1. pendahuluan 1.1 judul proyek · iklimnya sangat mendukung kegiatan pertanian yang ada di kota...
TRANSCRIPT
1 Universitas Kristen Petra
1. PENDAHULUAN
1.1 Judul Proyek
PASAR BUAH LOKAL DI BATU
1.1.1 Pengertian Judul
Pasar
tempat orang berjual beli, kekuatan penawaran dan permintaan, tempat
penjual ingin menukar barang atau jasa dengan uang dan pembeli yang ingin
menukar uang dengan barang atau jasa (Kamus besar bahasa Indonesia,
2008, p.833).
Buah
bepergian Bagian tumbuhan yang berasal dari bunga atau putik, biasanya
berbiji (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008, p.166).
Lokal
a domestik, tempatan; dalam negeri, nasional (Eko Endarmoko, Tesaurus
Bahasa Indonesia, 2007,p.387).
Batu
Sebuah kota di Provinsi Jawa Timur Indonesia. Kota ini terletak 15 km
sebelah barat Kota Malang, berada di jalur Malang-Kediri dan Malang-
Jombang. Kota Batu berbatasan langsung dengan Kabupaten Mojokerto dan
Kabupaten Pasuruan di sebelah utara serta dengan Kabupaten Malang di
sebelah timur, selatan, dan barat. Wilayah kota ini berada di ketinggian 680-
1.200 meter dari permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 15-19 derajat
Celsius (Wikipedia ensiklopedia bebas, 2010).
1.1.2 Simpulan
Pasar Buah Lokal di Batu merupakan suatu fasilitas yang bergerak di
bidang penjualan dan informasi produk buah segar hasil pertanian lokal yang
masih belum banyak ditemui masyarakat. Fasilitas ini selain dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat akan bahan pangan buah lokal segar dan olahannya, juga
2 Universitas Kristen Petra
dapat memberikan pengetahuan serta manfaat dari mengkonsumsi buah-buahan
yang baik untuk kesehatan serta mempromosikan produk buah lokal.
1.2 Latar Belakang Masalah
Keadaan Indonesia yang subur menjadikan Indonesia menjadi negara agraris,
dimana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Hal ini
di dukung oleh letak geografis yang sangat menguntungkan selain itu didukung
pula oleh iklim, cuaca serta garis khatulistiwa yang melintangi negeri ini. Keadaan
lingkungan yang menguntungkan seperti itu mengakibatkan Indonesia
mempunyai tanah yang subur, sehingga diibaratkan Indonesia merupakan
sebongkah tanah dari surga sehingga apapun yang ditancapkan atau ditanam di
tanah Indonesia pasti akan tumbuh subur.
Kota Batu merupakan salah satu kota di provinsi Jawa Timur yang sering
menjadi tempat tujuan wisata dan rekreasi bagi masyarakat Indonesia maupun
wisatawan asing. Selain itu, kota Batu merupakan kota wisata dan peristirahatan
yang sangat digemari masyarakat karena udaranya yang sejuk. Batu mempunyai
letak geografis yang terletak di dataran tinggi sehingga baik cuaca maupun
iklimnya sangat mendukung kegiatan pertanian yang ada di kota ini dan budidaya
hortikultura pun dapat berkembang dengan baik. Dengan kondisi topografi
pegunungan dan perbukitan tersebut menjadikan kota Batu terkenal sebagai
daerah dingin. Temperatur rata-rata kota Batu 2l,5°C,dengan temperatur tertinggi
27,2°C dan terendah 14,9°C.Rata-rata kelembaban nisbi udara 86 % dan
kecepatan angin 10,73 km/jam.
Gambar 1.1 Keadaan Geografi Kota Batu
Sumber : BPS Kota Batu dan BPS Jatim
Salah satu potensi Kota Batu sebagai kota Agropolitan adalah beragamnya
tanaman holtikultura yang dimiliki. Buah merupakan salah satu pertanian yang
3 Universitas Kristen Petra
dikembangkan di kota Batu dan menjadi landmark di Batu. Keadaan geografis
kota Batu serta jenis tanah andosol yang subur memberikan potensi penanaman
tanaman buah di kota ini, sehingga di kota ini cukup banyak ditemui perkebunan
buah yang dibudidayakan oleh masyaratnya. Adapun jenis buah yang dihasilkan
kota ini, antara lain apel, alpukat, nangka, jeruk, pepaya, pisang, kesemek,
belimbing, jambu biji, jambu air, dan mangga merupakan beberapa jenis buah
yang dapat diunggulkan untuk mendorong perekonomian dan pendapatan daerah
kota Batu. Hasil buah di kota ini merupakan potensi yang dapat memberikan
restribusi bagi pemerintah dan masyarakat kota Batu.
Tabel1.1. Perkembangan produksi buah-buahan Kota Batu
Sumber : BPS Kota Batu dan BPS Jatim
Buah lokal ini merupakan salah satu sektor yang menarik wisatawan untuk
berkunjung ke kota Batu. Para wisatawan seringkali menjadikan buah lokal
sebagai oleh-oleh atau buah tangan khas kota Batu. Tempat yang memenuhi
kebutuhan para wisatawan untuk berbelanja buah di kota Batu dapat kita temui
pada tepi jalan raya dan yang berada di dekat daerah wisata, salah satunya pasar
Dewi Sri yang dekat dengan objek wisata air terjun. Namun tempat yang khusus
menjual buah lokal ini kurang mendapat perhatian dalam pembangunannya.
Sistem pembuangan sampahnya kurang baik dan tidak terdapat tempat istirahat
pengunjung serta kurang nyaman untuk berbelanja Oleh karena itu, diperlukan
suatu wadah atau tempat yang baru untuk menampung hasil buah lokal kota Batu
yang dapat mewadahi perdagangan buah lokal serta menampilkan suasana yang
baru, yang berbeda dari pasar tradisional yang telah ada saat ini. Selain itu, Kota
Batu memiliki beberapa makanan khas dan camilan keripik, serta kerajinan tangan
yang dapat dijadikan oleh-oleh.
4 Universitas Kristen Petra
Gambar 1.2 Pasar Dewi Sri di Kota Batu
Sumber : Foto lapangan bulan Januari 2011
Gambar 1.3 Buah tangan khas Kota Batu
Sumber : RachelAndLista.blog.com
Buah lokal perlu dikembangkan dan dipromosikan agar lebih dikenal lagi oleh
masyarakat luas. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
menyediakan tempat sebagai pusat perdagangan buah. Pasar ini akan
menghasilkan pasar yang berkesan bersih, tidak berbau, tidak becek dan kumuh
seperti halnya di pasar tradisional dengan suasana belanja yang berbeda.
Pengunjung dapat merasakan suasana berbelanja yang berbeda dengan nuansa
alam.
Dengan adanya pasar ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
dalam bahan pangan buah produk pertanian lokal yang berkualitas,
mengembangkan dan mempromosikan produk buah lokal. Pasar ini juga dapat
menjadi salah satu objek wisata belanja pasar buah yang dapat menarik wisatawan
dalam negeri maupun mancanegara. Selain itu, diharapkan agar proyek ini dapat
meningkatkan perekonomian masyarakat dan menambah pemasukan retribusi
daerah.
5 Universitas Kristen Petra
1.3 Tinjauan Proyek
Pasar adalah suatu tempat bertemunya penjual/lembaga niaga dengan pembeli
atau konsumen, yang diusahakan secara berkelompok atau terbuka untuk umum.
Pasar ada yang bersifat sementara dan ada yang bersifat permanen, dimana pasar
itu biasanya menyediakan barang kebutuhan sehari-hari terutama bahan pangan,
kecuali pasar khusus.
Menurut Sumijanto, dkk. (Surabaya Post, 13 Oktober 1992, hal 11), pasar
harus dilihat melalui 3 sudut pandang, antara lain:
Pasar sebagai pola aliran barang dan jasa. Yaitu di dalam pasar terdapat
pedagang yang menyalurkan dan menjual barang-barang kepada kosumen
dan terdapat pula penjual jasa seperti tukang parkir, tukang sapu, penjaga
ponten, pengangkut barang, dsb. Kedua elemen ini membentuk suatu
sistem yang saling terkait.
Pasar sebagai suatu kesimpulan mekanisme ekonomi, yang
mempertahankan dan mengatur aliran tersebut. Pedagang dan penjual jasa
menggantungkan hidup mereka pada keberadaan pasar itu sehingga
kesemuanya itu terangkai menjadi satu sistem yang membentuk suatu
pranata ekonomi yang unik.
Pasar sebagai suatu sistem sosial dan kultural tempat mekanisme itu
berada. Yaitu adanya hubungan sosial yang kuat antara pedagang yang satu
dengan pedagang yang lain, atau dengan penjual jasa, maupun dengan
pembeli sehingga tidak ada kompetisi yang keras. (Kiswandono, 1993)
Pasar dapat digolongkan menurut beberapa hal, antara lain, menurut
kegiatannya, lokasi dan kemampuan pelayanannya, waktu kegiatannya, dan status
kepemilikan.
Menurut jenis kegiatannya, pasar digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
Pasar Eceran, yaitu pasar dimana terdapat permintaan dan penawaran secara
eceran.
Pasar Gosir, yaitu pasar dimana terdapat permintaan dan penawaran dalam
jumlah besar.
6 Universitas Kristen Petra
Pasar Induk, pasar yang lebih besar dari pasar grosir, merupakan pusat
pengumpulan dan penyimpanan bahan-bahan pangan untuk disalurkan ke
grosir-grosir dan pusat-pusat pembelian.
Menurut lokasi dan kemampuan pelayanannya, pasar digolongkan menjadi 5
jenis:
Pasar Regional, yaitu pasar yang terletak di lokasi yang strategis dan luas,
bangunan permanen dan memiliki kemampuan pelayanan meliputi seluruh
wilayah kota bahkan sampai ke luar kota, serta barang yang diperjualbelikan
lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Pasar Kota (pasar induk, pasar grosir), yaitu pasar yang tempatnya strategis
dan luas, bangunan permanen, mempunyai kemampuan pelayanan meliputi
seluruh wilayah kota dan barang yang diperjualbelikan lengkap. Melayani
200-220 ribu penduduk.
Pasar Wilayah (Distrik), yaitu pasar yang tempatnya cukup strategis dan
luas, memiliki kemampuan pelayanan meliputi beberapa lingkungan dalam
satu wilayah tertentu dan barang yang diperjualbelikan cukup lengkap dan
bangunan permanen. Termasuk pasar ini adalah pasar eceran, pasar khusus,
pasar induk. Melayani sekitar 50-60 ribu penduduk.
Pasar Lingkungan, yaitu pasar yang letaknya strategis, bangunan
permanen/semipermanen, memiliki kemampuan pelayanan meliputi
lingkungan pemukiman saja dan barang yang diperjualbelikan kurang
lengkap. Termasuk dalam pasar ini adalah pasar eceran. Melayani 10-15
ribu penduduk.
Pasar Khusus, yaitu pasar yang letaknya strategis, bangunan
permanen/semipermanen, memiliki kemampuan pelayanan adalah wilayah
kota dan barang yang diperjualbelikan terdiri dari satu macam barang
khusus, seperti pasar bunga, pasar buah, pasar burung.
Menurut waktu kegiatannya, ada 4macam pasar :
Pasar siang hari, yang beroperasi dari pukul 04.00 sampai pukul 16.00.
Pasar malam hari, yang beroperasi dari pukul 16.00 sampai pukul 04.00.
7 Universitas Kristen Petra
Pasar siang malam, yang buka 24 jam non-stop.
Pasar darurat, yaitu pasar yang menggunakan jalanan umum atau tempat
umum tertentu atas penetapan Kepala Daerah dan dibuka pada siang hari atau
malam hari.
Pasar insidentil, pasar yang mempergunakan jalan/tempat umum tertentu atas
keputusan Kepala Daerah dan diadakan pada saat peringatan hari-hari
tertentu. Contoh: pasar maulud, pasar murah idul fitri, dsb.
Menurut status kepemilikan, pasar dibagi menjadi 3 jenis:
Pasar Pemerintah, yaitu pasar yang dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah
pusat maupun daerah.
Pasar Swasta, yaitu pasar yang dimiliki dan dikuasai oleh badan hukum yang
diijinkan oleh Pemda.
Pasar Liar, yaitu pasar yang aktivitasnya di luar Pemda, yang kehadirannya
disebabkan kurangnya fasilitas perpasaran yang ada dan letak pasar yang
tidak merata, biasanya dikelola oleh perorangan/ketua RW. Pasar ini dibagi
menjadi 3 berdasarkan penanggungjawabnya, yaitu pasar perorangan, pasar
RW, dan pasar desa. (Lilananda, 1997, p. 9)
Klasifikasi pasar berdasarkan Perusahaan Daerah Pasar Surya terdapat pada
gambar di bawah ini:
8 Universitas Kristen Petra
Gambar 1.4 Klasifikasi pasar berdasarkan PD Pasar Surya
Sumber : Data dari PD Surya Surabaya
9 Universitas Kristen Petra
Gambar 1.5 Penggolongan jenis jualan oleh PD Pasar Surya
Sumber : Data dari PD Surya Surabaya
10 Universitas Kristen Petra
1.4 Rumusan Masalah
Bagaimana menghadirkan suasana yang berbeda dalam kegiatan belanja buah
di pasar yang menarik, yang mampu menarik minat masyarakat atau
wisatawan untuk berbelanja ke pasar?
Bagaimana mendesain pasar yang tertata dengan baik, bersih, aman serta
nyaman yang dapat berintegrasi dengan alam dan memanfaatkan potensi alam
yang ada?
1.5 Maksud & Tujuan Perancangan
1.5.1 Maksud
Menyediakan suatu fasilitas yang dapat mewadahi perdagangan produk
buah hasil pertanian lokal yang berkualitas yang masih belum banyak ditemui
masyarakat.
1.5.2 Tujuan
Pasar dengan suasana dan konsep yang berbeda.
Menghadirkan suatu fasilitas yang dapat mewadahi perdagangan produk
buah hasil pertanian lokal yang berkualitas yang masih belum banyak
ditemui masyarakat luas.
Menyediakan suasana belanja yang berbeda, yang nyaman dan dapat
merasakan keasrian alam kota Batu.
Sebagai tempat perbelanjaan produk buah lokal segar dan makanan dari
buah-buahan.
Membuat pasar yang dapat dikunjungi semua kalangan tanpa adanya
batasan umur baik tua maupun muda.
Sebagai suatu tempat untuk melepas kepenatan dari rutinitas masyarakat
kota yang memberikan suasana berbeda.
Meningkatkan dan mengembangkan sektor perekonomian di bidang
pertanian tanaman buah di kota Batu dengan pengelolaan secara maksimal.
Menggangkat derajat buah-buahan lokal baik di dalam negeri maupun di
mata dunia.
11 Universitas Kristen Petra
Sebagai sarana informatif secara tidak langsung terhadap keanekaragaman
jenis hasil pertanian buah lokal.
Sebagai tujuan wisata belanja yang dapat menarik minat wisatawan lokal
maupun mancanegara.
1.6 Sasaran & Manfaat Perancangan
1.6.1 Sasaran
Adapun sasaran dari Pasar Buah Lokal di Batu adalah :
Terciptanya suatu wadah untuk berbelanja buah-buahan lokal bagi seluruh
kalangan masyarakat.
Terciptanya sebuah pasar dengan konsep yang baru dan berbeda.
Terbangunnya sarana informasi tentang pentingnya konsumsi buah-buahan
kepada masyarakat.
Sebagai alternatif lapangan pekerjaan dan wadah aktivitas bagi masyarakat.
Terciptanya pola pikir cinta produk lokal.
Meningkatnya daya tarik wisatawan untuk berkunjung dan menikmati buah-
buahan lokal.
1.6.2 Manfaat
1.6.2.1 Bagi Pengunjung
Menjadi sarana perbelanjaan bagi masyarakat yang ingin memperoleh buah
segar hasil pertanian lokal kota Batu.
Sebagai salah satu alternatif objek wisata belanja di Kota Batu.
Menyediakan tempat berkumpul dan berinteraksi antara masyarakat
umum/wisatawan dengan pedagang di Batu dan sekitarnya
1.6.2.2 Bagi Pedagang
Merupakan wadah/tempat bagi para pedagang untuk menjajakan barang
dagangannya,terutama produk buah-buahan lokal kota Batu.
Sebagai tempat yang nyaman dan aman untuk melakukan aktivitas jual-beli
dengan pengunjung.
12 Universitas Kristen Petra
1.6.2.3 Bagi Pemerintah Kota Batu
Meningkatkan potensi wisata kota Batu sebagai salah satu tujuan wisata
nasional dengan objek/lokasi wisata yang menarik.
Meningkatkan pendapatan daerah untuk pemerintah kota Batu sebagai salah
satu objek wisata belanja kota Batu.
1.7 Lingkup Pelayanan
1.7.1 Lingkup Perancangan
Adapun lingkup perancangan dari Pasar Buah Lokal di Batu adalah :
Desain bangunan dan fasilitas
Desain tapak penataan proyek Pasar Buah Lokal.
1.7.2 Lingkup Wilayah
Adapun lingkup wilayah dari Pasar Buah Lokal yang akan dirancang ini
merupakan pasar khusus yang memiliki kemampuan pelayanan wilayah kota
berskala lokal dan nasional.
Lokal
Proyek Pasar Buah Lokal ini dapat melayani daerah sekitar seperti wilayah Batu,
Malang dan sekitarnya; Surabaya dan regional Jawa Timur.
Masyarakat lokal Batu dan sekitarnya
Wisatawan lokal yang ingin berwisata ataupun memperoleh buah-buahan
lokal.
Instansi pemerintahan yang ingin mengadakan bantuan pemasaran buah-
buahan lokal
Instansi pendidikan yang ingin mengetahui workshop dan kunjungan ke pasar
buah.
Nasional
Proyek ini bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat luas Indonesia
mengenai manfaat buah serta produk hasil olahan buah. Hadirnya Pasar Buah
Lokal diharapkan dapat menggerakkan sektor pertanian dan pariwisata di
daerah Batu maupun Jawa Timur pada umumnya.
13 Universitas Kristen Petra
1.8 Batasan Proyek
Proyek Pasar Buah Lokal di Batu ini dibatasi oleh banyak faktor karena luasnya
ruang lingkup tugas akhir ini. Proyek ini bersifat fiktif, maka akan diutamakan
pada masalah dasar yang berkaitan dengan ilmu arsitektur.
1.9 Metode Pengumpulan Data
Dengan permasalahan perancangan seperti yang telah dijabarkan sebelumnya
maka perlu dilakukan penelusuran dan pengumpulan data terkait dengan masalah
seputar kegiatan perbelanjaan dan jasa serta kondisi tapak yang akan dirancang.
Maka dari itu teknik pengumpulan data yang dipakai adalah sebagai
berikut:
Studi Literatur
Melalui buku-buku kepustakaan maupun internet yang mendukung konsep
desain perencanaan, serta pengenalan masalah dan kebutuhan yang
berhubungan dengan perencanaan fasilitas perbelanjaan dan jasa serta
fasilitas penunjangnya untuk melengkapi data bagi proses perencanaan.
Wawancara
Perolehan data melalui tanya jawab dengan pihak yang berkepentingan yang
berhubungan dengan perencanaan fasilitas perbelanjaan dan jasa, serta
fasilitas penunjang lainnya yang ada di kota Batu.
Studi lapangan (observation)
Melakukan observasi di fasilitas perbelanjaan buah yang ada di Indonesia.
Studi komparatif
Studi dengan cara membandingkan ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk
pendirian proyek, misalnya besaran ruang, sistem pembuangan,dll.
Perbandingan tersebut disesuaikan dengan proyek-proyek lain di Indonesia
maupun di dunia yang memiliki karakteristik yang hampir sama.
Studi banding dilakukan di:
Pasar Dewi Sri, Batu.
Pasar Puspo Agro, Sidoarjo.
14 Universitas Kristen Petra
Survei lokasi proyek
Melihat langsung lokasi tapak yang akan dibangun serta untuk mengetahui
kelebihan dan kelemahan tapak dan infrastruktur kawasan disekitar tapak
terpilih.