1 issue pesisir timur dalam - perkim.gresikkab.go.id
TRANSCRIPT
PROGRAM KOTA
TANPA KUMUH
(KOTAKU)
PESISIR TIMUR DALAM SKALA KAWASAN
Prioritas Skala Kawasan
Berdasarkan analisis nilai
kekumuhan skala kawasan,
maka diklasifikasikan menjadi
tiga prioritas lokasai
penanganan yang meliputi:
Prior i tas 1
Sub kawasan Pulopancikan (
Desa Pulopancikan,
Tlogobendung, Sidokumpul,
Gapurosukolilo, Bedilan,
Pekauman)
Prior i tas 2
Sub Kawasan Kroman,
Pekelingan, Sukodono,
Kebungson, Kemuteran
Prior i tas 3
Sub Kawasan, Lumpur,
Karangpoh, Trate dan
Tllogopojok
Deskripsi Skala Kawasan Kabupaten Gresik
Kabupaten Gresik memiliki luas wilayah
1.191,25 km2 yang terbagi 18 Kecamatan,
330 Desa, dan 22 Kelurahan. Berdasarkan
pemetaan lokasi kumuh skala kawasan,
kabupaten Gresik membagi empat cluster
kawasan kumuh yang menjadi fokus utama
dalam penanganan kumuh skala kawasan
yaitu, kawasan Pesisi timur yang meliputi
Desa/Kelurahan:
PULOPANCIKAN
GAPUROSUKOLILO
TLOGOBENDUNG
PEKAUMAN
BEDILAN
KEBUNGSON
PEKELINGAN
KEMUTERAN
KROMAN
SUKODONO
Kawasan kota Pesisir barat yang meliputi
Desa/Kelurahan:
TRATE
KARANGPOH
TLOGOPOJOK
LUMPUR
Kawasan pojok Kota yang meliputi
Desa/Kelurahan:
KRAMATINGGIL
SIDORUKUN
Kawasan IKT yang meliputi Desa/Kelurahan:
INDRO
KARANGKERING
TENGGULUNAN
This Issue
Deskripsi Skala Kawasan P.1
The main Issue of Slum P.2
Perhitungan Kumuh P.3
Trends & New Software P.4
I S S U E
O k t o b e r 2 0 1 9
1
Secara global, kawasan kota pesisir timur yang
meliputi kelurahan Pulo pancikan,
Gapurosukolilo, Tlogobendung, Pekauman,
Bedilan, Kebungson, Pekelingan, Kemuteran,
Kroman, dan Sukodono masih menyisakan nilai
kekumuhan sebesar 17,07 Ha. Disusul kawasan
IKT 10,36 Ha, Pojok Kota 6,81 Ha, dan Kota
Pesisir Barat 4,39 Ha.
Penanganan lokasi kumuh skala kawasan ini
akan dilakukan secara bertahap sesuai prioritas
skala penanganan. Tahun 2019, pemerintah
kabupaten Gresik akan fokus pada kawasan
kota pesisir utara. Kawasan ini memiliki potensi
genangan yang cukup besar, karena kondisi
dan kapasitas saluran tidak memadai dan
memiliki gangguan pada jalur sungai. Selain itu,
aliran pembuangan bermasalah, sehingga
menimbulkan genangan di kawasan wisata kota
tua Gresik.
Program Kota
Tanpa Kumuh
(KOTAKU)
Program Kota Tanpa Kumuh
(Kotaku) adalah satu dari
sejumlah upaya strategis
Direktorat Jenderal Cipta
Karya Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
untuk mempercepat
penanganan permukiman
kumuh di Indonesia dan
mendukung “Gerakan 100-0-
100”, yaitu 100 persen akses
universal air minum, 0 persen
permukiman kumuh, dan 100
persen akses sanitasi layak.
Arah kebijakan pembangunan
Dirjen Cipta Karya adalah
membangun sistem,
memfasilitasi pemerintah
daerah, dan memfasilitasi
komunitas (berbasis
komunitas). Program Kotaku
akan menangani kumuh
dengan membangun platform
kolaborasi melalui peningkatan
peran pemerintah daerah dan
partisipasi masyarakat.
Indikator masalah lain yang ada di kawasan
kota pesisir timur adalah Sampah.
Pembuangan sampah sembarangan masih
menjadi mainstrem, sehingga terjadi
penumpukan sampah di berbagai lokasi.
Terutama di wilayah bantaran sungai,
kesadaran masyarakat untuk tidak membuang
sampah disungai belum terbentuk. Beberapa
kali pemerintah kabupaten Gresik sudah
menginisiasi kerjabakti bersih sungai yang
melibatkan masyarakat. Tetapi, upaya tersebut
belum bisa menumbuhkan kesadaran
masyarakat untuk tidak membunag sampah
sembarangan.
“Kegiatan Skala Kawasan adalah dukungan untuk
peningkatan kualitas jaringan infrastruktur
primer, sekunder dan pengembangan kawasan serta
pembangunan infrastruktur penghubung/konektivitas
jaringan tersier dan tingkat rumah
tangga dengan infrastruktur primer/sekunder yang
diidentifikasi dalam Dokumen SIAP/RP2KPKP.”
Selain itu, ketersediaan tempat pembuangan
sampah belum memadai di beberapa lokasi,
khususnya di permukiman yang berada di
bantaran sungai. Pasalnya, mayoritas
permukiman di bantaran sungai menempati
lahan milik pihak lain. Sehingga, pemerintah
kabupaten tidak bisa memfasilitasi lokasi-lokasi
permukiman yang berada di wilayah milik pihak
lain.
The main Issue of Slum
Masalah Drainase di
kawasan pesisir timur.
Berdasarkan data baseline,
potensi genangan mencapai
5,16 Ha = 36,62% dari Luas
Permukiman
Dokumentasi: Kampung Arab
Dokumentasi: Kampung Kemasan
Perhitungan Kumuh
7+1 Indikator Kumuh
Program KOTAKU
1. Keteraturan Bangunan
2. Akses Jalan Lingkungan
3. Penyediaan Akses Air Bersih
4. Penyediaan Akses Sanitasi
5. Pengelolaan Air Limbah
6. Pengelolaan Sampah
7. Proteksi Kebakaran
8. Ruang Terbuka Publik
19 Parameter Kumuh
Dari 7 Indikator Kumuh
1. Keteraturan Bangunan
a. Ketidakteraturan Bangunan b. Tingkat Kepadatan
Bangunan c. Kualitas Bangunan yang
tidak Memenuhi Syarat
2. Akses Jalan Lingkungan
a. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan
b. Kualitas Permukiman Jalan Lingkungan
3. Penyediaan Akses Air Minum
a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum
b. Tidak Terpenuhinya kebutuhan Air Minum
4. Kondisi Drainase Lingkungan
a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air
b. Ketidaktersediaan Drainase c. Ketidakterhubungan dengan
sistem drainase Kota d. Tidak terpeliharanya
Drainase e. Kualitas konstruksi Drainase
5. Pengelolaan Air Limbah
a. Sistem pengelolaan Air limbah tidak sesuai standart teknis
b. Prasarana dan Sarana pengolahan Air limbah tidak sesuai persyaratan teknis
6. Pengelolaan Sampah
a. Prasarana dan Sarana Persampahan tidak sesuai persyaratan teknis
b. Sistem pengelolaan Persampahan tidak sesuai standart teknis
c. Tidak terpeliharanya Sarana dan Prasarana penelolaan Sampah
7. Proteksi Kebakaran
a. Ketidak tersediaan Prasarana proteksi kebakaran
b. Ketidak tersediaan sarana proteksi kebakaran
Penentuan lokasi kumuh tidak
serta merta ditentukan tanpa
dasar, tetapi ada mekanisme
perhitungan dan analisis
berdasarkan data Baseline
100-0-100. Data baseline 100-
0-100 adalah Informasi dasar
terkait dengan 7 indikator dan
19 parameter kumuh yang
dihimpun melalui Refreksi
Perkara Kritis (RPK),
Pendataan 100-0-100 tingkat
RT/RW/, dan Observasi pada
awal Program akan dimulai.
Selanjutnya dilakukan review
tahunan untuk mengetahui
kondisi kumuh terupdate. Data
inilah yang dianalisis untuk
menentukan tingkat
kekumuhan skala lingkungan
maupun kawasan.
Berdasarkan analisis dan
perhitungan data Baseline
tersebut akan muncul nilai
kumuh dari setiap parameter
kumuh. Penilaian kumuh dari
setiap parameter tersebut
memilik rentang nilai antara 1
sampai 5, dimana nilai 5
merupakan nilai kumuh
tertinggi. Hasil perhitungan
nilai kekumuhan dari setiap
parameter akan muncul nilai
total kumuh di setiap
Kelurahan/Desa. Sehingga,
dapat diketahui
Kelurahan/Desa yang memiliki
permasalahan terbanyak dan
tertinggi.
Inilah dasar Program KOTAKU
dan pemerintah
Kabupaten/Kota menentukan
skala prioritas penanganan.
Namun demikian, sifat
Program KOTAKU adalah
stimulan. Sehingga, tidak
semua permasalahan yang
ada dapat tangani oleh
Program. Sehingga,
permasalah kumuh ini harus
ditangani melalui kolaborasi
semua pihak, termasuk
Swasta dan Masyarakat.
Di kabupaten Gresik, telah
teridentifikasi lokasi kumuh
skala kawasan yang berada di
4 cluster yaitu, kawasan kota
pesisir timur dengan luas
kekumuhan sebesar 17,07 Ha,
Kawasan IKT 10,36 Ha, Pojok
Kota 6,81 Ha, dan Kota Pesisir
Barat 4,39 Ha.
Peta Kawasan Kota Pesisir Timur
Rencana Pengembangan Sub Kawasan Prioritas 1
( Pulopancikan )
• Pembangunan Rumah Pompa Banjir
Pembangunan Rumah Pompa bertujuan untuk mengurangi luas genangan yang
terjadi pada sub kawasan Pulopancikan sebesar ±3,54 ha atau 66,9% dari luas
daerah genangan dan menahan terjadinya siklus pasang surut air laut, sehingga
mempercepat aliran air menuju ke laut.
• Pembangunan Drainase Tlogodendo
Peningkatan kapasitas dimensi Drainase primer Sepanjang 970 meter dengan lebar
antara 4-8 meter dan kedalaman 1,5 s/d 2,5 meter. Drainase Primer ini difungsikan
sebagai Longstorid dan penampungan air untuk menunjang operasional Pompa Air (
Menjadi satu kesatuan kontruksi dengan Rumah pompa ).
• Penataan Jalan
Jalan. Harun Tohir, Koridor Jl. Basuki Rachmad, Jl. KH. Zubair, Jl. KH. Agus Salim,
Jl. Wachid Hasyim, Jl. Stia Budi, Jl. Kramat Langon, Jl. Raden Santri, Jl. Pahlawan,
Jl. Plabuhan, Jl. AKS. TUBUN,
• Penataan Kawasan
Penataan Kampung Pecinan dan Kampung Arab dan Kawasan Sekitar Alun-alun.
PERTIMBANGAN PENENTUAN PRIORITAS Klasifikasi kekumuhan Legalitas lahan Nilai strategis
berdasarkan RTRW (Pusat pemerintahan, pedagangan jasa, industri, pergudangan dan wisata budaya dan heritage )
Tech Times Issue 01 Oktober 2019
NEWS LETTER
Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)
Kabupaten Gresik
Provinsi Jawa Timur