02-pedoman ppi tb yogyakarta 9 maret 2011

Upload: taufik-yant

Post on 08-Jul-2015

259 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Oleh : dr. Cut Putri Arianie Kepala Subdit Bina Yankes Rujukan di RS Khusus & Fasyankes Lain

Yogyakarta, 9 Maret 2011

PPI dan PPI TB merupakan target MDGs, Renstra Kemenkes 2010-2014, SPM RS, Usulan akreditasi RS Perawatan Pasien TB masih dicampur dg pasien lain Meningkatnya infeksi dan resistensi terhadap pengobatan TB (Multi Drug Resistants TB/MDR TB) Meningkatnya rujukan kasus TB ke RS dengan atau tanpa HIV.

Hasil survey September 2009, kinerja pelaksanaan PPI TB di 7 RS rujukan 14 % 7 RS rujukan meliputi : RSUP Adam Malik RSUP Dr. Sarjito RSUD Dr Sutomo RSUP Persahabatan RSUP Sanglah RSUP Dr. Wahidin RS Infeksi Dr Sulianti Suroso

Aspek penilaian dalam PPI TB terdiri dari :Manajemen

Administrasi Lingkungan Perlindungan diri

Komitmen : Terutama dari direktur RS Menurut Survey merupakan faktor yg paling berpengaruh Tingginya komitmen sejalan dgn kinerja PPI TB Mutlak diperlukan sosialisasi kpd Direktur RS memasukkan PPI TB ke system manajemen RS Dgn masuknya ke system dapat dialokasikan tenaga mandiri, dana , fasiltas & sarana untuk program PPI TB

Mengurangi pajanan TB dan kemungkinan terinfeksi melalui : Pelaksanakan Triase /pemisahan pasien batuk & non batuk di registrasi pasien Penerapan etika batuk mencegahpenyebaran kuman Mengurangi waktu pasien berada di RS

Pengendalian sistem ventilasi : Ventilasi alamiah : jendela, pintu & atap terbuka untuk masuk keluar udara Ventilasi campuran : alamiah & mekanik (exhaust, kipas angin) Ventilasi mekanik : AC

Pemakaian respirator N 95 Edukasi dan penerapan etika batuk : waktu batuk mulut & hidung harus ditutup dg tangan atau tisu Di Lab : penggunaan bio safety cabinet di lab dan pemeriksaan tahunan petugas kes di lab Penggunaan ruang pengambilan sputum dg ventilasi alamiah baik (terbuka dan sinar matahari langsung)

Tujuan : Memantau pelaksanaan PPI TB Menilai kemajuan terhadap pencapaian indikator Membuat kebijakan berdasarkan evidence base Meningkatkan upaya PPI TB

HASIL ANALISA REKOMENDASI WHO : manajerial dan administratif merupakan 80% lingkungan sebesar 15% perlindungan petugas adalah 5%.

Manajerial Administratif Lingkungan Perlindungan

1. Propinsi & Kab/kota harus melakukan perencanaan, pelaksanaan, monev & penyediaan SD untuk PPI TB (dana, tenaga, sarana dan prasarana) 2. Penanggulangan TB harus berkolaborasi dgn HIV (sesuai KEBIJAKAN PENANGGULANGAN TB NASIONAL)

3. Dalam meningkatan mutu yankes yg prima & profesional di RS kearah patient safety, perlu didukung dg PPI & PPI-TB di RS. 4. Institusi yan kes harus memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja penyelenggara RS.

5. Institusi yankes harus memenuhi persyaratan bagi PPI TB : Manajerial (Tim PPI, SOP, Budget, Perencanaan, Monev) Pengendalian Administratif Pengendalian lingkungan (Pengendalian perlindungan diri (APD) 6. Pengendalian Lingkungan: Indonesia daerah tropis prioritas sistem ventilasi alami gabungan ventilasi alam mekanik.

PPI & PPI TB merupakan beban bersama: Kemenkes Pusat, Dinkes , RS dan Profesi Perlu koordinasi program antar Kemenkes Pusat, Dinkes Prop/Kab/Kota & internal RS Mengutamakan komitmen Direktur RS sebagai faktor berdaya ungkit paling tinggi Perlu sosialisasi internal RS agar PPI dan PPI TB dilaksanakan oleh seluruh unit SMF terutama unit DOTS, IRJA & IRNA TB

Perlu monev dalam rangka pengawasan pelaksanaan PPI TB PPI dan PPI- TB adalah Behavior Science perlu Advokasi, sosialisasi, berkesinambungan Manajemen dan pelaksana teknis di RS

PPI TB perlu difokuskan Aspek administratif dan perlindungan petugas mempengaruhi 80 % kinerja,lebih mudah, murah dan mampu dilaksanakan di setiap RS Pedoman PPI TB di RS merupakan acuan penerapan PPI TB di RS .