1. kayu
DESCRIPTION
perencanaan kayuTRANSCRIPT
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rangka Kuda-kuda
Direncanakan :
Panjang bentang kuda-kuda = 9 m
Sudut kemiringan atap = 28o
Penutup atap = Genteng
Berat atap genteng = 50 kg/m2 ( PBI 1983 )
Jarak antar kuda-kuda = 3 m
Kelas / Jenis Kayu = Kelas kuat II / Meranti merah (Bj = 550 kg/m3)
PKKI (NI-5-1961)
Alat sambung = Baut
Tekanan angin = 40 kg/m2
Jarak antar gording = 1 m
1.2 Peraturan yang digunakan
Perhitungan muatan didasarkan pada Peraturan Konstuksi Kayu Indonesia
(PKKI) dan Peraturan Pembebanan Indonesia (PPI – 1983).
Andrian (0804101010165)
1
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
1.3 Penempatan Beban
1.3.1 Beban Mati
1. Berat sendiri konstruksi kuda-kuda
Muatan ini dianggap bekerja pada tiap-tiap titik buhul (bagian atas dan
bawah)
2. Berat akibat penutup atap dan gording
Dianggap bekerja pada titik buhul bagian atas
3. Berat plafond + penggantung
Dianggap bekerja pada titik buhul bagian bawah
1.3.2 Beban hidup
1. Beban terpusat berasal dari seorang pekerja dengan peralatannya sebesar
minimum 100 kg.
2. Beban air hujan sebesar (40 – 0,8α) kg/m
1.3.3 Beban angin
Angin tekan dan angin hisap yang terjadi dianggap bekerja tegak lurus bidang
atap pada tiap titik buhul bagian atas, sehingga komponen angin hanya bekerja pada
arah sumbu y saja dan komponen angin dalam arah sumbu x = 0.
Untuk konstruksi gedung tertutup, dimana α < 65o, maka :
Koef angin tekan : 0,02 α – 0,4
Koef angin hisap : - 0,4
1.4 Ketentuan alat sambung
Alat sambung yang digunakan adalah baut, dimana penentuan dimensi baut
disesuaikan dengan ukuran kayu dan syarat-syarat pada PKKI.
1.5 Perhitungan panjang batang
1. Tinggi kuda kuda
= 4,5 x (tg α )
= 4,5 x (tg 28o)
= 2,4 m
Andrian (0804101010165)
2
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
2. Batang bawah
Batang :
B1 = B2 = B3=B4= B5 =B6 = 1,5 meter
3. Batang atas
A1 =A2=A3=A4=A5=A6 =
B1
cos α= 1,5
cos 28= 1,7 m
4. Batang vertikal
V1 = V2 = V3 = V4 = V5 = B1 tg α = 1,5 tg 28 = 0,8 m
5. Batang diagonal
D1 = D2 = D3 = D4 = √B22+V
12=√(1,5)2+(0,8 )2=1,7 m
Tabel 1.1 Panjang Batang Kuda-kuda :
Nama Batang Panjang Batang (m)
B1
B2
B3
B4
B5
B6
1,51,51,51,51,51,5
V1
V2
V3
V4
V5
0,80,80,80,80,8
D1
D2 D3
D4
1,71,71,71,7
A1
A2
A3
A4 A5
A6
1,71,71,71,71,71,7
Andrian (0804101010165)
3
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
BAB II
PERENCANAAN GORDING
Direncanakan gording berukuran 9/18 dari jenis kayu Meranti merah.
- Berat jenis (Bj) kayu : 550 kg/m3
- Jarak antar gording : 1 m
- Jarak antar kuda-kuda : 3 m
- Modulus elastisitas kayu kelas II ( E) : 100.000 kg/cm2 (PKKI - 1961)
- Berat atap genteng : 50 kg/m2 (PPI – 1983)
Rumus yang digunakan :
Beban terpusat
Bidang momen : M = ¼ PL
Lendutan : f =
PL3
48 EI
Beban terbagi rata
Bidang momen : M = 1/8 qL2
Lendutan : f =
5 qL4
384 EI
Momen inersia :
Momen inersia gording ukuran 9/18 adalah :
Ix =
112 bh3 =
112 (9) (18)3 = 4374 cm4
Iy =
112 b3h =
112 (9)3 (18) = 1093,5 cm4
2.1 Perhitungan Momen Akibat Beban
2.1. 1 Beban Mati
Berat sendiri gording = 0,09 x 0,18 x 550 = 8,91 kg/m
Berat atap = berat genteng x jarak gording
=50 x 1 = 50 kg/m
Andrian (0804101010165)
4
qx
q
qy3,00 m
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
q = 58,91 kg/m
α α
qy = q sin α = 58,91 sin 28 = 27,656 kg/m
qx = q cos α = 58,91 cos 28 = 52,014 kg/m
My = 1/8 qy L2 = 1/8 (29,455) (3)2 = 31,113 kgm
Mx = 1/8 qx L2 = 1/8 (51,018) (3)2 = 58,516 kgm
Lendutan yang timbul :
fx =
5q x L4
384 EI x =
5(52,014 )(10−2 )(300)4
384 (1, 00 . 105 )(4374 )= 0 ,125 cm
fy =
5 q y L4
384 EIy =
5(27,656 )(10−2 )(300 )4
384 (1, 00 . 105 )(1093,5 )= 0 , 066 cm
2.1.2 Beban Hidup
a. Beban Terpusat ( P = 100 kg)
Py = P sin α = 100 sin 28 = 46,947 kg
Px = P cos α = 100 cos 28 = 88,29 kg
My = ¼ Py L = ¼ (46,947) (3) = 35,21 kgm
Mx = ¼ PxL = ¼ (88,29) (3) = 66,217 kgm
Lendutan yang timbul :
fx =
Px L3
48 EI x =
88,29(300 )3
48 (1 ,00 .105 )(4374 )= 0 , 114 cm
fy =
P y L3
48 EI y =
46,947 (300 )3
48 (1 ,00 .105 )(1093 ,5 )=0 ,252 cm
b. Beban terbagi rata
Andrian (0804101010165)
5
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
q = (40 – 0,8α) = (40 – 0,8 (28)) = 17,6 kg/m
Beban akibat air hujan yang diterima gording :
q = Beban air hujan x jarak gording
= 16 x 1 = 16 kg/m
qy = q sin α = 16 sin 28 = 7,512 kg/m
qx = q cos α = 16 cos 28 = 14,127 kg/m
My = 1/8 qy L2 = 1/8 (7,512) (3)2 = 8,451 kgm
Mx = 1/8 qx L2 = 1/8 (14,127) (3)2 = 15,893 kgm
Lendutan yang timbul :
fx =
5q x L4
384 EI x =
5(14,127 )(10−2 )(300 )4
384 (1, 00 . 105 )(4374 )=0 , 034 cm
fy =
5 q y L4
384 EI y =
5 (7,512 )(10−2 )(300)4
384 (1, 00 . 105 )(1093 ,5 )=0 ,072 cm
Momen akibat beban terpusat > momen akibat beban terbagi rata, maka
tegangan yang timbul ditentukan oleh beban terpusat.
2.1.3 Beban angin
Tekanan angin rencana diambil 40 kg/m2
a. Angin tekan
α < 28o, maka koefisien angin tekan :
C = 0,02α – 0,4
= 0,02 (28) – 0,4
= 0,2
qy = 0
qx = koef angin x tekanan angin x jarak gording
= 0,2 x 40 x 1
= 8 kg/m
My = 0
Andrian (0804101010165)
6
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
Mx = 1/8 qx L2 = 1/8 (8) (3)2 = 9 kgm
Lendutan yang timbul
fy = 0
fx =
5q x L4
384 EI x =
5(8 )(10−2 )(300)4
384 (1, 00 . 105 )(4374 )=0 , 019 cm
b. Angin hisap
Koef angin hisap = -0,4
qy = 0
qx = koef angin x tek. angin x jarak gording
= - 0,4 x 40 x 1
= - 1,6 kg/m
My = 0
Mx = 1/8 qx L2 = 1/8 (-1,6) (3)2 = - 1,8 kgm
Lendutan yang timbul
fy = 0
fx =
5q x L4
384 EI x =
5(1,6 )(10−2 )(300)4
384 (1, 00 . 105 )(4374 )=0 , 003 cm
Note : Beban angin hisap tidak di perhitungkan dalam kombinasi beban karena
angin hisap akan memperkecil tegangan pada batang.
Tabel 2.1 Momen akibat variasi dan kombinasi beban
Momen (Kgm)
Beban Mati (Kgm)
Beban Hidup (Kgm)
Beban Angin tekan
(Kgm)
Kombinasi Beban Primer (Kgm)
Sekunder (Kgm)
(1) (2) (3) (4) (2) + (3) (2)+(3)+(4)
Mx
My
58,516
31,113
66,217
35,21
9
0
124,733
66,323
133,733
66,323
Andrian (0804101010165)
7
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
2.2 Kontrol Kekuatan Gording
Direncanakan gording berukuran : 9/18 cm
2.2.1 Kontrol kekuatan gording terhadap tegangan
Digunakan kayu Meranti merah (kelas kuat II) dengan :
o σlt = 100 kg/cm2
o σtk// = σtr// = 85 kg/cm2
o σtk¿ = 25 kg/cm2
o τ// = 12 kg/cm2
Keadaan konstruksi dan sifat muatan :
o Konstruksi terlindung : β = 1
o Muatan tetap : δ = 1
o Muatan tidak tetap : δ = 5/4 (PKKI – 1961)
Wx = 1/6 bh2 = 1/6 (9) (18)2 = 486 cm3
Wy = 1/6 b2h = 1/6 (9)2 (18) = 243 cm3
a. Tegangan yang timbul akibat muatan tetap / primer
Konstruksi terlindung : β = 1
Muatan tetap : δ = 1
σ lt = 100 x 1 x 1 = 100 kg/cm2
σlt ytb =
MxWx
+ MyWy
=
14062,6486
+7477,4243
= 59,707 kg/cm2 < 100 kg/cm2 .......... (aman)
b. Tegangan yang timbul akibat muatan sementara / sekunder
Konstruksi terlindung : β = 1
Muatan tidak tetap : δ = 5/4
Andrian (0804101010165)
8
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
σlt = 100 x 1 x 5/4 = 125 kg/cm2
σlt ytb =
MxWx
+ MyWy
=
14962,6486
+7477 , 4243
= 61,558 kg/cm2 < 125 kg/cm2.......... (aman)
2.2.2 Kontrol kekuatan gording terhadap lendutan
Menurut PKKI – 1961, lendutan pada konstruksi kuda-kuda seperti gording,
kasau, dan sebagainya : fmaks ≤
1200
L
fmaks =
1200
. L =
1200
x300 = 1,5 cm
Lendutan yang timbul terhadap sb. x – x
fx = fx beban mati + fx beban hidup + + fx beban angin
= 0 ,125+ 0 ,148 + 0,022
= 0,295 cm
Lendutan yang timbul terhadap sb. y – y
fy = fy beban mati + fy beban hidup + fy beban angin
= 0,066 + 0,324 + 0
= 0,39 cm
Total lendutan yang dialami gording :
fytb = √( fx)2+( fy)2= √(0,295 )2+(0,39)2
= 0,489 cm
fytb = 0,489 cm< fmaks = 1,5 cm .......................... (aman)
Jadi, kayu ukuran 9/18 boleh digunakan untuk gording.
Andrian (0804101010165)
9
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
BAB III
PERHITUNGAN PEMBEBANAN
3.1 Beban Mati
3.1.1 Berat Sendiri
Direncanakan : Balok bint : 2 x 4/12
Balok kaki kuda kuda : 8/12
Balok Vertikal : 8/12
Balok Diagonal : 8/12
Ikatan Angin : 2 x 4/12
Berat Balok bint : 2 x 4/12
B1 = B2 = B3=B4= B5 =B6 = 1,5 meter
P = 2 x 0,04 x 0,12 x 1,5 x 550 = 7,92 kg
Berat Balok kaki kuda kuda : 8/12
A1 = A2 = A3 = A4 = A5 = A6 = 1,7 m
P = 0,08 x 0,12 x 1,7 x 550 = 8,976 kg
Berat Balok Vertikal : 8/12
V1 = V2 = V3 = V4 = V5 = 0,8 m
P = 0,08 x 0,12 x 0,8 x 550 = 4,224 kg
Berat Balok Diagnonal : 8/12
D1 = D2 = D3 = D4 = 1,7 m
P = 0,08 x 0,12 x 1,7 x 550 = 8,976 kg
Tritisan = 0,08 x 0,12 x 1,13 x 550 = 5,9664 kg
Ikatan Angin : 2 x (4/12) cm
Panjang batang = (32 + 32) ½ = 4,243 m
P = 2 x 0,04 x 0,12 x 4,243 x 550 = 22,403 kg
Pelimpahan Muatan :
o Titik A = B = ½ (A1 + B1) + tritisan
Andrian (0804101010165)
10
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
= ½ (8,976 + 7,92) + 5, 9664
= 14,4144 kg
o Titik C = G = ½ (B1 + D1+V1)
= ½ (7,92+8,976+ 4,224)
= 10,56 kg
o Titik D = F = ½ (B2+V2+D1+D2)
= ½ (7,92+ 4,224 + 8,976 +8,976)
= 15,048 kg
o Titik E = ½ (B3+V3+D2+D3+B4+Ikatan Angin)
= ½ (7,92+ 4,224 + 8,976 + 8,976 + 7,92+ 22,403 )
= 30,2095 kg
o Titik H=L = ½ (A1+A2+B2+V1)
= ½ (8,976 + 8,976 + 7,92+ 4,224)
= 15,048 kg
o Titik I = K = ½ (A2+A3+B3+V2)
= ½ (8,976 + 8,976 + 7,92+ 4,224)
= 15,048 kg
o Titik J = ½ (A3+A4+V3+Ikatan Angin)
= ½ (8,976 + 8,976 + 4,224 + 22,403)
= 22,2895 kg
3.1.2 Berat Penutup Atap + Berat Gording
Penutup atap = genteng (50 kg/m2)
Gording = 0,09 x 0,18 x 550 = 8,91 kg/m
Andrian (0804101010165)
11
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
P1 = Berat penutup atap = 50 x jarak kuda-kuda x jarak gording
= 50 x 3,0 x 1 = 150 kg
P2 = Berat gording = 8,91 x jarak kuda-kuda
= 8,91 x 3,0 = 26,73 kg
P = P1 + P2 = 150 + 26,73 = 176,73 kg
P′ = ½ P1 + P2 = ½ (150) + 26,73 = 101,73 kg
Untuk lebih jelasnya gambar kuda-kuda beserta dimensinya dapat dilihat pada
gambar 3.1 berikut :
Gambar. 3.1
Batang A – H
∑MA = 0
RHA =
−(101 ,73 x 1 ,13 )+(176,73 x0 , 01)+(176,73 x 1 , 01)1,7
= 38,417 kg
∑V = 0
RAH = ((101,73+(176,73 x 2)) – 38,644
Andrian (0804101010165)
12
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
= 416,546 kg
Batang H – I
∑MH = 0
RIH =
(176,73 x0 , 31)+(176,73 x1 , 31)1,7
= 168,413 kg
∑V = 0
RHI = (176,73 x 2) – 168,413
= 185,047 kg
Batang I – J
∑MI = 0
RJI =
(176,73 x0 , 61 )+(176,73 x1 , 61)1,7
= 230,789 kg
∑V = 0
RIJ = (176,73 x 2) – 230,789
= 122,671 kg
Jadi, beban penutup atap + gording untuk tiap titik buhul :
Titik A = B → P = RAH = 416,546 kg
Titik H = L → P = RHA + RHI = 38,417 + 185,047 = 223,464 kg
Titik I = K → P = RIH + RIJ = 168,413 + 122,671= 291,084 kg
Titik J → P = RJI x 2 = 230,789 x 2 = 461,578 kg
Andrian (0804101010165)
13
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
3.1.3 Berat Plafond + Penggantung
Berat plafond dan penggantung = 18 kg/m2 (PPI – 1983)
Titik A = B = ½ B1 x 3,0 x 18
= ½ (1,5) x 3,0 x 18
= 40,5 kg
Titik C = G = ½ (B1 + B2) x 3,0 x 18
= ½ (1,5+1,5) x 3,0 x 18
= 81 kg
Titik D = F = ½ (B2 + B3) x 3,0 x 18
= ½ (1,5+1,5) x 3,0 x 18
= 81 kg
Titik E = ½ (B3 + B4) x 3,0 x 18
= ½ (1,5+1,5) x 3,0 x 18
= 81 kg
3.2 Beban Hidup
3.2.1 Beban Orang / Pekerja
Beban terpusat berasal dari seorang pekerja dengan peralatannya adalah
sebesar minimum 100 kg (PPI – 1983 hal 13).
3.2.2 Beban Air Hujan
Beban terbagi rata per m2 bidang datar berasal dari beban air hujan adalah
sebesar (40 – 0,8α) kg/m2 (PPI – 1983 hal 13).
q = 40 – 0,8 α = 40 – 0,8 (28) = 17,6 kg/m2
Titik A = B = (½ A1 + tritisan) x 3,0 x 17,6
= ( ½ (1,7) + 1,13) x 3,0 x 17,6
= 95,04 kg
Titik H = L = ½ (A1 + A2) x 3,0 x 17,6
= ½ (1,7+1,7) x 3,0 x 17,6
= 81,6 kg
Andrian (0804101010165)
14
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
Titik I = K = ½ (A2 + A3) x 3,0 x 17,6
= ½ (1,7+1,7) x 3,0 x 17,6
= 81,6 kg
Titik J = ½ (A3 + A4) x 3,0 x 17,6
= ½ (1,7+1,7) x 3,0 x 17,6
= 81,6 kg
3.3 Beban Angin
Tekanan angin (w) = 40 kg/m2 , α = 28o
3.3.1 Angin Tekan
Koef. Angin tekan = 0,02 α – 0,4
= 0,02 (28) – 0,4
= 0,16
Titik A = B = (½ A1 + tritisan) x 3,0 x 0,16 x 40
= ( ½ (1,7) + 1,13) x 3,0 x 0,16 x 40
= 47,52 kg
Titik H = L = ½ (A1 + A2) x 3,0 x 0,16 x 40
= ½ (1,7+1,7) x 3,0 x 0,16 x 40
= 40,8 kg
Titik I = K = ½ (A2 + A3) x 3,0 x 0,16 x 40
= ½ (1,7+1,7) x 3,0 x 0,16 x 40
= 40,8 kg
Titik J = ½ (A3) x 3,0 x 0,16 x 40
= ½ (1,7) x 3,0 x 0,16 x 40
= 20,4 kg
3.3.2 Angin Hisap
Koef. Angin hisap = - 0,4
Titik A = B = (½ A1 + tritisan) x 3,0 x 0,4 x 40
= ( ½ (1,7) + 1,13) x 3,0 x 0,4 x 40
= 95,04 kg
Titik H = L = ½ (A1 + A2) x 3,0 x 0,4 x 40
= ½ (1,7+1,7) x 3,0 x 0,4 x 40
Andrian (0804101010165)
15
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
= 81,6 kg
Titik I = K = ½ (A2 + A3) x 3,0 x 0,4 x 40
= ½ (1,7+1,7) x 3,0 x 0,4 x 40
= 81,6 kg
Titik J = ½ (A3) x 3,0 x 0,4 x 40
= ½ (1,7) x 3,0 x 0,4 x 40
= 40,8 kg
Titik Angin tekan Angin hisap
buhul (kg) (kg)
A 47,52 -95,04
H 40,8 -81,6
I 40,8 -81,6
J 20,4 -40,8
K 40,8 -81,6
L 40,8 -81,6
B 47,52 -95,04
Dari tabel pelimpahan beban dan pembebanan angin diatas, maka gaya-gaya batang
dapat diketahui dengan perhitungan menggunakan metode Cremona.
Andrian (0804101010165)
16
Perencanaan Kontruksi Gedung I (Kayu)
Tabel 3.1 Pembebanan
Titik buhul
Beban Mati (Kg) Beban Hidup (kg) Jumlah Pembulatan
Berat sendiri
Berat atap + gording
Berat plafond + Penggantung
Hujan Orang/Pekerja (kg) (kg)
A 14,4144 416,546 40,5 95,04 100 666,5004 667
B 14,4144 416,546 40,5 95,04 100 666,5004 667
C 10,56 - 81 - 100 191,56 192
D 15,048 - 81 - 100 196,048 196
E 30,2095 - 81 - 100 211,2095 211
F 15,048 - 81 - 100 196,048 196
G 10,56 - 81 - 100 191,56 192
H 15,048 223,464 - 81,6 100 420,112 420
I 15,048 291,084 - 81,6 100 487,732 488
J 22,2895 461,578 - 81,6 100 665,4675 665
K 15,048 291,084 - 81,6 100 487,732 488
L 15,048 223,464 - 81,6 100 420,112 420
TOTAL 4800,582 4801
Andrian (0804101010165)
17
Perencanaan Kontruksi Gedung I (Kayu)
Tabel 3.2 Kombinasi Muatan
BATANG
PANJANGBEBAN TETAP BEBAN ANGIN (kg) BEBAN HIDUP (kg) GAYA MAKSIMUM GAYA DESAIN
(m) (kg)
BEBAN ANGIN
TEK.KIR-HIS KANAN
BEBAN ANGIN
TEK.KAN-HIS SEKUNDER SEKUNDER (kg) (kg) KIRI I II
1 2 3 4 5 (3+4) (3+5) 6 7B1 1,5 3261,18 162,76 -309,1 3423,94 2952,08 3423,94
3423,94
B2 1,5 2102,65 75,85 -135,28 2178,5 1967,37 2178,5B3 1,5 816,24 -86,91 38,53 729,33 854,77 854,77B4 1,5 3261,18 151,7 -222,37 3412,88 3038,81 3412,88B5 1,5 2102,65 162,76 -135,47 2265,41 1967,18 2265,41B6 1,5 816,24 162,76 -48,01 979 768,23 979V1 0,80 -1538 86,54 164,35 -1451,46 -1373,65 -1451,46V2 0,80 -922 46,21 71,93 -875,79 -850,07 -875,79V3 0,80 1915 -76,92 -333,84 1838,08 1581,16 1838,08 1838,08V4 0,80 -922 65,17 72,03 -856,83 -849,97 -856,83V5 0,80 -1538 113,79 25,53 -1424,21 -1512,47 -1512,47D1 1,70 3693,51 183,34 -349,58 3876,85 3343,93 3876,85D2 1,70 3074,92 85,91 -503,29 6160,83 5571,63 3160,83 3891,58D3 1,70 3074,92 -183,34 -207,8 5891,58 5867,12 3891,58D4 1,70 3693,51 183,34 -54,38 3876,85 3639,13 3876,85A1 1,70 -3693,51 29,09 162,1 -3664,42 -3531,41 -3664,42A2 1,70 -3074,92 105,83 358,71 -5969,09 -5716,21 -2969,09A3 1,70 -3999,36 182,56 358,46 -6816,8 -6640,9 -3816,8
-3878,37A4 1,70 -3999,36 120,99 391 -6878,37 -6608,36 -3878,37A5 1,70 -3074,92 249,42 160,84 -5825,5 -5914,08 -3914,08A6 1,70 -3693,51 21,69 29,25 -3671,82 -3664,26 -3671,82
Andrian (0804101010165)
18
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
BAB IV
PENDIMENSIAN BATANG
Digunakan kayu Meranti Merah (kelas kuat II) dengan :
σ lt = 100 kg/cm2 σ tk⊥¿ ¿= 25 kg/cm2
σ tk // = σ tr // = 85 kg/cm2 τ // = 12 kg/cm2
Koefisien konstruksi :
Konstruksi terlindung : β = 1
Muatan tidak tetap : δ = 5/4
σ lt =100 x 1 x 5/4 = 125 kg/cm2
σ tk // = σ tr // = 85 x 1 x 5/4 = 106,25 kg/cm2
σ tk⊥¿ ¿= 25 x 1 x 5/4 = 31,25 kg/cm2
τ // = 12 x 1 x 5/4 = 15 kg/cm2
4.1 Ketentuan dan Rumus yang Digunakan
4.1.1 Batang Tarik
Diperhitungkan perlemahan akibat lubang untuk alat penyambung.
Dimana perlemahan baut : 20%
Maka, Fnet = 0,8 Fbr
σytb =
PFnet ≤ σ tk // .............. (PKKI – 1961)
4.1.2 Batang Tekan
Diperhitungkan panjang tekuk (Lk)
Di dalam suatu konstruksi, tiap-tiap batang tertekan harus mempunyai angka
kelangsingan λ ≤ 150, dimana :
Andrian (0804101010165)
19
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
λ =
Lkimin
Untuk menghindarkan bahaya tekuk, gaya yang ditahan oleh batang tersebut harus
digunakan dengan faktor tekuk ω, sehingga :
σytb =
PωFbr ≤ σ tk // .............. (PKKI – 1961)
4.2 Perhitungan Pendimensian
4.2.1 Balok Bint
Ukuran kayu = 2 x 4/18
P = 3423,94 kg (tarik)
Fnet = 0,8 Fbr = 0,8 x 2 x 4 x 18 = 115,2 cm2
σytb =
PFnet
=3423,9476 ,8
= 29 ,72 kg /cm2
≤ σ tk // = 106,25 kg/cm2
4.2.2 Balok kaki kuda-kuda
Ukuran kayu = 8/18
P = 6878,37 kg (tekan)
Setiap titik buhul dianggap sendi. Maka, Lk = L
Lk = 170 cm
imin = 0,289 b = 0,289 x 8 = 2,312 cm
λ =
Lkimin
=1702 , 312
=73 ,53
Dari daftar III PKKI, diperoleh ω = 1,995
σytb =
PωFbr
=6878,37 x 1 , 9958 x 12
=95 ,29 kg /cm2
≤ σ tk // = 106,25 kg/cm2
4.2.3 Batang Vertikal
1. Batang V1
Ukuran kayu = 8/18
P = 1451,46 kg (tekan)
Andrian (0804101010165)
20
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
Fnet = 0,8 Fbr = 0,8 x 8 x 18 = 115,2 cm2
σytb =
PFnet
=1451 , 46115 ,2
= 12 , 599 kg/cm2
≤ σ tk // = 106,25 kg/cm2
2. Batang V2
Ukuran kayu = 8/18
P = 875,79 kg (tekan)
Fnet = 0,8 Fbr = 0,8 x 8 x 18 = 115,2 cm2
σytb =
PFnet
=875 , 79115 ,2
=7 ,602 kg /cm2
≤ σ tk // = 106,25 kg/cm2
3. Batang V3
Ukuran kayu = 8/18
P = 5838,08 kg (tarik)
Fnet = 0,8 Fbr = 0,8 x 8 x 18 = 115,2 cm2
σytb =
PFnet
=5838,08115,2
=50 , 678 kg/cm2
≤ σ tk // = 106,25 kg/cm2
4. Batang V4
Ukuran kayu = 8/18
P = 856,83 kg (tekan)
Fnet = 0,8 Fbr = 0,8 x 8 x 18 = 115,2 cm2
σytb =
PFnet
=856 , 83115,2
=7 ,44 kg/cm2
≤ σ tk // = 106,25 kg/cm2
5. Batang V5
Ukuran kayu = 8/12
P = 1512,47 kg (tekan)
Fnet = 0,8 Fbr = 0,8 x 8 x 12 = 115,2 cm2
σytb =
PFnet
=1512 , 47115,2
=13 , 129 kg /cm2
≤ σ tk // = 106,25 kg/cm2
Andrian (0804101010165)
21
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
4.2.4 Batang Diagonal
1. Batang D1 dan D4
Ukuran kayu = 8/18
P = 3876,85 kg (tarik)
Setiap titik buhul dianggap sendi. Maka, Lk = L
Lk = 170 cm
imin = 0,289 b = 0,289 x 8 = 2,312 cm
λ =
Lkimin
=1702 , 312
=73 ,53
Dari daftar III PKKI, diperoleh ω = 1,995
σytb =
PωFbr
=3876,85 x 1 , 9958 x 18
=53 ,71 kg /cm2
≤ σ tk // = 106,25 kg/cm2
2. Batang D2
Ukuran kayu = 8/18
P = 6160,83 kg (tarik)
Setiap titik buhul dianggap sendi. Maka, Lk = L
Lk = 170 cm
imin = 0,289 b = 0,289 x 8 = 2,312 cm
λ =
Lkimin
=1702 , 312
=73 ,53
Dari daftar III PKKI, diperoleh ω = 1,995
σytb =
PωFbr
=6160 , 83 x 1 ,9958 x 18
=85 ,35 kg/cm2
≤ σ tk // = 106,25 kg/cm2
3. Batang D3
Ukuran kayu = 8/18
P = 5891,58 kg (tarik)
Setiap titik buhul dianggap sendi. Maka, Lk = L
Lk = 170 cm
imin = 0,289 b = 0,289 x 8 = 2,312 cmAndrian (0804101010165)
22
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
λ =
Lkimin
=1702 , 312
=73 ,53
Dari daftar III PKKI, diperoleh ω = 1,995
σytb =
PωFbr
=5891,58 x 1 , 9958 x 18
=81 ,63 kg /cm2
≤ σ tk // = 106,25 kg/cm2
Andrian (0804101010165)
23
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
BAB V
ZETTING
5.1 Tinjauan Zetting
Zetting (penurunan) yang terjadi pada konstruksi kuda-kuda akibat
pembebanan dapat dihitung dengan rumus :
fs=S . L. UF . E
dimana :
fs = Penurunan yang terjadi (cm)
S = Gaya batang akibat beban luar (kg)
L = Panjang masing-masing batang (cm)
U = Gaya akibat beban 1 satuan
F = Luas penampang profil (cm2)
E = Modulus elastisitas kayu (kelas kuat I : 125.000 kg/cm2)
Penurunan maksimum yang diizinkan dihitung dengan rumus :
f max≤1
300L
(PPBBI, 1983)
dimana :
L = panjang bentang kuda-kuda
Dalam perhitungan zetting, digunakan metode cremona untuk mendapatkan gaya
batang akibat beban 1 satuan yang berada di tengah-tengah konstruksi.
f max=1
300x 900
= 3,0 cm
Andrian (0804101010165)
24
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
Tabel. 5.1 Perhitungan Zetting
E = Modulus elastisitas kayu (kelas kuat II : 100.000 kg/cm2)
BATANG
GAYA (S) PANJANG (L)SATUAN
(U)
LUAS E F
(kg) cm (cm2) (kg/cm2) (cm)
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7
B1 3423,94 150 0,94 144 100000 0,034
B2 2178,5 150 0,94 144 100000 0,021
B3 854,77 150 0,94 144 100000 0,008
B4 3412,88 150 0,94 144 100000 0,033
B5 2265,41 150 0,94 144 100000 0,022
B6 979 150 0,94 144 100000 0,010
V1 -1451,46 0,8 0,5 144 100000 0,000
V2 -875,79 0,8 0,5 144 100000 0,000
V3 5838,08 0,8 3 144 100000 0,001
V4 -856,83 0,8 0,5 144 100000 0,000
V5 -1512,47 0,8 0,5 144 100000 0,000
D1 3876,85 170 1,07 144 100000 0,049
D2 6160,83 170 2,13 144 100000 0,155
D3 5891,58 170 2,13 144 100000 0,148
D4 3876,85 170 1,07 144 100000 0,049
A1 -3664,42 170 1,07 144 100000 -0,046
A2 -5969,09 170 2,13 144 100000 -0,150
A3 -6816,8 170 3,2 144 100000 -0,258
A4 -6878,37 170 3,2 144 100000 -0,260
A5 -5914,08 170 2,13 144 100000 -0,149
A6 -3671,82 170 1,07 144 100000 -0,046jumlah -0,379
fs = 0,379 cm < fmax = 3,0 cm............(aman)
BAB VI
Andrian (0804101010165)
25
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
PERENCANAAN SAMBUNGAN
Untuk menyambung batang dengan batang dalam kontruksi kuda-kuda maka
akan digunakan sambungan-sambungan, sambungan yang direncanakan dengan alat
penyambung yang berupa baut. Sambungan yang dipakai adalah sambungan tampang
dua dan sambungan gigi tunggal.
6.1 Sambungan pada Batang kaki Kuda-kuda
Dilakukan satu kali penyambungan yaitu pada A3
Ukuran kayu = 8/18
Kayu penyambung = 8/18
Digunakan kayu Meranti merah (kelas kuat II) Bj = 0,55 gr/cm3
Konstruksi terlindung β = 1
Muatan tidak tetap δ = 5/4
P = 6878,37 kg (tekan)
Digunakan alat sambung baut, dengan perlemahan 20%
Sambungan tampang dua, golongan II, α = 0
Dipilih baut 5/8" (1,6 cm)
S = 100 db3 (1 – 0,6 sin α) = 100 (1,6) (8) (1 – 0,6 sin 28) = 1071,94 kg
S = 200 db1 (1 – 0,6 sin α) = 200 (1,6) (4) (1 – 0,6 sin 28) = 1071,94 kg
S = 430 d2 (1 – 0,35 sin α) = 430 (1,6)2 (1 – 0,35 sin 28) = 996,43 kg
Dipilih Smin = 996,43 kg
S = S x β x δ = 996,43 x 1 x 5/4 = 1254,53 kg
Jumlah baut : n =
PS
=6878 ,371254 , 53
=5 , 52 ≈¿ ¿6 baut (gambar)
Gambar Sambungan Pada Batang Kaki Kuda-kuda
Andrian (0804101010165)
26
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
Andrian (0804101010165)
27
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
6.3 Sambungan pada Titik Buhul
6.3.1 Titik Buhul A dan B
Perhitungan berdasarkan gaya A1 = 3664,42 kg (tekan)
Sambungan tampang dua, golongan I, α = 28o
Dipilih baut 3/4" (1,91 cm)
S = 100 db3 (1 – 0,6 sin α) = 100 (1,91) (8) (1 – 0,6 sin 28) = 1279,63 kg
S = 200 db1 (1 – 0,6 sin α) = 200 (1,91) (4) (1 – 0,6 sin 28) = 1279,63 kg
S = 430 d2 (1 – 0,35 sin α) = 430 (1,91)2 (1 – 0,35 sin 28) = 1419,95 kg
Dipilih Smin = 1419,95 kg
S = S x β x δ = 1419,95 x 1 x 5/4 = 1774,93 kg
Jumlah baut : n =
PS
=3664,421774,93
=1 ,96≈¿ ¿ 2 baut
Gambar Sambungan Pada Titik Buhul A
2d = 3,82≈ 4 cm
3d = 5,73 ≈ 6 cm
6d = 11,46 ≈ 12 cm
Andrian (0804101010165)
28
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
6.3.2 Sambungan Titik C dan G
Perhitungan berdasarkan gaya V1 = 1451,46 kg (tekan)
Sambungan tampang dua, golongan I, α = 90o
Dipilih baut 1/2" (1,27 cm)
S = 100 db3 (1 – 0,6 sin α) = 100 (1,27) (8) (1 – 0,6 sin 90) = 471,02 kg
S = 200 db1 (1 – 0,6 sin α) = 200 (1,27) (4) (1 – 0,6 sin 90) = 471,02 kg
S = 430 d2 (1 – 0,35 sin α) = 430 (1,27)2 (1 – 0,35 sin 90) = 356,46 kg
Dipilih Smin = 356,46 kg
S = S x β x δ = 356,46 x 1 x 5/4 = 445,58 kg
Jumlah baut : n =
PS
=1451, 46445 , 58
=3 ,36 ≈4 baut
Perhitungan berdasarkan gaya D1 = 3876,85 kg (tarik)
Sambungan tampang dua, golongan II, α = 62o
Dipilih baut 1/2" (1,27 cm)
S = 100 db3 (1 – 0,6 sin α) = 100 (1,27) (8) (1 – 0,6 sin 62) = 1466,605 kg
S = 200 db1 (1 – 0,6 sin α) = 200 (1,27) (4) (1 – 0,6 sin 62) = 1466,605 kg
S = 430 d2 (1 – 0,35 sin α) = 430 (1,27)2 (1 – 0,35 sin 62) = 653,01 kg
Dipilih Smin = 653,01 kg
S = S x β x δ = 653,01 x 1 x 5/4 = 816,27 kg
Andrian (0804101010165)
29
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
Jumlah baut : n =
PS
=3876 , 85816 , 27
=4 , 58 ≈¿ ¿ 6 baut
Gambar Sambungan Pada Titik Buhul C dan G
V1 : D1:
2d = 2,54 ≈ 3 cm 2d = 2,54 ≈ 5 cm
3d = 3,81 ≈ 4 cm 3d = 3,81 ≈ 6 cm
5d = 6,35 ≈ 7 cm 5d = 6,35 ≈ 7 cm
6d = 7,62 ≈ 8 cm
6.3.3 Sambungan Titik H dan L
Andrian (0804101010165)
30
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
Perhitungan berdasarkan gaya B2 = 2178,5 kg (tarik)
Sambungan tampang dua, golongan II, α = 28o
Dipilih baut 1/2" (1,27 cm)
S = 100 db3 (1 – 0,6 sin α) = 100 (1,27) (8) (1 – 0,6 sin 28) = 850,86 kg
S = 200 db1 (1 – 0,6 sin α) = 200 (1,27) (4) (1 – 0,6 sin 28) = 850,86 kg
S = 430 d2 (1 – 0,35 sin α) = 430 (1,27)2 (1 – 0,35 sin 60) = 469,6 kg
Dipilih Smin = 469,6 kg
S = S x β x δ = 469,6 x 1 x 5/4 = 587,01 kg
Jumlah baut : n =
PS
=1451, 46587,01
=3 ,71 ≈¿ ¿ 4 baut
Perhitungan berdasarkan gaya V1 = 1451,46 kg (tekan)
Digunakan sambungan gigi tunggal, α = 62o
- Kedalaman gigi (tv) :
tv =
S112 x b
=1451 ,46112 x 8
=1,620cm
α ≥ 60o → tv ≤ 1/6 h
tv ≤ 1/6 (18)
tv ≤ 3
Di pakai tv = 2,5 cm
Sambungan gigi tunggal dapat dipakai.
Digunakan plat strip dan baut pelengkap 1/2" (2 buah)
Gambar Sambungan Pada Titik Buhul C dan G
D1:
2d = 2,54 ≈ 5 cm
3d = 3,81 ≈ 6 cm
5d = 6,35 ≈ 7 cm
6d = 7,62 ≈ 8 cm
Andrian (0804101010165)
31
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
Gambar Sambungan Pada Titik Buhul H
6.3.4 Sambungan Titik D dan F
Perhitungan berdasarkan gaya B2 = 2178,5 kg (tarik)
Sambungan tampang dua, golongan II, α = 28o
Dipilih baut 1/2" (1,27 cm)
Andrian (0804101010165)
32
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
S = 100 db3 (1 – 0,6 sin α) = 100 (1,27) (8) (1 – 0,6 sin 28) = 850,86 kg
S = 200 db1 (1 – 0,6 sin α) = 200 (1,27) (4) (1 – 0,6 sin 28) = 850,86 kg
S = 430 d2 (1 – 0,35 sin α) = 430 (1,27)2 (1 – 0,35 sin 60) = 469,6 kg
Dipilih Smin = 469,6 kg
S = S x β x δ = 469,6 x 1 x 5/4 = 587,01 kg
Jumlah baut : n =
PS
=1451, 46587,01
=3 ,71 ≈¿ ¿ 4 baut
Perhitungan berdasarkan gaya V2 = 875,79 kg (tekan)
Digunakan sambungan gigi tunggal, α = 62o
- Kedalaman gigi (tv) :
tv =
S112 x b
=875 ,79112 x 8
=0 , 977cm
α ≥ 60o → tv ≤ 1/6 h
tv ≤ 1/6 (18)
tv ≤ 3
Di pakai tv = 2,5 cm
Sambungan gigi tunggal dapat dipakai.
Digunakan plat strip dan baut pelengkap 1/2" (2 buah)
2d = 2,54 ≈ 5 cm
3d = 3,81 ≈ 6 cm
5d = 6,35 ≈ 7 cm
6d = 7,62 ≈ 8 cm
Andrian (0804101010165)
33
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
Gambar Sambungan Pada Titik Buhul D
6.3.5 Sambungan Titik I dan K
Perhitungan berdasarkan gaya B3 = 854,77 kg (tarik)
Sambungan tampang dua, golongan II, α = 28o
Dipilih baut 1/2" (1,27 cm)
S = 100 db3 (1 – 0,6 sin α) = 100 (1,27) (8) (1 – 0,6 sin 28) = 850,86 kg
S = 200 db1 (1 – 0,6 sin α) = 200 (1,27) (4) (1 – 0,6 sin 28) = 850,86 kg
S = 430 d2 (1 – 0,35 sin α) = 430 (1,27)2 (1 – 0,35 sin 60) = 469,6 kg
Dipilih Smin = 469,6 kg
S = S x β x δ = 469,6 x 1 x 5/4 = 587,01 kg
Jumlah baut : n =
PS
=854 , 77587 , 01
=3 ,36 ≈¿ ¿ 4 baut
Andrian (0804101010165)
34
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
Perhitungan berdasarkan gaya V2 = 875,79 kg (tekan)
Digunakan sambungan gigi tunggal, α = 62o
- Kedalaman gigi (tv) :
tv =
S112 x b
=875 ,79112 x 8
=0 , 977cm
α ≥ 60o → tv ≤ 1/6 h
tv ≤ 1/6 (18)
tv ≤ 3
Di pakai tv = 2,5 cm
Sambungan gigi tunggal dapat dipakai.
Digunakan plat strip dan baut pelengkap 1/2" (2 buah)
2d = 2,54 ≈ 5 cm
3d = 3,81 ≈ 6 cm
5d = 6,35 ≈ 7 cm
6d = 7,62 ≈ 8 cm
Gambar Sambungan Pada Titik Buhul I
Andrian (0804101010165)
35
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
6.3.6 Sambungan Titik E
Perhitungan berdasarkan gaya V3 = 1838,08 kg (tarik)
Sambungan tampang dua, golongan I, α = 90o
Dipilih baut 1/2" (1,27 cm)
S = 100 db3 (1 – 0,6 sin α) = 100 (1,27) (8) (1 – 0,6 sin 90) = 471,02 kg
S = 200 db1 (1 – 0,6 sin α) = 200 (1,27) (4) (1 – 0,6 sin 90) = 471,02 kg
S = 430 d2 (1 – 0,35 sin α) = 430 (1,27)2 (1 – 0,35 sin 90) = 356,46 kg
Dipilih Smin = 356,46 kg
S = S x β x δ = 356,46 x 1 x 5/4 = 445,58 kg
Jumlah baut : n =
PS
=1838 ,08445,58
=4 ,13 ≈¿ ¿ 6 baut
Perhitungan berdasarkan gaya D2 = 3160,83 kg (tarik)
Sambungan tampang dua, golongan I, α = 28o
Dipilih baut 1/2" (1,27 cm)
S = 100 db3 (1 – 0,6 sin α) = 100 (1,27) (8) (1 – 0,6 sin 28) = 850,86 kg
S = 200 db1 (1 – 0,6 sin α) = 200 (1,27) (4) (1 – 0,6 sin 28) = 850,86 kg
S = 430 d2 (1 – 0,35 sin α) = 430 (1,27)2 (1 – 0,35 sin 28) = 469,60 kg
Dipilih Smin = 469,60 kg Andrian (0804101010165)
36
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
S = S x β x δ = 469,60 x 1 x 5/4 = 587,01 kg
Jumlah baut : n =
PS
=3160 ,83587,01
=5 , 38 ≈¿ ¿ 6 baut
Perhitungan berdasarkan gaya D3 = 3391,58 kg (tarik)
Sambungan tampang dua, golongan I, α = 28o
Dipilih baut 1/2" (1,27 cm)
S = 100 db3 (1 – 0,6 sin α) = 100 (1,27) (8) (1 – 0,6 sin 28) = 850,86 kg
S = 200 db1 (1 – 0,6 sin α) = 200 (1,27) (4) (1 – 0,6 sin 28) = 850,86 kg
S = 430 d2 (1 – 0,35 sin α) = 430 (1,27)2 (1 – 0,35 sin 28) = 469,60 kg
Dipilih Smin = 469,60 kg
S = S x β x δ = 469,60 x 1 x 5/4 = 587,01 kg
Jumlah baut : n =
PS
=3391, 58587,01
=5 ,78 ≈¿ ¿ 6 baut
2d = 2,54 ≈ 3 cm
3d = 3,81 ≈ 4 cm
5d = 6,35 ≈ 7 cm
7d = 8,89 ≈ 9 cm
Andrian (0804101010165)
37
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
6.3.7 Sambungan Titik J
Perhitungan berdasarkan gaya A4 = 1878,37 kg (tekan)
Digunakan sambungan gigi tunggal, α = 63o
- Kedalaman gigi (tv) :
tv =
S cos 63σ tr // x b
=1878 , 37 cos6285 x 8
=1,3cm
α < 60o → tv ≤ 1/6 h
tv ≤ 1/6 (18)
tv ≤ 3
Di pakai tv = 1,5 cm
Sambungan gigi tunggal dapat dipakai.
Digunakan plat strip dan baut pelengkap 3/8" (3 buah)
Gambar Sambungan Pada Titik Buhul J
Andrian (0804101010165)
38
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
Tabel 5.1 Jumlah baut yang digunakan
Titik Buhul Batang Baut yang digunakan
A = B A1 dan B1 2 baut 3/4''
C = G V1 dan D1 10 baut 1/2''
H = L V1 dan B2 6 baut 1/2''
D = F V2 dan B2 6 baut 1/2''
I = K V2 dan B3 6 baut 1/2''
E V3, D2, dan D3 18 baut 1/2'''
J A3, A4 dan V3 6 baut 1/2''
Jumlah baut yang digunakan
- 3/4'' 4 baut
- 1/2'' 52 baut
Tabel 5.3 Jumlah Plat yang digunakan
Titik Buhul BatangPlat yang
digunakanUkuran Plat
H V1 2 Buah 150 x 40 x 4
D V2 2 Buah 150 x 40 x 4
I V2 2 Buah 150 x 40 x 4
J A3,A4 dan V3 2 Buah 650 x 40 x 4
BAB VIIAndrian (0804101010165)
39
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
KUBIKASI KAYU
Tabel 7.1 Kubikasi Kayu
BatangUkuran kayu
(m2
)
Panjang batang
(m)
Kubikasi
(m3
)
A1 0,08 ¿ 0,18 1,70 0,0245
A2 0,08 ¿ 0,18 1,70 0,0245
A3 0,08 ¿ 0,18 1,70 0,0245
A4 0,08 ¿ 0,18 1,70 0,0245
A5 0,08 ¿ 0,18 1,70 0,0245
A6 0,08 ¿ 0,18 1,70 0,0245
B1 2 ¿ 0,04 ¿ 0,18 1,50 0,0216
B2 2 ¿ 0,04 ¿ 0,18 1,50 0,0216
B3 2 ¿ 0,04 ¿ 0,18 1,50 0,0216
B4 2 ¿ 0,04 ¿ 0,18 1,50 0,0216
B5 2 ¿ 0,04 ¿ 0,18 1,50 0,0216
B6 2 ¿ 0,04 ¿ 0,18 1,50 0,0216
D1 0,08 ¿ 0,18 1,70 0,0245
D2 0,08 ¿ 0,18 1,70 0,0245
D3 0,08 ¿ 0,18 1,70 0,0245
D4 0,08 ¿ 0,18 1,70 0,0245
V1 0,08 ¿ 0,18 0,80 0,0116
V2 0,08 ¿ 0,18 0,80 0,0116
V3 0,08 ¿ 0,18 0,80 0,0116
V4 0,08 ¿ 0,18 0,80 0,0116
V5 0,08 ¿ 0,18 0,80 0,0116
Total 0,4326
Volume kayu = 0,4326 m3
Volume kayu untuk penyambungan dan pemotongan = 0,4326 x 10 % = 0,04326 m3
Andrian (0804101010165)
40
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Kayu)
Volume total kayu = 0,4326 + 0,04326=0,4759m3
Andrian (0804101010165)
41