03a. analisis gravimetri.pdf
TRANSCRIPT
ANALISIS GRAVIMET
RIDosen : Dr. Tutus GusdinarKelompok Keilmuan FarmakokimiaSEKOLAH FARMASIINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
Analisis gravimetri adalah analisis kimia
secara kuantitatif berdasarkan proses pemisahan dan penimbangan suatu
unsur atau senyawa tertentu dalam bentuk
yang semurni mungkin.
Hal yang harus diperhatikan dalam analisis
Penentuan kadar zat berdasarkan pengukuran
berat analit atau senyawa yang mengandung
analit dapat dilakukan dengan :• Metode pengendapan. Isolasi endapan
sukar larut dari suatu komposisi yang tak diketahui.
• Metode penguapan. Larutan yang mengan-dung analit diuapkan, ditimbang dan kehilangan berat dihitung.
Stoikhiometri reaksiDalam keadaan setimbang reaksi kimia memberikan rasio konsentrasi (dalam
satuan mol) antara produk reaksi dan pereaksinya.
2 NaI(lar) + Pb(NO3)2(lar) PbI2(p) + 2 NaNO3(l)
Jika diketahui berat salah satu spesi yang dihasilkan ataupun yang bereaksi, maka
Contoh soal• Berapa kadar Pb(NO3)2 yang diperlukan
untuk mengubah 1,0 gram NaI menjadi PbI2 ?
Bobot formula Pb(NO3)2 331,2 g/molNaI 149,9 g/mol
Perhitungan GravimetriPerhitungan gravimetri merupakan
perluasan dari perhitungan stoikhiometri.
Faktor stoikhiometri dihitung berdasarkan jumlah (mol) analit yang terdapat di dalam bahan yang ditimbang.
Faktor Gravimetri (FG) = Jumlah (mol) analit dalam bentuk zat yang ditimbang dikalikan dengan Bobot Formula Analit dib i d B b t F l b t k
Cara terbaik untuk mengetahui apa yang terjadi adalah dengan membuat tinjauan seluruh pendekatan, sehingga dapat ditemukan perhitungan sederhana untuk tiap tahap.
Premis awal adalah bahwa sampel yang diperiksa mengandung analit yang akan ditentukan kadarnya.
Sasarannya adalah menentukan persentase analit yang terkandung di d l l
• Langkah pertama adalah menimbang sampel dengan akurat, kemudian mengubah sampel menjadi bentuk endapan murni yang dapat diukur.
• Jika bentuk yang terukur kadarnya itu adalah analit, maka % analit = (bobot analit / bobot sampel) x 100.
• Namun seringkali analit berada tercampur dengan senyawa lain. Dalam hal ini, bobot analit harus ditentukan menggunakan Faktor Gravimetri.
Contoh : Penentuan kadar fosfat di dalam
suatu sampel organik.
Tahap-1 : Timbang sejumlah sampel, misalnya
0,352 gram.
Tahap-2 : Ubah menjadi bentuk murni yang terukur. Sampel dilarutkan dan kemudian diubah menjadi
d M P O
Tahap-3 : Dapatkan hasil penimbangan yang akurat. Tempatkan sampel di dalam desikator dan biarkan dingin terlebih dahulu.
Kemudian timbanglah sampel, lalu kembalikan lagi ke dalam
desikator.
Ulangi tahap ini hingga diperoleh bobot konstan.
Sifat EndapanSupaya diperoleh hasil yang akurat,
usahakan untuk mendapatkan endapan murni yang
dapat direkoveri dangan efisiensi tinggi.Endapan yang diperoleh haruslah :• Mempunyai kelarutan rendah• Mudah dilakukan rekoveri melalui
filtrasi• Tidak bereaksi dengan udara, air, dll
Ukuran partikel dan kelayakan filtrasi
• Suspensi koloidal• Kisaran ukuran : 10-6 – 10-4 mm• Tidak bersifat permanen• Sulit atau tidak mungkin disaring
• Suspensi kristal • Kisaran ukuran : 10-3 – 10 mm• Permanen dan terbentuk secara spontan• Mudah disaring• Tipikal, kemurnian lebih tinggi dari koloid.
• Kadang perlu dilakukan kontrol ukuran partikel dengan menggunakan sejumlah tertentu pereaksi.
Lewat Jenuh Relatif (relative supersaturated): LJR = (Q-S) / Q
Q = konsentrasi zat terlarut pada setiap saatS = kelarutan setimbang zat terlarut
LJR dapat digunaan untuk memperkirakan/
mengontrol jenis endapan yang terbentuk :
LJR dapat dipertahankan tetap rendah jika :
• Digunakan larutan analit dan pereaksi encer.
• Pereaksi pengendap ditambahkan perlahan.
• Larutan diaduk.• Larutan dihangatkan.
LJR = (Q – S) / Q
Mekanisme PengendapanTerdapat dua proses yang saling
berkompetisi :NUKLEASI :
Jika sejumlah kecil ion, atom, molekul bergabung sejak awal proses.
SpontanTerinduksi
PERTUMBUHAN PARTIKEL :Ada pertumbuhan (3 dimensi) inti
endapan
End ?