09. burn

29
LUKA BAKAR

Upload: elsa-nurmeida

Post on 08-Feb-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 09. Burn

LUKA BAKAR

Page 2: 09. Burn

Penderita luka bakar

kulit mengalami denaturasi protein di dalam sel

kematian sel didalam jaringan

luka

Page 3: 09. Burn

Anatomi

• Epidermis : Lapisan paling luar

• Dermis : Lapisan yang sangat kuat

Page 4: 09. Burn

Penyebab luka bakar

1. Termal

2. Listrik

3. Bahan kimia

4. Radiasi

Page 5: 09. Burn

Kedalaman Luka Bakar

1. Luka bakar derajat I

(luka bakar superficial)

2. Luka bakar derajat II

(mengenai kulit & jaringan lemak)

3. Luka bakar derajat III

(mengenai seluruh lapisan kulit, jaringan lemak, otot, sampai dengan tulang)

Page 6: 09. Burn

Kedalaman Luka Bakar

Page 7: 09. Burn

Luka bakar derajat 1

o Mengenai epidermis

o Kulit terlihat merah, meradang, terasa sakit bila disentuh

o Secara umum tidak ada terapi yang dibutuhkan

Page 8: 09. Burn

Luka bakar derajat II

o Mengenai epidermis dan dermis

o Kulit terlihat merah, melepuh, atau luka terlihat berair (weeping wounds)

o Mengeluh sangat sakit

o Dapat terjadi syok

Page 9: 09. Burn

Luka bakar derajat III

o Mengenai epidermis, dermis, dan jaringan subkutan (mungkin juga lebih dalam)

o Kulit terlihat berwarna agak putih, coklat dan pucat

o Penderita tidak merasa sakit

Page 10: 09. Burn

Luas luka termal

Presentase luas permukaan tubuh (LPT) yang terbakar Kedalaman luka bakar Letak anatomis luka bakar Cedera inhalasi Usia korban Riwayat medis Cedera yang bersamaan

Page 11: 09. Burn

“ Rule of 9 ” (Rumus 9)

1. Kepala 2. dada 3. punggung 4. perut 5. pinggang 6. lengan kiri 7. lengan kanan 8 & 9. tungkai kiri 10 & 11. tungkai kanan

11 daerah masing-masing 9%, dgn perineum 1%

Page 12: 09. Burn

Untuk anak-anak rumus ini tidak dapat dipakai karena kepala yang relatif besar, dan ekstremitas yang relatif kecil.

Page 13: 09. Burn

PENATALAKSANAAN LUKA BAKAR

Perawatan awal di tempat kejadian 1. Prioritas pertama : menghentikan proses

kebakaran 2. Nyala api harus dimatikan 3. Pakaian yang terbakar, meleleh, ikat

pinggang dan perhiasan harus dilepas. 4. Pada cedera kimia semua pakaian harus

dilepas dan dibilas dengan air yang sangat banyak

5. Pada cedera sengatan listrik korban harus dipindahkan dari pengaruh arus listrik

Page 14: 09. Burn

PRIMARY SURVEY

AIRWAY Airway terganggu Menghisap gas atau partikel karbon yang terbakar dalam jumlah banyak

Bila menimbulkan sesak berat (saturasi 02 < 95%) indikasi intubasi

Perhatikan tanda-tanda TRAUMA INHALASI !!! 1. Luka bakar pada bagian muka 2. Bulu mata, bulu hidung, kumis, dan rambut bagian depan keriting

karena terbakar. 3. Deposit Carbon pada mulut dan hidung 4. Adanya bunyi napas “Crowing”

Pertimbangkan AIRWAY DEFINITIF

Page 15: 09. Burn

PRIMARY SURVEY

BREATHING Penyebab gangguan breathing : Keracunan CO dan asap berikan O2 100% (dengan non-rebreathing mask) Saturasi O2 kurang dari 90% Lakukan assisted ventilation dengan BVM

Page 16: 09. Burn

PRIMARY SURVEY

CIRCULATION Kulit yang terbuka penguapan air yang berlebih dehidrasi Pemasangan infus : luka bakar di atas 10% Jumlah cairan yang diberikan Rumus Baxter : DEWASA : = 4 cc / kgBB / %luka bakar / 24 jam ANAK : = (2 cc / KgBB/% Luka Bakar/24 Jam) + Maintenance Maintenance : 10 Kg BB Pertama : 100 cc 10 Kg BB Kedua : 50 cc 10 Kg BB Ketiga : 20 cc = Separuhnya diberikan dalam 8 jam pertama setelah kejadian,

separuhnya lagi dalam 16 jam berikut.

Page 17: 09. Burn

CASE STUDY 1

Pasien laki-laki 30 th (50 Kg) masuk UGD

dengan luka bakar 2 jam setelah kejadian :

- Derajat 1 = 20 %

- Derajat 2 = 10 %

- Derajat 3 = 5 %

Berapakah cairan diberikan sebagai

resusitasi awal ???

Page 18: 09. Burn

CASE STUDY 1

= 4 cc x 50 KgBB x 15 %

24 Jam

= 3000 cc = 1500 cc

24 Jam 6 Jam

= 1500 cc x 15 Tts = 63 tts / menit

360 Menit

Page 19: 09. Burn

CASE STUDY 2

Pasien laki-laki 5 tahun (12 kg) masuk UGD

sesaat setelah kejadian dengan luka bakar

20 %.

Berapa resusitasi awal cairan untuk pasien

tersebut ???

Page 20: 09. Burn

CASE STUDY 2

= (2 cc x 12 KgBB x 20 %) + (10 kg x 100 cc) + (2 Kg x 50 cc)

24 Jam

= 1580 cc = 790 cc

24 Jam 8 Jam

= 790 cc x 20 Tts = 33 tts / menit

480 Menit

Page 21: 09. Burn

Rumus Baxter hanya merupakan patokan awal, dan menilal cukupnya cairan yang

diberikan lebih tepat dengan menilai produksi urin setiap jam

Dewasa : 0,5 cc / KgBB

Anak : 1 cc / Kg BB

Bayi : 2 cc/KgBB Pasien harus ditutupi dengan selimut yang tidak

melekat atau tidak berbulu untuk mencegah hipotermi

Air atau normal salin yang dingin, steril dapat diberikan pada luka untuk mengurangi nyeri

Page 22: 09. Burn

Secondary Survey

Anamnesis

Pemeriksaan ujung rambut-ujung kaki

Luka bakarnya sendiri

o Tutup dengan kain bersih

o Di negara iklim dingin tidak boleh menyiram dengan air dingin hipotermia

o Jangan memecahkan bula

Page 23: 09. Burn

LUKA BAKAR LISTRIK

Gejala dan tanda : Terkejut dan terjatuh Spasme otot, kejang Penurunan kesadaran Apnea dan fibrilasi ventrikel Pada kulit tempat kontak luka bakar yang

dalamnya bervariasi Sambaran petir gambaran Aorescent Mark

(gambaran cabang ranting pohon)

Page 24: 09. Burn

PENATALAKSANAAN :

1. Apabila penderita masih dalam keadaan terkena arus listrik:

Matikan listrik dan sumbernya

2. Selalu pasang EKG berikan terapi yang sesuai

3. Masalah luka dianggap sebagal luka bakar.

4. Cari dan atasi komplikasi lain yang mungkin ada : Patah tulang, Perdarahan, shok

Page 25: 09. Burn

LUKA BAKAR KIMIA

Apabila menemukan penderita masih dalam

Keadaan terkena zat kimia:

o Selalu proteksi diri!

o Zat kimia cair semprot dengan air mengalir

o Zat kimia bersifat bubuk, sapu dulu sampai zat kimia tipis, baru siram

Page 26: 09. Burn

Luka Bakar Akibat Cuaca Dingin (Accidental Hypothermia)

Terjadi karena cuaca yang sangat dingin

Frost Bite

Daerah yang paling sering terkena : ujung jari, hidung dan telinga

Permulaan : kulit memucat bulae pengerasan kulit seperti perkamen

Page 27: 09. Burn

Derajat Frost Bite :

Derajat 1 : Kulit tampak memucat

Derajat 2 : Mulai timbul gelembung / bulae

Derajat 3 : Kulit sudah mengeras seperti karton / perkamen

Derajat 1 derajat 2 derajat 3

Page 28: 09. Burn

Penanganan :

1. Proteksi diri dan lingkungan. 2. Airway – Breathing -Circulation 3. Jangan menggosok bagian yang terkena frost bite 4. Rewarming :

– Jangan lakukan pada frost bite dalam / lanjut – Selalu memakai penghangatan lembab – Jika terdapat luka lakukan seperti penanganan

luka bakar – Jangan menggerak-gerakkan daerah yang

terkena frost bite – Segera rujuk ke rumah sakit

Page 29: 09. Burn