09101152630044 nuning versianita teknik informatika

17
PERANCANGAN SISTEM ANTRIAN PELAYANAN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT ISLAM “IBNU SINA” YARSI SUMBAR PADANGPANJANG MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL Nuning Versianita 1) , Rini Sovia S.kom, M.kom 2) , Abulwafa Muhammad S.kom, M.kom 3) 1) Teknik Informatika, Universitas Putra Indonesia “YPTK” , Padang email: [email protected] 2) Sistem Informasi, Universitas Putra Indonesia “YPTK”, Padang email: [email protected] 3) Teknik Informatika, Universitas Putra Indonesia “YPTK”, Padang email: [email protected] Abstrak Pelayanan kesehatan berkualitas merupakan pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai jasa serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika pelayanan rumah sakit. Sistem antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayanan dan suatu aturan yang mengatur pelayanan kepada pelanggan. Terjadinya antrian pasien pada unit rawat jalan sebuah rumah sakit tanpa disadari dapat menimbulkan kendala. Penulis merancang sebuah aplikasi sistem antria yang bertujuan untuk dapat meningkatkan kinerja serta pelayanan rumah sakit. Perancangan sistem antrian berbasis web dapat mempermudah registrasi, pengambilan nomor, serta pemanggilan nomor dengan suara. Model antrian yang digunakan adalah Multiple Channel Single Phase. Kualitas pelayanan yang semakin baik akan meningkatkan kepercayaan pasien dan masyarakat terhadap kualitas pelayanan rumah sakit Kata Kunci : Sistem Antrian, Pelayanan, Rumah Sakit, Rawat Jalan, Berbasis Web, Multiple Channel Sigle Phase Nama File Journal : 09101152630044_Nuning Versianita_Teknik Informatika 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan berkualitas merupakan pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai jasa pelayanan serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika pelayanan rumah sakit tersebut. Sebuah rumah sakit tidak hanya dituntut untuk menyediakan tenaga medis yang handal tetapi juga harus mampu memberikan suatu layanan prima yang sesuai dengan harapan pasien. Layanan tersebut dimulai dari 2 sistem pendaftaran pasien, pengurusan administrasi yang tidak memakan waktu lama hingga pelayanan yang diberikan oleh dokter, perawat maupun karyawan rumah sakit lainnya. Keseluruhan elemen tersebut dapat mempengaruhi pandangan pasien terhadap kualitas pelayanan rumah sakit. Salah satu masalah yang sering dijumpai oleh suatu rumah sakit berasal dari instalasi rawat jalan. Pada Rumah Sakit Ibu Sina Yarsi Padang Panjang masih menggunakan sistem antrian yang manual, dimana pasien datang dengan mendaftar secara manual untuk mendapatkan nomor antrian yang dicatat oleh petugas kedalam buku yang nantinya baru dimasukan kedalam database pasien rawat jalan. Sistem seperti ini dianggap kurang efektif, selain pasien harus menunggu lama mengantri untuk mendaftar serta pasien juga kurang nyaman dengan sistem antrian yang belum terkomputerisasi. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan masalah diatas maka dirumuskan beberapa masalah : 1. Bagaimana merancang sistem antrian yang dapat meningkatkan kinerja dan palayanan rumah sakit? 2. Bagaimana merancang sistem antrian yang dapat mempermudah registrasi dalam melakukan check up? 3. Bagaimana mengimplementasikan sistem antrian yang dirancang dalam prakteknya? 1.3 Hipotesa Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut : 1. Sistem antrian yang baru dapat meningkatkan kinerja serta pelayanan rumah sakit. 2. Perancangan sistem antrian berbasis web dapat mempermudah dalam melakukan registrasi dan dapat menyimpan data pasien secara aktual.

Upload: rara-anjani

Post on 27-Nov-2015

228 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

PERANCANGAN SISTEM ANTRIAN PELAYANAN RAWAT JALAN PADA RUMAH SAKIT

ISLAM “IBNU SINA” YARSI SUMBAR PADANGPANJANG MENGGUNAKAN PHP DAN

MYSQL

Nuning Versianita1)

, Rini Sovia S.kom, M.kom2)

, Abulwafa Muhammad S.kom, M.kom3)

1) Teknik Informatika, Univers i ta s Putra Indonesia “YPTK” , Padang

email: nuningversianita91@gmai l .com

2) Sistem Informasi, Univer s i ta s Pu t ra Indonesia “YPTK”, Padang

email: r i ni_ sovia4 @ymai l .c o m

3) Teknik Informatika, Univers i ta s Pu t ra Indonesia “YPTK”, Padang

email: [email protected]

Abstrak – Pelayanan kesehatan berkualitas merupakan pelayanan kesehatan yang memuaskan

pemakai jasa serta diselenggarakan sesuai dengan standar dan etika pelayanan rumah sakit. Sistem

antrian adalah suatu himpunan pelanggan, pelayanan dan suatu aturan yang mengatur pelayanan

kepada pelanggan. Terjadinya antrian pasien pada unit rawat jalan sebuah rumah sakit tanpa disadari

dapat menimbulkan kendala. Penulis merancang sebuah aplikasi sistem antria yang bertujuan untuk

dapat meningkatkan kinerja serta pelayanan rumah sakit. Perancangan sistem antrian berbasis web

dapat mempermudah registrasi, pengambilan nomor, serta pemanggilan nomor dengan suara. Model

antrian yang digunakan adalah Multiple Channel Single Phase. Kualitas pelayanan yang semakin baik

akan meningkatkan kepercayaan pasien dan masyarakat terhadap kualitas pelayanan rumah sakit

Kata Kunci : Sistem Antrian, Pelayanan, Rumah Sakit, Rawat Jalan, Berbasis Web,

Multiple Channel Sigle Phase

Nama File Journal : 09101152630044_Nuning Versianita_Teknik Informatika

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pelayanan kesehatan berkualitas merupakan

pelayanan kesehatan yang memuaskan pemakai

jasa pelayanan serta diselenggarakan sesuai

dengan standar dan etika pelayanan rumah sakit

tersebut.

Sebuah rumah sakit tidak hanya dituntut

untuk menyediakan tenaga medis yang handal

tetapi juga harus mampu memberikan suatu

layanan prima yang sesuai dengan harapan

pasien. Layanan tersebut dimulai dari 2 sistem

pendaftaran pasien, pengurusan administrasi

yang tidak memakan waktu lama hingga

pelayanan yang diberikan oleh dokter, perawat

maupun karyawan rumah sakit lainnya.

Keseluruhan elemen tersebut dapat

mempengaruhi pandangan pasien terhadap

kualitas pelayanan rumah sakit. Salah satu

masalah yang sering dijumpai oleh suatu rumah

sakit berasal dari instalasi rawat jalan.

Pada Rumah Sakit Ibu Sina Yarsi

Padang Panjang masih menggunakan sistem

antrian yang manual, dimana pasien datang

dengan mendaftar secara manual untuk

mendapatkan nomor antrian yang dicatat oleh

petugas kedalam buku yang nantinya baru

dimasukan kedalam database pasien rawat jalan.

Sistem seperti ini dianggap kurang efektif, selain

pasien harus menunggu lama mengantri untuk

mendaftar serta pasien juga kurang nyaman

dengan sistem antrian yang belum

terkomputerisasi.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas maka

dirumuskan beberapa masalah :

1. Bagaimana merancang sistem antrian yang

dapat meningkatkan kinerja dan palayanan

rumah sakit?

2. Bagaimana merancang sistem antrian yang

dapat mempermudah registrasi dalam

melakukan check up?

3. Bagaimana mengimplementasikan sistem

antrian yang dirancang dalam prakteknya?

1.3 Hipotesa

Berdasarkan rumusan masalah di atas

maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai

berikut :

1. Sistem antrian yang baru dapat

meningkatkan kinerja serta pelayanan

rumah sakit.

2. Perancangan sistem antrian berbasis web

dapat mempermudah dalam melakukan

registrasi dan dapat menyimpan data

pasien secara aktual.

Page 2: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

3. Sistem yang dirancang dapat berjalan

sesuai dengan yang di inginkan.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada sistem ini antara

lain :

1. Model antrian yang digunakan adalah

Multiple Channel Single Phase

2. Penelitian difokuskan pada antrian rawat

jalan

3. Penelitian menggunakan asumsi seluruh

pasien berada dalam antrian bukan pasien

gawat darurat.

4. Perancangan sistem menggunakan bahasa

pemogramana PHP dan MySQL

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dari perancangan aplikasi pada

skripsi ini adalah :

1. Merancang model antrian berbasis web

agar lebih mudah di akses dan

mengehemat waktu serta biaya.

2. Melakukan perbaikan sistem dari manual

ke komputerisasi untuk meningkatkan

mutu pelayanan pada Poliklinik rawat

jalan

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari perancangan

sistem antrian ini adalah : Dapat mempermudah

pasien dalam melakukan jadwal check up,

mengetahui jadwal dokter yang ada dan

melakukan pembuatan janji temu dengan dokter

yang bersangkutan.

2. LANDASAN TEORI

2.1 Rekayasa Perangkat Lunak

Istilah Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)

secara umum disepakati sebagai terjemahan dari

istilah Software Engineering. Istilah Software

Engineering mulai dipopulerkan tahun 1968

pada Software Engineering Conference yang

diselenggarakan oleh NATO.

2.1.1 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak adalah

pengembangan dan penggunaan prinsip

pengembangan suara untuk memperoleh

perangkat lunak secara ekonomis yang reliable

dan bekerja secara efisien pada mesin nyata

(Pressman, 2001).

2.1.2 Paradigma Rekayasa Perangkat

Lunak

Pada rekayasa perangkat lunak, banyak

model yang telah dikembangkan untuk

membantu proses pengembangan perangkat

lunak. Model-model ini pada umumnya

mengacu pada model proses pengembangan

sistem yang disebut System Development Life

Cycle (SDLC).

Gambar 1 System Development Life Cycle

(SDLC).

2.1.2.1 Model Air Terjun (Waterfall) :

Model siklus hidup (Life Cycle) adalah

model utama dan dasar dari banyak model.

Salah satu model yang cukup dikenal dalam

dunia rekayasa perangkat lunak adalah waterfall

model. Disebut waterfall (berarti air terjun)

karena memang diagram tahapan prosesnya

mirip dengan air terjun yang bertingkat

(Mulyanto, 2008).

Gambar 2 Permodelan Waterfall

2.1.2.2 Model Prototype

Sebuah protipe adalah bagian dari

produk yang mengekspresikan logika maupun

fisik antarmuka eksternal yang ditampilkan.

Konsumen potensial menggunakan prototipe

dan menyediaka masukan untuk tim

pengembang sebelum pengembangan skala

besar dimulai (Simamarta, 2010).

Page 3: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

Gambar 3 Model Prototype

2.1.2.3 Model Spiral

Model ini awalnya diusulkan oleh Boehm

[BOE88], adalah model proses perangkat lunak

yang evolisioner yang merangkai sifat interatif

dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek

sistematis dari model sekuensial linier. Model

itu berfungsi untuk pengembangan versi

pertambahan perangkat lunak secara cepat. Di

dalam model spiral, perangkat lunak

dikembangkan di dalam suatu deretan

pertambahan. Selama awal iterasi, rilis

inkremental bisa merupakan sebuah model atau

prototipe kertas. Selama iterasi berikutnya,

sedikit demi sedikit dihasilkan versi sistem

rekayasa yang lebih lengkap. (Roger S.

Pressman, Ph. D, 2002)

Gambar 4 Model Spiral

2.2 Teori Antian

Teori antrian dikemukakan dan

dikembangkan oleh AK. Erlang, seorang

insinyur Denmark, pada tahun 1910. Disiplin

antrian tampak pada pelanggan (entah barang

atau orang) akan dilayani berdasarkan yang

dahulu datang. Pelanggan dapat datang dengan

jarak yang sama atau dapat pula secara random,

dengan jarak kedatangan yang tidak sama.

Dalam sistem antrian ada 5 komponen yang

harus diperhatikan agar penyedia fasilitas

pelayanan dapat melayani para pelanggan yang

berdatangan, yaitu :

1. Bentuk kedatangan para pelanggan.

2. Bentuk fasilitas pelayanan.

3. Jumlah pelayanan atau banyaknya

tempat service.

4. Kapasitas fasilitas pelayanan untuk

menampung para pelanggan.

5. Disiplin antrian yang mengatur

pelayanan kepada para pelanggan sejak

pelanggan datang sapai menggalkan

tempat pelayanan.(Thomas J. Kakiay,

2004).

2.3 Disiplin Antrian

Aturan pelayanan menurut urutan

kedatangan antara lain :

1. Pertama masuk pertama keluar (FIFO)

Merupakan suatu peraturan dimana

yang akan dilayani terlebih dahulu

adalah yang pertama datang.

2. Yang terakhir masuk yang pertama

keluar (LIFO) Merupaka antrian

dimana yang datang paling akhir

adalah yang dilayani paling awal.

3. Pelayanan dalam urutan acak (SIRO)

Service In Random Order dimana

pelayanan yang dilakukan secara acak,

sering juga dikenal dengan RSS

(RandomSelection For Service).

4. Pelayanan berdasarkan prioritas (PRI)

Dimana pelayanan didasarkan prioritas

khusus.

2.4 Struktur Antrian

4 macam struktur antrian yang umum

terjadi dalam seluruh sistem antrian :

1. Single Channel Single Phase (Satu

Antrian Satu Pelayanan)

2. Multiple Cannel Single Phase (Satu

Antrian Beberapa Pelayanan Single)

3. Multiple Channel Multiple Phase

(Beberapa Antrian Beberapa Pelayanan

Paralel)

4. Single Channel Multiple Phase (Satu

Antrian Beberapa Pelayan Seri)

2.5 Ditribusi Waktu Tunggu

Barisan antrian dapat terbentuk apabila

terdapat keterbatasan pada orang atau alat yang

digunakan untuk memberikan pelayanan.

Bentuk pelayanan ini dapat terdiri dari berbagai

macam, seperti peralatan mesin, terminal, kasa

perbankan, telepon kantor, traffic light, dan lain

Page 4: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

sebagainya yang semuanya diperlukan

pelanggan untuk mendapatkan

pelayanan.(Thomas J. Kakiay, 2004).

2.3.1 Distribsi Eksponensial

Digunakan untuk memodelkan waktu

tunggu sampai sebuah peristiwa terjadi, dan

juga untuk memodelkan waktu antar terjadi

peristiwa.

Rumusan randon variance mengenai waktu dari

distribusi eksponensial adalah :

ti = - ln Ri dengan = 1 / λ

Dalam pencarian waktu menggunakan distribusi

eksponensial, rumusan yang digunakan untuk

pencarian bilangan random adalah

menggunakan rumus additive.

Dimana, Zi = (a x Zi-1 + C) mod m

Keterangan :

1. Zi = Angka random baru

2. Zi-1 = Angka random lama / Z0 =

12357

3. C = Konstanta bersyarat = 197, 237

4. a = Konstanta bersyarat (tertentu)

5. m = Angka modulus (tertentu)

Syarat :

1. Untuk a disyaratkan = Untuk C harus

bilangan ganjil dan tidak boleh bernilai

kelipatan dari m

2. Untuk m harus bilangan prima, kecuali

bilangan m lainnya diberikan, maka m

boleh bilangan prima atau bukan

bilangan prima.

Jadi untuk pencarian waktu menggunakan

rumusan additive adalah :

Zi = (a x Z0 + C) mod m

Nilai a didapat dari a = 2 ± 3, namun pada

pencarian waktu antrian disni untuk mencari

nilai a adalah a= 2 + 3

Untuk mencari nilai m adalah

m = 2 dimana b merupakan jumlah bit

2.3.2 Distribusi Poisson

Distribusi poisson disebut juga

distribusi peristiwa yang jarang terjadi,

ditemukan oleh S.D. Poisson (1781–1841),

seorang ahli matematika berkebangsaan

Perancis. Distribusi Poisson termasuk distribusi

teoritis yang memakai variabel random diskrit.

Distribusi poisson adalah distribusi nilai-nilai

bagi suatu variabel random X (X diskret), yaitu

banyaknya hasil percobaan yang terjadi dalam

suatu interval waktu tertentu atau di suatu

daerah tertentu.

Sampel distribusi poisson dengan rata-rata :

= λ t dengan λ = parameter distribusi

eksponensial

Dengan = 1 / λ

2.6 Bilangan Random

Random sampel (sampel acak) adalah

penentuan sampel-sampel secara acak dengan

tidak melakukan pemilihan terhadap sampel

yang akan diuji (diteliti). Bilangan random

digunakan untuk menentukan berapa lama

waktu yang digunakan sesuai dengan jenis

distribusinya, yaitu distribusi eksponensial.

2.7 Unified Modelling Languege (UML)

Unified Modeling Language (UML)

adalah salah satu alat bantu yang sangat handal

didunia pengembangan sistem yang berorientasi

objek.

UML merupakan kesatuan dari bahasa

pemodelan yang dikembangkan oleh Booch,

Object Modeling Technique (OMT) dan Object

Oriented Engineering (OOSE).

2.7.1 Use Case Diagram

Use Case adalah alat bantu tebaik guna

menstimulasi pengguna potensial untuk

mengatakan tentang suatu sistem dari sudut

pandangnya. Setiap langkah dalam use case

adalah sebuah elemen dalam interaksi antara

aktor dan sistem.

Setiap langkah dalam use case adalah sebuah

elemen dalam interaksi antara aktor dan sistem.

2.7.2 Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang

jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah

objek dan merupakan inti dari pengembangan

dan desain berorientasi objek. Class diagram

menggambarkan struktur dan deskripsi class,

package dan objek beserta hubungan satu sama

lain seperti containment, pewarisan, asosiasi,

dan lain-lain (Nugroho, 2010).

Page 5: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

2.7.3 Statechart Diagram

Statechart diagram menggambarkan

transisi dan perubahan keadaan (dari satu state

ke state lainnya) suatu objek pada sistem

sebagai akibat dari stimuli yang diterima. Pada

umumnya statechartdiagram menggambarkan

class tertentu (satu class dapat memiliki lebih

dari satu statechart diagram) (Nugroho, 2010).

2.7.4 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan

berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang

dirancang, bagaimana masing-masing alir

berawal, decision yang mungkin terjadi, dan

bagaimana mereka berakhir.

2.7.5 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan

menggambarkan perilaku pada sebuah skenario.

Diagram ini menunjukan sejumlah contoh

obyek dam message (pesan) yang diletakan

diantara objek-objek ini didalam use case.

Komponen utama sequence diagram

terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak

segiempat bernama. Message diwakili oleh garis

dengan tanda panah dan waktu yang

ditunjukkan dengan progress vertical.

(Munawar, 2005).

2.7.6 Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga

menggambarkan interaksi antar objek seperti

sequence diagram, tetapi lebih menekankan

pada peran masing-masing objek dan bukan

pada waktu penyampaian message. (Nugroho,

2010).

2.7.7 Deployment Diagram

Deployment / physical diagram

menggambarkan detail bagaimana komponen

di-deploy dalam infrastruktur sistem, dimana

komponen akan terletak (pada mesin, server

atau piranti keras), bagaimana kemampuan

jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server,

dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

2.8 PHP dan MySQL

PHP adalah singkatan dari "PHP:

Hypertext Preprocessor", yang merupakan

sebuah bahasa scripting yang terpasang pada

HTML. Sebagian besar sintaks mirip dengan

bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa

fungsi PHP yang spesifik.

2.8.1 Sejarah PHP

Pada tahun 1995 PHP Tool 1.0 dirilis

untuk umum, kemudian pengembangannya

dilanjutkan oleh Andi Gutmans dan Zeev

Suraski. Pada pertengahan tahun 1999, Zend

merilis interpreter PHP baru dan rilis tersebut

dikenal dengan PHP 4.0. PHP 4.0 adalah versi

PHP yang paling banyak dipakai pada awal

abad ke-21. Versi ini banyak dipakai

disebabkan kemampuannya untuk membangun

aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki

kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Pada Juni 2004, Zend merilis PHP

5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP

mengalami perubahan besar. Versi ini juga

memasukkan model pemrograman berorientasi

objek ke dalam PHP untuk menjawab

perkembangan bahasa pemrograman ke arah

paradigma berorientasi objek. (Alexander F. K.

Sibero, 2011)

2.8.2 Hubungan PHP dengan HTML

Halaman web biasanya disusun dari

kode-kode html yang disimpan dalam sebuah

file berekstensi .html. File html ini dikirimkan

oleh server (atau file) ke browser, kemudian

browser menerjemahkan kode-kode tersebut

sehingga menghasilkan suatu tampilan yang

indah

(blog.uad.ac.id/jawadbakrie91/2012/06/16/

pengenalan-php/).

PHP merupakan bahasa pemograman web yang

bersifat server-side

HTML=embedded scripting, di mana script-nya

menyatu dengan HTML dan berada di server.

Artinya adalah sintaks dan perintah-perintah

yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan

di server tetapi disertakan HTML biasa.

2.8.3 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat

lunak sistem manajemen basis data SQL

(bahasa Inggris: database management system)

atau DBMS yang multithread, multi-user,

dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.

MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai

perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU

General Public License (GPL), tetapi mereka

juga menjual dibawah lisensi komersial untuk

kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok

dengan penggunaan GPL

(id.wikipedia.org/wiki/MySQL).

2.9 Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan

program penyunting halaman web keluaran

Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai

Page 6: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

Macromedia Dreamweaver keluaran

Macromedia.

Adobe Dreamweaver adalah aplikasi

desain dan pengembangan web yang

menyediakan editor WYSIWYG visual (bahasa

sehari-hari yang disebut sebagai Design view)

dan kode editor dengan fitur standar seperti

syntax highlighting, code completion, dan code

collapsing serta fitur lebih canggih seperti real-

time syntax checking dan code introspection

untuk menghasilkan petunjuk kode untuk

membantu pengguna dalam menulis kode

(id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Dreamweaver).

2.9.1 Graphical User Interface (GUI)

Gambar 5 GUI Dreamweaver CS3

GUI pada Dreamweaver terdiri dari 5

elemen yakni : Menu Bar, Insert Bar, Document

Window, Properties Panel, dan Other Panel.

3. METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Penelitian

Gambar 6 Kerangka Penelitian

3.2 Tahap Penelitian

3.2.1 Pengumpulan data

1. Studi Literatur

Mencari referensi teori yang relefan dengan

kasus atau permasalahan yang ditemukan.

Referensi ini didapat dari berbagai sumber

seperti buku, jurnal, artikel laporan

penelitian, dan situs-situs di internet.

2. Wawancara

Disini penulis melakukan wawancara

langsung dengan staff rumah sakit yang

bertempat di:

Waktu : 23 Maret – 30 Maret 2013

Tempat : Jl. Soekarno Hatta No. 23,

Bukitsurungan Padang Panjang

No. Telpon : (0752) 82127

3. Penelitian Laoratorium

Merupakan suatu metode penelitian yang

dilakukan dengan menggunakan alat bantu

personal komputer ( PC ). Dalam hal ini

penelitian dilakukan dengan merancang

program atau perangkat lunak yang sesuai

dengan topik dan permasalahan yang

dihadapi dan juga dalam hal penyusunan

laporan secara keseluruhan.

3.2.2 Analisis data

1. Membandingkan dua hal atau lebih

variable untuk megetahui selisih atau

rasionya kemudian diambil

kesimpulannya.

2. Menguuraikan atau memecahkan suatu

keseluruhan menjadi bagian-bagian atau

komponen-komponen yang lebih kecil

agar dapat:

Mengetahui komponen yang menonjol

Membandingkan antara komponen

yang satu dengan yang lainnya

Membandingkan salah satu atau

beberapa komponen dengan

keseluruhannya.

3. Memperkirakan atau memperbandingkan

besarnya pengaruh ssecara kuantitatif dari

suatu kejadian lainnya serta

memperkirakan / meramalkan kejadian

lainnya yang dapat dinyatakan dengan

perubahan nilai suatu variabelnya

3.2.3 Analisa Sistem

Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui

apa saja yang di butuhkan untuk merancang

Page 7: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

sistem antrian pelayanan rawat jalan, sehingga

sistem antrian yang di rancang menjadi efektif

dan efesien dalam pengimplementasiannya.

3.2.4 Perancangan Sistem

Pada proses perancangan sistem, penulis

menggunakan UML sebagai alat bantu untuk

menjelaskan dan menggambarkan alur kerja

sistem.

3.2.5 Implementasi

Merupakan tahap penelitian yang dilakukan

untuk mempraktekkan langsung hasil dari

analisa yang bertujuan untuk menguji kebenaran

sistem yang dirancang. Dengan spesifikasi

sebagai berikut :

a. Perangkat Keras (Hardware) yaitu :

1) Merek : TOSHIBA Satellite L645

2) Processor: : Intel(R) Core(TM) i3

3) Memory : 2 GB DDR3

4) Harddisk : 320 GB

5) Flash disk : 8GB

b. Perangkat Lunak (Software) yaitu :

1) Browser (Google Chrome, Mozilla

Firefox, Safari, dll)

2) Easywamp 1.1

3) MySQL Server

4) Adobe Dreamweaver CS 3

3.2.6 Pengujian Sistem

Pengujian ini dilakukan dengan cara

memasukan banyaknya jumlah pasien, rata-rata

waktu kedatangan, dan rata-rata waktu

pelayanan. Secara otomatis sistem akan

menghitung keseluruhan waktu pelayanan dari

sebuah antrian rawat jalan tersebut.

3.3 Data Pasien Rawat Jalan

Rangkuman Data Keadaan Poli Pada Rumah

Sakit Islam “Ibnu Sina” YARSI Sumbar Padang

Panjang (09.00 – 11.00)

Tabel 3.1 Data Jumlah Pasien Rawat Jalan

Hari

Sen

in

Sel

asa

Rab

u

Kam

is

Jum

at

Sab

tu

Jumlah

pasien

10 5 7 4 20 15

Lama

penga

matan

2 2 2 2 2 2

Data Kedatangan Pasien Pada Poliklinik Rumah

Sakit Islam “Ibnu Sina” YARSI Sumbar Padang

Panjang

Tabel 3.2 Data Pasien Rawat Jalan Per

Waktu Kedatangan

Hari /

Waktu

Sen

in

Sel

asa

Rab

u

Kam

is

Jum

at

Sab

tu

09.00

10.00

8 5 3 16 13 4

10.00

11.00

2 0 4 4 7 11

3.4 Pencarian Bilangan Random

Dari pengamatan yang telah dilakukan dan

diteliti maka jumlah pasien yang terdata

melakukan check up pada poliklinik Rumah

Sakit Islam “Ibnu Sina” YARSI Sumbar Padang

Panjang sebanyak 61 orang selama ± 2 minggu

melakukan pengamatan. Angka random yang

akan digunakan pun sebanyak 61 bilangan

random. Dengan pencarian yang akan dilakukan

diantaranya :

Diketahui : Jumlah bilangan random = 61

bilangan random

Bit = 8 Z0 = 12357 C

= 237

Ditanya = Nilai random ?

Jawab :

Zi = (a x Z0 + C) mod m

a = 2 + 3

= 2 + 3

= + 3

a = 19

m =

=

=

Page 8: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

m = 128

Z1 = (a x Z0 + C) mod m

= (19 x 12357 + 237) mod 128

= 235020 mod 128

= 1836 x 128

= 235008

= 235020 – 235008

Z1 = 12

Jadi R1 =

3.5 Pencarian Waktu Pelayanan

Dari pencarian bilangan random

sebelumnya, maka akan dilakukan pencarian

waktu pelayanan setiap pasien yang melakukan

check up atau pemeriksaan pada poliklinik

Rumah Sakit Islam “Ibnu Sina” YARSI Sumbar

Padang Panjang. Dengan ketentuan bilangan

random sebagai berikut :

Diketahui : λ = 0,1

R1 = 0,0937 R2 = 0,6328

R3 = 0,875 R4 =0,4765

R5 = 0,9062 R6 = 0,0703

R7 = 0,1875 R8 = 0,4140

R9 =0,7187 R10 = 0,5078

R11 = 0,5 R12 = 0,3515

R13 = 0,5312 R14 = 1,7265

R15 = 0,6562 R16 = 0,3203

R17 = 0, 9375 R18 = 0, 6640

R19 = 0, 4687 R20 = 0,7578

R21 = 0,25 R22 = 0,6796

R23 = 0,7656 R24 = 0,3984

R25 = 0,4218 R26 = 0,8671

R27 = 0,3281 R28 = 0,0859

R29 = 0,4843 R30 = 0,0546

R31 = 0,1093 R32 = 0,9296

R33 = 0,5156 R34 = 0,6484

R35 = 0,1718 R36 = 0,1171

R37 = 0, 0781 R38 = 0, 3359

R39 = 0, 2343 R40 = 0,2812

R41 = 0,9153 R42 = 0,5626

R43 = 0,5390 R44 = 0,0937

R45 = 0,6328 R46 = 0,875

R47 = 0,4765 R48 = 0,9062

R49 = 0,0703 R50 = 0,1875

R51 = 0,4140 R52 = 0,7187

R53 = 0,5703 R54 = 0,6875

R55 = 0,9140 R56 = 0,2817

R57 = 0, 0007 R58 = 0

R59 = 0, 8515 R60 = 0,0312

R61 = 0, 4453

Ditanya : Waktu pelayanan check up pasien (t)?

?

Jawab : = 1 / 0,1 = 10 menit

t1 = - ln R1

= -10 ln 0, 0937

= 4, 5760

t2 = 4, 5760 t3 = 1, 3353

t4 = 7, 4128 t5 = 0, 9849

t6 = 26, 5498 t7 = 16, 7397

t8 = 8, 8188 t9 = 3, 3031

t10 = 6, 7766 t11 = 6, 9314

t12 = 10,4554 t13 = 6, 3261

t14 = -5, 4609 t15 = 4, 2128

t16 = 11, 3849 t17 = 0, 6453

t18 = 4, 0947 t19 = 7, 5779

Page 9: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

t20 = 2, 7733 t21 = 13,8629

t22 = 3, 8625 t23 = 2, 6709

t24 = 9,2029 t25 = 8, 6322

t26 = 1, 4260 t27 = 11, 1443

t28 = 24, 545 t29 = 7, 2505

t30 = 29,0772 t31 = 22, 1365

t32 = 0, 7300 t33 = 6, 6242

t34 = 4, 3324 t35 = 17, 6142

t36 = 21, 4472 t37 = 25, 4976

t38 = 10,9094 t39 = 14, 5115

t40 = 12, 6868 t41 = 16,3321

t42 = 5, 7518 t43 = 6, 1803

t44 = 23,6765 t45 = 4, 5760

t46 = 1, 3353 t47 = 7, 4128

t48 = 0, 9849 t49 = 26, 5498

t50 = 16, 7397 t51 = 8,8188

t52 = 3, 3135 t53 = 5, 6159

t54 = 3, 7469 t55 = 0, 8992

t56 = 15, 2005 t57 = 72, 6443

t58 = 0 t59 = 1,6075

t60 = 34, 6733 t61 = 8, 0900

Tabel 3.3 Arrival Number

Arrival

Number

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Inter

Arrival

Time (t)

14

2

27

8

44

5

15

9

10

0

52

19

40

Arrival

Number

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Inter

Arrival

Time (t)

17

9

62

37

-32

25

67

3

24

45

16

Arrival

Number

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Inter

Arrival

Time (t)

83

23

15

55

51

8

66

14

7

43

17

4

Arrival

Number

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

Inter

Arrival

Time (t) 1

32

4

39

25

10

5

12

8

15

2

65

87

76

Arrival

Number

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

Inter

Arrival

Time (t)

97

34

37

14

2

27

8

44

5

15

9

10

0

Arrival

Number

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

Inter

Arrival

Time (t)

52

19

40

22

5

91

43

5

0

9

20

8

48

Tabel 3.4 Service Time

Service

Time

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

T 21

3

41

12

66

8

23

8

15

0

79

29

60

Service

Time

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

T 62

94

56

-49

32

10

2

5

36

68

24

Service

Time

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

T 12

4

34

24

84

77

12

10

0

22

1

65

25

8

Page 10: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

Service

Time

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

T 19

9

6

59

38

15

8

19

3

22

9

98

13

0

11

4

Service

Time

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

T 14

6

51

55

21

3

41

12

66

8

23

8

15

0

Service

Time

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

T 73

29

50

33

8

13

6

65

3

0

14

31

2

72

Tabel 3.5 Perhitungan Simulasi

Arrival

Number

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Inter

Arrival

Time

14

2

27

8

44

5

15

9

10

0

52

19

40

Arrival

Time 1

42

16

9

17

7

22

1

22

6

38

5

48

5

53

7

55

6

59

6

Service

Time

21

3

41

12

66

8

23

8

15

0

79

29

60

Into

Time

14

2

35

5

39

6

40

8

47

4

71

2

86

2

10

12

10

41

11

01

Front

Time

36

6

39

6

40

8

47

4

48

2

95

0

10

12

10

91

10

70

11

61

Queuni

ng Time

0

18

6

21

9

18

7

89

32

7

37

7

47

5

48

5

50

5

Idle

Time

14

2

11

0

0

0

23

0

88

0

50

31

System

Process

Time

22

4

22

7

23

1

25

3

25

6

56

5

52

7

55

4

51

4

56

5

Arrival

Number

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Inter

Arrival

Time

17

9

62

37

-32

25

67

3

24

45

16

Arrival

Time

77

5

83

7

87

4

84

2

86

7

93

4

93

7

96

1

10

06

10

22

Service

Time

62

94

56

-49

32

10

2

5

36

68

24

Into

Time

11

61

12

23

13

17

13

73

13

24

14

26

14

31

14

67

15

35

16

03

Front

Time

12

23

13

17

13

73

13

24

13

56

15

28

14

36

15

03

16

03

16

27

Queuni

ng Time

38

6

38

6

44

3

53

1

45

7

49

2

49

4

50

6

52

9

58

1

Idle

Time

0

0

0

0

0

70

-97

31

32

0

System

Process

Time

44

8

48

0

49

9

48

2

48

9

59

4

49

9

54

2

59

7

60

5

Arrival

Number

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Inter

Arrival

Time

83

23

15

55

51

8

66

14

7

43

17

4

Arrival

Time

11

05

11

28

11

43

11

98

12

49

12

57

13

23

14

70

15

13

16

87

Service

Time

12

4

34

24

84

77

12

10

0

22

1

65

25

8

Into

Time

16

27

17

51

17

75

18

59

19

30

19

48

20

48

22

69

23

34

23

99

Front

Time

17

51

17

85

17

99

19

43

20

07

19

60

21

48

24

90

23

99

26

57

Page 11: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

Queuni

ng Time

52

2

62

3

63

2

66

1

68

1

69

1

72

5

79

9

82

1

71

2

Idle

Time

0

0

-10

80

-13

-59

88

12

1

-15

6

0

System

Process

Time

64

6

65

7

65

6

74

5

75

8

70

3

82

5

10

20

88

6

97

0

Arrival

Number

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

Inter

Arrival

Time

13

2

4

39

25

10

5

12

8

15

2

65

87

76

Arrival

Time

18

19

18

23

18

62

18

87

19

92

21

20

22

72

23

37

24

24

25

00

Service

Time

19

9

6

59

38

15

8

19

3

22

9

98

13

0

11

4

Into

Time

16

27

18

26

18

32

18

91

19

29

20

87

22

80

25

09

26

07

27

37

Front

Time 1

82

6

18

32

18

91

19

29

20

87

22

80

25

09

26

07

27

37

28

51

Queuni

ng Time

-19

2

0

29

4

-63

-33

8

17

2

18

3

23

7

Idle

Time

10

30

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

System

Process

Time

7

9

29

32

95

16

0

23

7

27

0

28

9

35

1

Arrival

Number

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

Inter

Arrival

Time

97

34

37

14

2

27

8

44

5

15

9

10

0

Arrival

Time

25

97

26

31

26

68

28

10

28

37

28

45

28

89

28

94

30

53

31

53

Service

Time

14

6

51

55

21

3

41

12

66

8

23

8

15

0

Into

Time

22

51

23

97

24

48

25

03

27

16

27

57

27

69

28

35

28

43

30

81

Front

Time

23

97

24

48

25

03

27

16

27

57

27

69

28

35

28

43

31

26

32

31

Queuni

ng Time -3

46

-18

3

-16

5

-30

7

-12

1

-88

12

0

-59

-21

0

-72

Idle

Time

-48

6

0

0

0

0

0

0

0

0

-45

System

Process

Time

-20

0

-18

3

-16

5

-94

-80

-76

-54

-51

73

78

Arrival

Number

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

Inter

Arrival

Time

52

19

40

22

5

91

43

5

0

9

20

8

48

Arrival

Time

32

05

32

24

32

64

32

86

32

91

33

82

38

17

38

17

38

26

40

34

40

82

Service

Time

73

29

50

33

8

13

6

65

3

0

14

31

2

72

Into

Time

32

31

33

04

33

33

33

83

34

16

34

24

35

60

42

13

42

13

42

27

45

39

Front

Time

33

04

33

33

33

83

34

16

34

24

35

60

42

13

42

13

42

27

45

39

46

11

Queuni

ng Time

26

80

69

97

12

5

42

-25

7

39

8

38

7

19

3

45

7

Idle

Time

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

System

Process

Time

99

10

9

11

9

13

0

-49

17

8

39

6

39

6

40

1

50

5

52

9

Page 12: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

Jadi :

1. Total front time = 130610

2. Total queuning time = 15044

3. Total idle time = -922

4. System process time = 20161

4. ANALISA DAN PERANCANGAN

4.1 Analisa Data

Tahap analisa data merupakan tahap yang

paling penting dalam pengembangan sebuah

sistem, karena pada tahap inilah nantinya

dilakukan evaluasi kinerja, identifikasi terhadap

masalah yang ada, rancangan sistem dan

langkah – langkah yang dibutuhkan untuk

perancangan yang diinginkan sampai pada lisis

yang di harapkan.

4.2 Analisa Sistem

Pasien rawat jalan pada RSI YARSI

Padang Panjang terdiri atas pasien lama dan

pasien baru. Pasien lama yang ingin melakukan

check up, pasien dapat melakukan login pada

sistem dengan memasukan nomor id pasien dan

tangal lahir pasien untuk login, jika data pasien

muncul maka pasien bisa langsung mengambil

nomor antrian untuk dapat check up pada poli

yg telah mereka pilih. Sedangkan pasien baru

yang belum pernah melakukan check up

sebelumnya, mereka harus melakukan registrasi

data diri mereka secara lengkap untuk

mendapatkan nomor id pasien agar bisa

mengambil nomor antrian untuk rawat jalan.

Setelah selesai mengambil nomor antrian, baik

pasien lama maupun pasien baru mereka

terlebih dahulu harus menunggu sampai nomor

antrian mereka keluar atau dipanggil oleh

operator antrian secara urut dan sesuai dengan

poli yang telah terdaftar.

Setelah nomor antrian keluar proses

pelayanan pasien langsung bisa dimulai dengan

dokter pada poli yang telah terdaftar. Kemudian

bila pasien telah merasa cukup, berarti proses

pelayanan telah selesai.

4.3 Analisa Proses

Dalam tahap analisa proses ini

antrian dilakukan dengan menggunakan metode

Multiple Cannel Single Phase dengan aturan

kedatangan First In First Out (FIFO). Pasien

harus mendaftar terlebih dahulu agar data-data

pasien tersimpan ke dalam database system.

Kemudian pasien login ke dalam system untuk

melihat antrian yang sedang berlangsung, dan

mengambil nomor antrian. Operator yang

bertugas menekan tombol next apabila antrian

nomor kesekian telah selesai. System

memanggil antrian dengan sound.

4.4 Analisa Output

Gambar 7 Analisa Output

4.5 Perancangan UML

Perancangan UML (Unified Modelling

Language) adalah untuk menentukan cara kerja

program “Perancangan Sistem Antrian

Pelayanan Rawat Jalan Pada Rumah Sakit Islam

“Ibnu Sina” YARSI-Sumbar PadangPanjang

Menggunakan PHP dan MYSQL” yang

menggunakan Use Case Diagram, Class

Diagram, Sequence Diagram, State Diagram,

Collaboration Diagram, Deployment Diagram

dan Activity Diagram. Untuk perancangan UML

ini menggunakan program Rational Rose 2002.

4.5.1 Model Use Case

Use case diagram digunakan untuk

menampilkan hubungan antara actor dengan

program.

Gambar 8 Use Case

4.5.2 Class Diagram

Class diagram menggambarkan

struktur dan deskripsi class, package dan objek

beserta hubungan satu sama lain seperti

containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain

Gambar 9 Class Diagram

1

Page 13: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

5. IMPLEMENTASI DAN HASIL

5.1 Implementasi sistem

Implementasi sistem merupakan

bagian dari siklus pengembangan sistem. Untuk

melakukan sebuah implementasi maka di

perlukan aplikasi yaitu perancangan interface

dan penulisan kode program sesuai dengan

sistem yang dirancang.

Implementasi sistem dilakukan setelah

tahapan perancangan sistem antrian pelayanan

rawat jalan dan pengujian dilakukan.

Implementasi sistem dapat dilakukan setelah

sistem antrian pelayanan rawat jalan yang

dibuat dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Perancangan interface dilakukan untuk interaksi

user dengan sistem yang telah dibuat.

5.2 Pengujian sistem Pengujian sistem akan

menggambarkan bagaimana sebuah sistem

berjalan. Tahapan pengujian ini berisikan hasil

eksekusi program dan penjelasan program yang

dibuat untuk mendukung sistem yang telah

dirancang.

5.3 Tampilan Website

Setelah webserver dan database kita

telah terbentuk maka proses yang akan

dilakukan selanjutnya adalah merancang

halaman website yang akan kita buat dengan

aplikasi Adobe Dreamweaver CS3yang telah

diinstall, berikut ini adalah webpage yang telah

dirancang.

5.3.1 Tampilan Awal

Pada tampilan ini berisikan home,

operator, dan admin

Gambar 10 Tampilan Awal

5.3.2 Layout Halaman Home

Halaman index merupakan

halaman utama yang dapat diakses oleh user.

Pada halaman index user dapat memilih

beberapa akses menu seperti login sebagai

login sebagai member. Selain itu, halaman

index juga berisikan home, pasien, dokter,

jadwal, dan antrian.

Gambar 11 Layout Halaman Home Pasien

5.3.3 Layout Halaman Register Pasien

Halaman ini beriskan form register

yang harus diisi pasien untuk mendapatkan

nomor antrian. Dan apabila pasien tidak mengisi

lengkap data diri mereka, maka pasien tidak

bisa melakukan registrasi.

Gambar 12 Layout Halaman Register Pasien

5.3.4 Layout Halaman Dokter

Halaman ini menjelaskan nama-nama

dokter yang praktek pada RSI YARSI Padang

Panjang lengkap dengan spesialisasinya.

Gambar 13 Layout Halaman Dokter

5.3.5 Layout Halaman Jadwal

Berisikan jadwal dokter pratek pada

masing-masing poliklinik di RSI YARSI

Padang Panjang.

Gambar 14 Layout Halaman Jadwal

Page 14: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

5.3.6 Layout Halaman Antrian

Berisikan daftar antrian nama pasien,

poliklinik, dokter yang melayani serta sttus

pasien apakah sedang diproses, menunggu, atau

telah selesai dilayani.

Gambar 15 Layout Halaman Antrian

5.3.7 Layout Halaman Biodata Pasien

Pada halaman ini berisi biodata pasien

yang telah melakukan registrasi sebelumnya

dengan detail.

Gambar 16 Layout Halaman Biodata Pasien

5.3.8 Layout Halaman LihatAntrian

Halaman ini menjelaskan jumlah

antrian yang telah terjadi. Serta status antrian

apakah pasien sedang menunggu antrian, sedang

dilayani atau telah selesai dilayani. Disini

pasien yang akan mengambil nomor antrian jga

bisa melihat bayak tidaknya pasien yang telah

mengantri sebelumnya.

Gambar 17 Layout Halaman Lihat Antrian

5.3.9 Layout Halaman Ambil Nomor

Pada halaman ini pasien dihadapkan

dengan form yang harus diisi seperti poliklinik,

keluhan, dan nama dokter untuk mendapatkan

nomor antriannya.

Gambar 18 Layout Halaman Ambil Nomor

5.3.10 Layout Halaman Cetak Nomor

Halaman ini menjelaskan pasien urutan

keberapa, pada poliklinik dan dokter apa

mereka melakukan check up.

Gambar 19 Layout Halaman Cetak Nomor

5.3.11 Tampilan Cetak Nomor

Pada tampilan ini pasien akan

mencetak nomor antriannya sebagai bukti

mereka telah mangambil antrian sebelumnya.

Gambar 20 Tampilan Cetak Nomor

5.3.12 Layout Halaman Login Operator

Halaman ini berisi login operator yang

terdiri atas username dan password untuk

masuk kehalaman operator agar bisa

memanggil antrian pasien ataupun membatu

pasien baru yang ingin mendaftar apabila tidak

tau cra melakukan pendaftarannya.

Page 15: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

Gambar 21 Layout Halaman Login Operator

5.3.13 Layout Halaman Antrian

Disini operator akan memanggil nomor

antrian pasien yang akan dialihkan langsung

pada poliklinik yang telah dpilih pasien

sebelumnya. Serta pada halaman ini bagian

ADM juga bisa melihat gambaran berapa

lamanya waktu pelayanan satu pasien untuk bisa

mengambil tindakan apakah diperlukan

penambahan ruangan untuk check up pasien

atau tidak.

Gambar 22 Layout Halaman Cek Antrian

Operator

5.3.14 Layout Operator Daftar Pasien

Halaman ini berisi registrasi pasien

yang dilakukan oleh operator apabila pasien

tidak bisa registrasi sendiri.

Gambar 23 Layout Operator Daftar Pasien

5.3.15 Halaman Login Admin

Halaman ini berisi admin yang terdiri

atas username dan password untuk masuk

kehalaman admin.

Gambar 24 Halaman Login Admin

5.3.16 Halaman List Pasien Admin

Halaman ini berisi data-data pasien

yang telah terdaftar menjadi pasien rawat jalan

pada RSI YARSI Padang Panjang.

Gambar 25 Halaman List Pasien Admin

5.3.17 Halaman List Dokter Admin

Halaman ini berisi daftar nama dokter

yang melakukan praktek pada RSI YARSI

Padang Panjang.

Gambar 26 Halaman List Dokter Admin

5.3.18 Halaman List Poliklinik Admin

Halaman ini berisi nama-nama

poliklinik yang terdapat pada RSI YARSI

Padang Panjang beserta keterangan poliklinik

tersebut.

Page 16: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

Gambar 27 Halaman List Poliklinik Admin

5.3.19 Halaman Edit Pasien

Halaman ini berisi form data pasien

yang telah masuk kdalam database, dimana

apabila operator yang mendaftarkan pasien ada

kesalahan dalam input data maka akan dirubah

pada form ini.

Gambar 28 Halaman Edit Pasien

5.3.20 Halaman Edit Dokter

Halaman ini digunakan untuk mengedit

data dokter yang slah pengnputn oleh admin

sebelumnya.

Gambar 29 Halaman Edit Dokter

5.3.21 Halaman Edit Poliklinik

Pada halaman ini admin bisa mengedit

keterangan atau poliklinik yang slah

penginputan sebelumnya.

Gambar 30 Halaman Edit Poliklinik

6. PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari

pengerjaan Skripsi ini adalah:

1. Aplikasi sistem antrian pelayan rawat

jalan ini dapat memberikan bantuan bagi

perawat ataupun pasien yang akan

mengatri.

2. Metode multiple channel single phase

dengan aturan kedatangan first in first

out terbukti mampu mempermudah

pasien menunggu antrian.

3. Aplikasi sistem antrian pelayanan rawat

jalan berbasis web dapat mempermudah

masyarakat serta menghemat waktu dan

biaya karena dapat di akses online dari

manapun dan kapanpun.

6.2 Keterbatasan sistem

Adapun keterbatasan dari sistem ini

adalah :

1. Untuk antrian nomor urut ke 1, operator

harus merefresh page agar tombol next

muncul, sehingga dapat memanggil

nomor urut berikutnya.

2. Sistem antrian pelayanan rawat jalan

tidak semuanya dapat melakukan

pemanggilan secara sempurna.

6.3 Saran

Pembuatan apliaksi sistem antrian

pelayanan rawat jalan ini masih sangat

sederhana dan jauh dari kesempurnaan sehingga

perlu adanya pengembangan sistem seperti

perancangan antarmuka untuk menambah loket

antrian saat pasien registrasi terlalu banyak.

Page 17: 09101152630044 Nuning Versianita Teknik Informatika

DAFTAR PUSTAKA

Kaiay, Thomas. J, Dasar Teori Natrian Untuk

Kehidupan Nyata, Yogyakarta: ANDI, 2004

Munawar, Pemodelan Visual dengan UML,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.

Pressman, Roger. S, Rekayasa Perangkat Lunak

Pendekatan Praktisi (Buku I), Yogyakarta:

Andi, 2002

Rusli, Ronald, Membuat Aplikasi GPS & Suara

Antrian Dengan PHP, Yogyakarta: Lokomedia,

2013

Sibero, Alexander. F. K, Kitab Suci Web

Programming, Yogyakarta: MediaKom, 2011

(blog.uad.ac.id/jawadbakrie91/2012/06/16/

pengenalan-php/).

(id.wikipedia.org/wiki/MySQL).

(id.wikipedia.org/wiki/Adobe_Dreamweaver).