07 bab 6

30
Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 119 MOMENTUM SUDUT DAN ROTASI BENDA TEGAR BAB 6 Kali ini kita akan belajar tentang momentum sudut dan rotasi benda tegar. Kita akan mempelajari momen gaya, momen inersia, dan energi kinetik rotasi Jadi, setelah mempelajari bab ini kita dapat memahami konsep momentum sudut, torsi, dan momen inersia pada rotasi benda tegar, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita juga belajar tentang katrol tetap dan gerak menggelinding. Berikutnya kita akan menghitung kelembaman pada benda-benda homogen. Setelah itu, kita mempelajari titik berat pada berbagai bentuk benda tegar dan macam-macam kesetimbangan benda tegar.

Upload: widiameitrisari

Post on 19-Jul-2015

2.287 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 119

MOMENTUM SUDUT DAN ROTASIBENDA TEGAR

BAB

6

Kali ini kita akanbelajar tentang momentum sudut

dan rotasi benda tegar.

Kita akan mempelajarimomen gaya, momen

inersia, dan energi kinetikrotasi

Jadi, setelah mempelajaribab ini kita dapat memahami

konsep momentum sudut, torsi, danmomen inersia pada rotasi bendategar, serta penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Kita juga belajartentang katrol tetap dangerak menggelinding.

Berikutnya kita akanmenghitung kelembaman pada

benda-benda homogen.

Setelah itu, kitamempelajari titik berat pada

berbagai bentuk benda tegar danmacam-macam kesetimbangan

benda tegar.

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2120

Gerbang

A. Momen Gaya

Momen gaya merupakan salah satu bentuk usaha dengan salah satutitik sebagai titik acuan. Misalnya anak yang bermain jungkat-jungkit,dengan titik acuan adalah poros jungkat-jungkit.

Momen gaya adalah hasil kali gaya dan jarak terpendek arah gariskerja terhadap titik tumpu. Momen gaya sering disebut dengan momenputar atau torsi, diberi lambang τ (dibaca: tau).

τ = F . d . . . (6.1)

Satuan dari momen gaya atau torsi ini adalah N . m yang setara denganjoule.

Pernahkah kamu melihat seorang pemain ice skating yang sedang beraksi? Coba kamuperhatikan gambar di atas! Pada gambar di atas, tampak seorang pemain ice skating yang

sedang berputar. Saat ia mulai berputar, ia merentangkan kedua tangannya. Setelah itu, perlahan-lahan ia menekuk tangannya ke arah tubuhnya. Ketika ia melakukan gerakan ini, ia akanberputar semakin cepat. Mengapa demikian? Perubahan kecepatan yang terjadi pada pemaintersebut berhubungan dengan perubahan momentum sudut dan gerakan tangannya.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang momentum sudut, pelajarilah materi-materi berikut.Karena pada bab ini akan dibahas tentang rotasi benda tegar beserta besaran-besaran dalamdinamika rotasi seperti momentum sudut, momen gaya, momen inersia, hukum kekekalanmomentum sudut, dan sebagainya.Kata Kunci: Momen Gaya – Momen Inersia – Kelembaman Benda-benda Homogen – Titik

Berat – Macam-macam Kesetimbangan

MomenGaya

Gambar 6.1 Ketika pemain ice skating melakukan putaran, ia memiliki momentum sudut

Rep.

ww

w.gl

obal

secu

rity.

tif

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 121

Momen gaya merupakan penyebab gerak rotasi. Momengaya yang menyebabkan putaran benda searah putaran jarumjam disebut momen gaya positif. Adapun momen gaya yangmenyebabkan putaran benda berlawanan arah denganputaran jarum jam disebut momen gaya negatif.

Guna memahami momen gaya secara lebih detail,perhatikan sketsa jungkat-jungkit pada gambar 6.2 di samping!

Ketika batang AB diberi gaya pada ujung-ujungnya yaituF

1 dan F

2 maka batang akan berotasi. Besar momen gaya yang bekerja

pada batang bergantung pada besar gaya yang diberikan dan panjanglengan momen. Semakin besar gaya yang diberikan, semakin besar momengayanya.

Demikian juga jika lengan momen semakin besar maka semakin besarpula momen gayanya. Lengan momen adalah jarak tegak lurus sumburotasi ke arah gayanya.

Pada contoh gambar di atas panjang lengan momen gaya adalah OBdan OA. Jika titik O sebagai titik poros atau titik acuan maka momen gayayang disebabkan oleh gaya F

1 dan F

2 adalah sebagai berikut:

Momen gaya yang disebabkan oleh gaya F1 : τ

1 (tau) = + F

1 . d

1

Momen gaya yang disebabkan oleh gaya F2 : τ

2 = -F

2 . d

2

Pada sistem kesetimbangan resultan momen gaya selalu bernilai nol,sehingga dirumuskan:

Σ τ = 0

Pada permainan jungkat-jungkit saat kondisi setimbang dicapai yaitusaat batang mendatar terhadap bidang datar, dapat diterapkan resultanmomen gaya = nol. Dengan demikian, resultan momen gaya yang bekerjadirumuskan:

Σ τ = 0-F

2 . d

2 + F

1 . d

1= 0

F1 . d

1= F

2 . d

2. . . (6.2)

Pada mekanika dinamika untuk translasi dan rotasi banyakkesamaan-kesamaan besaran yang dapat dibandingkan simbolbesarannya. Adapun analogi gerak translasi dan gerak rotasi, termasukhukum II Newton ditunjukkan dalam tabel berikut.

Tabel 6.1 Analogi antara Besaran Translasi dengan Besaran Rotasi

B

O

d2 d1

A

Gambar 6.2 Skema momen gayapada jungkat-jungkit

F2

F1

Konsep Translasi Rotasi Catatan

Posisi s θ s = rθ

Kecepatan v = ds

dtω =

d

dt

v = rω

Percepatan a =

dv

dt

α =

d

dt

a = rα

Gaya resultan, momen kese- F τ τ = F

timbangan F = 0 τ = 0

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2122

Konsep Translasi Rotasi Catatan

v = v0 + at ω = ω0 + αt

Percepatan konstan s = v0t =

12

αt 2 θ = ω0t +

12

αt 2

v2 = v02 + 2as ω 2 = ω0

2 + 2α

Massa, momen kelembaman m I I = Σmiri2

Hukum II Newton F = ma τ = IαUsaha W = ÚF ds W = Úτ dθDaya P = Fv P = τ ωEnergi potensial Ep = mgy

Energi kinetik Ek =

12

mv2 Ek =

12

Iω 2

Impuls I = ÚF dt I = Úτ dt

Momentum p = m . v L = Iω

B. Momen Inersia Rotasi Benda Tegar

Benda tegar adalah benda padat yang tidak berubah bentuk apabiladikenai gaya luar. Dalam dinamika, jika suatu benda tegar berotasi makasemua partikel di dalam benda tegar tersebut memiliki percepatan sudutα yang sama. Momen gaya atau gaya resultan gerak rotasi τ didefinisikansebagai berikut.

Apabila sebuah benda tegar diputar terhadap suatu sumbu tetap makaresultan gaya putar (torque, baca torsi) luar terhadap sumbu itu samadengan hasil kali momen inersia benda terhadap sumbu denganpercepatan sudut. Resultan gaya putar dirumuskan sebagai berikut.

τ = Σ Fi Ri sin θi atau τ = (Σ mi Ri2) . α . . . (6.3)

Σ mi R2i disebut momen inersia atau momen kelembaman benda terhadap

sumbu putar, yaitu penjumlahan hasil kali massa tiap partikel dalam suatubenda tegar dengan kuadrat jaraknya dari sumbu. Momen inersiadirumuskan sebagai berikut.

I = Σ mi . R

i2 . . . (6.4)

Definisi lain dari momen inersia adalah perbandingan gaya resultan(momen) terhadap percepatan sudut. Dengan demikian, momen inersiadapat dirumuskan sebagai berikut.

I =

τ = I . α

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 123

Karena percepatan sudut α merupakan turunan kecepatan sudutterhadap waktu mulai:

τ = I

d

dt

Dari persamaan-persamaan di atas kita tahu bahwa: τ = ΣF . Rdan τ = I . α, dengan demikian:

Σ F . R = I . α . . . (6.5)

Percepatan tangensial merupakan percepatan linear a, yaitu per-cepatan singgung tepi roda,

a = α . R

α =

a

R

. . . (6.6)

Dengan mensubtitusikan persamaan 6.6 ke dalam persamaan 6.5akan memperoleh:

Σ F . R = I .

a

R

. . . (6.7)

Momen inersia dinyatakan sebagai hasil kali satuan massa dankuadrat satuan jarak. Untuk menghitungnya harus diperhatikan bentukgeometri dari benda tegar homogen.

Tabel di bawah ini menunjukkan momen inersia beberapa benda homogen.

Tabel 6.2 Momen Inersia Berbagai Benda yang Umum Dikenal

No Nama Benda Letak Sumbu Gambar Momen Inersia

1. Batang silinder Pusat I =

1

12

M 2

2. Batang silinder Ujung I =

1

3

M 2

3. Pelat segiempat Pusat I =

1

12

M (a 2 + b 2)

MomenInersia

a

b

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2124

4. Pelat segiempat Tepi pusat I =

1

3

Ma 2

5. Silinder berongga Pusat I =

1

2

M (R12 + R2

2)

6. Silinder tipis berongga Pusat I = MR 2

7. Cincin tipis Diameter pusat I =

1

12

M (R 2 + w 2)

8. Silinder pejal Pusat I = 1

2

MR 2

9. Silinder pejal Diameter pusat I =

1

4

MR 2 +

1

12

M 2

10. Bola pejal Pusat I =

25

MR 2

11. Bola berongga Pusat I =

23

mR 2

a

b

R2

R1

R

R

w

R

R

R

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 125

Untuk lebih jelasnya, simaklah contoh soal berikut ini! Kemudiankerjakan pelatihan di bawahnya!

Contoh Soal

Empat buah partikel seperti ditunjukkan pada gambar dihubungkan oleh sebuahbatang kaku ringan yang massanya dapat diabaikan. Tentukan momen inersia sistempartikel terhadap poros:

a. sumbu A,

b. sumbu B.

Penyelesaian:Diketahui: m1 = 1 kg

m2 = 2 kg

m3 = 1 kg

m4 = 3 kg

Ditanyakan: a. IA = . . .?

b. IB = . . .?

Jawab:

a. IA = Σ mi . Ri2

= m1 R12 + m2 . R2

2 + m3 R32 + m4 R4

2

= 1 . 02 + 2 . 22 + 1 . 42 + 3 . 62

= 0 + 8 + 16 + 108

IA = 132 kg m2

b. IB = Σ mi R

i2

= m1 R

12 + m

2 R

22 + m

3 R

32 + m

4 R

42

= 1 . 42 + 2 . 22 + 1 . 02 + 3 . 22

= 16 + 8 + 0 + 12

IB = 36 kg m2

A

m1

1 kg

2 m

m2 m4m3

B

2 kg 1 kg 3 kg

2 m 2 m

Kerja Mandiri 1

Kerjakan soal berikut dengan tepat!

1. Empat buah partikel massanya 1 kg, 2 kg, 2 kg, dan 3 kgseperti ditunjukkan pada gambar, dihubungkan olehrangka melingkar ringan jari-jari 2 meter yang massanyadapat diabaikan.

a. Tentukan momen inersia sistem terhadap porosmelalui pusat lingkaran dan tegak lurus pada bidangkertas!

b. Berapa besar momen gaya yang harus dikerjakanpada sistem untuk memberikan suatu percepatan α

terhadap poros tersebut? (α = 4

rad

s2

)

A′

A

3 kg

1 kg

2 kg

2 kg

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2126

2. Sebuah sistem yang terdiri atas dua bola dengan massa masing-masing 5 kg dihubungkan oleh sebuah batang kaku yangpanjangnya 1 m. Bola dapat diperlakukan sebagai partikel danmassa batang 2 kg. Tentukan momen inersia sistem terhadapsumbu yang tegak lurus batang dan melalui:

a. pusat O,

b. salah satu bola.

C. Persamaan Lain Gerak Rotasi Benda Tegar

Setiap benda berotasi pasti memiliki momentum sudut. Dengan carayang hampir sama pada gerak translasi, momentum sudut benda yangberotasi akan memiliki nilai yang sebanding dengan momen inersia dankecepatan angulernya. Dalam dinamika rotasi, jika suatu benda berotasiterhadap sumbu inersia utamanya maka momentum sudut total L sejajardengan kecepatan anguler ω dan selalu searah sumbu rotasi. Momentumsudut (L) adalah hasil kali momen kelembaman I dan kecepatan anguler ω.Momentum sudut dapat dirumuskan sebagai berikut.

L = l . ω . . . (6.8)

Bagaimana persamaan tersebut diperoleh? Perhatikan gambar 6.3di bawah! Momentum sudut terhadap titik O dari sebuah partikel denganmassa m yang bergerak dengan kecepatan v (memiliki momentum P = mv)didefinisikan dengan perkalian vektor berikut.

L = R × PL = R × mv

L = mR × v

Gambar 6.3 Hubungan vektor antarakecepatan sudut dengan momentum sudutpada gerak melingkar

L

o F

r

m

v

LintasanBidang gerak

Gambar 6.4 Momentum sudut sebuahpartikel

L

oωr

m

v

90°

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 127

Jadi, momentum sudut adalah suatu vektor yang tegak lurus terhadapbidang yang dibentuk oleh R dan v. Dalam gerak melingkar dengan Osebagai pusat lingkaran, vektor R dan v saling tegak lurus, sehingga:

v = ω RL = m R vL = m R ωRL = m R 2 ω . . . (6.9)

Jika arah L dan ω adalah sama maka:

L = m R 2 ωatau L = l ω

Dari persamaan sebelumnya kita tahu bahwa:

ω =

d

dt

Dengan demikian, persamaan 6.9 menjadi:

L = m R 2

d

dt

L = I

d

dt

Momentum sudut sebuah partikel relatif terhadap titik tertentu,sehingga momentum sudut termasuk besaran vektor. Secara vektor,momentum sudut dapat dituliskan sebagai berikut.

L = R × P = m (R × v) . . . (6.10)

Jika persamaan 6.10 diturunkan terhadap waktu menjadi:

d d dp

dt dt dt

L RP R= × + ×

d

dt

L= (v × mv) + (R × F)

d

dt

L

= 0 + (R × F)

d

dt

L

= R × F

Sebelumnya telah disebutkan bahwa: τ = F × R, sehingga

τ =

d

dt

L

. . . (6.11)

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2128

Suatu sistem mula-mula mempunyai momentum sudut total ΣL danmomentum sudut total akhir ΣL′. Setelah beberapa waktu, pada sistemtersebut berlaku hukum kekekalan momentum sudut. Peristiwa yangmelibatkan momentum sudut misalnya adalah pada penari balet yangmelakukan gerakan memutar. Perhati-kan gambar 6.5a dan 6.5b!

Seorang penari berputar dengantangan terentang. Saat penari tersebutmenarik tangannya lebih dekat ke tubuh,dia berputar lebih cepat tanpa mengguna-kan energi tambahan. Semakin tangan-nya mendekati tubuh, penari berputarsemakin cepat.

Momentum sudut total yang bekerjapada penari yang berotasi tetap akanmemiliki konstanta tetap jika torsi totalyang bekerja pada penari sama dengannol. Secara matematis momentum sudutdinyatakan:

momentum sudut awal = momentum sudut total akhir

ΣL = ΣL′L

1 + L

2= L

1′ + L

2′

Berdasarkan persamaan di atas maka hukum kekekalan momentum sudutdirumuskan sebagai berikut.

ΣL = ΣL′L

1 + L

2= L

1′ + L

2′

I1 ω1 + I2 ω2 = I1′ ω1′ + I2′ ω2′

Gambar 6.5a Penari me-rentangkan tangan untuk me-lakukan putaran lambat

Gambar 6.5b Penari ber-sedakap tangan untuk me-lakukan putaran cepat

D. Energi Kinetik Rotasi

Pada saat sebuah benda melakukan gerak rotasi maka energi gerakatau energi rotasinya sama dengan energi kinetik atau energi gerak. Jikasebuah benda dianggap mewakili beberapa buah partikel maka energikinetik rotasi dapat dipahami dengan pendekatan berikut ini.

Sebuah sistem benda dapat dianggap hanya terdiri atas dua partikelyang massanya m

1 dan m

2. Sistem tersebut bergerak rotasi dengan

kecepatan tangensial v1 dan v

2, sehingga energi kinetik partikel pertama

adalah

1

2

m1v12 dan energi kinetik partikel kedua adalah

1

2

m2v22. Oleh

karena itu, energi kinetik sistem dua partikel tersebut adalah:

EK

=

1

2

m1 v

12 +

1

2

m2 v

22

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 129

Secara umum energi kinetik dalam sistem benda tegar dapat dinyatakandengan persamaan:

EK

= Σ

1

2

mi v

i2

Apabila terdapat benda tegar yang berotasi terhadap sebuah sumbudengan kecepatan anguler ω maka kecepatan tiap partikelnya adalahv

i = ω . R

i. (R

i adalah jarak partikel ke sumbu rotasi)

Jadi EK

= Σ

1

2

mi v

i2

EK

= Σ

1

2

mi R

i2 ω 2

EK

=

1

2

(Σ mi R

i2) ω 2

EK

=

1

2

I . ω 2

karena L = I . ω

maka EK =

1

2

L . ω

atau EK

= 1

2

.

I

L2

Suatu sistem benda tegar berotasi terhadap sebuah sumbu yangmelalui pusat massanya. Jika pada saat yang sama sistem bergeraktranslasi terhadap seorang pengamat maka energi kinetik totalnya adalahsebagai berikut.

EK =

1

2

mv 2 +

1

2

I . ω 2 . . . (6.12)

Dalam hal ini hukum kekekalan energi total atau energi mekanik tetapberlaku, yaitu:

E = EK + E

P = konstan

1

2

mv 2 +

1

2

I ω 2 + mgh = konstan . . . (6.13)

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2130

Untuk memahami lebih jauh tentang hukum kekekalan energi total,cobalah perhatikan contoh soal berikut!

Contoh Soal

Sebuah silinder pejal homogen dengan jari-jari R dan massa m yang berada dipuncak bidang miring, menggelinding menuruni bidang miring seperti tampak pada

gambar. Buktikanlah bahwa kecepatan linear pusat massa ketika tiba di dasar

bidang miring adalah v =

4

3gh

dengan menggunakan:

a. hukum kekekalan energi,

b. hukum II dinamika rotasi.

Penyelesaian:Diketahui: v1 = 0

ω1

= 0

Ditanyakan: bukti bahwa v =

4

3gh

Jawab:

a. EK1 + EP1 = EK2

+ EP2

( 1

2

m v12 + 1

2

I ω12) + mgh1 = ( 1

2

mv22 + 1

2

I ω22) + mgh2

0 + 0 + mgh =

1

2

mv 2 +

1

2

.

1

2

mR 2 r

2v

+ 0

gh =

1

2

v 2 +

1

4

. R 2 .

r

v

gh =

4

3

v 2

v 2 =

4

3

gh

v =

gh4

3

(terbukti)

b. Hukum II Dinamika Rotasi

Σ F = m . a

hm g

s. –

.m a1

2

= m . a

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 131

gh

s =

3

2

a

a =

3

2

.

gh

s

v 2 = vo2 + 2 a s

v 2 = 02 + 2 .

2

3

gh

s

. s

v 2 =

4

3

gh

v =

4

3gh

(terbukti)

E. Menghitung Momen Inersia atau KelembamanBenda-Benda HomogenApabila benda homogen yang memiliki momen inersia I diputar

terhadap sumbu yang berjarak D dari sumbu pusat massa benda,sehingga kedua sumbu menjadi sejajar maka momen inersia dari bendatersebut akan berubah. Secara matematis momen inersia benda dapatdirumuskan:

I = Ipm + m . D 2

Berikut ini akan ditunjukkan cara menghitung momen inersia dariberbagai benda homogen.

1. Batang Homogen (panjang , massa m, penampang A)Apabila batang homogen diputar dengan sumbu putar di ujung

batang atau di tengah batang maka momen inersia dapat ditentukandengan cara berikut ini.

a. Sumbu putar di ujung batangMomen inersia terhadap sumbu putar

di ujung batang (O) yang tegak luruspenampang batang dapat ditentukandengan cara berikut. Perhatikan gambar 6.6di samping!

Jika diketahui massa jenis batang pada

gambar 6.6 adalah ρ =

m

V

=

m

A

maka

untuk menentukan momen inersianya kita

A

dx 0x

sumbu

Gambar 6.6 Momen inersia batang homogendengan sumbu melalui ujung batang

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2132

ambil bagian kecil dx yang jaraknya x dari ujung O. Massa bagianitu adalah sebagai berikut.

dm = ρ dV

dm = ρ A dx

dm =

m

A

A dx

dm =

m

dx

Dengan menggunakan persamaan di atas, momen inersia batangyang diputar dengan sumbu putar di ujung batang dirumuskan:

I =

1

0

x 2 dm

I =

1

0

x 2

m

dx

I =

1

0

m

x 2 dx

I = 1

3

mx 3

I =

1

3

m

3 – 0

I =

1

3

m 2 . . . (6.14)

b. Sumbu putar di tengah batang (pada titik beratnya)Momen inersia batang yang diputar dengan sumbu putar di

tengah atau di titik beratnya (z) dapat ditentukan dengan cara berikut.

Perhatikan gambar 6.7 di bawah! Pada batang yang diputarterhadap titik beratnya, panjang silinder

terhadap sumbu putarnya adalah

1

2

.

Sehingga momen inersia batang adalah:

I =

1+

2

1-2

x 2 dm

+

1

2

Gambar 6.7 Momen inersia batang homogenterhadap titik beratnya

z

sumbu

1

2

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 133

I =

1+

2

1-2

m

x 2 dm

I =

m1+

2

1-2

x 2 dm

I =

m1

3

x 3

I =

1

3

m

(

1

8

3 +

1

8

3)

I =

1

3

m

.

1

4

3

I =

1

12

m 3 . . . (6.15)

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut!

Contoh Soal

Tentukan momen inersia batang yang berputar pada poros berjarak 1

4dari ujung titik 0.

Penyelesaian:

Diketahui: Sumbu rotasi di

1

4

.

Ditanyakan: I = . . . ?

Jawab:

I =

3+

4

14

x dm

→ dm =

m

. dx

I =

3+

4

14

x

.

m

. dx =

m

x dm

3+

4

14

I =

x

3+

43

14

1

3

14

3+

4

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2134

I =

m

.

1

3

.

3 33 1

4 4

I =m

.

1

3

.

3 327 1+

64 64

I =m

.

1

3

.

28

64

. 3

I = m .

28

192

. 2

I =

7

48

m . 2

Gambar 6.8 Momen inersiabatang tipis melingkar dengansumbu rotasi melalui pusatlingkaran

R

sumbu

Gambar 6.9 Momen inersiabatang tipis terhadap garistengah sebagai sumbu rotasi

R

sumbu

2. Batang Tipis (tanpa tebal) Berbentuk Lingkaran(massa m)

Batang tipis berbentuk lingkaran atau sering disebut cincin tipisjika diputar dengan sumbu putar melalui pusat lingkaran dan garistengah memiliki momen inersia sebagai berikut.

a. Sumbu putar melalui pusat lingkaranMomen inersia terhadap sumbu

rotasi melalui pusat lingkaran dan tegaklurus bidang lingkaran.

I = m R 2 . . . (6.16)

b. Sumbu putar melalui garis tengahlingkaran

Momen inersia terhadap garistengah sebagai sumbu rotasi sepertigambar 6.9 di samping dirumuskan.

I =

1

2

m R 2 . . . (6.17)

3. Keping (pelat) Berbentuk Lingkaran (massa m)Momen inersia pelat berbentuk lingkaran berbeda dengan batang

tipis, meskipun sama-sama berbentuk lingkaran. Pada keping (pelat)berbentuk lingkaran, momen inersianya jika diputar dengan sumbuputar melalui pusat lingkaran dan garis tengah dinyatakan dengan:

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 135

a. Sumbu putar melalui pusat lingkaranMomen inersia terhadap sumbu

rotasi melalui pusat lingkaran dantegak lurus keping seperti padagambar 6.10 di samping adalah:

I =

1

2

m R 2 . . . (6.18)

b. Sumbu putar melalui garis tengahlingkaran

Momen inersia terhadap garistengah sebagai sumbu rotasi sepertipada gambar 6.11 di samping adalah:

I =

1

4

m R 2 . . . (6.19)

Gambar 6.10 Momen inersiakeping lingkaran dengan sumburotasi melalui pusat lingkaran

sumbu

R

Gambar 6.11 Momen inersiakeping lingkaran dengan sumburotasi garis tengah

sumbu

R

4. Keping Berbentuk SegiempatMomen inersia keping berbentuk segi empat ber-

beda-beda jika sumbu putarnya diubah. Keping tipissegi empat dengan panjang a dan lebar b, massa msumbu X sejajar a dan sumbu Y sejajar b, seperti padagambar 6.12 di samping memiliki momen inersiaberikut.

Jika keping diputar terhadap sumbu X maka momeninersianya:

Ix

=

1

12

m b 2 . . . (6.20)

Jika keping diputar terhadap sumbu Y maka momen inersianya:

Iy

=

1

12

m a 2 . . . (6.21)

Jika keping diputar pada titik beratnya z maka momen inersianya:

Iz =

1

12

m . (a 2 + b 2) . . . (6.22)

Gambar 6.12 Momen inersia keping segiempat dengan sumbu rotasi pada pusatkeping

z Y

bX

a

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2136

5. Silinder Pejal HomogenMomen inersia silinder pejal homogen terhadap

sumbu silinder sebagai sumbu rotasi seperti padagambar 6.13 adalah:

I =

1

2

m R 2 . . . (6.23)

6. Silinder Berongga HomogenMomen inersia silinder berongga homogen

dengan jari-jari dalam dan luar R1 dan R

2 seperti

gambar 6.14 jika diputar terhadap sumbu silindersebagai sumbu rotasi akan memiliki momen inersia:

I =

1

2

m (R12 + R2

2) . . . (6.24)

7. Bola Pejal HomogenSebuah bola pejal dengan massa m dan jari-jari

R seperti gambar 6.15 jika diputar melalui sumburotasi garis tengah bola, akan memiliki momen inersia:

I = 2

5

mR 2 . . . (6.25)

Gambar 6.15 Momen inersia bola perjalhomogen dengan sumbu rotasi garistengah

R

sumbu

R

Gambar 6.13 Momen inersia silinderpejal homogen dengan sumbu rotasiadalah sumbu silinder

sumbu

R2

Gambar 6.14 Momen inersia silinderberongga homogen dengan sumbu rotasidi pusat

R1

F. Katrol Tetap

Penerapan benda tegar yang sering kita gunakan adalah katrol. Katrolyang umumnya berupa silinder pejal homogen memiliki momen inersia

sebesar I =

1

2

mR 2. Katrol sering digunakan untuk memperingan

pekerjaan. Misalnya untuk menarik timba dalam sumur dan menarik bebanpada bidang miring.

Pada katrol bekerja gerak translasi dan gerak rotasi. Oleh karenaitu, untuk menentukan gaya-gaya yang bekerja pada katrol, kita harusmenguraikan gaya pada masing-masing gerak translasi dan rotasi. Untuklebih jelasnya perhatikan uraian berikut!

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 137

1. Sumbu Dianggap Licin Tanpa GesekanSebuah katrol melakukan gerak rotasi dengan sumbu putar pada

titik beratnya. Perhatikan gambar 6.16 di samping! Katrol pada gambar6.16 diberi beban m

1 dan m

2 pada kedua ujungnya. Jika sumbu

katrol dianggap licin tanpa gesekan maka kesetimbangan gayayang bekerja pada sistem katrol tersebut adalah sebagai berikut.

Pada gerak translasi beban berlaku:

Σ F = m . a+ T

1 – m

1g = m

1a . . . (6.26)

+ m2g – T

2 = m

2a . . . (6.27)

Pada gerak rotasi katrol berlaku:

τ = I . α

(T2 – T1) R = I

R

a

. . . (6.28)

2. Pada Puncak Bidang MiringSebuah katrol terletak pada puncak bidang miring. Katrol tersebut

melakukan gerak rotasi dengan sumbu putar pada titik beratnya.Perhatikan gambar 6.17 di samping! Pada gambar 6.17 antara bendadengan lantai terjadi gaya gesek f. Dengan demikian kesetimbangangaya yang bekerja pada sistem katrol tersebut adalah:

Pada gerak translasi beban berlaku:

ΣF = m . a+ T1 – m1g sin θ – f = m1a . . . (6.29)

+ m2g – T

2 = m

2a . . . (6.30)

Pada gerak rotasi katrol berlaku:

Στ = I . α

(T2 – T

1) R = I

R

a

. . . (6.31)

3. Satu Ujung Talinya Terikat pada Sumbu KatrolSebuah katrol yang salah satu talinya terikat pada sumbu katrol

melakukan gerak rotasi. Perhatikan gambar 6.18! Kesetimbangangaya yang bekerja pada sistem katrol tersebut adalah:

m1

m2

m1 g

m2 g

T2

mR

Gambar 6.16 Katrol licintanpa gesekan

T1

Gambar 6.17 Katrol pada puncak bidangmiring

f

m1 g

m2 g

mR

m1 g sin θm2

m1

T2

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2138

Pada gerak translasi beban berlaku:

ΣF = m . amg – T = m . a . . . (6.32)

Pada gerak rotasi katrol berlaku:

τ = I . α

T . R = I .

R

a

. . . (6.33)

Untuk lebih jelasnya, pelajari contoh soal berikut! Kemudiankerjakan pelatihan di bawahnya!

Contoh Soal

Gambar 6.18 Katrolyang salah satu talinyaterikat pada sumbu katrol

m

T

m g

T

Pesawat Atwood seperti pada gambar terdiri atas katrol silinder (dianggapsebagai silinder pejal) yang masanya 4 kg. Massa m1 dan m2 masing-masing5 kg dan 3 kg. Jari-jari katrol = 50 cm. Tentukan:

a. percepatan beban,

b. tegangan tali.

Penyelesaian:Diketahui: mk = 4 kg

m1= 5 kg

m2 = 3 kg

R = 50 cm

Ditanyakan: a. a = . . . ?

b. T1

= . . . ?

T2 = . . . ?

Jawab:

a. Tinjau benda m1

Σ F = m1 . a

w1 – T1 = m1 . a5 . 10 – T1 = 5 . aT

1 = 50 – 5a

Tinjau benda m2:

Σ F = m2 . aT2 – W2 = m2 . aT

2 – 3 . 10 = 3 . a

T2 = 30 + 3a

Tinjau katrol

Σ τ = I . α

T1 . R – T

2 . R =

1

2

m . R2

r

a

m1

m2

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 139

T1 – T

2 =

1

2

. 4 . 2

50 – 5a – 30 – 3a = 2a 20 = 10 . a a = 2 m/s2

b. T1 = 50 – 5 . 2 = 40 N

T2 = 30 + 3 . 2 = 36 N

Kerja Kelompok 1

m 1

m 2

Kerjakan bersama kelompokmu!

1. Sebuah pesawat Atwood seperti padagambar, terdiri atas katrol silinder licinbermassa 10 kg, beban m

1 bermassa 50

kg, dan beban m2 bermassa 200 kg. Jika

antara balok m1 dan bidang datar ada gaya

gesek dengan μ = 0,1 dan percepatangravitasi g = 9,8 m/s, tentukan:

a. percepatan sistem,

b. gaya tegangan tali.

2. Balok A ditarik oleh pemberat B dengan cara seperti pada gambar.Koefisien gesek antara balok A dengan lantai = 0,5. Massa A = m,massa B = 3 m, massa tali dan katrol diabaikan, dan percepatangravitasi g. Tentukan:

a. gaya tarik oleh tali,

b. percepatan B.

Gambar 6.19 (a) Gerak menggelinding dengan gaya F pada sumbunya dan (b) gerak menggelindingdengan gaya pada titik singgungnya

F

f

F

f

G. Menggelinding

Contoh lain penerapan benda yang bergerak rotasi dan translasiadalah gerak menggelinding. Untuk menentukan gaya-gaya yang bekerjapada gerak menggelinding, perhatikan uraian berikut!

Menggelinding

(a) (b)

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2140

Kesetim-bangan

H. Kesetimbangan Benda Tegar

Kesetimbangan adalah suatu kondisi benda dengan gaya resultandan momen gaya resultan sama dengan nol. Kesetimbangan benda tegarterjadi pada keadaan benda sebagai berikut.

1. Benda yang diam (statis)

Contoh: bangunan gedung, jembatan, dan pelabuhan.

2. Benda yang bergerak lurus beraturan (dinamis)

Contoh: gerak meteor di ruang hampa, gerak kereta api, dan gerakelektron mengelilingi inti atom.

Adapun kesetimbangan benda tegar dibedakan menjadi dua, yaitukesetimbangan partikel dan kesetimbangan benda.

1. Kesetimbangan partikel

Partikel adalah benda yang ukurannya dapat diabaikan dan hanyamengalami gerak translasi (tidak mengalami gerak rotasi).

Syarat kesetimbangan partikel adalah:

ΣF = 0 → ΣFx = 0 (sumbu X)

ΣFy = 0 (sumbu Y)

2. Kesetimbangan benda

Syarat kesetimbangan benda adalah:

ΣFx = 0, ΣFy = 0, Στ = 0

Berdasarkan letak gaya yang bekerja pada benda ada dua jenis gerakmenggelinding, yaitu:

1. Gerak menggelinding dengan gaya F berada tepat di sumbu

Gerak menggelinding dengan gaya F berada tepat di sumbuditunjukkan oleh gambar 6.19a. Kesetimbangan gaya yang bekerjapada sistem ini adalah:

a. pada gerak translasi berlaku:

F – f = m . a . . . (6.34)

b. pada gerak rotasi berlaku:

f . R = I . α . . . (6.35)

dengan α =

R

a

2. Gerak menggelinding dengan gaya F berada di titik singgung

Gerak menggelinding dengan gaya F berada di titik singgungditunjukkan oleh gambar 6.19b. Kesetimbangan gaya yang bekerjapada sistem ini adalah:

a. pada gerak translasi berlaku : F + f = m . a . . . (6.36)

b. pada gerak rotasi berlaku : (F – f) . R = I . α . . . (6.37)

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 141

Momen gaya merupakan besaran vektor yang nilainya samadengan hasil kali antara gaya dengan jarak dari titik poros arah tegaklurus garis kerja gaya. Momen gaya dirumuskan sebagai berikut.

τ = F . d

Putaran momen gaya yang searah dengan putaran jarum jamdisebut momen gaya positif, sedangkan yang berlawanan putaranjarum jam disebut momen gaya negatif.

Momen gaya yang diakibatkan pasangan dua gaya yang samabesarnya dan arahnya berlawanan tetapi tidak segaris kerja disebutmomen kopel. Benda yang dikenai momen kopel akan bergerak rotasiterus-menerus. Untuk menguji pemahamanmu, kerjakan soal berikut!

Kerjakan soal berikut dengan tepat!Suatu batang homogen AB memiliki massa 30 kg dan panjang5 meter. Batang tersebut bertumpu pada lantai di A dan padatembok vertikal di B. Jarak dari B ke lantai 3 meter. BatangAB menyilang tegak lurus garis potong antara lantai dantembok vertikal. Berapa besarnya gaya K mendatar yangharus diberikan pada batang di A supaya batang tetapsetimbang? Hitung juga gaya tekan pada A dan B!

Kerja Mandiri 2

B

α

KA

Titik Berat1. Titik Berat

Titik berat adalah titik pusat atau titik tangkap gaya berat darisuatu benda atau sistem benda. Titik berat menurut bentuk bendadibedakan menjadi:

a. Benda berbentuk partikel massaApabila sistem benda terdiri atas beberapa benda partikel titik

yang digabung menjadi satu maka koordinat titik beratnyadirumuskan:

Xo =

m X

m

=

m X m X m X

m m m1 1 2 2 3 3

1 2 3

+ + + ...

+ + +...

Jadi zo (X

o,Y

o)

Yo = m Y

m =

m Y m Y m Y

m m m1 1 2 2 3 3

1 2 3

+ + + ...

+ + +...

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2142

b. Benda berbentuk garis atau kurvaBenda yang berbentuk garis atau kurva antara lain kabel,

lidi, benang, dan sedotan. Apabila sistem benda terdiri atasbeberapa benda garis yang digabung menjadi satu makakoordinat titik beratnya dirumuskan:

Xo =

X

=

1 1 2 2 3 3

1 2 3

+ + + ...

+ + + ...

X X X

Jadi zo (Xo,Yo)

Yo =

Y =

1 1 2 2 3 3

1 2 3

+ + + ...

+ + + ...

Y Y Y

c. Benda berbentuk bidang atau luasanBenda yang terdiri atas bidang gabungan maka koordinat

titik beratnya dirumuskan:

Xo =

A X

A

=

A X A X A X

A A A1 1 2 2 3 3

1 2 3

+ + + ...

+ + + ...

Jadi zo (X

o,Y

o)

Yo =

A Y

A

=

AY A Y A Y

A A A1 1 2 2 3 3

1 2 3

+ + + ...

+ + + ...

d. Benda berbentuk volume atau ruangBenda berbentuk volume atau ruang antara lain kubus, balok,

bola, kerucut, dan tabung. Apabila sistem benda terdiri atas bidanggabungan benda maka koordinat titik beratnya dirumuskansebagai berikut.

1) Benda terbuat dari bahan-bahan yang sama (homogen)

Xo =

V X

V

=

V X V X V X

V V V1 1 2 2 3 3

1 2 3

+ + + ...

+ + + ...

Jadi zo (X

o,Y

o)

Yo =

V Y

V

=

VY V Y V Y

V V V1 1 2 2 3 3

1 2 3

+ + + ...

+ + + ...

2) Benda terbuat dari bahan-bahan yang berbeda (heterogen)

Xo =

W X

W

=

W X W X W X

W W W1 1 2 2 3 3

1 2 3

+ + + . . .

+ + + . . .

Jadi zo (Xo,Yo)

Yo =

W Y

W

=

WY W Y W Y

W W W1 1 2 2 3 3

1 2 3

+ + + . . .

+ + + . . .

Keterangan:

W : mg = ρ . V . g karena S = ρ . g → W = S . Vρ : massa jenis (kg/m3)S : berat jenis (N/m3)

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 143

Berikut ini adalah tabel berbagai titik berat benda teratur.

Tabel 6.3 Titik Berat Bentuk Teratur Linear

Nama Benda Gambar Benda Letak Titik Berat Keterangan

1. Garis lurus xo =

1

2

z = titik tengah garis

2. Busur lingkaran yo =

ABR

ABtali busur

x busur

R = jari-jari lingkaran

3. Busur setengahlingkaran yo =

2 R

BXo ZA

A B0

Y

Z RYo

A B0

Y

ZRYo

Tabel 6.4 Titik Berat Benda Teratur Berbentuk Luas Bidang Homogen

Nama Benda Gambar Benda Letak Titik Berat Keterangan

1. Bidang segitigay0 =

13

tt = tinggi

z = perpotongangaris-garis beratAD & CF

2. Jajaran genjang

Belah ketupat

Bujur sangkar

Persegi panjang

y0 =

13

tt = tinggi

z = perpotongandiagonal AC danBD

3. Bidang juringlingkaran y0 =

23

ABR

ABtali busur

x busur

R = jari-jari lingkaran

4. Bidang setengahlingkaran y0 =

R43

R = jari-jari lingkaran

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

C

BFE

yo

DZ

A

t

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

C

B

yo

D

A

t

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Z

0 B

yo

Y

A

R

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Z

X

yo

0

Y

R

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2144

Tabel 6.5 Titik Berat Benda Teratur Berbentuk Bidang Ruang Homogen

Nama Benda Gambar Benda Letak Titik Berat Keterangan

1. Bidang kulitprisma

z pada titik

tengah garis z1z2

y0 =

1

2

z1 = titik berat bidangalas

z2 = titik berat bidangatas

= panjang sisitegak

2. Bidang kulitsilinder(tanpa tutup)

y0 = t

A = 2 π R . t

t = tinggi silinder

R = jari-jari lingkaranalas

A = luas kulit silinder

yo

Z2

Z0

Z1

tyo

Z2

Z

Z1

3. Bidang kulitlimas T'z =

13

T'TT'T = garis tinggi

ruangZT'

T

4. Bidang kulitkerucut zT' =

13

TT'T T' = tinggi kerucut

T' = pusat lingkar-an alas

5. Bidang kulitsetengah bola y0 =

1

2

R

R = jari-jari

A

T

Z

T1

B

Z

yo

Kerja Kelompok 2

Kerjakan bersama kelompokmu!1. Buatlah benda luasan berbentuk segitiga siku-siku! Sisi siku-

sikunya adalah 18 cm dan 24 cm. Kamu dapat membuatnya darikarton atau triplek.

2. Tentukan letak titik berat benda!

3. Laporkan hasil kerja kelompokmu kepada guru, kemudiandiskusikan dengan teman-teman sekelasmu.

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 145

2. Macam-macam KesetimbanganKesetimbangan dibedakan menjadi 3, yaitu kesetimbangan stabil,kesetimbangan labil, dan kesetimbangan indiferen.

a. Kesetimbangan stabil atau mantapKesetimbangan stabil adalah kesetimbangan

suatu benda di mana setelah gangguan yangdiberikan pada benda dihentikan, benda akankembali ke posisi kesetimbangan semula.Perhatikan gambar 6.20 di samping! Kese-timbangan stabil dapat dipandang sebagai ke-setimbangan yang dimiliki benda jika gangguanyang dialaminya menaikkan titik beratnya(energi potensialnya).

b. Kesetimbangan labil atau goyahKesetimbangan labil adalah kesetimbangan

pada suatu benda di mana setelah gangguanyang diberikan atau dialami benda dihentikan,benda tidak kembali ke posisi kesetimbangansemula, bahkan memperbesar gangguan ter-sebut. Perhatikan gambar 6.21 di samping! Ke-setimbangan pada benda dipandang sebagaikesetimbangan yang dimiliki benda itu jikagangguan yang dialaminya menurunkan titikberatnya (energi potensialnya).

c. Kesetimbangan indiferen atau netralKesetimbangan indiferen adalah kesetim-

bangan pada suatu benda di mana gangguanyang diberikan tidak mengubah posisi benda.Perhatikan gambar 6.22 di samping! Kese-timbangan indiferen dapat dipandang sebagaikesetimbangan yang dimiliki benda jikagangguan yang dialaminya tidak menyebabkan perubahan titikberatnya (energi potensialnya).

Gambar 6.20 Kesetimbangan stabil

Bola

Gambar 6.21 Kesetimbangan labil

Bola

Gambar 6.22 Kesetimbangan indiferen

Bola

Rangkuman

1. Momen gaya disebut juga sebagai momen putar atau torsi dan diberi lambang τ(baca: tau). Momen gaya dirumuskan dengan:

τ = F . d

2. Pada sistem kesetimbangan resultan momen gaya selalu bernilai nol, sehinggadirumuskan:

Στ = 0

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2146

3. Momen inersia atau momen kelembaman benda terhadap sumbu putar yaitupenjumlahan hasil kali massa tiap partikel dalam suatu benda tegar dengan kuadratjaraknya dari sumbu.

I = Σ mi . R

i2

4. Momentum sudut (L) adalah hasil kali momen kelembaman I dan kecepatan angulerω. Momentum sudut dapat dirumuskan:

L = I . ω

5. Hukum kekekalan momentum sudut dapat dituliskan sebagai berikut.

I1 ω

1 + I

2 ω

2= I

1’ ω

1’ + I

2’ ω

2’

6. Energi kinetik total benda dirumuskan sebagai berikut.

EK =

12

mv 2 +

12

I . ω 2

7. Hukum kekekalan energi total atau energi mekanik adalah:

E = EK + E

P = konstan

12

mv 2 +

12

I ω 2 + mgh = konstan

8. Syarat kesetimbangan partikel adalah:

ΣF = 0 → ΣFx = 0 (sumbu X)

ΣFy = 0 (sumbu Y)

9. Syarat kesetimbangan benda adalah:

ΣFx = 0, ΣF

y = 0, Στ = 0

Soal-soal Uji Kompetensi

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!1. Sebuah benda bermassa 3 kg diikat

dengan tali pada langit-langit. Berapa-kah tegangan pada tali tersebut? (g =9,8 m/s2)

a. 30,0 N

b. 29,4 N

c. 17,0 N

d. 14,7 N

e. 8,5 N

2. Sistem pada gambar berada dalamkeadaan setimbang. Berat balok Aadalah 600 N dan koefisien gesekstatis antara balok A dan meja adalah0,2. Berat balok B adalah . . . .

30° 30°

m = 3 kg

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2 147

a. 20

2

N

b. 20

3

N

c. 40 N

d. 40

2

N

e. 40

3

N

3.

Perhatikan gambar di atas! PQ adalahsebuah batang homogen denganpanjang 4 m. Batang itu diam padapenopang di R (1 m dari P) dan S (1m dari Q). Jika berat batang 150 N,berapakah minimum gaya ke bawahF yang dikerjakan di Q yang akanmengangkat batang lepas daripenopang di R?

a. 50 N d. 125 N

b. 75 N e. 150 N

c. 100 N

4. Dalam waktu 2 sekon, sebuah rodayang berotasi murni, mengalamiperubahan kecepatan dari 4 rad/smenjadi 20 rad/s secara beraturan.Sebuah titik terletak 30 cm dari porosroda. Besar percepatan tangensialyang dialami titik tersebut adalah . . .m/s2.

a. 240 d. 2,4

b. 26,7 e. 0,27

c. 4,8

5. Gambar berikut adalah sebuah batangyang ditarik dengan gaya. Momengaya terhadap titik O adalah . . . .

a. 75 N d. 100 N

b. 50

3

N e. 250 N

c. 100 N

6. Sebuah bola pejal menggelindingtanpa selip dengan kelajuan tangensialv, jika massa bola pejal 5 kg makaenergi kinetik bola pejal saat meng-gelinding tersebut adalah . . . v2

a. 1,0 d. 5,0

b. 2,5 e. 7,5

c. 3,5

7. Massa katrol adalah 2 kgdan besar F = 122newton. Gaya tegangantali T adalah . . . newton.

a. 100

b. 120

c. 122

d. 220

e. 242

8. Sebuah tangga homogen sepanjang10 m, massa 10 kg, bersandar padadinding licin dan lantai kasar. Ujungatas tangga berada 8 meter dari lantai.Bila tangga tepat akan menggeser,besarnya koefisien gesek statis lantaidengan tangga adalah . . . .

a. 0,80 d. 0,375

b. 0,75 e. 0,30

c. 0,60

9. Sebuah silinder pejal dengan diameter1 meter berada pada bidang datarkasar. Selanjutnya, silinder didorongtepat pada pusat massanya dengangaya F = 6 kali massa benda. Jikasilinder menggelinding tanpa selip makapercepatan tangensialnya adalah . . .(gaya dan massa bersatuan sesuai SI).

a. 1 m/s2 d. 4 m/s2

b. 2 m/s2 e. 5 m/s2

c. 3 m/s2

10. Batang PQ horizontal beratnya 60 Nmenggunakan engsel pada titik P.Pada ujung Q diikat tali bersudut 30o

A

B

30°

P R S Q

F

1 m 2 m 1 m

F = 50 N

60°

A O10 m

TF

W

10 kg

F

Kompetensi Fisika Kelas XI Semester 2148

ke dinding. (Lihat gambar di bawah!)Jika pada titik Q digantungkan beban40 N maka besar gaya tegangan taliQR . . . .

a. 30 N d. 120 N

b. 35 N e. 140 N

c. 70 N

B. Kerjakan soal-soal berikut dengantepat!1. Pada sebuah batang horizontal AC

yang panjangnya 10 m bekerja tigabuah gaya 3 N, 2 N, dan 4 N sepertiterlihat pada gambar. Tentukan:a. resultan dari gaya-gaya tersebut,b. momen gaya yang bekerja pada

sumbu-sumbu yang melalui A, B,dan C,

c. letak titik tangkap gaya resultan-nya.

2. Sebuah papan berbentuk empat per-segi panjang ABCD (beratnya diabai-kan) dapat berputar pada bidangnyadi sekeliling titik A sebagai engsel, AB= 4 meter; AD = 3 meter. Persegipanjang itu setimbang karena gaya-gaya yang bekerja pada bidang per-segi panjang ituadalah: K1 = 30 Npada titik C denganarah BC; K2 = 150 Npada titik D denganarah sejajar AC; Kpada titik B denganarah BD.

Hitunglah:

a. besar gaya K,

b. besar dan arah gaya engsel.

3. Sebuah batang lurus homogen ABmassanya 10 kg. Ujung A dihubung-kan pada tembok vertikal oleh sebuahengsel, sehingga batang AB dapatberputar pada bidang yang tegak luruspada tembok. Tengah-tengah batangAB dihubungkan dengan tali padatembok. Tali tersebut tegak lurus padatembok dan kencang. Jika batangmembentuk sudut 60° terhadaptembok dan pada ujung B diberi beban30 kg, tentukan:

a. diagram gaya-gaya,

b. gaya tegangan tali,

c. besar dan arah gaya engsel.

4. Sebuah bola pejal bermassa 5 kgberada di atas bidang miring kasar,mula-mula dalam keadaaan diam,kemudian menggelinding tanpa selip

(jika tg 37o =

3

4

) hitung energi kinetik

setelah bergerak selama 7 sekon!

5. Massa A = massa B = 5 kg, jika tg 53°

=

4

3

dan koefisien gesek antara benda

A dan bidang miring 0,2, massa katrol4 kg. Hitung percepatan sistem!

40 N

R

PQ

A B

CD

K

K1

K2

AB

C

3 N

6m

4m

4 N

2 N

A

60°

B

Z

30 kgaaaaaaaaaa

37o

53o

BA