1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

60

Upload: wahyudin

Post on 21-Feb-2016

95 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt
Page 2: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

IRIGASIIrigasi sudah dikenal di :Mesir 4000 SMChina 2000 SMIndonesia pada Jaman MajapahitAir irigasi harus meninjau juga kualitas air,

dikarenakan air dapat mengandung:Lumpur halusLimbah industriZat mineral yang bermanfaat atau berbahaya

bagi tanaman

Pertemuan ke-1Pertemuan ke-1

Page 3: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

PEMBANGUNAN JARINGAN IRIGASITujuan pemerintah dalam pembangunan jaringan irigasi :Pembukaan daerah pesawahan baruPeningkatan produksi panganPemanfaatan air untuk sungai untuk

keperluan lainnya seperti : Air minum,PLTA, Industri

Page 4: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Untuk pembangunan sarana pengairan terutama sarana irigasi harus dilakukan penelitian/penyelidikan yang antara lain :Ketersediaan air sepanjang tahunSifat-sifat tanah didaerah aliran sungai yang airnya akan dimanfaatkan untuk irigasi yang akan diairiTopografi daerah pengaliranLuasan areal yang akan diairiJanis tanaman panganPotensi produksi setiap tanaman panganCurah hujan dihulu sungai maupun didataran rendah

Page 5: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

ISTILAH DAN DEFINISI Irigasi :

adalah usaha penyediaan, pengaturan , dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian, yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi tambak

Jaringan Irigasi :adalah saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk penyediaan, pembagian,pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi

Daerah Irigasi:adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi

Page 6: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Jaringan Irigasi PrimerAdalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan utama saluran induk/primer, saluran pembuangnya, bangunan bagi, bangunan bagi sadap, bangunan sadap dan bangunan pelengkapnya

Jaringan Irigasi SekunderAdalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari saluran sekunder, saluran pembuangnya, bangunan bagi, bangunan bagi sadap, bangunan sadap dan bangunan pelengkapnya

Jaringan Irigasi Tersieradalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier,boks kuarter serta bangunan pelengkapnya

Page 7: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Petak tersieradalah kumpulan petak irigasi yang merupakan kesatuan dan mendapat air irigasi melalui saluran tersier yang sama

Petak sekunderAdalah kumpulan petak tersier yang merupakan satu kesatuan dan mendapat air irigasi melalui saluran sekunder yang sama

Petak PrimerAdalah kumpulan petak sekunder yang merupakan satu kesatuan dan mendapat air irigasi melalui saluran primer yang sama

Page 8: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Daerah Irigasi Total/Bruto/BakuAdalah daerah yang tergambarkan dalam peta situasi dikurangi dengan perkampungan, daerah yang tidak dapat diairi, jalan utama, rawa-rawa dan daerah yang tidak akan/bisa dikembangkan lagi

Daerah irigasi netto/bersihAdalah daerah total yang bisa diairi dikurangi dengan saluran-saluran irigasi dan pembuang (primer,sekunder,tersier dan kuarter),jalan inspeksi,jalan sawah dan tanggul sawah

Page 9: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Daerah potensialAdalah daerah yang mempunyai kemungkinan baik untuk dikembangkan, luas daerah ini sama dengan daerah irigasi netto, tetapi biasanya belum dikembangkan sepenuhnya akibat terdapatnya hambatan non teknis

Daerah fungsionalAdalah bagian dari daerah potensial yang telah memiliki jaringan irigasi yang telah dikembangkan.daerah fungsional luasnya sama dengan atau lebih kecil dari daerah potensial.

Page 10: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Pengembangan Jaringan irigasiAdalah pembangunan jaringan irigasi baru dan/atau peningkatan jaringan irigasi yang sudah ada

Pembangunan jaringan irigasiAdalah seluruh kegiatan penyediaan jaringan rigasi di wilayah tertentu yang belum ada jaringan irigasinya

Peningkatan jaringan irigasi Adalah kegiatan meningkatkan fungsi dan kondisi jaringan irigasi yang sudah ada atau kegiatan menambah luas areal pelayanan pada jaringan irigasi yang sudah ada dengan mempertimbangkan perubahan kondisi lingkungan daerah irigasi

Page 11: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) adalah kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadi wadah petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasi yang dibentuk oleh petani pemakai air sendiri secara demokratis,termasuk lembaga lokal pengelola irigasi.

Komisi irigasiadalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara wakil pemerintah, wakil perkumpulan petani pemakai air, wakil pengguna jaringan irigasi

Komisi Irigasi Kabupaten/Kota,Komisi Irigasi Provinsi dan Komisi irigasi antar Provinsi

Page 12: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

PEMBAGIAN KEWENANGANPada UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air pada pasal 41 (penjelasan) bahwa kewenangan Pengelolaan Jaringan irigasi adalah berdasarkan pada luasan areal sbb:Pusat : areal > 3000 HaProvinsi :1000 Ha < areal < 3000 HaKabupaten/Kota : areal < 1000 Ha

Pertemuan ke-2Pertemuan ke-2

Page 13: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

KLASIFIKASI JARINGAN IRIGASI

Teknis Semi teknis Sederhana1.

Bangunan utama Bangunan permanen

Bangunan permanen atau semi permanen

Bangunan sementara

2.

Kemampuan bangunan dalam mengukur & mengatur debit

Baik Sedang Jelek

3.

Jaringan saluran Saluran irigasi dan pembuang terpisah

Saluran irigasi dan pembuang tidak sepenuhnya terpisah

Saluran irigasi dan pembuang jadi satu

4.

Petak tersier Dikembangkan sepenuhnya

Belum dikembangkan atau densitas bangunan tersier jarang

Belum ada jaringan terpisah yang dikembangkan

5.

Efisiensi secara keseluruhan

50 – 60 % 40 – 50 % < 40 %

6.

Ukuran Tak ada batasan Sampai 2.000 ha Tak lebih dari 500 ha

Page 14: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

TAHAP-TAHAPAN PERENCANAAN IRIGASIYaitu Pembuatan :1. Peta lay out jaringan irigasi/tata letak (saluran

pembawa dan saluran pembuang, daerah yang tidak bisa diairi, kampung, jalan raya, jalan ka, batas petak)

2. Peta petak, luasan : 50 – 100 ha3. Perhitungan neraca air4. Perencanaan saluran irigasi (pembawa dan

pembuang)5. Profil/potongan memanjang saluran (menentukan

elevasi muka air)6. Profil/potongan melintang saluran (mengetahui

galian dan timbunan)

Pertemuan ke-3Pertemuan ke-3

Page 15: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

7. Desain Bangunan Pemberian Air :Bangunan OncoranBangunan Sadap Bangunan BagiBangunan Bagi Sadap

8. Desain Bangunan Ukur :Pintu Romijn, Crum De GruyterCipoletti,ambang LebarParshall FlumesLong Throated Flume (Leher Panjang)

Page 16: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

9. Desain Bangunan Pelengkap: Gorong – Gorong Bangunan Terjun Bangunan Got Miring Talang Shypon Pelimpah Bangunan Penguras Saluran Tertutup Jembatan Penyebrangan, Dll

Page 17: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

HAL – HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM PERENCANAAN IRIGASI

1.Gambar tata letak dicek kembali dengan peta yang baru

2.Lokasi bangunan utama harus memperhatikan tinggi pengambilan dan peta situasi

3. tipe-tipe saluran irigasi, saluran tanah atau saluran pasangan dengan memperhatikan kondisi tanah yang ada dilapangan

4. Kecocokan daerah yang bersangkutan untuk irigasi pertanian

5. batas-batas administrative

Pertemuan ke-4Pertemuan ke-4

Page 18: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

6. Konsultasi dan sosialisasi dengan pemerintah setempat dan petani (P3A) disepanjang rencana trase saluran dan batas-batas daerah irigasi.

7. Jaringan irigasi yang ada8. Perkampungan penduduk dan lahan yang tidak bisa diairi.9. Kondisi pembuang yang ada atau yang akan dibuat, apakah

perlu saluran pembuang silang10.Perhitungan neraca air dengan data-data daerah irigasi

dan perhitungan kebutuhan air yang lebih tepat11.Pemilihan jenis bangunan dan bahan – bahan bangunan

(pasangan, beton dll)12. Penyelidikan geologi teknik untuk bangunan utama dan

apabila diperlukan untuk bangunan dan saluran.13. Penyelidikan model hidrolis ( Bendung )14. Adanya pengukuran lokasi pada bangunan – bangunan

khusus (talang, shypon dll)

Page 19: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN TATA LETAKTAHAP 11. Tentukan lokasi saluran pembuang, jalan,

kampung dan daerah yang tidak dapat diairi berdasarkan peta topografi skala 1 : 25.000

2. Tentukan lokasi cekungan, punggung medan dan tempat tinggi pada peta skala 1 : 25.000

3.Cek apakah jaringan pembuang intern dan ekstern yang ada dapat dipisahkan

4. Buatlah tata letak pendahuluan jaringan pembuang primer

5.Plotkan saluran sekunder disepanjang punggung medan dan daerah-daerah tinggi

Page 20: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

6. Pindahkan trase saluran, batas petak dan lokasi sadap pada peta skala 1 : 5000 atau 1 : 2000

7.Plotkan batas-batas petak tersier dengan kriteria sbb:– batas-batas ditentukan dengan topografi– saluran tersier mengikuti kemiringan medan dengan

kemiringan minimum 0,25% (kecepatan minimum 0,20 m/det)

– ukuran petak tersier sebaiknya antara 50 – 100 ha– sesuaikan batas-batas petak tersier dengan batas-

batas administratif8.Plotkan lokasi bangunan sadap, bangunan bagi9.Tentukan lokasi bangunan pembawa10.Tentukan trase saluran primer dengan

kemiringan minimum 0,30%

Page 21: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

• Tahap 21. Penelusuran trase saluran seperti yang ditunjukan

pada peta berskala 1 : 50002. Penyelidikan dan pengukuran trase saluran3. Cek lokasi bangunan sadap dan muka air yang

diperlukan4. Cek lokasi bangunan pembawa5. Buat perencanaan bangunan utama6. Buat profil memanjang saluran dan melintang saluran7. Buat trase saluran yang telah disesuaikan dengan

lokasi bangunan pengatur dan pembawa serta batas-batas petak tersier pada peta skala 1 : 5000

8. Buat program penyelidikan detail untuk lokasi bendung, bangunan pembawa utama dan saluran (bila perlu)

Pertemuan ke-5Pertemuan ke-5

Page 22: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

NERACA AIRKETERSEDIAAN AIRKEBUTUHAN AIR POLA TANAM DAN

AREAL YANG DAPAT DIAIRI

POLA TANAM : Padi – Padi – Palawija Padi – Padi/Palawija – Palawija Padi – Palawija - Bera

Areal dapat diairi A = Qa/NFR

Pertemuan ke-6Pertemuan ke-6

Page 23: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

KETERSEDIAAN AIRPerhitungan Debit Andalan dengan

menggunakan data debit atau curah hujan bulanan minimal 10 tahun.

Rumus rumus yang dipakai :Metode F.J. Mock,Metode RankingMetode SMEC

Page 24: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

KEBUTUHAN AIRFaktor – faktor yang menentukan adalah:1.Areal tanam2.Pola dan jadwal tanam3.Tata cara bercocok tanam/sisitim golongan4.Penyiapan lahan (LP = Land Preparation)5.Penggunaan konsumtif (Etc = Consumtive Use)6.Perkolasi dan rembesan (P = Percolation)7.Penggantian Lapisan Air (WLR = Water Layer

Replacement)8.Curah Hujan Efektif ( Re = Rainall Efektive)9.Kebutuhan air untuk tanaman di sawah (NFR =

Nett Field Requirement = q)10.Efisiensi saluran, e (kehilangan air selama

penyaluran/distribusi)

Pertemuan ke-7Pertemuan ke-7

Page 25: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Ad.1 . Areal Tanamadalah lahan yang dapat dilayani/diairi oleh suatu jaringan/saluran irgasi.

Contoh Peta Areal Tanam   

 

Page 26: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Ad. 2 Pola Dan Jadwal Tanam Ialah susunan rencana penanaman berbagai jenis tanaman selama satu tahun yang umumnya di di Indonesia diklasifikasikan dala 3 (tiga) jenis tanaman Padi, tebu dan palawija

 

Page 27: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

POLA TANAMPola tanam adalah gambaran rencana tanam padi,

palawija/ tebu selama kurun waktu 1 ( satu ) tahun.

Berdasarkan pengalaman pola tanam yang sering dipakaI adalah :

1.Padi – padi – palawija. 2.Padi – padi/palawija – padi.3.Padi – palawija/tebu – bera. Pola tersebut biasanya tergantung kepada

ketersediaan air di jaringna irigasi, dan pada daerah yang biasa menanam tebu pola tersebut dia atas bisa diprogramkan tanaman tebu.

Page 28: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Ad.3. Rencana Tata tanam/Sistim golonganRencana Tata Tanam suatu daerah irigasi adalah

suatu daftar perhitungan atau grafik yang menggambarkan hal-hal sebagai berikut :Berapa rencana luas tanam ( padi,palawija, tebu) Kapan mulai tanamKapan diadakan pengeringan saluran

( Kalau dipakai rencana golongan, maka perlu ditentukan kapan pertama kali dilaksanakan pemberian air untuk untuk pengolahan tanah dari masing-masing golongan).

Page 29: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Ad.4.Penyiapan Lahan (LP = Land Preparation)Perhitungan kebutuhan air untuk pengolahan tanah (LP) sebelum penanaman padi dapat dihitung dengan pendekatan berdasarkan hasil interpolasi tabel Van de Goor/ Zijlstra yang dipengaruhi oleh :

Lamanya waktu pengolahan penyiapan lahan (T : 30 – 45 hari)

Jumlah air yang diperlukan untuk penjenuhan ( S : 250 – 300 mm)

Jumlah air akibat kehilangan karena penguapan dan rembesan, dengan menggunakan rumus :M = Eo + P, dimana Eo adalah evaporasi air terbuka, Eo = 1,1 x ETo

 

Page 30: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Ad.5.Penggunaan Konsumtif ( Etc)Perkiraan kebutuhan air untuk pertumbuhan

tanaman diukur dari penguapan tanaman. Pada penerapan praktis dapat dihitung dengan

pendekatan perkalian evapotranspirasi potensial (Eto) dengan koefisien tanaman (kc) dengan rumus :

ETc = ETo x kcDimana :ETc = penggunaan konsumtifETo = evaporasi potensialkc = koefisien tanaman

Page 31: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Evaporasi Potensial dipengaruhi oleh :Temperatur rerata (° C) bulanan/setengah bulananKelembaban relatif rerata (Relative humadity, %)Kecepatan angin (wind velocity, m/det) acuan

setinggi 2 m di atas tanahLamanya penyinaran matahari (Duration o

Radiation, %)Kedudukan meridian (Latitude, ..° , ..', .." )Koefisien Albedo untuk tanaman acuan

(rerumputan pendek = 0,25)

Page 32: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Ad.6. KOEFISIEN TANAMAN (kc)Koeisien Tanaman (kc) adalah besaran yang

menunjukkan kebutuhan tanaman akan air untuk pertumbuhan optimal yang besarnya tergantung kepada tahapan perkembangan tanaman tersebut

Periode Tengah Bulanan

PADI KEDELAI NEDECO/PROSIDA FAO

Varitas Biasa Varitas Unggul Varitas Biasa Variras Unggul 1 1,20 1,20 1,10 1,10 0,50 2 1,20 1,27 1,10 1,10 0,75 3 1,32 1,33 1,10 1,05 1.00 4 1,40 1,30 1,10 1,05 1.00 5 1,35 1,30 1,10 0,95 0,82 6 1,24 0.00 1,05 0.00 0,45 7 1,12 0,95 8 0.00 0.00

Page 33: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Ad.7 Perkolasi dan rembesan (P = Percolation)Perkolasi atau gerakan aliran air dalam tanah

secara vertikal ke bawah dan kesamping sebenarnya juga didapatkan dari hasil penelitian di lapangan, sangat tergantung pada sifat-sifat tanah dan karakteristik pengolahannya.

Pada tanah lempung dengan pengolahan yang baik mempunyai laju perkolasi antar 1-3 mm/hari dan pada tanah pasiran antara 3-6 mm/hari.

Page 34: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Ad.8. Penggantian Lapisan Air (WLR = Water Layer Replacement)Air untuk penjenuhan tanah adalah meliputi air yang

dibutuhkan untuk penyiapan lahan sebesar 250 mm(Padi 1) dan 200 mm(Padi 2) ditambah pergantian lapisan air di sawah sebesar 50 mm sehingga total menjadi 300 mm untuk padi musim hujan dan 250 mm untuk padi musim kemarau.

Penggantian lapisan air di sawah ( Water Layer Replacement) setinggai 50 mm selama jangka waktu penyiapan lahan (LP) yaitu,

Jika LP selama 45 hari maka WLR=50 mm/45 hari =1.1 mm/hari

Jika LP selama 30 hari makaWLR=50 mm/30 hari =1.7 mm/hariNilai WLR tersebut disusun dalam 2 atau 3 tahapan lama waktu

pengolahan tanah dengan selang tiap 15 harian.

Page 35: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Ad.9 Curah Hujan Efektif ( Re = Rainall Efektive)Hujan efektif adalah hujan yang betul-betul yang

dapat dimanfaatkan oleh tanaman selama masa pertumbuhannya baik langsung maupun tidak langsung.

Secara pendekatan perhitungan dilakukan terhadap data curah hujan rerata (bulanan/setengah bulan, mm) dari hasil pencatatan statiun hujan di lokasi daerah Irigasi, yang diolah secara ranking utnuk menentukan urutan andalannya (R-80% untuk tanaman padi dan R-50% untuk tanaman palawija.

Kemudian besarnya hujan efektif direkomendasikan sebagai 70% dari hujan andalan.

Pertemuan 8Pertemuan 8

Page 36: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Cara menghitung Curah Hujan Effektif (Re)1. Dari data curah hujan bulanan selama n tahun

diranking dari mulai terkecil keterbesar2. Hitung R 80 untuk padi dengan rumus n /5 + 1 dan 3. R 50 dengan rumus n/2 untuk palawija4. Sehingga didapat : R-eff = 0.7 x R80untuk padi,

mm/bulan5. R-eff = 0.7 x R50 untuk palawija, mm/ bulan

Untuk menghitung R 80 – 1/2 bulanan dengan menggunakan angka pembanding rumus:

R80 – I = AP – I/(AP-I +AP- II) * R 80 R80 – II = AP – II/(AP-I +AP- II) * R 80

Page 37: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Untuk menghitung R 80 – 1/2 bulanan dengan menggunakan angka pembanding rumus:

AP -I = R80JAN – (R80JAN – R80DES)/4AP- II = R80JAN - (R80JAN - R80FEB)/4R80 – I = AP–I/(AP-I +AP-II) * R80

R80–II = AP -II/(AP-I +AP- II) * R80 Ref JAN-I = 0.70 * R80-I/15Ref JAN-II = 0.70 * R80-II/15 untuk padi

Page 38: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Ad.9.Menghitung kebutuhan air di sawah dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

NFR = Etc + P – Re + WLRDimana :Etc = penggunaan air konsumtif, mmP = kehilangan air akibat Perkolasi, mm/hariRe = curah hujan effektif, mm.hariWLR = penggantian lapisan air, mm/hari ntuk periode

 Untuk Periode LP, maka rumus yang dipakaiNFR = LP – Re

 

Pertemuan 9Pertemuan 9

Page 39: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt
Page 40: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt
Page 41: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt
Page 42: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt
Page 43: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt
Page 44: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Ad.10. Efisiensi saluran, e (kehilangan air selama penyaluran/distribusi)

Adalah perbandingan antara air yang dipakai dan air yang disadap dalam %. Besarnya tergantung dari kehilangan air selama pengaliran dari pengambilan utama bendung sampai saluran dan petak sawah tersier. Jika tidak ada penelitian maka untuk daerah irigasi direkomendasikan memakai efesiensi dengan tingkat :

1.efisiensi di saluran tersier ± 75 – 80 %2.efisiensi di saluran sekunder ± 85 – 90 %3.efisiensi di saluran primer ± 90 – 95 % Sehingga efisiensi total jaringan adalah ± 60 – 65 %. Untuk daerah irigasi dengan areal yang relatif kecil

atau pemberian airnya dari waduk atau banyak buangan air yang dimanfaatkan kembali, efisiensi total bisa mencapai sampai 75%.

Page 45: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

PERENCANAAN SALURAN IRIGASI(PEMBAWA DAN PEMBUANG)Tahapan yang harus diikuti dalam :A. Saluran pembawa :1.Plot trase saluran pada peta situasi yang dibuat

misalnya 1 : 5000 atau 1 : 20002.Tentukan batas-batas petak pada peta tersebut3.Plot rencana lokasi bangunan pada peta sesuai

dengan trase yang direncanakan4.Tentukan elevasi muka air yang dibutuhkan pada

bangunan pengambilan (Bendung)5.Perhitungan debit rencana

Pertemuan 10Pertemuan 10

Page 46: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

6. Plot lokasi bangunan pembawa dan bangunan pemberi serta tentukan kehilangan tinggi energi untuk setiap bangunan

7. Penentuan kemiringan rencana pada ruas-ruas saluran

8. Perhitungan dimensi saluran9. Perhitungan muka air saluran10. Pembuatan profil memanjang saluran11. Pembuatan profil melintang saluran

Page 47: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

B. Saluran Pembuang1.Plot rencana trase saluran pada peta skala yang

dibuat misal 1:5000 atau 1:20002.Tentukan pada peta tersebut luas daerah yang

akan dibuang airnya 3.Tentukan muka air maksimum4.Tetapkan kehilangan tinggi energi untuk di

bangunan5.Perhitungan debit pembuangan rencana6.Tentukan kemiringan rencana 7.Hitung dimensi saluran8.Buat profil memanjang dan melintang

Page 48: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Penentuan Muka Air Rencana (MAR)Muka air rencana adalah muka air pada Q70% ditambah dengan variannya (0.18 x h100%). Tahapan penentuan muka air rencana ;1.Tentukan muka air tertinggi (P) pada bangunan bagi yang paling hilir = muka air hilir (Q70%) pada ruas saluran tersebut2.Hitung dimensi saluran untuk memperoleh kedalaman air (h) pada debit rencana = h100%3.Hitung varian (V) = (0.18 x h100%) sehingga,

MAR : P + V

Page 49: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

4. Hitung muka air di ujung hilir ruas saluran MAudMAud= MAR + Ia x L +∆HaDimana ∆Ha = kehilangan tinggi energi di bangunan

5. Tentukan muka air tertinggi yang diperlukan pada bangunan bagi berikutnya dengan menghitung varian (V)=(0.18 x h100%)

6. Bandingkan muka air yang diperlukan di bangunan bangunan udik pada Q100% degan muka air hulu di hilir bangunan berikutnya ditambah dengan kehilangan energi di bangunan bagi (0.05m),ambil elevasi yang tertinggi

7. Untuk ruas-ruas lainnya ikuti langkah-langkah no. 4,5,6

8. Plotkan muka air yang diperoleh pada potongan memanjang

Page 50: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Penentuan Muka Air yang Dibutuhkan pada Bangunan SadapTinggi muka air yang diinginkan dalam jaringan utama didasarkan pada tinggi muka air yang diperlukan di sawah-sawah yang akan diairi dengan langkah-langkah sebagai berikut :1.Menghitung tinggi bangunan air di bangunan sadap tersier2.Hitung seluruh kehilangan di saluran kuarter dan tersier serta bangunan3.Hitung tinggi muka air di petak tersier dengan menjumlahkan no 1 + no 2 + ∆Ha dibangunan sadap tersier ,dengan ilustrasi sebagai berikut ;

Page 51: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt
Page 52: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

P = A+a+b+c+d+e+f+g+∆h+ZKeterangan:P = muka air di saluran sekunder A = elevasi tertinggi di sawaha = lapisan air di sawah=10 cmb = kehilangan tinggi energi di saluran kuarter ke sawah = 5cmc = kehilangan tinggi energi di boks bagi kuarter = 5cm/boksd = kehilangan tinggi energi slm pengaliran di saluran irigasi=

IxL e = kehilangan tinggi energi di boks bagi tersier = 10 cmf = kehilangan tinggi energi di gorong-gorong =5 cmg = kehilangan tinggi energi di bangunan sadap tersier∆h = variasi tinggi muka air = 0.18 h100%Z = kehilangan tinggi energi di bangunan tersier lainnya

Page 53: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

DIMENSI SALURANSetelah diketahui kebutuhan air disawah , kita akan menghitung besarnya debit disaluran tersier, sekunder dan saluran primer, kemudian menghitung dimensi saluran dengan cara coba-coba dengan memakai rumus keseimbangan seperti dibawah ini :Q = V x AV = k R 2/3 I ½

A = ( b + mh) hP = b + 2 h V 1 + m2

R = A/P

Pertemuan 11Pertemuan 11

Page 54: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

Dimana :Q = debit rencana , m3/detV = kecepatan saluran (m/det), dengan

memakai rumus Striklerk = kekasaran saluran dari Strikler, m 1/2/detR = jari – jari hidrolis, m I = kemiringan saluranA = luas penampang saluran, m2

P = luas penampang basah saluran, m2

b = lebar dasar saluran, mh = tinggi air disaluran ,mm = kemiringan talud

Page 55: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

PENAMPANG/PROFIL MEMANJANG SALURANPenampang memanjang saluran dibuat pada tampang memanjang yang telah dibuat dari hasil pengukuran lapangan dan setelah mendapatkan data :Elevasi muka air rencanaDimensi saluranElevasi Bangunan Sadap, Bangunan Bagi, dan Bangunan Pelengkap

Page 56: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt
Page 57: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt
Page 58: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

PENAMPANG/PROFIL MELINTANG SALURAN

Page 59: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt
Page 60: 1-14 perenc jaringan irigasi.ppt

BANGUNAN UTAMA/ BENDUNGPERENCANAAN BENDUNG :• Jenis Konstruksi Bendung (Tetap, Gerak, Kombinasi)• Bagian-bagian Bangunan Bendung dan Kelengkapannya• Data yang dibutuhkan (Topografi, Morfologi, Hidrologi, dan Penyelidikan Tanah)• Analisa dan Perhitungan (Analisa Hidrologi : Curah Hujan, Iklim, Debit Banjir, Ketersediaan dan Kebutuhan Air (Neraca); Perhitungan Dimensi Bangunan Utama; Pemeriksaan Stabilitas Bangunan

Pertemuan 12Pertemuan 12