04. rangkuman teori mashab klasik

14
10.1 MASHAB KLASIK (DAN NEO KLASIK) 10.1.1 DASAR FILSAFAT Mashab klasik melalui adam smith memiliki semboyan dalam perekonomian yaitu laissez faire –laissez fases yang menyatakan bahwa setiap individu bebas dalam melakukan kegiatan ekonomi apapun (dalam batas ketentuan). Dengan demikian perekonomian diarahkan pada kebebasan individu untuk memenuhi kebutuhannya. Selanjutnya kaum klasik juga beranggapan bahwa dalam perekonomian tidak akan terjadi kekurangan permintaan, sehingga pada akhirnya penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai (tidak ada penggaguran). Hal ini didasarkan pada hukum say (dari salah seorang pelopor mashab klasik prancis yang bernama Jean Baptiste Say). 10.1.2 PANDANGAN MASHAB KLASIK 1.Corak kegiatan ekonomi Kaum klasik membagi corak perekonomian dalam dua kategori yaitu corak perekonomian yang bersifat subsisten dan corak perekonomian yang bersifat modern.corak subsisten adalah perekonomian yang didalamnya hanya terdapat dua pelaku ekonomi yaitu produsen dan rumah tangga. Pendapatan produsen merupakan pengeluaran dari rumah tangga dan sebaliknya pengeluaran produsen merupakan pendapatan rumah tangga.kontribusi

Upload: dhedhew17

Post on 19-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 04. Rangkuman Teori Mashab Klasik

10.1 MASHAB KLASIK (DAN NEO KLASIK)

10.1.1 DASAR FILSAFAT

Mashab klasik melalui adam smith memiliki semboyan dalam perekonomian yaitu

laissez faire –laissez fases yang menyatakan bahwa setiap individu bebas dalam melakukan

kegiatan ekonomi apapun (dalam batas ketentuan). Dengan demikian perekonomian diarahkan

pada kebebasan individu untuk memenuhi kebutuhannya.

Selanjutnya kaum klasik juga beranggapan bahwa dalam perekonomian tidak akan

terjadi kekurangan permintaan, sehingga pada akhirnya penggunaan tenaga kerja penuh akan

selalu tercapai (tidak ada penggaguran). Hal ini didasarkan pada hukum say (dari salah seorang

pelopor mashab klasik prancis yang bernama Jean Baptiste Say).

10.1.2 PANDANGAN MASHAB KLASIK

1.Corak kegiatan ekonomi

Kaum klasik membagi corak

perekonomian dalam dua kategori yaitu corak

perekonomian yang bersifat subsisten dan

corak perekonomian yang bersifat

modern.corak subsisten adalah perekonomian

yang didalamnya hanya terdapat dua pelaku

ekonomi yaitu produsen dan rumah tangga.

Pendapatan produsen merupakan

pengeluaran dari rumah tangga dan

sebaliknya pengeluaran produsen merupakan pendapatan rumah tangga.kontribusi dari rumah

tangga untuk produsen berupa tenaga kerja,sementara konstibusi dari produsen berupa

penyediaan / supply barang.

Corak perekonomian subsistan tidak memberikan dampak yang positif kepada

penyediaan produk dan kualitas sumber daya manusia,kareka kebutuhan semakin

meningkat,jumlah penduduk semakin bertambah sementara tingkat penyusutankapasittas

produksi semakin menurun karena produsen tidak bisa dipertahankan apabila untuk

Page 2: 04. Rangkuman Teori Mashab Klasik

meningkatkan kapasitan produksinya karena

pendapatan mereka adalah berasal dari mereka

sendiri.

Sisa deri pendapatan rumah tangga yang ditabung

digunakan untuk investasi dengan jumlah yang

sama, sehingga S (saving) = I (invest). Dengan

demikian pendapatan masyarakat pada corak

perekonomian modern adalah Y=C+S (sisi

penawaran), sementara disisi (sisi permintaan) lain Karena semua tabungan digunakan untuk

investasi maka Y=C+I (pehatikan syarat berikutnya).

2.Flexibilitas tingkat bunga terhadap tabungan dan investasi

Menurut pandangan kaum klasik konsumen (rumah tangga) yang menyisihkan

pendapatnya untuk ditabung tidak serta merta melakukanya, karena mereka ingin

mendapatkan manfaat dari uang yang ditabung tersebut. Untuk menggiatkan masyarakat untuk

menabung maka suku bunga dari tabungan haruslah sesuai dengan keinginan masyarakat.

Dengan demikian persentase tersebut tertentu dari balas jasa terhadap tabungan haruslah

diberikan kepada masyarakat pemilik tabungan.jadi menurut pandangan klasik semangat

menabung masyarakat dapat dirangsang dengan menaikkan suku bunga, yaitu tingkat tabungan

akan semakin tinggi bila suku bunga tinggi.(tabungan berbanding lurus dengan suku bunga).

GAMBAR

Pada gambar diatas tampak bahwa bila suku bunga berada diatas Ro,maka tabungan

akan naik sementara itu investasi akan turun,sehingga bila suku bunga diatas RO maka

S>I ,sehingga surplus tabungan(deficit investasi). Sebaliknya bila suku bunga di bawah Ro, maka

investasi akan naik sementara tabungan akan turun,sehingga terjadi kelebihan investasi. Untuk

dua kondisi yang berbeda di atas maka Y=C+S Y=C+I.

3.Flexibilitas tingkat upah

Ekonom klasik beranggapan/yakin bahwa pada suatu Negara penggunaan tanaga kerja

penuh akan tercapai karena adanya mekanisme pasar yang terdapat dalam pasar tenaga kerja

sehingga pengangguran pada akhirnya akan dapat dihapuskan, hal ini diyakini dengan alasan:

Page 3: 04. Rangkuman Teori Mashab Klasik

a. para pengusaha akan selalu mencari keuntungan yang maximum,dengan cara produksi

banyak dengan biaya produksi yang rendah

b. keuntungan maximum akan dicapai pada tingkat kegiatan dimana upah sama dengan

tambahan hasil produk (Marginal physical product=MPP)

untuk jelasnya perhatikan gambar berikut:

Hubungan hukum Say dengan flexibilitas tingkat bunga dan upah

Ekonom klasik beranggapan bahwa tabungan dan ivestasi tergantung dari tingkat suku

bunga,sedangkan tingkat penawaran tenaga kerja berhubungan dengan tingkat suku upah,

sehingga kondisi perekonomian akan selalu mencapai kondisi penggunaan tenaga kerja penuh

(full employment).Bila suku bunga tinggi maka tingkat investasi rendah dan tabungan tinggi, hal

ini menyebabkan perekonomian akan terjadi kekurangan barang karena adanya pembukaan

kapasitas produksi baru terhambat oleh karena terhambatnya investasi.Bila jumlah produksi

semakin banyak di pasar bagaimanakah konsumen mampu menyerapnya?jawabannya adalah

karena suku bunga yang rendah maka tabungan masyarakat juga rendah,dengan demikian uang

yang dipegang semakin banyak dan konsumen akan lebih memilih untuk membelanjakan

uangnya kepada produk baru daripada disimpan.

4.Flexebilitas Harga

Teori mashab klasik (dan neo klasik) yang juga banyak dikenal sebagai teori siklus bisnis

riil-real business cycle theory, memperkenalkan salah satu asumsi yang masih menjadi

perdebatan seru hingga kini yaitu bahwa harga selalu menyesuaikan atas terjadinya perubahan

Page 4: 04. Rangkuman Teori Mashab Klasik

dalam permintaan dan penawaran.prinsip ini telah kita pelajari dalam kajian mikro bahwa harga

selalu berubah dalam runtut permintaan dan penawaran (perhatikan kembali kurva

permintaan). Itu sebabnya pada setiap hokum permintaan dan hokum penawaran kurvanya

selalu saja memiliki slope dan gradient yang tiak memiliki 0 atau tak hingga (atau kurvanya tidak

vertical sempurna atau horizontal sempurna).

5.Uang bersifat netral

Sejatinya uang hanya berfungsi sebagai alat tukar/transaksi sesuai dengan awal

pembuatan dan pemanfaatan uang (chartal),uang bukan komiditi sehingga tidak boleh

diperdagangkan. Dengan demikian banyak atau sedikitnya penawaran uang (bils otoritas

moneter mencetak atau menarik uang) tidak akan berpengaruh kepada variable riel seprti

Qutput (barang dan jasa, pendapatan nasional ) dan kesempatan kerja karena penawaran uang

bersifat endogen.jadi dalam kondisi dimana jumlah produksi meningkat maka pemerintah

memperbesar penawaran uang(kibijakan moneter ekspansif), sebaliknya biola jumlah produksi

menurun maka pemerintah mengurangi penawaran uang (kebijakan moneter kontraktif). Jadi

tujuan utamanya benar-benar hanya untuk perantara transaksi.bila menggunakan istilah

Ghazali, uang itu ibarat cermin,tidak berwarna tapi bisa merekfesikan semua warna

6.Pentingnya goncangan teknologi

Menurut teori ini teknologi mengalami fluktuasi yang sangat menentukan untuk

mengubah input (modal dan tenaga kerja) menjadi output (barang dan jasa). Artinya manakala

teknologi semakin berkembang maka produksi barang dan jasa semakin tinggi, tingkat

pengangguran seakin rendah dan upah riel naik, faktanya memang sukar mempercayai asumsi

ini, karena teknologi semakin berkembang setiap periode (dan belum ada bukti terjadinya

kemunduran)sehingga produksi semakin meningkat terus. Akan tetapi justru disinilah

masalahnya, karena perkembangan teknologi yang tidak ada mundurnya ini justru

menyebabkan semakin tidak banyak dibutuhkannya tenaga kerja karena mesin bisa

menggantikan kerja manusia(untuk pekerjaan tertentu)

7.Penentu tingkat kegiatan perekonomian

Bila kondisi sebagaimana yang diterapkan diatas berdasarkan pandangan kaum klasik

bahwa dengan flexibilitas tingkat bungan akan dicapai suatu penawaran aggregate yang sama

Page 5: 04. Rangkuman Teori Mashab Klasik

dengan penawarannya,dan pada saat itu keuntungan maximum akan dicapai oleh karena

tingkat upah yang juga bersifat feksibel,maka dalam kondisi tersebut perekonomian mampu

mencapai tingkat yang maksimum.

Kaum klasik juga tidak menepis bahwa beberapa factor harus dipenuhi agar kondisi full

employment dapat dicapai yaitu :

a. Jumlah barang-barang modal yang dipergunakan dalam perekonomian

b. Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia

c. Jumlah dan jenis kekayaan alam yang digunakan

d. Tingkat teknologi yang dipergunakan

Tentu saja makin banyak jumlah barang modal yang tersedia dengan didukung oleh

jumlah tenaga kerja yang relative banyak dan berkualitas baik serta banyak tersedianya

bahan baku yang akan diolah dengan menggunakan teknologi yang maju (pada saat

yang dimaksud) akan menjadikan perekonomian lebih memungkinkan dan cepat untuk

mencapai kondisi full employment. Oleh karena itu secara sederhana tingkat kegiatan

ekonomi Negara dapat dinotasikan sebagai :

M =Modal

TK = Tenaa Kerja

Q = Quantity

T =Teknologi

Y =f[M,TK,Q,T]

10.2. TEORI KEYNES (KEYNESIAN DAN NEW-KEYNESIAN)

John Maynard Keynes, Sebagai pelopor aliran Keynesian (memang diambil dari nama

belakangnya) termasuk percaya nahwa perekonomian liberal yang mengandalkan

pemilik modal (kapitalis) adalah merupakan pemicu kemajuan ekonomi. Namun Keynes

juga percaya bahwa konsep kapitalisme memiliki kelemahan, dan oleh karenanya

diperlukan campur tangan. Campur tangan pemerintah bukan hanya sekedar sebagai

“Night Guara” atau “Penjaga Malam”, melainkan juga ikut langsung menentukan dan

Page 6: 04. Rangkuman Teori Mashab Klasik

mengarahkan perekonomian ke arah yang lebih baik. Karenanya Keynes dapat dikatakan

sebagai pelopor teori dan kebijakan ekonomi (modern).

10.2.1. DASAR FILSAFAT (KEYNESIAN)

Keynes berpendapat bahwa dalam perekonomian fihak swasta tidak sepenuhnya diberi

kekuasaan untuk mengelola perekonomian, karena fihak swasta dinilai mementingkan

diri sendiri yaitu mendapat keuntungan. Dalam kondisi perekonomian yang mengalami

depresi, pengangguran dan tingkat inflasi yang tinggi fihak swasta tentu saja akan “lepas

tangan atau tidak peduli” dengan kenyataan itu karena mereka akan bias tetap

mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan situasi tersebut. Pemerintah

mendapat campur tangan menangani masalah-masalah dari fihak swasta, misalkan saja

pemerintah mengatasi pengangguran yang tinggi adalah dengan cara memperbesar

pengeluaran untuk menciptakan lapangan perkerjaan baru. Dengan demikian secara

umum Keynes (Keynesian) tidak mempercayai dengan kekuatan dari “Laissez faire” yang

dapat mengoreksi diri sendiri untuk mencapai kondisi full employment.

10.2.2. PANDANGAN KEYNES (KEYNESIAN)

1. Pendapat Absolut atas Tabungan dan Investasi

Keynes berpendapat bahwa besar kecilnya tingkat tabungan juga ditentukan

oleh besar Kecilnya tingkat pendapatan dan kecenderungan mengkonsumsi.

Perhatikan ilustrasi berikut :

1. Katakanlah masyarakat memiliki uang sebanyak Rp. 100.000. dengan suku

bunga sebesar 20% p.a masyarakat tersebut akan menabungkan uangnya

sebesar Rp. 40.000 ( sisa dari konsumsi sebesar Rp. 60.000).

2. Kemudian suku bunga naik menjadi 40% p.a maka dengan harapan

mendapatkan keuntungan masyarakat mengurangi konsumsinya sebesar Rp.

20.000, sehingga uang yang ditabung menjadi sebesar Rp. 80.000

3. Bila seandainya suku bunga naik menjadi 100% dengan pendapatan tetap Rp.

100.000 apakah mesyarakat dapat menabung uangnya menjadi Rp. 150.000?

Page 7: 04. Rangkuman Teori Mashab Klasik

Tentu tidak bias karena masyarakat hanya memiliki uang sebesar Rp.

100.000. dengan demikian berapaun suku bunga yang berada diatas 70%

masyrakat tidak mungkin menambah tingkat tabungannya.

Berdasarkan ilustrasi diatas maka wajarlah Keynes berpendapat bahwa yang

menentukan besar kecilnya tingkat tabungan adalah tingkat pendapatan. Keynes juga

berpendapat bahwa manakala pendapatan masyrakat demikian rendahnya maka

tabungan masyarakat justru minus.

Fungsi tabungan Keynes

Menurut Keynes tingkat bunga bukanlah satu-satunya yang menyebabkan turun naiknya

investasi melainkan juga adalah kemungkinan keuntungan yang diharapkan dari

sejumlah investasi yang menurut istilah Keynes adalah Marginal Efficiency of Capital

(MEC)

1. Bila R > MEC maka investasi sebaiknya tidak dilakukan dan ini menyebabkan

investasi akan turun atau semakin rendah

2. Bila R < MEC maka berarti % harapan keuntungan lebih besar daripada % suku

bunga yang harus dibayarkan, berarti investasi layak dilakukan dan investasi akan

naik atau menjadi besar

3. Bila R = MEC maka investasi dapat dilakukan atau tidak karena bergantung dari

misi dan tujuan perusahaan tersebut. Jika perusahaan berorientasi social maka

investasi layak dilakukan, sedangkan jika perusahaan berorientasi profit maka

investasi tidak akan dilakukan.

Fungsi investasi

Contoh dari fungsi investasi :

Bila misalkan pada suatu Negara terdapat 4 proyek investasi yang mungkin dilaksanakan

oleh investor dengan masing-masing MEC adalah sebagai berikut :

ProyekNilai Investasi

(Rp. Juta)

MEC

(%)

A 2000 30

Page 8: 04. Rangkuman Teori Mashab Klasik

B 3000 40

C 4000 35

D 1500 25

2. Tingkat Upah dan Pengangguran

Hal pertama yang disoroti Keynes mengenai tingkat upah sehubungan dengan

penawaran tenaga kerja yang melebihi permintannya yang berdasarkan analisis klasik

tingkat upah akan turun manakala jumlah penawaran tenaga kerja lebih banyak dari

jumlah yang dibutuhkan. Menurut Keynes tidak demikian karena dengan semakin

tingginya kaum pekerja yang berserikat akan menjadikan fihak perusahaan tidak mudah

menurunkan tingkat upah. Keynes berpendapat bahwa manakala tingkat upah turun

maka tingkat pendapatan akan turun juga, dan selanjutnya adalah daya beli akan turun

dan pengeluaran masyarakat akan semakin berkurang dan akan menyebabkan

kelebihan kapasitas produksi yang akan menjadi mubazir dan merugikan perusahaan.

3. Kecilnya Biaya Menu dan Externalitas Permintaan Aggregat

(Harga Tidak Flexibel)

Menurut pandangan mashab ini dalam jangka pendek harga tidak akan langsung

menyesuaikan diri setiap terjadi perubahan permintaan dan atau perubahan penawaran

karena adanya pertimbangan biaya penyesuain harga. Bayangkan bagaimana repotnya

suatu bisnis yang harus merubah catalog harganya karena harus menyesuaikan

terhadap demand supply tersebut. Menurut penganut mashab ini secara nasional

(makro) nilai atas menu cost ini sangat besar sehingga kebanyakan perusahaan tidak

serta merta melakukan perubahan harga atas produknya (permintaan aggregate),

sehingga itulah mashab ini menganut faham bahwa harga tidak flexible dalam jangka

pendek.

4. Resesi Sebagai Akibat dari Kegagalan Koordinasi

Page 9: 04. Rangkuman Teori Mashab Klasik

Pengertian resesi dalam artian yang sederhana adalah menurunnya kemampuan

ekonomi dan menurunnya tingkat keuntungan produsen dalam skala makro. Secara

teoritis menurut mashab ini perekonomian akan selalu mengalami kondisi perbaikan

apabila kordinasi antar perusahaan, terutama menyangkut masalah upah dan tingkat

harga. Dalam hal harga, untuk setiap terjadinya penurunan atau kenaikan harga maka

produsen seharusnya tidak mengalami trade off diantara mereka sendiri, artinya

keuntungan lebih besar dialami perusahaan A karena perusahaan B yang menaikan atau

menurunkan harganya. Dalam hal upah setiap perusahaan menentukan besarannya

berdasarkan kemampuan keuangan, akan tetapi perusahaan cenderung member upah

yang relative rendah kepada karyawannya. Misalkan ada kordinasi upah antar

perusahaan, maka bias ditetapkan upah minimum standar hingga setiap perusahaan

bias menjual produknya pada tingkat harga yang relative sama sehingga masing-masing

perusahaan sama-sama untung.

5. Pengejutan (Staggering) terhadap Upah dan Harga

Pengejutan bertujuan untuk menurunkan koordninasi terhadap upah dan harga.

Mengapa perlu dikejutkan? Karena agar setiap upah dan harga dapat melakukan

penyesuaian secara berangsur-angsur. Ada juga perusahaan lama yang terkejut dan

berangsur-angsur melakukan penyesuaian harga sehingga tetap eksis. Sedangkan bagi

perusahaan baru berikutnya mereka akan langsung menyesuaikan harga yang relative

rendah itu. Dalam hal upah pemerintah bisa melakukan efek kejutan pada pengusaha

melalui kebijakan penawaran uang.

6. Faktor Penentu Kegiatan Ekonomi Negara

Dalam hal ini Keynes memandang dari sisi permintaan. Menurut Keynes yang

menentukan kegiatan perekonomian suatu Negara adalah tingkat permintaan efektif,

yaitu permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa yang

diminta. Dengan demikian dalam jangka pendek tinggi rendah tingkat pengangguran

tergantung dari tinggi rendahnya permintaan efektif, manakala permintaan efektif

semakin besar yang berarti daya beli masyarakat semakin tinggi maka produsen akan

Page 10: 04. Rangkuman Teori Mashab Klasik

mengimbanginya dengan cara memperbesar produksinya dan untuk itu dibutuhkan

tenaga kerja yang baru.

Bila pendapatan masyarakat (nasional) tinggi maka tabungan masyarakat tinggi dan

relative tingkat investasi tinggi. Sehingga pada dasarnya besar kecilnya tingkat investasi

secara tidak langsung berhubungan dengan tingkat pendapatan.

Investasi dalam permintaan aggregate bisa bersifat otonom bisa juga bersifat induced.

Dalam hal investasi yang tidak berhubungan dengan tingkat pendapatan nasional

biasanya investasi disebut sebagai otonom, sedangkan untuk investasi yang besar

kecilnya tingkat pendapatan sering disebut investasi induced, yaitu investasi yang

komersial.

Yang terakhir adalah factor luar negeri yang ikut serta menentukan tingkat kemajuan

ekonomi suatu Negara. Factor ini disertakan karena untuk mengimbangi besar kecilnya

permintaan efektif yang terdapat dalam masyarakat. Manakala tingkat permintaan

negeri stabil sementara tingkat produksi meningkat maka mengekspor hasil produksi

adalah kebijakan tepat.

Pendapatan nasional suatu Negara dapat dinotasikan secara matematis sebagai :

Y = AE = C + I + G + ( X – M )

AE adalah Aggregat Ekspenditure