1. pemilihan uji hipotesis

Upload: agus-prabowo

Post on 16-Oct-2015

78 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • Pemilihan Uji Hipotesis

    dr Hadi Sarosa, M.Kes

  • Validitas Penelitian

    Dipengaruhi

    Validitas pengukuran

    Alat ukur

    Metode ukur

    Pengukur (peneliti)

    Adekuatitas rancangan penelitian

    Analisa data

  • Kompetensi Peneliti

    Memilih uji hipotesis yang tepat

    Pemahaman peneliti mengenai potensi dan keterbatasan uji

    hipotesis yang digunakan

    Kemampuan untuk menafsirkan hasil uji hipotesis

  • Statistik

    Deskriptif Inferensial

    Digunakan untuk menggambarkan atau

    menganalisa karakteristik data hasil penelitian, tetapi tidak

    untuk membuat kesimpulan yang lebih luas

    (generalisasi/inferensial)

    Suatu proses atau prosedur penarikan kesimpulan terhadap

    karakter populasi yang didasarkan pada data yang diperoleh dari

    observasi pada sampel

    Statistik deskriptif harus selalu mendahului Statistik inferensial

  • Langkah-langkah mengambil

    kesimpulan

    Merumuskan hipotesis nihil (Ho)

    Memilih uji statistik yang adekuat

    Menentukan tingkat kemaknaan (level of significance = alfa) dan

    besar sampel (= n)

    Mengasumsikan distribusi sampel, kemudian tetapkan daerah

    penolakannya

    Menghitung data

    Mengambil kesimpulan

  • HIPO (HYPO) : Kurang dari, di bawah, lemah, rendah

    TESIS (THESIS) : Pendapat, pernyataan

    HIPOTESIS : PENDAPAT YANG BERSIFAT SEMENTARA

    PERLU DIUJI KEBENARANNYA

    UJI HIPOTESIS

    TESIS

  • Masalah Penelitian

    Hipotesis Kerja Hipotesis riset

    Hipotesis alternatif

    H1

    Hipotesis Nihil Null hypotesis

    Ho

    Hipotesis Tandingan

    1. Rancangan Penelitian

    2. statistik

    Statistik

    Kesalahan tipe 1 : alpha

    Kesalahan tipe 2 : betha

    Teori

    Fakta

    Asumsi

  • Hipotesis Kerja

    Satu ekor Jumlah makrofag

    lebih tinggi pada pemberian ekstrak bawang putih dari pada teh hijau

    Semakin tinggi dosis ekstrak seledri semakin besar volume diuresis (urin)

    Dua ekor Ada perbedaan

    jumlah makrofag antara pemberian ekstrak bawang putih dengan teh hijau

    Ada hubungan antara dosis ekstrak seledri dengan volume urin

  • 1. H0 = Hipotesis nol

    = Hipotesis nihil

    = Null hypothesis

    Merupakan hipotesis yang akan diuji

    Pernyataan H0 :

    Tidak ada perbedaan

    Tidak ada hubungan antara .. dengan

    Tidak ada pengaruh .. terhadap ..

  • 2. H1 atau Ha = Hipotesis alternatif = Alternative Hypothesis

    Merupakan hipotesis tandingan dari H0 Biasanya merupakan hipotesis yang ingin

    dibuktikan oleh peneliti, karena merupakan pernyataan yang dianggap benar

    Berkaitan langsung atau sama dengan Hipotesis Penelitian

  • Pernyataan H1 :

    Ada perbedaan

    Ada hubungan antara .. dengan

    Ada pengaruh .. terhadap ..

    H0 dan H1 harus Mutually Exclussive dan Exhaustive : keduanya tidak dapat terjadi secara bersamaan dan salah satu dari keduanya harus terjadi

  • H0 diterima H1 ditolak

    atau

    H0 ditolak H1 diterima

  • Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis

    Keadaan Sebenarnya

    Keputusan Hipotesis benar Hipotesis salah

    Terima hipotesis nol

    (Ho)

    (-) kesalahan Kesalahan Tipe II ()

    Menolak Hipotesis

    nol (Ho)

    Kesalahan Tipe I () (-) kesalahan

    Pada pengujian sering kali yang digunakan adalah kesalahan tipe I yaitu : berapa prosen kesalahan untuk menolak hipotesis nihil yang benar

    Alpha ()

  • DUA MACAM KESALAHAN DALAM PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Kesalahan tipe I = galat tipe I = type I error = error = false positive Kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk

    menolak Ho padahal kenyataan di populasi Ho benar 2. Kesalahan tipe II = galat tipe II = type II error = error = false negative Kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk

    menerima Ho padahal kenyataan di populasi Ho salah

  • Keputusan yang baik,

    bila dan sekecil mungkin

    sulit dicapai

    diperkecil, makin besar

  • = 0,05 artinya probabilitas untuk menolak H0 padahal H0 benar - P(H0 ditolak | H0 benar) - adalah sebesar 0,05

    Berarti dalam 100 kali penolakan H0 terdapat 5 kali menolak H0 padahal H0 benar

    = tingkat kemaknaan (Significant level)

    1- disebut KUAT UJI (Power of Test) : probabilitas untuk menolak H0 bila

    ternyata H0 salah

  • PENENTUAN BESAR

    Tergantung sifat masalah yang akan diteliti baik dalam pelaksanaan ataupun penerapan hasil penelitian

    1. Penelitian di masyarakat atau di tempat di mana tidak mungkin dilakukan kontrol terhadap variabel pengganggu secara ketat nilai yang besar (misalnya 0,05 atau 0,1),

    Bila sangat mungkin dilakukan pengontrolan terhadap variabel-variabel pengganggu nilai yang lebih kecil (misalnya 0,01).

    2. Penerapan hasil penelitian atau keputusan yang diambil, menyangkut keselamatan manusia (misalnya penemuan obat baru atau metode pengobatan baru) nilai yang lebih kecil

    Bila kesimpulan yang diambil tidak memiliki dampak yang besar terhadap keselamatan manusia nilai lebih besar

    Nilai yang sering digunakan berkisar 0,01 dan 0,1 (paling sering 0,05)

  • Kapasitas Vital Paru

    Tinggi Badan

    Olah Raga

    Berat Badan

    Umur

    Genetik

    Jenis Kelamin

    H1 : ada pengaruh olah raga terhadap besarnya kapasitas vital paru Ho : tidak ada pengaruh olah raga terhadap besarnya kapasitas vital paru

    : rancangan penelitian : statistik

  • Seorang peneliti akan menguji obat anti hipertensi baru Dengan membandingkan obat anti hipertensi lama

    yaitu captopril. Ditentukan jumlah sampel 50 penderita Hipertensi, dengan cara random kelompok ini dibagi menjadi 2.

    Satu kelompok mendapatkan obat baru dan satu kelompok lainnya mendapatkan kaptopril kemudian dipantau tekanan

    Darah dengan menggunakan tensimeter air raksa

    Penurunan tekanan darah lebih besar pada pemberian kaptopril dibandingkan obat baru

    Ada perbedaan Penurunan tekanan darah antara pemberian kaptopril dibandingkan obat baru

    Hipotesis null ?

  • Suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang dihadapi dengan mengupayakan optimasi yang berimbang antara validitas dalam dan validitas luar, dengan melakukan pengendalian varians

    Pengendalian varians : Maksimasi varians penelitian Kontrol variabel luar Minimasi varians kesalahan

  • Uji Hipotesis

    Perbedaan Korelasi

    Syarat parametriksitas P N.P P N.P

    Kelompok 1,2 atau > 1,2 atau >

    Lain Subyek Sama Subyek

    Ada/tidak Pengendalian

    Keterangan P : Parametrik NP : Non Parametrik

  • Dasar Penelusuran

    1. Uji Hipotesis apa yang dikehendaki ?

    2. Bagaimana sampel kita peroleh ?

    3. Apakah tingkat pengukuran variabel

    tergatung yang kita analisis ?

    4. Berapa jumlah kelompok observasi ?

    5. Kalau dua atau lebih, apakah sampel

    berhubungan ?

    6. Apakah dalam rancangan penelitian

    ada pengamatan ulang terhadap suatu

    variabel ?

    7. Apakah pada uji yang dikehendaki

    dilakukan pengendalian terhadap

    variabel (variabel-variabel) tertentu ?

  • 1 Apakah terdapat perbedaan rerata kadar gula darah

    berdasarkan jenis kelamin

    Komparatif

    2 Apakah terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan

    rerata kadar gula darah

    Asosiatif

    3 Apakah terdapat perbedaan status gizi berdasarkan

    tingkat ekonomi

    Komparatif

    4 Apakah terdapat hubungan antara tingkat ekonomi

    dengan status gizi

    asosiatif

    5 Apakah terdapat perbedaan kadar glukosa antara kelompok yang mendapatkan pengobatan glibenklamid dengan kelompok

    plasebo

    Komparatif

    6 Apakah terdapat hubungan antara kadar gula darah dengan jenis pengobatan yang diterima (glibenklamid dan plasebo)

    asosiatif

    7 Berapa korelasi antara usia dengan kadar gula darah korelasi

  • Hipotesis asosiatif pada dasarnya sama dengan hipotesis komparatif

    Hipotesis asosiatif = Hipotesis komparatif

    Hipotesis Komparatif

    Mencari perbedaan/hubungan antar variabel Hipotesis Korelasi

    mencari besarnya perbedaan/hubungan antar variabel (degree of association) utama

  • Probability sampling

    Non-probability sampling

  • 2 cara :

    probabilistik (random)

    non probabilistik (non random)

  • Sampling Non Probabilistik (Non Random)

    Tidak bertujuan generalisasi/inferensi

    Analisis deskriptif

    Macam : Accidental Sampling

    Judgmental (Purposive) Sampling

    Quota Sampling

    Snowball Sampling

  • SAMPLING KUOTA

    Memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah/kuota yang diinginkan

    Misal : dipilih staf bagian gizi sejumlah n orang dan bagian imunisasi x orang, sebagai sampel

  • Sampel dipilih yang kebetulan ditemui

    Consecutive sampling

    Convenience sampling

  • Sampling purposif

    Dipilih sampel yang relevan dengan tujuan penelitian, dengan ciri-ciri khusus

    Ciri-ciri khusus tersebut ditentukan oleh keputusan (judgment) peneliti

    judgmental sampling Misal : tujuan : mutu lulusan sampel : dosen, alumni, pengusaha, dll

  • Snowball Sampling

    Dimulai dari kelompok kecil, masing-masing menunjuk rekannya yang baru, kemudian menunjuk kawannya lagi, dan seterusnya, sampai jumlah tertentu

    Untuk meneliti hubungan antar manusia dalam kelompok yang akrab

  • 1. Sampling random sederhana (Simple Random Sampling)

    2. Sampling random sistematik (Systematic Random Sampling)

    3. Sampling random berstrata (Stratified Random Sampling)

    4. Sampling random rumpun (Cluster Random Sampling)

  • SIMPLE RANDOM SAMPLING

    Prinsip : mengambil sejumlah n elemen dari

    sejumlah N elemen secara random kerangka sampling atau frame tabel bilangan random atau

    komputer atau kalkulator bila populasi yang diteliti homogen

  • SIMPLE RANDOM SAMPLING

    POPULASI

    SAMPEL

    LOTRE/ BIL. RANDOM ****

    * *************

    * * * ********* ***** * ** ***********

    * * ****

    * * *

    * * *

    *

  • SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING

    Mirip Simple Random Sampling Menggunakan Cara Sistematis Unit Sampel 1 : Simple Random Unit Sampel 2, 3, ..., dst secara sistematis dengan interval tertentu

    Interval = N/n

  • 1 N k 2k 3k 4k 5k 6k ... N-k

    Subyek ke-1 Simple random Su

    bye

    k ke

    -n k k k k k k

    Populasi sebesar N diambil sampel sebesar n

    Membuat n subpopulasi dengan jumlah anggota tiap subpopulasi = k = N/n tiap subpopulasi diambil 1 subyek

    Dari subpopulasi pertama diambil 1 subyek secara simple random

    Subyek berikutnya diambil dengan interval k sesudah subyek pertama diperoleh sampel sebesar n

  • STRATIFIED RANDOM SAMPLING

    - + * - + *

    * * - + + - *

    * - - * + + -

    + + + * - * -

    * - - *

    * * *

    * * *

    - - -

    - - - -

    + + +

    + + +

    + - +* * - - * + + - -

    stratifikasi randomisasi

  • populasi bisa dipisah menurut stratifikasi tertentu

    STRATA :

    subpopulasi dari populasi awal

    tiap strata homogen

    antar strata heterogen

    Contoh : kelas perawatan (VIP, Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3)

  • populasi bisa dipisah menurut rumpun/ cluster tertentu

    CLUSTER/RUMPUN : subpopulasi dari populasi awal

    tiap rumpun heterogen

    antar rumpun homogen

    Contoh : rumpun (blok) rumah (RT, RW) ruang perawatan

  • CLUSTER/AREA RANDOM

    SAMPLING

    - + * + * -

    - * * - + - +

    - - - + ** * -+ * - +

    1

    2

    * * + - + -

    + * * - + -

    + + - - - + *

    * * * + + - -

    3

    4

    + * * - - +

    + - - + * +

    + + - - + -

    * * + - + *

    + - - + * * +

    - - + + * *

    + - - - * * +

    + * * - - + -

    5

    6

    7

    8

    - - - + + + *

    * * - + * -

    + + - - - * * + + * * - - + -

    RANDOMISASI CLUSTER

    SAMPEL

  • TWO STAGE RANDOM SAMPLING

    - + * + * -

    - * * - + - +

    - - - + + + *

    * * - + * - +

    1

    2

    * * + - + -

    + * * - + -

    + + - - - + *

    * * * + + - -

    3

    4

    + * * - - +

    + - - + * +

    + + - - + -

    * * + - + *

    + - - + * * +

    - - + + * *

    + - - - * * +

    + * * - - + -

    5

    6

    7

    8

    - - - + + + *

    * * - + * - + + - - - * * +

    + * * - - + -

    2

    8

    + + - - * * - * + - *

    RANDOMISASI CLUSTER

    RANDOMISASI UNIT SAMPEL

    SAMPEL

  • SKALA PENGUKURAN DATA

    SKALA CIRI-CIRI CONTOH

    Rasio - Absolut - Berat

    - Jenjang - Tinggi

    - Interval - Luas

    - Tertinggi - Produktivitas

    Interval - Interval - Suhu

    - Urutan - Nilai

    Ordinal - Jenjang - Nilai Mutu

    - Lomba

    Nominal - Kategori - Agama

    - Kelamin

    - Pekerjaan

    Skala

    Pengukuran

    Sifat

    Membeda

    kan

    Ada

    Urutan/

    Tingkatan

    Ada

    Interval

    Ada titik

    nol yang

    punya

    arti

    Nominal

    Ordinal

    Interval

    Rasio

  • Parametrik

    Syarat Parametrisitas

    1.Sampel dipilih secara random

    2.Tingkat pengukuran : interval

    atau ratio

    3.Distribusi populasi mendekati

    normal

  • Parameter Kriteria normal

    Koefisien varian < 30 % (SD/Mean) x 100%

    Ratio skewness -2 s/d 2 Skewness/SE Skewness

    Ratio kurtoris -2 s/d 2 Kurtoris/SE Kurtoris

    Normal Q-Qplot Data menyebar sekitar garis

    Detrended Q-Q plot Data menyebar sekitar garis pada nilai 0

    Blok Plot Simetri, tidak ada nilai ektrem

    Histogram Simetri, tidak miring, tidak terlalu tinggi

    Kolmogorov-Smirnov Shapiro-wilk

    P > 0,05

  • Mana yang merupakan 1. Variabel Bebas 2. Variabel tergantung 3. Variabel perantara 4. Variabel pendahulu 5. Variabel prakondisi 6. Variabel luar (kontrol)

    Melihat Hipotesis

    Kerangka Teori

    Peneliti dapat dengan tepat meletakan suatu variabel penelitian Sebagai variabel yang harus diperhitungkan atau dikendalikan

    Jika variabel memang diperhitungkan apakah ingin diketahui pengaruh atau yang terpengaruh

    ?

  • 4. Jumlah Kelompok Observasi satu dua

    tiga atau lebih

    5. Kalau dua atau lebih apakah dari satu kelompok subyek

    (sama subyek=related samples) Data berpasangan, Rancangan Ulang

    ataukah tidak (lain subyek = independent samples)

    Data mandiri

  • peneliti ingin mengetahui efek obat tidur. Setelah ditentukan populasi terjangkau sampel dirandom, besar sampel : 10 sukarelawan,

    diberikan obat A pada 10 sukarelawan pada suatu hari, kemudian dicacat selang waktu antara minum obat dengan saat tidur pada hari yang lain terhadap 10 orang yang sama

    dicobakan obat B, Setelah minum obat B kemudian dilakukan pengukuran

    dengan cara yang sama

    Kelompok observasi : 2 kelompok data kecepatan tidur, Berpasangan, Sama Subyek, rancangan ulang

  • Peneliti mencobakan obat A pada 10 sukarelawan, dan obat B pada 10 sukarelawan yang lainnya, kemudian dicacat

    selang waktu antara minum obat dengan saat tidur Kemudian dilakukan pengukuran dengan cara yang sama

    Kelompok observasi : 2 kelompok data kecepatan tidur tidak berpasangan, Lain Subyek

  • Mahasiswa FK ingin mengetahui perbedaan pengaruh antara teh hijau dengan tepung kedelai terhadap kolesterol darah, 10 tikus jantan galur wistar

    diberikan teh hijau, 10 tikus jantan galur wistar diberikan tepung kedelai

    Subyek penelitian di match secara ketat pada banyak variabel, kemudian dengan cara yang sama

    diukur kadar kolesterolnya

    Dalam praktek, ke dalam istilah sama subyek juga dimasukan Data yang berpasangan, yang berasal dari lain subyek

    tetapi kondisinya identik atau hampir identik Data berpasangan jumlah anggota kelompok harus sama

    Kelompok observasi : 2 kelompok data kadar kolesterol berpasangan, Sama Subyek

    ?

  • Peneliti ingin mengetahui pengaruh obat x terhadap tekanan darah sistolik, obat dicobakan pada

    20 sukarelawan homogen, kelompok dibagi menjadi 2 secara random yaitu kelompok kontrol tanpa perlakuan dan

    kelompok perlakuan. kelompok perlakuan : sebelum minum obat diukur tekanan darahnya

    kemudian setelah minum obat diukur tekanan darahnya tiap 30 menit sekali selama 2 jam. Dengan pengamatan yang sama

    dilakukan pada kelompok kontrol.

    Kelompok observasi : 10 (>2) kelompok, dengan pengamatan ulang,sama subyek

  • Peneliti ingin mengetahui pengaruh obat x dan obat y terhadap tekanan darah sistolik, 10 sukarelawan minum obat x,

    dan 12 sukarelawan lainnya minum obat y, sebelum minum obat tekanan darahnya diukur, kemudian setelah minum obat tekanan darah diukur tiap 30 menit sekali selama 2 jam

    Kelompok observasi : 10 (>2) kelompok, dengan pengamatan ulang, lain subyek

  • Pengamatan Ulang jangan dikaburkan dengan

    Sama subyek

    Pengamatan Ulang dan Sama Subyek memperoleh data dari subyek yang sama

    Pengamatan Ulang Perlakuannya 1 kali, efeknya diamati lebih dari satu kali

    maka kelompok pengamatannya lebih dari satu

    Sama Subyek Karena perlakuannya 2 kali/>, maka kelompok

    pengamatannya lebih dari satu (Rancangan Ulang)

  • 3 kelompok observasi, Sama subyek, Rancangan Ulang

    Peneliti mencobakan obat A pada 10 sukarelawan pada suatu hari, kemudian dicacat selang waktu antara minum obat dengan saat tidur pada hari yang lain terhadap 10 orang yang sama dicobakan obat B,

    Setelah minum obat B kemudian dilakukan pengukuran, dengan cara yang sama dilakukan pada obat C.

    Peneliti mengetahui pengaruh obat A, obat B, dan obat C terhadap Lamanya tidur. Subyek penelitian Mahasiswa FK di Semarang

    Setelah ditentukan jumlah sampel kemudian dibagi menjadi 3 kelompok Dengan random. Kelompok I minum obat A, kelompok II minum obat B

    Dan kelompok 3 minum obat C kemudian dilakukan pengukuran lamanya tidur

    3 kelompok observasi, Lain subyek

  • Mahasiswa FK Unissula ingin mengetahui pengaruh mengkudu, tempe, chitosan dan teh hijau terhadap kadar glukosa darah. Mahasiswa

    memilih subyeknya tikus putih jantan galur wistar yang telah dirusak sel Beta pankreasnya (40 tikus). Penentuan kelompok dilakukan dengan

    cara random, tiap kelompok 10 tikus. Perlakuan dilakukan selama 20 hari, kadar glukosa darah diukur

    pada hari ke 0, 10 & 20

    Mahasiswa FK Unissula ingin mengetahui pengaruh mengkudu, tempe, chitosan dan teh hijau terhadap kadar glukosa darah. Mahasiswa memilih

    subyeknya tikus putih jantan galur wistar yang telah dirusak sel Beta Pankreasnya jumlahnya 20 ekor. Selama 20 hari subyek diberikan mengkudu,

    kemudian dihentikan selama 10 hari, setelah itu diberikan tempe dalam Waktu yang sama dengan mengkudu, dan seterusnya dengan cara yang sama

    kadar glukosa darah diukur pada hari ke 0, 10 & 20 (selama perlakuan)

    ?

  • Pengendalian

    Apakah dalam menganalisis kita menghendaki pengendalian terhadap suatu atau sejumlah variabel atau tidak

    Pengendalian mempunyai pengertian kita meniadakan pengaruh

    Hasil perhitungan statistik benar-benar hanya menguji pengaruh variabel bebas yang dikehendaki terhadap variabel tergantung karena telah mengendalikan variabel luar

  • Peneliti ingin mengetahui pengaruh obat x terhadap tekanan darah sistolik, obat dicobakan pada

    10 sukarelawan, sebelum minum obat diukur tekanan darahnya kemudian setelah minum obat diukur tekanan darahnya tiap

    30 menit sekali selama 2 jam

    S1 S2 S3 S4 S5 S6

    (dst)

    (dst)

    (dst)

    (dst)

    (dst)

    (dst)

    Obat x

    Observasi

    O1 O2 O3 O4

    dikendalikan

    ?

  • Uji Hipotesis

    Perbedaan Korelasi

    Syarat parametriksitas P N.P P N.P

    Kelompok 1,2 atau > 1,2 atau >

    Lain Subyek Sama Subyek

    Ada/tidak Pengendalian

  • UJI BEDA

  • Jenis Hipotesa Komparatif/Asosiatif

    Skala Pengukuran

    Variabel Terikat

    2 kelompok > 2 kelompok

    Berpasangan Tidak

    berpasangan Berpasangan

    Tidak berpasangan

    Nominal

    McNemar X2

    Cochran

    X2

    Marginal homogeneity

    Fisher Fisher

    Kolmogorov-Smirnov

    Kolmogorov-Smirnov

    Ordinal

    McNemar X2

    Cochran

    X2

    Marginal homogeneity

    Fisher Fisher

    Kolmogorov-Smirnov

    Kolmogorov-Smirnov

    Wilcoxon Mann-

    Whitney Friedman Kruskal-Wallis

    Interval - rasio T berpasangan

    T Tidak

    berpasangan Anova Anova

  • Uji Kai-Kuadrat (X2)

    Menguji apakah frekuensi yang diamati cukup mendekati frekuensi yang diharapkan

    Ada 3 bentuk

    Menaksir 1 kelompok data terhadap populasi tertentu (uji goodness of fit

    Menguji perbedaan 2 kelompok pengamatan mandiri

    Menguji perbedaan 3 kelompok pengamatan / lebih yang sifatnya mandiri

  • X2 dengan 2 kelompok pengamatan

    Peneliti ingin mengetahui pengaruh status ekonomi orang

    tua yang diukur dengan pendapatan per tahun

    (sesuai kriteria BPS) dengan kejadian caries dentis

    pada anaknya

    Caries dentis + Caries dentis -

    Status

    ekonomi tinggi

    30 45

    Status

    ekonomi

    rendah

    35 27

    NB

  • X2 dengan 3 kelompok pengamatan

    Seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan kecenderungan penggunaan jenis tensimeter (air raksa, mekanik, digital, sound) di antara dokter-dokter muda (usia 30-40 th), menengah (usia 41-50 th) dan tua (usia 51-60 th). Data diperoleh dari 668 dokter seperti tabel jenis tensimeter dan usia dokter

    Jenis

    tensimeter Total

    I II III IV

    Muda 56 71 12 35 174

    Menengah 47 163 38 62 310

    Tua 14 42 85 43 184

    Total 117 276 135 140 668

  • UJI PERBEDAAN NON PARAMETRIK

    DATA SKALA ORDINAL

  • Tiga kelompok mahasiswa ( 22 orang ) memperoleh buku ajar (textbook) tentang statistik yang berbeda. Mereka disuruh mempelajari sendiri buku tersebut selama 1 minggu. Kemudian kepada mereka diberikan 10 soal statistik. Seorang dosen ingin mengetahui ke 3 kelompok tersebut dalam menjawab soal statistik setelah mempelajari buku ajar yang berlainan. Data mengenai jumlah soal yang dapat dikerjakan dengan benar sebagai berikut

    Kelompok I ( 6 Mahasiswa) Kelompok II( 8 Mahasiswa) Kelompok III( 8 Mahasiswa)

    4 5 6

    4 6 5

    3 7 6

    3 8 7

    5 5 6

    6 8 5

    7 6

    7 7

  • UJI PERBEDAAN NON PARAMETRIK

    DATA BERSEKALA INTERVAL/RATIO

  • Uji Beda Parametrik data bersekala interval/ratio

    SS

    LS

  • Uji T Data Berpasangan

    ?

  • Uji T data Mandiri

  • Analisis Varians

    uji beda parametrik, sekala Interval/ratio

    jumlah kelompok pengamatan : 2 kelompok

  • Analisa Varian Satu Jalan

  • Analisa Varian Satu Jalan

  • Analisa Varian Satu Jalan

    Peneliti ingin mengetahui efek berbagai

    jamu : Kuku Bima, Purwoceng, Irex dan

    Gingseng terhadap jumlah sel sperma pada

    pria. 10 sukarelawan diberikan kuku bima

    diamati jumlah sel sperma seteah mendapat

    perlakuan 1 hari, kemudian pada minggu 2

    diberikan Kuku Bima, minggu ke 3

    Purwoceng. Pengamatan jumlah sel sperma

    dilakukan setelah 1 hari minum jamu pada

    kelompok sukarelawan yang sama

    Rancangan Ulang : N tiap kelompok harus

    sama

    bgn

  • Anava Dua Jalan Ranul pada

    Satu Variabel Bebas

  • Analisa Varian Dua Jalan

    Mahasiswa ingin mengetahui pengaruh lidah

    buaya, teh hijau dan mengkudu terhadap kadar

    glukosa darah pada penderita Diabetes

    Mellitus. Selain ingin mengetahui efeknya

    mahasiswa juga ingin mengetahui dosis tiap

    masing-masing kelompok perlakuan oleh

    karena itu tiap kelompok perlakuan dibagi

    menjadi 4 dosis (25%, 50%, 75%, 100%)

  • Anava Dua Jalan Ranul pada Kedua Variabel Bebas

  • Uji perbedaan dengan varian yang >> merupakan perpaduan antara analisis varians dan analisis regresi

    Uji beda dengan pengendalian, parametrik

    Tingkat pengukuran : interval atau ratio

    Dapat digunakan untuk melakukan pengendalian statistik

  • Analisis Kovarian

  • Uji Korelasi Non Parametrik

    Variabel pertama : nominal atau ordinal

    Variabel kedua : semua jenis variabel Korelasi : variabel nominal dengan nominal

    Korelasi : var nominal dengan ordinal

    Korelasi : var. nominal dengan interval/ratio

    Korelasi : var. ordinal dengan ordinal

    Korelasi : var ordinal dengan interval/ratio

  • Uji Korelasi Non Parametrik

  • Korelasi Tunggal, Ganda dan Partial Parametrik, Antar Interval atau Ratio

  • Korelasi Tunggal, Ganda dan Partial Parametrik, Antar Interval atau Ratio

  • Resume Korelasi

    Variabel 1 Variabel 2 Uji korelasi yang dipilih

    Nominal Nominal Koefisien Kontingensi, Lambda

    Nominal Ordinal Koefisien kontingensi, lambda

    Ordinal Ordinal Spearman, Gamma, Somersd

    Ordinal Numerik Spearmen

    Numerik Numerik Pearson