1. kak sinkronisasi kawasan industri kabupaten situbondo rev(2)

14
KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN : SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO PEKERJAAN : SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO 1. Latar Belakang Kawasan industri menurut Keputusan Presiden Nomor 53 tahun 1989 tentang Kawasan industri, Pasal 1 menyebutkan bahwa kawasan industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana, sarana dan fasilitas penunjang lainnya yang disediakan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri. Secara konseptual Kawasan Industri merupakan kawasan tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan (manufacture) yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang lainnya yang disediakan oleh badan pengelola (pemerintah/swasta), sehingga para investor atau pengusaha akan memiliki semanga tuntuk memasukkan modalnya di sector industri. Dengan ketersediaan lahan, sarana dan prasarana serta fasilitas lainnya yang memadai, akan menghasilkan efisiensi ekonomi dalam berinvestasi (mendirikan pabrik dan industri) dibandingkan setiap investor harus menyediakan sendiri fasilitas tersebut. Sarana dan prasarana yang dimaksud di atas meliputi jalan, pengolahan air bersih dan air kotor terpadu, komersial, perumahan, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, jaringan gas dan sebagainya, sehingga pabrik (disebut dengan perusahaan industri) yang masuk ke Kawasan Industri akan mendapatkan sarana/prasarana ini. Pembangunan dan pengembangan Kawasan Industri bertujuan untuk mengendalikan pemanfataan ruang. Dalam hal pembangunan industri, khususnya BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014 1

Upload: aditya

Post on 18-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

aseik

TRANSCRIPT

  • KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO

    KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    KEGIATAN :

    SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO

    PEKERJAAN : SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI

    KABUPATEN SITUBONDO 1. Latar Belakang

    Kawasan industri menurut Keputusan Presiden Nomor 53

    tahun 1989 tentang Kawasan industri, Pasal 1

    menyebutkan bahwa kawasan industri adalah kawasan

    tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang

    dilengkapi dengan prasarana, sarana dan fasilitas

    penunjang lainnya yang disediakan dan dikelola oleh

    Perusahaan Kawasan Industri.

    Secara konseptual Kawasan Industri merupakan kawasan

    tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan

    (manufacture) yang dilengkapi dengan sarana dan

    prasarana serta fasilitas penunjang lainnya yang disediakan

    oleh badan pengelola (pemerintah/swasta), sehingga para

    investor atau pengusaha akan memiliki semanga tuntuk

    memasukkan modalnya di sector industri. Dengan

    ketersediaan lahan, sarana dan prasarana serta fasilitas

    lainnya yang memadai, akan menghasilkan efisiensi

    ekonomi dalam berinvestasi (mendirikan pabrik dan

    industri) dibandingkan setiap investor harus menyediakan

    sendiri fasilitas tersebut.

    Sarana dan prasarana yang dimaksud di atas meliputi

    jalan, pengolahan air bersih dan air kotor terpadu,

    komersial, perumahan, jaringan listrik, jaringan

    telekomunikasi, jaringan gas dan sebagainya, sehingga

    pabrik (disebut dengan perusahaan industri) yang masuk

    ke Kawasan Industri akan mendapatkan sarana/prasarana

    ini. Pembangunan dan pengembangan Kawasan Industri

    bertujuan untuk mengendalikan pemanfataan ruang.

    Dalam hal pembangunan industri, khususnya

    BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014

    1

  • KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO

    pengembangan kawasan industri (dimana keterkaitan pada

    suatu lokasi agak terbatas), maka permasalahan pokoknya

    adalah lokasi mana atau penetapan pengembangan

    gugusan mana yang menjanjikan pemanfaatkan regional

    terbaik. Sasaran dari strategi ini adalah:

    a) Menciptakan tata ruang kegiatan pengembangan yang

    seimbang terutama untuk menjangkau wilayah-wilayah

    potensial baru;

    b) Pada waktu yang sama membuka peluang partisipasi

    masyarakat setempat.

    Dari hasil Rencana Detail Ruang Kawasan Industri

    Kabupaten Situbondo Tahun 2006-2016, ada beberapa hal

    yang perlu untuk disesuaikan dengan peraturan

    perundangan yang berlaku. Penyesuaian ini disebabkan

    munculnya beberapa peraturan/kebijakan yang baru

    terkait dengan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang

    Kawasan Industri Kabupaten Situbondo.

    2. Maksud dan Tujuan

    Maksud dilaksanakan Pekerjaan Sinkronisasi Rencana

    Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kabupaten Situbondo

    adalah untuk memperbaiki dan menyesuaikan subtansi

    yang ada dalam dokumen Rencana Detail Tata Ruang

    Kawasan Industri dengan peraturan kebijakan yang baru.

    Tujuan Pekerjaan Sinkronisasi Tata Ruang Kawasan

    Industri adalah supaya Dokumen Rencana Detail Tata

    Ruang Kawasan Industri yang telah disusun dapat menjadi

    dokumen yang dapat dipertanggungjawabkan baik dari

    subtansinya maupun dari peraturan perundangan yang

    ada.

    3. Sasaran

    Sasaran yang akan dicapai dalam Pekerjaan Sinkronisasi

    Tata Ruang Kawasan Industri adalah tercapainya

    kesesuaian Dokumen Rencana Detail Tata Ruang Kawasan

    Industri Kabupaten Situbondo yang telah disusun dengan

    peraturan perundangan yang berlaku.

    4. Manfaat Berdasarkan tujuan dan sasaran di atas, maka manfaat Sinkronisasi Tata Ruang Kawasan Industri, yaitu :

    1. Sebagai pedoman dalam memberikan arahan secara

    makro dalam mendukung pengembanagan kawasan

    industri di wilayah perencanaan Kabupaten

    BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014

    2

  • KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO

    Situbondo;

    2. Sebagai pedoman dalam memberikan arahan

    rencana kependudukan di wilayah perencanaan;

    3. Sebagai dasar rencana penataan bangunan;

    4. Sebagai dasar dalam memberikan arahan rencana

    kebutuhan ruang di kawasan industri Kabupaten

    Situbondo;

    5. Sebagai dasar dalam merencanakan kebutuhan

    prasarana dan sarana di kawasan industri

    Kabupaten Situbondo;

    6. Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai

    dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat dalam

    pengembangan lingkungan/kawasan yang

    berkelanjutan;

    7. Menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pasca

    pelaksanaan karena sehingga masyarakat juga

    merasakan dampak dari pembangunan kawasan

    industri.

    5. LokasiKegiatan Kawasan Industri Kabupaten Situbondo 6. Sumber Dana Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan berasal dari

    APBD Kabupaten Situbondo Tahun 2014, dengan pagu

    anggaran sebesar Rp. 142.500.000 (Seratus Empat Puluh

    Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)

    7. Nama dan Proyek/Satuan Kerja Pengguna Anggaran

    Pengguna Anggaran : Drs. Haryadi Tejo Laksono., M.Si (Kepala BAPPEDA Kabupaten Situbondo)

    Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) : Khrisna Ari Purnama, ST (Kasubbid. Pertanahan, Lingkungan Hidup,

    Perhubungan dan Permukiman)

    Satuan Kerja : BAPPEDA Kabupaten Situbondo 8. Ruang Lingkup 1. Lingkup Kegiatan

    Lingkup Kegiatan ini untuk penyedia jasa konsultan

    adalah perusahaan jasa konsultan yang memiliki Bidang

    usaha tata lingkungan dengan Sub Bidang Jasa

    Konsultansi Lingkungan/Sub Bidang Jasa Perencanaan

    Urban atau dengan Klasifikasi layanan perencanaan

    penataan ruang/sub klasifikasi jasa perencanaan dan

    perancangan perkotaan/Jasa Perencanaan Wilayah.

    2. Lingkup Materi

    BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014

    3

  • KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO

    1. Mensinkronkan dokumen Rencana Detail Tata Ruang

    Kawasan Industri Kabupaten Situbondo (yang

    meliputi antara lain : Pendahuluan Fakta & Analisa,

    Produk Rencana dan Album Peta);

    2. Mensinkronkan dokumen Rencana Detail Tata Ruang

    Kawasan Industri Kabupaten Situbondo dengan

    Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten

    Situbondo;

    3. Mensinkronkan dokumen Rencana Detail Tata Ruang

    Kawasan Industri Kabupaten Situbondo, dengan

    Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2009 tentang

    Kawasan Industri.

    9. Produk Yang Dihasilkan

    Produk yang dihasilkan/keluaran yang dihasilkan dalam

    penyusunan Sinkronisasi Rencana Detail Tata Ruang

    Kawasan Industri Kabupaten Situbondo, meliputi :

    a. Dokumen Laporan Pendahuluan (draft dan final);

    b. Dokumen Fakta dan Analisa (draft dan final);

    c. Dokumen Rencana (draft dan final);

    d. Album Peta;

    e. Flashdisk.

    10. WaktuPelaksanaan Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kabupaten Situbondo

    dilaksanakan dalam waktu 75 (tujuh puluh lima hari) hari

    kalender atau sekitar 2,5 (dua koma lima) bulan. Seperti

    pada jadwal berikut ini :

    11. Tenaga Ahli Yang Dibutuhkan

    Adapun kualifikasi dan jumlah tenaga ahli yang diperlukan

    pada Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan

    Industri Kabupaten Situbondo, yaitu :

    BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014

    4

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 21 Penyusunan Draft Laporan pendahuluan2 Penyusunan Laporan Pendahuluan 3 Penyusunan Draft Laporan Fakta Analisa4 Penyusunan Laporan Fakta Analisa5 Penyusunan Draft Laporan Rencana6 Penyusunan Laporan Rencana

    I II IIIBulan (Minggu)

    Langkah KegiatanNo

  • KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO

    Posisi Kualifikasi Jumlah

    Orang Bulan

    Tenaga Ahli :

    Team Leader

    Ahli Sipil

    Ahli Geodesi

    Ahli Teknik

    Industri

    Team Leader yang

    disyaratkan adalah Sarjana

    Teknik Sipil/Teknik

    Arsitektur yang telah

    berpengalaman selama 9

    (sembilan) tahun untuk S1.

    atauhun untuk S2.) taun un.

    Ahli Sipil yang disyaratkan

    adalah Sarjana Teknik Sipil

    yang telah berpengalaman 5

    (lima) tahun untuk S1. 1

    (satu) tahun untuk S2.

    Ahli Geodesi yang

    disyaratkan adalah Sarjana

    Teknik Geodesi yang telah

    berpengalaman 5 (lima)

    untuk S1. atau 1 (satu)

    tahun untuk S2.

    Ahli Teknik Industri yang

    disyaratkan adalah Sarjana

    Teknik Industri yang telah

    berpengalaman 5 (lima)

    untuk S1. atau 1 (satu)

    tahun unt2.

    1 orang x 2,5

    bln

    1 orang x 2 bln

    1 orang x 2 bln

    1 orang x 2,5

    bln

    Tenaga Pendukung

    Suveyor

    Drafter

    Operator

    Komputer

    Tenaga surveyor yang

    disyaratkan adalah minimal

    lulusan STM/SMK/SMA

    yang berpengalaman minimal

    3 (tiga) tahun.

    Drafter yang disyaratkan

    adalah minimal lulusan

    STM/SMK berpengalaman

    minimal 3 (tiga) tahun.

    Operator Komputer yang

    disyaratkan adalah minimal

    lulusan STM/SMK/SMA

    3 orang x 1,5

    bln

    3 orang x 2 bln

    3 orang x 1,5

    bln

    BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014

    5

  • KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO

    Tenaga

    Administrasi

    berpengalaman minimal 3

    (tiga) tahun.

    Tenaga Administrasi yang

    disyaratkan adalah lulusan

    SMK/SMA berpengalaman

    minimal 3 (tiga) tahun

    dibidang adminitrasi proyek.

    2 orang x 2,5

    bln

    12. Pendekatan Dan Metodologi

    Pendekatan dan metodologi Pekerjaan Sinkronisasi

    Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kabupaten

    Situbondo dilakukan dengan cara sebagai berikut :

    a. PendekatanStudi

    PendekatanstudidalamPekerjaanSinkronisasi Rencana

    Detail Tata Ruang Kawasan Industri Kabupaten

    Situbondo yang dimaksud adalah dasar pemikiran atau

    kaidah-kaidah yang dipakai sebagai acuan dalam

    melaksanakan studi dalam hal ini adalah Keputusan

    Menteri Perindustrian Nomor: 291/M/SK/101989

    tentang Tata Cara Perijinan dan Standar Teknis Kawasan

    Industri.

    b. Metodologi

    Agar dapat mencapai hasil yang optimal, Pekerjaan

    Sinkronisasi Rencana Detail Tata Ruang Kawasan

    Industri Kabupaten Situbondo menggunakan metode

    yang komprehensif, yakni dengan memadukan kajian

    lapangan dan analisis yang memadai. Data yang

    dikumpulkan terdiri dari Data Primer dan Data

    Sekunder. Data primer merupakan data yang diambil

    langsung dari lapangan. Sedangkan data sekunder

    merupakan data yang diambil secara tidak langsung,

    yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber data

    spasial terdahulu yang pernah dilakukan.

    13.Spesifikasi/ Standart Teknis

    1. Standard Dokumen Pendahuluan Dibuat dalam rangka persiapan pekerjaan survey

    berisikan latar belakang pekerjaan, maksud dan

    tujuan, lingkup pekerjaan, jadwal pelaksanaan kegiatan

    maupun instrumen-instrumen survey yang akan

    BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014

    6

  • KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO

    digunakan di lapangan pada saat survey lapangan.

    Adapun spesifikasi Laporan Pendahuluan adalah

    sebagai berikut :

    a. Judul Buku : LAPORAN PENDAHULUAN b. Jumlah Buku : 5 (Lima) Buku, tidak termasuk draft

    c. Ukuran Buku : F4 (Folio) 80 gram

    d. Pengetikan : Spasi 1,5 (pada kertas HVS putih

    polos)

    2. Standard Dokumen Fakta dan Analisa Yang berisi data & informasi dari lapangan yang

    memuat seluruh permasalahan umum, data/informasi

    penggunaan tanah/bangunan, data/informasi

    pelayanan perkotaan serta informasi lainnya yang

    mendukung,

    Adapun spesifikasi buku laporan Fakta dan Analisa

    adalah sebagai berikut:

    a. Judul Buku : LAPORAN FAKTA DAN ANALISA b. Jumlah Buku : 5 (Lima) Buku, tidak termasuk draft

    c. Ukuran Buku : F4 (Folio) 80 gram

    d. Pengetikan : Spasi 1,5 (pada kertas HVS putih

    polos)

    3. Standard Dokumen Rencana Laporan ini ditulis secara sistematis dalam bentuk

    uraian deskripsi, skema dan tabel-tabel yang dilengkapi

    dengan peta-peta dan gambar ilustrasi.

    Adapun spesifikasi buku laporan Rencana adalah

    sebagai berikut :

    a. Judul Buku : LAPORAN RENCANA b. Jumlah Buku : 15 (Lima Belas) Buku, tidak

    termasuk draft

    c. Ukuran Buku : F4 (Folio) 80 gram

    d. Pengetikan : Spasi 1,5 (pada kertas HVS putih

    polos)

    4. Standard Album Peta

    a. Ketentuan-ketentuan Untuk Album Peta Menggunakan jenis kertas HVS ukuran A0;

    BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014

    7

  • KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO

    Diproses dengan digital GIS menggunakan software MapInfo;

    Dicetak menggunakan Ploter; Informasi spasial peta meliputi :

    Peta Administratif Wilayah Perencanaan skala1 : 5.000;

    Peta Geologi Wilayah Perencanaan skala 1 : 5.000;

    Peta Kemiringan Lahan Wilayah Perencanaan skala 1 : 5.000;

    Peta Existing Tata Guna Tanah Eksisting skala 1 : 5.000;

    Peta Rencana Detai Tata Ruang Kawasan Industri skala 1 : 5.000;

    Peta Rencana Zonasi Fasilitas Kawasan Industri Petaskala 1 : 5.000;

    Peta Rencana Jaringan Prasarana Kawasan Industri skala1 : 5.000;

    Album Peta A0 dibuat dalam rangkap 2 (dua) semua asli;

    Perekaman Peta A0 ke dalam Flashdisk (16 GB) sesuai dengan format A0, jumlah 2 (dua) buah;

    b. Ketentuan-ketentuan Peta A3 Secara umum format peta A3 sama halnya dengan

    peta format A0, akan tetapi skala yang digunakan

    pada peta A3 menyesuaikan ukuran kertas yang

    ada. Peta-peta format A3 ini digunakan untuk

    Laporan Pendahuluan, Laporan Fakta Analisa,

    maupun Laporan Rencana.

    14. Peralatan, Material, PersonildanFasilitasdariPembuatKomitmen

    Pejabat Pembuat Komitmen menyediakan fasilitas ruang

    rapat dan surat pengantar survey dan atau surat

    keterangan tenaga ahli untuk mendukung penyelesaian

    pekerjaan.

    15. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

    Penyedia Jasa Konsultansi wajib menyediakan segala

    keperluan peralatan dan material yang dibutuhkan dalam

    pelaksanaan pekerjaan ini, yaitu :

    1. Kendaraan bermotor untuk mobilisasi personil;

    2. Peralatan Kantor sepertiKomputer/Laptop dan Printer.

    BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014

    8

  • KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO

    16. Landasan Hukum

    Landasan hukum yang menjadi dasar pertimbangan dalam

    kegiatan penyusunan Sinkronisasi Dan Penyusunan

    Kebijakan Tentang Tata Ruang ini adalah :

    1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang

    Perindustrian;

    2. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang

    Bangunan Gedung;

    3. Undnag-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintahan Daerah;

    4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

    Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

    Pemerintah Daerah;

    5. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

    6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang

    Penataan Ruang;

    7. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang

    Pengelolaan Sampah;

    8. Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu

    Lintas dan AngkutanJalan;

    9. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang

    Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

    10. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2010 tentang

    Perlindungan Lahan Pertanian Tanaman Pangan

    Berkelanjutan;

    11. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang

    Perumahan dan Kawasan Pemukiman;

    12. Undang-undang No 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

    Tanah Bagi Pembangunan Untuk kepentingan Umum;

    13. Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 1982 tentang Tata

    Pengaturan Air;

    14. Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 1982 tentang

    Irigasi;

    15. Peraturan Pemerintah No.28 tahun 1985 tentang

    Perlindungan Hutan;

    16. Peraturan Pemerintah No.13 tahun 1987 tentang Izin

    Usaha Industri;

    17. Peraturan Pemerintah No.10 Tahun 2000 tentang

    Ketelitian Peta untuk Penataan Ruang Wilayah;

    18. Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 2000 tentang

    BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014

    9

  • KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO

    Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi

    sebagai Daerah Otonom;

    19. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2001 tentang

    Irigasi;

    20. Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2004 tentang

    Penatagunaan Tanah;

    21. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 Tentang

    Pengembangan SPAM;

    22. Peraturan Pemerintah No.34 tahun 2006 tentang Jalan;

    23. Peraturan Pemerintah No.40 Tahun 2006 tentang Tata

    Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

    24. Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2007 tentang Tata

    Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan

    serta Pemanfaatan Hutan;

    25. Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007 tentang

    Kewenangan Pemerintah,Pemerintah Propinsi, dan

    Pemerintah Kabupaten/Kota;

    26. Peraturan Pemerintah No.26 tahun 2008 tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

    27. Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2008 tentang

    Pengelolaan Sumber Daya Air;

    28. Peraturan Pemerintah No.43 Tahun 2008 tentang Air

    Tanah;

    29. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2009 tentang

    Kawasan Industri;

    30. Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 2010 tentang

    Penyelenggaraan Penataan Ruang;

    31. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 tahun

    1989 tentang Pengelolaan Kawasan Budidaya;

    32. Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 tentang

    Kawasan Industri;

    33. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32

    Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung;

    34. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 33

    Tahun 1990 tentang Penggunaan Tanah Bagi

    Pembangunan Kawasan Industri;

    35. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41

    tahun 1996 tentang Kawasan Industri;

    36. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 62 Tahun

    2000 tentang Koordinasi Penataan Ruang Nasional;

    BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014

    10

  • KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO

    37. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

    1990 tentang Peremajaan Pembinaan Kawasan Kumuh

    yang berada di atas Tanah Negara;

    38. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 tahun

    2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan

    Pembangunan Untuk Kepentingan Umum;

    39. Keputusan Menteri Pertanian No.837/KPTS/UM/1980

    dan No. 683/KPTS/UM/II/1998 tentang Klasifikasi

    Kemampuan Lahan;

    40. Keputusan Menteri Perindustrian Nomor

    291/M/SK/1989 tentang Tata Cara Perijinan dan

    Standar Teknis Kawasan Industri , Lampiran I dan

    Lampiran II;

    41. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

    Kep.39/MENLH/8/1996 tentang Jenis Usaha atau

    Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan Analisa

    Dampak Lingkungan;

    42. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor

    12/MENLH/3/1994 tentang Pedoman Umum Upaya

    Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan

    Lingkungan (UPL);

    43. Keputusan Menteri Perindustrian Nomor

    250/M/SK/10/1994 tentang Pedoman Teknis

    Penyusunan Pengendalian Dampak Terhadap

    Lingkungan Hidup Pada Sektor Industri;

    44. Keputusan Menteri Perindutrian dan Perdagangan

    Nomor 30/MPP/SK/2/1996 tentang Penentapan Jenis-

    jenis Industri Dalam Pembinaan Masing-masing

    Direktorat Jenderal dan Kewenangan Pemberian Ijin

    Usaha Indsutri dan Ijin Usaha Kawasan Industri di

    Lingkungan Departemen Perindsutrian dan

    Perdagangan;

    45. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1992

    tentang Rencana Tapak Tanah dan Tata Tertib

    Pengusahaan Kawasan Industri serta Prosedur

    Pemberian IMB dan Ijin Undang-undang Gangguan

    (UUG)/HO bagi Perusahaan yang Berlokasi dalam

    Kawasan Industri;

    46. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

    378/KPTS/1987 tentang Pengesahan 33 Standar

    BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014

    11

  • KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO

    Konstruksi Bangunan Indonesia;

    47. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1998

    tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah;

    48. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1998

    tentang Tata Cara Peran Serta Masyarakat Dalam

    Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah;

    49. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2009

    tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daerah;

    50. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 7 Tahun 1986

    tentang Penetapan Batas Wilayah Kota di Seluruh

    Indonesia;

    51. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

    63/PRT/1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah

    Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas

    Sungai;

    52. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007

    tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan

    Perkotaan;

    53. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2008

    tentang Pedoman Perencanaan Kawasan Perkotaan;

    54. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

    06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana

    Tata Bangunan dan Lingkungan;

    55. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

    05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan

    Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan

    Perkotaan;

    56. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor

    31/PERMEN/M/2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan

    Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun

    Yang Berdiri Sendiri;

    57. Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor

    32/PERMEN/M/2006 tentang Petunjuk Teknis

    Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun

    Yang Berdiri Sendiri;

    58. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

    41/Permentan/OT.140/9/2009 tentang Kriteria Teknis

    Kawasan Peruntukan Pertanian;

    59. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1989

    tentang Pengaturan dan Pengendalian secara

    BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014

    12

  • KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO

    Proporsional Pembangunan Rumah Tinggal di Wilayah

    Perkotaan;

    60. Peraturan Menteri PU No 20/PRT/M/2011 tentang

    Pedoman Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang dan

    Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota.

    61. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2013-2033

    Kabupaten Situbondo.

    BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014

    13

  • KERANGKA ACUAN KERJA SINKRONISASI RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN SITUBONDO 17. Penutup Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini disusun, maka Konsultan Perencana

    hendaknya memeriksa dan mempelajari semua bahan yang telah diterima dan

    mencari bahan masukan yang diperlukan dalam upaya mengoptimalkan penyelesaian

    pekerjaan ini.

    PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN

    Drs. MARSUDI Pembina Tingkat I

    NIP. 19580405 198603 1 010

    Situbondo, Agustus 2014

    PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

    KHRISNA ARI PURNAMA, ST Penata MudaTingkat I

    NIP. 19760514 200903 1 005

    Mengetahui,

    KEPALA BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO

    Drs. HARYADI TEJO LAKSONO, M.Si Pembina Tingkat I

    NIP. 19681127 198903 1 007

    BAPPEDA KABUPATEN SITUBONDO TAHUN ANGGARAN 2014

    14