1. pendahuluan

7
1.1. LATAR BELAKANG 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan sarana irigasi sebagai salah satu faktor penunjang kearah upaya mempertahankan dan meningkatkan swasembada pangan, membutuhkan persyaratan sosial, yang pada dasarnya merekam dan mengkaji secara seksama keinginan, harapan dan kemajuan para petani. Sehingga ketersediaan sarana irigasi yang hendak dibangun, sebagai perwujudan dari petani dan bersifat "bottom up”, yang nantinya diharapkan dapat menghasilkan manfaat yang optimal, dari suatu kegiatan yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan petani. Daerah Irigasi Embung Penyempeng yang secara administratif berada di Kabupaten Sumbawa Propinsi Nusa Tenggara Barat merupakan daerah yang cukup subur, perlu mendapat perhatian dalam rangka peningkatan maupun pembangunan fisik sarana irigasinya. Jumlah maupun mutu pembangunan sarana irigasi di Nusa Tenggara Barat sampai saat ini belum mencapai target yang dikehendaki. Hal ini terlihat dari masih banyaknya lahan pertanian yang belum memperoleh air secara proporsional. Mengacu kepada hasil detail desain embung yang telah dilaksanakan pada tahun 2006 dan berdasarkan dengan usulan-usulan dari masyarakat dan pemerintah daerah yang ingin segera dapat direalisasikan pelaksanaan konstruksinya, maka pada tahun anggaran 2009 ini pihak BWS Nusa Tenggara I merencanakan untuk melaksanakan desain untuk jaringan irigasinya, sehingga pada tahun anggaran berikutnya dapat direalisasikan pelaksanaan konstruksinya. Dengan SID Jaringan Irigasi Embung Penyempeng seluas 800 Ha I - 1

Upload: aminudin-arif

Post on 19-Nov-2015

13 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

inventarisasi bangunan dan saluran eksisting akan diinventarisasi pada jaringan irigasi Embung Penyempeng

TRANSCRIPT

1.1. LATAR BELAKANGPembangunan sarana irigasi sebagai salah satu faktor penunjang kearah upaya mempertahankan dan meningkatkan swasembada pangan, membutuhkan persyaratan sosial, yang pada dasarnya merekam dan mengkaji secara seksama keinginan, harapan dan kemajuan para petani. Sehingga ketersediaan sarana irigasi yang hendak dibangun, sebagai perwujudan dari petani dan bersifat "bottom up, yang nantinya diharapkan dapat menghasilkan manfaat yang optimal, dari suatu kegiatan yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan petani.

Daerah Irigasi Embung Penyempeng yang secara administratif berada di Kabupaten Sumbawa Propinsi Nusa Tenggara Barat merupakan daerah yang cukup subur, perlu mendapat perhatian dalam rangka peningkatan maupun pembangunan fisik sarana irigasinya. Jumlah maupun mutu pembangunan sarana irigasi di Nusa Tenggara Barat sampai saat ini belum mencapai target yang dikehendaki. Hal ini terlihat dari masih banyaknya lahan pertanian yang belum memperoleh air secara proporsional.

Mengacu kepada hasil detail desain embung yang telah dilaksanakan pada tahun 2006 dan berdasarkan dengan usulan-usulan dari masyarakat dan pemerintah daerah yang ingin segera dapat direalisasikan pelaksanaan konstruksinya, maka pada tahun anggaran 2009 ini pihak BWS Nusa Tenggara I merencanakan untuk melaksanakan desain untuk jaringan irigasinya, sehingga pada tahun anggaran berikutnya dapat direalisasikan pelaksanaan konstruksinya. Dengan SID Jaringan Irigasi Embung Penyempeng seluas 800 Ha ini diharapkan :

1. Akan memberikan hasil perencanaan yang optimal dari segi teknis, sosial, ekonomi dan berwawasan lingkungan.

2. Dengan selesainya pekerjaan detail desain ini, diharapkan dilanjutkan dengan kegiatan pelaksanaan pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi pada daerah irigasi tersebut.

3. Dengan selesainya pekerjaan konstruksi diharapkan produksi dan pendapatan petani di daerah irigasi tersebut meningkat.

Kondisi saat ini embung penyempeng : Embung Penyempeng 800 Ha mempunyai potensi areal dan tingkat kesuburan yang baik untuk tanaman pangan, khususnya padi dan palawija. Secara umum kondisi jaringan irigasi masih bersifat semi teknis. Dengan kondisi jaringan irigasi yang seperti ini, maka efisiensi jaringan irigasi yang ada masih sangat rendah. Sehingga mengakibatkan prosentase pelayanan jaringan irigasi ini sangat rendah.1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN1.2.1. Maksud Maksud yang diharapkan dari pekerjaan ini adalah untuk merealisasikan program-program Pemerintah melalui Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Satuan Kerja Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I, yang ditindaklanjuti dengan pelaksanaan konstruksi, sehingga akan memberikan hasil perencanaan yang optimal dari segi teknis, sosial, ekonomi dan berwawasan lingkungan.1.2.2. Tujuan

Tujuannya adalah menyiapkan perencanaan detail yang optimal dari segi teknis, sosial, ekonomi dan berwawasan lingkungan untuk tahap pelaksanaan konstruksi. Pada Laporan System Planning ini tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran tata letak (layout) saluran dan bangunan irigasi pada SID Jaringan Irigasi Embung Penyempeng.1.2.3. Sasaran

Sasaran jasa konsultan adalah untuk merumuskan detail desain agar dapat dicapainya Kualitas ketelitian detail perencanaan pekerjaan yang merupakan data dan informasi teknis yang akan dipergunakan sebagai penunjang dalam pelaksanaan konstruksinya. Sasaran pekerjaan konsultan untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan uraian di dalam KAK ini adalah untuk merencanakan Jaringan Irigasi untuk Embung Penyempeng seluas 800 Ha.1.3. LOKASI KEGIATANDaerah site Embung Penyempeng dan daerah pengaliran sungai termasuk dalam wilayah Desa Jotang. Sedangkan Daerah layanan meliputi desa Empang Atas, Empang bawah, dan Jotang. Jarak tempuh daerah lokasi pekerjaan sekitar 100 km dari ibukota Kabupaten Sumbawa. Sumber air DI Embung Penyempeng berasal dari Rencana Embung Penyempeng yang berada pada Sungai (Brang) Penyempeng yang merupakan anak sungai dari Sungai (Brang) Empang dan termasuk dalam Sub Wilayah Sungai (SWS) Empang Wilayah Sungai Sumbawa. Lokasi pekerjaan dapat dilihat pada gambar peta berikut:

Gambar 1.1. Peta lokasi pekerjaan

(Sumber : Rupa Bumi, Skala 1 : 25.000,Bakosurtanal, 1998)1.4. LINGKUP PEKERJAANLingkup Pekerjaan SID Jaringan Irigasi Embung Penyempeng, adalah sebagai berikut:

a. Pengukuran Situasi Daerah Irigasi.

b. Inventarisasi.

c. Perencanaan Umum (System Planning).

d. Pengukuran Trace Saluran dan Peta Site Bangunan.

e. Perencanaan Rinci (Detail Design).

fPenyusunan Pedoman Manual Operasi dan Pemeliharaan

g.Pembuatan Program Mutu Disain (Quality Assurance)1.5. BAGAN ALIR PELAKSANAAN PEKERJAANDalam pembahasan laporan ini akan dibahas mengenai perencanaan umum (system planning) bagan alir pekerjaan sebagai berikut:

Gambar 1.2. Bagan alir pelaksanaan pekerjaan1.6. SISTEMATIKA PEMBAHASAN LAPORANLaporan System Planning ini tersusun atas bab-bab sebagai berikut :

Bab 1. Pendahuluan : menyampaikan latar belakang, maksud, tujuan, sasaran, lingkup kegiatan, lokasi kegiatan, bagan alir pelaksanaan pekerjaan dan sistematika pembahasan laporan. Bab 2. Tata Letak Jaringan Irigasi : merupakan pemaparan tentang rencana tata letak saluran dan bangunan pada JI. Embung Penyempeng, pembagian luasan petak dan skema jaringan irigasi serta skema bangunan.

Bab 3. Perencanaan Umum Jaringan Irigasi : merupakan pembahasan tentang cara pemberian air, air yang tersedia di sumber yang dapat diandalkan dengan spesifikasi 80%, kebutuhan air irigasi minimum dengan cara memilih pola dan jadwal tanam yang paling menguntungkan. Bab 4. Penutup : berisi kesimpulan dan saran.

PAGE I - 4