Tujuan dari perancangan metode basis data adalah memisahkan dan

meminimalisasi pengulangan file data yang terintegrasi ke dalam suatu struktur

logical tunggal.

Page 4: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

9

3. Meningkatkan konsistensi data

Dengan menghilangkan atau mengawasi pengulangan data, kita bisa mengurangi

kesempatan atau peluang ketidakkonsistenan suatu data.

4. Meningkatkan pembagian data

Basis data dirancang sebagai sumber daya perusahaan yang dipakai bersama.

Pengguna internal dan eksternal yang diberikan ijin untuk menggunakan basis

data, dan setiap pengguna (kelompok pengguna) diberikan satu atau lebih view

untuk memfasilitasi penggunaan ini. User view adalah gambaran logikal

sebagian basis data yang dibutuhkan pengguna untuk melakukan tugasnya.

5. Meningkatkan produktivitas dari pengembangan suatu aplikasi

Kelebihan utama pendekatan basis data adalah sangat mengurangi biaya dan

waktu untuk membangun aplikasi bisnis baru. Ada dua alasan penting yang

membuat aplikasi basis data dapat dikembangkan lebih cepat dibandingkan

aplikasi file konvensional:

• Anggaplah bahwa basis data dan pengumpulan data yang berhubungan

dan pemeliharaan aplikasi telah dirancang dan diimplementasikan,

programmer dapat berkonsentrasi pada fungsi-fungsi khusus yang

dibutuhkan aplikasi baru, tanpa harus khawatir mengenai rancangan file

atau detil implementasi tingkat rendah.

• Sistem manajemen basis data menyediakan banyak alat bantu seperti

pembuat formulir dan laporan dan bahasa tingkat tinggi yang

mengotomatisasi aktifitas-aktifitas perancangan dan implementasi basis

data.

Page 5: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

10

6. Pelaksanaan suatu standar atau ukuran

Bila pendekatan basis data diimplementasikan dengan dukungan penuh

manajemen, fungsi administrasi basis data seharusnya diberikan otoritas dan

tanggung jawab untuk membuat dan menerapkan standarisasi data. Standarisasi

ini termasuk konvensi penamaan, standar kualitas data, penyeragaman prosedur

untuk mengakses, merubah, dan melindungi data.

7. Meningkatkan kualitas data

Memperhatikan rendahnya kualitas data adalah masalah pokok dalam

administrasi basis data saat ini, pendekatan basis data menyediakan alat bantu

dan pemrosesan untuk meningkatkan kualitas data. Dua hal yang lebih penting

dari pendekatan basis data adalah:

• Perancang basis data dapat merinci batasan integritas yang diterapkan

DBMS.

• Salah satu tujuan lingkungan data warehouse adalah untuk membersihkan

data operasional sebelum dimasukkan dalam data warehouse.

8. Meningkatkan pencapaian dan tanggapan suatu data

Dengan basis data, end user tanpa pengetahuan pemrograman dapat mengambil

dan menampilkan data, walaupun melewati batasan departemen.

9. Mengurangi pemeliharaan program

Penyimpanan pasti sering berubah karena berbagai alasan, tipe data baru yang

ditambahkan, formulir data berubah, dan lain-lain. Dalam lingkungan

pemrosesan file, penggambaran data dan logika untuk pengaksesan data

dibangun untuk program aplikasi individual. Hasilnya, perubahan format data

dan metode pengaksesan menyebabkan akibat yang merugikan, yaitu keharusan

Page 6: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

11

untuk merubah program aplikasi. Dalam lingkungan basis data, data tidak

tergantung pada aplikasi program yang menggunakannya. Kita dapat merubah

data atau program aplikasi tanpa harus merubah yang lainnya. Hasilnya

pemeliharaan program dapat dikurangi dalam lingkungan basis data modern.

2.1.3 Database Management System (DBMS)

Definisi DBMS menurut Connolly (2002,p16), DBMS adalah suatu

sistem perangkat lunak yang bisa mendefinisikan, membuat, memelihara dan

mengontrol akses ke basis data.

Biasanya suatu DBMS memiliki fasilitas seperti berikut ini :

1. Terdapat fasilitas untuk mendefinisikan basis data, bisasanya menggunakan suatu

Data Definition Language (DDL). Suatu DDL memberikan fasilitas pada user

untuk menspesifikasikan tipe data dan strukturnya dan batasan aturan mengenai

data yang bisa disimpan ke dalam tersebut.

2. Terdapat fasilitas yang memperbolehkan pengguna untuk, menambah, mengedit,

menghapus, dan mendapatkan kembali data. Biasanya dengan menggunakan

suatu Data Manipulation Language (DML). Biasanya ada suatu fasilitas untuk

melayani pengaksesan data yang disebut Query Language. Bahasa query yang

paling diakui adalah Structured Query Language (SQL), yang secara de facto

merupakan standar bagi DBMS.

3. Terdapat fasilitas untuk mengontrol akses ke basis data. Sebagai contoh :

• Suatu sistem keamanan untuk mencegah pengguna yang tidak mempunyai

otoritas atau hak untuk mengakses data.

Page 7: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

12

• Suatu sistem terintegrasi yang mana memelihara konsistensi penyimpanan

data.

• Suatu sistem kontrol yang memperbolehkan akses ke basis data.

• Suatu sistem kontrol pengembalian data yang mana dapat mengembalikan

data ke keadaan sebelumnya apabila terjadi kegagalan perangkat keras atau

perangkat lunak.

• Terdapat suatu katalog yang dapat diakses oleh pengguna yang mana

menjelaskan data di dalam basis data tersebut.

Keuntungan dari adanya DBMS (Connolly,2005,p26) adalah :

• Terdapat kontrol untuk pengulangan data.

Pendekatan basis data mencoba untuk menghilangkan redundansi dengan

mengintegrasikan file sehingga penggandaan data yang sama tidak disimpan.

Tetapi, pendekatan basis data tidak menghilangkan redundansi sepenuhnya,

tetapi mengendalikan jumlah redundansi basis data.

• Data yang konsisten.

Dengan menghilangkan atau mengendalikan redundansi, kita mengurangi resiko

terjadinya ketidakkonsistenan. Bila suatu data disimpan hanya sekali dalam basis

data, perubahan nilainya harus dilakukan hanya sekali dan nilai baru tersedia

secepatnya ke semua pengguna. Bila data disimpan lebih dari sekali dan sistem

mengetahuinya, sistem dapat memastikan bahwa semua duplikasi data dijaga

tetap konsisten. Sayangnya, banyak DBMS saat ini yang tidak otomatis

memastikan konsistensi.

Page 8: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

13

• Semakin banyaknya informasi yang didapat dari data yang sama.

Dengan pengintegrasian data operasional, akan memungkinkan organisasi untuk

mendapatkan informasi tambahan dari data yang sama.

• Penggunaan data bersama

Biasanya, file dimiliki oleh orang atau departemen yang menggunakannya.

Padahal, basis data dimiliki oleh seluruh organisasi dan dapat digunakan bersama

oleh pengguna yang berhak. Dengan cara ini, pengguna akan dapat membagi

lebih banyak data. Lebih jauh lagi, aplikasi baru dapat dibangun pada data yang

telah ada dalam basis data dan hanya menambah data yang tidak disimpan saat

itu, dibanding harus mendefinisikan seluruh kebutuhan data lagi. Aplikasi baru

dapat juga bergantung pada fungsi-fungsi yang disediakan DBMS, seperti

definisi dan manipulasi data, dan pengendalian conncurency dan pemulihan,

dibanding harus menyediakan fungsi-fungsi ini sendiri.

• Meningkatkan integritas data.

Integritas basis data mengacu pada validitas dan konsistensi data yang disimpan.

Integritas biasanya menunjukkan batasan-batasan, yaitu aturan-aturan konsistensi

yang tidak boleh dilanggar dalam basis data. Batasan-batasan dapat diterapkan

pada data atau pada relasi antar data. Integrasi memungkinkan DBA untuk

mendefinisikan, dan DBMS menerapkan batasan integitas

• Meningkatkan keamanan data.

Keamanan basis data adalah perlindungan basis data dari pengguna yang tidak

berhak. Tanpa langkah-langkah pengamanan yang tepat, integrasi membuat data

lebih rawan dibanfing sistem berbasis file. Tetapi, integrasi memungkinkan DBA

Page 9: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

14

untuk mendefinisikan, dan DBMS untuk menerapkan, keamanan basis data. Hal

ini akan membutuhkan nama pengguna dan kata kunci untuk mengidentifikasi

apakah seseorang berhak untuk menggunakan basis data. Pengaksesan dari

pengguna yang dibolehkan pada data dapat dibatasi oleh operation type

(retrieval, insert, update, delete).

• Penerapan standariasi.

Integrasi memungkinkan DBA untuk mendefinisikan dan menerapkan

standarisasi yang dibutuhkan. Hal ini dapat mencakup standarisasi departemen,

organisasi, nasional, atau internasional seperti format data untuk memfasilitasi

pertukaran data antar sistem, konvensi penamaan, standarisasi dokumentasi,

prosedur update, dan aturan pengaksesan.

• Penghematan

Menggabungkan seluruh data operasional organisasi ke dalam satu basis data,

dan membuat serangkaian aplikasi yang bekerja pada satu sumber data ini, dapat

menghemat biaya. Dalam kasus ini, anggaran yang biasanya dialokasikan tiap

depatemen untuk mengembangkan dan merawat sistem berbasis file dapat

digabungkan, menghasilkan biaya total yang rendah, mengarah pada

penghematan. Penggabungan anggaran dapat digunakan untuk membeli

konfigurasi sistem yang lebih sesuai untuk memenuhi kebutuhan organisasi.

• Keseimbangan kebutuhan-kebutuhan yang bertentangan

Masing-masing pengguna atau departemen mempunyai kebutuhan yang berbeda

dengan pengguna lainnya. Karena basis data dibawah pengendalian DBA, DBA

dapat memutuskan perancangan dan penggunaan operasional basis data yang

Page 10: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

15

terbaik bagi organisasi secara keseluruhan. Keputusan ini akan menghasilkan

kinerja yang optimal bagi aplikasi.

• Peningkatan pengaksesan data dan responsiveness

Sebagai hasil dari integrasi, data yang melewati batasan departemen dapat

langsung diakses oleh pengguna. Hal ini menghasilkan sistem yang potensial

untuk melakukan lebih banyak fungsi, contohnya, untuk menyediakan layanan

yang lebih baik bagi pengguna akhir atau organisasi pelanggan. Banyak DBMS

menyediakan bahasa queri atau pembuat laporan yang memungkinkan pengguna

untuk menanyakan pertanyaan khusus dan untuk mendapatkan informasi secara

cepat dari terminalnya, tanpa membutuhkan programmer untuk membuat

perangkat lunak untuk mengambil informasi ini dari basis data.

• Meningkatkan produktivitas.

DBMS menyediakan banyak fungsi-fungsi standar yang biasanya programmer

harus tulis di aplikasi berbasis file. Perlengkapan dari fungsi-fungsi ini

memungkinkan programmer untuk berkonsentrasi pada fungsi-fungsi khusus

yang dibutuhkan oleh pengguna tanpa harus khawatir tentang detil implementasi.

Banyak DBMS menyediakan alat bantu untuk menyederhanakan aplikasi basis

data. Hasilnya meningkatkan produktifitas programmer dan mengurangi waktu

pengembangan (yang berhubungan dengan penghematan biaya).

• Meningkatkan pemeliharaan dengan data yang bebas

Dalam sistem berdasarkan file, penggambaran data dan logika untuk mengakses

data dibangun ke dalam masing-masing program, sehingga program tergantung

pada data. Perubahan struktur data, seperti merubah alamat 41 karakter ke 40

Page 11: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

16

karakter, atau merubah cara data disimpan ke media, akan membutuhkan

perubahan yang besar pada program. Sebaliknya, DBMS memisahkan data

aplikasi, sehingga membuat aplikasi tidak harus terpengaruh oleh perubahan

data.

• Meningkatkan concurrency

Bila dua atau lebih pengguna dapat mengakses file yang sama secara bersamaan,

kemungkinan pengaksesan tersebut akan saling mempengaruhi, mengakibatkan

kehilangan informasi dan integritas. Banyak DBMS mengelola pengaksesan

secara bersamaan pada basis data dan memastikan masalah di atas tidak terjadi.

• Memperbaiki backup dan layanan pemulihan

Banyak sistem berbasis file meletakkan tanggung jawab pada pengguna untuk

menyediakan fasilitas pengamanan data terhadap gangguan pada sistem atau

program aplikasi. Caranya adalah dengan membuat backup data. Bila terjadi

gangguan, backup akan memulihkan data. Sebaliknya, DBMS menyediakan

fasilitas untuk meminimalisasi pemrosesan yang hilang akibat kegagalan.

2.1.4 Konsep Berbasis Objek

2.1.4.1 Abstraksi, Enkapsulasi, dan Penyembunyian Informasi

Menurut Larman (2005,p689) Abstraksi adalah kegiatan pemusatan pada

intisari atau kualitas umum dari objek-objek yang serupa dan menghasilkan karakteristik

inti pada objek.

Menurut Larman (2005,p690) Enkapsulasi adalah suatu mekanisme yang

digunakan untuk menyembunyikan data, struktur internal, dan detil implementasi

Page 12: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

17

elemen-elemen, seperti objek atau subsistem. Semua interaksi dengan objek adalah

melalui antarmuka umun suatu operasi.

Sedangkan menurut Eaglestone (1998,p33) Enkapsulasi adalah fasilitas

yang mengintegrasikan data dan prosedur-prosedur dalam objek.

Menurut Connolly (2005,p814) Penyembunyian informasi artinya bahwa

kita memisahkan aspek ekternal objek dari detil internalnya, yang tersembunyi dari

dunia luar. Dengan demikian detil internal objek dapat dirubah tanpa mempengaruhi

aplikasi yang menggunakannya.

Dalam bahasa pemrograman berbasis objek, enkapsulasi dicapai melalui

Abstract Data Types (ADTs). Objek mempunyai bagian antarmuka dan bagian

implementasi. Bagian antarmuka menyediakan spesifikasi operasi yang dapat dilakukan

objek, sedangkan bagian implementasi terdiri dari struktur data ADT dan fungsi yang

merealisasikan antarmuka. Hanya bagian antarmuka yang dapat dilihat objek lain atau

pengguna.

2.1.4.2 Objek dan Atribut

Menurut Eaglestone (1998,p32) Objek adalah entitas yang disajikan basis

data berbasis objek sebagai struktur tertentu.

Setiap objek harus menyimpan informasi keadaannya (state) saat itu, dan

mempunyai beberapa aksi (behavior) yang dimodelkan. Keadaan (state) objek

digambarkan oleh atribut.

Menurut Larman (2005,p689) Atribut adalah karakteristik atau properti

suatu kelas.

Page 13: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

18

2.1.4.3 Identitas Objek

Menurut Larman (2005,p691) Identitas objek adalah fitur dimana

keberadaan suatu objek adalah bebas dari nilai-nilai yang berkenaan dengan objek

tersebut.

Didalam objek model, setiap object instance adalah unik, identitas tidak

berubah disebut sebagai object identification, atau OID. OID digunakan untuk

merefrensikan object instance (Barry,1996,p6).

Menurut Barry (1996,p8) OID mempunyai beberapa karakteristik :

• OID tidak tergantung pada yang dikandung objek. Nilai data internal tidak

digunakan untuk membuat identitas.

• OID dibuat oleh system objek. Pengguna atau program tidak dapat mengatur

identitas.

• OID adalah yang paling akhir bertahan dalam masa hidup objek. Identifikasi

objek tidak pernah berubah walaupun kandungan data berubah.

2.1.4.4 Method dan Message

Menurut Larman (2005,p691) Method dalam UML adalah implementasi

atau alogritma operasi dari kelas atau prosedur perangkat lunak yang dapat

mengeksekusi respon terhadap message.

Menurut Larman (2005,p691) Message adalah mekanisme komunikasi

suatu objek, biasanya berupa permintaan untuk mengeksekusi suatu method.

Page 14: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

19

2.1.4.5 Classes

Menurut Larman (2005,p689) Classes dalam UML adalah penggambaran

sekumpulan objek yang berbagi atribut-atribut, operasi-operasi, methods, relasi-relasi,

dan behavior yang sama.

2.1.4.6 Subclass, Superclass, dan Inheritance

Menurut Larman (2005,p692) Subclass adalah suatu pengkhususan dari

kelas lain (Superclass). Suatu subclass mewarisi attributes dan methods dari superclass.

Menurut Larman (2005,p693) Superclass adalah suatu class dimana class

lain mewarisi attributes dan methods.

Menurut Larman (2005,p691) Inheritance adalah fitur dari bahasa

pemrograman berbasis objek dimana classes dapat dispesialisasikan dari superclass-

superclass yang lebih umum. Attributes dan methods superclass secara otomatis dimiliki

oleh subclass.

2.1.4.7 Overriding dan Overloading

Menurut Hoffer (2002,p540) Overriding adalah proses penggantian suatu

method yang diwarisi dari superclass oleh implementasi yang lebih spesifik dari method

tersebut didalam subclass.

Overriding adalah salah satu jenis overloading. Overloading

memungkinkan nama suatu method digunakan kembali dalam definisi class atau diluar

definisi class. Ini memungkinkan suatu message dapat melakukan fungsi-fungsi yang

berbeda tergantung objek penerimanya (Connolly,2005,p822).

Page 15: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

20

2.1.4.8 Polymorphism

Menurut Larman (2005,p692) Polymorphism adalah konsep bahwa dua

atau kebih kelas dapat merespon suatu message yang sama dengan cara yang berbeda,

menggunakan operasi-operasi Polymorphic.

2.1.4.9 Complex Object

Menurut Eaglestone (1998,p38) Complex Object adalah objek yang

terdiri dari objek-objek lain.

Menurut Barry (1996,p30) untuk mengetahui suatu Complex object dapat

dilihat dari kurangnya identifikasi yang unik dari data, hubungan many to many dalam

data, akses data secara traversal, atau seringnya menggunakan type codes dalam data.

2.1.5 Konsep DBMS berbasis objek

2.1.5.1 Definisi Basis Data Berbasis Objek

Menurut Connolly (2005,p849) definisi Object-Oriented Data Model

(OODM), Object-Oriented Database (OODB), dan Object-Oriented DBMS (OODBMS)

adalah:

OODM Suatu model data logikal yang menangkap semantik dari

OODB

objek yang didukung oleh pemrograman berbasis objek.

Sekelompok objek persistent dan sharable yang didefinisikanOODM

Merupakan manajer dari OODBOODBMS

Page 16: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

21

2.1.5.2 Metodologi Disain Basis Data Berbasis Objek

Menurut Connolly (2005,p842) petunjuk untuk mendisain basis data adalah dengan

menggunakan diagram UML sebagai berikut :

• Buat use case diagram dari spesifikasi kebutuhan informasi untuk

menggambarkan fungsi-fungsi yang dibutuhkan dari system.

• Buat class diagram.

• Buat sequence diagram untuk masing-masing use case. Ini untuk menunjukan

interaksi antar class yang dibutuhkan untuk mendukung fungsionalitas yang

ditentukan dalam masing-masing use case. Collaboration diagram dapat

dihasilkan dengan mudah dari sequence diagram.

• Mungkin akan berguna bila menambahkan class control ke class diagram untuk

mewakili interface antara actor dan system (operasi control class dapat

diturunkan dari use case).

• Perbaiki class diagram untuk menunjukan method yang dibutuhkan masing-

masing class.

• Buat statechart diagram untuk masing-masing class untuk menunjukan

bagaimana kelas berubah state dalam merespon message yang diterimanya.

Message yang cocok diidentifikasi dari sequence diagram.

• Perbaiki diagram sebelumnya berdasarkan pengetahuan baru selama proses ini

(misalnya state diagram dapat mengidentifikasi method tambahan untuk class

diagram).

Page 17: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

22

2.1.5.3 Karakteristik Basis Data Berbasis Objek

Menurut Bancilhon (1992,p5) ada tiga belas fitur yang dimiliki suatu

OODBMS. Delapan fitur pertama merupakan karakteristik object oriented, sedangkan

selebihnya merupakan karakteristik DBMS.

1. Harus mendukung complex object.

2. Harus mendukung identitas objek.

3. Harus mendukung encapsulation.

4. Harus mendukung class.

5. Kelas harus dapat mewarisi sifat (inheritance) dari superclassnya.

6. Harus mendukung dynamic binding.

7. DML harus lengkap diperhitungkan.

8. Tipe data harus dapat dikembangkan.

9. Harus menyediakan data persistent.

10. DBMS harus mampu mengelola basis data yang sangat besar.

11. DBMS harus mendukung penggunaan dalam waktu bersamaan (concurrent).

12. DBMS harus dapat pulih dari kegagalan perangkat keras dan perangkat

lunak.

13. DBMS harus menyediakan kemudahan dalam mengkueri data.

2.1.5.4 Alternatif-alternatif Strategi Membangun OODBMS

Menurut Connolly (2005,p859) ada beberapa strategi untuk membangun OODBMS,

yaitu :

• Menambahkan kemampuan basis data pada bahasa pemrograman berbasis objek.

GemStone menggunakan strategi ini pada Smalltalk, C++ dan Java.

Page 18: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

23

• Menambahkan libraries yang mendukung kemampuan basis data pada bahasa

pemrograman berbasis objek. Srategi ini digunakan Ontos, Versant, dan Object

Store.

• Menanam bahasa basis data berbasis objek dalam bahasa pemrograman

konvensional. Strategi ini digunakan oleh O2 pada bahasa C.

• Menambah kemampuan berbasis objek pada bahasa basis data yang ada. Strategi

ini digunakan Ontos dan Versant yang menggunakan standar Object SQL dari

Object Data Management Group (ODMG).

• Membangun bahasa basis data / model data baru. Strategi ini digunakan SIM

(Semantic Information Manager).

2.1.5.5 Persistence

Suatu DBMS harus menyediakan fasilitas untuk menyimpan objek yang

persistent. Objek yang persistent adalah objek yang tetap ada setelah user session atau

program aplikasi yang membuatnya dimatikan. Ini kontras dengan transient object yang

hanya ada selama program menjalankannya. Persistent object akan tetap ada hingga

tidak dibutuhkan lagi atau dihapus.

2.1.5.6 Kelebihan dari penggunaan Object Oriented Database Management System

(OODBMS)

Menurut Connolly (2005,p881) ada beberapa kelebihan OODBMS, yaitu :

• Memperkaya kemampuan pemodelan

• Dapat dikembangkan

Page 19: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

24

• Menghilangkan impedance mismatch

• Bahasa kueri yang lebih ekspresif

• Mendukung evolusi schema

• Mendukung transaksi berdurasi panjang

• Dapat diterapkan pada aplikasi basis data yang canggih

• Meningkatkan kinerja

2.1.6 Standar dan sistem OODBMS

2.1.6.1 Object Management Group

Menurut Connolly (2005,p889) Object Management Group (OMG)

adalah suatu konsorsium industri non profit internasional yang didirikan pada tahun

1989 untuk membuat standarisasi objek. Ada empat hal yang distandarisasi OMG, yaitu:

Object Model (OM), Object Request Broker (ORB), Object Services, dan Common

Facilities.

2.1.6.2 Object Data Management Group

Menurut Eaglestone (1998,p30) Object Data Management Group

(ODMG) adalah suatu konsorsium dari vendor-vendor system basis data berbasis objek.

Standar ODMG mendominasi pasar basis data berbasis objek dan menjadi standar de

facto.

Menurut Connolly (2005,p897) Object Data Managenent Group

(ODMG) membuat standarisasi untuk Object Oriented Data Model (OODM). Ada

empat komponen utama arsitektur OODBMS menurut ODMG, yaitu :

• Object Model (OM)

Page 20: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

25

• Object Definition Language (ODL)

• Object Query Language (OQL)

• C++, Java, dan Smalltalk language bindings

2.1.6.2.1 Object Model

Menurut Eaglestone (1998,p29) model data objek memungkinkan lebih

banyak informasi yang dapat disajikan dengan memanfaatkan fasilitas bahasa

pemrograman berbasis objek, dimana pengguna dapat menambahkan tipe data baru yang

sesuai dengan aplikasinya.

Pemodelannya adalah sebagai berikut :

• Entitas dan objek. Entitas adalah segala sesuatu yang dapat diidentifikasikan

secara unik dan kita ingin menyimpan fakta-fakta didalamnya. Objek adalah

entitas yang disajikan basis data berbasis objek sebagai struktur tertentu. Objek

terdiri dari data yang ditunjukan oleh state atau nilai dan prosedur yang mewakili

behavior.

• Tipe dan kelas. Objek-objek yang memiliki karakteristik-karakteristik yang sama

disebut memiliki tipe objek yang sama. Tipe yang diimplementasikan disebut

class.

• Identitas objek dan komples objek. Identitas objek secara otomatis diberikan

pada objek sejak objek pertama kali dibuat, tidak dapat diubah atau digunakan

kembali oleh objek lain. Kompleks objek adalah objek yang terdiri dari objek-

objek lainnya.

Page 21: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

26

• Inheritance. Suatu jenis relasi antar tipe objek, dimana satu tipe merupakan

subtype dari tipe lainnya dan karenanya mewarisi semua karakteristiknya.

Menurut Connolly (2005,p900) model objek ODMG memungkinkan

perancangan dan implementasi dipindahkan antar system yang mengikuti standarnya.

Model objek ODMG menspesifikasikan pemodelan dasar, sebagai berikut :

• Objek dan literal.

• Objek-objek dan literal-literal dapat dikategorikan sebagai type. Semua objek

dan literal dari suatu type menunjukan behavior dan state yang umum.

• Behavior ditentukan oleh sekumpulan operasi yang dilakukan pada objek atau

oleh objek. Operasi dapat mempunyai parameter-parameter input / output dan

dapat mengembalikan nilai.

• State ditentukan oleh nilai propertinya. Suatu property dapat berupa atribut atau

berupa relasi suatu objek dengan objek lainnya.

Menurut Hoffer (2002,p525) Keuntungan dari pemodelan menggunakan orientasi objek

adalah :

1. Memiliki kemampuan untuk menangani permasalahan yang lebih beraneka

ragam atau lebih menantang.

2. Memiliki kemampuan yang lebih bervariasi untuk mengkomunikasikan antara

users, analysts, designers, and programmers.

3. Meningkatkan konsistensi di antara aktivitas analisis, perancangan, dan

pemrograman.

Page 22: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

27

4. Memiliki gambaran yang jelas dalam menggambarkan bagian sistem.

5. Memiliki sistem yang tangguh.

6. Memiliki kemampuan untuk dipergunakan dalam hasil analisa, perancangan dan

pemrograman..

7. Meningkatkan konsistensi pengembangan model selama menggunakan analisa,

perancangan, dan pemrograman berorientasi objek.

2.1.6.2.2 Object Definition Language

Menurut Eaglestone (1998,p92), Object Definition Language (ODL)

adalah bahasa untuk mendefinisikan tipe objek yang sesuai dengan model data objek.

ODL memungkinkan program aplikasi untuk mengakses dan menggunakan isi dari basis

data berbasis objek.

Gambar 2.1 Relasi antara ODL dan bahasa pemrograman lainnya

Gambar 2.1 menunjukan pemisahan fungsi antara bahasa pemrograman

dan ODL. ODL menyediakan basis data berbasis objek dengan metadata, yang disimpan

Program aplikasi basis data berbasis objek yang ditulis dalam bahasa pemrograman seperti C++ , Smalltalk, atau Java

Definisi ODL sebagai antar muka antara aplikasi dengan basis data berbasis objek

Implementasi basis data berbasis objek yang ditulis dalam bahasa pemrograman seperti C++, Smalltalk, atau Java

Page 23: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

28

sebagai kumpulan dari objek (meta objek). ODL juga menyediakan antar muka uuntuk

program aplikasi dalam bahasa pemrograman lain ke tipe objek yang harus diakses dan

dimanipulasi.

Fasilitas dimana ODL, OQL, dan bahasa pemrograman tertentu dapat

digunakan bersama-sama disebut binding. ODL atau OQL binding ditentukan untuk

memungkinkan aplikasi dibuat menggunakan berbagai bahasa pemrograman, untuk saat

ini C++, Smalltalk, dan Java.

2.1.6.2.3 Object Query Language

Menurut Eaglestone (1998,p175) Object Query Language (OQL) adalah

bahasa untuk mengkueri dan memanipulasi basis data berbasis objek yang sesuai dengan

model data objek. Sintaks OQL berasal dari SQL, tetapi juga dikembangkan untuk

menangani kelebihan konsep berbasis objek.

2.1.6.2.4 ODMG Language Bindings

Menurut Connolly (2005,p918) ODMG language bindings menentukan

bagaimana ODL / OML dipetakan ke bahasa pemrograman. Bahasa yang mendukung

adalah Smalltalk, C++, dan Java.

2.2 Analisis dan disain basis data berbasis objek dengan The Unified Modeling

Language (UML)

Diagram-diagram UML

Menurut Bahrami (1999,p94) ada delapan diagram UML :

1. Class Diagram

Page 24: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

29

2. Use Case Diagram

3. Behavior Diagram (dynamic) :

a. Interaction Diagram

i. Sequence Diagram

ii. Collaboration Diagram

b.Statechart Diagram

c. Activity Diagram

4. Implementation Diagram :

a. Component Diagram

b. Deployment Diagram

UML Class Diagram

UML class diagram adalah diagram analisis statis utama. Diagram ini

menunjukan struktur statis model. Class diagram adalah kumpulan dari elemen-elemen

pemodelan statis, seperti kelas-kelas dan relasinya.

Pemodelan objek adalah proses dimana objek logical dalam dunia nyata

dipetakan ke objek actual dalam program. Untuk membangun suatu model dunia nyata

yang efektif, anda harus mempertanyakan objek-objek apa yang dibutuhkan didalam

sistem. Tujuan pemodelan objek adalah untuk menunjukan secara grafis apa yang objek

lakukan didalam problem domain, menggambarkan struktur (hirarki kelas atau part

whole) dan relasi antar objek (seperti asosiasi) dengan notasi visual.

Gambar di bawah ini menunjukkan notasi dasar class diagram. Dalam

analisis, biasanya cukup untuk menggambarkan class dengan namanya. Struktur dibuat

sesederhana mungkin.

Page 25: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

30

Association dan aggregation dapat mempunyai multiplicity. Multiplicity

dapat berupa angka atau interval, seperti 0..3, 1..*, dan “*” disebut “many”.

Kita dapat menambahkan detil class dengan menambahkan atribut dan

operasi lengkap dengan parameter. Kita juga dapat menunjukkan apakah atribut dan

operasi itu public atau private.

Gambar 2.2 Notasi class diagram

Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsi-fungsi dari suatu system. Use

case berhubungan dengan serangkaian transaksi, dimana setiap transaksi dipicu dari luar

system (actor) dan membuat objek-objek internal saling berinteraksi dan juga dengan

lingkungan system.

Keterangan dari use case menentukan apa yang terjadi dalam sistem

ketika use case dijalankan. Intinya, model use case menentukan model luar (actor) dan

model dalam (use case) dari behavior system.

Page 26: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

31

Gambar 2.3 Notasi use-case diagram

Sequence Diagram

Sequence diagram adalah cara yang mudah untuk menggambarkan

behavior system dengan memperhatikan interaksi antara system dengan lingkungannya.

Sequence diagram menunjukan interaksi yang disusun berdasarkan urutan waktu.

Diagram ini juga menunjukan objek-objek yang terlibat dalam interaksi dengan garis

hidupnya, dan message yang dikirim, diatur berdasarkan urutan kejadian.

Sequence diagram memiliki dua dimensi. Dimensi vertikal berdasarkan

waktu, sedangkan dimensi horizontal mewakili objek-objek yang berbeda. Garis vertikal

disebut lifeline object. Life line mewakili keberadaan objek selama interaksi.

Setiap message diwakili oleh anak panah antara lifeline dua objek. Urutan

kemunculan message diperlihatkan dari atas ke bawah dalam halaman. Masing-masing

message diberi label dengan nama message. Label juga dapat berisi argumen dan

informasi pengendalian.

Page 27: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

32

Sequence diagram adalah cara alternatif untuk memahami keseluruhan

alur pengendalian dari program. Akan lebih mudah menggunakan sequence diagram

untuk memahami urutan behavior dibandingkan dengan melihat kode program.

Gambar 2.4 Notasi sequence diagram

Statechart Diagram

Statechart diagram menggambarkan urutan state yang objek lalui selama

hidupnya dalam merespon rangsangan luar dan message. State adalah kumpulan nilai

yang menggambarkan objek berada pada suatu titik dalam waktu yang digambarkan oleh

simbol state dan transisinya digambarkan dengan anak panah yang menghubungkan

simbol-simbol state. Suatu statechart dapat mempunyai subdiagram.

Statechart diagram menggambarkan state dari eksekusi method (state

dari objek mengeksekusi method), dan aktivitas dalam diagram mewakili aktivitas objek

Page 28: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

33

yang melakukan method tersebut. Statechart diagram berguna untuk memahami

algoritma dalam menjalankan suatu method.

Gambar 2.5 Notasi statechart diagram

Collaboration Diagram

Tipe lain dari diagram interaksi adalah collaboration diagram.

Collaboration diagram menggambarkan kolaborasi, yaitu serangkaian message yang

dikirimkan antar objek dalam kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Seperti

sequence diagram, anak panah menunjukkan message yang dikirimkan dalam suatu use

case. Dalam collaboration diagram, urutannya ditunjukkan dengan menomori message.

Activity Diagram

Activity diagram adalah variasi dari state diagram yang digunakan untuk

memodelkan seluruh proses bisnis. State adalah kegiatan yang mewakili terjadinya

operation, dan transition dipicu oleh selesainya operation. Kegunaan activity diagram

adalah untuk menyediakan view dari aliran proses bisnis dan apa yang terjadi dalam use

case.

Page 29: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

34

Component Diagram

Component diagram memodelkan komponen fisik dalam perancangan

(seperti source code, executable program, user interface). Package digunakan untuk

menunjukkan bagaimana mengelompokkan class.

Deployement Diagram

Deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen-komponen,

proses-proses, dan objek-objek. Deployment diagram berisi node-node yang

dihubungkan dengan jalur komunikasi. Node dapat berisi component instance.

Component dapat berisi objek. Component dihubungkan dengan component lain melalui

dependency, biasanya melalui antarmuka, yang menunjukkan bahwa satu component

menggunakan layanan component lainnya.

2.3 Teori-teori Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi

2.3.1 Pengertian

Menurut Koesoemadinata (1990,p208), Eksplorasi merupakan kegiatan

penting dalam industri energi pada umumnya dan pada khususnya industri minyak dan

gas bumi. Jelaslah, bahwa demi kelangsungan peradaban kita, diperlukan produksi

minyak dan gas bumi secara terus menerus. Dengan demikian cadangan makin menciut,

dan hanya dengan kegiatan eksplorasi sajalah cadangan akan bertambah atau setidaknya

dipertahankan. Suatu pengertian yang salah dewasa ini adalah bahwa eksplorasi

merupakan suatu aktivitas satu kali saja. Banyak ahli ekonomi ataupun hal layak ramai

mengira, bahwa jika suatu daerah telah diselidiki atau dieksplorasi dapatlah diketahui

apakah daerah itu mengandung cadangan minyak atau tidak. Mereka kemudian

Page 30: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

35

mengharapkan bahwa dengan dilakukannya eksplorasi untuk seluruh daerah tersebut,

misalnya seluruh daerah Indonesia, dapatlah diadakan inventarisasi mengenai jumlah

cadangan minyak kita dan sampai kapan habisnya minyak bumi ini.

Jangankan mengetahui seluk-beluk cara terdapatnya minyak didalam

suatu daerah, apalagi untuk seluruh daerah Indonesia, sedangkan cara terbentuk dan

terdapatnya minyak bumi didalam kerak bumipun belum kita mengerti sedalam-

dalamnya ataupun meramalkannya. Beberapa konsepsi dari teori antiklin, perangkap

stratigrafi, dan kosepsi mengenai hidrodinamika, menunjukan bahwa pemikiran kita

terus menerus berkembang dan menghasilkan konsepsi baru tentang terdapatnya dan

keadaan geologi minyak bumi. Sebagai suatu contoh ialah misalnya, pencarian minyak

dan gas bumi di Amerika Serikat sudah berlangsung puluhan tahun, dan dilakukan oleh

puluhan ribu ahli geologi, dengan modal yang sangat besar serta menggunakan berbagai

metoda yang paling modern, tetapi sampai kini masih tetap dapat ditemukan cadangan

baru di dalam daerah yang sudah lama dieksplorasi, walaupun makin lama cadangan

memang makin kecil dan makin sulit untuk ditemukan.

Adalah paradoxal sekali, bahwa sampai kini cadangan minyak bumi

bukannya menciut, tetapi tambah meningkat, berkat usaha eksplorasi, walaupun tidak

merata dari tahun ke tahun.

Telah banyak contoh untuk Indonesia diberikan, seperti misalnya, suatu

daerah di Sumatra Tengah yang telah dieksplorasi oleh perusahaan asing yang cukup

besar dan telah mengadakan hampir 20 pemboran dan menyatakan daerah itu tidak

menghasilkan minyak. Tetapi kemudian daerah tersebut diambil oleh perusahaan lain

dan ternyata dapat menghasilkan beberapa lapangan minyak dan cadangan baru dalam

daerah yang sama.

Page 31: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

36

Semua hal tersebut bukannya karena kebodohan para ahli geologi yang

ditugaskan pada waktu itu, tetapi semata-mata disebabkan kemajuan pengetahuan ilmu

geologi minyak dan gas bumi serta digunakannya berbagai metoda baru. Misalnya saja

pada zaman dahulu belum ada pengertian mengenai batuan induk, fungsi gradient

geothermal, cara pertumbuhan terumbu koral, sedimentasi karbonat. Selain itu juga,

pada waktu itu metoda seismic masih pada permulaan taraf perkembangannya. Dewasa

ini metoda seismic telah mengalami kemajuan begitu pesat, dengan menggunakan

komputer untuk pengolahan datanya sedemikian rupa sehingga telah jauh lebih maju

dari sebelumnya. Walaupun demikian sampai kinipun metoda seismic belum sama sekali

dapat memberikan gambaran yang sebenarnya, sehingga masih tetap harus berkembang

di masa mendatang. Meskipun penilaian orang terhadap metoda seismic dewasa ini

begitu tinggi, tetapi jumlah cadangan minyak sebenarnya belumlah dapat diketahui,

karena sebagaimana telah dikatakan cara terdapatnya minyak bumi pun belum diketahui

seluruhnya. Kita tidak mengetahui apakah minyak bumi terdapat selain dalam perangkap

antiklin, dan dalam perangkap stratigrafi, juga terdapat dalam perangkap jenis lain. Kita

pun tidak mengetahui, apakah ada batuan reservoir jenis lain, tempat minyak bumi dapat

berkumpul, dan apakah ada keadaan geologi yang lain sama sekali, yang memungkinkan

pembentukan dan akumulasi minyak bumi itu. Seorang eksplorator pada waktu

mendatang haruslah lebih cerdas, dan harus mempergunakan konsepsi dan teori baru

serta menemukan cadangan tambahan didaerah yang hingga kini dikira tidak ada minyak

bumi. Sejalan dengan eksplorasi, penelitian dalam bidang geologi minyak dan bumi

haruslah senantiasa dilaksanakan untuk menstimulasi timbulnya berbagai konsepsi serta

teori baru tentang terbentuknya dan terdapatnya minyak dan gas bumi.

Page 32: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

37

2.3.2 Dasar Filsafat Eksplorasi

Eksplorasi jangan hanya diartikan sebagai usaha penambahan lapangan

minyak baru atau perluasan daeerah produksi, sebab hal ini jelas bukanlah demikian

dilihat dari pandangan bahwa tidaklah mungkin suvey di suatu daaerah dapat

mengetahui segala sesuatu yang terdapat di bawahnya. Usaha eksplorasi harus dianggap

sebagai suatu bagian integral dari pada produksi, yaitu setidak-tidaknya

mempertahankan besarnya cadangan. Jika kita harus meningkatkan minyak lebih

banyak, maka kita harus mendapatkan cadangan lebih banyak. Motto dari pada suatu

eksplorasi minyak bumi adalah untuk setiap barel minyak yang diproduksikan, paling

sedikit harus ditemukan satu barel cadangan baru. Hal ini berarti, kalau kita

meningkatkan produksi minyak bumi harus kita tingkatkan pula penemuan cadangan

baru. Dengan dasar filsafat ini sesuai dengan konsepsi bahwa usaha eksplorasi minyak

bumi itu bukan hanya merupakan suatu survey atau inventarisasi tempat terdapatnya

minyak bumi dalam suatu daerah, tetapi lebih merupakan peningkatan cadangan minyak

bumi, dengan menguji kita sendiri untuk dapat berfikir serta menemukan minyak dalam

daerah yang sama.

2.3.3 Urutan Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi

Dalam eksplorasi minyak dan gas bumi tidak dibedakan antara suatu

survey pendahuluan atau prospeksi dan eksplorasi sebagaimana dalam bidang

pertambangan. Yang diartikan eksplorasi minyak dan gas bumi dalam industri minyak

adalah semua kegiatan dari permulaan sampai akhir dalam usaha penemuan dan

penambahan cadangan minyak dan gas bumi yang baru. Sebagaimana telah dikatakan,

operasi eksplorasi mencakup semua kegiatan yang merupakan bagian integral dalam

Page 33: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

38

usaha pencarian minyak bumi, termasuk pemboran eksplorasi. Pekerjaan penyelidikan

dalam suatu eksplorasi minyak bumi ini dilakukan pada umumnya oleh para ahli

geologi, termasuk juga mereka yang berspesialisasi dalam geofisika, paleontology, dan

sebagainya. Fasa ini berlangsung terus menerus, hingga pada taraf eksploitasi. Dalam

hal ini seorang ahli geologi harus membantu dalam penentuan cadangan dan juga dalam

rencana pemboran eksploitasi.

Urutan suatu operasi eksplorasi meliputi proses sebagai berikut :

1. Perencanaan eksplorasi (exploration planning).

2. Operasi survey lapangan.

3. Penilaian dan prognosis prospek.

4. Pemboran eksplorasi.

5. Pengembangan dan reevaluasi daerah.

Sejajar dengan dilakukannya urutan operasi eksplorasi ini juga dilakukan pengkajian dan

evaluasi secara terus menerus oleh suatu kelompok studi yang menunjang eksplorasi dan

yang menyarankan berbagai garis kebijaksanaan dalam bidang eksplorasi.

Dalam urutan operasi survey eksplorasi minyak dan gaas bumi, yang pertama-tama

harus dilakukan adalah suatu studi mengenai keadaan geologi regional daerah yang telah

dipilih, sehingga kita dapat mengetahui misalnya, jenis cekungannya, geologi sejarah

perkambangan cekungan serta sedimentasinya, kerangka tektonik dan sebagainya. Dari

studi ini kemudian dilakukan suatu tinjauan sepintas lalu (reconnaissance survey) yang

merupakan suatu operasi lapangan, dengan cara mengunjungi daerah tertentu. Semua

survey itu dimaksudkan untuk mendapatkan kesan umum mengenai keadaan geologinya

dengan memilih bagian daerah yang kritis untuk meyakinkan suatu gejala geologi yang

penting ataupun struktur yang dapat merupakan perangkap. Dari survey yang bersifat

Page 34: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

39

sepintas lalu ini, didapatkan setidaknya beberapa daerah yang prospektif. Untuk lebih

mengetahui keadaan geologi daerah ini, seringkali pada stadium ini dilakukan suatu

pemboran stratigrafi. Dari penyelidikan peninjauan umum itu kita harus melakukan

penelitian detil pada prospek yang telah ditemukan itu. Penelitian detil ini bisa

dilaksanakan dengan penyelidikan geologi permukaan atau geologi lapangan, terutama

dengan mengadakan survey seismic yang dilakukan dengan system kisi yang dewasa ini

merupakan penyelidikan baku (standard). Kisi ini di buat dengan jarak misalnya setiap 3

atau 2 kilometer, bahkan kadang-kadang juga dengan jarak ½ kilometer apabila ingin

lebih teliti. Dari pekerjaan sesismik, pekerjaan geologi lapangan dan studi regional,

dapatlah dinilai prospek yang mempunyai harapan paling baik untuk menghasilkan

minyak bumi ataupun yang tidak.

Dari penilaian dan prognosis tersebut, dapat dilakukan pemboran

eksplorasi dan baru dari pemboran eksplorasi inilah sebetulnya dapat dikatakan berhasil

atau tidaknya ditemukan suatu lapangan munyak baru. Dapatlah dilihat bahwa sebelum

pemboran eksplorasi tersebut dilakukan, haruslah dilakukan serentetan penyelidikan dan

evaluasi untuk menentukan lokasi pemboran eksplorasi yang mahal harganya. Biaya satu

pemboran eksplorasi dapat mencapai beberapa puluh milyar rupiah. Penyelidikan untuk

menentukan lokasi ini seharusnya tidak lebih dari pada biaya pemboran. Pada tahap

eksplorasi ini metoda seismic (seismic survey) dan pengukuran daya tarik bumi (gravity

survey) sering dilakukan. Juga survey magnetic udara (aeromagnetic) ataupun survey

magnetic daratan pada tahap reconnaissance. Selain itu pada tahap reconnaissance ini

penyelidikan dengan metoda pengideraan jauh (remote sensing) dan foto udara sering

dilakukan. Juga pemetaan yang bersifat pengukuran stratigrafi serta penyelidikan

lapangan lainnya dilakukan pada tahap tersebut.

Page 35: 10 BAB 2library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2006-2-00968-SI-bab 2.pdfaplikasi yang berhubungan tanpa adanya duplikasi. Menurut Hoffer (2002,p21), ... Indepedensi data adalah

40

Pada tahap detil, geologi lapangan masih juga dilakukan dengan mengadakan pemetaan

detil, yang sering juga ditunjang dengan pemboran tangan ataupun pemboran dangkal.

Dewasa ini metoda tersebut sudah jarang dilakukan dan pada umunya operasi seismic

detil lebih banyak dilakukan untuk mendetilkan suatu prospek

(Koesoemadinata,1990,p208-212).