1. bab i pendahuluan 1.1. gambaran umum objek penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang...

15
1 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian PT. Telkom Indonesia, Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bisnis Telkom serta merupakan penyelenggara layanan Telecommunications, Information, Media, Edutainment, dan Services (TIMES) terbesar di Indonesia. Dengan dukungan infrastruktur kabel, transmisi terestrial digital, infrastruktur seluler, satelit, dan koneksi kabel laut yang tersebar, Telkom memberi kepastian pemenuhan layanan di manapun di Indonesia dan koneksi internasional. Dengan hal tersebut, Telkom juga berperan sebagai Indonesian Flag Carrier di bidang telekomunikasi. Untuk menjawab tantangan global market serta melaksanakan kedua peran tersebut, Telkom menetapkan Program Utama yang disusun dengan kerangka 3S (Sustaining Scaling Scoping). Program utama tersebut dilandasi oleh Great Spirit Solid Speed Smart dan Grand Strategy serta melalui pemilihan portofolio yang tepat dan alokasi sumber daya yang tepat. Pengembangan infrastruktur true broadband Telkom secara end-to-end mulai dari end user terminal, jaringan akses, jaringan transport hingga layanannya, untuk mewujudkan perluasan jangkauan akses, peningkatan kualitas, dan peningkatan kapasitas infrastruktur broadband. Pengembangan infrastruktur didukung dengan pengembangkan layanan digital (digital services), melalui berbagai content dan aplikasi yang mendukung gaya hidup digital pelanggan. Hal ini merupakan bagian penting dari upaya Telkom untuk semakin memicu peningkatan lalu lintas layanan data dan mempercepat adopsi penggunaan perangkat pintar (smart devices). International Expansion dilakukan melalui anak perusahaan, PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin) di berbagai negara: Malaysia, Hongkong, Macau, Arab Saudi, Timor Leste, Australia, New Zealand, Taiwan, Myanmar, dan Amerika Serikat.

Upload: others

Post on 30-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan

1

1. BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

PT. Telkom Indonesia, Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang bergerak di bisnis Telkom serta merupakan penyelenggara layanan

Telecommunications, Information, Media, Edutainment, dan Services (TIMES)

terbesar di Indonesia. Dengan dukungan infrastruktur kabel, transmisi terestrial

digital, infrastruktur seluler, satelit, dan koneksi kabel laut yang tersebar, Telkom

memberi kepastian pemenuhan layanan di manapun di Indonesia dan koneksi

internasional. Dengan hal tersebut, Telkom juga berperan sebagai Indonesian Flag

Carrier di bidang telekomunikasi.

Untuk menjawab tantangan global market serta melaksanakan kedua peran

tersebut, Telkom menetapkan Program Utama yang disusun dengan kerangka 3S

(Sustaining – Scaling – Scoping). Program utama tersebut dilandasi oleh Great

Spirit Solid – Speed – Smart dan Grand Strategy serta melalui pemilihan

portofolio yang tepat dan alokasi sumber daya yang tepat.

Pengembangan infrastruktur true broadband Telkom secara end-to-end

mulai dari end user terminal, jaringan akses, jaringan transport hingga

layanannya, untuk mewujudkan perluasan jangkauan akses, peningkatan kualitas,

dan peningkatan kapasitas infrastruktur broadband. Pengembangan infrastruktur

didukung dengan pengembangkan layanan digital (digital services), melalui

berbagai content dan aplikasi yang mendukung gaya hidup digital pelanggan. Hal

ini merupakan bagian penting dari upaya Telkom untuk semakin memicu

peningkatan lalu lintas layanan data dan mempercepat adopsi penggunaan

perangkat pintar (smart devices).

International Expansion dilakukan melalui anak perusahaan, PT.

Telekomunikasi Indonesia International (Telin) di berbagai negara: Malaysia,

Hongkong, Macau, Arab Saudi, Timor Leste, Australia, New Zealand, Taiwan,

Myanmar, dan Amerika Serikat.

Page 2: 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan

2

Telkom memperkuat kehadiran di kawasan regional dengan model bisnis yang

menguntungkan dan risiko yang terkelola dengan baik.

Untuk pengembangan portofolio masa depan tersebut, Telkom membentuk

Anak Perusahaan dan beberapa Proyek sehingga diharapkan pengelolaan

portofolio yang ada di dalamnya dapat lebih lincah/ dinamis. Selain untuk

memberikan layanan yang lebih luas kepada customer, pengelolaan portofolio

IME juga sebagai strategi untuk memperkuat atau menumbuhkan portofolio

produk legacy yang sudah mature (synergy value).

Telkom berkomitmen untuk memenuhi persyaratan regulasi yang berlaku

sesuai dengan semangat perusahaan dalam menjalankan praktik-praktik tata kelola

perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Komitmen tersebut

dibuktikan salah satunya dengan diraihnya penghargaan “Most Trusted Company”

untuk keenam kalinya berturut-turut, dalam ajang Corporate Governance

Perception Index oleh Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), dan

penghargaan Best Managed Company dari majalah Finance Asia.

Selain kepatuhan terhadap aturan-aturan yang dikeluarkan oleh

Pemerintah, Telkom sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang masih

terdaftar di New York Stock Exchange (NYSE) sejak 14 November 1995, harus

tunduk kepada ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh Security Exchange

Comission (SEC). Telkom merancang bisnis proses dan menerapkan pengendalian

internal terutama untuk menjamin kehandalan Laporan Keuangan Perusahaan

sekaligus untuk mendorong kesuksesan bisnis dan kelangsungan hidup

perusahaan.

Integritas terhadap pelaporan keuangan mencakup penyediaan laporan

keuangan dan pengungkapan informasi yang bebas dari kesalahan dan

kecurangan. Semua transaksi dicatat dengan semestinya dan akurat serta semua

catatan keuangan dibukukan dengan semestinya. Integritas pelaporan keuangan

dan pengungkapan informasi sebagaimana diatur dengan kebijakan perusahaan

tentang Kebijakan Pengelolaan SOX Section 302 & Section 404. Telkom

diharuskan menyampaikan laporan berkala ke SEC dan harus mengungkapkan

dalam laporan tahunan tentang penerapan peraturan etika untuk pejabat keuangan

senior perusahaan.

Page 3: 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan

3

Meskipun persyaratan mengenai isi peraturan etika sesuai peraturan SEC

tidak identik dengan yang ditetapkan dalam standar pencatatan NYSE, namun

terdapat kemiripan yang signifikan. Berdasarkan peraturan SEC, kode etik harus

dirancang untuk mendorong: (a) perbuatan yang jujur dan etis, termasuk

penanganan benturan kepentingan antara hubungan pribadi dan profesional; (b)

pengungkapan yang lengkap, wajar, tepat dan tepat waktu dalam laporan dan

dokumen yang diajukan kepada atau diserahkan kepada SEC; (c) kepatuhan

terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku; (d) mempercepat pelaporan

internal mengenai pelanggaran terhadap peraturan; dan (e) pertanggungjawaban

atas kepatuhan terhadap peraturan.

Transparansi dan kehandalan pengungkapan kepada eksternal merupakan

kewajiban Telkom sebagai perusahaan terbuka. Kebijakan dan prosedur untuk

memenuhi ketentuan SOX 302 atas pedoman pengungkapan (disclosure) yang

signifikan diatur dalam kebijakan perusahaan. Aktivitas utama yang dilakukan

dalam menjamin kehandalan pengungkapan kepada eksternal meliputi:

a. Representation process

Merancang dan menjalankan bisnis proses pengungkapan.

b. Disclosure Committee Establishment

Membentuk Komite Disclosure diketuai oleh Direktur Keuangan dengan

anggota para senior leader perusahaan yang ditentukan sesuai jenis

pengungkapan (complex atau non complex disclosure).

c. Management Discussion & Analysis

Melakukan review, persetujuan, penilaian kecukupan informasi dan

memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara

lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan yang berlaku

(compliance).

d. External review (Specialist review)

Untuk pengungkapan tertentu melibatkan konsultan untuk mengevaluasi

kecukupan ketentuan sebagaimana persyaratan ketentuan pengungkapan, hal

ini mengingat Telkom merupakan perusahaan multilisting di mana masing-

masing exchange securities memiliki ketentuan sendiri-sendiri.

Page 4: 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan

4

e. Process/ Protocol for Director review

Evaluasi pengungkapan oleh Direksi terkait sebelum proses penandatanganan/

sertifikasi oleh Direktur Utama dan Direktur Keuangan.

f. Internal Audit

Atas implementasi kebijakan dan penerapan di operasional, maka proses

pengungkapan secara berkala diaudit efektivitasnya oleh Internal Auditor.

g. Linkage with Section 404 process

Senantiasa diselaraskan dengan proses pengendalian internal mengacu pada

perancangan dan penerapan SOX 404, berikut tindak lanjut defisiensi bilamana

akan berdampak pada kehandalan pengungkapan.

Di samping merancang kebijakan dan prosedur pengungkapan, maka

beberapa prinsip pengungkapan ditanamkan sebagai bagian yang tidak

terpisahkan dalam pedoman pengungkapan perusahaan antara lain adalah prinsip

Akurat dan Tepat Waktu, Equal Treatment/ Fair, Kehati-hatian dan Keterbukaan

(full disclosure).

Telkom memiliki website yang berisi informasi-informasi mengenai

Perusahaan yang dapat diakses oleh publik luas yang merupakan kebijakan

perusahaan yang dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance. Beberapa informasi yang tertuang di dalam website di

antaranya adalah Annual Report, laporan implementasi GCG, dan laporan

pengendalian internal.

Telkom secara terbuka menyampaikan faktor-faktor risiko di dalam

Annual Report untuk memberikan gambaran kepada para pemangku kepentingan

(Stakeholders) tentang risiko yang dihadapi dalam operasional perusahaan.

Gambaran risiko ini dapat menjadi pertimbangan dan knowledge bagi para

pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menilai kapabilitas Telkom dalam

menjaga kelangsungan bisnisnya. Penyampaian informasi terkait pengelolaan

GCG dan faktor-faktor risiko merupakan salah satu bentuk Transparansi

perusahaan dalam mewujudkan prinsip-prinsip GCG yang berbasis risiko dalam

upaya mewujudkan tata kelola bisnis yang tumbuh secara berkelanjutan.

Page 5: 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan

5

Terkait dengan akuntabilitas, Telkom bersungguh-sungguh dalam

mengintegrasikan berbagai kejelasan fungsi, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban organ dan jajaran manajemen perusahaan dalam mengelola

pengetahuan perusahaan sebagai upaya mewujudkan tata kelola bisnis yang

tumbuh secara berkelanjutan.

Bentuk upaya menjaga akuntabilitas di lingkungan perusahaan antara lain:

a. Membangun Tata Kelola Pengelolaan Enterprise Risk Management.

b. Implementasi Prinsip Segregation of Duty (SoD).

c. Akuntabilitas dalam Performance Management System.

d. Akuntabilitas dalam Penyampaian Laporan Keuangan.

Pengaturan tata kelola manajemen risiko tersebut merupakan salah satu

perwujudan prinsip Akuntabilitas dalam mengelola risiko perusahaan sebagai

upaya mewujudkan tata kelola bisnis yang tumbuh secara berkelanjutan. Praktik

yang dilakukan adalah mengintegrasikan berbagai pengetahuan dalam proses

analisis risiko untuk penyusunan strategi perusahaan.

Telkom merancang prosedur pengendalian internal dengan prinsip

segregation of duties. Prinsip ini adalah prinsip kehati-hatian proses transaksional

melalui pemisahan fungsi atau pemberian tugas dengan fungsi utama yang

berbeda kepada orang yang berbeda. Hal ini untuk menghindari risiko fraud

internal karena peran yang berlebihan. Prinsip segregation of duties dirancang dan

diterapkan di perusahaan untuk memastikan:

a. Perlindungan atas aset perusahaan meliputi akuntabilitas perolehan,

penggunaan dan penghapusan aset yang good governance (custody of asset).

b. Akuntabilitas transaksi di operasional dijalankan oleh orang yang sesuai

wewenang dan otoritasnya (authorization of transaction).

c. Terjaga/ terjaminnya keakuratan data atas hasil pencatatan, pemrosesan atau

pelaporan dari setiap transaksi yang berdampak pada validitas nilai aset dan

pelaporan keuangan perusahaan (record keeping).

d. Pengendalian internal dilaksanakan oleh pegawai sehingga terjaga/ terjamin

keakuratan, kesesuaian dan kelengkapan atas pencatatan transaksi yang

terjadi di operasional (activity control).

Page 6: 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan

6

Telkom sebagai perusahaan dengan ukuran relatif besar, frekuensi

transaksi keuangan tinggi, nilai transaksi keuangan yang besar, kompleksitas

pemrosesan transaksi yang beragam, proses bisnis yang beragam dan tersebar di

berbagai lokasi perlu mengimplementasikan pengendalian internal atas pelaporan

keuangan ini.

Pengaturan segregation of duty merupakan salah satu perwujudan prinsip

Akuntabilitas dalam mengelola risiko perusahaan sebagai upaya mewujudkan tata

kelola bisnis yang tumbuh secara berkelanjutan.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), merupakan sarana Direksi

Perusahaan untuk mempertanggungjawabkan laporan keuangan tahunan

perusahaan dan laporan tersebut telah disetujui oleh pemegang saham. Selain itu,

laporan-laporan Direksi kepada Dewan Komisaris mengenai rencana anggaran

tahunan periode berjalan serta pembahasan rutin antara Direksi dan Dewan

Komisaris mengenai evaluasi performasi keuangan triwulanan dan tahunan,

merupakan bentuk-bentuk penerapan GCG dan manajemen risiko.

Terkait dengan legal dan regulasi, dalam mewujudkan tata kelola

perusahaan yang baik, aspek Legal & Compliance merupakan faktor penting atas

aktivitas perusahaan. Pada aspek ini, perusahaan memastikan kepatuhan

mencakup:

a. Kepatuhan atas peraturan-peraturan pasar modal serta berpegang teguh pada

Etika Bisnis.

b. Mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya peraturan-peraturan yang

berlaku serta praktik-praktik international berkaitan dengan tata kelola

perusahaan yang baik.

c. Kepatuhan atas regulasi yang ditetapkan oleh pihak regulator.

d. Memastikan bahwa kebijakan atau aturan yang akan ditetapkan di internal

perusahaan tidak bertentangan dengan Regulasi dan peraturan eksternal yang

berlaku.

Upaya memastikan kepatuhan terhadap aspek-aspek Legal & Compliance

merupakan perwujudan Responsibilitas yang berorientasi risiko dalam upaya

mewujudkan tata kelola bisnis yang tumbuh secara berkelanjutan.

Page 7: 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan

7

Telkom memastikan pengelolaan perusahaan dan hubungan dengan

pemangku kepentingan (Stakeholders) telah dilakukan secara profesional,

berlandaskan integritas dan mampu mengelola konflik kepentingan serta tidak

adanya dominasi atau intervensi dari satu partisipan terhadap partisipan lainnya

dalam upaya mengelola risiko bisnis perusahaan guna mewujudkan tata kelola

bisnis yang tumbuh secara berkelanjutan.

Bentuk upaya perusahaan mewujudkan prinsip Independensi tersebut

antara lain dengan selalu mengikuti pengetahuan yang relevan melalui:

a. Pemastian independensi di dalam Komite Audit.

b. Pemastian independensi Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan &

Risiko (KEMPR).

c. Pencegahan Benturan Kepentingan.

d. Pakta Integritas.

e. Pengungkapan kepemilikan saham Direksi dan Dewan Direksi.

Terkait dengan Pakta Integritas, konsistensi penerapan Pakta Integritas

telah dimulai sejak ditetapkan kebijakan Pakta Integritas pada tahun 2009. Dalam

konsepnya, kebijakan Pakta Integritas adalah mempertajam penerapan GCG di

perusahaan terutama berkaitan dengan 9 area implementasi GCG yaitu:

a. Kode Integritas.

b. Etika Bisnis.

c. Menghindari Benturan Kepentingan/ Konflik Kepentingan (conflict of

interest).

d. Larangan Melakukan Gratifikasi.

e. Larangan Melakukan Transaksi oleh Orang Dalam (insider trading).

f. Menjaga Kerahasiaan Informasi.

g. Pencegahan atas tindakan memperkaya diri atau pihak lain yang merugikan

keuangan Perusahaan pada Area Pengadaan dan Kemitraan.

h. Integritas Layanan, dan

i. Integritas Pelaporan Keuangan Perusahaan.

Page 8: 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan

8

Meskipun Perusahaan telah menerapkan praktik GCG, namun masih

dipandang perlu untuk memberikan atensi khusus pada area-area tertentu untuk

mencegah potensi kerugian keuangan Perusahaan dan mewujudkan ‟island of

integrity‟ (salah satu alat atau instrumen reformasi birokrasi dan pencegahan KKN

dengan konsentrasi pada upaya penciptaan keterbukaan, akuntabilitas dan

partisipasi).

Di samping nilai-nilai budaya, Telkom juga mendeklarasikan nilai-nilai

etika (Ethical Values) yang meliputi 7 Nilai Etika: Kejujuran, Transparan,

Kerjasama, Komitmen, Disiplin, Peduli, dan Tanggung Jawab. Nilai-nilai budaya

diarahkan untuk meningkatkan efektivitas kerja agar lebih terarah dalam mencapai

keunggulan, sedang nilai-nilai etika diarahkan untuk meningkatkan kepatuhan

(compliance) yang diorientasikan untuk menjaga harmoni kerja dan kelangsungan

bisnis.

Dewan Komisaris dan Direksi bersungguh-sungguh dalam upaya menangkal

terjadinya risiko akibat pengelolaan perusahaan yang menyimpang dengan

mengembangkan perilaku etis dan menyelenggarakan organisasi yang etikal

sebagai upaya mewujudkan tata kelola bisnis yang tumbuh secara berkelanjutan.

1.2. Latar Belakang Penelitian

Sebagai emiten yang tercatat dan diperdagangkan di BEI dan NYSE, maka

penerapan GCG yang dilakukan oleh Telkom selain mematuhi peraturan

perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, Telkom juga mematuhi Sarbanes

Oxley Act (“SOX”) tahun 2002 serta peraturan SEC lain. Sedikitnya, ada dua

peraturan SOX yang relevan dengan perusahaan. Pertama, SOX Section 404 yang

menyatakan manajemen bertanggung jawab dalam pengendalian internal terhadap

pelaporan keuangan, Internal Control over Financial Reporting (ICoFR), untuk

memastikan keandalan pelaporan keuangan dan persiapan penerbitan laporan

keuangan. Kedua, SOX Section 302 yang menghendaki tanggung jawab dari

manajemen terhadap pembuatan, pemeliharaan dan evaluasi terhadap efektivitas

prosedur untuk memastikan bahwa informasi dalam laporan telah sesuai dengan

ketentuan regulasi Pasar Modal AS. Namun demikian, pelaksanaan pengendalian

internal di Telkom masih diiringi dengan fenomena sebagai berikut:

Page 9: 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan

9

1. Ditemukenali beberapa temuan atau finding dalam audit pengendalian

internal yang bersifat berulang.

Ini dapat mengindikasikan bahwa ‗management did not track whether

deficiencies are remediated on a timely basis‘. Early warning system

dari Auditor Eksternal yang mengingatkan unit-unit belum efektif

menjalankan fungsi dan tugasnya dalam penjaminan pengendalian

internal berlangsung dengan lebih efektif. Manajemen mengalami

kesulitan dalam mengidentifikasi akar masalah atas berbagai gap atau

temuan audit. Beberapa temuan audit pada tahun-tahun sebelumnya

tidak sempat tersolusi atau terremediasi.

2. Terdapat isu ketidakdisiplinan dan kurangnya dukungan/ tone at the top

atas integritas baik di level manajemen maupun staf.

3. Tidak tercapainya target Direksi maupun Dewan Komisaris yaitu Zero

Significant Deficiency dalam audit pengendalian internal selama

bertahun-tahun.

Tabel 1.1 Hasil Audit Pengendalian Internal Telkom

Siklus

Deficiency

2015 2016

Pendapatan SD SD

Beban CD CD

Pengadaan & Aset Tetap CD CD

Perpajakan CD CD

Perbendaharaan CD -

Investasi Divestasi CD -

Pelaporan Keuangan CD CD

Keterangan : SD=Significant Deficiency. CD=Control Deficiency. Karena

aturan pengungkapan, informasi berkaitan dengan hasil audit tidak dapat

dituliskan lebih detail.

Page 10: 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan

10

Di lain sisi, Telkom telah menjalankan transisi kerangka kerja COSO

Internal Control dari sebelumnya versi 2006 ke versi 2013 yang telah efektif

diimplementasikan di tahun 2014/ 2015. Terkait dengan hal ini, penulis

ditugaskan untuk mempelajari kerangka kerja COSO Internal Control Integrated

Framework (ICIF) 2013 di Chicago, USA pada akhir 2014. Dalam kelas tersebut,

berdasar teori dan referensi, maka disarankan oleh pengajar agar perusahaan

melakukan pengujian atas komponen Lingkungan Pengendalian sebagai pondasi

dari keseluruhan implementasi pengendalian internal.

Pemahaman dan upaya mengingatkan kembali kepada pegawai tentang

tata nilai dan etika bisnis dilakukan melalui pengiriman materi sosialisasi dan

sekaligus assessment yang dilaksanakan setiap tahun. Materi tersebut berkaitan

dengan pemahaman GCG, etika bisnis, pakta integritas, fraud, manajemen risiko,

pengendalian internal, whistleblowing, pelarangan gratifikasi, menjaga keamanan

informasi dan hal-hal lainnya yang terintegrasi terkait dengan praktik tatakelola

perusahaan. Pemahaman dan penerapan etika bisnis berikut hasil survei setiap

tahun diaudit secara internal maupun eksternal melalui proses audit SOX 404

terkait dengan penerapan control environment sesuai kerangka kerja pengendalian

internal COSO pada audit pengendalian internal tingkat entitas.

Sistem pengendalian internal merupakan elemen yang sangat penting

dalam pengelolaan suatu perusahaan dan merupakan dasar bagi kegiatan

operasional perusahaan yang aman, sehat dan dapat berkembang secara wajar.

Sistem pengendalian internal dapat membantu pengurus dan pengelola perusahaan

untuk menjaga aset perusahaan; menjamin tersajinya pelaporan keuangan,

manajerial yang akurat dan dapat dihandalkan; mengoptimalkan pemanfaatan

sumber daya secara ekonomis dan efisien; meningkatkan kepatuhan terhadap

ketentuan dan peraturan perundang-undangan serta mengurangi risiko terjadinya

penyimpangan dan pelanggaran terhadap prinsip kehati-hatian.

Terselenggaranya sistem pengendalian internal yang handal dan efektif

menjadi tanggung jawab dari pengurus dan pejabat eksekutif perusahaan.

Pengurus perusahaan juga berkewajiban untuk meningkatkan control culture

dalam organisasi perusahaan dan memastikan hal tersebut melekat (built-in) di

setiap jenjang organisasi. Salah satu unsur penyebab terjadinya kesulitan dalam

Page 11: 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan

11

pengelolaan bisnis perusahaan karena adanya berbagai kelemahan dalam

mengimplementasikan sistem pengendalian internal, mekanisme pengawasan,

tercermin dari ketidakjelasan akuntabilitas dari pengurus perusahaan dan

kegagalan dalam mengembangkan kesadaran dan budaya pengendalian dalam

perusahaan, kurangnya komitmen manajemen perusahaan dalam melakukan

proses pengendalian dan menerapkan sanksi bagi yang melanggar ketentuan,

kebijakan dan prosedur yang ditetapkan, kurangnya komunikasi dan informasi,

khususnya informasi di tingkat pengambilan keputusan, tidak berjalannya

aktivitas pengendalian pada level aktivitas fungsional perusahaan seperti

pemisahan fungsi, otorisasi, verifikasi, serta evaluasi atas risiko dan kinerja

perusahaan.

Pengungkapan informasi perusahaan secara transparan menjadi salah satu

sarana untuk menerapkan sistem pengendalian internal perusahaan. Dengan sistem

pengendalian internal yang efektif perusahaan dapat terhindar dari malapetaka

kerugian besar, karena hal-hal yang sebelumnya tidak pernah disangka bakal

terjadi. Tanpa sistem pengendalian internal yang efektif, kendala atau risiko yang

dapat menyebabkan kerugian besar dapat berlangsung lama tanpa terdeteksi

pemilik perusahaan. Manajemen harus memiliki komitmen untuk melindungi

stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-

undangan yang berlaku, serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri.

Pengendalian internal dapat membantu entitas mencapai target kinerja dan

profitabilitasnya, dan mencegah hilangnya sumber yang dimiliki. Ini dapat

membantu menjamin pelaporan keuangan yang handal. Hal ini dapat juga

membantu menjamin bahwa perusahaan mematuhi hukum dan regulasi,

menghindari rusaknya reputasi dan akibat lain. Pada pokoknya, pengendalian

internal dapat membantu perusahaan beraktivitas kemanapun yang ingin dituju

dan mencegah kelemahan dan hambatan sepanjang proses tersebut.

Salah satu komponen terpenting dalam ruang lingkup sistem pengendalian

internal perusahaan dan merupakan fondasi bagi komponen pengendalian internal

lainnya adalah lingkungan pengendalian (control environment), yang

mencerminkan keseluruhan komitmen, perilaku, kepedulian dan langkah-langkah

dalam melaksanakan kegiatan pengendalian operasional perusahaan.

Page 12: 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan

12

Dalam konteks ini, lingkungan pengendalian ditempatkan sebagai faktor

utama bagi Telkom dalam mendukung sistem pengendalian internal yang efektif,

sesuai dengan pernyataan berikut:

1) Lingkungan pengendalian merupakan pondasi kedisiplinan dan struktur

dari semua komponen pengendalian internal lainnya (Guy et al, 2002).

2) Prinsip-prinsip yang melekat pada komponen lingkungan pengendalian

sangat penting untuk memastikan efektivitas keseluruhan sistem

pengendalian internal (The Institute of Internal Auditors, 2011).

3) Lingkungan pengendalian adalah seperangkat standar, proses, dan

struktur yang memberikan dasar untuk melakukan pengendalian

internal di seluruh organisasi (COSO, 2013).

4) Lingkungan Pengendalian menunjukkan atmosfir atau suasana (sets the

tone) dalam suatu organisasi/ perusahaan yang mempengaruhi

kesadaran pengendalian (control consciousness) dari orang-orang dalam

organisasi tersebut, serta sangat dipengaruhi oleh suasana yang

diciptakan dari pimpinan perusahaan atau tone at the top (COSO, 2013).

5) Lingkungan pengendalian yang dihasilkan memiliki dampak yang luas

(pervasive impact) terhadap keseluruhan sistem pengendalian internal

(COSO, 2013).

Oleh karena itu pada penelitian ini, akan dilakukan pengujian terhadap

pengaruh prinsip Lingkungan Pengendalian terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal di Telkom.

1.3. Perumusan Masalah

Implementasi pengendalian internal di Telkom yang telah berjalan sejak

2006 masih diidentifikasi berbagai defisiensi yang cukup signifikan serta tidak

mampu memenuhi target yang ditetapkan manajemen.

Dalam kerangka kerja COSO Internal Control Integrated Framework (ICIF)

2013, maka dipandang perlu meneliti Lingkungan Pengendalian sebagai pondasi

dari pengendalian internal.

Berdasarkan uraian sebelumnya, berikut pertanyaan penelitian yang

penulis ajukan sebagai berikut:

Page 13: 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan

13

1. Apakah prinsip-prinsip Lingkungan Pengendalian berpengaruh secara

simultan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal di Telkom?

2. Apakah prinsip Komitmen terhadap Integritas dan Etika dalam

Lingkungan Pengendalian berpengaruh terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal di Telkom?

3. Apakah prinsip Pengawasan yang Bertanggung Jawab dalam

Lingkungan Pengendalian berpengaruh terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal di Telkom?

4. Apakah prinsip Penetapan Struktur, Wewenang, dan Tanggung Jawab

dalam Lingkungan Pengendalian berpengaruh terhadap efektivitas

sistem pengendalian internal di Telkom?

5. Apakah prinsip Komitmen pada Kompetensi dalam Lingkungan

Pengendalian berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian

internal di Telkom?

6. Apakah prinsip Penegakan Akuntabilitas dalam Lingkungan

Pengendalian berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian

internal di Telkom?

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui pengaruh prinsip-prinsip Lingkungan Pengendalian

secara simultan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal di

Telkom.

2. Untuk mengetahui pengaruh prinsip Komitmen terhadap Integritas

dan Etika dalam Lingkungan Pengendalian terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal di Telkom.

3. Untuk mengetahui pengaruh prinsip Pengawasan yang Bertanggung

Jawab dalam Lingkungan Pengendalian terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal di Telkom.

4. Untuk mengetahui pengaruh prinsip Penetapan Struktur, Wewenang,

dan Tanggung Jawab dalam Lingkungan Pengendalian terhadap

efektivitas sistem pengendalian internal di Telkom.

Page 14: 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan

14

5. Untuk mengetahui pengaruh prinsip Komitmen pada Kompetensi

dalam Lingkungan Pengendalian terhadap efektivitas sistem

pengendalian internal di Telkom.

6. Untuk mengetahui pengaruh Penegakan Akuntabilitas dalam

Lingkungan Pengendalian terhadap efektivitas sistem pengendalian

internal di Telkom.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Aspek Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

pengembangan teori yang berkaitan dengan sistem pengendalian internal dalam

hal pelaksanaan prinsip-prinsip Lingkungan Pengendalian.

1.5.2. Aspek Praktis

Implementasi Pengendalian Internal sebagai persyaratan SOX compliance

di Telkom memiliki persyaratan yang ketat untuk menjamin dan mendukung tata

kelola perusahan yang baik. Manfaat pengendalian internal tentunya seirama

dengan implementasi GCG dan etik, yaitu:

1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.

2) Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan perusahaan.

3) Menjamin kepatuhan terhadap undang-undang dan atau peraturan lainnya

yang harus dipenuhi oleh perusahaan.

1.6. Sistematika Penulisan Tesis

Sistimatika dalam penulisan tesis ini disusun untuk memberikan gambaran

umum tentang penelitian yang dilakukan, sebagai berikut:

BAB I. Pendahuluan

Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang

menggambarkan dengan tepat isi penelitian, mencakup tinjauan umum objek

penelitian yaitu Telkom, latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,

dan sistimatika penulisan tesis.

Page 15: 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian...memastikan bahwa semua informasi yang material telah diungkapkan secara lengkap, akurat, konsisten dan sesuai dengan aturan

15

BAB II. Tinjauan Pustaka dan Lingkup Penelitian

Bab ini berisi tentang tinjauan pustaka yaitu penelitian-penelitian

sebelumnya mengenai berkaitan dengan Lingkungan Pengendalian, teori-teori dan

referensi yang berkaitan dengan topik, masalah, atau variabel penelitian.

BAB III. Metodologi Penelitian

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang akan digunakan, operasional

variabel, skala pengukuran, skala instrumen, tahapan pengumpulan data, populasi

dan sampel, serta teknik pengumpulan dan analisis data yang dapat menjawab

atau menjelaskan masalah penelitian.

BAB IV. Analisis dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya yang

diuraikan secara kronologis dan sistimatis sesuai dengan perumusan masalah serta

tujuan penelitian. Aspek pembahasan dimulai dari hasil analisis data, kemudian

diinterpretasikan dan selanjutnya diikuti oleh penarikan kesimpulan.

BAB V. Kesimpulan dan Saran

Bab ini akan memberikan kesimpulan dari hasil pembahasan, memberikan

masukan atau saran yang bisa diimplementasikan oleh perusahaan.