05 cft.pdf
TRANSCRIPT
- Orbital dz2 dan dx
2- y
2 Tingkat Energi eg
- Orbital dxz
dyz Tingkat Energi t2g dxy
Pemisahan Tingkat Energi Orbital d
BENTUK ORBITAL d
dz2 dx2 - y2 dxz dyz dxy
Cuping terarah diantaramuatan
Cuping terkonsentrasi pada lingkungan muatan
Pemisahan Tingkat Energi Orbital d
Tolakan elektrostatik
- Ligan bermuatan negatif
- Elektron d ion logam pusat
VAN BETHE (1929) dikembangkan
VANVLECK (1931-1935) 1951
CFT Terjadi karena adanya kelemahan
pada TEORI IKATAN VALENSI
• Tidak dapat menerangkan adanya warna pada senyawa
kompleks
• Ion-ion Ni2+, Pd2+, Pt2+, dan Au3+
biasanya membentuk kompleks Planar Segiempat,
dapat membentuk kompleks Tetrahedral dengan
bilangan koordinasi 5
• Adanya beberapa kompleks yang memilih membentuk
OUTER ORBITAL KOMPLEKS
TEORI IKATAN VALENSI
tidak dapat menjelaskan :
Tidak dapat menjelaskan terjadinya Spektra
Elektronik
Tidak dapat menerangkan terjadinya
kompleks Planar Segiempat dari
[Cu(N3)4]2+
Tidak dapat membedakan antara KOMPLEKS
IONIK dan KOMPLEKS KOVALEN
Menurut CFT
ATOM PUSAT + LIGAN Ikatan Ionik
elektrostatik
• Medan listrik dari ion pusat akan mempengaruhi ligan disekelilingnya • Medan gabungan dari ligan akan mempengaruhi elektron dari ion pusat
Pengaruh Ligan Elektron d ion pusat
Tergantung:
• Kekuatan medan listrik • Kedudukan geometri ligan dalam kompleks
Adanya ligan di sekitar atom pusat
Orbital d tidak lagi degenerate Orbital d akan terbagi menjadi beberapa orbital dengan energi yang berbeda
Orbital mengalami SPLITTING
LIGAN
Ligan akan menimbulkan medan listrik
Menolak elektron d
Tingkat energi orbital d bertambah
Bila ke 5 orbital d ini sama dan medan ligan mempengaruhi ke 5 nya dengan cara yang sama
Maka ke 5 orbital akan tetap degenerate
pada tingkat energi yang lebih tinggi
ION NEGATIF : F - , CN-
MOLEKUL POLAR :H2O, NH3 ( Muatan negatif mengarah pada ion pusat )
►Tetapi, ke-5 orbital tidak sama (eg dan t2g)
dan medan ligan tergantung letaknya pada ion pusat (oktahedral, tetrahedral, segi-4 planar)
SPLITTING/PEMBELAHAN MEDAN KRISTAL
E
eg
t2g
MEDAN LIGAN
Sesuai dengan kekuatan medannya,
Ligan dideret dalam SERI SPEKTROKIMIA
CO ~ CN- > NO2 > dipy > en > NH3 ~ py >
1
NCS > H2O > RCO2- > OH- >
2 3
F- > Cl- > Br- > I-
4
1,2,3,4 Banyaknya pasangan elektron yang tidak berikatan
MEDAN LIGAN KUAT ( 1 dan 2 )
Ligan dengan jumlah pasangan elektron
yang tidak berikatan lebih sedikit
Medan ligan lebih kuat
Interaksi dengan ion pusat lebih besar
Perbedaan Energi BESAR
Sehingga elektron cenderung untuk berpasangan Pada tingkat energi lebih rendah membentuk Kompleks SPIN RENDAH (elektron yang tidak berpasangan MINIMUM)
• MEDAN LIGAN LEMAH ( 3 dan 4 ) Ligan dengan jumlah pasangan elektron yang tidak berikatan lebih banyak
Medan ligan lebih lemah
Interaksi dengan ion pusat lebih kecil
Perbedaan Energi KECIL
Sehingga elektron cenderung untuk berpasangan Pada tingkat energi lebih rendah membentuk Kompleks SPIN TINGGI (elektron yang tidak berpasangan MAKSIMUM)
CATATAN:
Medan Lemah paramagnetik
Medan Kuat diamagnetik
Medan Lemah outer orbital
kompleks
(mengisi orbital d bagian luar : SP3d2)
Medan Kuat inner orbital
kompleks
(mengisi orbital d bagian dalam : d2SP3)
Contoh Soal: Co : 3d74S2
Co3+ : 3d64S0
LIGAN MEDAN LEMAH
Misalnya : [CoF6]3- Co3+ : 3d64S0
xx xx xx xx xx xx
s p3 d2
F - Outer orbital kompleks Hibridisasi : SP3d2
Pembelahan Medan Kristal
▲E <
Keadaan Dasar
Kompleks Medan Kristal eg
2t2g4
SPIN TINGGI
PARAMAGNETIK
LIGAN MEDAN KUAT
Misalnya : Co(NH3)63+ Co3+ : 3d64S0
XX XX xx xx xx xx
s p3 d2
NH3
Inner orbital kompleks Hibridisasi : d2SP3
Pembelahan Medan Kristal
▲E >
Keadaan Dasar
Kompleks Medan Kristal e2
0t2g6
SPIN RENDAH
DIAMAGNETIK
dn SPIN TINGGI ORBI
TAL
KONFIGURA
SI
SPIN RENDAH ORBI
TAL
KONFIGURA
SI
CONTOH
d1 eg t2g1 Ti3+
t2g
d2 eg t2g2 Ti2+ , V3+ , Zn2+
t2g
d3 eg t2g3 V2+ , Cr3+
t2g
d4 eg t2g3eg
1 Mn3+ , Re3+
t2g
d5 eg t2g3eg
2 Mn2+ , Fe3+ , Ru3+
t2g
d6 eg t2g4eg
2 Fe2+ , Ru2+
t2g Pd4+ , Rh3+, Co3+
d7 eg t2g5eg
2 Rh2+, Co2+
t2g
d8 eg t2g6eg
2 Ni2+, Pt2+ , Au3+
t2g
d9 eg t2g6eg
3 Cu2+
t2g
d10 eg t2g6eg
4 Zn2+, Ag+ , Hg2+
t2g
KONFIGURASI SPIN RENDAH DAN SPIN TINGGI
Latihan Soal
1. Dari ion kompleks Cr(NH3)63+ dan CrCl6
2-
a. Jelaskan bagaimana hibridisasi dari kedua senyawa tersebut? b. Jelaskan perbedaan teori medan kristal dari ke-2 ion kompleks tersebut. c. Tentukan inner atau outer orbital kompleks, spin rendah atau spin tinggi dan sifat diamagnetik atau paramagnetik. 2. Dari senyawa kompleks Cu(CN)6
4-dan CuBr64-
a. Jelaskan bagaimana hibridisasi dari kedua senyawa tersebut? b. Jelaskan perbedaan teori medan kristal dari ke-2 ion kompleks tersebut. c. Tentukan inner atau outer orbital kompleks, spin rendah atau spin tinggi dan sifat diamagnetik atau paramagnetik.
Contoh Soal: Cr : 3d44S2 Cr3+ :
3d34S0
LIGAN MEDAN LEMAH
Misalnya : Cr(NH3)63+ Cr3+ : 3d34S0
xx xx xx xx xx xx
s p2 d3
NH3 Outer orbital kompleks Hibridisasi : d3SP2
Pembelahan Medan Kristal
▲E >
Keadaan Dasar
Kompleks Medan Kristal eg
0t2g3
SPIN RENDAH PARAMAGNETIK
OKTAHEDRAL
z
Z
Daya tolak ligan terbesar • Elektron pada orbital sepanjang sumbu x, y, z
Oktahedral: • dz
2, dx2 - y
2 sumbu • dxz, dyz, dxy diantara sumbu
Pengaruh Ligan pada Orbital eg > t2g
Splitting Tingkat energi
eg > t2g
▲oct
0,6 ▲O
0,4 ▲O
CFSE = 0,6 ▲O(eg) – 0,4 ▲O(t2g)
TETRAHEDRAL
Daya tolak ligan terbesar • Elektron pada orbital diantara sumbu x, y, z Ligan disekitar ion pusat Tidak ada secara langsung Searah orbital eg dan t2g
Ke-4 Ligan terletak pada SUDUT KUBUS ORBITAL t2g LEBIH DEKAT KE LIGAN
Pengaruh Ligan pada Orbital t2g > eg
Splitting Tingkat energi
t2g > eg
▲t
0,18 ▲t
0,27 ▲t
CFSE = 0,18 ▲O(t2g) – 0,27 ▲O(eg)
▲t = 4/9 ▲O
Segiempat Bidang Datar
• Ligan di sekitar ion pusat terletak pada sumbu x dan y • Pengaruh ligan besar pada orbital dx
2 – y2
Splitting Tingkat energi dx2 – y
2
lebih tinggi dari dxy, dz
2, dxz, dyz
0,99 ▲o
0,23 ▲o
0,43 ▲o
0,08 ▲o
dx2 -y
2
dxy
dz2
dxz dyz
CFSE = 0,99 (dx2 - y
2) + 0,23 (dxy) – 0,43(dz
2) – 0,08(dxz) – 0,08(dyz)
ENERGI STABILISASI MEDAN KRISTAL
(Crystal Field Stabilisation Energy)
Energi stabilisasi yang disebabkan oleh
pemisahan orbital d
Ligan + ion pusat Tingkat energi orbital d lebih tinggi Kompleks
Fakta Kurang Stabil Stabil Energi lebih rendah Sebagian energi digunakan untuk pembentukan
• 1 elektron mengisi orbital d (t2g)
yang energinya lebih rendah (0,4 ▲o)
Contoh: [Ti(H2O)]3+ Ti3+
3d14so
Kompleks lebih stabil
CFSE
Oktahedral :
Kontribusi setiap elektron
pada orbital
t2g = -2/5 ▲o
eg = +3/5▲o
Tetrahedral :
Kontribusi setiap elektron
pada orbital
t2g = +2/5 ▲o
eg = -3/5▲o
Contoh Soal
Tentukan CFSE dari ke-2 ion kompleks
Fe(SCN)63- dan FeF4
2- dan apakah FeF42-
mempunyai bentuk molekul tetrahedral
atau segiempat planar.
APLIKASI TEORI MEDAN KRISTAL
1. Terjadinya Warna pada Senyawa Kompleks
- Menyerap sinar di daerah tampak
- Energi sinar di daerah tampak cocok
untuk promosi elektron pada orbital d
dari energi yang rendah ke yang tinggi
Besarnya energi untuk promosi tergantung:
Ion pusat
Jenis logam
Sehingga senyawa kompleks Warna beragam
Contoh :
[Ti(H2O)6]2+
[Cu(H2O)6]
2+
[Cu(NH3)4(H2O)]2+
ungu
biru muda
biru tua
Bila zat menyerap warna (λ tertentu) dari sinar tampak zat akan meneruskan warna komplemen (terlihat)
Contoh: [Ti(H2O)6]2+
Menyerap warna hijau atau sinar
dengan λ 5000 Ao
Warna yang diteruskan ungu
2. Pengaruh CFSE pada struktur
KOMPLEKS PLANAR SEGIEMPAT
TETRAHEDRAL HIGH SPIN
(CFSE = 0,9)
PLANAR SEGIEMPAT LOW SPIN
(CFSE = 2,47)
CFSE lebih kecil STABIL
Contoh: Ni2+ d8
d s p3
d s p3
TETRAHEDRAL (HIGH SPIN) CFSE = 0,29
PLANAR SEGIEMPAT (LOWSPIN) CFSE = 2,47
3. Pengaruh Medan Ligan pada Jarak Ikatan
Oktahedral Ligan sangat berpengaruh pada Orbital eg
Gaya tolak terhadap ligan lebih kuat
Jarak ikatan bertambah Bila orbital eg diisi elektron
• Penambahan elektron pada orbital eg
Memperpanjang jarak ikatan
Latihan Soal
1. Dari ion kompleks Ni(H2O)62+ dan NiCl4
2-
a. Jelaskan kenapa pada Ni(H2O)62+ energi
orbital eg lebih tinggi, sedangkan pada NiCl4
2- energi orbital eg lebih rendah b. Jelaskan perbedaan teori medan kristal dari ke-2 ion kompleks tersebut. c. Tentukan CFSE dari ke-2 ion kompleks tersebut dan apakah NiCl42- mempunyai bentuk molekul tetrahedral atau segiempat planar. 2. Dari senyawa kompleks Zn(CN)6
4-dan ZnBr42-
a. Jelaskan kenapa pada Zn(CN)62- energi
orbital eg lebih tinggi, sedangkan pada ZnBr4
2- energi orbital eg lebih rendah b. Jelaskan perbedaan teori medan kristal dari ke-2 ion kompleks tersebut. c. Tentukan CFSE dari ke-2 ion kompleks tersebut dan apakah ZnBr4
2- mempunyai bentuk molekul tetrahedral atau segiempat planar.