09_tata cara pelaksanaan akuntansi_3
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
1/81
Tata Cara Pelaksanaan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang | 17
BAB II
TATA CARA AKUNTANSI ANGGARAN,
PENDAPATAN-LRA, PENDAPATAN-LO, BELANJA DAN BEBAN
II.1. Akuntansi Anggaran
Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan
pengendalian manajemen pemerintah daerah yang digunakan untuk membantu
pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.
Akuntansi anggaran dilaksanakan sesuai dengan struktur anggaran, yang
terdiri dari anggaran pendapatan, anggaran belanja dan anggaran pembiayaan.
Anggaran pendapatan meliputi estimasi pendapatan yang dijabarkan menjadi alokasi
estimasi pendapatan. Anggaran belanja terdiri dari apropriasi yang dijabarkan
menjadi otorisasi kredit anggaran (allotment). Anggaran pembiayaan terdiri dari
penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.
Akuntansi anggaran diselenggarakan oleh entitas pelaporan dan entitas
akuntansi pada saat anggaran disahkan, anggaran dialokasikan, dan anggaran
direalisasikan.
Pengesahan anggaran ditandai dengan pengesahan dan penerbitanPeraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) atau
Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (PAPBD). Pada saat
pengesahan APBD atau PAPBD akuntansi anggaran hanya diselenggarakan oleh
entitas pelaporan. Entitas akuntansi tidak melakukan pencatatan pada saat
pengesahan APBD atau PAPBD. Ilustrasi jurnal anggaran pada saat pengesahan
APBD atau PAPBD yang diselenggarakan oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet KreditDr Estimasi Pendapatan xxx
Cr Apropriasi Belanja xxx
Cr Surplus/Defisit xxx
Dr Estimasi Penerimaan Pembiayaan xxx
Dr Pembiayaan Netto xxx
Cr Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan xxx
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
2/81
Tata Cara Pelaksanaan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang | 18
Pengalokasian APBD atau PAPBD merupakan pendistribusian anggaran dari
entitas pelaporan kepada entitas akuntansi. Pendistribusian ini dimaksudkan untuk
pengakuan hak dan kewajiban entitas akuntansi terhadap APBD atau PAPBD. Hak
entitas akuntansi terhadap APBD atau PAPBD adalah hak untuk menggunakan
anggaran sebesar maksimal anggaran belanja yang telah dialokasikan. Kewajiban
entitas akuntansi terhadap APBD atau PAPBD adalah kewajiban untuk menyetorkan
pendapatan daerah sebesar minimal pendapatan yang telah dialokasikan.
Pengalokasian APBD atau PAPBD dari entitas pelaporan kepada entitas
akuntansi ditandai dengan pengesahan DPA SKPD. Ilustrasi jurnal anggaran pada
saat pengalokasian APBD atau PAPBD yang diselenggarakan oleh BUD/PPKD
adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Alokasi Estimasi Pendapatan xxx
Cr Alokasi Apropriasi Belanja xxx
Ilustrasi jurnal anggaran pada saat pengalokasian APBD atau PAPBD yang
diselenggarakan oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet KreditDr Estimasi Pendapatan Yang Dialokasikan xxx
Cr Utang Kepada BUD xxx
Dr Piutang Dari BUD xxx
Cr Allotment Belanja xxx
Dibawah disajikan ilustrasi implementasi jurnal anggaran untuk entitas
akuntansi dan entitas pelaporan.
Pada tanggal 5 Januari 2012, Pemerintah Kabupaten Subang menetapkan
Peraturan Daerah Tentang APBD Tahun Anggaran 2012. Dan pada tanggal 15
Januari 2012 DPA-SKPD ditetapkan dan disyahkan. Dibawah ini disajikan rincian
anggarannya.
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
3/81
Tata Cara Pelaksanaan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang | 19
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
4/81
Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang | 20
URAIANEntitas
Pelaporan
Entitas Akuntansi
PemerintahDaerah
DinasPengelolaan
Keuangan danAset Daerah
DinasPeternakan
PENDAPATAN DAERAH
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pajak daerah 0,00 181.200.000,00 0,00 181.200.000,00Retribusi daerah 0,00 0,00 73.000.000,00 73.000.000,00
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan 0,00 1.180.800,00 0,00 1.180.800,00
Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah (jasa giro) 0,00 16.800.000,00 0,00 16.800.000,00
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 0,00 199.180.800,00 73.000.000,00 272.180.800,00
PENDAPATAN DANA PERIMBANGAN
Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan
Dana bagi hasil pajak 75.360.000,00 0,00 0,00 75.360.000,00
Dana alokasi umum 567.360.000,00 0,00 0,00 567.360.000,00
Dana alokasi khusus 1.920.000,00 0,00 0,00 1.920.000,00
Jumlah Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan 644.640.000,00 0,00 0,00 644.640.000,00
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH
Dana darurat 23.040.000,00 0,00 0,00 23.040.000,00
Jumlah Lain-lain Pendapatan Yang Sah 23.040.000,00 0,00 0,00 23.040.000,00
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 667.680.800,00 199.180.800,00 73.000.000,00 939.860.800,00
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
5/81
Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang | 21
BELANJA TIDAK LANGSUNG
Belanja pegawai 0,00 445.670.400,00 32.400.000,00 478.070.400,00
Bunga 1.600.000,00 0,00 0,00 1.600.000,00
Subsidi 11.424.000,00 0,00 0,00 11.424.000,00
Hibah 14.976.000,00 0,00 0,00 14.976.000,00
Bantuan sosial 39.552.000,00 0,00 0,00 39.552.000,00
Jumlah Belanja Tidak Langsung 67.522.000,00 445.670.400,00 32.400.000,00 545.622.400,00
BELANJA LANGSUNG
Belanja pegawai 0,00 55.000.600,00 5.005.000,00 60.005.600,00
Belanja barang dan jasa 0,00 102.000.000,00 12.522.500,00 114.522.500,00
Belanja modal peralatan dan mesin 0,00 129.760.600,00 22.703.500,00 152.464.100,00
Jumlah Belanja Langsung 0,00 286.761.200,00 40.231.000,00 326.992.200,00
JUMLAH BELANJA 67.522.000,00 732.431.600,00 72.631.000,00 872.614.600,00
SURPLUS/(DEFISIT) 600.128.000,00 (533.250.800,00) 369.000,00 67.246.200,00
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Penggunaan SILPA 39.691.200,00 0,00 0,00 39.691.200,00
Pencairan dana cadangan 3.062.600,00 0,00 0,00 3.062.600,00
Jumlah Penerimaan Pembiayaan 42.753.800,00 0,00 0,00 42.753.800,00
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
6/81
Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang | 22
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Pengeluaran penyertaan modal 64,000,000.00 0,00 0,00 64,000,000.00
Pembayaran pokok utang yg jatuh tempo 16,000,000.00 0,00 0,00 16,000,000.00
Pengeluaran pinjaman kepada PDAM 30,000,000.00 0,00 0,00 30,000,000.00
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 110.000.000,00 0,00 0,00 110.000.000,00
PEMBIAYAAN NETTO (67.246.200,00) 0,00 0,00 (67.246.200,00)
SILPA/SIKPA 532.881.800,00 (533.250.800,00) 369.000,00 0,00
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
7/81
Jurnal anggaran pada saat pengesahan APBD yang
diselenggarakan oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
5 Jan Dr Estimasi Pendapatan 939.860.800,00
Cr Apropriasi Belanja 872.614.600,
Cr Surplus/Defisit 67.246.200,
5 Jan DrEstimasi PenerimaanPembiayaan
42.753.800,00
Dr Pembiayaan Netto (67.246.200,00)
Cr Apropriasi PengeluaranPembiayaan
110.000.000,
Jurnal anggaran pada saat pengalokasian APBD yang
diselenggarakan oleh SKPD Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset
Daerah adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
15 JanDr Estimasi Pendapatan Yang
Dialokasikan199.180.800,00
Cr Utang Kepada BUD 199.180.800,
Dr Piutang Dari BUD 732.431.600,00
Cr Allotment Belanja 732.431.600,
Jurnal anggaran pada saat pengalokasian APBD yang
diselenggarakan oleh SKPD Dinas Peternakan adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
15 Jan DrEstimasi Pendapatan YangDialokasikan
73.000.000,00
Cr Utang Kepada BUD 73.000.000,
Dr Piutang Dari BUD 72.631.000,00
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
8/81
Cr Allotment Belanja 72.631.000,
II.2. Akuntansi Pendapatan Daerah
Akuntansi pendapatan daerah akan menguraikan sumber,
mekanisme, dan perlakuan akuntansi terhadap pendapatan daerah.
Pendapatan daerah berasal dari pendapatan asli daerah,
pendapatan transfer, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Pendapatan asli daerah merupakan pendapatan daerah yang
dihasilkan dari daerah itu sendiri yang terdiri dari :
a. pendapatan pajak daerah;
b. pendapatan retribusi daerah;
c. pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan;
dan
d. lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Pendapatan transfer merupakan pendapatan yang berasal dari
entitas pelaporan lain, seperti pemerintah pusat atau pemerintah provinsi
dalam rangka melaksanakan perimbangan keuangan pusat dan daerah.
Transfer dari pemerintah pusat terdiri dari dana perimbangan dan transfer
lainnya. Transfer dari pemerintah provinsi terdiri dari bagi hasil pajak dan
transfer lainnya yang berasal dari pemerintah provinsi.
Lain-lain pendapatan daerah yang sah adalah pendapatan lainnya
selain pendapatan asli daerah dan pendapatan transfer, yang
diperkenankan menurut peraturan perundang-undangan, misalnya
pendapatan hibah dan penerimaan dana darurat.
Mekanisme penerimaan pendapatan asli daerah terdiri dari :
1. wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah membayar
pendapatan asli daerah yang terutang secara langsung ke
rekening kas umum daerah;
2. wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah membayar
pendapatan asli daerah yang terutang melalui rekening bendahara
penerimaan, dan bendahara penerimaan menyetorkan ke
rekening kas umum daerah; dan
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
9/81
3. wajib pajak daerah dan wajib retribusi daerah membayar
pendapatan asli daerah yang terutang melalui bendahara
penerimaan dan/atau bendahara penerimaan pembantu, dan
bendahara penerimaan dan/atau bendahara penerimaan
pembantu menyetorkan ke rekening kas umum daerah.
Mekanisme pendapatan transfer dan lain-lain pendapatan daerah
yang sah dilaksanakan melalui rekening kas umum daerah.
Perlakuan akuntansi pendapatan daerah terdiri dari akuntansi
pendapatan-LRA dan akuntansi pendapatan-LO.
II.2.1. Akuntansi Pendapatan-LRA
Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan rekening kas umum
daerah yang menambah saldo anggaran lebih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan
tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah daerah.
Akuntansi pendapatan-LRA disusun untuk memenuhi kebutuhan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD dan untuk keperluan
pengendalian bagi manajemen pemerintah daerah.Pendapatan-LRA diakui pada saat diterima di rekening kas umum
daerah dan diklasifikasikan menurut jenis pendapatan daerah.
Sebagaimana diuraikan diatas bahwa mekanisme penerimaan
pendapatan daerah dapat diterima langsung di kas umum daerah atau
diterima melalui bendahara penerimaan.
Apabila pendapatan daerah diterima langsung di kas umum
daerah, maka BUD/PPKD akan mengakui realisasi Pendapatan-LRA.Sehingga, BUD/PPKD akan mendebet Kas di Kas Daerah dan mengkredit
Pendapatan-LRA. Atas transaksi ini, SKPD akan mengakui realisasi
Pendapatan-LRA dan penurunan Utang Kepada BUD. Sehingga, SKPD
akan mendebet Utang Kepada BUD dan mengkredit Pendapatan-LRA.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan-LRA
berupa pajak daerah yang diterima langsung di kas umum daerah oleh
BUD/PPKD adalah :
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
10/81
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Kas di Kas Daerah xxx
Cr Pendapatan-LRA Pajak Daerah xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan pajak daerah)
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan-LRA
berupa pajak daerah yang diterima langsung di kas umum daerah oleh
SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Utang Kepada BUD xxx
Cr Pendapatan-LRA Pajak Daerah xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan pajak daerah)
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan-LRA
berupa retribusi daerah yang diterima langsung di kas umum daerah olehBUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Kas di Kas Daerah xxx
Cr Pendapatan-LRA Retribusi Daerah xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan retribusi daerah)
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan-LRA
berupa retribusi daerah yang diterima langsung di kas umum daerah oleh
SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Utang Kepada BUD xxx
Cr Pendapatan-LRA Retribusi Daerah xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan retribusi daerah)
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
11/81
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan-LRA
berupa hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan (dividen),
seperti investasi menggunakan metode biaya (cost method) yang diterima
langsung di kas umum daerah oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Kas di Kas Daerah xxx
Cr Pendapatan-LRA Hasil PengelolaanKekayaan Daerah Yang Dipisahkan-Dividen
xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan-LRAberupa hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan (dividen),
seperti investasi menggunakan metode ekuitas (equity method) yang
diterima langsung di kas umum daerah oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Kas di Kas Daerah xxx
Cr Investasi Jangka Panjang xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan-LRA
berupa Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang diterima
langsung di kas umum daerah oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Kas di Kas Daerah xxx
Cr Pendapatan-LRA Lain-lain PAD yang Sah xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan-LRA
berupa Lain-lain PAD yang sah yang diterima langsung ke kas umum
daerah oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Utang Kepada BUD xxx
Cr Pendapatan-LRA Lain-lain PAD yang sah xxx
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
12/81
Apabila pendapatan daerah diterima melalui bendahara
penerimaan atau bendahara penerimaan pembantu, maka SKPD akan
mengakui adanya penerimaan kas di bendahara penerimaan berupa
Pendapatan-LRA yang ditangguhkan. Sehingga, SKPD akan mendebet
Kas di Bendahara Penerimaan dan mengkredit Pendapatan-LRA yang
Ditangguhkan, atas transaksi ini BUD/PPKD tidak melakukan pencatatan.
Pendapatan-LRA yang Ditangguhkan mencerminkan adanya
kewajiban bagi SKPD untuk menyetorkan penerimaan tersebut ke
rekening Kas Umum Daerah..
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pendapatan-LRA yang diterima
melalui bendahara penerimaan oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Cr Pendapatan-LRA Yang Ditangguhkan xxx
Apabila bendahara penerimaan melakukan penyetoran
Pendapatan-LRA yang Ditangguhkan ke rekening kas umum daerah,
maka SKPD akan mengakui realisasi Pendapatan-LRA dan penurunan
utang kepada BUD. SKPD akan mendebet Utang kepada BUD dan
mengkredit Pendapatan-LRA sesuai jenis pendapatan daerah. Selain
pencatatan diatas, SKPD harus melakukan jurnal balik atas penerimaan
kas yang semula ditampung dalam akun Pendapatan-LRA yang
Ditangguhkan. Jurnal balik dilakukan dengan mendebet Pendapatan-LRA
yang Ditangguhkan dan mengkredit Kas di Bendahara Penerimaan.
Atas transaksi penyetoran Pendapatan-LRA yang Ditangguhkan
ke rekening kas umum daerah oleh SKPD, BUD/PPKD akan mengakui
penerimaan kas daerah sebagai realisasi Pendapatan-LRA sesuai jenis
pendapatan daerah. Sehingga BUD/PPKD akan mendebet Kas di Kas
Daerah dan mengkredit Pendapatan-LRA sesuai jenis pendapatan
daerah.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan penerimaan kas daerah
sebagai realisasi Pendapatan-LRA oleh BUD/PPKD adalah :
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
13/81
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Kas di Kas Daerah xxx
Cr Pendapatan-LRA xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan daerah)
Ilustrasi jurnal untuk mencatat penyetoran Pendapatan-LRA yang
Ditangguhkan oleh bendahara penerimaan yang dilaksanakan oleh SKPD
adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Utang Kepada BUD xxxCr Pendapatan-LRA xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan daerah)
Ilustrasi jurnal untuk mencatat jurnal balik atas penyetoran
Pendapatan-LRA yang Ditangguhkan oleh bendahara penerimaan yang
dilaksanakan oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Pendapatan-LRA Yang Ditangguhkan xxx
Cr Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Pada tanggal pelaporan perlu dilakukan rekonsiliasi pendapatan-
LRA antara SKPD dan BUD/PPKD.
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah netonya, yaitu jumlah setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran. Pencatatan azas bruto dapat dikecualikan dalam hal
besaran pengurang terhadap jenis pendapatan-LRA bersifat variable.
Apabila terdapat pengembalian pendapatan-LRA maka harus
dianalisis terlebih dahulu sifat pengembalian tersebut. Pengembalian yang
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
14/81
sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan-
LRA pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dicatat
sebagai pengurang pendapatan-LRA. Sehingga, atas transaksi ini
BUD/PPKD akan mendebet Pendapatan-LRA sesuai jenis pendapatan
daerah dan mengkredit Kas di Kas Daerah, dan SKPD akan mendebet
Pendapatan-LRA sesuai jenis pendapatan daerah dan mengkredit Utang
kepada BUD.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengembalian pendapatan-LRA
yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan
pendapatan-LRA pada periode penerimaan maupun pada periode
sebelumnya yang dilaksanakan oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Pendapatan-LRA xxx
Cr Kas di Kas Daerah xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan daerah)
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengembalian pendapatan-LRA
yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan
pendapatan-LRA pada periode penerimaan maupun pada periode
sebelumnya yang dilaksanakan oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Pendapatan-LRA xxx
Cr Utang Kepada BUD xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan daerah)
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-
recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada periode
penerimaan pendapatan dicatat sebagai pengurang pendapatan-LRA
pada periode yang sama. Sehingga, atas transaksi ini BUD/PPKD akan
mendebet Pendapatan-LRA sesuai jenis pendapatan daerah dan
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
15/81
mengkredit Kas di Kas Daerah, dan SKPD akan mendebet Pendapatan-
LRA sesuai jenis pendapatan daerah dan mengkredit Utang kepada BUD.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengembalian pendapatan-LRA
yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan-
LRA pada periode penerimaan yang dilaksanakan oleh BUD/PPKD adalah
:
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Pendapatan-LRA xxx
Cr Kas di Kas Daerah xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan daerah)
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengembalian pendapatan-LRA
yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan-
LRA pada periode penerimaan yang dilaksanakan oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Pendapatan-LRA xxx
Cr Utang Kepada BUD xxx(sesuai dengan jenis pendapatan daerah)
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-
recurring) atas penerimaan pendapatan-LRA yang terjadi pada periode
sebelumnya dibukukan sebagai pengurang saldo anggaran lebih pada
periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut. Sehingga, atas
transaksi ini BUD/PPKD akan mendebet Saldo Anggaran Lebih dan
mengkredit Kas di Kas Daerah, dan SKPD tidak melakukan pencatatan
atas transaksi ini.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengembalian pendapatan-LRA
yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan-
LRA pada periode sebelumnya yang dilaksanakan oleh BUD/PPKD
adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
16/81
Dr Saldo Anggaran Lebih (PengembalianPendapatan-LRA )
xxx
Cr Kas di Kas Daerah xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan daerah)
Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan
transaksi pendapatan-LRA adalah sebagai berikut :
Transaksi Dokumen Sumber
Pendapatan asli daerah untuk pajakdaerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah yangdipisahkan, dan lain-lain pendapatanyang sah
a. Surat Tanda Bukti Pembayaran
b. Bukti penerimaan lainnya yang sah
II.2.2. Akuntansi Pendapatan-LO
Pendapatan-LO adalah semua hak pemerintah daerah yang diakui
sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.
Akuntansi pendapatan-LO disusun untuk melengkapi pelaporan
dari siklus akuntansi berbasis akrual (full accrual accounting cycle).
Sehingga Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Neraca
mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Akuntansi Pendapatan-LO menggunakan konsep transaksi Kantor
Pusat-Kantor Cabang (Home Office-Branch Office Transaction atau
disingkat HOBO). Yang bertindak sebagai Kantor Pusat adalah PPKD dan
yang bertindak sebagai Kantor Cabang adalah SKPD.Sebagai konsekuensi dari pendekatan konsep HOBO ini,
diperlukan control pencatatan antara PPKD dan SKPD melalui akun
resiprokal (reciprocal account) yaitu akun RK-PPKD yang ada di SKPD
dan RK-SKPD yang ada di PPKD. RK-PPKD merupakan akun ekuitas
pada SKPD dengan saldo normal kredit (Cr). RK-SKPD merupakan akun
aset pada BUD/PPKD dengan saldo normal debet (Dr).
Pendapatan-LO diakui pada saat :
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
17/81
1. timbulnya hak atas pendapatan atau timbulnya hak untuk menagih
pendapatan yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang-
undangan atau timbulnya hak untuk menagih imbalan atas suatu
pelayanan yang telah selesai diberikan berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
2. direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi atas
pendapatan atau adanya hak yang telah diterima oleh pemerintah
daerah tanpa terlebih dahulu adanya penagihan.
Perbedaan Pendapatan-LRA dengan Pendapatan-LO adalah
pada saat pengakuan. Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di
rekening kas umum daerah, sedangkan Pendapatan-LO diakui pada saat
timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau adanya aliran masuk
sumber daya ekonomi.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan-LO berupa
pajak daerah pada saat Surat Ketetapan Pajak Daerah diterbitkan yang
dilaksanakan oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Piutang Pendapatan-LO Pajak Daerah xxx
Cr Pendapatan-LO Pajak Daerah xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan pajak daerah)
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan-LO berupa
retribusi daerah pada saat Surat Ketetapan Retribusi Daerah diterbitkan
yang dilaksanakan oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Piutang Pendapatan-LO Retribusi Daerah xxx
Cr Pendapatan-LO Retribusi Daerah xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan retribusi daerah)
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan-LO berupa
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan (dividen), seperti
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
18/81
investasi dengan menggunakan metode biaya (cost method) pada saat
pengumuman dividen oleh investee yang dilaksanakan oleh BUD/PPKD
adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Piutang Pendapatan-LO HasilPengelolaan Kekayaan Daerah YangDipisahkan-dividen
xxx
Cr Pendapatan-LO Hasil PengelolaanKekayaan Daerah Yang Dipisahkan-dividen
xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan-LO berupa
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan (dividen), seperti
investasi dengan menggunakan metode ekuitas (equity method) pada
saat pengumuman dividen oleh investee yang dilaksanakan oleh
BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Piutang Pendapatan-LO Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah YangDipisahkan-dividen
xxx
Cr Investasi Jangka Panjang xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan-LO berupa
hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan (dividen), seperti
investasi dengan menggunakan metode ekuitas (equity method) pada
saat pengumuman laba oleh investee yang dilaksanakan oleh BUD/PPKD
adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Investasi Jangka Panjang xxx
Cr Pendapatan-LO Hasil PengelolaanKekayaan Daerah Yang Dipisahkan-pengakuan laba
xxx
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
19/81
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan pendapatan-LO berupa
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah yang dilaksanakan oleh
SKPD/BUD/PPKD, pada saat transaksi terjadi adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Piutang Pendapatan-LO Lain-lain PADyang sah
xxx
Cr Pendapatan-LO Lain-lain PAD yang sah xxx
Mekanisme realisasi Piutang Pendapatan-LO dapat diterima
langsung di kas umum daerah atau diterima melalui bendahara
penerimaan SKPD. Karena pendekatan akuntansi Pendapatan-LO
menggunakan HOBO sebagaimana diuraikan diatas, maka realisasi
Piutang Pendapatan-LO baik yang diterima langsung di kas umum daerah
atau melalui bendahara penerimaan SKPD akan diperlakukan sama.
BUD/PPKD akan mengakui RK-SKPD berupa pendapatan-LO.
Sehingga, atas transaksi ini BUD/PPKD akan mendebet RK-SKPD dan
mengkredit Pendapatan-LO. SKPD akan mengakui realisasi piutang
dengan mendebet RK-PPKD dan mengkredit Piutang Pendapatan-LO.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat realisasi piutang pendapatan-LO
oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr RK-SKPD xxx
Cr Pendapatan-LO xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan daerah)
Ilustrasi jurnal untuk mencatat realisasi piutang pendapatan-LO
oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr RK-PPKD xxx
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
20/81
Cr Piutang Pendapatan-LO xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan daerah)
Pada tanggal pelaporan perlu dilakukan rekonsiliasi pendapatan-
LO, RK-SKPD, dan RK-PPKD antara SKPD dan BUD/PPKD.
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
netonya, yaitu jumlah setelah dikompensasikan dengan pengeluaran.
Pencatatan azas bruto dapat dikecualikan dalam hal besaran pengurang
terhadap jenis pendapatan-LO bersifat variable.
Apabila terdapat pengembalian pendapatan-LO maka harus
dianalisis terlebih dahulu sifat pengembalian tersebut. Pengembalian yang
sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan-LO
pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dicatat
sebagai pengurang pendapatan-LO. Sehingga, atas transaksi ini
BUD/PPKD akan mendebet Pendapatan-LO dan mengkredit RK-SKPD.
Dan atas transaksi ini SKPD akan mendebet Pendapatan-LO dan RK-
PPKD.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengembalian pendapatan-LO yang
sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan-LO
pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya yang
dilaksanakan oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Pendapatan-LO xxx
Cr RK-SKPD xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan daerah)
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengembalian pendapatan-LO yang
sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan-LO
pada periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya yang
dilaksanakan oleh SKPD adalah :
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
21/81
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Pendapatan-LO xxx
Cr RK-PPKD xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan daerah)
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-
recurring) atas penerimaan pendapatan-LO yang terjadi pada periode
penerimaan pendapatan dicatat sebagai pengurang pendapatan-LO pada
periode yang sama. Sehingga, atas transaksi ini BUD/PPKD akan
mendebet Pendapatan-LO dan mengkredit RK-SKPD. Dan atas transaksi
ini SKPD akan mendebet Pendapatan-LO dan mengkredit RK-SKPD.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengembalian pendapatan-LO yang
sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan-LO
pada periode penerimaan yang dilaksanakan oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Pendapatan-LO xxx
Cr RK-SKPD xxx(sesuai dengan jenis pendapatan daerah)
Ilustrasi jurnal pengembalian pendapatan-LO yang sifatnya tidak
berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan-LO pada periode
penerimaan yang dilaksanakan oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Pendapatan-LO xxx
Cr RK-PPKD xxx
(sesuai dengan jenis pendapatan daerah)
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-
recurring) atas penerimaan pendapatan-LO yang terjadi pada periode
sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada periode
ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut. Sehingga, atas
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
22/81
transaksi ini BUD/PPKD akan mendebet Ekuitas dan mengkredit Kas di
Kas Daerah, dan SKPD tidak melakukan pencatatan atas transaksi ini.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengembalian pendapatan-LO yang
sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan-LO
pada periode sebelumnya yang dilaksanakan oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Ekuitas xxx
Cr Kas di Kas Daerah xxx
Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan
transaksi pendapatan-LO adalah sebagai berikut :
Transaksi Dokumen Sumber
Pendapatan asli daerah untuk pajakdaerah dan retribusi daerah
a. Surat Ketetapan Pajak Daerah
b. Surat Ketetapan Retribusi Daerah
Pendapatan asli daerah untuk hasilpengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan
Surat ketetapan pembagian dividendari hasil Rapat Umum Pemegang
Saham BUMD atau entitas investasilainnya.
Berikut adalah ilustrasi ke-1 transaksi Pendapatan-LRA dan
Pendapatan-LO pada Dinas Peternakan selama tahun anggaran 201x.
Pada tanggal 15-Jan-1x, Dinas Peternakan menerbitkan Surat Ketetapan Retribusi
Daerah (SKRD) sebagai berikut :
a. SKRD No. 001 berupa retribusi pelayanan pasar hewan untuk CV Anugrah
sebesar Rp. 15.500.000,
b. SKRD No. 002 berupa retribusi pakan ternak untuk PT Pakan sebesar Rp.
35.500.500,
c. SKRD No. 003 berupa retribusi pakan ternak untuk PT Adinda sebesar Rp.
20.005.000,
Tanggal jatuh tempo 30 hari, denda 2% perbulan.
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
23/81
Jurnal atas transaksi pada tanggal 15-Jan-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
15-Jan-1x Dr
Piutang Pendapatan-LO Retribusi
Daerah
71.005.500
Cr Pendapatan-LO Retribusi Daerah 71.005.500
(SKRD No : 001, 002, dan 003)
Jurnal atas transaksi pada tanggal 10-Feb-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
10-Feb-1x Dr Kas di Bendahara Penerimaan 35.500.500
Cr Pendapatan yang Ditangguhkan 35.500.500
(Pada saat penerimaan)
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
10-Feb-1x Dr Pendapatan yang Ditangguhkan 35.500.500
Cr Kas di Bendahara Penerimaan 35.500.500
(Pada saat penyetoran)
Pada tanggal 10-Feb-1x, Bendahara Penerimaan menerima pembayaran Surat
Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) No. 002 dari PT Pakan sebesar Rp. 35.500.500,
dan pada hari yang sama, bendahara melakukan penyetoran ke rekening kas umum
daerah
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
24/81
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
10-Feb-1x Dr Utang kepada BUD 35.500.500
Cr Pendapatan-LRA Retribusi Daerah 35.500.500
(Pada saat pengakuan Pendapatan-LRA Retribusi Daerah)
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
10-Feb-1x Dr RK-PPKD 35.500.500
CrPiutang Pendapatan-LO RetribusiDaerah
35.500.500
(Pada saat realisasi piutang Pendapatan-LO Retribusi Daerah)
Jurnal atas transaksi pada tanggal 15-Feb-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
15-Feb-1x Dr Utang kepada BUD 36.000.000
Cr Pendapatan-LRA Retribusi Daerah 36.000.000
(Pada saat pengakuan Pendapatan-LRA Retribusi Daerah)
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
15-Feb-1x Dr RK-PPKD 36.000.000
CrPiutang Pendapatan-LO RetribusiDaerah
36.000.000
(Pada saat realisasi piutang Pendapatan-LO Retribusi Daerah)
Pada tanggal 15-Feb-1x, Bendahara Penerimaan menerima nota kredit pembayaran
Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) No. 001 dari CV Anugrah sebesar Rp.
15.500.000, dan nota kredit pembayaran Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD)
No. 003 dari PT Adinda sebesar Rp. 20.500.000
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
25/81
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
01-Mar-1x DrPiutang Pendapatan-LO RetribusiDaerah
495.000
Cr RK-PPKD 495.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
10-Mar-1x Dr Pendapatan-LRA Retribusi Daerah 495.000
Cr Utang Kepada BUD 495.000
Berikut disajikan jurnal atas ilustrasi ke-1 pada Dinas Peternakan.
Pemerintah Kabupaten Subang
Jurnal Umum
SKPD : Dinas Peternakan Hal : xx
Kode Organisasi : x.xx.xx
No Tanggal
Kode
Rekening Uraian Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
1 15-Jan-1x Piutang Pendapatan-LORetribusi Daerah
71.005.500
Pendapatan-LO RetribusiDaerah
71.005.500
2 10-Feb-1x Kas di BendaharaPenerimaan
35.500.500
Pendapatan yang 35.500.500
Pada tanggal 01-Mar-1x, Dinas Peternakan menerbitkan Surat Ketetapan Lebih Bayar
Retribusi Daerah atas SKRD No. 003 kepada PT Adinda sebesar Rp. 495.000
Pada tanggal 10-Mar-1x, BUD mengembalikan kelebihan bayar Retribusi Daerah
kepada PT Adinda sebesar Rp. 495.000 berdasarkan SKLBRD
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
26/81
Pemerintah Kabupaten Subang
Jurnal Umum
SKPD : Dinas Peternakan Hal : xxKode Organisasi : x.xx.xx
Ditangguhkan
3 10-Feb-1x Pendapatan yangDitangguhkan
35.500.500
Kas di BendaharaPenerimaan
35.500.500
4 10-Feb-1x Utang kepada BUD 35.500.500
Pendapatan-LRA RetribusiDaerah
35.500.500
5 10-Feb-1x RK-PPKD 35.500.500
Piutang Pendapatan-LORetribusi Daerah
35.500.500
6 15-Feb-1x Utang kepada BUD 36.000.000
Pendapatan-LRA RetribusiDaerah
36.000.000
7 15-Feb-1x RK-PPKD 36.000.000
Piutang Pendapatan-LO
Retribusi Daerah
36.000.000
8 01-Mar-1x Piutang Pendapatan-LORetribusi Daerah
495.000
RK-PPKD 495.000
9 10-Mar-1x Pendapatan-LRA RetribusiDaerah
495.000
Utang kepada BUD 495.000
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
27/81
Pemerintah Kabupaten Subang
Jurnal Umum
SKPD : Dinas Peternakan Hal : xxKode Organisasi : x.xx.xx
Jumlah 285.997.500 285.997.500
Berikut adalah ilustrasi ke-2 transaksi Pendapatan-LRA dan
Pendapatan-LO pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah selama tahun anggaran 201x.
Jurnal atas transaksi pada tanggal 15-Jan-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
15-Jan-1x DrPiutang Pendapatan-LO PajakDaerah
82.000.500
Cr Pendapatan-LO Pajak Daerah 82.000.500
(SKPD No : 001, dan 002)
Jurnal atas transaksi pada tanggal 10-Feb-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
10-Feb-1x Dr Kas di Bendahara Penerimaan 31.500.000
Pada tanggal 15-Jan-1x, Dinas Pendapatan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
Daerah (SKPD) sebagai berikut :
a. SKPD No. 001 berupa pajak hotel untuk Hotel Abadi sebesar Rp. 31.500.000,
b. SKPD No. 002 berupa pajak resotran untuk RM Purnama sebesar Rp.
50.500.500,
Tanggal jatuh tempo 30 hari, denda 2% perbulan.
Pada tanggal 10-Feb-1x, Bendahara Penerimaan menerima pembayaran SuratKetetapan Pajak Daerah (SKPD) No. 002 dari Hotel Abadi sebesar Rp. 31.500.000,
dan pada hari yang sama, bendahara melakukan penyetoran ke rekening kas umum
daerah
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
28/81
Cr Pendapatan yang Ditangguhkan 31.500.000
(Pada saat penerimaan)
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
10-Feb-1x Dr Pendapatan yang Ditangguhkan 31.500.000
Cr Kas di Bendahara Penerimaan 31.500.000
(Pada saat penyetoran)
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
10-Feb-1x Dr Utang kepada BUD 31.500.000
Cr Pendapatan-LRA Pajak Daerah 31.500.000
(Pada saat pengakuan Pendapatan-LRA Pajak Daerah)
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
10-Feb-1x Dr RK-PPKD 31.500.000
CrPiutang Pendapatan-LO Pajak
Daerah
31.500.000
(Pada saat realisasi piutang Pendapatan-LO Pajak Daerah)
Jurnal atas transaksi pada tanggal 15-Feb-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
15-Feb-1x Dr Utang kepada BUD 50.500.500
Cr Pendapatan-LRA Pajak Daerah 50.500.500
(Pada saat pengakuan Pendapatan-LRA Pajak Daerah)
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
15-Feb-1x Dr RK-PPKD 50.500.500
Pada tanggal 15-Feb-1x, Bendahara Penerimaan menerima nota kredit pembayaran
Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) No. 002 dari RM Purnama sebesar Rp.
50.500.500
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
29/81
CrPiutang Pendapatan-LO PajakDaerah
50.500.500
(Pada saat realisasi piutang Pendapatan-LO Pajak Daerah)
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
10-Mar-1x DrPiutang Pendapatan-LO HasilPengelolaan Kekayaan Daerahyang Dipisahkan-deviden
18.180.000
Cr Investasi Jangka Panjang 18.180.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
11-Mar-1x DrPiutang Pendapatan-LOPendapatan Dana Alokasi Umum
567.360.000
DrPiutang Pendapatan-LOPendapatan Dana Alokasi Khusus
19.920.000
CrPendapatan-LO PendapatanDana Alokasi Umum
567.360.000
CrPendapatan-LO PendapatanDana Alokasi Khusus
19.920.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
31-Mar-1x Dr Investasi Jangka Panjang 18.180.000
Pada tanggal 10-Mar-1x, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
menerima Surat Keputusan RUPS BPR (BUMD) berupa pengumuman deviden
sebesar Rp. 18.180.000.
Pencatatan penyertaan modal pemerintah daerah menggunakan metode ekuitas.
Pada tanggal 11-Mar-1x, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
menerima Surat Keputusan dari Menteri Keuangan tentang DAU sebesar Rp.
567.360.000, dana DAK sebesar Rp. 19.920.000.
Pada tanggal 31-Mar-1x, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
menerima Surat Keputusan Pengumuman Laba BPR (BUMD).
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
30/81
CrPendapatan-LO HasilPengelolaan Kekayaan Daerahyang Dipisahkan-deviden
18.180.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
01-Apr-1x Dr RK-PPKD 18.180.000
CrPiutang Pendapatan-LO HasilPengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan-deviden
18.180.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
01-Apr-1x Dr Utang Kepada BUD 18.180.000
CrPendapatan-LRA HasilPengelolaan Kekayaan Daerahyang Dipisahkan-deviden
18.180.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
01-Apr-1x Dr RK-PPKD 587.280.000
CrPiutang Pendapatan-LOPendapatan Dana Alokasi Umum
567.360.000
CrPiutang Pendapatan-LOPendapatan Dana Alokasi Khusus
19.920.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
01-Apr-1x Dr Utang Kepada BUD 587.280.000
CrPendapatan-LRA PendapatanDana Alokasi Umum
567.360.000
Pada tanggal 01-Apr-1x, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
menerima Nota Kredit ke rekening Kas Umum Daerah dari BPR (BUMD) sebesar Rp.
18.800.000
Pada tanggal 01-Apr-1x, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
menerima Nota Kredit ke rekening Kas Umum Daerah dari Departemen Keuangan
sebesar Rp. 567.360.000 sebagai realisasi DAU dan sebesar Rp. 19.920.000 sebagai
realisasi DAK
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
31/81
CrPendapatan-LRA PendapatanDana Alokasi Khusus
19.920.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
10-Apr-1x DrPiutang Pendapatan-LOPendapatan Dana Bagi HasilPajak
75.360.000
CrPendapatan-LO PendapatanDana Bagi Hasil Pajak
75.360.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
30-Apr-1x Dr RK-PPKD 75.360.000
CrPiutang Pendapatan-LOPendapatan Dana Bagi HasilPajak
75.360.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
30-Apr-1x Dr Utang Kepada BUD 75.360.000
CrPendapatan-LRA PendapatanDana Bagi Hasil Pajak
75.360.000
Atas ilustrasi ke-2 diatas, dibawah ini disajikan jurnal Dinas
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
Pada tanggal 10-Apr-1x, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
menerima Surat Keputusan Gubenur tentang Dana Bagi Hasil Pajak sebesar Rp.
75.360.000
Pada tanggal 30-Apr-1x, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
menerima Nota Kredit dari BUD Provinsi sebesar Rp. 75.360.000 sebagai realisasi
Dana Bagi Hasil Pajak
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
32/81
Pemerintah Kabupaten Subang
Jurnal Umum
SKPD : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Hal : xxKode Organisasi : x.xx.xx
No TanggalKode
RekeningUraian Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
1 15-Jan-1x Piutang Pendapatan-LOPajak Daerah
82.000.500
Pendapatan-LO PajakDaerah
82.000.5
2 10-Feb-1x Kas di Bendahara
Penerimaan31.500.000
Pendapatan yangditangguhkan
31.500.0
3 10-Feb-1x Pendapatan yangditangguhkan
31.500.000
Kas di BendaharaPenerimaan
31.500.0
4 10-Feb-1x Utang kepada BUD 31.500.000
Pendapatan-LRA PajakDaerah
31.500.0
5 10-Feb-1x RK-PPKD 31.500.000
Piutang Pendapatan-LOPajak Daerah
31.500.0
6 15-Feb-1x Utang kepada BUD 50.500.500
Pendapatan-LRA PajakDaerah
50.500.5
7 15-Feb-1x RK-PPKD 50.500.500
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
33/81
Pemerintah Kabupaten Subang
Jurnal Umum
SKPD : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Hal : xxKode Organisasi : x.xx.xx
Piutang Pendapatan-LOPajak Daerah
50.500.5
8 10-Mar-1x Piutang Pendapatan-LOHasil PengelolaanKekayaan Daerah YangDipisahkan-deviden
18.180.000
Investasi Jangka Panjang 18.180.0
9 11-Mar-1x Piutang Pendapatan-LOPendapatan DanaAlokasi Umum
567.360.000
Piutang Pendapatan-LOPendapatan DanaAlokasi Khusus
19.920.000
Pendapatan-LOPendapatan DanaAlokasi Umum
567.360.0
Pendapatan-LOPendapatan DanaAlokasi Khusus
19.920.0
10 31-Mar-1x Investasi Jangka Panjang 18.180.000
Pendapatan-LO Hasil
Pengelolaan KekayaanDaerah Yang Dipisahkan-deviden
18.180.0
11 01-Apr-1x RK-PPKD 18.180.000
Piutang Pendapatan-LOHasil PengelolaanKekayaan Daerah YangDipisahkan-deviden
18.180.0
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
34/81
Pemerintah Kabupaten Subang
Jurnal Umum
SKPD : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Hal : xxKode Organisasi : x.xx.xx
12 01-Apr-1x Utang kepada BUD 18.180.000
Pendapatan-LRA HasilPengelolaan Kekayaan
Daerah Yang Dipisahkan-deviden
18.180.0
13 01-Apr-1x RK-PPKD 587.280.000
Piutang Pendapatan-LOPendapatan DanaAlokasi Umum
567.360.0
Piutang Pendapatan-LOPendapatan DanaAlokasi Khusus
19.920.0
14 01-Apr-1x Utang Kepada BUD 587.280.000
Pendapatan-LRAPendapatan DanaAlokasi Umum
567.360.0
Pendapatan-LRAPendapatan Dana
Alokasi Khusus
19.920.0
15 10-Apr-1x Piutang Pendapatan-LOPendapatan Dana BagiHasil Pajak
75.360.000
Pendapatan-LOPendapatan Dana BagiHasil Pajak
75.360.0
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
35/81
Pemerintah Kabupaten Subang
Jurnal Umum
SKPD : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Hal : xxKode Organisasi : x.xx.xx
16 30-Apr-1x RK-PPKD 75.360.000
Piutang Pendapatan-LOPendapatan Dana BagiHasil Pajak
75.360.0
17 30-Apr-1x Utang Kepada BUD 75.360.000
Pendapatan-LRAPendapatan Dana BagiHasil Pajak
75.360.0
Jumlah 2.369.641.500 2.369.641.5
Atas ilustrasi ke-1 dan ke-2 diatas, dibawah ini disajikan jurnal
transaksi oleh BUD/PPKD.
Pemerintah Kabupaten Subang
Jurnal Umum
SKPD : BUD/PPKD Hal : xx
Kode Organisasi : x.xx.xx
No TanggalKode
RekeningUraian Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
1 10-Feb-1x Kas di Kas Daerah 35.500.000
Pendapatan-LRA RetribusiDaerah
35.500.000
2 10-Feb-1x RK-SKPD (DinasPeternakan)
35.500.000
Pendapatan-LO RetribusiDaerah
35.500.000
3 10-Feb-1x Kas di Kas Daerah 31.500.000
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
36/81
Pemerintah Kabupaten Subang
Jurnal Umum
SKPD : BUD/PPKD Hal : xxKode Organisasi : x.xx.xx
Pendapatan-LRA PajakDaerah
31.500.000
4 10-Feb-1x RK-SKPD (DPPKAD) 31.500.000
Pendapatan-LO PajakDaerah
31.500.000
5 15-Feb-1x Kas di Kas Daerah 36.000.000
Pendapatan-LRA RetribusiDaerah
36.000.000
6 15-Feb-1x RK-SKPD (DinasPeternakan)
36.000.000
Pendapatan-LO RetribusiDaerah
36.000.000
7 15-Feb-1x Kas di Kas Daerah 50.500.500
Pendapatan-LRA PajakDaerah
50.500.500
8 15-Feb-1x RK-SKPD (DPPKAD) 50.500.500
Pendapatan-LO Pajak
Daerah
50.500.500
9 10-Mar-1x Pendapatan-LRA RetribusiDaerah
495.000
Kas di Kas Daerah 495.000
10 10-Mar-1x Pendapatan-LO RetribusiDaerah
495.000
RK-SKPD (Dinas 495.000
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
37/81
Pemerintah Kabupaten Subang
Jurnal Umum
SKPD : BUD/PPKD Hal : xxKode Organisasi : x.xx.xx
Peternakan)
11 01-Apr-1x Kas di Kas Daerah 18.180.000
Pendapatan-LRA HasilPengelolaan KekayaanDaerah yang Dipisahkan
18.180.000
12 01-Apr-1x RK-SKPD (DPPKAD) 18.180.000
Pendapatan-LO HasilPengelolaan KekayaanDaerah yang Dipisahkan
18.180.000
13 01-Apr-1x Kas di Kas Daerah 587.280.000
Pendapatan-LRAPendapatan Dana Alokasi
Umum
567.360.000
Pendapatan-LRAPendapatan Dana AlokasiUmum
19.920.000
14 01-Apr-1x RK-SKPD (DPPKAD) 587.280.000
Pendapatan-LOPendapatan Dana AlokasiUmum
567.360.000
Pendapatan-LOPendapatan Dana AlokasiUmum
19.920.000
15 30-Apr-1x Kas di Kas Daerah 75.360.000
Pendapatan-LRAPendapatan Dana BagiHasil Pajak
75.360.000
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
38/81
Pemerintah Kabupaten Subang
Jurnal Umum
SKPD : BUD/PPKD Hal : xxKode Organisasi : x.xx.xx
16 01-Apr-1x RK-SKPD (DPPKAD) 75.360.000
Pendapatan-LOPendapatan Dana BagiHasil Pajak
75.360.000
Jumlah 1.669.631.000 1.669.631.000
II.3. Akuntansi Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran kas dari rekening kas umum
daerah dan setara kas yang mengurangi saldo anggaran lebih dalam
periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah.
Mekanisme belanja daerah dapat dibedakan menjadi dua
mekanisme, yaitu : mekanisme belanja langsung (LS) dan mekanisme
belanja menggunakan uang persediaan (UP).
Mekanisme belanja langsung (LS) merupakan pembayaran yang
dilaksanakan setelah penagihan dari pihak ketiga diuji berdasarkan surat
pertanggungjawaban belanja dan kelengkapan bukti lainnya. Pada
dasarnya, mekanisme ini merupakan pengeluaran yang dapat diketahui
secara definitif segala sesuatu yang berkenan dengan pengeluaran
belanja dimaksud.
Mekanisme belanja langsung (LS) digunakan untuk pencairan
belanja gaji dan tunjangan, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah,
belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan keuangan,
belanja tidak terduga dan untuk pencairan belanja pengadaan barang dan
jasa melalui pihak ketiga. Termasuk dalam belanja pengadaan barang dan
jasa melalui pihak ketiga adalah belanja modal yang akan menghasilkan
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
39/81
aset tetap dan belanja pengadaan barang dan jasa non investasi yang
akan menghasilkan aset lancar.
Mekanisme belanja langsung (LS) diawali dengan penerbitan
Surat Perintah Membayar Langsung (SPM LS) disertai dengan
kelengkapannya yang ditujukan kepada Bendahara Umum Daerah (BUD)
atau kepada kuasanya. Berdasarkan SPM LS, BUD menerbitkan Surat
Perintah Pencairan Dana Langsung (SP2D LS).
Entitas akuntansi menggunakan mekanisme pembayaran
langsung (LS) sesuai dengan DPA SKPD atau anggaran belanja yang
dialokasikan kepada entitas akuntansi.
Mekanisme belanja menggunakan uang persediaan dikenal
dengan mekanisme uang persediaan (UP), ganti uang persediaan (GU)
dan tambahan uang persediaan (TU) atau disingkat dengan UP/GU/TU.
Mekanisme belanja UP/GU/TU digunakan untuk pencairan belanja
pengadaan barang dan jasa melalui bendahara pengeluaran, termasuk
belanja modal yang akan menghasilkan aset tetap dan belanja pengadaan
barang dan jasa non investasi yang akan menghasilkan aset lancar.
Uang persediaan bersifat isi ulang (revolving), artinya apabilauang persediaan telah dipertanggungjawabkan penggunaannya, maka
akan diganti atau diisi kembali. Pertanggungjawaban uang persediaan
ditandai dengan telah lengkapnya bukti pengeluaran secara definitive
serta jumlah penggunaan uang persediaan telah mencapai prosentase
tertentu sebagaimana ditetapkan dalam kebijakan pengelolaan keuangan
daerah.
Sebelum uang persediaan ini dibelanjakan dandipertanggungjawabankan, uang persediaan belum membebani rekening
belanja manapun.
Mekanisme pembayaran menggunakan uang persediaan diawali
dengan pengisian saldo awal uang persediaan. Pengisian saldo awal ini
dilakukan dengan penerbitan Surat Perintah Membayar Uang Persediaan
(SPM UP) yang disertai dengan dokumen kelengkapannya. SPM UP
ditujukan kepada BUD atau kepada kuasanya. Berdasarkan SPM UP,
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
40/81
BUD menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana Uang Persediaan
(SP2D UP).
Penggantian atau pengisian kembali uang persediaan dilakukan
setelah uang persediaan digunakan dan dipertanggungjawabkan kepada
BUD. Penggantian uang persediaan dilakukan dengan penerbitan Surat
Perintah Membayar Ganti Uang Persediaan (SPM GU) yang disertai
dengan dokumen kelengkapannya. SPM GU ditujukan kepada BUD atau
kepada kuasanya. Berdasarkan SPM GU, BUD menerbitkan Surat
Perintah Pencairan Dana Ganti Uang Persediaan (SP2D GU).
Pada akhir tahun anggaran, harus dilakukan penutupan terhadap
uang persediaan. Penutupan uang persediaan dilakukan dengan
penerbitan Surat Perintah Membayar Ganti Uang Persediaan Nihil (SPM
GU Nihil) yang disertai dengan dokumen kelengkapannya. SPM GU Nihil
ditujukan kepada BUD atau kepada kuasanya. Berdasarkan SPM GU
Nihil, BUD menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana Ganti Uang
Persediaan Nihil (SP2D GU Nihil).
Apabila uang persediaan kurang untuk memenuhi kebutuhan kas,
maka dapat dilakukan penambahan uang persediaan. Panambahan uangpersediaan dilakukan dengan penerbitan Surat Perintah Membayar
Tambahan Uang Persediaan (SPM TU) yang disertai dengan dokumen
kelengkapannya. SPM TU ini ditujukan kepada BUD atau kepada
kuasanya. Berdasarkan SPM TU, BUD menerbitkan Surat Perintah
Pencairan Dana Tambahan Uang Persediaan (SP2D TU).
Setelah waktu penggunaan tambahan uang persediaan selesai
dan/atau berakhirnya tahun anggaran, harus dilakukan penutupanterhadap tambahan uang persediaan. Penutupan tambahan uang
persediaan dilakukan dengan penerbitan Surat Perintah Membayar
Tambahan Uang Persediaan Nihil (SPM TU Nihil) yang disertai dengan
dokumen kelengkapannya. SPM TU Nihil ditujukan kepada BUD atau
kepada kuasanya. Berdasarkan SPM TU Nihil, BUD menerbitkan Surat
Perintah Pencairan Dana Tambahan Uang Persediaan Nihil (SP2D TU
Nihil).
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
41/81
Realisasi belanja daerah pada entitas akuntansi merupakan
pengeluaran kas dari rekening kas umum daerah yang digunakan untuk
realisasi belanja daerah yang telah dialokasikan kepada entitas akuntansi
berdasarkan DPA SKPD.
II.3.1. Pengakuan Realisasi Belanja
Belanja daerah diakui pada saat kas dikeluarkan dari rekening kas
umum daerah. Dibawah ini akan diuraikan mengenai pengakuan realisasi
belanja berdasarkan mekanisme belanja daerah.
Pertama, pengakuan realisasi belanja langsung (LS). Pengakuan
realisasi belanja langsung (LS) dilakukan pada saat kas dikeluarkan dari
kas umum daerah, yaitu pada saat diterbitkannya SP2D LS. SP2D LS
merupakan dokumen sumber untuk merekam belanja langsung (LS).
Entitas akuntansi menggunakan mekanisme belanja langsung
(LS) sesuai dengan belanja yang telah dialokasikan, yaitu untuk realisasi
belanja : (1) belanja gaji dan tunjangan; (2) belanja pengadaan barang
dan jasa melalui pihak ketiga yang akan menghasilkan aset tetap; dan (3)
belanja pengadaan barang dan jasa non investasi melalui pihak ketigayang akan menghasilkan aset lancar.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan belanja dengan
mekanisme belanja langsung (LS) belanja gaji dan tunjangan oleh SKPD
adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Belanja Pegawai xxx
Cr Piutang Dari BUD xxx
buku pembantu belanja pegawai dibuat sampai dengan rincian obyek belanja
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan belanja dengan
mekanisme belanja langsung (LS) belanja gaji dan tunjangan oleh
BUD/PPKD adalah :
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
42/81
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Belanja Pegawai xxx
Cr Kas di Kas Daerah xxx
Pada realisasi belanja gaji dan tunjangan, terdapat penerimaan
dan penyetoran pihak ketiga yang disebut sebagai penerimaan PFK dan
penyetoran PFK.
Penerimaan PFK pada belanja gaji dan tunjangan merupakan
potongan atas realisasi belanja gaji dan tunjangan yang dilakukan oleh
pemerintah daerah untuk kepentingan pihak lain.
Penyetoran PFK merupakan penyetoran kepada pihak lain atas
potongan realisasi belanja gaji dan tunjangan yang telah dilakukan oleh
pemerintah daerah. Penerimaan PFK dan penyetoran PFK merupakan
transaksi transito dan tidak dicatat oleh entitas akuntansi.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat penerimaan PFK dan penyetoran
PFK oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Kas di Kas Daerah xxx
Cr Penerimaan PFK xxx
Dr Pengeluaran PFK xxx
Cr Kas di Kas Daerah xxx
Mekanisme belanja langsung (LS) untuk realisasi belanja
pengadaan barang dan jasa melalui pihak ketiga yang menghasilkan aset
tetap merupakan belanja modal. Realisasi belanja ini dicatat dengan
mendebet belanja modal sesuai dengan aset tetapnya dan mengkredit
piutang dari BUD.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan belanja dengan
mekanisme belanja langsung (LS) belanja pengadaan barang dan jasa
melalui pihak ketiga yang menghasilkan aset tetap oleh SKPD adalah :
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
43/81
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Belanja Modal. xxx
Cr Piutang Dari BUD xxx
Belanja modal dicatat sesuai dengan jenis asetnya
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan belanja dengan
mekanisme belanja langsung (LS) belanja pengadaan barang dan jasa
melalui pihak ketiga yang menghasilkan aset tetap oleh BUD/PPKD
adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Belanja Modal. xxx
Cr Kas di Kas Daerah xxx
Belanja modal dicatat sesuai dengan jenis asetnya
Mekanisme belanja langsung (LS) untuk realisasi belanjapengadaan barang dan jasa non investasi melalui pihak ketiga yang
menghasilkan aset lancar dicatat sebagai belanja barang.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan belanja dengan
mekanisme belanja langsung (LS) belanja pengadaan barang dan jasa
melalui pihak ketiga yang menghasilkan aset lancar oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Belanja Barang xxx
Cr Piutang Dari BUD xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan belanja dengan
mekanisme belanja langsung (LS) belanja pengadaan barang dan jasa
melalui pihak ketiga yang menghasilkan aset lancar oleh BUD/PPKD
adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
44/81
Dr Belanja Barang xxx
Cr Kas di Kas Daerah xxx
Kedua, pengakuan realisasi belanja uang persediaan
(UP/GU/TU). Pengakuan realisasi belanja UP/GU/TU dilakukan pada saat
saat BUD atau kuasanya dalam hal ini unit yang menjalankan fungsi
perbendaharaan mengesahkan pertanggungjawaban penggunaan uang
persediaan.
Dengan demikian, pada saat diterbitkan SP2D UP dan SP2D TU,
pengeluaran kas dari rekening kas umum daerah belum diakui sebagai
realisasi belanja. Entitas akuntansi melakukan pengakuan realisasi
belanja atas penggunaan uang persediaan pada saat penggunaan uang
persediaan disetujui oleh BUD. Yaitu pada saat diterbitkan SP2D GU
dan/atau SP2D GU Nihil pada akhir tahun anggaran dan/atau SP2D TU
Nihil pada akhir periode TU atau pada akhir tahun anggaran.
SP2D GU dan/atau SP2D GU Nihil dan/atau SP2D TU Nihil
menunjukkan bahwa entitas akuntansi telah mempertanggungjawabkan
penggunaan uang persediaan.
Dibawah ini adalah jurnal yang terkait dengan realisasi belanja
menggunakan uang persediaan.
Mekanisme UP/GU/TU diawali dengan penerbitan SP2D UP untuk
mengisi saldo awal uang persediaan. Pengisian saldo awal uang
persediaan dilakukan dengan mendebet kas di bendahara pengeluaran
dan mengkredit uang muka dari BUD.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat saldo uang persediaan oleh SKPD
adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
Cr Uang Muka Dari BUD xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat saldo uang persediaan SKPD oleh
BUD/PPKD adalah :
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
45/81
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Uang Muka ke SKPD xxx
Cr Kas di Kas Daerah xxx
Pada saat dibelanjakan oleh entitas akuntansi, penggunaan uang
persediaan belum diakui sebagai belanja. Belanja diakui pada saat
dipertanggungjawabkan dan disahkan oleh BUD atau Kuasa BUD yang
menjalankan fungsi perbendaharaan yang ditandai dengan diterbitkannya
SP2D GU. Penggantiaan uang persediaan dilakukan dengan mendebet
belanja sesuai dengan jenis belanja dan mengkredit piutang dari BUD.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat penggantian uang persediaan oleh
SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Belanja Pegawai/Barang/Modal xxx
Cr Piutang Dari BUD xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat penggantian uang persediaan
SKPD oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Belanja Pegawai/Barang/Modal xxx
Cr Kas di Kas Daerah xxx
Selain pengisian saldo awal uang persedian, terdapat jugapengisian tambahan uang persediaan. Hal ini ditandai dengan
diterbitkannya SP2D TU. Jurnal pengisian tambahan uang persediaan
dengan mendebet kas di bendahara pengeluaran dan mengkredit uang
muka dari BUD.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengisian tambahan uang
persediaan oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
46/81
Dr Kas Di Bendahara Pengeluaran xxx
Cr Uang Muka dari BUD xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengisian tambahan uang
persediaan SKPD oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Uang Muka Ke SKPD xxx
Cr Kas di Kas Daerah xxx
Terhadap tambahan uang persediaan yang telahdipertanggungjawabkan tidak diberikan penggantian atau pengisian
kembali uang persediaan. Sebagai pengesahan atas pertanggungjawaban
tambahan uang persediaan diterbitkan SP2D TU Nihil dan sisa tambahan
uang persediaan yang belum digunakan dikembalikan ke kas umum
daerah. Jurnal pertanggungjawaban tambahan uang persediaan dilakukan
dengan mendebet belanja sesuai dengan jenis belanja dan mengkredit
piutang dari BUD.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pertanggungjawaban tambahan
uang persediaan oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Belanja Pegawai/Barang/Modal xxx
Cr Piutang Dari BUD xxx
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Uang Muka dari BUD xxx
Cr Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pertanggungjawaban tambahan
uang persediaan SKPD oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
47/81
Dr Belanja Pegawai/Barang/Modal xxx
Cr Uang Muka Ke SKPD xxx
Jurnal pengembalian sisa tambahan uang persediaan dilakukan
dengan mendebet uang muka dari BUD dan mengkredit kas dibendahara
pengeluaran.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengembalian sisa tambahan uang
persediaan oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Uang Muka Dari BUD xxx
Cr Kas Di Bendahara Pengeluaran xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengembalian sisa tambahan uang
persediaan SKPD oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Kas Di Kas Daerah xxx
Cr Uang Muka ke SKPD xxx
Pada akhir tahun anggaran, pertanggungjawaban uang
persediaan tidak diberikan penggantian atau pengisian kembali uang
persediaan. Sebagai pengesahan atas pertanggungjawaban uang
persediaan diterbitkan SP2D GU Nihil dan sisa uang persediaan yang
belum digunakan dikembalikan ke kas umum daerah. Jurnal
pertanggungjawaban uang persediaan dilakukan dengan mendebetbelanja sesuai dengan jenis belanja dan mengkredit piutang dari BUD.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pertanggungjawaban uang
persediaan oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Belanja Pegawai/Barang/Modal xxx
Cr Piutang Dari BUD xxx
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
48/81
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Uang Muka dari BUD xxx
Cr Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pertanggungjawaban uang
persediaan SKPD oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Belanja Pegawai/Barang/Modal xxx
Cr Kas di Kas Daerah xxx
Jurnal pengembalian sisa uang persediaan dilakukan dengan
mendebet uang muka dari BUD dan mengkredit kas dibendahara
pengeluaran.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengembalian sisa uang
persediaan oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Uang Muka Dari BUD xxx
Cr Kas Di Bendahara Pengeluaran xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengembalian sisa uang
persediaan SKPD oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Kas Di Kas Daerah xxx
Cr Uang Muka Ke SKPD xxx
II.3.2. Koreksi Belanja
Walaupun pembayaran belanja telah dilakukan secara hati-hati,
namun masih dimungkikan terjadi kesalahan atau kelebihan belanja
sehingga harus ada koreksi atau penerimaan kembali belanja di kemudian
hari.
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
49/81
Koreksi atau penerimaan kembali belanja yang terjadi pada
periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada
periode yang sama. Koreksi ini dilakukan dengan mendebet piutang dari
BUD dan mengkredit belanja sesuai dengan jenis belanjanya.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat koreksi atau penerimaan kembali
belanja pada periode yang sama dengan pengeluaran belanja oleh SKPD
adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Piutang dari BUD xxx
Cr Belanja Pegawai/Barang/Modal xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat koreksi atau penerimaan kembali
belanja pada periode yang sama dengan pengeluaran belanja oleh
BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Kas Di Kas Daerah xxx
Cr Belanja Pegawai/Barang/Modal xxx
Koreksi atau penerimaan kembali belanja yang terjadi pada
periode berikutnya dibukukan sebagai penerimaan pendapatan lain-lain
PAD. Korersi ini dilakukan dengan mendebet utang kepada BUD dan
mengkredit Pendapatan-LRA Lain-lain PAD yang sah.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat koreksi atau penerimaan kembali
belanja pada periode berikutnya oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Utang Kepada BUD xxx
Cr Pendapatan-LRA Lain-lain PAD yang sah xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat koreksi atau penerimaan kembali
belanja pada periode berikutnya oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
50/81
Dr Kas Di Kas Daerah xxx
Cr Pendapatan-LRA Lain-lain PAD yang sah xxx
II.3.3. Pengukuran Belanja
Belanja dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan pengeluaran bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
setelah dikompensasikan dengan penerimaan.
II.3.4. Dokumen Sumber Akuntansi Belanja
Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan
transaksi belanja adalah sebagai berikut :
Transaksi Dokumen Sumber
Belanja dengan mekanisme LS SP2D; Nota Debit Bank; BuktiPengeluaran Lainnya yang sah
Belanja dengan mekanisme UP/GU/TU Bukti pengesahan SPJ
Penerimaan PFK SP2D dan Bukti Potongan
Pengeluaran PFK Surat setoran, Nota Kredit, BuktiPotongan, dan Bukti PengeluaranLainnya
II.4. Akuntansi Beban
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa
dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi, yaitu dengan
mengelompokkan beban berdasarkan jenisnya yang terdiri dari :
1. beban pegawai,
2. beban persediaan,
3. beban jasa,
4. beban pemeliharaan,
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
51/81
5. beban perjalanan dinas,
6. beban bunga,
7. beban subsidi,
8. beban hibah,
9. beban bantuan sosial,
10. beban penyusutan,
11. beban transfer, dan
12. beban lain-lain.
Akuntansi Beban menggunakan konsep transaksi Kantor Pusat-
Kantor Cabang (Home Office-Branch Office Transaction atau disingkat
HOBO). Yang bertindak sebagai Kantor Pusat adalah PPKD dan yang
bertindak sebagai Kantor Cabang adalah SKPD.
Sebagai konsekuensi dari pendekatan konsep HOBO ini,
diperlukan control pencatatan antara PPKD dan SKPD melalui akun
resiprokal (reciprocal account) yaitu akun RK-PPKD yang ada di SKPD
dan RK-SKPD yang ada di PPKD. RK-PPKD merupakan akun ekuitas
pada SKPD dengan saldo normal kredit (Cr). RK-SKPD merupakan akun
aset pada BUD/PPKD dengan saldo normal debet (Dr).Beban diakui pada saat :
(1) timbulnya kewajiban, yaitu pada saat terjadinya peralihan hak dari
pihak lain ke entitas akuntansi atau entitas pelaporan tanpa diikuti
keluarnya kas umum daerah. contohnya tagihan rekening telepon
dan rekening listrik yang belum dibayar entitas akuntansi.
(2) terjadinya konsumsi aset, yaitu pada saat pengeluaran kas
kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajibandan/atau konsumsi aset nonkas dalam kegiatan operasional
pemerintah daerah.
(3) terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa, yaitu
pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan
aset bersangkutan atau berlalunya waktu. Contoh penurunan
manfaat ekonomi atau potensi jasa adalah penyusutan atau
amortisasi.
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
52/81
Dibawah ini akan diuraikan mengenai ilustrasi jurnal beban yang
menggunakan mekanisme belanja langsung dan mekanisme belanja uang
persediaan.
Berikut adalah ilustrasi akuntansi beban dengan menggunakan
mekanisme belanja langsung.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan beban melalui
mekanisme langsung dengan dokumen sumber adalah SPP LS/Dokumen
Kontrak LS oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Beban xxx
Cr Hutang xxx
Sesuai dengan jenis beban
BUD/PPKD tidak melakukan pencatatan atas terbitnya SPP LS
oleh SKPD.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan beban melalui
mekanisme langsung dengan dokumen sumber SP2D LS oleh SKPD
adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Hutang .. xxx
Cr RK-PPKD xxx
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan beban melalui
mekanisme langsung dengan dokumen sumber SP2D LS oleh BUD/PPKD
adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Beban xxx
Cr RK-SKPD xxx
Pengakuan beban persediaan dan beban penyusutan diawali
dengan pengadaan persediaan atau aset tetap. Ilustrasi jurnal untuk
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
53/81
mencatat pengadaan persediaan atau aset tetap melalui mekanisme
langsung dengan dokumen sumber SPP LS Barang dan Jasa/ Dokumen
Kontrak LS oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Persediaan/Aset Tetap xxx
Cr Hutang Persediaan/Aset Tetap.. xxx
Sesuai dengan jenis beban
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengadaan persediaan atau aset
tetap melalui mekanisme langsung dengan dokumen sumber SP2D LS
Barang dan Jasa oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Hutang Persediaan/Aset Tetap.. xxx
Cr RK-PPKD xxx
Sesuai dengan jenis beban
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengadaan persediaan atau asettetap melalui mekanisme langsung dengan dokumen sumber SP2D LS
Barang dan Jasa oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Persediaan/Aset Tetap.. xxx
Cr RK-SKPD xxx
Sesuai dengan jenis beban
Beban persediaan adalah persediaan yang telah digunakan atau
yang telah dipakai. Beban persediaan dilaksanakan melalui jurnal
penyesuaian.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat beban persediaan melalui jurnal
penyesuaian oleh SKPD/BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
54/81
Dr Beban Persediaan xxx
Cr Persediaan xxx
Beban penyusutan dilakukan setiap akhir periode akuntansi, nilai
aset tetap disusutkan sesuai dengan umur ekonomis secara sistematis
dengan metode depresiasi yang telah ditetapkan.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat beban penyusutan melalui jurnal
penyesuaian oleh SKPD/BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Beban Penyusutan xxx
Cr Akumulasi Penyusutan Aset Tetap xxx
Berikut adalah ilustrasi jurnal beban dengan menggunakan
mekanisme belanja uang persediaan.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat pengakuan beban selain beban
persediaan dan beban penyusutan melalui mekanisme uang persediaan
oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Beban xxx
Cr RK-PPKD xxx
Sesuai dengan jenis beban
BUD/PPKD tidak melakukan pencatatan atas transaksi beban
menggunakan uang persediaan SKPD.Ilustrasi jurnal pada saat SKPD mempertanggungjawabkan uang
persediaan kepada BUD (GU/GU Nihil/TU Nihil) oleh BUD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Beban .. xxx
Cr RK-SKPD xxx
Sesuai dengan jenis beban
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
55/81
Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban, yang
terjadi pada periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada
periode yang sama.
Ilustrasi jurnal untuk mencatat koreksi beban pada periode beban
dibukukan oleh SKPD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr RK-PPKD xxx
Cr Beban xxx
Sesuai dengan jenis beban
Ilustrasi jurnal untuk mencatat koreksi beban pada periode beban
dibukukan oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr RK-SKPD xxx
Cr Beban xxx
Sesuai dengan jenis beban
Apabila koreksi atas beban diterima pada periode berikutnya,
koreksi atas beban dibukukan penambahan ekuitas. Ilustrasi jurnal untuk
mencatat koreksi beban pada periode berikutnya oleh BUD/PPKD adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Dr Kas di Kas Daerah xxx
Cr Ekuitas xxx
Dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar pencatatan
transaksi beban adalah sebagai berikut :
Transaksi Dokumen Sumber
Belanja dengan mekanisme LS SP2D; Nota Debit Bank; BuktiPengeluaran Lainnya yang sah
Belanja dengan mekanisme UP/GU/TU Bukti pengesahan SPJ
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
56/81
Pembelian Persediaan SP2D dan berita acara serah terimapersediaan
Pembelian Aset Tetap SP2D dan berita acara serah terima
aset tetap
Dibawah ini disajikan ilustrasi transaksi belanja dan beban pada
Dinas Peternakan dan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah selama tahun anggaran 201x. Ilustrasi ke-1 Pada Dinas
Peternakan.
Jurnal atas transaksi pada tanggal 02-Jan-1x dan 05-Jan-1x
adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
02-Jan-1x Dr Beban Pegawai 15.400.000
Cr Hutang Pegawai 15.400.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
05-Jan-1x Dr Hutang Pegawai 15.400.000
Cr RK-PPKD 15.400.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
05-Jan-1x Dr Belanja Pegawai 15.400.000
Cr Piutang Dari BUD 15.400.000
Jurnal atas transaksi tanggal 15-Feb-1x adalah :
Pada tanggal 02-Jan-1x, Dinas Peternakan menerbitkan SPP LS Gaji dan
Tunjangan sebesar Rp. 15.400.000. Dan pada tanggal 05-Jan-1x diterima SP2D
LS Gaji dan Tunjangan dari BUD sebesar Rp. 15.400.000
Pada tanggal 15-Feb-1x, diterima SP2D UP dari BUD sebesar Rp. 40.550.000.
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
57/81
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
15-Feb-1x Dr Kas di Bendahara Pengeluaran 40.550.000
Cr Uang Muka dari BUD 40.550.000
Jurnal atas transaksi tanggal 27-Feb-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
27-Feb-1x Dr Persediaan 14.800.000
Dr Beban Jasa 27.000.000
Cr Hutang Persediaan 14.800.000Cr Hutang Jasa 27.000.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
03-Mar-1x Dr Belanja Barang dan Jasa 41.800.000
Cr Piutang dari BUD 41.800.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
03-Mar-1x Dr Hutang Persediaan 14.800.000
Pada tanggal 27-Feb-1x, diterbitkan SPP LS sebesar Rp. 14.800.000 untuk
pembayaran kepada PT Kertas Jaya atas penyediaan alat tulis kantor. Dan SPP LS
sebesar Rp. 27.000.000 untuk pembayaran kepada CV Mitra atas jasa konsultasi.
Pada tanggal 03-Mar-1x, diterbitkan SP2DP LS sebesar Rp. 14.800.000 untuk
pembayaran kepada PT Kertas Jaya atas penyediaan alat tulis kantor. Dan SP2D
LS sebesar Rp. 27.000.000 untuk pembayaran kepada CV Mitra atas jasa
konsultasi.
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
58/81
Dr Hutang Jasa 27.000.000
Cr RK-PPKD 41.800.000
Jurnal atas transaksi tanggal 08-Mar-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
08-Mar-1x Dr Beban Jasa 3.000.000
Dr Beban Pegawai 10.000.000
Dr Beban Perjalanan Dinas 17.175.000
Cr RK-PPKD 30.175.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit08-Mar-1x Dr Belanja Barang dan Jasa 30.175.000
Cr Piutang dari BUD 30.175.000
Jurnal atas transaksi tanggal 08-Jun-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Pada tanggal 8-Mar-1x, diterima SP2D GU sebesar Rp. 30.175.000 dengan rincian
pengesahan belanja (SPJ) adalah : (1) belanja telepon Rp. 1.000.000; (2) belanja
listrik Rp. 2.000.000; (3) belanja honorarium PPTK Rp. 8.000.000; (4) belanja
honorarium tim pengadaan barang dan jasa Rp. 2.000.000; (5) belanja perjalanan
dinas Rp. 17.175.000;
Pada tanggal 8-Jun-1x, diterima SP2D TU sebesar Rp. 3.200.000.
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
59/81
08-Jun-1x Dr Kas Di Bendahara Pengeluaran 3.200.000
Cr Uang Muka dari BUD 3.200.000
Jurnal atas transaksi tanggal 08-Mar-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
05-Jul-1x Dr Beban Perjalanan Dinas 3.000.000
Cr RK-PPKD 3.000.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
05-Jul-1x Dr Belanja Barang dan Jasa 3.000.000
Cr Piutang dari BUD 3.000.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
05-Jul-1x Dr Uang Muka dari BUD 3.200.000
Cr Kas Di Bendahara Pengeluaran 3.200.000
pada 05-Jul-1x, diterima SP2D TU Nihil dengan rincian pengesahan belanja (SPJ)
berupa belanja perjalanan dinas Rp. 3.000.000. dan SKPD mengembalikan sisa
tambahan uang persediaan
pada 08-Okt-1x, diterima SPP LS sebesar Rp. 50.000.000, untuk pembayaran
kepada PT Bangunan Indah atas pengadaan gedung kantor. Dan pada hari yang
sama diterima SP2D LS dari BUD sebesar Rp. Rp. 50.000.000 untuk pembayarankepada PT Bangunan Indah.
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
60/81
Jurnal atas transaksi tanggal 08-Okt-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
08-Okt-1x Dr Aset Gedung dan Bangunan 50.000.000
CrHutang Aset Gedung danBangunan
50.000.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
08- Okt-1x DrHutang Aset Gedung danBangunan
50.000.000
Cr RK-PPKD 50.000.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
08-Okt-1x Dr Belanja Modal Gedung danBangunan
50.000.000
Cr Piutang dari BUD 50.000.000
Jurnal atas transaksi tanggal 18-Des-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
18-Des-1x Dr Persediaan 3.000.000
Dr Beban Jasa 6.000.000
Dr Beban Perjalanan Dinas 3.000.000
Cr RK-PPKD 12.000.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
Pada 18-Des-1x,diterima SP2D GU Nihil dengan rincian pengesahan belanja (SPJ)
sebagai berikut (1) belanja listrik Rp. 6.000.000 (2) belanja alat tulis kantor Rp.
3.000.000 (3) belanja perjalan dinas Rp. 3.000.000. Selain itu Dinas Peternakan
mengembalikan sisa uang persediaan.
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
61/81
18-Des-1x Dr Belanja Barang dan Jasa 12.000.000
Cr Piutang dari BUD 12.000.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
18-Des-1x Dr Uang Muka dari BUD 40.550.000
Cr Kas Di Bendahara Pengeluaran 40.550.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
31-Des-1x Dr Beban Persediaan 10.000.000
Cr Persediaan 10.000.000
DrBeban Penyusutan Gedung danBangunan
3.000.000
CrAkumulasi Penyusutan Gedungdan Bangunan
3.000.000
Pada 31-Des-1x, setelah dilakukan perhitungan, maka Persediaan yang digunakan
adalah Rp. 10.000.000 dan penyusutan gedung dan bangunan Rp. 3.000.000
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
62/81
Dibawah ini disajikan ikhtisar jurnal transaksi Dinas Peternakan.
Pemerintah Kabupaten Subang
Jurnal Umum
SKPD : Dinas Peternakan Hal : xx
Kode Organisasi : x.xx.xx
No TanggalKode
RekeningUraian Ref Debet (Rp) Kredit (Rp)
1 02-Jan-1x Beban Pegawai 15.400.000
Hutang Pegawai 15.400.000
2 05-Jan-1x Hutang Pegawai 15.400.000
RK-PPKD 15.400.000
3 05-Jan-1x Belanja Pegawai 15.400.000
Piutang Dari BUD 15.400.000
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
63/81
Pemerintah Kabupaten Subang
Jurnal Umum
SKPD : Dinas Peternakan Hal : xxKode Organisasi : x.xx.xx
4 15-Feb-1x Kas di BendaharaPengeluaran
40.550.000
Uang Muka dari BUD 40.550.000
5 27-Feb-1x Persediaan 14.800.000
Beban Jasa 27.000.000
Hutang Persediaan 14.800.000
Hutang Jasa 27.000.000
6 03-Mar-1x Belanja Barang dan Jasa 41.800.000
Piutang dari BUD 41.800.000
7 03-Mar-1x Hutang Persediaan 14.800.000
Hutang Jasa 27.000.000
RK-PPKD 41.800.000
8 08-Mar-1x Beban Jasa 3.000.000
Beban Pegawai 10.000.000
Beban Perjalanan Dinas 17.175.000RK-PPKD 30.175.000
9 08-Mar-1x Belanja Barang dan Jasa 30.175.000
Piutang dari BUD 30.175.000
10 08-Jun-1x Kas Di BendaharaPengeluaran
3.200.000
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
64/81
Pemerintah Kabupaten Subang
Jurnal Umum
SKPD : Dinas Peternakan Hal : xxKode Organisasi : x.xx.xx
Uang Muka dari BUD 3.200.000
11 05-Jul-1x Beban Perjalanan Dinas 3.000.000
RK-PPKD 3.000.000
12 05-Jul-1x Belanja Barang dan Jasa 3.000.000
Piutang dari BUD 3.000.000
13 05-Jul-1x Uang Muka dari BUD 3.200.000
Kas Di BendaharaPengeluaran
3.200.000
14 08-Okt-1x Aset Gedung danBangunan
50.000.000
Hutang Aset Gedung danBangunan
50.000.000
15 08- Okt-1x Hutang Aset Gedung danBangunan
50.000.000
RK-PPKD 50.000.000
16 08-Okt-1x Belanja Modal Gedungdan Bangunan
50.000.000
Piutang dari BUD 50.000.000
17 18-Des-1x Persediaan 3.000.000
Beban Jasa 6.000.000
Beban Perjalanan Dinas 3.000.000
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
65/81
Pemerintah Kabupaten Subang
Jurnal Umum
SKPD : Dinas Peternakan Hal : xxKode Organisasi : x.xx.xx
RK-PPKD 12.000.000
18 18-Des-1x Belanja Barang dan Jasa 12.000.000
Piutang dari BUD 12.000.000
19 18-Des-1x Uang Muka dari BUD 40.550.000
Kas Di BendaharaPengeluaran
40.550.000
20 31-Des-1x Beban Persediaan 10.000.000
Persediaan 10.000.000
Beban PenyusutanGedung dan Bangunan
3.000.000
Akumulasi PenyusutanGedung dan Bangunan
3.000.000
Jumlah 512.450.000 512.450.000
Dibawah ini disajikan ilustrasi ke-2 transaksi belanja dan beban
pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah selama
tahun anggaran 201x.
Pada tanggal 02-Jan-1x, DPPKAD menerbitkan SPP LS Gaji dan Tunjangan
sebesar Rp. 45.400.000. Dan pada tanggal 05-Jan-1x diterima SP2D LS Gaji dan
Tunjangan dari BUD sebesar Rp. 45.400.000
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
66/81
Jurnal atas transaksi pada tanggal 02-Jan-1x dan 05-Jan-1x
adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
02-Jan-1x Dr Beban Pegawai 45.400.000
Cr Hutang Pegawai 45.400.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
05-Jan-1x Dr Hutang Pegawai 45.400.000
Cr RK-PPKD 45.400.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
05-Jan-1x Dr Belanja Pegawai 45.400.000
Cr Piutang Dari BUD 45.400.000
Jurnal atas transaksi tanggal 15-Feb-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
15-Feb-1x Dr Kas di Bendahara Pengeluaran 50.550.000
Cr Uang Muka dari BUD 50.550.000
Jurnal atas transaksi tanggal 01-Mar-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
01-Mar-1x Dr Persediaan 14.800.000
Dr Beban Jasa 27.000.000
Pada tanggal 15-Feb-1x, diterima SP2D UP dari BUD sebesar Rp. 50.550.000.
Pada tanggal 01-Mar-1x, diterbitkan SPP LS sebesar Rp. 14.800.000 untukpembayaran kepada PT Kertas Jaya atas penyediaan alat tulis kantor. Dan SPP LS
sebesar Rp. 27.000.000 untuk pembayaran kepada CV Mitra atas jasa konsultasi.
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
67/81
Cr Hutang Persediaan 14.800.000
Cr Hutang Jasa 27.000.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
05-Mar-1x Dr Belanja Barang dan Jasa 41.800.000
Cr Piutang dari BUD 41.800.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
05-Mar-1x Dr Hutang Persediaan 14.800.000
Dr Hutang Jasa 27.000.000
Cr RK-PPKD 41.800.000
Jurnal atas transaksi tanggal 08-Mar-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
18-Mar-1x Dr Beban Jasa 30.000.000
Dr Beban Pegawai 10.000.000
Dr Beban Perjalanan Dinas 1.175.000
Cr RK-PPKD 41.175.000
Pada tanggal 18-Mar-1x, diterima SP2D GU sebesar Rp. 41.175.000 dengan rincian
pengesahan belanja (SPJ) adalah : (1) belanja telepon Rp. 10.000.000; (2) belanja
listrik Rp. 20.000.000; (3) belanja honorarium PPTK Rp. 8.000.000; (4) belanja
honorarium tim pengadaan barang dan jasa Rp. 2.000.000; (5) belanja perjalanan
dinas Rp. 1.175.000;
Pada tanggal 05-Mar-1x, diterbitkan SP2DP LS sebesar Rp. 14.800.000 untuk
pembayaran kepada PT Kertas Jaya atas penyediaan alat tulis kantor. Dan SP2D
LS sebesar Rp. 27.000.000 untuk pembayaran kepada CV Mitra atas jasa
konsultasi.
-
7/25/2019 09_Tata Cara Pelaksanaan Akuntansi_3
68/81
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
18-Mar-1x Dr Belanja Barang dan Jasa 41.175.000
Cr Piutang dari BUD 41.175.000
Jurnal atas transaksi tanggal 10-Jun-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
10-Jun-1x Dr Kas Di Bendahara Pengeluaran 3.200.000
Cr Uang Muka dari BUD 3.200.000
Jurnal atas transaksi tanggal 15-Jun-1x adalah :
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit15-Jun-1x Dr Beban Perjalanan Dinas 3.000.000
Cr RK-PPKD 3.000.000
Tanggal Uraian Ref Debet Kredit
15-Jun-1x Dr