1 bab i pendahuluan 1.1 latar belakang penelitian kemajuan

97
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan teknologi dan informasi yang semakin berkembang membuat perusahaan-perusahan berusaha meningkatkan kualitas produknya menjadi lebih baik.Semua ini dilakukan agar perusahaan lebih kompetitif dari perusahaan lainnya. Pada saat ini perusahaan harus lebih fleksibel dizaman yang selalu berubah, ini akan menjadi suatu dorongan bagi perusahaan-perusahaan untuk selalu meningkatkan produk yang dihasilkannya baik dari segi kualitasnya maupun ragam produknya. Upaya yang harus dilakukan perusahaan dalam memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen serta mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan adalah dengan melakukan strategi pemasaran yang tepat dan terarah, seperti meningkatkan atribut produk, kebijakan harga dan memilih saluran distribusi yang tepat untuk menghadapi persaingan yang ketat pada saat ini. Usaha yang dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen sekaligus memenangkan persaingan, perusahaan harus mempersiapkan strategi pemasaran yang tepat untuk produknya. Produk yang ditawarkan ke pasaran harus mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi agar memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsumen akan berusaha memenuhi kebutuhannya dan mencari manfaat tertentu dari suatu produk, dan konsumen akan mempertimbangkan produk mana yang akan dipilih untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan manfaat yang diperlukan. Dalam memilih produk, konsumen tentu saja akan dipengaruhi oleh atribut dari produk. Atribut produk merupakan segala sesuatu yang melekat dan menyertai produk tersebut, seperti merek, desain, warna, kualitas dan sebagainya. Atribut merupakan salah satu unsur penting yang dapat mendorong konsumen untuk membeli produk, semakin baik atribut produk maka konsumen akan semakin tertarik untuk membeli produk tersebut.

Upload: vuonglien

Post on 30-Dec-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang penelitian

Kemajuan teknologi dan informasi yang semakin berkembang membuat

perusahaan-perusahan berusaha meningkatkan kualitas produknya menjadi lebih

baik.Semua ini dilakukan agar perusahaan lebih kompetitif dari perusahaan

lainnya. Pada saat ini perusahaan harus lebih fleksibel dizaman yang selalu

berubah, ini akan menjadi suatu dorongan bagi perusahaan-perusahaan untuk

selalu meningkatkan produk yang dihasilkannya baik dari segi kualitasnya

maupun ragam produknya. Upaya yang harus dilakukan perusahaan dalam

memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen serta mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan adalah dengan melakukan strategi pemasaran

yang tepat dan terarah, seperti meningkatkan atribut produk, kebijakan harga dan

memilih saluran distribusi yang tepat untuk menghadapi persaingan yang ketat

pada saat ini.

Usaha yang dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen

sekaligus memenangkan persaingan, perusahaan harus mempersiapkan strategi

pemasaran yang tepat untuk produknya. Produk yang ditawarkan ke pasaran harus

mendapatkan perhatian untuk dibeli, digunakan atau dikonsumsi agar memenuhi

keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsumen akan berusaha memenuhi

kebutuhannya dan mencari manfaat tertentu dari suatu produk, dan konsumen

akan mempertimbangkan produk mana yang akan dipilih untuk memenuhi

kebutuhan dan memberikan manfaat yang diperlukan.

Dalam memilih produk, konsumen tentu saja akan dipengaruhi oleh atribut

dari produk. Atribut produk merupakan segala sesuatu yang melekat dan

menyertai produk tersebut, seperti merek, desain, warna, kualitas dan sebagainya.

Atribut merupakan salah satu unsur penting yang dapat mendorong konsumen

untuk membeli produk, semakin baik atribut produk maka konsumen akan

semakin tertarik untuk membeli produk tersebut.

Page 2: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

2

TVS adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang sektor produksi

otomotif yang memproduksi kendaraan roda dua (motor). TVS juga tidak terlepas

akan persaingan yang semakin tajam khususnya dalam industri otomotif karena

banyaknya perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk sejenis. Oleh

karena itu dalam melaksanakan aktivitas penjualannya perusahaan harus dapat

merancang strategi pemasaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan

dalam menciptakan dan meningkatkan pembelian konsumen terhadap produk

tersebut.

Produk motor yang ditawarkan oleh CV. Gutra Company adalah berbagai

tipe kendaraan yang beraneka ragam beserta harganya pada saat ini, antara lain:

Tabel 1.1

Produk Motor TVS Tahun 2010/2011

TYPE

TVS NEO X3i SW Rp. 10.030.000

TVS NEO X3i SWD Rp. 10.480.000

TVS NEO X3i CW Rp. 11.470.000

TVS ROCKZ SW Rp. 12.080.000

TVS ROCKZ CW Rp. 13.080.000

TVS TROMAX DD Rp. 14.860.000

TVS APACHE SD Rp. 15.950.000

TVS APACHE DD Rp. 17.610.000

Sumber: CV.Gutra Company

Page 3: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

3

TEST

RIDE UNIT COLOR 4-Aug-10 2 2 1 Blue

02-Jan-10 2 2 1 Blue 7-Aug-10 3 3 2 Blue

05-Jan-10 1 1 1 Red 13-Aug-10 2 2 2 Red

26-Jan-10 2 2 1 Blue 14-Aug-10 3 3 2 Blue

Total 3 21-Aug-10 3 3 1 Red

22-Aug-10 4 4 1 Blue

09-Feb-10 2 2 2 Blue 28-Aug-10 2 2 1 Blue

26-Feb-10 4 4 1 Red Total 10

27-Feb-10 3 3 1 Blue

Total 4 1-Sep-10 6 6 2 Green

2-Sep-10 4 4 1 Green

5-Mar-10 10 10 2 Blue 3-Sep-10 3 3 1 Blue

14-Mar-10 2 2 2 Blue 25-Sep-10 0 0 2 Blue

22-Mar-10 3 3 1 Blue 26-Sep-10 3 3 1 Blue

Total 5 27-Sep-10 2 2 1 Green

29-Sep-10 2 3 2 Green

1-Apr-10 2 2 2 Red Total 10

7-Apr-10 4 4 2 Blue

18-Apr-10 1 1 1 Blue 8-Oct-10 2 2 2 Blue

Total 5 11-Oct-10 2 2 1 Green

14-Oct-10 2 2 2 Blue

3-May-10 1 1 1 Red 22-Oct-10 0 0 2 Blue

13-May-10 2 2 2 Red 25-Oct-10 2 2 1 Green

26-May-10 4 4 2 Blue 29-Oct-10 2 2 1 Blue

28-May-10 4 4 1 Red 31-Oct-10 3 3 1 Blue

Total 6 Total 10

13-Jun-10 2 2 1 Blue 3-Nov-10 5 5 2 Blue

14-Jun-10 3 3 2 Geen 6-Nov-10 2 2 1 Blue

16-Jun-10 4 4 1 Blue 11-Nov-10 2 2 1 Red

23-Jun-10 2 2 2 Red 13-Nov-10 2 2 1 Blue

Total 6 14-Nov-10 2 2 2 Blue

24-Nov-10 5 5 1 Red

16-Jul-10 2 2 2 Blue 26-Nov-10 2 2 1 Green

18-Jul-10 2 2 2 Blue 28-Nov-10 3 3 2 Blue

19-Jul-10 3 3 1 Red Total 11

23-Jul-10 3 3 1 Green

24-Jul-10 4 4 2 Blue 2-Dec-10 0 2 2 Green

29-Jul-10 1 1 1 Red 5-Dec-10 5 3 2 Blue

Total 9 10-Dec-10 4 4 1 Blue

11-Dec-10 9 2 1 Red

17-Dec-10 4 2 2 Blue

23-Dec-10 5 4 2 Green

26-Dec-10 10 2 1 Red

30-Dec-10 5 2 2 Blue

Total 13

Xi

Xi

Xi

Xi

Xi

Xi

Xi Xi

DATE WALK INXi Xi

Xi

Xi

Tabel 1.2

Laporan Penjualan Produk Motor TVS Tahun 2010

Page 4: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

4

Dari table 1.2 menunjukan data penjualan kendaraan bermotor TVS setiap

bulannya mengalami peningkatan, hal tersebut disebabkan karena kebutuhan

konsumen yang selalu meningkat untuk mambantu kebutuhan konsumen

berkendaraan dalam menjalankan aktivitas kesehariannya.

Berbagai macam atribut produk yang ditawarkan oleh perusahaan-

perusahaan, terutama TVS. Konsumen dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang

sulit mengenai atribut produk produk motor bebek, karena atribut produk yang

baik serta dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dapat menunjang

perusahaan untuk tetap bertahan dalam persaingan seketat apapun.

Atribut produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan pesaing TVS

tidak kalah hebatnya, seperti halnya Honda sudah mempunyai merek yang bagus

dibenak konsumen dan terkenal dengan iritnya, Suzuki terkenal dengan kecepatan

motor bebek sekelasnya, Kawasaki yang mempunyai keunggulan dari desain

motornya, dan Yamaha yang terkenal memiliki kapasitas mesin besar. TVS NEO

X3imerupakan motor bebek berkapasitas mesin 110 cc, berbahan bakar irit

mempunyai kelebihan pada fitur dari motor lainnya. Disamping itu kelebihan

lainnya adalah pada harga, desain, kualitas produk, merek, nilai jual, dan fasilitas

yang dimiliki oleh dealer.

Berdasarkan uraian fenomena munculnya merek-merek motor yang baru

dan beragam yang memberikan banyak pilihan kepada konsumen, serta adanya

persaingan dalam pasar motor bebek, maka penulis ingin mengetahui bagaimana

minat beli konsumen berdasarkan atribut produk motor bebek yang ditawarkan.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang: “PENGARUH ATRIBUT PRODUK

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA PRODUK KENDARAAN

BERMOTOR MEREK TVS NEO X3i”.

Page 5: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka penulis mencoba untuk

mengidentifikasi masalah yang akan dibahas, sebagau berikut:

1. Apa saja kelengkapan atribut produk motor merek TVS NEO X3i yang

ditawarkan oleh TVS

2. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap atribut produk motor merek

TVS NEO X3i

3. Seberapa besar pengaruh atribut produk motor merek TVS NEO X3i

terhadap minat beli konsumen

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk mencari data dan

informasiyang diperlukan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai

seberapa besar pengaruh atribut produk terhadapminat beli pada CV.Gutra

Company sehingga data-data, informasi dan gambaran tersebut dapat digunakan

oleh penulis untuk penyusunan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk

menempuh ujian sarjana pada Fakultas Manajemen dan Bisnis jurusan

Manajemen Universitas Widyatama.

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kelengkapan atribut produk dari motor merekTVS

NEOX3i

2. Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap atribut produk motor

merek TVS NEOX3i

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atribut produk motor merek

TVS NEOX3i terhadap minat beli konsumen

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini penulis mengharapkan hasil dari ini dapat

memberikan manfaat bagi produk:

Page 6: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

6

a. Bagi perusahaan

Dengan adanya penelitian ini penulis diharapkan dapat menjadi

sumbangan dan bahan masukan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam

pengambilan keputusan mengenai atribut produk di masa yang akan

datang

b. Bagi penulis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

penulis mengenai Manajemen Pemasaran khususnya mengenai atribut

produk serta dampak terhadap minat pembelian konsumen, yang telah

didapat penulis pada masa perkuliahan, sehingga penulis dapat

membandingkan teori-teori tersebut dengan penerapan yang sebenarnya

dilingkungan dunia usaha yang nyata.

c. Bagi pihak lain yang berkepentingan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sebagai

tambahan pengetahuan di bidang pemasaran khususnya atribut produk.

1.5 Kerangka Pemikiran

Pada situasi ekonomi seperti sekarang ini, masyarakat akan lebih selektif

dalam memutuskan apa yang akan mereka beli. Calon konsumenakan merasa

perlu dan semakin berusaha meluangkan lebih banyak waktu untuk lebih memilih

produk dengan membanding-bandingkan antara produk yang satu dengan produk

yang lain, sebelum akhirnya akan membuat keputusan pembelian.

Dalam upaya memasarkan produknya dan menjaring konsumen,

perusahaan harus berhadapan dengan lingkungan pemasaran yang terdiri dari

pelaku dan kekuatan-kekuatan yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan

untuk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan perusahaannya.

Perusahaan dalam menjalankan usahanya harus memutuskan apa dan bagaimana

strategi yang dijalankan atau dipakai menghadapi lingkungan eksternal dan

internalnya. Cakupan kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep pemasaran yang

disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix), misalnya variabel produk

Page 7: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

7

(product), variabel harga (price), variabel lokasi (place), dan variabel promosi

(promotion).Variabel-variabel ini dapat dikontrol oleh perusahaan dan dapat

dipergunakan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen.

Pengertian bauran pemasaran menurut kotler dalam bukunya Manajemen

Pemasaran (2007:23) adalah sebagai berikut:

“Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus

mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.”

Didalam bauran pemasaran, produk adalah unsur yang paling penting,

karena produk mencakup, seluruh perencanaan yang mendahului produksi aktual,

produk mencakup riset dan pengembangan, dan produk mencakup semua layanan

yang menyertai produk seperti instalisasi dan pemeliharaan. Kotler dalam

bukunya Manajemen Pemasaran (2005:69)menyatakan bahwa:

“Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke suatu pasar untuk

memenuhi keinginan dan kebutuhan.”

Tujuan dari pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami

pelanggan dengan demikian sehingga produk atau jasa yang ditawarkan sesuai

dengan konsumen dan menjual dengan sendirinya. Idealnya pemasar harus

menghasilkan pelanggan yang siap untuk membeli, dengan demikian yang

diperlukan adalah membuat produk atau jasa tersebut tersedia dan siap dijual.

Produk tidak terlepas dari atribut produk. Pengertian atribut produk

menurut Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran (2008:103) adalah

sebagai berikut:

“Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting

oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan

pembelian.”

Atribut produk menjadi pertimbangan konsumen untuk melakukan

pembelian atas produk dan mempunyai pengaruh terhadap minat beli konsumen,

maka perusahaan harus menjadikan atribut produk sehingga faktor penting dan

merupakan dayatahan bagi konsumen.

Page 8: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

8

Usur-unsur atribut produk yang cukup penting menutut Tjiptono

(2008:104) dalam bukunya Strategi Pemasaran, yaitu:

a. Merek

b. Kualitas Produk

c. Fitur Produk

d. Gaya dan Desain Produk

e. Pelayanan (Servive)

f. Jaminan (Guaranted)

g. Harga (Price)

Atribut-atribut yang menyertai suatu produk dapat menjadikan suatu ciri

yang dapat membedakan produk sejenis antara perusahaan satu dengan

perusahaan lain.

Dengan melihat uraian diatas dapat dilihat bahwa menyediakan berbagai

atribut produk yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam pemasaran.

Ciri berhasil atau tidaknya usaha pemasaran adalah besarnya tingkat penjualan

dari produk atau jasa yang disediakan olehperusahaan. Salah satu cara mencapai

keuntungan itu adalah dengan cara mempengaruhi konsumen agar melakukan

keputusan pembelian produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Hal ini

dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu penting yang menjadi tombak

perusahaan dalam melakukan mempengaruhi minat pembelian konsumen adalah

produk itu sendiri. Pemahaman terhadap hal tersebut memungkinkan pemasar

untuk mengembangkan sebuah program pemasaran yang efektif dan penting

artinya bagi pasar sasaran.

Minat beli konsumen akan timbul dengan sendirinya, jika konsumen sudah

merasa tertarik atau memberikan respon yang positif terhadap apa yang

ditawarkan oleh perusahaan.

Menurut McCarty (2002:298) pengertian minat beli adalah:

“Minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang

untuk membeli barang dan jasa dalam rangka pemenuhan

kebutuhannya”.

Page 9: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

9

Pemasar dapat menggunakan “Response Hierarchy Model” untuk dapat

mengubah sikap konsumen atau membuat konsumen bertindak. Tahap-tahap

respon konsumen dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 1.3

Model Hierarki Tanggapan (Response Hierarcy Model)

Tahapan Model

“AIDA”

(a)

Model “Hierarki”

Pengaruh

(b)

Model “Inovasi

Adopsi”

(c)

Model

“Komunikasi”

(d)

Tahapan

Kognitif

Perhatian

(attention)

Kesadaran

(awareness)

Pengetahuan

(knowlwdge)

Kesadaran

(awareness)

Eksposur

(exposure)

Penerimaan

(reception)

Tanggapan

kognitif

(cognitive

response)

Tahapan

Afektif

Minat

(interest)

Keinginan

(desire)

Rasa suka (liking)

Preferensi

(preference)

Keyakinan

(conviction)

Minat (interest)

Evaluasi

(evaluation)

Sikap (attitude)

Tujuan

(intention)

Tahapan

Perilaku

Tindakan

(action)

Pembelian

(purchase)

Percobaan

(trial)

Adopsi

(adoption)

Perilaku

(behavior)

Sumber :Kotler (2003;633)

Page 10: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

10

Semua model ini mengasumsikan bahwa pembeli melewati tahap kognitif,

afektif, dan konasi. Urutan ini adalah untuk mempelajari dan melakukan kerangka

kerja AIDA untuk mengusulkan mutu yang diharapkan dari pertama kali

konsumen melihat sampai terjadi keputusan pembelian

Pembentukan sikap melilui modal yang mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen menurut Kanuk (2004:225), yaitu:

1. Tahu atau Sadar (konitif)

Pengetahuan dan persepsi yang diperoleh berdasarkan kombinasi

pengalaman langsung dengan objek dan informasi yang berkaitan dari

berbagai sumber.

2. Keterkaitan (afetif)

Merupakan pernyataan atau ketertarikan emosi atau persepsi mengenai

produk atau merek tertentu yang dapat meningkatkan pengalaman dan

mempengaruhi apa saja yang timbul dipikiran individu.

3. Keputusan untuk membeli (konasi)

Komponen yang berhubungan dengan kemungkinan atau

kecenderungan bahwa individu akan melakukan tindakan khusus atau

perilaku dengan cara tertentu. Komponen konasi ini sering dianggap

sebagai pernyataan maksud konsumen untuk membeli barang dan jasa.

Dengan semakin terbukanya wawasan konsumen mengenai produk yang

baik dan berkualitas, maka bintang iklan suatu produk menjadi sangat penting

karena konsumen akan selalu membanding-bandingkan antara produk yang

sejenis. Perusahaan harus mampu menempatkan produknya pada posisi yang

tinggi di masyarakat karena hal itu menjadi salah satu faktor yang menumbuhkan

minat beli konsumen. Produk yang diyakini memiliki kualitas yang baik dalam

persepsinya maka akan menarik minat beli konsumen dan mendorong untuk

membeli produk tersebut.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis merumuskan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

Page 11: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

11

“Atribut produk berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen pada

produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i”

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Dimana metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti

status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system

pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. (Nazir, 2007:7)

Sedangkan untuk pengumpulan data, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan peninjauan secara

langsung ketempat objek penelitian dan memperoleh data primer. Cara-

cara pengumpulan data primer melalui :

a. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mengamati dan

meninjau secara langsung ke perusahaan atau objek yang diteliti.

b. Wawancara, yaitu suatu teknik pengumpulandata dengan cara bertanya

secara langsung dengan pihak atau pejabat yang berwenang yang

berhubungan dengan objek yang diteliti.

c. Kuisioner, yaitu lembar isian yang didalamnya berisi pertanyaan dan

pernyataan yang dapat mengolah data kualitatif menjadi kuantitatif

dengan pengujian hipotesis.

2. Studi Literatur (Library Research)

Yaitu informasi yang diperoleh dari buku-buku catatan dan sumber-

sumber lain yang berhubungan dengan objek dan masalah yang diteliti.

Page 12: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

12

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Periode waktu yang digunakan dalam penelitianadalah Time Horizon yang

bersifat Cross Section, yaitu informasi dari sampel dan respon yang dikumpulkan

langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui

pendapat responden terhadap objek yang sedang diteliti.

Sebagai objek penelitian adalah CV. Gutra Company yang berlokasi di Jl.

Dr. Djunjunan No.76 Bandung, sedangkan waktu penelitian dimulai pada bulan

Juni 2011 hingga selesainya penyusunan skripsi.

Page 13: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen, Pemasaran dan Manajemen Pemasaran

2.1.1 Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan suatu usaha dalam pengelolaan fungsi-fungsi

organisasi atau perusahaan. Menurut Stoner (2001:14) mengatakan bahwa:

“Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi

dan pengguna sumber daya –sumber daya organisasi lainnya agar

tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.

Menurut Hasibuan (2007:10) yaitu:

“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan

sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan

efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari beberapa difinisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah

suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian untuk

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

2.1.2 Pengertian Pemasaran

Konsep pemasaran digunakan dalam kegiatan pertukaran atau

perdagangan.Pemasaran merupakan salah satu aktivitas yang dapat menentukan

keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.Tujuan aktivitas

pemasaran adalah untuk meningkatkan penjualan yang dapat menghasilkan laba

dengan cara memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Perusahaan

berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk

atau jasa yang dihasilkan dengan tujuan akan memperoleh keuntungan dari proses

pertukaran tersebut.

Page 14: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

14

Kegiatan pemasaran bukan hanya sekedar penjualan atau periklanan, tetapi

berpusat pada usaha pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia. Dalam

memenuhi kebutuhannya,

manusia mempunyai preferensi yang berbeda dari produk maupun jasa yang

dibutuhkan mereka, semakin banyak pula pilihan yang tersedia bagi konsumen

untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.Karena

itu pemasar harus berusaha mengidentifikasikan preferensi tersebut dan

memuaskan kebutuhan konsumen.

Pemasaran memiliki arti lebih dari sekedar menjual dan mempromosikan

suatu produk. Mengerti, menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyalurkan

nilai dan kepuasan konsumen akan suatu produk merupakan inti dari suatu

pemasaran. Pemasaran telah berperan secara kritis dalam menentukan kesuksesan

dari setiap kegiatan pemasaran.

Pemasaran sering dipandang sebagai suatu tugas untuk menciptakan,

memproduksikan, dan menyalurkan produk dan jasa kepada konsumen dan unit-

unit bisnis. Pemasaran diharapkan memiliki keahlian dalam merangsang

permintaan akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Ahli pemasaran telah mengemukakan definisi pemasaran yang berbeda-

beda untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai arti dari pemasaran,

tetapi meskipun demikian dari pengertian tersebut mempunyai persamaan.

Beberapa pendapat para ahli tersebut adalah sebagai berikut:

Pengertian pemasaran menurut American Marketing Association

(AMA)yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2007:6) yang diterjemahkan oleh

Benyamin Molan adalah sebagai berikut:

“Suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan

mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

organisasi dan para pemilik sahamnya.”

Sedangkan menurut Marketing Association of Australian and New

Zeland (MAANZ) yang dikutip oleh Buchari Alma (2007:3) memberikan

pengertian pemasaran sebagai berikut:

Page 15: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

15

“Pemasaran adalah aktivitas yang memfasilitasi dan memperlancar

suatu hubungan pertukaran yang saling memuaskan melalui

penciptaan, pendistribusian promosi, dan penentuan harga dari

barang, jasa, dan ide.”

Berdasarkan definisi mengenai pemasaran diatas, dapat disimpulkan

bahwa pemasaran merupakan suatu aktivitas yang mencakup perencanaan dan

pelaksanaan konsep, penetapanharga, promosi, dan penetapan ide, produk dan jasa

melalui proses pertukaran dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan manusia.

Pertukaran yang memiliki makna penting dalam pemasaran, mencakup

perolehan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu

sebagai gantinya. Terjadi atau tidak terjadinya pertukaran tergantung kepada

kedua belah pihak apakah kedua belah pihak sepakat mengenai syarat-syarat yang

akan membuat keadaan kedua belah pihak menjadi baik.

2.1.3 Pengertian Manajemen Pemasaran

Menurut American Marketing Association (AMA) yang dikutip oleh

Kotler dan Keller (2007:6) yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan

mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

“ Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar

sasaran dan mendapatkan, menjaga, dan membutuhkan pelanggan

dengan menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai

pelanggan yang unggul.”

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa, manajemen pemasaran adalah

suatu seni dan ilmu yang menjadi sasaran individu atau organisasi untuk mencapai

tujuannya. Inti dari seni dan ilmu ini adalah memilih pasar sasaran yang tepat,

untuk mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan.

Usaha manusia dalam memuaskan kebutuhan salah satunya melalui proses

pertukaran. Proses pertukaran tersebut menurut Kotler (2007:14) membutuhkan

syarat-syarat sebagai berikut:

Page 16: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

16

1. Sekurang-kurangnya terdapat dua pihak.

2. Masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang mungkin bernilai bagi

pihak lain.

3. Setiap pihak mampu berkomunikasi dan mengirimkan sesuatu produk

kepada yang lain.

4. Setiap pihak bebas menerima atau menolak tawaran.

5. Setiap pihak percaya, bahwa memang tetap atau perlu berhubungan

dengan pihak lain.

Dalam melaksanakan aktivitas pemasaran, suatu perusahaan perlu

mempertimbangkan berbagai faktor agar dapat mencapai sasarannya, yaitu

terpenuhinya kebutuhan dan keinginan konsumen. Faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan tersebut terdiri dari faktor-faktor yang tidak dapat dikuasai

perusahaan (uncontrollable factors) dan faktor-faktor yang dapat dikuasai

(controllable factors).Uncontrollable factors meliputi perkembangan teknologi,

demografi alam, ekonomi, kebudayaan, dan kekuatan politik. Sedangkan

controllable factors terdiri dari marketing resources yaitu produk, harga, tempat,

dan promosi yang dikenal sebagai faktor-faktor dari kebijaksanaan bauran

promosi (marketing mix) dan non marketing resources yaitu produksi, personalia,

keuangan, citra perusahaan, serta research and development

2.2 Pengertian Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran dapat didefinisikan sebagai perangkat alat pemasaran

taktis yang dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk

menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.Bauran pemasaran

terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi

permintaan produknya.

Agar sukses, perusahaan harus melakukan pekerjaan yang lebih baik

daripada pesaingnya untuk memuaskan konsumen sasaran.Untuk itu perusahaan

harus siap untuk merencanakan rincian dari bauran pemasaran, yaitu produk,

harga, distribusi, dan promosi yang dilakukan. Faktor-faktor ini biasa dikenal

dengan namamarketing mix yang merupakan controllable marketing variabletidak

Page 17: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

17

dpat dikendalikan oleh perusahaan secara individu. Seperti perubahan-perubahan

faktor kependudukan, kondisi perekonomian, sosial, undang-undang

kebijaksanaan pemerintah atau faktor alam.

Pengertian bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007:23) yang

diterjemahkan oleh Benyamin Molan sebagai berikut:

“Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan

pemasarannya di pasar sasaran.”

Sedangkan pengertian bauran pemasaran menurut Lamb, Jr, et all

diterjemahkan oleh Octaveria (2001:55) adalah sebagai berikut:

“Bauran pemasaran adalah paduan strategi produk, distribusi,

promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang

pasar untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan

dwengan pasar yang dituju.”

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran

merupakan perpaduan dari variabel pemasaran yang terkait dan dapat

dikendalikan serta dikombinasikan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang

telah di tetapkan.

2.3 Produk

2.3.1 Pengertian Produk

Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan ke dalam pasar untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk juga merupakan

seperangkat kepuasan yang diperoleh konsumen jika mereka melakukan transaksi

(jual beli). Pengertian produk ada beberapa batasan baik itu produk nyata

(tangible) dan produk yang tidak nyata (intangible)

Pengertian produk menurut Kotler dan Keller (2007:4) yang

diterjemahkan Benyamin Molan adalah sebagai berikut:

“Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan”.

Page 18: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

18

Adapun pengertian produk menurut Stanton yang diterjemahkan oleh

Buchari Alma (2008:139) mendefinisikan produk sebagai berikut:

“ Produk ialah seperangkat atribut, baik berwujud maupun tidak

berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik

pabrik, nama baik toko, yang menjual (pengecer), dan pelayanan

pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna

memuaskan keinginannya”.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa produk merupakan

segala sesuatu yang ditawarkan kepada pelanggan yang diciptakan oleh

perusahaan untuk digunakan dan di konsumsi sehingga dapat memuaskan

keinginan dan kebutuhan konsumen, baik bersifat berwujud maupun yang bersifat

tidak berwujud.

Pengertian di atas dapat diperjelas pada gambar berikut:

Gambar 2.1

Pengertian Produk

PENCAPAIAN

TUJUAN

ORGANISASI

PEMENUHAN KEBUTUHAN

PEMENUHAN

KEBUTUHAN DAN

KEINGINAN

PRODUSEN

Penawaran

P R O D U K

PASAR

Permintaan

KOMPETISI DAN

KAPASITAS

ORGANISASI

PROSES PERTUKARAN

KAPASITAS DAYA

BELI

Sumber :Fandy Tjiptono(2008:95)Strategi Pemasaran

Page 19: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

19

Secara konseptual, produk adalah pemahaman subjektif dari produsen atas

“sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan perusahaan

melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetisi

dan kapasitas perusahaan serta daya beli pasar. Selain itu, produk dapat pula

didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui

hasil produksinya.

2.3.2 Tingkatan Produk

Dalam merencanakan tawaran pasar, pemasar perlu memahami tingkatan

produk.Tiap tingkatan memiliki nilai tambah bagi pelanggannya, dan kelimanya

membentuk hierarki nilai pelanggan (customer value hierarchy).

Menurut Kotler (2007:408) ada lima level produk, yaitu sebagai berikut:

1. Manfaat inti (core Benefit)

Merupakan tingkatan yang paling dasar, yaitu manfaat atas jasa yang

sebenarnya dibeli oleh pelanggan.Contohnya adalah seorang tamu

hotelmembeli “istirahat dan tidur”.

2. Produk Dasar (Basic Product)

Merupakan versi dasar dari produk atau manfaat umum yang diperoleh

dari produk yang dikonsumsi.Contohnya adalah sebuahkamar hotel

mencakup kamar mandi, tempat tidur, meja rias, meja tulis, dan lemari

pakaian.

3. Produk yang Diharapkan (Expected Product)

Merupakan seperangkat atribut atau kondisi minimal yang diharapkan oleh

pembeli ketika membeli suatu produk.Contohnya adalah tamu hotel dapat

mengharapkan tempat tidur yang bersih, handuk bersih, lampu baca, dan

ketenangan.

4. Produk yang Ditingkatkan (Augmented Product)

Merupakan produk yang memiliki manfaat tambahan yang lebih daripada

expected product atau yang melampaui harapan pelanggan. Contohnya

adalah suatu hotel dapat meningkatkan produknya dengan menyertakan

Page 20: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

20

pesawat televisi dengan alat pengendali jarak jauh, bunga segar, check-in

yang cepat, check-out segera, dan lain-lain.

5. Calon Produk (Potential Product)

Merupakan keseluruhan penyempurnaan dan perubahan yang mungkin

dialami sebuah produk di kemudian hari.Produk potensial menekankan

pada evolusi dimana perusahaan mencari cara-cara baru yang agresif untuk

memuaskan dan membedakan tawaran pesaing.Contohnya adalah suatu

hotel menyediakan kamar president suite dengan berbagai fasilitas yang

mewah.

Gambar 2.2

Lima Tingkatan Produk

Sumber : Kotler (2005:70) Manajemen Pemasaran

2.3.3 Hierarki Produk

Setiap produk berkaitan secara hierarkis dengan produk-produk tertentu

lainnya.Hierarki produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai dengan item

tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tertentu.

Hierarki Produk terdiri atas enam tingkatan menurut Kotler dan Keller

(2008:15) yaitu:

1. Keluarga kebutuhan (need family)

Yaitu kebutuhan inti atau dasar yang membentuk product family.Contohnya

adalah rasa aman.

Page 21: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

21

2. Keluarga produk (product family)

Yaitu semua kelas produk kelas produk yang dapat memuaskan suatu

kebutuhan inti atau dasar dengan tingkat efektivitas yang memadai.Contohnya

adalah tabungan dan penghasilan.

3. Kelas produk (product class)

Yaitu sekumpulan produk di dalam product family yang dianggap memiliki

hubungan fungsional tertentu.Dikenal juga sebagai katagori

produk.Contohnya adalah instrument keuangan.

4. Lini produk (product line)

Yaitu sekumpulan produk didalam kelas produk yang berhubungan erat karena

mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang

sama, dipasarkan melalui gerai atau saluran yang sama, atau masuk ke dalam

kisaran harga tertentu. Lini produk dapat terdiri dari berbagai merek, atau satu

merek keluarga, atau merek individu yang sudah diperluas lininya. Contohnya

adalah asuransi jiwa

5. Jenis produk (product type)

Yaitu sekelompok barang di dalam lini produk yang memiliki bentuk tertentu

dari sekian banyak kemungkinan bentuk produk.Contohnya adalah asuransi

jiwa berjangka.

6. Unit penyimpanan stok (stockkeping unit)

Yaitu unit yang berbeda di dalam lini produk atau merek yang dibedakan

berdasarkan ukuran, harga, tampilan, atau beberapa atribut lain. Contohnya

adalah asuransi jiwa berjangka Prudential yang dapat diperbarui.

Page 22: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

22

2.3.4 Klasifikasi Produk

Dalam merencanakan strategi pemasaran untuk suatu produk pemasar

telah mengembangkan beberapa klasifikasi produk yang didasarkan pada sifat

atau ciri dari produk.

Berdasarkan daya tahan dan wujud Fandy Tjiptono (2008:98)

mengklasifikasikan produk sebagai berikut:

1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods)

Adalah barang berwujud yang dapat di konsumsi hanya sekali atau beberapa

pengguna saja.Contoh sabun, pasta gigi, gula, dan kopi.

2. Barang tahan lama (durable goods)

Adalah barang berwujud yang biasanya dapat digunakan berkali-kali. Contoh

peralatan mesin, pakaian, lemari es.

3. Jasa (service)

Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan, dan mudah habis.

Akibatnya jasa biasanya memerlukan lebih banyak pengendalian, kredabilitas

pemasok, dan kemampuan penyesuain. Contoh salon, perbaikan barang.

Selain berdasarkan daya tahannya, Fandy Tjiptono (2007;98) juga

mengklasifikasikan barang berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk

tersebut dikonsumsi. Berdasarkan klasifikasi dapat dibedakan menjadi:

1. Barang Konsumsi (Consumer Goods)

Merupakan produk yang dibeli bertujuan untuk dikonsumsi pribadi atau

digunakan untuk pelanggan akhir. Para pemasar biasanya mengelompokan

barang-barang itu berdasarkan atas kebiasaan konsumen berbelanja, yang

terdiri dari:

Page 23: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

23

A. Barang mudah (convenience goods)

Merupakan barang-barang yang biasanya dibeli pelanggan dengan

cepatdan dengan upaya yang sangat sedikit.Contohnya meliputi produk

tembakau, sabun dan koran. Barang mudah dapat dibagi lagi menjadi:

1. Kebutuhan pokok (staples)

Yaitu barang yang dibeli konsumen secara rutin.Contohnya adalah

seorang pembeli mungkin secara rutin membeli saus tomat Heiz, pasta

gigi Crest.

2. Barang dadakan (Impulse goods)

Yaitu barang yang dibeli berdasarkan keinginan seketika, tanpa

perencanaan atau usaha pencarian. Barang impulse sering sekali

diletakan dekat kasir, agar mudah terlihat konsumen dan konsumen

menjadi teringat untuk membelinya. Contohnya adalah permen,

majalah, dan lighter.

3. Barang darurat (emergency goods)

Yaitu barang yang dibeli pada saat kebutuhan itu mendesak. Contohnya

adalah payung di musim hujan, sepatu boot dan sekop saat badai salju

pertama di musim dingin.

B. Barang toko (shopping goods)

Adalah barang-barang yang biasanya dibandingkan berdasarkan

kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan

pembelian. Contohnya meliputi furniture, pakaian, mobil bekas, dan

peralatan rumah tangga yang besar. Barang shopping di bagi menjadi:

Page 24: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

24

1. Barang shopping homogen

Yaitu barang dengan mutu yang serupa tetapi mempunyai harga

yang cukup berbeda sehingga dapat dijadikan alasan perbandingan

dalam berbelanja.Contohnya TV, Komputer, Handphone, dan lain-

lain.

2. Barang shopping heterogen

Yaitu barang berbeda dalam hal keistimewaan dan jasa produk

yang mungkin lebih penting dari harganya.Contohnya pakaian dan

peralatan rumah tangga.

C. Barang khusus (specialty goods)

Adalah barang-barang dengan karakteristik unik atau identifikasi

merek untuk memperoleh barang-barang itu.Sekelompok pembeli yang

cukup besar bersedia melakukan usaha-usaha khusus untuk

membelinya.Contohnya meliputi merek dan jenis barang mewah,

mobil, komponen stereo, peralatan fotografi, dan setelan pria.

D. Barang yang tidak dicari (unsought goods)

Adalah barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau diketahui

konsumen namun secara normal konsumen tidak berpikir untuk

membelinya. Produk-produk baru seperti pendeteksi asap dan

pengolah makanan adalah barang unsought hingga konsumen

diberitahu tentang produk itu melalui iklan. Contohnya adalah asuransi

jiwa, tanah kuburan, batu nisan, dan ensiklopedia.

Page 25: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

25

2. Barang Industri (industrial goods)

Adalah barang yang dibeli oleh individu atau organisasi untuk keperluan

bisnis atau untuk diproses lebih lanjut. Berdasarkan bagaimana mereka

memasuki proses produksi dan harganya. Barang produksi dibagi kedalam

beberapa kelompok, yaitu:

a. Bahan baku dan suku cadang (material and parts)

Adalah barang-barang yang memasuki produk yang dihasilkan.

Barang-barang itu terdiri dari barang mentah (raw material), suku

cadang pabrik dan bahan baku(manufactured materials and parts)

b. Barang modal (capital items)

Adalah barang-barang tahan lama yang memudahkan

pengembangan atau pengelolaan produk akhir.Barang modal

meliputi dua kelompok, yaitu instalasi dan peralatan.

c. Pasokan dan layanan bisnis (supplies and business service)

Adalah barang dan jaa tidak tahan lama yang membantu

pengembangan atau pengelolaan produk akhir.

2.4 Atribut Produk

2.4.1 Pengertian Atribut Produk

Atribut produk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang produk itu

sendiri. Agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian atribut

produk ini, penulis mengemukakan beberapa pengertian atribut produk dari para

ahli sebagai berikut:

Page 26: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

26

Pengertian atribut produk menurut Fandy Tjiptono (2008;103) adalah:

“Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting

oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan

pembelian”.

Sedangkan menurut Simamora (2001;103) mendefinisikan atribut produk

sebagai berikut:

“Atribut produk adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh

pembeli pada saat membeli produk, seperti harga, kualitas,

kelengkapan fungsi (fitur), desain, layanan purna jual dan lain-lain”.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa atribut produk

merupakan unsur-unsur dari produk, seperti harga, kualitas, fitur,desain, dan lain-

lain yang dipandang penting oleh konsumen serta dijadikan bahan pertimbangan

konsumen dalam pengambilan keputusan dalam pembelian.

Suatu atribut merupakan satu kesatuan unsur dari bermacam-macam

atribut yang membentuknya, Dalam hal ini setiap produk mempunyai kemampuan

yang berbeda-beda dalam memberikan kepuasan kepada konsumen. Kepuasan

adalah faktor internal yang sulit dilihat atau diukur, sehingga konsumen akan

memandang produk dari berbagai macam sudut pandang yang berbeda-beda.

Setiap perusahaan berusaha untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan

konsumen melalui produk yang ditawarkan, sedangkankonsumen mencari

manfaat tertentu yang ada dalam suatu produk. Konsumen melihat suatu produk

sebagai kumpulan dari sifat-sifat dan ciri-ciri tertentu dengan kemapuan yang

berbeda dalam memberikan manfaat yang dicari dan dapat memuaskan.

Konsumen membedakan ciri-ciri produk yang mana yang dilihat relevan atau

menonjol, mereka akan memberikan perhatian yang lebih pada produk yang dapat

memberikan manfaat yang dicari. Ciri-ciri produk tersebut tercermin dari atribut-

atribut yang melekat pada sebuah produk.

Page 27: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

27

Untuk yang berbentuk barang berwujud maupun yang tidak berwujud,

pasti memiliki atribut atau karakteristik tertentu, atribut produk dapat berupa

bentuk, merek, kemasan, jaminan, lebel, harga, pelayanan, dan sebagainya.

2.4.2 Unsur-unsur dalam Atribut Produk

Menurut Tjiptono (2008;104) unsur-unsur yang penting dalam atribut produk

diantaranya meliputi :

1. Merek

Merupakan nama, istilah, tanda, symbol atau lambang, warna, desain, gerak,

atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat

memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Merek

digunakan oleh perusahaan untuk beberapa tujuan yaitu sebagai identitas yang

bermanfaat dan membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing, alat

promosi, membina citra, dan untuk mengendalikan pasar.

2. Kualitas Produk

Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-

fungsinya, kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang

dihasilkan, kemudahan dioprasika dan diperbaiki, dan atribut lain yang

berharga pada produk secara keseluruhan.

3. Fitur Produk

Fitur produk merupakan alat persaingan untuk mendiferensiasikan produk

perusahaan terhadap produk sejenis yang menjadi pesaingnya. Menjadi

produsen yang mengenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan dianggap bernilai

menjadi salah satu cara yang efektif untuk bersaing.

4. Gaya dan Desain Produk

Konsep desain lebih luas dibandingkan gaya. Gaya semata-mata mejelaskan

penampilan produk tertentu. Gaya yang sensasional mungkin akan dapat

perhatian dan mempunyai nilai seni, tetapi tidak selalu membuat produk

tertentu berkinerja lebih baik. Sedangkan desain bukan sekedar tampilan saja,

Page 28: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

28

tetapi termasuk ke dalam jantung produk.Desain yang baik dapat memberikan

kontribusi dalam hal kegunaan produk dan juga penampilannya.

5. Pelayanan(Service)

Pelayanan merupakan merupakan setiap kegiatan atau manfaat yang

ditawarkan suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasranya tidak berwujud

dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Salah satu untuk

mendiferensiasikan suatu perusahaan adalah memberikan pelayanan yang

tidak berkualitas dibandingkan dengan pesaing secara konsisten.Pelayanan

mempunyai sumbangan penting terhadap keberhasilan produk dalam bersaing

dipasar.

6. Jaminan (Guaranted)

Adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada

konsumen, para konsumen akan diberi ganti rugi bila produknya ternayata

tidak dapat berfungsi sebagai mana yang diharapkan atau dijanjikan.

7. Harga(Price)

Harga merupakan uang yang dibayarkan atas suatu barang atau layanan yang

diterima.Selain itu harga diartikan sebagai nilai yang diperlukan konsumen

untuk suatu manfaat atas pengkonsumsian, pengunaan atau kepemilikan

barang atau jasa.Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam

menetapkan harga yang tepat. Bagi pembeliharga memberikan dampak

ekonomis dan psikologis.

Dampak ekonomisnya berkaitan dengan daya beli, sebab harga merupakan

biaya (cost) bagi pembeli. Semakin tinggi harga semakin sedikit produk yang

bias mereka beli begitu juga sebaliknya. Sedangkan dampak psikologinya

yaitu apabila harga suatu produk tinggi maka mencerminkan kualitas tinggi

dan harga rendah mencerminkan kualitas rendah pula.

Page 29: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

29

2.5 Pengertian Perilaku Konsumen

Menganalisa perilaku konsumen berarti memahami sebagian kebiasaan

dari kehidupan manusia.Perilaku konsumen dalam melakukan pembelian sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti budaya, sosial, pribadi, dan psikologi.

Produsen menyadari bahwa perilaku konsumen memiliki kepentingan

tersendiri bagi mereka, karena jika perusahaan dapat memenuhi dan memuaskan

kebutuhan dan keinginan konsumen maka mereka akan loyal terhadap produk

yang perusahaan tawarkan.

Pemahaman atas perilaku konsumen menjadi sangat penting bagi

keberhasilan strategi pemasaran suatu perusahaan. Oleh karena itu perusahaan

bukan hanya harus dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan ekonomi saja,

melainkan juga kebutuhan sosial dan motivasi lain yang diharapkan konsumen.

Perilaku konsumen terpusat pada ciriindividu mengambil keputusan untuk

memanfaatkan sumber daya mereka yang sudah tersedia seperti, waktu, uang, dan

usaha guna memperoleh barang-barang yang berhubungan dengan

konsumsi.Perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan seperti

psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, dan juga ilmu ekonomi,

sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan gabungan dari

semua bidang ilmu.

Perusahaan yang ingin berhasil memasarkan produknya harus juga

memperhatikan perilaku konsumennya. Menurut Setiadi (2003;2):

“Perilaku konsumen adalah merupakan proses pengambilan

keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang dilakukan

dalam rangka evaluasi, mendapatkan, penggunaan, atau mengatur

barng-barang dan jasa”.

Pengertian Perilaku Konsumen menurut Shiffman dan Kanuk yang

diterjemahkan oleh Sumarwan (2007;13) adalah sebagai berikut:

Page 30: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

30

“Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam

mendapatkan, mengkonsumsi, menghabiskan produk dan jasa,

termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusul tindakan

ini”.

Sedangkan menurut Kotler diterjemahkan oleh Molan (2005;201)

perilaku konsumen adalah:

“Mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi memilih,

membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau

pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat

mereka.”

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah

suatu proses pengambilan keputusan seseorang untuk melakuklan pembelian dan

menggunakan barang atau jasa dengan melakukan tindakan yang langsung terlibat

untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan

dan keinginan mereka.

2.6 Pengambilan Keputusan Konsumen

Pemahaman atas perilaku pembelian konsumen mencadi sangat penting

bagi keberhasilan sistem pemasaran dari perusahaan. Dalam penyediaan barang

dan jasa bagi konsumen perusahaan untuk memuaskan bukan hanya kebutuhan

ekonomi saja tetapi juga kebutuhan sosial dan motivasi-motivasi lain. Untuk dapat

memuaskan kebutuhan konsumen inilah pengetahuan dan apresiasi yang lebih

terhadap perilaku konsumen diperlukan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:199) pengertian perilaku

pembelian adalah sebagai berikut:

“Perilaku pembelian konsumen mengacu pada perilaku pembelian

konsumen akhir, dimana individu dan rumah tangga yang

membelibarang atau jasa untuk konsumsi pribadi.”

Page 31: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

31

Hampir seluruh perusahaan meneliti pengambilan keputusan pembelian

konsumen secar menditail untuk memperoleh jawaban apa yang konsumsi beli,

dimana membelinya, bagaimana caranya, dan seberapa banyak, kapan, dan

mengapa mereka membelinya.

Titik awal untuk dapat mengerti pembeli adalah dengan rangsangan dari

luar, yaitu pemasaran dan lingkungan yang memasuki kesadaran pembeli,

selanjutnya karakteristik pembeli dan proses keputusan membawa pada keputusan

pembelian.

Kotler diterjemahkan oleh Molan (2005:221) membagi empat jenis

perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan

tingkat perbedaan antara merek, yaitu:

1. Complex Buying Behaviour (perilaku pembelian yang kompleks)

Dalam perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga tahap, yaitu:

Pembelian mengembangkan keyakinan mengenai produk tertentu

Mengembangkan dan membangun sikap terhadap produk tersebut.

Membuat pilihan yang penuh pemikiran.

Konsumen termasuk ke dalam Complex Buying Behaviour ketika mereka

sangat dilibatkan dala pembelian dan sadar akan perbedaan signifikan di

antara merek.

2. Dissonance-Reducing Buyer Behaviour ( perilaku pembelian yang

mengurangi ketidak efisienan)

Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam pembelian tetapi melihat

sedikit perbedaan di antara merek. Keterlibatan tinggi didasari oleh fakta

bahwa pembelian mahal, jarang dilakukan, dan beresiko.

Page 32: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

32

3. Habitual Buying Behaviour (perilaku pembelian karena kebiasaan)

Banyak produk dibeli dibawah kondisi keterlibatan konsumen rendah dan

tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek.

4. Variety-Seeking Buying Behaviour (perilaku pembelian mencari

keragaman)

Beberapa situasi pembelian dikarakteristikan oleh keterlibatan rendah,

tetapi perbedaan merek yang signifikan. Konsumen banyak melakukan

pertukaran merek, hal ini terjadi karena alasan variasi bukan karena

ketidakpuasan.

2.6.1 Pengertian Pengambilan Keputusan Konsumen

Menurut Setiadi (2003:16) menyatakan bahwa:

“Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making)

adalah proses pengintegrasian yang mengkobinasikan pengetahuan

untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih

salah atu diantaranya”.

Pengertian pengambilan keputusan menurut Plunkett, Attner, dan Allen

(2004:212) adalah:

“Decision making is the process of identifying problems and

opportunities, developing alternative solutions, choosing an

alternative, and implementing it”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan

konsumen adalah suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternative

penyelesaian masalah yang dikumpulkan oleh seorang konsumen, dan

mewujudkannya dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah proses tersebut, barulah

konsumen itu dapat mengevaluasi pilihannya, dan menemukan sikap yang akan

diambil selanjutnya.

Page 33: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

33

2.6.2 Medel Rangsangan Tanggapan Keputusan Pembelian

Menurut Kanuk (2007:6), titik tolak model rangsangan tanggapan

keputusan pembelian diperlihatkan dalam gambar 2.3 berikut. Rangsangan

pemasaran lingkungan mulai memasuki kesadaran pembeli. Karakteristik pembeli

dan proses pengambilan keputusan menimbulkan keputusan pembelian tertentu.

Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi dalam kesadaran pembeli

mulai dari adanya rangsangan dari luar hingga munculnya keputusan pembelian

konsumen.

Gambar 2.3

Model Rangsangan Tanggapan Konsumen

Rangsangan

Pemasaran

Rangsangan Lain

Ciri-ciri

pembeli

Proses Keputusan

Pembeli

Keputusan Pembeli

Produk

Harga

Saluran

Pemasaran

Produksi

Ekonimi

Teknologi

Politik

Budaya

Budaya

Sosial

Pribadi

Psikologi

Pengenalan

Masalah

Pencarian

Informasi

Keputusan

Pembelian

Prilaku

Pasca Pembelian

Pemilihan Produk

Pemilihan Merek

Pemilihan Saluruan

Pembelian

Penentuan Waktu

Pembelian

Jumlah Pembeian

Sumber :Kanuk (2007:6)

2.6.3 Tahapan-tahapan Proses Keputusan Pembelian

Gambar 2.4 di bawah ini menunjukan bahwa proses pengambilan

keputusan pembelian terdiri dari lima tahap: pengenalan masalah, pencarian

informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian, dan perilaku pasca

pembelian. Jelas bahwa proses pembelian berlangsung jauh sebelum pembelian

aktual dan berlanjut jauh sesudahnya. Pemasar perlu berfokus pada seluruh proses

pengambilan keputusan pembelian bukan hanya pada proses pembeliannya saja.

Page 34: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

34

Gambar 2.4

Proses Keputusan Pembelian

Pengenalan

Masalah

Pencarian

Informasi

Evalusai

Alternatif

Keputusan

Pembelian

Perilaku Pasca

Pembelian

Sumber: Kotler (2006:224) Manajemen pemasaran

Menurut Kotler (2006:224), mengemukakan ada lima tahap yang dinilai

konsumen dalam proses keputusan pembelian, yaitu:

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan.

Seorang pemasar harus dapat mengindentifikasi keadaan yang memicu

kebutuhan tertentu. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah

konsumen, pemasar dapat mengindentifikasi rangsangan yang paling sering

membangkitkan minat akan suatu akan katekori produk. Pemasar kemudian

dapat mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen

2. Pencarian Informasi

Proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen tergerak untuk

mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar meningkatkan

perhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif.

Sumber informasi konsumen terbagi ke dalam empat kelompok, yaitu:

- Sumber pribadi meliputi, keluarga, teman-teman, tetangga, kenalan.

- Sumber niaga meliputi, periklanan, petugas penjualan, penjualan,

kemasan, dan pemajangan

- Sumber umum meliputi, media masa, dan organisasi konsumen.

- Sumber pengalaman meliputi, pernah menangani, menguji, dan

mempergunakan produk

Page 35: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

35

3. Evalusi Alternatif

Setelah pencarian informasi, konsumen akan menghadapi sejumlah pilihan

mengenai produk yang sejenis. Pemilihan alternatifini melalui beberapa tahap

suatu evaluasi tertentu. Sejumlah konsep akan membantu memahami proses

ini.Yang pertama adalah sifat produk, bahwa setiap konsumen memandang

suatu produk sebagai himpunan dari sifat atau ciri tertentu dan disesuaikan

dengan kebutuhannya.Kedua adalah konsumen mencari keuntungan dari

produk-produk yang ditawarkan tersebut.Dan yang ketiga adalah konsumen

memandang tiap produk sebagai kumpulan atribut yang memiliki kemampuan

yang berbeda dalam memberikan keuntungan yang dapat memuaskan

kebutuhan.

4. Keputusan pembelian

Proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian

produk.

Ada dua faktor penyebab konsumen melakukan keputusan pembelian, yaitu:

- Sikap orang lain, keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-

teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayainya.

- Faktor-faktor situasi yang tidak terduga, yaitu faktor harga, pendapatan

keluarga, dan keuntungan yang diharapkan dari produk tersebut.

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah membeli produk konsumen akan mengalami level kepuasan atau level

ketidakpuasan tertentu. Tugas pemasar tidak berakhir saat produk membeli

melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Selain itu pemasar harus

memantau tiga prilaku pasca pembelian yaitu:

a. Kepuasan Pasca Pembelian

Yang menunjukan bagai mana pembeli sangat puas, puas, atau tidak

puas setelah melakukan pembelian.Kepuasan pembeli merupakan

fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli terhadap suatu produk

dengan kinerja yang dirasakan pembelian atas produk tertentu.

Page 36: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

36

b. Tindakan Pasca Pembelian

Kepuasn dan ketidak puasan konsumen terhadap suatu produk akan

mempengaruhi tindakan selanjutnya. Jika konsumen puas maka iaakan

menunjukan menujukan kemungkinan yang lebih tinggi untuk

membeli kembali produk tersetut. Sedangkan pelangan yang tidak puas

akan melakukan sebaliknya, mereka akan membuang atau

mengembalikan produk tersebut atau mereka akan mengambil tindakan

produk seperti mengajukan keluhan keperusahaan, pergi kepengacara

atau mengaju kelompok-kelompok lain(seperti lembaga bisnis, swasta

atau pemerintah)

c. Pemakaian dan Pembuangna Pasca Pembelian

Pemasar juga harus memantau bagaimana pembeli memakai dan

membuang produk.Jika konsumen menyimpan barang tersebut

kedalam lemari, maka kemungkinan produk tersebut tidak memuaskan.

Jika mereka menjual atau memperdagangkan produk, penjualan

produk baru akan menurun. Jika konsumen menemukan kegunaan baru

dari produk, pemasar harus mengembangkan produk tersebut.Jika

konsumen menjual produk tersebut pemasar harus mengetahui

bagaimana mereka menjualnya, terutama jika produk tersebut bisa

merusak lingkungan.

2.6.4 Faktor-faktor yang Mempengaeruhi Proses Keputusan Pembelian

Dalam proses keputusan pembelian konsumen, konsumen dipengaruhi

oleh beberapa factor utama yang berasal dari karakteristikkonsumen itu sendiri.

Kotler (2006:202), menjelaskan faktor-faktor utama tersebut adalah sebagai

berikut :

Page 37: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

37

1. Faktor Budaya

Faktor budaya ini terdiri dari :

a. Budaya

Merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling

mendasar.Seseorang menciptakan kumpulan nilai, persepsi, preferensi,

dan perilaku dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lainnya.

b. Sub-budaya

Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang

memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota-

anggotanya.Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama, kelompok ras,

dan daerah geografis.Banyak sub-budaya yang membentuk segmen

pasar penting dan pemasar sering merancang produk dan program

pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

c. Kelas Sosial

Pada dasarnya semua masyarakat memiliki stratasoial.Stratafikasi

tersebut kadang-kadang terbentuk sistem kasta dimana anggota kasta

yang berbeda dibesarkan dalam peran tertentu dan tidak dapat

mengubah keanggotaan kasta mereka.Statifikasi lebih sering

ditemukan dalam kelas sosial.

2. Faktor Sosial

Merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen

yang tersusun secara hirarkis yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat,

dan perilaku yang serupa. Dan faktorsosial ini kemudian diuraikan lagi

menjadi :

a. Kelompok Acuan

Seseorang terdiri dari dari semua kelompok yang memiliki pengaruh

langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku

seseorang dianamakan kelompok keanggotaan seperti keluarga, teman,

tetangga, rekan kerja, kelompok keagamaan, profesional, dan asosiasi

perdagangan.

Page 38: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

38

b. Keluarga

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang sangat

penting dalam masyarakat dan ia telah menjadi objek penelitian yang

luas. Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang

paling berpengaruh. Keluarga dibedakan menjadi keluarga orientasi

dan keluarga proreaksi. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan

soudara kandung seseorang. Dan dari orang tua seseorang

mendapatkan orientasi atas agama, politik, dan ekonomi serta ambisi

pribadi, harga diri dan cinta. Sedangkan pengaruh yang lebih langsung

terhadap perilaku pembelian sehari-hari disebut dengan keluarga

proreaksi yang terdiri dari pasangan dan anak-anak seseorang.

c. Peran dan Status

Seseorang berpartisipasi kedalam banyak kelompok sepanjang hidup

keluarga, klub, organisasi. Kedudukan orang-orang itu di masing-

masing kelompok dapat dibentuk berdasarkan status dan peran. Peran

meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang dan

masing-masing peran menghasilkan status.

3. Faktor Pribadi

Keputusan pembeluan juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.

Karakteristik tersebut terdiri dari:

a. Usia dan Tahap Siklus Hidup

Setiap orang membeli barang-barang yang berbeda pada tingkat usia

tertentu dan tingkat manusia terhadap pakaian, perabot, rekreasi,

jugaberhubungan dengan usia. Konsumsi juga dibentuk oleh siklus

hidup keluarga, konsumsi seseorang pada saat muda dan bujangan

akan berbeda dengan konsumsi seseorang yang sudah bekeluarga dan

mempunyai anak.

b. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi

Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Seorang

direktur perusahaan akan mempunyai pola konsumsi yang sangat

berbeda dengan seorang dokter dan lain sebagainya. Dan pilihan

Page 39: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

39

produk juga sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi

seseorang.Pemasar barang-barang yang peka terhadap harga terus

menerus memperhatikan kecenderungan penghasilan pribadi,

tabungan, dan tingkat suku bunga.

c. Gaya Hidup

Merupakan pola hidup seseorang didunia yang diekspresikan dalam

aktivitas, minat, dan opini.Gaya hidup menggambarkan keseluruhan

diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya.

d. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian diartikan sebagai karakteristik psikologi seseorang yang

berbeda dengan orang yang menyebabkan tanggapan yang relatif

konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya.Yang juga

berkaitan dengan kepribadia adalah konsep diri/citra pribadi

seseorang.Pemasaran selalu berusaha mengembangkan citra merek

yang sesuai dengan pribadi pasar yang ingin dituju.

4. Faktor Psikologi

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor utama

psikologi yaitu:

a. Motivasi

Motif adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk

bertindak.Kebutuhan yang bersifat biologis muncul dari tekanan

seperti lapar, haus, dan tidak nyaman.Sedangkan kebutuhan lain

bersifat psikogenis yang berasal dari tekanan psokologis seperti

kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa keangotaan

kelompok. Abraham Maslow mengatakan bahawa kebutuhan

manusia tersusun dalam hirarki paling mendesak sampai kebutuhan

yang kurang mendesak. Berdasarkan tingkat kepentingannya,

kebutuhan-kebutuhan tersebut adalah kebutuhan fisik, kebutuhan

keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan

aktualisasi diri.

Page 40: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

40

b. Persepsi

Merupakan proses yang digunakan oleh seorang individu yang

memilih, mengorganisasi, menginterpretasi masukan-masukan

informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

c. Pembelajaran

Meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.

Sebagian perilaku manusia adalahhasil belajar.Ahli teori pembelajaran

yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara

dorongan, rangsangan, petunjuk bertindak, tanggapan dan penguatan.

d. Keyakinan dan Sikap

Keyakinan merupakan gambaran pemikiran yang dianut seseorang

tentang sesuatu hal.Keyakinan dapat berdasarkan pengetahuan,

pendapat, kepercayaan. Keyakinan seseorang terhadap produk tertentu

akan berakibat dorongan yang positif atau negatif terhadap proses

keputusan pembelian terhadap suatu produk. Sedangkan sikap,

merupakan evaluasi perasaan emosional, dan kecenrungan tindakan

yang tidak menguntungkan atau menguntungkan dan bertahan lama

dari seseorang terhadp suatu objek atau gagasan. Sikap menyebabkan

orang-orang berperilaku secara konsisten terhadap objek serupa.

2.6.5 Minat Beli Konsumen

Dalam usaha menarik atau menumbuhkan minat beli konsumen, pemasar

harus terlebih dahulu memahami bagaimana konsumen mengambil keputusan.

Menurut McCharty (2002:298), minat beli konsumen didefinisikan sebagai

berikut:

“Minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang

untuk membeli barang dan jasa dalam rangka pemenuhan

kebutuhannya”.

Pengertian minat beli menurut Howard yang dikutip oleh Durianto dan

Liana (2004:44) adalah sebagai berikut:

Page 41: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

41

“Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana

konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit

produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.”

Sedangkan minat beli menurut Kinnear dan Taylor yang dikutip oleh

Thamrin (2003:142) adalah:

“Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku kosumen

dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk

bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.”

Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental dari

konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek

tertentu. Hal ini sangat diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli

konsumen terhadap suatu produk, baik para pemasar maupun ahli ekonomi

menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa yang

akan datang.

Menurut Bearman(2001:202) timbuhnya minat beli konsumen disebabkan

oleh unsur-unsur yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu:

1. Rangsangan

Rangsangan merupakan suatu isyarat yang ditujukan untuk mendorong

atau menyebabkan seseorang bertindak

2. Kesadaran

Kesadaran merupakan sesuatu memasuki pikiran seseorang.Kesadaran

dipengaruhi oleh pertimbangan atas barang atau jasa itu sendiri.

3. Pencariaan Informasi

Aspek pencarian informasi terdiri dari enam bagian yaitu:

a. Informasi interen

Bersumber dari pribadi konsumen itu sendiri dalam memilih barang

atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginannya.

Page 42: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

42

b. Informasi ekstern

Informasi yang diperoleh dari luar diri konsumen, seperti iklan (media

cetak dan penjualan langsung) dan sumber sosial (keluarga, teman,

kolega).

c. Memastikan sifat yang khas dari setiap pilihan yang ada

Pada tahap ini, konsumen mengumpulkan informasi yang berhubungan

dengan ciri dan sifat dari setiap pilihan. Setelah menentukan

pilihannya, maka konsumen memutuskan barang yang akan dibelinya.

d. Pemilihan alternatif

Tahap ini dilakukan jika beberapa barang dan jasa merupakan suatu

pilihan yang sulit bagi konsumen untuk mengevaluasi alternatif yang

tersedia.

e. Pembelian

Suatu tahap suatu konsumen telah menentukan pilihannya dan benar-

benar bertindak membeli barang atau jasa tersebut dengan

mengeluarkan sejumlah uang untuk ditukar dengan barang atau jasa

yang diperolehnya. Di dalam pembelian terdapat faktor atas reaksi

yang mempengaruhinya antara lain:

1) Tempat pembelian.

2) Bentuk pembelian.

3) Barang atau jasa yang tersedia.

f. Tempat dimana membeli

Tempat pembelian merupakan salah satu pertimbangna konsumen

ketika akan membeli barang atau jasa. Sebuah toko atau penyalur yang

memiliki citra yang baik dalam pandangan konsumen akan

merangsang konsumen untuk berbelanja lebih lanjut, sehingga

diharapkan konsumen terbiasa membeli di tempat yang sama.

2.7 Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat beli Konsumen

Page 43: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

43

Simamora (2001:147)mendefinisikan atribut produk adalah faktor-faktor

yang diberikan yang dipertimbangkan oleh pembeli pada saat membeli produk,

seperti harga, kualitas, kelengkapan fungsi (fiture), desain, layanan purna jual dan

lain-lain. Atribut yang terdapat pada suatu produk mengidentifikasikan siapa

penjual atau pembuat barang atau jasa. Didalamnya merupakan janji penjual untuk

memberikan tampilan manfaat dan jasa tertentu untuk pembeli. Konsumem

memandang atribut sebagai bagian penting dari suatu pruduk. Karena itu penjual

berusaha untuk merancang, menciptakan kemudian merealisasikan sebuah atribut

untuk produk.

Thamrin (2003:142), minat beli merupakan bagian dari komponen

perilaku konsumen dalam sikap mengkonsumsi, kecenderungan responden untuk

bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanankan.

Seorang konsumen sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk

mulai dengan pengenalan masalah untuk mengetahui kebutuhan apa yang mereka

butuhkan tentang manfaat, kegunaan dari produk yang akan dipilih, informasi

tersebut dapat diperoleh dari teman, tetangga, promosi iklan, atau pameran,

ataupun dengan bereksprimen. Dari beberapa informasi yang didapat, diperoleh

beberapa alternatif pilihan mengenai produk dengan berbagai macam atribut

masing-masing, kemudian konsumen melakukan penelitian atas alternatif produk

dengan atribut mana yang bermanfaat bagi konsumen.

Soendjojo (1994) melakukan penelitian Analisis Faktor-Faktor yang

mempengaruhi Sikap dan Minat Beli Konsumen Rokok Kretek Di Surabaya,

menyimpulkan bahwa faktor rasa / taste merupakan urutan pertama,disusul faktor

kesehatan sebagai urutan kedua, dan faktor harga urutan ketiga., faktor prestise

urutan keempat, faktor persahabatan urutan kelima, faktor pergaulan urutan

keenam, dan urutan terakhir adalah faktor kemudahan membeli. Faktor promosi

disimpulkan tidak popular untuk mendorong masyarakat membeli rokok.

Dari beberapa pemaparan teoritis diatas kita tidak dapat menganggapnya

absolut atau mutlak seperti halnya yang ada di dalam teori, oleh karena itu perlu

Page 44: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

44

diadakannya sebuah penelitian yang objektif mengenai konsep atribut produk

dan pengaruh positif terhadap minat beli konsumen

BAB III

Page 45: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

45

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian dalam penulisan ini adalah perusahaan

yang secara langsung sebagai sumber data. Penelitian ini dilakukan pada CV.

Gutra Companny yang bergerak dibidang industry otomotif yang berlokasi di

jln.Dr.Djunjunan No.76 Bandung. CV. Gutra company merupakan salah satu

dealer resmi produk TVS untuk wilayah Bandung.

3.1.1 Sejarah TVS Group

TVS Group merupakan kelompok industry besar yang didirikan oleh TV

Sundaram Iyengar pada tahun 1911 dan memiliki lebih dari 37 anak perusahaan,

serta memperkerjakan lebih dari 45.000 karyawan diseluruh dunia dengan omset

2,7 milyar USD.

Dengan pertumbuhan yang stabil, ekspansi dan diversivikasi, TVS Group

berhasil mendapatkan posisi yang kuat dalam industri sepeda motor, komponen

otomotif dan perangkat computer.TVS Group juga sangat agresif dalam

menjalankan bisnis trasportasi, keuangan, dan asuransi.37 perusahaan yang

bernaung di bawah payung TVS disatkan oleh kesamaan prinsip kualitas,

customer service dan tanggung jawab sosial.TVS Motor Company adalah salah

satu perusahaan utama di bawah TVS Group.

Bermodalkan semangat untuk terus menjadi pionir, TVS Motor Company

akan menguatkan posisi sebagai salah satu perusahaan sepeda motor terbesar

India, serta satu diantara 7 perusahaan sepeda motor terbesar di dunia. pada

tahun1980 momen berkibarnya revolusi industry sepeda motor india dengan

meluncurkannya TVS 50, Moped twin seater pertama dengan harga terjangkau.

Sepeda motor ini langsung memimpin pasar transportasi pribadi di India.

Kemudian pada September 1984 perusahaan India pertama yang memperkenalkan

Page 46: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

46

sepeda motor Indo-Japannese 100 cc, Juni 1994 TVS Scooty, skuter sub 100cc

otomatis pertama yang dibuat oleh perusahaan lokal India. Desember 1996

Shogun 110 cc, sepeda motor pertama India yang diaktifkan dengan catalytic

converter. Oktober 1997 Shaolin, sepeda motor 5 speed pertama India. April

2000, Fiero 150 cc, 4 tak pertama India dengan digital ignition. Dan yang terakhir

Agustus 2001 Victor sepeda motor 110 cc, 4 tak pertama India yang seluruh

prosesnya, mulai dari desain hingga produksi dibuat oleh perusahaan local India.

Dengan semakin berkembangnya zaman TVS melakukan berbagai inovasi

dengan meluncurkan beberapa sepeda motor.Yaitu : Januari 2004 Centra, sepeda

motor 100 cc, 4 tak yang menggunakan revolusioner VT-I yang paling irit

dikelasnya. Serta meluncurkan Star City untuk pasar yang mementingkan style

dan scooty pad yang merupakan skuter otomatis 90 cc yang lebih playful dan

powerful.

Terobosan terbaru TVS dengan memperkenalkan TVS Apache RTR 160,

sepeda motor 4 tak, 160 cc, 5 speed yang berhasil merebut perhatian banyak

orang, bukan hanya desainnya yang stylish tapi juga karena performanya yang tak

tertandingi.

3.1.2 Sejarah Singkat CV. Gutra Company

TVS Pasteur (CV.Gutra Company) merupakan Dealer Resmi TVS motor

yang berlokasi di jl. Dr. Djunjunan No.76 Bandung.Yang memberikan pelayan 35

(sales, service, sparepart) atau pejualan, perawatan dan suku cadang kendaraan

bermotor roda dua TVS. TVS Pasteur mulai beroperasi pada bulan Agustus 2007

dengan desain showroom yang representative berlokasi strartegis di pusat kota

Bandung, dekat dengan pusat pmerintahan, perbelanjaan, pendidikan, dan

pemukiman penduduk kota Bandung.

Visi TVS Pasteur ingin memperkenalkan beragam jenis produk TVS

Motor bagi masyarakat Bandung khususnya, dan misi TVS Pasteur adalah, untuk

meningkatkan produktifitas penjualan, serta memberikan pelayanan terbaik

Page 47: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

47

kepada konsumen maupun pada komunitas. Kepuasan konsumen atas pelayanan

TVS Pasteur didukung oleh manajemen dan performa karyawan yang professional

dalam memberikan pelayanan, sesuai dengan standard Customer and Community

Satisfaction, dimana manajemen dari karyawan memperoleh pelatihan manajemen

serta pelayanan terhadap konsumen TVS.

Showroom TVS Pasteur didesain sesuai dengan standard Dealer TVS

Motor untuk memudahkan konsumen mengenal, dimana showroom TVS Pasteur

menunjukan identitas Dealer TVS Motor mulai dari eksterior dan interior secara

mekanik dan jelas, dengan menggunakan dominasi warna biru, merah dan putih

serta pemasangan logo TVS dan kuda sebagai identitas TVS Motor.Kecermatan

dan ketepatan penataan tata letak showroom menciptakan keselarasan fungsi kerja

dan aktivitas pelayanan dimana penataan produk penjualan, tempat pelayanan,

perawatan, dan perbaikan serta suku cadang.Serta ditunjang tata etak administrasi

dan pelayanan secara tepat.

Strategi marketing TVS Pasteur meliputi pemasangan iklan di Koran,

moving tempat strategis, personal selling, sales counter, pameran di beberapa

tempat perbelanjaan, event kerjasama dengan radio, memfasilitasi kegiatan club

TMC (TVS Club Community).

3.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas CV. Gutra Company

Gambar 3.1

Page 48: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

48

STRUKTUR ORGANISASI

CV. GUTRA COMPANY

Berikut ini akan diuraikan job Description yang ada pada CV. Gutra

Company:

1. Branch Manager

Berikut ini tugas, wewenang, dan tanggung jawab Branch Manager:

a. Bertanggungjawab atas seluruh kegiatan Gutra Company sesuai

dengan kebijakan dan prosedur yang telah di tetapkan.

b. Pengambilan keputusan kebijakan Gutra Company dan persetujuan

pengeluaran anggaran sesuai dengan otoritas yang dimilikinya.

2. Administration Marketing

Berikut ini, tugas wewenang dan tanggungjawab Administration Manager:

Branch Manager

Marketing & Sales

Manager

Adm

Manager

Service &

Sparepart

Manager

Sales Counter

Salesman

Adm Staff

Acc Staff

General Staff

Mechanic

Page 49: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

49

a. Mengelola aktivitas administrasi dan keuangan sesuai dengan

kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan

b. Bertanggung jawab atas ketersediaan informasi administrasi,

keuangan, maupun kegiatan umum.

c. Mengatur dan membuat program kerja untuk peningkatan

produktifitas serta mengevaluasi kinerja karyawan dalam divisi

administrasi dan umum.

d. Kegiatan administrasi dalam perencanaan, pemesanan, dan

penerimaan persediaan kendaraan sepeda motor, apparel,

accessories, dan sparepart.

e. Menyampaikan laporan aktivitas administrasi kepada Branch

Manager.

3. Marketing

Berikut tugas, wewenang, dan tanggung jawab marketing:

a. Mengelola aktivitas marketing sesuai dengan kebijakan dan

prosedur.

b. Pengambilan keputusan yang berkaitan dengan aktivitas marketing

dan mengelola ketersediaan informasi penjualan serta aktivitas

marketing.

c. Merencanakan program peningkatan produktivitas sales counter

dan salesman.

d. Menyampaikan laporan aktivitas marketing kepada Branch

Manager.

4. Service & Sparepart Manager

Page 50: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

50

Berikut ini tugas, wewenang, dan tangguingjawab divisi service dan part:

a. Mengelola divisi service & sparepart sesuai dengan kebijakan dan

prosedur yang telah ditetapkan.

b. Merencanakan persediaan dan peramalan pengeluaran sparepart

sepeda motor.

c. Mengatur dan membuat program kerja untuk peningkatan

produktivitas serta mengevaluasi kinerja staf counter service &

spareparts, mekanik.

d. Pengawasan standard pelayanan perawatan dan perbaikan.

e. Menyampaika laporan seluruh aktivitas divisinya kepada Branch

Manager.

5. Staf Administrasi dan Keuangan

Staf administrasi dan keuangan menyelenggarakan kegiatan administrasi

seperti kuitansi dan faktur pajak, surat pemesanan, surat penawaran, surat

pembelian, dan penjualan surat jalan, administrasi kendaraan (BPKB,

STNK), dan lain-lain.

6. Sales Counter dan Salesman

Sales counter memberikan informasi produk dan penawaran produk TVS

kepada calon konsumen atau konsumen yang datng langsung maupun

melalui telepon. Salesman melakukan penawaran produk TVS secara

langsung kepada calon konsumen melalui canvass, pameran, moving, dan

lain-lain.

7. Staf Counter dan Mekanik

Staf counter service & spareparts menyelenggarakan administrasi surat

permintaan perawatan, perbaikan sepeda motor konsumen.

Page 51: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

51

3.1.4 Aktivitas Gutra Company

1. Penjualan

Gutra Company selalu menyediakan koleksi lengkap sepeda motor TVS dan

konsumen akan mendaptkan kepuasan pelayanan yang ramah melalui sales

counter dan salesman memberikan informasi fitur produk, harga, pembiayaan,

program garansi, pengiriman, perawatan. Penjualan Gutra Companysemua jenis

sepeda motor TVS, sparepart, apparel, dan accessories TVS.

2. Pemeliharaan

Gutra Company memberikan kepuasan bagi konsumen sepeda motor TVS

dengan memberikan pelayanan purna jual dengan pelayanan kepada konsumen

sesuai dengan standard Costumer and Community Satisfaction (CCS), yaitu salah

satunya dengan memberikan pelayanan, perbaikan, dan perawatan secara terbaik.

3. Suku Cadang

Gutra Company memberikan pelayanan ketersediaan Suku Cadang sepeda

motor TVS. Produk suku cadang TVS yaitu TVS Genuine Parts & Accessories

(TVSGPA) suku cadang tersebut terjamin keasliannya.

3.2 Meteodologi Penelitian

Dalam melakukan penyusunan skripsi, penulis menggunakan 2 metode

penelitian yaitu penelitian deskriptif dan metode survey.

Menurut Nazir (2007;7):

“Metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system

pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada maa sekarang”.

Page 52: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

52

Sedangkan metode survey menurut Nazir (2007;7), yaitu:

“Metode survey adalah penyelidikan yang dilakukan dengan

membedah dan mengenal masalah-masalah serta mendapatkan

pembenaran terhadap keadaan dan praktik-praktik yang sedang

berlangsung”.

3.2.1 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka dibutuhkan

pengumpulan data yang dapat mendukung hasil penelitian ini. Pengumpulan data

tersebut diperoleh melalui pengumpulan data primer dan sekunder yaitu :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan peninjauan

langsung ke tempat obyek penelitian dan memperoleh data primer. Cara-

cara pengumpulan data primer melalui:

a. Wawancara

Yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan

pihak atau pejabat yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

b. Kuesioner

yaitu lembar isian yang didalamnya berisi pertanyaan dan pertanyaan

yang dapat mengolah data kualitatif menjadi kuantitatif dengan

pengujian hipotesis.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Penelitian kepustakaan diperoleh dengan pengumpulan data dan

informasi literature-literatur yang ada untuk ditelaah serta catatan yang

diperoleh dibangku kuliah maupun mass media lainnya.Penelitian ini

Page 53: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

53

dapat digunakan untuk mendapatkan data-data sekunder dan dapat

digunakan sebagai bahan penelitian tersebut. Penulis mencoba untuk

mengelola analisis yang kemudian akan diambil kesimpulan dan saran-

saran dengan batas kemampuan penulis.

3.2.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan faktor-faktor signifikan yang

keberadaannya mempunyai pengaruh terhadap penilaian yang dilakukan baik

secara langsung maupun tidak langsung yang sifat pengaruhnya perlu

dipertimbangkan dalam penelitian keputusan.

Dalam melakukan penelitian ini terdapat dua variabel yang dipergunakan

yaitu :

- Variabel Independent (bebas)

Menurut Umar (2002:62) variabel bebas adalah variabel yang

menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Yang menjadi

variabel bebas dalam penelitian ini yaitu atribut produk yang

dilambangkan dengan X.

- Variabel Dependen (terikat)

Menurut Umar (2002:62) variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan

atau yang dipengaruhi oleh variabel independent.Yang menjadi variabel

terikat dalam penelitian ini yaitu minat beli konsumen yang dilambangkan

dengan Y.

3.2.3 Operasional Variabel

Variable-variabel yang digunakan dalam penulisan skripsi yaitu :

1. Variabel Independent (X)

Page 54: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

54

Yaitu variable yang mempengaruhi variable lain. Dalam hal ini yang

menjadi variable bebas adalah atribut produk.

2. Variable Dependent(Y)

Yaitu variable yang tergantung pada variable lain. Dalam hal ini yang

menjadi variable terikat adalah minat beli

Tabel 3.1

Operasional Variabel

variabel Konsep

variabel

Indikator Sub variabel Uraian Skala

Atribut

Produk

(X)

Atribut produk

adalah unsur-

unsur produk

yang dipandang

penting oleh

konsumen dan

dijadikan dasar

pengambilan

keputusan

pembelian

Tjiptono

(2008;103)

1. Merek

2. Kualitas

Produk

3. Fitur

Identitas atau

nama

Daya Tahan

Kehandalan

Alat

pembeda dari

produk lain

Penampilan

produk

TVS

NeoX3i

Duralife

engine

(sistem

pelumasan

oli

bertekanan

tinggi untuk

mengurangi

gesekan

agar mesin

tahan lama)

Digital

Ignition

Mapping

(kekuatan

mesin)

Hemat

bahan bakar

Icharge

Iechono

Istart

Sporty

Ordinal

Page 55: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

55

4. Gaya dan

Desain

5. Pelayanan

6. Jaminan

7. Harga

Pelayanan

yang

berkualitas

Kewajiban

produsen

pada

konsumen

Nilai yang

diperlukan

konsumen

Head lamp

terbaru

Desain

sayap

berlapis

Teknolgi

lampu sein

yang

dimensional

Service

terhadap

produk yang

ditawarkan

2 kali ganti

oli dan 5

kali service

Personal

seling

perusahaan,

ramah,detail

,siap

melayanani

konsumen

Garansi 5

tahun untuk

block

mesin

Garansi 3

tahun

untuk

masalah

mesin

Kompetitif

dengan

harga

pesaing

Page 56: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

56

Minat Beli

(Y)

Minat beli

merupakan

dorongan yang

timbul dalam

diri seseorang

untuk membeli

barang dan jasa

dalam rangka

pemenuhan

kebutuhannya

McCharty

(2002:298)

1. Minat beli

berdasarkan

pengenalan

2. Minat beli

berdaarkan

manfaat

3. Minat beli

berdasarkan

ketertarikan

4. Minat beli

berdasarkan

fitur

5. Minat beli

Tingkat

Produk

Tingkat

Manfaat

Tingkat

Ketertarikan

produk

Tingkat Fitur

Tingkat

Minat Beli

Pengenalan

Produk

Penguraian

Manfaat

Ketertarikan

Produk

Keunggulan

fitur yang

ditawarkan

Minat beli

Konsumen

untuk

membeli

produk yang

ditawarkan

Ordinal

3.2.4 Jenis dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer

Menurut Murti (2002:85) pengertian data primer yaitu:

“Data primer yaitu sumber data yang memberikan data kepada

pengumpul data”.

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti, dapat

berupa tanggapan, saran, kritik, pernyataan, dan penilaian dari konsumen

sebagai responden, serta penjelasan dan keterangan dari pihak manajemen

CV. Gutra Company

2. Data Sekunder

Menurut Murti (2006:85) definisi data sekunder yaitu:

Page 57: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

57

“Data sekunder adalah sumber data yang secara tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data”.

Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung yang didapatkan dari

data atau arsip yang dimiliki oleh perusahaan dan sumber-sumber yang

terkait lainnya, seperti literatur, buku, serta jurnal.

3.2.5 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Pengertian populasi menurut Sugiyono (2008:155)adalah :

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Sedangkan pengertian sampel menurut Sugiyono (2008:115)adalah :

“Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”.

Adapun penentuan ukuran sampel yang akan diteliti dengan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpulan datanya, menggunakan rumus, menurut

Umar (2002:7) sebagai berikut :

dimana :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populas

Page 58: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

58

= Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditelorir (tingkat

kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)

Data yang diperoleh dari sub bagian konsumen TVS sebanyak 100 orang.

Sehingga dengan batas kesalahan sebesar 10%, maka perhitungan jumlah sampel

yang diambil sesuai dengan perhitungan jumlah sampel adalah sebagai berikut :

(

Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 responden

3.2.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Untuk memperoleh data yang digunakan dalam menjawab permasalahan

yang telah diidentifikasikan pada bab sebelumnya, penulis berusaha

memperolehnya dari beberapa sumber :

a. Analisis Kualitatif

Dalam analisis kualitatif ini, data yang diteliti dan dianalisis tidak dalam bentuk

angka melainkan berupa tanggapan responden terhadap pengaruh kualitasnya

dengan menggunakan table-tabel yang akan menggambarkan pendapat

responden mengenai sikap mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan dalam kuesioner, dimana setiap jawaban responden akan diberi bobot

penilaian.

b. Analisis Kuantitatif

Yaitu analiasis yang menginterpretasikan data dalam bentuk angka dan

digunakan sebagai alat dalam statistik sehingga memudahkan dalam

menaksirkan data yang diperoleh.

Page 59: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

59

Untuk keperluan analisis ini, penulis mengumpulkan dan mengolah data

yang diperoleh dengan cara memberikan bobot penilaian dari setiap pertanyaan

berdasarkan skala likert. Menurut Simamora (2004:147), skala likert dapat juga

disebut rating scale. Skala ini banyak digumakan karena memberikan peluang

kepada responden untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk

persetujuan terhadap suatu pertanyaan. Adapun bobot penilaian jawaban dari

kuesioner tersebut sebagai berikut :

Tabel 3.2

Skala Likert

Pertanyaan Bobot

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Cukup Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Data-data yang telah terkumpul kemudian di proses dan dianalisis.

Analisis data dilakukan baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Analisa data

secara kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan jawaban responden yang

kemudian disajikan dalam bentuk tabel-tabel. Sedangkan analisis kuantitatif

dilakukan dengan menggunakan analisis data statistik, yang terdiri dari :

A. Uji Validitas dan Reabilitas

Terdapat dua syarat penting didalam sebuah kuesioner, yaitu keabsahan

sebuah angket untuk validitas dan reabilitas.

Pengujian validitas menurut Simamora (2004:172), yaitu :

Page 60: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

60

‘Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan

dan keahlian suatu instrument, suatu instrument yang dianggap valid

apabila mampu mengukur apa yang diukur, dengan kata lain mampu

memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti”.

Semua item kuesioner yang digunakan mengukur atribut produk dan minat

beli konsumen, akan diuji validitasnya.

Nilai validitas masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat pada nilai

Corrected Item-Total Correlation masing-masing butir pertanyaan. Dengan r

tabel untuk 50 responden maka berdasarkan data perhitungan SPSS 17 koefisien

korelasi (r) diketahui bahwa seluruh item variabel X lebih besar dari r tabel 0,3

maka instrument dinyatakan valid. Begitu pula untuk variabel Y, jika variabel Y

lebih besar dari r tabel atau 0,3 maka instrument dinyatakan valid.

Menurut Simamora (2004:177)

“Reliabilitas adalah tingkat kehandalan kuesioner”.

Reliabilitas dapat didefinisikan sebagai indeks yang menunjukan sejauh

mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Keandalan disini dapat

berarti berapa kalipun variable-variabel pada kuesioner tersebut ditanyakan

kepada responden yang berlainan maka hasilnya tidak akan menyimpang terlalu

jauh dari rata-rata jawaban responden untuk variable tersebut. Atau dengan kata

lain reliabilitas dapat menunjukan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur

gejala yang sama. Pengujian reliabilitasi instrument dilakukan dengan internal

konsistensi dengan Teknik Belah Dua (split half) yang dianalisis dengan rumus

Spearman Brown.

Dimana :

= Reliabilitas internal seluruh instrument

Page 61: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

61

= Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua

Untuk keperluan itu maka butir-butir instrument dibelah menjadi dua

kelompok, yaitu kelompok instrument ganjil dan kelompok genap. Selanjutnya

skor data tiap kelompok itu disusun sendiri.Untuk kelompok ganjil, skor butirnya

dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total. Dalam teknik perhitungan

digunakan dengan program SPSS

B. Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui

kuat atau lemahnya serta arah dan hubungan atribut produk dengan minat beli

konsumen. Kedua variabel diukur dengan skala ordinal. Analisis ini menggunakan

korelasi Rank Spearman, dengan rumus :

Jika terdapat rank kembar dalam perangkingan baik dalam variabel X

maupun variabel Y, maka persamaan korelasi rank spearman dapat ditulis sebagai

berikut :

∑ ∑ ∑

√∑ ∑

Dimana :

Page 62: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

62

= Koefisien Korelasi

X = Variabel Bebas

Y = Variabel Terikat

n = Banyaknya pasangan data

= Selisih Rank X dan Rank Y

∑ = Jumlah kuadrat variabel X

∑ = Jumlah kuadrat variabel Y

Rank kembar dapat dikatakan berpengaruh terhadaprsnamun apabila proporsi dari

rank kembar ini cukup besar, maka perhitungan (koefisien korelasi) perlu

dimasukan faktor koreksinya, yang dapat mempergunakan rumus sebagai berikut :

Dimana:

T = faktor korelasi

t = menunjukan jumlah rank kembar dari penelitian

Nilai korelasi Spearman (rs) dapat berbeda pada ranking -1<rs<1 tanda

positif menunjukan korelasi bergerak searah artinya kenaikan atau penurunan

nilai-nilai variabel kepuasan pelanggan dan begitu juga sebaliknya.

Page 63: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

63

Berikut ini penulis menyajikan pedaoman interprestasi koefisien korelasi

yaitu sebagai berikut :

Table 3.3

Interpretasi Nilai Koefisien dan Korelasi

Interval Tingkat hubungan

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

0,20 –0,39 Rendah

0,40 – 0,59 Sedang

0,60 –0,79 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2004 : 214)

Jika nilai (rs) sama dengan nol, maka hasil itu menunjukan tidak ada hubungan

antara kedua variabel tersebut, dan untuk mengetahui beberapa besarnya pengaruh

physical evidence terhadap kepuasan pelanggan.

C. koefisien determinasi

Analisa ini dipergunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi atribut

produk terhadap minat beli konsumen. Untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel X terhadap variabel Y, maka dapat menggunakan rumus ;

Dimana :

Page 64: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

64

Kd = Koefisien Determinasi

r = Koefisien Korelasi Rank Spearman

100% = Untuk mengetahui ndalam bentuk persen

Untuk mengetahui varibel X dan variabel Y mempunyai hubungan yang berarti

atau tidak, maka penulis membuat pengujian hipotesis.

3.2.7 Rancangan Pengujian Hipotesis

Analisa ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan oleh

penulis sebelumnya, dimana hipotesis tersebut diterima atau ditolak. Rumus yang

dipergunakan untuk melakukan pengajuan hipotesis tersebut adalah :

Dimana :

Rs = koefisien korelasi

n = jumlah data

dimana hipotesis tersebut dalam hipotesis statistik menjadi :

Ho : t ≤ 0, artinya physical evidence tidak mempunyai pengaruh positif

terhadap minat beli konsumen

H1 : t < 0, artinya physical evidence mempunyai pengaruh positif terhadap

minat beli konsumen

Uji Statistik :

Untuk mengetahui apakah hipotesis yang dikemukakan diterima atau tidak

dihitung dengan nilai t yang terdapat pada table distribusi t.

Page 65: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

65

Kriteria uji T :

Jika lebih besar atau sama dengan (≥) maka

hipotesis( ditolak, ( diterima, terdapat hubungan positif dengan

minat beli konsumen pada produk kendaraan bermotor merek TVS NEO

X3i

Jika lebih kecil (<) maka hipotesis ( diterima, (

ditolak, tidak terdapat hubungan positif antara atribut produk terhadap

minat beli konsumen pada kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i.

Taraf signifikansi (α) = 5%

Derajat kebebasan (df) = n-2

3.2.8 Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan dari pengujian yang dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan dari hasi t hitung dan t tabel.Penarikan kesimpulan dilakukan dengan

didukung oleh landasan-landasan teori dan studi kepustakaan yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti, serta wawancara yang dilakukan dengan pihak

perusahaan.

Gambar 3.2

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 66: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

66

4.1 Karakteristik Responden

Dalam penelitian Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat Beli

Konsumen pada Produk Kendaraan Bermotor Merek TVS Neo X3i di Bandung

penulis membuat dan menyebarkan kuesioner pada sejumlah responden yang

merupakan para pengguna motor TVS Neo X3i di Jl Dr. Djundjunan no. 76

Bandung.

Hasil yang diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 50 responden

yang telah diteliti, memperlihatkan karakteristik responden yang berbeda, seperti

jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan status pekawinan. Adapun

karakteristik dari 50 responden tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-Laki 31 62%

Perempuan 19 38%

Total 50 100%

Sumber : Data primer (Data Diolah Penulis dari Kuesioner) Tahun 2011

Tabel 4.1 diatas menggambarkan karakteristik responden berdasarkan

jenis kelamin. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari total 50 responde,

mayoritas responden adalah laki-laki, yaitu sebanyak 31 orang (62%) sedangkan

perempuan sebanyak 19 orang (38%). Data tersebut menunjukan bahwa populasi

yang berhasil menjadi sampel lebih banyak laki-laki dibandingkan dengan

Page 67: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

67

perempuan.Hal tersebut dikarenakan respondenlaki-laki lebih tertarik untuk

mengetahui lebih lanjut tentang atribut produk TVS Neo X3i.

Tabel 4.2

Usia Responden

Usia Frekuensi Persentasi (%)

< 21 Tahun 2 4%

21 - 30 Tahun 13 26%

31 - 40 Tahun 17 34%

41 – 50 Tahun 18 36%

> 50 Tahun 0 0%

Total 50 100%

Sumber : Data primer (Data Diolah Penulis dari Kuesioner) Tahun 2011

Tabel 4.2 diatas menggambarkan karakteristik responden berdasarkan usia.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari total 50 responden, orang (4%)

berusia kurang dari 21 tahun, 13 orang (26%) berusia antara 21 - 30 tahun, 17

orang (34%) berusia antara 31 - 40 tahun, dan 18 orang (36%) berusia antara 41 -

50 tahun. Data tersebut menunjukan bahwa populasi yang berhasil menjadi

sampel lebih banyak berusia tua dibandingkan dengan usia muda. Hal tersebut

dikarenakanusia 41-50 tahun adalah usia produktif, serta pada usia itu sudah dapat

mengambil keputusan sendiri.

Tabel 4.3

Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

Page 68: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

68

SMP 5 10%

SMA 13 26%

Diploma 8 16%

S1 15 30%

S2 9 18%

S3 0 0%

Total 50 100%

Sumber : Data primer (Data Diolah Penulis dari Kuesioner) Tahun 2011

Tabel 4.3 diatas menggambarkan karakteristik responden berdasarkan

pendidikan terakhir. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari total 50

responden, 5 orang (10%) berpendidikan SMP, 13 orang (26%) berpendidikan

SMA, 8 orang (16%) berpendidikan diploma, 15 orang (30%) berpendidikan S1,

dan 9 orang (18% berpendidikan S2. Data tersebut menunjukan bahwa populasi

yang menjadi sampel lebih banyak lulusan S1 dibanding lulusan yang lainnya.

Hal tersebut dikarenakan pada jenjang pendidikan tersebut responden

Tabel 4.4

Status Perkawinan Responden

Status Perkawinan Frekuensi Persentase

Menikah 31 26%

Belum Menikah 19 38

Total 50 100%

Sumber : Data primer (Data Diolah Penulis dari Kuesioner) Tahun 2011

Tabel 4.4 diatas menggambarkan karakteristik responden berdasarkan

status perkawinan. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa dari total 50

responden, 31 orang (62%) sudah menikah dan 19 orang (38%) belum menikah.

Data tersebut menunjukan bahwa populasi yang menjadi sampel lebih banyak

Page 69: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

69

sudah menikah dibandingkan belum menikah.Hal gtersebut dapat dilihat dari data

angket yang telah diisi oleh responden.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Atribut Produk Kendaraan Bermotor Merk TVS NEO X3i

Untuk mengetahui deskripsi atribut produk kendaraan bermotor merek TVS

NEO X3i berikut ini disampaikan hasil jawaban sebanyak 50 responden dengan

jumlah item pertanyaan sebanyak 16, dengan hasil sebagai berikut.

Tabel 4.5

Identitas Merk TVS NEO X3i

Kriteria Frekuensi Persen

1. 1. Sangat tidak penting 0 0

2. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 0 0

3. 4. Penting 10 20

4. 5. Sangat penting 40 80

Total 50 100

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa jawaban responden terhadap

item pernyataan identitas merk TVS NEO X3i adalah jawaban sangat tidak

penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 20%, sangat penting

80%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting

sebesar 100%, hal ini menunjukkan bahwa menurut responden identitas merk

TVS NEO X3i sangat penting, karena dengan adanya identitas atau merek dapat

Page 70: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

70

mempermudah konsumen untuk mengingat nama dari motor TVS NEO X3i serta

mengetahui keunggulan dari produk TVS NEO X3i tersebut.

Tabel 4.6

Duralife Engine yang ditawarkan TVS NEO X3i

Kriteria Frekuensi Persen

5. 1. Sangat tidak penting 0 0

6. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 10 20

7. 4. Penting 0 0

8. 5. Sangat penting 40 80

Total 50 100

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan table diatas diketahuin bahwa Duralife engine (sistem

pelumasan oli bertekanan tinggi untuk mengurangi gesekan secara dramatis dan

membuatnya lebih tahan lama)yang ditawarkan TVS NEO X3i adalah jawaban

sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 20%, sangat penting

80%. Maka jawaban yang paling dominan adalah kurang penting dan sangat

penting sebesar 100% hal ini menunjukan bahwa menurut responden Duralife

Engine yang ditawarkan TVS NEO X3i sangat penting, karena pada dasarnya

semua konsumen menginginkan kendaraan bermotor tersebut irit, awet mesinnya,

serta bertenaga

Tabel 4.7

Page 71: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

71

Digital Ignition Mapping

Kriteria Frekuensi Persen

9. 1. Sangat tidak penting 0 0

10. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 0 0

11. 4. Penting 20 40.0

12. 5. Sangat penting 30 60.0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa Digital ignition Mapping

(kekuatan mesin) pada TVS NEO X3i adalah, jawaban sangat tidak penting 0%,

tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 40%, dan sangat penting 60%.

Jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar

100%.Hal ini menurut responden menunjukan bahwaDigital Ignition Mapping

pada TVS NEO X3i sangat penting.Karena pada dasarnya setiap konsumen

menginginkan kendaraan bermotor khususnya TVS NEO X3i tersebut bertenaga

sesuai dengan torsi maksimal 8,5 Nm/4500 RPM.

Tabel 4.8

Hemat bahan bakar kendaraan bermotor TVS NEO X3i

Kriteria Frekuensi Persen

13. 1. Sangat tidak penting 0 0

14. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 0 0

15. 4. Penting 10 20.0

16. 5. Sangat penting 40 80.0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa performa mesin hemat

bahan bakar TVS NEO X3i sangat tidak penting 0%, tidak penting 0% , kurang

Page 72: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

72

penting 0%, penting 20% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling

dominan adalah penting dan sangat penting yaitu sebesar 100%.Hal tersebut

menurut responden menunjukan bahwa performa bahwa hemat bahan bakar untuk

TVS NEO X3i sangat penting.Karena pada dasarnya setiap konsumen

menginginkan kendaraan bermotor khususnya TVS NEO X3i tersebut hemat

bahan bakar sehingga dapat menekan biaya operasional.

Tabel 4.9

Fitur iCharge yang terdapat pada TVS NEO X3i

Kriteria Frekuensi Persen

17. 1. Sangat tidak penting 0 0

18. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 30 60.0

19. 4. Penting 20 40.0

20. 5. Sangat penting 0 0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Berdasakan table diatas dapat diketahui bahwa fitur iCharge(teknologi

utnuk men-charger HP) yang terdapat pada TVS NEO X3i sangat tidak penting

0%, Tidak penting, 0%, kurang penting 60%, penting 40%, sangat penting

0%.Jadi jawaban yang paling dominan adalah kurang penting dan penting yaitu

sebesar 100%. Hal tersebut menurt responden menunjukan bahwa fitur iCharge

yang terdapat pada TVS NEO X3i kurang penting .Karena tidak efektif dan

kebanyakan responden tidak pernah men-charger HP dalam kendaraanya dengan

alasan keselamatan.

Tabel 4.10

Page 73: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

73

iEcono untuk mengontrol system pengapian sesuai kondisi kendaraan pada

TVS NEO X3i

Kriteria Frekuensi Persen

21. 1. Sangat tidak penting 0 0

22. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 40 80.0

23. 4. Penting 10 20.0

24. 5. Sangat penting 0 0

Total 50 100

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa iEconountuk pengontrol

penggunaan bahan bakar sesuai kondisi kendaraan pada TVS NEO X3i, sangat

tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 80%, penting 20% dan sangat

penting 0%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah kurang penting dan penting

sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan bahwa iEcono untuk

pengontrol pengapian kurang penting.Karena tanggapan responden akan lebih

boros pada pemakaian bahan bakar.

Tabel 4.11

Fasilitas iStart TVS NEO X3i siap digunakan kurang dari 3 menit

pada pagi hari

Kriteria Frekuensi Persen

25. 1. Sangat tidak penting 0 0

26. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 20 40.0

27. 4. Penting 20 40.0

28. 5. Sangat penting 10 20.0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Page 74: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

74

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa fasilitas iStart(sensor

temperature) pada TVS NEO X3i untuk siap digunakan dalam waktu 3 menit ,

sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 40%, penting 40% dan

sangat penting 20%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah kurang penting,

penting, dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden

menunjukan bahwa iStart pada TVS NEO X3i untuk digunakan dalam waktu 3

menit penting.Karena mempercepat pengendara untuksegera mengunakan motor.

Tabel 4.12

Penampilan Sporty TVS NEO X3i

Kriteria Frekuensi Persen

29. 1. Sangat tidak penting 0 0

30. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 0 0

31. 4. Penting 10 20.0

32. 5. Sangat penting 40 80.0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa penampilan sporty pada

TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%,

penting 20% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah

penting dan sangat penting sebesar 100%. Hal tersebut menurut responden

menunjukan bahwa penampilan sporty pada TVS NEO X3i sangat penting.

Responden akan lebih percaya diri dengan mengendarai TVS NEO X3i karena

sesuai dengan trend masa kini.

Page 75: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

75

Tabel 4.13

Pemberian Headlamp Halogen Merk TVS NEO X3i

Kriteria Frekuensi Persen

33. 1. Sangat tidak penting 0 0

34. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 20 40.0

35. 4. Penting 20 40.0

36. 5. Sangat penting 10 20.0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pemberian Headlamp pada

TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 40%,

penting 40% dan sangat penting 20%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah

kurang penting, penting, dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut

responden menunjukan bahwa pemberian Headlamp pada TVS NEO X3i penting.

Karena memiliki pencahayaan yang lebih terang dan optimal serta terlihat lebih

jelas bagi pengendara kendaraan lain.

Tabel 4.14

Sayap desain berlapis untuk tampilan lebih modern TVS NEO X3i

Kriteria Frekuensi Persen

37. 1. Sangat tidak penting 0 0

38. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 0 0

39. 4. Penting 10 20.0

40. 5. Sangat penting 40 80.0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sayap desain berlapis untuk

memberikan tampilan lebih modern pada TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%,

Page 76: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

76

tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 20% dan sangat penting 20%. Jadi

jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar

100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan sayap desain berlapis pada

TVS NEO X3i sangat penting. Karena memberikan model yang menawan bagi

motor TVS NEO X3i.

Tabel 4.15

Teknologi lampu sein yang dimensional untuk memencarkan sinar terang

Kriteria Frekuensi Persen

41. 1. Sangat tidak penting 0 0

42. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 10 20.0

43. 4. Penting 30 60.0

44. 5. Sangat penting 10 20.0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa teknologi lampu sein pada

TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 20%,

penting 60% dan sangat penting 20%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah

kurang penting, penting, dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut

responden menunjukan teknologi lampu sein pada TVS NEO X3i penting.Karena

dengan teknologi lampu sein yang dimensional akan memberikan nilai lebih pada

penampilan TVS NEO X3i, serta untuk lebih memperjelas pengendara lain akan

ke arah mana kendaraan tersebut melaju (ke kiri atau ke kanan).

Page 77: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

77

Tabel 4.16

Pelayanan service terhadap produk TVS yang menawarkan 2 kali ganti oli

dan 5 kali service

Kriteria Frekuensi Persen

45. 1. Sangat tidak penting 0 0

46. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 0 0

47. 4. Penting 20 40.0

48. 5. Sangat penting 30 60.0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pelayanan service

terhadap produk TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%,

kurang penting 0%, penting 40% dan sangat penting 60%. Jadi jawaban yang

paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut

menurut responden menunjukan bahwa pelayanan service produk TVS NEO X3i

sangat penting. Karena responden beranggapan dengan adanya service 2 kali ganti

oli dan 5 kali service mesin seperti tune-up mengurangi pengeluaran perawatan

pada motor, dan untuk menjaga kondisi motor agar lebih baik.

Tabel 4.17

Personal seling ramah, detail, siap melayani konsumen

Kriteria Frekuensi Persen

49. 1. Sangat tidak penting 0 0

50. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 0 0

51. 4. Penting 20 40.0

52. 5. Sangat penting 30 60.0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Page 78: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

78

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pelayanan personal seling

yang ramah, detail, dan siap melayanani konsumen pada TVS NEO X3i, sangat

tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 40% dan sangat

penting 60%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat

penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden menunjukan bahwa

pelayanan personal seling yang ramah, detail, dan siap melayani konsumen pada

TVS NEO X3i sangat penting. Karena responden beranggapan dengan adanya

personal seling akan mempermudah konsumen untuk bertanya mengenai produk

TVS NEO X3i serta konsumen akan lebih mengenal tentang produk TVS NEO

X3i tentang product knowledge.

Tabel 4.18

Pemberian garansi 5 tahun untuk block mesin

Kriteria Frekuensi Persen

53. 1. Sangat tidak penting 0 0

54. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 20 40

55. 4. Penting 0 0

56. 5. Sangat penting 30 60

Total 50 100

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa TVS NEO X3i

memberikan garansi 5 tahun untuk block mesin, sangat tidak penting 0%, tidak

penting 0%, kurang penting 40%, penting 0% dan sangat penting 60%. Jadi

jawaban yang paling dominan adalah kurang penting dan sangat penting sebesar

100%. Hal tersebut menurut responden menunjukan garansi 5 tahun untuk block

mesin pada TVS NEO X3i sangat penting.Karena responden berangapan bahwa

block mesin ada kemungkinan mudah rusak sesuai dengan intensitas pemakaian.

Page 79: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

79

Tabel 4.19

Pemberian garansi 3 tahun untuk masalah mesin

Kriteria Frekuensi Persen

57. 1. Sangat tidak penting 0 0

58. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 0 0

59. 4. Penting 20 40.0

60. 5. Sangat penting 30 60.0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa TVS NEO X3i

memberikan garansi 3 tahun untuk mesin , sangat tidak penting 0%, tidak penting

0%, kurang penting 0%, penting 40% dan sangat penting 60%. Jadi jawaban yang

paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut

menurut responden menunjukan bahwa pemberian garansi 3 tahun untuk mesin

pada TVS NEO X3i sangat penting. Konsumen akan merasa tenang bila ada

kerusakan pada mesin selama 3 tahun dari awal pembelian.Hal ini merupakan hal

terpenting untuk menjaga kondisi mesin.

Tabel 4.20

Pemberian Harga yang kompetitif

Kriteria Frekuensi Persen

61. 1. Sangat tidak penting 0 0

62. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 0 0

63. 4. Penting 10 20.0

64. 5. Sangat penting 40 80.0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa TVS NEO X3i

memberikan harga yang kompetitif, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%,

kurang penting 0%, penting 20% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang

Page 80: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

80

paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut

menurut responden menunjukan bahwa TVS NEO X3i memberikan harga yang

kompetitif sangat penting.Semakin banyaknya pesaing-pesaing motor bebek

sekelasnya TVS NEO X3i memberikan harga yang kompetitif sesuai dengan

dengan kelengkapan fitur dari TVS NEO X3i.

Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden.Untuk

memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut dibuat interval. Penentuan rentang

skor menggunakan formula sebagai berikut :

Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Cukup Setuju (CS) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Dalam penelitian ini penulis menentukan banyak kelas interval sebesar 5

(lima). Rumus yang digunakan menurut Riduwan (2004;81) sebagai berikut :

Dimana :

Rentang Nilai = Nilai tertinggi – Nilai terendah

Banyaknya kelas interval = 5

Berdasarkan rumus diatas, maka panjang interval adalah

Page 81: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

81

Maka interval dan kriteria penilaian rata-rata dapat diinterpretasikan sebgai

berikut :

Sangat Tidak Puas (STP) = 1,00 – 1,79

Tidak Puas (TP) = 1,80 – 2,59

Cukup Puas (CP) = 2,60 – 3,39

Puas (P) = 3,40 – 4,19

Sangat Puas (SP) = 4,20 – 5,00

Tabel 4.21

Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden mengenai Atribut Produk

No pertanyaan SS S CS TS STS jml

Rata

-

rata

Keter

anga

n

1 Identitas/nama 40 10 0 0 0 240 4,80 SP

2 Duralife engine yang

ditawarkan

40 0 10 0 0

230 4,60

SP

3 Digital ignation mapping 30 20 0 0 0 230 4,60 SP

4 Mesin hemat bahan bakar 40 10 0 0 0 240 4,80 SP

5 Fitur icharge 0 10 40 0 0 160 3,20 CP

6 Iecono sistem pengapian 20 30 0 0 0 220 4,40 SP

7 Fasilitas istart 10 20 20 0 0 190 3,80 P

8 Penampilan sporty 40 10 0 0 0 240 4,80 SP

9 Pemberian headlamp 10 20 20 0 0 190 3,80 P

10 Kelengkapan sayap desain

berlapis

40 10 0 0 0

240 4,80

SP

11 Teknologi lampu sein 10 30 10 0 0 200 4,00 P

12 Pelayanan service 30 20 0 0 0 230 4,60 SP

13 Personal seling 30 20 0 0 0 230 4,60 SP

14 Garansi 5 tahun untuk block

mesin 30 0 20 0

0

210 4,20

SP

15 Garansi 3 tahun untuk

mesin 30 20 0 0 0 230 4,60

SP

16 Harga yang kompetitif 40 10 0 0 0 240 4,80 SP

Jumlah total variabel X

3520

70,4

0

Skor rata-rata

4,40 SP

Page 82: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

82

Bedasarkan penilaian 50 responden penelitian, skor rata-rata keseluruhan

dari variabel Atribut Produk yang di peroleh sebesar 4,40. Hasil tersebut dapat

menunjukan bahwa konsumen sangat puas terhadap atribut produk kendaraan

bermotor merek TVS NEO X3i.

4.2.2 Deskripsi Minat Beli Konsumen pada Produk Kendaraan Bermotor

Merek TVS NEO X3i

Untuk mengetahui deskripsi minat beli konsumen kendaraan bermotor merk

TVS NEO X3i berikut ini disampaikan hasil jawaban sebanyak 50 responden

dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 5 pernyataan, dengan hasil sebagai

berikut.

Tabel 4.22

Pengenalan produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i

Frekuensi Persen

65. 1. Sangat tidak penting 0 0

66. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 0 0

67. 4. Penting 10 20.0

68. 5. Sangat penting 40 80.0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden mengenal

produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak

penting 0%, kurang penting 0%, penting 20% dan sangat penting 80%. Jadi

jawaban yang paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar

100%.Haltersebut menunjukan bahwa responden mengenal produk TVS NEO

X3i sangat penting. Karena dengan mengenal produk TVS NEO X3i akan

memberikan minat pada responden untuk membeli produk TVS NEO X3i.

Responden mengetahui merek berarti mengetahui product knowledgedan

mengetahui keunggulan dari produk TVS NEO X3i.

Page 83: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

83

Tabel 4.23

Manfaat setelah menggunakan TVS NEO X3i

Kriteria Frekuensi Persen

69. 1. Sangat tidak penting 0 0

70. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 0 0

71. 4. Penting 30 60.0

72. 5. Sangat penting 20 40.0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa TVS NEO X3i dapat

memberi manfaat setelah digunakan , sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%,

kurang penting 0%, penting 60% dan sangat penting 40%. Jadi jawaban yang

paling dominan adalah penting dan sangat penting sebesar 100%. Hal tersebut

menurut responden, menunjukan bahwa produk TVS NEO X3i dapat memberi

manfaat setelah digunakan adalah penting. Responden beranggapan bahwa motor

TVS dapat memberikaan manfaat dan membantu menjalankan aktivitas atau

rutinitas mereka.

Tabel 4.24

Ketertarikan mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai TVS NEO X3i

Kriteria Frekuensi Persen

73. 1. Sangat tidak penting 0 0

74. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 10 20

75. 4. Penting 0 0

76. 5. Sangat penting 40 80

Total 50 100

Sumber: data diolah 2011.

Page 84: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

84

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden mempunyai

ketertarikan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kendaraan

bermotor TVS NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang

penting 20%, penting 0% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling

dominan adalah kurang penting dan sangat penting sebesar 100%. Hal tersebut

menurut responden, menunjukan bahwa produk TVS NEO X3i mempunyai

ketertarikan untuk mendapat informasi lebih lanjut mengenai TVS NEO X3i

sangat penting. Karena dengan mendapatkan informasi yang lebih lanjut

responden mempunyai pertimbangan untuk membeli produk kendaraan bermotor

TVS NEO X3i.

Tabel 4.25

Minat membeli kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i

Kriteria Frekuensi Persen

77. 1. Sangat tidak penting 0 0

78. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 0 0

79. 4. Penting 10 20.0

80. 5. Sangat penting 40 80.0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa minat membeli TVS NEO

X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 0%, penting 20%

dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah penting dan

sangat penting sebesar 100%.Hal tersebut menurut responden, minat membeli

kendaraan bermotor TVS NEO X3i sangat penting. Karena menurut responden

dengan minat membeli motor TVS NEO X3i merupakan suatu dorongan untuk

pemenuhan kebutuhan responden sehari-hari

Page 85: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

85

Tabel 4.26

Minat menggunakan TVS NEO X3i

Kriteria Frekuensi Persen

81. 1. Sangat tidak penting 0 0

82. 2. Tidak penting 0 0

3. Kurang penting 10 20.0

83. 4. Penting 0 0

84. 5. Sangat penting 40 80.0

Total 50 100.0

Sumber: data diolah 2011.

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa minat menggunakan TVS

NEO X3i, sangat tidak penting 0%, tidak penting 0%, kurang penting 20%,

penting 0% dan sangat penting 80%. Jadi jawaban yang paling dominan adalah

kurang penting dan sangat penting sebesar 100%. Hal tersebut menurut

responden, menunjukan bahwa minat menggunakan TVS NEO X3i sangat

penting.Karena untuk purna jual dan bagi TVS NEO X3i tinggi rendahnya

penjualan mempengaruhi minat beli pada kendaraan bermotor merek TVS NEO

X3i.semakin baik image dan penjualan terhadap produk tersebut maka semakin

banyak yang menginginkan atau menggunakan produk tersebut.

Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden.Untuk

memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut dibuat interval. Penentuan rentang

skor menggunakan formula sebagai berikut :

Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Cukup Setuju (CS) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Page 86: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

86

Dalam penelitian ini penulis menentukan banyak kelas interval sebesar 5

(lima). Rumus yang digunakan menurut Riduwan (2004;81) sebagai berikut :

Dimana :

Rentang Nilai = Nilai tertinggi – Nilai terendah

Banyaknya kelas interval = 5

Berdasarkan rumus diatas, maka panjang interval adalah:

Maka interval dan kriteria penilaian rata-rata dapat diinterpretasikan sebgai

berikut :

Sangat Tidak Puas (STP) = 1,00 – 1,79

Tidak Puas (TP) = 1,80 – 2,59

Cukup Puas (CP) = 2,60 – 3,39

Puas (P) = 3,40 – 4,19

Sangat Puas (SP) = 4,20 – 5,00

Page 87: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

87

Tabel 4.27

Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden mengenai Minat beli

konsumen

No Pertanyaan SS S CS TS ST

S jml

Rata-

rata

Keter

anga

n

1 Pengenalan produk 40 10 0 0 0 240 4,80 SP

2 Manfaat setelah menggunakan 20 30 0 0 0 220 4,40 SP

3 Ketertarikan informasi 0 40 10 0 0 190 3,80 SP

4 Minat membeli berdasarkan

fitur

40 10 0 0 0

240 4,80

SP

5 Minat menggunakan 40 0 10 0 0 230 4,60 SP

Jumlah total variabel Y 1120 22,40

Skor rata-rata

4,48 SP

Berdasarkan penilaian 50 responden penelitian, skor rata-rata keseluruhan

dari variabel Y yang diperoleh sebesar 4,48. Hasil tersebut dapat menunjukkan

bahwa minat beli konsumen terhadap produk kendaraan bermotor TVS NEO X3i

tersebut sangat tinggi.

4.3 Pengujian Validitas Instrumen

4.3.1 Hasil Pengujian Terhadap Validitas Variabel X

Dari perhitungan uji validitas data variabel X yang diukur dengan 16 item

pernyataan menggunakan software SPSS 17.0 for window, diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.28

Uji Validitas Variabel X

(Atribut Produk Kendaraan Bermotor Merek TVS NEO X3i)

No. Pernyataan Corrected Item

Total Correlation Angka Kritis Keterangan

1. Pernyataan 1 .901 0,3 Valid

2. Pernyataan 2 .894 0,3 Valid

Page 88: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

88

3. Pernyataan 3 .330 0,3 Valid

4. Pernyataan 4 .901 0,3 Valid

5. Pernyataan 5 .316 0,3 Valid

6. Pernyataan 6 .635 0,3 Valid

7. Pernyataan 7 .798 0,3 Valid

8. Pernyataan 8 .901 0,3 Valid

9. Pernyataan 9 .798 0,3 Valid

10. Pernyataan 10 .901 0,3 Valid

11 Pernyataan 11 .852 0,3 Valid

12 Pernyataan 12 .428 0,3 Valid

13 Pernyataan 13 .865 0,3 Valid

14 Pernyataan 14 .854 0,3 Valid

15 Pernyataan 15 .865 0,3 Valid

16 Pernyataan 16 .901 0,3 Valid

(Sumber : Pengolahan Data, 2011)

Berdasarkan tabel diatas, maka hasil pengujian validitas variabel X (atribut

produk sepeda motor roda dua TVS) tersebut lebih besar dari 0,3, dengan

menggunakan rumus korelasi pearson moment butir instrumen yang paling tinggi

adalah koefisien korelasi dengan nilai 0,936 dan butir instrumen yang paling

rendah adalah koefisien korelasi dengan nilai 0,401. Dari uraian tersebut, dapat

diperoleh kesimpulan bahwa butir instrumen variabel X dinyatakan valid dan

mampu untuk mengukur variabel atribut produk sepeda motor rua dua TVS.

4.3.2 Hasil Pengujian Terhadap Validitas Variabel Y

Dari perhitungan uji validitas data variabel Y yang diukur dengan 5 item

pernyataan menggunakan software SPSS 17.0 for window, diperoleh hasil sebagai

berikut:

Page 89: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

89

Tabel 4.29

Uji Validitas Variabel Y (Minat Beli)

No. Pernyataan Corrected Item

Total Correlation Angka Kritis Keterangan

1. Pernyataan 1 .976 0,3 Valid

2. Pernyataan 2 .503 0,3 Valid

3. Pernyataan 3 .976 0,3 Valid

4. Pernyataan 4 .976 0,3 Valid

5. Pernyataan 5 .970 0,3 Valid

(Sumber : Pengolahan Data)

Berdasarkan tabel diatas, maka hasil pengujian validitas variabel Y (minat

beli) tersebut lebih besar dari 0,3, dengan menggunakan rumus korelasi pearson

moment butir instrumen yang paling tinggi adalah koefisien korelasi dengan nilai

0,922 dan butir instrumen yang paling rendah adalah koefisien korelasi dengan

nilai 0,819. Dari uraian tersebut, dapat diperoleh kesimpulan bahwa butir

instrumen variabel Y dinyatakan valid dan mampu untuk mengukur variabel

minat beli kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i

4.4 Pengujian Relibilitas Instrumen

4.4.1 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel X

Dengan menggunakan alat bantusoftware SPSS 17.0 for window diperoleh

hasil pengujian reliabilitas variabel X sebagai berikut:

Tabel 4.30

RELIABILITAS X (Atribut produk sepeda motor roda dua TVS)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

Page 90: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

90

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.801 13

Hasil dari statistik reliabilitas variabel X diperoleh cronbach’s Alpha lebih

besar dari 0,50 yaitu 0,964 > 0,50 yang menyatakan bahwa instrumen tersebut

reliabel.

4.4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Y

Dengan menggunakan alat bantusoftware SPSS 17.0 for window diperoleh

hasil pengujian reliabilitas variabel X sebagai berikut:

Tabel 4.31

RELIABILITAS Y (Minat beli)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.819 18

Hasil dari statistik reliabilitas variabel Y diperoleh cronbach’s Alpha

lebih besar dari 0,50 yaitu 0,986 > 0,50 yang menyatakan bahwa instrumen

tersebut reliabel.

Page 91: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

91

4.5 Pengujian Hipotesis

Dari hasil jawaban kuesioner variabel X (atribut produk kendaraan

bermotor merek TVS NEO X3i) dan jawaban variabel Y (minat beli), maka

penulis melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu “Terdapat

pengaruh atribut produk kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i

terhadap minat beli”.

H0 = 0 Tidak terdapat pengaruh atribut produk kendaraan bermotor merek

TVS NEO X3i terhadap minat beli.

Ha ≠ 0 Terdapat pengaruh atribut produk kendaraan bermotor merek TVS

NEO X3i terhadap minat beli.

4.6 Analisis Korelasi Variabel

Dengan menggunakan alat bantusoftware SPSS 17.0 for windowdiperoleh

data sebagai berikut :

Tabel 4.32

Korelasi Variabel (Rank Sperman)

Correlations

Atribut

produk Minat beli

Spearman's rho Atribut

produk

Correlation

Coefficient 1.000 .949

**

Sig. (2-tailed) . .000

N 50 50

Minat beli Correlation

Coefficient .949

** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 50 50

Page 92: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

92

Correlations

Atribut

produk Minat beli

Spearman's rho Atribut

produk

Correlation

Coefficient 1.000 .949

**

Sig. (2-tailed) . .000

N 50 50

Minat beli Correlation

Coefficient .949

** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

Dari tabel di atas, dapat diperoleh korelasi antara pengaruh atribut produk

kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i terhadap minat beli konsumen.

Berarti pengaruh atribut produk kendaraan bermotor merk TVS terhadap

minat beli sangat kuat. Hal ini berdasarkan interpretasi pada tabel interpretasi

pada bab III nilai 0.949 terletak pada kisaran angka 0.800 – 1.000 untuk kategori

sangat kuat.

Page 93: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

93

4.7 Koefisien Determinasi

Dengan menggunakan alat bantusoftware SPSS 17.0 for windowdiperoleh

data sebagai berikut:

Tabel 4.33

Uji Hipotesis (t-hitung)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

Correlations

B

Std.

Error Beta

Zero-

order Partial Part

1 (Constant) .675 1.071 .630 .532

Atribut

produk .309 .015 .947

20.38

1 .000 .947 .947 .947

a. Dependent Variable: Minat

beli

Dari tabel di atas, dapat diperoleh thitung sebesar 20,381, ttabel diperoleh

darin-2 (50-1 = 49) maka diperoleh .ttabel = 2,000. Untuk menguji hipotesis, kita

dapat membandingkan thitung dan ttabel yaitu 20,381 > 2,000, maka Ho ditolak dan

Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif atribut produk

sepeda motor roda dua TVS terhadap minat beli.

Page 94: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

94

Gambar 4.1

Diagram daerah penerimaan Ha Uji Hipotesis X-Y

Hasil pengujian hipotesis diatas, maka Ho ditolak, dan Ha diterima,

menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif antara atribut produk terhadap minat

beli konsumen.

4.8 Kriteria Pengujian

Untuk menghitung koefisien determinasi maka dihitung berdasarkan pada

rumus di Bab III sebagai berikkut:

Kd = rs2

x 100%

Kd = (0.949)2 X 100 %

Kd = 90%

Page 95: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

95

keterangan:

Kd = koefisien determinasi

rs = koefisien rank spearman

Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi tersebut diperoleh sebesar

90%, menunjukkan bahwa pengaruh atribut produk sepeda motor roda dua TVS

terhadap minat beli sebesar 90%. Sedangkan sisanya 10% di pengaruhi oleh

faktor-faktor lain diluar atribut produk, misalnya iklan atau promosi

Page 96: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

96

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang diperoleh melalui

penyebaran kuesioner kepada 50 orang responden mengenai pengaruh atribut

produk terhadap minat beli konsumen pada produk kendaraan bermotor merek

TVS NEO X3i, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tanggapan konsumen terhadap Atribut produk kendaraan bermotor TVS,

dapat dikatakan sangat puas hal ini dilihat dari nilai rata-rata responden

yang menujukkan sangat baik yaitu 4,40 yang berada pada interval 4,20 –

5,00.Hal yang mendukung atribut produk terhadap TVS NEO X3i antara

lain karena mesin yang hemat bahan bakar, penampilan yang sporty, serta

harga yang ditawarkan oleh perusahaan.

2. Tanggapan konsumen mengenai Minat beli terhadap produk kendaraan

bermotor Merek TVS, dapat dikatakan sangat tinggi hal ini dlihat dari nilai

rata-rata responden yang menujukkan sangat tinggi yaitu 4,48 yang berada

pada interval 4,20 – 5,00.Hal-hal yang mendukung terjadinya minat beli

konsumen kendaraan bermotor merek TVS NEO X3i antara lain karena

pengenalan produk kendaraan bermotor tersebut serta minat membeli

berdasarkan fitur yang dimiliki oleh kendaraan bermotor merek TVS NEO

X3i tersebut.

3. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk

Kendaraan Bermotor Merek TVS Neo X3i berdasarkan hasil uji korelasi

senilai 0.949 yang menunjukkan hubungan sangat kuat. Hasi uji koefisien

determinasi sebesar 90%, menunjukkan bahwa pengaruh atribut produk

sepeda motor roda dua TVS terhadap minat beli sebesar 90%. Sedangkan

sisanya 10% di pengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar atribut produk,

misalnya iklan atau promosi dan uji hipotesis bahwa terhitung 20,381 dan

tabel 2,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis

Page 97: 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian Kemajuan

97

yang penulis ajukan pada bab I, yaitu “Pengaruh Atribut Produk

Terhadap Minat Beli Konsumen pada Produk Kendaraan Bermotor

Merek TVS NEO X3i “, dapat diterima.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada kesimpulan yang telah

diuraikan sebelumnya, maka penulis mencoba untuk memberikan saran/usulan

yang dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan

TVS untuk dapat memberikan inovasi baru serta dapat lebih meningkatkan atribut

produk untuk minat beli konsumen.

1. Berdasarkan hasil penelitian, pihak manajemen CV. Gutra Company

secara keseluruhan telah cukup baik dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya, hal yang perlu ditingkatkan dalam hal kedisiplinan waktu

karyawan agar bekerja lebih efektif lagiagar dapat lebih memberikan

keleluasaan pada konsumen untuk banyak bertanya mengenai speck yang

ditawarkan perusahaan.

2. Dalam hal kenyamanan show room sebaiknya lebih di tata dengan rapi,

pencahayaan ruang yang baik dan semenarik mungkin, dengan pelayanan

yang lebih ramah dari sales perusahaan serta banyak memberikan bonus-

bonus menarik seperti pencucian motor gratis tiga kali, pemberian

merchandise berupa, kaos, payung dan sebagainya,

3. CV.Gutra Company sebaiknya lebih sering mengadakan kegiatan road

show dan menjadi sponsor tunggal dari acara, mengikuti pameran dan

banyak memberikan informasi pada konsumen mengenai produk-produk

terbaru yang dikeluarkan oleh perusahaan besar TVS beserta atribut

produknya dengan cara menyebarkan flayer atau baliho, sehingga

perusahaan mendapatkan informasi mengenai seberapa besar pengaruh

atribut produk terhadap minat beli konsumen pada kendaraan bermotor

merek TVS NEO X3i.