1. pendahuluan 1.1 latar belakang -...
TRANSCRIPT
1
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Untuk dapat bertahan dan berkembang dalam menjalankan bisnis,
perusahaan membutuhkan informasi. Informasi merupakan salah satu faktor yang
penting bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Informasi dari suatu
perusahaan, terutama informasi keuangan, dibutuhkan oleh pihak eksternal dan
pihak internal. Untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan bagi pihak
eksternal maupun internal perusahaan, disusunlah suatu sistem informasi
akuntansi secara manual maupun terkomputerisasi.
Seiring dengan perkembangan usaha dan banyaknya transaksi yang terjadi
di perusahaan seperti transaksi penjualan dan pembelian mengakibatkan sistem
informasi yang dilakukan secara manual kurang memberikan kebutuhan informasi
secara cepat bagi perusahaan. Dengan sistem informasi yang terkomputerisasi ini,
pemrosesan data dan informasi dapat menjadi lebih mudah, cepat dan tepat.
Sehingga kinerja pada perusahaan juga menjadi efisien. Keuntungan lainnya
adalah kemungkinan dokumen yang hilang menjadi lebih kecil karena dokumen
yang ada disimpan dalam database perusahaan. Selain itu dapat menghemat biaya
maupun tenaga kerja, data dapat diupdate tepat waktu dan tepat dalam
pengambilan keputusan. Dengan pertimbangan keuntungan dari sistem informasi
yang terkomputerisasi dan semakin cepatnya perkembangan teknologi informasi,
maka sistem informasi akuntansi dan pemrosesan data yang ada dalam suatu
badan usaha harus disesuaikan dengan perkembangan agar dapat tetap bertahan
dalam persaingan.
2
Apotek Sukorejo ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
penyediaan obat – obatan. Kegiatan yang dilakukan apotek ini yaitu transaksi
penjualan obat – obatan kepada konsumen dan transaksi pembelian obat dari
supplier. Penjualan dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan resep
dokter dan juga tanpa resep dokter. Selain menjual obat yang sudah jadi, apotek
juga menjual obat racikan yang diracik berdasarkan resep. Berbagai transaksi
masih dilakukan secara manual. Kegiatan dan kebutuhan akan informasi dalam
apotek juga semakin berkembang. Pengelola apotek ingin mendapatkan informasi
yang cepat dan tepat. Hal ini belum dapat dipenuhi oleh sistem informasi
akuntansi manual yang sekarang.
Semakin banyaknya transaksi dan tugas yang dikerjakan oleh karyawan
pencatatan atas transaksi tertunda sehingga data transaksi yang dimiliki tidak up to
date. Seperti dalam pencataan penjualan yang dilakukan oleh apotek yaitu
melaporan penjualan harian yaitu jumlah penjualan yang terjadi tanpa dirinci
barang apa saja yang dibeli oleh konsumen. Sehingga menyulitkan apabila ingin
mengetahui penjualan masing – masing barang. Selain itu, apotek mengalami
kesulitan untuk melakukan pengendalian atas transaksi pengeluaran khususnya
menyangkut pengeluaran atas pembelian barang dagang secara tunai dan kredit.
Dalam menentukan jumlah persediaan barang dagang dilakukan secara manual,
sehingga informasi yang diperoleh membutuhkan waktu yang lama. Hal ini
menyebabkan informasi yang dibutuhkan oleh bagian pembelian mengenai jumlah
persediaan barang dagang tidak akurat. Menyebabkan dalam pemesanan barang
3
dagangan memungkinkan jumlah yang berlebihan sehingga jumlah hutang
semakin bertambah dan pengeluaran kas menjadi meningkat.
Permasalahannya adalah pencatatan sistem informasi pada Apotek
Sukorejo ini masih dilakukan secara manual sehingga menimbulkan ketidak
lengkapan informasi. Selain itu, dengan semakin banyaknya jenis obat, maka
proses pendataan yang dilakukan secara manual akan membutuhkan waktu yang
lama. Oleh sebab itu, apotek ini perlu mengubah sistem informasinya dari sistem
manual menjadi sistem terkomputerisasi yang diharapkan dapat membantu apotek
dalam penanganan fungsi administrasi dan pendataan transaksi – transaksi yang
terjadi dengan cepat, tepat dan memperoleh informasi yang baik untuk
pengambilan keputusan.
1.2 Masalah Penelitian
Berdasarkan kondisi di atas perusahaan mengharapkan akan kebutuhan
informasi yang memadai, sehingga informasi yang didapatkan lebih cepat dan
dapat diandalkan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah merancang
sistem informasi akuntansi terkomputerisasi atas siklus pendapatan dan siklus
pengeluaran.
1.3 Persoalan Penelitiaan
- Bagaimana sistem informasi akuntansi manual atas siklus pendapatan dan
siklus pengeluaran pada Apotek Sukorejo – Kendal?
4
- Bagaimana sistem informasi akuntansi terkomputerisasi atas siklus
pendapatan dan siklus pengeluaran pada Apotek Sukorejo – Kendal
dengan menggunakan Microsoft Access 2007?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
- Membantu perusahaan dalam merancangkan Sistem Informasi Akuntansi
terkomputerisasi atas siklus pendapatan dan siklus pengeluaran pada
Apotek Sukorejo – Kendal.
- Memberi masukan bagi pihak apotek mengenai sistem akuntansi
terkomputerisasi yang diharapkan dapat memberikan kemudahan dalam
melakukan pencatatan dan pengolahan data agar menghasilkan suatu
informasi yang baik.
2. Tinjauan Literatur
2.1 Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan
pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang
dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan –
penjualan tersebut (Romney dan Steinbart, 2006). Tujuan sistem informasi
akuntansi dalam siklus pendapatan adalah untuk menunjang pelaksanaan aktivitas
– aktivitas bisnis dengan pemrosesan transaksi data secara efektif. Pertukaran
informasi eksternal yang paling utama dalam siklus ini adalah dengan pelanggan.
Informasi mengenai berbagai aktivitas siklus pendapatan juga mengalir ke
aktivitas siklus lainnya.
5
Empat aktivitas bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan sebagai
berikut (Romney dan Steinbart, 2006) :
a. Penerimaan pesanan penjualan
Siklus pendapatan dimulai dengan penerimaan pesanan dari para
pelanggan. Departemen bagian pesanan penjualan, yang bertanggung
jawab pada wakil direktur utama bagian pemasaran, melakukan proses
entri pesanan penjualan. Proses entri pesanan penjualan mencakup tiga
tahap: mengambil pesanan dari pelanggan, memeriksa dan menyetujui
kredit pelanggan, serta memeriksa ketersediaan pelanggan.
b. Pengiriman barang kepada pelanggan
Aktivitas kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan
pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan. Proses
pengiriman ada dua tahap yaitu mengambil dan mengepak pesanan dan
mengirim pesanan. Departemen bagian gudang dan pengiriman melakukan
aktivitas ini. Kedua fungsi tersebut mencakup penyimpanan persediaan
dan akhirnya mempertanggungjawabkannya pada wakil direktur.
c. Penagihan dan pencataan piutang usaha
Aktivitas ketiga dalam siklus pendapatan melibatkan penagihan ke para
pelanggan dan memelihara data piutang usaha. Penagihan dan
pembaharuan piutang usaha sebagai proses terpisah dan dalam praktiknya
kedua fungsi ini dilakukan oleh dua fungsi terpisah dalam departemen
akuntansi.
6
d. Pengumpulan kas
Langkah terakhir dalam siklus pendapatan adalah pengumpulan kas. Kasir,
orang yang melapor pada bendahara, mengenai kiriman uang pelanggan
dan menyimpan ke bank.
Input dari siklus pendapatan adalah data – data pesanan pelanggan, seperti
order penjualan atau faktur penjualan. Data tersebut akan dikumpulkan dan di
catat untuk memproses pesanan pelanggan. Sehingga dapat menghasilkan laporan
penjualan, laporan pengiriman barang, dan laporan penerimaan kas.
2.2 Siklus Pengeluaran
Siklus pengeluaran (expenditure cycle) menurut Romney dan Steinbart
(2006) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait
yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa. Tujuan
utama dari siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total
memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan dan berbagai layanan yang
dibutuhkan organisasi.
Pada siklus pengeluaran, terdapat 3 aktivitas dasar bisnis yaitu : (Romney
dan Steinbart, 2006)
a. Memesan barang
Aktivitas pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan
atau perlengkapan. Keputusan penting yang dibuat dalam langkah ini
adalah mengidentifikasi apa, kapan, dan berapa banyak barang yang
dibeli, dan dari pemasok mana barang tersebut akan dibeli. Dokumen yang
7
dibuat dalam proses pemesanan barang adalah pesanan pembelian
(purchase order).
b. Menerima dan menyimpan barang
Aktivitas kedua dalam siklus pengeluaran adalah penerimaan dan
penyimpanan barang yang dipesan. Bagian penerimaan bertanggung jawab
untuk mengecek dan menerima kiriman dari para pemasok. Dokumen
yang dibuat dalam proses penerimaan barang adalah laporan penerimaan
(receiving report).
c. Membayar untuk barang
Aktivitas ketiga dalam siklus pengeluaran adalah menyetujui faktur
penjualan untuk dibayar dan kasir bertanggung jawab untuk melakukan
pembayaran.
Input dari siklus pengeluaran adalah catatan persediaan untuk transaksi
pembelian dan tagihan dari supplier untuk transaksi pengeluaran kas. Data – data
tersebut akan dipersiapkan untuk memproses pembelian barang dagang dan
perlunasan pembayaran kepada supplier. Laporan yang akan di hasilkan dalam
siklus pengeluaran ini berupa laporan order pembelian, laporan pengiriman
barang, laporan pembelian, laporan pengeluaran kas.
2.3 Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi menurut Romney dan Steinbart (2006) adalah
serangkaian dari suatu atau lebih komponen yang saling berelasi dan berinteraksi
untuk mencapai suatu tujuan, yang terdiri dari pelaku, serangkaian prosedur, dan
teknologi informasi. Perbedaan antara sistem informasi manual dengan sistem
8
informasi berbasis komputer terletak pada bagaimana sistem tersebut
dioperasikan.
Menurut Romney dan Steinbart (2006) sistem informasi terdiri dari lima
komponen, yaitu:
1. Orang – orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan
berbagai fungsi.
2. Prosedur – prosedur, baik manual maupun terotomatisasi, yang dilibatkan
dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data mengenai
aktivitas organisasi.
3. Data tentang proses – proses bisnis organisasi.
4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung dan peralatan untuk komuniasi jaringan.
Dari kelima komponen di atas maka terbentuk fungsi sistem informasi
akuntansi dalam perusahaan, yang menurut Romney dan Steinbart (2006) sebagai
berikut:
1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas dan transaksi
sehingga organisasi dapat melakukan evaluasi sesuatu yang terjadi.
2. Memproses data menjadi informasi yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan yang memungkinkan manajemen untuk melakukan planning,
menjalankan dan mengontrol aktivitas.
9
3. Menyediakan kontrol untuk menjaga aset organisasi termasuk data itu
sendiri. Kontrol ini meyakinkan bahwa data tersedia pada waktu
dibutuhkan dan harus akurat dan terpecaya.
Dengan adanya ketiga fungsi sistem informasi akuntansi di dalam
perusahaan maka informasi yang diperoleh dapat dipakai oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan dan sasarannya. Agar informasi berguna dalam pengambilan
keputusan, harus memiliki kriteria – kriteria sebagai berikut (Romney dan
Steinbart, 2006) :
1. Relevan
Informasi relavan jika mengurangi ketidakpastian, memperbaiki
kemampuan pengambilan keputusan untuk membuat prediksi,
menginformasikan atau memperbaiki ekspektasi sebelumnya.
2. Andal (Reliable)
Informasi andal jika bebas dari kesalahan atau penyimpangan, dan secara
akurat mewakili kejadian atau aktivitas di organisasi.
3. Lengkap (Complete)
Informasi lengkap jika menghilangkan aspek – aspek penting dari kejadian
yang merupakan dasar masalah atau aktivitas – aktivitas yang diukurnya.
4. Tepat waktu (Timely)
Informasi tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk
memungkinkan pengambilan keputusan menggunakannya untuk membuat
keputusan.
10
5. Dapat dipahami (Understandable)
Informasi dapat dipahami jika disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai
dan jelas.
6. Dapat diverivikasi (Verifiable)
Informasi dapat diverifikasi jika dapat dibandingakan antara dua orang
dengan pengetahuan yang baik, bekerja secara independen, dan masing –
masing akan menghasilkan informasi yang sama.
Didalam suatu perusahaan terdapat berbagai macam data dan transaksi
keuangan, karena itu penting bagi perusahaan untuk mengelompokan transaksi –
transaksi tersebut agar lebih teratur dan lebih mudah untuk diproses.
Pengelompokan transaksi berdasarkan kesamaan unsur dan atau sasaran disebut
dengan siklus transaksi, yang terdiri dari:
1. Siklus pendapatan (revenue) mencakup kegiatan penjualan dan
penerimaan dalam bentuk tunai.
2. Siklus pengeluaran (expenditure) mencakup kegitan pembelian dan
pengeluaran dalam bentuk tunai.
3. Siklus penggajian (payroll) mencakup kegiatan mengontrak dan
menggaji pegawai.
4. Siklus produksi (production) mencakup kegiatan mengubah bahan
mentah menjadi produk jadi.
5. Siklus keuangan (finance) mencakup kegiatan untuk mendapatkan
dana dari investor dan kreditor dan membayar mereka kembali.
11
Terkait dengan siklus – siklus yang tertera di atas peneliti memilih
penelitiannya pada siklus pendapatan dan siklus pengeluaran sebagaimana telah
dijelaskan di atas. Sistem informasi akuntansi di harapkan akan membantu setiap
aktivitas di bagian penjualan dan bagian pembelian dengan melihat data dokumen
dan bukti – bukti transaksi perusahaan.
2.4 Perancangan Basis Data Model Data REA (Resource, Event, Agent)
Dalam pembuatan suatu sistem yang baik diperlukan perancangan basis
data yang baik. Basis data sebagai tempat penyimpanan data merupakan salah satu
aspek penting yang akan menentukan mutu kerja data program yang dibuat.
Pembuatan basis data (database) adalah proses menyusun database agar database
tersebut benar – benar mewakili seluruh aspek organisasi, termasuk interaksi
organisasi dengan lingkungan eksternal (Romney dan Steinbart, 2006). Dalam
memfasilitasi desain database, terdapat dua alat khusus yang dapat digunakan
yaitu pembuatan diagram hubungan entitas (ER) dan pembuatan model data REA
(Resource, Event, Agent).
Model data REA secara khusus dipergunakan dalam desain database
sistem informasi akuntansi sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus
pada aspek semantik bisnis yang mendasari aktivitas rantai nilai satu organisasi.
Model data REA memberikan petunjuk dalam desain database dengan cara
mengidentifikasikan entitas apa yang seharusnya dimasukkan kedalam database
sistem informasi akuntansi, dengan cara menentukan bagaimana membuat struktur
antar entitas dalam database tersebut (Romney dan Steinbart, 2006).
12
Model data REA mengklasifikasikan entitas ke dalam tiga ketegori, yaitu :
Resources (sumber daya), didefinisikan sebagai segala sesuatu yang
memiliki nilai ekonomi terhadap organisasi. Misalnya kas, persediaan,
peralatan, gudang, pabrik, tanah.
Event (kegiatan), merupakan bebagai macam kegiatan bisnis
perusahaan dimana manajemen ingin mendapatkan informasi untuk
merencanakan atau mengendalikan tujuan. Beberapa event
mempengaruhi secara langsung kuantitas dari resources.
Agent (pelaku), merupakan sekumpulan orang dan organisasi yang
berpartisipasi dalam event dan tentang informasi apa yang diinginkan
untuk perencanaan, pengendalian, dan evaluasi tujuan.
Pengembangan model REA yang telah disebutkan di atas, meliputi empat
langkah, yaitu (Romney dan Steinbart, 2006):
1. Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang memiliki
dualitas dasar memberi-untuk-menerima dalam siklus tersebut.
2. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan
pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan
tersebut.
3. Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah
kegiatan tersebut harus dipecah menjadi kombinasi dari dari satu atau
lebih kegiatan pertukaran ekonomi.
13
4. Menetapkan kardinalitas setiap hubungan. Kardinalitas menunjukkan
bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke
perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya.
2.5 Mengimplementasikan Model Data REA dalam Database Relasional
Diagram REA digunakan untuk merancang struktur database relasional
yang baik. Ada tiga tahap untuk mengimplementasikan diagram REA kedalam
database relational, yaitu:
1. Membuat tabel untuk setiap entitas dan relationship N:M
Nama setiap tabel harus sama dengan nama entitas yang diwakilinya.
Nama tabel untuk relationship N:M merupakan gabungan dari dua nama
entitas yang dihubungkan.
2. Menentukan attribute untuk setiap tabel
Setiap tabel harus memiliki primery key yang dicantumkan pada setiap
tabel. Setiap tabel harus memiliki primary key yang membuat unik baris
dalam tabel.
3. Mengiplementasikan Relationship 1:1 dan 1:N
Dalam database relational, relationship 1:1 dapat diimplementasikan
dengan memasukkan primary key suatu entitas sebagai foreign key pada
entitas lain. Minimun cardinality relationship dapat digunakan untuk
menentukan mana yang lebih efisien.
14
3.Metodologi Penelitian
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah Apotek Sukorejo yang bertempat di Jl. Raya
alun – alun no. 07 Sukorejo, Kendal – Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan atas
siklus pendapatan dan siklus pengeluaran yaitu pada transaksi penjualan dan
transaksi pembelian yang terjadi pada Apotek Sukorejo. Siklus pendapatan dan
siklus pengeluaran ini diambil dari transaksi penjualan dan transaksi pembelian
obat saja.
3.2 Jenis Data dan Sumber Data
Siagian Dergibson (2006) mengatakan data primer adalah data yang
diperoleh langsung oleh peneliti dari sumber pertama (tidak melalui perantara).
Data primer pada penelitian ini berupa prosedur – prosedur dan aktivitas yang
dilakukan pada siklus pendapatan dan siklus pengeluaran pada Apotek Sukorejo.
Data sekunder adalah informasi yang diperoleh secara tidak langsung dan
merupakan hasil olahan lebih lanjut (Siagian Dergibson, 2006). Data sekunder
pada penelitian diperoleh dari dokumen – dokumen transaksi apotek yang berupa
formulir – formulir yang digunakan oleh bagian penjualan, pembelian barang
dagangan. Misalnya seperti surat order penjualan dan pembelian, dokumen
penerimaan kas maupun pengeluaran kas. Sumber data primer dan sekunder ini
diperoleh langsung dari pengelola dan karyawan Apotek Sukorejo.
15
3.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara wawancara langsung
dengan pimpinan dan karyawan mengenai kebutuhan penggunaan database
mengenai siklus pendapatan dan siklus pengeluaran pada Apotek Sukorejo.
Sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan
dokumen – dokumen yang tersedia di Apotek Sukorejo, seperti laporan
pemesanan barang, laporan penjualan dan laporan pembelian. Sedangkan alat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft access 2007.
3.4 Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam menjawab persoalan penelitian
yang telah dirumuskan adalah teknik analisis deskriptif yaitu teknik analisis yang
hanya mengumpulkan, menyajikan serta menganalisa data sehingga dapat
memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti untuk menarik
kesimpulan dan membuat saran (Bararoh, 2008).
3.5 Langkah – Langkah Analisis
Langkah – langkah analisis sistem informasi yang hendak dilakukan yaitu:
1. Mengidentifikasikan setiap aktivitas dari siklus pendapatan dan siklus
pengeluaran yang ada pada bagian penjualan dan bagian pembelian.
2. Mengidentifikasikan entitas yang berhubungan dengan siklus pendapatan
dan siklus pengeluaran.
3. Menganalisis kardinalitas antar entitas pada siklus pendapatan dan
pengeluaran.
16
4. Merancang database siklus pendapatan dan siklus pengeluaran dengan
menggunakan Microsoft Access 2007.
5. Merancang tabel, form, report, dan switchboard (menu utama).
6. Melakukan uji coba sistem yang telah dirancang.
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Objek Penelitian
Apotek Sukorejo berdiri sejak tahun 1990 yang awalnya toko obat berijin
dengan pimpinan asisten apoteker. Berubah menjadi apotek pada tahun 1994
dengan pimpinan Apoteker. Apotek ini beralamat di Jalan alun – alun No. 07
Sukorejo – Kendal. Apotek ini telah mendapat ijin dengan nomor surat ijin
SK.180/303/SIA/XXII/2009. Apotek Sukorejo ini melakukan kegiatannya setiap
hari kecuali hari libur besar, mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 19.00 WIB.
Apotek Sukorejo memiliki lima orang karyawan sebagai karyawan tetap
dan satu karyawan honorer di bawah pimpinan Bapak Arif Wicaksono sebagai
apoteker Apotek Sukorejo. Sistem penjualan dan pembelian yang dilakukan pada
Apotek Sukorejo menggunakan sistem yang masih manual. Dalam Apotek
Sukorejo ini belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi.
Dalam memperoleh persediaan obat, Apotek Sukorejo melakukan
pembelian kepada supplier – suplier atau pedagang besar farmasi (PBF) yang
menawarkan berbagai jenis obat-obatan pada Apotek Sukorejo. Jumlah supplier
yang dimiliki oleh Apotek Sukorejo sampai saat ini kurang lebih 20 (duapuluh)
supplier. Transaksi pembelian yang dilakukan secara tunai maupun kredit
17
tergantung dari perjanjian dengan pihak supplier. Saat ini, jumlah obat – obatan
yang tersedia pada Apotek Sukorejo kurang lebih 700 macam obat dan akan terus
bertambah, karena munculnya obat – obat yang baru.
Apotek Sukorejo awalnya hanya melayani pembelian obat secara eceran
saja, namun dengan perkembangan yang terjadi, Apotek Sukorejo memiliki
pelanggan tetap yang kebanyakan adalah bidan dan perawat yang menyediakan
obat di tempat prakteknya. Sistem pembayaran pada Apotek Sukorejo ini
dilakukan secara tunai. Apotek Sukorejo juga melayani pembelian dengan
menggunakan resep.
4.1.1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada Apotek Sukorejo selama ini tidak dibuat secara
tertulis atau formal, namun pelaksanaan operasionalnya dapat terlihat adanya
pembagian kerja dimana karyawan – karyawan yang ada bekerja berdasarkan
pembagian tugas yang sudah ada di Apotek.
Berikut ini adalah gambar struktur organisasi pada Apotek Sukorejo:
PIMPINAN
APOTEKER PRAMUNIAGAADMINISTRASI BAGIAN GUDANG
ASISTEN
APOTEKER KURIR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
18
Berikut ini adalah pembagian tugas yang ada di Apotek Sukorejo
berdasarkan hasil wawancara dengan pimpinan dan karyawan di Apotek Sukorejo:
a. Pimpinan
- Menerima laporan – laporan
- Membuat kebijakan tentang rencana jumlah pembelian dan jumlah
minimal stock setiap persediaan obat
- Menetapkan kebijakan kerja
- Mengawasi seluruh kegiatan yang berlagsung pada apotek
- Membuat keputusan atas penambahan atau pengurangan karyawan
b. Apoteker
- Mengawasi tugas asisten apoteker dalam meracik obat
- Membina kerjasama dengan karyawan
c. Asisten Apoteker
- Menangani pelayanan pembelian obat yang menggunakan resep
- Membuat dan meracik obat – obatan sesuai resep dokter
- Membuat salinan resep
- Membuat etiket obat dan memberikan harga
d. Pramuniaga
- Menerima order dari pelanggan sesuai dengan apa yang diminta dari
pelanggan
- Menerima permintaan obat dari pembeli kemudian mencari obat yang
dibutuhkan oleh pembeli
- Menyerahkan obat kepada pembeli
19
- Membuat faktur penjualan guna memenuhi kewajiban untuk pelaporan
e. Administrasi
- Melakukan pembelian obat ke supplier PBF (Pedagang Besar Farmasi)
atau sales obat
- Melakukan pembayaran kepada supplier PBF (Pedagang Besar
Farmasi) atau sales obat
- Menyiapkan dan membuat laporan faktur – faktur pembelian dari
distributor
f. Bagian Gudang
- Menerima order pesanan dari pelanggan
- Memeriksa pesanan apakah sudah sesuai dengan permintaan atau
belum
- Mengambil obat yang diminta dari bagian depan untuk pembeli atau
untuk resep jika stok di bagian depan habis setelah mendapat laporan
dari bagian penjualan
g. Kurir
- Bertugas untuk mengirimkan pesanan obat kepada pelanggan
- Bertanggung jawab kepada karyawan bagian gudang
4.1.2 Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran
Selama ini Apotek Sukorejo dalam proses transaksi dan pencatatan masih
dilakukan secara manual. Berikut ini adalah sistem informasi akuntansi yang
terkait pada aktivitas siklus pendapatan dan aktivitas siklus pengeluaran.
20
Siklus Pendapatan
Sistem informasi akuntansi dalam siklus pendapatan merupakan salah satu
dan keseluruhan sistem informasi akuntansi yang ditetapkan oleh perusahaan.
Tujuan dari sistem informasi akuntansi pada siklus pendapatan adalah untuk
menunjang aktivitas – aktivitas bisnis dengan pemrosesan transaksi data secara
efektif. Aktivitas siklus pendapatan ini dimulai dengan adanya permintaan
pesanan dari pelanggan. Kebijakan pembayaran untuk penjualan di Apotek
Sukorejo ini adalah secara tunai. Berikut ini adalah prosedur rangkaian aktivitas
siklus pendapatan pada Apotek Sukorejo:
1. Dimulai ketika ada pesanan dari pelanggan yang datang langsung ke
Apotek. Pelanggan menyerahkan permintaan obat baik itu dengan resep
atau tanpa resep dokter.
2. Bila obat yang diminta konsumen tanpa resep dokter, maka karyawan
apotek langsung melayani permintaan obat pelanggan tersebut.
3. Karyawan akan mengecek ada tidaknya persediaan obat yang diminta
pelanggan. Jika tidak ada, maka karyawan apotek mengiformasikan bahwa
persediaan obat yang diminta tidak ada. Karyawan juga akan menawarkan
obat yang hampir sama dengan permintaan pelanggan hanya obat tersebut
beda merek dengan obat yang diminta. Jika pelanggan setuju dengan
penawaran dari karyawan maka karyawan dan memberikan konfirmasi
harga. Jika pelanggan setuju dengan harga obat yang diminta karyawan
akan mengambilkan obat tersebut dan memberikannya pada pelanggan.
21
4. Tetapi jika persediaan obat yang diminta ada, maka karyawan apotek akan
melayani permintaan dan mengkonfirmasikan harga. Pelanggan setuju
dengan harga yang ditawarkan, maka karyawan akan mengambilkan dan
memberikan kepada pelanggan.
5. Kemudian karyawan akan menerima uang sebagai pembayaran dari
pelanggan.
6. Bila obat yang diminta oleh pelanggan berdasarkan resep, maka karyawan
apotek akan mamberikan terlebih dahulu resep tersebut kepada asisten
apoteker.
7. Asisten apoteker akan memeriksa apakah obat yang diminta oleh
pelanggan tersedia atau tidak.
8. Jika tidak ada, maka asisten apoteker akan memberikan informasi kepada
pelanggan bahwa obat dalam resep tidak tersedia. Jika persediaan obat
yang diminta tersedia, maka asisten apoteker akan mengkonfirmasikan
harga. Pelanggan setuju maka asisten apoteker akan meracik obat sesuai
dengan resep.
9. Setelah selesai, asisten apoteker akan membuat aturan pakai, salinan resep
dan menyerahkan kepada pelanggan.
10. Kemudian asisten apoteker akan menerima uang sebagai pembayaran dari
pelanggan.
11. Ketika ada permintaan pesanan dengan jumlah banyak, karyawan apotek
akan melakukan pengecekan persediaan. Jika obat yang dipesan oleh
22
pelanggan tidak tersedia, maka karyawan akan memberikan informasi
bahwa persedian obat yang diminta tidak ada atau habis.
12. Jika obat yang diminta pelanggan tersedia, maka karyawan akan
membuatkan nota penjualan dua rangkap.
13. Nota penjualan rangkap satu akan diserahkan kepada bagian gudang untuk
pengambilan obat dan pengepakan obat sesuai dengan nota penjualan
tersebut.
14. Sedangkan nota rangkap dua akan di simpan berdasarkan nomor nota.
15. Setelah selesai mengepak, bagian gudang akan memberikan barang
tersebut kepada bagian pengiriman barang beserta dengan nota penjualan
rangkap satu.
16. Bagian pengiriman akan menerima barang dan nota penjualan rangkap
satu untuk diberikan kepada pelanggan.
Gambar flowchart bagian penjualan dengan resep atau tanpa resep dapat
dilihat dalam Gambar 4.2. Gambar flowchart bagian penjualan dengan jumlah
banyak dapat dilihat dalam Gambar 4.3.
Berdasarkan Gambar 4.2 dan Gambar 4.3 tersebut, menunjukkan aktivitas
penjualan yang terjadi pada Apotek Sukorejo saat ini. Berikut ini adalah analisis
dan usulan dari aktivitas yang terdapat pada siklus pendapatan:
1. Aktivitas siklus pendapatan diawali dengan permintaan barang dari
pelanggan. Dalam pengumpulan dan penyimpanan data – data pada
Apotek Sukorejo mengenai transaksi tersebut masih mengalami kendala.
23
ASISTEN APOTEK
Mulai
Informasi
Permintaan Obat
Resep
Mengecek
Persediaan
Obat yang
Diminta
Ada
Menawarkan
Obat yang
Serupa tapi
Beda Merek
Memberikan
Konfirmasi
Mengenai
Harga
Setuju
Setuju
Mengambil
Obat
Selesai
Memberikan
Kepada
Asisten
Apoteker
Mengambil
Obat
Selesai
YaTidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak Ya
Permintaan Pelanggan untuk
Obat Resep dan Tanpa Resep
KARYAWAN
Tidak
Resep
Melakukan
Pengecekan
Obat Resep
Ada
Memberikan
Konfirmasi
Mengenai
Harga
Setuju
Meracik Obat
sesuai Resep,
Membuat Aturan
Pakai dan Salinan
Resep
ObatResep
Resep
Informasi
Obat Resep
Habis
Tidak Ya
Ya Tidak
Salinan Resep
D
Resep
PelangganPelanggan
Pelanggan
Pelanggan
Uang
Obat
Uang
Resep
Pelanggan
Menerima
Uang dan
Menyerahkan
Obat
Obat
Pelanggan Pelanggan Pelanggan
Uang
Menerima Uang
dan Menyerahkan
Aturan Pakai dan
Obat Resep
Aturan Pakai
Aturan Pakai
ObatResep
Obat
Obat
Menerima
Uang dan
Menyerahkan
Obat
Gambar 4.2 Flowchart Bagian Penjualan Obat Resep dan Tanpa
Resep
24
BAGIAN GUDANGKARYAWAN KURIR
Mulai
Informasi
Pesanan
Pelanggan
Mengecek
Persediaan
2
1
Nota Penjualan
Mengambil Obat
dan Mengepak
Obat Sesuai
dengan Pesanan
Obat
Pelanggan yang
Memesan dengan
Jumlah Banyak
YaAda
Membuat
kan Nota
Penjualan
Informasi
Persediaan
Habis
Tidak
1
Nota Penjualan
Obat
Mengantarkan nota
penjualan beserta
barang kepada
pelanggan dan
menerima
pembayaran
N
1
Nota Penjualan
Pelanggan
Pelanggan
1
Nota Penjualan Obat
1
Nota Penjualan
Pelanggan
Uang
Gambar 4.3 Flowchart Bagian Penjualan Obat dengan Jumlah
Banyak
25
Hal tersebut terjadi karena ketika pelanggan melakukan permintaan
barang, karyawan tidak mencatat barang yang dibeli oleh pelanggan.
Sehingga tidak dapat memberikan informasi yang bermanfaat jika
pemimpin ingin mengetahui barang apa saja yang dibeli oleh para
pelanggan. Dimana informasi tentang transaksi tersebut tidak tersedia pada
waktu yang dibutuhkan. Akibatnya Apotek Sukorejo tidak menyediakan
barang yang cukup banyak atas jenis – jenis barang yang sering di beli
oleh pelanggan. Sebaiknya setiap adanya transaksi penjualan kepada
pelanggan, karyawan mencatat barang apa saja yang dibeli oleh para
pelanggan. Tujuannya untuk memberikan informasi mengenai barang apa
saja yang di beli oleh pelanggan. Sehingga dapat memudahkan dalam
pemesanan barang yang persediaannya hampir habis.
2. Pada Apotek Sukorejo ini ketika pelanggan melakukan pesanan, langsung
mencatat pesanan pelanggan tersebut ke dalam nota penjualan dua
rangkap. Sebelum membuatkan nota penjualan sebaiknya Apotek Sukorejo
ini membuatkan catatan pesanan dari pelanggan terlebih dahulu untuk
menghindari hilang dan rusaknya nota penjualan. Catatan pesanan
pelanggan ini dibuat dua rangkap. Catatan pesanan rangkap satu akan
diberikan kepada kasir untuk dibuatkan nota penjualan. Sedangkan catatan
pesanan rangkap dua akan diberikan kepada bagian gudang untuk
mengambil dan mengepak barang sesuai dengan catatan pesanan
pelanggan tersebut. Catatan pesanan rangkap dua yang dibawa oleh bagian
gudang tersebut dapat digunakan oleh bagian gudang untuk membuat
26
laporan pengambilan barang yang ada digudang. Laporan pengambilan
barang tersebut berguna untuk mengidentifikasikan macam barang dan
jumlah barang yang dikeluarkan dari gudang. Selain itu dapat digunakan
sebagai bukti bahwa ada barang yang dikeluarkan dari gudang.
3. Pada Apotek Sukorejo ini tidak memiliki fungsi pengiriman barang
tersediri. Pengiriman barang yang dipesan oleh pelanggan dilakukan oleh
bagian gudang dengan dibantu oleh kurir. Dimana kurir tersebut akan
melakukan pengiriman barang beserta dengan penagihan pembayaran atas
barang yang dikirimkan tersebut. Seharusnya penerimaan kas terpisah
dengan fungsi pengiriman barang untuk menghindari adanya
penyimpangan yang dilakukan secara sengaja oleh karyawan. Sebaiknya
Apotek Sukorejo membuatkan prosedur tertulis mengenai pemisahaan
fungsi baik menegenai pengiriman barang maupun penerimaan kas atas
pesanan pelanggan tersebut.
4. Aktivitas terakhir dari siklus pendapatan adalah pengumpulan kas atau
penerimaan kas dari para pelanggan. Dalam hal ini pada Apotek Sukorejo
semua karyawan dapat menangani pembayaran yang dilakukan oleh
pelanggan. Setiap karyawan yang melayani pelanggan, karyawan tersebut
akan menerima uang sebagai pambayaran dari obat yang dibeli oleh
pelanggan. Jika ada sisa pembayaran dari transaksi penjualan, karyawan
tersebut pula yang memberikan kepada pelanggan. Sehingga tidak ada
kontrol terhadap penerimaan kas selain itu juga memungkinkan terjadinya
salah hitung dalam pembayaran dan pengembalian dari penerimaan kas
27
atas obat – obat yang di beli oleh para pelanggan. Untuk mengatasi hal
tersebut penulis mengusulkan adanya fungsi kasir yang khusus untuk
menangani penerimaan pembayaran dari pelanggan. Sehingga otorisasi
atas penerimaan pembayaran dari para pelanggan pada Apotek Sukorejo
dapat terjamin. Kemungkinan dalam salah hitung atas pembayaran dan
sisa pembayaran dari pelanggan dapat dihindari. Selain itu setiap adanya
transaksi penjualan, fungsi kasir ini akan mencatat berapa jumlah
penerimaan kas yang diterima dari pelanggan.
Gambar rekomendasi flowchart bagian penjualan dapat dilihat dalam
Gambar 4.4 Gambar 4.5 dan Gambar 4.6.
Siklus Pengeluaran
Tujuan dari sistem informasi akuntansi pada siklus pengeluaran adalah
untuk membuat seluruh aktivitas bisnis siklus pengeluaran dilaksanakan secara
efektif dan efisien, termasuk dalam pengolahan data dan pelaporan dari data
tersebut.
Berikut ini adalah prosedur yang terkait dengan siklus pengeluaran pada
Apotek Sukorejo:
1. Dimulai ketika bagian gudang melakukan pengecekan atas cukup tidaknya
persediaan yang dimiliki.
2. Karyawan bagian gudang akan mencatat obat yang akan dibeli. Kemudian
akan menyerahkan catatan order pembelian kepada bagian pembelian.
28
KARYAWAN
Mulai
Informasi
Permintaan Obat
Resep
Mengecek
Persediaan
Obat yang
Diminta
Ada
Menawarkan
Obat yang
Serupa tapi
Beda Merek
Memberikan
Konfirmasi
Mengenai
Harga
Setuju
Setuju
Mengambil
Obat dan
Memberikan
Informasi
kepada Kasir
Selesai
Memberikan
Kepada
Asisten
Apoteker
Mengambil
Obat dan
Memberikan
Informasi
kepada Kasir
Obat
Selesai
YaTidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Permintaan Pelanggan untuk
Obat Resep dan Tanpa Resep
Tidak
Resep
Informasi Obat
yang Dibeli oleh
Pelanggan
B
KASIR
Input Data
Menginput Jenis dan
Jumlah Obat yang
Dibeli, Menghitung
Total Pembayaran
Obat
Informasi Obat
yang Dibeli oleh
Pelanggan
Pelanggan
Uang
B
Menerima
Pembayaran dan
Menyerahkan
Obat
Obat
Pelanggan
File Penjualan
Obat
A
Gambar 4.4 Rekomendasi Flowchart Bagian Penjualan Obat Tanpa Resep
29
ASISTEN APOTEKER KASIR
A
Resep
Melakukan
Pengecekan
Obat Resep
Ada
Memberikan
Konfirmasi
Mengenai
Harga
Resep
Informasi Obat
Resep Habis
Ya
Pelanggan
Tidak
Setuju
Meracik Obat
sesuai Resep,
Membuat Aturan
Pakai dan Salinan
Resep
Resep
YaTidak
Pelanggan
ObatResep
Aturan
PakaiSalinan Resep
C
C
Aturan PakaiObatResep
Salinan Resep
Input Data
Menginput Jenis dan
Jumlah Obat Sesuai
Salinan Resep dan
Menghitung Total
Pembayaran
File Penjualan
Aturan Pakai ObatResep
Menerima
Pembayaran dan
Menyerahkan
Obat Resep dan
Aturan Pakai
Uang
Pelanggan
Aturan PakaiObatResep
Pelanggan
Gambar 4.5 Rekomendasi Flowchart Bagian Penjualan Obat Resep
30
BAGIAN GUDANGKARYAWAN KURIR
Mulai
Informasi Pesanan
Pelanggan
2
Mengambil Obat
dan Mengepak
Obat Sesuai
dengan Pesanan
Pelanggan yang
Memesan dengan
Jumlah Banyak
Ada
Informasi
Persediaan Habis
Obat
Mengantarkan nota
penjualan beserta
barang kepada
pelanggan Dan
menerima
pembayaran
KASIR
Input Data
Menginput dan
Menghitung Jumlah
Pesanan Pelanggan
dan Membuatkan
Nota Penjualan
File Penjualan1
Catatan Pesanan
Pelanggan
Membuatkan
Catatan
Pesanan
Pelanggan
Mengecek
Persediaan
YaTidak
2
Catatan Pesanan
Pelanggan
1
Catatan Pesanan
Pelanggan
Membuatkan
Nota Penjualan
Sesuai Catatan
Pesanan
1
Nota Penjualan
NPelanggan
Pelanggan
2
1
Nota Penjualan
1
Nota
Penjualan
Obat
Mencetak
Nota
Penjualan
Uang
Pelanggan
Obat
2
Catatan Pesanan
Pelanggan
Gambar 4.6 Rekomendasi Flowchart Bagian Penjualan Obat dengan Jumlah Banyak
31
Karyawan bagian pembelian akan melakukan pemesanan obat kepada supplier.
3. Supplier kemudian menyiapkan nota pembelian. Nota pembelian terdiri
dari nota rangkap satu dan nota rangkap dua.
4. Kemudian karyawan apotek menerima nota dan barang dari supplier.
5. Setelah karyawan menerima nota pembelian dan barang, kemudian
karyawan apotek akan mengecek jumlah barang dagang yang diterima dari
supplier.
6. Jika barang dagang yang diterima dari supplier tidak lengkap atau tidak
sesuai dengan yang diminta, maka nota pembelian dan barang dagang akan
di kembalikan kepada supplier. Jika barang dagang yang diterima dari
supplier tersebut sesuai dengan permintaan, maka uang dan nota
pembelian akan diberikan kepada supplier.
7. Nota penjualan rangkap satu akan disimpan sebagai bukti transaksi
pembelian barang dagang.
Gambar flowchart bagian pembelian dapat dilihat dalam Gambar 4.7.
Gambar 4.6 tersebut menunjukkan aktivitas pembelian yang terjadi pada
Apotek Sukorejo saat ini. Berikut ini adalah analisis dan usulan dari aktivitas yang
terdapat pada siklus pengeluaran:
1. Aktivitas siklus pengeluaran diawali dengan pemesanan barang terhadap
supplier. Pada Apotek Sukorejo masih mengalami kesulitan dalam
menentukan barang apa saja yang harus dibeli kapan dan seberapa banyak
32
KARYAWANBAGIAN GUDANG SUPPLIER
Mulai
Catatan Barang
Dagang Melakukan Proses
Pemesanan dengan
Memberikan
Order Pembelian
Mengecek
Stok Barang
Cukup
Mencatat
Barang yang
akan dibeli
Catatan
Order
Pembelian
Catatan
Order
Pembelian
Barang
End
Melakukan
Pengecekan
Barang
Benar
Barang
Tidak
TidakYa
N
Mencatat Order
Pembelian Sesuai
Pesanan Serta
Membuatkan
Nota
2
1
Nota
Order Pembelian
Order Pembelian
Barang
2
1
Nota
2
1
Nota
Ya
Uang
2
1
Nota
2
NotaUang
1
Nota
Barang
Gambar 4.7 Flowchart Bagian Pembelian
33
barang tersebut akan dibeli. Karena bagian gudang tidak mengisi kartu
stok yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai jumlah stok
barang yang ada di gudang. Sehingga untuk mengetahui jumlah stok
barang yang ada di gudang memerlukan waktu yang lama karena harus
dilakukan pengecekan barang secara manual. Selain itu juga
memperlambat permintaan barang yang stoknya benar – benar habis.
Sebaiknya kartu stok ini diisi untuk memudahkan bagian gudang dalam
mengetahui jumlah stok yang ada digudang dan melakukan permintaan
pembelian barang apabila barang yang ada di gudang sisa sedikit. Selain
itu juga dapat digunakan sebagai kontrol untuk persediaan barang yang
ada digudang.
2. Aktivitas kedua dari siklus pengeluaran adalah penerimaan dan
penyimpanan barang. Apotek Sukorejo ini tidak mempunyai laporan
penerimaan barang yang dibeli dari supplier. Jika terjadi kesalahan dalam
penerimaan barang yang dibeli dari supplier apotek tidak mempunyai
bukti atas penerimaan barang tersebut sehingga menyulitkan dalam
pelaporan kepada supplier. Sebaiknya karyawan bagian gudang terkait
dengan menerima dan menyimpan barang, perlu adanya laporan
penerimaan. Laporan penerimaan barang ini sebagai bukti bahwa telah
terjadi penerimaan barang oleh bagian gudang. Sehingga jika ada barang
yang dikirim oleh supplier tidak sesuai dengan permintaan pembelian,
memudahkan untuk melaporkan kesalahan atas barang yang tidak sesuai
dengan permintaan.
34
Berikut ini adalah rekomendasi gambaran flowchart bagian pembelian:
KARYAWANBAGIAN GUDANG SUPPLIER
Mulai
Catatan Barang
DagangMelakukan Proses
Pemesanan dengan
Memberikan
Order Pembelian
Mengecek
Stok Barang
Cukup
Mencatat
Barang yang
akan dibeli
Catatan
Order
Pembelian
Catatan
Order
Pembelian
Barang
End
Melakukan
Pengecekan
Barang
Benar
Barang
Tidak
TidakYa
Mencatat Order
Pembelian Sesuai
Pesanan Serta
Membuatkan
Nota
2
1
Nota
Order Pembelian
Order Pembelian
Barang
2
1
Nota
2
1
Nota
Ya
Uang
2
1
Nota
2
NotaUang
1
Nota
Barang
Input Data
Menginput Nota
Pembelian ke
File PembelianFile Pembelian
Gambar 4.8 Rekomendasi Flowchart Bagian Pembelian
35
4.2 Mengidentifikasi Entitas dan Menganalisis Kardinalitas
4.2.1 Siklus pendapatan
Apotek Sukorejo memiliki beberapa entitas, antara lain sebagai berikut:
1. Resource (Sumber Daya), yang terdiri dari persediaan dan kas.
2. Event (Kejadian), terdiri dari pesanan penjualan dan penjualan.
3. Agent (Pelaku) , terdiri dari pelanggan dan karyawan.
Pada setiap entitas memiliki beberapa atribut dimana setiap atribut terdiri
dari Primery Key (PK) dan atribut yang mengikutinya. Berikut ini atribut – atibut
pada setiap entitas pada siklus pendapatan Apotek Sukorejo:
1. Entitas Persediaan
Atribut entitas persedian terdiri dari kode obat sebagai PK; nama obat,
satuan obat, stok awal, harga jual dan harga beli sebagai atribut lain yang
mengikuti PK.
2. Entitas Pesanan Penjualan
Atribut entitas pesanan penjualan terdiri dari nomor pesanan sebagai PK;
tanggal pesanan, nomor pelanggan, nama pelanggan, alamat pelanggan,
dan kode karyawan sebagai atribut lain yang mengikuti PK.
3. Entitas Penjualan
Atribut entitas penjualan terdiri dari nomor penjualan sebagai PK; nomor
pelanggan, nama pelanggan, alamat pelanggan, kode karyawan, tanggal
penjualan, resep, kode dokter, nama dokter, total bayar, cash, dan sisa
bayar sebagai atribut lain yang mengikuti PK.
36
4. Entitas Pelanggan
Atribut entitas pelanggan terdiri dari nomor pelanggan sebagai PK; nama
pelanggan, alamat, nomor telepon sebagai atribut lain yang mengeikuti
PK.
5. Entitas Karyawan
Atribut entitas karyawan terdiri dari kode karyawan sebagai PK; nama
karyawan, alamat, kota, nomor telepon, dan status karyawan sebagai
atribut yang mengikuti PK.
6. Entitas Kas
Atribut kas terdiri dari nomor kas sebagai PK; tanggal transaksi sebagai
atribut yang mengikuti PK.
Setiap entitas akan berhubungan dengan entitas yang lain. untuk
menghubungkan entitas satu dengan yang lain diperlukan kardinalitas. Berikut ini
penjelasan kardinalitas antar entitas:
1. Hubungan entitas persediaan dengan pesanan
Setiap persediaan dapat berhubungan dengan banyak pesanan
pelanggan dan setiap pesanan dapat berhubungan dengan beberapa
persediaan sehingga hubungan entitas persedian dengan pesanan
adalah many-to-many.
2. Hubungan entitas persediaan dengan penjualan
Setiap persediaan dapat berhubungan dengan banyak penjualan dan
setiap penjualan dapat berhubungan dengan beberapa persediaan
37
sehingga hubungan entias persediaan dengan penjualan adalah many-
to-many.
3. Hubungan entitas pesanan dengan entitas karyawan
Setiap pesanan dilayani oleh satu karyawan dan setiap karyawan dapat
melayani banyak pesanan sehingga hubungan pesanan dengan
karyawan one-to-many.
4. Hubungan entitas pesanan dengan pelanggan
Setiap pesanan berhubungan dengan satu pelanggan dan setiap
pelanggan terdiri dari banyak pesanan sehingga hubungan pesanan
dengan pelanggan one-to-many.
5. Hubungan entitas penjualan dengan entitas karyawan
Setiap transaksi penjualan dilayani oleh satu orang karyawan dan
setiap karyawan melayani banyak transaksi penjualan sehingga
hubungan entitas penjualan dengan entitas karyawan adalah one-to-
many.
6. Hubungan entitas penjualan dengan entitas pelanggan
Setiap satu transaksi penjualan berhubungan dengan satu pelanggan
dan setiap pelanggan dapat membeli banyak barang sehingga
hubungan entitas penjualan dengan entitas pelanggan adalah one-to-
many.
7. Hubungan entitas pesanan dengan penjualan
Setiap pesanan penjualan dapat berhubungan dengan banyak penjualan
dan setiap penjualan dapat behubungan dengan pesanan penjualan
38
sehingga hubungan entitas penjualan dengan entitas kas adalah one-to-
many.
8. Hubungan entitas penjualan dengan kas
Satiap satu transaksi penjualan berhubungan dengan satu kas dan
setiap kas berhubungan dengan banyaktransaksi penjualan sehingga
hubungan atar entitas penjualan dengan entitas kas adalah one-to-
many.
Berikut ini adalah gambar hubungan entitas pada siklus pendapatan:
PERSEDIAAN
PK: Kode Obat
AT: Nama Obat, Satuan,
Stok Awal, Kategori,
Harga Jual, Harga Beli
KARYAWAN
PK: Kode Karyawan
AT: Nama Karyawan,
Alamat, Kota, No Tlp
Karyawan, Status
PENJUALAN
PK: No Penjualan
AT: No Pesanan
Penjualan, Tgl Penjualan,
Resep, Kode Dokter,
Nama Dokter, No
Pelanggan, Nama
Pelanggan, Alamat
Pelanggan, Kode
Karyawan, Total Bayar,
Cash, Sisa Bayar
PELANGGAN
PK: No Pelanggan
AT: Nama Pelanggan,
Alamat, No Telp
Pelanggan
RESOURCE EVENT AGENT
PESANAN
PK: No Pesanan
AT: Tgl Pesanan, Kode
Karyawan, No Pelanggan,
Nama Pelanggan, Alamat
Pelanggan
KAS
PK: No Kas
AT: Tgl Transaksi, Total
Kas
Gambar 4.9 REA Siklus Pendapatan Apotek Sukorejo
Keterangan:
PK: Primary Key
FK: Foreigh Key
AT: Atribut
39
4.2.2 Siklus Pengeluaran
Apotek Sukorejo memiliki beberapa entitas, antara lain sebagai berikut:
1. Resource (Sumber Daya), yang terdiri dari persediaan kas.
2. Event (Kejadian), terdiri dari pesanan pembelian dan pembelian.
3. Agent (Pelaku) , terdiri dari karyawan dan supplier.
Pada setiap entitas memiliki beberapa atribut dimana setiap atribut terdiri
dari Primery Key (PK) dan atribut yang mengikutinya. Berikut ini atribut – atibut
pada setiap entitas pada siklus pendapatan Apotek Sukorejo:
1. Entitas Persediaan
Atribut entitas persedian terdiri dari kode obat sebagai PK; nama obat,
satuan, stok awal, harga jual dan harga beli sebagai atribut lain yang
mengikuti PK.
2. Entitas Pesanan Pembelian
Atribut entitas pesanan terdiri dari nomor pesanan sebagai PK; tanggal
pesanan, kode karyawan, nomor supplier, dan nama supplier dan alamat
supplier sebagai atribut lain yang mengiuti PK.
3. Entitas Pembelian
Atribut entitas pembelian terdiri dari nomor pembelian sebagai PK; nomor
supplier, nama supplier, alamat supplier, kode karyawan, tanggal
pembelian, total bayar, cash dan sisa pembayaran sebagai atribut lain yang
mengikuti PK.
40
4. Entitas Supplier
Atribut entitas supplier terdiri dari nomor supplier sebagai PK; nama
supplier, alamat, kota, nomor telepon sebagai atribut lain yang mengeikuti
PK.
5. Entitas Karyawan
Atribut entitas karyawan terdiri dari kode karyawan sebagai PK; nama
karyawan, alamat, kota, nomor telepon, dan status karyawan sebagai
atribut yang mengikuti PK.
6. Entitas Kas
Atribut entitas kas terdiri dari nomor kas sebagai PK; tanggal transaksi dan
total kas sebagai atribut yang mengikuti PK.
Setiap entitas akan berhubungan dengan entitas yang lainnya. Untuk
menghubungkan entitas satu dengan entitas yang lainnya diperlukan kardinalitas.
Berikut ini penjelasan kardinalitas setiap entitas:
1. Hubungan persediaan dengan pesanan
Setiap persediaan berhubungan dengan banyak pesanan dan setiap pesanan
pembelian berhubungan dengan beberapa persediaan sehingga hubungan
entitas persediaan dan entitas pesanan adalah many-tomany.
2. Hubungan persediaan dengan pembelian
Setiap persedian berhubungan dengan banyak transaksi pembelian, dan
setiap transaksi pembelian berhubungan dengan beberapa persediaan
sehingga hubungan entitas persediaan dengan entitas pembelian adalah
many-to-many.
41
3. Hubungan pesanan dengan karyawan
Setiap pesanan berhubungan dengan satu karyawan dan setiap karyawan
dapat menangani pesanan sehingga hubungan entitas pesanan dengan
entitas karyawan one-to-many.
4. Hubungan pesanan dengan supplier
Setiap pesanan berhubungan dengan satu supplier dan setiap supplier
dapat menerima banyak pesanan sehingga hubungan antara entitas pesanan
dengan entitas supplier adalah one-to-many.
5. Hubungan pembelian dengan supplier
Setiap transaksi pembelian berhubungan dengan satu supplier, dan setiap
supplier dapat menerima banyak transaksi pembelian sehingga hubungan
entitas persediaan dengan entitas supplier adalah one-to-many.
6. Hubungan pembelian dengan karyawan
Setiap transaksi pembelian berhubungan dengan satu karyawan dan setiap
karyawan dapat menangani beberapa permintaan persediaan sehingga
hubungan entitas pembelian dengan entitas karyawan adalah one-to-many.
7. Hubungan pesanan pembelian dengan pembelian
Setiap pesanan pembelian dapat berhubungan dengan banyak pembelian
dan setiap pembelian dapat behubungan dengan pesanan penjualan
sehingga hubungan entitas penjualan dengan entitas kas adalah one-to-
many.
42
8. Hubungan pembelian dengan kas
Satiap satu transaksi penjualan berhubungan dengan satu kas dan
setiap kas berhubungan dengan banyaktransaksi penjualan sehingga
hubungan atar entitas penjualan dengan entitas kas adalah one-to-
many.
Berikut ini adalah gambar hubungan entitas pada siklus pengeluaran:
PERSEDIAAN
PK: Kode Obat
AT: Nama Obat, Satuan,
Stok Awal, Kategori,
Harga Jual,
PEMBELIAN
PK: No Pembelian
AT: No Supplier, Kode
Karyawan
Tgl Pesanan, Nama
Supplier, Alamat Supplier,
Total Bayar, Cash, Sisa
Bayar
SUPPLIER
PK: No Supplier
AT: Nama Supplier,
Alamat, Kota, No Tlp
Supplier
PESANAN
PK: No Pesanan
AT: Tgl Pesanan, Kode
Karyawan, No Supplier,
Nama Supplier, Nama
Supplier, Alamat Supplier
KARYAWAN
PK: Kode Karyawan
AT: Nama Karyawan,
Alamat, Kota, No Tlp
Karyawan, Status
RESOURCE EVENT AGENT
KAS
PK: No Kas
AT: Tgl Transaksi, Total
Kas
Gambar 4.10 REA Siklus Pengeluaran Apotek Sukorejo
Keterangan:
PK: Primary Key
FK: Foreigh Key
AT: Atribut
43
4.3 Perancangan Basis Data
Dalam merancang basis data hubungan entitas many-to-many perlu dipisah
menjadi one-to-many. Dengan adanya pemisahan ini akan memunculkan entitas
yang baru. Pada gambar REA siklus pendapatan terdapat hubungan entitas many-
to-many, yaitu pada entitas persediaan dengan entitas penjualan dan entitas
persediaan dengan pesanan. Sedangkan pada gambar REA siklus pengeluaran
terdapat pula hubungan entitas many-to-many, yaitu pada entitas persediaan
dengan entitas pesanan dan entitas persediaan dengan entitas pembelian.
PERSEDIAAN
PK: Kode Obat
AT: Nama Obat, Satuan,
Stok Awal, Harga Jual,
Harga Beli
KARYAWAN
PK: Kode Karyawan
AT: Nama Karyawan,
Alamat, Kota, No Tlp
Karyawan, Status
PENJUALAN
PK: No Penjualan
AT: No Pesanan
Penjualan, Tgl Penjualan,
Resep, Kode Dokter,
Nama Dokter, No
Pelanggan, Nama
Pelanggan, Alamat
Pelanggan, Kode
Karyawan, Total Bayar,
Cash, Sisa Bayar
PELANGGAN
PK: No Pelanggan
AT: Nama Pelanggan,
Alamat, No Telp
Pelanggan
RESOURCE EVENT AGENT
PESANAN
PK: No Pesanan
AT: Tgl Pesanan, Kode
Karyawan, No
Pelangganr, Nama
Pelanggan, Alamat
PelangganDETAIL
PESANAN
FK: No Pesanan, Kode
Obat
AT: Nama Obat, Jumlah
Pesanan
DETAIL
PENJUALAN
FK: No Penjualan, Kode
Obat
AT: Nama Obat, Satuan,
Jumlah Jual, Kategori,
Harga Jual, Total Harga
KAS
PK: No Kas
AT: Tgl Transaksi, Total
Kas
Gambar 4.11 REA Sistem Penjualan Apotek Sukorejo
44
Pemisahan entitas persediaan dengan penjualan akan memunculkan entitas
baru yaitu entitas detail penjualan. Atribut pada entitas detail penjualan terdiri dari
nomor penjualan, kode obat, nama obat, satuan, jumlah jual, harga jual dan total
harga. Untuk pemisahan entitas persediaan dengan entitas pesanan akan
memunculkan entitas baru yaitu entitas detail pesanan dengan atribut yang terdiri
dari nomor pesanan, kode obat, nama obat dan jumlah pesanan. Sedangkan untuk
entitas persediaan dengan entitas pembelian akan memunculkan entitas baru yaitu
entitas detail pembelian. Atribut pada entitas detail pembelian terdiri dari nomor
pembelian, kode obat, nama obat, satuan, jumlah beli, harga beli, dan total harga.
Gambar pemisahan hubungan entitas one-to-many pada siklus pendapatan
dapat dan siklus pengeluaran dapat dilihat dalam Gambar 4.11 dan Gambar 4.12.
PERSEDIAAN
PK: Kode Obat
AT: Nama Obat, Satuan,
Stok Awal, Kategori,
Harga Jual, Harga Beli
PEMBELIAN
PK: No Pembelian
AT: No Supplier, Kode
Karyawan
Tgl Pesanan, Nama
Supplier, Alamat Supplier,
Total Bayar, Cash, Sisa
Bayar
SUPPLIER
PK: No Supplier
AT: Nama Supplier,
Alamat, Kota, No Tlp
Supplier
PESANAN
PK: No Pesanan
AT: Tgl Pesanan, Kode
Karyawan, No Supplier,
Nama Supplier, Alamat
Supplier
KARYAWAN
PK: Kode Karyawan
AT: Nama Karyawan,
Alamat, Kota, No Tlp
Karyawan, Status
RESOURCE EVENT AGENT
DETAIL
PESANAN
FK: No Pesanan, Kode
Obat
AT: Nama Obat, Jumlah
Pesanan
DETAIL
PEMBELIAN
FK: No Pembelian, Kode
Obat
AT: Nama Obat, Satuan,
Jumlah Beli, Harga Beli,
Total Harga
KAS
PK: No Kas
AT: Tgl Transaksi, Total
Kas
Gambar 4.12 REA Sistem Pembelian Apotek Sukorejo
45
4.3.1 Tabel
Tabel adalah kumpulan data tentang topik yang khusus, seperti data
karyawan, data pelanggan, dan lain sebagainya. Tabel tediri dari dua bagian utama
yaitu kolom (bagian yang menurun) atau lebih dikenal dengan istilah field dan
baris (bagian mendatar) atau yang disebut dengan record. Berikut ini adalah tabel
dari masing – masing resource, event dan agent pada Apotek Sukorejo:
4.3.1.1 Siklus Pendapatan
1. Resource
Pada siklus pendapatan terdapat dua resource yaitu:
- Tabel Obat
Tabel obat bertujuan untuk menyimpan data – data obat yang
dimasukkan melalui tabel obat. Kode yang digunakan untuk tabel ini
adalah jenis kode huruf yang menunjukkan singkatan dari nama - nama
obat yang tersedia pada Apotek Sukorejo. Sebagai contoh “ACTVD” yang
berarti singkatan dari nama obat acvtived. Berikut ini adalah struktur tabel
obat:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Kode Obat Text 10 Primery Key
Nama Obat Text 25
Satuan Text 10
Kategori Text 10
Stok Awal Number Decimal
Harga_Jual Number Decimal
Harga_Beli Number Decimal
Tabel 4.1 Struktur Tabel Obat
46
Pada tabel obat ini berisi macam – macam obat yang tersedia pada
Apotek Sukorejo. Berikut ini adalah tabel obat setelah data – data
dimasukkan ke dalam tabel:
Gambar 4.13 Tabel Obat
- Tabel Kas
Tabel kas inibertujuan untuk menyimpan data – data yang
berkaitan dengan transaksi yang terjadi pada Apotek Sukorejo baik itu
transaksi penjualan maupun transakisi pembelian. Berikut ini adalah
struktur tabel kas:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Nomor Kas Text 10 Primery Key
Tanggal Transaksi Date/Time
Total Kas Number Decimal
Tabel 4.2 Struktur Tabel Kas
Berikut ini adalah tabel kas setelah data – data dimasukkan ke
dalam tabel:
Gambar 4.14 Tabel Kas
47
2. Event
Pada siklus pendapatan terdapat dua event yaitu:
- Tabel Pesanan Penjualan
Tabel pesanan penjualan ini dirancang untuk memasukkan data –
data pesanan yang dipesan oleh pelanggan. Kode yang digunakan untuk
tabel pesanan tersebut adalah jenis kode huruf dan angka. Sebagai contoh
PSNPJ001 yang berarti “PSNPJ” adalah singkatan dari pesanan penjualan.
Sedangakan “001” menunjukkan nomor urut dari pesanan yang dipesan
oleh Apotek Sukorejo. Berikut ini adalah struktur tabel pesanan penjualan:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Nomor Pesanan Text 10 Primery Key
Tanggal Pesanan Date/Time
Nomor Pelanggan Text 10 Foreign Key
Nama Pelanggan Text 25
Alamat Pelanggan Text 30
Kode Karyawan Text 10 Foreign Key
Tabel 4.3 Struktur Tabel Pesanan Penjualan
Berikut ini adalah tebel pesanan penjualan setelah data – data
dimasukkan ke dalam tabel:
Gambar 4.15 Tabel Pesanan Penjualan
48
o Tabel Detail Pesanan Penjualan
Pada tabel detail pesanan penjualan ini berisikan data – data
detail dari pesanan penjualan obat dari pelanggan Apotek Sukorejo.
Berikut ini adalah struktur tabel detail pesanan penjualan:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Nomor Pesanan Text 10 Foreign Key
Kode Obat Text 10 Foreign Key
Nama Obat Text 25
Jumlah Pesanan Text 10
Tabel 4.4 Struktur Tabel Detail Pesanan Penjualan
Berikut ini adalah tabel pesanan penjualan setelah data – data
dimasukkan ke dalam tabel:
Gambar 4.16 Tabel Detail Pesanan Penjualan
- Tabel Penjualan
Tabel penjualan ini dirancang untuk memasukkan data – data
transaksi penjualan yang terjadi pada Apotek Sukorejo. Kode yang
digunakan untuk tabel penjualan tersebut adalah jenis kode huruf dan
angka. Sebagai contoh PJ001 yang berarti “PJ” adalah singkatan dari
49
penjualan. Sedangakan “001” menunjukkan nomor urut dari transaksi
penjualan yang terjadi pada Apotek Sukorejo. Berikut ini adalah struktur
tabel penjualan:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Nomor Penjualan Text 10 Primery Key
No Pesanan Text 10 Foreign Key
Tanggal Penjualan Date/Time
Resep Yes/No
Kode Dokter Text 10
Nama Dokter Text 30
Nomor Pelanggan Text 10 Foreign Key
Nama Pelanggan Text 30
Alamat Pelanggan Text 30
Kode Karyawan Text 10 Foreign Key
Total Bayar Number Decimal
Cash Number Decimal
Sisa Bayar Number Decimal
Tabel 4.5 Struktur Tabel Penjualan
Pada tabel penjualan berisi data – data transaksi penjualan obat
yang terjadi pada Apotek Sukorejo. Berikut ini adalah tabel penjualan
setelah data – data dimasukkan ke dalam tabel:
Gambar 4.17 Tabel Penjualan
50
o Tabel Detail Penjualan
Tabel detail penjualan dirancangkan untuk mencatat data – data
penjualan barang secara terperinci. Berikut ini adalah struktur tabel detail
penjualan:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Nomor Penjualan Text 10 Foreign Key
Kode Obat Text 10 Foreign Key
Nama Obat Text 25
Satuan Text 10
Kategori Text 20
Jumlah Obat Text 10
Harga_Jual Number Decimal
Total Harga Number Decimal
Tabel 4.6 Struktur Tabel Detail Penjualan
Pada tabel detail penjualan ini berisikan data – data detail
dari penjualan obat pada Apotek Sukorejo.
Gambar 4.18 Tabel Detail Penjualan
51
3. Agent
Pada siklus pendapatan terdapat dua agent yaitu:
- Tabel Karyawan
Tabel karyawan ini dibuat untuk menyimpan data – data indentitas
dari para karyawan yang bekerja pada Apotek Sukorejo. Kode yang
digunakan untuk tabel karyawan tersebut adalah jenis kode huruf dan
angka. Sebagai contoh ASK01 yang berarti “AS” diambil dari nama
apotek yaitu Apotek Sukorejo dan “K” menunjukkan karyawan.
Sedangkan “01” menunjukkan nomor urut dari karyawan. Berikut ini
adalah struktur tabel karyawan:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Kode Karyawan Text 10 Primery Key
Nama Karyawan Text 30
Alamat Text 30
Kota Text 20
Nomor Telepon Text 20
Status Yes/No
Tabel 4.7 Struktur Tabel Karyawan
Pada tabel karyawan berisi data – data karyawan yang ada pada
Apotek Sukorejo. Berikut ini adalah tabel karyawan setelah data – data
dimasukkan kedalam tabel:
Gambar 4.19 Tabel Karyawan
52
- Tabel Pelanggan
Tabel pelanggan dibuat untuk menyimpan data – data pelanggan.
Kode yang digunakan untuk tabel pelanggan tersebut adalah jenis kode
huruf dan angka. Sebagai contoh K01 yang berarti “K” adalah singkatan
dari konsumen dan “01” menunjukkan nomor urut dari konsumen Apotek
Sukorejo. Berikut ini adalah struktur tabel pelanggan:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Nomor Pelanggan Text 10 Primery Key
Nama Pelanggan Text 25
Alamat Text 30
Nomor Telepon Text 20
Tabel 4.8 Struktur Tabel Pelanggan
Pada tabel pelanggan berisi data – data pelanggan yang dimilik
Apotek Sukorejo. Berikut adalah tabel pelanggan setelah data – data
dimasukkan:
Gambar 4.20 Tabel Pelanggan
53
4.3.1.2 Siklus Pengeluaran
1. Resource
Pada siklus pengeluaran terdapat dua resource yaitu:
- Tabel Obat
Tabel Obat dibuat bertujuan untuk menyimpan data – data obat
yang dimasukkan melalui tabel obat. Kode yang digunakan untuk tabel ini
adalah jenis kode huruf yang menunjukkan singkatan dari nama - nama
obat yang tersedia pada Apotek Sukorejo. Sebagai contoh “ACTVD” yang
berarti singkatan dari nama obat acvtived. Berikut ini adalah struktur tabel
obat:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Kode Obat Text 10 Primery Key
Nama Obat Text 25
Satuan Text 10
Kategori Text 20
Jumlah Obat Text 10
Harga_Jual Number Decimal
Harga_Beli Number Decimal
Tabel 4.9 Struktur Tabel Obat
Pada tabel obat ini berisi macam – macam obat yang tersedia pada
Apotek Sukorejo. Berikut ini adalah tabel obat setelah data – data
dimasukkan ke dalam tabel:
54
Gambar 4.21 Tabel Obat
- Tabel Kas
Tabel kas ini bertujuan untuk menyimpan data – data yang
berkaitan dengan transaksi yang terjadi pada Apotek Sukorejo baik itu
transaksi penjualan maupun transakisi pembelian. Berikut ini adalah
struktur tabel kas:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Nomor Kas Text 10 Primery Key
Tanggal Transaksi Date/Time
Total Kas Number Decimal
Tabel 4.10 Struktur Tabel Obat
Berikut ini adalah tabel kas setelah data – data dimasukkan ke
dalam tabel:
Gambar 4.22 Tabel Kas
55
2. Event
Pada siklus pengeluaran terdapat dua event yaitu:
- Tabel Pesanan Pembelian
Tabel pesanan pembelian ini dirancang untuk memasukkan data –
data pesanan yang dipesan oleh Apotek Sukorejo. Kode yang digunakan
untuk tabel pesanan pembelian tersebut adalah jenis kode huruf dan angka.
Sebagai contoh PSNPB001 yang berarti “PSNPB” adalah singkatan dari
pesanan pembelian. Sedangakan “001” menunjukkan nomor urut dari
pesanan yang dipesan oleh Apotek Sukorejo kepada supplier. Berikut ini
adalah struktur tabel pesanan pembelian:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Nomor Pesanan Tetx 10 Primery Key
Tanggal Pesanan Date/Time
Nomor Supplier Text 10 Foreign Key
Nama Supplier Text 30
Alamat Supplier Text 40
Kode Karyawan Text 10
Tabel 4.11 Struktur Tabel Pesanan Pembelian
Berikut ini adalah tabel pesanan pembelian setelah data – data
dimasukkan ke dalam tabel:
Gambar 4.23 Tabel Pesanan Pembelian
56
o Tabel Detail Pesanan Pembelian
Tabel detail pesanan pembelian dirancangkan untuk
mencatat data – data pesanan barang secara terperinci. Berikut ini
adalah struktur tabel detail pesanan pembelian:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Nomor Pesanan Text 10 Foreign Key
Kode Obat Text 10 Foreign Key
Nama Obat Text 25
Jumlah Pesanan Text 10
Tabel 4.12 Struktur Tabel Detail Pesanan
Pada tabel detail pesanan pembelian ini berisikan data –
data detail dari pesanan obat pada Apotek Sukorejo. Berikut ini
adalah tabel detail pesanan setelah data – data dimasukkan ke
dalam tabel:
Gambar 4.24 Tabel Detail Pesanan Pembelian
57
- Tabel Pembelian
Tabel pembelian ini dirancang untuk memasukkan data – data
transaksi pembelian yang terjadi pada Apotek Sukorejo. Kode yang
digunakan untuk tabel pembelian tersebut adalah jenis kode huruf dan
angka. Sebagai contoh PB01 yang berarti “PB” adalah singkatan dari
pembelian. Sedangakan “001” menunjukkan nomor urut dari transaksi
pembelian yang terjadi pada Apotek Sukorejo. Berikut ini adalah struktur
tabel pembelian:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Nomor Pembelian Text 20 Primery Key
Tanggal
Pembelian
Date/Time
Nomor Pesanan Text 10 Foreign Key
Nomor Supplier Text 10 Foreign Key
Nama Supplier Text 30
Alamat Supplier Text 40
Kode Karyawan Text 10 Foreign Key
Total Bayar Number Decimal
Cash Number Decimal
Sisa Bayar Number Decimal
Tabel 4.13 Struktur Tabel Pembelian
Berikut ini adalah gambar tabel pembelian setelah data – data
dimasukkan kedalam tabel:
Gambar 4.25 Tabel Pembelian
58
o Tabel Detail Pembelian
Tabel detail pembelian dirancangkan untuk mencatat data –
data pembelian barang secara terperinci. Berikut ini adalah struktur
tabel detail pembelian:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Nomor Pembelian Text 10 Foreign Key
Kode Obat Text 10 Foreign Key
Nama Obat Text 25
Satuan Text 10
Jumlah Obat Text 10
Harga_Beli Number Decimal
Total Harga Number Decimal
Tabel 4.14 Struktur Tabel Detail Pembelian
Pada tabel detail pembelian ini berisikan data – data detail
dari pembelian obat pada Apotek Sukorejo. Berikut ini adalah tabel
detail pembelian setelah data – data dimasukkan ke dalam tabel:
Gambar 4.26 Tabel Detail Pembelian
3. Agent
Pada Siklus Pengeluaran terdapat dua agent yaitu:
59
- Tabel Karyawan
Tabel karyawan ini dibuat untuk menyimpan data – data indentitas
dari para karyawan bakerja pada Apotek Sukorejo. Kode yang digunakan
untuk tabel karyawan tersebut adalah jenis kode huruf dan angka. Sebagai
contoh ASK01 yang berarti “AS” diambil dari nama apotek yaitu Apotek
Sukorejo dan “K” menunjukkan karyawan. Sedangkan “01” menunjukkan
nomor urut dari karyawan. Berikut ini adalah struktur tabel karyawan:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Kode Karyawan Text 10 Primery Key
Nama Karyawan Text 30
Alamat Text 30
Kota Text 20
Nomor Telepon Text 20
Status Yes/No
Tabel 4.15 Struktur Tabel Karyawan
Pada tabel karyawan berisi data – data karyawan yang ada pada
Apotek Sukorejo. Berikut ini adalah tabel karyawan setelah data – data
dimasukkan kedalam tabel:
Gambar 4.27 Tabel Karyawan
60
- Tabel Supplier
Tabel supplier dirancang untuk menyimpan data – data supplier.
Kode yang digunakan untuk tabel supplier tersebut adalah jenis kode huruf
dan angka. Sebagai contoh SP01 yang berarti “SP” adalalah singkatan dari
supplier dan “01” adalah untuk menunjukkan nomor urut dari supplier.
Berikut ini adalah struktur tabel supplier:
Field Name Data Type Field Size Keterangan
Nomor Supplier Text 10 Primery Key
Nama Supplier Text 30
Alamat Text 40
Kota Text 20
Nomor Telepon Text 20
Tabel 4.16 Struktur Tabel Supplier
Berikut adalah tabel supplier setelah data – data dimasukkan ke
dalam tabel:
Gambar 4.28 Tabel Supplier
4.3.2 Query
Query adalah tabel yang dibuat dari beberapa tabel lain dengan tujuan
untuk mengelompokkan data baru berupa tabel dengan sumber tabel – tabel yang
61
sudah ada. Berikut ini adalah query yang sebagian data diambil dari tabel yang
sudah ada dan diproses menjadi sebuah tabel baru:
1. Query Total Obat Keluar
Query ini dibuat untuk mengetahui jumlah penjualan barang dari
masing – masing transaksi penjualan yang terjadi pada Apotek Sukorejo.
Query ini terdiri dari kode obat, nama obat yang diambil dari tabel obat.
Jumlah obat yang dijual kepada pelanggan diambil dari tabel detail
penjualan. Tanggal penjualan diambil dari tabel penjualan. Berikut ini
adalah query total obat keluar:
Gambar 4.26 Query Total Obat Keluar
2. Query Total Obat Masuk
Query ini dibuat untuk mengetahui jumlah pembelian barang dari
masing – masing transaksi pembelian yang terjadi pada Apotek Sukorejo.
Query ini terdiri dari kode obat, nama obat yang diambil dari tabel obat.
Jumlah obat yang dibeli dari supplier diambil dari tabel detail pembelian.
Tanggal pembelian diambil dari tabel pembelian. Berikut ini adalah query
total obat masuk:
62
Gambar 4.30 Query Total Obat Masuk
3. Query Total Penerimaan
Query ini dibuat untuk mengetahui total penerimaan yang berasal
dari transaksi penjualan yang terjadi pada Apotek Sukorejo. Query ini
diambil dari tabel penjualan, tabel pelanggan dan tabel karyawan. Terdiri
dari nomor penjualan, tanggal penjualan, nomor pelanggan, alamat
pelanggan, kode karyawan dan total bayar. Berikut ini adalah query total
penerimaan:
Gambar 4.31 Query Total Penerimaan
4. Query Total Pengeluaran
Query ini dibuat untuk mengetahui total pengeluaran yang berasal
dari transaksi pembelian yang terjadi pada Apotek Sukorejo. Query ini
diambil dari tabel pembelian, tabel supplier dan tabel karyawan. Terdiri
dari nomor pembelian, tanggal pembelian, nomor supplier, nama supplier,
63
alamat supplier, kode karyawan dan total pengeluaran. Berikut ini adalah
query total pengeluaran:
Gambar 4.32 Query Total Pengeluaran
5. Query Penjualan per Tanggal
Query ini dibuat untuk mengetahui macam – macam obat yang
terjual per tanggal dari transaksi penjualan. Query ini diambil dari tabel
obat, tabel detail penjualan, dan tabel penjualan. Terdiri dari tanggal
penjualan, kode obat, nama obat, satuan, jumlah jual, harga jual, dan total
harga. Berikut ini adalan query penjualan per tanggal:
Gambar 4.33 Query Penjualan per Tanggal
64
6. Query Pembelian per Tanggal
Query ini dibuat untuk mengetahui macam – macam obat yang
dibeli oleh Apotek Sukorejo per tanggal dari transaksi pembelian yang
dilakukan. Query ini diambil dari tabel obat, tabel detail pembelian, dan
tabel pembelian. Terdiri dari tanggal pembelian, kode obat, nama obat,
satuan, jumlah beli, harga beli, dan total harga. Berikut ini adalan query
pembelian per tanggal:
Gambar 4.34 Query Pembelian per Tanggal
7. Query Utang
Query ini dibuat untuk mengetahui jumlah utang yang dimiliki
oleh Apotek Sukorejo kepada supplier. Query ini diambil dari tabel utang,
tabel pembelian, tabel karyawan, dan tabel supplier. Terdiri dari nomor
utang, nomor pembelian, nomor supplier, nama supplier, alamat supplier,
kode karyawan, tanggal pembelian, tanggal perlunasan, total utang, bayar
dan sisa utang. Berikut ini adalah query perlunasan utang:
65
Gambar 4.35 Query Utang
4.3.3 Form
Form merupakan salah satu objek database yang digunakan untuk
mempermudah karyawan dalam memasukkan data, menampilkan data, mencari
data, memperbaiki data, dan mencetak data. Berikut ini adalah form yang telah
diproses dan didasain berdasarkan kebutuhan Apotek Sukorejo:
1. Form Obat
Form obat ini dibuat untuk memudahkan karyawan dalam
menambahkan data – data obat. Dari data – data obat yang telah
ditambahkan dapat dijadikan informasi pada form – form lainnya seperti
form penjualan, form pembelian dan form pesanan. Data obat ini terdiri
dari mainform yaitu kode obat, nama obat, satuan, stok awal, harga jual
dan harga beli.
Untuk menambahkan data obat pengguna menginputkan kode obat
terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan mengisikan nama obat,
satuan, stok awal, harga jual dan harga beli. Setelah data – data di input
klik command button simpan untuk menyimpan data. Untuk menambah
klik command button tambah. Untuk menghapus klik command button
hapus. Sedangkan untuk keluar klik command button keluar. Berikut ini
adalah form obat:
66
Gambar 4.36 Form Obat
2. Form Karyawan
Form karyawan ini dibuat untuk memudahkan dalam
menginputkan data – data dari karyawan yang bekerja pada Apotek
Sukorejo. Sehingga data yang sudah diinputkan tersebut dapat digunakan
informasi untuk form penjualan dan form pembelian. Data karyawan ini
terdiri dari mainform kode karyawan, nama karyawan, alamat karyawan,
kota, nomor telepon karyawan, dan status karyawan.
Untuk menambahkan data karyawan, pengguna menginputkan
kode karyawan terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan mengisikan
nama karyawan, alamat karyawan, kota, nomor telepon karyawan, dan
status karyawan. Setelah data – data di input klik command button simpan
untuk menyimpan data. Untuk menambah klik command button tambah.
Untuk menghapus klik command button hapus. Sedangkan untuk keluar
klik command button keluar. Berikut ini adalah form karyawan:
67
Gambar 4.37 Form Karyawan
3. Form Pelanggan
Form pelanggan ini dibuat untuk memudahkan dalam
menginputkan data – data pelanggan yang melakukan pembelian pada
Apotek Sukorejo. Data pelanggan ini terdiri dari mainform nomor
pelanggan, nama pelanggan, alamat pelanggan, dan nomor telepon
pelanggan.
Untuk menambahkan data pelanggan, pengguna menginputkan
kode pelanggan terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan mengisikan
nama pelanggan, alamat pelanggan, dan nomor telepon pelanggan. Setelah
data – data di input klik command button simpan untuk menyimpan data.
Untuk menambah klik command button tambah. Untuk menghapus klik
command button hapus. Sedangkan untuk keluar klik command button
keluar. Berikut ini adalah form pelanggan:
68
Gambar 4.38 Form Pelanggan
4. Form Supplier
Form supplier ini dibuat untuk memudahkan pengguna dalam
menginput dan mencari data dari supplier. Data supplier ini terdiri dari
mainform nomor supplier, nama supplier, alamat supplier, kota, dan
nomor telepon supplier.
Untuk menambahkan data supplier, pengguna menginputkan
nomor supplier lebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan mengisikan
nama supplier, alamat supplier, kota, dan nomor telepon supplier. Setelah
data – data di input klik command button simpan untuk menyimpan data.
Untuk menambah klik command button tambah. Untuk menghapus klik
command button hapus. Sedangkan untuk keluar klik command button
keluar. Berikut ini adalah form supplier:
69
Gambar 4.39 Form Supplier
5. Form Dokter
Form dokter ini dibuat untuk memudahkan pengguna dalam
menginput dan mencari data dari dokter. Data dokter ini terdiri dari
mainform kode dokter, nama dokter, spesialis dan alamat dokter.
Untuk menambahkan data dokter, pengguna menginputkan kode
dokter lebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan mengisikan nama
dokter, spesialis dan alamat dokter. Setelah data – data di input klik
command button simpan untuk menyimpan data. Untuk menambah klik
command button tambah. Untuk menghapus klik command button hapus.
Sedangkan untuk keluar klik command button keluar. Berikut ini adalah
form dokter:
70
Gambar 4.40 Form Dokter
6. Form Cek Stok Persediaan
Form cek stok persedian dibuat untuk memudahkan pengguna
dalam mengecek persediaan obat dan mencari data – data obat yang
tersedia pada Apotek Sukorejo. Form ini memberikan informasi bagi
form-form laninya seperti form pesanan, form penjualan, dan form
pembelian. Data – data dalam form ini terdiri dari mainform kode obat,
nama obat, satuan, stok awal, harga jual, harga beli, jumlah jual, jumlah
beli dan sisa stok.
Untuk mencari kode obat klik tanda panah kebawah atau langsung
mengetikkan kode obat yang dibutuhkan maka secara otomatis akan keluar
sesuai dengan kebutuhan pengguna. Untuk mengakhiri klik command
button keluar. Berikut ini adalah form cek stok obat:
71
Gambar 4.41 Form Cek Stok Obat
7. Form Total Obat Keluar
Form total obat keluar ini dibuat untuk memudahkan pengguna
dalam mengetahui jumlah obat dan macam obat yang dibeli oleh
pelanggan per tanggal transaksi penjualan. Data – data dalam form ini
terdiri dari mainform kode obat, nama obat, jumlah jual, total jual dan
tanggal penjualan.
Untuk mencari tanggal penjualan klik tanda panah kebawah atau
langsung mengetikkan tanggal penjualan yang diperlukan oleh pengguna.
Secara otomatis akan keluar data macam – macam obat dan total obat yang
dibeli oleh para pelanggan. Untuk mengakhiri klik command button
keluar. Berikut ini adalah form total obat keluar:
72
Gambar 4.42 Form Total Obat Keluar
8. Form Total Obat Masuk
Form total obat masuk ini dibuat untuk memudahkan pengguna
dalam mengetahui jumlah obat dan macam obat yang dibeli dari supplier
per tanggal transaksi pembelian. Data – data dalam form ini terdiri dari
mainform kode obat, nama obat, jumlah jual, total jual dan tanggal
pembelian.
Untuk mencari tanggal pembelian klik tanda panah kebawah atau
langsung mengetikkan tanggal pembelian yang diperlukan oleh pengguna.
Secara otomatis akan keluar data macam – macam obat dan total obat yang
dibeli dari para supplier. Untuk mengakhiri klik command button keluar.
Berikut ini adalah form total obat masuk:
73
Gambar 4.43 Form Total Obat Masuk
9. Form Pesanan Penjualan
Form pesanan penjualan ini dibuat untuk memudahkan pengguna
dalam menginput data pesanan yang dipesan oleh pelanggan Apotek
Sukorejo. Data pesanan penjualan ini terdiri dari mainform nomor
pesanan, tanggal pesanan, kode karyawan, nomor pelanggan, nama
pelanggan, alamat pelanggan, kode obat, nama obat, dan jumlah obat.
Untuk menambahkan data pesanan penjualan, pengguna
menginputkan nomor pesanan penjualan lebih dahulu kemudian
dilanjutkan dengan mengisikan tanggal pesanan, kode karyawan, nomor
pelanggan, nama pelanggan, alamat pelanggan, kode obat, nama obat, dan
jumlah yang akan dipesan. Setelah data – data di input klik command
button simpan untuk menyimpan data. Untuk menambah klik command
button tambah. Untuk menghapus klik command button hapus. Untuk
74
keluar klik command button keluar. Sedangkan untuk mencetak klik
command button print. Berikut ini adalah form pesanan penjualan:
Gambar 4.44 Form Pesanan Penjualan
10. Form Pesanan Pembelian
Form pesanan pembelian ini dibuat untuk memudahkan pengguna
dalam menginput data pesanan yang akan dipesan kepada supplier. Data
pesanan pembelian ini terdiri dari mainform nomor pesanan, tanggal
pesanan, kode karyawan, nomor supplier, nama supplier, alamat supplier,
kode obat, nama obat, dan jumlah obat.
Untuk menambahkan data pesanan, pengguna menginputkan
nomor pesanan pembelian lebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan
mengisikan tanggal pesanan, kode karyawan, nomor supplier, nama
supplier, alamat supplier, kode obat, nama obat, dan jumlah yang akan
dipesan. Setelah data – data di input klik command button simpan untuk
menyimpan data. Untuk menambah klik command button tambah. Untuk
menghapus klik command button hapus. Untuk keluar klik command
75
button keluar. Sedangkan untuk mencetak klik command button print.
Berikut ini adalah form pesanan pembelian:
Gambar 4.45 Form Pesanan Pembelian
11. Form Penjualan
Form penjualan ini dibuat untuk memudahkan pengguna dalam
menginput data transaksi penjualan obat yang dibeli oleh pelanggan.
Melalui form penjualan ini juga dapat membuatkan bukti trsansaksi atau
nota penjualan secara otomatis. Data penjulan ini terdiri dari mainform
nomor penjualan, tanggal penjualan, kode dokter, nama dokter, resep,
nomor pelanggan, nama pelanggan, alamat pelanggan, total bayar, cash,
sisa bayar, kode obat, nama obat, satuan, jumlah, harga jual, dan total
harga.
Untuk menambahkan data penjualan, pengguna menginputkan
nomor penjualan lebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan mengisikan
tanggal penjualan, kode karyawan, nomor pelanggan, nama pelanggan,
alamat pelanggan, kode obat yang secara otomatis nama satuan dan harga
jual akan muncul, jumlah jual, total harga, total bayar, cash dan sisa bayar.
76
Setelah data – data di input klik command button simpan untuk
menyimpan data. Untuk menambah klik command button tambah. Untuk
menghapus klik command button hapus. Untuk keluar klik command
button keluar. Sedangkan untuk mencetak klik command button print.
Berikut ini adalah form penjualan:
Gambar 4.46 Form Penjualan
12. Form Pembelian
Form pembelian ini dibuat untuk memudahkan pengguna dalam
menginput data transaksi pembelian obat yang dibeli dari supplier. Data
pembelian ini terdiri dari mainform nomor pembelian, tanggal pembelian,
nomor supplier, nama supplier, alamat supplier, total bayar, cash, sisa
bayar, kode obat, nama obat, satuan, jumlah, harga beli, dan total harga.
Untuk menambahkan data pembelian, pengguna menginputkan
nomor pembelian lebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan mengisikan
tanggal pembelian, kode karyawan, nomor supplier, nama supplier, alamat
supplier, kode obat yang secara otomatis nama satuan dan harga beli akan
77
muncul, jumlah beli, total harga, total bayar, cash dan sisa bayar. Setelah
data – data di input klik command button simpan untuk menyimpan data.
Untuk menambah klik command button tambah. Untuk menghapus klik
command button hapus. Untuk keluar klik command button keluar.
Sedangkan untuk mencetak klik command button print. Berikut ini adalah
form pembelian:
Gambar 4.47 Form Pembelian
13. Form Utang
Form utang ini dibuat untuk mengetahui jumlah utang yang
dimiliki oleh Apotek Sukorejo. Data utang ini terdiri dari mainform nomor
utang, nomor pembelian, tanggal pembelian, kode karyawan, nomor
supplier, nama supplier, alamat supplier, tanggal perlunasan, total utang,
bayar dan sisa utang.
Untuk menambahkan data utang, pengguna menginputkan nomor
utang terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan mengisikan nomor
pembelian yang secara otomatis tanggal pembelian, kode karyawan,
nomor supplier, nama supplier, alamat supplier, dan total utang akan
78
muncul. Setelah itu menginputkan tanggal perlunasan dan total bayar dari
utang tersebut. Setelah data – data di input klik command button simpan
untuk menyimpan data. Untuk menambah klik command button tambah.
Untuk menghapus klik command button hapus. Untuk keluar klik
command button keluar. Sedangkan untuk mencetak klik command button
print. Berikut ini adalah form utang:
Gambar 4.48 Form Utang
4.3.4 Report
Report berguna untuk mengetahui, menghitung dan menampilkan data –
data yang telah disimpan dalam basis data. Berikut ini adalah report yang telah
diproses dan didasain berdasarkan kebutuhan Apotek Sukorejo:
1. Report Data Obat
Report data obat ini berguna untuk mengetahui data – data obat
yang dimiliki oleh Apotek Sukorejo. Report ini diambil dari tabel obat.
Berikut ini adalah report obat:
79
Gambar 4.49 Report Data Obat
2. Report Cek Stok Obat
Report cek stok obat ini dibuat untuk mengetahui dan mengecek
sisa persediaan yang dimiliki oleh Apotek Sukorejo. Berikut ini adalah
report cek stok obat:
Gambar 4.50 Report Cek Stok Obat
80
3. Report Dokter
Report dokter ini dibuat untuk mengetahui data – data dokter yang
yang terdaftar pada ApotekSukorejo. Report ini diambil dari tabel dokter .
Berikut ini adalah report dokter:
Gambar 4.51 Report Dokter
4. Report Karyawan
Report karyawan ini dibuat untuk mengetahui data – data karyawan
yang bekerja pada Apotek Sukorejo. Report ini diambil dari tabel
karyawan. Berikut ini adalah report karyawan:
Gambar 4.52 Report Karyawan
81
5. Report Pelanggan
Report Pelanggan ini dibuat untuk mengetahui data – data
pelanggan pada Apotek Sukorejo. Report ini diambil dari tabel pelanggan.
Berikut ini adalah report pelanggan:
Gambar 4.53 Report Pelanggan
6. Report Supplier
Report supplier ini dibuat untuk mengetahui data – data supplier
pada Apotek Sukorejo. Report ini diambil drai tabel supplier. Berikut
adalah report supplier:
Gambar 4.54 Report Supplier
82
7. Report Nomor Pesanan Penjualan
Report nomor pesanan penjualan ini dibuat untuk mengetahui dan
mengecek data – data pesanan penjualan dari pelanggan berdasarkan
nomor pesanan. Berikut ini adalah report nomor pesanan:
Gambar 4.55 Report Nomor Pesanan Penjualan
8. Report Nomor Pesanan Pembelian
Report nomor pesanan ini dibuat untuk mengetahui data – data
pesanan pembelian kepada supplier yang berdasarkan nomor pesanan.
Berikut ini adalah report nomor pesanan pembelian:
Gambar 4.56 Report Nomor Pesanan Pembelian
83
9. Report Nomor Penjualan
Report nomor penjualan ini dibuat untuk mengetahui dan
mengecek data – data transaksi penjualan yang dilakukan oleh pelanggan
berdasarkan nomor penjualan. Berikut ini adalah report nomor penjualan:
Gambar 4.57 Report Nomor Penjualan
10. Report Nomor Pembelian
Report nomor pembelian ini dibuat untuk mengetahui dan
mengecek data – data transaksi pembelian kepada supplier berdasarkan
nomor pembelian. Berikut ini adalah report nomor pembelian:
Gambar 4.58 Report Nomor Pembelian
84
11. Report Pesanan Penjualan Rinci
Report pesanan penjualan rinci ini dibuat untuk mengetahui macam
– macam obat yang dipesan oleh pelanggan secara terperinci. Berikut ini
adalah report pesanan penjualan rinci:
Gambar 4.59 Report Pesanan Penjualan Rinci
12. Report Pesanan Pembelian Rinci
Report pesanan penjualan rinci ini dibuat untuk mengetahui macam
– macam obat yang dipesan kepada supplier secara terperinci. Berikut ini
adalah report pesanan pembelian rinci:
Gambar 4.60 Report Pesanan Pembelian Rinci
85
13. Report Penjualan Rinci
Report penjualan rinci ini dibuat untuk mengetahui macam –
macam obat yang dibeli oleh pelanggan secara terperinci. Berikut ini
adalah report penjualan rinci:
Gambar 4.61 Report Penjualan Rinci
14. Report Pembelian Rinci
Report pembelian rinci ini dibuat untuk mengetahui macam –
macam obat yang dibeli dari para supplier secara terperinci. Berikut ini
adalah report pembelian rinci:
Gambar 4.62 Report Pembelian Rinci
86
15. Report Penjualan Per Tanggal
Report penjualan per tanggal ini berguna untuk mengetahui macam
– macam obat yang dibeli oleh pelanggan. Selain itu juga dapat
mengetahui jumlah penerimaan per tanggal dari transaksi penjualan yang
terjadi pada Apotek Sukorejo. Berikut ini adalah Report penjualan per
tanggal:
Gambar 4.63 Report Penjualan Per Tanggal
16. Report Pembelian Per Tanggal
Report pembelian per tanggal ini berguna untuk mengetahui
macam – macam obat yang dibeli dari supplier. Selain itu juga dapat
mengetahui jumlah pengeluaran per tanggal dari transaksi pembelian yang
terjadi pada Apotek Sukorejo. Report pembelian per tanggal dapat dilihat
pada Gambar 4.64:
17. Report Total Penerimaan
Report total penerimaan ini berguna untuk mengetahui total
penerimaan dari transaksi penjualan yang dilakukan Apotek Sukorejo
87
selama satu bulan. Report total penerimaan dapat dilihat pada Gambar
4.65.
Gambar 4.64 Report Pembelian Per Tanggal
Gambar 4.65 Report Total Penerimaan
88
18. Report Total Pengeluaran
Report total pengeluaran ini berguna untuk mengetahui total
pengeluaran dari transaksi pembelian yang dilakukan Apotek Sukorejo
selama satu bulan. Berikut ini adalah report total pengeluaran:
Gambar 4.66 Report Total Pengeluaran
19. Report Total Obat Keluar
Report total obat keluar ini berguna untuk mengetahui total obat
yang di keluarkan per tanggal transaksi penjualan. Berikut ini adalah
report total obat keluar:
Gambar 4.67 Report Total Obat Keluar
89
20. Report Total Obat Masuk
Report total obat masuk ini berguna untuk mengetahui total obat
yang masuk per tanggal transaksi pembelian. Berikut ini adalah report
total obat masuk:
Gambar 4.68 Report Total Obat Masuk
21. Report Utang
Report utang ini berguna untuk mengetahui total hutang yang
dimiliki Apotek Sukorejo. Selain itu melalui report utang ini pengguna
dapat mengecek utang telah lunas atau belum. Berikut ini adalah report
utang:
Gambar 4.69 Report Utang
90
4.4 Switchboard
Switchbord berguna dalam menjalankan aplikasi basisdata Microsoft
Access. Dengan switchboard ini pengguna dapat memanggil seluruh aplikasi, baik
form atau report secara interaktif. Didalam menu utama terdapat tiga bagian, yaitu
menu input, menu output, dan keluar. Berikut ini adalah menu utama:
Gambar 4.70 Menu Utama Swithcboard
1. Menu Input
Menu input digunakan untuk mengakses seluruh form yang telah
dirancang dalam basis data. Didalam menu input terdapat form master,
form pesanan, form transaksi penjualan, dan form transaksi pembelian, dan
form utang. Berikut ini adalah gambar switchboard menu input:
Gambar 4.71 Swithcboard Menu Input
91
Form Master
Form master dapat diakses oleh pemimpin dan karyawan
dalam menginputkan data dari masing – masing form sesuai
dengan kebutuhan. Form master ini terdiri dari lima form, yaitu
form obat, form cek stok obat, form karyawan, form pelanggan dan
form supplier. Pada form master ini terdapat menu keluar yang
berarti kembali pada menu input. Berikut ini adalah gambar
switchboard form master:
Gambar 4.72 Swithcboard Form Master
Form Pesanan
Form pesanan ini dapat diakses oleh karyawan dalam
pemesanan dari pelanggan maupun pesanan obat kepada supplier.
Form pesanan ini terdiri dari dua form, yaitu form pesanan
penjualan dan form pesanan pembelian. Pada form pesanan ini
92
terdapat menu keluar yang berarti kembali pada menu input.
Berikut ini adalah switchboard form pesanan:
Gambar 4.73 Swithcboard Form Pesanan
Form Transaksi Penjualan
Form transaksi penjualan ini dapat diakes oleh karyawan
apabila ada permintaan penjualan dari pelanggan. Form transaksi
penjualan terdiri dari dua form, yaitu form penjualan dan form
total obat keluar. Pada form transaksi penjualan ini terdapat menu
keluar yang berarti kembali pada menu input. Berikut ini adalah
switchboard form transaksi penjualan:
Gambar 4.74 Swithcboard Form Transaksi Penjualan
93
Form Transaksi Pembelian
Form transaksi pemebelian ini dapat diakes oleh karyawan
apabila ada pembelian kepada supplier. Form transaksi pembelian
terdiri dari dua form, yaitu form pemebelian dan form total obat
masuk. Pada form transaksi pembelian ini terdapat menu keluar
yang berarti kembali pada menu input. Berikut ini adalah
switchboard form transaksi pembelian:
Gambar 4.75 Swithcboard Form Transaksi Pembelian
Form Utang
Form utang ini dapat diakes oleh karyawan apabila
memiliki utang kepada supplier. Pada form utang ini terdapat
menu keluar yang berarti kembali pada menu input. Berikut ini
adalah switchboard form transaksi perlunasan utang:
94
Gambar 4.76 Swithcboard Form Utang
2. Menu Output
Menu output digunakan untuk mengakses seluruh report yang telah
dihasilkan dari pembuatan tabel dan query dalam basisdata. Didalam menu
output terdapat report master, report pesanan, report transaksi penjualan,
dan report transaksi pembelian, dan report utang. Berikut ini adalah menu
output:
Gambar 4.77 Swithcboard Menu Output
95
Report Master
Report master ini terdiri dari empat report, yaitu report
data obat, report karyawan, report pelanggan dan report supplier.
Pada form master ini terdapat menu keluar yang berarti kembali
pada menu output. Hanya pemimpin yang dapat mengakses report
master tersebut. Berikut ini adalah switchboard report master:
Gambar 4.78 Swithcboard Report Master
Report Pesanan
Report pesanan berguna untuk mengecek data pesanan yang
terjadi pada Apotek Sukorejo. Pada report pesanan ini terdapat
menu keluar yang berarti kembali pada menu output. Berikut ini
adlah switchboard report pesanan:
96
Gambar 4.79 Swithcboard Report Pesanan
Report Transaksi Penjualan
Report transaksi penjualan ini dapat diakes oleh pemimpin
untuk mengecek segala transaksi penjualan yang terjadi pada
Apotek Sukorejo. Report transaksi penjualan terdiri dari lima
report, yaitu report nomor penjualan, report penjualan rinci, report
penjualan per tanggal, report total penerimaan, dan report total
obat keluar. Pada report transaksi penjualan ini terdapat menu
keluar yang berarti kembali pada menu output. Berikut ini adalah
switchboard report transaksi penjualan:
97
Gambar 4.80 Swithcboard Report Transaksi Penjualan
Report Transaksi Pembelian
Report transaksi pembelian ini dapat diakes oleh pemimpin
untuk mengecek segala transaksi pembelian yang terjadi pada
Apotek Sukorejo. Report transaksi pembelian terdiri dari lima
report, yaitu report nomor pembelian, report pembelian rinci,
report pembelian per tanggal, report total pengeluaran, dan report
total obat masuk. Pada report transaksi pembelian ini terdapat
menu keluar yang berarti kembali pada menu output. Berikut ini
adalah switchboard report transaksi pembelian:
98
Gambar 4.81 Swithcboard Report Transaksi Pembelian
Report Utang
Report utang ini dapat digunakan untuk mengecek utang
yang dimiliki oleh Apotek Sukorejo. Pada report utang ini
terdapat menu keluar yang berarti kembali pada menu output.
Berikut ini adalah switchboard report utang:
Gambar 4.82 Swithcboard Report Utang
99
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada
Apotek Sukorejo, dapat disimpulkan bahwa proses pengolahan dan pencatatan
data pada Apotek Sukorejo masih dilakukan secara manual. Sehingga dalam
pengolahan data penjualan dan data pembelian kurang efisien dan memperlambat
proses kerja. Dalam proses pembuatan laporan pun masih dilakukan secara
manual dan memerlukan waktu yang lama. Dengan adanya aplikasi database
Microsoft Access ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam pengolahan
data penjualan dan data pembelian serta pembuatan laporan pada ApotekSukorejo.
Oleh karena itu, Apotek Sukorejo perlu mengubah proses pengolahan dan
pencatatan tersebut secara terkomputerisasi.
Pada penelitian ini penulis juga merekomendasikan adanya bagian kasir
yang bertugas sebagai penerima kas dari para pelanggan. Penambahan bagian
kasir ini bertujuan untuk memberikan kontrol atas penerimaan kas yang terjadi
pada Apotek Sukorejo.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan kepada Apotek Sukorejo, yaitu:
1. Perancangan aplikasi basisdata Microsoft Access yang telah
dirancangkan oleh penulis dapat dijadikan pertimbangan bagi Apotek
Sukorejo dalam proses pengolahan dan pencatatan data penjualan dan
100
data pembelian serta pembuatan laporan. Dimana dengan menjalankan
basisdata Microsoft Access yang telah dirancangan penulis tersebut,
proses pencatatan transaksi dan penyimpanan data penjualan dan data
pembelian dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
2. Menambahkan bagian kasir untuk mengontrol penerimaan kas yang
terjadi pada Apotek Sukorejo. Sehingga kemungkinan adanya
kehilangan atau kesalahan dalam penerimaan kas dapat dihindari.
3. Membeirikan pelatihan khusus kepada karyawan bagian kasir dan juga
pada bagian administrasi untuk meningkatkan ketrampilan atau
keahlian dalam menjalankan aplikasi basisdata Microsoft Acces 2007
agar pengolahan data menjadi lebih mudah dan cepat.
Daftar Pustaka
Bararoh, Ali. 2008. Teknik Analisis Statistik dengan SPSS. Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo.
Madcoms. 2011. Membangun Aplikasi Pembelian Penjualan dan Inventori
dengan Microsoft Access. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Muhlis, Ahmad. 2010. Membangun Aplikasi Penjualan dengan Microsoft Access.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Romney, M.B., dan P.J. Steinbart. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan
Dewi Fitriasari dan Deny Aeos Kwary, Edisi Sembilan, Jilid Satu. Jakarta:
Salemba Empat.
Sanjaya, Antonius. 2008. Analisa dan Rancang Sistem Informasi Akuntansi atas
Siklus Pengeluaran pada PT Wijaya Panca Sentosa Food.
Siagian Dergibson, Sugiarto. 2006. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Tanujoyo, Shierly. 2008. Analisa dan Rancang Sistem Informasi Akuntansi
Terkomputerisasi atas Siklus Pendapatan dan pada PT “X”.
Taufani, R., Dani. 2009. Mengolah Data dengan Microsoft Access 2007.
Bandung: Micrsoft User Group Indonesia (MUGI).