1. pengantar

3
RASIONAL Kehidupan dalam era informasi ditandai dengan tersedianya informasi yang makin banyak dan bervariasi. Tersebarnya informasi semakin luas, seketika, dan disajikan dalam berbagai bentuk, waktu yang cepat. Karena semua usaha pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian informasi senantiasa menggunakan media, maka era ini dapat pula disebut lingkungan bermedia (Miarso, 2004: 456). Media merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. AECT (Ibrahim, 1997: 21) mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi. Pembelajaran digunakan untuk menunjukkan usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta tang pelaksanaannya terkendali. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan, serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan malalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran yang ada dalam kurikulum; sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain atau penulis buku dan produser media; salurannya media pembelajaran dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru. Media video dapat digunakan untuk menerangkan program- program formal yang sistematis yang dipakai sebagai bagian integral dari suatu pelajaran sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan yang lain. Selai itu, media video diproduksi untuk mengatasi keterbatasan media pembelajaran lain sebagai sumber belajar.

Upload: teteng-internisti

Post on 13-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

gratis

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Pengantar

RASIONAL

Kehidupan dalam era informasi ditandai dengan tersedianya informasi

yang makin banyak dan bervariasi. Tersebarnya informasi semakin luas,

seketika, dan disajikan dalam berbagai bentuk, waktu yang cepat. Karena

semua usaha pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan penyajian

informasi senantiasa menggunakan media, maka era ini dapat pula disebut

lingkungan bermedia (Miarso, 2004: 456).

Media merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiah berarti

perantara atau pengantar. AECT (Ibrahim, 1997: 21) mengartikan media

sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi.

Pembelajaran digunakan untuk menunjukkan usaha pendidikan yang

dilaksanakan secara sengaja, dengan tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu

sebelum proses dilaksanakan, serta tang pelaksanaannya terkendali. Media

pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan

pesan, serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si

belajar, sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja,

bertujuan dan terkendali.

Proses pembelajaran pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu

proses penyampaian pesan dari sumber pesan malalui saluran/media

tertentu ke penerima pesan. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi

ajaran yang ada dalam kurikulum; sumber pesannya bisa guru, siswa,

orang lain atau penulis buku dan produser media; salurannya media

pembelajaran dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru.

Media video dapat digunakan untuk menerangkan program-program

formal yang sistematis yang dipakai sebagai bagian integral dari suatu pelajaran

sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan yang lain. Selai itu, media video

diproduksi untuk mengatasi keterbatasan media pembelajaran lain sebagai

sumber belajar. Dengan demikian, proses pembelajaran akan lebih kondusif

bila ditunjang dengan sumber-sumber belajar yang memadai dan berkualitas.

Manfaat digunakannya media video dalam pembelajaran adalah sebagai

berikut:

1. Mampu memberikan yang bervariasi kepada otak, sehingga otak

dapat berfungsi secara optimal. Karena itu, sebagai salah satu

implikasi dalam pembelajaran ialah kedua belahan otak perlu

dirangsang bergantian dengan rangsangan audio visual.

Page 2: 1. Pengantar

2. Meningkatkan motivasi dan merangsang untuk belajar, serta

mengurangi verbalisme dengan media yang kompleks, yaitu dapat

menyampaikan lima macam bentuk informasi: gambar, garis, simbol,

suara, dan gerakan. Mampu menyerap informasi sampai 94% dari

berbagai indera.

3. Mengatasi keterbatasan pengalaman yang diiliki oleh peserta didik.

Selain itu, juga dapat melampaui batas ruang, waktu, dan

pengamatan.

4. Memungkinkan adanya interaksi secara langsung antara peserta didik dan

lingkungannya. Karena mampu menyampaikan pesan peristiwa-peristiwa

yang konkret dan nyata.

Dari berbagai penjelasan di atas, maka diproduksi media video

pembelajaran untuk siswa SMP kelas VII mata pelajaran Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan dengan pokok bahasan Norma-norma dalam Kehidupan

Bermasyarakat. Pengembangan media video meliputi kegiatan perencanaan,

produksi, dan evaluasi. Perencanaan meliputi kegiatan-kegiatan penentuan

tujuan, menganalisis keadaan sasaran, penentuan materi, format yang akan

digunakan dan penulisan skrip (naskah). Produksi adalah kegiatan perekaman

gambar sehingga seluruh program yang telah direncanakan dapat direkam

dalam kaset video. Evaluasi dimaksudkan sebagai kagiatan untuk menilai

program, apakah program tersebut bisa dipakai atau perlu direvisi

(disempurnakan) lagi.

TUJUAN PRODUKSI

1. Meningkatkan profesionalisme guru dalam pengelolaan pembelajaran

2. Membuat prototipe model pembelajaran PPKn yang aktif dan inovatif

3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pembelajaran yang dapat

menyajikan dan mengembangkan bahan pelajaran yang lebih luas.

4. Melengkapi, meluaskan, dan memperbesar perbendaharaan media-

media pembelajaran (mengatasi keterbatasan sumber-sumber

pembelajaran).

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, H. 1997. Media Pembelajaran: Arti, Fungsi, Landasan Penggunaan, Klasifikasi, Pemilihan, Karakteristik Oht, Opaque, Filmtrip, Slide, Film, Video, Tv, dan

Page 3: 1. Pengantar

Penulisan Naskah Slide. Bahan sajian program pendidikan akta mengajar III-IV. Malang: FIP-IKIP.

Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana

http://www.file.upi.edu/Direktori/KD-SUMEDANG/Artikel/Pelatihan Membuat Storyboard pada Multimedia Interaktif/Storyboard.pdf. diakses 5 Januari 2013.

http://www.widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/Pelatihan Pengembangan bahan ajar berbasis TIK untuk konten E-Learning-Juli 2010/modul-1-mikroskil.doc. diakses 5 Januari 2013.