04 perencanaan kapasitas -...

22
Perencanaan Kapasitas Dr. Ahmad Sabri

Upload: others

Post on 03-Feb-2020

23 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Perencanaan Kapasitas

Dr. Ahmad Sabri

• Kapasitas adalah suatu kuantitas keluaran dalam periode

tertentu, dan merupakan kuantitas keluaran tertinggi yang

mungkin selama periode waktu tersebut

Universitas Gunadarma 2Dr. Ahmad Sabri

Jenis-jenis kapasitas

1. Design capacity: tingkat output per satuan waktu yang dirancang oleh teknisi, sesuai permintaan manajer operasional. Secara teoritis , sistem memberikan output maksimum pada suatu periode waktu tertentu dalam kondisi yang ideal

2. Rated capacity: tingkat output per satuan waktu berdasarkan kondisi aktual

3. Standard capacity, yaitu tingkat output per satuan waktu yang ditetapkan Standard capacity, yaitu tingkat output per satuan waktu yang ditetapkan sebagai “sasaran” pengoperasian bagi manajemen, supervisi dan para operator mesin

4. Operating capacity, yaitu tingkat output rata-rata per satuan waktu selama periode waktu yang telah lewat

5. Peak capacity, yaitu jumlah output per satuan waktu dengan memaksimalkan kinerja sumberdaya yang tersedia, misalnya dengan kerja lembur, penambahan tenaga kerja, penghapusan penundaan-penundaan, pengurangan jam istirahat, dll.

Universitas Gunadarma 3Dr. Ahmad Sabri

Satuan Kapasitas

• Dalam waktu: jam, hari, minggu, tahun, dst

• Lainnya: kilogram, liter, barrel, meter, dll

Universitas Gunadarma 4Dr. Ahmad Sabri

• Rated capacity =

×

×

×

sistem

efisiensi

penggunaan

persentase

mesin

kerja jam

mesin

jumlah

Contoh

Suatu pusat kerja beroperasi 6 hari per minggu dengan basis dua shift per hari (8 Suatu pusat kerja beroperasi 6 hari per minggu dengan basis dua shift per hari (8

jam per shift), dengan mengoperasikan empat mesin berkemampuan sama.

Mesin-mesin tersebut digunakan selama 75 % dari waktu pada tingkat efisiensi

sistem sebesar 90%. Hitunglah tingkat output dalam jam kerja standar per minggu.

Penyelesaian:

Jumlah mesin 4, jam kerja mesin = 8 jam/shift X 2 shift/hari X 6 hari/minggu = 96

jam/minggu, persentase penggunaan = 0,75, efisiensi = 0,9.

RC = (4)(96)(0,75)(0,9)= 259 jam/minggu

Universitas Gunadarma 5Dr. Ahmad Sabri

Jenis perencanaan kapasitas

1. Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek: untuk menangani secara ekonomis hal-hal yang sifatnya mendadak di masa yang akan datang, misalnya untuk memenuhi permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek.

2. Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang: merupakan strategi 2. Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang: merupakan strategi operasi dalam mengahadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya.Terdapat 2 strategi yang dapat ditempuh oleh Perusahaan dalam kaitannya dengan Kapasitas Jangka Panjang:

1. Strategi melihat dan menunggu (wait and see stretegy)

2. Strategi Ekspansionis yaitu kapasitas yang selalu melebihi atau di atas permintaan.

Universitas Gunadarma 6Dr. Ahmad Sabri

Peningkatan Kapasitas

• Jika demand meningkat, produksi meningkat, apakah jumlah tenaga kerja harus ditambah?

• Dalam hal sebaliknya, apakah harus ada PHK?

Jawabnya: dalam batasan tertentu, tidak harus demikian• Jawabnya: dalam batasan tertentu, tidak harus demikian

• Peningkatan dan penurunan produksi dapat diimbangi dengan pengaturan jam kerja dari tenaga kerja

• Jika produksi meningkat: lembur

• Jika produksi menurun: subkontrak kelebihan tenaga kerja kepada pihak lain

Universitas Gunadarma 7Dr. Ahmad Sabri

• Pada dasarnya, penentuan jumlah unit kapasitas (misal, jam kerja

karyawan atau mesin) yang diperlukan selama periode waktu

tertentu dibuat melalui penghitungan rasio permintaan terhadap

kapasitas satu unit sumber daya.

• Jadi, bila 500 jam kerja karyawan dibutuhkan untuk memenuhi

permintaan selama satu bulan dan seorang karyawan bekerja 160

jam per bulan, maka diperlukan 500/160 = 3,125 ≈ 4 karyawan.

• Dalam praktek, bagaimanapun juga, sejumlah faktor-faktor

tambahan harus dipertimbangkan dalam penentuan kebutuhan

kapasitas ini.

Universitas Gunadarma 8Dr. Ahmad Sabri

Beberapa parameter terkait kapasitas produksi

• Hstd = total jam kerja standar sumber daya yang dibutuhkan

• n = banyaknya jenis produk output

• Oi= jumlah unit output jenis i yang

• Hact = jam kerja nyata sumber daya yang dibutuhkan

• E0 = efisiensi organisasional

• Pw = produktivitas operator

=

++=n

i

iiiiiNBSTOH

1

std ))((mw

EP

HH

0

stdact

E=

i

diperlukan

• Ti= waktu operasi standar per unit

output jenis i

• Si= waktu persiapan standar per unit

output jenis i

• Bi= waktu persiapan standar per batch

output jenis i

• Ni= jumlah batch untuk output jenis I

w

• Em = efisiensi mesin, faktor pemeliharaan, atau faktor mesin rusak

• Nr= jumlah unit nyata sumber daya

yang dibutuhkan

• Havl = total jam kerja tersedia dalam periode perhitungan

avl

act

H

HN

r=

Universitas Gunadarma 9Dr. Ahmad Sabri

Contoh

Tentukanlah jumlah mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan bulanan,

berdasarkan fakta-fakta berikut:

•Permintaan produk 1 sebesar 200 unit dan produk 2 sebesar 150 unit.

•Perusahaan memiliki 22 hari kerja/bulan.

•Waktu pengoperasian standar selama 8 jam/jenis produk,

•Waktu persiapan 30 menit/unit produk 1, dan 15 menit/unit produk 2.

•Produksi produk 1 berjalan dalam 10 batch

•Produksi produk 2 berjalan dalam 12 batch.

•Setelah selesai memproses setiap batch, mesin harus diuji dan disetel kembali, dan

kegiatan ini memakan waktu 2 jam/batch produk 1, dan 1 jam/batch produk 2.

•Efisiensi organisasional 95%,

•Efisiensi mesin 90 %.

•Mesin-mesin bekerja selama 8 jam/hari

•Para operator mesin bekerja dengan produktivitas 100%.

Universitas Gunadarma 10Dr. Ahmad Sabri

Penyelesaian:

Ringkasan situasi diberikan dalam tabel berikut:

Produk

(i)

Output

(Oi)

Waktu operasi

standar/jenis

produk

(Ti)

Waktu persiapan

standar/unit

(Si)

Waktu persiapan

standar/batch

(Bi)

Jumlah batch

(Ni)

1 200 8 0,5 2 10

2 150 8 0,25 1 12

• E0 = 0,95; Pw = 1; Em = 0,9.

5,2969

121)25,08(150102)5,08(200

)()(

))((

2222211111

2

1

std

=⋅+++⋅++=

+++++=

++==

NBSTONBSTO

NBSTOHi

iiiii

1,3473)9,0)(1)(95,0(

5,2969

E0

stdact ===

mwEP

HH

2073,19822

1,3473

avl

act ≈=⋅

==H

HN

r

Banyak mesin yang dibutuhkan = 20

Universitas Gunadarma 11Dr. Ahmad Sabri

Economies of scale

Economies of scale

bermakna pengurangan

rata-rata biaya produksi

yang diakibatkan oleh

meningkatnya output meningkatnya output

perusahaan.

Universitas Gunadarma 12Dr. Ahmad Sabri

EoS karena faktor internal

• Teknikal: dengan efisiensi perusahaan

• Monopsony power: pembelian raw material dalam jumlah banyak sehingga harganya lebih murah

• Manajerial: mempekerjakan spesialis agar produktivitas tinggi

• Finansial: perusahaan memiliki akses ke kapital dengan biaya rendah (misal: listing di bursa, penjualan obligasi, dll)

Network: tidak ada penambahan biaya apapun dengan • Network: tidak ada penambahan biaya apapun dengan membesarnya bisnis. Contoh: bisnis online

EoS karena faktor eksternal

• Perusahaan besar mendapat insentif pajak karena menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Akibatnya, biaya produksi menurun karena komponen pajaknya turun

Universitas Gunadarma 13Dr. Ahmad Sabri

ANALISA BREAK EVEN POINT

Universitas Gunadarma 14Dr. Ahmad Sabri

• Break even (impas) adalah kondisi di mana output perusahaan

memberikan pemasukan yang sama dengan biaya

produksinya.

• Break even point (BEP) adalah jumlah output yang diperlukan Break even point (BEP) adalah jumlah output yang diperlukan

agar tercapai kondisi break even

• Analisa break even digunakan untuk menentukan BEP

Universitas Gunadarma 15Dr. Ahmad Sabri

Analisa BEP

• P = harga per unit

• Q = kuantitas produksi

• F = biaya tetap

• V = biaya variabel

)(VQFPQ += Contoh: Harga penjualan produk A

adalah Rp 100.000/unit. Biaya bahan

mentah dan tenaga kerja langsung

sebesar Rp 80.000/unit, dan biaya

tetap per bulan Rp 20.000.000. Maka

BEP untuk produk A adalah:V = biaya variabel

Oleh karena itu Q diperoleh dengan:

VP

FQ

−=

BEP untuk produk A adalah:

unit 100080000100000

20000000 =−

=Q

Universitas Gunadarma 16Dr. Ahmad Sabri

Analisa BEP dengan kontribusi

laba L :

Analisa BEP dengan

pertimbangan pajak:

VP

LFQ

−+=

VP

TLF

Q−

−+= 1

Dari contoh sebelumnya, jika

total laba yang diinginkan

adalah Rp.5000.000, maka

kuantitas produksi adalah:

Melanjutkan contoh

sebelumnya, jika tingkat pajak

adalah 10%, maka kuantitas

produksi adalah

unit 1250000.80000.100

000.000.5000.000.20 =−+=Q

unit 1278

78,1277000.80000.100

1,01000.000.5000.000.20

=−

−+=Q

Universitas Gunadarma 17Dr. Ahmad Sabri

Rasio kontribusi

• Rasio kontribusi mengukur kontribusi relatif produk terhadap

harga per unit

P

VPCR

−=

• Dari contoh sebelumnya, rasio kontribusi produk A adalah:

%20000.100

000.80000.100 =−=CR

Universitas Gunadarma 18Dr. Ahmad Sabri

LEARNING CURVES DAN KAPASITAS

Universitas Gunadarma 19Dr. Ahmad Sabri

• Konsep learning curve (experience curve) memandang bahwa

praktek produksi suatu barang cenderung menuju perbaikan

seiring dengan bertambahnya pengalaman

• Penyebabnya antara lain:Penyebabnya antara lain:

– Karyawan menjadi lebih familiar dengan tugasnya

– Keterampilan individual berkembang

– Terjadinya perbaikan-perbaikan dalam pengorganisasian pekerjaan,

metode-metode, dan peralatan

– Pola kerja yang menjadi lebih ritmik

– Lingkungan kerja yang lebih menguntungkan

Universitas Gunadarma 20Dr. Ahmad Sabri

• Learning curve dinyatakan dalam persen.

• Learning curve 80 persen berarti setiap kali kuantitas produksi

berlipat dua, maka rata-rata jumlah jam kerja langsung yang

dibutuhkan menjadi 80% dari semula. Contoh:dibutuhkan menjadi 80% dari semula. Contoh:

Jumlah

produk

Jam kerja tenaga kerja

per unit produk

1 2.000

2 80% × 2.000 = 1.600

4 80% × 1.600 = 1.280

8 80% × 1.280 = .1024

Universitas Gunadarma 21Dr. Ahmad Sabri

Formula learning curve

• Y = jam kerja rata-rata per unit

produk

• C = jam kerja tenaga kerja untuk

produksi pertama

• Contoh: Suatu perusahaan

menerima kontrak pembuatan

produk baru sejumlah 50 unit.

Produk pertama memerlukan

2000 jam kerja. Dengan learning

curve 80%, tentukan rata-rata

SCXY =

• X = banyaknya unit produk

• S = slope, dihitung dengan:

, di mana L adalah

persentase learning curve

curve 80%, tentukan rata-rata

waktu pengerjaan per unit

produknya!

• Penyelesaian:2

2log −= LS

jam 491,567)50)(2000(

322,02

280log

)322,0( ==

−=−=

−Y

S

Universitas Gunadarma 22Dr. Ahmad Sabri